Anda di halaman 1dari 79

POUTRI

(Persekutuan Oikumene Universitas Trisakti)

Visi:
Alumni yang dewasa di dalam
Kristus
Misi : PI dan Pembinaan

Profil Alumni:
1. Mengerti kebenaran (Mengakui, taat dan
bergantung pada kedaulatan Allah;
Tunduk kepada Alkitab sebagai otoritas
Firman).
2. Memiliki persekutuan yang intim dengan
Allah.
3. Haus akan Firman Tuhan.
4. Memiliki Christian World View dan peka
terhadap tanda-tanda zaman.
5. Menjadi garam dan terang dalam segala
bidang.

©BKK POUTRI 2011


KURIKULUM KELOMPOK KECIL POUTRI

1. PIPA
No Keterangan Bahan
1 Doktrin Allah  Yes 40:18-31
 Kol 1:15-19
 Yes 6:1-5
 Kel 20:1-17
2 Doktrin Manusia dan Dosa Roma 1:18-32
Roma 3:1-18
3 Doktrin Kristologi (Keselamatan)  Ef 1:3-14
 Mat 19:16-26
 Yoh 3:16-21
 Kol 1:19-23
 Roma 6:5-11
4 Hidup Baru  Ef 2:1-10
5 Hal Mengikut Yesus  Luk 9:57-62

2. Pra KK
No Keterangan Bahan
1 Jaminan Keselamatan  Yoh 10:1-30
 Pelajaran tentang jaminan Bab 1
2 Jaminan Pengampunan 1 Yoh 1:5-10
Pelajaran tentang jaminan Bab 3
3 Bahan untuk diskusi dalam Pra KK  Kaum Pilihan Allah – RC.Sproul
 5 Pokok Calvinisme - Momentum

3. Kelompok Kecil
No Keterangan Bahan
A RELASI DENGAN ALLAH
1 Creation Kej 1-2
2 Fall  Kej 3
3 Redemption  Kel 6:5-7

©BKK POUTRI 2011


4 Saat Teduh Utama:
 Yoh 15:1-8
Tambahan:
 Matius 13:1-9,18-23
5 Doa Utama:
 Mat 6:5-15
Tambahan:
 Luk 18:9-14
 Kej 18:16-33
6 PA Lokakarya
B RELASI DENGAN SESAMA DAN
DUNIA
7 Relasi dengan sesama kristen Ef 4:1-16
(Persekutuan)
8 Relasi orang percaya dengan  Yoh 15:18-26
dunia
9 Relasi dengan non kristen  Luk 5:27-32
(penginjilan)
C UJIAN DAN PENCOBAAN
10 Ujian dan Pencobaan Utama:
 Ayub 1-2
Tambahan:
 Yak 1:12-18
D KARUNIA DAN PERSEMBAHAN
11 Konsep Persembahan Kej 1:26 & Kej 2:18-25
12 Talenta  Sharing (kontinu)
13 Persembahan yang benar  Roma 12:1-8
E KELUARGA
14 Tujuan Keluarga Kej 1-26-28, Kej 2:15-23
15 Tujuan Berpacaran  Diskusi
F PEMURIDAN
16 Mengenal siapakah Kristus Buku KeTuhanan Kristus Bab 1
17 Keutamaan Kristus  Buku KeTuhanan Kristus Bab 8

©BKK POUTRI 2011


18 Tujuan Kedatangan Kristus Buku KeTuhanan Kristus Bab 2
19 Hal Mengikut Yesus  Buku KeTuhanan Kristus Bab 3
20 Syarat-syarat menjadi murid Kristus Buku KeTuhanan Kristus Bab 5
21 Panggilan menjadi murid Kristus  Buku KeTuhanan Kristus Bab 5
22 Visi Pemuridan Mat 28:16-20
23 Diskusi Buku
 Christian’s inner life, Octavianus Winslow
 Berpola Pikir Rohani, John Owen
 Mengejar Allah, A.W Tozer
 Visioneering, Andy Stanley
 Pemuridan seni yang hilang, LeRoy Eims
 Murid Sejati, Paul W Powell
 Salib Kristus, Leon Moris
 Harga penyerahan diri, Leon Moris
 Harga penyerahan diri, John White
 7 Perkataan Salib, Stephen Tong
 Kedaulatan Allah, Arthur W Pink
 Visi Yang Membaharui, Brian J wals & J.R. Middleton
G HIDUP YANG BERBUAH
24 Buah Roh Gal 5:16-26
25 Eksposisi Tokoh  Dabiel : Dan 1, Dan 6
 Janda Miskin : Mrk 12:41-44
 Perempuan yang mengurapi: Luk
7:36-50
 Yunus : Yun 1-4

©BKK POUTRI 2011


PIPA

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL ALLAH

(Yesaya 40:18-31 & Kolose 1:18-19)

Pendahuluan
Tak kenal maka tak sayang. Begitu kata pepatah yang sudah sering kita sering dengar.
Demikian juga rasa sayang kepada Allah ditentukan seberapa jauh kita mengenal Allah.
Hari ini, bersama kita akan mempelajari dan mengenal siapa Allah yanh seharusnya
kita sembah dan sadari berdasrkan Firman Tuhan. Nah simak baik-baik.

Pertanyaan pengarah
Yesaya 40: 18 - 31
1. Ayat 18–20: Sebutkan perbedaan mendasar antara Allah dan patung yang disembah
sebagai allah!
2. Ayat 21–24: Ayat –ayat ini menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang Mahakuasa.
Kemahakuasaan Allah mencakup apa saja?
3. Ayat 25-29: Keberadaan dan sifat Allah apa saja yang saudara temukan dalam ayat-ayat
ini? Coba jelaskan!
4. Ayat 30-31: Apa hasil dari orang yang menantikan Tuhan?
5. Buatlah kesimpulan berdasarkan jawaban no.1-4 tentang siapa Allah!

Kolose 1: 15-19
6. a. Apa yang Alkitab nyatakan tentang keadaan Allah dalam diri Yesus?
b. Dari jawaban tersebut diatas, di dalam siapakah kita harus menyembah Allah?

Renungan pribadi
1. Sudahkah Saudara merasakan kehadiran Allah dalam hidup Saudara? Dalam hal apa
saja?
2. Hal apa saja dalam hidup saudara yang masih saudara utamakan selain Allah? (Cat:
mengutamakan lebih daripada Allah adalah sama dengan menyembah berhala)
3. Adakah pengenalan akan Allah ini mendorong saudara untuk hidup dengan mengucap
syukur dan bersandar kepada Allah? Sharingkan...
4. Keberadaan dan sifat Allah yang manakah yang masih belum saudara bawa dalam
kehidupan saudara?

Diskusikan
Jikalau Allah mengatur dan memperhatikan dunia ini dengan keadilan dan kasihNya,
mengapa terdapat kejahatan, penderitaan, kemiskinan dan kesusahan?
(Bandingkan Kejadian 3: 1 - 19)

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL ALLAH

(Yesaya 6: 1 – 5 , Keluaran 20: 1 – 17)

Pendahuluan
Siapakah Allah? Pertanyaan yang sulit dijawab!
Kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan Allah. Masalahnya adalah mungkinkah
ciptaan mengenal Penciptanya?! Jikalau manusia tidak bisa mengenal Allah, bagaimana
mungkin ia tahu apa yang dikehendakiNya? Lalu bagaimana mungkin manusia bisa masuk ke
dalam sorga karena ia tidak mengerti bagaimana ia dapat masuk ke sana?
Syukurlah Sang Pencipta itu memperkenalkan diriNya kepada kita melalui
FirmanNya yang tertulis di dalam Alkitab. Dari Alkitab inilah kita akan mempelajari dan
mengenal sebagian dari sifat dan keberadaan Allah yang dinyatakan di dalamnya. Mari kita
pelajari bersama!

Pertanyaan Pengarah
Raja Uzia meninggal tahun 740 SM, ia adalah seorang raja yang baik, dikenal dan
dikasihi oleh Yesaya serta seluruh rakyat. Dalam keadaan berkabung itu, Yesaya masuk ke
bait Allah. Raja Uzia memang sudah mati, tetapi di sana Yesaya melihat Raja semesta alam:
TUHAN!
1. Sebutkan apa saja yang yang dilihat dan didengar oleh Yesaya dalam ayat 1 – 4?
2. a. Apa yang dialami oleh Yesaya melalui panca inderanya selama kejadian itu? Bayangkan
jika anda yang berada di sana!
b. Apa yang dialami oleh rohnya? (Perhatikan ay.5)
3. Yesaya berseru: “Celakalah aku, aku binasa!” Bukankah ia adalah orang baik? Apakah
standard kebaikan yang dikehendaki oleh Tuhan? (Lihat Kel 20:1-17). Jelaskan secara
singkat arti dari masing-masing hukum itu!
4. Dari jawaban no.3, tentunya anda lebih mengerti mengapa Yesaya bereaksi seperti itu.
Sebutkan sifat-sifat Allah yang anda temukan dalam PA hari ini!

Renungan Pribadi
1. Apakah anda sudah „berjumpa‟ dengan Allah?
2. Apa yang anda pikirkan selama ini tentang Allah? Apa yang anda dapatkan dari PA hari
ini?

Diskusi
Apakah Tuhan masih berbicara atau menyatakan diriNya kepada manusia masa kini? Jika
masih, melalui cara-cara apa? Lalu mengapa banyak manusia tetap tidak percaya?

Why does man always think that he is holy enough to see GOD..
The Holy...Holy..holy..!!?

©BKK POUTRI 2011


KELUARAN 20:1-17

What Is Required? The Ten Commandements What Is Forbidden?


To know, acknowledge, 1. The object of worship: To deny or fail! To
and worship the true God Have no other gods before acknowledge God, or to
my face worship a false god
To worship God as he has 2. The manner of worship: To worship God through
commanded No image of likeness – images or in any other
don’t bow down to them way not commanded
To use God’s name and 3. The attitude of worship: To use God’s name or
ordinances in a reverent Take no the name of God ordinances profanely
manner in vain. (irreverently)
To worhip one day each 4. The time of worship and To observe man-made
week an to work six days work: Remember the holy days to slothful in
Sabbath; six days you daily work
shall labor.
To honor and obey God 5. The rule of authority: To dishonor or disobey
instituted authority Honor your father and God instituted authority
(parents, rulers) mother. (parents, police)
To preserve our own lives 6. The rule of life: You To take our own or
and the lives of others. shall not murder another’s life injustly
To preserve our own and 7. The ruke of sex: You To engage in sexual
our neighbor’s chastity shall not commit adultery. immorality in thought,
word, or deed.
To advance our own and 8. The rule of property: To do anything
our neighbor’s wealth and You shall not steal. detrimental to our own or
possessions another’s wealth or estate.
To promote truth and our 9. To rule of speech: You To injure the cause of
own own good name and shall not bear false truth or the reputation of
that of others witness. ourselves or another
To be content and to 10. The rule of desire: You To envy, be discontent, or
rejoice with others in what shall not covent wish any evil on our
they have neighbor.

©BKK POUTRI 2011


SEMUA SAMA DI DALAM DOSA

(Roma 3 : 1 – 18)

Pendahuluan
Kita telah mempelajari bahwa Tuhan mempunyai rencana yang baik bagi manusia.
Namun kenyataannya telah banyak terjadi hal-hal yang buruk di sekitar kita. Apakah yang
memyebabkan semua itu terjadi? Kita akan mempelajarinya dalam PA hari ini!

Latar Belakang
Surat Roma ditulis oleh Paulus kepada jemaat Roma yang terdiri dari orang-orang
Yahudi dan non Yahudi. Yang dibicarakan adalah kebenaran Injil (Roma 1:16-17). Keumdian
ia melanjutkan mengenai murka Allah terhadap orang-orang yang melupakan Tuhan dan juga
hukum-hukumNya. Setelah itu Ia menggambarkan kebejatan moral semua orang tersebut.

Pertanyaan Pengarah
1. Apa kelebihan yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi?
2. Lihat ayat 3-8, Orang-orang Yahudi berpendapat bahwa apabila dosa mereka
menunjukkan kemuliaan dan kebenaran Allah, maka seharsnya merek atidak dihukum.
Apa pendapat Paulus mengenai hal ini? Mengapa?
3. Dalam peranannya sebagai “penuntut”, Paulus telah menyatakan bahwa baik orang
Yahudi maupun orang Yunani sama-sama berada di bawah kuasa dosa (ayat 9).
Bagaimana Paulus memandang kelebihan orang Yahudi di ayat 1 pada akhirnya?
4. Bagian Firman Tuhan pad aayat 10-18 mendukung pertanyaan di atas. Bagaimana
ungkapan ini dengan jelas menggambarkan keadaan kita sebagai manusia yang telah
jatuh dalam dosa?
5. Menurut Alkitab, jika seorang berdosa, ia akan mendapat hukuman. Dan hukuman
baginya adalah:
a. Yesaya 59:1-2 : Terpisah dari Allah
b. Roma 3:23 : Kehilangan kemuliaan Allah
c. Roma 6:23 : Upahnya adalah maut
Apa maksudnya? Buatlah kesimpulan dari akibat yang dialami seorang manusia
berdosa!
6. Bayangkan sebuah ruang pengadilan dimana Allah sebagai hakim dan dunia tertuduhnya.
Simpulkan tuduhan yang dijatuhkan kepada kita, bukti-bukti pendukungnya dan vonis
yang dijatuhkan. Adilkah Allah? Bagaimana anda bersiap diri menghadapi penghukuman
itu? Maukah anda mengalami kelepasan dari semua ini? Nantikan PA selanjutnya.

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL KEADAAN MANUSIA

(Roma 1 : 18 - 32)
Pendahuluan
Pada mulanya Allah menciptakan manusia sangat amat baik adanya (Kej 1:31).
Manusia adalah gambar dan rupa Allah yang diciptakan dari nafasNya sendiri (Kej 1:26,
2:27). Lalu Allah menempatkan manusia di taman Eden yang begitu indah dan memberikan
kebebasan kepada manusia untuk memilih taat atau tidak taat kepadaNya; ternyata manusia
memilih untuk tidak taat. Sejak saat itulah manusia jatuh ke dalam dosa dan dosa itu terus
menggerogoti dan mengusai hidupnya (Kej 3).
Bagaimanakah keadaan manusia berdosa tersebut? Apa yang dilakukannya? Apa
akibatnya? Temukan jawabannya dalam PA kali ini!

Pemahaman Alkitab
1. a. Kepada siapalah murka Allah dinyatakan? (ayat 18)
b. Mengapa Allah murka? (ayat 19-21)
2. a. Bagaimanakah sikap orang-orang ini? (ayat 22)
b. Apa yang mereka lakukan? (ayat 23,25,28a)
c. Apa akibatnya? Daftarkan satu per satu (ayat 24-31)
3. Apakah puncak dari kefasikan dan kelaliman mereka? (ayat 32)
4. Perhatikan akibat-akibat tersebut diatas (pada jawaban no 2&3)
Coba saudara bayangkan dan jelaskan betapa ngerinya dosa akibat ketidaktaatan
manusia kepada Allah. Berdasarkan Roma 6:23, apakah upah dosa itu?
5. Dari jawaban-jawaban tersebut diatas, buatlah kesimpulan tentang “manusia berdosa
dan akibatnya”!

Renungan Pribadi
1. Trend-trend apa pada jaman ini yang membuat anda semakin tidak memuliakan
Allah?
2. Setelah mempelajari Firman Tuhan hari ini apa yang hendak anda perbuat?

Diskusi
Mungkinkah manusia yang sudah jatuh dalam dosa sanggup berbuat kebaikan agar berkenan
kepada Allah dan terhindar dari murkaNya? (Bandingkan Yesaya 64:6)

If man is not made for God, why is he only happy in God?

If man is made for God, why is he so oppossed to God?

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL KARYA ALLAH TRITUNGGAL DALAM KESELAMATAN

(Efesus 1: 3 – 14)
Pendahuluan
Manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Upah
dosa adalah maut (Roma 6:23). Di dalam keberdosaannya, tidak ada satu manusiapun yang
mampu membebaskan dirinya atau orang lain dari maut. Itulah sebabnya Allah sendiri haurs
turun tangan menyelamatkan manusia.
Siapasaja yang diselamatkan dan bagaimanakah Allah menyelamatkan manusia dan
memliharanya, dapat kita pelajari dari PA hari ini.
Pertanyaan Pengarah
1. Ayat 3-6
a. Apa yang dikerjakan Allah bagi manusia sebelum dunia ada?
b. Berdasarkan apa Allah melakukannya?
c. Apa tujuan dari permilihan Allah tersebut?
d. Bila demikian, mana yang benar: Seseorang dipilih karena ia layak atau karena ia
tidak layak? Jelaskan berdasarkan jawaban a, b, c !
2. Ayat 7-12
e. Melalui siapakah Allah menggenapkan pilihanNya?
f. Bagaimana Yesus mengerjakan keselamatan bagi manusia pilihan Allah?
g. Berdasarkan apakah manusia pilihan Allah bisa memperoleh penebusan dosa?
h. Menurut Saudara, siapa lagi yagn mengerjakan keselamatan selain Yesus Kristus?
Jadi, adakah keselamtan lain di luar Yesus Kristus? Jelaskan berdasarkan jawaban
ni.1 dan 2 di atas!
3. Ayat 13-14
a. Bagaimanakah proses supaya seseorang dapat memperoleh keselamatan yagn sedah
disediakan Allah baginya?
b. Siapakah yang mempersiapkan hati manusia untuk percaya kepada Yesus Kristus?
c. Siapakah yagn menjadi jaminan Allah akan keselamatan yang kita peroleh dan yang
menjaga kita? Sampai kapan?
Diskusi
Jadi, siapakah yang aktif menyelamatkan manusia yang berdosa? Siapakah yang
diselamatkan? Siapakah yang harus berespon terhadap keselamatan yang sudah disediakan?
Refleksi Diri & Aplikasi
a. Sudahkah Saudara diselamatkan? Mengapa?
b. Apa respon dan tindakan saudara selanjutnya?

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah

kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kerpada manusia yang olehnya kota

dapat diselamatkan.” (Kis 4:12)

©BKK POUTRI 2011


SIAPAKAH YANG DAPAT DISELAMATKAN?

(Matius 19: 16 – 26)

Pendahuluan
Semua manusia jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
Upah dosa adalah maut (Roma 6:23), yaitu suatu hidup yang terpisah dari Allah untuk
selama-lamanya. Kita menyadari bahwa kita pun adalah manusia yang berdosa yang
selayaknya menerima hukuman. Sehingga ketika memikirkan apa yang akan terjadi bila kita
meninggalkan dunia fana ini, selalu ada kegentaraan dalam hati kita. Adakah usaha yang
dapat kita lakukan untuk bebas dari jerat maut tersebut? Adakah sesuatu yang kita miliki
yang dapat menjamin kehidupan kekal?

Latar Belakang
Injil matius ditulis oleh Matius, salah seorang dari 12 murid Tuhan Yesus. Injil ini
bertujuan untuk menujkkan bahwa Yesus adalah Mesias
Perikop yang akan kita pelajari bersama merupakan bagian cerita perjalanan Tuhan
Yesus menuju Yerusalem. Dalam perjalananNya, Ia singgah ke daerah Yudea. Di sana Tuhan
Yesus memberkati anak-anak dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang
kepadaKu...sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Mat
19:13-15). Lalu datanglah seorang muda bertanya kepada Tuhan Yesus tentang cara
memperoleh hidup yang kekal. Bagaimana Tuhan Yesus menjawab petanyaan orang muda
itu? Mari kita mempelajari bersama!

Pemahaman Alkitab
Ayat 16-20
1. a. Menurut orang muda yang datang kepada Tuhan Yesus, bagaimanakah cara
memperoleh hidup yang kekal?
b. Apakah yang diperintahkan Tuhan Yesus kepada orang muda itu?
c. Menurut Anda, bagaimana kehidupan orang muda itu dilihat dari jawabannya pada
ayat 20?
Ayat 21-22
2. a. Orang muda itu telah melakukan banyak hal untuk memperoleh hidup kekal, namun ia
merasa masih kurang. Apa yang Tuhan yesus perintahkan kemudian? Mengapa?
b. Dari bagian ini, apa yang dapat Anda pelajari tentang cara memperoleh hidup kekal?
Ayat 23-26
3. a. Orang muda itu menolak melakukan perintah Tuhan Yesus, sebab ialebih mencintai
hartanya daripada hidup yang kekal. Dan ia pergi meninggalkan Tuhan Yesus.
Perumpamaan apa yang Tuhan Yesus berikan kepad amurid-muridNya mengenai
peristiwa itu? Jelaskan!
b. Bagaimana reaksi murid-murid terhadap perumpamaan itu?

©BKK POUTRI 2011


4. a. “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (Mat 19:25b), Apa jawab Tuhan
Yesus atas pertanyaan tersebut? Jelaskan!

Diskusikan
5. a. Bagaimana pandangan Anda tentang hidup yang kekal dan cara memperolehnya?
b. Bagaimana Anda melihat peranan manusia (perbuatan baik, kegiatan keagaam,
gereja, baptisan, status, orangtuan, dll) dalam memperoleh hidup kekal? (baca Efesus
2:8-9)
c. Setelah mempelajari bagian Firman Tuhan ini, bagaimana respon Anda?
Sharingkanlah!

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL TINDAKAN ALLAH

(Yohanes 3 : 16 – 21)

Pendahuluan
Allah tahu bahwa manusia tidak mungkin dapat menyelamatkan dan membebaskan
diri dari kuasa dosa. Karena itu Allah tidak menunggu manusia kembali kepada Allah, tetapi
Allah yang lebih dahulu mengambil inisiatif untuk menolong dan menyelamatkan manusia
dari kuasa dosa tersebut.
Apa dan bagaimana tindakan Allah tersebut dan apa akibat-akibatnya, mari kita
temukan jawabnya dalam PA ini!

Pertanyaan Pengarah
Ayat 16-17:\
1. a. Siapakah yang dimaksudkan dengan “Anak yang tunggal”?
b. Apa tujuan Allah mengaruniakan AnakNya tersebut?
c. Melihat keadaan manusia yang berdosa, seharusnya bagaimanakah sikap Allah?
Mengapa Allah tidak melakukannya?
Ayat 18:
2. a. Apa konsekuensi dari orang yang percaya dan yang tidak percaya kepada AnakNya?
b. Apa arti kata “percaya” pada ayat ini (juga pada ayat 16)
Ayat 19-21:
3. a. Siapakah yagn dimaksudkan dengan “terang” di sini?
b. Coba saudara jelaskan hubungan antara perbuatan jahat, terang dan perbuiatan
benar!
c. Dari jawaban 3b, menurut saudara atas kemauan siapakah manusia berada di
bawah hukuman? Jelaskan!
4. Buatlah kesimpulan tentang “tindakan Allah dan hubungannya dengan manusia
berdosa dengan konsekuensinya”!

Diskusi
Dapatkah agama membawa manusia pada hidup yang kekal? Mengapa?

Renungan Pribadi
1. Dimanakah saudara saat ini: Di bawah hukuman Allah atau sudah bebas dari hukuman
Allah? Mengapa?
2. Apa respon saudara setelah mempelajari PA ini? Sharingkan!

For GOD so loved the world...For GOD so loved the world...

That he gave His oone and only son, Jesus Christ

©BKK POUTRI 2011


BAGAIMANA AKU BISA SELAMAT?

(Yohanes 3: 16 – 21)

Pendahuluan
Pada pertemuan sebelumnya, kita telah belajar mengenai rencaca Allah yang indah
bagi manusia dan bagaimana keadaan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, yang
mengakibatkan manusia tidak dapat memahami dan mengikuti rencana Allah yang baik itu.
Manusia tidak dapat lagi menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan yang lebih
mengerikan lagi, upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Itulah hukuman yang adil dari Allah.
Akan tetapi, Allah yang Maha adil juga adalah Allah yang Maha Pengasih. Ia tidak
membiarkan semua manusia binasa. Ia memberikan jalan keselamatan kepada manusia.
Apakah jalan itu dan bagaimana kita dapat memperoleh keselamatan itu? Mari kita temukan
jawabanya dalam Alkitab!

Latar Belakang
Bagian yang sudah kita baca adlah ajaran Tuhan Yesus kepada Nikodemus dalam
percakapan mereka. Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi (Yoh3:1). Para
pemimpin agama Yahudi tidak mengakui Tuhan Yesus sebagai Anak Allah yang akan
menyelamatkan dunia dan mereka selalu mencari kesalahan Tuhan Yesus. Akan tetapi dalam
percakapan ini, Nikodemus mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Guru yang diutus Allah
(Yoh 3:2).
Pada ayat 13-15 tuhan Yesus mengajarkan bahwa untuk dapat masuk Kerajaan Allah
seseorang harus dilahirkan kembali. Bagaimana caranya seseorang dapat dilahirkan kembali?
Itulah yang diajarkan Tuhan Yesus pada ayat 16-21.

Pertanyaan Pengarah
Ayat 16-17
1. Apa yang anda ketahui tentang:
a. Kasih Allah
b. Objek/ sasaran kasih Allah
c. Ungkapan kasih Allah
d. Tujuan kasih Allah
Jelaskan!
2. Menurut anda, apa arti „mengaruniakan AnakNya yagn tunggal‟? Jelaskan! Ayat 18-
21; Keselamatan (hidup yang kekal) hanya diberikan kepada setiap orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Jalam Keselamatan.
3. Apa arti percaya kepada Yesus?
4. Dari ayat 18a dan 21, apa yagn dilakukan oleh orang percaya? Bandingkan pula
dengan orang yang tidak percaya! (ayat 19 dan 20)
NB: Terang mengacu kepada Anak Tunggal Allah (Yoh 1:1-18)

©BKK POUTRI 2011


5. Apa akibat bagi yang percaya dan yang tidak percaya?

Ternyata di dunia ini hanya terdapat dua posisi manusia, yaitu orang percaya dan
orang tidak percaya. Sekarang di posisi manakah Anda berada? Sharingkanlah!

Anda termasuk sasaran kasih Allah. Ia telah mengaruniakan Tuhan Yesus, AnakNya yang
tunggal untuk menebus dosa-dosa kita melalui kematianNya di kayu salib. Tuhan
Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan (Yoh 14:6) bagi manusia. Ia
memberikan hidup yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Sekarang
Ia menantikan Anda!

Maukah Anda menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat?

Maukah Anda mengikutiNya dan hidup di dalamNya?

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL TINDAKAN TUHAN YESUS

(Kolose 1 : 19 – 23 & Roma 6 : 5 – 11)

Pendahuluan
Kita tahu bahwa manusia yang sudah jatuh dalam dosa tidak mungkin
menyelamatkan dirinya dari murka Allah. Karena itu perlu Allah yang berinisiatif lebih
dahulu, yaitu melalui PutraNya yang terkasih Tuhan Yesus Kristus. Bagaimanakah caranya
dan apa akibatnya bagi orang percaya?
Ikuti PA kita hari ini.

Pertanyaan Pengarah
1. Kolose 1:19-22a
Dengan jalan bagaimanakah Yesus memperdamaikan manusia dengan Allah?
2. Kolose 1:22b & Roma 6:5-7
Apakah hasil dari pendamaian tersebut?
3. Roma 5:8-11
a. Apakah Yesus berhenti di kematian-Nya? Apa yang terjadi kemudian?
b. Apa makna dari peristiwa tersebut?
4. Kolose 1:23
Apa yang Paulus nasihatkan agar tetap memperoleh pendamaian dengan Allah?

Diskusi
Mengapa keselamatan harus melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus?

Refleksi Diri
1. Sudahkah saudara mengalami pendamaian dengan Allah? Mengapa?
Bagi yang belum, maukah hari ini saudara mengalami pendamaian dengan Allah?
2. langkah-langkah apa yang saudara ambil agar tetap menikmati pendamaian dengan
Allah?

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa,

menurut kekayaan kasih karunia-Nya.

(Efesus 1 : 7)

©BKK POUTRI 2011


HIDUP BARU

(Efesus 2 : 1 – 10)

Pendahuluan
Jemaat Efesus merupakan jemaay yang sudah bertobat oleh karena pelayanan Paulus
(Kis 19). Teapi Paulus tidak hanya berhenti sampai pertobatan. Dia perlu mengingatkan
jemaat Efesus akan keadaan mereka sebagai orang-orang yang telah ditebus Allah, untuk
hidup tidak lagi sebagai manusia lama tetapi sebagai manusia baru di dalam Yesus Kristus.
Dalam PA kita kali ini, kita akan bersama-sama belajar bagaimana seharusnya hidup
yang baru tersebut!

Pertanyaan Pengarah
1. Sebutkan 5 hal yang dikatakan oleh Paulus mengenai hidup mereka yang „dahulu‟
sebelum menerima Kristus! Bagaimana keadaaan mereka secara rohani? Apa
akibatnya? (ayat 1-3)
2. Bagaimanakah mereka dapat „hidup‟ kembali dan tidak mengalami murka Allah?
(ayat 4-5)
3. Sebutkan 3 hal yang dikerjakan Allah untuk hidup mereka yang „sekarang‟ (karya
keselamatan)! (ayat 5-7)
4. Kita diselamatkan semata-mata hanya karena anugerah Allah; tidak ada jasa
manusia di dalamnya(ayat 8-9). Apa yang diinginkan Allah setelah kita
diselamatkan? (ayat 10, Ys 43:7)

Setelah diselamatkan kita perlu bertumbuh agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan yang
menyesatkan (Ef 4:14).

Ada 4 pertumbuhan dasar yang perlu kita lakukan :


1. Bertumbuh melalui Firman Tuhan
2. Bertumbuh melalui Doa
3. Bertumbuh melalui Persekutuan
4. Bertumbuh melalui kesaksian

Refleksi Diri dan Aplikasi


1. a. Sudahkan saudara memiliki status yang baru di dalam Kristus? Bagaimana saudara
bisa yakin akan hal itu?
b. Hal-hal apa dari kehidupan lama yang masih tampak dalam kehidupan saudara?
Mengapa?
c. Pekerjaan baik apa saja yang telah saudara lakukan dan yang belum saudara lakukan
sesuai dengan 4 unsur dasar pertumbuhan di atas? Mengapa?

©BKK POUTRI 2011


d. Bagaimanakah agar saudara dapat memulai hidup baru dengan melakukan pekerjaan
baik seperti yang diinginkan Allah? Sharingkan!

Ia, Tuhan kita Yesus Krisrus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karuniaNya telah
mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan
yang baik kepada kita,
Kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perbuiatan yang baik
2 Tes 2:16-17

©BKK POUTRI 2011


PRA KK

©BKK POUTRI 2011


JAMINAN KESELAMATAN

(Yohanes 10:1-30)

Pendahuluan
Pekerjaan yang dibuat oleh Tuhan Yesus pada awalnya begitu membuat orang banyak
hendak mendengarkanNya, hingga Ia harus memberi makan lebih dari 5000 orang (Yoh 6:1-
5) tetapi kemudian ketika Ia mengajak orang untuk makan Roti Hitup (Yoh 6:25-29),
menerima Dia dan ajaranNya, maka satu per satu orang banyak meninggalkan Dia (Yoh 6:60-
66). Maka ketika Ia memberitakan tentang DiriNya dan ajaranNya semakin terang-terangan,
mulailah terjadi pemisahan kelompok pendengar, yang mendengarkan Dia dan yang menolak
Dia (Yoh 7:12-13,43;9:16)
Pada perikop Yoh 10:1-30 ini semakin nyata bahwa memang ada pemisahan manusia
yang adalah kawanan domba milikNya dengan yang bukan milikNya, dan hal ini didahului
dengann pemaparan siapakah sebenarnya Gembala yang baik itu dan bagaimanakah
hubungan antara kawanan domba dengan Gembala yang baik tersebut. Marilah kita sama-
sama belajar mengenai bagian ini.

Ayat 1-5
1. Ada berapa karakter yang diceritakan pada perumpamaan ini?
2. Apa yang dilakukan setiap karakter dan apa pesan yang mereka bawa
3. Coba simpulkan makna perumpamaan ini dari karakter-karakter yang ada?

Ayat 6-10
1. Kepada siapakah perumpamaan ini ditujukan?
2. Mengapa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka?
3. Apa perbedaan – perbedaan besar antara gembala yang baik dengan pencuri?
4. a. Ditujukan kepada siapakah kalimat “Akulah pintu ke domba-domba itu”?
b. Ditujukan kepada siapakan kalimat “Akulah pintu;.. ia akan masuk dan keluar dan
menemukan padang rumput”? (ayat 9)

Ayat 11-21
1. Sebutkanlah perbedaan yang mendasar antara Gembala yang baik dengan gembala
upahan?
2. Siapakah yang dilambangkan dengan domba-domba dalam kandang pada konteks
ini? (band Yeh 34:30-31)
3. Siapakah yang dimaksudkan dengan domba-domba lain (ayat 16)? (Band. Yoh 17:20-
23)
4. Hal apakah yang terjadi diantara orang-orang Yahudi yang mendengar perkataan
Tuhan Yesus? (band. Yoh 7:12-13,43;9:16)

©BKK POUTRI 2011


Ayat 22-30
1. Relasi apakah yang sebenarnya terjadi antara Gembala yang baik dengan domba-
dombaNya?
2. Jaminan apakah yang diberikan oleh Gembala yang baik bagi domba-dombaNya?
3. Untuk apa Allah menjamin domba-domba tersebut?

Refleksi diri dan Aplikasi


a. Dari mana kita tahu bahwa kita digembalakan oleh Yesus, Sang Gembala yang baik?
b. Bagaimanakah membangun hubungan kita dengan Allah seperti yang digambarkan
oleh Yoh 10 ini?

Diskusi dan sharingkan!

©BKK POUTRI 2011


JAMINAN PENGAMPUNAN

(I Yohanes 1 : 5 – 10)

Pendahuluan
Hidup baru di dalam Kristus dimulai dengan suatu langkah iman pada waktu kita
percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Namun, keselamatan bukanlah
merupakan tujuan akhir – keselamatan hanyalah permulaan dari suatu kehidupan rohani.
Orang-orang Kristen diharapkan untuk bertumbuh dalam kehidupan rohaninya. Sama seperti
seorang anak harus belajar berjalan dan harus mengatasi berbagai kesukaran, demikian juga
orang Kristen. Dan kesulitan dasar yang menjadi masalah di sini adalah masalah dosa, karena
hal ini mengganggu kehidupan orang-orang tertentu – terutama orang-orang Kristen yang
masih baru.
Ketika seorang Kristen berbuat dosa, mungkin ia menganggap keadaan itu sebagai
akhir dari segala-galanya. Petrus pernah tiga kali menyangkal Juruselamat. Pada saat ayam
berkokok dua kali pada pagi kelabu ketika Yesus akan dihukum mati, Petrus pergi keluar dan
menangis dengan sedihnya. Ia meninggalkan semua rencananya untuk melayani dan kembali
menjadi penamgkap ikan. Kita dapat memahami keputusasaan yang berkecamuk di dalam
diri Petrus. Persekutuannya dengan Allah telah rusak, sukacitanya pun telah lenyap. Ia tidak
yakin apakah Allah masih bersedia memakainya lagi, apakah Allah masih bersedia mendengar
doanya, apakah ia bahkan masih mempunyai hak menyebut dirinya sebagai orang Kristen
atau tidak.
Memang benar dosa itu sangat jahat dan patut dibenci. Dosa sangat kejam dan
sungguh-sungguh membawa melapetaka. Tak seorangpun dapat melukiskan dengan kata-
kata betapa berbahaya, rusak dan jahatnya langkah seorang anak Allah yang jatuh ke dalam
dosa. Tetapi syukur kepada Allah, karena Tuhan Yesus, Juruselamat kita telah menyediakan
jalan pengampunan, penyucian dan pendamaian oleh darahNya, sehingga kita pun dapat
dipulihkan dan disucikan untuk tetap bersekutu dengan Allah.

Pemahaman Alkitab (I Yoh 1:5-10)


1. Sebutkan dua macam sikap yang dapat diambil oleh seorang Kristen ketika melakukan
dosa!
2. Sikap yang mana yang seharusnya dipilih? Mengapa? (band. Maz 51:14)
3. Apa akibatnya kalau kita tidak bersedia mengakui dosa-dosa kita? (ayat 8,10)
Apakah dasar pengharapan orang Kristen untuk memperoleh pengmapunan

Renungan Pribadi
Apakah masih ada dosa di dalam diri Anda?
Bukalah hati anda kepada Allah dan mohon supaya Roh Kudus menginsafkan akan dosa-
dosa dalam kehidupan anda. Akuilah segala dosa-dosa Anda satu persatu di hadapan Tuhan
dan mohon Tuhan mengampuni segala dosa kita dan juga mohon Roh Kudus menolong kita

©BKK POUTRI 2011


sehingga kita dapat menang dalam menghadapi godaan-godaan dosa selanjutnya. Akhirnya
ucaplah syukur senantiasa kepada Tuhan yang sudah mengampuni dosa-dosa Anda!!

Diskusi
a. Setelah menjadi percaya, mungkinkah kita tidak berbuat dosa lagi? Jelaskan!
b. Apa artinya “mengaku” dosa kita?
c. Karena kita tahu bahwa kita bisa datang kepada Alllah dan meminta pengampunanNya,
apakah ini berarti bahwa kita bebas melakukan dosa? (bandingkanlah Roma 6:1-14)

©BKK POUTRI 2011


BAHAN KK

©BKK POUTRI 2011


MAN’S RELATIONSHIP BEFORE FALL

(Kejadian 1 – 2)

Pendahuluan
Allah adalah sumber segala seuatu. Allah adalah titik permulaan. Tanpa Allah, tidak
akan ada titik permulaan. Hanya allah sendiri, tidak ada allah lain. Allah yang berinisiatif
ketika menciptakan dunia ini beserta dengan segala isinya. Dan Allah pun membangun relasi
yang sangat unik antara Allah dan manusia. Bagaimanakah relasi kita dengan Allah? Serta
begaimana pula relasi kita dengan sesama manusia dan dengan isi dunia (alam) ketika
diciptakan oleh Allah?
Mari ssaudara-saudara, pada hari ini kita mempelajari Kitab Kejadian, suatu Kitab Sejarah
dan bukan dongeng semata-mata. Mari kita mempelajari dengan hati yang sungguh-sungguh
mau dibentuk oleh Tuhan, dan mari kita menikmati kekayaan kasih karunia Allah, yang
dinyatakan di dalam FirmanNya.

Relasi Allah dengan Manusia Pada Awal Penciptaan


Kejadian 1:26 – 2:20
Perhatikan kata pertama yang digunakan Allah ketika menciptakan! Bagaimanakah
proses ketika mausia diciptakan? Apa maksudnya?
Jadi, mengapa manusia diciptakan Allah sebagai urutan terakhir dari seluruh siptaan
Allah?
Apa maksud dari “Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah?” Dan apa yang
menjadi tujuan Allah dalam menciptakan manusia (1:26-28, 2:5, 15)
Dari Kejadia 2:15-20, kesimpulan apa yang anda dapatkan mengenai hubungan pribadi
manusia dengan Allah pada awal penciptaan? (Bandingkan dengan Hosea 6:7)
Dan bagaimanakah posisi manusia di hadapan Allah dan makhluk lainnya di dunia ini?

Relasi Manusia dengan Alam


Kejadian 1:26-31, 2:5-17, 19b
1. Bagaimankah posisi alam di hadapan manusia? Apa implikasinya?
2. Mengapa tanaman belkum berkembang biak sebelum nanusia ada?

Relasi Manusia dengan Manusia


Kejadian 2:18-22
1. Bagaimanakah realsi manusia dengan sesamanya?
2. Apa maksud Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja?”
Dan apa yang dilakukan oleh Tuhan Allah?
3. Apa arti kata “penolong yang sepadan”?

©BKK POUTRI 2011


Diskusi
1. Dari PA kali ini, coba anda buat kesimpulan secara singkat mengenai realsi manusia
dengan dirinya (band Kej 2:25), dengan Allah, dengan sesama dan dengan alam pada
awal penciptaan.
2. Mengapa saat ini manusia (yang diciptakan begitu mulia oleh Allah) tidak mengenal dan
memuliakan Dia yang adalah penciptanya?

©BKK POUTRI 2011


MAN’S RELATIONSHIP AFTER FALL

(Matius 13 : 1 – 9, 18 – 23)

Pendahuluan
Pada awal penciptaan, kita sudah melihat betapa indahnya relasi yang terjadi antara
Allah dan manusia, manusia dan manusia, manusia dan alam, serta manusia dengan dirinya
sendiri. Tetapi saat ini kita masih tidak mungkin dapat memahami/melukiskan dengan
sempurna betapa indahnya relasi yang terjalin satu dengan lainnya tersebut apalagi
mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari!!! Mengapa? Karena DOSA-lah yang
meyebabkan hal ini!! Bagaimanakah hebatnya kerusakan yang disebabkan oleh dosa tersebut
terhadap relasi satu dengan yang lainnya? Kita akan belajar melalui PA (Pendalaman Alkitab)
kali ini!!

Relasi Manusia dengan Dirinya Sendiri Setelah Jatuh ke Dalam Dosa


Kejadian 3 : 1 - 3
1. Apa yang terjadi ketika Hawa mencurigai maksud Tuhan dalam Kejadia 3:2?

Relasi Allah dengan Manusia Setelah Jatuh ke Dalam Dosa


Kejadian 3:8-14
1. Bagaimanakah relasi Allah dengan manusia, setelah manuisa jatuh ke dalam dosa
(band 2:15-17)
2. Apakah makudnya ketika Allah bertanya: “Di manakah engaku?” (ayat 9). Apakah
Allah tidak mengetahui di mana manusia dan istrinya berada?
3. Mengapa manuisa itu takut dan bersembunyi dari hadapan Allah?
4. Siapakah yang sebenarnya dipersalahkan oleh manusia? (ayat 12)
5. Waktu Allah bertanya kepada perempuan (ayat 13), apa sebenarnya kesalahan yang
dilakukan oleh perempuan?

Relasi Manusia dengan Sesama Setelah Jatuh ke Dalam Dosa


Kejadian 3: 12, 16
1. Bagaimanakah relasi manusia dengan sesamanya setelah jatuh ke dalam dosa?
(Bandingkan dengan Kejadian 2:25 dan Kejadia 2:19,22)

Relasi Manusia dengan Alam Setelah Jatuh ke Dalam Dosa


Kejadian 3:18-22
1. Bagaimanakah posisi alam ketika manusia jatuh ke dalam dosa?
2. Karena manusia jatuh ke dalam dosa, maka tanah menjadi terkutuk. Dan manusia
harus bekerja keras sepanjang hidupnya. Apakah manusia tidap perlu mengusahakan
alam dengan bekerja andaikata manusia tidak jatuh ke dalam dosa?

©BKK POUTRI 2011


Diskusi
1. Setelah Adam dan Hawa memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat,
bagaimanakah relasinya dengan Allah? Mengapa Allah mengusir mereka dari Tmana
Eden? Mengapa Allah tidak memberikan mereka memakan pohon kehidupan agar
manusia dan istrinya itu dapat hidup?

Refleksi Diri
1. Bagaimanakah realsi saudara saat ini? (Relasi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama dan
alam).
2. Coba saudara simpulkan: secara keseluruhan, bagaimanakah relasi manusia dengan
Allah, sesama dan alam, setelah manusia jatuh ke dalam dosa?

©BKK POUTRI 2011


MAN’S RELATIONSHIP AFTER REDEMPTION

(Kejadian 6 : 5 – 7)

Pendahuluan
Pada pasal sebelumnya, Musa dan Harun datang menjumpai Firaun, menyatakan
kepadanya bahwa Tuhan meminta supaya bagsa Israel dibiarkan pergi ke padang gurun
untuk beribadah kepada Tuhan selama tiga hari. Hasil dari pertemuan tersebut merupakan
suatu malapetaka. Bukan saja Firaun mecemooh Tuhan dengan bertanya “Siapakah TUHAN
itu .... tidak kenal aku Tuhan itu...” (Kel 5:2) dan menolak membiarkan umat Israel pergi,
tetapi ia juga menambah beban kepada Israel dengan memerintahkan supaya mereka harus
menyerahkan jumlah batu bata yang sama tanpa diberikan jerami. Sebagai kelanjutannya,
mandur-mandur Israel dipukul karena mereka tidak dapat memenuhi tuntutan yang baru dan
karenanya mandur-mandur tersebut mengecam Musa yang telah mengakibatkan
kesengsaraan ini terjadi terhadap diri mereka. Musa menjadi sangat sedih dan kecewa dan
mengeluh kepada Tuhan karena Tuhan tidak melepaskan umatNya. Tuhan menjawab Musa
bahwa Musa akan melihat apa yang dilakukan Tuhan terhadap Firaun dan bahwa Ia akan
membawa bangsa Israel masuk ke tanah yang dijanjikanNya kepada bapa-bapa leluhur
mereka dan memerintahkan Musa untuk menyatakan kepada bangsa Israel ayat yang tertera
di dalam Keluaran 6:5-7

Pemahaman Alkitab (Keluaran 6:5-7)


1. Mengapa Tuhan harus menebus orang Israel? (Perhatikan kata “sebab” pada awal
ayat 5)
2. Sebutkan tiga tahapan tersebut, apa yang menjadi inti dari pernyataan Tuhan?
3. Dari ketiga tahapan tersebut, apa yang menjadi inti dari pernyataan Tuhan?
4. Apa pula yang dapat kita simpulkan mengenai relasi kita dengan Tuhan? Bandingkan
dengan kata pembukaan yang Tuhan berikan sebelum Ia memberikan Sepuluh
Perintah Allah dalam Keluaran 20:2!
5. Apa artinya “supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu”?
Perhatikan kata “mengetahui / mengenal.”

