Anda di halaman 1dari 22

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian


Data yang telah dikumpulkan dari Desa Tegalweru dan Desa Selorejo ditabulasikan ke
dalam tabel berdasarkan distribusi menurut jenis kelamin, pendidikan terakhir, status
pekerjaan, lama menderita hipertensi, keikutsertaan asuransi kesehatan, tingkat pengetahuan
tentang hipertensi, keterjangkauan akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, peran
tenaga kesehatan, dan motivasi berobat.

5.1.1 Distribusi Responden pada Desa Tegalweru dan Desa Selorejo


5.1.1.1 Jenis Kelamin Responden Kegiatan
Data untuk jenis kelamin responden Desa Tegalweru dapat dilihat pada tabel 4.1.
Sebanyak 39 responden yang terlibat dalam kegiatan terdiri dari 9 responden lansia laki-laki
(23,1%) dan 30 responden lansia perempuan (67,9%).
Tabel 5.1. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-Laki 9 23,1%
Perempuan 30 76,9%
Total 39 100%
Serta pada Desa Selorejo dapat dilihat pada tabel 4.2. Sebanyak 40 responden yang
terlibat dalam kegiatan terdiri dari 3 responden lansia laki-laki (7,5%) dan 37 responden lansia
perempuan (92,5%).
Tabel 5.2. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-Laki 3 7,5%
Perempuan 37 92,5%
Total 40 100%

5.1.1.2 Pendidikan Terakhir Responden Kegiatan


Tingkat pendidikan pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada tabel
5.3. terdiri dari 27 responden dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, Tidak tamat SD, tamat

43
SD, SMP) (69,2%) dan 12 responden dengan tingkat pendidikan tinggi (Tamat SMA,
Perguruan Tinggi) (30,8%).
Tabel 5.3. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Pendidikan Rendah
(Tidak sekolah, Tidak tamat SD, tamat 27 69,2%
SD, SMP)
Pendidikan Tinggi
12 30,8%
(Tamat SMA, Perguruan Tinggi)
Total 39 100%
Tingkat pendidikan pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada tabel
5.4. terdiri dari 33 responden dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, Tidak tamat SD, tamat
SD, SMP) (82,5%) dan 7 responden dengan tingkat pendidikan tinggi (Tamat SMA, Perguruan
Tinggi) (17,5%).
Tabel 5.4. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Pendidikan Rendah
(Tidak sekolah, Tidak tamat SD, tamat 33 82,5%
SD, SMP)
Pendidikan Tinggi
7 17,5%
(Tamat SMA, Perguruan Tinggi)
Total 40 100%

5.1.1.3 Status Pekerjaan Responden Kegiatan


Status pekerjaan pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada tabel
5.5. terdiri dari 23 responden yang tidak bekerja (59%) dan 16 responden yang bekerja (41%).
Tabel 5.5. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Status Pekerjaan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Bekerja 23 59%
Bekerja
16 41%
(PNS, Pegawai Swasta, petani, dll.)
Total 39 100%

44
Status pekerjaan pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada tabel 5.6.
terdiri dari 21 responden yang tidak bekerja (52,5%) dan 19 responden yang bekerja (47,5%).
Tabel 5.6. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Status Pekerjaan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Bekerja 21 52,5%
Bekerja
19 47,5%
(PNS, Pegawai Swasta, petani, dll.)
Total 40 100%

5.1.1.4 Lama Menderita Hiperetensi Responden Kegiatan


Lama menderita hipertensi pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat
pada tabel 5.7. terdiri dari 14 responden dengan lama menderita Hipertensi ≤ 5 tahun (35,9%)
dan 25 responden dengan lama menderita Hipertensi > 5 tahun (64,1%).
Tabel 5.7. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Lama Menderita
Hipertensi

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


≤ 5 tahun 14 35,9%
> 5 tahun 25 64,1%
Total 39 100%
Lama menderita hipertensi pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada
tabel 5.8. terdiri dari 8 responden dengan lama menderita Hipertensi ≤ 5 tahun (20%) dan 32
responden dengan lama menderita Hipertensi > 5 tahun (80%).
Tabel 5.8. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Lama Menderita
Hipertensi

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


≤ 5 tahun 8 20%
> 5 tahun 32 80%
Total 40 100%

45
5.1.1.5 Keiskutsertaan Asuransi Kesehatan Responden Kegiatan
Keikutsertaan asuransi Kesehatan pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat
dilihat pada tabel 5.9. terdiri dari 12 responden yang tidak memiliki asuransi kesehatan (30,8%)
dan 27 responden yang memiliki asuransi kesehatan (69,2%).
Tabel 5.9. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Keikutsertaan Asuransi
Kesehatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak 12 30,8%
Ya 27 69,2%
Total 39 100%
Keikutsertaan asuransi Kesehatan pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat
dilihat pada tabel 5.10. terdiri dari 16 responden yang tidak memiliki asuransi kesehatan (40%)
dan 24 responden yang memiliki asuransi kesehatan (60%).
Tabel 5.10. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Keikutsertaan Asuransi
Kesehatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak 16 40%
Ya 24 60%
Total 40 100%

5.1.1.6 Tingkat Pengetahuan tentang Hipertensi


Tingkat pengetahun pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada
tabel 5.11. terdiri dari 3 responden dengan tingkat pengetahuan rendah (7,7%) dan 36
responden dengan tingkat pengetahuan Tinggi (92,3%).
Tabel 5.11. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Rendah 3 7,7%
Tinggi 36 92,3%
Total 39 100%

46
Tingkat pengetahun pada responden kegiatan di Desa Slorejo dapat dilihat pada tabel
5.12. terdiri dari 4 responden dengan tingkat pengetahuan rendah (10%) dan 36 responden
dengan tingkat pengetahuan Tinggi (90%).
Tabel 5.12. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Rendah 4 10%
Tinggi 36 90%
Total 40 100%

5.1.1.7 Keterjangkauan Akses Pelayanan Kesehatan


Keterjangkauan akses pelayanan kesehatan pada responden kegiatan di Desa
Tegalweru dapat dilihat pada tabel 5.13. terdiri dari 28 responden dengan kurang terjangkaunya
akses pelayanan kesehatan (71,8%) dan 11 responden dengan terjangkaunya akses pelayanan
kesehatan (28,2%).
Tabel 5.13. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Keterjangkauan Akses
Pelayanan Kesehatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang 28 71,8%
Baik 11 28,2%
Total 39 100%
Keterjangkauan akses pelayanan kesehatan pada responden kegiatan di Desa Selorejo
dapat dilihat pada tabel 5.14. terdiri dari 36 responden dengan kurang terjangkaunya akses
pelayanan kesehatan (90%) dan 4 responden dengan terjangkaunya akses pelayanan kesehatan
(10%).
Tabel 5.14. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Keterjangkauan Akses
Pelayanan Kesehatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang 35 87,5%
Baik 5 12,5%
Total 40 100%

47
5.1.1.8 Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada
tabel 5.15. terdiri dari 14 responden dengan dukungan rendah (35,9%) dan 25 responden
dengan dukungan tinggi (64,1%).
Tabel 5.15. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Dukungan Keluarga

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Dukugan Rendah 19 48,7%
Dukungan Tinggi 20 51,3%
Total 39 100%
Dukungan Keluarga pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada tabel
5.16. terdiri dari 15 responden dengan dukungan rendah (37,5%) dan 25 responden dengan
dukungan tinggi (62,5%).
Tabel 5.16. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Dukungan Keluarga

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Dukugan Rendah 24 60%
Dukugan Tinggi 16 40%
Total 40 100%

5.1.1.9 Peran Tenaga Kesehatan


Peran tenaga kesehatan pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada
tabel 5.17. terdiri dari 1 responden dengan peran rendah dari tenaga kesehatan (2,6%) dan 38
responden dengan peran tinggi dari tenaga kesehatan (97,4%).
Tabel 5.17. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Peran Tenaga
Kesehatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Peran Rendah 2 5,1%
Peran Tinggi 37 94,9%
Total 39 100%

