Disusun Oleh:
Shoviah, S.AP., M.AP
NIP. 198511052010122002
i
LEMBAR PERSETUJUAN
AKSI PERUBAHAN
Disusun Oleh:
Shoviah, S. AP., M. AP.
NIP. 198511052010122002
COACH MENTOR
ii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas terselesaikannya
penyusunan Laporan Aksi Perubahan dengan judul Peningkatan Kinerja Anggaran Satker
Melalui Penguatan Tim Kerja dan Sistem Monitoring IKPA. Laporan ini disusun sebagai
persyaratan Kegiatan Seminar II pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (RKP) Angkatan I
Tahun 2021, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Laporan ini, khususnya kepada:
Semoga Laporan Aksi Perubahan ini dapat memberi manfaat. Saran dan kritik kami
butuhkan dalam rangka penyempurnaan Laporan ini.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III merupakan salah satu unit kerja
dibawah BPIW berdasarkan dengan Permen PUPR No 13 Tahun 2020. Pusat Pengembangan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah III mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana induk, sinkronisasi dan penyusunan prioritasi program
dan strategi pembiayaan jangka menengah dan tahunan, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah di wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, dan Pulau Papua.
1
2. Koordinasi dan penyusunan program jangka menengah pengembangan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau
Papua;
3. Sinkronisasi dan penyusunan prioritasi program dan strategi pembiayaan pembangunan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, dan Pulau Papua;
4. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua;
5. Pengelolaan data pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat di
Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua; dan
6. Fasilitasi penyusunan program dan anggaran, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan
rumah tangga Pusat.
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III terdiri atas Bidang Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III.A, Bidang Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.B.,
Bidang Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.C, dan Sub Bagian Tata Usaha. Adapun
struktur organsisasinya dapat dilihat pada pada gambar berikut:
2
1.2 Identifikasi Masalah dan Gagasan Perubahan
Permasalahan yang dihadapi oleh Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III terkait Penilaian IKPA adalah berupa gap antara kondisi yang diharapkan dengan
kondisi saat ini. Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III selaku pengguna
memiliki kewajiban untuk meningkatkan kinerja satker dengan mengacu pada IKPA.
3
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan aksi perubahan dalam rangka peningkatan kinerja Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III dibagi ke dalam 3 (tiga) periode pencapaian
tujuan yaitu tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Berikut merupakan penjabaran
dari masing-masing periode.
A. Tujuan Jangka Pendek
Beberapa tujuan jangka pendek diantaranya adalah:
Terbentuknya tim kerja; dan
Tersedianya mock up sistem monitoring IKPA.
B. Tujuan Jangka Menengah
Beberapa tujuan jangka menengah diantaranya adalah:
Tersedianya Sistem monitoring yang beroperasi dengan baik; dan
Terjadinya peningkatan nilai IKPA satker menjadi kategori baik.
C. Tujuan Jangka Panjang
Beberapa tujuan jangka panjang diantaranya adalah:
Terjadinya Peningkatan Kinerja satker menjadi kategori sangat baik; dan
Diterapkannya sistem monitoring IKPA pada satker lain di BPIW.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat aksi perubahan diantaranya sebagai berikut.
A. Manfaat bagi individu: Memudahkan dalam melakukan fungsi pemantauan dan
pengendalian kinerja anggaran Satker.
B. Manfaat bagi organisasi: Meningkatnya kinerja (Nilai IKPA) Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW.
C. Manfaat bagi pemangku kepentingan: Meningkatnya kinerja Anggaran (IKPA) BPIW
(tingkat unit organisasi) dan tingkat K/L yaitu kinerja anggaran Kementerian PUPR.
Manfaat secara umum dari aksi perubahan dalam rangka peningkatan kinerja Satker
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III yaitu kinerja anggaran satker dapat
terpantau dengan baik oleh pimpinan, tersistem dengan baik dan tidak bergantung dengan
hanya 1 (satu) orang, semua tim terlibat dan berkomitmen dalam peningkatan kinerja satker,
serta sebagai bahan self assessment dan self evaluation.
4
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
5
individu, dan masyarakat demi kepentingan bersama merupakan pengamalan sila ketiga.
Selain itu, pengamalan sila keempat bahwa setiap orang berhak memberi pendapat dan
pimpinan harus mendengarkan pendapat, saran baik dari bawahan, atasan, maupun
masyarakat. Terakhir, melayani sesuai tugas dan fungsi ASN setiap warga tanpa pandang
suku, ras, atau agama sebagai pedoman dan pengamalan sila kelima.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan aksi perubahan ini, Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kerumahtanggaan, koordinasi
data dan informasi, fasilitasi penyusunan rencana dan anggaran, serta pelaporan kinerja
pusat.
Dalam pelaksanaannya, aksi perubahan yang dilakukan untuk menjawab gap atau
kesenjangan yang terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Kondisi saat
ini pencapaian IKPA di Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III masih
belum optimal (dalam kategori Cukup dengan nilai 86,06). Hal ini disebabkan diantaranya oleh
karena belum adanya pemahaman dan komitmen yang sama dalam hal pencapaian IKPA dan
belum adanya sistem monitoring yang dapat dipantau oleh pimpinan.
Dalam hal ini, sebagai kepala subbagian Tata Usaha yang melaksanakan fungsinya
dalam mengawal pelaksanaan administrasi Keuangan, berupaya melaksanakan fungsinya
serta mendorong pelaksanaan aturan yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan dalam hal
ini Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-4/Pb/2021 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga, dimana
Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III memiliki kewajiban untuk
memenuhi indikator IKPA secara baik dan optimal.
Untuk memenuhi hal tersebut, Kasubbag TU melakukan inovasi yaitu peningkatan
kinerja anggaran Satker melalui penguatan tim kerja dan sistem monitoring IKPA, dengan
menggerakkan sumber daya organisasi untuk bekerja sama secara optimal mencapai tujuan
yang diharapkan yaitu meningkatnya kinerja pelaksanaan anggaran satker dan nilai IKPA
meningkat. Tujuan organisasi ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui
pengelolaan anggaran negara yang akuntabel, tertib, transparan dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, melalui aksi perubahan ini, mendorong terwujudnya integritas pegawai di
lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
6
2.2 Pengelolaan Tim Efektif
Konsep tim efektif dalam pelayanan, diartikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki
keterampilan yang saling melengkapi dan memiliki komitmen untuk mencapai suatu tujuan
bersama dengan suatu proses kerja bersama dimana mereka saling bertanggung jawab satu
sama lain.
Sebuah tim dikatakan efektif apabila tim tersebut berhasil mencapai tujuannya. Di
dalam tim efektif, seluruh komponen tim bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan
peran dan fungsinya masing-masing yang ditujukan semata-mata untuk meraih tujuan tim,
yang merupakan tujuan bersama. Rasa memiliki terhadap tujuan tim harus tertanam pada
setiap anggota sehingga tim tersebut memiliki rasa tanggung jawab dan kerelaan untuk
berkorban dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Pentingya keberadaan tim efektif
adalah mempercepat tercapainya tujuan, menambah kreativitas dalam penyelesaian masalah
dan meningkatnya kualitas penyelesaian masalah.
Dalam pelaksanaannya, aksi perubahan ini dibuat Tim untuk mencapai satu tujuan yang
sama yaitu meningkatnya kinerja anggaran Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III dengan perolehan IKPA yang optimal. Project leader memimpin secara teknis
operasional, menjaring komitmen dan dukungan sumber daya organisasi dan tim, menyusun
kegiatan strategis aksi perubahan, mengelola tim dalam melaksanakan pengendalian risiko
serta melakukan monitoring dan evaluasi keseluruhan aksi perubahan.
Dalam membentuk dan mengelola tim yang efektif dilakukan melalui beberapa tahap
diantaranya :
a. Rapat penyusunan tim efektif, untuk menumbuhkan komitmen setiap anggota tim
untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama disamping memaparkan uraian
tugas masing-masing anggota tim.
b. Komunikasi, diskusi dan rembug pendapat dalam menentukan strategi pencapaian
tujuan aksi perubahan.
c. Koordinasi yang intensif dan kontinyu bersama tim efektif untuk mengawal
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan aksi perubahan, dibentuk
tim efektif (pengelola) yang akan membantu pelaksanaan dan operasionalisasi rencana
kegiatan yang telah disusun. Tim efektif ini dapat digambarkan sebagai berikut:
7
Gambar 3 Tata Kelola Aksi Perubahan
Penjelasan tentang tugas-tugas dari setiap anggota tim efektif adalah sebagai berikut:
A. Mentor:
1) Memberikan arahan terkait jenis perubahan, rencana, dan pelaksanaan secara
keseluruhan aksi perubahan;
2) Membantu project leader untuk mendapatkan sumber daya dalam pelaksanaan aksi
perubahan;
3) Membantu project leader untuk menyelesaikan permasalahan di luar kewenangan
project leader.
