Anda di halaman 1dari 3

TEKNOL OGI

PENGAWETAN BAMBU
oleh
C. Any Sulistyowati

Beberapa waktu yang lalu Pusat Informasi Teknologi Terapan E LSPPAT berkesempatan menulis dua buah buku
tentang Pengawetan Kayu dan Bambu. Ringkasannya akan disajikan dalam rubrik Teknologi W ACANA.
Artikel ini merupakan bagian kedua, yang pertama -Pengawetan Kayu Untuk Bahan Bangunan-
telah dimuat di W ACANA edisi 5 / Nop - Des 1996

Manfaat Pengawetan Bambu Keawetan bambu dipengaruhi juga oleh: kondisi fisik
Pengawetan bambu bertujuan untuk menaikkan bambu, bagian ruas, spesis dan kandungan pati.
umur pakai dan nilai ekonomis bambu. Apapun Bambu yang telah dibelah lebih cepat rusak
spesies bambunya, pengawetan tetap perlu dibanding bambu yang masih utuh (belum dibelah).
dilakukan. Tetapi, pengawetan bambu biasanya Ruas bambu bagian bawah mempunyai ketahanan
jarang dilakukan orang. Alasannya antara lain: rata-rata yang lebih tinggi dibanding bagian tengah
kurangnya pengetahuan tentang teknik pengawetan, atau bagian atasnya. Bagian sebelah dalam ruas
kurangnya fasilitas untuk metode perlakuan tertentu biasanya lebih dulu terserang (serangga atau jamur)
dan ketersediaan bahan kimia (pengawet), keraguan daripada bagian luar. Keawetan alamiah bambu
terhadap manfaat pengawetan bambu serta bervariasi antara satu spesies dengan spesies lain.
kurangnya permintaan pasar terhadap bambu Variasi ini berkaitan dengan ketahanan spesis
awetan. Metode pengawetan bambu yang baku terhadap serangan rayap atau kumbang. Bambu
(standar) pun belum ada. yang kandungan patinya lebih tinggi lebih rentan
terhadap serangan kumbang bubuk.
Keawetan Bambu
Walau memiliki banyak sifat menguntungkan, bambu Keawetan alamiah bambu relatif lebih rendah
rentan terhadap kerusakan. Proses kerusakan dibanding kayu. Artinya, umur pakai struktur bambu
mempengaruhi keawetan bambu. Penyebab relatif lebih pendek dibanding struktur kayu. Cara
kerusakan bambu ada 2 yaitu: perusak biologis dan memperpanjang umur pakai bambu yaitu melalui
non-biologis. Perusak biologis yang sering pengawetan dan penerapan metode konstruksi
menyerang bambu adalah jamur, rayap, kumbang tertentu. Metode ini bertujuan meminimalisir laju
bubuk dan mikroorganisme laut. Jamur serangan jamur dan serangga. Meletakan tonggak
menyebabkan kerusakan seperti: pengotoran, bambu pada dinding batu atau semen merupakan
pelapukan dan perubahan warna. Kerusakan cara sederhana yang lebih baik ketimbang
bambu karena serangan kumbang bubuk biasanya membenamkan bambu secara langsung ke dalam
terjadi setelah batang bambu ditebang. Kumbang ini tanah. Pada konstruksi rumah bambu, sangat
hidup dalam jaringan serat bambu untuk dianjurkan membuat pondasi dari beton atau batu.
mendapatkan patinya. Pelapisan bambu dengan bahan penahan air dapat
mengurangi serangan jamur.
Penyebab kerusakan non-biologis yang terpenting
adalah air. Kadar air yang tinggi menyebabkan Metode Pengawetan
kekuatan bambu menurun dan mudah lapuk. Ada 2 jenis metode pengawetan bambu, yaitu:
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam metode non-kimia dan metode kimia. Metode non-
metode pengawetan bambu apapun adalah kimia (tradisional) telah digunakan sejak lama di
pengeringan. Penggunaan bambu yang benar- daerah pedesaan. Kelebihan metode ini yaitu:
benar kering (kadar airnya tepat) dalam setiap tidak membutuhkan biaya dan dapat dilakukan
metode pengawetan akan menghasilkan tingkat sendiri tanpa penggunaan alat-alat khusus. Metode
keawetan yang lebih baik dibanding penggunaan non-kimia, misalnya: curing, pengasapan, pelaburan,
bambu yang masih basah (kadar air tinggi). perendaman dalam air dan perebusan.

