Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD


EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

IKHSAN PRIMATRA
61114155

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2017
NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD


EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM TAHUN 2017

Ikhsan Primatra
Fakultas Kedokteran Universitas Batam
ABSTRAK
Ikhsan Primatra, 61114155, 2017. Hubungan Hipertensi Dengan Gagal Ginjal Kronik di
RSUD Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2017. Skripsi. Fakultas Kedokteran Univesitas
Batam.

Latar Belakang: Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan
fungsi ginjal karena adanya kerusakan parenkim ginjal yang bersifat kronik dan irreversible.
Gagal Ginjal Kronik dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, salah satunya adalah
hipertensi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah
normal yaitu lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg. Kejadian hipertensi yang bersifat
kronik mengakibatkan rusaknya nefron ginjal sehingga terjadi penurunan fungsi ginjal dan
berakhir sebagai penyakit gagal ginjal kronik.

Metode Penelitian: Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain penelitian analitik
observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus 2017.
Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum
Daerah Embung Fatimah Kota Batam yang tercatat pada data rekam medik tahun 2016, dan
didapatkan 111 sampel dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan data rekam medik pasien rawat jalan di poli penyakit
dalam tahun 2016. Setelah itu data di analisis secara univariat dan bivariat dengan komputer
menggunakan uji chi-square.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan, pasien hipertensi yang mengalami gagal ginjal kronik
sebanyak 67 orang (93,1%) dan yang tidak mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 5 orang
(6,9%). Pasien tidak hipertensi yang mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 10 orang (25,6%)
dan yang tidak mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 29 orang (74,4%). Berdasarkan hasil
uji statistik diketahui terdapat hubungan yang antara hipertensi dengan kejadian gagal ginjal
kronik dengan p value = 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara Hipertensi dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik.

Kata Kunci: Hipertensi, gagal ginjal kronik, faktor risiko.


NASKAH PUBLIKASI

THE CORRELATION OF HYPERTENSION AND CHRONIC KIDNEY FAILURE


INCIDENCE IN RSUD EMBUNG FATIMAH, BATAM, 2017

Ikhsan Primatra
Faculty of Medicine University of Batam
ABSTRACT
Ikhsan Primatra, 61114155, 2017. The Correlation of Hypertension and Chronic Kidney
Failure Incidence in RSUD Embung Fatimah, Batam, 2017. Thesis. Faculty of Medicine,
Batam University.

Research Background: A chronic kidney failure occurs as an abatement state of kidney


function due to chronic and irreversible kidney parenchymal damage. Chronic kidney failure
happens despite various risk factors, one of which is hypertension. Hypertension is an elevation
in blood pressure measurement that surpasses the normal blood pressure of more than or equal
to 140/90 mmHg. The incidence of chronic hypertension contributes to the destruction of renal
nephrons resulting the attenuation of its function and further terminated as a chronic kidney
failure ailment.

Research Method: This research is quantitative study designed as analytic observational


research with cross sectional approach done in August 2017. The population of this research is
the patients treated at Poli Penyakit Dalam (Internal Medicine Department) of RSUD Embung
Fatimah Batam documented on the medical records of 2016, which in turns, 111 respondents
were selected as the sample through simple random sampling method. Further, the data
gathered from the medical records of the patients was analyzed by univariate and bivariate chi-
square statistical test.

Results: The result reveals 67 hypertensive patients (93.1%) experience chronic kidney failure,
whereas 5 of them (6.9%) with no chronic kidney failure detected. Conversely, 10 patients
(25.6%) with no hypertension experience chronic renal failure, however 29 of them (74.4%)
are not. Based on chi square statistical test, it is noted that there is a correlation between
hypertension and the incidence of chronic renal failure of the patients with p value = 0.000 (p
<0.05) meaning H0 is rejected and H1 accepted.

Conclusion: From these findings, it can be concluded that there is a significant correlation
between hypertension and chronic kidney failure incidence in RSUD Embung Fatimah Batam
in 2017.

Keywords: Hypertension, chronic kidney failure, risk factor.


NASKAH PUBLIKASI

LATAR BELAKANG di 4 daerah percontohan Bali, Jakarta,


Hipertensi adalah penyakit yang makin Surabaya dan Yogyakarta, didapatkan
banyak dijumpai di Indonesia, terutama di prevalensi hipertensi umur 18 tahun keatas
kota-kota besar. Hipertensi adalah sebesar 19,4% dan 26,9% dari data tersebut
peningkatan tekanan darah yang melebihi dikategorikan hipertensi stadium II
tekanan darah normal seperti apa yang telah menurut JNC 7 (Suwitra, 2009).
disepakati oleh para ahli yaitu lebih dari Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
atau sama dengan 140/90 mmHg (JNC 7) Kota Batam tahun 2014 didapatkan
(Sudoyo,2010). penderita hipertensi sebanyak 5.053 jiwa,
Hipertensi saat ini masih menjadi yang terdiri dari 2.326 pria dan 2.727
masalah utama di dunia. Menurut (JNC,7), penderita hipertensi wanita. Sedangkan
hampir 1 milyar orang menderita hipertensi pada 2015 terjadi peningkatan jumlah
di dunia. Menurut laporan World Health penderita hipertensi, didapatkan 6.774
Organization (WHO), hipertensi penderita, yang terdiri dari 2.638 pria dan
merupakan penyebab kematian nomor satu 4.136 penderita hipertensi wanita.
di dunia. Menurut WHO dan The Tekanan darah di atas normal yang
International Society of Hypertension tidak ditangani dengan baik akan
(ISH), saat ini terjadi 600 juta penderita menyebabkan komplikasi yang lebih berat,
hipertensi di seluruh dunia, dan tiga juta salah satunya adalah penyakit ginjal
diantaranya meninggal setiap tahunnya (Sudoyo et al, 2009). Penyakit ginjal dan
(WHO, 2003). saluran kemih telah menyebabkan 850.000
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang kematian setiap tahunnya, hal ini berarti
atau 26,4% penghuni bumi menderita meduduki peringkat ke 12 tertinggi angka
hipertensi. Dari 972 juta penderita kematian atau peringkat tertinggi ke 17
hipertensi, 333 juta berada di negara maju angka kecacatan (WHO, 2009).
dan 639 sisanya berada di negara sedang Penyakit ginjal yang angka kejadianya
berkembang, temasuk Indonesia (Sanchez masih cukup tinggi diantaranya adalah
and Barriga, 2012). Penyakit gagal ginjal kronik yang
Penelitian berskala nasional dilakukan merupakan suatu keadaan dimana terdapat
perhimpunan hipertensi Indonesia pada penurunan fungsi ginjal karena adanya
tahun 2002 di Jawa, Sumatra, Kalimantan, kerusakan parenkim ginjal yang bersifat
Sulawesi dan Bali. Dari 3080 subjek kronik dan irreversible. Penurunan fungsi
dewasa umur 40 tahun atau lebih yang ginjal yang progresif dapat berakhir dengan
berobat pada praktik dokter, didapatkan gagal ginjal terminal dan berlanjut dengan
prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% kematian karena mahalnya biaya
pasien tanpa pengobatan antihipertensi. pengobatan untuk hemodialisa (Pradeep,
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2010).
yang dilakukan oleh Departemen Hasil survey di Amerika Serikat, Gagal
Kesehatan tahun 2004 mendapatkan Ginjal Kronik pada orang dewasa
prevalensi hipertensi di Pulau Jawa mengalami peningkatan dari jumlah awal
mencapai 41,9%. Dari survei yang 10% selama periode tahun 1988 hingga
dilakukan Pernefri dengan tujuan menilai 1994 menjadi 13% selama periode tahun
proteinuria dan hipertensi sebagai faktor 1999 hingga 2004 (Pradeep, 2010). Dari
resiko Gagal Ginjal Kronik pada populasi data di beberapa pusat nefrologi di
NASKAH PUBLIKASI

Indonesia memperkirakan insidensi Gagal dengan komputer menggunakan uji statistik


Ginjal Kronik berkisar antara 100-150/1 chi-square.
juta penduduk. Sedangkan, menurut data
dari Yadugi (yayasan peduli ginjal) di HASIL PENELITIAN
Indonesia kini terdapat sekitar 40.000 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
penderita gagal ginjal kronik, hanya 3.000 Rumah Sakit Umum Daerah Embung
diantaranya yang memiliki akses Fatimah (RSUD Embung Fatimah) adalah
pengobatan. Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Batam
Berdasarkan data yang didapatkan dari Provinsi Kepulauan Riau, berada di lokasi
Dinas Kesehatan Kota Batam tahun 2016 Kota Batam, tepatnya di jalan R. Soeprapto
didapatkan pasien gagal ginjal sebanyak Blok D No 1-9 Batu Aji Batam. RSUD
127 orang dengan rentang umur 15-65 Embung Fatimah berawal dari sebuah
tahun. Puskesmas Rawat Jalan yang
Dari latar belakang di atas maka dioperasionalkan pada tanggal 8 Oktober
dipandang perlu untuk dilakukan penelitian 1986 yang bernama Puskesmas Batu Aji.
mengenai hubungan hipertensi dengan Akhirnya setahap demi setahap
angka kejadian gagal ginjal kronik di salah berkembang seiring dengan makin
satu rumah sakit di Kota Batam, untuk beragamnya jenis pelayanan yang
penelitian ini peneliti memilih RSUD ditawarkan dan sesuai dengan disiplin ilmu
Embung Fatimah Batam dikarenakan angka tenaga medis yang dimiliki Puskesma Batu
kejadian dari gagal ginjal kronik dan Aji, serta semakin tingginya tuntutan
hipertensi paling tinggi di RSUD Embung masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
Fatimah Kota Batam. baik dan memuaskan, maka Pemerintah
Daerah Kota Batam terus mengembangkan
METODE PENELITIAN Rumah Sakit Umum Daerah Kota Batam.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Sehingga pada tanggal 30 Mei 2011, RSUD
kuantitatif. Desain penelitian ini adalah Embung Fatimah diresmikan oleh Menteri
analitik observasional dengan pendekatan Kesehatan RI Endang Rahayu
cross sectional, penelitian ini melakukan Sedyaningsih.
pengamatan pada rekam medik pasien Pada tanggal 21 November 2011
untuk mendapatkan data yang diperlukan. RSUD Embung Fatimah Kota Batam
Dengan menggunakan teknik sampel berubah kelas menjadi tipe C. Dan pada
simple random sampling dan rumus Taro tanggal 21 Januari 2013 berdasarkan
Yamane/Slovin diambil jumlah sampel Keputusan Menteri Kesehatan Republik
yang diperlukan. Populasi yang digunakan Indonesia RSUD Embung Fatimah Kota
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Batam berubah kelas C menjadi kelas B
rawat jalan di Poli Penyakit Dalam di
dengan luas lahan 38.000 𝑚2 dan luas
Rumah Sakit Umum Daerah Embung
bangunan 11.392 𝑚2 .
Fatimah Kota Batam yang tercatat pada
data rekam medik tahun 2016. Jumlah
populasi pada penelitian ini adalah
sebanyak 155 orang. Setelah itu data
dianalisis secara univariat dan bivariat
NASKAH PUBLIKASI

Hasil Penelitian dan Analisa B. Analisis Bivariat


Untuk mengetahui apakah terdapat
A. Analisis Univariat hubungan antara hipertensi dengan gagal
1. Distribusi frekuensi kejadian ginjal kronik maka dilakukan uji statistik
hipertensi dengan menggunakan uji chi-square.
Kejadian frekuensi persentase
Hipertensi Kejadian GGK

Hipertensi 72 64,9 Kejadian GGK Tidak Jumlah p


Hipertensi GGK value
Tidak 39 35,1 f % f % f %

Hipertensi Hipertensi 67 93,1 5 6,9 72 100


Jumlah 111 100 0,001
Tidak 10 25,6 29 74,4 39 100
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pasien Hipertensi
hipertensi di rsud embung fatimah Jumlah 77 34 111
kota batam tahun 2016
Tabel 4.3 Hubungan hipertensi
Dari tabel 4.1 didapatkan dari 111 dengan kejadian gagal ginjal kronik
pasien poli penyakit dalam, pasien yang di rsud embung fatimah kota batam
mengalami hipertensi sebanyak 72 orang tahun 2016
(64,9%) dan pasien tidak hipertensi
sebanyak 39 orang (35,1%). Dari tabel 4.3 diatas, hasil penelitian
didapatkan, pasien hipertensi yang
2. Distribusi frekuensi gagal ginjal mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 67
kronik orang (93,1%) dan yang tidak mengalami
Kejadian frekuensi persentase gagal ginjal kronik sebanyak 5 orang
GGK (6,9%). Pasien tidak hipertensi yang
69,4 mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 10
GGK 77
orang (25,6%) dan yang tidak mengalami
Tidak 34 30,6 gagal ginjal kronik sebanyak 29 orang
GGK (74,4%).
Jumlah 111 100 Maka didapatkan pasien hipertensi
yang mengalami gagal ginjal kronik
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi
sebesar 93,1% dan pasien tidak hipertensi
kejadian gagal ginjal kronik di rsud
yang mengalami gagal ginjal kronik
embung fatimah kota batam tahun
sebesar 25,6%.
2016
Setelah dilakukan uji analisis statistik
dengan chi-square diperoleh nilai p value =
Dari tabel 4.2 didaptkan dari 111 orang
0,001 angka tersebut menunjukkan angka
pasien poli penyakit dalam, yang
yang signifikan karena nilai p lebih kecil
mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 77
dari taraf signifikansi (α) = 5% (0,05).
orang (69,4%) dan yang tidak mengalami
Dengan hasil tersebut H0 ditolak dan
gagal ginjal kronik sebanyak 34 orang
didapatkan bahwa ada hubungan yang
(30,6%).
bermakna antara hipertensi dengan
NASKAH PUBLIKASI

kejadian gagal ginjal kronik di RSUD sedangkan 5 orang (35,7%) sisanya tidak
Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2016. menderita gagal ginjal kronik. Subjek
penelitian yang memiliki hipertensi lebih
PEMBAHASAN dari 10 tahun sebanyak 16 orang, yang
terdiri dari 13 orang (81,3%) menderita
A. Analisis Univariat gagal ginjal kronik dan 3 orang (18,7%)
1. Distribusi Frekuensi Hipertensi tidak menderita gagal ginjal kronik. Dalam
Hasil distribusi frekuensi kejadian penelitian ini dinyatakan bahwa terdapat
hipertensi pada tabel 4.1 diperoleh dari 111 hubungan antara lama hipertensi dengan
orang pasien, pasein yang mengalami kejadian gagal ginjal kronik, semakin lama
hipertensi ada sebanyak 72 orang (64,9%) menderita hipertensi maka semakin tinggi
dan pasien yang tidak mengalami hipertensi risiko untuk mengalami kejadian gagal
sebanyak 39 orang (35,1%). Data tersebut ginjal kronik.
menunjukan bahwa pasien yang mengalami 2. Distribusi Frekuensi Gagal Ginjal
hipertensi lebih banyak dibandingkan Kronik
dengan pasien yang tidak mengalami Hasil distribusi frekuensi kejadian
hipertensi. Menurut Guyton and Hall, 2007, gagal ginjal kronik pada tabel 4.2 diperoleh
peningkatan tekanan dan regangan yang dari 111 orang pasien, pasein yang
kronik pada arteriol di glomeruli diyakini mengalami gagal ginjal kronik ada
dapat menyebabkan sklerosis pada sebanyak 77 orang (69,4%) dan pasien
pembuluh darah glomeruli, hipertensi yang tidak mengalami gagal ginjal kronik
merupakan salah satu penyebab gagal sebanyak 34 orang (30,6%). Data tersebut
ginjal kronik melalui suatu proses yang menunjukan bahwa pasien gagal ginjal
mengakibatkan hilangnya sejumlah besar kronik lebih banyak dibandingkan dengan
nefron fungsional, semakin menunrnya pasien yang tidak gagal ginjal kronik.
jumlah nefron mengakibatkan penurunan Salah satu faktor resiko penyebab
fungsi ginjal lebih lanjut yang berakhir gagal ginjal kronik adalah usia yang lebih
dengan gagal ginjal kronik. tua (Mcclellan dan Flanders, 2003).
Beratnya pengaruh hipertensi pada Berdasarkan penelitian yang telah
ginjal tergantung dari tingginya tekanan dilakukan oleh Restu Prananda (2015)
darah dan lamanya menderita hipertensi. bahwa pasien yang berumur <60 tahun
Semakin tinggi tekanan darah dalam waktu sebanyak 62 orang, yang terdiri dari 38
lama maka semakin berat komplikasi yang orang (61,3%) menderita gagal ginjal
dapat ditimbulkan (Tessy, 2009). Teori ini kronik dan 24 orang (38,7%) tidak gagal
diperkuat oleh penelitian Adha Nurjanah ginjal kronik. Subjek penelitian yang
(2012) bahwa pasien yang memiliki berumur >60 tahun sebanyak 82 orang,
hipertensi selama 1-5 tahun sebanyak 30 yang terderi dari 34 orang (41,5%) gagal
orang, yang terdiri dari 8 orang (26,7%) ginjal kronik dan 48 orang (58,5%) tidak
menderita gagal ginjal kronik dan 22 orang gagal ginjal kronik. Dalam penelitian ini
(73,3%) yang lain tidak menderita gagal dinyatakan bahwa terdapat hubungan
ginjal kronik. Subjek penelitian yang antara usia dengan kejadian gagal ginjal
memiliki hipertensi selama 6-10 tahun kronik.
sebanyak 14 orang, 9 orang (64,3%)
diantaranya menderita gagal ginjal kronik
NASKAH PUBLIKASI

B. Analisis Bivariat nefron yang masih bertahan. Perubahan


1. Hubungan Hipertensi Dengan fungsi ginjal dalam waktu yang lama dapat
Kejadian Gagal Ginjal Kronik di Poli mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada
Penyakit Dalam RSUD Embung nefron yang ada. Lesi-lesi sklerotik yang
Fatimah Kota Batam Tahun 2016 terbentuk semakin banyak sehingga dapat
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan menimbulkan obliterasi glomerulus, yang
dari 111 responden, didapatkan pasien mengakibatkan penurunan fungsi ginjal
hipertensi yang mengalami gagal ginjal lebih lanjut, dan menimbulkan lingkaran
kronik sebanyak 67 orang (93,1%) dan setan yang berkembang secara lambat yang
pasien hipertensi yang tidak mengalami berakhir sebagai penyakit Gagal Ginjal
gagal ginjal kronik sebanyak 5 orang Terminal (Guyton and Hall, 2007).
(6,9%). Pasien tidak hipertensi yang Hal ini sesuai dengan penelitian yang
mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 10 dilakukan Atika (2015) dengan judul
orang (25,6%) dan pasien tidak hipertensi Karakteristik Penderita Gagal Ginjal
yang tidak mengalami gagal ginjal kronik Kronik yang di Hemodialisis di Rumah
sebanyak 29 orang (74,4%). Dalam Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
penelitian ini diperoleh hasil uji statistik chi Medan pada bulan Januari 2011-April
square dengan nilai p= 0,000 (p<0,05), 2015, bahwa etiologi dari gagal ginjal
maka secara statistik dapat disimpulkan kronik yang paling tinggi adalah hipertensi
bahwa terdapat hubungan yang bermakna yaitu sejumlah 195 orang (54,6%),
antara hipertensi dengan kejadian gagal kemudian diabetes melitus sejumlah 103
ginjal kronik. Kejadian gagal ginjal kronik orang (28,9%), ginjal polikistik sejumlah
saat ini masih sering terjadi, salah satu 89 orang (24,9%), glomerulonefritis
faktor resiko terjadinya gagal ginjal kronik sejumlah 37 orang (10,4%), dan yang
ini adalah hipertensi. paling rendah adalah pyelonefritis yaitu
Hipertensi merupakan salah satu sejumlah 19 orang (5,3%). Hipertensi dapat
penyebab gagal ginjal terminal melalui menyebabkan nefrosklerosis (pengerasan
suatu proses yang mengakibatkan ginjal) dimana terjadi perubahan patologis
hilangnya sejumlah besar nefron fungsional pada pembuluh darah ginjal. Keadaan ini
yang progresif dan irreversible. merupakan salah satu penyebab utama
Peningkatan tekanan dan regangan yang gagal ginjal kronik.
kronik pada arteriol dan glomeruli diyakini
dapat menyebabkan sklerosis pada C. Keterbatasan Penelitian
pembuluh darah glomeruli atau yang sering 1. Penelitian ini menggunakan desain
disebut degan glomerulosklerosis. studi cross sectional yang memiliki
Penurunan jumlah nefron akan kelemahan karena tidak dapat
menyebabkan proses adaptif, yaitu digunakan untuk mengetahui
meningkatnya aliran darah, peningkatan hubungan sebab akibat.
laju filtrasi glomerulus dan peningkatan 2. Penelitian ini juga memiliki
keluaran urin di dalam nefron yang masih keterbatasan dalam jumlah variabel
bertahan. Proses ini melibatkan hipertrofi yang diteliti. Secara teori banyak
dan vasodilatasi nefron serta perubahan sekali variabel yang menjadi faktor
fungsional yang menurunkan tahanan resiko gagal ginjal kronik. Namun
vaskular dan reabsorbsi tubulus di dalam karena keterbatasan yang dimiliki
NASKAH PUBLIKASI

