PENDAHULUAN
media siaran maupun media interaktif pada kalangan usia mulai dari balita
hingga orang dewasa. Diantaranya adalah siaran televisi, media sosial, dan
digunakan oleh 1,85 miliar orang pada tahun 2014. Jumlah ini diperkirakan
2,32 miliar di 2017 dan 2,87 miliar pada 2020 (Statista, 2017).
perilaku sosial dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Angka
susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, dan perilaku agresif
merupakan masalah yang paling sering muncul pada anak usia prasekolah
balita dapat mengakses gadget dengan mudah dan 70% anak mahir
sekitar 8 jam sehari untuk menonton layar elektronik. Ketika mereka semakin
sekitar 8 jam setiap hari untuk gadget. Ketika orang menggunakan gadget,
sekitar 15 kali per menit. Namun karena perhatian yang tinggi diperlukan saat
menggunakan gadget, frekuensi berkedip ini dapat turun menjadi kurang dari
5 kali dalam satu menit. Hal ini beresiko menimbulkan sindroma mata kering
anak belum pernah dibuat hingga saat ini. Rekomendasi terbaru dari
anak usia prasekolah sangatlah penting, karena efek dari waktu paparan
layar paling nyata terlihat pada kelompok usia ini (Christakis, 2014).
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam tinjauan pustaka ini akan
Statista. 2017. Number of smartphone users worldwide from 2014 to 2020. Available at:
https://www.statista.com/statistics/330695/number-of-smartphone-users-worldwide/
Brauner C.B, Stephens B.C. 2006. Estimating The Prevalence of Early Childhood Serious
Emotional/Behavioral Disorder: Challenges and Recommendations. Public Health Reports;
121: 303-310.
Velderman M., et al. 2010. Identification and Management of Psychosocial Problems Among
Toddlers By Preventive Child Health Care Professionals. European Journal of Public Health;
20(3):332-338.
Sundus M. 2018. The Impact of using Gadgets on Children. Department of Computer Science,
Lahore Garrison University, Lahore.
Christakis DA. Interactive media use at younger than the age of 2 years: time to rethink the
American Academy of Pediatrics guideline? JAMA Pediatr. 2014;168(5):399–400