Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Transformasi kelembagaan yang sedang digulirkan di Kementerian
Keuangan merupakan sebuah agenda besar yang bertujuan mewujudkan sebuah
organisasi yang ideal, unggul, terintegrasi dan berkelas internasional. Organisasi
dituntut untuk lebih berorientasi pada proses bisnis yang terintegrasi, berbasis
pada teknologi informasi dan SDM yang unggul. Transformasi kelembagaan ini
diwujudkan pada seluruh proses bisnis yang ada melalui “simplifikasi” dan
“digitalisasi” aturan atau SOP di Kementerian Keuangan khususnya di Direktorat
Jenderal Perbendaharaan.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan merupakan salah satu unit Eselon I di
Kementerian Keuangan yang inovatif dan menjadi pionir dalam implementasi
transformasi kelembagaan di Kementerian Keuangan. Direktorat Jenderal
Perbendaharaan teguh berkomitmen untuk melakukan perubahan dan inovatif
dalam pengelolaan keuangan negara. Sebagai bagian organisasi di bawah
Kementerian Keuangan menindaklanjuti program besar tersebut dengan
melaksanakan penajaman fungsi perbendaharaan yang meliputi penajaman fungsi
pembinaan dan supervisi SDM, kehumasan, keterbukaan informasi publik,
penajaman fungsi monitoring penyerapan pagu anggaran, penajaman fungsi
pembinaan dan supervisi, koordinasi dan supervisi pelaksanaan fungsi
perbendaharaan. Penajaman fungsi perbendaharaan tersebut menuntut adanya
perubahan di organisasi dalam berbagai hal.
Perubahan tersebut haruslah didasari dengan semangat simplifikasi melalui
digitalisasi menuju birokrasi yang bersih dan melayani. Perubahan itu harus
menghasilkan karya nyata melalui penyederhanaan proses bisnis yang ada yang
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat (satuan kerja). Untuk memastikan hal
tesebut dilakukan secara berkelanjutan maka pembinaan dan supervisi KPPN
dilakukan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sumatera Utara kepada seluruh KPPN yang ada di wilayah Sumatera Utara.
Ditjen Perbendaharaan terus berupaya melakukan modernisasi dan inovasi
dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan, dan menyederhanakan
pelaksanaan anggaran. Modernisasi dilakukan melalui penggunaan aplikasi e-SPM

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 1


secara bertahap pada tahun 2018 dan dilaksanakan untuk memudahkan K/L
dalam mengajukan SPM tanpa harus datang langsung ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Modernisasi lainnya adalah penggunaan Kartu
Kredit Pemerintah terlaksana melalui kerja sama antara Ditjen Perbendaharaan
dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Modernisasi tersebut merupakan bentuk komitmen Ditjen Perbendaharaan dalam
mewujudkan pelaksanaan anggaran yang mudah dan cepat dengan tetap
mengedepankan prinsip efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan teguh berkomitmen untuk melakukan
perubahan dan inovatif dalam pengelolaan keuangan Negara. Sejalan dengan
budaya organisasi Ditjen Perbendaharaan, KPPN di lingkup Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara dituntut untuk mampu mengawal
membuat terobosan dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah dalam
melaksanakan tugas perbendaharaan, khususnya terkait penyaluran dana dan
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah. Bekerja dengan inovatif menuntut KPPN
untuk senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan dengan melakukan
berbagai inisiatif perbaikan dengan memperhatikan kebutuhan satker di wilayah
kerjanya.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan senantiasa berkomitmen untuk
melakukan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara
professional dan penuh tanggung jawab dan dituntut meningkatkan kualitas
layanan kepada pemangku kepentingan melalui peningkatan kompetensi pegawai
dan tetap mengedepankan integritas dan profesionalisme.
KPPN merupakan kantor vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang
ada diseluruh provinsi dan berbagai daerah di Indonesia, merupakan ujung
tombak pelayanan kepada masyarakat (satuan kerja). Setiap pelayanan yang
diberikan oleh KPPN merupakan cermin/wujud nyata transformasi kelembagaan
yang terjadi di Kementerian Keuangan Khususnya Direktorat Jenderal
Perbendaharaan. Melalui pelayanan yang diberikan oleh KPPN, masyarakat (satuan
kerja) dapat menilai secara langsung transformasi kelembagaan di Kementerian
Keuangan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang digaungkan oleh
Kementerian Keuangan selama ini. Hal itu dapat tercermin melalui pelayanan yang
simpel praktis dan tidak berbelit-belit.
Berdasarkan hal di atas, maka pembinaan dan supervisi KPPN Semester II
Tahun 2019 dilakukan sebagaimana ketentuan Keputusan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor KEP-261/PB/2016 tentang Pedoman Pembinaan dan

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 2


Supervisi KPPN. Pembinaan dan supervisi KPPN yang berkelanjutan sangat
dibutuhkan. Diharapkan dengan komitmen seluruh instansi vertikal Ditjen
Perbendaharaan di Provinsi Sumatera Utara khususnya KPPN lingkup Kanwil
Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara, untuk mengawal APBN dengan
modern, inovatif dan professional akan lebih mendorong dan mempercepat peran
APBN untuk terwujudnya kemakmuran negeri untuk Indonesia maju.
Pembinaan dan supervisi KPPN semester II Tahun 2019 ini bertajuk
“Mengawal APBN dengan Modern, Inovatif dan Professional”.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan tugas pembinaan supervisi dan penilaian
kinerja KPPN yaitu:
1. Pelaksanaan tugas Kuasa BUN
2. Pelayanan perbedaharaan
3. Kinerja dan tata kelola
4. Inovasi dan Prestasi
5. Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001-2015 pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) lingkup Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Propinsi Sumatera Utara.
6. Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

C. DASAR HUKUM
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dalam
melaksanakan tugas pembinaan dan supervisi KPPN adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 Tentang Penegakan
Disiplin Dalam Kaitannya Dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan
Negara Di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah
dengan PMK Nomor 93/PMK.01/2018;

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 3


5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 278/PMK.05/2014;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.01/2014 tentang Hari Dan
Jam Kerja Di Lingkungan Kementerian Keuangan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2016;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMK.05/2015 tentang Pelaksanaan
Piloting Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, sebagaimana telah diubah dengan
PMK Nomor 212/PMK.01/2017;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.01/2016 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) di Lingkungan
Kementerian Keuangan;
10. Peraturan Menteri KeuanganNomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
11. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-151/PB/2018
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2015 pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
12. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-18/PB/2017
tentang Program Perbendaharaan Go Green di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perbendaharaan;
13. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-45/PB/2017
tentang Gerakan Efisiensi di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 579/KMK.01/2014 tentang Pakaian
Kerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan;
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara, sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 178/PMK.05/2018;
16. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-261/PB/2016
tentang Pedoman Pembinaan dan Supervisi Kantor Pelayanan dan
Perbendaharaan Negara;
17. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-650/PB/2018
tentang Standar Pelayanan Pada Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 4


18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.05/2018 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Keuangan;
19. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 467/KMK.01/2011 tentang Pengelolaan
Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan;
20. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/2013 tentang Penunjukan
Kuasa Pengguna Anggaran Bagian Anggaran 015 di Lingkungan Kementerian
Keuangan;
21. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 6/KMK.01/2013 tentang Tata Cara
Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan Surat
Perintah Membayar, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
Bagian Anggaran 015 di Lingkungan Kementerian Keuangan;
22. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 590/KMK.01/2016 tentang Peodman
Dialog Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan;
23. Instruksi Menteri Keuangan Nomor 346/IMK.01/2017 tentang Gerakan
Efisiensi sebagai Bagian Implementasi Penguatan Budaya Kementerian
Keuangan;
24. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-241/PB/2015
tentang PengelolaanKinerja di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
25. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-116/PB/2017
tentang Implementasi Pengarusutamaan Gender di Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
26. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-89/PB/2018
Tentang Pedoman Administrasi Kehadiran dan Pelaporan Pelaksanaan Kerja
Lembur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

D. PELAKSANAAN PEMBINAAN
Pembinaan dan supervisi KPPN lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara Semester II tahun 2019 dilaksanakan
mulai tanggal 7 Oktober s.d. tanggal 22 November 2019. Kegiatan pembinaan dan
supervisi KPPN tersebut dilaksanakan pada 11 (sebelas) KPPN lingkup Kantor
Wilayah DJPb Provinsi Sumatera Utara oleh sebelas Tim Pembina yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumaera Utara Nomor KEP-135/WPB.02/2019 tanggal
30 Oktober 2019 tentang Penetapan Tim Pembinaan Supervisi KPPN Lingkup

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 5


Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara
Periode Semester II Tahun 2019.
Adapun jadwal kegiatan pembinaan dan supervisi KPPN lingkup Sumatera
Utara yaitu:

