Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen : C/SOP/ /I/2018


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 10 Januari 2018
Halaman :1/2

PUSKESMAS Riko Paneo


DUNGINGI NIP. 19640112 198403 2 008

1. Pengertian Merupakan suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan
Puskemas Dungingi terjamin mutu dan keamanannya.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Dungingi No. C/SK/ /I/2018 Tentang
Penyimpanan Obat Puskesmas Dungingi Kota Gorontalo
4. Referensi 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan.
2. PP No. 51 tahun 2009 ,tentang Pekerjaan Kefarmasian.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
5. Sasaran Petugas Farmasi
6. Prosedur 1. Petugas farmasi wajib melakukan pengecekan terhadap sediaan farmasi dan BMHP
yang diserahterimakan oleh petugas Instalasi Farmasi Kota Gorontalo, meliputi
kemasan, jenis dan jumlah obat, bentuk sediaan obat sesuai dengan isi dokumen
(LPLPO dan atau SBBK).
2. Petugas farmasi dapat menolak apabila terdapat kekurangan dan kerusakan obat,
jika sesuai Petugas farmasi memberi paraf atau tanda tangan dan stempel pada
dokumen Surat Bukti Barang Keluar (SBBK).
3. Petugas farmasi mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan
farmasi dan BMHP pada masing-masing kartu stok.
4. Petugas farmasi menyimpan sediaan farmasi dan BMHP dengan ketentuan :
- Obat disusun secara alfabetis untuk setiap bentuk sediaan.
- Obat dirotasi dengan sistem FEFO dan FIFO.
- Obat disimpan pada rak.
- Obat yang disimpan pada lantai harus diletakan di atas palet (tinggi palet minimal
10 cm).
- Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
- Sediaan obat cairan dipisahkan dari sediaan padatan.
- Sera, produk darah, vaksin, antitoksin, insulin, injeksi antibiotik yang sudah
dipakai (sisa), injeksi oksitosin, injeksi metil ergometrin dan suppositoria
disimpan dalam Pharmaceutical Refrigrator pada suhu sejuk antara 4 – 8oC.
- Lisol dan desinfektan diletakkan terpisah dari obat lainnya.
5. Memisahkan dan menyimpan obat yang perlu diwaspadai (High-AlertMedication)
sesuai standar pelayanan farmasi dan keselamatan pasien di Puskesmas Dungingi.
Obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi :
- Kelompok obat yang memiliki rupa mirip (Look-Alike)
- Kelompok obat yang memiliki nama mirip (Sound-Alike)
- Kelompok elektrolit konsentrasi tinggi
6. Memisahkan dan menyimpan sediaan psikotropika dan narkotika pada lemari
khusus.
7. Petugas farmasi memeriksa kondisi penyimpanan :
- Kelembaban
- Sinar matahari
- Tempratur/panas
- Kerusakan fisik
- Kontaminasi
- Pengotoran
8. Petugas farmasi melakukan pengamatan mutu obat secara berkala, setiap bulan.
Pengamatan dilakukan secara visual jika ada kerusakan dipisahkan dan dilaporkan
ke Instalasi Farmasi Kota Gorontalo.
9. Petugas farmasi mengisi buku mutasi barang setiap ada pemasukan dan
pengeluaran.
7. Unit Terkait Petugas Farmasi
8. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai