Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi saat ini mengarah pada meningkatnya penggunaan

media siaran maupun media interaktif pada kalangan usia mulai dari balita

hingga orang dewasa. Diantaranya adalah siaran televisi, media sosial, dan

aplikasi permainan. Bahkan anak-anak usia pra-sekolah saat ini tumbuh di

dalam lingkungan yang dipenuhi dengan internet, komputer, dan videogame

yang sangat menarik perhatian mereka. Di seluruh dunia, gadget telah

digunakan oleh 1,85 miliar orang pada tahun 2014. Jumlah ini diperkirakan

2,32 miliar di 2017 dan 2,87 miliar pada 2020 (Statista, 2017).

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 5-25% dari anak-

anak usia prasekolah menderita gangguan perkembangan. Berbagai

masalah perkembangan anak, seperti keterlambatan motorik, bahasa, dan

perilaku sosial dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Angka

kejadian masalah perkembangan pada anak di Indonesia antara 13-18%

(Velderman, 2010). Brauner & Stephens mengemukakan bahwa Sekitar 9,5%

sampai 14,2% anak prasekolah memiliki masalah sosial emosional yang

berdampak negatif terhadap perkembangan dan kesiapan sekolahnya.

Sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa sekitar 8 sampai 9% anak

prasekolah mengalami masalah psikososial khususnya masalah sosial-

emosional seperti kecemasan, susah beradaptasi, susah bersosialisasi,

susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, dan perilaku agresif

merupakan masalah yang paling sering muncul pada anak usia prasekolah

(Brauner and Stephens, 2016).


Pada tahun 2013, sebuah koran di Amerika melaporkan bahwa 29%

balita dapat mengakses gadget dengan mudah dan 70% anak mahir

menggunakan gadget pada usia sekolah dasar. Menurut Pusat Pengendalian

dan Pencegahan Penyakit USA, rata-rata seorang anak menghabiskan

sekitar 8 jam sehari untuk menonton layar elektronik. Ketika mereka semakin

dewasa penggunaan gadget juga meningkat. Terlalu banyak penggunaan

gadget juga dapat mempengaruhi fungsi penglihatan anak. Kemungkinan

miopia juga meningkat pada anak-anak apabila mereka menghabiskan

sekitar 8 jam setiap hari untuk gadget. Ketika orang menggunakan gadget,

mereka berkedip lebih jarang. Rata-rata, seseorang harusnya berkedip

sekitar 15 kali per menit. Namun karena perhatian yang tinggi diperlukan saat

menggunakan gadget, frekuensi berkedip ini dapat turun menjadi kurang dari

5 kali dalam satu menit. Hal ini beresiko menimbulkan sindroma mata kering

dan berbagai komplikasi lainnya (Sundus, 2018).

Pedoman pediatrik yang khusus terkait penggunaan gadget oleh anak-

anak belum pernah dibuat hingga saat ini. Rekomendasi terbaru dari

American Academy of Paediatrics untuk penggunaan media interaktif

pendidikan hanya diperbolehkan untuk anak-anak berusia di atas 2 tahun.

Pedoman yang baru sesungguhnya diperlukan karena media berbentuk

gadget berbeda dari televisi dalam berbagai modalitasnya (misalnya, video,

aplikasi permainan, aplikasi pendidikan), dan pengaruhnya terhadap

kemampuan interaksi anak-anak. Aturan penggunaan untuk bayi, balita,dan

anak usia prasekolah sangatlah penting, karena efek dari waktu paparan

layar paling nyata terlihat pada kelompok usia ini (Christakis, 2014).
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam tinjauan pustaka ini akan

dijelaskan mengenai dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget

pada anak-anak perkotaan.

Statista. 2017. Number of smartphone users worldwide from 2014 to 2020. Available at:
https://www.statista.com/statistics/330695/number-of-smartphone-users-worldwide/

Brauner C.B, Stephens B.C. 2006. Estimating The Prevalence of Early Childhood Serious
Emotional/Behavioral Disorder: Challenges and Recommendations. Public Health Reports;
121: 303-310.

Velderman M., et al. 2010. Identification and Management of Psychosocial Problems Among
Toddlers By Preventive Child Health Care Professionals. European Journal of Public Health;
20(3):332-338.

Sundus M. 2018. The Impact of using Gadgets on Children. Department of Computer Science,
Lahore Garrison University, Lahore.

Christakis DA. Interactive media use at younger than the age of 2 years: time to rethink the
American Academy of Pediatrics guideline? JAMA Pediatr. 2014;168(5):399–400

Anda mungkin juga menyukai