48
Peran tenaga kesehatan pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada
tabel 5.18. terdiri dari 12 responden dengan peran rendah dari tenaga kesehatan (30%) dan 28
responden dengan peran tinggi dari tenaga kesehatan (70%).
Tabel 5.18. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Peran Tenaga Kesehatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Peran Rendah 12 30%
Peran Tinggi 28 70%
Total 40 100%

5.1.1.10 Motivasi Berobat


Motivasi berobat pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada tabel
5.19. terdiri dari 4 responden dengan motivasi rendah (10,3%) dan 35 responden dengan
motivasi tinggi (89,7%).
Tabel 5.19. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Motivasi Berobat

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Motivasi Rendah 23 59%
Motivasi Tinggi 16 41%
Total 39 100%
Motivasi berobat pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada tabel
5.20. terdiri dari 12 responden dengan motivasi rendah (30%) dan 28 responden dengan
motivasi tinggi (70%).
Tabel 5.20. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Motivasi Berobat

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Motivasi Rendah 12 30%
Motivasi Tinggi 28 70%
Total 40 100%

5.1.1.11 Kepatuhan Pengobatan


Kepatuhan pengobatan pada responden kegiatan di Desa Tegalweru dapat dilihat pada
tabel 5.21. terdiri dari 25 responden dengan kepatuhan rendah (64,1%), 13 responden dengan
kepatuhan sedang (33.3%), dan 1 responden dengan kepatuhan tinggi (2,5%).

49
Tabel 5.21. Distribusi Responden Desa Tegalweru berdasarkan Kepatuhan Pengobatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Kepatuhan Rendah 25 64,1%
Kepatuhan Sedang 13 33,3%
Kepatuhan Tinggi 1 2,5%
Total 39 100%
Kepatuhan pengobatan pada responden kegiatan di Desa Selorejo dapat dilihat pada
tabel 5.22. terdiri dari 28 responden dengan kepatuhan rendah (70%), 11 responden dengan
kepatuhan sedang (27,5%), dan 1 responden dengan kepatuhan tinggi (2,5%).
Tabel 5.22. Distribusi Responden Desa Selorejo berdasarkan Kepatuhan Pengobatan

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)


Kepatuhan Rendah 28 70%
Kepatuhan Sedang 11 27,5%
Kepatuhan Tinggi 1 2,5%
Total 40 100%

5.1.2 Analisis Data


Analisis bivariat dilakukan untuk menentukan menguji hipotesis antara 2 variabel,
yaitu satu variabel independen dan satu variabel dependen. Analisis data akan dilakukan
dengan menggunakan perangkat SPSS, dan menggunakan Chi Square. Hasil analisis
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antar variabel bila nilai p < 0,05.

5.1.2.1 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Jenis Kelamin


Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan jenis
kelamin didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada perempuan 20 responden
(66,7%) lebih tinggi daripada laki-laki 5 responden (55,6%), pada kepatuhan pengobatan
sedang terlihat sama dalam presentase (33,3%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi pada
laki-laki 1 responden (11,1%) lebih tinggi daripada perempuan (0%). Hubungan antara
kepatuhan pengobatan dengan tingkat pengetahuan diuji dengan menggunakan Chi Square dan
didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan jenis kelamin
(p=0,177).

50
Tabel 5.23. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Jenis Kelamin pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


5 3 1 9
Jenis Laki-laki
(55,6%) (33,3%) (11,1%) (100%)
Kelamin
20 10 0 30
Perempuan 0,177
(66,7%) (33,3%) (0%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan jenis
kelamin didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada perempuan 27 responden (73%)
lebih tinggi daripada laki-laki 1 responden (33,3%), pada kepatuhan pengobatan sedang
perempuan 9 responden (24,3%) lebih rendah daripada laki-laki 2 responden (66,7%), dan pada
kepatuhan pengobatan tinggi pada perempuan 1 responden (2,7%) lebih tinggi daripada laki-
laki (0%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan tingkat pengetahuan diuji dengan
menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara kepatuhan
pengobatan dan jenis kelamin (p= 0,285).
Tabel 5.24. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Jenis Kelamin pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


