Anda di halaman 1dari 33

BAB I

GAMBARAN UMUM LOKASI PKP

1.1 Sejarah Singkat, Bidang Usaha, dan Lokasi

1.1.1 Sejarah Perusahaan

Sebagai unit terdepan pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan

dalam memberikan pelayanan pencairan dana APBN, penatausahaan

penerimaan negara, dan penyusunan laporan keuangan kantor/satuan kerja

instansi pemerintah, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Makassar

II dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor

303/KMK.01/2004 tanggal 23 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor

Pelayanan Perbendaharaan.

Sejalan dengan pengembangan organisasi dalam tubuh Ditjen

Perbendaharaan, keberadaan KPPN Makassar II telah mengalami beberapa

kali perombakan. Pertama kali dibentuk pada tahun 1990 dengan nama

Kantor Pelayanan Perbendaharaan dan Kas Negara II (KPKN II)

kemudian pada tanggal 2 Januari 2002 dimerger / digabungkan menjadi

satu kantor antara KPKN I dan KPKN II. Gabungan dua kantor ini

kemudian diberi nama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Makassar (KPPN Makassar) yang dipimpin oleh Drs. Siswo Sujanto,

DEA.

Kemudian pada tahun 2005 berdasarkan Kepu-tusan Menteri

Keuangan Nomor 214/KMK.01/2005 pada tanggal 2 Mei 2005, KPPN

1
Makassar dipisahkan kembali menjadi KPPN Makassar I dan KPPN

Makassar II. Pembukaan kembali di tahun 2005 adalah untuk lebih

mempertajam fungsi Bendahara Umum Negara dalam meningkatan

kinerja percepatan penyaluran dana APBN, penatausahaan setoran

penerimaan negara dan pelaporan keuangan pemerintah. Pada periode ini

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Makassar II dipimpin oleh Drs.

Trisnohadi.

Selanjutnya, sebagai bukti perjalanan reformasi birokrasi, Direktur

Jenderal Perbendaharan dengan Keputusannya Nomor Kep-172/PB/2007

tanggal 26 Juli 2007 menetapkan KPPN Makassar II sebagai KPPN

Percontohan, salah satu dari 18 KPPN Percontohan yang dibuka di 17

Provinsi dan dipimpin oleh Drs. Djadid Radjim.

Pembentukan KPPN Percontohan ini merupakan tonggak sejarah

perubahan dalam jajaran Kementerian Keuangan khususnya lingkup

Direktorat Jenderal Perbendahraan, dengan konsep pelayanan prima

dengan SOP yang lebih sederhana dan didukung dengan teknologi

informasi (IT), sehingga informasi disajikan real time, transparan, dan

akuntabel. Tanggal 14 Januari 2009, terjadi pergantian pimpinan KPPN

Makassar II dan Mas Heru Prabowo, S.E., M.M ditetapkan sebagai

pengganti. Mendekati akhir bulan Juni 2010 tepatnya tanggal 23 Juni 2010

Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan Nomor

465/KM.1/UP.11/2010 menetapkan Drs. Dedi Sopandi.

2
Pada akhir tahun 2011 ditetapkan Sukemi Mumpuni sebagai Kepala

KPPN Makassar II dengan Keputusan Menteri Ke-uangan Nomor

1279/KM.I/UP.II/ 2011 tanggal 16 November 2011. Pada tanggal 24

Desember 2013 dengan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 1122/KM.I/UP.II/2013 terjadi pergantian pimpinan KPPN Makassar

II yaitu oleh Teddy, S.T. selanjutnya, menjelang akhir tahun 2016 bulan

November terjadi pergantian pimpinan KPPN Makassar II oleh Wimpie

Defianto.

Visi dan Misi KPPN Makassar II

1. Visi KPPN Makassar II

Menjadi pengelola perbendaharaan negara yang unggul di

tingkat dunia.

2. Misi KPPN Makassar II

Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden,

efisien, dan optimal;

Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu,

efektif, dan akuntabel;

Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang

akuntabel, transparan, dan tepat waktu;

Mengembangkan kapasitas pendukung sistem perbendaharaan

yang andal, profesional, dan modern.

3
1.1.2 Lokasi Perusahaan

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar

II berlokasi di Jl. Urip Sumoharjo Km.4, Gedung Keuangan Negara

(GKN) I Lt. 1, Karuwisi Utara, Makassar, Sulawesi Selatan.

1.1.3 Bidang Usaha Perusahaan

KPPN Makassar II adalah kantor pelayanan vertikal di

bawah kementerian keuangan, kantor wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan (DJPB) Prov. Sulsel. Pelayanan KPPN Makassar II

terkait penyerapan anggaran, penerimaan negara, serta pelaporan

keuangan. Wilayah kerja KPPN Makassar II meliputi Kota

Makassar, Kab. Maros, Gowa, Pangkep, dan Takalar yang dibagi

menurut Bagian Anggaran.

