NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
IKHSAN PRIMATRA
61114155
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2017
NASKAH PUBLIKASI
Ikhsan Primatra
Fakultas Kedokteran Universitas Batam
ABSTRAK
Ikhsan Primatra, 61114155, 2017. Hubungan Hipertensi Dengan Gagal Ginjal Kronik di
RSUD Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2017. Skripsi. Fakultas Kedokteran Univesitas
Batam.
Latar Belakang: Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan
fungsi ginjal karena adanya kerusakan parenkim ginjal yang bersifat kronik dan irreversible.
Gagal Ginjal Kronik dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, salah satunya adalah
hipertensi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah
normal yaitu lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg. Kejadian hipertensi yang bersifat
kronik mengakibatkan rusaknya nefron ginjal sehingga terjadi penurunan fungsi ginjal dan
berakhir sebagai penyakit gagal ginjal kronik.
Metode Penelitian: Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain penelitian analitik
observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus 2017.
Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum
Daerah Embung Fatimah Kota Batam yang tercatat pada data rekam medik tahun 2016, dan
didapatkan 111 sampel dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan data rekam medik pasien rawat jalan di poli penyakit
dalam tahun 2016. Setelah itu data di analisis secara univariat dan bivariat dengan komputer
menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan, pasien hipertensi yang mengalami gagal ginjal kronik
sebanyak 67 orang (93,1%) dan yang tidak mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 5 orang
(6,9%). Pasien tidak hipertensi yang mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 10 orang (25,6%)
dan yang tidak mengalami gagal ginjal kronik sebanyak 29 orang (74,4%). Berdasarkan hasil
uji statistik diketahui terdapat hubungan yang antara hipertensi dengan kejadian gagal ginjal
kronik dengan p value = 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara Hipertensi dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik.
Ikhsan Primatra
Faculty of Medicine University of Batam
ABSTRACT
Ikhsan Primatra, 61114155, 2017. The Correlation of Hypertension and Chronic Kidney
Failure Incidence in RSUD Embung Fatimah, Batam, 2017. Thesis. Faculty of Medicine,
Batam University.
Results: The result reveals 67 hypertensive patients (93.1%) experience chronic kidney failure,
whereas 5 of them (6.9%) with no chronic kidney failure detected. Conversely, 10 patients
(25.6%) with no hypertension experience chronic renal failure, however 29 of them (74.4%)
are not. Based on chi square statistical test, it is noted that there is a correlation between
hypertension and the incidence of chronic renal failure of the patients with p value = 0.000 (p
<0.05) meaning H0 is rejected and H1 accepted.
Conclusion: From these findings, it can be concluded that there is a significant correlation
between hypertension and chronic kidney failure incidence in RSUD Embung Fatimah Batam
in 2017.
kejadian gagal ginjal kronik di RSUD sedangkan 5 orang (35,7%) sisanya tidak
Embung Fatimah Kota Batam Tahun 2016. menderita gagal ginjal kronik. Subjek
penelitian yang memiliki hipertensi lebih
PEMBAHASAN dari 10 tahun sebanyak 16 orang, yang
terdiri dari 13 orang (81,3%) menderita
A. Analisis Univariat gagal ginjal kronik dan 3 orang (18,7%)
1. Distribusi Frekuensi Hipertensi tidak menderita gagal ginjal kronik. Dalam
Hasil distribusi frekuensi kejadian penelitian ini dinyatakan bahwa terdapat
hipertensi pada tabel 4.1 diperoleh dari 111 hubungan antara lama hipertensi dengan
orang pasien, pasein yang mengalami kejadian gagal ginjal kronik, semakin lama
hipertensi ada sebanyak 72 orang (64,9%) menderita hipertensi maka semakin tinggi
dan pasien yang tidak mengalami hipertensi risiko untuk mengalami kejadian gagal
sebanyak 39 orang (35,1%). Data tersebut ginjal kronik.
menunjukan bahwa pasien yang mengalami 2. Distribusi Frekuensi Gagal Ginjal
hipertensi lebih banyak dibandingkan Kronik
dengan pasien yang tidak mengalami Hasil distribusi frekuensi kejadian
hipertensi. Menurut Guyton and Hall, 2007, gagal ginjal kronik pada tabel 4.2 diperoleh
peningkatan tekanan dan regangan yang dari 111 orang pasien, pasein yang
kronik pada arteriol di glomeruli diyakini mengalami gagal ginjal kronik ada
dapat menyebabkan sklerosis pada sebanyak 77 orang (69,4%) dan pasien
pembuluh darah glomeruli, hipertensi yang tidak mengalami gagal ginjal kronik
merupakan salah satu penyebab gagal sebanyak 34 orang (30,6%). Data tersebut
ginjal kronik melalui suatu proses yang menunjukan bahwa pasien gagal ginjal
mengakibatkan hilangnya sejumlah besar kronik lebih banyak dibandingkan dengan
nefron fungsional, semakin menunrnya pasien yang tidak gagal ginjal kronik.
jumlah nefron mengakibatkan penurunan Salah satu faktor resiko penyebab
fungsi ginjal lebih lanjut yang berakhir gagal ginjal kronik adalah usia yang lebih
dengan gagal ginjal kronik. tua (Mcclellan dan Flanders, 2003).
Beratnya pengaruh hipertensi pada Berdasarkan penelitian yang telah
ginjal tergantung dari tingginya tekanan dilakukan oleh Restu Prananda (2015)
darah dan lamanya menderita hipertensi. bahwa pasien yang berumur <60 tahun
Semakin tinggi tekanan darah dalam waktu sebanyak 62 orang, yang terdiri dari 38
lama maka semakin berat komplikasi yang orang (61,3%) menderita gagal ginjal
dapat ditimbulkan (Tessy, 2009). Teori ini kronik dan 24 orang (38,7%) tidak gagal
diperkuat oleh penelitian Adha Nurjanah ginjal kronik. Subjek penelitian yang
(2012) bahwa pasien yang memiliki berumur >60 tahun sebanyak 82 orang,
hipertensi selama 1-5 tahun sebanyak 30 yang terderi dari 34 orang (41,5%) gagal
orang, yang terdiri dari 8 orang (26,7%) ginjal kronik dan 48 orang (58,5%) tidak
menderita gagal ginjal kronik dan 22 orang gagal ginjal kronik. Dalam penelitian ini
(73,3%) yang lain tidak menderita gagal dinyatakan bahwa terdapat hubungan
ginjal kronik. Subjek penelitian yang antara usia dengan kejadian gagal ginjal
memiliki hipertensi selama 6-10 tahun kronik.
sebanyak 14 orang, 9 orang (64,3%)
diantaranya menderita gagal ginjal kronik
NASKAH PUBLIKASI
Guyton, A.C., and Hall, J.E., 2008. Buku II. editor. Alwi I, et al. Edisi ke-6.
Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed, Jakarta: Pusat Penerbitan
Jakarta: EGC, pp. 231-237 dan 326- Departemen Ilmu Penyakit Dalam
327. FK UI, h. 2323-2327.
Hanifa, A., 2009. Prevalensi hipertensi Sanchez J.J., and Barriga., 2012. Mortality
Sebagai Penyebab Penyakit Ginjal trends from hypertension in Mexico
Kronik Di Unit Hemodialis RSUP H. by socioeconomic region and state,
Adam Malik Medan Tahun 2009. 2000-2008.
Fakultas Kedokteran Universitas new.paho.org/journal/index.
Sumatera Utara. php?option=com_docman&task=doc
Hartono, Andry. 2008. Rawat Ginjal, _download&gid=474&Itemid.
Cegah Cuci Darah. Yogyakarta: [diakses tanggal 8 Mei 2017].
Penerbit Kanisus. Schoen, F.J., and Cotran, R.S., 2007.
Hustrini, N.M., Tanto, C., 2014. Penyakit Pembuluh darah. In: Kumar, V.,
Ginjal Kronik. Dalam: Kapita Cotran, R.S., Robbins, S.L., 2007.
Selekta. editor. Tanto C, et al. Edisi Buku Ajar Patologi Volume 2. 7th ed,
ke-4. Jakarta: Media Aesculapius, h. Jakarta: EGC, pp. 379-382.
644-647. Sherwood, Lauralee 2011. Fisiologi
Lawrence, J.A., 2010. Intensive Blood Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi 6.
Pressure Control in Hypertensive EGC : Jakarta.
Chronic Kidney Disease. The New Suciadi, Leonardo Paskah. 2010.
England Journal of Medicine. Kesehatan Ginjal dan Saluran
Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Kemih. Jakarta: PT.Buana Ilmu
Penelitian Kesehatan. 3th ed. Jakarta: Populer Kelompok Gramedia.
Rineka Cipta. Sudoyo, Aru W 2010. Buku Ajar Ilmu
O’Callagachan Chris. 2007. At a Glance Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid 2.
Sistem Ginjal. Cetakan II. Erlangga : Interna publishing : Jakarta.
PT Gelora Aksara Pratama. Sukandar, E., 2013. Nefrologi Klinik. Edisi
Parsudi, I., 2014. Dialisis Peritoneal. Ke-4. Bandung: Pusat Informasi
Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Ilmiah (PII) Bagian IPD Fakultas
Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al. Kedokteran UNPAD, h. 561-755.
Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan Susalit, E., 2009. Transplatasi Ginjal. In:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Sudoyo, A.W., Setiyobudi, B., Alwi,
FK UI, h. 2197-2205. I., Simadibarata, M., Setiati, S., 2009.
Price, S.A., Wilson, L.M., 2012. Gagal Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid
Ginjal Kronik. Dalam: Buku II. 5th ed, Jakarta: Interna Publishing
Patofisologi Konsep Klinis Proses- Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Proses Penyakit Volume 2. editor. Dalam, pp. 1066-1067.
Hartanto H, et al. Edisi ke-6. Jakarta: Suwitra, K., 2014. Penyakit Ginjal Kronik.
EGC, h. 912-949. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Prodjosudjadi, W., 2014. Dalam Jilid II. editor. Alwi I, et al.
Glomerulonefritis. Dalam: Buku Ajar Edisi ke-6. Jakarta: Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. editor. Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Alwi I, et al. Edisi ke-6. Jakarta: FK UI, h. 2159-2165.
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Tessy, A., 2009. Hipertensi Pada Penyakit
Penyakit Dalam FK UI, h. 2072- Ginjal. In: Sudoyo, A.W., Setiyobudi,
2079. B., Alwi, I., Simadibarata, M., Setiati,
Purnamasari, D., 2014. Diagnosis dan S., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Klasifikasi Diabetes Mellitus. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid