Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3

Tuton Pengantar Ilmu Politik / ISIP 4212

Oleh :

Nama : Putri Ramadhona Sri Utami

Nim : 031152585
Tiga Inovasi besar yang dijalankan oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan dan wakilnya H
Deddy Mizwar bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jabar membuat
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memasukan Pemprov Jabar ke dalam jajaran
pemerintahan daerah dengan kinerja tertinggi secara nasional.
Menurut Aher, yang disampaikan ke Ditjen Otda Kemendagri adalah best practice (ide,
gagasan, atau inovasi). Ketiga inovasi itu, yakni e-Samsat, Sistem Perizinan dan Pelayanan
Terpadu dan program Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang berbasis kinerja.

Pembayaran bisa dilakukan melalui ATM bank yang sudah kerja sama dengan Badan
Pendapatan Daerah (Bapenda). Di antaranya Bank BJB, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA,
dan Bank CIMB Niaga. Pemprov Jabar pun sengaja menyediakan informasi lengkap melalui
http://bapenda.jabarprov.go.id/e-samsat-jabar/.

Inovasi kedua, yakni Sistem Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang dikreasi oleh
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar. Sistem ini
tertuang dalam Sistem Informasi Pelayanan Terpadu Untuk Publik (Simpatik). Proses
perizinan bisa dilakukan secara cepat, mudah, murah, dan tidak ada tatap muka. Informasi
lengkap terkait PTSP bisa didapat melalui http://dpmptsp.jabarprov.go.id/.

Hasil kinerja aparatur sipil negara (ASN) itulah yang kemudian berbuah TPP bagi pegawai.
Program TPP telah berlaku sejak 2009. Besaran anggaran negara yang diberikan untuk
belanja pegawai tergantung tergantung dari kinerja dan loyalitasnya. Program ini berhasil
menghapus biaya honor. Untuk informasi lengkap terkait SKP online bisa dilihat di
https://skp.jabarprov.go.id/.

Ketiga inovasi itulah yang dianggap sebagai sistem terbaik oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam pencegahan korupsi. Atas ketiga inovasi itu, Kemendagri
mengapresiasi dan akan menjadi bagian dari penilaian dalam rangka Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).

Sumber : http://www.dakwatuna.com/2018/02/27/90850/tiga-inovasi-ini-yang-menjadikan-
pemprov-jabar-memiliki-kinerja-terbaik-di-tanah-air/#ixzz64wgsrwAa
Menurut Kepala BKD Jabar Yerry Yanuar pihaknya bersama Tim Anggaran Pemerintah
Daerah (TAPD), saat ini mempersiapkan skema yang membuat penghasilan ASN naik lewat
penguatan kinerja. Jadi, tidak ada lagi istilah hitungan jauh dekat sama saja.
Dengan aplikasi ini, kata Yerry, penilaian kinerja ASN akan akurat karena langsung
menyangkut kinerja individu ASN. Kenaikan tunjangan ini, diharapkan bisa menerapkan
reward secara adil pada ASN yang kinerjanya baik. “Kehadiran yang bagus tidak bisa
tunjangannya disamakan dengan mereka yang jarang hadir, yang rajin tidak boleh disamakan
dengan yang kerjanya biasa saja,” katanya.
Besaran kenaikan tersebut, kata dia, akan didasarkan pada perhitungan evaluasi kinerja
pegawai setiap hari yang dihimpun program E-RK (Elektronik Remunerasi Kinerja). E-RK,
adalah sistem pencatat dan pengalkulasi remunerasi pegawai secara digital. Pegawai diminta
mengisi form hal-hal yang telah dikerjakan dalam satu hari untuk dikalkulasi selama satu
bulan untuk kemudian ditukar kompensasi. Sistem ini sudah diterapkan di lingkungan
Pemerintah Kota Bandung.
https://nasional.republika.co.id/berita/pz58u3423/tahun-depan-tunjangan-asn-jabar-naik-
bkd-terapkan-ekinerja

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat layanan pengaduan khusus bagi masyarakat
yang kesulitan membuat, pengurusan atau penggantian e-KTP. Masyarakat kini bisa melapor
melalui bit.ly/ektp_jabar untuk mengurusnya.

Melalui akun instagram pribadinya @ridwankamil menjelaskan layanan itu dibuat sebagai
respon dari banyaknya keluhan masyarakat terkait proses pembuatan e-KTP. Dia
mempersilahkan masyarakat untuk mengisi formulir pengaduan melalui bit.ly/ektp_Jabar.

Proses pengaduannya masyarakat bisa mengisi formulir yang tersedia di bit.ly/ektp_jabar.


Setelah itu, laporan masyarakat akan direkap untuk kemudian diteruskan ke pemerintah
kabupaten/kota.

“Kita nanti kasih deadline, tolong dibereskan. Kalau isunya kurang keping e-KTP, kita bisa
fasilitasi ke Kemendagri,” ujarnya.

http://bappeda.jabarprov.go.id/pemprov-jabar-siapkan-layanan-khusus-pengaduan-e-ktp/
Saat ini, Ridwan akan menelaah dulu sebab menipisnya stok blanko e-KTP yang membuat
warga di sejumlah daerah harus antre panjang. "Karena blanko ini suplainya dari
Kemendgari, saya akan rapatkan, karena dulu bahasa dari pusat kan aman jumlahnya. Apakah
blankonya ada di pusat tidak terakses, atau memang kita meminta blankonya habis, saya akan
telaah dulu," ujar Emil, sapaan akrabnya Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro,
Rabu (14/8/2019).

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Barat
Heri Suherman menjelaskan, kelangkaan blanko e-KTP terjadi hampir di seluruh wilayah
Jawa Barat. Ia mengatakan, hal itu disebabkan menipisnya ketersediaan blanko e-KTP di
pemerintah pusat.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bandung Salimin menjelaskan, antrean
tersebut disebabkan terbatasnya pasokan blanko e-KTP dari Kemendagri. Ia mengatakan,
stok blanko e-KTP di Kemendagri sangat sulit didapat setelah pelaksanaan Pilpres dan Pileg
2019.
Dengan kuota hanya 500 keping tiap minggu, sambung Salimin, pihaknya hanya mampu
melayani 100 orang pemohon tiap harinya. Padahal setiap hari ada lebih dari 250 warga yang
mengajukan pencetakan e-KTP.
https://bandung.kompas.com/read/2019/08/14/11405241/blanko-e-ktp-langka-ridwan-kamil-
bakal-cek-ke-kemendagri?page=all

Sejak 2014, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) telah menerbitkan 1.600 e-
KTP (kartu tanda penduduk) untuk WNA, kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri.

"Agar tidak terjadi salah input, kami harap Komisi Pemilihan Umum (KPU) optimal
menggunakan database kependudukan Dukcapil, tidak input manual satu-satu," kata Direktur
Jenderal Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/02), yang
dihadiri wartawan BBC News Indonesia, Abraham Utama.

"Terdapat 1.600 KTP WNA di seluruh Indonesia. Empat provinsi yang paling banyak
mengeluarkan adalah Bali, Jabar, Jateng, Jatim," ungkapnya.

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47383129

Anda mungkin juga menyukai