Anda di halaman 1dari 23

APPENDIKS B

PERHITUNGAN NERACA ENERGI

Kapasitas batubara masuk = 2.376.000 ton/tahun

= 300 ton/jam

= 300.000 kg/jam

Basis = 1 jam operasi

R = 8,314 kJ/kmol K
Reference : Unsur
To = 25oC
Po = 0 atm
Perhitungan enthalpi ditambahkan dengan ΔHf

Dalam pengerjaan Pra Desain Pabrik Substitute Natural Gas dari Low Rank Coal ini,
neraca energi dihitung dengan menggunakan software Aspen HYSYS version 8.8.

Fluid package yang digunakan adalah peng-robinson sebagai fluid package utama
dan Acid gas untuk CO2 dan H2S removal. Dalam Aspen HYSYS fluid package berfungsi
sebagai dasar perhitungan untuk termodinamika (berupa data-data seperti molar enthalpy,
molar entropy, standard ideal liquid volume flow, dan lain-lain) juga untuk menghitung
tekanan, suhu, dan lain-lain.

Perhitungan neraca energi

Input - Output + Generasi - Konsumsi = Akumulasi

1
∆ (𝐻 + 2 𝑢2 + 𝑧. 𝑔) = 𝑄 + 𝑊𝑠
...... (2.30) Smith Van Ness

Asumsi :
Steady state sehingga akumulasi = 0
Perubahan energi kinetik dan energi potensial diabaikan (Δu=0 dan Δz=0)
Sehingga persamaan umum energi balance menjadi :
ΔHin = ΔHout + Q + Ws

B-1
Perhitungan enthalpi untuk komponen yang pada kondisi reference berfasa gas dan
kondisi operasi gas

Sumber : Smith Van Ness

Untuk menghitung entalpi arus yang berfase gas pada kondisi reference dan operasi digunakan

persamaan :

...... (6.49) Smith Van Ness


Di mana : Hoig = 0
Untuk menghitung HR menggunakan persamaan-persamaan di bawah ini :

...... (6.64) Smith Van Ness

...... (3.49) Smith Van Ness

 (Tr )
q
Tr
....(3.50 dan 3.51) Smith Van Ness

B-2
.....(Table 3.1) Smith Van Ness

Tabel B.1 Parameter Equation of State Peng-Robinson


Σ Ε Ω ψ Zc
0,07779 0,45724 0,3074

........... (6.62b) Smith Van Ness


Data Kapasitas Panas beberapa komponen :
Heat Capacities A B C D
CH4 (g) 1,702 0,009081 -2,2E-06 0
CO (g) 3,376 0,000557 0 -3100
CO2 (g) 5,457 0,001045 0 -115700
H2 (g) 3,249 0,000422 0 8300
H2S (g) 3,931 0,00149 0 -23200
N2 (g) 3,28 0,000593 0 4000
H2O (g) 3,47 0,00145 0 12100
H2O (l) 8,712 0,00125 -1,8E-07 0
O2 (g) 3,639 0,000506 0 -22700
Khusus gas COS mempunyai nilai Heat capacity pada tekanan konstan(1.013 bar
and 25°C) sebesar = 0,0415 kJ/(mol.K)

Dari data di atas dapat dihitung nilai Cp :

.....(4.8) Smith Van Ness


di mana,

.....(4.9) Smith Van Ness

B-3
dan beberapa propertis untuk komponen gas :
Pc
Properties of ω Tc (K) (bar)
CH4 (g) 0,012 190,6 45,99
CO (g) 0,048 132,9 34,99
CO2 (g) 0,224 304,2 73,83
H2 (g) -0,216 33,19 13,13
H2S (g) 0,094 373,5 89,63
N2 (g) 0,038 126,2 34,00
H2O (g) 0,345 647,1 220,55
O2 (g) 0,022 154,6 50,43
Data appendix B.1 Smith Vannes

Perhitungan enthalpi untuk komponen yang pada kondisi reference berfasa gas dan
kondisi operasi liquid

