Dilihat dari pembahasan yang berbeda dari kedua jurna tersebut, merupakan suatu
pengetahuan yang saling melengkapi. Kedua jurnal ini sangat penting, satu menunjukkan
penyebab suatu ingkungan air tercemar, sedangkan jurnal ainnya menujukkan cara baru
dalam menanggulangi pencemaran tersebut dengan menggunakan saringan khusus.
Latar belakang yang diungkapkan pada kedua jurnal tersebut tepat untuk dilaksanakan
suatu penelitian. Dengan fokus perhatian yang dapat dikatakan saling mengisi, jurnal yang
membahas tentang penyebab terjadinya polusi ini akan dapat sedikitnya terbantu oleh jurnal
lainnya untuk meneiti cara menanggulangi polusi tersebut.
Metode penelitian pada jurnal ini membahas tentang tempat dan waktu penelitian,
bahan dan alat penelitian, parameter yang diamati dan cara pengumpulan
pengumpulan data.
This website stores data such as
2. Jurnal 2
cookies to enable essential site
functionality, as well Metode
as marketing,
penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengumpuan data
personalization, and analytics. You
may changedan youranalisisnya, dimana
settings at any time data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder..
or accept the default settings.
B. Kritik
Metode penelitian yang dipergunakan pada kedua jurnal ini
i ni bagus, meskipun apresiasi
Privacy Policy
perlu ditunjukkan kepada metode penelitian jurnal kedua karena menggunakan fasiitas
Marketing
satellite, akan tetapi ada beberapa saran yang ditujukan untuk jurnal kedua, yaitu metode
Personalization
penelitiannya yang kurang, seharusnya
Analytics seharusnya ditambahi dengan proses pengolahan limbah tersebut.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
ABSTRAK JURNAL 1
Limbah pencelupan memberi andil yang besar terhadap pencemaran badan air
khususnya di Denpasar dan sekitarnya. Limbah dengan karakteristik mengandung zat warna,
detergen dan bersifat asam yang dilepas akan menimbulkan dampak degradasi lingkungan
dalam spektrum waktu yang panjang. Tidak adanya upaya penerapan standar unit pengolahan
limbah menimbulkan dampak pencemaran dan rusaknya lingkungan yang kian meluas.Unit
pengolahan limbah diterapkan dengan pertimbangan teknologi dengan skala kecil dan
terjangkau oleh masyarakat secara luas (terutama industri kecil), terpadu dengan konsep
taman (penghijauan dan estitika).
Sistem penyaringan dibuat berukuran 100 x 50 cm2 dengan kedalaman 40 cm yang
dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran (sampling port). Dengan susunan
bahan terdiri dari lapisanlapisan dari bawah keatas berturut-turut kerikil kasar setebal 5 cm,
ijuk 5 cm, campuran pasir halus setebal 25 cm, ijuk 5 cm dan batu bata atau batu apung
setebal 10 cm. Tanaman digunakan jenis teles-talesan yang tahan pada kondisi basah ditanam
guna menciptakan risosfer akar untuk pertumbuhan mikroba perombak maupun sebagai
penyerap.
Nilai BOD mengalami penurunan selama proses penyaringan. Penurunan terjadi pada
ketiga retensi waktu 3, 10 dan 20 hari. Pemajangan dengan retensi waktu 20 hari memberikan
nilai BOD terendah yaitu rata-rata 5,79 ( dibawah baku mutu air golongan B). Lama proses
penyaringan 20 hari memiliki persen efektivitas tertinggi (nilai COD terendah) yaitu 58,57
sedangkan dengan lama proses penyaringan 10 hari menurunkan nilai COD hingga sebesar
61,38 dan memiliki hasil yang berbeda dengan lama penyaringan 3 hari yaitu sebesar 76,68.
Bak penyaringan pada penelitian ini belum mampu menurunkan nilai COD hingga dibawah
baku mutu air golongan B maupun D. Sementara lama proses penyaringan 3, 10 dan 20 hari
menunjukan sedikit kecenderungan peningkatan nilai pH masing-masing 6,87, 6,97 dan 7,00.
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
ABSTRAK JURNAL 2
Euthrofication that caused by nitrate and phosphate contamination and also
sedimentation process is the main problem that took place in Benoa Bay Territorial water.
The distribution of phosphate pollutant in Benoa bay territorial water was modeled by
numeric of Princeton Ocean model (POM). The input of this pollutant model were a tidal
current pattern, M2 tidal current residue, biological factor, physic and chemistry, that
influenced pollutant concentration. Meanwhile, the sedimentation concentration was mapped
with ALOS AVNIR-2 sensor image satellite and this image was analysed with statistic
method (Linear Regression).
The result of phosphate modeling concentration was 0.1 mg/1 to 0.0022 mg/1, where
the concentration was categorized very hazardous to the territorial water environment.
Because the phosphate concentration in a pollutant resources was beyond the standard level
of environmental quality, that was 0.015 mg/1 for fishery cultivation and also tourism activity
(Bali Governor Regulation No.8th 2007). While, the direction of the distribution was affected
by current
curr ent pattern of movement, that
t hat was when the ebb level
l evel of high water moving into the
bay and when the ebb to high tide moving ou
outt of the bay.
The result of statistic approaches with ALOS of AVNIR-2 censor can be used for
mapping sedimentation distribution advantages in Benoa Bay. The values were: R2 Band 1 is
0.3839, Band 2 is 0.6123 and Band 3 is 0.5468. In this methodology, the correlation was not
significant, due to, the quantity of in-situ data was small and the time research was not at the
same time with satellite data.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
SUMBER
Suyasa, I W. Budiarsa. 2007. Kemampuan
2007. Kemampuan Sistem Saringan Pasir-Tanaman Menurunkan Nilai Bod
dan Cod Air Tercemar Limbah Pencelupan .
Pencelupan. Udayana. Diunduh dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=40754&idc=27. (Pada !5
Oktober 2012)
Ardana, Komang. 2007. Study Of Pollutant Distribution In Benoa Bay Using Numerical
Data. Bali. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/
Simulation And Satellite Data.
Search He
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics