Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

PENINGKATAN KINERJA ANGGARAN SATKER MELALUI


PENGUATAN TIM KERJA DAN SISTEM MONITORING IKPA
PADA PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR WILAYAH III
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

Disusun Oleh:
Shoviah, S.AP., M.AP
NIP. 198511052010122002

Kepala Sub Bagian Tata Usaha


Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III
BPIW, Kementerian PUPR

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN 1 TAHUN 2021


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Gagasan Perubahan ......................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan ........................................................................................................................................ 4
1.3.2 Manfaat ..................................................................................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN .................................................................................... 5
2.1 Membangun Integritas .............................................................................................................. 5
2.2 Pengelolaan Tim Efektif............................................................................................................. 7
2.3 Membangun Budaya Pelayanan ............................................................................................. 10
BAB III DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN .................................................................................... 12
3.1 Capaian Hasil Perubahan ........................................................................................................ 12
3.2 Manfaat Aksi Perubahan ......................................................................................................... 44
BAB IV KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN ................................................................................ 46
BAB V PENUTUP......................................................................................................................... 48
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 48
5.2 Saran ........................................................................................................................................ 48
LAMPIRAN ................................................................................................................................. 49

i
LEMBAR PERSETUJUAN
AKSI PERUBAHAN

PENINGKATAN KINERJA ANGGARAN SATKER MELALUI PENGUATAN


TIM KERJA DAN SISTEM MONITORING IKPA

PADA PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR WILAYAH III


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

Disusun Oleh:
Shoviah, S. AP., M. AP.
NIP. 198511052010122002

Telah Disetujui untuk Seminar II Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik


pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan 1 Tahun 2021

COACH MENTOR

Dr. Ir. Manggas Rudy Siahaan, M.Sc


Ir. Antonius Budiono, MCM NIP. 196303171989031009
15 September 2021 15 September 2021

ii
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas terselesaikannya
penyusunan Laporan Aksi Perubahan dengan judul Peningkatan Kinerja Anggaran Satker
Melalui Penguatan Tim Kerja dan Sistem Monitoring IKPA. Laporan ini disusun sebagai
persyaratan Kegiatan Seminar II pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (RKP) Angkatan I
Tahun 2021, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Laporan ini, khususnya kepada:

1. Bapak Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR;


2. Bapak Kepala Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah VIII Kementerian PUPR;
3. Bapak Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW selaku
Mentor;
4. Bapak Ir. Antonius Budiono, MCM selaku Coach;
5. Para Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Kementerian PUPR Angkatan I
Tahun 2021;
6. Segenap panitia pelaksana yang telah membantu penyusunan Laporan Aksi
Perubahan atas kerjasamanya sehingga penyusunan Laporan ini dapat berjalan
dengan baik.

Semoga Laporan Aksi Perubahan ini dapat memberi manfaat. Saran dan kritik kami
butuhkan dalam rangka penyempurnaan Laporan ini.

Jakarta, 14 September 2021

Shoviah, S.AP., M.AP.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) adalah indikator yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja
Kementerian Negara/Lembaga dari sisi 1) Kesesuaian terhadap perencanaan; 2) Efektifitas
pelaksanaan anggaran; 3) Efisiensi pelaksanaan anggaran; dan 4) Kepatuhan terhadap
regulasi. Direktur Jenderal Perbendaharaan kemudian mengeluarkan Perdirjen
Perbendaharaan Nomor Per-4/Pb/2021 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga dimana Perdirjen tersebut
menjelaskan terkait Struktur IKPA.

Penilaian IKPA dilakukan dengan menggunakan Aplikasi OM-SPAN Kementerian


Keuangan. Tujuan Penilaian IKPA diantaranya adalah untuk kelancaran pelaksanaan
anggaran, mendukung manajemen kas, dan meningkatkan kualitas Laporan Keuangan
(LKLL/LKPP). Terdapat 13 indikator dalam penilaian IKPA untuk menjamin ketercapaian
output.

Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III merupakan salah satu unit kerja
dibawah BPIW berdasarkan dengan Permen PUPR No 13 Tahun 2020. Pusat Pengembangan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah III mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana induk, sinkronisasi dan penyusunan prioritasi program
dan strategi pembiayaan jangka menengah dan tahunan, serta pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
berdasarkan pendekatan pengembangan wilayah di wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, dan Pulau Papua.

Dalam pelaksanaannya, Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III


mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Koordinasi dan penyusunan rencana induk pengembangan infrastruktur pekerjaan umum


dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua;

1
2. Koordinasi dan penyusunan program jangka menengah pengembangan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau
Papua;
3. Sinkronisasi dan penyusunan prioritasi program dan strategi pembiayaan pembangunan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, dan Pulau Papua;
4. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua;
5. Pengelolaan data pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat di
Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua; dan
6. Fasilitasi penyusunan program dan anggaran, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan
rumah tangga Pusat.

Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III terdiri atas Bidang Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III.A, Bidang Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.B.,
Bidang Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.C, dan Sub Bagian Tata Usaha. Adapun
struktur organsisasinya dapat dilihat pada pada gambar berikut:

Gambar 1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III

2
1.2 Identifikasi Masalah dan Gagasan Perubahan
Permasalahan yang dihadapi oleh Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III terkait Penilaian IKPA adalah berupa gap antara kondisi yang diharapkan dengan
kondisi saat ini. Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III selaku pengguna
memiliki kewajiban untuk meningkatkan kinerja satker dengan mengacu pada IKPA.

Dalam pelaksanaannya, kinerja Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR


Wilayah III yang mengacu pada IKPA dinilai belum optimal ditandai dengan nilai IKPA 2 (dua)
tahun terakhir yang belum optimal. Nilai IKPA 2 (dua) tahun terakhir masuk pada kategori
cukup dengan nilai 86,06. Selain itu, belum optimalnya nilai IKPA Satker Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III disebabkan juga oleh belum adanya komitmen yang sama dan
belum adanya sistem kerja dan alat monitoring dalam mengawal nilai IKPA.

Mengingat Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III merupakan


bagian dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, maka apabila hal-hal tersebut diatas
tidak segera ditingkatkan maka akan berpengaruh pada kinerja anggaran BPIW selaku unit
organisasi tingkat eselon 1 dan juga kinerja anggaran K/L dalam hal ini Kementerian PUPR.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kinerja anggaran Satker Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III melalui penguatan tim kerja dan sistem monitoring IKPA.
Berikut merupakan ilustrasi gagaran perubahan dalam rangka peningkatan kinerja anggaran
Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.

Gambar 2 Gagasan Perubahan Peningkatan Kinerja Satker

3
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan aksi perubahan dalam rangka peningkatan kinerja Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III dibagi ke dalam 3 (tiga) periode pencapaian
tujuan yaitu tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Berikut merupakan penjabaran
dari masing-masing periode.
A. Tujuan Jangka Pendek
Beberapa tujuan jangka pendek diantaranya adalah:
 Terbentuknya tim kerja; dan
 Tersedianya mock up sistem monitoring IKPA.
B. Tujuan Jangka Menengah
Beberapa tujuan jangka menengah diantaranya adalah:
 Tersedianya Sistem monitoring yang beroperasi dengan baik; dan
 Terjadinya peningkatan nilai IKPA satker menjadi kategori baik.
C. Tujuan Jangka Panjang
Beberapa tujuan jangka panjang diantaranya adalah:
 Terjadinya Peningkatan Kinerja satker menjadi kategori sangat baik; dan
 Diterapkannya sistem monitoring IKPA pada satker lain di BPIW.

1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat aksi perubahan diantaranya sebagai berikut.
A. Manfaat bagi individu: Memudahkan dalam melakukan fungsi pemantauan dan
pengendalian kinerja anggaran Satker.
B. Manfaat bagi organisasi: Meningkatnya kinerja (Nilai IKPA) Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW.
C. Manfaat bagi pemangku kepentingan: Meningkatnya kinerja Anggaran (IKPA) BPIW
(tingkat unit organisasi) dan tingkat K/L yaitu kinerja anggaran Kementerian PUPR.
Manfaat secara umum dari aksi perubahan dalam rangka peningkatan kinerja Satker
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III yaitu kinerja anggaran satker dapat
terpantau dengan baik oleh pimpinan, tersistem dengan baik dan tidak bergantung dengan
hanya 1 (satu) orang, semua tim terlibat dan berkomitmen dalam peningkatan kinerja satker,
serta sebagai bahan self assessment dan self evaluation.

4
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

2.1 Membangun Integritas


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor 60 tahun 2020 tentang pembangunan integritas pegawai ASN, Integritas
adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi,
dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab
atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
Selain itu, Integritas dalam lingkup birokrasi adalah segala penggunaan kekuasaan
resmi, otoritas, dan wewenang oleh para pejabat publik untuk tujuan-tujuan yang sah
menurut hukum. Integritas juga diartikan sebagai keteguhan diri aparatur birokrasi dan
pejabat publik untuk tidak meminta atau menerima apapun. Seorang pemimpin yang
dibangun atas kekuatan berpikir dengan kebiasaan yang produktif yang dilandasi oleh
kekuatan moral berarti memiliki integritas untuk bersikap dan berperilaku sehingga mampu
memberikan keteladanan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan perubahan yang
terkait dengan proses berpikir sesuai tujuan organisasi.
Secara umum, Integritas pada level individu dipahami sebagai sebuah konsep yang
menjelaskan kapabilitas dan kesanggupan individu untuk mengendalikan kualitas pribadi
dalam berperilaku dan bertindak. Dalam konteks ASN, kualitas pribadi pegawai ASN
dioperasionalkan dalam Pasal 69 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, yaitu diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, serta pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara.
Selain itu sebagai seorang ASN, nilai Pancasila menjadi kendali atas setiap langkah yang
dilakukan ASN dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan pengamalan sila pertama,
menjadi seorang pimpinan harus mempunyai iman dan ketaqwaan serta mengutamakan
kejujuran dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Selain beriman, penting bagi pimpinan
untuk mengamalkan sila kedua dengan saling menghormati, saling membantu dalam
menyelesaikan masalah. Menanamkan dan memberi rasa cinta kepada bangsa, antar

5
individu, dan masyarakat demi kepentingan bersama merupakan pengamalan sila ketiga.
Selain itu, pengamalan sila keempat bahwa setiap orang berhak memberi pendapat dan
pimpinan harus mendengarkan pendapat, saran baik dari bawahan, atasan, maupun
masyarakat. Terakhir, melayani sesuai tugas dan fungsi ASN setiap warga tanpa pandang
suku, ras, atau agama sebagai pedoman dan pengamalan sila kelima.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan aksi perubahan ini, Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kerumahtanggaan, koordinasi
data dan informasi, fasilitasi penyusunan rencana dan anggaran, serta pelaporan kinerja
pusat.
Dalam pelaksanaannya, aksi perubahan yang dilakukan untuk menjawab gap atau
kesenjangan yang terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Kondisi saat
ini pencapaian IKPA di Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III masih
belum optimal (dalam kategori Cukup dengan nilai 86,06). Hal ini disebabkan diantaranya oleh
karena belum adanya pemahaman dan komitmen yang sama dalam hal pencapaian IKPA dan
belum adanya sistem monitoring yang dapat dipantau oleh pimpinan.
Dalam hal ini, sebagai kepala subbagian Tata Usaha yang melaksanakan fungsinya
dalam mengawal pelaksanaan administrasi Keuangan, berupaya melaksanakan fungsinya
serta mendorong pelaksanaan aturan yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan dalam hal
ini Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-4/Pb/2021 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian Negara/Lembaga, dimana
Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III memiliki kewajiban untuk
memenuhi indikator IKPA secara baik dan optimal.
Untuk memenuhi hal tersebut, Kasubbag TU melakukan inovasi yaitu peningkatan
kinerja anggaran Satker melalui penguatan tim kerja dan sistem monitoring IKPA, dengan
menggerakkan sumber daya organisasi untuk bekerja sama secara optimal mencapai tujuan
yang diharapkan yaitu meningkatnya kinerja pelaksanaan anggaran satker dan nilai IKPA
meningkat. Tujuan organisasi ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui
pengelolaan anggaran negara yang akuntabel, tertib, transparan dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, melalui aksi perubahan ini, mendorong terwujudnya integritas pegawai di
lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.