1.2 Struktur Organisasi

Sebuah organisasi, baik itu berbentuk organisasi perusahaan maupun

organisasi perkumpulan biasa, pasti mempunyai struktur organisasi. Salah

satu tujuannya adalah untuk menggambarkan batas-batas tugas, wewenang

dan tanggung jawab serta bagaimana hubungan antara suatu bagian dengan

bagian yang lainnya dalam organisasi tersebut guna mencapai tujuan

bersama. Untuk menggerakkan organisasi, dibutuhkan personil yang

memegang jabatan tertentu dalam organisasi. Berikut gambaran struktur

organisasi pada KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN

NEGARA (KPPN) MAKASSAR II:

4
5
Adapun uraian pekerjaan dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian, yaitu sebagai berikut:

SUBBAGIAN UMUM
1. Penerbitan Surat Permintaan Perubahan User SPAN Pada KPPN 1

2. Berita Acara Perubahan User SPAN Pada KPPN 3


3. Penyusunan Laporan Penilaian Perilaku Pegawai KPPN 5
4. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja KPPN 7
5. Penyusunan Bahan Masukan dan Konsep Rencana Strategis, Rencana 9
Kerja, Perjanjian Kerja, dan Laporan Kinerja Kantor Pelayanan
Perbendaharaaan Negara
6. Pengusulan Calon Peserta Pendidikan dan Latihan 11
7. Penyelesaian Pengajuan Izin Cuti Tahunan dan Cuti Besar 13
8. Pembuatan Karpeg/Karis/Karsu/Kartu BPJS dan Taspen 15
9. Penyelesaian Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) 17
10. Pembayaran Gaji Pegawai Satker KPPN 19
11. Pembayaran Lembur Pegawai Satker KPPN 21
12. Pembayaran Uang Makan Pegawai Satker KPPN 23
13. Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai (Tunkin) di Lingkungan 25
Kementerian Keuangan
14. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA- 27
KL)
15. Penatausahaan Surat Masuk 29
16. Penatausahaan Surat Keluar 30
17. Pengajuan Usul Kenaikan Pangkat (UKP)/Usul Pengangkatan PNS 31
18. Pengurusan Permohonan Pensiun 33
19. Penyelesaian Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) Pegawai 34
KPPN
20. Penyaluran/Pendistribusian Barang 36
21. Pengadaan Barang/Jasa 37
22. Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat UAKPA 38
23. Usulan Mutasi Internal 40
24. Penunjukkan Supervisor 41
25. Administrasi Absen melalui Sistem Absen Elektronik 42
26. Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Aparat Pengawas 43
Fungsional
27. Pembuatan LPJ Bendahara 45
28. Pengajuan Usul Kenaikan/Penurunan Peringkat Jabatan Pelaksana 47
29. Penyusunan/Pemutakhiran Rencana Penarikan Dana (RPD) 49
30. Penyusunan Laporan Kepegawaian 51
31. Penatausahaan Arsip KPPN 53
32. Usul Penghapusan Arsip atau Barang Inventars Kantor 54
33. Penghapusan Arsip 55
34. Penyelesaian Izin Perjalanan ke Luar Negeri Untuk Keperluan Pribadi 56

6
35. Penunjukan Petugas Pengantar SP2D (Kurir) 57
36. Pembuatan Laporan Inventaris Barang 59
37. Tata Cara Pengelolaan Kegiatan 61
38. Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja PNS 64
39. Pelaksanaan Penilaian Perilaku Pada Aplikasi Pengelolaan Kinerja KPPN 66
40. Pelaksanaan Input Kontrak Kinerja dan Capaian Kinerja Melalui Aplikasi 68
Pengelolaan Kinerja Pada KPPN
41. Penatausahaan Dokumen Kontrak Kinerja, Laporan Capaian Indikator 70
Kinerja Utama Triwulanan, dan Capaian Kinerja Pegawai Tahunan KPPN
42. Pengelolaan Kinerja Pegawai Mutasi 72
43. Penyusunan Kontrak Kinerja Pegawai 75

SEKSI PENCAIRAN DANA


1. Unggah Supplier Header Pada KPPN 1
2. Unggah Supplier Site Addres Pada KPPN 4
3. Unggah Supplier Site Bank Pada KPPN 7
4. Inactive Supplier Header Pada KPPN 10
5. Perubahan Supplier Site Addres Pada KPPN 13
6. Perubahan Supplier Site Bank Pada KPPN 15
7. Inactive Supplier Site Address Pada KPPN 17
8. Inactive Supplier Site Bank Pada KPPN 19
9. Perubahan Supplier Site Bank Terkait Retur Menggunakan ADK Pada 21
KPPN
10. Perubahan Supplier Site Bank Terkait Retur Menggunakan User Khusus 24
Pada KPPN
11. Unggah Data Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 26
12. Unggah Data Kontrak Tahunan Pada KPPN 29
13. Unggah Data Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 32
14. Unggah Addendum Data Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 35
15. Unggah Addendum Data Kontrak Tahunan Pada KPPN 38
16. Unggah Addendum Data Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak Pada 41
KPPN
17. Penutupan Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 44
18. Penutupan Kontrak Tahunan Pada KPPN 47
19. Penutupan Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 49
20. Pembatalan Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 52
21. Pembatalan Kontrak Tahunan Pada KPPN 55
22. Pembatalan Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak Pada KPPN 57
23. Pencetakan Karwas Kontrak Tahunan pada KPPN 60
24. Pencetakan Karwas Kontrak Tahun Jamak pada KPPN 62
25. Pencetakan Laporan Kontrak Harian Pada KPPN 64
26. Pencetakan Laporan Kontrak Tahunan yang Belum Selesai Pada KPPN 66
27. Pencetakan Laporan Kontrak Tahun Jamak Yang Belum Selesai 68
28. Penutupan Kontrak Secara Massal (End of Year) Pada KPPN 70
29. Pencetakan Ringkasan Penolakan Informasi Kontrak (In Work Flow) 72
30. Pencetakan Ringkasan Penolakan Informasi Kontrak Pada KPPN 74
31. Laporan Informasi Supplier 76
32. Konversi ADK Kontrak 78

