Lakon Elegi Musim Panas
Lakon Elegi Musim Panas
NIKOLAS
Dari mana kau dapatkan anggur sebagus ini?
NITA
Sudahlah, Nikolas. Jangan terlalu banyak minum tidak baik untuk kesehatanmu.
NITA
kalau iya, mau apa?
NITA
Nikolas! (MENGHINDAR) harus berapa kali aku katakan jangan terlalu banyak
minum. Kau selalu saja ngomong ngawur kalau sudah mabuk.
NIKOLAS
Lho! Aku tidak mabuk, sayang. Kalau kau tidak percaya bisa tanyakan pada kyai atau
ulama tentang apa yang aku katakan tadi.
NITA
NIKOLAS
Oh ya, kau belum jawab pertanyaanku tadi.
NITA
Pertanyaan yang mana?
NIKOLA
Dari mana kau dapatkan anggur itu?
NITA
Aku beli sendiri. (MEMALINGKAN MUKA)
NITA
Kau tidak percaya padaku? Kalau bukan beli darimana lagi aku dapatkan anggur itu.
NIKOLAS
Atau jangan-jangan kau masih ada hubungan si botak tai ayam itu.
NITA
Siapa, Martin maksudmu?
NIKOLAS
Ha! Siapa lagi. Aku Nazis buat sebut namanya. Cukup si botak tai ayam saja, itupun
terlalu bagus.
NITA
Itu namanya cemburu buta.
NIKOLAS
Apalah istilahnya aku dengar si botak itu masih saja datang ke diskotik tempatmu
bekerja. Pasti bukan sekedar untuk minum. Dia itu datang hanya satu tujuan
diotaknya. Bertemu denganmu lalu mengajakmu kencan di hotel bintang lima, ya
kan?
NITA
Kau ini ngomong apa sih Nikolas? Aku ini bukan perempuan murahan, mau saja
diajak sama laki-laki lain.
NITA
NIKOLAS
Enak saja kau bilang beres. Memangnya aku ini laki-laki macam apa? membiarkan
istrinya ditiduri laki-laki lain kemudian pulang membawa sebotol anggur dari luar
negeri. Aku tidak akan terima begitu saja.
NITA (TERTAWA)
Apa kau bilang? Istri?
NIKOLAS
Ya, istriku.
NITA
Siapa yang kau maksud?
NIKOLAS
Siapa lagi kalau bukan kau, Nita Valentina.
NITA
Kau ini mabuk atau gila, Nikolas? Sejak kapan kita kawin?
NIKOLAS
Setiap hari.
NITA (TERSINGGUNG)
Apa maksudmu?
NIKOLAS
Ya, setiap hari kau dan aku tidur satu ranjang. Kemudian aku terbuai oleh desahan
napasmu, hingga aku rela menjilati keringat ditubuhmu itu. Kita lakukan hubungan
intim. Apa bukan kawin namannya?.
NITA
Sinting! Yang namanya istri itu seharusnya melalui prosedur tertentu. Menikah
misalnya.
NIKOLAS
Alah, itu sudah kuno. Anjing saja tidak pernah melakukan pernikahan.
NITA (BERANG)
Kau yang anjing!
NIKOLAS
Ya memang. Aku anjing jantan dan kau anjing betina. (TERTAWA)
NITA
NITA
Pergi. Jangan dekati aku lagi.
NIKOLAS
Nita…
NITA
Sebenarnya aku sudah muak dengan kehidupan seperti ini. Aku ingin hidup normal
seperti orang lain. Menjalani rumah tangga yang sah. Merasakan sucinya sebuah
pernikahan. Tidak seperti sekarang, membiarkan laki-laki macam kau untuk tinggal
serumah denganku tanpa ada status suami istri. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa
karena aku mencintai kau Nikolas.
NIKOLAS
Dengar, sayang…kalau kau sudah siap aku akan melamarmu besok lusa. Dan kita
akan hidup seperti apa yang kau katakan tadi. Bagaimana?
NITA
Tidak, Nikolas.
NIKOLAS
Kenapa?
NITA
Aku tidak mau menjadi orang ketiga dalam kehidupan rumah tanggamu.
NIKOLAS
Jadi kau menolak menjadi istriku karena aku sudah berkeluarga.
NITA
Bukan begitu maksudku. Aku ini wanita dan istrimu juga wanita, jadi aku tahu betul
perasaanya kalau sampai kau menduakan cintanya, Nikolas.
NIKOLAS
Kau tidak tahu kenapa aku selalu diam di sini denganmu. Rumah tanggaku sudah
hancur berantakan. Semuanya terasa seperti dalam neraka saja. Setelah aku terkena
PHK beberapa bulan lalu, semuanya berubah total. Istriku tidak lagi menganggapku
sebagai manusia, ia hanya mengakui keberadaanku jika aku pulang membawa
setumpuk uang. Kalau tidak, jangan harap ada senyum atau makanan layak untukku.
Yang aku dapatkan hanya wajah masam dan bentakan-bentakan sialan. (SUARANYA
BERUBAH AGAK BERAT) terlebih setelah istriku mengenal laki-laki itu. Ia jadi
sering pulang larut malam dengan alasan, bisnis inilah, itulah. Semuanya dikaitkan
dengan ketidak becusanku mencari uang. Padahal aku tahu kelakuannya
dibelakangku. Tapi aku sama sekali tidak berdaya. Sebagai suami yang gagal aku
hanya bisa pasrah melihat bekas kecupan dileher istriku. Dia telah menghianatiku,
Nita. Dan hanya kau yang mau menerimaku apa adanya.
NIKOLAS
Karena itu masalah pribadiku. Aku tidak mau orang lain tahu. Tapi setelah aku
mengenalmu, aku yakin kau mampu menjadi istri yang baik bagiku. Tidak hanya
mengakui status suami demi setumpuk uang. Kau bisa menerimaku apa adanya, Nita.
NITA
Tapi…
NIKOLAS
Sudah….percayalah. apa yang aku katakan ini benar. Aku tak mungkin berbohong
pada wanita yang sangat aku cintai. Percayalah.
NITA
Nikolas….
NIKOLAS
Akan kuurus secepatnya proses perceraianku. Setelah itu kita akan segera menikah
dan menjalin rumah tangga yang baik.
SEJENAK MEREKA BERDUA TERDIAM. SALING TATAP. NIKOLAS
MENDEKATKAN WAJAHNYA PADA NITA. IA HENDAK MENCIUM KENING
WANITA ITU TAPI TIBA-TIBA TERDENGAR BUNYI BEL.
NITA (MENDORONG TUBUH NIKOLAS MENJAUH)
jam berapa sekarang? Kenapa mereka cepat sekali datang.
NIKOLAS (MENDESAH)
Siapa?
NITA
Teman-teman kerjaku. Mereka mau bertamu hari ini.
NITA
Jangan Nikolas, lebih baik kau sembunyi dulu di kamar.
NIKOLAS
Ayolah! Kenapa mesti sembunyi segala memangnya aku ini anak kecil pakai petak
umpet segala?
NITA (GUGUP)
Ayolah cepat sedikit, Nikolas. Aku mohon dengan sangat, aku tidak mau mereka tahu
kalau kau ada di sini.
NITA
Nikolas! Apa kau tidak kasihan padaku?
NIKOLAS
Kasihan apa?
NITA
Baik, baik. Kalau kau tidak mau pergi aku tidak mau menikah denganmu.
NITA
Cepat Nikolas!
NIKOLAS
Baiklah. Demi cinta aku akan sembunyi dulu. Dasar! (NIKOLAS MELANGKAH
MENUJU KAMAR TIDUR)
TAMU(SUARANYA KASAR)
Mana suamiku?
NITA
Nyonya ini siapa? (GUGUP)
NITA
Siapa yang nyonya maksud?
TAMU
Siapa lagi kalau bukan si Nikolas. Dimana kau sembunyikan dia? (MENCARI-CARI)
TAMU
Apalagi kalau bukan sundal! Kau ini perempuan murahan kerjaannya merusak rumah
tangga orang.
NITA (TERIAK)
Nyonya! Seenaknya saja nuduh. Aku tidak kenal nyonya, tapi tiba-tiba saja nyonya
datang dan menuduhku yang tidak-tidak.punya hak apa nyonya menghina saya? Lebih
baik nyonya pergi sebelum saya panggil polisi.
TAMU
Apa kau bilang? Mau panggil polisi? He, dengar sundal! Silahkan panggil polisi,
silahkan! Asal kau tahu saja polisi-polisi itu sekarang sedang berkumpul dirumahku.
Mereka mencari-cari Nikolas. Mereka akan menangkap Nikolas karena sudah
menggelapkan uang perusahaan. Mengerti?! Sekarang lebih baik kau suruh laki-laki
biadab itu keluar sebelum kau yang ditangkap karena menyembunyikan buronan.
NITA (MENGELUH)
Ya Tuhan. Manusia atau bukan sih? Tidak percaya sama omongan orang lain. Sudah
aku katakan yang sebenarnya, tidak ada laki-laki di rumah ini. Demi Tuhan…
TAMU
Alah! Jangan bawa-bawa nama Tuhan segala. Kau tahu apa tentang Tuhan?
Perempuan sundal sepertimu tidak pantas bicara masalah Tuhan. Hanya orang
beragama saja yang boleh bicara masalah Tuhan.
NITA
Nyonya! Teganya bicara seperti itu? Pergi! (TAK BISA MENAHAN TANGIS)
TAMU (SINIS)
NITA
Kalau nyonya tidak percaya, silahkan saja cari sendiri.
TAMU
Tentu saja tidak akan ketemu. Karena kau sudah menyuruh laki-laki itu pergi jauh-
jauh sebelum aku datang.
NITA
Nyonya ini bagaimana? Sudah saya suruh mencari malah tidak menuduh lain lagi.
TAMU(BICARANYA DATAR)
Nikolas itu laki-laki yang baik. Selama kami menikah tidak pernah terjadi
pertengkaran. Semuanya berjalan seperti apa yang kami cita-citakan selama pacaran
dulu. dia seorang suami yang bertanggung jawab. Apalagi ketika kami sudah
mempunyai dua orang anak, Nikolas semakin giat mencari nafkah. Tapi beberapa
bulan terakhir ia jarang sekali pulang ke rumah. Aku coba bertanya pada rekan
kerjanya katannya ia sudah pulang. Tentu saja Sebagai seorang istri aku mempunyai
fisarasat buruk tentang suamiku itu. Dan ternyata benar. Nikolas mencintai perempuan
lain, dan perempuan itu adalah kau.
NITA
Itu tidak benar nyonya.
TAMU(TAK PEDULI)
Terserah apa katamu. Yang pasti setelah Nikolas mengenalmu dia jadi berubah. Dia
menjelma menjadi setan yang tidak peduli lagi terhadap anak istrinya. mau makan
atau tidak. Dan sekarang tiba-tiba polisi-polisi itu datang dan mengatakan bahwa
Nikolas telah menggelapkan uang perusahaan sebesar Lima Ratus juta Rupiah.
(SEDIH) Mereka akan menyita rumah dan harta bendaku kalau nikolas tidak segera
menemuinya. Ya Tuhan…..apa yang harus aku lakukan? (MENUTUP WAJAHNYA
DENGA TELAPAK TANGAN. MENANGIS)
NITA (MENDEKAT)
Aku turut bersedih nyonya. Tapi anda datang pada orang yang salah. Suami nyonya
tidak pernah datang ke sini.
TAMU
Sudahlah! Kau tidak usah mengelak terus. Aku sudah tahu semuanya.
NITA
TAMU
benar kalau kau menjadi wanita idaman lain Nikolas?
NITA
Maksudku bukan itu. Aku benar-benar tidak mengenal suami anda.
TAMU (TERMENUNG. KEMUDIAN BERDIRI LALU MENGELUARKAN
SEBILAH PISAU DAPUR DARI DALAM TAS KECILNYA)
NITA (KAGET)
Nyonya! Anda mau apa?
TAMU
Mungkin kau akan puas kalau melihatku mati, dengan begitu kau lebih leluasa
hubungan dengan Nikolas. Aku sudah hancur! buat apa aku hidup. (MENGANGKAT
PISAU ITU TINGGI-TINGGI SEAKAN-AKAN HENDAK DIHUJAMKAN KE
DALAM PERUTNYA) jika kau bertemu dengan Nikolas, katakan aku minta maaf
jika sudah menjadi penghalang hubungan kalian. Selamat tinggal…
NITA (MELONCAT)
Tunggu Nyonya!
NITA
Baik, baik nyonya! Saya akan katakan yang sebenarnya. (MENARIK NAPAS
PANJANG) memang, selama ini Nikolas tinggal di sini. Aku bersalah, maafkan
aku….
TAMU
Sudah aku duga!
NITA
Maafkan aku, (PELAN) aku mencintai Nikolas.
TAMU
Benar kau mencintai Nikolas?
NITA
Aku tahu aku salah mencintai suami orang lain. Tapi aku semdiri tidak bisa berbuat
apa-apa. aku sangat mencintainya.
TAMU
Aku mengerti karena aku juga wanita. (DIAM MENATAP NITA) begini saja, aku
tidak akan menghalangi hubungan kalian. Asalkan semua masalah yang sedang aku
hadapi beres. Setuju?
NITA
TAMU
Aku tidak punya uang untuk membayar hutang Nikolas. Aku tidak mau semua harta
bendaku disita, mau tinggal dimana aku nanti? Bagaimana nasib anak-anakku? Aku
mau meminta semua perhiasan yang sudah diberikan Nikolas padamu.
NITA
Perhiasan? Perhiasan apa?
TAMU
Selama kalian berhubungan pasti Nikolas sudah memberikan barang-barang berharga
padamu.
NITA
Demi Tuhan, nyonya. Aku tidak pernah menerima barang apapun dari Nikolas.
TAMU
Tidak mungkin! Aku mengenal lebih jauh tentang Nikolas daripada kau. Laki-laki itu
pasti sudah membelikan barang-barang mahal. Sekarang aku minta semuanya
dikembalikan padaku untuk membayar hutangnya.
NITA
Aku tidak mengerti apa yang anda inginkan. Nikolas tidak pernah memberiku apa-
apa. (SEPERTI INGAT SESUATU) tunggu sebentar nyonya.
NITA
Silahkan nyonya ambil semuanya. Hanya ini yang Nikolas berikan padaku.
NITA
Apalagi yang harus aku berikan?
TAMU
Dengar ya! Nikolas menggelapkan uang perusahaan sebesar Lima Ratus Juta, dan aku
tahu uang itu semuanya diberikan padamu. Kemudian kamu gunakan untuk
membangun rumah dan isinya dan sisanya pasti dibelikan perhiasan-perhiasan di
tubuhmu itu.
NITA
Ya Tuhan! Itu tidak benar nyonya! Rumah ini warisan mendiang ayahku, dan
perhiasan-perhiasan ini hasil keringatku.
TAMU
NITA
Sumpah nyonya ini hasil keringatku.
TAMU
He, aku tidak minta banyak. Aku hanya minta apa yang seharusnya jadi milikku
sebagai istri Nikolas. Setelah itu kau boleh menikah dengan laki-laki biadab itu.
NITA
Ya Tuhan! Apa yang harus aku lakukan agar nyonya mau percaya. Nyonya mau
memerasku, ha?!
TAMU
Kau yang memeras, dasar perempuan sundal!
NITA
Nyonya!
TAMU
Dasar sundal!
NITA
Cukup nyonya! Baik kalau itu yang nyonya mau. (SAMBIL MENANGIS IA
MELUCUTI SEMUA PERHIASAN YANG DIKENAKANNYA. LALU
DIBERIKANNYA PADA PEREMPUAN GENDUT) ambilah, dan silahkan pergi!
TAMU (MENERIMA PERHIASAN ITU DENGAN TANGAN BERGETAR)
bagaimana dengan simpanan uang tunai dalam lemari itu?
NITA (HERAN)
Uang tunai apalagi?
TAMU
Sudah! Ini tidak akan cukup membayar hutang si Nikolas. Kau pasti punya simpanan
uang, berikan padaku sekarang juga.
NITA
Nyonya ini sebenarnya siapa?
TAMU
Kembalikan semua hakku, perempuan murahan. Perek! Jablai!
NITA
TAMU
Bros ini pasti juga pemberian Nikolas. (MENGAMBIL BROS DI BAJU NITA)
terimakasih. Semoga kalian hidup damai. (PERGI KELUAR)
NITA
Ya Tuhan! Apa arti semua ini….
NITA
Kau lihat semuanya?
NIKOLAS
Ya, aku mengintipnya dari balik pintu kamar.
NITA
Betapa aku sangat mahal membayar semua ini, Nikolas. Semua milikku ludes
diambilnya, aku tidak punya apa-apa lagi.
NIKOLAS (DIAM DAN TERMENUNG)
NITA
Kenapa kau diam? Jadi kau menikahiku? (MEMEGANG TANGAN NIKOLAS)
NIKOLAS (MELEPASKAN PEGANGAN TANGAN NITA)
entahlah!
NITA
Apa maksudmu?
NIKOLAS (PELAN)
Tiba-tiba aku sadar kalau selama ini aku sudah berbuat salah. Aku sudah keluar dari
jalur hidup yang seharusnya. Tanggung jawabku sebagai suami.
NITA
Aku tak mengerti, Nikolas?
NIKOLAS
Kau lihat wanita tadi? Dia memang istriku, dan dia datang mencariku hanya untuk
menyelamatkan hidup sebuah keluarga. Dia perempuan hebat, sedangkan aku malah
terbuai oleh hawa nafsuku sendiri. Jatuh dalam cinta semu.
NITA
Nikolas jangan kau katakan kalau kau juga akan pergi meninggalkanku.
NIKOLAS
Maafkan aku, Nita. Aku ingin menebus semua dosa-dosaku. Aku ingin jadi suami dan
ayah yang baik bagi istri dan anak-anakku.
NIKOLAS
Sudahlah. Aku tidak mau lama-lama tinggal di dalam neraka ini. Aku akan minta maaf
kepada istriku. Selamat tinggal! (PERGI TERGESA-GESA KELUAR)
NITA
(JATUH KE LANTAI SAMBIL MENANGIS)
TAMU (VO)
Lama sekali. Bawa apa?
NIKOLAS (VO)
Tidak bawa apa-apa.
TAMU (VO)
Dasar bodoh!
NITA (MENJERIT)
Dasar laki-laki bajingaaaaaan!!
SELESAI