H= Hig + HR - Hlv

Perhitungan untuk Hig dan HR sama seperti perhitungan untuk fasa gas. Untuk perhitungan Hlv
yang digunakan adalah nilai Hlv pada kondisi operasi.
Untuk mendapatkan ΔHlv at Toperasi dilakukan dengan persamaan :

…. (4.13) Smith Van Ness


Dimana :
ΔHlv1 = Laten heat pada suhu reference (kJ/kmol)
ΔHlv2 = Laten heat pada suhu operasi (kJ/kmol)
Tr1 = Tr pada suhu reference
Tr2 = Tr pada suhu operasi

B-4
Berikut ini komponen yang pada suhu reference berupa gas :

Komponen Titik Didih/K Tc/K


O2 90,2 154,6
N2 77,3 126,2
CO2 194,6 304,2
CH4 111,4 190,6
H2 20,4 33,19
CO 81,7 132,9
H2S 212,8 373,5
…. (Table B.1) Smith Van Ness

Untuk mendapatkan Hlv pada suhu reference menggunakan persamaan :

dengan konstanta yang diperlukan :


Komponen C1 C2 C3 C4
CH4 10200000 0,2609 -0,14694 0,22154
CO 8600000 0,4921 -0,326 0,2231
CO2 21700000 0,382 -0,4339 0,42213
H2 1000000 0,698 -1,817 1,447
H2S 25700000 0,3736 0 0
N2 7500000 0,4041 0,317 0,27343
O2 9000000 0,4542 -0,4096 0,3183
…. (Table 2-193) Perry Handbook

Perhitungan enthalpi untuk komponen yang pada kondisi reference berfasa liquid dan
kondisi operasi gas
Reference
Liquid (P1,
T1) ∆H
Hlv Real
Gas
(P2, T2)

Sat Vapor Dimana :


(P1, T1)
R
H2
R H1R = HR Kondisi reference
-H1
H2R = HR Kondisi operasi

Ideal Gas ig
∆H
(P1, T1)untuk
Perhitungan Ideal
Hig dan HR sama seperti perhitungan untuk fasa gas
Gas
(P2, T2)
B-5
Untuk perhitungan Hlv yang digunakan adalah nilai Hlv pada kondisi reference
Untuk mendapatkan Hlv pada Toperasi, dilakukan dengan persamaan:

…. (4.14) Smith Van Ness

Dimana :
∆Hlv1 = Laten heat pada suhu reference (kj/kmol)
∆Hlv2 = Laten heat pada suhu operasi (kj/kmol)
Tr1 = Tr pada suhu reference
Tr2 = Tr pada suhu operasi

Berikut ini komponen yang pada suhu reference berupa liquid :

Komponen Titik Didih/K Tc/K Tr ref /K


H2O 373,2 647,1 0,577
…. (Table B.1) Smith Van Ness

Sehingga entalpi ditambah juga dengan Hlv pada suhu reference


Untuk mendapatkan Hlv pada suhu reference menggunakan persamaan :

Dengan konstanta yang dibutuhkan :


Komponen C1 C2 C3 C4
H2O 52053000 0,3199 -0,212 0,25795
…. (Table 2-193) Perry Handbook

Perhitungan entalpi untuk komponen yang pada kondisi reference berfasa liquid dan
pada kondisi operasi berfasa liquid

Reference
Liquid (P1,
T1)
∆H

Real Liquid (P1,


T2) Real Liquid (P2,
T2)

B-6
…. (6.28) Smith Van Ness

…. (3.50) Smith Van Ness

…. (3.10) Smith Van Ness

B.1. Gasifier (R-210)

Q gasifier
<11>

<14>
<12> R-210

<13>

<15>

Aliran <11> adalah feed batu bara low rank coal yang akan bereaksi dengan steam masuk
aliran <12> dan oxygen masuk aliran <13>. Kemudian akan terjadi gasifikasi batu bara
membentuk syngas pada aliran <14> dengan suhu 697,60C dan tekanan 30 bar. Lalu sisa sisa
gasifikasi seperti abu/ash akan keluar melalui aliran <15>.
Persamaan neraca energinya adalah
H11+H12+H13+Qgasifier = H14+H15