Keawetan bambu sangat dipengaruhi oleh keadaan Metode pengawetan secara kimia biasanya
cuaca dan lingkungan. Bambu tanpa perlakuan menggunakan bahan pengawet. Bahan pengawet
pengawetan, apabila dibiarkan bersentuhan secara yang terkenal adalah Copper-Chrrome-Arsenic
langsung dengan tanah dan tidak terlindung dari (CCA). Metode kimia relatif mahal tetapi
cuaca, hanya mempunyai umur pakai sekitar 1 - 3 menghasilkan perlindungan yang lebih baik.
tahun. Bambu yang terlindung dari gangguan Keberhasilan metode ini sangat tergantung pada
cuaca, umur pakainya dapat bertahan antara 4 - 7 ketepatan konsentrasi larutan pengawet yang
tahun atau lebih. Dalam lingkungan yang ideal diberikan. Metode kimia misalnya: metode Butt
rangka (konstruksi) bambu dapat tahan selama 10 - Treatment, metode tangki terbuka, metode
15 tahun. Jika berinteraksi dengan air laut, bambu Boucherie, dan fumigasi (dengan senyawa metil-
cepat hancur oleh serangan mikroorganisme laut bromida). Metode ini tidak selalu ekonomis. Metode
dalam waktu kurang dari satu tahun. kimia - dalam skala besar - digunakan secara
meluas di India, Taiwan dan Jepang. Metode kimia

WACANA No.6/ Januari - Pebruari 1997 11


TEKNOL OGI
yang sederhana lebih tepat diterapkan di desa-desa memperlambat penyerapan air, sehingga daya tahan
yang terletak jauh dari pusat industri. bambu terhadap jamur menjadi lebih tinggi.
Efektivitas metode ini masih perlu dibuktikan,
Tingkat keberhasilan pengawetan bambu dengan terutama menyangkut pengaruh senyawa alkali
metode kimia tergantung dari beberapa faktor, yaitu: terhadap kekuatan bambu.
(1) kondisi fisik bambu sebelum diawetkan, (2) berat
jenis bambu, (3) umur bambu, (4) musim, (5) jenis Di daerah pedesaan, metode ini mengalami
bahan pengawet, (6) posisi dan ukuran bambu. modifikasi. Bambu dilaburi dahulu dengan ter lalu
Bambu segar lebih mudah diberi perlakuan di diperciki dengan debu halus. Segera setelah debu
banding bambu yang sudah kering. Makin tinggi melekat dan ter kering, dilakukan pelaburan dengan
berat jenis bambu, makin sulit diawetkan karena kapur tohor sampai 4 kali. Metode pelaburan lain
ikatan pembuluhnya makin rapat dan kandungan yang biasa dilakukan rakyat adalah penurapan
serabutnya makin banyak. Makin tua umur bambu, (pemlesteran) bambu dengan menggunakan
kadar airnya makin turun sehingga bambu makin campuran kotoran sapi dengan kapur atau adukan
sulit diawetkan. Metode kimia lebih baik diterapkan semen. Dewasa ini, bambu yang digunakan sebagai
pada musim hujan. Penetrasi pengawet akan lebih tiang pancang untuk bangunan terlebih dahulu
baik bila digunakan senyawa garam yang larut dilumuri dengan ter lalu dililitkan dengan anyaman
dalam air. sabut kelapa.

Pengawetan bambu dalam jumlah yang kecil akan 4. Perendaman dalam air
menaikkan biaya pengawetan. Aspek ekonomis Perendaman bambu dalam air adalah salah satu
yang perlu dipertimbangkan adalah biaya metode pengawetan tradisional yang sudah dikenal
pengangkutan dari hutan (kebun) ke tempat secara luas oleh masyarakat pedesaan.
pengawetan. Suatu metode pengawetan dikatakan Perendaman menyebabkan penurunan kandungan
ekonomis apabila umur pakai bambu dapat pati bambu. Bambu mengandung pati relatif tinggi
mencapai waktu 10 - 15 tahun; untuk bambu dalam misalnya bambu ampel, sedangkan bambu apus
keadaan terbuka, dan 15 - 25 tahun untuk bambu kadar patinya relatif rendah. Tujuan akhir
yang diberi perlindungan tertentu. perendaman adalah menekan serangan kumbang
Beberapa metode pengawetan bambu yang dapat bubuk. Metode ini lebih cocok diterapkan pada
diterapkan adalah: bambu yang digunakan untuk bahan bangunan.
Waktu perendaman yang dianjurkan sebaiknya tidak
1. Curing lebih dari 1 bulan.
Mula-mula batang bambu dipotong pada bagian
bawah tetapi cabang dan daunnya tetap disisakan.
Kemudian, selama waktu tertentu rumpun bambu 5. Perebusan
tersebut disimpan di dalam ruang khusus. Karena Perebusan bambu pada suhu 55-60oC selama 10
proses asimilasi daun masih berlangsung, menit akan menyebabkan pati mengalami
kandungan pati ruas bambu akan berkurang. gelatinisasi sempurna, yaitu menjadi amilosa yang
Akibatnya, ketahanan bambu terhadap serangan larut dalam air (Matangaran, 1987). Perebusan pada
kumbang bubuk meningkat. Tetapi, metode ini tidak 100oC selama 1 jam cukup efektif untuk mengurangi
berpengaruh terhadap serangan jamur atau rayap. serangan kumbang bubuk. Metode ini - di samping
metode pengasapan - pemanasan dan perebusan
2. Pengasapan dengan air kapur - tidak populer karena kurang
Bambu diletakkan di atas rumah perapian (tungku) efektif.
selama waktu tertentu sampai pengaruh asap
menghitamkan batang bambu. Proses pemanasan 6. Metode Butt Treatment
menyebabkan terurainya senyawa pati dalam Bagian bawah batang bambu yang baru dipotong
jaringan parenkim. Di Jepang, bambu mentah diletakkan di dalam tangki yang berisi larutan
disimpan dalam ruang pemanas pada suhu 120 - pengawet. Cabang dan daun pada batang tetap
150 oC selama 20 menit. Perlakuan ini cukup efektif disisakan. Larutan pengawet tersebut akan mengalir
untuk mencegah serangan serangga. Efek negatif ke dalam pembuluh batang karena proses
metode ini adalah kemungkinan terjadinya retak transpirasi daun masih berlangsung. Karena
yang dapat mengurangi kekuatan bambu. prosesnya memakan waktu yang lama, metode ini
hanya tepat diterapkan pada batang bambu yang
pendek dan berkadar air tinggi.

7. Metode Tangki Terbuka


3. Pelaburan Metode ini termasuk metode yang ekonomis,
Metode ini lebih ditujukan untuk mendapatkan efek sederhana serta memberi efek perlindungan yang
hiasan ketimbang manfaat pengawetannya. Batang baik. Metode ini tidak memerlukan teknik instalasi
bambu untuk konstruksi perumahan dilaburi dengan yang
kapur tohor (Ca[OH]2). Tujuannya untuk

WACANA No.6/ Januari - Pebruari 1997 12


TEKNOL OGI
rumit. Batang dengan ukuran tertentu, direndam masuk ke dalam bambu dengan tekanan 0.8 - 1.5
selama beberapa hari dalam campuran yang terdiri kg/m2.
dari air dan larutan bahan pengawet. Penggunaan Proses tersebut dianggap selesai bila konsentrasi
bambu yang telah dibelah dapat mengurangi lama cairan yang keluar dari bambu sama dengan
perendaman sebanyak satu setengah kali. konsentrasi bahan pengawet di tambang konsentrasi
Konsentrasi larutan pengawet yang digunakan untuk air.
bambu yang baru dipotong harus lebih tinggi
dibanding bambu yang telah dikeringkan dengan 9. Metode kimia sederhana
penganginan. Lama perendaman tergantung pada Bambu segar yang baru ditebang, didirikan terbalik.
jenis bahan pengawet, spesis bambu dan kondisi Pada ujung bambu bagiaan atas, dimasukkan
batang. Penggarukan kulit bagian luar dapat tabung yang berisi minyak solar. Karena gaya
mempercepat penetrasi larutan pengawet. gravitasi, minyak solar ini akan mendesak keluar
cairan yang terkandung dalam batang bambu.
8. Metode Boucherie Proses ini memakan waktu satu minggu.
Mula-mula bambu dipotong menurut ukuran tertentu. Konsultasi untuk memperoleh informasi lebih rinci
Kemudian, bambu dimasukkan ke dalam mesin mengenai pengawetan bambu dapat diperoleh
Boucherie. Lewat bagian khusus mesin itu, cairan dengan menghubungi: Pusat Informasi Teknologi
pengawet dengan konsentrasi tertentu dialirkan Terapan (PITT) - ELSPPAT.

ELSPPAT
lsppat dalam rangka penyusunan studi kelayakan wisata alternatif di Soran, Klaten, yang bekerja sama
dengan Yayasan Soran, di awal tahun 1997 ini memulainya dengan identifikasi awal lokasi. Untuk itu pada
tanggal 10 - 17 Januari Pimpro dan seorang staf Elsppat berangkat untuk memulai identifikasi potensi dan
masalah wilayah. Identifikasi ini digunakan sebagai dasar penyusunan desain penelitian dan pembekalan bagi
relawan yang akan terlibat.
* ** *** *
alu pada tanggal 18 Januari 1997, data awal yang didapatkan selama di Klaten dibagikan kepada teman-
teman relawan yang berminat belajar dan terlibat dalam kegiatan ini. Sebanyak 21 orang relawan, mayoritas
mahasiswa tingkat akhir IPB, hadir dalam acara ini. Dalam pembekalan ini juga dijelaskan metode yang akan
dipalai dalam pengambilan data, terutama mengenai live in di desa seputar Klaten.

elain dalam proyek penyusunan studi kelayakan tersebut, Elsppst juga menawarkan kepada relawan untuk
terlibat dalam penelitian evaluatif tentang IDT. Lokasi penelitian di kota Bogor tepatnya di desa Cadas
Ngampar. Dalam kesempatan yang cukup akrab tersebut, acara lebih banyak ditekankan pada sharing
pengalaman dan membangun kesadaran kritis untuk terlibat secara aktif dalam proses aksi-refleksi.
* ** *** *
agi hari tanggal 25 Januari, sebanyak 8 orang relawan berangkat untuk live in di desa Cadas Ngampar. Tim
pertama ini tinggal bersama penduduk selama 7 hari. Dari pengalaman tinggal bersama tersebut banyak
didapatkan hal menarik, misalnya banyak dijumpai rumah permanen yang tampak bagus dari luar tetapi
didalamnya penuh tunggul bambu bahkan gundukan tanah dan rumah itu memang kosong, tidak ditempati. Ini
adalah strategi sebagian besar penduduk untuk mendapatkan ganti rugi pembebasan tanah dari pihak tertentu.
Isyu yang dihembuskan harga tanah akan lebih tinggi jika diatasnya terdapat bangunan permanen. Ternyata, isyu
tinggal isyu karena sampai sekarang belum terjadi apa-apa

ada tanggal 1 Pebruari menyusul diberangkatkan 4 orang relawan ke desa Cadas Ngampar. Mereka juga
tinggal selama seminggu bersama penduduk setempat. Seperti halnya yang pertama metode yang dipakai
dalam studi ini adalah pengisian kuisioner yang diperkuat dengan pengalaman live in sebagai data kualitatif.
* ** *** *
ntara tanggal 17 - 23 Pebruari Elsppat kembali mengadakan live in. Kali ini bertempat di Klaten yang tersebar
di tiga Kecamatan di lereng gunung Merapi. Sebanyak 8 orang yang tinggal disana melakukan identifikasi
awal untuk penyusunan studi kelayakan wisata alternatif. Mereka tinggal di daerah yang sudah menjadi
binaan dan telah didampingi oleh Yayasan Soran selama kurang lebih 10 tahun.
* ** *** *
epat di minggu terakhir bulan Pebruari, data yang dibutuhkan untuk studi tentang IDT sudah terkumpul dan
sudah selesai diolah secara statistika. Studi tentang IDT ini sangat memperkaya Elsppat dalam hal
pengalaman penggunaan metode-metode penelitian sosial, khususnya metode PRA. (AnWe)

WACANA No.6/ Januari - Pebruari 1997 13

Anda mungkin juga menyukai