Anda di halaman 1dari 15

Pemkot Jayapura Manjakan Warga Peroleh Dokumen Kependudukan

Selasa, 30 Mei 2017 10:16:10 | Berita Kemendagri | (197 view)

Jayapura – Jayapura merupakan kota yang berada di wilayah paling timur Indonesia. Meski
demikian, masyarakat di ibukota Provinsi Papua ini ternyata dimanjakan dalam pelayanan
administrasi kependudukan. Betapa tidak, Dinas Dukcapil setempat memiliki berbagai
inovasi untuk mempermudah warganya mendapatkan berbagai layanan dokumen
kependudukan.

Hal ini sebagai salah satu upaya menghadirkan negara di tengah-tengah masyarakat, yang
juga selaras dengan stelsel aktif pelayanan administrasi kependudukan sebagaimana amanat
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Setidaknya, ada delapan inovasi yang dihadirkan Dinas Dukcapil Kota Jayapura dalam
melayani warganya. Berbagai inovasi tersebut adalah Layanan Tekan HP Akta Jadi, ADM,
Daku Papua, Kampung Tertib Dukcapil, Nikcapil Kilat, Kelahiran Plus, Operasi KaTePeL,
dan Nikah Rame-Rame.

“Layanan Tekan HP Akta Jadi” misalnya, memberi kemudahan bagi warga dalam mengurus
berbagai dokumen Akta, seperti Akta Kelahiran, Kematian, Perkawinan, dan Perceraian.
Melalui HP atau perangkat smatphone, warga bisa mendapatkan layanan ini dengan
mengakses alamat wesbite www.lampiddukcapil.jayapurakota.go.id.

Ada juga ADM. Sekilas namanya, layanan ini tidak ubahnya Anjungan Tunai Mandiri yang
biasa dipakai untuk melakukan berbagai transaksi keuangan perbankan. ADM merupakan
singkatan dari Anjungan Dukcapil Mandiri. Inovasi ini dengan menempatkan alat khusus
layaknya ATM bank, tapi digunakan untuk mengakses secara online penerbitan Akta
Kelahiran, Kematian, Perkawinan, dan Perceraian. Alat ini diletakkan di beberapa titik
strategis yang biasa dikunjungi warga.

Untuk orang Papua Asli, Dinas Dukcapil Kota Jayapura menyediakan layanan Daku Papua
(Data Khusus Orang Papua). Inovasi ini berupa aplikasi khusus untuk menampilkan data
Orang Asli Papua (OAP).

Hal ini sebagai tuntutan implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang
Otonomi Khusus Papua.
Suku asli Papua oleh masyarakat sekitar biasa disebut sebagai Suku Port Numbay. Suku ini
semakin hari populasinya semakin berkurang. Untuk itu, inovasi Daku Papua ini menjadi
sangat penting untuk diaplikasikan.

Inovasi lainnya adalah Kampung Tertib Dukcapil. Seperti namanya, program ini merupakan
suatu Kampung dimana seluruh penduduk yang bertempat tinggal di kampung tersebut telah
memiliki dokumen kependudukan dan pencatatan sipil yang lengkap. Upaya ini dicapai Dinas
Dukcapil melalui kegiatan turun kampung.

Layanan berikutnya adalah dinamakan Nikcapil Kilat (Nikah Catatan Sipil Cepat). Ini
merupakan program nikah pencatatan sipil yang memudahkan warganya memperoleh Akta
Perkawinan secara cepat, sesaat setelah pencatatan sipil dilaksanakan.

Bagi anak yang baru lahir, Kota Jayapura memiliki inovasi yang dikenal dengan Kelahiran
Plus. Program ini untuk menerbitkan Akta Kelahiran bagi bayi yang lahir di rumah
sakit/Puskesmas secara cepat dan mudah. Sebelum pulang ke rumah, melalui program ini si
anak dan orang tua langsung mendapatkan Akta Kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), dan
Kartu Keluarga (KK) baru.

Inovasi berikutnya untuk penduduk wajib KTP, yakni Program Operasi KaTePeL. Inovasi ini
merupakan program penertiban dokumen kependudukan melalui kegiatan operasi yustisi
KTP-el yang dilakukan di berbagai tempat dan sarana umum seperti pelabuhan laut, jalan
raya, bar, panti pijat, dan rumah-rumah kos.

Yang terakhir, Program Nikah Rame-Rame. Inovasi pencatatan sipil massal ini merupakan
kegiatan nikah pencatatan sipil massal gratis bagi pasangan suami istri yang sudah hidup
bersama dan telah memiliki keturunan, namun belum tercatat perkawinannya baik secara
agama maupun oleh pemerintah karena keterbatasan ekonomi.

Atas prestasi dan berbagai inovasinya dalam pelayanan administrasi kependudukan, Dinas
Dukcapil Kota Jayapura mendapatkan kesempatan langka untuk memaparkan berbagai
program tersebut kepada 1.300 peserta yang hadir pada pelaksanaan Rakornas Dukcapil di
Provinsi Gorontalo beberapa waktu yang lalu.

Sumber :Dukcapil
Dukcapil Imbau Kelurahan di Distrik
Jayapura Sosialisasi Suket
 Daerah
 Puji Christianto

 Kamis, 9 Februari 2017 09:30 AM


 170

KORPRI.ID - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Jayapura,


Provinsi Papua, mengimbau para kepala kelurahan membantu menyosialisasikan surat
keterangan (suket) pengganti kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).

Melalui sosialisasi tersebut, diharapkan warga mendapatkan informasi soal surat keterangan
tersebut, dan menggunakan hak pilihnya dalam pilkada yang akan berlangsung pada 15
Februari 2017.

"Tidak hanya para kepala kelurahan, para tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh agama, dan tokoh
perempuan juga membantu menyosialisasikan surat keterangan pengganti kartu tanda
penduduk elektronik (e-KTP) kepada warga," kata Kadispendukcapil Kota Jayapura Merlan
Uloli di Jayapura, Kamis (9/2/2017).

Merlan mengatakan pihaknya juga memberikan contoh surat keterangan pengganti e-KTP
yang sudah dikeluarkan oleh Disdukcapil Kota Jayapura kepada para kepala kelurahan untuk
disosialisasikan kepada warga.

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya sudah menyebarkan 6.800 lembar lebih surat pengganti
kartu tanda penduduk elektronik di lima distrik di Kota Jayapura.

Merlan menjelaskan ada dua macam surat keterangan pengganti e-KTP, yakni bagi yang
sudah melakukan perekaman dan sudah muncul di "file" penyimpanan data di Disdukcapil
Kota Jayapura dan siap dicetak.

"Pada surat keterangan itu fotonya sudah ada yang dipindai dari komputer," kata dia.

Model surat kedua, bagi yang sudah melakukan perekaman tetapi datanya belum muncul di
data Disdukcapil Kota Jayapura.

"Jika yang seperti itu maka yang bersangkutan menggunakan pas foto dalam surat
keterangannya," katanya.
Dukcapil Kota Jayapura Dapatkan
Penghargaan Dari Mendagri
 Rabu, 06 April 2016 13:40
o Dilihat: 142
 Ditulis oleh Super User

Penilaian: /0
Terburuk Terbaik

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Jayapura, Merlan Uloli, SE, MM, saat menunjukan penghargaan dari
Mendagri.

JAYAPURA,- Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Jayapura,
Merlan Uloli, SE, MM, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura mendapatkan
penghargaan dari Menteri Dalam Negeri

Indonesia (Mendagri) atas pelaksanaan sertifikasi pelayanan administrasi kependudukan


berstandar internasional ISO 9001:2008.
Didapatkan penghargaan tersebut atas kebijakan-kebijakan pelayanan publik yang terus
dilakukan inovasi agar masyarakat yang mengurus kebutuhan identitas dirinya, diantaranya
pelayanan e-KTP dan kartu keluarga (KK), akte kelahiran, akte nikah hanya memerlukan
sehari saja, bahkan bila dokumen lengkap itu hanya membutuhkan waktu satu atau dua jam
saja.
Berikutnya bekerjasama dengan rumah-rumah sakit dan Puskesmas untuk melakukan
penjemputan terhadap proses administrasi akte kelahiran bagi bayi yang baru lahir, program
pelayanan mobile kependudukan dan kebijakan lainnya.
“Penghargaan yang kami terima dari Menteri Dalam Negeri adalah terkait dengan
pelaksanaan administrasi kependudukan yang sudah berstandar ISO 9001:2008,” ungkapnya
kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa, (5/4).
Dijelaskannya, selama ini Mendagri mensyaratkan bahwa seluruh pelayanan dokumen
kependudukan harus berstandar ISO. Namun, sebetulnya sebelum seruan Mendagri tersebut,
Dukcapil Kota Jayapura sudah berstandar ISO dalam pelayanan kependudukannya, yang
diperoleh pada Tahun 2015 lalu.
Ditambahkannya, sertifikasi ISO ini memang masa berlakunya selama 3 tahun, tetapi pada
setiap 6 bulan tahun berjalan dilakukan evaluasi/diaudit eksetenal oleh lembaga seritifikasi
ISO, yang akan melihat apakah ada hal-hal yang sudah diputuskan sebagai pedoman standar
pelayanan tersebut dilanggar ataukah tidak.
Dalam pemeriksaan (audit) dimaksud, ditemui ada hal yang dianggap dilanggar atas aturan
yang sudah disepakati bersama itu, maka secara otomatis sertifikat ISO itu dapat dicabut.
“Setelah 3 tahun selesai, Kami harus perpanjang lagi dengan cara menghadirkan lembaga
sertifikasi ini untuk mengaudit baik secara eksternal maupun internal atas kinerja Kami,”
jelasnya. (Erna)
AYAPURA (LINTAS PAPUA) – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, akan menerapkan dua inovasi dalam rangka
peningkatan dan kemudahkan akses pelayanan kependudukan, inovasi yang akan diterapkan
ialah dengan menerapkan Anjungan Dukcapil Mandiri atau ADM dan Aplikasi “Tekan
Handphone Akta Jadi”.

Hal ini terungkap dalam inspeksi ke gedung otonom Kantor Walikota, yang dilakukan
Walikota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano. MM, bersama Wakil Walikota Ir. Rustan Saru.
MM., didampingi Sekda Kota Jayapura R.D. Siahaya, dikantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, ketika melakukan inspeksi serta meninjau langsung proses pelayanan
dikantor tersebut, Rabu (31/05/2017).

Dalam kesempatan ini Walikota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano mengatakan, akan
memperhatikan beberapa saran penunjang seperti peningkatan jaringan internet, agar dalam
penerapannya maksimal, guna memudahkan warga kota Jayapura dalam pengurusan data
kependudukan.

Sementara itu, Kepala Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil, Merlin Uloli mengatakan,
bawha dua item inovasi ini dalam penerapannya membutuhkan dukungan peningkatan
kapasitas jaringan internet yang kuat hingga 10 Bandwitch.

“Sedangkan kekuatan jaringan saat ini yang dipakai OPD tersebut dalam operasional hanya 2
Bandwitch,” jelasnya.

Dijelaskan, bahwa ADM diusahakan akan ditaruh di sekolah, pasar, serta pusat keramaian
yang sgtrategis, ini mirip ATM kartunya juga, untuk Aplikasi “Tekan HP Akta Jadi, warga
cukup menggunakan Aplikasinya dari Handphone.

“Namun tentu print out dokumennya harus di Disdukcapil dengan menyertakan dokumen
persyaratan yang asli,guna menghindari penipuan,” jelas Kepala Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Jayapura, dikantor tersebut.

Ditambahkannya, hal ini juga telah disampaikan pada kementerin Dalam Negeri RI dan
direspon dengan baik pula. (***)
Inilah Peserta Pameran Inovasi Pelayanan Publik 2016

26-10-2016 - 12:03 | Views: 34.06k

Pameran Replika Inovasi Pelayanan Publik 2016

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Pekan ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi menggelar pameran inovasi layanan publik 2016, di mana
berbagai instansi pemerintah menunjukkan partisipasi terbaiknya.

Pameran ini sendiri masuk dalam Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik 2016
itu. Acara ini digelar di Bale Asri Pusdai Bandung, Jawa Barat mulai 26-27 Oktober 2016.

Workshop dan pameran ini menyediakan 10 kluster inovasi sebagai objek pembelajaran. Dan
berikut para peserta lengkap pameran inovasi layanan publik 2016:

KLUSTER PELAYANAN TERPADU

1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (STAND B8-9)


2. Kementerian Agraria dan Tata Ruang I BPN RI (STAND A13-14)
3. BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan (STAND A11-12)
4. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo (STAND A4)
5. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Palembang (STAND A6)
6. BPPT Kota Bandung (STAND A7-8)

KLUSTER KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

 Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul (STAND A25)
 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jayapura (STAND A17)
 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar (STAND A18)
 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta (STAND A26)

SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT)

 Tim Pembina Samsat Jawa Timur (STAND P2)


 Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat (STAND A1-2)
 Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Barat (STAND A3)
 Dinas Pendapatan Provinsi Sulawesi Selatan (STAND A9-10)

KLUSTER PELATIHAN DASAR KESEHATAN

 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni (STAND A15)


 Dinas Kesehatan Kota Makassar (STAND A16)
 Dinas Kesehatan Kota Bandung (STAND S4)
 RSUD Dr Iskak Tulungagung (STAND S2)

KLUSTER PENDIDIKAN

 SMA Negeri Bali Mandara (STAND A28)


 DISDIKPORA Deli Serdang (STAND A30-31)
 Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman (STAND A29)
 Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (STAND A27)

KLUSTER E-BUDGETING/TRANSPARANSI ANGGARAN

 BPKAD Kabupaten Banyuwangi (STAND A24)


 Pemerintah Daerah Kabupaten Batang Jawa Tengah (STAND S6)
 DPKAD Kota Bandung (STAND A23)
 UPT LPKAD BPKAD Provinsi Jawa Timur (STAND A20-22)

KLUSTER SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

 Kementerian Sosial RI (STAND B18-20)


 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (STAND B21)
 Dinas Sosial Kota Bandung (STAND S1)
 Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen (STAND
A5)

KLUSTER PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT

 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi DKI Jakarta (STAND B4)


 Humas Setda Kabupaten Indragiri Hulu (STAND B2)
 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung (STAND B5)
 USAID CEGAH (STAND B1)

KLUSTER KEBERSIHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang (STAND B10)
 Dinas Kebersihan Kota Kendari (STAND B7)
KLUSTER PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) (STAND B14)


 Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat (STAND B6)
 Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau (STAND B11)
 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung (STAND B15)

KLUSTER KEPOLISIAN RI

 Asrena Kapolri (STAND P1 & G1)

KLUSTER UMUM

 PT POS Indonesia (STAND S14)


 PT TELKOM (STAND B25)
 PT INTI (Persero) (STAND B24)
 BRI (STAND G2)
 Diskominfo Provinsi Jawa Barat (STAND A19)
 PT Hotware Indonesia

KLUSTER UMKM

 OMABA (STAND B22)


 Disperindagpas Kabupaten Garut (STAND B23) (*)

Disdukcapil Kota Jayapura Terus Upayan


Eksistensi Pelayanan
 Jumat, 24 Februari 2017 13:56
o Dilihat: 48
 Ditulis oleh Super User

Penilaian: /0
Terburuk Terbaik
Kadispendukcapil Kota Jayapura Merlan S. Uloli yang di temani Auditor Mutu Certification Internasional PT. Mutuagung Lestasi Isyana
Dewi saat meninjau kantor Dispendukcapil Kota Jayapura.