7
33. Pembatalan Kontrak Secara Massal (End of Year) Pada KPPN 80
34. Entry Supplier Header untuk Satker BA 999 Pada KPPN 82
35. Entry Supplier Site Address untuk Satker BA 999 Pada KPPN 84
36. Entry Supplier Site Bank untuk Satker BA 999 Pada KPPN 86
37. Entry Supplier Penambahan Informasi Site Bank Satker BA 999 Pada 88
KPPN
38. Entry Update Supplier Site Address Satker BA 999 Pada KPPN 90
39. Entry Update Supplier Site Bank Satker BA 999 Pada KPPN 92
40. Entry Inactive Supplier Site Address Satker BA 999 Pada KPPN 94
41. Entry Inactive Supplier Site Bank Satker BA 999 Pada KPPN 96
42. Pendaftaran Kontrak Tahun Jamak (multi-year) Satker BA 999 Pada KPPN 98
43. Pendaftaran Kontrak Tahunan Satker BA 999 Pada KPPN 100
44. Pendaftaran Data Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak Satker BA 102
999 Pada KPPN
45. Pendaftaran Addendum Data Kontrak Tahun Jamak (multi-year) Satker 104
BA 999 Pada KPPN
46. Pendaftaran Addendum Data Kontrak Tahunan Satker BA 999 Pada KPPN 106
47. Pendaftaran Addendum Data Komitmen Tahunan Kontrak Tahun Jamak 108
Satker BA 999 Pada KPPN
48. Perubahan (Addendum) Data Kontrak Menggunakan User Kepala Kantor 110
Pada KPPN
49. Pengaktifan Kembali Supplier Header Pada KPPN 113
50. Pengaktifan Kembali Supplier Site Address dan Site Bank Pada KPPN 115
51. Perekaman Supplier Site Address dan Site Bank Supplier untuk Transaksi 117
Pengembalian Penerimaan Negara atau Sejenis Pada KPPN
52. Permintaan Merge Supplier Pada KPPN 120
53. Perubahan Supplier Header terkait Perubahan Nomenklatur Satuan Kerja 122
Pada KPPN
54. Konversi ADK SPM/SP3B BLU/SP2HL/SP4HL/MPHL-BJS Pada KPPN 124
55. Penerbitan Surat Tanggapan Koreksi SPM/SP3B 127
BLU/SP2HL/SP4HL/MPHL-BJS Pada KPPN
56. Penolakan Koreksi SPM/SP3B BLU/SP2HL/SP4HL/MPHL-BJS oleh 134
Petugas Validasi Pada KPPN
57. Penolakan Koreksi SPM, SP3B BLU, SP2HL, SP4HL, MPHL-BJS oleh 136
Kepala Seksi PD/PDMS Pada KPPN
58. Penerbitan Surat Tanggapan Koreksi SPM Satker Akses Langsung SPAN 138
Pada KPPN
59. Penolakan Koreksi SPM Satker Akses Langsung oleh Petugas Validasi 144
Pada KPPN
60. Penolakan Koreksi SPM Satker Akses Langsung oleh Kepala Seksi 146
PD/PDMS Pada KPPN
61. Gagal Unggah ADK Resume Tagihan Pada KPPN 148
62. Penolakan SPM oleh Petugas Validasi Tagihan Pada KPPN 150
63. Penolakan SPM oleh Kepala Seksi PD/PDMS Pada KPPN 153
64. Penyampaian Daftar Perubahan Data Pegawai 156
65. Pengesahan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) 158
Pegawai Pindah, Pensiun Pegawai Janda/Duda/Anak, dan Pegawai
Diberhentikan Tidak Mendapat Hak Pensiun Melalui Aplikasi Pada KPPN
66. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas SPM yang Diterima 160

8
Melalui Jasa Pengiriman Surat
67. Penatausahaan Kartu Pegawai Perorangan untuk Satker TNI 161
68. Pengesahan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) Pegawai 162
Pindah Non Aplikasi Pada KPPN
69. Pengesahan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) Pegawai 164
Pensiun Non Aplikasi Pada KPPN
70. Penyusunan Kartu Pengawasan Pengembalian Jaminan Uang Muka 166
71. Surat Pemberitahuan Masa Berlaku Jaminan Uang Muka akan berakhir 167
72. Penerbitan Surat Permintaan Pendaftaran Nomor register hibah 169

