Anda di halaman 1dari 49

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKFUNGHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL
NEGARA DAN KEDUDUKAN DAN
PERAN ASN

PADA

PEMBUATAN DATABASE TERPUSAT


DOSIR PEGAWAI DI LINGKUNGAN
SUB BAGIAN TATA USAHA BIRO KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

Oleh:

Abdullah Farhan, A.Md.Ak


NIP.199905152021011003

Jakarta, Juni 2021


ii

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

PADA

PEMBUATAN DATABASE TERPUSAT


DOSIR PEGAWAI DI LINGKUNGAN
SUB BAGIAN TATA USAHA BIRO KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

Nama Peserta : Abdullah Farhan, A.Md.Ak

NIP : 199905152021011003

Klas /No. Presensi : C/001

Jabatan : Verifikator Keuangan


Sub Bagian Tata Usaha Biro
Kepegawaian Sekretriat Jenderal
Unit Kerja :
Kementerian Pertahanan

Pembimbing : Sobana, S.Sos., M.M.


Mentor : Kapten CKU Wahyudi Saifudin, S.A.P
iii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Disusun Oleh:
Abdullah Farhan, A.Md.Ak
NIP. 199905152021011003

Telah disetujui oleh Pembimbing dan Mentor

Pada Juni 2021

Pembimbing, Mentor,

Sobana, S.Sos., M.M. Kapten CKU Wahyudi Saifudin S.A.P


NIP. 196406151990031001 NRP. 21970233990776

Mengetahui:
a.n. Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kapusdiklat Tekfunghan
u.b.
Kabid Opsdiklat,

Slamet Riyadi, S.Sos, M.Si


Kolonel Inf NRP. 32592
iv

LEMBAR PENGUJIAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Telah diuji di depan Penguji


Pada Juni 2021

Penguji,

Budiono, S.E., M. Han.


Kolonel. Inf. NRP. 14930064540568
v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga dapat melaksanakan Aktualisasi dengan judul
”Pembuatan Database Terpusat tentang Dosir Pegawai di Lingkungan Sub
Bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertahanan”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat
kelulusan Latihan Dasar CPNS Gol. II Gelombang I Kementerian
Pertahanan.
Pembuatan rancangan Aktualisasi telah penulis lakukan dengan pemikiran
dan kerja keras yang dibantu oleh banyak pihak, sehingga dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam
membuat Rancangan Aktualisasi.
Penulis menyadari kekurangan dalam pembuatan Aktualisasi ini, sehingga
kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik demi
penyempurnaan penulisan yang akan datang. Penulis berharap rancangan
Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Juni 2021

Abdullah Farhan, A.Md.Ak


NIP. 199905152021011003
vi

DAFTAR ISI

RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................................II

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. III

LEMBAR PENGUJIAN.................................................................................................. IV

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... V

DAFTAR ISI ................................................................................................................... VI

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... VIII

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1


B. TUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI......................................................................... 3
C. RUANG LINGKUP RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................ 3

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ..................................................................................5

A. SEJARAH SINGKAT KEMENTERIAN PERTAHANAN ..................................................... 5


C. VISI DAN MISI KEMENTERIAN PERTAHANAN ........................................................... 10
1. Visi.............................................................................................................. 10
2. Misi ............................................................................................................. 10
D. TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN PERTAHANAN .................................................. 10
1. Visi Misi ...................................................................................................... 11
2. Tugas dan Fungsi ....................................................................................... 11

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................... 13

A. NILAI DASAR ASN ............................................................................................... 13


1. Akuntabilitas ............................................................................................... 13
2. Nasionalisme .............................................................................................. 15
3. Etika Publik ................................................................................................. 15
4. Komitmen Mutu ........................................................................................... 17
5. Anti Korupsi ................................................................................................ 17
B. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI ......................................................... 18
1. Manajemen ASN ......................................................................................... 19
2. Whole Of Government ................................................................................ 20
vii

3. Pelayanan Publik ........................................................................................ 21


C. ANALISIS ISU KONTEMPORER ............................................................................... 26
1. Metode APKL Aktualisasi ............................................................................ 26
2. Metode USG Aktualisasi ............................................................................. 28
3. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................................... 29
4. Timeline Rancangan Aktualisasi ................................................................. 41

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 45


viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Metode APKL Rancangan Aktualisasi ......................................... 26


Tabel 2 Metode USG Rancangan Aktualisasi........................................... 28
Tabel 3 Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................... 30
Tabel 4 Timeline Rencana Rancangan Aktualisasi .................................. 41
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan
dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil(CPNS) selama
satu tahun masa percobaan. Tujuan dari Pelatihan terintegritas ini adalah
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Dengan demikian UU ASNmengedepankan penutan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalammencetak PNS.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25
tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II adalah kompetensi PNS profesional yang diindikasikan
dengan kemampuanmengaktualisasikan 4 (empat) nilai dasar PNS, yaitu:
menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS; mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan menunjukkan
penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.Untuk
dapat mencapai kompetensi tersebut, diperlukan pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di dalam diklat
(kampus) dan di unit kerja, penyelenggaraan diklat yang dapat memberikan
pengetahuan dan memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan atau habituasi dan merasakan manfaat nilai-nilai dasar profesi
PNS.
2

Proses internalisasi dilakukan didalam diklat (kampus) selama 18 hari kerja


sedangkan pelaksanaanaktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dilakukan
di unit penempatantugas selama 30 hari kerja. Penulis ditempatkan di Sub
Bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertahanan.
Sub Bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian selanjutnya disebut Subbag TU
dipimpin oleh Kasubbag TU mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan program kerja, administrasi kepegawaian, keuangan,
ketatausahaan dan kerumahtanggaan serta evaluasi dan kinerja satuan
kerja. Subbag TU juga memiliki pekerjaan dalam melayani dan membantu
subdit-subdit dalam mengurus surat-surat. Subbag TU dalam menjalankan
tugas sudah banyak menggunakan sistem online atau aplikasi. Isunya akan
adanya Database terpusat pada sub bagian demi memperlancar
administrasi yang berkaitan dengan kepegawaian. Sehingga personel
harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman karena kedepannya
sudah tidak ada lagi pencatatan manual dan semua akan dimigrasikan
kepada teknologi digital, sehingga personel harus mampu mengikuti
perkembangan zaman. Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan penulis
selaku pesertapelatihan dasar dapat memecahkan permasalahan yang ada
di sub bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian. Selain memecahkan
permasalahan yang ada, penulis juga diharuskan untuk menerapkan nilai-
nilai yang telah diperoleh selama masa pelatihan dasar. Penerapan nilai-
nilai dasar tersebut merupakan proses internalisasi dan habituasi calon
pegawai negeri sipil agar nantinya bisa menjadi ASN yang profesional,
berkarakter serta dapat memberikan solusi peningkatan kualitas kerja
kepada organisasinya.
3

B. Tujuan Rancangan Aktualisasi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan rancangan aktualisasi pada


Pelatihan Dasar, Yaitu:

1. Mengkaji isu aktual yang terjadi dan mampu untuk menemukan


gagasan pemecahan masalah terhadap persoalan yang terjadi pada
unit kerja Sub Bagian Tata Usaha, Biro Kepegawaian, Sekretariat
Jenderal, Kementerian Pertahanan.

2. Mengaktualisasi nilai – nilai dasar ASN yang terangkum dalam ANEKA


(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti
Korupsi) serta kedudukan dan peran PNS dalam pelayanan public,
manajemen ASN, dan Whole of Government,disetiap penyelesaian isu
yang diangkat.
3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan dari Pelatihan DasarGolongan
II di lingkungan Kementerian Pertahanan sesuai dengan peraturan
yang telah tercantum dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara

C. Ruang Lingkup Rancangan Aktualisasi

Adapun ruang lingkup atau batasan dalam tahap aktualisasi iniadalah:

1. Rancangan Aktualisasi ini akan dilaksanakan di lingkup Kementerian


Pertahanan.
2. Periode pelaksanaan rancangan aktualisasi dilaksanakan pada saat
Off Campus mulai dari tanggal 16 Juni hingga 20 Juli 2021.
3. Nilai – nilai dasar profesi Pegawai Negari Sipil hanya terbatas pada
lima nilai dasar yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitment Mutu, dan Anti Korupsi;
4

4. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai


dengan matriks rancangan aktualisasi

Agar proposal ini dapat dipahami secara lebih jelas oleh pembaca serta
mempermudah penyampaian, maka materi-materi yang tertulis dalam
prosposal ini dikelompokan menjadi beberapa bab dan subbab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Deskripsi Organisasi
3. Bab III Rancangan Aktualisasi

4. Bab IVPenutup
5

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Sejarah Singkat Kementerian Pertahanan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 roda pemerintahan


segera bergerak, antara lain dengan pemindahan kekeuasaan yang di
selenggarakan dalam tempo sesingkat- singkatnya. Oleh karena itu panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, segera menyusun kabinet
pertama yaitu tipe Presidensial dan hasilnya diumumkan pada 19 Agustus
1945. Kabinet ini memiliki 15 Kementerian serta 5 Kementerian Negara,
namun salahsatu jabatan Menteri Negara lalu di tiadakan karena menteri
yang bersangkutan yaitu AA Maramis diangkat menjadi Menteri Keuangan.

Pada kabinet pertama tersebut belum memiliki Menteri Pertahanan, dan


fungsi Kementerian Pertahanan Negara ada di dalam Kementerian
Keamanan Rakyat, yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Rakyat, yakni
mantan Sodancho Suprijadi. Sebagaimana diketahui bahwa Suprijadi tidak
pernah menduduki posisi sebagai Menhan dan selanjutnya posisi Menhan
digantikan oleh Sulyadikusumo sebagai Menteri ad interim pada 20 Oktober
1945.

Pada masa kabinet Sjahrir ke-1 yaitu periode 14 November 1945-12 Maret
1946 fungsi pertahanan negara juga masih berada di bawah wewenang
Menteri Keamanan Rakyat, yang dijabat oleh Mr. Amir Sjarifuddin. Namun
pada kabinet Sjahrir ke-2 periode 12 Maret – 2 Oktober 1946, dibentuk
Kementerian Pertahanan yang dijabat oleh Mr. Amir Sjarifuddin. Di dalam
kabinet ini fungsi pertahanan keamananmulai ditekankan.

Dalam Perjalanannya, jabatan Menteri Pertahanan sering dijabat rangkap


oleh satu orang, seperti PM Amir Sjarifuddin pada kabinetnya(3 Juli – 11
November 1947), yang menunjukan betapa pentingnya fungsi pertahanan
negara dalam menghadapi beragam konflik yang terjadi pada saat itu.
6

Pada periode Kabinet Hatta ke-1 periode 29 Januari 1948 – 4 Agustus1949,


saat Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dalam keadaan
darurat akibat tekanan tentara Belanda, Wapres Drs. Moh. Hatta
merangkap sebagai Menteri Pertahanan ad interim. Namun pada 15 Juli
1949 jabatan Menhan dipegang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sri
Sultan juga menjabat Menhan pada masa Kabinet Hatta ke-2 dan Kabinet
Republik Indonesia Serikat hingga 6 September 1950, dan kemudian
menjabat lagi pada beberapa kabinet berikutnya hingga mundur atas
permintaan sendiri pada 2 Juni 1953. Pada kabinet Pembangunan I di Era
Orde Baru, mulai 6 Juni 1968 jabatan Menteri Pertahanan Keamanan
dirangkap Persiden RI Jenderal TNI Soeharto.

Baru kemudian pada kabinet Pembangunan II periode 28 Maret 1973

– 29 Maret 1978, jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan diemban oleh


satu orang, yakni oleh Jenderal TNI Maraden Panggabean. Selanjutnya
pada Kabinet Pembangunan III periode 28 Maret 1978 – 19 Maret 1983,
Menteri Pertahanan Keamanan merangkap Panglima ABRI diserahkan
kepada Jenderal TNI M. Jusuf, dan pada periode ini lahir UU Nomor 20
Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara RI.

Pada kabinet berikutnya, periode 19 Maret 1983 – 23 Maret 1988 jabatan


Menteri Pertahanan Keamanan RI di pegang oleh Jenderal TNI (Purn)
Poniman. Seterusnya, Menhankam dijabat oleh Jenderal TNI (purn) LB
Moerdani mulai tahun 1988 – 1993. Kemudian tahun1993 – 1998 Presiden
Suharto mempercayai Jenderal TNI (purn) Edi Sudrajat sebagai Menteri
Pertahanan Keamanan.

Menjelang detik-detik Reformasi, dimana selanjutnya Presiden RISoeharto


mengundurkan diri, Jenderal TNI Wiranto memegang jabatan sebagai
Menteri Pertahanan Keamanan RI 14 Maret 1998 – 21 Mei 1998. Saat itu
terjadi pergantian Presiden RI dari Presiden Soeharto kepada Wakil
Presiden RI, B.J. Habibie. Kemudian, pada masa kabinet pertama Era
Refromasi 22 Mei 1998 – 29 Oktober 1999 Jenderal TNI Wiranto tetap
7

dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan


Keamanan.

Dalam perjalanannya, dimasa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid


yang akrab dipanggil Gus Dur, pada 1 Juli 2000 Kepolisian Negara Republik
Indonesia resmi lepas dari Departermen Hankam, dan TNI menjadi
lembaga otonom yang bertangung jawab langsung kepada Presiden RI.
Pada era Kabinet yang di pimpim oleh Gus Dur, Jabatan Menteri Pertahanan
kembali dipegang oleh kalangan sipil, berasal dari kalangan akademisi,
yaitu Prof. Dr. Juwono Sudarsono periode 1999-2000, dan periode 26
Agustus 2000 – 14 Agustus 2001dijabat oleh Prof. Dr. Mahfud M.D. Pada
era kepemimpinan MegawatiSoekarno Putri mulai 14 Agustus 2001 – 25
Oktober 2004 jabatan Menteri Pertahanan dipercayakan kepada H. Matori
Abdul Djalil.

Pada masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I mulai 29 Oktober 2004 –26
Oktober 2009 di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, Prof. Dr. Juwono Sudarsono ditempatkan kembali sebagai
Menteri Pertahanan RI. Sejumlah Rancangan Undang- undang (RUU) yang
berkaitan dengan masalah “pertahanan” disusun dan di ajukan ke DPR
untuk disahkan menjadi UU, antara lain RUU Komponen Cadangan, RUU
Keamanan Nasional, RUU Rahasia Negara, RUU Peradilan Milter dan RUU
Veteran.