1 2 0 3
Jenis Laki-laki
(33,3%) (66,7%) (0%) (100%)
Kelamin
27 9 1 37
Perempuan 0,285
(73%) (24,3%) (2,7%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

51
5.1.2.2 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Tingkat Pendidikan
Terakhir
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan
tingkat pendidikan terkahir didapatkan bahwa pengetahuan rendah pada kepatuhan pengobatan
rendah 21 responden (77,8%) lebih tinggi daripada tingkat pendidikan tinggi 4 responden
(33,3%), pada kepatuhan pengobatan sedang tingkat pendidikan rendah 6 responden (22,2%)
lebih rendah daripada tingkat pendidikan tinggi 7 responden (58,3%), dan pada kepatuhan
pengobatan tinggi tingkat pendidikan rendah (0%) lebih rendah daripada tingkat pendidikan
tinggi 1 responden (8,3%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan tingkat
pengetahuan diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang
signifikan antara kepatuhan pengobatan dan tingkat pendidikan terakhir (p= 0,018).
Tabel 5.25. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Tingkat Pendidikan
Terakhir pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Tingkat 21 6 0 32
Rendah
Pendidikan (77,8%) (22,2%) (0%) (100%)
Terakhir 4 7 1 7
Tinggi 0,018
(33,3%) (58,3%) (8,3,3%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan tingkat
pendidikan terkahir didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada tingkat pendidikan
rendah 27 responden (81,8%) lebih tinggi daripada tingkat pendidikan tinggi 1 responden
(14,3%), pada kepatuhan pengobatan sedang tingkat pendidikan rendah 6 responden (18,2%)
lebih rendah daripada tingkat pendidikan tinggi 5 responden (71,4%), dan pada kepatuhan
pengobatan tinggi tingkat pendidikan rendah (0%) lebih tinggi daripada tingkat pendidikan
tinggi 1 responden (14,3%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dengan tingkat
pengetahuan diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang tidak
signifikan antara kepatuhan pengobatan dan tingkat pendidikan terakhir (p= 0,001).

52
Tabel 5.26. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Tingkat Pendidikan
Terakhir pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Tingkat 27 6 0 37
Rendah
Pendidikan (81,8%) (18,2%) (0%) (100%)
Terakhir 1 5 1 3
Tinggi 0,001
(14.3%) (71,4%) (14,3%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

5.1.2.3 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Status Pekerjaan


Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan status
pekerjaan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada yang tidak bekerja 13
responden (56,5%) lebih rendah daripada yang bekerja 12 responden (75%), pada kepatuhan
pengobatan sedang yang tidak bekerja 10 responden (43,5%) lebih tinggi daripada yang bekerja
3 responden (18,8%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi yang tidak bekerja (0%) lebih
rendah daripada yang bekerja 1 responden (6,3%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dan
status pekerjaan diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang
tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan status pekerjaan (p= 0,160).

Tabel 5.27. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Status Pekerjaan pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Tidak 13 10 0 23
Satatus
Bekerja (56,5%) (43,5%) (0%) (100%)
Pekerjaan
12 3 1 16
Bekerja 0,160
(75%) (18,8%) (6,3%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

53
Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan status
pekerjaan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada yang tidak bekerja 16
responden (76,2%) lebih tinggi daripada yang bekerja 12 responden (63,2%), pada kepatuhan
pengobatan sedang yang tidak bekerja 5 responden (23,8%) lebih rendah daripada yang bekerja
6 responden (31,6%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi yang tidak bekerja (0%) lebih
rendah daripada yang bekerja 1 responden (5,3%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dan
status pekerjaan diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang
tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan status pekerjaan (p= 0,457).
Tabel 5.28. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Status Pekerjaan pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Tidak 16 5 0 21
Status
bekerja (76,2%) (23,8%) (0%) (100%)
Pekerjaan
12 6 1 19
Bekerja 0,457
(63,2%) (31,6%) (5,3%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

5.1.2.4 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Lama Menderita


Hipertensi
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan lama
menderita hipertensi didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada pada penderita
hipertensi ≤5 tahun 5 responden (35,7%) lebih rendah daripada pada penderita hipertensi >5
tahun 20 responden (80%), pada kepatuhan pengobatan sedang pada penderita hipertensi ≤5
tahun 9 responden (64,3%) lebih tinggi daripada pada penderita hipertensi >5 tahun 4 responden
(16%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi pada penderita hipertensi ≤5 tahun (0%) lebih
rendah daripada pada penderita hipertensi >5 tahun 1 responden (4%). Hubungan antara
kepatuhan pengobatan dan status pekerjaan diuji dengan menggunakan Chi Square dan
didapatkan hasil korelasi yang signifikan antara kepatuhan pengobatan dan lama menderita
Hipertensi (p= 0,008).

54
Tabel 5.29. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Lama Menderita Hipertensi
pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Lama 5 9 0 23
≤5 tahun
Menderita (35,7%) (64,3%) (0%) (100%)
Hipertensi 20 4 1 16
>5 tahun 0,008
(80%) (16%) (4%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)
Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan lama
menderita hipertensi didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada penderita
hipertensi ≤5 tahun 3 responden (37,5%) lebih rendah daripada penderita hipertensi >5 tahun
25 responden (78,1%), pada kepatuhan pengobatan sedang pada penderita hipertensi ≤5 tahun
4 responden (50%) lebih tinggi daripada pada penderita hipertensi >5 tahun 7 responden
(21,9%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi yang tidak pada penderita hipertensi ≤5 tahun
1 responden (12,5%) lebih tinggi daripada pada penderita hipertensi >5 tahun (0%). Hubungan
antara kepatuhan pengobatan dan status pekerjaan diuji dengan menggunakan Chi Square dan
didapatkan hasil korelasi yang signifikan antara kepatuhan pengobatan dan lama menderita
hipertensi (p= 0,025).
Tabel 5.30. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Lama Menderita Hipertensi
pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Lama 3 4 1 8
≤5 tahun
Menderita (37,5%) (50%) (12,5%) (100%)
Hipertensi 25 7 0 32
>5 tahun 0,025
(78,1%) (21,9%) (0%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

55
5.1.2.5 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Keikutsertaan
Asuransi Kesehatan
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan
keikutsertaan asuransi kesehatan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada yang
tidak ikut serta dengan asuransi kesehatan 10 responden (83,3%) lebih tinggi daripada yang
ikut serta dengan asuransi kesehatan 15 responden (55,6%), pada kepatuhan pengobatan sedang
yang tidak ikut serta dengan asuransi kesehatan 2 responden (16,7%) lebih rendah daripada
yang ikut serta dengan asuransi kesehatan 11 responden (40,7%), dan pada kepatuhan
pengobatan tinggi yang tidak ikut serta dengan asuransi kesehatan (0%) lebih rendah daripada
yang ikut serta dengan asuransi kesehatan 1 responden (3,7%). Hubungan antara kepatuhan
pengobatan dan keikutsertaan asuransi kesehatan diuji dengan menggunakan Chi Square dan
didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan keikutsertaan
asuransi kesehatan (p= 0,236).
Tabel 5.31. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Keikutsertaan Asuransi
Kesehatan pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Keikutsertaan 10 2 0 12
Tidak
Asuransi (83,3%) (16,7%) (0%) (100%)
Kesehatan 15 11 1 27
Ya 0,236
(55,6%) (40,7%) (3,7%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan
keikutsertaan asuransi kesehatan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada yang
tidak ikut serta dengan asuransi kesehatan 13 responden (81,3%) lebih tinggi daripada yang
ikut serta dengan asuransi kesehatan 15 responden (62,5%), pada kepatuhan pengobatan sedang
yang tidak ikut serta dengan asuransi kesehatan 3 responden (18,8%) lebih rendah daripada
yang ikut serta dengan asuransi kesehatan 8 responden (33,3%), dan pada kepatuhan
pengobatan tinggi yang tidak ikut serta dengan asuransi kesehatan (0%) lebih rendah daripada
yang ikut serta dengan asuransi kesehatan 1 responden (4,2%). Hubungan antara kepatuhan
pengobatan dan keikutsertaan asuransi kesehatan diuji dengan menggunakan Chi Square dan
56
didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan keikutsertaan
asuransi kesehatan (p= 0,388).
Tabel 5.32. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Keikutsertaan Asuransi
Kesehatan pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Keikutsertaan 13 3 0 16
Tidak
Asuransi (81,3%) (18,8%) (0%) (100%)
Kesehatan 15 8 1 24
Ya 0,388
(62,5%) (33,3%) (4,2%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