SEKSI BANK
1. Penerbitan Surat Permohonan Setup Rekening BUN Pada KPPN 1
2. Penerbitan Surat Permohonan Penutupan Rekening BUN KPPN 4
3. Penerbitan Surat Persetujuan/Penolakan Pembukaan Rekening Satuan 7
Kerja Kementerian Negara/Lembaga Pada KPPN
4. Penerbitan Daftar Saldo Rekening Pada KPPN 11
5. Penerbitan Surat Perintah/Pencabutan Blokir Rekening Pada KPPN 13
6. Rekonsiliasi Bank Melalui Bank Statement Generator Pada KPPN (tidak 15
termasuk KPPN Khusus Penerimaan)
7. Rekonsiliasi Bank Atas Transaksi dengan Status Unreconciled Melalui 17
Rekonsiliasi Manual Pada KPPN
8. Penyelesaian atas Kesalahan Bayar kepada Pihak Yang Tidak Berhak 19
yang disebabkan kesalahan penulisan nomor rekening pada SPM
9. Penyelesaian Atas Status Transaksi Belum Direkonsiliasi Pada KPPN 22
10. Penyusunan dan Pengecekan Validitas Laporan Konsolidasi Saldo Kas 24
KPPN (Buku Putih)
11. Penatausahaan Penerimaan Negara Melalui Rekening Penerimaan 27
Bank/Pos/Devisa Persepsi Pada KPPN
12. Penerbitan Nota Konfirmasi Penerimaan Negara Pada KPPN 30
13. Penerbitan Nota Perbaikan Transaksi Penerimaan Negara Pada KPPN 32
14. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Koreksi Penerimaan Pada 35
KPPN Mitra Satuan Kerja Penerima Setoran
15. Penerbitan Surat Pemberitahuan Retur SP2D Satker Pada KPPN 39
16. Penerbitan SP2D Gaji Induk Pada KPPN 42
17. Penerbitan SP2D UP TUP GUP Pada KPPN 52
18. Penerbitan SP2D PTUP GUP Nihil Pada KPPN 58
19. Penerbitan SP2D LS Non Gaji Non Kontraktual Pada KPPN 64
20. Penerbitan SP2D LS Non Gaji Kontraktual Pada KPPN 70
21. Penerbitan SP2D atas SPM-KP/IB/KBC/KBM/KBPHTB/KPBB Pada 77
KPPN
22. Penerbitan SP2D Retur/ Pengembalian Penerimaan (PP) Pada KPPN 88
23. Penerbitan SP2B BLU Pada KPPN 95
24. Penerbitan SPHL Pada KPPN 102
25. Penerbitan SP3HL Pada KPPN 109
26. Penerbitan Persetujuan MPHL-BJS Pada KPPN 115
27. Penerbitan SPM Pengembalian Penerimaan (SPM PP) 121
28. Penerbitan SPM Retur yang Belum Disetor Kas Negara Pada KPPN 124
29. Penerbitan SPM Retur yang Telah Disetor Kas Negara Pada KPPN 127

9
30. Penerbitan Surat Permintaan Koreksi SPM Pada Satker Akses Langsung 130
SPAN
31. Penerbitan Surat Permintaan Pembatalan SP2D/Surat Pengesahan Pada 132
KPPN
32. Penerbitan Kembali SP2D/Surat Pengesahan Pada KPPN 135
33. Penerbitan SP2D atas SPM Satker Akses Langsung SPAN Pada KPPN 139
34. Surat Pengantar Atas Permohonan Layanan Loket Penerimaan Negara 145
pada Kantor Cabang Pembantu (KCP)/Kantor Layanan (KLN)/Unit
Lainnya yang setara
35. Penerbitan Surat Teguran Kekurangan dan/atau Keterlambatan Pelimpahan 147
36. Monitoring dan Evaluasi atas Kepatuhan Bank/Pos Persepsi dalam rangka 149
Pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) Penerimaan
37. Kompensasi Pelimpahan Penerimaan Negara oleh bank/Pos Persepsi Pada 152
Akhir Tahun Anggaran
38. Penerbitan SKTB atas Kompensasi Kelebihan Pelimpahan Penerimaan 155
Negara atas Pemohonan KPPN KBI oleh KPPN KBI
39. Penerbitan Surat Persetujuan Kompensasi Pelimpahan Penerimaan Negara 157
oleh Bank/Pos Persepsi

SEKSI VERIFIKASI DAN AKUNTANSI


1. Rekonsiliasi Internal Kuasa BUN Pada KPPN 1
2. Rekonsiliasi Tingkat UAKPA dengan KPPN 3
3. Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Unit Akuntansi Kuasa Bendahara 7
Umum Negara Daerah (LK UAKBUN-Daerah)
4. Penyusunan Laporan Kinerja Pada KPPN 11
5. Penyusunan dan Analisa Laporan Keuangan Harian Tingkat Kuasa BUN 13
6. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) Pada KPPN 15
7. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi (SP3S) 17
Pada KPPN
8. Penerbitan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Pada KPPN 19
9. Penerbitan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu 22
DIPA Pada KPPN
10. Penerbitan SKTB dan SKP4 Pada KPPN 27
11. Penerbitan Surat Konfirmasi Penerbitan SKTB dan Koreksi Transaksi 31
Penerimaan Negara Pada KPPN Mitra Satuan Kerja Penerima Setoran
12. Penerbitan Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik Pada KPPN 36
13. Penyusunan Laporan Analisis Data Statistik Laporan Keuangan 40

