Anda di halaman 1dari 7

Kisah Pengusaha Sukses

“Rusman Maamoer, SE”

Rusman Maamoer, SE adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan pendiri


jaringan pasar swalayan Islami TIP TOP Supermarket & Departement Store yang menerapkan
cara-cara yang sesuai ajaran Islam dalam kegiatan perdagangannya .Saat Ini Tip Top sudah
memiliki lebih dari 6 Gerai di Indonesia .

Kisah Perjalanan Rusman Maamoer

Rusman lahir pada tahun 1933, di Padang, Sumatera Barat. Alhamdulillah sejak kecil
orang tua mendidik Rusman dengan ajaran Islam yang ketat. Ayah Rusman berlatar pedagang.
Sejak Rusman kecil, ia juga mendidik Rusman untuk berdagang. Sekaligus mengajarkan akhlaq
berdagang.

Suatu saat tanpa disadari, ayah Rusman kurang mengembalikan uang pembeli. Tetapi
pembeli itu diam saja dan berlalu. Lekas dipanggilnya orang itu. Sewaktu Rusman bertanya
mengapa dikembalikan sisa uangnya sedangkan orang itu tidak tahu. Ayahnya menjawab, Allah
Maha Tahu. Sikap demikian akhirnya tertanam dalam hati nurani Rusman.
Sewaktu baru berumur 11 tahun, Rusman sudah diberinya sejumlah uang. “Kamu mau
dagang apa, terserah,” ujarnya lembut. Setiap pulang “berdagang”, Rusman melaporkan
pendapatan Rusman. “Berapa kamu dapat ? Bagus,” pujinya. Waktu itu Rusman berinisiatif
menjual kelapa. Dengan menggunakan gerobak, Rusman membeli kelapa di rumah penduduk,
dan menjualnya ke pasar dengan jarak tempuh sampai 10 km.

Tapi ayahnya tetap mengutamakan pendidikan formal. “Jangan tinggalkan sekolah.”itu


selalu ia tekankan. Lulus SMA Rusman meneruskan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Setelah lulus, Rusman bekerja sebagai Direktur BPD. Rusman sudah bertekad, suatu
saat harus mandiri. Setelah tujuh tahun bekerja di BPD, Rusman menolak diperpanjang masa
jabatan. Rusman merasa inilah titik awal permulaan usaha Rusman. Rusman mesti berdiri di atas
kaki sendiri.

Maka sejak 1967, Rusman mulai menekuni berbagai bidang usaha. Hingga sepuluh tahun
kemudian, sewaktu mencoba bisnis properti kecil-kecilan, Rusman sadar, usaha itu sudah tidak
bisa lagi Rusman kembangkan.

Lalu pada tahun 1978, Rusman memutuskan keliling Eropa, melakukan “studi banding”,
apa sih yang sebaiknya Rusman kembangkan. Akhirnya Rusman menemukan, yang pokok
diperlukan manusia itu sandang dan pangan. Ternyata siapa yang bergerak di bidang itu, asalkan
mempraktekkan teori-teori yang benar, dapat berkembang.

Pada tahun 1979, mulailah Rusman membuka TIP TOP di Rawamangun. Waktu itu hanya
toko kecil, semacam mini market. Rusman memulai dari bawah, dari nol. Luas lantainya hanya
400 M2. Rusman juga pergi ke pasar-pasar tradisional membeli bawang, cabai langsung sama
mbok-mbok penjualnya. Ini berlangsung sekitar dua tahun. Bagi Rusman ini banyak hikmahnya,
Rusman jadi tahu perputaran arus barang mulai dari bawah.

Sejak awal Rusman sudah mematok mini market itu harus berdasarkan prinsip-prinsip
Islami. Bukan hanya tidak menjual daging babi dan minuman keras, tetapi Rusman juga selektif
memilih barang. Misalnya daging sapi atau ayam, kalau harganya terlalu murah, atau tidak jelas
memotongnya Islami atau tidak, Rusman tolak. Bagi Rusman justru nmencurigakan kalau
harganya terlalu murah, dari mana dapat daging itu? Jadi barang-barang yang tidak jelas asal
usulnya tak mau Rusman terima. Rusman juga perlu melihat langsung tempat pemotongan
hewannya.Rusman berusaha memprotect, agar hanya barang yang halal dan thoyyib saja yang
dijual.

Rusman juga mencoba mengikuti bagaimana nabi berdagang, tentunya sepanjang yang
Rusman ketahui. Nabi Muhammad berdagang sesuai dengan hati nuraninya, tidak mau menipu,
mencelakakan atau menganiaya orang. Ini Rusman coba terapkan. Bagi Rusman kalau sudah
cukup untung 2 sampai 3 % jangan mengambil 5 atau 10 %. Setahu Rusman prinsip dalam Islam
itu, carilah pendapatan secukupnya untuk dirimu. Jadi walaupun barangnya halal, tapi kalau
harganya mahal, bagi Rusman tidak baik, dan tidak Islami juga jadinya.

Ternyata dasar Islami ini mendapat respon positif dari masyarakat. Tip Top mendapat
sambutan di luar dugaan Rusman. Perkembangannya demikian cepat, bagaikan air bah saja.
Lahan seluas 400 M2 itu tidak mencukupi. Tiap tahun Rusman harus memperluas , dengan
membongkar bagian rumah Rusman di samping mini market. Tahun 1985, Tip Top sudah
berubah jadi Pasar Swalayan, dengan luas 3000 M2 dan kenaikan penjualan 20 hingga 30 kali
lipat.

Berdasarkan pemantauan kami, pelanggannya tidak hanya yang tinggal di Rawamangun


saja, tapi meluas hampir di seluruh Jakarta Timur. Rusman merasa ini tak lain karena ridlo Allah.
Dengan kesadaran ini, Rusman semakin takut untuk keluar dari jalur Islami. Tawaran dari
supplier barang yang tidak Islami, misalnya minuman keras, bukannya tidak ada. Bahkan
fasilitasnya mudah dan keuntungannya besar. Rusman tetap menolak semuanya.

Hingga pada Juni 1991, Allah menguji Rusman. Kebakaran besar tiba-tiba menimpa Tip
Top.Semuanya habis terbakar. Inventaris, stok-stok barang, gedung, ludes terbakar semuanya.
Tak ada lagi yang tersisa. Hingga menjelang shubuh, api yang mengamuk sejak jam satu malam
masih berkobar. Pemadam kebakaran boleh dibilang minim bantuannya, karena sedang terjadi
kebakaran juga di Jatinegara.

Sewaktu melihat api yang menjilat-jilat itu, Rusman sempat berfikir, apakah ini hukuman
atau cobaan dari Allah. Bagi Rusman, kalaupun ini hukuman, Rusman tetap bersyukur. Berarti
Allah masih berkenan memperingatkan Rusman dan masih memberi kesempatan Rusman
memperbaiki diri. Sewaktu api masih mengganas, Rusman pulang untuk sholat shubuh. Setelah
sholat, rasanya muncul cahaya, bahwa ternyata itu bukan hukuman. Tapi cobaan dari Allah.
Rusman yakin seyakin-yakinnya bahwa pada waktu itu Rusman dicoba.

Pagi hari para karyawan berdatangan. Tak pelak lagi mereka terkejut, sedih, bahkan
menangis. Rusman hadapi mereka, Rusman sampaikan apa yang Rusman yakini. Bahwa kita
sedang dicoba oleh Allah, apakah mampu atau tidak kita melewatinya. Kalau mampu, kita
akan “naik kelas”. Kalau tidak, malah akan ditutup segala pintu rizki oleh Allah.
Rusmanpun sudah bertekad, harus bangkit kembali.

Setelah musibah itu, tanpa Rusman duga sama sekali, pihak Pemda meminta Tip Top
harus berdiri kembali. Jam sepuluh pagi sesudah kebakaran itu, mereka bilang,”Kalau perlu buka
saja disini(areal Pemda-red). Kalau pun mau membangun kembali di tempat lama, apa
kesulitannya, kami yang akan urus.” Rusman sangat terharu. RaRusman mereka kok lebih
berkepentingan daripada kami.

Wakil Gubernur saat itu menanyakan, berapa karyawan yang teraniaya akibat kebakaran
itu. Saat itu ada sekitar 200 karyawan yang menggantungkan hidupnya pada Tip Top. Ternyata ia
menyampaikan, mereka akan disantuni Pemerintah DKI. “Kalau soal ijin dan lainnya, saudara
tidak usah khawatirkan. Pemerintah DKI akan berada di belakang saudara.” ujarnya pada
Rusman. Itu suatu support luar biasa yang sama sekali tidak Rusman duga sebelumnya. Tambah
kuat keyakinan Rusman bahwa ini cobaan dari Allah. Masalah-masalah setelah kebakaran
rasanya dimudahkan saja oleh-Nya.

Hal lain yang juga di luar dugaan Rusman, adalah mudahnya Rusman memperoleh
pinjaman dalam jumlah sangat besar, buat membangun kembali Tip Top. Pertolongan-
pertolongan yang tidak disangka sama sekali, ternyata Rusman dapatkan dengan mudah. Rusman
pikir itulah kehendak Allah. Sebagai manusia, Rusman dengan sendirinya sangat terharu dengan
karunia Allah ini.

Sekitar dua minggu kemudian, Tip Top dibangun kembali. Di areal lama. Bulan
September, separoh dari supermarket sudah dapat dibuka kembali. Saat itu hutang Rusman
kepada supplier mencapai dua milyar lebih. Tapi, Alhamdulillaah, mereka tetap percaya kepada
kami. Walaupun hutang itu belum bisa dibayar, mereka tetap mensupli kami dengan barang-
barang baru.

Pada Februari 1992, keadaan kembali seperti semula,. Setelah enam bulan sebelumnya
kami bekerja siang dan malam. Dengan sendirinya kami mengalami berbagai pembaharuan.
Bergerak dengan semangat, kemampuan, situasi serta keadaan yang baru. Ternyata para
pelanggan juga tidak meninggalkan kami. Akhirnya, masih pada tahun 1992 itu, semua hutang
Rusman pada supplier sudah bisa terbayar. Suatu hal yamg tak Rusman sangka. Saat itu kembali
Rusman disadarkan, kalau Allah berkenan memberi rizki, dengan mudah saja Ia berikan.

Pada tahun 1992, seseorang tiba-tiba menawarkan sebidang tanah seluas dua hektar di
Bogor. Awalnya, Rusman sempat pikir-pikir, apa gunanya. Tapi kembali Rusman merenung,
barangkali Allah mau menguji Rusman, mampukah Rusman mengambil manfaat dari tawaran
tanah itu. Akhirnya tanah itu Rusman beli. Pada tahun 1993 Rusman dirikan Panti Yatim Piatu.

Pada tahun itu pula Rusman dapat membuka cabang. Padahal, terus terang, Rusman juga
tidak tahu dari mana uangnya. Rusman juga heran, kok bisa. Padahal baru dua tahun Rusman
terkena musibah. Agaknya itu yang Allah janjikan, kalau engkau dekat dengan-Ku, Aku lebih
dekat. Ternyata cabang Tip Top itu pesat perkembangannya. Pada tahun 1999 kami membuka
cabang di kawasan Tangerang. Insya Allah pada tahun 2001 kami akan membuka satu atau dua
cabang lagi. Di setiap cabang itu, kami tetap menegakkan prinsip awal, yaitu supermarket
berjiwa Islami.

Terhadap suppiler dan pembeli, sikap jujur tetap Rusman utamakan. Itu merupakan
modal pokok usaha. Supplier mensuply barang puluhan milyar. Bagaimana mungkin mereka
percaya, kalau Rusman tidak jujur. Pernah pula datang seorang pembeli yang mengeluhkan harga
barang kami. Menurutnya, ternyata di tempat lain, ada barang serupa dengan harga lebih murah.
Boleh jadi kami tertipu, “tertidur” atau pedagang lain berusaha men-cut prinsip kami. Setelah
kami cek dan benar harga di sana lebih murah, kami kembalikan selisih harganya kepada
pembeli itu.

Kini, kami mulai mempunyai anak-anak angkat, mereka ingin bergerak di bidang usaha
ini tapi tidak tahu caranya. Mereka kami bimbing, tanpa memperhatikan unsur komersialnya.
Kalau sudah berkembang, kami lepas. Sekarang sudah ada beberapa yang sudah bisa dilepas.
Bahkan sudah membuka cabang-cabang mini marketnya.

Kami berusaha tetap eksis di Indoensia ini. Tentunya nanti akan lebih banyak lagi
”serbuan” pesaing yang masuk, setelah AFTA 2003. Tapi, insya Allah kami bisa menghadapi itu.
Dan Rusman yakin seyakin-yakinnya, Allah akan melindungi usaha-usaha yang diridloi-Nya.

Ke depannya, cita-cita Rusman, Rusman sangat ingin membuka supermarket di dekat Masjidil
Haram atau Masjid Nabawi.

Sekali lagi, Rusman sangat bersyukur, orang tua menganut Islam yang baik dan
mengupayakan Rusman demikian juga. Yang Rusman Rusmanngkan mereka keburu berpulang,
dan belum sempat menikmati hasil kerja keras dan rizki Allah pada Rusman. Rusman belum
sempat menyenangkan mereka. Tapi Allah sudah memutuskan. Rusman hanya bisa berdoa,
mudah-mudahkan mereka mendapat tempat layak di sisi-Nya.

Kini, Rusman mempunyai generasi penerus, putra-putri Rusman. Insya Allah usaha ini
akan jatuh ke tangan yang benar. Jangan sampai goyah membawa prinsip Islam dalam perjalanan
selanjutnya. Rusman optimis, Insya Allah, usaha-usaha apapun, termasuk swalayan yang berada
dalam koridor Islam, akan dapat berkembang terus.

Seperti dikisahkan Bapak Rusman Maamoer,pendiri Swalayan Tip Top, kepada Tarbawi.

(Sumber : http://safeourlife.info/node/84)

Pesan Yang Di dapat dari Kisah Tersebut :

Pesan yang saya dapat dari kisah ini adalah Jaga Allah maka Allah akan jaga kamu ^_^

Kalau kita melakukan segala sesuatunya itu dengan asma Allah maka kita gak bakal ngerasaain
yang namanya kecewa dan patah hati , tenaang hidup kita .

Anda mungkin juga menyukai