B-7
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel B.1 Neraca Energi Gasifier (R-210)


Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H11 6272400 H14 -2032886393
H12 -430118979 H15 6216513
H13 80116903
Q gasifier -1682940205
Total -2026669880 Total -2026669880

B.2 Syngas Cooler (E-221)

<16>

<14> <18>
E221

<17>

Pada aliran <14> keluaran Gasifier perlu adanya penurunan suhu untuk masuk ke reaktor
WGS dam COS Hidrolisis. Hal ini dilakukan dengan penukaran panas. Suhu keluaran HE
ini yaitu aliran <18> sebesar 200oC dengan tekanan 29,86 bar. Syngas didinginkan dengan
cooling water <16> dengan suhu 25oC dan tekanan 4,5 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H14 + H16 = H17 + H18
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel B.2 Neraca Energi Heat Exchanger (E-221)


Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H14 -2032886393 H17 -61733165175
H16 -62154974059 H18 -2454695277
Total -64187860452 Total -64187860452

B-8
B.3 Reaktor WGS dan COS Hidolisis (R-220)

Q in
<20>
<21>
R220
<19>

Aliran <19> adalah syngas dengan suhu 200oC dan tekanan 29,86 bar. Akan ditambahkan
H2O aliran <20> dengan suhu 600 oC dan tekanan 30 bar yang akan digunakan untuk reaksi
WGS dan hidrolisis COS. Kemudian gas keluaran reaktor aliran <21> mempunyai suhu
200oC dan tekanan 29,86 bar dengan adanya Q masuk.

Persamaan neraca energinya adalah


H19 + H20 + Qin = H21
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel 4.3 Neraca Energi Water Gas Shift Reactor (R-220)


Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H19 -1350082402 H21 -2739576389
H20 -1130598458
Qin -258895529,8
Total -2739576390 Total -2739576389

B.4 Syngas Cooler (E-311)

<24>

<23> <26>
E311

<25>

Pada aliran <23> keluaran reaktor WGS dan COS Hidrolisis perlu adanya penurunan suhu
untuk masuk ke tahap berikutnya. Hal ini dilakukan dengan penukaran panas. Suhu keluaran

B-9
HE ini yaitu aliran <26> sebesar 40oC dan tekanan 29,72 bar. Syngas didinginkan dengan
cooling water <24> dengan suhu 25oC dan tekanan 4,5 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H23 + H24 = H25 + H26
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel B.4 Neraca Energi Heat Exchanger (E-311)


Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H23 -3844189264 H25 -43534871307
H24 -43712722128 H26 -4022040085
Total -47556911392 Total -47556911392

B.5 Separator (H-312)


<27>

<26>
H312

<28>

Aliran <26> pada suhu 40 ºC dan tekanan 29,72 bar merupakan sygngas dengan
perbandingan H2: CO = 3:1 yang masih mengandung sejumlah H2O yang harus dihilangkan
sebelum masuk ketahap berikutnya. Proses pemisahan dilakukan dengan separator sehingga
terpisah menjadi aliran <27> merupakan syngas yang akan di proses ditahap berikutnya dan
aliran <28> sebagian besar H2O yang terbuang. Proses di separator berlangsung pada suhu
39,99ºC dan tekanan 29,67 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H26 = H27 + H28
Energi balance pada alat ini adalah :

B-10
Tabel B.5 Neraca Energi Separator (H-312)
Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H26 -4022040085 H27 -3890277740
H28 -131762344,2
Total -4022040085 Total -4022040085

B.6 Kompressor (G-313)

<27> G-313 <29>

Aliran <27> merupakan syngas pada suhu 39,99 ºC dan tekanan 29,67 bar yang akan
melewati kompressor mengalami kenaikan tekanan dan suhu sehingga pada aliran <29>
syngas pada suhu 55,23 ºC dan tekanan 34,05 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H27+ Q compresor = H29
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel B.6 Neraca Energi Kompresor (G-313)


Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H27 -3890277740 H29 -3876516491
Wcompresor 13761249,06
Total -3876516491 Total -3876516491

B.7 Absorber (D-310)

B-11
Aliran <29> adalah syngas yang masih mengandung H2S dan CO2 cukup tinggi dengan suhu
55,23 ºC dan tekanan 34,05 bar. Kemudian akan diserap oleh MDEA aliran <47> dengan
suhu 49oC dan tekanan 29,31 bar. Sehingga syngas yang keluar melalui aliran <30> bebas
H2S dan CO2 dengan suhu 51,86 oC dan tekanan 30,4 bar. Sedangkan aliran <32> adalah
rich amine yaitu amine yang mengandung H2S dan CO2 yang akan diregenerasi.
Persamaan neraca energinya adalah
H29+ H47 = H30 + H31
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel B.7 Neraca Energi Absorber (D-310)


Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H29 -3872961394 H30 -711191067
H47 -41661953247 H31 -44820182622
Total -45531373689 Total -45531373689

B.8 Valve (K-321)

<31> <32>

Aliran <31> yang merupakan rich amine pada suhu 58,02 ºC dan tekanan 45 bar perlu
diturunkan tekanananya sehingga harus dilewatkan valve. Aliran <32> merupakan aliran
output rich amine dari valve dengan suhu 58,02 ºC dan tekanan 4,82 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H31 = H32
Energi balance pada alat ini adalah
Tabel B.8 Neraca Energi Valve (K-321)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H31 -44820182622 H32 -44820182622
Total -44820182622 Total -44820182622

B-12
B.9 Heat Exchanger (E-322)
<39>

<32> <33>
E-322

<40>

Pada aliran <32> rich amne keluaran valve perlu dinaikan suhu untuk memenuhi kondisi
operasi pada regenerator. Hal ini dilakukan dengan penukaran panas. Suhu keluaran HE ini
yaitu aliran <33> sebesar 88,9 oC dengan tekanan 2,06 bar. Syngas dipanaskan dengan
amine aliran keluaran regenerator dengan suhu 124,7oC dan tekanan 2,1 bar sehingga suhu
regenerasi amine adalah 88,65 oC dan tekanan 1,76 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
ΔH32 + ΔH39 = ΔH33 + ΔH40

Energi balance pada alat ini adalah :


Tabel B.9 Neraca Energi Heat Exchanger (E-322)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H32 -44820183644 H33 -44330024563
H39 -36498706113 H40 -36988865194
Total -81318889757 Total -81318889757

B.10 Desorber (D-320)

Aliran <33> adalah rich amine dengan suhu 88,9oC dan tekanan 2,06 bar yang akan
diregenerasi dalam desorber. Aliran <39> merupakan gas buang dengan suhu 107,4oC dan
tekanan 2,05 bar, sedangkan aliran <38> adalah lean amine dengan suhu 124,7oC dan
tekanan 2,1 bar.
Persamaan neraca energinya adalah

B-13
H33 = H39 + H38
Energi balance pada alat ini adalah :

Tabel B.10 Neraca Energi Stripper (D-320)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H33 -44330024558 H38 -36498706113
Q reboiler 3987811029 H39 -6653999677
Q condensor 2812221568
Total -40340484221 Total -40340484221

B.11 Condenser (E-323)

Aliran <34> adalah rich amine dengan suhu 120,1oC dan tekanan 2,2 bar. Aliran <39>
merupakan gas yang akan dibuang dengan suhu 107,4oC dan tekanan 2,05 bar, sedangkan
aliran <37> adalah H2O yang dikembalikan ke dalam desorber dengan suhu 107,4oC dan
tekanan 2,05 bar.

Persamaan neraca energinya adalah


H34 = H37+ H39 + Qcondensor
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.11 Neraca Energi Condenser (E-323)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H34 -23021229973 H37 -19179420385
H39 -6653999677
Qcond 2812221568
Total -23021229973 Total -23021229973

B-14
B.12 Reboiler (E-324)

Aliran <35> adalah lean amine dengan suhu 123,4oC dan tekanan 2,1 bar. Aliran <36>
dengan suhu 124,7oC dan tekanan 2,1 bar, sedangkan aliran <38> adalah lean amine yang
akan digunakan kembali dalam absorber dengan suhu 124,7oC dan tekanan 2,1 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H35 + Qreb = H36+ H38
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.12 Neraca Energi Reboiler (E-324)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H35 -64096191273 H36 -23609680623
Qreb 3987811029 H38 -36498706113
Total -60108386736 Total -60108386736

B.13 Pompa MDEA (L-316)

<43> <44>
L-316

Wpump

Aliran <43> adalah lean amine yang telah diregenerasi dengan suhu 109,1 oC dan tekanan
1,76 bar. Kemudian akan dipompa kembali ke absorber dengan suhu 109,5 oC dan tekanan
30 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H43+ Wpump = H44
Energi balance pada alat ini adalah :

B-15
Tabel B.13 Neraca Energi Pompa MDEA (L-316)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H43 -40825492035 H44 -40810168443
Wpump 15323591,12
Total -40810168443 Total -40810168443

B.14 Cooler MDEA (E-314)


<46>

<44> <47>
E-315

<53>

Aliran <44> merupakan recycle MDEA yang akan di umpaknkan ke absorber, untuk
memenuhi kondisi operasi pada absorber maka MDEA perlu didiginkan dengan aliran <46>
cooling water pada suhu 25 OC sehingga aliran <47> akan diumpakan ke absorber pada suhu
49o C dan tekanan 29,31 bar
Persamaan neraca energinya adalah
H44+ H46 = H47 + H53
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.14 Neraca Energi Heat Exchanger (E-314)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H44 -40810168443 H47 -41661795811
H46 -125490189879 H53 -124638562511
Total -166300358322 Total -166300358322

B-16
B.15 Heater SNG (E-411)

<48>

<30> <50>
E411

<49>

Pada aliran <30> syngas keluaran Absorber perlu adanya penaikan suhu untuk masuk ke
tahap berikutnya. Hal ini dilakukan dengan penukaran panas. Suhu keluaran HE ini yaitu
aliran <51> sebesar 220o C dan tekanan 30,26 bar. Syngas dipanaskan dengan Steam <48>
dengan suhu 540 oC dan tekanan 101 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H30 + H48 = H50 + H49
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.15 Neaca Energi Heat Exchanger (E-411)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H30 -711190906,2 H49 -1927655894
H48 -1823497513 H50 -607032524,6
Total -2534688419 Total -2534688419

B.16 Methanator 1 (R-410)

<51> <52>
R410

Aliran <52> adalah gas masuk dengan suhu 220oC dan tekanan 30,3 bar. Aliran <53> adalah
gas keluaran dengan suhu 700oC dan tekanan 30,3 bar. Pada methanator 1 digunakan jaket
pendingin untuk mempertahankan suhu keluaran methanator sebesar 700oC
Persamaan neraca energinya adalah
H51= H52
Energi balance pada alat ini adalah :

B-17
Tabel B.16 Neraca Energi Methanator 1 (R-410)
Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H51 -1949310126 H52 -2118635544
Q -169325417,5
Total -2118635544 Total -2118635544

B.17 Waste Heat Boiler (B-411)


Pada aliran <52> keluaran Methanator I perlu adanya penurunan suhu untuk masuk
ke reakstor Methanator II. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan
dari methanator 1 untuk untuk menghasilkan superheated steam 540OC dan tekanan 100
bar g. Suhu keluaran waste heat boiler ini yaitu aliran <55> sebesar 220oC dengan tekanan
30,12 bar. Gas didinginkan dengan umpan waste heat boiler yang telah melewati preheater
(E-431) dengan suhu 141,9oC dan tekanan 3,81 bar.

<54>

<52> <55>
E412

<48>

Persamaan neraca energinya adalah


H53 + H54 = H55+ H56
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.18 Neraca Energi Waste Heat Boiler (B-411)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H54 -1926663309 H48 -1823497513
H52 -2118635544 H55 -2685066538
Total -4045298853 Total -4045298853

B-18
B.18 Compressor (G-413)

<56> <57>
G413

Wcomp

Aliran <56> merupakan gas keluaran Methanator I yang telah dikondisikan menggunakan
waste heat boiler dengan suhu sebesar 220oC dengan tekanan 30,12 bar. Kemudian keluaran
kompresor <57> akan mencapai tekanan 30 bar dengan suhu 300oC. Kompresor ini
menggunakan recyprocating compressor.
Persamaan neraca energinya adalah
H56+ Wcomp = H57

Energi balance pada alat ini adalah :


Tabel B.18 Neraca Energi Compressor (G-413)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H56 -1342533269 H57 -1342197334
Wcomp 335934,9217
Total -1342197334 Total -1342197334

B.21 Methanator 2 (R-420)

<58> <59>

R420

Aliran <58> adalah gas masuk dengan suhu 220oC dan tekanan 30,12 bar. Aliran <59>
adalah gas keluaran dengan suhu 492,6 oC dan tekanan 30,12 bar.
Persamaan neraca energinya adalah

B-19
H58 = H59
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.20 Neraca Energi Methanator 2 (R-420)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H58 -1342533269 H59 -1342533269
Total -1342533269 Total -1342533269

B.21 Cooler SNG (E-421)

<60>

<59> <62>
E421

<61>

Pada aliran <59> keluaran Methanator II perlu adanya penurunan suhu untuk masuk ke
reaktor Methanator III. Hal ini dilakukan dengan penukaran panas. Suhu keluaran HE ini
yaitu aliran <58> sebesar 220oC dengan tekanan 29,98 bar. Gas didinginkan dengan cooling
water <60> dengan suhu 25oC dan tekanan 4,5 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H60 + H59 = H61+ H62
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.21 Neraca Energi Heat Exchanger (E-421)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H59 -1342519853 H61 -27002406245
H60 -27149750416 H62 -1489864024
Total -28492270269 Total -28492270269

B-20
B.22 Methanator 3 (R-430)

<62> <63>

R-430

Aliran <62> adalah gas masuk dengan suhu 220oC dan tekanan 29,98 bar. Aliran <63>
adalah gas keluaran dengan suhu 417,8oC dan tekanan 29,98 bar.
Persamaan neraca energinya adalah
H62 = H63
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.22 Neraca Energi Methanator 3 (R-430)
Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H62 -1489852407 H63 -1489852407
Total -1489852407 Total -1489852407

B.23 Cooler SNG (E-431)

<64>

<63> <65>
E431

<54>

Pada aliran <63> keluaran Methanator III perlu adanya penurunan suhu. Hal ini dilakukan
dengan penukaran panas. Suhu keluaran HE ini yaitu aliran <65> sebesar 40oC dengan
tekanan 29,85 bar. Gas didinginkan dengan cooling water <64> dengan suhu 25oC dan
tekanan 4,5 bar. Cooler ini merupakan preheater umpan waste heat boiler (B-411)
Persamaan neraca energinya adalah
H63 + H64 = H65 + H54

B-21
Energi balance pada alat ini adalah :
Tabel B.23 Neraca Energi Heat Exchanger methanator 3 (E-431)

Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)


H63 -1489852407 H65 -1879769717
H64 -2316253312 H54 -1926663309
Total -3806433026 Total -3806433026

B.24 SNG Flash Drum (H-432)

<56> <66>
H-432

<67>
Persamaan transfer panas yang digunakan yaitu :

Dimana :
 Hfeed = laju alir panas arus masuk
 Hvapor = laju alir panas untuk produk uap
 Hheavy = laju alir panas untuk produk heavy liquid
 Hlight = laju alir panas untuk produk light liquid

Sedangkan untuk heat loss dihitung dengan menggunakan persamaan :

Dimana luas area (A) dan temperatur fluida dihitung menggunakan HYSYS. Untuk laju
panas digunakan persamaan :

Dimana :
 U = koefisien transfer panas arus masuk
 A = lias perpindahan panas

B-22
 Tamb = suhu ambient
 T = suhu
Persamaan neraca energinya adalah
H65 = H67+ H66
Tabel B.24 Neraca Energi SNG Flash Drum (H-432)
Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ)
H65 -1879769717 H67 -487319672,5
H68 -1392450044
Total -1879769717 Total -1879769717

B-23

Anda mungkin juga menyukai