5.1.2.6 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Tingkat Pengetahuan


tentang Hipertensi
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan
tingkat pengetahuan tentang Hipertensi didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada
tingkat pengetahuan rendah 2 responden (66,7%) lebih tinggi daripada tingkat pengetahuan
tinggi 23 responden (63,9%), pada kepatuhan pengobatan sedang tingkat pengetahuan rendah
1 responden (33,3%) sama dengan tingkat pengetahuan tinggi 12 responden (33,3%), dan pada
kepatuhan pengobatan tinggi tingkat pengetahuan rendah (0%) lebih rendah daripada tingkat
pengetahuan tinggi 1 responden (2,8%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dan tingkat
pengetahuan tentang hipertensi diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil
korelasi yang tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan tingkat pengetahuan tentang
hipertensi (p= 0,958).
Tabel 5.33. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Tingkat Pengetahuan
tentang Hipertensi pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Tingkat
2 1 0 3
Pengetahuan Rendah 0,958
(66,7%) (33,3%) (0%) (100%)

57
tentang 23 12 1 36
Tinggi
Hipertensi (63,9%) (33,3%) (2,8%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan tingkat
pengetahuan tentang Hipertensi didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah pada tingkat
pengetahuan rendah 3 responden (75%) lebih tinggi daripada tingkat pengetahuan tinggi 25
responden (69,4%), pada kepatuhan pengobatan sedang tingkat pengetahuan rendah 1
responden (25%) lebih rendah daripada tingkat pengetahuan tinggi 10 responden (27,8%), dan
pada kepatuhan pengobatan tinggi tingkat pengetahuan rendah (0%) lebih rendah daripada
tingkat pengetahuan tinggi 1 responden (2,8%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dan
tingkat pengetahuan tentang hipertensi diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan
hasil korelasi yang tidak signifikan antara kepatuhan pengobatan dan tingkat pengetahuan
tentang hipertensi (p= 0,934).
Tabel 5.34. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Tingkat Pengetahuan
tentang Hipertensi pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Tingkat
3 1 0 4
Pengetahuan Rendah
(75%) (25%) (0%) (100%)
tentang
25 10 1 36
Hipertensi Tinggi 0,934
(69,4%) (27,8%) (2,8%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

5.1.2.7 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Keterjangkauan


Akses Pelayanan Kesehatan
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan
keterjangkauan akses pelayanan kesehatan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah
yang kurang terjangkau akses pelayanan kesehatan 21 responden (75%) lebih tinggi daripada
yang terjangkau akses pelayanan kesehatan 4 responden (36,4%), pada kepatuhan pengobatan