Diskusi
1. Apa yang harus kita lakukan sebagai umat yang “mengenal” Tuhan? (band. Kel 20:1-
17; I Yoh 2:4)
2. Bagaimana realsi kita dengan Tuhan, dengan diri, dengan sesama manusia, dan
dengan alam diperbaruhi ketika kita mentaati perintah Tuhan? (band. Kel 20:1-17;
Mk 12: 30-31)

Refleksi Diri
1. Berapa dalam saya sudah mengenal Tuhan seperti yang dimaksudkan?

©BKK POUTRI 2011


2. Apakah relasi saya dengan Tuhan tercermin di dalam relasi saya dengan diri, dengan
sesama, dan dengan alam?
3. Bagaimana saya harus meningkatkan pengenalan saya akan Tuhan? Bagaimana pula
saya dapat membangun relasi yang lebih baik dengan diri, sesama, dan dengan alam?

©BKK POUTRI 2011


KEBUTUHAN MUTLAK UNTUK BERTUMBUH

(Yohanes 15 : 1 – 8)

Pendahuluan
Manusia tidak hanya hidup dari roti saja melainkan dari setiap Firman yang keluar
dari mulut Allah. Artinya manusia hidup tidak hanya bergantung kepada jasmaniah saja agar
dia dapat bertumbuh secara benar tetapi juga rohaniah.
PA hari ini mengajarkan kepada kita pertumbuhan rohani, seperti apakah yang kita butuhkan
dan apa akibat-akibatnya.

Pertanyaan Pengarah
(Yohanes 15:1-8)
1. Bagaimanakah hubungan antar Tuhan Yesus dengan manusia yang digambarkan di
ayat 1-2?
Jelaskan jawaban saudara!
2. a. Apakah artinya: (1) “tinggal di dalam AKU” ?
(2) “tinggal di dalam dia” ?
(3) “hidup berbuah” ?
b. Bagaimanakah kaitan ketiganya? Dan apakah hasilnya bila “tinggal” dan “tidak
tinggal”?
3. a. Ada 2 unsur penting yang mutlak dibutuhkan bila seorang mau hidup berbuah /
tidak sia-sia. Unsur apa sajakah itu?
b. Menurut saudara, mengapa kedua unsur tersebut mutlak?
4. Apakah yang akan terjadi bila no: 2 &3 itu ada dalam hidup kita?

Refleksi Diri dan Aplikasi


1. Adakah sesuatu yang masih memberatkan Anda untuk menyediakan waktu bersekutu
dengan Tuhan dalam doa dan merenungkan Firman Tuhan?
2. Apakah yang anda akan lakukan sebagai respon dari PA ini? Sharingkan!

©BKK POUTRI 2011


TANAH YANG BAIK

(Matius 13:1-9 ; 18-23)

Pendahuluan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bertumbuh. Tidak ada makhluk hidup yang
tidak pernah bertumbuh selama hidupnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Karena
pertumbuhan adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Pertumbuhan bahkan menjadi
sebuah ciri akan eksistensi kehidupan. Jika masih ada pertumbuhan maka dapat dipastikan
masih ada kehidupan.Pertumbuhan adalah hal yang wajar dan alamiah dalam kehidupan.
Demikian pula halnya dengan kehidupan Kristen, kita perlu bertumbuh terus. Kita
sudah lahir baru di dalam Kristus, tetapi tanpa pertumbuhan kita tidaklah normal.
Masalahnya, ada banyak orang sudah bertahun-tahun jadi kristen tetapi tidak bertumbuh
dalam kerohaniannya. Seperti apakah kita seharusnya?

Ayat 1-9
1. Sebutkanlah karakter yang ada dalam perumpamaan ini dan apa yang dilakukannya?
2. Apa pesan yang dibawa oleh karakter?
3. Apakah yang menentukan pertumbuhan benih yang ditabur?
4. Apa perbedaan antara keempat kualitas tanah dalam perumpamaan ini?
5. Mengapa Yesus menyampaikan perumpamaan ini?

Ayat 18-25
1. Jelaskanlah masalah utama, mengapa ketiga kelompok tidak bertumbuh dan
berbuah?
2. Bagaimana kelompok orang yang terakhir bertumbuh dan berbuah?
3. Jika firman harus bertumbuh, bagaimanakah sbentuk konkrit dari firman yang
bertumbuh tersebut?

Refleksi diri dan Aplikasi


1. Orang Kristen yang telah ditebus harusnya menjadi jenis tanah yang mana?
2. Kesulitan apakah yang sering anda alami dalam pertumbuhan?
3. Langkah apakah yang akan anda ambil agar bertumbuh dan berbuah?

©BKK POUTRI 2011


DOA

(Matius 6 : 5 – 15)

Pendahuluan
Doa merupakan sebuah undangan dan hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan
kepada orang-orang percaya untuk berkomunikasi/ bersekutu denganNya yang adalah
Pencipta dan Penebus hidup mereka.
Jadi Doa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita sebagai anak-
anak Allah. Dapat juga dikatakan bahwa Doa adalah nafas hidup bagi orang percaya. Didalam
anugrah dan kesempatan untuk berkomunikasi kepada Allah tersebut, bagaimanakah
sesungguhnya kita harus berdoa dan berespon sehingga doa kita diperkenan oleh-Nya?! Mari
kita mempelajari prinsip-prinsip doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-
Nya dalam PA hari ini!

Pertanyaan Pengarah
Ayat 5-8
1. a. Apa yang Tuhan Yesus kecam dari doa orang munafik? (ay 5-6), band Mat 6:1-2
b. Apa yang menjadi konsep dari orang yang tidak mengenal Tuhan ketika „berdoa‟? (ay 7;
band I Raj 18)
Apakah Tuhan Yesus bermaksud melarang kita berdoa secara mendetail atau mengulangi
apa yang telah kita doakan? (band. Mat 26:44)
c. Perhatikan kata “…. yang kamu perlukan….” (bukan: „yang kamu inginkan‟): apa
maksudnya kalimat ini? (ayat 18) Jelaskan!
d. Konsep-sonsep apa sajakah yang dapat kamu simpulkan dari ayat 5-8 ini!
Ayat 9a
2. a. Kepada siapakah kita menujukan doa kita?
b. Apa maksud penggunaan kata „Bapa kami‟ pada ayat ini?
Ayat 9b-15
3. a. Allah itu kudus adanya. Jadi, apakah maksud dari „Dikuduskanlah namaMu‟ disini
dalam hubungannya dengan hidup kita sebagai anak-anak Allah?
b. Harapan dan pengertian apakah yang terkandung dari permohonan „Datanglah
kerajaanMu‟ bagi orang percaya?
c. Bagaimanakah keterkaitan antara permohonan ke-2 di atas terhadap pengertian
permohonan ke-3 ini: „Jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga‟?
4. a. Perhatikan kata-kata „Kami, hari ini & secukupnya‟. Apa yang ingin di ajarkan Tuhan
Yesus kepada kita melalui kata-kata dalam doa tersebut?
b. Apakah maksud dari permohonan ke-5 dan ayat 14-15 ini berarti bahwa syarat Tuhan
akan mengampuni dosa kita adalah ketika kita telah mengampuni orang lain terlebih
dahulu? (band 1 Yoh 1;9, Rom 5:8, Tit 3:5)

©BKK POUTRI 2011


Kesadaran apakah yang Tuhan Yesus mau tanamkan dalam diri kita dan tndak lanjut apa
yang Ia tekankan untuk kita lakukan?
c. Apa maksud dari permohonan ke-6 ini mengenai pencobaan? Dan siapakah yang
mencobai kita? (band Yak 1:13-14)

Refleksi Diri
a. Apakah yang sesungguhnya menjadi motivasi saya ketika berdoa?
b. Apakah saya sungguh-sungguh menempatkan Tuhan sebagai „pusat‟ dalam doa saya?

Diskusi
a. Dalam kita berdoa, kita berdoa “dalam nama Tuhan Yesus”. Apakah peranan Tuhan
Yesus dalam doa kita? (lihat Yoh 14:6)
b. Adakah hubungan antara doa dengan ketaatan? Jelaskan!
c. Berdasarkan Matius 6:6, apakah orang Kristen harus berdoa sendirian dan tidak
boleh berkelompok?

©BKK POUTRI 2011


MENEMPATKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN

(Lukas 18 : 9 – 14)
Pendahuluan
Mungkin sudah bertahun-tahun kita menjadi Kristen. Kita merasa kita sudah banyak
mengenal Tuhan dari khotbah-khotbah yang kita dengar, dari saat teduh kita ataupun dari
buku-buku bacaan rohani. Karena itu pula, tanpa sadar kita seringkali salah menempatkan
diri kita di hadapan Tuhan.
Masalahnya adalah kita merasa sudah „beres di hadapan Tuhan‟. Padahal sadarkah
bahwa penilaian seperti itu seharusnya dari Tuhan dan bukan dari kita! Melalui PA hari ini
kita akan mencoba mengevaluasi diri di hadapan Tuhan.
Catatan:
Farisi adalah suatu kelompok pemuka agama Yahudi yang sangat ketat menjaga aturan-
aturan Hukum Taurat dan penerapannya dalam masyarakat. Mereka biasa mengajar
dalam rumah-rumah ibadat dan dihormati oleh rakyat.
Pemungut cukai adalah orang Yahudi yang bekerja pada pemerintah Romawi untuk
memungut pajak dari orang Yahudi. Mereka dianggap pengkhianat dan karena
pekerjaannya itu mereka dikategorikan ‘orang berdosa’ oleh orang Yahudi. Mereka dicap
sebagai sampah masyarakat dan dibenci oleh orang Yahudi.
Pertanyaan Pengarah
1. a. Doa orang Farisi dibagi dalam dua bagian yaitu kata-kata pembukaan dan isi doa.
Perhatikan kedua bagian itu. Benarkah apa yang diucapkannya? Jelaskan!
b. Perhatikanlah ay. 11 &12. Bagaimana sikap orang Farisi ketika berdoa? Mengapa
dia mengambil posisi seperti itu? Sikap hati seperti apa yang terlihat dari posisi
berdoa dan isi doanya?
c. ..... dan bukan seperti pemungut cukai ini. Sikap hati seperti apa yang terlihat dari
ucapan ini?
2. a. Perhatikan ay.13. Bagaimanakah sikap pemungut cukai ketika berdoa? Sikap hati
seperti yang terlihat dari posisi berdoanya?
b. Bandingkan isi doanya dengan doa orang Farisi! Apa saja yang membuat doa
mereka berbeda?
3. Kepada siapa perumpamaan ini ditujukan? (ay.9). Ada 2 sifat yang dimiliki oleh
orang-orang itu. Sebutkan! Dalam hal apa kedua sifat itu mempengaruhi perbedaan
sikap dan isi doa orang Farisi dan pemungut cukai? Bilamana kedua sifat itu bisa
timbul dalam diri seseorang?
4. a. Siapa yang dibenarkan oleh Yesus? (ay. 14). Mengapa?
b. Apa artinya “barangsiapa meninggikan diri akan di rendahkan, barangsiapa
merendahkan diri akan ditinggikan”
Refleksi Diri
a. Bagaimana konsep kita selama ini tentang „kebenaran‟? Bagaimana hal itu mempengaruhi
penilaian kita terhadap diri sendiri dan orang lain di hadapan Tuhan? Sharingkan!

©BKK POUTRI 2011


BERCAKAP-CAKAP DENGAN TUHAN

(Kejadian 18 : 16 – 33)

Pendahuluan
Jika kita jujur, banyak dari antara kita yang akan mengaku bahwa kita paling banyak
berdoa adalah pada waktu kita sedang menghadapi kesulitan seperti penderitaan, kehilangan
orang yang kita kasihi, atau ketika akan menghadapi ujian. Kadang-kadang, kita merasa
Tuhan hanya berdiam saja saat-saat seperti itu. Tetapi justru pada saat itulah, kietika kita
berdoa, metivasi kita yang terdalam akan nampak. Dalam cerita ini, Abraham tiba-tiba
mendengar Tuhan memberitahu tentang suatu bencana yaitu Tuhan akan memusnahkan kota
tempat tinggal keponakannya! Maka lahirlah suatu percakapan yang luar biasa antara
Abraham dengan Tuhan.

Pertanyaan Pengarah
1. Pernahkah anda berpikir bahwa Tuhan kelihatannya bertindak tidak beralasan atau
tidak adil? Dalam cara yang bagaimana
2. Baca Kej 18:16-33. Dari perikop ini, gambarkan hubungan antara Abraham dengan
Tuhan. Bagaimana hubungan itu mempengaruhi cara Tuhan memperlakukan
Abraham?
3. a. Dalam ayat 16-17, Tuhan memulai terlebih dahulu percakapan dan kemudian pada
yat 33 ia mengakhiri. Apa artinya?
b. Temukan alasan mengapa kita bisa berdoa dan bagaiman prosesnya? Apakah anda
juga mengalaminya dalam kehidupan doa anda?
4. Apa yang kita doakan dan bagaimana kita berdoa seringkali mencerminkan motivasi
kita berdoa
a. Pada perikop ini apa yang menjadi motivasi Abraham berdoa? (band ay 23, 25)
b. Apa yang memotivasi anda untuk berdoa terutama bagi orang yang belum percaya?
5. „Tawar menawar‟ Abraham dengan Tuhan sebenarnya merupakan ungkapan
ketidakmengertiannya akan keadilan dan sifat Tuhan. Tuhan tidak marah walaupun
Abraham seolah-olah mempertanyakan keadilannya. Bagaimana hal ini memberi
jaminan ketika kita berdoa dalam keadaan yang sulit dan membingungkan kita?
6. Tuhan akhirnya tetap menghancurkan Sodom dan Gomora keesokan paginya (Kej
19).
Bagaimana sebenarnya perasaan Abraham setelah selesai berdoa? Mengapa ia hanya
berhenti pada jumlah sepuluh (ay. 32)?

©BKK POUTRI 2011


PERSEKUTUAN MURID KRISTUS

(Efesus 4:1-16)

Pendahuluan
Panggilan Kristen adalah panggilan Allah yang dijawab pada pertobatan dan jawaban
ini harus diwujudkan dalam perilaku yang mengikuti pertobatan itu. Setiap murid Kristus
dipanggil bukan hanya untuk bersekutu diantara sesama sendiri saja, tetapi supaya
persekutuan itu menghasilakan sesuatu untuk dicapai. Persekutuan itu sendiri bukan hasil
usaha manusia tetapi pekerjaan Roh Allah sendiri. Dan setiap kita harus memelihara
persekutuan dan kesatuan yang telah diberikan oleh Tuhan sendiri.

Pemahaman Alkitab :
1. Ayat 1-6
a. Apakah yang dimaksud Paulus dengan ”Hidup yang berpadanan dengan
panggilan”?
b. Bagaimanakah ayat 2,3 menerangkan tentang hidup yang berpadanan
dengan panggilan itu?
c. Apakah 4 ciri kehidupan yang diberikan Paulus disini? Apa maksud
pemakaian kata selalu?
d. Apa yang mendasari persekutuan dan kesatuan orang-orang percaya?
Perhatikan serangkaian karunia keesaan dari Roh Kudus kepada gereja yang
menyerupai suatu pengakuan iman dalam 7 aspek kesatuan orang-orang
percaya!
Bagaimana Paulus menekankan bahwa persekutuan itu bukan hasil perbuatan
manusia, tetapi pekerjaan Roh Allah sendiri? Bagaimana peranan kita dalam hal ini?

