Anda di halaman 1dari 6

26/04/2012

Referensi
EVALUASI  Dierolf, T., T. Fairhurst, and E. Mutert. 2000. Soil Fertility 
Kit: A toolkit for acid upland soil fertility management 
KESUBURAN TANAH in Southeast Asia. PPI. Singapore.
NW. Yuwono. Kesuburan Tanah. UGM.

EVALUASI KESUBURAN TANAH Evaluasi Kesuburan Tanah
Î Suatu proses dimana problema‐problema nutrisi
|UNTUK MENGIDENTIFIKASI KENDALA  didiagnosis dan rekomendasi‐rekomendasi 
KESUBURAN TANAH pemupukan dibuat
|MENGIDENTIFIKASI POTENSI  Faktor‐faktor yang menentukan kesuburan :
KESUBURAN 1. Kemampuan tanah menyediakan haraÎ dalam 
|SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN  jumlah dan saat yang dibutuhkan
KESUBURAN TANAH 2. Ada atau tidaknya racun (anorganik & organik)
|SEBAGAI DASAR PERENCANAAN  3. Sifat fisik yang mempengaruhi perkembangan sistem 
PENGEMBANGAN WILAYAH perakaran (aerasi, drainase dan karakteristik 
pengikatan air)

Langkah‐langkah mengatasi problem kesuburan :
1. Melakukan problem definisi sejelas‐jelasnya dan seawal 
mungkin Î apakah problem tersebut problem tanah
2. Unsur mana yang kemungkinan terlibat Î untuk menjawab 
dapat dilakukan :
ƒ Menggunakan lingkungan setempat
• Informasi kondisi kesehatan ternak Î steely wool diseae
pada ternak domba Î indikator defisiensi Cu tanaman 
pakan
• Tanah kahat P Î tingkat vertilitas ternak tinggi
• Indikasi Î bekas pembakaran subur Î defisiensi mineral 
tertentu
• Di bawah kabel telepon Î subur Î indikasi kekurangan Cu
• Dekat kawat berduri Î indikasi defisiensi Zn Rumput untuk ternak yang kekurangan P berdampak pada 
ƒ Mengumpulkan informasi petani & petugas kesehatan ternak

1
26/04/2012

ƒ Keadaan geologi dan tipe tanah
• Tanah kapuran Î defisiensi Mg • Analisis jaringan tanaman Î sesudah tanaman tumbuh. 
• Tanah masam Î defisiensi Mo Hasil yang diperoleh harus diperhatikan :
ƒ Menyangkut keadaan vegetasi Î dari tanaman indikator yang 
a.  Jenis jaringan
ada : tanaman Brigalow Î suplay hara N tinggi
• Mengamati gejala dari daun Î sumber informasi  b.  Umur jaringan
konvensional Î evaluasi kesuburan c.  Letak jaringan
• Leaf painting : yaitu dengan mengoleskan larutan hara pada 
d Adanya kontaminasi dengan debu dan unsur kimia
d.  Adanya kontaminasi dengan debu dan unsur kimia
daun Î dilihat responnya
• Dilakukan dengan injeksi hara Î pada tanaman pohon ==.  • Percobaan pemupukan Î percobaan dengan penambahan 
Dilihat responnya unsur
• Dengan cara Biokimia (Biochemical test) Î defisiensi Mo Î
• Nutrient Omission Trial Î percobaan penggunaan hara Î
dideteksi dengan nitrat reductase Î belum banyak 
digunakan Î rumit menggunakan pemupukan lengkap sebagai kontrol Î salah 
• Analisis tanah dan uji tanah kualitatif Î kalibrasi dengan  satu hara dikurangi sebagai perlakuan Î dilihat gejalanya
suatu tanaman Î dibandingkan dengan nilai Critical level

Cara untuk evaluasi penentuan pupuk : Pengambilan Sampel Tanah


1. Soil testing (uji tanah)
2. Plant analysis PETA BOR SEMPEL
3. Missing element tecnique Î sama dengan omission PENGAMBILAN 5 BOR
KOMPOSIT
4. Melalui pecobaan takaran pemupukan ANALISIS

Dalam soil testing Î yang perlu diperhatikan
a. Pengambilan sampel (sampling) Î letak, kedalaman, 
a Pengambilan sampel (sampling) Î letak kedalaman
waktu & frekuensi analisis
b. Analisis laboratorium Î metode analisis
c. Korelasi antara hasil dan tanggapan tanaman
d. Interpretasi dan rekomendasi
e. Penetapan rekomendasi
f. Penelitian

ANALISIS
Melalui analisis tanaman
KEBERSIHAN
KECERMATAN Î cocok untuk tanaman tahunan
KETELITIAN
Kelemahan Î pada waktu hail analisis diperoleh Î sudah 
terlambat untuk mengatasi penurunan hasil

Analisis tanaman ini digunakan untuk tiga tujuan :


Analisis tanaman ini digunakan untuk tiga tujuan :
1. Mengidentifikasi problema keharaan Î menentukan cara 
mengatasinya
2. Untuk menentukan dan mengkalkulasi penyerapan hara
3. Memonitor status keharaan

2
26/04/2012

SEMPEL UNTUK IDENTIFIKASI
DASAR REKOMENDASI PEMUPUKAN TANMN 
TAHUNAN

PENGAMBILAN
DAUN KE TIGA
PUCUK + 3

SEMPEL SERAPAN HARA PERCOBAAN LAPANG DI SAWAH
SEMUA TANAMAN, 
KOMPOSIT SEMUA  PENGAMBILAN 
BAGIAN  PADA VEGETATIF 
AMBIL SEMPEL MAXIMUM

SEMUA 
KOMPONEN 
TANAMAN

PERCOBAAN LAPANG KACANG TANAH PERCOBAAN DI SCREEN HOUSE

3
26/04/2012

Identifikasi Gejala Defisiensi Unsur Hara
PERCOBAAN BAWANG MERAH

Gejala Defisiensi S
Gejala Defisiensi Nitrogen
Gejala Defisiensi Mn, Fe

Gejala Defisiensi Phosphate

Gejala Defisiensi Mg
Gejala Defisiensi Kalium
Gejala Defisiensi B, Zn, Cu, Ca, Mo

Gejala defisiensi P (kiri) dan 
K (kanan)

Akar pada tanaman ini adalah pendek, 
kerdil dan berubah warna akibat tanah 
keracunan Al

Defisiensi pada tanaman penutup/ 
cover plant (Pueraria phaseoloides)

4
26/04/2012

Serapan Hara
Serapan hara adalah jumlah hara yang masuk ke dalam 
jaringan tanaman, yang diperoleh berdasarkan hasil 
analisis jaringan tanaman
Manfaat dari angka serapan hara antara lain :
1. Mengetahui efisiensi pemupukan
2. Mengetahui agihan hara dalam tubuh tanaman
3. Mengetahui pengangkutan hara dalam tanaman
4. Mengetahui neraca hara di suatu lahan.
5. Pertimbangan dalam membuat rekomendasi 
pemupukan
Daun tanaman jagung yang normal (atas) defisiensi unsur  SERAPAN = kadar hara (%) x bobot kering (g)
Kalium (tengah) dan defisiensi unsur Phosphate (bawah) Misalnya padi sawah memiliki kandungan K dalam jerami 1% dari bobot 
kering panen sejumlah: 2 ton/ha, maka besarnya pengangkutan K dalam 
jerami = 0,01 x 2.000 kg/ha = 20 kg K/ha

EFISIENSI PEMUPUKAN
Efisiensi merupakan nisbah antara hara yang dapat diserap 
tanaman dengan hara yang diberikan
Suatu lahan padi sawah membutuhkan 35 kg 
P2O5 / hektar, sedangkan dari uji tanah 
Eh = Sp‐Sk x 100% didapatkan kadar P tersedia 20 P2O5 /hektar. 
Hp
Eh = efisiensi serapan hara
Jika efisiensi serapan fosfat dari pupuk TSP 
Sp = serapan hara pada tanaman yang dipupuk (45% P2O5) yang diberikan sebesar 25%, maka 
Sk = serapan hara pada tanaman yang tidak dipupuk jumlah pupuk yang diperlukan adalah:
Hp = kadar hara dalam pupuk yang diberikan
Kebutuhan P2O5 = (25 – 20) x 100/ 25 
• Makin banyak hara yang dapat diserap dari pupuk yang diberikan 
tersebut, maka nilai efisiensi penyerapan semakin tinggi = 60 kg P2O5 kg/ha
• Nilai efisiensi serapan hara secara umum adalah untuk N = 40‐ Kebutuhan TSP  = (100/45) x 60 
60% , P = 15‐20% dan K = 40‐60% = 133 kg TSP/ha

Strategies to reduce losses when nutrients are


applied to soil as mineral fertilizers

5
26/04/2012

Tabel Status Kesuburan Tanah
EVALUASI KESUBURAN TANAH KPK KB P2O5, K2O, & C org Status Kesuburan
• Evaluasi Lahan T T > 2 T tanpa R Tinggi
T T > 2 T dengan R Sedang
Î mencocokkan karakteristik lahan  T T > 2 S tanpa R Tinggi
dengan persyaratan tumbuh  T T > 2 S dengan R Sedang
tanaman T T T   S   R Sedang
d
T T > 2 R dengan T Sedang
• Status Kesuburan Tanah T T > 2 R tanpa T Rendah
Î menganalisis 5 sifat kimia tanah,  T S > 2 T tanpa R Tinggi
yaitu kadar P Tanah, K Tanah, C‐ T S > 2 T dengan R Sedang
T S > 2 S Sedang
organik tanah, Kejenuhan Basa, dan  T S Kombinasi lain Rendah
Kapasitas Pertukaran Kation

Tabel Status Kesuburan Tanah....lanjutan Tabel Status Kesuburan Tanah....lanjutan
KPK KB P2O5, K2O, & C org Status Kesuburan KPK KB P2O5, K2O, & C org Status Kesuburan
T R > 2 T tanpa R Sedang R T > 2 T tanpa R Sedang
T R > 2 T dengan R Rendah R T > 2 S dengan R Rendah
T R Kombinasi lain Rendah R T > 2 S tanpa R Sedang
S T > 2 T tanpa R Sedang R T Kombinasi lain Rendah
S T > 2 S dengan R
d Sedang
d R S > 2 T tanpa R Sedang
S T Kombinasi lain Rendah R S Kombinasi lain Rendah
S S > 2 T tanpa R Sedang R R Semua kombinasi Rendah
S S > 2 S dengan R Sedang SR TRS Semua kombinasi Sangat Rendah
S S Kombinasi lain Rendah Ket.: T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah, SR=Sangat Rendah
S R 3 T Sedang
S R Kombinasi lain Rendah

Anda mungkin juga menyukai