JAYAPURA,- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Jayapura


terus berupaya melakukan perbaikan dalam pelayanannya kepada kepada masyarat.
Untuk itu, tim audit dari PT. Mutuagung Lestasi Audit yang dipercayakan melakukan surfei
setelah dinas dimaksud mendaptakan sertifkat ISO 9001 versi 2008, dan merupakan yang
pertama di 2017 dilakukannya audit ISO.
Auditor Mutu Certification Internasional PT. Mutuagung Lestasi Isyana Dewi mengatakan
asudit tersebut dilakukan untuk melihat konsistensi pelayanan, efektifitas pelayanan.

"Surfei ini bukan melihat adanya sertifikat kembali tapi melihat penerapan konsistensi mutu
ISO 9001 versi 2008," kata Isyana di Kantor Wali Kota Jayapura, Papua, Kamis (23/2).
Selama tiga hari ini berada di Dispendukcapil Kota Jayapura, kemudian dilanjutkan dengan
rapat untuk menyampaikan atas hasil audit yang tentunya guna perbaikan pelayanan yang
lebih baik lagi.
"Saya melihat ada peningkatan, inovasi dan semangat untuk menuju perubahan yang lebih
baik lagi, itu yang saya lihat di dinas ini. Memang ada beberapa ruang perbaikan yang perlu
ditingkatkan lagi untuk perbaikan dispendukcapil," katanya.
Menurut Isyana, khususnya di jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), Dispendukcapil
Kota Jayapura adalah yang pertama kalinya dilakukan audit. Sementara dijajaran
Kementerian Pertania dilakukan pada Balai Penelitian Teknologi Pertanian Jayapura dan
Balai Karantina.
Kadispendukcapil Kota Jayapura Merlan S. Uloli mengatakan, pihaknya melakukan
pelayanan sesuai dengan standar operasional (SOP) sertifikasi ISO 9001.
"Misalnya ada yang kita sudah tetapkan dalam SOP, namun dalam pelaksanaanya justru itu
yang memperlambat proses pelayanan maka itu yang tidak segan-segan kami ganti," kata
Merlan.
"Jadi ini kedatangan dari tim audit dari PT. Mutuagung Lestari ini untuk mengaudit masing-
masing bidang sehingga lebih konsisten lagi. Kami berharap kami punya ISO nanti tidak
berbeda jauh dengan ISO 9001:2015 itu khusus untuk pelayanan publik," kata Merlan
menambahkan. (Ramah)
Kampung Kayu Batu Kampung
Percontohan Tertib Administrasi
Kependudukan
share on:FacebookTwitter Google +
Email
Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano serahkan dokumen Kependudukan di Kampung
Kayu Batu (Jubi/Sindung)

Jayapura, Jubi – Kampung Kayu Batu, Distrik Jayapura Utara, didaulat menjadi kampung
percontohan tertib administrasi kependudukan di Kota Jayapura.

“Ini pertama di Indonesia dan hanya di Papua, sebuah kampung ditetapkan sebagai kampung
percontohan untuk tertib adminsitrasi kependudukan. Semoga ini bisa diikuti kampung lain di
Kota Jayapura,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, kepada wartawan, Jumat
(21/11).

Sebuah kampung dikategorikan sebagai kampung tertib administrasi kependudukan jika


kampung tersebut memiliki data kependudukan lengkap seperti Kartu Tanda Penduduk,
Kartu Keluarga, Akta Lahir dan Akta Mati. Data tersebut sangat bermanfaat untuk menjadi
acuan utama pembangunan suatu daerah.
“Kami akan upayakan dan dorong semua kampung dan kelurahan di Kota Jayapura untuk
tertib administrasi kependudukan,” ujar Tommy Mano.
Jayapura, Jubi – Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah provinsi Papua
dituntut untuk melaksanakan tertib administrasi yang baik. Sebab tanpa administrasi yang
baik, efektifitas dari suatu kegiatan tidak akan tercapai dan berdampak pada pengeluaran
keuangan daerah.

“Dengan adanya program mekanisme pengaturan gaji pegawai yang sistematis, diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan gaji daerah dari segi tenaga maupun
waktu yang tersedia,” kata Asisten III Papua, Rosina Upessy saat membuka pelatihan tertib
administrasi gaji, di Jayapura, Papua, Senin (10/11).

Sementara soal kesejahteraan pegawai, ujar Upessy, justru perlu mendapat perhatian semua
pihak. “apabila ada peningkatan kesejahteraan pegawai, maka akan mendorong kinerja para
pegawai untuk lebih rajin dalam pelaksanaan tugasnya, agar visi Gubernur dan Wakil
gubernur, yaitu Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera dapat terwujud,” katanya.
Dirjen Dukcapil RI Canangkan Desa Musi
Sebagai Kampung Percontohan Tertib
Administrasi
By Redaksi 17 Mei 2017 88

Melonguane, MS

Direktorat Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian


Dalam Negeri Republik Indonesia (RI) Zudan Arif Fakrulloh untuk pertama kali
mengunjungi Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Kunjungannya dalam rangka
pencanganan ‘Kampung Percontohan Tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil’ di Desa Musi Satu, Kecamatan Kalongan, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Dalam sambutannya, dia meminta agar kepala desa berperan aktif menyiapkan dokumen
kependudukan untuk masyarakat mulai dari kelahiran, perkawaninan hingga kematian.

"Prinsipnya kalau ada yang lahir di desa tersebut kepala harus berperan aktif membantu
masyarakat untuk dibuatkan akta kelahiranya. Kalau ada yang meninggal dibuatkan akta
kematiannya, yang menikah dibuatkan akta perkawinannya, yang belum ada KTP dibuatkan
KTPnya, belum ada Kartu Keluarga dibuatkan KK dan dokumen-dokumen kependudukan
yang lainnya," kata Fakrulloh, Senin (15/5).

Fakrulloh meminta agar desa lain di Kepulauan Talaud mencontoh Desa Musi Satu karena
tertib administrasi kependudukan. Pemerintah pusat, kata Fakrulloh tekagh mempermudah
pelayanan administrasi kependudukan sesuai dengan program Presiden Joko Widodod yang
menjadikan pelayanan lebih efisien.

"Program bapak Presiden Joko Widodo yaitu telah memotong jalur birokrasi yang panjang
contoh mau mengurus E- KTP kalau ada Kartu Keluarga tidak perlu lagi surat pengantar dari
desa . Kalau membuat akta kematian bila sudah ada surat keterangan kematian dari rumah
sakit, akta kematianya sudah bisa dibuat,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip SE dalam sambutanya
yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Adolf Binilang mengapresiasi perangkat desa dan
masyarakat Kecamatan Kalongan atas pencanangan program ‘Kampung Percontohan Tertib
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil’. Pengumpulan data kemudian
pengelolaan dan penyajian data dan informasi kependudukan dan pencatatan sipil secara
online juga mendapatkan apresiasi dari Bupati Sri.

"Ini semua didapat karena kerja keras masyarakat dan pemerintah yang ada di desa Musi Satu
dan hal ini patut dicontohi oleh desa yang lain," harap Manalip.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan Talaud Jabes Linda
menjelaskan terpilihnya Desa Musi Satu sebagai desa percontohan setelah melalui penilian
oleh institusinya selama dua tahun mulai September hingga November 2016, kemudian
Februari sampai April 2017.(jos tumimbang)

Anda mungkin juga menyukai