Anda di halaman 1dari 9

JAKARTA, KOMPAS.

com - Melalui layanan pesan singkat Whatsapp, beredar informasi bahwa pensiunan
wajib melakukan pendataan ulang untuk pemberian gaji ke-13 dan 14 di bank penyalur dana pensiun mulai
Senin (7/5/2018) hingga besok, Kamis (31/5/2018). Terkait dengan informasi tersebut, Direktur Utama PT
Taspen (Persero) Iqbal Latanro meluruskan bahwa proses pendataan ini tidak ada kaitannya dengan
pemberian gaji ke-13 dan 14. Menurut dia pendataan ini murni dilakukan sebagai salah satu proses
pergantian sistem otentikasi data pensiun yang nantinya akan menggunakan Kartu Pintar Taspen. "Ada yang
mengaitkan dengan THR dan gaji ke-13. Itu nggak ada kaitannya, itu hanya kerjaan bank saja, ada bank yang
mau cepat-cepat selesai (proses pendataan untuk Kartu Pintar Taspen) dia ancam dengan cara itu," ujarnya
ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (30/5/2018). Lebih lanjut Iqbal menjelaskan, secara periodik,
pensiunan memang harus melakukan otentikasi atau pendataan ulang untuk mengonfirmasi bahwa dirinya
masih hidup dan berhak untuk mendapatkan dana pensiun. Namun selama ini, dalam proses pelaksanaan
otentikasi pensiunan harus datang ke bank, sehingga dipandang merepotkan. "Kita lihat ini kan merepotkan,
jadi kita mau ganti dengan smart card, Kartu Pintar Taspen. Kartu Taspen dimana mereka (pensiunan) bisa
mengkonfirmasi data dari rumahnya dengan 3 cara, menggunakan hp android, melalui suara, iris mata, dan
fingerprint," jelanya. Namun, dirinya menegaskan, proses pengambilan data ini tidak dilakukan dalam waktu
singkat seperti yang dikabarkan dalam pesan singkat whatsapp. Dirinya mengatakan, proses pendataan dapat
dilakukan hingga akhir Oktober. "Jadi kita ingin proses ini bertahap, nanti kita datang ke rumah kalau mereka
nggak bisa datang. Sehingga nantinya (dengan kartu pintar) konfirmasi dilakukan dari rumah, dan mengambil
duitnya dari ATM. Proses ini dilakukan untuk mempermudah," ujarnya. Iqbal menjelaskan, saat ini pensiun
yang masih aktif wajib melakukan otentikasi ke bank setiap 6 bulan, sementara untuk janda atau dua setiap 2
bulan, sedangkan untuk veteran wajib melakukan otentikasi setiap bulan. "Tapi sekarang kalau dia sudah di
data (rekam suara, foto, dan sidik jari), kan dia bisa dari rumah (melakukan otentikasi), nggak perlu datang
ke bank pembayar gitu lho, dan nanti bisa mengambil mealui atm. Untuk proses pendataannya sampai
Oktober," lanjutnya "Sampai akhir okober juga kalau belum konfirmasi maish kita beri kesempatan kok,"
tambah Iqbal. Iqbal menuturkan, untuk dapat melakukan pendataan ulang, pensiunan wajib membawa Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Kartu Identitas Pensiun, atau kartu identitas apapun yang dapat menunjukkan bahwa
dirinya adalah pensiunan yang berhak mendapatkan dana pensiun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taspen Lakukan Pendataan Ulang Pensiunan PNS",
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/30/141507526/taspen-lakukan-pendataan-ulang-pensiunan-pns.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Laporan Wartawan Bangka Pos, Idandi Meika Jovanka

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Penyaluran dana pensiun dari Taspen berlaku seumur hidup dan dapat
diturunkan kepada Istri maupun Anak dengan syarat dan ketentuan.

Hal itu dituturkan oleh Kepala Taspen Cabang Bangka Belitung, Mulyono saat ditemui di ruangannya, Selasa
(10/4).

Ia menjelaskan jika terjadi musibah diturunkan kepada Istri ataupun Anak. Regulasinya, Istri tidak boleh
menikah, sementara anak berusia 21-25 tahun, belum bekerja, dan belum menikah.

