Suatu hasil analisis penelitian yang telah dilakukan di Kota Sidoarjo, didapatkan
kesimpulan bahwa penggunaan gadget berdampak pada interaksi sosial anak usia
5-6 tahun di Kompleks Perumahan Pondok Jati Kota Sidoarjo. Upaya yang sudah
dilakukan peneliti saat itu adalah menghimbau orangtua untuk tetap mendampingi
anaknya ketika menggunakan gadget. Selain himbauan mengenai pembatasan
waktu penggunaan gadget pada anak, serta orangtua diharapkan lebih aktif
mengenalkan anak terhadap kehidupan sekitarnya.2 Hasil observasi lainnya yang
dilakukan oleh Anggrahini Dewi kepada beberapa keluarga di salah satu daerah
wilayah Yogyakarta pada tahun 2013, menunjukan bahwa sejak menggunakan
gadget, anak menjadi susah diajak berkomunikasi, tidak peduli dan kurang berespon
pada saat orang tua mengajaknya berbicara.1
Dari hasil penelitian ini , siswa yang berusia 3-6 tahun di TK Swasta Pontianak
tahun ajaran 2014-2015, yang perkembangan psikososialnya dikategorikan baik
hanya sebanyak 58,9%, ditunjukkan melalui kuesioner perkembangan psikososial
anak, dari item pernyataan: anak mampu berkomunikasi secara verbal dengan
orang disekitarnya, baik lingkungan rumah ataupun TK (orang tua, teman, dan guru),
sebanyak 37,9% responden menjawab selalu, 35,8% reponden menjawab sering,
26,3% responden menjawab kadang-kadang dan tidak ada responden yang
menjawab tidak pernah. Kemudian, hasil analisis peneliti pada penelitian ini
didapatkan bahwa ada pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan
psikososial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Swasta Pontianak tahun ajaran
2014-2015.3
Dalam penelitian di India, dengan 277 (61,5%) peserta adalah anak laki-laki dan
173 (38,5%) adalah anak perempuan. 414 (92,1%) orang tuanya menggunakan
ponsel dan 350 (77,8%) orang tua memiliki ponsel pintar. Mayoritas 194 (43,1%) dari
anak-anak menggunakan ponsel selama 1-3 jam dan diikuti oleh 130 (28,8%) anak
yang menggunakan ponsel selama lebih dari 4 jam. Morbitas fisik seperti penurunan
aktivitas fisik pada 189 (45,8%) anak kemalasan di 143 (34,7%) anak, nyeri pada jari
dan pergelangan tangan di 76 (18,5%) dan gejala mata pada 148 (35,7%) anak.
Sementara masalah mental yang dihadapi adalah, anak memberontak jika ponsel
tidak diberikan pada 187 (45,3%) anak, tidak mematuhi orang tua 110 (26,6%) anak,
penurunan prestasi di sekolah 89 (21,4%) anak. Didapatkan kesimpulan dari studi ini
bahwa penggunaan gadget oleh generasi muda telah meningkat dan mengakibatkan
dampak fisik, sosial dan psikologis. Dalam hal peran keluarga diperlukan dalam
mengatur penggunaan dan membimbing anak-anak untuk penggunaan gadget yang
tepat.5
4. Bansal S, Mahajan RC. Impact of mobile use amongst children in rural area of
Marathwada region of Maharashtra, India. Int J Contemp Pediatr 2018;5:50-4.
5. Kabali et al. 2015. Exposure and Use of Mobile Media Devices by Young
Children. American Academy of Paediatrics, Illinois.