oleh peneliti maka peneliti hanya


menggunakan sebuah variabel yang 2. Bagi pendidikan
berisiko dengan gagal ginjal kronik Hasil penelitian ini dapat dijadikan
yaitu penyakit hipertensi. sebagai referensi untuk meningkatkan
3. Terdapatnya keberagaman pengetahuan tentang kejadian
responden. Peneliti tidak hipertensi terhadap gagal ginjal kronik.
membedakan antara responden yang 3. Bagi penelitian
mengalami hipertensi kurang dari 5 Diharapkan hasil penelitian ini dapat
tahun ataupun pasien yang dijadikan sebagai bahan atau referensi
mengalami hipertensi lebih dari 5 untuk penelitian selanjutnya dan bisa
tahun yang ternyata secara teori meneliti lebih lanjut tentang hubungan
lamanya menderita hipertensi hipertensi dengan gagal ginjal kronik
berpengaruh terhadap faktor resiko dengan cakupan populasi dan sampel
gagal ginjal kronik. yang lebih luas
4. Bagi peneliti
KESIMPULAN DAN SARAN Semoga hasil penelitian ini dapat
A. Kesimpulan menjadi tambahan wawasan peneliti
Berdasarkan hasil penelitian yang sendiri khususnya tentang resiko
dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah hipertensi terhadap gagal ginjal kronik,
Embung Fatimah Kota Batam dengan 111 selain itu peneliti dapat berbagi
pasien yang tercatat pada rekam medik, pengetahuan dengan keluarga, teman
dapat disimpulkan bahwa : ataupun masyarakat sekitar.
1. Lebih dari setengah (69,4%) kejadian
gagal ginjal kronik di Poli Penyakit
Dalam RSUD Embung Fatimah Kota DAFTAR PUSTAKA
Batam Brown, C.T., 2006. Penyakit Aterosklerotik
2. Pasien dengan hipertensi sebanyak Koroner. In: Price, S., and Wilson, L.,
64,9%. 2006. Patofisiologi Volume 1. 1th ed,
3. Terdapat hubungan yang bermakna Jakarta: EGC, pp. 582-585.
antara hipertensi dengan kejadian Colvy, Jack. 2010. Mengenali dan
gagal ginjal kronik (p= 0,001). Mencegah Gagal Ginjal.
Yogyakarta: CV.Solusi Distribusi.
B. Saran Dharma, PS. 2014. Penyakit Ginjal
1. Bagi Pelayanan Kesehatan Deteksi Dini dan Pencegahan.
Semoga dapat meningkatkan kualitas Yogyakarta: CV Solusi Distribusi.
pelayanan kesehatan dengan Dorland, W.A Newman 2010. Kamus
memberikan informasi dan edukasi Kedokteran Dorland Ed.31 (Alih
kepada masyarakat melalui Bahasa:Albertus Agung Mohade).
Jakarta : EGC.
penyuluhan kesehatan mengenai resiko
Goldfarb, D.A., Poggio, E.D., 2012.
hipertensi terhadap gagal ginjal kronik Etiology, Pathogenesis, and
serta pemeriksaan rutin, sehingga Management of Renal Failure.
dapat dilakukan deteksi dini terhadap Dalam: Campbell-Walsh Urology.
faktor resiko terjadinya gagal ginjal editor. Louis RK, et al. Edisi ke-10.
kronik, terutama kejadian hipertensi. USA: Elsevier Saunders. h. 1193-
1225.
NASKAH PUBLIKASI

Guyton, A.C., and Hall, J.E., 2008. Buku II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6.
Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed, Jakarta: Pusat Penerbitan
Jakarta: EGC, pp. 231-237 dan 326- Departemen Ilmu Penyakit Dalam
327. FK UI, h. 2323-2327.
Hanifa, A., 2009. Prevalensi hipertensi Sanchez J.J., and Barriga., 2012. Mortality
Sebagai Penyebab Penyakit Ginjal trends from hypertension in Mexico
Kronik Di Unit Hemodialis RSUP H. by socioeconomic region and state,
Adam Malik Medan Tahun 2009. 2000-2008.
Fakultas Kedokteran Universitas new.paho.org/journal/index.
Sumatera Utara. php?option=com_docman&task=doc
Hartono, Andry. 2008. Rawat Ginjal, _download&gid=474&Itemid.
Cegah Cuci Darah. Yogyakarta: [diakses tanggal 8 Mei 2017].
Penerbit Kanisus. Schoen, F.J., and Cotran, R.S., 2007.
Hustrini, N.M., Tanto, C., 2014. Penyakit Pembuluh darah. In: Kumar, V.,
Ginjal Kronik. Dalam: Kapita Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007.
Selekta. editor. Tanto C, et al. Edisi Buku Ajar Patologi Volume 2. 7th ed,
ke-4. Jakarta: Media Aesculapius, h. Jakarta: EGC, pp. 379-382.
644-647. Sherwood, Lauralee 2011. Fisiologi
Lawrence, J.A., 2010. Intensive Blood Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi 6.
Pressure Control in Hypertensive EGC : Jakarta.
Chronic Kidney Disease. The New Suciadi, Leonardo Paskah. 2010.
England Journal of Medicine. Kesehatan Ginjal dan Saluran
Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Kemih. Jakarta: PT.Buana Ilmu
Penelitian Kesehatan. 3th ed. Jakarta: Populer Kelompok Gramedia.
Rineka Cipta. Sudoyo, Aru W 2010. Buku Ajar Ilmu
O’Callagachan Chris. 2007. At a Glance Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid 2.
Sistem Ginjal. Cetakan II. Erlangga : Interna publishing : Jakarta.
PT Gelora Aksara Pratama. Sukandar, E., 2013. Nefrologi Klinik. Edisi
Parsudi, I., 2014. Dialisis Peritoneal. Ke-4. Bandung: Pusat Informasi
Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Ilmiah (PII) Bagian IPD Fakultas
Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Kedokteran UNPAD, h. 561-755.
Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Susalit, E., 2009. Transplatasi Ginjal. In:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Sudoyo, A.W., Setiyobudi, B., Alwi,
FK UI, h. 2197-2205. I., Simadibarata, M., Setiati, S., 2009.
Price, S.A., Wilson, L.M., 2012. Gagal Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid
Ginjal Kronik. Dalam: Buku II. 5th ed, Jakarta: Interna Publishing
Patofisologi Konsep Klinis Proses- Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Proses Penyakit Volume 2. editor. Dalam, pp. 1066-1067.
Hartanto H, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Suwitra, K., 2014. Penyakit Ginjal Kronik.
EGC, h. 912-949. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Prodjosudjadi, W., 2014. Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al.
Glomerulonefritis. Dalam: Buku Ajar Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: FK UI, h. 2159-2165.
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Tessy, A., 2009. Hipertensi Pada Penyakit
Penyakit Dalam FK UI, h. 2072- Ginjal. In: Sudoyo, A.W., Setiyobudi,
2079. B., Alwi, I., Simadibarata, M., Setiati,
Purnamasari, D., 2014. Diagnosis dan S., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Klasifikasi Diabetes Mellitus. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

Anda mungkin juga menyukai