Soal Pembahasan OSN Kabupaten 2017 PDF
Soal Pembahasan OSN Kabupaten 2017 PDF
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
1. Sebuah pegas telah di desain sedemikian untuk diletakan di dasar lantai suatu
M
kolom lift pada sebuah gedung bertingkat (lihat gambar di bawah). Pegas ini
berfungsi untuk mengamankan orang yang di dalam lift ketika kabel lift putus
h
dan kemudian lift terjatuh. Diketahui massa total lift dan penumpangnya
adalah M dan percepatan gravitasi g. Jika pada saat lift berada pada ketinggian
h di atas puncak pegas, kabel lift putus dan kemudian lift terjatuh, tentukan:
k
a. konstanta pegas k agar penumpang lift merasakan percepatan yang tidak
lebih besar dari pada 5g pada saat lift akan berhenti untuk pertama kali!
b. amplitudo osilasi dinyatakan dalam h, jika setelah berhenti pegas itu kemudian berosilasi.
3. Sebuah piringan pejal bermassa M, dan berjari-jari R ( I = ½ MR2) dipasang pada ujung
sebuah batang tak bermassa dengan panjang L. Ujung batang lainnya diberi poros tetap yang
licin. Mula-mula batang disimpangkan dengan sudut α =π/3 radian terhadap garis vertikal.
Jika piringan dilepaskan tanpa kecepatan awal, tentukanlah kecepatan pusat massa piringan v
di titik terendahnya dengan kondisi (lihat gambar di bawah) :
a. Piringan di lem ke batang (lihat gambar A).
b. Piringan dipasang dengan poros licin (Gambar B).
c. Sama dengan (b), hanya saja terdapat lintasan lingkaran berjari-jari (L+R) yang cukup
kasar sehingga piringan tidak slip pada permukaan tersebut (Gambar C).
Davit Sipayung | 1
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
α α α
L L L
M M M
A B C
4. Sebuah bola A bermassa m menumbuk bola B dengan massa 2m yang mula-mula diam
(seperti yang ditunjukkan gambar di bawah). Sesaat setelah tumbukan , bola B meluncur pada
lintasan yang berbentuk seperempat lingkaran berjari-jari R dan kemudian pada sudut β,
gerakan bola B menjadi gerakan proyektil. Diketahui bahwa tumbukan antara kedua bola
bersifat lenting sebahagian dengan koefisien restitusi e, dan kedua bola dapat dianggap
sebagai benda titik. Tentukan besar kecepatan bola A sesaat menumbuk bola B.
B A
5. Sebuah balok kecil (massa m1) berada di atas suatu bidang miring (massa m2, sudut
kemiringan θ) yang diletakkan di atas alat timbangan berat (lihat gambar). Diketahui bidang
miring memiliki keringgian h dan titik pusatnya berada pada ketinggian h/3 dari alas bidang
miring. Sementara itu pada saat awal, titik pusat massa balok m1 berada di ketinggian h dari
alas bidang miring. Asumsikan bidang miring licin dan terikat pada timbangan. Tentukan :
a. letak posisi vertikal pusat massa sistem balok-bidang miring tersebut.
b. komponen vertikal kecepatan pusat massa sistem tersebut dinyatakan sebagai fungsi
waktu t, saat balok kecil tergeser/bergerak ke bawah di atas permukaan bidang miring.
c. posisi vertikal pusat massa sistem tersebut sebagai fungsi waktu.
2 | Davit Sipayung
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
d. nilai pembacaan pada alat timbangan berat saat balok kecil mulai bergeser.
m1
h
m2
θ
6. Diketahui dua batang seragam yang disusun seperti pada gambar berikut. Batang dengan
panjang D dipasang tegak lurus terhadap batang dengan pamjang L 1+ L2 (lihat gambar).
Massa total batang adalah M. Ujung batang D diletakkan pada poros O yang licin, sedangkan
pada ujung batang L1 dan batang L2 dipasang massa masing-masing berturut-turut M1 dan
M2. Ternyata pada keadaan setimbang,batang D membentuk sudut θ terhadap vertikal.
Percepatan gravitasi g ke bawah.Tentukan tanθ dinyatakan dalam besaran-besaran di atas.
D θ M2
L1 L2
M1
m2
m1
Davit Sipayung | 3
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
1. Pembahasan:
a. Misalkan kompresi maksimum pegas adalah x. Pilih energi potensial nol di titik terendah
benda. Kekekalan energi mekanik :
EM awal EM akhir
1
Mg h x kx 2
2
1 2
kx Mgx Mgh 0
2
Solusi x adalah
Mg M 2 g 2 2Mghk
x
k
Pilih solusi x positif sebagai solusi yang mungkin.
Mg M 2 g 2 2Mghk
x
k
Hukum II Newton pada lift saat akan terangkat ke atas (a ≤ 5g) :
F ma
kx Mg Ma
Mg M 2 g 2 2 Mghk
k Mg 5Mg
k
12 Mg
k
h
b. Posisi setimbang pegas dari ujung atas pegas mula-mula adalah
Mg
x0
k
Amplitudo osilasi lift sama dengan simpangan terjauh lift dari posisi setimbang, yaitu
4 | Davit Sipayung
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
A x x0
Mg M 2 g 2 2Mghk Mg
k k
M 2 g 2 2Mghk
k
12 Mg
M 2 g 2 2Mgh
h
12 Mg
h
5
h
12
2. Pembahasan:
Diagram benda gaya pada M :
y
θ
F
N x
fk
Mg
Fy Ma y
F cos f k Mg Ma y
F cos k N Mg Ma y
F F
ay cos bt k sin bt g
M M
Davit Sipayung | 5
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
3. Pembahasan:
a. Pilih acuan energi potensial sama dengan nol di titik terendah lintasan piringan.
Energi mekanik awal sistem
EM awal MgL 1 cos
MgL 1 cos
3
MgL
2
Piringan berotasi terhadap poros tetap dengan kecepatan sudut setiap titik pada piringan
bernilai sama atau dengan kata lain piringan berotasi murni. Energi mekanik akhir
pendulum di titik terendah lintasannya ,
6 | Davit Sipayung
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
1
EM akhir I poros 2
2
2
11 v pm
MR 2 ML2
2 2 L
Hukum kekekalan energi mekanik:
EM awal EM akhir
2
MgL 1 1 v pm
MR 2 ML2
2 2 2 L
2 gL3
v pm
R 2 2 L2
b. Piringan berotasi terhadap poros tetap dengan kecepatan linier setiap titik pada piringan
bernilai sama atau dengan kata lain piringan translasi murni. Energi mekanik akhir
pendulum di titik terendah lintasannya ,
1
EM akhir Mv 2pm
2
Hukum kekekalan energi mekanik:
EM awal EM akhir
MgL 1
Mv 2pm
2 2
v pm gL
Piringan akan menggelinding tanpa slip dengan pusat rotasi di pusat massa piringan.
Hukum kekekalan energi mekanik:
EM awal EM akhir
MgL 1 1
Mv 2pm I 2
2 2 2
2
MgL 1 11 v pm
Mv 2pm MR 2
2 2 22 R
2 gL
v pm
3
Davit Sipayung | 7
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
4. Pembahasan:
Gambar gerakan bola A dan bola B.
vB0 = 0
vB1 vA0
N B A
vB2
R
Mg
β
Koefisien restitusi:
vakhir
e
vawal
vB1 v A1
vB 0 v A 0
v A1 vB1 ev A0 (2)
Eliminasi vA1 menggunakan persamaan (1) dan persamaan (2) untuk mendapatkan
vB1
1 e v
A0
3
Tinjau gerakan bola B sesaat setelah tumbukan dan sesaat sebelum lepas dari lintasannya.
Pilih energi potensial nol di posisi bola B lepas dari lintasannyanya. Hukum kekekalan energi
mekanik :
EM awal EM akhir
EK awal EPawal EK akhir EPakhir
1 1
2m vB21 2mgR 1 cos 2m vB2 2 0
2 2
vB2 2
1 e 2
2
v 2 gR 1 cos
0A
9
8 | Davit Sipayung
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
mg cos 0 v0 A 2 gR 1 cos
R 9
3
v0 A gR 3cos 2
1 e
5. Pembahasan:
a. Pilih pusat koordinat di titik siku bidang miring seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.
m1
h
m2
θ
x
Posisi vertikal pusat massa balok dan bidang miring berturut-turut adalah y1 = h dan y2 =
h/3. Posisi vertikal pusat massa sistem balok-bidang miring :
m1 y1 m2 y2 m1 13 m2
y pm h
m1 m2 m1 m2
b. Diagram gaya pada balok :
x
θ
θ a1
m1g
Davit Sipayung | 9
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
Kecepatan vertikal pusat massa sistem balok-bidang miring sebagai fungsi waktu :
m1v1 y m2 y2 y
v pm, y
m1 m2
m1
g sin 2 t
m1 m2
10 | Davit Sipayung
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
F m1 m2 a pm, y
dv pm
Ftimbangan m1 m2 g m1 m2
dt
m1
Ftimbangan m1 m2 g m1 m2
m1 m2
m1 m2 g m1 g sin 2
m1 g cos 2 m2 g
6. Pembahasan:
Diagram gaya pada sistem:
D
θ L2
L1
M5g M2g
M4g
M3g
M1g
Massa batang :
M3 M 4 M5 M
L1
M3 M
L1 L2 D
L2
M4 M
L1 L2 D
D
M5 M
L1 L2 D
Sistem dalam keadaan setimbang sehingga
O 0
1
M1 g L1 D tan cos M 2 g L2 D tan cos M 3 g L1 D tan cos
2
1 1
M 4 g L2 D tan cos M 5 g D sin 0
2 2
M1 L1 M 2 L2 12 M 3 L1 12 M 4 L2
tan
M1 M 2 M 3 M 4 12 M 5
Davit Sipayung | 11
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
7. Pembahasan:
Diagram gaya pada masing-masing benda :
y k
α k(y-y0)
aM
M
R
T1 T2
T2
T1 Mg
a
a
m2g
m1g
Misalkan :
Percepatan katrol terhadap atap adalah a M
Percepatan kedua massa terhadap katrol adalah a.
Percepatan massa m1 terhadap atap adalah a1 = aM +a .
Percepatan massa m2 terhadap atap adalah a2 = aM -a.
12 | Davit Sipayung
Sekolah Online Fisika Indonesia Davit Sipayung
davitsipayung.com davitsipayung@gmail.com
k m1 m2 12 M
(6)
m1 m2 M m1 m 12 M m1 m2 2
dan posisi setimbang katrol dari atap adalah
g
y0 y0 (7)
2
Davit Sipayung | 13