B. Coach:
1) Memberikan bimbingan tentang jenis perubahan yang akan dilakukan oleh project
leader;
2) Membimbing atau memantau serta memberikan arahan tentang pelaksanaan aksi
perubahan.
C. Stakeholder Kunci (Tim Pengarah):
8
1) Mendukung dan memberikan masukan pelaksanaan kegiatan aksi perubahan
peningkatan kinerja anggaran Satker.
D. Project Leader
1) Melaksanakan Rancangan Aksi Perubahan sesuai rencana;
2) Melaksanakan koordinasi dengan coach dan stakeholder kunci (tim pengarah).
E. Tim Administrasi
1) Membantu penyiapan dan pelaksanaan tugas administrasi kesekretariatan;
2) Membantu kegiatan pelaporan; dan
3) Membantu dokumentasi kegiatan.
F. Tim Pelaksana
1) Membantu pelaksanaan rancangan aksi perubahan;
2) Membantu peningkatan nilai IKPA Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III; dan
3) Membantu penyiapan dan pengembangan sistem monitoring IKPA.
Pengelolaan tim efektif dilakukan melalui beberapa tahap yakni:
a. Sosialisasi uraian tugas bagi tiap koordinator dan anggota tim.
b. Penjadwalan kegiatan dan pemetaan sumber daya yang ada.
c. Pelaksanaan aksi perubahan.
d. Monitoring dan evaluasi mingguan.
Selain itu, Pengelolaan sumber daya dilakukan dengan cara mengoptimalisasikan
kinerja sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi menggunakan unsur
organisasi 5 M yaitu man, money, materials, machine, dan methods sesuai dengan penjelasan
pada gambar berikut.
9
Selain itu, project leader mampu mengelola tim dalam melakukan pengendalian risiko
sesuai dengan strategi penyelesaian yang mencakup 3 (tiga) hal sesuai dengan realisasinya
yaitu melalui (1) pembahasan rencana kegiatan dari awal dan dimonitor setiap progres; (2)
melakukan asistensi dan konsultasi secara intensif terkait penyusunan sistem; (3) dalam
setiap rapat dan diskusi dilakukan pembahasan dengan tim Satker terkait progres IKPA,
sehingga risiko yang dipetakan sebelumnya tidak terjadi.
Hambatan yang dihadapi project leader dalam pelaksanaan aksi perubahan dapat
dijabarkan sebagai berikut beserta risiko, strategi penyelesaian, serta realisasi strategi
masing-masing hambatan.
10
Sebagai Kasubbag TU, pelayanan publik yang diberikan adalah pelaksanaan adminisrasi
keuangan, khususnya dalam hal pengelolaan anggaran satker terhadap publik. Publik dalam
hal ini yaitu pimpinan dan unit kerja terkait yang ada di lingkungan BPIW maupun
kementerian PUPR. Tentunya dengan capaian indikator IKPA yang optimal merupakan sebuah
indikator baiknya pengelolaan anggaran satker dan ini merupakan salah satu indikasi baiknya
pelayanan publik yang dilakukan oleh subbagian TU.
Oleh karena itu, melalui aksi perubahan ini tim digerakkan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan anggaran satker sehingga pada akhirnya kinerja unit kerja meningkat. Dan ini
merupakan sebuah upaya internalisasi budaya pelayanan publik yang baik, dengan
mengedepankan profesionalisme.
Jika dilihat dari prinsip-prinsip pelayanan publik, terdapat prinsip utama diantaranya
transparan, partisipatif, responsif, akuntabel, efektif, mudah, berkeadilan, dan tidak
diskriminatif. Dari prinsip ini, aksi perubahan yang dilakukan sebagai bentuk rensponsif
terhadap permasalahan organisasi dan adanya gap terkait kinerja anggaran satker yang belum
optimal. Sehingga dengan adanya aksi perubahan ini pengelolaan anggaran negara dalam
efektif, akutable dan transparan khususnya dalam pengelolaan IKPA.
Dalam aksi perubahan salah satunya juga menekankan pemanfaatan teknologi
informasi untuk dapat membantu mewujudkan pelayanan publik yang prima. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam pelayanan publik diarahkan untuk mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi. Kegiatan aksi perubahan Sistem Monitoring IKPA Satker Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III berupaya membangun sistem monitoring yang bersifat self
assessment dan self evaluation bagi organisasi dalam rangka peningkatan kinerja IKPA ke arah
yang lebih baik.
Selain itu, dalam proses pencapaian tujuan organisasi pelaksanaan aksi perubahan ini
mengedepankan budaya komunikasi yang baik. Strategi komunikasi yang efektif dilakukan
untuk menyampaikan visi misi aksi perubahan dan tujuan organisasi. Adapun strategi
komunikasi yang dilakukan diantaranya sosialisasi dan diskusi, asistensi, pelaporan,
kolaborasi dan koordinasi yang kesemuanya itu dilakukan secara rutin/ reguler mingguan dan
bulanan terhadap stakeholder internal dan eksternal Pusat Pengembangan infrastruktur
PUPR wilayah III yang berkaitan dengan pelaksanaan aksi perubahan.
11
BAB III
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
12
No Kegiatan Rencana Realisasi Output Keterangan
13
berjalan tidak sesuai dengan waktu karena menyesuaikan waktu pimpinan. Selain itu, ada
juga kegiatan yang masuk jangka menengah namun dapat dilakukan pada jangka pendek.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mewujudkan aksi perubahan dapat
dilihat dijabarkan pada poin-poin sebagai berikut (urutan menyesuaikan jadwal rencana
kegiatan):
1. Pembentukan Tim Efektif
a. Rapat Persiapan Tim/Staf TU tentang RAP
Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada
tanggal 15 Juli 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU. sebagai project leader aksi
perubahan sistem monitoring IKPA dan dihadiri oleh staf Sub Bagian Tata Usaha dan
Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait
rancangan aksi perubahan (RAP) Peningkatan Kinerja Anggaran Satker melalui
penguatan tim kerja dan sistem monitoring. Disampaikan juga rencana kegiatan
kedepan dan masukan terkait penyusunan SOP yang akan dilakukan harus detail siapa
melakukan apa dan dapat dipahami oleh semua stakeholder.
Tim Pelaksana yang terdiri dari Staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker juga
memberi masukan terkait gambaran umum komponen yang akan dimasukkan ke
dalam sistem aplikasi nantinya yaitu rumus indikator IKPA, rekap IKPA 2 tahun
terakhir, tips-tips, selain itu, struktur data yang akan ditampilkan. Berikut merupakan
dokumentasi pendukung kegiatan tersebut (detail pada Lampiran 6).
14
Gambar 6 Undangan Rapat Persiapan Tim/ Gambar 7 Notulensi Rapat Persiapan Tim/ Staf TU
Staf TU Tentang RAP Tentang RAP
15
Gambar 8 SK Tim Efektif
16
Minggu Ke- (15 Juli - 10 Sept 2021)
No Kegiatan Output
I II III IV V VI VII VIII
SK dan SOP
c. Finalisasi SK dan SOP Pengelolaan
IKPA dilegalisasi
Penyusunan Sistem Aplikasi
Dokumentasi
a. Asistensi dan koordinasi dan catatan
diskusi
Dokumentasi
5 b. Diskusi wireframe (alur
dan catatan
sistem)
diskusi
Dokumentasi
c.Asistensi dan diskusi mock
dan mock up
up sistem
sistem
Uji Coba Sistem Monitoring
Undangan,
a. Rapat Demo Uji Coba notulensi,
Sistem 1 paparan dan
6 dokumentasi
Undangan,
b. Rapat Demo Uji Coba notulensi,
Sistem 2 paparan dan
dokumentasi
Finalisasi Sistem
Sistem siap
a. Finalisasi sistem
digunakan
Manual
b. Penyusunan manual
sistem/petunjuk
7 sistem
pengisian
Undangan,
c. Sosialisasi internal notulensi,
petunjuk penggunaan paparan dan
dokumentasi
Pertemuan dengan
Dokumentasi
8 Stakeholder (Dukungan dan
dan dukungan
Komunikasi)
Pelaporan Kegiatan
Undangan,
a. Pengumpulan bahan-
notulensi,
bahan dan bukti-bukti aksi
9 paparan dan
perubahan
dokumentasi
b. Penyusunan laporan aksi Laporan aksi
perubahan perubahan
17
3. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder
Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada tanggal
23 Juli 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU sebagai project leader aksi perubahan sistem
monitoring IKPA dan dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III, Kepala Bidang PIW III.A, Perwakilan Bidang PIW III.B, Perwakilan Bidang PIW
III.C, Bendahara Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pejabat PPSPM
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Para PUM di Lingkungan Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait rancangan aksi
perubahan (RAP) Peningkatan Kinerja Anggaran Satker melalui penguatan tim kerja dan
sistem monitoring. Disampaikan juga hasil penyusunan dan finalisasi Tim Efektif serta
penyusunan SK Tim Pengelola IKPA dan SOP/Mekanisme Kerja Pengelolaan IKPA.
Tim yang dibentuk yaitu menyesuaikan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-
masing anggota sehari-hari yang berkaitan dengan IKPA (bukan menjadi tugas tambahan)
dengan melibatkan Satker, Sub Bagian Tata Usaha, dan Bidang-Bidang di Lingkungan
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
SK Tim Pengelola IKPA bertujuan untuk menguatkan dan melembagakan komitmen
tim sehingga seluruh pengguna anggaran ikut bertanggung jawab terhadap pencapaian
IKPA. Sedangkan, SOP Pengelolaan IKPA bertujuan untuk menyediakan acuan sistem
kerja dan mekanisme pengelolaan IKPA yang tertib dan memiliki sistem yang baik.
Berdasar arahan Kepala Bidang PIW III.A dalam rapat tersebut, diperlukan
perencanaan yang matang sehingga akan memudahkan pengendaliannya juga. Harapan
dengan adanya sistem monitoring, masih ada waktu untuk memperbaiki sebelum nilai
akhirnya ditetapkan. Perlu juga dicermati oleh Bidang-Bidang bahwa semua aspek
memiliki nilai dan kesalahan pada masing-masing indikator akan mempengaruhi
penilaian. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan tersebut (detail pada
Lampiran 7).
18
Gambar 9 Dokumentasi Zoom Rapat Koordinasi dengan
Stakeholder
Gambar 10 Undangan Rapat Koordinasi dengan Gambar 11 Notulensi Rapat Koordinasi dengan
Stakeholder Stakeholder
19
terdapat 4 (empat) indikator utama yang menjadi perhatian yaitu terkait Pagu Minus,
Capaian Output, Penyerapan, serta Halaman III DIPA.
Selain itu, terdapat pembagian indikator-indikator yang menjadi tanggung
jawab PUM di Bidang-Bidang, termasuk melakukan kepatuhan regulasi terutama
pemberkasan. Terdapat masukan juga untuk penyempurnaan wireframe sistem
monitoring IKPA. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan tersebut
(detail pada Lampiran 8).
Gambar 13 Undangan Rapat Pembahasan Draft SK Gambar 14 Notulensi Rapat Pembahasan Draft SK
dan SOP dan SOP
20
dokumentasi Nota Dinas sebagai pendukung (detail masing-masing pada Lampiran 2,
3 & 4).
21
Gambar 16 SK Tim Pengelola IKPA
22
Gambar 17 SOP Pengelolaan IKPA
23
5. Penyusunan Sistem Aplikasi
a. Asistensi, Koordinasi, dan Diskusi
Dalam penyusunan sistem aplikasi monitoring IKPA pada aksi perubahan ini
dilakukan asistensi, diskusi, dan koordinasi secara rutin setiap minggu antara project
leader dengan Tim Pelaksana. Adapun poin-poin yang menjadi bahan diskusi yaitu
hal-hal terkait lebih teknis mulai dari rumus, kemudahan penggunaan (easy to use),
interface, pewarnaan dan font (style), dan sebagainya dari aplikasi yang dibangun.
Selain itu, memastikan bahwa rumus pada masing-masing indikator yang digunakan
sudah benar agar kedepan tidak menimbulkan kesalahan perhitungan nilai IKPA
(detail pada Lampiran 9).
24
Gambar 19 Notulensi Asistensi dan Koordinasi
25
Gambar 21 Uji Coba dengan Tim Efektif
26
Gambar 22 Dokumentasi Zoom Rapat Demo Uji Coba
Sistem 1
Gambar 23 Undangan Rapat Demo Uji Coba Sistem 1 Gambar 24 Notulensi Rapat Demo Uji Coba Sistem 1
27
assessment Sistem Monitoring IKPA di Lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur
PUPR Wilayah III.
Dalam rangka penyempurnaan sistem dan modul IKPA serta
pengimplementasiannya, terdapat masukan dari pimpinan berupa perlunya
Sekretariat Badan juga turut membuat konsep terkait Monitoring IKPA, bahwa Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III perlu mempresentasikan hasil sistem
Monitoring IKPA yang telah dibuat ke unit kerja di Lingkungan Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, dan perlunya kiat-kiat percepatan untuk peningkatan nilai IKPA
hingga akhir Tahun Anggaran 2021. Berikut merupakan dokumentasi pendukung
kegiatan tersebut (detail pada Lampiran 11).
Gambar 26 Undangan Rapat Demo Uji Coba Sistem 2 Gambar 27 Notulensi Rapat Demo Uji Coba Sistem 2
28
7. Finalisasi Sistem
a. Deskripsi Sistem
Sistem Monitoring IKPA dikelola oleh Tim Pengelola sesuai SK. Pada sistem
terdapat input 13 indikator berdasarkan indikator pada 4 aspek IKPA yang diatur oleh
Kemenkeu. Sistem Monitoring IKPA dapat diakses oleh pimpinan, PPK dan Tim untuk
fungsi pengendalian, pengawasan dan evaluasi. Diharapkan dengan adanya fungsi
tersebut dapat meningkatkan perbaikan kinerja anggaran Satker. Berikut merupakan
gambaran deskripsi sistem monitoring IKPA.
29
Gambar 29 Perbedaan Sistem Monitoring IKPA dengan OM-SPAN
30
Form Input Data IKPA
Data Master adalah inputing data
summary terkait komponen
penilaian IKPA.
Terdapat 3 (tiga) bagian dalam
laman input data IKPA:
1. Menu IKPA, merupakan
navigasi bar untuk
mengarahkan laman form
input ke indikatornya.
2. Form input indikator IKPA.
3. Tab untuk melihat daftar yang
telah ada pada database serta
tips dan trik di tiap
indikatornya.
Daftar Data IKPA
Tiap indikator IKPA memiliki
daftar tabel data yang berbeda-
beda. Kolom Action digunakan
untuk memperbaharui atau
menghapus data.
31
Summary IKPA
Digunakan untuk memantau nilai
IKPA sesuai dengan 13 indikator
dalam 4 aspek IKPA.
Terdapat 4 (empat) bagian dalam
laman input data IKPA:
1. Export File, digunakan untuk
mengekspor nilai kinerja
dengan format file (excel dan
pdf).
2. Search bar, digunakan untuk
mencari data dengan 2 (dua)
filter yaitu filter bulan (durasi
penilaian) dan group data
(bidang/subbagian).
3. Hasil IKPA Pusat Wilayah III.
4. Hasil IKPA Bidang/Subbagian.
32
Email Reminder dan Early
Warning System untuk Pimpinan
dan Tim Pengelola
33
Gambar 30 Manual Book Sistem
34
memudahkan pekerjaan. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan
tersebut (detail pada Lampiran 12).
35
Gambar 32 Undangan Rapat Sosialisasi Internal Gambar 33 Notulensi Rapat Sosialisasi Internal
36
Promoters
Stakeholder Internal
Kepala Bidang PIW III.A
37
Stakeholder Eksternal
Kepala BPIW
38
Defenders
Stakeholder Eksternal
Kasubag TU Pusat Pengembangan
Infrastruktur Nasional
Selain melalui koordinasi secara langsung, strategi komunikasi juga dilakukan melalui
Nota Dinas Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III (selaku Mentor)
kepada Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.
Rancangan Aksi Perubahan (RAP) dengan judul Peningkatan Kinerja Anggaran Satker
Melalui Peningkatan Tim Kerja dan Sistem Monitoring IKPA pada Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW sudah dilaporkan pada pimpinan melalui Nota Dinas
Nomor: 129/ND/Wk/2021 Perihal Laporan Kegiatan Rancangan Aksi Perubahan,
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) BPSDM Kementerian PUPR an. Shoviah, S. AP.,
M. AP. Tanggal 30 Agustus 2021 tembusan ke Sekretaris BPIW dan Para Kepala
Pusat/Kepala Satker di lingkungan BPIW.
