Republik Indonesia
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI
Beberapa isu yang dipaparkan oleh Ainun Na’im pertama, dalam manajemen internal
kantor kita terlalu banyak tergantung pada proses. Outcome atau hasilnya kurang begitu
mendapat perhatian. Presiden kita sudah mengkritisi ini bahwa Rencana Kerja dan
Anggaran itu harus berdasarkan outcome (program oriented).
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti pada Pembukaan Diklat PIM IV Angkatan IV Kemenristekdikti, 6 Februari 2019
Reformasi Birokrasi Itu……
BETTER
GOOD GOVERNANCE
AND
GOOD GOVERNMENT
CHEAPER FASTER
Dasar Hukum Reformasi Birokrasi
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan
profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun
di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya.
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk melaksanakan Reformasi
Birokrasi sesuai dengan karakteristik masing-masing institusi
1 Februari 2016 3 Oktober 2016 3 November 2016 30 Januari 2017 3-4 Januari 2019
Dalam Nominal
*) Keterangan:
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) ini merupakan indikator baru hasil dari revisi renstra yang
dikeluarkan tahun 2017, sehingga target IKSS tahun 2015 dan 2016 tidak ada/tidak diperhitungkan.
INTISARI REFORMASI BIROKRASI
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2017 tentang
Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2017
VISI
Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk
mendukung daya saing bangsa
MISI
1. Meningkatkan relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas
2. Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk
inovasi
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi
Mengapa Harus Reformasi Birokrasi??
Kualitas pelayanan publik masih belum Sistem pengawasan internal belum mampu
memenuhi harapan publik berperan sebagai quality assurance
Praktik manajemen SDM Belum optimal Fungsi dan kewenangan antar instansi
meningkatkan profesionalisme pemerintah tumpang tindih, berbenturan,
terlalu besar
Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya
didasarkan atas prosedur yang baku dan terstandarisasi
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Pola Pikir Tujuan Reformasi Birokrasi
Profil dan
Integritas Produktivitas
Perilaku
Aparatur
Budaya Kerja
Negara
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Kerangka Logis Reformasi Birokrasi
Sumber: Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019
Area Perubahan Reformasi Birokrasi
Manajemen Perubahan
Penataan Sistem
Manajemen SDM Aparatur
Manajemen Perubahan
mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisasi
Tujuan
serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik
sesuai dengan tujuan dan sasaran reformasi birokrasi
Target a. meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai instansi pemerintah dalam melakukan
reformasi birokrasi;
b. terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja instansi pemerintah; dan
c. menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi
terhadap perubahan
Indikator Harmonisasi
a. Telah dilakukan identifikasi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
Pencapaian
b. Telah dilakukan analisis peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
c. Telah dilakukan pemetaan peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
d. Telah dilakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
Penataan Peraturan Perundang-undangan
Target a. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi internal instansi pemerintah
b. Meningkatnya kapasitas instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi
Penataan
Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Penataan Tatalaksana
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
Tujuan
efisien, dan terukur pada masing-masing instansi pemerintah
Indikator Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama
Pencapaian a. Telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
b. Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke dalam prosedur operasional tetap (SOP)
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan dan
d. Peta proses bisnis dan prosedur operasional telah dievaluasi dan disesuaikan dengan
perkembangan tuntutan efisiensi dan efektifitas birokrasi.
e-Government
a. Sudah memiliki rencana pengembangan e-government di lingkungan instansi
b. Sudah dilakukan pengembangan e-government di lingkungan internal dalam rangka mendukung
proses birokrasi
c. Sudah dilakukan pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat
d. Sudah dilakukan pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat mengajukan perijinan melalui
website, melakukan pembayaran, dll)
Penataan Tatalaksana
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-
Tujuan
masing instansi pemerintah
Indikator Gratifikasi
Pencapaian a. Telah terdapat kebijakan pengananan gratifikasi
b. Telah dilakukan public campaign
c. Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan
d. Telah dilakukan evaluasi atas kebijakan penganan gratifikasi
e. Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi telah ditindaklanjuti
f. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara
Penerapan SPIP
a. Telah terdapat peraturan pimpinan organisasi tentang SPIP
b. Telah dibangun lingkungan pengendalian
c. Telah dilakukan penilaian risiko atas organisasi
d. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi
e. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait
f. Telah dilakukan pemantauan pengendalian intern; dan
g. Level maturitas SPI
Penguatan Pengawasan
Whistle-Blowing System
a. Telah terdapat whistle-blowing system
b. Whistle-blowing system telah disosialisasikan
c. Whistle-blowing system telah dimplementasikan
d. Telah dilakukan evaluasi atas whistle-blowing system
e. Hasil evaluasi atas whistle-blowing system telah ditindaklanjuti
Penguatan Pengawasan
Target a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih
mudah dijangkau) pada instansi pemerintah
b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan
internasional pada instansi pemerintah
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik
oleh masing-masing instansi pemerintah
Pengelolaan Pengaduan
a. Terdapat media pengaduan layanan
b. Terdapat SOP pengaduan pelayanan
c. Terdapat unit yang mengelola pengaduan pelayanan
d. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan
e. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Direktorat Kemahasiswaan
Pertanyaan yang diajukan oleh Kemenpanrb
1. Apakah ada peraturan yang dibuat di Direktorat berbenturan dengan unit lain?
2. Apakah ada tim kecil yang mendukung Reformasi Birokrasi secara keseluruhan?
3. Program Reformasi Birokrasi apa sajakah yang akan dijalankan di Direktorat?
4. Apakah sudah disusun peta proses bisnis di 4 Subdirektorat?
5. Sebutkan tugas dan fungsi di Direktorat Kemahasiswaan dalam mendukung IKU Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan?
6. Pada alur kerja peta proses bisnis layanan bidik misi, actor yang terlibat hanya Direktorat Jenderal, belum terlihat alur
subprosesnya.
7. Belum terlihat bisnis proses antar Subdit dalam mendukung layanan di Direktorat Kemahasiswaan
8. Apa rencana aksi area pengawasan di Direktorat Kemahasiswaan?
9. Bagaimana proses LHKPN di Direktorat Kemahasiswaan?
10.Faktor apa saja yang diperhatikan dalam pemberian tunjangan kinerja?
11.Berapa jenis pelayanan di Direktorat Kemahasiswaan?
12.Dari layanan yang sudah disebutkan, apa inovasi dari layanan tersebut?
13.Apakah ada layanan yang sudah terintegrasi?
14.Adakah tim kecil yang mengawal setiap kegiatan di Direktorat Kemahasiswaan (manajemen perubahan)?
15.Apakah ada agen perubahan di Direktorat kemahasiswaan? Apakah Reformasi Birokrasi berjalan di tingkat eselon II?
16.Berapa rata-rata hasil survei kepuasan masyarakat?
Proses Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Tahun 2018
Direktorat Pembelajaran
Pertanyaan yang diajukan oleh Kemenpanrb
1. Apakah layanan-layanan publik yang ada di Direktorat telah terintegrasi dengan layanan di Kemenristekdikti?
2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan survei eksternal?
3. Apakah pelaksanaan Survei sudah ditampilkan di Web ?
4. Apakah sudah ada standar pelayanan dan standar operasional prosedur di Direktorat Pembelajaran?
5. Bagaimana mekanisme dalam penyusunan standar operasional prosedur?
6. Apakah ada aturan dalam menyusun standar operasional prosedur di tingkat kementerian?
7. Apabila terdapat SOP yang sudah tidak relevan atau perlu dilakukan perbaikan, apakah perubahan dilakukan
berdasarkan usulan atau secara mandiri?
8. Dalam pengelolaan SDM, apakah ada mekanisme reward dan punishment, atau mengikuti aturan di
Kemenristekdikti atau dari Direktorat Jenderal?.
9. Apakah terdapat aturan yang mengatur reward dan punishment?
10. Apakah ada pelatihan pelayanan prima, bagaimana mekanisme?
11. Terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi, bagaimana terkait tim, apakah Direkorat membentuk tim tersendiri?
12. Terkait dengan pengendalian intern, apakah dilakukan Itjen? Apakah di Direktorat Jenderal juga membentuk tim
tersendiri untuk melakukan pengawasan?
Proses Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Tahun 2018
Universitas Brawijaya
Pertanyaan yang diajukan oleh Kemenpanrb
Perlu upaya agar dapat mendorong perubahan pada seluruh unit/satuan kerja dan juga Perguruan Tinggi Negeri
Road Map Reformasi Birokrasi belum memberikan arah perbaikan yang jelas mengenai sasaran yang akan
diwujudkan dan indicator keberhasilannya, serta keterkaitan perbaikan antar area perubahan
Kegiatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi antar kelompok kerja dilakukan secara sendiri-sendiri tanpa mengaitkan
dampak perubahan satu area kepada tuntutan untuk memperbaiki area perubahan yang lainnya.
Internalisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi belum secara optimal dilakukan ke seluruh unit kerja.
Unit Kerja Eselon I dan Perguruan Tinggi Negeri belum memahami dan belum mengimplementasikan penataan
sebagaimana yang dilakukan oleh Tim Reformasi Birokrasi Kementerian. Hal ini mengakibatkan perubahan pola
pikir dan budaya kerja di seluruh jajaran belum dapat dirasakan yang pada hakekatnya merupakan tujuan akhir dari
pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Simpulan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi 2018
Evaluasi dan perbaikan organisasi yang dilakukan belum sepenuhnya mempertimbangkan kepada keterkaitan
proses antar unit dalam mendukung mewujudkan kinerja organisasi, sehingga cenderung belum mampu
menghilangkan silo antar unit kerja. Hal ini juga mengakibatkan definisi kinerja yang tertuang dalam sasaran
strategis dan ukuran kinerja pada level unit kerja belum relevan dengan peran dan tujuan unit kerja dibentuk.
Manajemen SDM yang dilakukan belum dapat dipastikan untuk menghasilkan SDM yang kompeten di seluruh
jajaran organisasi sesuai dengan standar kompetensi jabatan dalam mendukung pencapaian kinerja.
Standar pelayanan, pelayanan terpadu serta pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat belum
diterapkan secara merata pada seluruh unit kerja pelayanan
Pengendalian internal belum berjalan baik pada berbagai jenjang organisasi dalam upaya memastikan setiap
kegiatan yang dilakukan akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi serta meminimalkan potensi
kemungkinan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Pembangunan Zona Integritas belum dapat mewujudkan unit kerja yang memiliki predikat WBK/WBBM
Bagaimana Menaikkan Indeks Reformasi Birokrasi
3 Penyusunan Standar
7 Melakukan Inovasi
11 Integrasi layanan/e-
Pelayanan Publik Layanan government
4 Penyusunan Standar
8 Menjadikan unit kerja 12 Pengendalian gratifikasi
berstatus “Zona
Kompetensi Jabatan di unit kerja
Integritas”
Rekomendasi Reformasi Birokrasi di Unit Utama
Perlunya komitmen Pimpinan, Tim Reformasi Birokrasi, dan Pegawai dalam melaksanakan Reformasi
Birokrasi di Unit Utama untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani.
Internalisasi
Setiap pegawai di Unit Utama wajib mengetahui dan menjalankan program-program Reformasi Birokrasi
yang tertuang di Peta Jalan Reformasi Birokrasi Unit Utama, PTN dan L2 Dikti
Budaya Kerja
Setiap Unit Utama merumuskan Tata Nilai dan Budaya Kerja yang akan menjadi landasan
bagi suksesnya reformasi
Antisipasi Evaluasi Reformasi Birokrasi Tahun 2019
Melaksanakan 8 area
perubahan
Mendokumentasikan segala
kemajuan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi secara baik
Tiga Kunci “SUKSES” Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
KOMITMEN PIMPINAN
UNIT UTAMA/
PTN/LLDIKTI
KETERLIBATAN
SECARA AKTIF
SELURUH PELAKSANAAN
ELEMEN PEGAWAI MENGIKUTI SEMUA
KETENTUAN
UNIT UTAMA/
PTN/LLDIKTI
Terima Kasih
Harmonisasi
1. Pemantauan RUU, RPP, dan RPerpres secara berkala dilaporkan setiap 3 (tiga) bulan melalui Sistem
Pemantauan PUU
2. Penyusunan Aplikasi Sistem Pengendalian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan (TEMAN PUU)
• Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Hukum dan Organisasi (Si Hukor). Melalui
aplikasi TEMAN PUU, penyampaian usul penyusunan peraturan perundang-undangan di Lingkungan
Kemenristekdikti dapat lebih terencana, tertib, tidak tumpang tindih, efektif, kondusif, dan serta sesuai
dengan kebutuhan. Begitu juga dengan laporan perkembangan penyusunan peraturan perundang-
undangan dapat dilakukan dan dipantau setiap saat (real time), sehingga penyusunan peraturan perundang-
undangan dapat berjalan dengan baik dan lebih efektif.
• Penyempurnaan aplikasi TEMAN PUU oleh Pusdatin.
Capaian Penataan dan Penguatan Organisasi
Penataan
1. Organisasi dan Tata Kerja : 33 Peraturan Menteri
2. Statuta : 72 Peraturan Menteri
3. Rincian Tugas : 8 Peraturan Menteri
Capaian Penataan Tatalaksana
1 Penetapan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 71 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Peta Proses Bisnis dan Standar
Operasional Prosedur di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Penetapan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
2
376/M/KPT/2018 tentang Proses Bisnis di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
Penetapan Keputusan tentang Standar Operasional Prosedur di Eselon I
3
Capaian Penataan Tatalaksana
e-Government
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 61 Tahun 2016 tentang
1
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 68 Tahun 2016 tentang
2
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2017 tentang Tata
3
Kelola Teknologi Informasi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 144 Tahun 2015 tentang
4
Perubahan Nama Domain Kementerian Riset dan Teknologi
Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 21/M/KPT/2018 tentang
5
Komite Teknologi Informasi dan Pengelola Teknologi Informasi di Kemristekdikti Tahun 2018
6 Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
22/A/KPT/2018 tentang Tata Cara Penggunaan nama Domain dan Subdomain
E-Government
Kemenristekdikti
Capaian Penataan Tatalaksana
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 75 Tahun 2016 tentang
1
Layanan Informasi Publik
Laman PPID: ppid.ristekdikti.go.id
2
Penerbitan Surat Keputusan Atasan PPID yang menetapkan PPID Utama dan PPID Pelaksana di
3
tingkat unit utama, PTN, dan LLDikti
Berpartisipasi pada Rencana Aksi Open Government Indonesia (OGI) tahun 2016-2017
4
Gratifikasi
Kebijakan penanganan gratifikasi melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 5 tahun
2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Penerapan SPIP
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 56 tahun 2016 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pengaduan Masyarakat
Kebijakan pengaduan masyarakat melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 60
tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Pengaduan Masyarakat di Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Capaian Penguatan Pengawasan
Whistle-Blowing System
Kebijakan tentang Whistle Blowing System melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 60 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Pengaduan Masyarakat di
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Dalam rangka pelaksanaan evaluasi kemajuan Reformasi Birokrasi tahun 2018 di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan menindaklanjuti Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang telah ditetapkan oleh Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi atas
pelaksanaan pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM terhadap Satuan Kerja di Lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dengan capaian:
Pencanangan unit kerja sebagai Zona Pelaksanaan evaluasi Zona Integritas Desk Evaluation oleh Kemenpanrb
Integritas pada Rakernas Ristekdikti 45 Satuan Kerja 12 Satuan Kerja
2018
60 Satuan Kerja
Capaian Zona Integritas
… Indeks Zona Integritas PTN dan LLDIKTI …
No Satuan Kerja Indeks No Satuan Kerja Indeks No Satuan Kerja Indeks
1 Universitas Airlangga 95,95 16 Institut Pertanian Bogor 88,94 31 Universitas Padjadjaran 75,17
2 Politeknik Negeri Semarang 95,57 17 Universitas Riau 89,52 32 UPN Veteran Yogyakarta 75,00
3 Universitas Pendidikan Ganesha 93,53 18 Kopertis Wilayah XIII 88,11 33 Universitas Jambi 93.46
4 Kopertis Wilayah V 89,47 19 Universitas Negeri Malang 87,89 34 Universitas Brawijaya 80.40
5 Universitas Udayana 89,28 20 Universitas Negeri Surabaya 87,41 35 Universitas Trunojoyo Madura 75.05
6 Universitas Hasanuddin 89,26 Politeknik Elektronika Negeri 36 Universitas Nusa Cendana 71.33
21 86,33
7 Universitas Sriwijaya 85,56 Surabaya 37 Politeknik Negeri Bali 70.34
8 Universitas Siliwangi 85,22 22 Universitas Negeri Lampung 84,97 38 Politeknik Negeri Malang 69.47
9 ISI Padang Panjang 83,62 23 Universitas Negeri Yogyakarta 83,03 39 Kopertis Wilayah VIII 69.28
10 Universitas Negeri Semarang 81,50 24 Universitas Gadjah Mada 79,78 40 Kopertis Wilayah X 67.24
25 ISI Surakarta 78,64 41 Universitas Palangkaraya 66.57
11 Universitas Lambung Mangkurat 80,95
26 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 77,70 42 Politeknik Negeri Bandung 63.66
12 Universitas Samudra 80,48
27 Institut Teknologi Kalimantan 77,21 43 Politeknik Negeri Jakarta 61.60
13 Universitas Tanjungpura 89,86
28 ISBI Bandung 76,99 44 Universitas Syiah Kuala 46.89
14 Universitas Negeri Sebelas Maret 89,73 29 ISI Yogyakarta 76,79 45 Universitas Gorontalo 36.00
Institut Teknologi Sepuluh 30 Universitas Jenderal Soedirman 76,06
15 89,45
Nopember
Keterangan:
No. 1-12 Lolos Desk Evaluation oleh Kemenpanrb
No. 1-32 Pengajuan unit kerja sebagai Zona Inegritas kepada Kemenpanrb
Universitas Brawijaya telah dievaluasi seluruh program Reformasi Birokrasi oleh Kemenpanrb tahun
2018
Capaian Penguatan Pengawasan
Keterlibatan Pimpinan
1. Seluruh pimpinan terlibat dalam reviu dan penyempurnaan indikator kinerja utama (IKU) instansi dan unit kerja
sampai dengan level eselon III dan IV beserta Rencana Aksi, sehingga dapat tercipta keselarasan penjabaran
(cascading) kinerja.
2. Penetapan Perjanjian Kinerja (PK):
• Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi Kemenristekdikti Tahun 2018 telah di tandatangani oleh seluruh
Pimpinan (Eselon 1 s/d IV) dan telah di up load pada SIMonev.
• Telah dilakukan penyelarasan PK PTN & LL Dikti untuk mensinergikan dengan target kinerja Kementerian
sebelum ditandatangani oleh Menristekdikti dan Para Rektor, Direktur & Koordinator LL Dikti.
3. Seluruh pimpinan memantau secara konsisten pencapaian kinerja secara berkala melalui sistem elektronik
(SIMonev) dan rapat rutin setiap triwulan dalam rangka meningkatkan kualitas pengumpulan data kinerja dan
informasi capaian kinerja pada laporan kinerja.
4. Telah dilakukan Inisiasi Peraturan Perundangan Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kemenristekdikti
Capaian Penguatan Akuntabilitas Kinerja
1. Ditetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 51 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
2. Terdapat Sistem Informasi Perencanaan (SIP) yang terintegrasi, diantaranya:
1. SIRenang (Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran)
2. SIMonev (Sistem Informasi Mnitoring dan Evaluasi)
3. SIAkunlap (Sistem Informasi Akuntabilitas dan Pelaporan)
3. SIMonev ditetapkan sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018
oleh Menteri PANRB
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN
WDP
2015 2016
60,75 101,92
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
berada di peringkat ketiga nasional dalam zona hijau
Zona Kning dengan Zona Hijau dengan dengan predikat kepatuhan tinggi
predikat Kepatuhan predikat Kepatuhan Tinggi
Sedang
Forum Konsultasi Publik
Kemenristekdikti
Riset dan Pengembangan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
30 Oktober 2018
17 September 2018
Forum Konsultasi Publik
Kemenristekdikti
Kelembagaan Iptekdikti Sumber Daya Iptek dan Dikti
28 Agustus 2018
20 Maret 2018
Inovasi Pelayanan Publik
Kemenristekdikti
Inovasi Pelayanan Publik
Kemenristekdikti
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2018
Kemenristekdikti
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019
Kemenristekdikti
1. BPJS Kesehatan
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan
3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
4. Pemerintah Kab. Banyuwangi
5. Pemerintah Kab. Bojonegoro
6. Pemerintah Kota Bandung
7. Pemerintah Kota Cirebon
8. Pemerintah Kota Semarang
9. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
10. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
DASAR HUKUM PELAYANAN TERPADU
Berubah menjadi
LAYANAN PUBLIK
LLDIKTI WILAYAH IX
Pusat Informasi dan Layanan Terpadu (PINTU) dan Layanan Online di LLDIKTI Wilayah VII
(dahulu Kopertis Wilayah VII) yang diresmikan pada awal Januari tahun 2017 mendapatkan apresiasi positif
dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Layanan Terpadu dan Layanan Online LLDIKTI Wilayah VII Mendapat Apresiasi MENPANRB
Pusat Informasi dan Layanan Terpadu (PINTU) dan Layanan Online di LLDIKTI Wilayah VII dibangun dalam rangka memberi
kepuasan kepada stakeholder juga memberikan kemudahan, efisiensi waktu, dan biaya serta bertujuan menciptakan
birokrasi pemerintah yang profesional