Selanjutnya pada Kabinet Indonesia Bersatu Ke II periode 2009 – 2014


yang kembali berada di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, jabatan Menhan dipercayakan kepada Prof. Dr. Ir. Purnomo
Yusgiantoro, MA, Msc yang dalam Kabinet Indonesia Bersatu I menjabat
sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
/ ESDM dan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin, MBA sebagai
Wakil Menteri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008
tanggal 6 November 2008 tentang Kementerian Negara, nama Departemen
Pertahanan RI pun berubah menjadi Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia.
8

Langkah-langkah dan sasaran kebijakan Kementerian Pertahanan sangat


beragam, sangat tergantung situasi dan kondisi serta PimpinanNegara saat
itu dan siapa yang dipercaya sebagai Menteri Pertahanan. Yang pasti,
Kemhan RI, sejak era Proklamasi, masa OrdeLama, Orde Baru hingga di Era
Reformasi, sekarang dan ke depan Kemhan senantiasa tetap pada posisi
yang sangat strategis dan berperan penting dalam menjaga keamanan
Negara dan keselamatanbangsa, serta kedaulatan dan keutuhan wilayah
NKRI.
9

B. Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan

Gambar 1 : Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan

Struktur Organisasi Biro Kepegawaian

Gambar 2 : Struktur Organisasi Biro Kepegawaian


10

C. Visi dan Misi Kementerian Pertahanan

1. Visi

”Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan berkepribadian


berlandaskan gotong royong “

2. Misi

a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga


kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritime
d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,maju
dan sejahtera.
e. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,


maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.

D. Tugas dan Fungsi Kementerian Pertahanan

Kementerian Pertahanan selanjutnya disebut Kemhan, adalah unsur


pelaksana pemerintah dipimpin oleh Menteri Pertahanan yang selanjutnya
disebut Menhan yang berkedudukan berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Presiden. Kementerian pertahanan mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
11

Dalam melaksanakantugas, Kemhan menyelenggarakan fungsi ;

1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di


bidangpertahanan;
2. Pengelolaan barang milik/ kekayaan Negara menjadi
tanggungjawab Kementerian Pertahanan;
3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
KementerianPertahanan, dan;
4. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

E. Sekretariat Jenderal

1. Visi Misi
a. Visi

Perwujudnya Pertahanan Negara Yang Tangguh


b. Misi

Mewujudkan dan Mempertahankan Seluruh Wilayah Negara


Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Satu Kesatuan
Pertahanan

2. Tugas dan Fungsi

Tugas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan adalah


melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Kementerian Pertahanan.

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan menyelenggarakan


fungsi ;
a. Koordinasi kegiatan Kementerian Pertahanan;
b. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian
Pertahanan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
12

meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,


kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi Kementerian
Pertahanan;
d. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana,
kerja sama, dan hubungan masyarakat;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan
dan bantuan hukum;
f. Penyelenggara pengelolaan barang milik/kekayaan negara;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menhan
13

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai Dasar ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan
tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari
kelima kata tersebut, yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar,
namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana


pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
14

b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c. Integritas

Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang


tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggungjawab

Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah


laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai


sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.


Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan

Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan


adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumberdaya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahuikewenangan,


peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
15

diharapkan organisasi, dan sistem pe kinerja baik individu


maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dansekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila


yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai
16

dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang


ASN, yakni sebagai berikut:

a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;

b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;

c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;

d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;

h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;

i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dansantun;

j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja


pegawai;

m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang


demokratis sebagai perangkat sistem karir.
17

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu
antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan
dan gratifikasi.

Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:


a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
18

b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka


tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan
kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.

B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi


tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan
dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan
netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta
19

mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi


masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Detralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
20

2. Whole Of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan


perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:

a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:


1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
2. Dialog atau pertukaran informasi;

3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk


kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Joint working, atau kolaborasi sementara;

2. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,


kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utamasalah
satu peserta kerjasama;
2. Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing- masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru.
21

3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMDdalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yangdiselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warganegaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
22

pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak


dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yangmembutuhkan dalam
arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan


sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
26

C. Analisis Isu Kontemporer

1. Metode APKL Aktualisasi


Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu
mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solussi berdasarkan
peran dan wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis isu tersebut
menggunakan metode A (Aktual), P (Problematik), K (Kekhalayakan), L
(Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan

Tabel 1
Metode APKL Aktualisasi

No Identifikasi Isu Kriteria Prioritas


A P K L
1 Belum optimalnya pengarsipan Dosir Pegawai + + + + Isu Layak
dalam bentuk digital

Aktual : Isu ini dianggap aktual untuk dibahas


karena menjadi pusat dari pendataan pegawai
yang nantinya akan diperlukan dalam urusan
keadministrasian

Problematik : isu ini dianggap problematik


karena solusi dari isu ini akan mempermudah
minpeg untuk melakukan pengarsipan dan
tracking data dari pegawai di lingkungan Biro
Kepegawaian