58
sedang yang kurang terjangkau akses pelayanan kesehatan 7 responden (25%) lebih rendah
daripada yang terjangkau akses pelayanan kesehatan 6 responden (54,5%), dan pada kepatuhan
pengobatan tinggi yang kurang terjangkau akses pelayanan kesehatan (0%) lebih rendah
daripada yang terjangkau akses pelayanan kesehatan 1 responden (9,1%). Hubungan antara
kepatuhan pengobatan dan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan diuji dengan
menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang signifikan antara kepatuhan
pengobatan dan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan (p= 0,040).
Tabel 5.35. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Keterjangkauan Akses
Pelayanan Kesehatan pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Keterjangkauan
21 7 0 28
Akses Kurang
(75%) (25%) (0%) (100%)
Pelayanan
4 6 1 11
Kesehatan Baik 0,040
(36,4%) (54,5%) (9,1%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan
keterjangkauan akses pelayanan kesehatan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah
yang kurang terjangkau akses pelayanan kesehatan 28 responden (80%) lebih tinggi daripada
yang terjangkau akses pelayanan kesehatan (0%), pada kepatuhan pengobatan sedang yang
kurang terjangkau akses pelayanan kesehatan 7 responden (20%) lebih rendah daripada yang
terjangkau akses pelayanan kesehatan 4 responden (80%), dan pada kepatuhan pengobatan
tinggi yang kurang terjangkau akses pelayanan kesehatan (0%) lebih rendah daripada yang
terjangkau akses pelayanan kesehatan 1 responden (20%). Hubungan antara kepatuhan
pengobatan dan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan diuji dengan menggunakan Chi
Square dan didapatkan hasil korelasi yang signifikan antara kepatuhan pengobatan dan
keterjangkauan akses pelayanan kesehatan (p= 0,000).

59
Tabel 5.36. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Keterjangkauan Akses
Pelayanan Kesehatan pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Keterjangkauan
28 7 0 35
Akses Kurang
(80%) (20%) (0%) (100%)
Pelayanan
0 4 1 5
Kesehatan Baik 0,000
(0%) (80%) (20%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)
5.1.2.8 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Dukungan Keluarga
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan
dukungan keluarga didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah dengan dukungan
keluarga rendah 16 responden (84,2%) lebih tinggi daripada dengan dukungan keluarga tinggi
9 responden (45%), pada kepatuhan pengobatan sedang dengan dukungan keluarga rendah 3
responden (15,8%) lebih rendah daripada dengan dukungan keluarga tinggi 10 responden
(50%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi dengan dukungan keluarga rendah (0%) lebih
rendah daripada dengan dukungan keluarga tinggi 1 responden (5%). Hubungan antara
kepatuhan pengobatan dan dukungan keluarga diuji dengan menggunakan Chi Square dan
didapatkan hasil korelasi yang signifikan antara kepatuhan pengobatan dan dukungan keluarga
(p= 0,035).
Tabel 5.37. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Dukungan Keluarga pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


16 3 0 19
Dukungan Rendah
(84,2%) (15,8%) (0%) (100%)
Keluarga
9 10 1 20
Tinggi 0,035
(45%) (50%) (5%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

60
Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan
dukungan keluarga didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah dengan dukungan
keluarga rendah 12 responden (80%) lebih tinggi daripada dengan dukungan keluarga tinggi
16 responden (64%), pada kepatuhan pengobatan sedang dengan dukungan keluarga rendah 3
responden (20%) lebih rendah daripada dengan dukungan keluarga tinggi 8 responden (32%),
dan pada kepatuhan pengobatan tinggi dengan dukungan keluarga rendah (0%) lebih rendah
daripada dengan dukungan keluarga tinggi 1 responden (4%). Hubungan antara kepatuhan
pengobatan dan dukungan keluarga diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan
hasil korelasi yang signifikan antara kepatuhan pengobatan dan dukungan keluarga (p= 0,011).
Tabel 5.38. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Dukungan Keluarga pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


21 3 0 24
Dukungan Rendah
(87,5%) (12,5%) (0%) (100%)
Keluarga
7 8 1 16
Tinggi 0,011
(43,8%) (50%) (6,3%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

5.1.2.9 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Peran Tenaga


Kesehatan
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan peran
tenaga kesehatan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah dengan peran tenaga
kesehatan rendah 1 responden (50%) lebih rendah daripada dengan peran tenaga kesehatan
tinggi 24 responden (63,2%), pada kepatuhan pengobatan sedang dengan peran tenaga
kesehatan rendah 1 responden (50%) lebih tinggi daripada dengan peran tenaga kesehatan
tinggi 12 responden (32,4%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi dengan peran tenaga
kesehatan rendah (0%) lebih rendah daripada dengan peran tenaga kesehatan tinggi 1
responden (2,7%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dan peran tenaga kesehatan diuji
dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara
kepatuhan pengobatan dan peran tenaga kesehatan (p= 0,863).

