Anda di halaman 1dari 98

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia

REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI

MOCH. WIWIN DARWINA


Disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Reformasi Birokrasi
untuk Universitas Negeri Padang
Padang, 2 Agustus 2019
Reformasi Birokrasi Secara Praktis

Beberapa isu yang dipaparkan oleh Ainun Na’im pertama, dalam manajemen internal
kantor kita terlalu banyak tergantung pada proses. Outcome atau hasilnya kurang begitu
mendapat perhatian. Presiden kita sudah mengkritisi ini bahwa Rencana Kerja dan
Anggaran itu harus berdasarkan outcome (program oriented).

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti pada Pembukaan Diklat PIM IV Angkatan IV Kemenristekdikti, 6 Februari 2019
Reformasi Birokrasi Itu……

BETTER

GOOD GOVERNANCE
AND
GOOD GOVERNMENT

CHEAPER FASTER
Dasar Hukum Reformasi Birokrasi

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan
profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun
di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya.

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk melaksanakan Reformasi
Birokrasi sesuai dengan karakteristik masing-masing institusi

Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2018


Pasal 10 Ayat 1 Seluruh Pegawai di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
wajib melaksanakan agenda reformasi birokrasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 10 Ayat 2 Pelaksanaan agenda reformasi birokrasi dimonitor dan dievaluasi secara berkala oleh
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional,
baik masing-masing maupun bersama-sama
Lini Masa Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
RAKERNAS 2018
Surat Sekretaris Jenderal Pemantapan pelaksanaan RB di PTN
Nomor 286/A.A4/KP/2017 dan Kopertis:
1. Melaksanakan agenda RB 1. Komitmen Pimpinan PTN
di PTN dan Kopertis 2. Implementasi di 8 area perubahan
Sosialisasi RB Workshop Reformasi Birokrasi 2. Membentuk dan 3. Peningkatan kualitas pelayanan
Sosialisasi Reformasi Birokrasi 1. Penyusunan peta jalan menetapkan Tim RB publik
kepada seluruh Pemimpin reformasi birokrasi di 3. Menyusun dan 4. Peningkatan efisiensi organisasi di
PTN dan Kopertis yang lingkungan PTN dan melaksanakan peta jalan PTN
Reformasi Birokrasi dipimpin oleh Menteri Riset, Kopertis RB 5. Tingkat pelaksanaan RB menjadi
dilaksanakan di Teknologi, dan Pendidikan 2. Pembentukan Unit Layanan 4. Menentukan Quick Wins penentu tunjangan kinerja dan
Kemenristekdikti Tinggi Terpadu 5. Sanksi alokasi APBN

1 Februari 2016 3 Oktober 2016 3 November 2016 30 Januari 2017 3-4 Januari 2019

2015 6 September 2016 Oktober-November 11 Januari 2017 17 Januari 2018


2016
RAKERNAS 2016 Surat Sekretaris Jenderal Surat Sekretaris Jenderal RAKERNAS 2017 RAKERNAS 2019
1. Membuat dokumentasi Nomor 3907/A.A4/KP/2016 Nomor 4430/A.A4/KP/2016 Membuat dan melaksanakan Menghasilkan 4 rekomendasi
rencana aksi RB sesuai Membentuk dan menetapkan 1. Membentuk dan menetapkan peta jalan Reformasi Birokrasi bagi pelaksanaan Reformasi
dengan delapan area Tim Reformasi Birokrasi di Tim RB di PTN dan Kopertis dan menetapkan Quick Wins, Birokrasi di PTN dan LLDIKTI
perubahan setiap PTN dan Kopertis 2. Menyusun peta jalan RB PTN seperti membentuk Unit
2. Menetapkan PTN menjadi dan Kopertis Layanan Terpadu di seluruh PTN
ZI dan WBK/WBBM 3. Penyusunan diharapkan selesai dan Kopertis
3. Membentuk Unit Layanan Bulan Desember 2016
Terpadu 4. Membentuk ULT PTN dan
Kopertis
AMANAT MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNTUK REFORMASI BIROKRASI DI PTN DAN KOPERTIS
(Disampaikan pada Sosialisasi Reformasi Birokrasi pada Tanggal 6 September 2016
di Auditorium, Gedung D Lantai 2, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi)

Membuat dokumentasi rencana aksi Reformasi Birokrasi sesuai


dengan delapan area perubahan dan perkembangan capaiannya

• Membentuk Tim Reformasi Birokrasi Perguruan Tinggi Negeri/Koordinasi


Perguruan Tinggi Swasta dengan diketuai oleh Rektor/Direktur/Koordinator
• Membuat Peta Jalan
• Menjalankan 8 area perubahan
• Menetapkan quick wins

Membangun Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi/


Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Satuan Kerja

Membentuk Unit Layanan Terpadu di seluruh Satuan Kerja


Pengarah:
Mohamad Nasir
Tim Kerja Reformasi Birokrasi 2019
Penanggungjawab:
Ainun Na’im
Para Direktur Jenderal Kemenristekdikti

Ketua : Moch. Wiwin Darwina


Wakil Ketua I : Wisnu Sardjono Soenarso
Wakil Ketua II : Andika Fajar
Wakil Ketua III : Ani Nurdiani Azizah
Sekretaris I : Joko Santosa
Sekretaris II : M. Ali Akbar

Penataan Sistem Manajemen SDM Penataan Peraturan Perundang-


Manajemen Perubahan: Penguatan Organisasi:
Aparatur: undangan:
Rina Indiastuti Budhi Hery Pancasilawan
Putu Sunika Syamsul Hadi

Peningkatan Kualitas Layanan


Penataan Tatalaksana: Penguatan Pengawasan: Penguatan Akuntabilitas Kinerja:
Publik
M. Ali Akbar Ferdy Fristyansjah Arnold Achdijalsjah
Yayat Hendayana

Sekretariat: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


Manifes Zubayr; Ana Rohmatul Zulfa; Khozin Alfani; Rolenta Ekasari
Penguatan Layanan Riset dan Penguatan Layanan Perizinan
Valentina Samosir; Reno Ghanes Satria; Sindhu Irda Kusumaningrum; Dinna
Pengembangan: Totok Suhartanto
Handini; M. Rif’an; IGA Kusuma Dewi Mardiani; Ahmad Sutikno; Hadi
Desmelita
Wahyuono; Tria Kartika Dewi
Penguatan Layanan Mahasiswa: Penguatan Layanan Pendidik,
Misbah Fikrianto Tenaga Kependidikan:
Mulyono
Arahan Menteri Ristekdikti pada Rakernas Ristekdikti 2019
Disampaikan pada Sambutan Pembukaan Rakernas Ristekdikti 2019, tanggal 3 Januari 2019
di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah
Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
Sasaran Strategis dan Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Sasaran Strategis (SS)/ 2015 2016 2017 2018 2019


Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)

SS 1: Meningkatnya Kemampuan Iptek dan Inovasi


IKSS Indeks Inovasi -*) -*) 16,85 24,82 32,41

SS 2: Meningkatnya Relevansi, Kuantitas, dan Kualitas Pendidikan Tinggi

IKSS Indeks Pendidikan Tinggi -*) -*) 26,17 34,12 42,25

SS 3: Terlaksananya Reformasi Birokrasi


IKSS Indeks Reformasi Birokrasi -*) -*) 75 80 85

Dalam Nominal

*) Keterangan:
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) ini merupakan indikator baru hasil dari revisi renstra yang
dikeluarkan tahun 2017, sehingga target IKSS tahun 2015 dan 2016 tidak ada/tidak diperhitungkan.
INTISARI REFORMASI BIROKRASI

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu Reformasi Birokrasi


langkah awal untuk melakukan penataan
terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, efektif dan efisien,
sehingga dapat melayani masyarakat secara Zona Integritas
cepat, tepat, dan profesional.

Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas


Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah
dari Korupsi
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
merupakan langkah konkret dalam rangka
mengakselerasi pencapaian program kerja
Reformasi Birokrasi pada unit kerja.
Wilayah
Birokrasi
Bersih dan
Melayani
Arahan Strategis Reformasi Birokrasi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2017 tentang
Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2017

VISI
Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk
mendukung daya saing bangsa

MISI
1. Meningkatkan relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas
2. Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk
inovasi
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi
Mengapa Harus Reformasi Birokrasi??

Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set) birokrasi


belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang profesional

Kualitas pelayanan publik masih belum Sistem pengawasan internal belum mampu
memenuhi harapan publik berperan sebagai quality assurance

Tumpang tindih Peraturan perundang-


Permasalahan Sistem monitoring, evaluasi, dan
undangan di bidang aparatur negara, Birokrasi penilaian belum dibangun dengan baik
tidak sesuai dengan kondisi saat ini

Praktik manajemen SDM Belum optimal Fungsi dan kewenangan antar instansi
meningkatkan profesionalisme pemerintah tumpang tindih, berbenturan,
terlalu besar
Pelaksanaan program dan kegiatan belum sepenuhnya
didasarkan atas prosedur yang baku dan terstandarisasi
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Pola Pikir Tujuan Reformasi Birokrasi

Profil dan
Integritas Produktivitas
Perilaku
Aparatur
Budaya Kerja

Negara

Tanggung Jawab Pelayanan Prima

Sumber: Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Kerangka Logis Reformasi Birokrasi

Pemerintahan belum bersih, Pemerintahan yang bersih,


kurang akuntabel dan berkinerja akuntabel dan berkinerja tinggi
rendah
Program RB
Pemerintahan yang efektif dan
Pemerintahan belum efektif dan efisien
efisien
8 Program +
Quick Win
Pelayanan publik yang baik dan
Pelayanan publik masih buruk berkualitas
Indikator Keberhasilan Reformasi Birokrasi

• Opini WTP atas Laporan Keuangan


• Tingkat Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Birokrasi yang bersih • Tingkat Kematangan Implementasi Sistem Pengendalian Intern
dan akuntabel Pemerintah (SPIP)
• Instansi Pemerintah yang Akuntabel
• Penggunaan e-Procurement terhadap Belanja Pengadaan

• Indeks Reformasi Birokrasi


Birokrasi yang efektif
dan efisien • Indeks Profesionalitas ASN
• Indeks e-Government

Birokrasi yang memiliki • Indeks Integritas Nasional


Pelayanan Publik • Survei Kepuasan Masyarakat
berkualitas • Persentase kepatuhan pelaksanaan UU Pelayanan Publik

Sumber: Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019
Area Perubahan Reformasi Birokrasi

Manajemen Perubahan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Penataan Peraturan Perundang-


Publik undangan

Penataan dan Penguatan


Penguatan Akuntabilitas Kinerja 8 Organisasi

Penguatan Pengawasan Penataan Tata Laksana

Penataan Sistem
Manajemen SDM Aparatur
Manajemen Perubahan

mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisasi
Tujuan
serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik
sesuai dengan tujuan dan sasaran reformasi birokrasi

Target a. meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai instansi pemerintah dalam melakukan
reformasi birokrasi;
b. terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja instansi pemerintah; dan
c. menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi
terhadap perubahan

Indikator Tim Reformasi Birokrasi


Pencapaian a. Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk
b. Tim Reformasi Birokrasi telah melaksanakan tugas sesuai rencana kerja Tim Reformasi
c. Tim Reformasi Birokrasi telah melakukan monitoring dan evaluasi rencana kerja, dan
hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
Manajemen Perubahan

Indikator Road Map Reformasi Birokrasi


Pencapaian a. Road Map telah disusun dan diformalkan
b. Road Map telah mencakup 8 area perubahan
c. Road Map telah mencakup “quick win”
d. Penyusunan Road Map telah melibatkan seluruh unit organisasi
e. Telah terdapat sosialisasi dan internalisasi Road Map kepada anggota organisasi

Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi


a. PMRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik
b. Aktivitas PMRB telah dikomunikasikan pada masing-masing unit kerja
c. Telah dilakukan pelatihan yang cukup bagi Tim Asessor PMRB
d. Pelaksanaan PMRB dilakukan oleh Asesor sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Para Asesor mencapai konsensus atas pengisian kertas kerja sebelum menetapkan nilai PMRB
instansi
f. Koordinator Asesor PMRB melakukan reviu terhadap kertas kerja Asesor sebelum menyusun
kertas kerja instansi
g. Rencana aksi tindak lanjut (RATL) telah dikomunikasikan dan dilaksanakan.
Manajemen Perubahan

Indikator Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja


Pencapaian a. Terdapat keterlibatan pimpinan tertinggi secara aktif dan berjelanjutan dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi
b. Terdapat media komunikasi secara reguler untuk mensosialisasikan tentang reformasi birokrasi
yang sedang dan akan dilakukan
c. Terdapat upaya untuk menggerakkan organisasi dalam melakukan perubahan melalui
pembentukan agent of change ataupun role model
Penataan Peraturan Perundang-undangan

Meningkatkan efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan


Tujuan
oleh instansi pemerintah

Target a. Menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi peraturan perundang-undangan yang


dikeluarkan oleh instansi pemerintah
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan instansi
pemerintah

Indikator Harmonisasi
a. Telah dilakukan identifikasi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
Pencapaian
b. Telah dilakukan analisis peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
c. Telah dilakukan pemetaan peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
d. Telah dilakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron
Penataan Peraturan Perundang-undangan

Indikator Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan


Pencapaian a. Adanya sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan
b. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan masyarakat adanya rapat koordinasi
c. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan mensyaratkan adanya naskah
akademis / kajian / policy paper
d. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan masyarakat adanya paraf koordinasi
e. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan masyarakat adanya evaluasi
Penataan dan Penguatan Organisasi

meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi instansi pemerintah secara proporsional


Tujuan
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga organisasi instansi
pemerintah menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)

Target a. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi internal instansi pemerintah
b. Meningkatnya kapasitas instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi

Indikator Organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi


a. Telah dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran
Pencapaian
organisasi
b. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi
c. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi
d. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan namun
ditempatkan dalam satu kelompok
e. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada
lebih dari seorang atasan
Penataan dan Penguatan Organisasi

Indikator Organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi - lanjutan


Pencapaian f. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang
akan dihasilkan
g. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur organisasi dengan mandat
h. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan instansi
lain
i. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemampuan struktur organisasi untuk adaptif
terhadap perubahan lingkungan strategis

Penataan
Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Penataan Tatalaksana

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
Tujuan
efisien, dan terukur pada masing-masing instansi pemerintah

Target a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan


manajemen pemerintahan di instansi pemerintah
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di instansi
pemerintah
c. Meningkatnya kinerja di instansi pemerintah
d. Kualitas pengelolaan arsip pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi
apakah penataan arsip pada instansi pemerintah telah sesuai dengan Peraturan Kepala
Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan
Kearsipan
Penataan Tatalaksana

Indikator Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama
Pencapaian a. Telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi
b. Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke dalam prosedur operasional tetap (SOP)
c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan dan
d. Peta proses bisnis dan prosedur operasional telah dievaluasi dan disesuaikan dengan
perkembangan tuntutan efisiensi dan efektifitas birokrasi.

e-Government
a. Sudah memiliki rencana pengembangan e-government di lingkungan instansi
b. Sudah dilakukan pengembangan e-government di lingkungan internal dalam rangka mendukung
proses birokrasi
c. Sudah dilakukan pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat
d. Sudah dilakukan pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat mengajukan perijinan melalui
website, melakukan pembayaran, dll)
Penataan Tatalaksana

Indikator Keterbukaan informasi publik


Pencapaian a. Ada kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi publik (identifikasi informasi yang dapat
diketahui oleh publik dan mekanisme penyampaian)
b. Menerapkan kebijakan keterbukaan informasi publik
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik.
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada masing-masing instansi pemerintah,


Tujuan
yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi,
transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan

Target a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing


instansi pemerintah
b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-
masing instansi pemerintah
c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur pada masing-masing instansi pemerintah
d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada masing-masing instansi
pemerintah
e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada masing-masing instansi pemerintah
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Indikator Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi


Pencapaian a. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan
b. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan
c. Rencana distribusi pegawai telah disusun dan diformalkan
d. Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah disusun dan diformalkan
e. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan
diformalkan

Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN


a. Pengumuman penerimaan diinformasikan secara luas kepada masyarakat
b. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan pasti (online)
c. Persyaratan jelas, tidak diskriminatif
d. Proses seleksi transparan, objektif, adil, akuntabel dan bebeas KKN
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Indikator Pengembangan Pegawai berbasis kompetensi


Pencapaian a. Telah ada standar kompetensi jabatan
b. Telah dilakukan asessment jabatan
c. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi
d. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi dengan dukungan anggaran yang mencukupi
e. Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai dengan rencana dan
kebutuhan pengembangan kompetesi
f. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara
berkala

Promosi Jabatan dilakukan secara terbuka


a. Kebijakan promosi terbuka telah ditetapkan
b. Promosi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi telah dilaksanakan
c. Promosi terbuka dilakukan secara kompetitif dan objektif
d. Promosi terbuka dilakukan oleh panitia seleksi yang independen
e. Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan secara terbuka
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Indikator Penetapan Kinerja Individu


Pencapaian a. Terdapat penetapan kinerja individu
b. Terdapat penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi
c. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu di level
atasnya
d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik
e. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu
f. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu
g. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja

Penegakan aturan disiplin/ kode etik/ kode perilaku pegawai


a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi pemerintah telah ditetapkan
b. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi pemerintah telah diimplementasikan
c. Adanya monitoring evaluasi atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
d. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward)
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Indikator Pelaksanaan evaluasi jabatan


Pencapaian a. Informasi faktor jabatan telah disusun
b. Peta jabatan telah ditetapkan
c. Kelas jabatan telah ditetapkan

Sistem Informasi Kepegawaian


a. Sistem informasi kepegawaian telah dibangun sesuai kebutuhan
b. Sistem informasi kepegawaian dapat diakses oleh pegawai
c. Sistem informasi kepegawaian terus dimutakhirkan
d. Sistem informasi kepegawaian digunakan sebagai pendukung pengambilan kebijakan
manajemen SDM
Penguatan Pengawasan

meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-
Tujuan
masing instansi pemerintah

Target a. Meningkatnya kepatuhan teradap pengelolaan keuangan negara oleh masing-masing


instansi pemerintah
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada masing-masing instansi
pemerintah
c. Meningkatkan status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara pada masing-
masing instansi pemerintah
d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada masing-masing instansi
pemerintah
Penguatan Pengawasan

Indikator Gratifikasi
Pencapaian a. Telah terdapat kebijakan pengananan gratifikasi
b. Telah dilakukan public campaign
c. Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan
d. Telah dilakukan evaluasi atas kebijakan penganan gratifikasi
e. Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi telah ditindaklanjuti
f. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara

Penerapan SPIP
a. Telah terdapat peraturan pimpinan organisasi tentang SPIP
b. Telah dibangun lingkungan pengendalian
c. Telah dilakukan penilaian risiko atas organisasi
d. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi
e. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait
f. Telah dilakukan pemantauan pengendalian intern; dan
g. Level maturitas SPI
Penguatan Pengawasan

Indikator Pengaduan Masyarakat


Pencapaian a. Telah disusun kebijakan pengaduan masyarakat
b. Penanganan pengaduan masyarakat telah diimplementasikan
c. Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
d. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
e. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti
f. Jumlah pengaduan masyarakat yang selesai ditindaklanjuti

Whistle-Blowing System
a. Telah terdapat whistle-blowing system
b. Whistle-blowing system telah disosialisasikan
c. Whistle-blowing system telah dimplementasikan
d. Telah dilakukan evaluasi atas whistle-blowing system
e. Hasil evaluasi atas whistle-blowing system telah ditindaklanjuti
Penguatan Pengawasan

Indikator Penanganan benturan kepentingan


Pencapaian a. Telah terdapat penanganan benturan kepentingan
b. Penanganan benturan kepentingan telah disosialisasikan
c. Penganan benturan kepentingan telah diimplementasikan
d. Telah dilakukan pevaluasi atas penanganan benturan kepentingan
e. Hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan telah ditindaklanjuti

Pembangunan zona integritas


a. Telah dilakukan pencanangan zona integritas
b. Telah ditetapkan unit yang akan dikembangkan menjadi zona integritas
c. Telah dilakukan pembangunan zona integritas;
d. Telah dilakukan evaluasi atas zona integritas yang telah ditentukan
e. Telah terdapat unit kerja yang ditetapkan sebagai “menuju WBK/WBBM”
Penguatan Pengawasan

Indikator Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)


Pencapaian a. Rekomendasi APIP didukung dengan komitmen pimpinan
b. APIP didukung dengan SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas
c. APIP didukung dengan anggaran yang memadai
d. APIP berfokus pada client dan audit berbasis risiko
e. Indeks Internal Audit Capability Model (IACM)
Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Meningkatkan kapasitas dan akuntabiitas kinerja instansi pemerintah


Tujuan

Target a. Meningkatnya kinerja instansi pemerintah


b. Meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah
c. Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan indikator-
indikator

Indikator Keterlibatan Pimpinan


a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra
Pencapaian
b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan penetapan kerja
c. Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala
Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
a. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;
b. Apakah pedoman akuntabilitas kinerja telah disusun
c. Sistem pengukuran kinerja telah dirancang berbasis elektronik
d. Sistem pengukuran kinerja dapat diakses oleh seluruh unit
e. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara berkala
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

meningkatkan kualitas pelayanan publik pada masing-masing instansi pemerintah sesuai


Tujuan
kebutuhan dan harapan masyarakat

Target a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih
mudah dijangkau) pada instansi pemerintah
b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan
internasional pada instansi pemerintah
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik
oleh masing-masing instansi pemerintah

Indikator Standar Pelayanan


a. Terdapat kebijakan standar pelayanan
Pencapaian
b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan
c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan
d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan
e. Dilakukan reviu dan perbaikan atas SOP
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Indikator Budaya Pelayanan Prima


Pencapaian a. Telah dilakukan sosialisasi/ pelatihan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima (contoh:
kode etik, estetika, capacity building, pelayanan prima);
b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media;
c. Telah terdapat sistem reward/ punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi
kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
d. Telah terdapat sarana layanan terpadu/ terintegrasi
e. Terdapat inovasi pelayanan

Pengelolaan Pengaduan
a. Terdapat media pengaduan layanan
b. Terdapat SOP pengaduan pelayanan
c. Terdapat unit yang mengelola pengaduan pelayanan
d. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan
e. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Indikator Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan


Pencapaian a. Dilakuakn survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasl survey kepuasan masyarakat.

Pemanfaatan Teknologi Informasi


a. Telah memiliki rencana penerapan teknologi informasi dalam pemberian layanan
b. Telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
c. Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus
Inti Perubahan Reformasi Birokrasi

Inti perubahan dari reformasi birokrasi


adalah perubahan pada mental
aparatur

Perubahan tersebut tidak dapat


dilakukan hanya melalui langkah-
langkah yang ditujukan langsung
kepada aparatur, tetapi juga harus
ditujukan kepada seluruh sistem yang
melingkup aparatur
Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Ristekdikti
No Komponen Penilaian Maks 2015 2016 2017 2018
A Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 1,41 2,17 2,49 2,49
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 1,66 2,09 2,71 2,71
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 2,48 2,66 2,82 2,82
4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,21 3,35 3,47 3,48
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 12,36 12,69 12,87 12,87
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,35 4,83 4,35 4,38
7 Penguatan Pengawasan 12,00 5,11 6,53 7,39 7,39
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 3,83 4,24 4,18 4,18
Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 34,41 38,56 40,28 40,32
B Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 9,63 9,63 9,85 10,21
2 Survey Internal Integritas Organisasi 6,00 4,80 4,18 4,88 4,01
3 Survey Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 5,37 5,83 6,17 6,04
4 Opini BPK 3,00 2,50 2,00 2,00 3,00
5 Survey Eksternal Pelayanan Publik 10,00 7,18 7,46 8,05 7,90
Sub Total Komponen Hasil 40,00 29,48 29,10 30,95 31,16
Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 63,89 67,66 71,23 71,48
Proses Evaluasi Reformasi Birokrasi

Evaluasi per Satuan Kerja:


1. Direktorat Pembelajaran Permenpanrb
2. Direktorat Kemahasiswaan Nomor 30 Tahun
3. Universitas Brawijaya 2018
4. Survey internal integritas kepada
112 Pegawai Kementerian
Evaluasi dilakukan
Ristekdikti PTN dan
secara terpusat
5. Survey eksternal oleh BPS LLDIKTI

2015 2016 2017 2018 2019


Proses Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Tahun 2018

Direktorat Kemahasiswaan
Pertanyaan yang diajukan oleh Kemenpanrb
1. Apakah ada peraturan yang dibuat di Direktorat berbenturan dengan unit lain?
2. Apakah ada tim kecil yang mendukung Reformasi Birokrasi secara keseluruhan?
3. Program Reformasi Birokrasi apa sajakah yang akan dijalankan di Direktorat?
4. Apakah sudah disusun peta proses bisnis di 4 Subdirektorat?
5. Sebutkan tugas dan fungsi di Direktorat Kemahasiswaan dalam mendukung IKU Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan?
6. Pada alur kerja peta proses bisnis layanan bidik misi, actor yang terlibat hanya Direktorat Jenderal, belum terlihat alur
subprosesnya.
7. Belum terlihat bisnis proses antar Subdit dalam mendukung layanan di Direktorat Kemahasiswaan
8. Apa rencana aksi area pengawasan di Direktorat Kemahasiswaan?
9. Bagaimana proses LHKPN di Direktorat Kemahasiswaan?
10.Faktor apa saja yang diperhatikan dalam pemberian tunjangan kinerja?
11.Berapa jenis pelayanan di Direktorat Kemahasiswaan?
12.Dari layanan yang sudah disebutkan, apa inovasi dari layanan tersebut?
13.Apakah ada layanan yang sudah terintegrasi?
14.Adakah tim kecil yang mengawal setiap kegiatan di Direktorat Kemahasiswaan (manajemen perubahan)?
15.Apakah ada agen perubahan di Direktorat kemahasiswaan? Apakah Reformasi Birokrasi berjalan di tingkat eselon II?
16.Berapa rata-rata hasil survei kepuasan masyarakat?
Proses Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Tahun 2018

Direktorat Pembelajaran
Pertanyaan yang diajukan oleh Kemenpanrb

1. Apakah layanan-layanan publik yang ada di Direktorat telah terintegrasi dengan layanan di Kemenristekdikti?
2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan survei eksternal?
3. Apakah pelaksanaan Survei sudah ditampilkan di Web ?
4. Apakah sudah ada standar pelayanan dan standar operasional prosedur di Direktorat Pembelajaran?
5. Bagaimana mekanisme dalam penyusunan standar operasional prosedur?
6. Apakah ada aturan dalam menyusun standar operasional prosedur di tingkat kementerian?
7. Apabila terdapat SOP yang sudah tidak relevan atau perlu dilakukan perbaikan, apakah perubahan dilakukan
berdasarkan usulan atau secara mandiri?
8. Dalam pengelolaan SDM, apakah ada mekanisme reward dan punishment, atau mengikuti aturan di
Kemenristekdikti atau dari Direktorat Jenderal?.
9. Apakah terdapat aturan yang mengatur reward dan punishment?
10. Apakah ada pelatihan pelayanan prima, bagaimana mekanisme?
11. Terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi, bagaimana terkait tim, apakah Direkorat membentuk tim tersendiri?
12. Terkait dengan pengendalian intern, apakah dilakukan Itjen? Apakah di Direktorat Jenderal juga membentuk tim
tersendiri untuk melakukan pengawasan?
Proses Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Tahun 2018

Universitas Brawijaya
Pertanyaan yang diajukan oleh Kemenpanrb

1. Apa ukuran keberhasilan dari setiap area perubahan?


2. Report dari quick wins tersebut seperti apa? Apakah sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap GAPURA
tersebut? Jangan-jangan sama saja dengan aplikasi yang sama dengan yang lain?
3. Di bidang peraturan perundangan, peraturan apa saja yang belum harmonis dan apa penyebabnya?
4. Apakah UB sudah menyusun peta proses bisnis?
5. Di organisasi, ada kajian organisasi, tolong diberikan benang merah dari peta proses bisnis dengan kinerja yang harus
dihasilkan oleh UB dan distribusi orang/pegawai yang harus menempati sesuai jabatan (komposisi bidang
kepegawaian)?
6. Apakah sudah dilakukan assesment di bidang kepegawaian dan bagaimana hasilnya?
7. Apakah di UB melakukan penyusunan kinerja individu?
8. Ada banyak yang disusun di UB, namun apakah sudah dibuatkan grand design nya? Karena jika tidak diintegrasikan
akan berakibat pada terlupakannya sistem elektronik.
9. Apakah sudah ada standar pelayanan?
10. Ada survey kepuasan tidak di UB? Adakah bukti pendukungnya? Hasilnya seperti apa?
11. Jika begitu adakah yang hasil IKMnya sudah ada yang bisa disampaikan matriksnya, hasilnya yang terendah apa, tertinggi
apa, rekomendasinya apa?
Simpulan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi 2018

Perlu upaya agar dapat mendorong perubahan pada seluruh unit/satuan kerja dan juga Perguruan Tinggi Negeri

Road Map Reformasi Birokrasi belum memberikan arah perbaikan yang jelas mengenai sasaran yang akan
diwujudkan dan indicator keberhasilannya, serta keterkaitan perbaikan antar area perubahan

Kegiatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi antar kelompok kerja dilakukan secara sendiri-sendiri tanpa mengaitkan
dampak perubahan satu area kepada tuntutan untuk memperbaiki area perubahan yang lainnya.

Internalisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi belum secara optimal dilakukan ke seluruh unit kerja.

Unit Kerja Eselon I dan Perguruan Tinggi Negeri belum memahami dan belum mengimplementasikan penataan
sebagaimana yang dilakukan oleh Tim Reformasi Birokrasi Kementerian. Hal ini mengakibatkan perubahan pola
pikir dan budaya kerja di seluruh jajaran belum dapat dirasakan yang pada hakekatnya merupakan tujuan akhir dari
pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Simpulan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi 2018

Evaluasi dan perbaikan organisasi yang dilakukan belum sepenuhnya mempertimbangkan kepada keterkaitan
proses antar unit dalam mendukung mewujudkan kinerja organisasi, sehingga cenderung belum mampu
menghilangkan silo antar unit kerja. Hal ini juga mengakibatkan definisi kinerja yang tertuang dalam sasaran
strategis dan ukuran kinerja pada level unit kerja belum relevan dengan peran dan tujuan unit kerja dibentuk.

Manajemen SDM yang dilakukan belum dapat dipastikan untuk menghasilkan SDM yang kompeten di seluruh
jajaran organisasi sesuai dengan standar kompetensi jabatan dalam mendukung pencapaian kinerja.

Standar pelayanan, pelayanan terpadu serta pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat belum
diterapkan secara merata pada seluruh unit kerja pelayanan

Pengendalian internal belum berjalan baik pada berbagai jenjang organisasi dalam upaya memastikan setiap
kegiatan yang dilakukan akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi serta meminimalkan potensi
kemungkinan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Pembangunan Zona Integritas belum dapat mewujudkan unit kerja yang memiliki predikat WBK/WBBM
Bagaimana Menaikkan Indeks Reformasi Birokrasi

… Target Indeks Reformasi Birokrasi 2019 sebesar 85 …


Pegawai dan Unit Organisasi dapat berkontribusi dengan melaksanakan:

1 Penyusunan Peta Proses


5 Melakukan Evaluasi
9 Opini Wajar Tanpa
Bisnis Jabatan Pengecualian

2 Penyusunan Standar 6 Melakukan Survey 10 Menciptakan Budaya


Operasional Prosedur Kepuasan Masyarakat
Pelayanan Prima
(SOP) atas Layanan Publik

3 Penyusunan Standar
7 Melakukan Inovasi
11 Integrasi layanan/e-
Pelayanan Publik Layanan government

4 Penyusunan Standar
8 Menjadikan unit kerja 12 Pengendalian gratifikasi
berstatus “Zona
Kompetensi Jabatan di unit kerja
Integritas”
Rekomendasi Reformasi Birokrasi di Unit Utama

Komitmen dan Tanggung Jawab

Perlunya komitmen Pimpinan, Tim Reformasi Birokrasi, dan Pegawai dalam melaksanakan Reformasi
Birokrasi di Unit Utama untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani.

Internalisasi

Setiap pegawai di Unit Utama wajib mengetahui dan menjalankan program-program Reformasi Birokrasi
yang tertuang di Peta Jalan Reformasi Birokrasi Unit Utama, PTN dan L2 Dikti

Budaya Kerja

Setiap Unit Utama merumuskan Tata Nilai dan Budaya Kerja yang akan menjadi landasan
bagi suksesnya reformasi
Antisipasi Evaluasi Reformasi Birokrasi Tahun 2019

Membentuk Tim Reformasi


Birokrasi setiap Unit Kerja
Permenpanrb Nomor 30
Tahun 2018

Melaksanakan 8 area
perubahan

Mendokumentasikan segala
kemajuan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi secara baik
Tiga Kunci “SUKSES” Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

KOMITMEN PIMPINAN
UNIT UTAMA/
PTN/LLDIKTI

KETERLIBATAN
SECARA AKTIF
SELURUH PELAKSANAAN
ELEMEN PEGAWAI MENGIKUTI SEMUA
KETENTUAN
UNIT UTAMA/
PTN/LLDIKTI
Terima Kasih

TIM REFORMASI BIROKRASI


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
2019 57
Capaian Manajemen Perubahan

Tim Reformasi Birokrasi


1. Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi Kementerian:
a. Tim Pengarah Reformasi Birokrasi: Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 292/M/KPT/2017
b. Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi: Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 25/A/KPT/2017
c. Tim Kerja Reformasi Birokrasi: Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 122/M/KPT/2019

2. Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi Unit Utama:


a. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, nomor: 4/B/HK/2019
b. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, nomor: 5a/E/KPT/2019
c. Inspektorat Jenderal, nomor: 25/G/KPT/OT.01.05/2019

3. Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi PTN dan LLDIKTI


Capaian Manajemen Perubahan

Road Map Reformasi Birokrasi


Telah tersusun Peta Jalan Reformasi Birokrasi dan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 39 tahun 2018 tentang Peta Jalan Reformasi Birokrasi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019

Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi


1. Telah terbentuk Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tahun
2019
2. Telah dilakukan pelatihan bagi Tim Asesor PMPRB pada tanggal 6 Mei 2019

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja


Telah ditetapkan budaya kerja dan kode etik melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi nomor 54 tahun 2016 tentang Tata Nilai, Budaya Kerja, dan Kode Etik Pegawai di
Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Penataan Peraturan Perundang-undangan

Harmonisasi

Simplifikasi Peraturan Menteri yang tidak/kurang harmonis


Contoh:
1. Revisi Peraturan Menteri Nomor 100 Tahun 2016 yang merupakan simplifikasi dari:
1. Permenristekdikti Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta;
2. Permenristekdikti Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pembukaan, Perubahan, dan Penutupan Program Studi di
Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi;
3. Permendikbud Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan
Tinggi; dan
4. Permendikbud Nomor 48 Tahun 2013 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Akademi
Komunitas.
2. Revisi Permendikbud No. 81 Tahun 2014 yang merupakan simplifikasi dari:
1. Permendikbud Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi
Pendidikan Tinggi; dan
2. Permenristekdikti Nomor 63 Tahun 2016 tentang Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.
Penataan Peraturan Perundang-undangan

Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan

1. Pemantauan RUU, RPP, dan RPerpres secara berkala dilaporkan setiap 3 (tiga) bulan melalui Sistem
Pemantauan PUU
2. Penyusunan Aplikasi Sistem Pengendalian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan (TEMAN PUU)
• Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Hukum dan Organisasi (Si Hukor). Melalui
aplikasi TEMAN PUU, penyampaian usul penyusunan peraturan perundang-undangan di Lingkungan
Kemenristekdikti dapat lebih terencana, tertib, tidak tumpang tindih, efektif, kondusif, dan serta sesuai
dengan kebutuhan. Begitu juga dengan laporan perkembangan penyusunan peraturan perundang-
undangan dapat dilakukan dan dipantau setiap saat (real time), sehingga penyusunan peraturan perundang-
undangan dapat berjalan dengan baik dan lebih efektif.
• Penyempurnaan aplikasi TEMAN PUU oleh Pusdatin.
Capaian Penataan dan Penguatan Organisasi

Organisasi yang Tepat Ukuran dan Tepat Fungsi


1. Ditetapkan pedoman evaluasi organisasi dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
nomor 57 tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Organisasi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
2. Pelaksanaan evaluasi organisasi di lingkungan Unit Utama dan Perguruan Tinggi:
• Hasil Evaluasi Organisasi (Kementerian) terdiri dari 2 (dua) unit kerja kategori I, dan 7 (tujuh) unit kerja
kategori II
• Sedangkan Hasil Evaluasi Organisasi (PTN) teridiri dari 17 (tujuh belas) unit kerja kategori I, dan 3 (tiga)
unit kerja kategori II
• Pada tahun 2018, telah dilakukan evaluasi organisasi di Politeknik Negeri Manado, Universitas Sam
Ratulangi, dan Universitas Negeri Manado pada 11-13 Juli 2018

Penataan
1. Organisasi dan Tata Kerja : 33 Peraturan Menteri
2. Statuta : 72 Peraturan Menteri
3. Rincian Tugas : 8 Peraturan Menteri
Capaian Penataan Tatalaksana

Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama

1 Penetapan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 71 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Peta Proses Bisnis dan Standar
Operasional Prosedur di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Penetapan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
2
376/M/KPT/2018 tentang Proses Bisnis di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
Penetapan Keputusan tentang Standar Operasional Prosedur di Eselon I
3
Capaian Penataan Tatalaksana

PTN/LLDIKTI di lingkungan Kemenristekdikti telah menyusun Peta Proses Bisnis

Universitas Indonesia Universitas Airlangga Politeknik Elektronika Kopertis Wilayah XI


Negeri Surabaya
Capaian Penataan Tatalaksana

No Unit Kerja Jumlah SOP Nomor SK SOP

1 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan 23 130/B/SK/2018


2 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti
Sekretariat Direktorat Jenderal 110 41/C/KEP/I/2018
Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi dan Lembaga Penunjang
45 45/C/KEP/I/2018
Lainnya
Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi 21 43/C/KEP/I/2018
3 Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Sekretariat Direktorat Jenderal 110 9e/E/KPT/2018
Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan 13 9b/E/KPT/2018
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat 65 9f/E/KPT/2018
Direktorat Pengembangan Teknologi Industri 18 9d/E/KPT/2018
Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual 27 9c/E/KPT/2018
4 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi 251 018/F/Kp/VII/2018
5 Inspektorat Jenderal 67 29/G/KPT/IV/2018
Capaian Penataan Tatalaksana

e-Government

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 61 Tahun 2016 tentang
1
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 68 Tahun 2016 tentang
2
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2017 tentang Tata
3
Kelola Teknologi Informasi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 144 Tahun 2015 tentang
4
Perubahan Nama Domain Kementerian Riset dan Teknologi
Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 21/M/KPT/2018 tentang
5
Komite Teknologi Informasi dan Pengelola Teknologi Informasi di Kemristekdikti Tahun 2018

6 Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
22/A/KPT/2018 tentang Tata Cara Penggunaan nama Domain dan Subdomain
E-Government
Kemenristekdikti
Capaian Penataan Tatalaksana

Keterbukaan Informasi Publik

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 75 Tahun 2016 tentang
1
Layanan Informasi Publik
Laman PPID: ppid.ristekdikti.go.id
2

Penerbitan Surat Keputusan Atasan PPID yang menetapkan PPID Utama dan PPID Pelaksana di
3
tingkat unit utama, PTN, dan LLDikti
Berpartisipasi pada Rencana Aksi Open Government Indonesia (OGI) tahun 2016-2017
4

Bimbingan Teknis kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi


5
Capaian Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi


1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 68 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi nomor 2 Tahun 2018 tentang Pedoman Analisis
Beban Kerja Jabatan Pelaksana di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN


Penerimaan pegawai di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah dilakukan pada tahun 2017 dan
2018 secara transparan, objektif, akuntabel, dan bebas KKN

Pengembangan Pegawai berbasis kompetensi


1. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan
2. Penyusunan Human Capital Development Program (HCDP)
3. e-Tubel (etubel.ristekdikti.go.id)
4. Pemutihan Tugas/Ijin Belajar (Kepmenristekdikti No 169/Kep/VIII/2018)
Capaian Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Promosi Jabatan dilakukan secara terbuka


1. Assessment Pegawai
2. Pengangkatan Pabatan Pimpinan Tinggi/Jabatan Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri melalui seleksi terbuka.
3. Pengangkatan Pejabat Administrasi oleh Tim Penilai Kinerja
4. Pengangkatan Pejabat Fungsional melalui Penilaian Tim PenilaiI independen
5. Pemberian Tugas Belajar memperhatikan hasil penilaian kinerja
6. Pembayaran Tunjangan Kinerja Memperhitungkan Capaian Skp (Kinerja) Dengan Bobot 40%

Penetapan Kinerja Individu


Kinerja individu telah ditetapkan dengan mengacu kinerja organisasi

Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai


Telah ditetapkan budaya kerja dan kode etik melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
nomor 54 tahun 2016 tentang Tata Nilai, Budaya Kerja, dan Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Capaian Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Pelaksanaan Evaluasi Jabatan


Telah ditetapkan hasil evaluasi jabatan di Kementerian, PTN, dan LLDIKTI melalui peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dengan total 41 Peraturan Menteri

Sistem Informasi Kepegawaian


1. Sistem Informasi Kepegawaian
2. Sistem Informasi Data Individu ASN (SIDIA)
3. E-tubel
Capaian Penguatan Pengawasan

Gratifikasi
Kebijakan penanganan gratifikasi melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 5 tahun
2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Penerapan SPIP
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 56 tahun 2016 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Pengaduan Masyarakat
Kebijakan pengaduan masyarakat melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 60
tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Pengaduan Masyarakat di Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Capaian Penguatan Pengawasan

Whistle-Blowing System
Kebijakan tentang Whistle Blowing System melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 60 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Whistleblower dan Pengaduan Masyarakat di
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Penanganan Benturan Kepentingan


Kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan melalui Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 58 tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi

Pembangunan Zona Integritas


Kebijakan Zona Integritas yang tertuang dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
57 tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
Capaian Zona Integritas

… Zona Integritas PTN dan LLDIKTI …

Dalam rangka pelaksanaan evaluasi kemajuan Reformasi Birokrasi tahun 2018 di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan menindaklanjuti Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang telah ditetapkan oleh Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi atas
pelaksanaan pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM terhadap Satuan Kerja di Lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dengan capaian:

Penandatanganan Piagam Zona Pengajuan unit kerja sebagai Zona


Integritas Inegritas kepada Kemenpanrb
71 Satuan Kerja 32 Satuan Kerja

Pencanangan unit kerja sebagai Zona Pelaksanaan evaluasi Zona Integritas Desk Evaluation oleh Kemenpanrb
Integritas pada Rakernas Ristekdikti 45 Satuan Kerja 12 Satuan Kerja
2018
60 Satuan Kerja
Capaian Zona Integritas
… Indeks Zona Integritas PTN dan LLDIKTI …
No Satuan Kerja Indeks No Satuan Kerja Indeks No Satuan Kerja Indeks
1 Universitas Airlangga 95,95 16 Institut Pertanian Bogor 88,94 31 Universitas Padjadjaran 75,17
2 Politeknik Negeri Semarang 95,57 17 Universitas Riau 89,52 32 UPN Veteran Yogyakarta 75,00
3 Universitas Pendidikan Ganesha 93,53 18 Kopertis Wilayah XIII 88,11 33 Universitas Jambi 93.46
4 Kopertis Wilayah V 89,47 19 Universitas Negeri Malang 87,89 34 Universitas Brawijaya 80.40
5 Universitas Udayana 89,28 20 Universitas Negeri Surabaya 87,41 35 Universitas Trunojoyo Madura 75.05
6 Universitas Hasanuddin 89,26 Politeknik Elektronika Negeri 36 Universitas Nusa Cendana 71.33
21 86,33
7 Universitas Sriwijaya 85,56 Surabaya 37 Politeknik Negeri Bali 70.34
8 Universitas Siliwangi 85,22 22 Universitas Negeri Lampung 84,97 38 Politeknik Negeri Malang 69.47
9 ISI Padang Panjang 83,62 23 Universitas Negeri Yogyakarta 83,03 39 Kopertis Wilayah VIII 69.28
10 Universitas Negeri Semarang 81,50 24 Universitas Gadjah Mada 79,78 40 Kopertis Wilayah X 67.24
25 ISI Surakarta 78,64 41 Universitas Palangkaraya 66.57
11 Universitas Lambung Mangkurat 80,95
26 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 77,70 42 Politeknik Negeri Bandung 63.66
12 Universitas Samudra 80,48
27 Institut Teknologi Kalimantan 77,21 43 Politeknik Negeri Jakarta 61.60
13 Universitas Tanjungpura 89,86
28 ISBI Bandung 76,99 44 Universitas Syiah Kuala 46.89
14 Universitas Negeri Sebelas Maret 89,73 29 ISI Yogyakarta 76,79 45 Universitas Gorontalo 36.00
Institut Teknologi Sepuluh 30 Universitas Jenderal Soedirman 76,06
15 89,45
Nopember

Keterangan:
No. 1-12 Lolos Desk Evaluation oleh Kemenpanrb
No. 1-32 Pengajuan unit kerja sebagai Zona Inegritas kepada Kemenpanrb
Universitas Brawijaya telah dievaluasi seluruh program Reformasi Birokrasi oleh Kemenpanrb tahun
2018
Capaian Penguatan Pengawasan

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)


1. Rekomendasi APIP didukung dengan komitmen pimpinan dibuktikan dengan Dokumen Berita Acara Hasil
Pembahasan atas laporan hasil pengawasan, pengesahan RKAKL, penentuan pejabat, hasil audit internal, dan
rekap Hasil LHA/LHP beserta rekap dan tindaklanjut
2. APIP didukung dengan SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas dibuktikan dengan Dokumen Daftar
Nama dan Jabatan Auditor, SDM Inspektoat, SPI
3. APIP didukung dengan anggaran yang memadai dibuktikan dengan Dokumen RKAKL
4. APIP berfokus pada client dan audit berbasis risiko dibuktikan dengan PKPT dan PKAU, aktivitas pemeriksaan,
Pemetaan Resiko
Capaian Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Keterlibatan Pimpinan

1. Seluruh pimpinan terlibat dalam reviu dan penyempurnaan indikator kinerja utama (IKU) instansi dan unit kerja
sampai dengan level eselon III dan IV beserta Rencana Aksi, sehingga dapat tercipta keselarasan penjabaran
(cascading) kinerja.
2. Penetapan Perjanjian Kinerja (PK):
• Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi Kemenristekdikti Tahun 2018 telah di tandatangani oleh seluruh
Pimpinan (Eselon 1 s/d IV) dan telah di up load pada SIMonev.
• Telah dilakukan penyelarasan PK PTN & LL Dikti untuk mensinergikan dengan target kinerja Kementerian
sebelum ditandatangani oleh Menristekdikti dan Para Rektor, Direktur & Koordinator LL Dikti.
3. Seluruh pimpinan memantau secara konsisten pencapaian kinerja secara berkala melalui sistem elektronik
(SIMonev) dan rapat rutin setiap triwulan dalam rangka meningkatkan kualitas pengumpulan data kinerja dan
informasi capaian kinerja pada laporan kinerja.
4. Telah dilakukan Inisiasi Peraturan Perundangan Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kemenristekdikti
Capaian Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

1. Ditetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 51 Tahun 2016 tentang
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
2. Terdapat Sistem Informasi Perencanaan (SIP) yang terintegrasi, diantaranya:
1. SIRenang (Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran)
2. SIMonev (Sistem Informasi Mnitoring dan Evaluasi)
3. SIAkunlap (Sistem Informasi Akuntabilitas dan Pelaporan)
3. SIMonev ditetapkan sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018
oleh Menteri PANRB
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN

Opini WTP merupakan pernyataan profesional pemeriksa


mengenai kewajaran informasi dalam laporan keuangan

WTP WTP WTP

WDP

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi


(Kemenristekdikti) kembali mendapat opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk
laporan keuangan 2018 2015 2016 2017 2018
Capaian Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Standar Pelayanan Publik Unit Layanan Terpadu
1. Terdapat kebijakan pelayanan publik yang tercantum dalam 1. Di Unit Pusat, terdapat ULT bernama PINTU (Pusat Informasi dan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor Pelayanan Terpadu.
59 tahun 2016 tentang Pelayanan Publik di Kementerian Riset, 2. Juga terdapat ULT ditingkat LLDIKTI dan PTN.
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Pengelolaan Pengaduan
2. Telah ditetapkan Standar Pelayanan di Unit Penyelenggara Layanan
Kementerian di 4 (empat) Diriktorat Jenderal, dan 1 (satu) 1. Kemenristekdikti telah menerima 6.756 pengaduan Masyarakat
Maklumat Pelayanan di Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptekdikti. melalui Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!),
3. Telah ditetapkan 36 Standar Pelayanan, 30 Maklumat Pelayanan, dimana 88% telah terselesaikan, 9% proses penangangan, dan 3%
dan telah disusun 8 (delapan) Standar Layanan di PTN dan LLDIKTI. baru diterima dan diteruskan ke narahubung.
2. Upaya Sosialisasi LAPOR! Dilakukan bersama-sama oleh seluruh
Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk review Standar Pelayanan dan PTN dan LLDIKTI baik melalui website, media sosial, standing
SOP banner, Spanduk dan media luar ruang lainnnya.
1. FKP telah diselenggarakan 4 (empat) kali
2. Diselenggarakan sebagai forum dialog dengan stakeholder
Survey Kepauasan Masyarakat
penerima manfaat layanan untuk mendapatkan pemahaman yang 1. Pada tahun 2018, unit layanan di Kemenristekdikti
sama terkait kebijakan pelayanan publik di Kemenristekdikti. menyelenggarakan Survei Kepuasan Masyarakat baik secara online
(3 layanan) maupun offline (3 layanan).
Inovasi Pelayanan Publik 2. IKM hasil survey sedang dalam proses pengolahan dan akan
diharapkan akan siap sebelum entry meeting PMPRB.
1. Kemenristekdikti telah menghadirkan inovasi pelayanan pubik
seperti SIVITA, Klinik SPMI Mobile, Aplikasi SIGAP PDDIKTI, dan Pelatihan Budaya Pelayanan Prima
SISTER.
Secara berkala, pengelola Unit Layanan Terpadu menyelenggarakan
2. Pada tahun 2018, 2 layanan publik mendapat penghargaan sebagai
Pelatihan Budaya Pelayanan Prima kepada petugas costumer service dan
Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018..
agent call center.
3. Pada tahun 2019, 1 layanan publik masuk ke Top 99 Inovasi
Pelayanan Publik Tahun 2019
Standar Pelayanan Publik
Unit Utama

SK Dirjen Belmawa No. 235/B/SK/2017


Ditjen
Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri
Belmawa

SK Dirjen Belmawa No. 202/B1/SK/2016


Layanan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi

SK Dirjen Kelembagaan No. 1392/C/KEP/V/2017


Ditjen
Layanan Pendirian Perguruan Tinggi Swasta
Layanan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta Kelembagaan

Layanan Pembukaan Prodi Program Diploma, Sarjana, Magister, dan


Doktor
Layanan Izin Belajar Mahasiswa Asing
Layanan Izin Penugasan Tenaga Ahli Asing
Standar Pelayanan Publik
Unit Utama

SK Dirjen SDID No. 3161.1 Tahun 2016


Ditjen Layanan Beasiswa Budi
SDID Layanan Ijin Keluar Negeri
Layanan Penilaian Angka Kredit
Layanan Registrasi Pendidik
Layanan Sertifikasi Dosen

SK Dirjen Risbang No. 54/E/KPT/2016


Layanan Ijin Peneliti Asing Ditjen
• Registrasi Perijinan Peneliti Asing • Dokumen Perjalanan Risbang
• Persidangan Tim Koordinasi Pemberian Ijin • Exit Permit
Peneliti Asing • Rekomendasi Security Clearance dan
• Rekomendasi Visa Tinggal Terbatas Indeks 315 Security Officer
dan 317 • Rekomendasi Itas Perairan
• Penerbitan Surat Ijin Penelitian • Impor Peralatan Riset
• Rekomendasi Ijin Tinggal Terbatas Indeks 315 • Rekomendasi Ijin Tinggal Terbatas Indeks
• Rekomendasi Ijin Masuk Kawasan Konservasi 317

Layanan Akreditasi Jurnal Ilmiah


PENILAIAN OMBUDSMAN
PENILAIAN KEPATUHAN TERHADAP UU 25/2009 – ORI

Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan yang dilakukan oleh


Ombudsman RI atas tingkat kepatuhan Penyelenggara Pelayanan
terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik

HASIL PENILAIAN KEPATUHAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN


PENDIDIKAN TINGGI

2015 2016

60,75 101,92
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
berada di peringkat ketiga nasional dalam zona hijau
Zona Kning dengan Zona Hijau dengan dengan predikat kepatuhan tinggi
predikat Kepatuhan predikat Kepatuhan Tinggi
Sedang
Forum Konsultasi Publik
Kemenristekdikti
Riset dan Pengembangan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
30 Oktober 2018
17 September 2018
Forum Konsultasi Publik
Kemenristekdikti
Kelembagaan Iptekdikti Sumber Daya Iptek dan Dikti
28 Agustus 2018
20 Maret 2018
Inovasi Pelayanan Publik
Kemenristekdikti
Inovasi Pelayanan Publik
Kemenristekdikti
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2018
Kemenristekdikti
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019
Kemenristekdikti

"Layanan Penyetaraan Ijazah dan Konversi Nilai


IPK Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri"

Menjadi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019


Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 640 Tahun 2018
tentang Penetepan TOP 10 Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik Tahun 2018

1. BPJS Kesehatan
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan
3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
4. Pemerintah Kab. Banyuwangi
5. Pemerintah Kab. Bojonegoro
6. Pemerintah Kota Bandung
7. Pemerintah Kota Cirebon
8. Pemerintah Kota Semarang
9. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
10. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
DASAR HUKUM PELAYANAN TERPADU

Pasal 9 UU No. 25 Tahun 2009


Dalam rangka mempermudah penyelenggaraan berbagai bentuk pelayanan publik,
dapat dilakukan penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu.

PP No. 92 Tahun 2012


Pasal 1 Sistem pelayanan terpadu merupakan satu kesatuan pengelolaan dalam
pemberian pelayanan yang dilaksanakan dalam satu tempat dan
dikontrol oleh sistem pengendalian manajemen guna mempermudah,
mempercepat, dan mengurangi biaya.
Pasal 14 Sistem pelayanan terpadu merupakan satu kesatuan proses pengelolaan
pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang dilakukan secara
terintegrasi dalam satu tempat baik secara fisik maupun virtual sesuai
dengan Standar Pelayanan.
DASAR HUKUM PELAYANAN TERPADU

Permenristekdikti No. 59 Tahun 2016


Pasal 15 – Kewajiban untuk Kementerian
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian layanan di
Kementerian, Menteri membentuk unit layanan terpadu.

Pasal 16 – Kewajiban untuk PTN dan LLDIKTI


Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemberian layanan di
Perguruan Tinggi Negeri/Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi,
Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri/Koordinator Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi membentuk unit layanan terpadu.
LAYANAN TERPADU KEMENRISTEKDIKTI

• Diresmikan Menristekdikti 2 Mei 2016


• Quick Win Reformasi Birokrasi Internal Kemenristekdikti (2016)
• Mengintegrasikan Layanan Publik di Kemenristekdikti
• Berlokasi di Lobby Gedung D Kemristekdikti, Pintu Satu Senayan

Berubah menjadi
LAYANAN PUBLIK

UNIT LAYANAN TERPADU DI GEDUNG PUSAT


LAYANAN PUBLIK
UNIT LAYANAN TERPADU DI LLDIKTI

LLDIKTI WILAYAH VII LLDIKTI WILAYAH VI

LLDIKTI WILAYAH IX

LLDIKTI WILAYAH III LLDIKTI WILAYAH V


LAYANAN PUBLIK
UNIT LAYANAN TERPADU DI UNIVERSITAS

UNIV. PENDIDIKAN INDONESIA UNIV. LAMBUNG MANGKURAT UNIV. PADJADJARAN

UNIV. NEGERI GORONTALO UNIV. NEGERI YOGYAKARTA POLITEKNIK NEGERI PADANG


PELAYANAN TERPADU DAN LAYANAN ONLINE L2 DIKTI VII

Pusat Informasi dan Layanan Terpadu (PINTU) dan Layanan Online di LLDIKTI Wilayah VII
(dahulu Kopertis Wilayah VII) yang diresmikan pada awal Januari tahun 2017 mendapatkan apresiasi positif
dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Layanan Terpadu dan Layanan Online LLDIKTI Wilayah VII Mendapat Apresiasi MENPANRB

Pusat Informasi dan Layanan Terpadu (PINTU) dan Layanan Online di LLDIKTI Wilayah VII dibangun dalam rangka memberi
kepuasan kepada stakeholder juga memberikan kemudahan, efisiensi waktu, dan biaya serta bertujuan menciptakan
birokrasi pemerintah yang profesional

Anda mungkin juga menyukai