6
2.2 Pengelolaan Tim Efektif
Konsep tim efektif dalam pelayanan, diartikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki
keterampilan yang saling melengkapi dan memiliki komitmen untuk mencapai suatu tujuan
bersama dengan suatu proses kerja bersama dimana mereka saling bertanggung jawab satu
sama lain.
Sebuah tim dikatakan efektif apabila tim tersebut berhasil mencapai tujuannya. Di
dalam tim efektif, seluruh komponen tim bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan
peran dan fungsinya masing-masing yang ditujukan semata-mata untuk meraih tujuan tim,
yang merupakan tujuan bersama. Rasa memiliki terhadap tujuan tim harus tertanam pada
setiap anggota sehingga tim tersebut memiliki rasa tanggung jawab dan kerelaan untuk
berkorban dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Pentingya keberadaan tim efektif
adalah mempercepat tercapainya tujuan, menambah kreativitas dalam penyelesaian masalah
dan meningkatnya kualitas penyelesaian masalah.
Dalam pelaksanaannya, aksi perubahan ini dibuat Tim untuk mencapai satu tujuan yang
sama yaitu meningkatnya kinerja anggaran Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III dengan perolehan IKPA yang optimal. Project leader memimpin secara teknis
operasional, menjaring komitmen dan dukungan sumber daya organisasi dan tim, menyusun
kegiatan strategis aksi perubahan, mengelola tim dalam melaksanakan pengendalian risiko
serta melakukan monitoring dan evaluasi keseluruhan aksi perubahan.
Dalam membentuk dan mengelola tim yang efektif dilakukan melalui beberapa tahap
diantaranya :
a. Rapat penyusunan tim efektif, untuk menumbuhkan komitmen setiap anggota tim
untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama disamping memaparkan uraian
tugas masing-masing anggota tim.
b. Komunikasi, diskusi dan rembug pendapat dalam menentukan strategi pencapaian
tujuan aksi perubahan.
c. Koordinasi yang intensif dan kontinyu bersama tim efektif untuk mengawal
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan aksi perubahan, dibentuk
tim efektif (pengelola) yang akan membantu pelaksanaan dan operasionalisasi rencana
kegiatan yang telah disusun. Tim efektif ini dapat digambarkan sebagai berikut:

7
Gambar 3 Tata Kelola Aksi Perubahan

Penjelasan tentang tugas-tugas dari setiap anggota tim efektif adalah sebagai berikut:
A. Mentor:
1) Memberikan arahan terkait jenis perubahan, rencana, dan pelaksanaan secara
keseluruhan aksi perubahan;
2) Membantu project leader untuk mendapatkan sumber daya dalam pelaksanaan aksi
perubahan;
3) Membantu project leader untuk menyelesaikan permasalahan di luar kewenangan
project leader.
B. Coach:
1) Memberikan bimbingan tentang jenis perubahan yang akan dilakukan oleh project
leader;
2) Membimbing atau memantau serta memberikan arahan tentang pelaksanaan aksi
perubahan.
C. Stakeholder Kunci (Tim Pengarah):

8
1) Mendukung dan memberikan masukan pelaksanaan kegiatan aksi perubahan
peningkatan kinerja anggaran Satker.
D. Project Leader
1) Melaksanakan Rancangan Aksi Perubahan sesuai rencana;
2) Melaksanakan koordinasi dengan coach dan stakeholder kunci (tim pengarah).
E. Tim Administrasi
1) Membantu penyiapan dan pelaksanaan tugas administrasi kesekretariatan;
2) Membantu kegiatan pelaporan; dan
3) Membantu dokumentasi kegiatan.
F. Tim Pelaksana
1) Membantu pelaksanaan rancangan aksi perubahan;
2) Membantu peningkatan nilai IKPA Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III; dan
3) Membantu penyiapan dan pengembangan sistem monitoring IKPA.
Pengelolaan tim efektif dilakukan melalui beberapa tahap yakni:
a. Sosialisasi uraian tugas bagi tiap koordinator dan anggota tim.
b. Penjadwalan kegiatan dan pemetaan sumber daya yang ada.
c. Pelaksanaan aksi perubahan.
d. Monitoring dan evaluasi mingguan.
Selain itu, Pengelolaan sumber daya dilakukan dengan cara mengoptimalisasikan
kinerja sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi menggunakan unsur
organisasi 5 M yaitu man, money, materials, machine, dan methods sesuai dengan penjelasan
pada gambar berikut.

Gambar 4 Pengelolaan Sumber Daya

9
Selain itu, project leader mampu mengelola tim dalam melakukan pengendalian risiko
sesuai dengan strategi penyelesaian yang mencakup 3 (tiga) hal sesuai dengan realisasinya
yaitu melalui (1) pembahasan rencana kegiatan dari awal dan dimonitor setiap progres; (2)
melakukan asistensi dan konsultasi secara intensif terkait penyusunan sistem; (3) dalam
setiap rapat dan diskusi dilakukan pembahasan dengan tim Satker terkait progres IKPA,
sehingga risiko yang dipetakan sebelumnya tidak terjadi.
Hambatan yang dihadapi project leader dalam pelaksanaan aksi perubahan dapat
dijabarkan sebagai berikut beserta risiko, strategi penyelesaian, serta realisasi strategi
masing-masing hambatan.

2.3 Membangun Budaya Pelayanan


Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan
publik merupakan adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik diwajibkan oleh negara dalam konteks kewajiban melayani setiap
warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam rangka
pelayanan umum dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pelayanan publik
pada umumnya adalah bagaimana mempersiapkan pelayanan publik tersebut yang
dibutuhkan oleh publik, bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai
pilihan dan cara mengaksesnya yang disediakan oleh pemerintah.

10
Sebagai Kasubbag TU, pelayanan publik yang diberikan adalah pelaksanaan adminisrasi
keuangan, khususnya dalam hal pengelolaan anggaran satker terhadap publik. Publik dalam
hal ini yaitu pimpinan dan unit kerja terkait yang ada di lingkungan BPIW maupun
kementerian PUPR. Tentunya dengan capaian indikator IKPA yang optimal merupakan sebuah
indikator baiknya pengelolaan anggaran satker dan ini merupakan salah satu indikasi baiknya
pelayanan publik yang dilakukan oleh subbagian TU.
Oleh karena itu, melalui aksi perubahan ini tim digerakkan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan anggaran satker sehingga pada akhirnya kinerja unit kerja meningkat. Dan ini
merupakan sebuah upaya internalisasi budaya pelayanan publik yang baik, dengan
mengedepankan profesionalisme.
Jika dilihat dari prinsip-prinsip pelayanan publik, terdapat prinsip utama diantaranya
transparan, partisipatif, responsif, akuntabel, efektif, mudah, berkeadilan, dan tidak
diskriminatif. Dari prinsip ini, aksi perubahan yang dilakukan sebagai bentuk rensponsif
terhadap permasalahan organisasi dan adanya gap terkait kinerja anggaran satker yang belum
optimal. Sehingga dengan adanya aksi perubahan ini pengelolaan anggaran negara dalam
efektif, akutable dan transparan khususnya dalam pengelolaan IKPA.
Dalam aksi perubahan salah satunya juga menekankan pemanfaatan teknologi
informasi untuk dapat membantu mewujudkan pelayanan publik yang prima. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam pelayanan publik diarahkan untuk mewujudkan akuntabilitas dan
transparansi. Kegiatan aksi perubahan Sistem Monitoring IKPA Satker Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III berupaya membangun sistem monitoring yang bersifat self
assessment dan self evaluation bagi organisasi dalam rangka peningkatan kinerja IKPA ke arah
yang lebih baik.
Selain itu, dalam proses pencapaian tujuan organisasi pelaksanaan aksi perubahan ini
mengedepankan budaya komunikasi yang baik. Strategi komunikasi yang efektif dilakukan
untuk menyampaikan visi misi aksi perubahan dan tujuan organisasi. Adapun strategi
komunikasi yang dilakukan diantaranya sosialisasi dan diskusi, asistensi, pelaporan,
kolaborasi dan koordinasi yang kesemuanya itu dilakukan secara rutin/ reguler mingguan dan
bulanan terhadap stakeholder internal dan eksternal Pusat Pengembangan infrastruktur
PUPR wilayah III yang berkaitan dengan pelaksanaan aksi perubahan.

11
BAB III
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

3.1 Capaian Hasil Perubahan


Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan realisasi pelaksanaannya dalam
mewujudkan aksi perubahan dapat dilihat dalam tabel rencana kegiatan dan realisasi sebagai
berikut:
Tabel 1 Jadwal Kegiatan RAP

No Kegiatan Rencana Realisasi Output Keterangan

Pembentukan Tim Efektif


Undangan,
a. Rapat Persiapan
notulensi, Tercapai sesuai
Tim/Staf TU tentang 15 Juli - 22 Juli 15 Juli
paparan dan output dan rencana
RAP
dokumentasi
b. Penyusunan Draft Tercapai sesuai
15 Juli - 22 Juli 15 Juli - 22 Juli Draft SK
1 SK Tim Efektif output dan rencana
Tercapai sesuai
output namun
SK Tim Efektif
c. Finalisasi SK Tim pelaksanaan agak
15 Juli - 22 Juli 23 Juli sudah
Efektif mundur
ditandatangai
menyesuaikan waktu
pimpinan
Penyusunan Draft rencana Tercapai sesuai
2 15 Juli - 22 Juli 22 Juli
Rencana Kerja kerja output dan rencana
Tercapai sesuai
Undangan, output namun
Rapat Koordinasi notulensi, pelaksanaan agak
3 15 Juli - 22 Juli 23 Juli
dengan Stakeholder paparan dan mundur
dokumentasi menyesuaikan waktu
pimpinan
Penyusunan SK Tim dan Mekanisme Kerja (SOP) dan Legislasi
a. Penyusunan Draft
23 Juli - 06 Tercapai sesuai
SK Tim dan 23 Juli Draft SK Tim
Agustus output dan rencana
mekanisme kerja
Undangan,
b. Rapat
23 Juli - 06 notulensi, Tercapai sesuai
4 Pembahasan Draft 30 Juli
Agustus paparan dan output dan rencana
SK dan SOP
dokumentasi
Tercapai sesuai
SK dan SOP
c. Finalisasi SK dan 23 Juli - 06 output dan rencana
06 Agustus Pengelolaan
SOP Agustus
IKPA dilegalisasi

12
No Kegiatan Rencana Realisasi Output Keterangan

Penyusunan Sistem Aplikasi


Dokumentasi
a. Asistensi dan 23 Juli - 23 23 Juli - 23 Tercapai sesuai
dan catatan
koordinasi Agustus Agustus output dan rencana
diskusi
Dokumentasi
5 b. Diskusi wireframe 23 Juli - 23 Tercapai sesuai
27 Juli dan catatan
(alur sistem) Agustus output dan rencana
diskusi
c. Asistensi dan Dokumentasi
09 Agustus - Tercapai sesuai
diskusi mock up 13 Agustus dan mock up
23 Agustus output dan rencana
sistem sistem
Uji Coba Sistem Monitoring
Undangan,
a. Rapat Demo Uji 24 Agustus - notulensi, Tercapai sesuai
23 Agustus
Coba Sistem 1 10 September paparan dan output dan rencana
6 dokumentasi
Undangan,
b. Rapat Demo Uji 24 Agustus - notulensi, Tercapai sesuai
01 September
Coba Sistem 2 10 September paparan dan output dan rencana
dokumentasi
Finalisasi Sistem
24 Agustus - Sistem siap
a. Finalisasi sistem 01 September
10 September digunakan
Manual Masuk kegiatan
b. Penyusunan 24 Agustus -
02 September sistem/petunjuk jangka menengah
7 manual sistem 10 September
pengisian namun bisa
Undangan, dilakukan pada
c. Sosialisasi internal jangka pendek
24 Agustus - notulensi,
petunjuk 10 September
10 September paparan dan
penggunaan
dokumentasi
Pertemuan dengan
Stakeholder 15 Juli - 10 15 Juli - 10 Dokumentasi Tercapai sesuai
8
(Dukungan dan September September dan dukungan output dan rencana
Komunikasi)
Pelaporan Kegiatan
a. Pengumpulan Undangan,
bahan-bahan dan 15 Juli - 10 15 Juli - 10 notulensi, Tercapai sesuai
bukti-bukti aksi September September paparan dan output dan rencana
9
perubahan dokumentasi
b. Penyusunan
24 Agustus - 24 Agustus - Laporan aksi Tercapai sesuai
laporan aksi
10 September 10 September perubahan output dan rencana
perubahan

Berdasarkan realisasi pelaksanaan kegiatan, secara umum kegiatan berjalan dengan


baik dan tercapai sesuai output dan rencana, namun terdapat beberapa kegiatan yang

13
berjalan tidak sesuai dengan waktu karena menyesuaikan waktu pimpinan. Selain itu, ada
juga kegiatan yang masuk jangka menengah namun dapat dilakukan pada jangka pendek.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mewujudkan aksi perubahan dapat
dilihat dijabarkan pada poin-poin sebagai berikut (urutan menyesuaikan jadwal rencana
kegiatan):
1. Pembentukan Tim Efektif
a. Rapat Persiapan Tim/Staf TU tentang RAP
Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada
tanggal 15 Juli 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU. sebagai project leader aksi
perubahan sistem monitoring IKPA dan dihadiri oleh staf Sub Bagian Tata Usaha dan
Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait
rancangan aksi perubahan (RAP) Peningkatan Kinerja Anggaran Satker melalui
penguatan tim kerja dan sistem monitoring. Disampaikan juga rencana kegiatan
kedepan dan masukan terkait penyusunan SOP yang akan dilakukan harus detail siapa
melakukan apa dan dapat dipahami oleh semua stakeholder.
Tim Pelaksana yang terdiri dari Staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker juga
memberi masukan terkait gambaran umum komponen yang akan dimasukkan ke
dalam sistem aplikasi nantinya yaitu rumus indikator IKPA, rekap IKPA 2 tahun
terakhir, tips-tips, selain itu, struktur data yang akan ditampilkan. Berikut merupakan
dokumentasi pendukung kegiatan tersebut (detail pada Lampiran 6).

Gambar 5 Dokumentasi Zoom Rapat Persiapan Tim/


Staf TU Tentang RAP

14
Gambar 6 Undangan Rapat Persiapan Tim/ Gambar 7 Notulensi Rapat Persiapan Tim/ Staf TU
Staf TU Tentang RAP Tentang RAP

b. Penyusunan dan Finalisasi SK Tim Efektif


Penyusunan SK Tim Efektif ditetapkan melalui Keputusan Kepala Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III Nomor: 21/KPTS/Wk/2021 Tentang
Penetapan Tim Efektif Pelaksanaan Rancangan Aksi Perubahan Peningkatan Kinerja
Anggaran Satker Melalui Penguatan Tim dan Sistem Monitoring IKPA Pusat
Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah III
Tahun Anggaran 2021.
SK tersebut mengatur susunan anggota, tugas, dan tanggung jawab tim efektif
yang terdiri dari Tim Pengarah (stakeholder kunci), Project Leader, Tim Administrasi,
dan Tim Pelaksana. Penunjukan Tim Efektif tidak hanya melibatkan Staf Sub Bagian
Tata Usaha dan Satker, namun juga melibatkan Kepala Bidang dan Staf terkait di
lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Disebutkan dalam SK bahwa masa tugas Tim Efektif tersebut sampai dengan
diselesaikannya kegiatan jangka pendek Aksi Perubahan yaitu tanggal 15 September
2021 (detail pada Lampiran 1).

15
Gambar 8 SK Tim Efektif

2. Penyusunan Rencana Kerja


Pelaksanaan Aksi Perubahan ini dijadwalkan selesai dalam waktu 8 (delapan) minggu
terhitung mulai 15 Juli – 10 September 2021 dengan rincian kegiatan dan output seperti
berikut. Kegiatan dimulai dengan pembentukan tim efektif hingga pelaporan kegiatan.
Tabel 2 Tahapan, Waktu & Kegiatan Aksi Perubahan

Minggu Ke- (15 Juli - 10 Sept 2021)


No Kegiatan Output
I II III IV V VI VII VIII
Pembentukan Tim Efektif
Undangan,
a. Rapat Persiapan Tim/Staf notulensi,
TU tentang RAP paparan dan
dokumentasi
1
b. Penyusunan Draft SK Tim
Draft SK
Efektif
SK Tim Efektif
c. Finalisasi SK Tim Efektif sudah
ditandatangai
Draft rencana
2 Penyusunan Rencana Kerja
kerja
Undangan,
Rapat Koordinasi dengan notulensi,
3
Stakeholder paparan dan
dokumentasi
Penyusunan SK Tim dan Mekanisme Kerja
(SOP) dan Legislasi
a. Penyusunan Draft SK Tim
Draft SK Tim
dan mekanisme kerja
4
Undangan,
b. Rapat Pembahasan Draft notulensi,
SK dan SOP paparan dan
dokumentasi

16
Minggu Ke- (15 Juli - 10 Sept 2021)
No Kegiatan Output
I II III IV V VI VII VIII
SK dan SOP
c. Finalisasi SK dan SOP Pengelolaan
IKPA dilegalisasi
Penyusunan Sistem Aplikasi
Dokumentasi
a. Asistensi dan koordinasi dan catatan
diskusi
Dokumentasi
5 b. Diskusi wireframe (alur
dan catatan
sistem)
diskusi
Dokumentasi
c.Asistensi dan diskusi mock
dan mock up
up sistem
sistem
Uji Coba Sistem Monitoring
Undangan,
a. Rapat Demo Uji Coba notulensi,
Sistem 1 paparan dan
6 dokumentasi
Undangan,
b. Rapat Demo Uji Coba notulensi,
Sistem 2 paparan dan
dokumentasi
Finalisasi Sistem
Sistem siap
a. Finalisasi sistem
digunakan
Manual
b. Penyusunan manual
sistem/petunjuk
7 sistem
pengisian
Undangan,
c. Sosialisasi internal notulensi,
petunjuk penggunaan paparan dan
dokumentasi
Pertemuan dengan
Dokumentasi
8 Stakeholder (Dukungan dan
dan dukungan
Komunikasi)
Pelaporan Kegiatan
Undangan,
a. Pengumpulan bahan-
notulensi,
bahan dan bukti-bukti aksi
9 paparan dan
perubahan
dokumentasi
b. Penyusunan laporan aksi Laporan aksi
perubahan perubahan

17
3. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder
Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada tanggal
23 Juli 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU sebagai project leader aksi perubahan sistem
monitoring IKPA dan dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III, Kepala Bidang PIW III.A, Perwakilan Bidang PIW III.B, Perwakilan Bidang PIW
III.C, Bendahara Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pejabat PPSPM
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Para PUM di Lingkungan Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait rancangan aksi
perubahan (RAP) Peningkatan Kinerja Anggaran Satker melalui penguatan tim kerja dan
sistem monitoring. Disampaikan juga hasil penyusunan dan finalisasi Tim Efektif serta
penyusunan SK Tim Pengelola IKPA dan SOP/Mekanisme Kerja Pengelolaan IKPA.
Tim yang dibentuk yaitu menyesuaikan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-
masing anggota sehari-hari yang berkaitan dengan IKPA (bukan menjadi tugas tambahan)
dengan melibatkan Satker, Sub Bagian Tata Usaha, dan Bidang-Bidang di Lingkungan
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
SK Tim Pengelola IKPA bertujuan untuk menguatkan dan melembagakan komitmen
tim sehingga seluruh pengguna anggaran ikut bertanggung jawab terhadap pencapaian
IKPA. Sedangkan, SOP Pengelolaan IKPA bertujuan untuk menyediakan acuan sistem
kerja dan mekanisme pengelolaan IKPA yang tertib dan memiliki sistem yang baik.
Berdasar arahan Kepala Bidang PIW III.A dalam rapat tersebut, diperlukan
perencanaan yang matang sehingga akan memudahkan pengendaliannya juga. Harapan
dengan adanya sistem monitoring, masih ada waktu untuk memperbaiki sebelum nilai
akhirnya ditetapkan. Perlu juga dicermati oleh Bidang-Bidang bahwa semua aspek
memiliki nilai dan kesalahan pada masing-masing indikator akan mempengaruhi
penilaian. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan tersebut (detail pada
Lampiran 7).

18
Gambar 9 Dokumentasi Zoom Rapat Koordinasi dengan
Stakeholder

Gambar 10 Undangan Rapat Koordinasi dengan Gambar 11 Notulensi Rapat Koordinasi dengan
Stakeholder Stakeholder

4. Penyusunan SK Tim dan Mekanisme Kerja (SOP)


a. Rapat Pembahasan Draft SK dan SOP
Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada
tanggal 30 Juli 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU. sebagai project leader aksi
perubahan sistem monitoring IKPA dan dihadiri oleh Bendahara Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pejabat PPSPM Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III, Para PUM di Lingkungan Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III, dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait
persiapan legalisasi SK Tim Pengelola IKPA, SOP dan Sistem Monitoring IKPA. Secara
keseluruhan, SK sudah tersusun dengan baik dan untuk sistem monitoring IKPA

19
terdapat 4 (empat) indikator utama yang menjadi perhatian yaitu terkait Pagu Minus,
Capaian Output, Penyerapan, serta Halaman III DIPA.
Selain itu, terdapat pembagian indikator-indikator yang menjadi tanggung
jawab PUM di Bidang-Bidang, termasuk melakukan kepatuhan regulasi terutama
pemberkasan. Terdapat masukan juga untuk penyempurnaan wireframe sistem
monitoring IKPA. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan tersebut
(detail pada Lampiran 8).

Gambar 12 Dokumentasi Zoom Rapat Pembahasan


Draft SK dan SOP

Gambar 13 Undangan Rapat Pembahasan Draft SK Gambar 14 Notulensi Rapat Pembahasan Draft SK
dan SOP dan SOP

b. Proses Permohonan Masukan SK dan SOP


Pada prosesnya, draft SK dan SOP yang sebelumnya telah dilakukan rapat
pembahasan dengan Tim Efektif diajukan kepada Bapak/Ibu Kepala Bidang untuk
adanya masukan melalui Nota Dinas Kepala Sub Bagian Tata Usaha kepada Kepala
Bidang di Lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III dalam
rangka penyempurnaan draft SK dan SOP yang telah disusun. Berikut merupakan

20
dokumentasi Nota Dinas sebagai pendukung (detail masing-masing pada Lampiran 2,
3 & 4).

Gambar 15 Nota Dinas Permohonan


Masukan SK dan SOP

c. Finalisasi SK dan SOP Pengelolaan IKPA


Penyusunan SK Tim Pengelola IKPA dan Mekanisme Kerja IKPA dalam
prosesnya sudah melalui proses permohonan masukan selanjutnya ditetapkan
melalui Keputusan Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III
Nomor: 21.1/KPTS/Wk/2021 Tentang Penetapan Tim Pengelola Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dan Mekanisme Kerja pada Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III Tahun Anggaran 2021.
SK tersebut mengatur susunan anggota, tugas, dan tanggung jawab tim
pengelola yang terdiri dari Penanggung Jawab, Koordinator Bidang/Sub Bagian,
Koordinator/Operator masing-masing 13 indikator IKPA, serta Mekanisme Kinerja
Sistem Monitoring IKPA. Disebutkan dalam SK bahwa masa tugas Tim Pengelola
tersebut sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2021.
Tim yang dibentuk yaitu menyesuaikan tugas dan fungsi yang melekat pada
masing-masing anggota sehari-hari yang berkaitan dengan IKPA (bukan menjadi tugas
tambahan) dengan melibatkan Satker, Sub Bagian Tata Usaha, dan Bidang-Bidang di
Lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III. Berikut merupakan
SK Tim Pengelola (detail pada Lampiran 5).

21
Gambar 16 SK Tim Pengelola IKPA

Adapun SOP Pengelolaan IKPA disusun bertujuan untuk menyediakan acuan


sistem kerja dan mekanisme pengelolaan IKPA yang tertib dan memiliki sistem yang
baik. Pada SOP, secara umum menyatakan penekanan pada monitoring dan evaluasi
secara rutin yang bersifat bulanan, triwulanan, dan tahunan.
Untuk proses pelaporan pada pimpinan dilakukan setiap bulan secara rutin,
pada SOP juga sudah terlihat siapa yang melakukan apa dan kapan dilakukan. Selain
itu, kapan harus menentukan mekanisme pelaporan ke pimpinan. Diatur juga dalam
SOP kapan harus menentukan mekanisme pelaporan ke pimpinan kemudian kapan
harus melakukan rapat koordinasi dan pembahasan peningkatan nilai IKPA.
Berikut merupakan gambaran Mekanisme Kinerja Sistem Monitoring IKPA
(detail pada Lampiran 5).

22
Gambar 17 SOP Pengelolaan IKPA

23
5. Penyusunan Sistem Aplikasi
a. Asistensi, Koordinasi, dan Diskusi
Dalam penyusunan sistem aplikasi monitoring IKPA pada aksi perubahan ini
dilakukan asistensi, diskusi, dan koordinasi secara rutin setiap minggu antara project
leader dengan Tim Pelaksana. Adapun poin-poin yang menjadi bahan diskusi yaitu
hal-hal terkait lebih teknis mulai dari rumus, kemudahan penggunaan (easy to use),
interface, pewarnaan dan font (style), dan sebagainya dari aplikasi yang dibangun.
Selain itu, memastikan bahwa rumus pada masing-masing indikator yang digunakan
sudah benar agar kedepan tidak menimbulkan kesalahan perhitungan nilai IKPA
(detail pada Lampiran 9).

Gambar 18 Asistensi dan Koordinasi Tim Pelaksana

24
Gambar 19 Notulensi Asistensi dan Koordinasi

b. Diskusi Wireframe dan Mock Up Sistem


Diskusi wireframe dan mock up sistem dilaksanakan pada saat asistensi
bersama tim penyusun. Adapun poin-poin yang menjadi bahan diskusi yaitu hal-hal
terkait struktur sistem, tampilan, dan struktur menu, tampilan sistem, serta alur
sistem.

Gambar 20 Diskusi Wireframe dan Mock Up Sistem

6. Uji Coba Sistem Monitoring


a. Diskusi uji Coba dengan Tim Efektif
Dalam rangka penyempurnaan sistem dilakukan serangkaian uji coba
operasionalisasi sistem. Dalam pelaksanaan pada tahap awal dilakukan uji coba
dengan Tim Efektif yang dilaksanakan sebelum tanggal 23 Agustus 2021. Pada
kegiatan uji coba sistem ini terdapat beberapa kekurangan pada sistem yang masih
memerlukan masukan untuk penyempurnaan.

25
Gambar 21 Uji Coba dengan Tim Efektif

b. Rapat Demo Uji Coba Sistem 1


Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada
tanggal 23 Agustus 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU. sebagai project leader aksi
perubahan sistem monitoring IKPA dan dihadiri oleh Bendahara Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pejabat PPSPM Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III, Para PUM di Lingkungan Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III, dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait uji coba
Sistem Monitoring IKPA diantaranya secara umum terdapat 3 (tiga) kelompok besar
dalam sistem Monitoring IKPA yaitu (1) Penginputan; (2) Reminder; dan (3) Early
Warning. Selain itu terdapat 2 (dua) jenis perubahan, yakni perubahan DIPA dan
perubahan ROK. Pada uji coba pertama sistem ini masih terdapat beberapa hal yang
kurang.
Dalam rangka penyempurnaan sistem, terdapat masukan dari pengguna
berupa perlunya dibuatkan sistem khusus untuk level monitoring (tidak dapat
mengedit/input) dan perlunya kelas kecil untuk mentoring penggunaan sistem
tersebut. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan tersebut (detail pada
Lampiran 10).

26
Gambar 22 Dokumentasi Zoom Rapat Demo Uji Coba
Sistem 1

Gambar 23 Undangan Rapat Demo Uji Coba Sistem 1 Gambar 24 Notulensi Rapat Demo Uji Coba Sistem 1

c. Rapat Demo Uji Coba Sistem 2


Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada
tanggal 1 September 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU. sebagai project leader aksi
perubahan sistem monitoring IKPA dan dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III,
Kepala Bidang PIW III.A, Kepala Bidang PIW III.B, Kepala Bidang PIW III.C, Bendahara
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pejabat PPSPM Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Para PUM di Lingkungan Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan
Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait
Penyusunan Sistem Monitoring IKPA diantaranya tahapan dalam penyusunan Sistem
Monitoring IKPA yang telah dilakukan, tujuan penyusunan modul IKPA, batasan
pengembangan modul IKPA, fitur-fitur dan konsep modul IKPA, dan fungsi self

27
assessment Sistem Monitoring IKPA di Lingkungan Pusat Pengembangan Infrastruktur
PUPR Wilayah III.
Dalam rangka penyempurnaan sistem dan modul IKPA serta
pengimplementasiannya, terdapat masukan dari pimpinan berupa perlunya
Sekretariat Badan juga turut membuat konsep terkait Monitoring IKPA, bahwa Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III perlu mempresentasikan hasil sistem
Monitoring IKPA yang telah dibuat ke unit kerja di Lingkungan Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, dan perlunya kiat-kiat percepatan untuk peningkatan nilai IKPA
hingga akhir Tahun Anggaran 2021. Berikut merupakan dokumentasi pendukung
kegiatan tersebut (detail pada Lampiran 11).

Gambar 25 Dokumentasi Zoom Rapat Demo Uji Coba


Sistem 2

Gambar 26 Undangan Rapat Demo Uji Coba Sistem 2 Gambar 27 Notulensi Rapat Demo Uji Coba Sistem 2

28
7. Finalisasi Sistem
a. Deskripsi Sistem
Sistem Monitoring IKPA dikelola oleh Tim Pengelola sesuai SK. Pada sistem
terdapat input 13 indikator berdasarkan indikator pada 4 aspek IKPA yang diatur oleh
Kemenkeu. Sistem Monitoring IKPA dapat diakses oleh pimpinan, PPK dan Tim untuk
fungsi pengendalian, pengawasan dan evaluasi. Diharapkan dengan adanya fungsi
tersebut dapat meningkatkan perbaikan kinerja anggaran Satker. Berikut merupakan
gambaran deskripsi sistem monitoring IKPA.

Gambar 28 Deskripsi Sistem Monitoring IKPA

Jika dibandingkan dengan IKPA OM-SPAN, Sistem Monitoring IKPA memiliki


beberapa perbedaan. Secara umum, yang membedakan yaitu pada sistem
monitoring IKPA terdapat tahapan penginputan dan setiap indikator bersifat detail.
Selain itu, sebagai reminder dan early warning system dari sistem monitoring IKPA ke
email Tim Pengelola.
Berikut merupakan gambaran perbedaan sistem monitoring IKPA dengan OM-
SPAN.

29
Gambar 29 Perbedaan Sistem Monitoring IKPA dengan OM-SPAN

Tampilan Deskripsi Singkat


Form Input Data Master
Data Master adalah data yang
dapat digunakan kembali oleh
form input lainnya dan/atau
menjadi dasar perhitungan IKPA.
Terdapat 2 (dua) bagian pada
laman master:
1. Form Input, merupakan form
yang digunakan untuk
menginput data master.
2. Daftar Data Master, seluruh
daftar data master yang ada
pada database pada waktu
tahun berjalan.

30
Form Input Data IKPA
Data Master adalah inputing data
summary terkait komponen
penilaian IKPA.
Terdapat 3 (tiga) bagian dalam
laman input data IKPA:
1. Menu IKPA, merupakan
navigasi bar untuk
mengarahkan laman form
input ke indikatornya.
2. Form input indikator IKPA.
3. Tab untuk melihat daftar yang
telah ada pada database serta
tips dan trik di tiap
indikatornya.
Daftar Data IKPA
Tiap indikator IKPA memiliki
daftar tabel data yang berbeda-
beda. Kolom Action digunakan
untuk memperbaharui atau
menghapus data.

Tips dan Trik IKPA


Tiap indikator IKPA memiliki
konten tips dan trik berbeda-
beda.

31
Summary IKPA
Digunakan untuk memantau nilai
IKPA sesuai dengan 13 indikator
dalam 4 aspek IKPA.
Terdapat 4 (empat) bagian dalam
laman input data IKPA:
1. Export File, digunakan untuk
mengekspor nilai kinerja
dengan format file (excel dan
pdf).
2. Search bar, digunakan untuk
mencari data dengan 2 (dua)
filter yaitu filter bulan (durasi
penilaian) dan group data
(bidang/subbagian).
3. Hasil IKPA Pusat Wilayah III.
4. Hasil IKPA Bidang/Subbagian.

Detail perhitungan IKPA


merupakan laman untuk
menampilkan komponen dan
hasil perhitungan pada tiap
indikator IKPA. Hal ini untuk
memastikan data yang telah di
input sesuai dengan data yang
ada pada OM-SPAN.
Ada 2 bagian dalam laman input
data IKPA:
1. Navigation tab, digunakan
untuk mengarahkan table
data perhitungan sesuai
dengan indikator yang
dipilihnya.
2. Tabel data, komponen ini
adalah komponen dan hasil
perhitungan indikator yang
datanya berasal dari
database.

32
Email Reminder dan Early
Warning System untuk Pimpinan
dan Tim Pengelola

b. Penyusunan Manual Book Sistem


Dalam rangka pelaksanaan Sistem Monitoring IKPA dengan benar dibutuhkan
penjelasan-penjelasan, sehingga disusunlah manual book yang menjadi panduan bagi
pengguna Sistem Monitoring IKPA dalam mengoperasikannya.
Pada manual book terdapat pengertian mengenai IKPA, ruang lingkup IKPA, 13
indikator yang dijabarkan masing-masing dengan jelas dan dijabarkan juga terkait
cara perhitungan, hal-hal yang perlu diperhatikan hingga tips dan trik masing-masing
indikator.
Selain itu juga dijelaskan dengan rinci mengenai Sistem Monitoring IKPA dan
bagaimana cara mengaksesnya. Fitur-fitur apa saja yang terdapat dalam Sistem
Monitoring IKPA mulai dari menu utama, menu master, hingga menu form input dan
submenu-submenu.

33
Gambar 30 Manual Book Sistem

c. Sosialisasi Internal Petunjuk Penggunaan Sistem


Kegiatan ini dikemas dalam pertemuan melalui aplikasi zoom meetings pada
tanggal 10 September 2021 yang dibuka oleh Kasubag TU. sebagai project leader aksi
perubahan sistem monitoring IKPA dan dihadiri oleh Bendahara Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Pejabat PPSPM Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III, Para PUM di Lingkungan Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III, dan staf Sub Bagian Tata Usaha dan Satker Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III.
Pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa poin penting terkait sistem
monitoring IKPA yang sudah siap dioperasionalisasikan dan diarahkan untuk segera
disosialisasikan. Selain itu, sudah dilengkapi dengan manual book agar pengguna
dapat sefrekuensi dalam penggunaan sistem monitoring IKPA.
Pada prinsipnya, sistem monitoring IKPA dalam penyajian angka sudah
menyerupai OM-SPAN, hanya terdapat perbedaan minor misalnya pada berapa
angka di belakang koma. Namun hal tersebut tidak mengubah prinsip penyajian
penilaian.
Terdapat masukan dari PUM Bidang-Bidang yakni agar segera dapat
dipraktikkan seiring berjalannya waktu sehingga lebih mengenali dan apabila ada
kendala dapat diatasi. Pelaksana merasa adanya sistem monitoring IKPA

34
memudahkan pekerjaan. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan
tersebut (detail pada Lampiran 12).

Gambar 31 Dokumentasi Zoom Rapat Sosialisasi


Internal

35
Gambar 32 Undangan Rapat Sosialisasi Internal Gambar 33 Notulensi Rapat Sosialisasi Internal

8. Komunikasi Stakeholder Internal dan Eksternal


Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat
baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan
terhadap aksi perubahan yang sedang dilakukan oleh project leader. Stakeholder yang terlibat
dalam aksi perubahan ini terdiri dari stakeholder internal di lingkungan Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III dan eksternal yang ada di lingkungan Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dalam rangka melakukan komunikasi dan mendapat dukungan atas Pelaksanaan Aksi
Perubahan maka dilakukan pertemuan dengan stakeholder baik di internal Lingkungan Pusat
Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III maupun eksternal di Lingkungan Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Berikut merupakan dokumentasi pendukung kegiatan
tersebut, dimana disajikan berdasar jenis stakeholder yaitu promoters dan defenders.
Berdasar pemetaan stakeholder pada awal rancangan aksi perubahan, dari analisis
didapatkan pengelompokan stakeholder dari sebelumnya terdiri dari 4 (empat) jenis
kelompok, setelah dilakukan pendekatan melalui strategi komunikasi masing-masing jenis
stakeholder akhirnya kelompok latents dan apathetics dapat berpindah menjadi kelompok
promoters yang memiliki pengaruh dan kepentingan tinggi terhadap keberhasilan aksi
perubahan dan kelompok defenders yang walau tidak memberi pengaruh namun memiliki
kepentingan tinggi.

36
 Promoters
Stakeholder Internal
Kepala Bidang PIW III.A

Kepala Bidang PIW III.B

Kepala Bidang PIW III.C

37
Stakeholder Eksternal
Kepala BPIW

Sekretaris BPIW beserta Perwakilan Satker (Kasubag TU) di Lingkungan BPIW

Kepala Bagian Program dan Keuangan, Sekretariat BPIW

38
 Defenders
Stakeholder Eksternal
Kasubag TU Pusat Pengembangan
Infrastruktur Nasional

Kasubag TU Pusat Pengembangan


Infrastruktur PUPR Wilayah I

Kasubag TU Pusat Pengembangan


Infrastruktur PUPR Wilayah II

Selain melalui koordinasi secara langsung, strategi komunikasi juga dilakukan melalui
Nota Dinas Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III (selaku Mentor)
kepada Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.
Rancangan Aksi Perubahan (RAP) dengan judul Peningkatan Kinerja Anggaran Satker
Melalui Peningkatan Tim Kerja dan Sistem Monitoring IKPA pada Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW sudah dilaporkan pada pimpinan melalui Nota Dinas
Nomor: 129/ND/Wk/2021 Perihal Laporan Kegiatan Rancangan Aksi Perubahan,
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) BPSDM Kementerian PUPR an. Shoviah, S. AP.,
M. AP. Tanggal 30 Agustus 2021 tembusan ke Sekretaris BPIW dan Para Kepala
Pusat/Kepala Satker di lingkungan BPIW.
Adapun beberapa poin yang dilaporkan yakni terkait latar belakang pelaksanaan
RAP, fokus output RAP pada penguatan tim kerja, penyusunan mekanisme kerja/ SOP

39
serta pembuatan alat/ sistem monitoring IKPA sebagai self assessment, early warning
system, dan reminder, serta hasil dari RAP yaitu dibentuknya SK Tim Pengelola dan SOP
Pengelolaan dan Monitoring IKPA, juga link untuk mengakses sistem tersebut. Berikut
merupakan dokumentasi Nota Dinas tersebut (detail pada Lampiran 13).

Gambar 34 Nota Dinas Kepala Pusat ke Kepala Badan

Proses pelaksanaan aksi perubahan kinerja anggaran Satker melalui penguatan tim
kerja dan sistem monitoring IKPA dapat meningkatkan integritas, pembangunan budaya
pelayanan, pengelolaan sumber daya, hingga fungsi pengawasan (monitoring) khususnya
terkait IKPA. Sesuai tujuan pembuatan sistem tersebut yaitu pertama sebagai realtime
dan keterbukaan, kedua sebagai self assessment atau sebagai alat monitoring dan
evaluasi terhadap pengelolaan anggaran, dan terakhir sebagai lembar kerja atau alat
kerja yang memiliki standar bagi petugas IKPA dalam pelaporan IKPA kepada pimpinan.
Aksi perubahan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah dan diarahkan untuk segera dilakukan uji coba sehingga nantinya
sistem ini dapat dipresentasikan/ sosialisasi ke masing-masing Satker di lingkungan BPIW
dalam rangka memaksimalkan kinerja penyerapan anggaran.

40
Berikut merupakan dokumentasi pemberitaan Uji Coba Sistem di laman resmi BPIW
tanggal 2 September 2021 (www.bpiw.pu.go.id)

Gambar 35 Pemberitaan di Laman Resmi BPIW

41
Dalam melaksanakan aksi perubahan ini, project leader melakukan analisis stakeholder
yang telah diidentifikasikan sebagai bagian dari proses dan keberhasilan terwujudnya aksi
perubahan. Analisis stakeholder menggunakan analisis tingkat pengaruh (influence/power)
dan tingkat kepentingan (interest) stakeholder tersebut terhadap aksi perubahan yang akan
dilakukan. Adapun hasil tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Untuk menghadapi setiap jenis stakeholder seperti diagram diatas, project leader akan
menggunakan strategi komunikasi sebagai berikut:
Tabel 3 Strategi Komunikasi Kelompok Stakeholder

Kelompok Stakeholder Strategi Komunikasi


Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan dukungan dan minat promotors terhadap
Promoters aksi perubahan (closely managed strategy) diantaranya:
1. Kolaborasi dan koordinasi secara reguler
2. Pelaporan secara reguler
3. Diskusi secara reguler
Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan minat stakeholder terhadap aksi perubahan
Latents yaitu melalui:
1. Sosialisasi dan diskusi
2. Diskusi dan persuasi agar mereka menjadi promotors

42
Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
meningkatkan pengaruh stakeholder agar mendukung aksi
Defenders perubahan yaitu melalui:
1. Penjelasan aksi perubahan dan meminta dukungan
untuk keberhasilan aksi perubahan
2. Sosialisasi dan penjelasan yang reguler (keep informed)
Strategi komunikasi yang digunakan adalah untuk
Apathetics meningkatkan minat stakeholder agar mendukung aksi
perubahan yaitu melalui sosialisasi dan diskusi

Adapun hasil analisis stakeholder tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai
berikut:

Melihat komposisi pemetaan stakeholder, terdapat beberapa perpindahan dari kuadran


stakeholder tersebut sebagai berikut:
Tabel 4 Komposisi Perpindahan Pemetaan Stakeholder

Posisi
No Stakeholder
Sebelum Sesudah
Internal
1 Kepala Pusat Pengembangan Promoters Promoters
Infrastruktur PUPR Wilayah III
2 Pejabat Pembuat Komitmen Promoters Promoters
3 Kepala Bidang PIW III.B Latents Promoters
4 Kepala Bidang PIW III.C Latents Promoters
5 Pejabat Bendahara Defenders Defenders
6 Pejabat PPSPM Defenders Defenders

43
7 Staf Subbag TU Defenders Defenders
8 Staf Satker Defenders Defenders
9 Tenaga Ahli Defenders Defenders
Eksternal
1 Kepala BPIW Latents Promoters
2 Sekretaris BPIW Latents Promoters
3 Kepala Bagian Program dan Anggaran Latents Promoters
Sekretariat BPIW
4 Satker di lingkungan BPIW yang diwakili oleh Apathetics Defenders
Para Eselon II dan Kasubag TU

3.2 Manfaat Aksi Perubahan


Selain mendapat apresiasi dan diliput dalam pemberitaan pada laman resmi BPIW,
pelaksanaan aksi perubahan ini juga telah memberi manfaat secara langsung pada internal
lingkungan Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III. Salah satu manfaat
langsung yakni dengan adanya peningkatan/ progres nilai IKPA yang menunjukan peningkatan
dari angka 86,06 (pada Bulan Juni) menjadi 90,06 (pada Bulan Agustus).
Dari hasil peningkatan nilai IKPA tersebut, penerapan SK dan SOP pengelolaan IKPA
menunjukkan pengaruh yang positif dalam peningkatan nilai IKPA, dengan adanya penerapan
sistem nantinya diharapkan bisa mempercepat peningkatan nilai IKPA dalam jangka
menengah dan Panjang. Berikut merupakan rincian progres nilai IKPA Satker.

Gambar 36 Progres Nilai IKPA Satker Puswil III Gambar 37 Status OM-SPAN Juni - Agustus

Jika dilihat dari IKPA tingkat Eselon 1, BPIW merupakan unit organisasi yang memiliki
nilai IKPA yang cukup rendah dibanding unit organisasi lain di lingkungan Kementerian PUPR.
Berikut merupakan tabel IKPA unit Eselon 1 dan IKPA unit Eselon 2 di lingkungan BPIW yang
menunjukkan bahwa IKPA Satker Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III
merupakan unit kerja yang memiliki nilai IKPA yang tinggi.

44
Gambar 38 IKPA Tingkat Eselon 1

Gambar 39 IKPA Tingkat Eselon 2

Selain itu, manfaat aksi perubahan ini juga mencakup beberapa hal yaitu :

1. Manfaat Bagi Individu : Memudahkan pemantauan dan pengendalian kinerja


anggaran satker melalui adanya tim pengelola IKPA dan sistem monitoring IKPA

2. Manfaat Bagi Organisasi : Meningkatnya Kinerja (Nilai IKPA) Satker Pusat


Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III

3. Manfaat Bagi Pemangku Kepentingan : Meningkatnya kinerja Anggaran (IKPA) BPIW


(tingkat unit organisasi) dan tingkat K/L yaitu kinerja anggaran Kementerian PUPR

45
BAB IV
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Dalam rangka menjamin keberlanjutan pelaksanaan aksi perubahan, terdapat beberapa


tahapan kegiatan yang masuk dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Adapun
kegiatan jangka pendek, menengah, dan panjang yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan dari aksi perubahan ini adalah sebagai berikut:

Gambar 40 Milestone Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Dalam jangka menengah (14 September 2021 – 1 Februari 2022) diharapkan adanya
pengembangan sistem monitoring IKPA, penerapan sistem dan monitoring evaluasi yang
didukung oleh ND Kepala Pusat terhadap seluruh pengelola anggaran di lingkungan pusat
terkait penerapan sistem monitoring IKPA, diseminasi dan sosialisasi sistem monitoring IKPA,
hingga koordinasi dengan Sekretaris BPIW terkait rencana penerapan sistem monitoring IKPA
di lingkungan BPIW dan penyusunan draft SE Sekretaris BPIW. Berikut merupakan target
periode jangka menengah dan panjang.

46
Tabel 5 Target Jangka Menengah

Sementara itu, dalam jangka panjang (1 Februari 2022 – 1 Januari 2023) diharapkan
adanya legalisasi SE Sekretaris BPIW Tentang Penerapan Sistem Monitoring IKPA, sosialisasi
dan penerapan sistem pada Satker lain di lingkungan BPIW, pengembangan sistem aplikasi,
serta pemantauan dan evaluasi. Berikut merupakan target periode jangka panjang.
Tabel 6 Target Jangka Panjang

Selain itu, untuk mendukung keberlanjutan dari aksi perubahan ini, kegiatan aksi perubahan
akan tertuang dalam perencanaan SKP Sub Bagian TU di tahun 2022.

47
BAB V
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan aksi perubahan sudah tercapai mulai dibentuknya tim pengelola ikpa
serta sop, bahkan dalam jangka pendek sudah dilakukan finalisasi sistem dan
tersusunnya buku petunjuk operasionalisasi sistem.
2. Dengan adanya Tim dan SOP pengelolaan IKPA, tidak lagi tergantung pada satu
orang, semua terlibat, dan sistem monitoring berjalan dengan baik, serta
mendorong peningkatan IKPA Satker
3. Sistem Monitoring IKPA merupakan alat untuk membantu pimpinan dalam
melakukan monitoring IKPA sebelum IKPA OM-SPAN (aplikasi Kemenkeu) keluar,
bagi tim dapat menjadi simulasi sekaligus self evaluation dalam menilai IKPA.

6.2 Saran
1. Kunci peningkatan IKPA sangat tergantung pada komitmen pimpinan dan tim
dalam pelaksanaan kesatkeran, pemenuhan indikator IKPA, serta pelaksanaan SOP
dengan baik
2. Sistem IKPA jika dimanfaatkan dengan optimal akan sangat efektif sebagai
reminder dan early warning system yang bermanfaat bagi para pimpinan dan tim
satker.
3. Agar sistem bisa berfungsi dengan optimal, dibutuhkan pengembangan dan
perbaikan secara kontinyu dan berkelanjutan.

48
LAMPIRAN

49
1. SK Tim Efektif
2. Nota Dinas Permohonan Masukan Draft SK Tim Pengelola dan 3. Nota Dinas Permohonan Persetujuan Draft SOP Pengelolaan
SOP Pengelolaan Monitoring IKPA (02 Agustus 2021) Monitoring IKPA (06 Agustus 2021)
4. Nota Dinas Persetujuan Draft SOP Pengelolaan Monitoring 5. SK Tim Pengelola dan SOP Pengelolaan Monitoring IKPA
IKPA (09 Agustus 2021)
6. Rapat Persiapan Tim/Staf TU tentang RAP (15 Juli 2021) b. Notulensi
a. Undangan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Pokok paparan  Rancangan Aksi Perubahan Peningkatan Kinerja
Kepala Subbag TU Anggaran Satker melalui Penguatan Tim Kerja dan
– Ibu Shoviah Sistem Monitoring
S.AP., M.A.P.

 Inovasinya kita membentuk tim pengelola IKPA.


Lampirannya adalah SOP

 Secara umum, gambaran target kedepan


(milestone) adalah sebagai berikut :
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
 Harapannya dengan adanya strategi SOP ini bisa
dipakai oleh satker-satker lain. Tapi yang paling
utama setidaknya dapat dipakai untuk internal
Pusat Wilayah III
 SOP paling tidak harus sesuai dengan alur
 SK Tim efektif harusnya bisa selesai minggu depan
Perwakilan  SOP harus detail dan dipahami semua
Subbag TU –  Harus dipetakan saat memulai terkait kelengkapan,
 Rencana kegiatan kedepan diantaranya adalah : Bapak Tamami dll. Terkait 13 indikator waktu dan penanggung
1. Penyusunan SK Tim Efektif yang ditandatangani jawabnya berbeda. Sehingga bidang juga harus
oleh Kapus paham dan berkomitmen
2. Penyusunan SK tim Peningkatan IKPA dan  Dimulai dari perencanaan bidang sendiri dari saat
mekanisme kerja (SOP) mereka membuat KAK. Harusnya sesuai
3. Penyusunan sistem monitoring IKPA perencanaan, progressnya benar
4. Strategi Peningkatan IKPA  Harus lebih detail saat menyusun SOP. Agar dapat
Perwakilan  Deadlinenya dimulai kapan? disebar ke bidang
Subbag TU – Ibu  Akan saya buat draftnya dulu. SK Tim efektif  Dari start awal perlu diplot, siapa saja yang terlibat.
Liza Puspitarani, Peningkatan IKPA dan Peningkatan Kinerja Untuk revisi dipa. Dari awal sudah diketahui oleh
S.PD. semua pelaksana dan penanggung jawabnya
Tanggapan Bu Shovi : Perwakilan  Kalau memang terlalu banyak di 1 SOP, nanti kita
 Per minggu depan paling tidak senin atau selasa Subbag TU – Ibu buat SOP yang jelas untuk ke-13 indikatornya
 Terdapat 2 SK, untuk SOP bisa dibantu dengan Bu Asih Dyah Setya
Kiki. Agar juga mempertimbangkan masukan dari Khirana, S.Si.
Pak Tam dan Mas Eko Perwakilan  Acara rapat oleh DJA, yang dihitung revisi DIPA
 Berangkat dari 13 indikator kinerja, akan terlihat. Subbag TU – adalah perpindahan nominal antar RO. Misal :
Indikator A tugasnya A. Nanti pelaksanaannya akan Bapak Eko perpindahan revisi PO
Budiono Saputro,  Begitu juga ketika merubah Halaman III DIPA tidak
tergambar di input dan akan inline dengan sistem.
S.Si., MM. masuk dalam penilaian, tidak merubah nilai IKPA
 Terdapat skala sistemnya juga (misal : per kejadian,
indikatornya yang mana) Perwakilan  Perlu belajar tentang subsansi SOP seperti apa, untuk
 Akan ada pembahasan di minggu ke-3 Subbag TU – bisa melihat struktur datanya. Agar dapat dibuat
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Bapak M. Arie mockup nya. Sehingga dapat terlihat properties  Ada yang khusus untuk bidang, ada yang untuk
Yanuartaba, reportnya keseluruhan. Keseluruhan bisa mengambil dari
S.Kom  Inputnya mau di level rekapitulasi saja atau sampi modul OMSPAM
pada detail kegiatannya. Misalnya : didalam 1 DIPA  Terkait data, struktur data memang ada yang dari
perlu ada substansi apa aja. bidang, dari satker, ada juga petugas SPM yang
 Substansi yang akan di masukkan ke sistem, antara bekerja jika terdapat kesalahan input
lain : Knowledge tentang sistem IKPA, dll.  Yang dibidang hanya ada di poin penyerapan
 Kalau struktur datanya sudah jelas, maka akan anggaran. Nanti akan terlihat bidang mana yang
terlihat gambaran usernya akan dibuat seperti apa tidak memenuhi target. Sehingga bidang perlu
 Rekapitulasi berbeda dengan kegiatan. Untuk memonitor terkait penyerapan anggaran bidang
mengisinya perlu detail kegiatan atau hanya mereka
menampilkan rekap saja?  Capaian output mengikuti saja sesuai modul
 Terkait email, mau menggunakan email yang mana? OMSPAM, tidak berubah. Satu struktur data
Sistem harus memiliki email server untuk penyerapan, formulanya sesuai di modul OMSPAM,
mengirimnya. Kira-kira emailnya per hari berapa karena disana sudah ditetapkan triwulan I berapa
jumlahnya? persen, dst
 Apakah IKPA ini akan menempel dengan basis data Tanggapan Bu Shovi :
 Apakah ada role tertentu, misal : user A hanya bisa  Kita siapkan indikator yang bisa diisi oleh bidang.
memproses kegiatan A Bidang A berapa, B berapa, sehingga ketika ditotal
Tanggapan Bu Shovi : adalah nilai TU secara umum.
 Komponen yang bisa dimasukkan ke sistem, antara
lain : Rumus indikator IKPA dan tips-tips nya, Rekap
IKPA dalam 2 tahun, dsb.
 Mas Ari fokus ke modul struktur datanya. Revisi DIPA
rumusnya apa dibagi apa, itu yang akan diinput
 Di SK tim ada siapa yang bertanggung jawab untuk
mengisi
Perwakilan  Tidak semua IKPA bisa diisi oleh bidang
Subbag TU – Pak Perwakilan  Konsep ini hanya sebagai monitoring sebelum nilai
Tamami Subbag TU – IKPA di OMSPAM muncul
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Bapak Eko  Revisi DIPA mungkin yang mana bisa dikatakan  Terkini berapa, rencana berapa, mohon bidang
Budiono Saputro, sebagai revisi DIPA membuat rencana kerja saat WFH apa yang bisa
S.Si., MM.  Kalau input per kegiatan, seharusnya dari bidang ada dimaksimalkan penyerapannya
yang mau untuk mengerjakan Tanggapan  Pelaporan nanti di akhir. Data-data yang telah
Tanggapan  Yang ada di sistem kita menampilkan IKPA yang ada Kepala Subbag TU dikumpulkan oleh Nana, selanjutnya akan direkap
Kepala Subbag TU di OMSPAM – Ibu Shoviah oleh Ayu.
– Ibu Shoviah  OMSPAM sumber datanya dari kita semua, sebelum S.AP., M.A.P.
S.AP., M.A.P. dari OMSPAM sudah kita input terlebih dahulu.
Sehingga, pada akhirnya hasil akhirnya akan sama
Perwakilan  Ketika ada di Halaman III DIPA. Sesuai di modul ada
Subbag TU – cut-offnya, kalau mau merubah Halaman III DIPA,
Bapak Tamami harus di awal triwulan (sudah mengajukan
revisiannya) yang kemarin kita telat, sehingga tidak
berpengaruh melakukan revisi.
 Target di Halaman III DIPA kan perbulan, dibulan Juni
masih ada yang dibawah 50%. Lalu bagaimana?
Mungkin ada yang harus kita upayakan
 Bisa tidak Mas Eko, antara yang sudah terealisasi
sampai dengan Juni. Setelah refocusing, Angka sudah
berubah antara pagu dan realisasi, coba dishare ke
teman teman bidang
 IKPA akan menggunakan angka Halaman III DIPA
kemarin. Yang disampaikan juga harus data kemarin.
Itu yang harus kita kejar (warning)

Tanggapan Bu Shovi :
7. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder (23 Juli 2021)
a. Undangan b. Notulensi
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Pokok Paparan  Penyusunan Tim Efektif
Kepala Subbag TU 1. Tim efektif ini disusun dalam rangka
– Ibu Shoviah mendukung dan berkaitan dengan
S.AP., M.A.P. pelaksanaan kegiatan aksi perubahan
2. Dituangkan dalam bentuk SK kapus
3. Melibatkan TU, Satker dan Bidang-Bidang yang
terkait dengan IKPA