Adapun beberapa poin yang dilaporkan yakni terkait latar belakang pelaksanaan
RAP, fokus output RAP pada penguatan tim kerja, penyusunan mekanisme kerja/ SOP
39
serta pembuatan alat/ sistem monitoring IKPA sebagai self assessment, early warning
system, dan reminder, serta hasil dari RAP yaitu dibentuknya SK Tim Pengelola dan SOP
Pengelolaan dan Monitoring IKPA, juga link untuk mengakses sistem tersebut. Berikut
merupakan dokumentasi Nota Dinas tersebut (detail pada Lampiran 13).
Proses pelaksanaan aksi perubahan kinerja anggaran Satker melalui penguatan tim
kerja dan sistem monitoring IKPA dapat meningkatkan integritas, pembangunan budaya
pelayanan, pengelolaan sumber daya, hingga fungsi pengawasan (monitoring) khususnya
terkait IKPA. Sesuai tujuan pembuatan sistem tersebut yaitu pertama sebagai realtime
dan keterbukaan, kedua sebagai self assessment atau sebagai alat monitoring dan
evaluasi terhadap pengelolaan anggaran, dan terakhir sebagai lembar kerja atau alat
kerja yang memiliki standar bagi petugas IKPA dalam pelaporan IKPA kepada pimpinan.
Aksi perubahan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah dan diarahkan untuk segera dilakukan uji coba sehingga nantinya
sistem ini dapat dipresentasikan/ sosialisasi ke masing-masing Satker di lingkungan BPIW
dalam rangka memaksimalkan kinerja penyerapan anggaran.
40
Berikut merupakan dokumentasi pemberitaan Uji Coba Sistem di laman resmi BPIW
tanggal 2 September 2021 (www.bpiw.pu.go.id)
41
Dalam melaksanakan aksi perubahan ini, project leader melakukan analisis stakeholder
yang telah diidentifikasikan sebagai bagian dari proses dan keberhasilan terwujudnya aksi
perubahan. Analisis stakeholder menggunakan analisis tingkat pengaruh (influence/power)
dan tingkat kepentingan (interest) stakeholder tersebut terhadap aksi perubahan yang akan
dilakukan. Adapun hasil tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Untuk menghadapi setiap jenis stakeholder seperti diagram diatas, project leader akan
menggunakan strategi komunikasi sebagai berikut:
Tabel 3 Strategi Komunikasi Kelompok Stakeholder
42
Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan pengaruh stakeholder agar mendukung aksi
Defenders perubahan yaitu melalui:
1. Penjelasan aksi perubahan dan meminta dukungan
untuk keberhasilan aksi perubahan
2. Sosialisasi dan penjelasan yang reguler (keep informed)
Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
Apathetics meningkatkan minat stakeholder agar mendukung aksi
perubahan yaitu melalui sosialisasi dan diskusi
Adapun hasil analisis stakeholder tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai
berikut:
Posisi
No Stakeholder
Sebelum Sesudah
Internal
1 Kepala Pusat Pengembangan Promoters Promoters
Infrastruktur PUPR Wilayah III
2 Pejabat Pembuat Komitmen Promoters Promoters
3 Kepala Bidang PIW III.B Latents Promoters
4 Kepala Bidang PIW III.C Latents Promoters
5 Pejabat Bendahara Defenders Defenders
6 Pejabat PPSPM Defenders Defenders
43
7 Staf Subbag TU Defenders Defenders
8 Staf Satker Defenders Defenders
9 Tenaga Ahli Defenders Defenders
Eksternal
1 Kepala BPIW Latents Promoters
2 Sekretaris BPIW Latents Promoters
3 Kepala Bagian Program dan Anggaran Latents Promoters
Sekretariat BPIW
4 Satker di lingkungan BPIW yang diwakili oleh Apathetics Defenders
Para Eselon II dan Kasubag TU
Gambar 36 Progres Nilai IKPA Satker Puswil III Gambar 37 Status OM-SPAN Juni - Agustus
Jika dilihat dari IKPA tingkat Eselon 1, BPIW merupakan unit organisasi yang memiliki
nilai IKPA yang cukup rendah dibanding unit organisasi lain di lingkungan Kementerian PUPR.
Berikut merupakan tabel IKPA unit Eselon 1 dan IKPA unit Eselon 2 di lingkungan BPIW yang
menunjukkan bahwa IKPA Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III
merupakan unit kerja yang memiliki nilai IKPA yang tinggi.