MANAJEMEN SATKER DAN KEPATUHAN INTERNAL


1. Penyampaian Rencana Penarikan Dana Harian (RPD Harian) atau 1
Pemutakhirannya Tingkat KPPN
2. Penerbitan Surat Permohonan Pembuatan User Password Aplikasi OM 3
SPAN Pada KPPN
3. Penatausahaan Revisi DIPA Petikan Pada KPPN Yang Berasal Dari Ditjen 6
Anggaran
4. Penatausahaan Revisi Anggaran Petikan Pada KPPN Yang Berasal Dari 8
Kanwil Ditjen Perbendaharaan
5. Penyusunan Rencana Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan 10

10
KPPN
6. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan, Pengendalian Intern, Kepatuhan 12
Kode Etik, dan Disiplin Pegawai
7. Penyusunan Laporan Hasil Pengelolaan Risiko Pada KPPN 14
8. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Manajemen Risiko pada KPPN 16
9. Layanan Informasi Perbendaharaan Pada Kantor Pelayanan 18
Perbendaharaan Negara
10. Penyusunan Laporan Hasil Layanan Customer Service Officer (CSO) 20
11. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan Standar Kualitas Layanan KPPN 22
12. Penyusunan Keputusan Kepala KPPN tentang Pelaksana Pemantauan Pada 24
KPPN
13. Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Utama dan Observasi Pengendalian 26
Utama Pada KPPN
14. Penyusunan Laporan Bulanan Pemantauan Pengendalian Utama KPPN 28
15. Pelaksanaan Pemantauan Efektivitas Implementasi dan Kecukupan 32
Rancangan (EIKR) pada KPPN
16. Penyusunan Keputusan Kepala KPPN tentang Pengelola Pengaduan KPPN 34
17. Penyusunan Laporan Bulanan Pengaduan KPPN 36
18. Pelaksanaan Pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional Pada KPPN 38
19. Pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawas 40
Fungsional Pada KPPN
20. Penandatanganan/Pembaruan Pakta Integritas Pejabat/Pegawai Lingkup 42
KPPN
21. Penandatanganan/Pembaruan Pakta Integritas Mitra Kerja KPPN 44
22. Penanganan Dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Pegawai Pada 46
KPPN
23. Penerbitan Kartu Identitas Petugas Satker (KIPS) Pengantar 48
SPM/Pengambil SP2D Pada KPPN
24. Penggantian Kartu Identitas Petugas Satker (KIPS) Pengantar 50
SPM/Pengambil SP2D Pada KPPN
25. Pengelolaan Pengaduan/Keberatan Masyarakat yang diterima melalui 54
Sarana Pengaduan pada KPPN
26. Persetujuan/Penolakan Permintaan Tambahan Uang Persediaan (TUP) 57
Pada KPPN
27. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengajuan Penggantian Uang Persediaan 60
(GUP) Pada KPPN
28. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pemotongan Dana Uang Persediaan (UP) 63
Satuan Kerja melalui Penyetoran Langsung dengan Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP)
29. Laporan Monitoring Pengembalian/Penolakan SPM pada Petugas Front 65
Office KPPN
30. Penerbitan Surat Teguran Kepada Satker Atas Pengembalian/Penolakan 67
SPM pada Petugas Front Office KPPN
31. Penyusunan Kompilasi Laporan Konfirmasi Transfer (LKT) dan Laporan 69
Rekapitulasi Transfer (LRT)

11
BAB II

KEGIATAN PRAKTEK KERJA PROFESI

2.1 Tempat Penugasan

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Profesi (PKP) pada Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II yang berlokasi di

Jl. Urip Sumoharjo Km.4, Gedung Keuangan Negara (GKN) I Lt. 1,

Karuwisi Utara, Makassar, Sulawesi Selatan.

2.2 Uraian Kegiatan PKP, Masalah yang Dihadapi dan Pemecahannya

Adapun jenis kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan

yaitu melakukan pelayanan terkait pengambilan data supplier, adapun

uraian kerjanya yaitu:

2.2.1 Melayani Pengambilan Data Supplier

Salah satu kegiatan utama pada bagian Pelayanan Umum adalah

Pengambilan Data Supplier. Setiap harinya akan ada Petugas Satuan

Kerja (Satker) instansi yang dibawahi oleh KPPN Makassar II

meminta Dokumen SPM dan SP2D. Adapun langkah-langkahnya

yaitu:

a. Menerima Routing Slip berupa surat tanda terima dari Satuan Kerja

yang berisi kode Satuan Kerja, Nama Satuan Kerja dan jumlah SPM

(Surat Perintah Membayar) kemudian dijadikan acuan untuk

penyerahan SPM dan SP2D kepada Satuan Kerja terkait;

12
b. Mencari dan mencocokkan nomor dan tanggal SPM yang tertera

surat tanda terima dari Satuan Kerja dengan nomor yang telah

diarsipkan pada loker untuk selanjutnya diserahkan kepada petugas

Satuan Kerja;

c. Mengecek validasi (stempel KPPN) pada lembar SSP yang akan

diserahkan kepada petugas Satuan Kerja instansi terkait;

d. Membubuhi stempel KPPN pada lembar SSP yang belum dibubuhi

stempel;

e. Menulis tanggal dan memberi stempel pada Routing Slip/Surat

Tanda Terima dari petugas Satuan Kerja sebagai bukti bahwa

lembar SPM/SP2D telah diserahkan kepada petugas Satker;

f. Menyerahkan SPM, SP2D dan Surat Tanda Terima kepada petugas

Satuan Kerja terkait.