 Penyusunan SK Tim Pengelola IKPA dan SOP


1. Pembentukan Tim Pengelola IKPA tertuang
dalam SK Kepala Pusat sehingga jelas siapa
melakukan apa dan bertanggung jawab
terhadap indikator yang mana
2. Tim yang dibentuk yaitu pegawai yang
memang tugas sehari2nya terkait dengan IKPA
(bukan menjadi tugas tambahan)
3. Melibatkan satker, TU dan bidang-bidang
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
4. SK ini bertujuan untuk menguatkan dan 4. Menyimpan hasil kalkulasi IKPA dan
melembagakan komitmen tim sehingga menyampaikan kepada pengguna lainnya
seluruh pengguna anggaran ikut bertanggung melalui email
jawab terhadap pencapaian IKPA Arahan Kepala  Angka kita sekarang adalah 86. Logikanya dengan
 Penyusunan SOP/Mekanisme kerja pengelolaan Pusat adanya sistem monitoring akan semakin bagus. Kita
IKPA Pengembangan mengenal adanya input, proses, output. Input dari
1. Penyusunan SOP bertujuan untuk Infrastruktur data-data yang ada, proses dari sistem, outputnya
menyediakan acuan sistem kerja dan PUPR Wilayah III adalah harus lebih dari 86. Hal ini yang menjadi
mekanisme pengelolaan IKPA yang tertib dan – Bapak Dr. Ir. tolak ukurnya.
Manggas Rudy
tersistem dengan baik  Terdapat 13 indikator, kemudian diinput poinnya
Siahaan, M.Sc.
2. Setiap Indikator didalam IKPA jelas siapa yang per pusat. Masukan Bapak agar disistem juga
bertanggung jawab dan tidak bergantung pada dihitung per bidang IKPA nya. Caranya adalah hal-
beberapa orang saja hal yang bersifat umum angkanya disamakan. Yang
3. Tahapan monitoring dan koordinasi dilakukan berbeda mungkin di penyerapan anggaran (hitung
secara rutin dan terkelola dengan baik masing-masing bidang), penyelesaian tagihan,
melibatkan seluruh bidang / sub bagian begitu juga dengan capaian output. Kita hitung real
4. Belajar dari best practice yang sebelumnya time agar bapak bisa memonitoring. Kepala bidang
bahwa IKPA bs dicapai dengan baik jika sistem bertanggung jawab terhadap IKPA masing-masing
komunikasi dan koordinasi berjalan dengan bidang.
baik mulai dari perencanaan hingga evaluasi  Tim monitoring dapat memantau secara
capaian indikator berkelanjutan pada bidangnya masing-masing.
Berdasarkan target IKPA masing-masing bidang
 Konsep Modul IKPA agar dapat di exercise.
1. Petugas akan melakukan inputan ke form Tanggapan  Kita bisa memantau dan mengawal penilaian yang
input basis data Kepala Bidang sudah ditetapkan. Akan tetapi, memang
2. Basis data akan menyimpan seluruh proses III.A – Bapak pengendalian ini sebenarnya begitu kegiatan ini
penginputan Erwin Adhi sudah ditetapkan, baru memonitoring. Namun yang
3. Pada akhir bulan atau triwulan, basis data akan Setyadhi, S.T., sebenarnya adalah dari awal pada saat penyusunan
melakukan kalkulasi nilai IKPA (Generate IKPA) M.T. rencana. Begitu perencanaan kurang matang,
pengendaliannya menjadi berat.
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
 Kita memiliki waktu berapa lama sebelum menjadi Bapak M. Arie bidang terkait nilainya dibawah batas wajar, maka
nilai akhir. Jangan sampai early warning sistemnya Yanuartaba, sistem akan mengirimkan early warning agar dapat
terlalu mepet dan tidak memiliki waktu yang cukup S.Kom segera diperbaiki.
untuk mengamankan atau memperbaikinya.  Setiap indikator periodiknya berbeda-beda.
 Harapannya dengan adanya sistem monitoring, Bagaimana kita membreak down dari target capaian
masih ada waktu untuk memperbaiki sebelum nilai IKPA per bulan.
akhirnya ditetapkan.
 Deviasi halaman III kaitannya dengan deviasi antara Tanggapan Bapak Kepala Pusat Wilayah III :
perencanaan dan pelaksanaan. Begitu di awal kita  Misal Bulan September tanggal 31 harus 60 persen,
sudah ada deviasi, sampai kapanpun nilainya tidak di agustus akhir 50%.
akan maksimal.  Yang bisa dipertahankan. Kalo tidak bisa dilepas saja
 Kesalahan bisa mempengaruhi penilaian. Perlu untuk refocusing tahap II
dicermati oleh bidang bahwa semua aspek memiliki Tanggapan  Data awalnya dari masing-masing bidang, tim satker
nilai. Perwakilan hanya sebagai operator saja. Diantara 13 indikator
Tanggapan  Terdapat tabel proses kerja dari sistem monitoring Subbag TU – ada korelasinya.
Perwakilan IKPA. Bagaimana kalau didalam tabel juga Bapak Tamami  Untuk menghadapi tahun berikutnya, harus
Bidang III.B – dimasukkan proses pengambilan keputusan ketika dilakukan exercise kerangka kegiatan seperti apa,
Bapak Tommy terdapat persoalan didalam 13 indikator tersebut. biayanya berapa, dan bisa melihat trendnya. Melihat
Aramanda, S.T., kondisi saat ini, menyusun rencana penyerapan di
M.T. halaman III DIPA harus memperkirakan skenario lain
Tanggapan  PUM nya harus lapor ke koordinator dan kepala
ketika trendnya tidak berjalan semestinya. Dari awal
Kepala Pusat bidangnya agar bisa menjadi early warning masing-
sudah harus fokus. Semua sudah di analisa mulai dari
Pengembangan masing.
Infrastruktur menyusun KAK, rencana pembiayaan yang akan
 Apakah masing-masing PUM dapat menginput
PUPR Wilayah III diserap, serta trend-trend baik makro maupun mikro
capaian output?
– Bapak Dr. Ir.  Betul sekali bahwa setiap bidang dibuatkan, indikator
 Setiap kegiatan ada capaian output
Manggas Rudy lain pun akan berpengaruh
Siahaan, M.Sc.  Perlu kefokusan dari masing-masing bidang, karena
Tanggapan  Terkait early warning system, akan lebih baik jika sumbernya dari masing-masing bidang.
Perwakilan dimasukkan di modul yang akan dibangun. Di tiap Tanggapan  Akan kami coba kembangkan sesuai dengan masukan
Subbag TU – indikator terdapat nilai batas wajar. Jika bidang- Kepala Subbag TU yang telah didapat
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan 8. Rapat Pembahasan Draft SK dan SOP (30 Juli 2021)
– Ibu Shoviah  Termasuk konsep SOP nya akan disampaikan ke a. Undangan
S.AP., M.A.P. bidang melalui nota dinas untuk memperoleh
masukan. Jika sistem ada progres akan kami
agendakan untuk melakukan rapat koordinasi
selanjutnya
 Akan kami coba lengkapi dan perbaiki
Tanggapan  Dengan adanya sistem dan aplikasi, Bapak berharap
Kepala Pusat angka 86,06 meningkat diatas 90.
Pengembangan  Scara detail dapat kita bahas secara intens baik
Infrastruktur dikantor maupun WFH.
PUPR Wilayah III
– Bapak Dr. Ir.
Manggas Rudy
Siahaan, M.Sc.
b. Notulensi Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan  Inovasi peringatan (early warning) diambil dari
Arahan Kepala  Meminta masukan dari tim pengelolaan IKPA batas nilai wajar 13 indikator
Subbag TU - Ibu (sebelum dilaporkan ke Kapus) terkait SK Tim, SOP,
Shoviah S.AP., dan Wireframe (sistem). Setiap indikator akan ada Tanggapan Ibu Shovi :
M.A.P. penanggung jawab yang mengawal terkait indikator  Untuk wireframe, diperlukan masukan terkait
tersebut rumus dan prinsip input yang bisa diisi bidang dan
 Pelaporan sistematis, secara rutin tanpa menunggu yang umum
arahan pimpinan dengan adanya SOP tersebut Satker Puswil III -  Ini untuk per bidang atau per pusat sistemnya?
 Koordinator/ Penanggung jawab berdasar Indikator Ibu Meilina  Halaman deviasi diisi di awal tahun, apabila ada
IKPA: Anggraini, S.Kom. perubahan apakah akan mempengaruhi?
1. Koor: Mas Budi (bisa ditambah Mba Wulan di  Sebenarnya tidak lepas dari pegawai PPSPM.
anggota) Sebagai screening akhir
2. Koor: Mas Budi  Terkait dengan kematangan perencanaan,
3. Koor: Mba Anggi efektivitas, dan kepatuhan. PUM harus melakukan
4. Koor: Mba Anggi kepatuhan regulasi namun tidak melupakan adanya
5. Koor: Mba Dayu kepatuhan regulasi
6. Koor: Mba Dayu
7. Koor: Mba Anggi
8. Koor: Pak Tamami (perlu masukan) Tanggapan Ibu Shovi :
9. Koor: Mba Anggi  SK dan SOP untuk se-pusat, kalau sistem nanti
10. Koor: Mas Eko tergantung arahan Pak Kapus bagaimana. Akan
11. Koor: Mba Anggi tetapi, kalau ada yang perlu didetailkan per bidang
12. Koor: Pak Tamami sudah ada
13. Koor: Mba Anggi  Koordinator yang akan bertanggung jawab saat
Staf Subbag TU –  Perhitungan harus sudah benar terlebih dahulu, ditanya oleh pimpinan terkait pertanggung
Bapak M. Arie agar input dapat mewakili formula sesuai yang di jawabannya
Yanuartaba, IKPA dan menghasilkan sistem yang baik  Manfaat dari sistem ini dapat memberi tanda
S.Kom  Di setiap indikator ada form input sendiri-sendiri kepada kita serta dapat menjadi alat evaluasi
(diinput oleh koordinator monthly) Satker Puswil III - Harapannya semoga tujuan organisasi dapat tercapai,
 Pada summary IKPA, ketika ada nilai yang dibawah Ibu Poni Hidayu, salah satunya IKPA 100. Karena dengan adanya
100% maka akan ada early warning yang dikirim ke S.E., M.Si. monitoring ini, seluruh pekerjaan tidak hanya berfokus
email
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
pada satker. akan dibantu bidang-bidang sebagai Satker Puswil III – Dapat didetailkan. Semua dari operator. PUM harus
pelaksana kegiatan. Bapak Tamami mengetahui sampai komponen POK
Satker Puswil III –  Fokus IKPA adalah untuk menghargai Kemenkeu. Kepala Subbag TU
PUM harus tahu (update) komponen POK terbaru
Bapak Tamami keberhasilan organisasi dari pengelolaan APBN - Ibu Shoviah
sebelum melakukan penarikan
 IKPA di tingkat Menteri juga sudah menjadi S.AP., M.A.P.
pembahasan (awareness) Satker Puswil III – Betul, bidang harus tracing sendiri supaya tidak terjadi
 Di tingkat pelaksana, mengikuti SK yang sudah jelas Bapak Tamami pagu minus memang harus dimulai dari komponen
saja POK nya
 Untuk indikator data kontrak, mungkin Mas Ridwan Kepala Subbag TU
akan kebingungan kalau PUM tidak dilibatkan, akan - Ibu Shoviah Apa sajakah indikator tiap bulan untuk bidang?
missed kalau tidak koordinasi dengan PUM S.AP., M.A.P.
 Untuk teknis, kita kembali ke modul IKPA saja Satker Puswil III –
(target penyerapan per triwulan perlu dipahami Indikator penyerapan dan halaman III DIPA
Bapak Tamami
dan menjadi catatan wajib) Kepala Subbag TU
 Antara koordinator dan operator harus sefrekuensi Jadi tiap bulan sebelum tanggal 30, bidang harus
- Ibu Shoviah
 Koordinasi dengan PUM untuk pengelolaan pagu menginput ke sistem penyerapan
S.AP., M.A.P.
masing-masing bidang. Operator dan Koordinator Satker Puswil III –  Ketika penyerapan tidak sesuai dengan halaman III
yang mengawal dan mendorong PUM fokus dengan Bapak Tamami yang diinput, tanggung jawab ada pada bidang
target yang ditetapkan  Seerti contoh : kemarin terjadi di Bidang IIIC, telah
PUM Bidang III.A lewat 17 hari padahal pihak ketiga, yang seperti itu
– Bapak Rifano SK sudah tersusun dengan baik, siap mendukung dan harus menjadi perhatian bidang, bidang tidak boleh
Widhi Nugroho, melaksanakan tugas bersama-sama diam saja, idealnya, harus meminta dispensasi SPM
S.T. karena sudah melewati batas waktu tagihan
Kepala Subbag TU
Kira-kira indikator mana saja yang dapat ditampilkan  Untuk kasus seperti diatas, operator bertugas input
- Ibu Shoviah ke sistem untuk early warning
untuk bidang
S.AP., M.A.P. Kepala Subbag TU
Satker Puswil III – Pagu minus, capaian output, penyerapan, halaman III Mungkin diperlukan adanya kolom keterangan pada
- Ibu Shoviah
Bapak Tamami DIPA (4 indikator) sistem
S.AP., M.A.P.
Kepala Subbag TU Satker Puswil III – Bagaimana di sistem dapat terlihat bidang mana yang
- Ibu Shoviah Jadi dapat didetailkan? Siapakah yang menghitung? Bapak Tamami menunjukkan kekurangan tersebut untuk
S.AP., M.A.P. mengantisipasi tidak tercapainya 100% IKPA umum
(pusat)
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
PUM Bidang III.C Kalau seperti itu, kesalahan seolah-olah hanya di melupakan kepatuhan regulasi. Diharapkan teman-
– Ibu Siti bidang, padahal ada beberapa pihak yang teman PUM dapat memahami
Maesaroh, S.E. mempengaruhi (misal: pihak hotel yang telat memberi Kepala Subbag TU Jangan sampai sistem ini justru membebani, tapi ini
kuitansi ke PUM atau pimpinan yang telat - Ibu Shoviah berguna karena ada sistem warning dan reminder bagi
menyerahkan ke PUM) S.AP., M.A.P. kita pelaksana. Sehingga sistem ini tidak dapat
Kepala Subbag TU Itu semua tetap yang mengawal bidang dan untuk jadi berguna apabila operator tidak berjalan sesuai dengan
- Ibu Shoviah evaluasi, hal-hal apa yang dapat dikontrol dan tidak pekerjaannya masing-masing
S.AP., M.A.P. dapat dikontrol oleh PUM/bidang Staf Subbag TU –
Ketika dalam 1 kegiatan ada beberapa sub kegiatan
Satker Puswil III – Kalau untuk pagu minus, sudah otomatis di sistem Bapak Eko
yang akan dilaksanakan pada bulan berapa, mungkin
Bapak tidak dapat melanjutkan lagi. Kalau revisi DIPA belum Budiono Saputro,
nanti di sistem dapat kelihatan
Muhammad masuk, akan terjadi pagu minus secara otomatis. Yang S.Si., MM.
Ridwan terpenting komunikasi antar operator terkait revisi Kepala Subbag TU
DIPA dan realisasi - Ibu Shoviah Maksudnya adalah rekapan progres terkini
Kepala Subbag TU Jadi operator harus mengawal dengan ketat dan tidak S.AP., M.A.P.
- Ibu Shoviah boleh terlupa Staf Subbag TU – Data itu ada ketika kita mengajukan data RAB. Data
S.AP., M.A.P. Bapak Eko tersebut juga dapat menjadi acuan kami untuk
Satker Puswil III - Mengingat pertanyaan dari Bu Amanda pada rapat Budiono Saputro, mengambil bobot ketika menginput E-mon. Saya juga
Ibu Meilina sebelumnya, apakah ada sistem yang bisa dilihat oleh S.Si., MM. siap mendampingi Mas Arie dalam penyempurnaan
Anggraini, S.Kom. eselon 3 untuk menyisir anggaran per bidang, sistem
sehingga ketika saat itu PUM tidak bisa melapor ke Staf Subbag TU – Terkait sistem, sudah sangat baik, ada pembagian 3
pimpinan, subkoor dapat membantu mengawal. Ibu Wulansih, S.T. kelompok dari 13 indikator, sepertinya belum terlihat
Karena ada peluang PUM terlewat dan tidak hanya di sistem
menjadi beban PUM (tidak bergantung pada 1 orang) Staf Subbag TU –
Kepala Subbag TU Bapak M. Arie
Sudah, namun di service backend-nya
- Ibu Shoviah Harapannya masuk ke sistem atau bagaimana? Yanuartaba,
S.AP., M.A.P. S.Kom
Satker Puswil III -  PUM tetap menjadi kunci, namun eselon 3 dan Staf Subbag TU – Terkait input per indikator, mungkin perlu tambahan
Ibu Meilina subkoor dapat ikut memantau. Bagaimana internal Ibu Wulansih, S.T. bar untuk keterangan bidang mana yang input
Anggraini, S.Kom. bidang dapat berkontribusi semua Staf Subbag TU –  Diluar tim SK yang sudah dibentuk, saya masih
 Mungkin PUM tetap melakukan kepatuhan Bapak Budi membutuhkan untuk “meminta bantuan” teman-
regulasi, terutama pemberkasan. Meski tujuannya Nugroho, ST, MM teman yang dapat memberi informasi yang saya
untuk mencapai target IKPA 100%, namun tidak butuhkan. Agar dapat dipahami saja bahwa diluar
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
SK tim dan koordinator atas suatu indikator dapat halaman III DIPA dari masing-masing bidang, perlu
saling bekerja sama saja betul-betul dikawal oleh Mas Budi
 Terkait sistem, saya perlu mencoba dulu baru dapat  Untuk sisa TA 2021, Mas Budi sudah input masing-
memberi masukan masing bidang target capaian output sudah diinput
Kepala Subbag TU  SK ini hanya untuk memfokuskan siapa di halaman III DIPA. Output Bulan Agustus harus
- Ibu Shoviah bertanggung jawab untuk mengawal indikator yang sudah mulai disusun
S.AP., M.A.P. mana, namun diluar itu, semua ikut terlibat Staf Subbag TU –  Kalau memang bidang mau memantau di level sub
 Minimal logika data sudah sesuai ya Bapak M. Arie kegiatan, maka harus dibuat sub level
Staf Subbag TU – Yanuartaba,  Terkait informasi dari Pak Tam, bidang-bidang nanti
Sudah, mungkin setelah kita coba, dapat lebih simpel
Bapak Budi S.Kom akan menginput terkait indikator dari pagu minus,
dalam penggunaan
Nugroho, ST, MM halaman III DIPA, capaian output dan penyerapan.
Staf Subbag TU –  Dapatkah sistem ini (pada level bidang) Nanti saya buat agar bidang dapat menginput. Perlu
Bapak Bekti mengintegrasikan data IKPA terakhir yang diinput ada administrator yang memvalidasi dari bidang
Suprayitno, A.Md. oleh PUM (target pelaksanaan dan SPJ) sekiranya sekaligus mengawal
tidak tepat, maka otomatis terdeteksi minus  Seumpama ada perubahan DIPA tengah tahun,
 Adanya early warning bagi subkoor dan kabid untuk apakah akan berpengaruh ke capaian IKPA pada
membantu pengambilan kebijakan dalam target periode sebelumnya? Seperti penyerapan anggaran
pelaksanaan atau bagaimana
Kepala Subbag TU Dinamisnya revisi itu yang perlu diperhatikan, karena Satker Puswil III –  Betul, pada sistem (KPPN), data apa yang terupdate
- Ibu Shoviah sistem based on input. Kalau memang data dasarnya Bapak Tamami maka rumusannya akan otomatis menghitung
S.AP., M.A.P. ada, dan sistem dapat fleksibel maka lebih baik perubahan
Staf Subbag TU –  Kalau untuk revisi sendiri ada batasan hingga 6 kali,
Bapak Bekti Minimal capaian bulanan termasuk untuk E-mon harus diupdate karena di
Suprayitno, A.Md. OMSPAN sudah berubah. Sama persis sistem E-mon
Satker Puswil III –  Sebenarnya di Bulan Juli, satker minta rencana kalau ada revisi otomatis ada perubahan di sistem
Bapak Tamami kegiatan ke bidang-bidang, hal itu tetap karena based on pagu dan realisasi
dilaksanakan per tanggal berapa. Data seperti itu Staf Subbag TU – Untuk sub level input bidang, sudah teridentifikasi di
perlu dirutinkan (diharapkan dapat dimasukan ke Bapak M. Arie master kegiatan. Ketika kegiatan di input, sudah
sistem atau internal) sesuai arahan Kapus juga Yanuartaba, terlihat bidang mana (terutama untuk 4 indikator yang
 Terkait penyusunan TA 2022 harus sesuai rencana, S.Kom sudah disebutkan)
klasik setiap tahun sudah ditetapkan 15% pada
9. Asistensi, Koordinasi, dan Diskusi Rutin Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
a. Notulensi  Untuk mempermudah pimpinan dan pengguna,
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan pada system harus ada style (pewarnaan font)
Pokok Masukan  Pada master PAGU ditambahkan form input No terhadap tiap nilai indikator. Style yang digunakan
Kepala Subbag TU DIPA dan Tanggal Pengesahan DIPA mengacu kepada nilai dengan range sebagai
– Ibu Shoviah  IKPA dibagi menjadi 2 jenis yaitu, nilai IKPA Umum berikut:
S.AP., M.A.P. yang merupakan parent dari IKPA dan nilai IKPA a. Nilai 100 = Warna Normal.
Bidang yang merupakan child dari IKPA Umum b. Nilai 50 – 99 = Warna Kuning.
 Dibuatkan laman untuk summary dengan c. Nilai < 50 = Warna Merah.
mengambil data IKPA 2 tahun terakhir sebagai  Dibuatkan juga laman untuk artikel terhadap tiap
patokan perbaikan. indikator yang berisikan pengertian, rumus dan
 Dibuatkan laman untuk chart Nilai IKPA, yang tips trik untuk mendapatkan nilai yang tinggi.
kategorinya bisa dari nilai tiap indikator maupun
nilai total IKPA.
 Tidak semua indikator dapat diisi oleh Bidang-
bidang, yang tidak diisi oleh Bidang-bidang maka
nilai nya akan di dapat dari nilai Umum/Satker
 Nilai tambah dari sub system IKPA ini adalah
adanya inovasi early warning dan remainder
(pengingat) baik kepada pimpinan ataupun
kepada petugas untuk memperbaiki nilai IKPA
 Nilai batas wajar akan dipatok 100% maka, untuk
tiap indicator tersebut maka akan ada early
warning untuk dapat memperbaiki nilai indicator
tersebut.
 Inputan bidang akan disesuaikan dengan
tanggungjawab bidang-bidang, sebagai contoh
tanggung jawab bidang terhadap capaian output
hanya penyampaian berkas.
10. Rapat Demo Uji Coba Sistem 1 (23 Agustus 2021) b. Notulensi
a. Undangan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Arahan Kepala  Sampai saat ini wireframe (sistem) IKPA sudah bisa
Subbag TU - Ibu dioperasionalkan namun ada beberapa yang masih
Shoviah S.AP., kurang.
M.A.P.  Meminta masukan dari tim pengelolaan IKPA
(sebelum dilaporkan ke Kapus) terkait uji coba
Wireframe (sistem).
Staf Subbag TU –  Terdapat 3 kelompok besar dalam sistem
Bapak M. Arie monitoring IKPA, yakni :
Yanuartaba, 1. Penginputan
S.Kom 2. Reminder
3. Early warning
 Terdapat 2 jenis perubahan, yakni perubahan DIPA
dan perubahan ROK

