Anda di halaman 1dari 8

G.

PENGETESAN GARAM KONSUMSI RUMAH TANGGA


1. Latar Belakang
Salah satu masalah gizi yang masih merupakan masalah utama di Indonesia adalah
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah serius, karena
diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah
yang lingkunganya miskin yodium. Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi
harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni 30-40 ppm. Kebutuhan tubuh
terhadap yodium adalah 100-150/g tiap orang perhari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari
makanan sehari-hari yang diolah dengan menggunakan garam sebagai penambah rasa
dalam hidangan.
Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko mengandung
yodium atau tidak dengan membaca label kemasannya. Pada kemasan garam beryodium
harus tertera tulisan “ Garam Beryodium” selain itu dapat diketahui dengan melakukan
pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan iodine tes.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menilai dan men getahui kadar yodium garam dan jenis merk
garam yang banyak dikonsumsi keluarga di Desa Paku Kecamatan Galang, agar
tidak terjadi Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) di Desa tersebut.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk menilai kadar yodium garam yang dikonsumsi keluarga.
2. Untuk mengetahui jenis merk dagang garam yang banyak dikonsumsi keluarga
di Desa Paku Kecamatan Galang.

3. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 01 Mei 2018
Waktu : 10.00 WIB - Selesai
Tempat : Rumah Warga Desa Paku
Jlh KK : 30 KK

4. Hasi Pengetesan
Kegiatan dilakukan dengan cara door to door, pemeriksaan dilakukan dengan
mengambil ½ sdt garam, kemudian teteskan 2-3 tetes dengan iodina tes, kemudian diamati
perubahan warna yang terjadi, bila terjadi warna ungu ke biruan maka semakin banyak
kandungan yodiumnya, sebaliknya bila tidak terjadi perubahan warna ungu kebiruan maka
garam tersebut tidak mengandug yodium atau bila semakin pucat warna birunya maka kadar
iodiumnya semakin rendah/ berkurang artinya tidak sesuai anjuran Depkes. Hasil
pengetesan yang sudah dilakukan dari sebanyak 30 KK, 100% menggunakan garam
mengandung yodium hanya saja ada sebagian kecil yodiumnya mulai menghilang (warna
biru pucat) dikarenakan penyimpanan garam yang tidak tepat seperti menyimpan dalam
wadah terbuka dan letaknya didekat kompor.
Terlampir

5. Masalah atau Hambatan


Tidak ditemukan masalah.

H. PENANAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)


1. Latar Belakang
Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan kegiatan penanaman
bermacam-macam tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat. Tanaman obat salah satu
unsur penting dalam upaya pelaksanaan kesehatan masyarakat. Program Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) dilaksanakan karena diperlukan alternatif pengobatan yang dapat
dilakukan secara mandiri untuk dapat menciptakan lingkungan dan masyarakat yang sehat.
Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat dan memanfaatkannya sehingga
akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelenggarakan kegiatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di
Desa Paku Kecamatan Galang.
b. Tujuan Khusus
1) Membantu masyarakat desa dalam penyediaan Tanaman Obat.
2) Menumbuhkan kesadaran jiwa yang mandiri dan peduli akan kesehatan pada
masyarakat desa.

3. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa, 08 Mei 2018
Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Puskesmas Desa Paku

4. Hasil Kegiatan
Tanaman Obat yang ditanam terdiri dari berbagai jenis, seperti Lidah Buaya,
Torbangun, Jahe, Kunyit, Daun Sedingin, Daun Bakung, dan Temulawak. Tanaman ditanam
dalam beberapa pot dengan menggunakan tanah humus hasil pembakaran.
Terlampir

5. Masalah atau Hambatan


Kurangnya anggaran untuk membeli tanaman obat sehingga tanaman obat yang
ditanam jumlahnya sedikit.

I. PAMERAN GIZI
1. Latar Belakang
Masalah gizi merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat.
Pembangunan kesehatan perlu digerakkan dalam setiap anggota masyarakat di mana
masyarakat mempunyai peluang dan peran yang penting dalam pembangunan kesehatan,
oleh karena itu pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting atas dasar untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuannya sebagai pelaku pembangunan
kesehatan.
Kegiatan pameran gizi merupakan suatu kegiatan memperkenalkan atau
memamerkan hal-hal terkait gizi kepada masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini dapat
menumbuhkan kesadaran dan menambah pengetahuan masyarakat desa mengenai gizi
dalam kehidupan.
Terlampir

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelenggarakan kegiatan pameran gizi di Desa Paku
Kecamatan Galang.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat desa akan pentingnya gizi.
2) Menambah pengetahuan masyarakat desa mengenai gizi.

3. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jumat, 18 Mei 2018
Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Balai Desa Paku

4. Hasil Kegiatan
Pameran gizi yang telah diselenggarakan sekaligus pelaksanaan kegiatan posyandu.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pameran seperti penimbangan balita, mengukur
panjang atau tinggi badan, penyuluhan gizi, konseling gizi, pembagian PMT, pembagian
daun torbangun kepada ibu hamil, lomba balita sehat dan sekaligus pembagian hadiah bagi
pemenang lomba demo masak Menu Murah Bergizi dan TTG.

5. Masalah atau Hambatan


Kegiatan berlangsung kurang baik dan ricuh, seperti ada anak yang tidak mau
ditimbang dan diukur tinggi badannya, dan banyak ibu-ibu yang langsung pulang setelah
penimbangan sehingga tidak ikut serta dalam acara selanjutnya.

Lampiran. Daftar Keluarga Pemeriksaan Iodium


NO KK MERK HASIL
1 Ruslan Nasution / Nita Sari
2 Hartono / Sri Maya Ningsih
3 Ari Praswito / Sri Wulandari
4 Sukardi / Sunita
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Lampiran. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Lampiran. Pameran Gizi

Dokumentasi Penimbangan Balita Dokumentasi Penyuluhan Gizi 1000 HPK


Dokumentasi Konseling Gizi

Pemberian Hadiah Dan Foto Bersama Lomba Balita Sehat

Pemberian Hadiah Lomba Masak TTG Dan Menu Murah Bergizi


Pemberian Daun Torbangun Pada Ibu Hamil

Foto Bersama

Anda mungkin juga menyukai