Berikut ini merupakan gambaran dari Data Supplier:

13
Gambar 1.

Surat Perintah Membayar (SPM)

Gambar 2.
Surat Setoran Pajak (SSP)

2.2.1.1 Masalah yang Dihadapi:


Penulis tidak paham bagaimana mencocokkan dan

menandai nomor SSP dengan yang ada di lembar tanda

terima.

14
2.2.1.2 Pemecahan Masalah:

Penulis diarahkan oleh staf seksi Pencairan Dana bahwa

cara mencocokkan SSP dengan yang ada di lembar tanda

terima adalah dengan memerhatikan tanggal SSP dan

keterangan uraian pembayarannya.

2.2.2 Pembuatan/Perpanjangan Kartu Identitas Petugas Satker

(KIPS)

Kartu Identitas Petugas Satker (KIPS) adalah kartu yang

menunjukkan identitas petugas satuan kerja (satker) yang ditunjuk

oleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk menyampaikan Surat Perintah

Membayar (SPM) dan Mengambil Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D). KIPS ini berfungsi sebagai pengenal petugas satker yang

mengantar SPM dan mengambil SP2D. Tanpa KIPS ini petugas

satker tidak akan dilayani di KPPN. Jumlah petugas satker yang

ditunjuk oleh KPA maksimal 3 orang. Petugas yang ditunjuk harus

berstatus sebagai PNS/CPNS dan memahami prosedur pencairan

dana di KPPN.

Untuk mendapatkan KIPS, KPA membuat surat penunjukan

petugas satker sesuai format lampiran III PER-41/PB/2011. Surat

penunjukan tersebut dilampiri fotokopi KTP/SIM/Identitas Lainnya

dan foto berwarna terbaru ukuran 3×4.

15
Adapun yang dilakukan oleh Penulis dalam pengurusan KIPS:

a. Melayani pengajuan pembuatan/perpanjangan Kartu Identitas

Petugas Satker (KIPS);

b. Menerima dan mengecek kelengkapan berkas

pembuatan/perpanjangan KIPS;

c. Menyerahkan berkas kelengkapan kartu pembuatan/perpanjangan

KIPS ke seksi MSKI;

d. Memilah dan memisahkan kelengkapan pembuatan KIPS;

e. Mencetak KIPS di ruang Customer Service menggunakan mesin

cetak khusus merk Evolis (jika staf sedang tidak berada di tempat)

f. Menyerahkan KIPS yang telah dicetak kepada petugas Satker;

g. Menginstruksi petugas Satker untuk mengisi lembar berita acara

tanda terima KIPS.

Berikut ini merupakan gambaran dari KIPS dan Mesin Cetaknya:

16
Gambar 3.
Kartu Identitas Petugas Satker (KIPS)

Gambar 4.
Mesin Cetak KIPS Evolis

2.2.2.1 Masalah yang Dihadapi:

a. Penulis menjadi kurang maksimal dalam melayani

jika dalam waktu yang bersamaan Penulis melayani

17
dan sekaligus harus pergi mencetak KIPS di ruang

Customer Service.

b. Penulis kurang paham bagaimana cara mengisi kartu

baru ke dalam mesin cetak (jika kartu telah habis).

2.2.2.2 Pemecahan Masalah:

a. Adanya penambahan staf di bagian Customer Service

sehingga Penulis tidak lagi mencetak KIPS pada saat

sementara melayani.

b. Penulis diinstruksikan oleh staf Customer Service

mengenai pengoperasian mesin cetak.

2.2.3 Mengelola Loker Berkas

a. Mengecek box apakah berkas SP2D (SPM dan SSP) telah ada

diantarkan oleh seksi Pencairan Dana;

b. Memilah berkas sesuai dengan nama Satuan Kerjanya;

c. Memasukkan berkas –berkas yang telah dipilah ke dalam loker

berdasarkan nama Satuan Kerja yang tercantum pada masing-

masing loker;

d. Mengatur dan merapikan berkas-berkas tercecer yang terdapat

pada loker yang salah, dan menyimpan ulang sesuai dengan

loker yang seharusnya.

18
Berikut ini merupakan gambaran dari Loker Berkas:

Gambar 5.
Loker Berkas

2.2.3.1 Masalah yang Dihadapi:

a. Penulis merasa kerepotan mengatur kembali berkas-

berkas yang tercecer dalam loker yang salah.

b. Penulis merasa kebingungan mencari SP2D yang

tidak ada di loker ketika akan memberikannya

kepada petugas Satker yang datang meminta.