Tanggapan Ibu Shovi :


 Jadi disetiap hasil summary akan ada kolom print
atau export file? Agar dikonfirmasi
 Terdapat 2 hal yang ditampilkan. Reminder dan
Early warning
Satker Puswil III –  Sepertinya perlu dibuatkan sistem khusus untuk
Bapak Tamami dilevel monitor, sehingga hasil sudah terkunci dan
tidak dapat diubah
 Seluruhnya sudah diakomodir di sistem, tinggal
proses entry data yang perlu disesuaikan dengan
data real saat ini
 Perlu adanya kelas kecil untuk mendeliver secara
langsung dan mendalam. Agar masing-masing
operator tidak ada yang missed untuk entry datanya
 Hal yang lebih urgent adalah menghadapi IKPA
bulan Agustus (Pencapaian bulan Juli 88, sekian)
estimasi bulan Agustus sudah harus bisa mencapai
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
90. Akan tetapi, pada Halaman III Dipa masih belum disediakan fitur untuk mendeteksi user yang paling
terlihat adanya pergerakan. terakhir melakukan updating data
 Nantinya, setelah melakukan demo dengan Bapak  Terdapat perbedaan nilai antara OMSPAN dengan
Kepala Pusat Wilayah III agar dapat langsung segera basis data. Perlu disesuaikan nilai pagunya agar
diupdate datanya. sesuai dengan apa yang ada di OMSPAN.
 Jika sudah merencanakan penyerapan per bulan PUM Bidang III.B  Masih sedikit bingung dan mengalami kesulitan
diharapkan fokus untuk merealisasikannya. – Ibu Devi dalam proses pengisiannya ketika dihadapkan
Sebelum membuat rencana penyerapan perbulan, langsung dengan sistem.
perlu dilihat RAB antara PAGU yang ada dengan
realisasinya. Jangan sampai apa yang sudah diserap Tanggapan Bu Shovi :
dialokasikan ke kegiatan yang lain. Karena dapat  Akan diarahkan untuk uji coba tim, pertama
menyebabkan munculnya pagu minus. dilakukan oleh tim internal Pusat Wilayah III dan
 Sebelum mengagendakan rapat dengan Kepala kemudian baru tim IKPA bidang.
Pusat dan Kepala Bidang perlu membuat data real PUM Bidang III.C  Secara keseluruhan, sistem sudah mengakomodir
time terlebih dahulu pada sistem (nilai IKPA bulan – Ibu Siti semua masukan yang diberikan.
agustus dan sudah ditampilkan pada sistem). Maesaroh, S.E.
Tanggapan Bu Sovi :
Tanggapan Bu Shovi :  Pada SK bagian indikator terdapat nama
 Apakah nilai IKPA pada periode sebelumnya penanggung jawabnya. Apakah perlu untuk
berubah? Karena nilai tersebut akan terus bergerak dicantumkan di sistem?
ketika penyerapan kita mengalami perubahan.  Pada bidang, untuk mencegah kesalahan entry data
Begitu juga halnya dengan Deviasi Halaman III DIPA telah dibuat menu sortir data
 Yang masih bergerak bulan Juli, Agustus,  Karena ini sifatnya data summary, bukan data daily
September. Setelah closing baru tidak mengalami sehingga tidak harus setiap hari menginput. Bukan
perubahan (periode 3 bulan sekali) sebuah pekerjaan rutin
 Terkait IKPA bidang apakah sudah pasti 4 indikator Satker Puswil III -  Mendukung dan mencoba mengikuti pelaksanaan
ini (Penyerapan, Halaman III DIPA, Capaian output, Ibu Poni Hidayu, e-monitoring IKPA Pusat Wilayah III
dan Pagu minus). S.E., M.Si.  Pendampingan yang intens sangat diperlukan untuk
Staf Subbag TU –  Pada aplikasi basis data, seluruh user memiliki level pengisian awal data IKPA
Bapak M. Arie yang sama. Dengan hak akses yang sama. Belum
Yanuartaba, ada pembagian hak akses pada masing-masing
S.Kom user. Akan tetapi, pada bagian final input sudah
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Staf Subbag TU –  Menghindari permasalahan di kemudian hari perlu dengan OMSPAN kecuali jika ada missed dalam
Bapak Bekti ada dokumen sumber untuk mengkonfirmasi penginputan
Suprayitno, A.Md. kebenarannya Staf Subbag TU –  Kalau bisa kedepannya dibedakan dengan kita
Staf Subbag TU –  Terdapat perbedaan data dengan data yang Ibu Kiki menginput kegiatan sehari hari
Bapak Budi dimiliki. Mungkin perlu dibantu penyesuaiannya. Satker Puswil III –  Terkait dokumen sumber, terutama yang ada
Nugroho, ST, MM  Pada bagian deviasi, input mengganti yang sudah Bapak Tamami kaitannya PUM Bidang-bidang. Kita mengacu SPM
ada sebelumnya atau menambah yang diterbitkan oleh SATKER. Ketika bidang akan
 Perlu dikonfirmasi siapa yang bertugas mengisi menginput anggaran, kita juga di share ke bidang
bagian A, agar tidak menjadi double sehingga dapat yang bersangkutan
mempengaruhi hasil  Terkait revisi mungkin perlu dipahami. Pernah
 Pada bagian Revisi Halaman III DIPA, refocusing berulang
tidak dianggap. Karena pada daftar tidak dibedakan  Revisi POK tidak bisa sepihak, harus melalui tahap
perhitungan biasa dengan perhitungan yang telah dan mekanisme yang dari BPJA
mengalami refocusing Kepala Subbag TU  Kebutuhan selanjutnya adalah uji coba tim kecil
 Apakah yang diinput adalah revisi yang bukan - Ibu Shoviah terkait sistem yang sudah ada. Untuk menguji
terkait refocusing? S.AP., M.A.P. kesesuaian dengan OMSPAN serta real time
 Diharapkan bulan ini sudah selesai sistemnya,
Tanggapan Pak Ari : sehingga dapat beroperasional dengn baik di bulan
 Terdapat beberapa indikator yang penginputannya depan
menimpa dari data yang sudah ada, ada juga yang
sifatnya akumulatif (data harus dikumpulkan untuk
bisa dihitung)
 Terdapat fitur botton edit dan dapat dihapus. Untuk
indikator yang belum ada akan disiapkan botton
editnya
Staf Subbag TU –  Antara revisi DIPA dengan revisi POK. Sebenarnya
Bapak Eko masih bingung revisi yang masuk daftar DIPA yang
Budiono Saputro, mempengaruhi nilai IKPA dan mana yang tidak
S.Si., MM. mempengaruhi
 Terkait dokumen sumber, untuk saat ini
mengacunya ke OMSPAN dulu. Apa yang
dimasukkan ke sistem IKPA, angkanya akan sesuai
11. Rapat Demo Uji Coba Sistem 2 (1 September 2021) b. Notulensi
a. Undangan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Arahan Kepala  Sistem monitoring ini ada 3 poin penting :
Subbag TU - Ibu 1. Self assessment (memberikan penilaian secara
Shoviah S.AP., realtime untuk IKPA pusat dan bidang sekaligus
M.A.P. menjadi alat stimulasi penilaian IKPA secara
mandiri)
2. Early warning system (memberikan alert via
email tentang update nilai IKPA dan indikator
yang rendah sebelum penilaian dari OMSPAN
keluar)
3. Reminder (mengingatkan indikator yang harus
dipenuhi atau harus diisi)