No. KPPN Surat Tugas Waktu

1 KPPN Gunung Sitoli ST-0356/WPB.02/2019 7 Oktober s.d. 11 Oktober 2019

2 KPPN Padang Sidempuan ST-0367/WPB.02/2019 14 Oktober s.d. 18 Oktober 2019

3 KPPN Sibolga ST-0383/WPB.02/2019 21 Oktober s.d. 25 Oktober 2019

4 KPPN Pematang Siantar ST-0384/WPB.02/2019 21 Oktober s.d. 25 Oktober 2019

5 KPPN Medan I ST-0399/WPB.02/2019 28 Oktober 2019 s.d. 1 November 2019

6 KPPN Medan II ST-0400/WPB.02/2019 28 Oktober 2019 s.d. 1 November 2019

7 KPPN Tanjung Balai ST-0406/WPB.02/2019 4 November s.d. 8 November 2019

8 KPPN Tebing Tinggi ST-0407/WPB.02/2019 4 November s.d. 8 November 2019

9 KPPN Balige ST-0384/WPB.02/2019 11 November s.d. 15 November 2019

10 KPPN Rantau Prapat ST-0431/WPB.02/2019 11 November s.d. 15 November 2019

11 KPPN Sidikalang ST-0445/WPB.02/2019 18 November s.d. 22 November 2019

E. METODOLOGI PEMBINAAN DAN SUPERVISI


Metodologi pembinaan dan supervisi KPPN mengikuti Keputusan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor Kep-261/PB/2016 tentang Pedoman Pembinaan
dan Supervisi Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara. Pembinaan dan
supervisi dilakukan menggunakan 2 (dua) pendekata, yaitu:
1. Pembinaan on the desk (evaluasi data dan laporan baik yang dikirimkan ke
Kantor Wilayah ataupun melalui informasi yang bisa diakses pada aplikasi
OM SPAN.
2. Pembinaan on the spot (Monitoring dan Evaluasi Langsung). Evaluasi data
dilakukan untuk memberikann indikasi awal kinerja KPPN yang sangat
berguna untuk menyusun fokus pembinaan. Berdasarkan data awal
dimaksud disusun strategi pembinaan dan supervisi dengan titik berat pada
bagian-bagian yang dinilai lemah.
Otomasi yang dilakukan oleh Ditjen Perbendaharaan melalui implementasi
secara penuh transaksi SPAN dan penyediaan fitur-fitur monitoring transaksi pada
aplikasi OM SPAN telah mengubah cara pembinaan yang dilakukan oleh Kanwil

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 6


Ditjen Perbendaharaan c.q Bidang SKKI kepada KPPN sebagai pihak yang dibina.
Bidang SKKI secara harian memonitoring data transaksi yang ada.
Saat ini data pengeluaran telah dapat dimonitor secara online. Sedangkan
data penerimaan tersedia walaupun terdapat lag-time selama kurang lebih 2 hari.
Melalui monitoring secara harian, Kanwil Ditjen Perbendaharaan
mengetahui secara pasti apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan di KPPN dan
dengan segera dapat berkoordinasi dengan pihak KPPN maupun pihak lainnya
untuk dilakukan perubahan. Dengan demikian, masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan segera.
Monev langsung dilakukan setelah strategi pembinaan dan dilakukan
pengamatan langsung terhadap kinerja selama periode tertentu untuk
menginformasikan data awal. Mekanismenya dilakukan dengan cara:
1. Meneliti output dari masing-masing pelaksanaan fungsi dan
membandingkannya dengan target yang telah ditetapkan dan ditentukan
sesuai dengan peraturan. Penelitian output dilakukan dengan metode
sampling.
2. Melakukan wawancara langsung terhadap pejabat dan pegawai KPPN.
3. Menyampaikan kuesioner dan melakukan wawancara terhadap petugas
pengelola keuangan satker dan pejabat serta pegawai KPPN.

F. KETERBATASAN PENYAJIAN DATA


Laporan Pembinaan Supervisi dan Penilaian Kinerja ini disusun untuk 11
(sebelas) KPPN dalam wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi
Sumatera Utara yang dilaksanakan secara bertahap mulai tanggal 28 Oktober
sampai dengan 15 November 2019. Dengan rentang waktu 2 (dua) bulan tersebut,
maka data yang dikumpulkan pada saat pembinaan akan berbeda periodenya
antar KPPN. Dengan demikian laporan ini memiliki keterbatasan dalam hal
penyajian data yang seragam periodenya terkait data yang hanya dapat diperoleh
dari aplikasi di KPPN seperti Aplikasi Gaji Terpusat, Aplikasi Rekening Terintegrasi
(SPRINT) dan e-Rekon & LK. Oleh karena itu, data tersebut tetap disajikan sesuai
dengan periode pembinaan dengan pertimbangan lebih akurat karena merupakan
hasil pemantauan/diperoleh langsung di lapangan.

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 7


G. SELAYANG PANDANG KANWIL DJPb
PROV. SUMATERA UTARA
Secara geografis Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara
dan 98° - 100° Bujur Timur, dengan Luas daratan 71.680 km. Kota Medan adalah
Ibukota dari Provinsi Sumatra Utara yang berada pada Koordinat: 3°30'- 3°43'LU
98°35'-98°44'BT dengan luas wilayah sekitar 265,10 km², penduduknya mencapai
2.036.018 jiwa. Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat
dan juga sebagai pintu gerbang menuju objek wisata Brastagi yang berada di
daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba,
serta Pantai Cermin, yang dilengkapi dengan Waterboom Theme Park. Kota Medan
juga terkenal dengan kerukunan penduduknya yang multi etnik.
Gambar 1.1

Peta Sumatera Utara


Sumber: sentrapeta.com

Di kota Medan inilah berada Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi


Sumatera Utara yang bergabung pada Gedung Keuangan Negara terletak di Jalan
P. Diponegoro No. 30 A yang bersebelahan dengan Kantor Gubernur Provinsi
Sumatera Utara.

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 8


Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara merupakan
instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. Nama
kantor wilayah tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, sebelumnya
bernama Kantor Wilayah II Direktorat Jenderal Anggaran Medan yang dibentuk
dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP.405/MK/6/4/1975 dan telah

diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No.337/KMK.01/1998, jo. No.


54/KMK.01/ 1999 tanggal 10 Pebruari 1999.
Gambar 1.2
Gedung Keuangan Negara Medan
Selanjutnya, dengan Keputusan Presiden Nomor 35, 36, dan 37 Tahun 2004
dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK/2004 serta Nomor
303/KMK/2004, secara hukum terjadi peleburan pada unit-unit pengelola fungsi
perbendaharaan yang kemudian bergabung menjadi satu nomenklatur baru yaitu
Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai pengganti nama Direktorat Jenderal
Anggaran yang ditandai dengan pelantikan seluruh pejabat Eselon II pada bulan
Oktober 2004 yang merupakan titik awal sinergi organisasi baru tersebut sampai
dengan saat ini.
Sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang
berkedudukan di Medan, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 9


Sumatera Utara mempunyai peranan penting dalam rangka pencapaian
keberhasilan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat. Tugas Pokok Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan sebagian tugas
pokok Direktorat Jenderal Perbendaharaan di wilayah kerjanya berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan nomor 214/ KMK.01/2005 tanggal 2 Mei 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara juncto Peraturan
Menteri Keuangan Nomor: 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Ditjen Perbendaharaan yakni:
1. Melaksanakan penelaahan, pengesahan dan revisi dokumen pelaksanaan
anggaran
2. Pembinaan pelaksanaan anggaran
3. Pembinaan penyaluran dana perimbangan
4. Pembinaan pengelolaan kekayaan Negara
5. Pembinaan perbendaharaan dan kas Negara
6. Pembinaan dan pelaksanaan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah.
7. Evaluasi pelaksanaan anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
8. Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pelaksanaan keuangan negara yang
diperintahkan Direktur Jenderal Perbendaharaan sesuai dengan Kebijakan
Menteri Keuangan.
 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kantor Wilayah
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Penelaahan, pengesahan dan revisi dokumen pelaksanaan anggaran serta
penyampaian pelaksanaannya kepada instansi yang telah ditentukan
2. Penelaahan dan penilaian keserasian antara dokumen pelaksanaan anggaran
dengan pelaksanaan di daerah
3. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan dan penatausahaan anggaran
4. Pemantauan realisasi pelaksanaan anggaran.
5. Pembinaan teknis sistem akuntansi.
6. Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah
7. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana perimbangan
8. Pembinaan pengelolaan kekayaan negara dan penerimaan negara bukan
pajak
9. Pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
10. Pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU)

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 10


11. Pelaksanaan pengelolaan dana investasi dan pemberian pinjaman kepada
daerah
12. Pelaksanaan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja program pensiun
13. Pengawasan kewenangan dan pelaksanaan teknis perbendaharaan dan
bendahara umum Negara
14. Verifikasi dan penatausahaan pertanggungjawaban dana Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)
15. Pelaksanaan kehumasan.
16. Pelaksanaan administrasi Kanwil Ditejen Perbendaharaan

Gambar 1.3
Kepala Kantor Wilayah Yang Pernah Menjabat
di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 11


Dalam rangka implementasi tugas dan fungsinya, Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara memiliki wilayah kerja yang tersebar pada 11
(sebelas) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 262/PMK.01/2016 tanggal


30 Desember 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor
Wilayah. Terdapat 11 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang tersebar
di 10 kota yang dibagi menjadi Tipe A1 dan Tipe A2 dan siap melayani satuan kerja di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1.4
KPPN Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Utara
berdasarkan Tipe

BAB I | Laporan Pembinaan dan Supervisi Rekapitulasi Semester II Tahun 2019 12

Anda mungkin juga menyukai