44
Gambar 38 IKPA Tingkat Eselon 1
Selain itu, manfaat aksi perubahan ini juga mencakup beberapa hal yaitu :
45
BAB IV
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
Dalam jangka menengah (14 September 2021 – 1 Februari 2022) diharapkan adanya
pengembangan sistem monitoring IKPA, penerapan sistem dan monitoring evaluasi yang
didukung oleh ND Kepala Pusat terhadap seluruh pengelola anggaran di lingkungan pusat
terkait penerapan sistem monitoring IKPA, diseminasi dan sosialisasi sistem monitoring IKPA,
hingga koordinasi dengan Sekretaris BPIW terkait rencana penerapan sistem monitoring IKPA
di lingkungan BPIW dan penyusunan draft SE Sekretaris BPIW. Berikut merupakan target
periode jangka menengah dan panjang.
46
Tabel 5 Target Jangka Menengah
Sementara itu, dalam jangka panjang (1 Februari 2022 – 1 Januari 2023) diharapkan
adanya legalisasi SE Sekretaris BPIW Tentang Penerapan Sistem Monitoring IKPA, sosialisasi
dan penerapan sistem pada Satker lain di lingkungan BPIW, pengembangan sistem aplikasi,
serta pemantauan dan evaluasi. Berikut merupakan target periode jangka panjang.
Tabel 6 Target Jangka Panjang
Selain itu, untuk mendukung keberlanjutan dari aksi perubahan ini, kegiatan aksi perubahan
akan tertuang dalam perencanaan SKP Sub Bagian TU di tahun 2022.
47
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan aksi perubahan sudah tercapai mulai dibentuknya tim pengelola ikpa
serta sop, bahkan dalam jangka pendek sudah dilakukan finalisasi sistem dan
tersusunnya buku petunjuk operasionalisasi sistem.
2. Dengan adanya Tim dan SOP pengelolaan IKPA, tidak lagi tergantung pada satu
orang, semua terlibat, dan sistem monitoring berjalan dengan baik, serta
mendorong peningkatan IKPA Satker
3. Sistem Monitoring IKPA merupakan alat untuk membantu pimpinan dalam
melakukan monitoring IKPA sebelum IKPA OM-SPAN (aplikasi Kemenkeu) keluar,
bagi tim dapat menjadi simulasi sekaligus self evaluation dalam menilai IKPA.
6.2 Saran
1. Kunci peningkatan IKPA sangat tergantung pada komitmen pimpinan dan tim
dalam pelaksanaan kesatkeran, pemenuhan indikator IKPA, serta pelaksanaan SOP
dengan baik
2. Sistem IKPA jika dimanfaatkan dengan optimal akan sangat efektif sebagai
reminder dan early warning system yang bermanfaat bagi para pimpinan dan tim
satker.
3. Agar sistem bisa berfungsi dengan optimal, dibutuhkan pengembangan dan
perbaikan secara kontinyu dan berkelanjutan.
48
LAMPIRAN
49
1. SK Tim Efektif
2. Nota Dinas Permohonan Masukan Draft SK Tim Pengelola dan 3. Nota Dinas Permohonan Persetujuan Draft SOP Pengelolaan
SOP Pengelolaan Monitoring IKPA (02 Agustus 2021) Monitoring IKPA (06 Agustus 2021)
4. Nota Dinas Persetujuan Draft SOP Pengelolaan Monitoring 5. SK Tim Pengelola dan SOP Pengelolaan Monitoring IKPA
IKPA (09 Agustus 2021)
6. Rapat Persiapan Tim/Staf TU tentang RAP (15 Juli 2021) b. Notulensi
a. Undangan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Pokok paparan Rancangan Aksi Perubahan Peningkatan Kinerja
Kepala Subbag TU Anggaran Satker melalui Penguatan Tim Kerja dan
– Ibu Shoviah Sistem Monitoring
S.AP., M.A.P.
Tanggapan Bu Shovi :
7. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder (23 Juli 2021)
a. Undangan b. Notulensi
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Pokok Paparan Penyusunan Tim Efektif
Kepala Subbag TU 1. Tim efektif ini disusun dalam rangka
– Ibu Shoviah mendukung dan berkaitan dengan
S.AP., M.A.P. pelaksanaan kegiatan aksi perubahan
2. Dituangkan dalam bentuk SK kapus
3. Melibatkan TU, Satker dan Bidang-Bidang yang
terkait dengan IKPA