Dana diterima terbagi menjadi 4 golongan bekisar 2,3-2,5 juta rupiah ke atas. Khusus, Janda tanpa anak
mendapatkan 1,3 juta rupiah yang dikirimkan melalui Bank.
“Aturannya berpatokan kepada pusat dan pemerintah, kami tidak berwenang menaikan maupun menurunkan
nominal. Seandainya, klien kurang paham maka kami terbuka untuk menjelaskannya tetapi kalau mau
komplain ke BKN,” jelas Kepala Taspen Cabang Bangka Belitung, Mulyono.

Terkait pendataan, Mulyo mengungkapkan inovasi Taspen yakni Layanan Klien Otomatis (LKO) yang
mendatangi pensiunan.

Sehingga, menghemat biaya dan waktu karena databasenya terkumpul beberapa bulan sebelum pensiun.
Melalui pengiriman surat setiap dua tahun sekali.

Sejauh ini belum ditemukan hambatan berarti, hanya saja pengiriman surat database sebanyak 7600
memerlukan waktu.

Pengiriman tersebut bertujuan memastikan keberadaan penerima, jika 2-3 bulan tidak ada umpan balik. Maka
akan diverifikasi kepada kantor bayaran.(*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Dana Pensiun Taspen Dapat Diwariskan, Ini
Syaratnya, http://bangka.tribunnews.com/2018/04/10/dana-pensiun-taspen-dapat-diwariskan-ini-syaratnya.
Penulis: Idandi Meika Jovanka
Editor: Iwan Satriawan

Sinergi BRI – Taspen, Permudah Pembayaran


Pensiun Melalui Digitalisasi
Selasa, 27 Maret 2018 20:32 WIB

Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (kiri) bersama Direktur Utama PT. Taspen (Persero) Iqbal Latanro
(kanan) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Bank BRI dan PT. Taspen tentang
Digitalisasi Pelayanan Pembayaran Pensiun yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (27/3). Digitalisasi
Layanan Pembayaran Pensiun merupakan layanan terintegrasi yang dilengkapi dengan Taspen Smart Card
dan berfungsi sebagai Kartu Identitas Pensiun berbasis data biometric.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendukung implementasi transformasi layanan digital berbasis
teknologi informasi PT. Taspen (Persero) dalam memberikan pelayanan pembayaran pensiun.
Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara
Bank BRI dengan PT. Taspen terkait Digitalisasi Pelayanan Pembayaran Pensiun oleh Direktur Utama Bank
BRI Suprajarto dan Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro di Jakarta (27/03).

Digitalisasi Layanan Pembayaran Pensiun merupakan layanan terintegrasi yang dilengkapi dengan Taspen
Smart Card yang berfungsi sebagai Kartu Identitas Pensiun berbasis data biometric.

Melalui kerja sama ini, Bank BRI akan meluncurkan Taspen Smart Card yang berfungsi sebagai kartu ATM
dan Debit dengan manfaat tambahan sebagai Kartu Multi Fungsi dimana peserta pensiun diberikan
kemudahan kemudahan seperti program diskon/potongan harga dibeberapa merchant kerjasama.

Implementasi Digitalisasi Layanan Pembayaran Pensiun juga mampu memberikan data pensiunan yang lebih
valid, serta memberikan kemudahan kepada seluruh peserta pensiun PT Taspen dalam melakukan proses
otentikasi.

Peserta pensiun tidak perlu lagi harus datang ke Kantor Cabang BRI dalam melakukan proses otentikasi.

“Sinergi ini merupakan bentuk dukungan Bank BRI kepada PT. Taspen dalam kaitannya pembayaran
pensiun dengan pemanfaatan teknologi (digitalisasi) sehingga mempercepat dan mempermudah para
pensiunan menerima pensiunnya,” ujar Suprajarto.

Sebagai mitra strategis, Bank BRI menyalurkan pembayaran pensiun kepada lebih dari 900 ribu peserta
pensiun setiap bulan. Hal ini merupakan wujud kontribusi Bank BRI untuk memberikan kemudahan kepada
peserta pensiun PT. Taspen yang tersebar diseluruh penjuru tanah air Indonesia.

Ke depan, Bank BRI berkomitmen untuk senantiasa memberikan layanan yang prima dan berkualitas kepada
seluruh peserta pensiun, dengan didukung 329.654 e-channel dan 10.646 unit kerja yang terbesar dan tersebar
di seluruh wilayah tanah air.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sinergi BRI – Taspen, Permudah Pembayaran
Pensiun Melalui Digitalisasi, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/03/27/sinergi-bri-taspen-permudah-
pembayaran-pensiun-melalui-digitalisasi.

Editor: Content Writer

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) bekerjasama dengan PT


Taspen (Persero) selaku penjamin dana pensiunan aparatur sipil negara (ASN) untuk menyediakan rumah
bagi pensiunan yang belum memiliki hunian. REI juga menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk dan PT Bank Mandiri Taspen untuk memfasilitasi pengadaan hunian bagi para pensiunan tersebut.
Penandatanganan perjanjian kerjasama penyediaan hunian itu sudah dilakukan di Jakarta, Senin (12/2/2018)
oleh Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata didampingi Sekretaris Jenderal DPP REI Totok
Lusida, Dirut Taspen Iqbal Latanro, Dirut BTN Maryono, dan Dirut Bank Man Taspen Josephus K
Triprakoso. "Ada banyak contoh kasus, misalnya, pengembang REI pernah mengantongi minat dari 400
calon konsumen yang merupakan PNS guru. Dari jumlah itu, yang dapat lolos Bank Indonesia (BI) Checking
hanya tujuh calon konsumen. Alasannya, tak lain si calon konsumen sudah menjelang usia pensiun," kata
Ketua DPP REI Soelaeman Soemawinata, Selasa (12/2/2018). “Ini sudah dimulai, tapi baru tahap pendataan.
Kami ingin menghapus birokrasi di bidang keuangan atau pembiayaan, karena walaupun sudah masuk usia
pensiun, mereka (PNS) tetap punya hak yang sama untuk punya rumah," tambahnya. Menurut Eman, sapaan
karib Ketua Umum DPP REI itu, pengembang REI dipastikan tidak akan menolak calon konsumen meskipun
masuk usia pensiun. Hal itu usaha REI mencapai targetnya per 2018 ini, yaitu 250 ribu unit rumah bersubsidi
dan 200 ribu unit rumah nonsubsidi. Tahun lalu realisasi pembangunan perumahan bersubsidi mencapai 206
ribu unit rumah. "(Pengembang) anggota REI tidak akan menolak calon konsumen yang usianya memasuki
pensiun atau bahkan yang sudah pensiun, asalkan sudah mengantongi rekomendasi dari PT Taspen dan
didukung pembiayaannya, baik oleh BTN maupun Bank Mandiri Taspen," ucap Eman. Sebelumnya, DPP
REI juga sudah lebih dulu menandatangani kerjasama dengan Korpri, TNI, serta Polri melalui MoU bersama
Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP). Berdasarkan data 2016, ada 960.000 orang dari
4,5 juta ASN di Indonesia yang masih belum memiliki hunian rumah dengan beragam alasan, antara lain
akibat kendala finansial serta tidak strategisnya lokasi hunian. Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro
menambahkan bahwa skema kredit khusus pengadaan rumah bagi pensiunan ini memungkinkan masa
angsuran hingga nasabah berusia 70 tahun. Iru dilakukan dengan masa angsuran panjang sehingga peserta
Taspen bisa diringankan dalam membayar uang muka atau angsuran atau cicilan rumahnya. "Skema kredit
ini bisa diperoleh peserta Taspen yang masih aktif, menjelang pensiun, atau sudah masuk masa pensiun.
Selama ini para pensiunan tak bisa mengajukan KPR karena terbentur aturan batas usia," ujar Iqbal. Dia
menambahkan, Taspen akan menerapkan mekanisme repayment capasity yang lebih longgar. " Pensiunan Rp
4,5 juta per bulan diperkenankan memiliki angsuran KPR hingga maksimal Rp 3 juta karena dia sudah
pensiun," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhirnya, PNS yang Akan dan Sudah Pensiun
Berkesempatan Punya Rumah!", https://properti.kompas.com/read/2018/02/13/182209521/akhirnya-pns-
yang-akan-dan-sudah-pensiun-berkesempatan-punya-rumah.
Penulis : Latief
Editor : Latief

PT Taspen luncurkan aplikasi permudah


pembayaran pensiun
Jumat, 19 Januari 2018 19:50 Reporter : Wilfridus Setu Embu




 33
SHARES

Public Expose PT Taspen. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Taspen (persero) bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT
Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) dalam meluncurkan program Digitalisasi Pelayanan Pembayaran
Pensiun, dalam rangka pengembangan dan implementasi digitalisasi pelayanan pembayaran pensiun Taspen.

BERITA TERKAIT

 TASPEN dan Telkom kerja sama digitalisasi pembayaran pensiun


 Telkom dan Taspen kerja sama kembangkan digitalisasi
 Pakai jimat, 'pegawai' Taspen tipu korban dengan modus santunan

Ada pun pemanfaatan teknologi melalui digitalisasi pelayanan pembayaran pensiun meliputi pengembangan
sistem New e-Dapem, dan penerapan Taspen Smartcard secara nasional di mitra bayar dengan menggunakan
otentifikasi online terpusat dengan berbasis data biometrik.

"Nantinya kita akan memakai data otentifikasi seperti sidik jari (fingerprint), perekaman wajah (face
recognition), dan perekaman suara (voice recognition). Pemanfaatan teknologi dimaksud dapat dijadikan
sebagai bentuk pembuktian penerima pensiun masih hidup yang dapat diakses melalui aplikasi mobile,"
ungkap CEO Telkomsigma Judi Achmadi di Bogor, Jumat (19/1).

Sementara itu, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, setelah para peserta Taspen mendaftarkan
data otentifikasi tersebut, ke depannya para penerima pensiun dapat mengakses data Taspennya melalui
aplikasi dari smartphone penerima pensiun sehingga dapat mempermudah proses pelayanan yang lebih cepat,
dan akurat.

"Ini akan mempermudah kami dalam melakukan monitoring dan reporting terhadap penyelenggaraan
pembayaran pensiun," kata Iqbal.

Selain itu, Taspen juga berencana meluaskan penggunaan Taspen Smartcard agar tidak hanya berfungsi
sebagai Kartu Identitas Pensiun saja, melainkan juga sebagai Kartu atm dan Debit, dan Program
Loyalty/Diskon pada merchants yang bekerja sama dengan TASPEN maupun Mitra Bayar.
"Melalui sinergi BUMN antara Taspen dan Telkom Sigma ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kinerja
dan benefit kedua perusahaan, namun sekaligus memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bangsa
Indonesia," jelasnya.

Iqbal menambahkan, pihaknya bersama para Mitra Bayar terus mensosialisasikan enrollment terhadap para
penerima pensiun, baik kepada instansi pemerintah pusat dan daerah, serta organisasi pensiunan.

"Ke depannya, bila banyak peserta yang terdaftar, maka akan semakin mudah dalam monitoring dan
reporting pembayaran pensiun dan khususnya para peserta dapat segera menikmati kemudahan dalam
melakukan self authentication melalui aplikasi smartphone," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Enterprise and Business Service Telkom Dian Rachmawan
menyampaikan, bahwa pihaknya telah memastikan infrastruktur yang digunakan untuk pengembangan sistem
new e-Dapem dan enrollment sudah aman karena menggunakan otentifikasi.

"Berkenaan dengan pengembangan insfrastruktur eksisting yang terintegrasi dengan seluruh mitra bayar
dengan satu aplikasi secara online, yang juga dapat diintegrasikan melalui perangkat verifikasi atau
otentifikasi berupa device pada mitra bayar dan peserta Taspen. Sedangkan mengenai enrollment, kami
menyiapkan infrastruktur seperti perangkat data perekaman, aplikasi, jaringan dan lisensi biometrik termasuk
instalasi konfigurasi sampai implementasinya," ujar Dian. [azz]

Biometrik Mudahkan Pensiunan Terima Dana


Taspen
Eka Santhika, CNN Indonesia | Jumat, 19/01/2018 19:54 WIB

Bagikan :

Layanan
biometrik yang saat ini populer kini diimplementasikan oleh Telkomsigma untuk permudah pensiunan mengambil
dana Taspen. (Foto: CNN Indonesia/Eka Santhika)

Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan biometrik saat ini populer digunakan untuk melakukan otentifikasi pengguna.
Pemindai sidik jari sudah banyak digunakan untuk membuka kunci ponsel hingga otorisasi pembayaran.

Belakangan, iPhoneX pun hanya mengandalkan pemindai wajah sebagai cara melakukan otentifikasi pengguna u tuk
membuka ponsel.
Untuk itu, Telkomsigma membuat solusi otentifikasi serupa yang mengandalkan data biometrik. Data biometrik yang
digunakan adalah wajah, sidik jari, dan suara.

Saat ini, solusi tersebut akan digunakan bagi penerima dana pensiun Taspen. Para penerima dana pensiun kini
diminta untuk mendaftarkan data biometrik mereka sebagai legitimasi bahwa dana pensiun masih berhak disalurkan.

Lihat juga:
Menristekdikti: Teknologi e-KTP akan Segera Ketinggalan Zaman

Sebelumnya, penerima dana pensiun mesti datang ke bank secara berkala. Berkala tiap 1,2, dan 6 bulan sekali untuk
mengurus dokumen yang membuktikan mereka masih hidup dan berhak menerima dana pensiun.

Dengan solusi otentifikasi digital ini, penerima dana Taspen hanya perlu melakukan verifikasi lewat aplikasi. Pada
aplikasi Smartcard Taspen ini, penerima dana Taspen cukup melakukan otentifikasi kapan saja, dimana saja.

"Agar dapat diotorisasi, cukup dua data biometrik yang terverifikasi," terang Judi Achmadi, CEO Telkomsigma.

Lihat juga:
Jawaban Samsung Soal Fitur Pengenal Wajah yang Mudah Dibobol

Kendala Implementasi Biometrik

Walau tampak mudah, namun layanan pengenalan biometrik ini bukan tanpa kendala. Judi mengutarakan bahwa
data biometrik seseorang bisa berubah.

"Suara manusia baru stabil di atas usia 40 tahun. Wajah pun berubah," terangnya di acara public expose digitalisasi
pelayanan pembayaran pensiun Taspen, di Bogor, Jumat (19/1).

Hal serupa bisa juga terjadi dengan sidik jari. Bentuknya mungkin berubah karena terkelupas atau terluka. Tapi, bisa
kembali setelah masa penyembuhan.

Untuk itu, Telkomsigma menyediakan berbagai opsi otentifikasi. Misal, perekaman sidik jari dilakukan untuk 10 jari.
Alternatif data biometrik lain yang bisa digunakan adalah wajah dan suara.

Lihat juga:
Mengenal Fungsi Biometrik & Chip di e-KTP

Untuk menghindari penipuan, saat wajah dipindai aplikasi akan meminta pengguna untuk membuka mulut dan
menggerakan wajah ke kanan dan kiri. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengguna masih hidup dan agar tak dapat
dipalsukan dengan foto atau topeng.

Setelah pengguna terotorisasi, maka dana pensiun akan terus dicairkan. (age/age)

Kegiatan Enrollment (pendataan ulang penerima


pensiun) di PT TASPEN (PERSERO) Cabang
Banjarmasin
Author: KC Banjarmasin
PT TASPEN (PERSERO) pada tahun 2018 ini melaksanakan kegiatan Enrollment, yaitu pendaftaran
kembali para penerima pensiun melalui perekaman data biometric penerima pensiun yang meliputi
perekaman suara, perekaman sidik jari dan foto wajah. Tujuan dari Enrollment adalah untuk
memberikan kemudahan pengambilan uang pensiun di masa yang akan datang, dimana nanti penerima
pensiun dapat melakukan otentikasi diri sendiri di rumah melalui aplikasi di smartphone, penerima
pensiun tidak perlu datang ke Bank/Kantor Pos untuk membuka blokir dan dapat mengambil dana
pensiun di ATM mana saja.

Jadwal enrollment di PT TASPEN (PERSERO) Cabang Banjarmasin adalah pada bulan Oktober 2018
sampai Desember 2018, kegiatan akan dilakukan secara masif di kantor-kantor bayar (Bank/Kantor
Pos) kerjasama antara PT TASPEN dan PT TELKOM selaku operator pelaksana Enrollment. Sedangkan
Enrollment di TASPEN KC Banjarmasin sendiri sudah dilaksanakan sejak awal Juli 2018, diutamakan
untuk para penerima pensiun baru yang mengajukan klim pensiun pertamanya di PT TASPEN
Banjarmasin.
(wresni Wiro)

PT TASPEN SOSIALISASI DIGITALISASI


PELAYANAN PEMBAYARAN PENSIUN
Author: KCU Medan
MEDAN – PT Taspen (Persero) menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Digitalisasi Pelayanan Pembayaran
Pensiun bagi mitra bayar. Kegiatan bekerjasama Telkom Indonesia ini digelar di Hotel Grand Mercure
Medan, Rabu (28/3). Peserta sosialisasi merupakan seluruh mitra bayar PT Taspen seperti BRI, BTN, BPD,
BTPN, BRI Syariah, Mandiri Taspen, Kantor Pos, dan lainnya. Mitra bayar yang menjadi peserta adalah
yang berada Se-Wilayah Taspen KCU Medan mulai dari Aceh hingga Jambi.

Kepala Divisi Perbendaharaan PT Taspen (Persero) Maphilinda Sundari saat membuka kegiatan mengatakan
sosialisasi ini sekaligus untuk menyatukan persepsi bagi para mitra bayar Taspen dalam melakukan
pembayaran dana pensiun melalui aplikasi digitalisasi.

Dalam sosialisasi ini, PT Taspen dan Telkom Indonesia memperkenalkan aplikasi digital dalam
mengevaluasi sistem pembayaran pensiun yang sudah dijalankan oleh mitra bayar dengan cara melakukan
pemutakhiran data pensiun melalui digital. “Dengan sistem digitalisasi ini, PT Taspen dan mitra bayar tidak
perlu repot lagi melakukan rekonsiliasi data pembayaran pensiun setiap bulan. Itu karena sistem akan selalu
update dengan pembayaran pensiun di setiap mitra bayar,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Maphilinda Sundari mengharapkan dukungan dari mitra bayar dalam proses
enrollment atau pendaftaran para pensiunan berupa ruangan, waktu, lokasi, serta SDM demi kelancaran
proses enrollment. Peserta yang sudah melakukan proses enrollment nantinya akan diberikan Taspen Smart
Card yang multifungsi. Dalam proses enrollment, Taspen melibatkan mitra bayar untuk merekam data
biometric para peserta demi mengurangi jarak yang harus ditempuh para pensiunan.

Kristiyanto selaku Kepala Divisi Teknologi Informasi PT Taspen usai menyampaikan paparannya kepada
peserta sosialisasi mengatakan proses digitalisasi sebenarnya untuk menghindari pembayaran pensiun kepada
orang yang tidak tepat. “Jadi nantinya gaji pensiun tersebut bisa dicairkan jika si pensiun sudah melakukan
ontetik secara langsung melalui tiga data diri biometric, yakni sidik jari, suara, dan wajah. Ini bisa dilakukan
dengan smartphone di rumah tanpa harus datang ke kantor mitra bayar,” ungkapnya.

Dikatakan, PT Taspen menargetkan dalam jangka waktu enam hingga delapan bulan bisa melakukan
pendaftaran atau pengambilan data (enrollment) dari penerima pensiun yang jumlah total secara nasional
mencapai 2,5 juta orang, untuk kemudian diberikan Taspen Smart Card.

Anda mungkin juga menyukai