2.2.3.2 Pemecahan Masalah:

a. Penulis diarahkan untuk mengatur ulang beberapa

berkas yang tercecer dengan teliti ke dalam map yang

sesuai agar mudah ditemukan apabila ada petugas

Satker yang datang ingin mengambil.

19
b. Penulis diinstruksikan untuk memeriksa terlebih

dahulu satu persatu loker berkas karena diduga berkas

tersebut tersimpan dalam loker yang salah/tidak

sesuai. Jika memang tidak didapat, Penulis segera

diarahkan untuk bertanya langsung kepada staf

Pencairan Dana mengenai SP2D yang tidak ada di

loker. Apabila seksi Pencairan Dana memang telah

menerbitkan dan menyortir berkas tersebut namun

tetap tidak ada di loker setelah diperiksa, Penulis

diarahkan langsung ke Ruang Arsip untuk mencari

dan memfotokopi arsip berkasnya.

2.2.4 Menyimpan Surat Keluar

Menerima dan menyimpan surat-surat keluar yang telah dibuat

oleh Sekretaris ke dalam map sesuai dengan jenis suratnya masing-

masing. Adapun jenis surat yang dimaksud yaitu Surat Tanggapan

Koreksi, Surat balasan Permohonan Tambahan Uang Persediaan

(TUP), Surat Pembukaan/Penutupan Rekening Bank, Surat

Penonaktifan Data Supplier, Surat Pembatalan/Perubahan Data

Kontrak, Surat Pakta Integritas, Surat Perbaikan Data Supplier, Surat

Tanggapan Koreksi, dan Surat Retur SP2), kemudian akan

memberikan salah satu jenis surat tersebut kepada petugas Satker

yang datang meminta surat terkait.

20
Berikut ini merupakan gambaran dari Surat Keluar:

Gambar 6.
Surat Pembukaan/Penutupan Rekening Bank

Gambar 7.
Surat Retur SP2D

21
Gambar 8.
Surat Persetujuan Tambahan Uang Persediaan (TUP)

Gambar 9.
Surat Pakta Integritas Satker

22
Gambar 10.
Surat Perbaikan Data Supplier

Gambar 11.
Surat Tanggapan Koreksi

23
Gambar 12.
Surat Persetujuan Penonaktifan Supplier

2.2.4.1 Masalah yang Dihadapi:

Ketika menyimpan surat keluar atau surat balasan data

supplier yang dibuat oleh Selretaris KPPN Makassar II, ada

beberapa kendala yang Penulis hadapi seperti kebingungan

dimana seharusnya menyimpan surat-surat terkait dengan

rekening bank, sebab surat-surat yang terkait perihal

rekening bank tersebut memiliki 3 jenis surat.

2.2.4.2 Pemecahan Masalah:

Penulis memilah jenis surat tersebut dengan membuat map

baru untuk menyimpan surat-surat rekening bank sesuai

dengan perihalnya maising-masing.

24
2.2.5 Menerima Surat Masuk

Menerima berbagai macam surat masuk dari petugas Satker seperti

Surat Pengajuan Permohonan Tambahan Uang Persediaan (TUP),

Surat Ralat Perintah Membayar (SPM), Surat Pengajuan Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Surat Pengajuan Spesimen

Pembuatan Kartu Identitas Petugas Satker (KIPS), kemudian

mengantarnya ke bagian Sekretaris untuk diproses. Dan

menginstruksi petugas Satker yang bersangkutan untuk datang

kembali mengambil balasannya pada waktu yang telah ditentukan.

Berikut ini merupakan gambaran dari Surat Masuk:

2.2.1.1 Masalah yang Dihadapi:

2.2.1.2 Pemecahan Masalah:

2.2.6 Melayani Pengajuan dan Pengambilan Surat Keterangan

Penghentian Pembayaran (SKPP)

25
SKPP adalah surat keterangan tentang terhitung mulai

dihentikannya pembayaran gaji yang dibuat/dikeluarkan oleh Kuasa

PA berdasarkan surat keputusan yang ditetapkan pejabat berwenang

dan diketahui oleh KPPN setempat. SKPP berisi rincian pembayaran

gaji bulan terakhir PNS yang telah dicairkan dananya pada KPPN

setempat. Rincian tersebut terdiri dari penerimaan,potongan-

potongan, utang, rincian keluarga dan keterangan lainnya. Setiap

PNS yang berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang

dipindahkan ke Satuan Kerja (Satker) lain baik yang mengakibatkan

perubahan KPPN maupun tetap pada KPPN yang sama dan/atau

PNS yang memasuki masa pensiun, berhenti/diberhentikan dengan

hormat ataupun tidak hormat, wajib diterbitkan SKPP oleh Satker

tempat PNS tersebut bekerja sebelumnya yang ditandatangani oleh

kuasa anggaran.

Jenis-jenis SKPP:

1. SKPP pindah untuk:

 Pegawai yang pindah ke Satker lain, baik yang

mengakibatkan perubahan KPPN pembayar maupun

tetap dalam wilayah pembayaran KPPN yang sama.

 Pegawai yang pindah ke/dari luar negeri.

 Pegawai yang diperbantukan/pindah ke daerah

otonom.

 Siswa ikatan dinas yang diangkat menjadi pegawai.

26
 Pegawai yang pindah dari suatu kementerian/lembaga

kementerian/lembaga lain.

2. SKPP Pensiun, untuk:

 Pegawai yang diberhentikan dengan hormat yang

mendapat hak pensiun atau menerima uang tunggu.

 Pegawai yang meninggal dunia.

Adapun yang Penulis lakukan dalam pengurusan SKPP,

yaitu:

1. Memeriksa pengajuan berkas SKPP yang diantarkan oleh

petugas Satker untuk SKPP pindah maupun SKPP pensiun.

Syarat kelengkapan berkas SKPP yang Penulis periksa,

antara lain:

 Surat Penonaktifan Supplier (tipe pegawai);

 Data rincian pegawai dan perhitungan gaji terakhir

yang tercantum dalam SKPP.

 Melampirkan 1 (satu) lembar copy SK pension atau

SK pemberhentian yang telah dilegalisasi pejabat

berwenang;

 SKPP gaji sebanyak 5 (lima) rangkap.

2. Setelah Penulis memeriksa berkas yang telah lengkap,

Penulis meminta nomor telepon Satker yang dapat dihubungi

27
(untuk mengonfirmasi apabila terjadi kekeliruan data berkas),

kemudian mengantarkan berkas SKPP tersebut ke salah satu

personil Seksi Pencairan Dana KPPN Makassar II yang

bertanggungjawab atas penerbitan SKPP Satker yang terkait.

3. Penulis mencatat penomoran SKPP ke dalam buku folio

Tanda Terima SKPP Tahun Anggaran 2017.

4. Penulis melayani Satker terkait untuk mengambil

SKPPnya yang telah terbit di loker, dan menginstruksi

petugas Satker untuk memaraf di nomor SKPP yang telah

ditulis dalam buku folio sebagai tanda terima pengambilan

SKPP.

Berikut adalah gambaran dari SKPP:

2.2.6.1 Masalah yang Dihadapi:

Permasalahan yang dihadapi oleh penulis terkait pelayanan

SKPP, antara lain:

1. Penulis belum paham mengenai persyaratan berkas apa

saja yang harus terlampir untuk penerbitan SKPP.

2. Penulis menuai keluhan dari petugas Satker yang terkait

mengenai SKPP yang terlambat diterbitkan.

28
3. Penulis sulit mengkomunikasikan perihal informasi

tertentu yang disampaikan oleh petugas Satker yang

mengantar SKPP apabila pihak yang bertanggungjawab atas

penerbitan SKPP sedang tidak berada di tempat pada saat itu

juga.

2.2.6.2 Pemecahan Masalah:

1. Penulis bertanya kepada Seksi Pencairan Dana mengenai

berkas apa saja yang menjadi syarat penerbitan SKPP,

kemudian mencatatnya dalam notes kecil agar mudah

dipahami.

2. Penulis mengklarifikasi kepada petugas Satker terkait

bahwa penerbitan SKPP akan diterbitkan tepat waktu yaitu

pengerjaan selama 1 hari apabila tidak ada

kesalahan/kekeliruan data berkas yang dilampirkan.

3. Penulis meminta nomor telepon para personil Seksi

Pencairan Dana yang bersangkutan agar memudahkan

komunikasi jika mereka sedang tidak berada di tempat.

Terlebih jika ada petugas Satker yang ingin menemuinya

langsung.

29
30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Baruga Telkomsel yang beralamat di jalan A.P Pettarani nomor 3

merupakan kantor yang melayanai segala kepentingan untuk wilayah

Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan).

2. Dari hasil yang dapat penulis peroleh dalam kegiatan Praktek Kerja

Profesi (PKP) di Baruga Telkomsel adalah sebagai berikut:

a. Penulis mampu menggunakan sistem dari Telkomsel untuk

melakukan broadcast, memesan mobil dinas, penginputan data

souvenir, voucher, dan merchand stock-out

b. Penulis mampu menggunakan sistem dari dikti untuk mencari

jumlah dari setiap kampus di Sulawesi Selatan

c. Penulis mampu menelpon pelanggan dan vendor Telkomsel

d. Penulis mampu merevisi data dari setiap Branch di Sulawesi

e. Penulis mampu melakukan pengepakan barang

f. Penulis mampu menginput Invoice Coversheet dan Summary Detail

Invoice.

3.2 Saran

31
Adapun saran yang penulis berikan untuk PT Telkomsel bagian

loyalty and retentin operation sulawesi section dan Politeknik Negeri Ujung

Pandang meliputi:

1. Sebaikknya pihak perusahaan memberikan berbagai jenis pekerjaan

yang terkait dengan bidang Administrasi seperti melakukan

pengarsipan.

2. Pelaksanaan Praktek Profesi (PKP) hendaknya dilaksanakan pada akhir

semester 7 supaya tidak mengganggu penyusunan Tugas Akhir dan

mudah melanjukkan pekerjaan sebagai karyawan di tempat

bersangkutan.

32
33

Anda mungkin juga menyukai