61
Tabel 5.39. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Peran Tenaga Kesehatan
pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Peran 1 1 0 1
Rendah
Tenaga (50%) (50%) (0%) (100%)
Kesehatan 24 12 1 38
Tinggi 0,863
(64,9%) (32,4%) (2,7%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan peran
tenaga kesehatan didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah dengan peran tenaga
kesehatan rendah 3 responden (60%) lebih rendah daripada dengan peran tenaga kesehatan
tinggi 25 responden (71,4%), pada kepatuhan pengobatan sedang dengan peran tenaga
kesehatan rendah 2 responden (40%) lebih tinggi daripada dengan peran tenaga kesehatan
tinggi 9 responden (25,7%), dan pada kepatuhan pengobatan tinggi dengan peran tenaga
kesehatan rendah (0%) lebih rendah daripada dengan peran tenaga kesehatan tinggi 1
responden (2,9%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan dan peran tenaga kesehatan diuji
dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang tidak signifikan antara
kepatuhan pengobatan dan peran tenaga kesehatan (p= 0,760).
Tabel 5.40. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Peran Tenaga Kesehatan
pada Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


Peran 3 2 0 5
Rendah
Tenaga (60%) (40%) (0%) (100%)
Kesehatan 25 9 1 35
Tinggi 0,760
(71,4%) (25,7%) (2,9%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

62
5.1.2.10 Hubungan dan Distribusi Kepatuhan Pengobatan dengan Motivasi Berobat
Hasil tabulasi silang pada Desa Tegalweru antara kepatuhan pengobatan dengan
motivasi berobat didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah dengan motivasi berobat
rendah 20 responden (87%) lebih tinggi daripada dengan motivasi berobat tinggi 5 responden
(31,3%), pada kepatuhan pengobatan sedang dengan motivasi berobat rendah 3 responden
(13,0%) lebih rendah daripada dengan motivasi berobat tinggi 10 responden (62,5%), dan pada
kepatuhan pengobatan tinggi dengan motivasi berobat rendah (0%) lebih rendah daripada
dengan motivasi berobat tinggi 1 responden (6,3%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan
dan motivasi berobat diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang
signifikan antara kepatuhan pengobatan dan motivasi berobat (p= 0,002).
Tabel 5.41. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Motivasi Berobat pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Tegalweru

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


20 3 0 23
Motivasi Rendah
(87%) (13%) (0%) (100%)
Berobat
5 10 1 16
Tinggi 0,002
(31,3%) (62,5%) (6,3%) (100%)
25 13 1 39
Total
(64,1%) (33,3%) (2,6%) (100%)

Hasil tabulasi silang pada Desa Selorejo antara kepatuhan pengobatan dengan
motivasi berobat didapatkan bahwa kepatuhan pengobatan rendah dengan motivasi berobat
rendah 12 responden (100%) lebih tinggi daripada dengan motivasi berobat tinggi 16
responden (57,1%), pada kepatuhan pengobatan sedang dengan motivasi berobat rendah (0%)
lebih rendah daripada dengan motivasi berobat tinggi 11 responden (39,3%), dan pada
kepatuhan pengobatan tinggi dengan motivasi berobat rendah (0%) lebih rendah daripada
dengan motivasi berobat tinggi 1 responden (3,6%). Hubungan antara kepatuhan pengobatan
dan motivasi berobat diuji dengan menggunakan Chi Square dan didapatkan hasil korelasi yang
signifikan antara kepatuhan pengobatan dan motivasi berobat (p= 0,025).

63
Tabel 5.42. Tabulasi Silang Kepatuhan Pengobatan dengan Motivasi Berobat pada
Responden dan Nilai Signifikansinya pada Desa Selorejo

Kepatuhan Pengobatan Total Nilai p

Rendah Sedang Tinggi


12 0 0 12
Motivasi Rendah
(100%) (0%) (0%) (100%)
Berobat
16 11 1 28
Tinggi 0,025
(57,1%) (39,3%) (3,6%) (100%)
28 11 1 40
Total
(70%) (27,5%) (2,5%) (100%)

64

Anda mungkin juga menyukai