Kekhalayakan : Solusi dari isu ini memiliki nilai


kekhalayakan sangat besar terutama untuk sub
bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian

Kelayakan : Isu ini sangat layak untuk dibahas


agar solusinya cepat berjalan dan
mempermudah pekerjaan terutama di sub
bagian Tata Usaha
2 Kurangnya SDM dalam pembagian tugas pada - + + - Isu Tidak
bagian keuangan, terutama pada operator Layak
aplikasi keuangan

Aktual : Isu ini tidak dianggap aktual karena


masih bisa ditangani oleh personil lain

Problematik : isu ini memiliki nilai problematik


yang berjangka panjang, sehingga dapat
menjadi tidak efektif di kemudian hari
27

Kekhalayakan : Isu ini memiliki nilai


kekhalayakan terutama untuk semua personel
Tata Usaha dalam bidang keuangan

Kelayakan : Isu ini dinilai tidak layak dibahas


karena bisa mengoptimalkan personil yang
sudah ada dalam formasi operator
3 Belum adanya sosialisasi format pelaporan - + + - Isu Tidak
keuangan bulanan terhadap atasan Layak

Aktual : Isu ini tidak dianggap aktual karena


masih banyak isu yang lebih penting dari ini

Problematik : Isu ini dianggap problematik


karena bisa menghambat koordinasi

Kekhalayakan : Isu ini dianggap memiliki nilai


kekhalayakan karena sangat berpengaruh
untuk kelancaran pelaporan di sub bagian Tata
Usaha

Kelayakan : Isu ini tidak layak untuk dibahas


karena masih bisa dijelaskan saat pemaparan
laporan keuangan bulanan
4 Belum adanya aplikasi digital untuk - + + + Isu Tidak
mengintegrasikan perencanaan keuangan Layak
antar instansi

Aktual : Isu ini tidak dianggap aktual karena isu


ini masih belum banyak diperbincangkan dan
tidak berdampak fatal sehingga masih bisa
memakai sistem yang berlaku sekarang

Problematik : Isu ini dianggap problematik dan


harus dicari solusinya agar mempermudah
koordinasi antar bagian.

Kekhalayakan : Isu ini dianggap khalayak untuk


dibahas karena untuk mempermudah
koordinasi antar bagian di Biro Kepegawaian

Kelayakan : Isu ini layak untuk dibahas agar


bisa mendapatkan solusi untuk memperlancar
pekerjaan

A = Aktual
P = Problematik
K = Kekhalayakan
L = Kelayakan
28

2. Metode USG Aktualisasi


Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan
kembali untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut kembali
diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S
(Seriousness), dan G (Growth).

Tabel 2
Metode USG Aktualisasi
No Identifikasi Isu Penilaian Total Prioritas
U S G Nilai
1 Belum optimalnya pengarsipan Dosir 4 4 4 12 1
Pegawai dalam bentuk digital

2 Kurangnya SDM dalam pembagian tugas 3 3 3 9 4


pada bagian keuangan, terutama pada
operator aplikasi keuangan

3 Belum adanya sosialisasi format 3 4 4 11 2


pelaporan keuangan bulanan terhadap
atasan

4 Belum adanya aplikasi digital untuk 3 4 3 10 3


mengintegrasikan perencanaan
keuangan antar instansi

1 = Sangat Tidak Urgent


2 = Tidak Urgent
3 = Cukup Urgent
4 = Urgent
5 = Sangat Urgent

Berdasarkan analisis isu diatas terlihat bahwa isu yang memiliki nilai tertinggi
adalah pada isu pertama yaitu “Belum optimalnya pengarsipan Dosir Pegawai
dalam bentuk digital” dengan nilai USG sebesar 12.
29

3. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Sub Bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertahanan
Identifikasi Isu :1. Belum optimalnya pengarsipan Dosir Pegawai dalam bentuk digital
2. Kurangnya SDM dalam pembagian tugas pada bagian keuangan
terutama pada operator aplikasi keuangan
3. Belum adanya sosialisasi format pelaporan keuangan bulanan terhadap
atasan
4. Belum adanya aplikasi digital untuk mengintegrasikan perencanaan
keuangan antar instansi
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pengarsipan Dosir Pegawai dalam bentuk digital
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan database terpusat Dosir Pegawai dalam rangka meningkatkan
kinerja kepegawaian di Sub Bagian Tata Usaha Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, hal ini sejalan dengan peran
dan kedudukan ASN yaitu Manajemen ASN.
30

Tabel 3
Matriks Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi terhadap Visi-Misi Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan dan a. Mempersiapkan Sebelum saya AGENDA II Terkumpulnya Terkumpulnya referensi
mencari referensi atas referensi yang akan berdiskusi dan Akuntabilitas: referensi atas atas pembuatan database
pembuatan database dipaparkan kepada menghadap atasan, Tanggung pembuatan terpusat dan mendapatkan
terpusat untuk Kasubbag TU Biro saya akan Jawab database terpusat alur migrasi data pegawai
penyimpanan media b. Berdiskusi dengan mempersiapkan dan mendapatkan sehingga terwujudnya nilai-
digital mentor mengenai terlebih dahulu hal- alur migrasi data nilai organisasi
pembuatan database hal yang akan di Nasionalisme: pegawai, kontribusi profesionalisme, integritas,
terpusat untuk media diskusikan secara Disiplin kegiatan ini dalam inovatif, gotong royong dan
penyimpanan Dosir mandiri. Setelah itu, Musyawarah visi organisasi yakni kreatif
Pegawai dalam Terwujudnya
c. Membuat alur mengumpulkan hal Indonesia yang
migrasi data yang akan di Etika Publik: berdaulat, mandiri
pegawai serta diskusikan saya Cermat dan berkepribadian
mencatat hasil melakukannya Teliti berlandaskan
diskusi beserta dengan cermat, Hormat gotong royong dan
saran dan masukan teliti, dan efisiensi. Taat misi organisasi
Selanjutnya, pada Komitmen yakni mewujudkan
saat berdiskusi Mutu: masyarakat yang
dengan Kasubbag Efisiensi berkepribadian
TU Biro saya lakukan dalam kebudayaan
31

dengan penuh rasa Anti Korupsi:


hormat, tanggung Mandiri
jawab, dan taat
pada arahan yang
diberikan atasan dari AGENDA III
hasil musyawarah. Kegiatan ini
Kegiatan diskusi sejalan dengan
dengan atasan juga kedudukan dan
saya lakukan dengan Peran ASN
disiplin sesuai yaitu
dengan jadwal yang Manajamen
sudah saya buat ASN dan
agar tahapan ini Pelayanan
selesai dengan tepat Publik
waktu. Setelah
berdiskusi, saya
membuat alur
migrasi data pegawai
serta mencatat hasil
dari diskusi beserta
saran dan masukan
dari mentor
32

Output :
Terkumpulnya
referensi atas
pembuatan database
terpusat dan
mendapatkan alur
migrasi data pegawai
2 Menyusun alur a. Meminta izin kepada Pertama, saya AGENDA II Terlaksananya Terlaksananya tahap
migrasi penginputan Kasubbag TU untuk memohon izin untuk Akuntabilitas : tahap penyusunan pernyusunan alur migrasi
dosir pegawai pada membuka arsip diberikan akses pada Kejelasan alur migrasi data sehingga terwujudnya
database digital yang Dosir Pegawai arsip Dosir Pegawai. Target penginputan dosir nilai-nilai organisasi
akan dirancang b. Mempelajari konsep Sebagai ASN yang Konsisten pegawai pada profesionalisme, integritas,
alur penginputan baik saya melakukan Tanggung database digital inovatif, gotong royong dan
Dosir Pegawai dengan rasa Jawab yang akan kreatif
c. Mencatat jumlah tanggung jawab dirancang,
berkas dan dokumen (akuntabilitas) Nasionalisme : kontribusi kegiatan
yang ada pada dalam membuka Cinta Tanah Air ini dalam visi
setiap pegawai arsip Dosir Pegawai. organisasi yakni
d. Pembuatan alur Lalu, saya Etika Publik : Terwujudnya
penginputan Dosir mempelajari konsep Cermat Indonesia yang
Pegawai kepada alur yang sudah di Teliti berdaulat, mandiri
database digital diskusikan dengan dan berkepribadian
mentor secara Komitmen berlandaskan
cermat dan teliti Mutu : gotong royong dan
(etika publik) Orientasi Mutu misi organisasi
33

sehingga dapat Efisien dan yakni mewujudkan


diperoleh metode Inovatif masyarakat maju,
penginputan yang berkesinambungan
tepat dan mudah Anti Korupsi : dan demokratis
(komitmen mutu) Mandiri berlandaskan
oleh pegawai Biro. negara hukum.
Setelah itu, saya
mencari referensi
database digital
sebagai gambaran
konsep AGENDA III
(akuntabilitas) alur Kegiatan ini
penginputan data. sejalan dengan
Untuk pembuatan kedudukan dan
alur saya membuat Peran ASN
secara mandiri (anti yaitu
korupsi) dalam Manajamen
bentuk narasi ASN dan
sebagai panduan Pelayanan
(akuntabilitas). Publik
Penulisan narasi
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar
34

(nasionalisme)

Output :
Terlaksananya tahap
penyusunan alur
migrasi penginputan
dosir pegawai pada
database digital yang
akan dirancang
3 Produksi database a. Memastikan koneksi Sebelum AGENDA II Terbentuknya Terbentuknya aplikasi
terpusat Dosir internet komputer memproduksi Akuntabilitas : aplikasi database database terpusat Dosir
Pegawai dalam untuk menysusun database, saya Tanggung terpusat, kontribusi Pegawai dalam bentuk
bentuk media database siap mengecek Jawab kegiatan ini dalam media penyimpanan digital
penyimpanan digital b. Menentukan skema (akuntabilitas) visi organisasi yakni sehingga terwujudnya nilai-
database secara kesiapan komputer Nasionalisme : Terwujudnya nilai organisasi
konseptual DBMS- dan jaringan internet. Religius Indonesia yang profesionalisme, integritas,
independent Lalu, memulai berdaulat, mandiri inovatif, gotong royong dan
(Database menentukan skema Etika Publik : dan berkepribadian kreatif
Management konseptual secara Cermat berlandaskan
System) tepat waktu (Anti Sopan gotong royong dan
c. Menentukan model Korupsi) sesuai misi organisasi
database secara fisik dengan jadwal yang Komitmen yakni mewujudkan
d. Implementasi sistem sudah dibuat untuk Mutu : kualitas hidup
database kegiatan konseptual Efektifitas manusia Indonesia
agar mempersiapkan Orientasi Mutu yang tinggi,maju
35

semua kebutuhan. dan sejahtera


Anti Korupsi :
Output: Disiplin
Terbentuknya
aplikasi database
terpusat Dosir AGENDA III
Pegawai dalam Kegiatan ini
bentuk media sejalan dengan
penyimpanan digital kedudukan dan
Peran ASN
yaitu
Manajamen
ASN
4 Proses Implementasi a. Mempersiapkan Pertama-tama saya AGENDA II Terlaksananya Terlaksananya tahap
Sistem database perintah-perintah mengumpulkan dan Akuntabilitas : tahap pembentukan pembentukan aplikasi
terpusat Dosir dalam SDL (Storage menyiapkan Kejelasan aplikasi database database terpusat dengan
Pegawai Definition Language) referensi kode target terpusat dengan kualitas yang bagus,
dari DBMS yang perintah yang sudah kualitas yang sehingga terwujudnya nilai-
dipilih di input sebelumnya. Nasionalisme : bagus., kontribusi nilai organisasi
b. Pengujian perintah- Lalu, saya Kerja Sama kegiatan ini dalam profesionalisme, integritas,
perintah secara melakukan kerja visi organisasi yakni inovatif, gotong royong dan
konseptual sama Terwujudnya kreatif
c. Melakukan uji (nasionalisme) Komitmen Indonesia yang
transaksi dalam dengan teman dan Mutu : berdaulat, mandiri
pihak terkait dalam Orientasi Mutu dan berkepribadian
36

aplikasi database pembentukan berlandaskan


terpusat aplikasi database gotong royong dan
dengan kualitas misi organisasi
yang bagus AGENDA III yakni mewujudkan
(komitmen mutu). Kegiatan ini masyarakat yang
Selanjutnya, pada sejalan dengan berkepribadian
tahap terakhir saya kedudukan dan dalam kebudayaan.
akan menguji input Peran ASN
transaksi dalam yaitu
aplikasi sehingga Manajamen
menghasilkan ASN dan
kejelasan target Pelayanan
(akuntabilitas) Publik

Output :
Terlaksananya tahap
pembentukan
aplikasi database
terpusat dengan
kualitas yang bagus.

5 Sosialisasi aplikasi 1. Persiapan sosialisasi Sebelum AGENDA II Terlaksananya Terlaksananya sosialisasi


database terpusat aplikasi database menggunggah dan Akuntabilitas : sosialisasi aplikasi aplikasi database yang di
Dosir Pegawai 2. Mengunggah dosir mensosialisasikan Kejelasan database yang di paparkan dan penginputan

pegawai ke aplikasi aplikasi database, Tanggung paparkan dan data pegawai melalui
37

agar dapat diakses saya mempersiapkan Jawab penginputan data aplikasi tersebut, sehingga
oleh pegawai tempat dan mencari pegawai melalui terwujudnya nilai-nilai
3. Sosialisasi aplikasi waktu yang tepat Nasionalisme : aplikasi tersebut, organisasi profesionalisme,
pada personel Biro dengan mentor dan Musyawarah kontribusi kegiatan integritas, inovatif, gotong
personel Biro secara ini dalam visi royong dan kreatif
musyawarah Etika Publik : organisasi yakni
(nasionalisme). Teliti Terwujudnya
Lalu, saya Indonesia yang
mempersiapkan Komitmen berdaulat, mandiri
aplikasi secara teliti Mutu : dan berkepribadian
(etika publik) Orientasi Mutu berlandaskan
sehingga tidak ada gotong royong dan
tahapan dan fungsi Anti Korupsi : misi organisasi
yang terlewat. Berani yakni mewujudkan
Setelah itu saya Indonesia menjadi
menggunggah data negara maritim
pegawai ke aplikasi yang mandiri, maju,
dengan alur yang AGENDA III kuat dan
sudah ditentukan Kegiatan ini berbasiskan
(komitmen mutu) sejalan dengan kepentingan
agar mudah di akses kedudukan dan nasional.
oleh pengguna. Peran ASN
Pada saat yaitu
mensosialisasikan Manajamen
aplikasi ke personel ASN dan
38

Biro, saya Pelayanan


menjelaskan dengan Publik
jelas (akuntabilitas)
dan berani (anti
korupsi) untuk
bertanggung jawab
(akuntabilitas) atas
hasil yang sudah
saya kerjakan.

Output :
Terlaksananya
sosialisasi aplikasi
database yang di
paparkan dan
penginputan data
pegawai melalui
aplikasi tersebut
6 Evaluasi hasil aplikasi a. Memohon izin Setelah melakukan AGENDA II Terciptanya aplikasi Terciptanya aplikasi
database terpusat kepada Kasubbag kegiatan sosialisasi, Akuntabilitas : database yang database yang telah di
Dosir Pegawai TU dan rekan kerja saya meminta izin Tanggung telah di evaluasi evaluasi dan
dengan Kasubbag TU untuk melakukan (nasionalisme) Jawab dan disempurnakan, sehingga
Biro dan rekan kerja review dengan sopan (etika disempurnakan, terwujudnya nilai-nilai
publik) kepada Nasionalisme : kontribusi kegiatan organisasi profesionalisme,
39

b. Evaluasi aplikasi dan mentor dan personel Hormat ini dalam visi integritas, inovatif, gotong
menerima koreksi Biro untuk menghormati organisasi yakni royong dan kreatif
untuk memperbaiki melakukan evaluasi Terwujudnya
kekurangan dari aplikasi Indonesia yang
c. Memperbaiki alur, database yang Etika Publik : berdaulat, mandiri
perintah, dan sudah di Sopan dan berkepribadian
transaksi yang telah sosialisasikan dari Cermat berlandaskan
dievaluasi oleh hasil kerja keras Teliti gotong royong dan
Kasubbag TU dan (Anti korupsi) saya. misi organisasi
rekan kerja Selanjutnya, pada Komitmen yakni mewujudkan
d. Terciptanya aplikasi saat evaluasi, saya Mutu : masyarakat maju,
database yang telah menerima koreksi Orientasi Mutu berkesinambungan
di evaluasi dan untuk memperbaiki dan demokratis
disempurnakan kekurangan berlandaskan
(akuntabilitas). Lalu, Anti Korupsi : negara hukum.
saya memperbaiki Kerja Keras
hasil evaluasi
dengan cermat dan
teliti (etika publik) . AGENDA III
Lalu pada tahap Kegiatan ini
terakhir yaitu sejalan dengan
terciptanya aplikasi kedudukan dan
database yang telah Peran ASN
di evaluasi dan yaitu
disempurnakan yang Manajamen
40

berorientasi mutu ASN dan


(Komitmen mutu) Pelayanan
Publik
Output :
Terciptanya aplikasi
database yang telah
di evaluasi dan
disempurnakan
41

4. Timeline Rancangan Aktualisasi

Tabel 4
Timeline Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Juni 2021 Juli 2021


Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3

1 Mengumpulkan dan
mencari referensi atas
pembuatan database
terpusat untuk
penyimpanan media
digital
2 Menyusun alur migrasi
penginputan dosir
pegawai pada database
digital yang akan
dirancang
3 Produksi database
terpusat Dosir Pegawai
dalam bentuk media
penyimpanan digital
4 Proses Implementasi
Sistem database terpusat
Dosir Pegawai
5 Sosialisasi aplikasi
database terpusat Dosir
Pegawai
6 Evaluasi hasil video
aplikasi database terpusat
Dosir Pegawai dengan
Kasubbag TU Biro dan
rekan kerja
44

BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan rancangan aktualisasi pada Pelatihan Dasar Calon PNS


yang telah disusun dalam rangka pembuatan database terpusat Dosir Pegawai
dalam rangka meningkatkan kinerja kepegawaian di Sub Bagian Tata Usaha
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan. Rancangan
kegiatan tersebut tentu berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja
pegawai, sehingga penerapan Dosir Pegawai lebih efektif dan efisien dengan
mengacu pada kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada Manajemen ASN.
Diharapkan rancangan dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ini dapat
berjalan sesuai dengan timeline saat proses habituasi.
45

DAFTAR
PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Apartatur Sipil Negara


(ASN). Jakarta
2. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Aktualisasi :
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II.Jakarta :
LAN.
3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabilitas :
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta :
LAN.
4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021.
Nasionalisme : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II. Jakarta : LAN.
5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Etika Publik :
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Jakarta :
LAN.
6. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Komitmen Mutu
: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Jakarta :
LAN.
7. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Anti Korupsi :
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta :
LAN.
8. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. ManajemenASN
: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Jakarta :
LAN.
9. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Pelayanan Publik
: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Jakarta :
LAN.
46

10. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Pelayanan Publik


: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Jakarta :
LAN.
11. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Whole of
Goverment : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II. Jakarta : LAN.
12. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan. Jakarta : Kemhan

Anda mungkin juga menyukai