Laporan Tahunan | Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Tahun 2018
Republik Indonesia
LAPORAN
TAHUNAN
2018
1
EXECUTIVE SUMMARY
Implementasi 20 IS RBTK di tahun 2018 dinilai dapat berjalan dengan baik dan telah
menghasilkan berbagai output/outcome yang cukup signifikan. Melalui program
monitoring yang diselenggarakan, capaian implementasi 20 IS RBTK adalah sebesar
98%, dengan rincian pada masing-masing tema sebagai berikut:
1. Tema Sentral: 99% dengan capaian signifikan diantaranya penetapan PMK Kode
etik, implementasi program secondment & penetapan PMK Leaders Factory, serta
implementasi e-learning;
8
2. Tema Penerimaan: 98% dengan capaian signifikan diantaranya penetapan payung
hukum pengadaan core tax system, penerimaan dari Join program DJP-DJBC
mencapai Rp23,25T, penetapan UU PNBP, dan sinergi APIP K/L/Pemda;
3. Tema Perbendaharaan: 97% dengan capaian signifikan diantaranya piloting SAKTI
pada Satuan Kerja Kementerian Keuangan, launching SBN Ritel secara online,
manfaat pengelolaan aset sebesar Rp2.271,29M dari target Rp700M, dan asistensi
pelaksanaan ICOFR pada beberapa K/L;
4. Tema Penganggaran: 98% dengan capaian signifikan diantaranya penetapan SBM
untuk mendorong efisiensi pada K/L, penilaian proposal Dana Alokasi Khusus (DAK)
on-line dan penggunaan OMSPAN untuk web based reporting system DAK Fisik, serta
persetujuan Presiden atas skema baru pensiun PNS dengan cut-off 2020.
Capaian Implementasi Program RBTK yang di atas target tersebut tidak terlepas dari
pelaksanaan program change management, monitoring, dan langkah-langkah strategis
lainnya baik yang dilakukan oleh pemilik inisiatif, Project Management Office, Central
Transformation Office, maupun pimpinan Kementerian Keuangan.
Dari 20 IS RBTK yang dilaksanakan pada tahun 2018, terdapat 14 IS RBTK yang telah/
dapat dilakukan project closing dan tindak lanjutnya dilaksanakan secara rutin oleh unit
terkait, adapun 6 IS RBTK yang milestone-nya masih berlanjut di tahun 2019 adalah IS
#5 Pengamanan Pajak atas Belanja Pemerintah, IS #6 Pembangunan Core Tax System, IS
#7 Joint Program DJP-DJBC, IS #8 Pembangunan SKPJ, IS #10 Pengelolaan Keuangan
Negara yang Modern dan Terintegrasi, dan IS #20 Pengelolaan Program Pensiun.
9
Enam IS RBTK yang masih berlanjut di tahun 2019 tersebut akan disinergikan dengan
IS hasil/solusi pembangunan Enterprise Architecture dan IS baru hasil Leaders Offsite
Meeting yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 14 – 15 Desember 2018. Hasil
sinergi/gabungan dari inisiatif-inisiatif RBTK tersebut akan menjadi fokus baru
pelaksanaan Program RBTK di tahun 2019 dengan penekanan pada Transformasi
Digital sebagai respon dan antisipasi atas bergulirnya revolusi industri 4.0. Hasil
identifikasi awal IS RBTK yang akan diterapkan pada tahun 2019 antara lain:
10
“ At least 40% of all businesses will die
in the next 10 years… if they don’t fig-
ure out how to change their entire
company to accommodate new tech-
nologies”
11
Daftar Isi
12
13
Daftar Gambar
14
“ Your work is going to fill a large part
of your life, and the only way to be tru-
ly satisfied is to do what you believe is
great work. And the only way to do
great work is to love what you do
Steve Jobs
“
15
“ The biggest impedient to a
company’s future success
is its past success.”
16
Inisiatif Strategis
Program Reformasi Birokrasi BAB I
Dan Transformsi Kelembagaan
17
Inisiatif Strategis
Program Reformasi Birokrasi Dan Transformasi Kelembagaan
18
Inisiatif Strategis RBTK
19
20 IS RBTK tersebut menggantikan program RBTK periode sebelumnya yang
dilaksanakan melalui 94 IS RBTK sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.01/2014. 94 IS yang masih dalam proses
implementasi sebagian besar telah diserahkan pengelolaan kepada unit
pemilik IS terkait.
20
Inisiatif Strategis RBTK
20 IS RBTK periode 2017 – 2019 dikelompokan dalam 4 tema utama yaitu
Tema Sentral, Tema Penerimaan, Tema Perbendaharaan, dan Tema
Penganggaran. Keempat tema ini ditujukan untuk mencapai strategic
outcomes Kementerian Keuangan “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui
pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif,
dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable.”
Tema Sentral memiliki 4 IS yang berada di tengah merupakan jiwa menjadi
penghubung, pendukung, serta penggerak pencapaian ketiga tema IS RBTK
lainnya. Pada Tema Sentral, IS “Penguatan Budaya Kementerian Keuangan”
menjadi hal yang membedakan dengan tema Sentral program IS RBTK
sebelumnya. Ketiga tema lainnya menjadi core functions dan memiliki
outcomes tematik sebagai berikut:
1. Tema Penerimaan “Pendapatan negara yang optimal”, yang dicapai
melalui 5 inisiatif.
2. Tema Perbendaharaan “Pengelolaan Keuangan Negara yang akuntabel”,
yang akan dicapai melalui 7 inisiatif.
3. Tema Penganggaran “Belanja Negara yang efektif dan efisien”, yang
akan dicapai melalui 4 inisiatif.
4. Gambaran ringkas mengenai peta inisiatif-inisiatif pada keempat tema IS
RBTK dapat dilihat pada gambar 2.
B. Performance Management
Secara garis besar kedua puluh IS RBTK di tahun 2018 berjalan sesuai
rencana/on-track walaupun tidak terlepas dari tantangan dan dinamika
perkembangan kebijakan pada proses implementasi. Capaian implementasi
20 IS RBTK pada 31 Desember 2018 adalah sebesar 98% dari target 92%.
21
20 Target 92%
IS RBTK Capaian : 98%
Target 92%
Tema Sentral
Capaian : 99%
Target 92%
Tema Penerimaan
Capaian : 98%
Target 92%
Tema Penganggaran
Capaian : 98%
Target 92%
Tema Perbendaharaan
Capaian : 97%
23
Gambar 6. Booth Transformasi pada HC Summit
24
Inisiatif Strategis RBTK
Identifikasi Crucial Job Kementerian Keuangan dan penyusunan
Learning Journey untuk beberapa Crucial Job;
Pelibatan 636 Leader as Teacher dan 91 Retired Faculty;
Pelaksanaan e-learning melalui portal Knowledge ManagementS ystem
(klc.kemenkeu.go.id);
Peralihan diklat konvensional ke e-learning berpotensi menekan biaya
pelatihan sebesar 88.07%;
Implementasi evaluasi pelatihan Kirkpatrick level 3 dan 4 (level
tertinggi)
Penetapan Learning Quality Sistem melalui Keputusan Kepala BPPK
nomor KEP-97/PP/2018.
25
framework sebagai infrastruktur Leaders factory);
Implementasi Jabatan Fungsional berupa pengangkatan JF AKPD
sebanyak 47 orang di Kementerian Keuangan, 53 orang dari K/L/
Pemda telah lulus uji kompetensi serta pembentukan Jabatan
Fungsional Analis Anggaran (Kepmenpan 17 Tahun 2018) dan Penilai
Pemerintah (Kepmenpan 11 Tahun 2018).
26
Inisiatif Strategis RBTK
2. Tema Penerimaan
Tema penerimaan diimplementasikan melalui 5 Inisiatif Strategis yang turun
dan dikelola oleh tiga unit eselon I yaitu Direktur Jenderal Pajak, Direktur
Jenderal Bea dan Cukai, dan Direktur Jenderal Anggaran. Capaian
implementasi IS RBTK tema Penerimaan adalah sebesar 98% dengan
rincian sebagai berikut:
Capaian : 97%
Target 92%
IS#9 : Optimalisasi PNBP
Capaian : 100%
27
Bendaharawan selain PPh Pasal 21/26;
Pengembangan Dashboard Penganggaran, Realisasi, Pelaporan, dan
Penerimaan Pajak, dalam rangka pengawasan pajak belanja pemerintah
melalui pemanfaatan Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan;
Penetapan Inpres 4/2018 tentang Pengawasan Penerimaan Pajak atas
Belanja Pemerintah dan PNBP.
b. Modernisasi Sistem Informasi DJP untuk optimalisasi penerimaan pajak (IS #6)
IS #6 memiliki key outcomes peningkatan kepuasan penggunaan layanan,
peningkatan kualitas pengawasan yang berujung pada peningkatan
kepatuhan WP/Pengguna Jasa/Pengusaha BKC/Wajib Bayar. Penanggung
jawab IS ini adalah Direktur Jenderal Pajak c.q. Direktur Transformasi
Teknologi Komunikasi dan Informasi yang didukung oleh Direktur Jenderal
Perbendaharan. Adapun beberapa capaian utama tahun 2018 diantaranya:
Pengembangan multichannel e-Services berupa MoU smartcard Kartin1
dengan 4 Bank telah dilaksanakan dan telah implementasi di Kantor
Wilayah DJP Malang, Implementasi Aplikasi e-Form 1771 SPT Tahunan
Badan, dan Implementasi Tahap 2 Aplikasi e-Bupot PPh Pasal 23;
Pengembangan Predictive Analytic (Obyek Faktur Pajak);
Penetapan Perpres No 40 Tahun 2018 tentang Pembaruan Sistem
Administrasi Perpajakan dan Revisi PMK nomor 238/PMK.02/2015
tentang Tata Kontrak Tahun Jamak sebagai dasar hukum pengadaan
core tax system;
Pengajuan Kontrak Tahun Jamak pembaruan sistem inti administrasi
perpajakan;
Analisis dan kajian Seleksi atas calon penyedia jasa yang akan ditunjuk
sebagai Procurement Agent dalam pembangunan core tax system.
28
Inisiatif Strategis RBTK
Implementasi program sinergi DJP-DJBC dengan realisasi penerimaan
mencapai Rp. 23,25T;
Simulasi dan penetapan joint analysis tools;
Penyusunan draf RKMK tentang Joint Collection.
29
Penetapan UU 9/2018 tentang PNBP dan penyiapan peraturan
turunan UU PNBP;
Penetapan Inpres 4/2018 tentang Pengawasan Penerimaan Pajak atas
Belanja Pemerintah dan PNBP.
3. Tema Perbendaharaan
Tema Perbendaharaan memiliki 7 Inisiatif Strategis yang turun dan dikelola
oleh empat unit eselon I yaitu Direktur Jenderal Perbendaharaan, Direktur
Jenderal Kekayaan Negara, dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
dan Risiko, dan Inspektorat Jenderal. Capaian implementasi IS RBTK tema
Perbendaharan adalah sebesar 97% dengan rincian sebagai berikut:
30
Inisiatif Strategis RBTK
a. Pengelolaan Keuangan Negara yang Modern dan Terintegrasi (IS #10)
IS #10 memiliki key outcomes peningkatan kepuasan pengguna layanan
(wajib pajak/wajib setor/wajib bayar dan satker), penghematan biaya
operasional, dan peningkatan akuntabilitas pelaporan keuangan.
Penanggung jawab IS ini adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Beberapa capaian utama pada tahun 2018 diantaranya:
Piloting Sistem Aplikasi Keungan Tingkat Instansi (SAKTI) pada Satker
Kantor Pusat Kementerian Keuangan dan beberapa K/L (sebagian
termasuk modul Anggaran/RKA K/L);
Penyelesaian Portal single sign on dan rencana pengembangan Modul
Penerimaan Negara Generasi 3 (MPN G3);
Penyelesaian interkoneksi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara (SPAN) dengan LKPP (data Online Monitoring SPAN
(OMSPAN) sudah terkoneksi dengan Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan (SiRUP);
Penyelesaian integrasi aplikasi Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah ke dalam SAKTI;
Telah dilakukan interkoneksi SAKTI dengan Sistem Informasi
Manajemen Aset Negara (SIMAN) melalui push data SAKTI ke
Database SIMAN;
Interkoneksi SPAN dengan Portal Program K/L telah dipiloting di 11
K/L;
Telah ditetapkan Perdirjen Perbendaharaan No PER-2/PB/2018
tentang Pelaksanaan Pembayaran Gaji Menggunakan Database Gaji
Terpusat.
31
dengan dukungan US Treasury OTA dan IMF, dan telah dipublikasikan
ke DJPB dan DJPPR Kementerian Keuangan;
Pembahasan terkait credit line dengan 4 Bank BUMN, Bank Indonsia,
OJK, dan Kementerian Keuangan (DJPPR serta Direktorat PPK BLU
DJPB);
RPMK Kartu Kredit Pemerintah telah diharmonisasi oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Kesepakatan penetapan cash buffer sebesar Rp. 50 T dalam Rapat
ALM;
Evaluasi Operasionalisasi TDR dan Kajian terkait term deposit
(penyempurnaan MoU dengan Bank Indonesia).
32
Inisiatif Strategis RBTK
d. Penjaminan Obligasi Infrastruktur untuk Percepatan Pembangunan
Infrastruktur (IS #13)
IS #13 memiliki key outcomes naiknya nilai proyek infrastruktur yang
terealisasi dengan skema penjaminan obligasi infrastruktur. Penanggung
jawab IS ini adalah Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko c.q. Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan dan Direktur
Pengelolaan Risiko Keuangan Negara. IS ini telah di-closing / dinyatakan
selesai dengan capaian utama pada tahun 2017 antara lain:
Penjaminan Obligasi Infrastruktur didasarkan pada satu Perpres
untuk satu penjaminan proyek infrastruktur;
Penetapan Perpres 49/2017 yang mengamanatkan pemberian
jaminan atas obligasi PT KAI dalam proyek Light Rail Transit;
Penetapan PMK 148/PMK.08/2017 Tentang Tata Cara Pemberian
Jaminan Obligasi Infrastruktur;
Penerbitan Surat Jaminan Obligasi bagi PT Hutama Karya dalam
rangka pembangunan Tol Sumatera (tindak lanjut Perpres
117/2015).
33
f. Optimalisasi Investasi Pemerintah untuk Mendukung Pembangunan yang
berkelanjutan (IS #15)
IS #15 memiliki key outcomes berkurangnya exposure APBN untuk
Pembiayaan Pembangunan dan meningkatnya penerimaan negara yang
berasal dari portofolio investasi pemerintah. Penanggung jawab IS RBTK
ini Direktur Jenderal Kekayaan Negara c.q. Direktur Kekayaan Negara
Dipisahkan. Beberapa capaian utama yang berhasil diraih pada tahun
2018 adalah:
Interkoneksi data dengan BUMN di bawah Kementerian Keuangan;
Penyusunan Kerangka Acuan Kerja dan Project Charter interkoneksi
data KBUMN dan Kemenkeu, serta pengembangan Modul Kekayaan
Negara Dipisahkan selesai dilakukan;
MoU Pertukaran data dengan Kementerian BUMN telah dilaksanakan
pada tanggal 15 November 2018;
Manfaat ekonomi dari investasi Pemerintah tahun 2018 adalah sebesar
RP.733,25M (target Rp 906,8 M) .
34
Inisiatif Strategis RBTK
Kelautan dan Perikanan, BPS, Kementerian Komunukasi dan
Informasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Narkotika
Nasional, dan Badan Pengawas Pemilu);
Uji coba pelaksanaan reviu PIPK pada seluruh K/L dengan
berkoordinasi dengan Dit. AKP DJPB selaku konsolidator LKPP
(DJPB telah menyampaikan surat kepada seluruh K/L terkait
implementasi PIKP).
4. Tema Penganggaran
Tema Penganggaran memiliki 4 Inisiatif Strategis yang turun dan dikelola
oleh dua unit eselon I Kementerian Keuangan yaitu Direktur Jenderal
Anggaran dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan. Capaian
implementasi IS RBTK tema Penganggaran adalah 98% dengan rincian
sebagai berikut:
35
adalah Direktur Jenderal Anggaran c.q. Direktur Anggaran Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Beberapa capaian utama pada
tahun 2018 diantaranya:
Penetapan Standar Biaya Masukan (PMK 32/PMK.01/2018) untuk
mendorong efisiensi pada K/L, diantaranya tidak ada kenaikan uang
harian perjalanan dinas, pembatasan jumlah honor tim untuk tim lintas
K/L dan yang ditandatangani Presiden, pemberian kudapan/makan
siang rapat diberikan apabila pembahasan lintas unit eselon II;
Penyiapan Rancangan Keppres Standar Biaya Regional untuk
mendorong efisiensi pada Pemerintah Daerah;
Indentifikasi potensi inefisiensi belanja K/L.
36
Inisiatif Strategis RBTK
Proses penilaian proposal Dana Alokasi Khusus (DAK) dan
sinkronisasi telah dilaksanakan melalui aplikasi Kolaborasi
Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) tanpa
melalui tatap muka;
Pelaporan dan penyaluran DAK Fisik melalui aplikasi berbasis web
(OMSPAN) telah berjalan dengan baik termasuk pelaporan dalam
bentuk foto kegiatan dan GPS tagging location;
Telah dilakukan Launching Aplikasi Mobile Dashboard SIKD (platform
Android dan IOS) dan Telah dilakukan inisiasi koordinasi dengan lead
Teknologi Informasi - Kantor Staf Presiden;
Telah disusun database knowledge management dan desain sistem
informasi Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah (JF
AKPD), serta revisi Juknis dan penyusunan Standar Kompetensi
Jabatan JF AKPD.
37
Kapasitas Fiskal Daerah
Validitas Jumlah PNS Daerah
Variasi THP antar daerah
38
Inisiatif Strategis RBTK
C. Change Management
39
b. mengumpulkan umpan balik, baik dari pemangku kepentingan internal
maupun eksternal Kementerian Keuangan terkait implementasi Program
RBTK Kementerian Keuangan;
c. berpartisipasi dalam kegiatan RBTK Kementerian Keuangan, baik yang
diselenggarakan oleh Tim RBTK Pusat (Central Transformation Office/
CTO) maupun Tim RBTK Unit (Project Management Office/PMO);
d. menjadi penghubung antara CTO dan PMO dengan pegawai
Kementerian Keuangan dalam menyampaikan pesan perubahan dan
pelaksanaan Program RBTK Kementerian Keuangan;
e. menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan dengan menerapkan inisiatif dan menunjukkan pola pikir
yang semakin berfokus pada layanan pelanggan sebagai bentuk
dukungan terhadap Program RBTK Kementerian Keuangan; dan
f. menjadi panutan (role model) bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan dengan menerapkan nilai-nilai Kementerian Keuangan
sebagai perwujudan budaya Kementerian Keuangan.
Kegiatan yang dilakukan/diikuti oleh Duta Transformasi pada Tahun 2018
yaitu:
a. Workshop Duta Transformasi
Pada Tahun 2018, dilakukan dua kali kegiatan workshop Duta
Transformasi yaitu pertama pada tanggal 8-9 Mei 2018 dan workshop
kedua pada tanggal 3-4 November 2018. Pada workshop pertama
dilakukan penguatan integritas melalui seminar terkait Integritas dalam
Memberantas Korupsi oleh Bp. Sujanarko (Direktur Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat) dan board games “It’s My Business”. Dalam games
tersebut, peserta berperan menjadi para pengusaha yang berusaha
memenangkan proyek dari pemerintah. Pemain yang nantinya memiliki
penghasilan paling banyak akan menjadi pemenangnya.
40
Inisiatif Strategis RBTK
Group PT Angkasa Pura II melakukan sharing mengenai transformasi
yang dilaksanakan di PTAngkasa Pura II untuk memotivasi sekaligus
memberikan perspektif baru kepada para peserta mengenai proses
transformasi di instansi lain.
Workshop kedua dilaksanakan bersamaan dengan Festival Budaya
Kementerian Keuangan. Peningkatan kapasitas kapada para Duta
Transformasi pada workshop tersebut dilakukan dengan menghadirkan
berbagai narasumber yang berpengalaman di bidang integritas, digital
transformasi dan the new thinking of working. Dengan adanya sharing
dari para expert tersebut, para duta diharapkan dapat lebih siap dalam
menjadi garda terdepan dalam program RBTK.
41
selama bulan Mei hingga September 2018, para Duta melakukan
sosialisasi program Duta sesuai dengan panduan tersebut. Internalisasi
baik yang dilaksanakan melalui tatap muka maupun non tatap muka
diunggah di media sosial, agar implementasi program RBTK dapat
diketahui oleh seluruh pegawai Kementerian Keuangan.
42
Agustus (Synergi Campaign)
43
Berdasarkan kriteria tersebut terpillih 3 duta teraktif yaitu Duta
Transformasi dari Kanwil DJP Jateng I, Biro KLI, dan Kanwil DJPB
Gorontalo. Seluruh Change Agent sebagai wakil unit organisasi tersebut
mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Keuangan.
2. Penyampaian BERAKSI
BERAKSI yang merupakan akronim dari Berita Aktual Transformasi
diterbitkan sebagai media informasi kepada seluruh pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan. BERAKSI 2018 memuat capaian dan progress
program RBTK diantaranya penetapan Inpres Nomor 4/2018 tentang
Peningkatan Pengawasan Penerimaan Pajak Atas Belanja Pemerintah dan
PNBP, penetapan Perpres Nomor 40/2018 tentang Pembaruan Sistem
Administrasi Perpajakan, dan peluncuran Saving Bond Retail Seri 003
(SBR003). Selain itu, dimuat juga Fokus BERAKSI yang menjelaskan secara
lebih detil Program RBTK. Pada tahun 2018, fokus Beraksi memuat informasi
tentang peran dan tugas Duta Transformasi, panduan kerja tahun 2018.
44
Inisiatif Strategis RBTK
45
3. Festival Budaya
Dalam rangka menyebarluaskan Program Penguatan Budaya Organisasi
Kementerian Keuangan, telah dilaksanakan Festival Budaya pada tanggal 3 &
4 Desember 2018 di Aula Dhanapala. Festival Budaya juga dilaksanakan
sebagai bagian dari manajemen perubahan dalam Program Digital
Transformation dan untuk meningkatkan awareness terkait the New Thinking
of Working. Peserta yang hadir yaitu Menteri Keuangan, Para Pimpinan Unit
Eselon I, Pimpinan Unit Eselon II terkait di lingkungan Setjen, Sekretaris Unit
Eselon I, Ketua dan Anggota PMO, Duta Transformasi, Pengelola SDM,
Organisasi dan UKI Unit Eselon I, Open Registration. Kegiatan yang
dilaksanakan pada Festival Budaya yaitu :
Peluncuran aplikasi HRIS, NADINE 2.0., Dashboard BMN, dan
KemenkeuLIB oleh Menteri Keuangan yang dilanjutkan dengan
pemberian arahan dan dialog;
Seminar dan Diskusi mengenai Implement an Effective Code of Ethics and
Code of Conduct dengan narasumber Humaniati (Kepala Biro SDM
Kemenkeu), Tasdik Kinanto (Anggota KASN), Nurirdzuana Ismail (Head of
Integrity Risk Management – Petronas), serta moderator Rahayu Puspasari
(Direktur LMAN);
Seminar mengenai Living the Values oleh Hiskia Purwoko (Head of Human
Capital Development Astra International);
Seminar mengenai Channeling the Value with Your Executive Presence oleh
Wiweko Adi Nugroho (CEO Lead+Beyond);
Seminar dan Diskusi mengenai Transformasi Mindset & Produktifitas di
Era Digital dengan narasumber Wawan Ariyanto (Corporate Deputy
Director of Personal Care, Control, and Development PT. KAI), Isnaeni
Achdiyat (Partner PT. Ernst & Young), Dharma Syahputra (VP HC Strategic
Management Telkom), serta moderator Eka Damayanti (Kepala Sub
Direktorat Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi, DJP);
Seminar mengenai The New Landscape of Working oleh Lea Avilliani Aziz
(Ketua Himpunan Desainer Indonesia);
Seminar dan Diskusi Membangun Digital Culture yang Positif Melalui
Media Sosial dengan narasumber Yudhist Ardana (Youtuber), Wafa
Taftazani (Youtube Indonesia), Alffy Rev (Youtuber), dan narasumber
Anggi (Badan Kebijakan Fiskal);
Seminar dan Diskusi mengenai The New Thinking of Working oleh Amadea
Verena Leonardo (Diaspora Indonesia) dan Muhammad Hafizullah Lubis
46
Inisiatif Strategis RBTK
(Duta Transformasi Terbaik 2017) dengan moderator Billy Boen
(Founder Young on Top);
Showcase Coworking Space oleh Anggota HDII;
Dialog Aspirasi yang merupakan sesi dialog antara Tim CTO dengan
pegawai Kemenkeu dalam rangka menggali aspirasi-aspirasi dari
pegawai Kemenkeu untuk kemudian dirumuskan menjadi masukan bagi
pimpinan;
User experience and showcase aplikasi HRIS, NADINE 2.0., Dashboard
BMN, dan KemenkeuLIB.
47
Pembekalan Duta Sekretariat Jenderal dilaksanakan pada tanggal 12
September 2018. Pada kegiatan tersebut, CTO menyampaikan paparan
mengenai arah RBTK yang memerlukan dukungan Sekretariat Jenderal. Fokus
paparan dalam kegiatan tersebut adalah mengenai pentingnya penguatan
budaya organisasi dan transformasi digital Kemenkeu. Selain itu, terkait
partisipasi para Duta Transformasi, disampaikan bahwa bentuk dukungan
yang diperlukan diantaranya, pelaksanaan internalisasi sesuai panduan Duta,
kreativitas dalam melakukan internalisasi, dan perlunya dorongan terkait
upaya perbaikan di Kemenkeu.
48
Inisiatif Strategis RBTK
“ The price of doing the same
old thing is far higher than the
price of change
Bill Clinton
“
49
“ Shaping your culture is more than
half done when you hire your
team.
Jessica Herrin
“
50
Penguatan Budaya Organisasi
BAB II
Kementerian Keuangan
51
Penguatan Budaya Organisasi Kementerian Keuangan
52
Framework (MIF) oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi,
Birokrasi, dan Teknologi Informasi selaku Ketua Pelaksana Harian TRBTKP
(CTO). MIF merupakan pendekatan komprehensif untuk memperkuat
integritas dan meningkatkan upaya pencegahan korupsi dalam organisasi
Kementerian Keuangan.
MIF digunakan sebagai panduan (guidelines) pegawai di Kementerian
Keuangan untuk meminimalisir peluang penyalahgunaan wewenang dalam
Penguatan Budaya
berhubungan dengan stakeholders. MIF merupakan living document yang
Organisasi
dapat direvisi atau diperbaharui apabila terdapat masukan dari unit Eselon I
maupun stakeholders lain. MIF disusun dengan mengadopsi framework yang
dimiliki oleh OECD (best practices). Dalam penyusunan MIF CTO
Cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas
Supporting Integrity:
Enforcing Integrity
• Leadership and Culture of Integrity
• Investigations and Hearings
02 •
•
Business Process Development
Communications and Awareness Rising 04 • Sanctions
• Tarining
53
meningkatnya unit Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
54
Evaluasi Reformasi Birokrasi baik pada kick-off meeting tanggal 20 Agustus
2018 maupun pada saat rapat pendalaman. Pada prinsipnya Kementerian
PAN-RB mendukung program perubahan/perbaikan yang dilakukan oleh
Kementerian Keuangan, termasuk program penguatan budaya Kementerian
Keuangan serta gerakan efisiensi, dan akan dijadikan contoh bagi
Kementerian/Lembaga lain.
Penguatan Budaya
D. Penyusunan Kode etik Kementerian Keuangan
Organisasi
Menteri Keuangan telah menetapkan kode etik melalui Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 mengenai kode etik dan kode
Perilaku Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Penyusunan Kode etik tersebut telah melalui serangkaian proses yaitu
penyusunan konsep, benchmarking, Focus Group Discussion, permintaan
masukan dari unit eselon I, dan rapat pembahasan. Benchmarking
dilaksanakan untuk menggali mengenai konsep awal dan format kode etik
serta implementasinya berdasar best practice misalnya implementasi kode
etik di Komisi Pemberantasan Korupsi, Dewan Perwakilan Rakyat dan
Otoritas Jasa Keuangan.
Tidak seperti PMK sebelumnya (PMK 161/2012) yang merujuk pada PP
42/2004, PMK 190/2018 ini merujuk pada nilai – nilai Kementerian
Keuangan yaitu nilai Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan
Kesempurnaan. Selain mengatur mengenai kode etik dan kode Perilaku,
PMK tersebut mengatur juga mengenai pencegahan pelanggaran kode etik
dan kode perilaku, dan penegakan pelanggaran kode etik dan kode perilaku
yang mencakup penegakan oleh atasan langsung dan pembentukan majelis.
55
Selanjutnya, indikator-indikator yang telah ada dikalibrasi dengan tools model
Bureaucracy Measurement Index, untuk selanjutnya dilakukan penyusunan
rancangan awal atas indikator-indikator yang akan digunakan dalam
mengukur indeks efisiensi birokrasi. Untuk menggali masukan terhadap
indikator efisiensi birokrasi yang telah disusun CTO melaksanakan Focus
Group Discussion (FGD) dengan para Sekretaris Unit Eselon I, para pejabat
pengelola SDM, Organisasi dan Tatalaksana, Keuangan, Kinerja dan Risiko
pada seluruh unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan.
Simulasi indikator hasil FGD pada beberapa satuan kerja di lingkungan
Kementerian Keuangan (Biro Umum Setjen, Kanwil DJPP DKI Jakarta, KPPN
VII DKI Jakarta, KPKNL III DKI Jakarta, dan KPPBC Kantor Pos Pasar Baru)
dilakukan dengan hasil sebagai berikut:
INDEKS BIROKRASI
Bubble size indicates the risk management maturity (i.e. large = high maturity, small = minimal maturity
100%
EFEKTIVITAS
35,8 Unit 3
59,6% Unit 2
90%
58,2%
Unit 1
55,8%
Unit 5
80% Unit 4 48,2%
EFISIENSI
56
Penguatan Budaya
Organisasi
Gambar 19 Indikator Efisiensi Birokrasi
57
peserta yang lulus tes e-learning.
Namun demikian, hanya 70 orang
yang mengikuti workshop
Penyuluh Antikorupsi Jenjang
Pratama, dan sebanyak 41 orang
mengikuti sertifikasi dengan
predikat kompeten. Setelah
dilaksanakan klarifikasi integritas,
hanya 38 yang berhasil
mendapatkan sertifikasi Penyuluh
Antikorupsi Jenjang Pratama.
Pada tahun 2019 pelaksanaan
workshop dan sertifikasi
penyuluh antikorupsi akan
dilaksanakan oleh BPPK dengan
berkerjasama dengan Inspektorat
Jenderal Kementerian Keuangan
dan KPK. Pelaksanaan workshop
tahun 2019 ditargetkan diikuti
oleh 915 peserta yang
merupakan perwakilan dari
seluruh unit eselon II
Kementerian Keuangan. Dengan
meningkatnya jumlah pegawai
Kementerian Keuangan yang
menjadi penyuluh antikorupsi,
Gambar 20. Progress Jumlah Peserta diharapkan pemahaman dan
Sertifikasi Anti Korupsi Per tahap awareness pegawai terhadap sikap
antikorupsi semakin meningkat.
G. Culture Reassessment
58
responden sebanyak 16.700 orang (21,9% dari populasi).
Hasil pengukuran Budaya Organisasi Kementerian Keuangan adalah sebagai
berikut:
Penguatan Budaya
Organisasi
Gambar 21. Change Readiness Kemenkeu
59
2. Pengukuran indeks persepsi efisiensi
Indeks persepsi efisiensi berbeda dengan indeks efisiensi birokrasi pada
pembahasan sebelumnya. Pada penilaian ini, efisiensi diukur berdasarkan
persepsi/yang dirasakan pegawai. Indeks persepsi efisiensi Kementerian
Keuangan dinilai meningkat yaitu dari 6.4 dari tahun 2017 menjadi 7.5
(skala 10) di tahun 2018. Beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi
diantaranya intepretasi gerakan efisiensi ternyata masih bervariasi dan
dalam pelaksanaannya, dan ada yang diterapkan sebagai pengurangan
anggaran semata. Gerakan efisiensi yang telah mencakup penyempurnaan
proses bisnis dan layanan serta teknologi informasi diyakini telah
digunakan secara maksimal dalam melakukan monitoring dan evaluasi
antar wilayah terutama untuk menekan biaya.
3. Indeks Budaya
Hasil penilaian terkait tata nilai Kementerian Keuangan untuk melihat
indkes budaya adalah sebagai berikut:
60
Pegawai sudah memahami dan menjalankan nilai integritas, serta
memiliki keberanian untuk menegur dan menjadi contoh.
Pegawai Kementerian Keuangan sudah sadar atas tuntutan tugas dan
harapan organisasi, pegawai juga memahami pentingnya berbagi
pengetahuan dan komitmen waktu.
Dalam implementasi sinergi, kerjasama antar unit sepertinya sudah
berjalan dengan baik dan tidak ada ketimpangan.
Penguatan Budaya
Pegawai Kementerian Keuangan juga sudah memahami perlunya
Organisasi
pelayanan dalam menjalankan tugasnya dan juga secara terus
menerus mencari jalan yang terbaik untuk melayani masyarakat.
Untuk kesempurnaan, sebagian unit kerja sudah mulai terbuka akan
ide kreatif untuk melakukan perbaikan dan arahan pimpinan.
Selain penilaian atas tata nilai, aspek keteladanan merupakan aspek yang
penting dalam perbaikan budaya organisasi. Seperti hasil survei tahun
2017, Menteri Keuangan dan pejabat eselon III masih menjadi sosok
penting yang menjadi teladan para pegawai. Oleh karenanya, Duta
Transformasi tahun 2019 akan lebih baik apabila tetap diisi oleh para
pejabat eselon III selaku Change Agent yang dibantu oleh Pejabat Eselon IV
dan Pelaksana selaku Lighthouse Team.
Peninkatan indeks Budaya Kementerian Keuangan menandakan bahwa
program Penguatan Budaya Kementerian Keuangan telah dilaksanakan
dengan baik dan membawa dampak positif bagi perbaikan Budaya
Organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan.
61
“ “When digital transformation
is done right, it’s like a cater-
pillar turning into a butterfly,
but when done wrong, all you
have is a really fast caterpillar.”
George Westerman | Principal Research Scientist with
the MIT Sloan Initiative on the Digital Economy
“
62
PEMBANGUNAN
ENTERPRISE ARCHITECTURE (EA) BAB III
KEMENTERIAN KEUANGAN
63
Pembangunan Enterprise Architecture
Kementerian Keuangan
64
A. Progres Pembangunan EA Kementerian Keuangan
Pembangunan EA yang sudah dimulai sejak awal September tahun 2018
telah menunjukkan progres yang cukup signifikan dengan mulai
dirumuskannya visi digital transformasi serta dilaksanakannya EA readiness
assessment dan EA maturity assessment yang hasilnya digunakan sebagai
masukan awal untuk membangun EA Kementerian Keuangan dan
memperbaiki layanan di tingkat pusat maupun vertikal (kantor wilayah/
kantor pelayanan). Secara garis besar, progres pembangunan EA
Kementerian Keuangan pada tahun 2018 dilaksanakan melalui perumusan
visi transformasi digital Kementerian Keuangan, pembangunan stakeholder
Enterprise Architecture
awareness, pelaksanaan EA readiness assessment, pelaksanaan EA maturity
Kemenkeu
assessment, melihat current state architecture, dan pelaksanaan capacity
building baik melalui sharing session, training maupun workshop.
65
Gambar 23. Wawancara dengan Sekretaris Jenderal dalam Rangka Current MOF Business Vision Assessment
b. Data Analytics
• Layanan kepada stakeholder didukung oleh analisis data (data driven)
terutama dalam pengambilan keputusan
• Terdapat dukungan berupa keberadaan dashboard dan reporting
system.
c. Mobility
• Layanan kepada stakeholder dapat dilakukan secara mobile sehingga
dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan
d. Stakeholder Engagement
• Meningkatkan kenyamanan stakeholder dalam menerima layanan
• Meningkatkan efisiensi
• Otomasi
e. Cyber Security
• Memiliki kemampuan keamanan cyber yang memadai khususnya
terkait layanan yang menggunakan teknologi.
66
Disamping itu, wawancara juga telah dilakukan dengan stakeholder
eksternal Kementerian Keuangan sebagai bagian dalam proses
penyusunan visi digital Kementerian Keuangan. Wawancara dilakukan
antara lain dengan Bank Dunia, Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan
Enterprise Architecture
Kemenkeu
Gambar 24. FGD Digital Vision
2. Stakeholder Awareness
Pembangunan awareness atau kesadaran terhadap pentingnya EA
Kementerian Keuangan telah dilakukan untuk memperoleh dukungan dan
komitmen pimpinan Kementerian Keuangan dalam implementasi the
67
Gambar 25. Workshop Enterprise Architecture
68
arsitektur serta melakukan kustomisasi atas The Open Group
Architecture Framework (TOGAF) yang digunakan sebagai framework
dalam pembangunan EA.
c. Topik terakhir adalah ilustrasi tahapan pengembangan EA untuk
masing-masing arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, dan
arsitektur teknologi.
Enterprise Architecture
pimpinan di Kementerian Keuangan untuk memperoleh dukungan dan
Kemenkeu
komitmen pimpinan Kementerian Keuangan dalam implementasi the
Enterprise Architecture Ministry of Finance (TEAM Finance).
Pengembangan stakeholders awareness juga dilaksanakan melalui
sosialisasi/ kampanye implementasi EA dalam berbagai kesempatan, serta
melalui assessment yang meliputi EA readiness assessment dan maturity
assessment yang akan dipaparkan pada poin-poin selanjutnya.
3. EA Readiness Assessment
EA readiness assessment telah dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat
kesiapan Kementerian Keuangan dalam rangka implementasi EA. Hasil
assessment ini memberikan gambaran EA capability yang dimiliki
Kementerian Keuangan saat ini, baik dari aspek kualitatif maupun
kuantitatif. Assessment ini selanjutnya memungkinkan Kementerian
Keuangan mendefinisikan dan mamahami desired state dari EA capability.
EA readiness assessment dilakukan dengan menggunakan framework
berbasis survei pada unit-unit eselon I di Kementerian Keuangan yang
bertujuan untuk menilai kemampuan arsitektur Kementerian Keuangan.
Pendekatan yang digunakan memberikan gambaran kesiapan organisasi
69
Kementerian Keuangan untuk mengadopsi EA yaitu meliputi aspek SDM,
proses, pemerintahan, struktur, dan teknologi.
70
4. EA Maturity Assessment
EA maturity assessment dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat maturitas
EA Kementerian Keuangan. Sama halnya dengan EA readiness assessment,
maturity assessment ini juga menggunakan framework berbasis survei
kepada unit-unit di Kementerian Keuangan. EA maturity assessment
bertujuan untuk menilai kemampuan arsitektur Kementerian Keuangan.
Enterprise Architecture
Kemenkeu
Gambar 27. EA Maturity Level
71
program/proyek tertentu (ad-hoc), dan belum diimplementasikan
terstruktur sebagai bagian dari alat strategis organisasi. Salah satu
responden bahkan menyatakan bahwa perencanaan arsitektur saat ini
terbatas pada proram/proyek terkait IT saja.
72
Keahlian dibidang arsitektur saat ini terbatas di beberapa individu,
karena pelatihan tidak diberikan kepada seluruh pegawai tetapi
hanya kepada beberapa pegawai di setiap unit eselon I;
Tingginya kesadaran (awareness) terhadap implementasi EA hanya
berada pada pegawai pada lingkungan kantor pusat, khususnya pada
unit-unit yang terkait langsung dengan arsitektur;
Kolaborasi dan sosialisasi atas EA awareness belum terjadi secara
sistematis, namun masih dalam level individual antar pegawai.
Enterprise Architecture
Kemenkeu
73
menyusun future state architecture Kementerian Keuangan dengan
melakukan berbagai perbaikan dalam proses bisnis, data, aplikasi, dan
teknologi.
Sehubungan dengan hal ini, assessment telah dilakukan untuk melihat
arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi
Kementerian Keuangan saat ini, termasuk mengidentifikasi area-area yang
masih perlu perbaikan (pain points) serta inventarisasi sistem informasi dan
teknologi Kementerian Keuangan saat ini.
Pembangunan as-is business architecture, as-is information system architecture
dan as-is technology architecture telah mencapai hasil diatas 90% diakhir
tahun 2018.
a. As-is business architecture assessment telah mencapai 97%. Untuk
mencapai hasil 100% masih perlu dilakukan pembahasan gaps dan
74
opportunities untuk perbaikan proses bisnis dengan eselon 2 dan 3 di
salah satu unit eselon II di Kementerian Keuangan;
b. As-is information system architecture dan as-is technology architecture
telah mencapai hasil masing-masing 90%. Status per Desember 2018
tersebut menunjukkan masih diperlukan diskusi lebih dalam terkait
landscape information system architecture dan as-is technology
architecture.
Enterprise Architecture
Kemenkeu
Gambar 30. Arahan Staf Ahli OBTI dalam Workshop As-Is Assessment Kemenkeu
6. Capacity Building
Kegiatan yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung pembangunan EA
Kementerian Keuangan adalah terkait penyelenggaraan rangkaian kegiatan
capacity building berupa Forum Group Discussion, sharing session, training
dan workshops. Beberapa pelatihan teknis yang telah dilaksanakan meliputi
TOGAF, BPMN dan Archimate. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan
75
pegawai unit eselon II yang menangani proses bisnis dan IT pada seluruh unit
eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan.
76
Keuangan sebagai konsep end-state arsitektur proses bisnis dan sistem
informasi (business case);
c. Finalisasi blueprint dan roadmap solusi TEAM Finance yang merupakan
target deliverables konsultansi EA tahun 2019;
d. Penugasan dedicated architect dari masing-masinf unit Eselon I untuk
melaksanakan beberapa tugas sebagai berikut:
Penyelesaian arsitektur proses bisnis, data, aplikasi, dan teknologi
dengan menggunakan tools EA Kementerian Keuangan (Orbus
iServer);
Penyiapan desain solusi untuk mendukung implementasi inisiatif
Enterprise Architecture
strategis transformasi digital Kementerian Keuangan (business
Kemenkeu
case);
Pembahasan roadmap implementasi solusi EA.
e. Pembahasan dan finalisasi roadmap implementasi solusi EA dalam
Forum Sekretaris dan Rapat Pimpinan Kementerian Keuangan;
f. Penyiapan kajian untuk kemungkinan kebutuhan lisensi tambahan EA
tools Kemenkeu.
77
“ Few things are more important
during a change event than com-
munication from leaders who can
paint a clear and confidence-
inspiring vision of the future.
Sarah Clayton
“
78
PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2018 BAB IV
KEMENTERIAJN KEUANGAN
79
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Keuangan Tahun 2018
80
Gambar 31. Kriteria Penilaian PMPRB
PMPRB Kemenkeu
Pelaksanaan RBTK di Kementerian Keuangan dikelola berdasarkan beberapa
payung hukum, antara lain, pertama Peraturan Presiden nomor 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Kedua,
Keputusan Menteri Keuangan nomor KMK 36/KMK.01/2014 tentang Cetak
Biru Program Transformasi Kelembagaan Tahun 2014-2025. Ketiga,
Keputusan Menteri Keungan nomor KMK 974/KMK.01/2016 tentang
Implementasi Strategis Program Reformasi dan Transformasi Kelembagaan.
Dan, keempat adalah Keputusan Menteri Keuangan nomor KMK 43/
KMK.01/2017 tentang Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi
Kelembagaan Kementerian Keuangan tahun 2017-2019.
81
Gambar 32. Alur Penilaian PMPRB
Pengarah terdiri atas Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Staf Ahli
Menteri Keuangan Bidang Organisasi Birokrasi dan Teknologi Informasi,
dengan penanggung jawab adalah Inspektur VII Inspektorat Jenderal, Chief
Change Management Officers II, CTO Sekretariat Jenderal dan Change
Management Officer II, CTO Sekretariat Jenderal.
82
PMPRB Kemenkeu
Proses PMPRB dilakukan secara online melalui aplikasi yang dapat diakses
melalui https://pmprb.menpan.go.id/. Untuk mengakses halaman ini,
Kementerian Lembaga/Instansi harus memiliki ID pengguna. ID pengguna
aplikasi PMPRB di Kementerian Keuangan dikelola oleh Inspektur Jenderal
Kementerian Keuangan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.
83
penilaian pada aspek Proses, dan tiga area penilaian pada aspek Hasil. Setelah
penilaian selesai dilakukan, Inspektur Jenderal melalui assessor kemudian
mengirimkan hasil penilaian kepada Sekretaris Jenderal Kemenkeu untuk
diperiksa, apabila ada yang kurang sesuai Sekretaris Jenderal akan
mengembalikan ke assessor di Inspektorat Jenderal untuk dikoreksi atau
dilengkapi. Apabila pemeriksaan telah selesai dilakukan oleh Sekretaris
Jenderal, maka penilaian ini dikirimkan kepada KemenPAN-RB untuk diperiksa
kembali dan dievaluasi oleh tim evaluator.
C. Hasil PMPRB
84
penguatan akuntabilitas, dan peningkatan kualitas pelayanan publik dengan
baik. Beberapa inovasi terkait manajemen perubahan misalnya komitmen
pimpinan unit eselon I terkait nilai-nilai Kementerian Keuangan yang
disampaikan melalui vlog. Dalam hal penataan peraturan perundang-
undangan, telah dilaksanakan pemangkasan peraturan/keputusan Menteri
Keuangan sebanyak 88 PMK/KMK, semula 124 PMK/KMK menjadi hanya 36
PMK/KMK.
PMPRB Kemenkeu
pelaksanaan RB dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh stakeholder.
Kementerian Keuangan juga perlu menginternalisasi kebijakan terbaru, serta
mendorong pimpinan langsung untuk melaksanakan coaching dan konseling
minimal 3 bulanan untuk membangun budaya kinerja secara berkelanjutan.
85
Gambar 34. Perbandingan Hasil PMPRB
86
PMPRB Kemenkeu
87
“ In business, what’s
dangerous is not to
evolve
Jeff Bezos | CEO of Amazon
“
88
TRANSFORMASI DIGITAL MENUJU
KEMENTERIAN KEUANGAN MODERN BAB V
89
Transformasi Digital
Menuju Kementerian Keuangan Modern
90
Untuk mewujudkan komitmen transformasi digital Kementerian Keuangan
melalui integrasi arsitektur proses bisnis, data, aplikasi, dan teknologi,
dibutuhkan afirmasi visi transformasi digital Kementerian Keuangan yang telah
dilakukan pada Leaders Offsite Meeting (LOM) pada tanggal 14 s.d. 15
Desember 2018. Penetapan visi dan arah organisasi ke depan merupakan
tahapan krusial dalam Enterprise Architecture guna menemukan titik sinergi
dan memastikan dukungan high-level secara berkelanjutan di sepanjang proses
transformasi digital tersebut.
Afirmasi visi digital dalam LOM dilakukan dengan mengevaluasi relevansi dan
efektifitas visi dan misi Kementerian Keuangan saat ini dalam mendorong
aspirasi digital. Pembahasan visi dan misi Kementerian Keuangan oleh menteri
dan para eselon I dalam LOM tahun 2018 didasarkan dengan
mempertimbangkan tantangan masa kini menuju perkembangan Industri 4.0,
aspirasi pimpinan, aspirasi pegawai, serta tantangan pengembangan SDM.
Aspirasi pimpinan dan stakeholder dilakukan melalui in-depth interview terkait
harapan Kemenkeu di masa yang akan datang. Aspirasi pegawai diraih melalui
kuesiner terhadap pegawai dengan komposisi milenial saat ini yang telah
mencapai kurang lebih 60%. Sementara, tantangan pengembangan SDM 10
tahun mendatang dicapai untuk mengadopsi prinsip organisasi modern yaitu
flat and boundaryless organization dan adaptive and tech savvy HR.
Untuk mendorong Kementerian Keuangan digital, pimpinan Kementerian
Keuangan menilai bahwa visi Kementerian Keuangan untuk “menjadi
penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkeadilan di
Abad ke-21” telah mencakup aspirasi digital. Penerapan inovasi secara
berkelanjutan untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas
layanan kepada masyarakat dengan lebih baik merupakan elemen intrisik
Transformasi Digital
dalam visi dan nilai-nilai Kementerian Keuangan serta didukung oleh budaya
organisasi yang terbuka dengan perubahan. Untuk itu, pengembangan proses
bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan SDM yang adaptif sesuai kemajuan
teknologi diyakini mampu memperkuat fokus atas misi Kementerian Keuangan
pada pengelolaan APBN secara efektif dan efisien serta pengelolaan neraca
pemerintah pusat dengan risiko minimum.
Pimpinan menyadari bahwa proses refining arsitektur proses bisnis dan sistem
informasi menuju Kementerian Keuangan Digital membutuhkan kolaborasi
seluruh jajaran dan pergeseran paradigma kinerja (new thinking of working).
Untuk itu, proses penyusunan Cetak Biru dan Peta Jalan implementasi solusi
Enterprise Architecture Kementerian Keuangan didorong melalui inisiatif
91
Program RBTK tahun 2019 untuk mendorong transformasi digital sejalan
dengan end-state Enterprise Architecture Kementerian Keuangan.
92
desain dalam mendorong hilangnya ’silo’ baik secara vertikal maupun
horisontal, kebijakan flexible working hour dan flexible working space termasuk
Transformasi Digital
remote working untuk mendorong work life balance dan produktivitas kerja, dan
membangun green office yang mendukung efisiensi dan environment friendly
(paperless & energy saving). Inisiatif untuk menciptakan New Thinking of Working
termanifestasi pula dalam inisiatif terkait Office Automation, Modern e-Learning
dan Flatter & Boundaryless Organization (organisasi dan SDM)
93
B. Implementasi Office Automation dalam rangka
Membangun Digital Workplace
Inisiatif ini bertujuan untuk mewujudkan proses bisnis dan layanan yang
efisien dari sisi biaya, mutu dan waktu. Penerapan e-Kemenkeu disiapkan
untuk menunjang kesiapan Kementerian Keuangan sebagai digital workplace
melalui satu platform office yang sama, terintegrasi dan dengan tingkat user
experience yang optimal. e-Kemenkeu diharapkan mampu mendorong respon
kebijakan lebih tanggap (lintas Unit Eselon I) melalui jalur arahan/disposisi
lebih lean dan terpantau, membangun pola kerja secara digital dan kolaboratif
melalui video conference, sharing folder, knowledge management system,
mendukung pemanfaatan data untuk kebutuhan strategis, konsistensi respon
kebijakan dan mengurangi silo melalui Single Sign On (dengan data Human
Resource Information System (HRIS) sebagai backbone).
Melalui optimalisasi Office Automation, akan terbentuk paradigma kerja baru
(New Thinking of Working) sebagai penentu kesiapan penerapan flexible working
scheme, compressed working hours dan remote working. Di sisi lain Office
Automation di Kementerian Keuangan untuk mewujudkan green organization
adalah sebuah tujuan, bukan hanya sebagai byproducts.
94
Menteri Keuangan. Sejalan dengan Transformasi Kelembagaan tersebut, maka
didukung dengan kebijakan zero growth pegawai Kemenkeu.
95
F. Joint Program Optimalisasi Penerimaan
Untuk mengoptimalkan penerimaan negara dan penegakan hukum di bidang
perpajakan, kepabeanan dan/atau cukai, serta Penerimaan Negara Bukan
Pajak, dilakukan perluasan cakupan Joint Program Direktorat Jenderal Pajak
dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan melibatkan Direktorat Jenderal
Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan. Scale-up Joint Program didorong melalui integrasi
proses bisnis dan meningkatkan kolaborasi melalui kegiatan yang mencakup
joint analysis, joint audit, joint collection, joint investigasi, joint proses bisnis, dan
secondment. Outcomes dari inisiatif ini adalah pencapaian target penerimaan
negara yang bersumber dari sinergi, penurunan persentase piutang macet,
realisasi cost recovery tidak melebihi dari yang ditargetkan, dan meningkatkan
kepatuhan bendahara pemerintah daerah.
96
diharapkan mampu mendukung pencapaian tujuan pada integrasi proses
bisnis pengelolaan keuangan negara dan penurunan proses kerja klerikal dan
biaya administrasi di Satuan Kerja, KPPN, Kanwil DJPB, DJA, DJPK, dan DJKN
yang signifikan. Proses automasi juga diharapkan mampu memberikan
kepastian pembayaran belanja operasional pemerintah melalui service level
agreement dan audit trail yang lebih terjaga. Dengan demikian, K/L dan Satker
dapat menjadi lebih fokus dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok
utamanya.
97
dalam perencanaan dan penganggaran diharapkan mampu mendorong
quality spending dengan fokus integrated/comprehensive data analytics dan
evaluasi anggaran.
98
“ The heart and soul of
a company is creativity
and innovation
Robert Iger | CEO of Walt Disney
“
99
100
Penutup
101
“ The greatest danger in times
of turbulence is not the turbu-
lence – it is to act with yester-
day’s logic.
Peter Drucker
“
102