 Tahapan penyusunan sistem Monitoring IKPA :


- Penyusunan sistem dan asistensi (Agustus-
September 2021)
- Rapat Wireframe (30 Juli 2021)
- Rapat uji coba 1 (23 Agustus 2021)
- Rapat uji coba 2 (1 September 2021)
- Sistem IKPA beroperasional dengan baik
- Pengembangan sistem
Staf Subbag TU –  Tujuan dibangunnya modul IKPA :
Bapak M. Arie 1. Realtime dan keterbukaan (dapat diakses oleh
Yanuartaba, seluruh pengguna basis data Pusat Wilayah III)
S.Kom 2. Self assessment (Sebagai alat monitoring dan
evaluasi terhadap penggunaan anggaran di
Puswil III)
3. Lembar kerja (Sebagai alat kerja yang memiliki
strandard bagi petugas IKPA dalam pelaporan
IKPA kepada Pimpinan)

 Batasan pengembangan modul IKPA :


Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
- Tahap pertama, masih menggunakan data-data Kepala Bidang  Ada tidak adanya aplikasi, yang membuat bagus
yang bersifat summary, bukan indikator III.C – Dr. adalah kinerja pelaksanaan anggaran. Sehingga kita
- Tahap kedua, nanti akan dibangun (untuk Doedoeng Zaenal bisa memprediksi sekaligus merencanakan bulan-
memenuhi operational anggaran) Arifin, S.T., M.T. bulan berikutnya agar lebih baik.
 Jika diperhatikan, di bulan september. Kesesuaian
 Fitur-fitur modul IKPA : perencanaan dengan pelaksanaan akan menjadi
CRUD data master, CRUD 13 indikator IKPA, diskusi dengan tim internal
Manajemen pengguna (hak akses), Historical data, PUM Bidang III.A  Di bidang IIIA berpedoman pada Rencana
Summary IKPA, Kalkulasi perhitungan IKPA pusat, – Bapak Rifano Operasional Kegiatan (ROK). Berusaha memenuhi
Kalkulasi perhitungan IKPA bidang, Export file, Widhi Nugroho, (menutupi kekurangan dari ROK dari rapat daring.
Background service (task scheduler), Email transfer S.T. Selain itu juga melakukan pembayaran rutin
protocol. (belanja bahan, honor KI, dsb) membantu
penyerapan IIIA
 Konsep modul IKPA :
- Input (9 indikator IKPA pusat dan 4 indikator Tanggapan Pak Kapus :
IKPA bidang)  Deviasi halaman II Dipa agar masing masing bidang
- Proses (Kalkulasi nilai IKPA, background service, mengeceknya
dan pengiriman email)  Capaian output dapat dilihat dimana yang harus
- Output (Summary IKPA pusat dan summary dikejar (NUDP dan Istana negara)
IKPA bidang)  Kesalahan SPM kalau bisa jangan sampai terjadi lagi
Tanggapan  Kalau memang real time, agar bidang-bidang juga  Menaikkan angka 91,5 sepertinya agak sulit karena
Kepala Pusat dapat mengikuti. Agar betul-betul menjadi self terbebani NUDP, kemungkinan baru bisa triwulan 4.
Pengembangan assessment. Tapi agar diusahakan jagan sampai turun
Infrastruktur  Ujungnya yang bapak pegang. Kelihatannya IKPA Kepala Subbag TU  Akan dikejar terus penyerapannya. Ada 2 kegiatan
PUPR Wilayah III masih di bawah nasional. Agar dikeluarkan IKPA - Ibu Shoviah yang penyerapannya belum optimal
– Bapak Dr. Ir. PUPR sebagai pembanding. Atau dengan IKPA Pusat S.AP., M.A.P.  Penyerapan sudah sesuai rencana untuk yang bulan
Manggas Rudy Nasional, Pusat Wilayah 1, dan Pusat Wilayah 2. agustus
Siahaan, M.Sc.  Untuk yang menginput setiap indikator akan
PUM Bidang III.B  Untuk pelaksanaan, sudah melaksanakan rapat 1x. dikunci sesuai dengan petugasnya (Ada hak akses
– Ibu Devi Namun belum dilakukan rapat lanjutan terkait yang terbatas sesuai dengan SK)
teknis pengisiannya.
Tanggapan Pak Kapus :
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
 Kelihatannya di TU swakelolanya yang dibawah 60. tuju), apakah teman teman yang disana sudah siap
 Programnya kapan siapnya? menerima kita secara offline.
Satker Puswil III –  Adanya sistem, semakin kita dituntut belajar  Kita pastikan sudah kontak mereka dan mereka
Bapak Tamami konsisten dan bertanggung jawab terhadap apa sudah siap. Dipastikan di tiap provinsi maksimal
yang kita kerjakan secara administrasi terdiri dari 3 orag yang survei, Dipastikan ada
 Dari tampilan angka, dapat kita siasati atau leading substansi
strategikan agar sesuai dengan yang ditargetkan.  Agar distandarkan desain surveynya saat akan ke
Lebih daripada itu, ada aturan yang harus kita ikuti lapangan
agar dapat dipertanggung jawabkan di pemeriksa
 Kita dituntut untuk fokus pada apa yang telah Tanggapan Pak Kapus :
dicatat agar direalisasikan  Perlu kami sampaikan, masalah IKPA memang
Kepala Badan  Harusnya dari teman-teman sekretariat badan yang merupakan proyek perubahan Kasubag TU dan Pak
Pengembangan membuat konsep terkait monitoring IKPA ini, Kapus adalah mentornya
Infrastruktur kemudian pusat wilayah yang menindaklanjuti.  Kebetulan sudah meminta koordinasi dengan
Wilayah – Bapak Karena puswil sudah dipusingkan dengan hal-hal Setba. Semoga berhasil dan akan kami laporkan ke
Ir. Rachman Arief yang berkaitan dengan substansi. Setba
Dienaputra,  Apakah kedalaman laporan kita ini sudah sama atau  Mengenai apa-apa yang bapak arahkan baik yang
M.Eng. tidak, Prioritas-prioritas apa yang ada di masing- terkait komisi V, prioritas-prioritasnya, serta
masing pusat, Untuk hal ini Pak Kaba sudah energinya lebih banyak ke substansi akan kami
meminta kepada Pak Ses agar langsung turun. laksanakan
 Nanti yang membuat sistem, mempresentasikan ke  Terkait kendala, juga akan kami percepat. Terkait
masing-masing satker Pusat Wilayah. Masing- dengan Pokja, NUDP sekitar bulan November ttd
masing subbag TU yang bergerak ke masing-masing kontrak. Semoga di Triwulan 4 sudah bersih
bidang. penyerapannya
 Dengan kondisi ini, kita hanya bisa mengalahkan  Kami selalu berkoordinasi dengan teman-teman di
DJPI dalam penyerapan. daerah dan selalu kita seleksi dan kita lihat desain
 Pasti teman-teman akan melakukan kiat-kiat untuk surveynya
percepatan. Saya minta ke teman-tema, tolong  Mudah-mudahan IKPA nya selalu dipertahankan.
dibantu. Pada saat ke lapangan, jangan sampai Sebagai salah satu indikator untuk menaikkan
orangnya terlalu banyak. Dipastikan bahwa kita TUKIN
akan melaksanakan apa dilapangan (apa yang kita  Pada prinsipnya sistem ini sudah bagus dan bisa
digunakan oleh temen temen bidang
12. Sosialisasi Internal Petunjuk Penggunaan Sistem (10
September 2021)
a. Undangan
b. Notulensi Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan
Jabatan/ Nama Masukan dan Tanggapan akan mengecek tiap bulan apakah ada pagu minus
Arahan Kepala  Sudah menyusun buku manual book tentang sistem atau tidak. Jika tidak, maka nilainya akan keluar 100
Subbag TU - Ibu monitoring IKPA (sudah dilampirkan di undangan) Satker Puswil III –  Terkait dokumen sumber, apakah teman-teman
Shoviah S.AP.,  Arahan Pak Kapus, para PUM bidang perlu untuk di Bapak Tamami PUM sudah mengetahui terkait e-monitoring?. Agar
M.A.P. monitor, terutama di bulan September. Untuk dapat diberikan penjelasan oleh tim penyusun
mengetahui apakah PUM sudah paham atau belum sistem IKPA. Sehingga nanti dapat langsung
Staf Subbag TU –  Demo pengisian nilai IKPA menginput langsung sesuai dengan nama yang
Bapak M. Arie tertera pada SK
Yanuartaba, Satker Puswil III -  Perlu belajar baik cara menginput maupun sumber
S.Kom Poni Hidayu, S.E., datanya supaya tidak kebingungan lagi dalam
PUM Bidang III.A  Kedepan, masih melihat (praktek langsung) untuk M.Si. proses pengisian nilai IKPA pada sistem
– Bapak Rifano bisa mengetahui kendala yang dihadapi Staf Subbag TU –  Bisa tidak agar single input saja supaya tidak terjadi
Widhi Nugroho, Bapak Bekti kesalahan
S.T. Suprayitno, A.Md.  Kalau bisa ada output kurva S nya juga
PUM Bidang III.B  Sudah mengakomodir apa yang dibutuhkan oleh Arahan Kepala  Harapannya, semua dapa ikut aware dan
– Ibu Devi PUM Bidang. Akan dicoba terlebih dahulu dalam Subbag TU - Ibu merupakan hasil bersama. Agar tidak menjadi
Agustina, S.Sos. melakukan pengisian Shoviah S.AP., beban karena sudah sesuai dengan tugas masing-
PUM Bidang III.C -  Terkait kesalahan nilai di bidang IIIC, apakah sudah M.A.P. masing PUM.
Ibu Siti Maesaroh, diperbaiki/ dikonfirmasi terkait kebenaran
S.E. datanya?
 Untuk pagu minus apakah pengisiannya dilakukan
setiap hari, setiap minggu, atau bagaimana?

Tanggapan Mas Ari :


 Ada koreksi terkait kesalahan di pembuat sistem.
IKPA bidang acuannya ke kegiatan, baru di convert
menjadi nilai IKPA, deviasinya berapa, dll. Nilai
kegiatan bidang IIIC diambilnya di awal kegiatan,
bukan awal dan akhir sehingga menyebabkan
nilainya menjadi 0. Namun sudah diperbaiki
 Pengisian pagu minus tidak ada batas pengisiannya,
harian, mingguan, dll. Pada pagu minus, sistem
13. Nota Dinas Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR
Wilayah III ke Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah (30 Agustus 2021)

Anda mungkin juga menyukai