2. Ayat 7-10
e. Apakah ukuran pemberian Kristus atas kasih karunia tersebut? (ayat 7)
f. Apa yang menjadi sumber dari karunia-karunia atau talenta-talenta yang ada
pada tiap-tiap anggota Tubuh Kristus?
Bagaimana kenyataan ini membuat kita lebih mengerti dan menghayati karakter-
karakter yang terdapat pada ayat 2?

3. Ayat 11-16
g. Tuhan yang memberi karunia-karunia anugerah (ayat 7). Apa hubungannya
dengan ayat 11 dalam hubungan dengan pelayan gereja, dengan rasul-rasul
dan nabi-nabi?
h. Apakah tujuan Tuhan dengan pemberian-pemberianNya pada ayat 11?
Sebutkan hal-hal yang Tuhan kehendaki untuk kita capai melalui
persekutuan (ayat 12,13) !

©BKK POUTRI 2011


i. Jelaskan b dan hubungan dengan ayat 15 sebagai tujuan akhir !

Diskusi :
i. Bagaimana ciri-ciri orang Kristen yang dewasa dalam Kristus ?
ii. Bagaimana setiap anggota dapat saling menolong satu terhadap yang
lain dalam pertumbuhan masing-masing?
iii. Bagaimana kita dapat memelihara persekutuan dan kesatuan yang
diberikan oleh Tuhan.
Refleksi Diri :
a. Hal apa yang seringkali menjadi penghalang bagi Anda dalam persekutuan
dan kesatuan dengan murid-murid Tuhan yang lain?
b. Bagaimana Anda dapat membangun relasi yang baik dengan murid-murid
Tuhan yang lain?

©BKK POUTRI 2011


RELASI ORANG PERCAYA DENGAN DUNIA

(Yohanes 15 : 18 – 26)

Pendahuluan
Sering kali kita, sebagai orang Kristen, dicemooh oleh orang sekitar kita. Sering kali kita
dianggap eksklusif dan dicap sebagai orang suci. Dan sering pula, hati kita terganggu dengan
ucapan-ucapan seperti itu. Kita seolah-olah dikucilkan dari lingkungan kita, dan kita
dianggap sebagai ”orang aneh”. Dan sayangnya, banyak dari kita yang kemudian berubah
menjadi orang Kristen yang memakai ”topeng” hanya dengan alasan gar ia diterima oleh
teman-temannya (tidak dikucilkan). Benarkah hidup kita seharusnya demikian? Apakah
seharusnya kita menjadi serupa dengan dunia ini? Atau bagaimanakah seharusnya kita
bersikap ketika kita berada dalam pergaulan yang demikian?
Mari saudara-saudara, hari ini kita mempelajari Firman Tuhan yang berbicara mengenai
relasi orang percaya dengan dunia. Mari kita melihat, apa yang sudah terjadi ribuan tahun
yang lalu ketika Yesus ditolak oleh dunia.

Pemahaman Alkitab (Yohanes 15 : 18 – 27)


1. Siapakah yang sesunguhnya dimaksud dengan ”dunia” dan ”kamu”? (Perhatikan
ayat 18)
2. Bagaimana relasi antara dunia dengan orang percaya? Dan mengapa bisa terjadi
demikian?
3. Apa yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus ketika Dia berkata : ”seorang hamba
tidaklah lebih tinggi dari pada Tuannya?” (Perhatikan kata menganiaya : persecuted
= dioko (Yunani)). (Bandingkan dengan Yoh 13:16)
4. Bagaimana relasi Tuhan Yesus dengan dunia? Mengapa mereka begitu membenci
Tuhan Yesus? Apakah mereka mempunyai alasan?
5. Bagaimana Tuhan Yesus bersikap terhadap dunia yang membenciNya?
6. Apa yang harus kita lakukan terhadap dunia? (ayat 27?

Diskusi :
Bagaimanakah seharusnya kita bersikap terhadap orang-orang yang belum mengenal Kristus?

Refleksi diri :
1. Bagaimanakah relasi Saudara saat ini dengan orang-orang yang tidak mengenal
Kristus? Apa yang hendak Saudara perbuat terhadap mereka?
2. Apakah relasi saya dengan Kristus tercermin di dalam relasi saya dengan orang-orang
yang belum mengenal Kristus?

©BKK POUTRI 2011


PENGINJILAN

(Lukas 5:27-32)

Pendahuluan
Apa yang ada dalam pikiran kita ketika kita berjalan-jalan ke mall, melihat begitu
banyak orang tertawa dengan begitu gembira ketika sedang shopping, refreshing atau
apapun? Dan apa yang kita pikirkan ketika kita melihat teman-teman kita di kampus, belajar,
mengerjakan tugas, ujian, ada yang menyontek ada yang tidak, aktivitas UKM, dsb., atau di
dalam keluarga kita, orang tua kita, saudara kita? Atau siapapun mereka. Pernakah kita
berpikir bahwa tanpa Tuhan mereka akan binasa dalam kematian yang kekal.
2000 tahun yang lalu ketika Tuhan Yesus datang ke dalam dunia, lahir dalam
kandang hina di Betlehem, ada gembala-gembala yang tinggal di padang sedang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Dan ketika itu datang malaikat Tuhan
memberitakan bahwa: ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa; Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus,
Tuhan di kota Daud.” (Luk 2:10-11).
2000 tahun yang lalu, malaikat Tuhan sendiri yang memberitakan kabar sukacita itu
kepada para gembala, karena tidak ada manusia yang tahu dan bisa memberitakan kabar
sukacita itu. Pada saat sekarang, apakah Tuhan harus mengirimkan malaikat lagi untuk
memberitakan kabar sukacita itu kepada orang berdosa? Atau sebenarnya Tuhan mau agar
kita sebagai murid Tuhan mengabarkan kabar sukacita tersebut?

Pendalaman Alkitab :
1. Pada zaman Tuhan Yesus, bagaimanakah masyarakat melihat seorang pemungut
cukai? Apa yang dilakukan oleh Lewi? (ayat 27)
2. Apa yang dilakukan oleh Tuhab Yesus setelah keluar dari rumah? (ayat 27)
Apa maksud dari panggilan Tuhan Yesus kepada Lewi: ”Ikutlah Aku!”?
3. Bagaimanakah hubungan antara panggilan (calling) dan anugerah?
4. Bagaimanakah respon dari Lewi terhadap panggilan Tuhan Yesus? (perhatikan
urutan yang dilakukan oleh Lewi pada ayat 28)
Apa arti kata ’meninggalkan segala sesuatu’?
Resiko apakah yang harus ‟ditanggung‟ oleh Lewi dengan keputusannya?
5. Apa yang dilakukan oleh Lewi segera setelah ia mengikut Yesus? (ayat 29)
Menurut Anda, apa yang mendasari ia melakukan hal tersebut?
6. Apa yang dilakukan oleh orang Farisi dan ahli-ahli Taurat?
Mengapa mereka mempersoalkan makan dan minum?
Bagaimana pandangan mereka terhadap dosa?
7. Apa misi Tuhan Yesus datang ke dalam dunia? (ayat 31-32)
Apa arti orang sakit & orang berdosa, orang sehat & orang benar yang dimaksud
Tuhan? (Perhatikan kata ‟supaya mereka bertobat!‟)

©BKK POUTRI 2011


Diskusi :
1. Mengapa Lewi mau mengikut Yesus?
Mengapa kita mau mengikut Tuhan Yesus? Seberapa Ia berharga dalam seluruh
hidup kita?
2. Dari perikop tentang Lewi ini, apa kaitan antara pertobatan yang sejati dengan
penginjilan?
3. Apakah penginjilan membutuhkan suatu keterampilan khusus?

Refleksi Diri :
a. Adakah sukacita yang dialami oleh Lewi ada juga dalam diri kita?
b. Apa yang harus kita lakukan dengan sukacita yang telah Tuhan berikan itu?
c. Perhatikan orang disekeliling kita, Adakah orang yang ingin kita undang
dalam pesta besar dan makan bersama-sama dengan Dia?

©BKK POUTRI 2011


GODAAN DAN PENCOBAAN
(Yakobus 1 : 12 – 18)

Pendahuluan
Sering kali di dalam hidup kita mengalami kesusahan. Dan di dalam keadaan yang begitu
tertekan, sering kali kita berkata : “ Dimanakah Tuhan? Kalau memang Tuhan menyertai,
dimana Dia saat ini?”
Tanpa sadar, seringkali menimpakan segala kesusahan yang kita alami kepada Tuhan, seolah-
olah semua ini terjadi karena memang kesalahan Tuahn dan Tuhan tidak campur tangan
untuk mencegahnya.
Tanpa sadar mulut kita mengucapkan kata-kata: “Kita sedang di cobai oleh Allah” atau “Ini
salib yang harus kita pikul”. Tetapi permasalahannya adalah, apakah benar demikian?
Apakah Alkitab mengatakan demikian? Mari saudara-saudara, kita membuka pikiran dan hati
kita dan mendalami Firman Tuhan pada hari ini untuk menemukan jawabannya.

Pemahaman Alkitab (Yakobus 1: 12 – 18)


1. Mengapa Yakobus mengatakan: “Berbahagialah .....” justru ketika berada dalam ujian
(trials) ? (Ayat 12)
Perhatikan kata “Berbahagialah” (Macarios – Yunani). Apa artinya?
2. Apa yang dimaksuddengan ujian (trials) dan pencobaan?
3. Mengapa Allah tidak mencobai? Apa maksudnya?
4. Apa yang sebenarnya mengakibatkan manusia jatuh ke dalam pencobaan?
5. Apakah Allah hanya memberikan yang baik saja? (Perhatikan ay 17)

Diskusi
1. Mengapa Allah “mengijinkan” pencobaan terjadi di dalam hidup manusia?
2. Apakah Allah menyertai ketika pencobaan itu terjadi?
3. Bagaimana saudara dapat membedakan mana yang merupakan ujian dari Allah dan
mana yang merupakan akibat dari diri kita sendiri?

Refleksi Diri
1. Sampai saat ini, berapa banyak pencobaan yang saudara alami dan apa sebabnya?
Sharingkan!
2. Apa yang seharusnya kita perbuat agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan?

©BKK POUTRI 2011


PENCOBAAN

(Ayub 1 – 2)

Pendahuluan :
Hampir semua orang berpikir bahwa Tuhan memberkati seseorang melalui
kakayaannya, kesehatannya, kesenangannya dan hal-hal lain yang positif. Bagaimanakah
pandangan kita jika kita melihat orang yang begitu sengsara dalam hidupnya? Diberkatikah
atau dikutukkah?
Mengapa banyak orang yang jatuh ke dalam pencobaan? Apakah Allah tidak
membantu orang tersebut? Masih begitu banyak pertanyaan mengenai Pencobaan. Mari kita
temukan jawabnya dalam PA kali ini !

Pertanyaan Pengarah
1 : 1 – 22
1. a. Sebutkan kekayaan Ayub ! (ay. 1-5)
b. Orang yang bagaimanakah Ayub itu? Terangkan satu persatu!
2. Dari percakapan ini, siapakah yang sebenarnya mencobai manusia? (ay. 6-12)
Diskusikan, apakah arti dari pencobaan?
3. Sebutkan kehilangan-kehilangan yang dialamo oleh Ayub! (ay. 13-19)
Masih adakah yang tersisa? Bayangkan juga perasaan Ayub ketika mendengarnya!
3. Perhatikan bagaimana reaksi Ayub! Mengapa Ayub bisa berkata seperti itu? (ay. 20-
22)
2:1–6
4. Setelah gagal, Iblis menuduh bahwa cobaannya kurang berat. Mengapa Allah tetap
mengijinkannya?
Siapa sebenarnnya yang memegang kontrol dalam hidup manusia, Allahkah atau ibliskah?
Diskusikan berdasarkan gambaran kedua percakapan ini!
2 : 7 – 13
5. Penderitaan seperti apakah yang dialami Ayub?
(lihat Ay 2:12; 7:4-5, 13-14; 17:6-7; 19:13-20; 30:17,30)
6. a. Perhatikan kata-kata isterinya. Bagaimanakah perasaan Ayub mendengarnya?
b. Tetapi apa jawab Ayub? Mengapa Ayub berkata seperti itu?
c. Kualitas apakah yang terdapat di dalam diri Ayub sehingga ia bisa bereaksi dan
mengucapkan kalimat di 1:20-22 dan 2:10 itu?

Refleksi Diri & Aplikasi


Anda pun mungkin pernah mengalami pencobaan dalam bentuk penderitaan. Seberapa
beratkah pencobaan yang anda alami? Bagaimanakah reaksi anda menghadapinya? Maukah
anda mamiliki hati seperti Ayub dan bersikap seperti dia?
Diskusikanlah bagaimanakah orang Kristen sekarang harus dan bisa belajar sepeti Ayub!

©BKK POUTRI 2011


KARUNIA DAN PERSEMBAHAN – 1
”Konsep Persembahan”
(Kejadian 1:26-2:25)

Pendahuluan
Setiap minggu kita memberikan persembahan di gereja, setiap kali itu juga kita
berdoa agar Tuhan memberkati persembahan kita yang sangat sedikit itu dibandingkan
pemberian Tuhan. Setiap kali juga setelah kita memberikan persembahan yang ‟sedikit‟ itu,
kita menggunakan uang yang tersisa sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kita menganggap
urusan kita sudah selesai dengan Tuhan setelah kita memberi persembahan di gereja. Dan
kita berharap Tuhan memberikan berkat yang lebih banyak lagi kepada kita !
Apakah benar, setelah kita memberikan persembahan di gereja, kita dapat
menggunakan uang kita yang lain semau kita? Apakah benar kita bisa berbisnis dengan
Tuhan dengan mengharap Tuhan akan memberi lebih banyak lagi pada kita setelah kita
memberikan persembahan? Apakah benar Tuhan menginginkan persembahan hanya
berbentuk materi? Bagaimana dengan milik kita yang lainnya, seperti : tubuh, waktu,
kesempatan, bakat, keluarga, atau yang lainnya?
Melalui kitab Kejadian kita akan belajar prinsip-prinsip yang benar mengenai karunia dan
persembahan. Bacalah kitab Kejadian 1:26-2:25 dengan seksama!

Pemahaman Alkitab (Kejadian 1:26-2:25)


1. Perhatikan Kejadian 1:26-28 !
a. Apakah perbedaan proses penciptaan manusia dengan ciptaan yang lain?
(Bandingkan dengan pasal 1:3-23)
2. Definisi apakah yang Allah berikan kepada manusia sebelum menciptakannya?
3. Apakah yang diperintahkan Allah kepada manusia ketika pertamakali manusia
dijadikan?
4. Perhatikan juga Kejadian 1:29-30 serta 2:8-18 !
Apa saja yang Allah karuniakan kepada manusia untuk menjalankan mandat yang
diberikanNya? (Perhatikan kata-kata yang diulang pada pasal 1:29-30)
5. Dari pertanyaan 1 dan 2, apa yang dapat Saudara simpulkan mengenai manusia dan
mandat yang Allah berikan?
6. Jadi sebenarnnya, milik siapakah segala sesuatu yang ada pada manusia?
7. Apakah tugas manusia dalam alam ciptaan Tuhan ini? (Kej 2:15)

Diskusikan !
1. Berkaitan dengan pertanyaan nomor 5, apakah yang dapat Saudara simpulkan
mengenai sikap dan peran manusia yang benar dalam menggunakan pemberian
Allah? (band. Mat 25:14-30)
2. Jika segala sesuatu adalah milik Allah, apakah tujuan akhir manusia dalam
mengusahakan dan mengembangkan alam serta segala sesuatu yang ada padanya?

©BKK POUTRI 2011


Refleksi Diri:
1. Bagaimana selama ini Saudara menggunakan segala sesuatu yang ada pada diri
Anda?
2. Apa yang Saudara pelajari melalui PA hari ini berkaitan dengan studi, kerja, bakat,
tubuh, pasangan hidup, waktu, kesempatan, intelektualitas, handphone, uang, harta,
serta semua milik kita lainnya? Sharingkan !
3. Respon dan komitmen apa yang Saudara akan lakukan setelah mempelajari PA hari
ini?

©BKK POUTRI 2011


KARUNIA DAN PERSEMBAHAN – 2

”Persembahan Yang Benar”


(Roma 12:1-8)

Pendahuluan
People do what they think and believe. Ketika kita dalam dosa, setiap bagian hidup
kita, setiap hal yang kita lakukan mencerminkan satu hal, yaitu dosa. Namun kasih karunia
Tuhan yang terwujud melalui karya penebusan yang agung telah menebus seluruh aspek kita.
Sehingga kita tidak lagi diperbudak oleh dosa dan dimampukan untuk melakukan kehendak
Allah. Yang menjadi pertanyaan adalah, sudahkah hidup kita mencerminkan hal itu? Melalui
perikop persembahan yang benar ini, kita akan belajar bagaimana seharusnya kita hidup
dalam status kita yang baru dan yang berhubungan dengan peranan kita sebagai anggota
tubuh Kristus.

Pertanyaan Pengarah
Roma 1:2
1. Persembahan seperti apakah yang Tuhan tuntut dari kita dan apa maksudnya?
Bandingkan dengan persembahan korban pada Perjanjian Lama dalam ibadah !
(Imamat 22)
2. Pada dasarnya tubuh kita sebenarnnya telah mati oleh dosa. Bagaimana pada
akhirnya kita bisa mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup? (lihat
ayat 1a :...demi kemurahan Allah; bnd Ef 2:1-10)
3. Kita masih hidup di dunia yang berdosa. Tetapi bagaimanakah seharusnya kita hidup
sebagai orang yang beribadah kepada Tuhan sesuai dengan perintah Rasul Paulus ?
Beri contohnya dalam kehidupan sehari-hari !
4. Bagaimana kita dapat mengerti kehendak Allah menurut ayat 2?

Kehendak Allah harus dimengerti dan dilakukan. Pada ayat-ayat berikut ini, Paulus
menjelaskan secara detail bagaimana kehidupan orang yang melakukan kehendak
Allah, terutama dalam peranannya sebagai anggota kesatuan tubuh Kristus.

Roma 1:3-8
5. Sesuai dengan ayat 3, bagaimana seharusnya kita memandang diri kita dan karunia
yang ada pada kita?
6. Mengapa setiap orang dianugerahi karunia yang berbeda? Adakah satu karunia yang
lebih penting daripada karunia yang lain? (band. I Kor 14:4-25, 12:7-11).
Haruskah kita memiliki satu karunia tertentu untuk mempersatukan kita? (ayat 4-5).
7. Atas dasar apa Tuhan mengaruniakan karunia berlainan? (ayat 6).
8. Apa yang seharusnya kita lakukan dengan karunia yang ada pada diri kita? (ayat 7-8).

©BKK POUTRI 2011


9. Apakah kehendak Allah: yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna berkaitan
dengan peran kita dalam satu kesatuan tubuh Kristus?

Refleksi Diri & Aplikasi


a. Bagaimanakah konsep Anda mengenai persembahan diri dan ibadah yang
sejati selama ini?
b. Coba Anda renungkan hidup Anda sebagai orang yang percaya kepada Tuhan
! Serupa dengan siapakah diri Anda, Tuhan atau dunia??
c. Apakah yang dapat kita lakukan bagi pembaharuan budi kita secara terus
menerus?
d. Sudahkah saya mengenali karunia rohani yang ada pada diri saya dan
menggunakannya untuk membangun orang lain? Sharingkan !

©BKK POUTRI 2011


TUJUAN KELUARGA
(Kejadian 1:26-28 dan Kejadian 2:18-25)

Pendahuluan
”Keluarga adalah yang terutama”, ”Pembentukan moral seseorang sangat
dipengaruhi oleh keluarga”. Dua slogan tersebut hanyalah sebagian kecil yang
menggambarkan betapa pentingnya keluarga. Namun bagaimanapun baiknya semua
pengertian tentang keluarga tersebut adalah hasil perenungan manusia yang telah jatuh
dalam dosa. Bagaimanakah Firman Tuhan menyatakan akan tujuan awal keluarga yang
Tuhan maksudkan? Mari kita melihat apakah yang Alkitab nyatakan mengenai tujuan
berkeluarga sebelum manusia jatuh dalam dosa melalui pendalaman Alkitab berikut ini :

Petanyaan Pengarah
Kejadian 1:26-28
1. a. Dari ayat 28, perintah apakah yang Tuhan nyatakan kepada manusia?
b.Apakah perintah tersebut (ayat 28) merupakan perintah yang berbeda dibandingkan
dengan perintah yang Tuhan nyatakan pada ayat 26?
c.Bagaimanakah hubungan ayat 26 dan 28 dalam kaitannya dengan perintah Tuhan agar
manusia menjadi pengelola alam semesta?

Kejadian 2:18-25
2. a. Dalam saat bagaimanakah Adam merasakan perlunya seorang pendamping hidup?
b. Sebutan apakah yang Allah berikan kepada pendamping Adam?
c. Prinsip apakah yang dinyatakan oleh Alkitab mengenai calon pendamping hidup?
3. a. Bagaimanakah Allah menjawab kebutuhan Adam akan pendamping tersebut?
b. Bagaimanakah respon yang diberikan Adam ketika Tuhan memberikan pendaming
baginya?
4. a. Prinsip persatuan (pernikahan) yang seperti apakah yang dimaksudkan Tuhan
pada ayat 24 dan 25?
b. Apakah yang menjadi dasar dalam pernikahan? (bandingkan dengan Efesus 5:22-
23)

Diskusikanlah !
1. Dalam kaitannya dengan perintah Tuhan pada manusia dalam Kejadian 1:28,
apakah perintah tersebut hanya berlaku bagi mereka yang berkeluarga saja?
Bagaimanakah dengan mereka yang hidup melajang seumur hidup? Apakah
perintah tersebut berlaku juga bagi mereka?
2. Dari prinsip-prinsip berkeluarga yang ditemukan melalui PA kita; sejauh apakah
peranan masa berpacaran dalam kaitannya dengan membentuk sebuah rumah
tangga?

©BKK POUTRI 2011


3. Keberadaan keluarga dimaksudkan sebagai sarana dimana manusia dapat
menjalakan perintah mandat Tuhan, hal ini menyiratkan adanya sinkronisasi
antara tujuan berkeluarga dalam kaitannya dengan menjalankan mandat yang
Tuhan berikan pada Kejadian 1:28.
Masihkah kondisi tersebut (Tujuan berkeluarga dan Mandat Tuhan tersebut)
sebagai sesuatu hal yang sinkron/ relevan bagi kita saat ini?
4. Bagaimanakah saudara menyikapi kaitan hidup berkeluarga dengan isu Gender
dan peran emansipasi wanita dalam keluarga yang banyak di-isukan pada jaman
ini:
”Wanita pun memiliki kapasitas dan kesempatan yang sama untuk menjadi
Kepala Rumah Tangga, jadi tidak harus Pria !”
Bagaimanakah saudara menyikapi hal tersebut?

©BKK POUTRI 2011


AMANAT TERAGUNG
“Visi Pemuridan”
(Matius 28 : 16 -20)

NIV HOLY BIBLE


Mathew 4:18-20 Mathew 28:16-20
18. As Jesus was walking beside the Sea of 16. Then the eleven disciples went to Galilee,
Galilee. He saw two brothers, Simon called to the mountain where Jesus has told them to
Peter and his brother Andrew. The were go.
casting a net into the lake, for they were
fishermen.
19. “Come, follow me” Jesus said “And I will 17. When they saw Him, they worshiped Him,
make you fishers of men” but some doubted.
20. At once they left their nets and follwed 18. Then Jesus came to them and said “All
Him. authority in heaven an on earth has been
given to me.”
19. Therefore go and make disiciples of all
nations, baptizing them in the name of
Father and of the Son and of Holy Spirit.
20. And teaching them to obey everything I
have commanded you. And surely I am with
you always, to the very end of age.

Pendahuluan
Visi merupakan pernyataan Allah yang diungkapkan dan disampaikan kepada murid-murid
melalui firman dan RohNya, yang pasti digenapi melalui ketaatan dari murid-murid tersebut.
Visi inilah yang Tuhan Yesus bukakan kepada murid-muridnya yang dipanggiNya untuk
melanjutkan estafet pelayananNya. Dan visi ini yang menjadi rahasia kekuatan, ketekunan
serta ketajaman pelayanan mereka. Sejarah mencatat mereka berjuang sedemikian rupa
untuk mewujudkan visi tersebut dan Injil tersebar ke seluruh dunia.

Pertanyaan pengarah
1. Ayat 16
a. Siapakah yang menerima Amanat Agung ini?
b. Apakah yang pernah dikatakan Yesus kepada mereka ketika Yesus memanggil
mereka? (lihat Mat 4:19)
c. Perhatikan bentuk kalimat Mat 4:19 ini. Apa kehendak Tuhan bagi mereka saat
itu dan dimasa mendatang? Diskusikanlah!
2. Ayat 17-18
”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”
a. Apa arti pernyataan Tuhan Yesus ini ? (Perhatikan kaitannya dengan makna
kebangkitan Tuhan Yesus dan penyembahan murid-murid yang tidak ditolak oleh
Tuhan Yesus).
b. Apakah hubungannya dengan perintah di ayat 19-20 ? (Perhatikan frase ‟karena
itu‟).
c. Nilai apakah yang diberikan pernyataan tersebut terhadap Amanat Agung ini ?

©BKK POUTRI 2011


3. Ayat 19
Perhatikanlah perintah Tuhan Yesus kepada 11 muridNya di Mat 28:19 !
a. Kepada siapakah murid-murid harus pergi?
b. Apakah beban ini ada dalam pikiran Yesus ketika Ia mengajak Simon mengikut
Dia dalam Mat 4:19 ?
c. Jadi apa tujuan pemuridan yang dilakukan Tuhan Yesus terhadap murid-
muridNya?
4. Ayat 19 dan 20a
Kalimat utama dari perintah Tuhan Yesus ini adalah ”Jadikanlah segala bangsa
muridKu”
a. Sebutkan 2 anak kalimat perintah yang menjelaskan arti kalimat utama perintah
ini!
b. Apa yang dimaksud dengan kata ‟baptizing‟ dan kata ‟teaching‟ disini?
c. Apa yang Saudara simpulkan tentang arti ‟memuridkan‟?
d. Bagaimana perintah ini harus dijalankan? Jelaskan!

5. Petrus dan murid-murid yang lain adalah orang-orang yang telah secara khusus
dibina dan dipersiapkan oleh Tuhan Yesus selama 3 tahun untuk meneruskan Injil
Allah bagi generasi berikutnya.
a. Apakah dampaknya bila mereka tidak menaati penggenapan visi yang telah
Tuhan Yesus tanamkan sejak awal perekrutan mereka? Diskusikanlah!
b. Bagaimana bila ini terjadi di jaman ini pada generasi Anda? Diskusikanlah!
6. Ayat 20 b
a. Apa yang Tuhan Yesus janjikan di akhir perintahNya?
b. Apa makna janji tersebut bagi ketaatan murid-murid dalam melaksanakan
perintah ini?

Dari pelajaran di atas,


a. Pengertian apakah yang Saudara dapatkan mengenai pemuridan?
b. Bagaimana kaitan antara visi pemuridan dengan Kelompok Kecil (KK) yang Kk
(Kualitas dan Kontinu) di kampus?
c. Sebagai murid-murid Tuhan Yesus juga, apa yang menjadi respon Saudara
terhadap Amanat Teragung ini? Sharingkan!

©BKK POUTRI 2011


DOA BAPA KAMI

MATIUS 6 : 5 -15

Disini kita berurusan dengan 3 macam doa :


Doa untuk dilihat (showy prayer), ay. 5-6
a. Yesus berasumsi bahwa orang percaya akan berdoa (“when you pray (NASB);
terjemahan LAI kurang tepat).
b. Motivasi mereka : supaya mereka dilihat orang (ay. 5)
c. Upah mereka sudah mereka terima sekarang dan tidak akan lagi menerima
upah di surga.
d. Perhatikan kontras di ay. 6 : ”Tetapi ketika (bukan ”jika”) engkau berdoa...”
Ini bukan melarang berdoa di tempat umum, permasalahannya adalah motivasi.
”tutuplah pintu” – bukan supaya tidak diganggu, tetapi untuk tidak dilihat orang.

Doa yang diulang-ulang (repetitious prayer), ay. 7-8


“Jangan bertele-tele” – menunjukkan kepada pengulangan dari kata-kata yang tidak
berarti.
Ini bukan melarang kita berdoa secara mendetail atau mengulangi apa yang telah kita
doakan (Yesus sendiri mengulangi doa yang sama, Mat 26:44). Yang harus dihindari
adalah doa yang diulang tanpa dipikirkan, dengan asumsi yang salah bahwa semakin
panjang dan semakin sering diulang akan membuat doa menjadi lebih mujarab.
Yesus menganggap doa yang demikian adalah doa orang yang tidak mengenal Allah (ay.
7; bnd. 1 Raj. 18 : yang dilakukan nabi-nabi Baal).
”Pernyataan” Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan” tidak membuat doa tidak
diperlukan, karena Yesus meneruskan, ”Karena itu berdoalah demikian” (ay.9).
Disini disiratkan kerelaan Tuhan untuk memberi dibandingkan dengan ilah-ilah kafir
yang tidak rela dan perlu dibujuk unutk memberi. Perhatikan ”yang kamu perlukan”
(ay. 8), bukan ”yang kamu inginkan.”

Doa Bapa Kami (The Model Prayer ), ay. 9-13


Karena kita mempunyai Allah yang seperti itu (ay. 8), karena itu kita seharusnya
berdoa demikian.
Ada 6 permohonan dalam doa (”Bapa kami yang di sorga” adalah preface)
Permohonan 1-3 : berpusat pada kemuliaan Allah
Permohonan 4-6 : untuk kebaikan kita
Ini akan memberikan perspektif yang benar pada doa kita – harus mengutamakan
kemuliaan Tuhan, juga akan memberikan kita keyakinan yang lebih besar untuk
mendoakan kebutuhan kita.
Doa ini sangat menyeluruh :

©BKK POUTRI 2011


Bukan saja untuk kemuliaan Tuhan (untuk nama, pemerintahan, dan kehendak
Allah), tetapi juga untuk kebutuhan kita (makanan, dosa, dan musuh).
Bukan saja untuk kebutuhan jasmani (permohonan ke-4), tetapi juga rohani (ke-
5 dan ke-6).
Bukan saja untuk kebutuhan kita sekarang (ke-4), tetapi juga untuk kebutuhan
kita yang berkaitan dengan masa lalu (ke-5), dan masa depan (ke-6).
Bukan saja berdoa untuk kita, tetapi juga untuk saudara-saudara kita (”kami”).

Bapa kami yang di sorga. Bapa : menunjukkan suatu relasi yang erat dan penuh
kasih. Perhatikan kata kami – ada dimensi kebersamaan, konteks perjanjian (covenont). Doa
ini adalah doa keluarga, dilakukan di dalam persekutuan dengan orang-orang percaya
lainnya. Di sorga : mengingatkan kita akan kedaulatan dan kekududannya.

Dikuduskanlah nama-Mu. Allah akan dimengerti sebagai Allah yang kudus.


Namanya tidak akan direndahkan oleh mereka yang dibuat dalam gambaran-Nya. Ia akan
menerima kemuliaan yang memang adalah hak-Nya. Mendoakan ini adalah berdoa untuk
pengudusan kita.

Datanglah kerajaan-Mu. Kerajaan Allah : Pemerintahan Allah di dalam


kehidupan orang yang tunduk kepada-Nya. Karena kerajaan adalah sekarang dan akan
datang, doa ini mempunyai 2 maksud : berdoa untuk penginjilan, dan supaya kerajaan Allah
akan segera datang dalam segala kemuliaan (berarti juga kerajaan iblis akan dihancurkan).

Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Kehendak Tuhan termasuk


”the greater righteousness” LAI : kehidupan keagamaan yang lebih benar” (ay. 5:20). Ini
sangat dekat dengan permohonan yang kedua.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Perhatikan
perubahan kata ganti dari ”Mu” menjadi ”kami”. Ini berarti bahwa setelah kita berdoa untuk
kemuliaan Allah, kita boleh dengan sah berdoa untuk kebutuhan kita. Doa ini menunjukkan
kebergantungan kita kepada Bapa. Perhatikan ”hari ini” – menunjukkan kebergantungan dari
hari ke hari. Perhatikan juga ”secukupnya” – bukan kemewahan.

Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang


yang bersalah kepada kami. Ini menunjukkan bahwa kita masih akan berdosa, dan
bahwa dosa tidak dapat dihapus kecuali dengan memohon anugerah Allah. Pengampunan
kita kepada orang lain menjadi bukti akan pekerjaan Tuhan di dalam kehidupan kita. Dosa
tidak akan memutuskan relasi kita dengan Allah, tetapi akan mengganggu relasi perjanjian
kita dengan Allah, yaitu mengganggu persekutuan kita dengan Allah. Kita harus mengampuni
orang lain karena itu mengganggu relasi kita dengan orang lain dan dengan Allah, terutama di
dalam doa. Bnd 1 Pet 3:7.

©BKK POUTRI 2011


Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskan kami
dari pada yang jahat. Ini bukan berarti bahwa Allah akan mencobai kita (bnd. Yak 1:13-
14). Kita berdoa supaya kita dilindungi dari pencobaan yang diberikan oleh iblis, atau oleh
kita sendiri. Doa ini adalah supaya kita dapat mengatasi pencobaan daripada
menghindarinya.

[Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-
lamanya]. Tambahan ini mungkin untuk liturgy, mungkin diambil dari I Taw. 29:11-13 – doa
Daud.

Sebelum meninggalkan tema doa, Yesus kembali lagi kepada tema pengampunannya
(ay.12). Kalimat yang sama diulang (ay.14 positif; ay.15 negatif) – menunjukkan betapa
pentingnya hal ini. Ada hubungan yang erat antara pengampunan Allah dan kita mengampuni
orang lain. Bukan berarti bahwa pengampunan kita terhadap orng lain menyebabkan Allah
mengampuni kita karena pengmapunan Allah terjadi terlebih dahulu. Kita mengampuni
orang lain adalah bukti bahwa kita sudah diampuni. Bnd. Mat 18:21-35 tentang hamba yang
tidak mau mengampuni.

Artikel Eksposisi Doa Bapa Kami dari :


Ibu Inawati Teddy (Dosen STTRII)

©BKK POUTRI 2011


GUIDELINE BAHAN PA

”KARUNIA DAN PERSEMBAHAN-1”

Konsep Persembahan

Pemahaman Alkitab (Kejadian 1:26-2:25)


Perhatikan Kejadian 1:26-28 !
Apakah perbedaan proses penciptaan manusia dengan ciptaan
lain?
(bandingkan dengan pasal 1:3-23)
Jawab : Didefinisikan dahulu baru diciptakan. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya manusia. Seperti bayi yang sedan gdikandung, sebelum lahir
telah diberi nama dan dipersiapkan segala kebutuhannya sehingga pada saat
lahir segala yang dibutuhkan tersedia.

Definisi apakah yang Allah berikan kepada manusia sebelum mencipyakannya?


Jawab : Gambar dan rupa Allah

Apakah yang diperintahkan Allah kepada manusia ketika pertama kali manusia
dijadikan?
Jawab : ayat 28

Perhatikan juga Kejadian 1:29-30 serta 2:8-18 !


Apa saja yang Allah karuniakan kepada manusia untuk menjalankan mandat yang
diberikanNya?
(Perhatikan kata-kata yang diulang pada pasal 1:29-30)
Jawab : Perhatikan kata ”segala”

Dari pertanyaan 1 dan 2, apa yang dapat Saudara simpulkan mengenai


manusia dan mandat yang Allah berikan?
Jawab : Ketika Allah memberikan mandat, Allah juga mengaruniakan segala sesuatu
yang diperlukan manusia untuk menjalankan mandatNya.

Jadi sebenarnya, milik siapakah segala sesuatu yang ada pada manusia?
Jawab : Milik Allah

Apakah tugas manusia dalam alam ciptaan Tuhan ini? (Kej 2:15)
Jawab : Mengusahakan dan mengembangkan (notes: ini tidak terlepas dari konteks
ibadah) Kata Ibrani yang dipakai : abad (melayani) dan keep (mentaati); Ul
10:12-13.

©BKK POUTRI 2011


Diskusikan !
Berkaitan dengan pertanyaan nomor 5, apakah yang dapat Saudara simpulkan
mengenai sikap dan peran manusia yang benar dalam menggunakan pemberian
Allah? (band. Mat 25:14-30)?
Jawab : Manusia adalah penatalayanan dari segala milik Allah yang Allah karuniakan
kepada kita.
Jika segala sesuatu adalah milik Allah, apakah tujuan akhir manusia dalam
mengusahakan dan mengembangkan alam serta segala sesuatu yang ada
padanya?
Jawab : Mempersembahkan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah.

©BKK POUTRI 2011


BAHAN – BAHAN PA

©BKK POUTRI 2011


MENGENAL CIPTAAN ALLAH

(Mazmur 8)

Pendahuluan
Seringkali kita kurang / tidak menghargai diri sendiri, sesama manusia yang lain
ataupun apa yang ada di sekitar kita. Hal ini disebabkan karena kita tidak memahami makna
ciptaan Allah bagi manusia.
Melalui PA kali ini, mari kita bersama-sama belajar dari Mazmur Daud sehingga
dengan mengenal ciptaan Allah kita dapat menghargainya.

Pertanyaan Pengarah
1. Ayat 5 mengungkapkan betapa kecilnya manusia disbanding seluruh ciptaan Allah
dari besarnya jagad raya. Namun Allah tetap mengingat dan mengindahkannya. Coba
jelaskan degnan kata-kata Saudara sendiri arti ungkapan pemazmur yang
membandingkan langit bumi pada ayat 4 dengan manusia pada ayat 5!

2a. Dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan yang lain, manusia sangat bernilai di mata
Allah, mengapa? (ayat 6). Jelaskan dan bandingkan dengan Kej 1:26!
b. Dari pengertian ayat 6, bagaimanakah seharusnya Saudara memandang / bersikap
terhadap diri sendiri dan sesama Saudara?

3a. Kuasa dan tanggung jawab apa yang diberikan Allah kepada manusia? Jelaskan!
(ayat 7-9)
b. Dari pengertian ayat 7-9, bagaimanakah seharusnya sikap Saudara terhadap alam
dan isinya?

4. Apa hasilnya dari orang yang memahami makna ciptaan Allah? (ayat 2 & 10)

Renungan Pribadi
1. Dalam hal apakah Saudara belum menghargai diri sendiri, sesama dan ciptaan Allah
lainnya?
2. Apa tindakan konkrit Saudara dalam meresponi Firman Tuhan ini?

©BKK POUTRI 2011


MAMPUKAH ANDA BERTAHAN DAN MENDAJI TELADAN?

(Daniel 1:1-21)

Bagaimana perasaan Anda ketika pertama kali meninggalkan rumah dan memulai
hidup mandiri? Bagaimana perasaan Anda ketika menghadapi kesulitan besar, ketika Anda
merasa Allah seolah-olah men”cuek”an kita? Apa yang akan Anda putuskan jikalau Anda
melihat semua orang berkompromi dengan imannya?
Daniel dan kawan-kawannya dipisahkan dari tempat asal mereka dan ditawan ke
Babel pada waktu mereka masih sangat muda. Kemungkinan mereka baru berusia antara dua
belas dan empat belas tahun, dan mereka harus mengikuti program pelatihan selama tiga
tahun untuk kemudian melayani Kaisar di kekaisaran Babel.
Mari melalui PA kita kali ini kita mau mengetahui apa yang dilakukan Daniel dan
kawan-kawannya dalam menghadapi kondisi yang begitu sulit.

Latar Belakang
Setelah raja Salomo wafat (931 SM), kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu
Israel Utara dengan ibukotanya Samaria dan Israel Selatan dengan ibukotanya Yerusalem.
Israel Selatan disebut Yehuda, dan di Yehuda inilah yang raja-rajanya adalah keturunan Daud
sendiri.
Kerajaan Yehuda diserahkan Allah selama tujuh puluh tahun (605 SM s/d 536 SM)
karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat dan tidak menjaga perjanjian mereka dengan
Allah dengan menyembah kepada ilah-ilah lain. Dalam sejarah Israel (II 23-25),
Nebukadnezar (Babel) tercatat tiga kali melakukan invansi ke Yehuda. Yang pertama tahun
605 SM, bangsa Yahudi diperlakukan cukup baik, yang dibawa ke Babel hanya keluarga raja
dan bangsawan. Yang kedua, tahun 597 SM, hampir semua orang Yahudi dibuang ke Babel,
yang tinggal di Yerusalem hanya orang-orang tua saja. Penyerbuan yang terakhir, tahun 586
SM Bait Allah dibakar, tembok Yerusalem diruntuhkan, dan hampir semua orang Yahudi
dibunuh atau dibuang di Babel dan kondisi Yerusalem sangan mengerikan (baca Kitab
Ratapan).
Peistiwa Daniel Ps. 1 ini terjadi pada penyerbuan yang pertama (605 SM). Kitab
Daniel ditulis oleh Daniel sendiri sekitar 536 SM.

Pembahasan
Pikirkan kembali saat-saat Andapertama kali meninggalkan rumah. Penyesuaian-penyesuaian
baru apa saja yang harus Anda buat?
Baca Daniel 1.
a. Menurut Anda, apa pandangan penulis tentang bagaimana dan mengapa peristiwa-
peristiwa di sekitar kita trerjadi? (ayat 1 dan 2)

©BKK POUTRI 2011


b. Taktik khusus apa ang dipakai Nebukadnezar untuk menanamkan orientasi Babel
yang baru pada kaum muda Israel? Bagaimana pengaruh hal ini dibandingkan
dengan tekanan-tekanan yang dihadapi orang Kristem dalam masyarakat sekuler?
c. Mengapa peraturan mengenai makanan menurut Hukum Perjanjian Lama begitu
penting bagi Daniel? Apakah menurut Anda Daniel sedang membesar-besarkan
masalah yang sesungguhnya sepele? Kemukakan!
d. Kriteria apa yang dapat dipakai orang Kristen masa kini untuk menentukan aktivitas
mana yang akan dan tidak akan diikuti?
e. Langkah-langkah apa yang Daniel ambil untuk memberi jaaln keluar kreatif bagi
rencana raja tersebut? (ayat 11-14)
f. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Daniel ketika keyakinan
Kristiani kita menghadapi tantangan?
g. Faktor-faktor apa saja yang berkombinasi menghasilkan kemampuan luar biasa pada
Daniel dan teman-temannya?
h. Karakter atau tindakan Daniel manakah dalam PA kali ini yang paling mengesankan
Anda? Bagaimana Anda dapat meneladani Daniel dalam kehidupan sehari-hari?

©BKK POUTRI 2011


PEMELIHARAAN ALLAH

(Daniel 6:1-29)

Pendahuluan
Dalam hidup ini sudahkan Saudara merasakan dan mengalami pemeliharaan Allah
secara nyata? Apa pengertian pemeliharaan Allah? Apakah bila Anda mengalami hal yang
terburuk pun di situ juga tetap ada pemeliharaan Allah?
Salah satu tokoh dalam Alkitab yang kehidupannya benar-benar nyata oleh
pemeliharaan Allah adalah Daniel. Dia bersama dengan ketiga temannya dan bangsa Israel
dibuang ke Babilon oleh raja Nebukadnezar. Di tengah-tengah lingkungan penyembah
berhala, mereka tetap mempertahankan kekudusan tubuh jasmani mereka maupun iman
mereka kepada Allah. Ini membuat mereka “tampil beda” dan harus menghadapi berbagai
tantangan. Dalam situasi tersebut, seringkali manusia merasa sudah ditinggal Allah. Tetapi
Daniel justru tetap menikmati pemeliharaan Allah tersebut.
Apa yang Daniel alami? Bagaimanakah pemeliharaan Allah itu nyata dalam
hidupnya? Ikutilah salah satu bagian kisah Daniel dalam PA ini!

Pertanyaan Pengarah
1. Dalam masa pemerintahan raja DDarisu (orang Media), bagaimanakah kedudukan
Daniel pada saat itu? (ayat 1-3)

2 a. Kelebihan apakah yang dimiliki Daniel dibandingkan dengan pejabat lainnya? Apa
akibatnya? (ayat 4)
b. Apa yang dilakukan para pejabat tersebut? Mengapa? Apa hasil penyelidikan
mereka? Apa yang kemudian mereka lakukan? (ayat 5-10)
c. Bagaimana reaksi Daniel? (ayat 11-12) Sikap apa di balik tindakan tersebut?

3. Apa yang terjadi kemudian? (ayat 13-21)

4. Matikah Daniel di gua singa tersebut? Mengapa? (ayat 22-24)

5. Apakah dampak dari peristiwa ini? (ayat 25-29)

6. Apa tujuan Allah menyelamatkan Daniel?

7. Dari bahan PA ini pengertian apakah yang Saudara dapat tentang “Pemeliharaan
Allah”?

©BKK POUTRI 2011


Diskusi
Menurut Anda, mungkinkah Allah mengizinkan Daniel mati bagiNya? Bandingkan
dengan kisah Stephanus (Kis 7:54-8:1a). Jika hal itu terjadi, apakah pemeliharaan Allah tetap
berlangsung? Jelaskan!

Aplikasi
a. Apakah lingkungan kita, baik keluarga, teman-teman maupun masyarakat kita
mempengaruhi kesetiaan kita pada Tuhan? Sharingkan
b. Adakah bahan PA ini menguatkan Saudara? Dalam hal apa?
c. Bagaimana sikap Saudara selanjutnya?

©BKK POUTRI 2011


THE RESPONSIBILITY OF DISCIPLES

(2 Timotius 1:8-14 ; 2:2)

Pendahuluan
Timotius sudah menjadi murid Paulus selama kurang lebih 16 tahun. Dalam waktu 16
ahun itu, Paulus sangat mengharapkan Timotius dan ia sudah bisa menginvestasikan
hidupnya ke dalam diri Timotius. Kini Paulus di dalam penjara dan sebentar lagi akan dikum
mati (4:6). Apakah ia minta dikasihani? Tidak! Ia memikirkan tanggung jawabnya sebgai
seorang murid Tuhan yang harus bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan
dipercayakan oleh Tuhan. Maka dari dalam penjara itulah, menjelang kematiannya, rasul ini
berseru agar muridnya juga ikut bertanggung jawab dan meneruskan pekerjaan Tuhan itu.
Seruan ini terus bergema hingga sekarang dan menjadi seruannya juga bagi kita, murid-
murid di zaman ini!

Pertanyaan Pengarah
1. Apa yang Paulus peruintahkan kepada Timotius? (ayat 8)

2 a. Ayat 9-10 adalah isi dari seluruh Injil. Jelaskan dengan kata-kata sendiri!
b. Mengapa ayat 9-10 menjadi alasan dari ayat 8?

3 a. Paulus mengatakan Ia telah ditetapkan sebagai pemberita, rasul, dan guru untuk Injil
dan itulah sebabnya ia menderita semuanya ini (band. 2 Kor 11:23-28). Apakah jika
kita melayani Injil itu, kita juga akan menderita? Penderitaan macam apa?
b. Mengapa Paulus tidak malu? Jelaskan!

4. Apa saja yang „telah didengar‟ Timotius dari Paulus? (band. 3:10-11,14-16)

5. Bagaimana Paulus menggambarkan apa yang „telah didengar‟ oleh Timotius itu?
(ayat 14)

6. Apa tanggung jawab Timotius terhadapnya? (1:13-14,2:2)

Refleksi Diri dan Aplikasi


a. Coba renungkan sejenak, berapa besar kuasa Injil yang sudah Anda alami dan berapa
banyak Anda sudah dipercayakan „harta yang indah‟ oleh Tuhan?

b. Bagaimana Anda menjalankan tanggung jawab Anda sebagai seorang pelayan Injil
dan seorang murid? Relakah Anda menderita bagi Injil dan layakkah Anda menjadi
„orang yang dapat dipercaya‟?

©BKK POUTRI 2011


BERDIRI TEGUH MELALUI PEMBAHARUAN BUDI

(Filipi 3:17 ; 4:9)

Pendahuluan
Perubahan dunia begitu cepat. Lingkungan di sekitar tempat tinggal kita, di kampus
kita, di negara kita, atau bahkan di dunia ini, semuanya mempunyai pengaruh dalam
kehidupan kita. Kita tidak bisa mengasingkan diri dan hidup di dunia lain karena itu kita
harus menghadapi semua itu. Tetapi Paulus mengatakn „Berdirilah dengan teguh‟ (Fil 4:1).
Bagaimana hal itu dapat tercapai?
Dalam bagian ini kita akan belajar dari nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi
tentang bagaimana seharusnya hidup kita di dalam Tuhan dan bagaimana itu mempengaruhi
kehidupan kita dan kehidupan persekutuan kita dengan sesama.

Pertanyaan Pengarah
1a. Perhatikan 3:17, dua nasihat apa yang diberikan Paulus? Apa maksudnya? Mengapa
Paulus menasihati (mendesak) mereka seperti itu? Kondisi apa yang sebenarnya
membuat hal itu perlu? (Kontraskan ayat 18-19 & 20-21)

b. Paulus memberi nasihat ini kepada orang Filipi yang sudah Kristen. Mengapa?
Mungkinkah orang Kristen bersikap seperti ayat 18-19? Jika mungkin, bagaimana
bisa terjadi seperti itu? Coba sebutkan contoh tindakan seperti itu pada orang Kristen

2. Pada Fil 4:4-6, Paulus menyatakan 3 prinsip yang harus dipegang oleh jemaat.
Sebutkan dan jelaskan ketiga prinsip itu!

3. Pada 4:7, Paulus menuliskan janji Tuhan yang akan menguatkan dan menyertai.
Sudahkah Saudara mengalami janji Tuhan itu dalam hidup Saudara? Perhatikan diri
Saudara dan persekutuan Saudara, sudahkah mengalami ketiga prinsip yang Paulus
sebutkan? Sharingkan!

4. Akhirnya Paulus menyimpulkan apa yang membuat jemaat mencapai kondisi „berdiri
dengan teguh‟ (4:1) dalam 4:8-9. Sebutkan 2 prinsip yang ditekankan Paulus dalam
ayat 8 dan ayat 9! (band. Rom 12:2). Sebutkan dan jelaskan satu persatu perincian
dari prinsip yang pertama! Mengapa Paulus perlu meneruskannya dengan
memberikan prinsip yang kedua?

5. Perubahan hidup apa yang sudah Anda alami salami mengikut Tuhan? Bagaimana
perubahan cara pandang Anda mengubah kelakuan Anda juga? Sharingkanlah
dengan teman kelompok!

©BKK POUTRI 2011


PELAYAN SEJATI I

(2 Korintus 2:12 – 3:18)

Pendahuluan
Situasi kekristenan saat ini cukup memprihatinkan. Banyak perpecahan, persaingan
yang terjadi baik dalam gereja maupun dalam organisasi kekristenan.
Sudah barang tentu banyak factor yang menyebabkan hal tersebut di atas terjadi.
Tetapi salah satu factor yang cukup penting adalah masalah para pemimpin Kristen. Ya,kita
saat ini kekurangan pemimpin Kristen yang mengharumkan nama Kristus. „Mutu‟ pelayan
Tuhan semakin menurun.
Saat ini sebagai pengurus di kampus, kita adalah seorang pemimpin Kristen. Tetapi,
sudahkah kita menjadi pemimpin yang mengharumkan nama Kristus ataukah „mutu‟ kitapun
semakin menurun?
Dalam bagian ini kita akan bersama-sama belajar dari sharing Rasul Paulus tentang
hidup seorang pelayan sejati.

Pertanyaan Pengarah
1. Perhatikan 2 Kor 2:14-16. Apa yang dimaksud Paulus dengan kata “Dengan
perantaraan kami‟ dan „bau yang harum‟? Jelaskan mengapa bau harum itu dapat
menjadi bau yang berbeda bagi dua macam orang yang berbeda (ayat 16)?
2. Berdasarkan 2 Kor 2:17-3:1, menurut saudara apa yang terjadi di Korintus? Walaupun
pengajar-pengajar lain menunjukkan surat pujian ketika mereka mengajar di
Korintus, mengapa Paulus tidak membutuhkan surat semacam itu? Bagaimana Rasul
Paulus menegaskan keabsahan kerasulannya?
3. a. Perhatikan ayat 3, Rasul Paulus menegaskan hasil pelayanannya dengan
memberikan dua macam kontras (bukan…tetapi…). Jelaskan makna kontras
tersebut!
b. Penegasan apakah yang dinyatakan Rasul Paulus pada ayat 4-6? Perhatikan
bagaimana Paulus melihat dirinya dan Allah dalam hubungannya dengan
keberhasilan (kesanggupan) di dalam pelayanan.
4. Dalam bacaan ini Rasul Paulus membandingkan antara pelayanan Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru. Daftarkanlah dalam hal apa saja pelayan PB lebih dibandingkan
pelayan PB.
5. Setelah melihat hal-hal yang dilakukan oleh pelayan sejati. Perhatikan kata-kata
Paulus dalam 2:16b dan 3:5. Bagaimana kita dapat menghayati hal ini? Sharingkan!
6. Tingginya kedudukan dan banyaknya kesibukan bukanlah menjamin keabsahan dan
keberhasilan kita sebagai pelayan Kristus. Bagaimanakah Saudara menilai pelayanan
Saudara selama ini? Sharingkan! (Bandingkan juga dengan jawaban no.2)

©BKK POUTRI 2011


7. a. Bagaimanakah Saudara melihat kegagalan dan keberhasilan dalam pelayanan
selama ini? (bandingkan dengan jawaban no.3b)
b. Berikanlah contoh-contoh konkret yang menyatakan ketidaksanggupan Saudara
dalam pelayanan, tetapi semata-mata karena pekerjaan Allah.
c. Apakah Saudara melihat penggenapan ayat 18b dalam diri Saudara? Jelaskan!

©BKK POUTRI 2011


PELAYAN SEJATI II

(2 Korintus 4 :1-18)

Pendahuluan
Berjuang menyatakn kebenaran dan menghadirkan kebenaran di tengah-tengah
kecurangan dan ketidakadilan tidaklah mudah. Tantangan dan oposisi terlalu berat. Hal ini
tidak mustahil membuat kita tawar hati. Itulah yang Paulus alami dalam perjuangannya
memberitakan Injil. Tetapi Paulus menegaskan bahwa ia tidak tawar hati (ay 1 dan 16).
Bagaimanakah Paulus dapat bersikap seperti itu?
Dalam bagian ini kita akan bersama-sama belajar dari sharing Rasul Paulus tentang
tantangan dan kesulitan yang dihadapi dalam pelayanan dan bagaimana kita dapat tetap
bertahan bahkan mengalami kemenangan.

Pertanyaan Pengarah
1. a. Bagaimana Paulus menghayati pelayanan yang diterimanya? (ay1). Apa maksud
pernyataan dalam ayat 1 tersebut? Mengapa Paulus bias memiliki penghayatan
sedemikian? (lih 1 Kor 15:10)
b. Apa akibat dari penghayatan tersebut bagi Paulus? (ay1b,2 & 16). Mengapa
demikian?
2. a. Perhatikan ayat 3-6. Kekuatan apakah yang Paulus lihat di belakang mereka yang
menolak Injil?
b. Jelaskan bagaimana cara Paulus menegaskan apa yang menjadi focus dan berita
pelayanannya!
3. a. Sekalipun Rasul Paulus memiliki panggilan yang jelas (ay 1), namun itu tidak
berarti ia melayani dengan mudah tanpa tantangan. Sebaliknya ia mengalami
tantangan yang begitu luar biasa (ay 7-12). Apa yang dimaksud dengan „harta‟ dan
‟bejana tanah liat‟ pada ayat 7. Apa makna kedua istilah tersebut?
b. Perhatikan bagaimana Rasul Paulus melukiskan tantangan dan penderitaan yang
mereka alami. Hal apa saja yang dia sebutkan? Perhatikan juga kontras-kontras
yang digunakannya.
4. Sekalipun mengalami hal-hal tersebut, mengapa Paulus dapat tetap bertahan? (ayat
7,13-15,16-18).
Ayat 13-15 merupakan semangat iman dan visi Paulus, point apa yang disampaikan
Paulus?
Ayat 16-18 merupakan pengharapan Paulus yang mempengaruhi hidupnya, point apa
yang disampaikan Paulus?
5 a. Apakah Saudara juga memiliki keyakinan terhadap panggilan Saudara untuk
melayani? Seperti Paulus, apakah hal tersebut mempengaruhi semangat Saudara
(tidak tawar hati) dan moralitas/kesucian hidup Saudara? Sharingkanlah!

©BKK POUTRI 2011


b. Salah satu masalah dalam pelayanan adalah soal berita (doktrin). Bagaimana
Saudara menilai pelayanan Saudara selama ini? Apakah seperti Paulus,
pelayanan Saudara adalah pelayanan yang berpusatkan pada Kristus bukan pada
diri sendiri atau organisasi sendiri. Jelaskan dengan contoh-contoh konkrit.
c. Bagaimana cara pandang Saudara dalam kehidupan pelayanan selama ini?
Apakah seperti Paulus? (ay 15,17-18)

©BKK POUTRI 2011


PELAYANAN YANG BERKENAN

(Lukas 10:38-42)

Pendahuluan
“Pelayanan dong…,aktif dong bantu-bantu di gereja…”. Itu adalah kalimat-kalimat
yang sering kita dengar di gereja untuk mengajar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan-
kegiatan rohani.
Kita sudah terlalu biasa mendengar atau mengucapkan kata „pelayanan‟. Seingkali
kita tidak tahu dan tidak pernah memikirkan lagi artinya. Sebenarnya apa arti „pelayanan‟ itu?
Pelayanan yang bagaimanakah yang berkenan kepada Tuhan? Mari kita temukan jawabnya
dalam PA kali ini!!!

Pertanyaan Pengarah
1. Pada waktu itu, bagaimanakah kedudukan Yesus di mata orang banyak?
( lihat Luk 4:37,40; 5:15,17; 7:11; 8:4,40; 9:1,6,7-9, dst)
2. a. Ketika Yesus datang ke rumah Marta dan Maria, apa yang dilakukan oleh Marta?
Mengapa?
b. Apa yang dilakukan oleh Maria? Mengapa?
3. a. Pada ayat 40, mengapa Marta bertanya demikian kepada Yesus?
b. Bagaimana perasaan hati Marta pada saat itu?
4. a. Siapa yang dipuji oleh Tuhan Yesus?
b. Sebenarnya apakah yang Martha lakukan itu salah? Lalu apa maksud jawaban
Tuhan Yesus?
5. Kesimpulan apa yang bisa diambil dari peristiwa ini?

Diskusi & Aplikasi


1. Jika pelayanan sekedar aktivitas, akibat-akibat apakah yang muncul? (Perhatikan
sikap dan perasaan Martha)
2. Apa langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah pelayanan tidak menjadi
sekedar aktifitas?

Kerajinan kita bukan diukur dari berapa banyak pekerjaan yang kita lakukan tetapi berapa
banyak kita mendengarkan suara Tuhan dan melakukannya.

©BKK POUTRI 2011


MELAYANI KARENA KASIH

(Markus 14:3-9)

Pendahuluan
Begitu banyak orang yang merasa dirinya adalah pelayan Tuhan. Begitu banyak pula orang
yang merasa sudah banyak memberi untuk Tuhan dan menyenangkan Tuhan. Tetapi
penilaian seperti itu seharusnya datang dari Tuhan dan bukan dari kita atau dari manusia
lain.
Secara jujur, kita seringkali melakukan sesuatu kepada Tuhan karena kewajiban daripada
karena kasih. Lalu berapa banyakkah sebenarnya kita sudah menyenangkan hati Tuhan?
Mungkinkah apa yang „baik‟ yang kita kerjakan ternyata tidak sesuai dengan kehendak
Tuhan? Bagaimana kita tahu apa yang Dia inginkan? Mari kita temukan jawabnya pada PA
kali ini!

Catatan : 1 dinar = upah 1 hari kerja. Minyak narwastu adalah minyak yang sangat wangi
dan mahal harganya, digunakan untuk acara khusus seperti pengurapan raja dan
perkawinan dan biasanya disimpan secara turun temurun.

Pertanyaan Pengarah
1. Kapan dan dimanakah peristiwa ini terjadi? (lihat Yoh 12:1)
2. Siapakah perempuan yang datang itu? Apa hubungannya dengan Yesus?
3. a. Perempuan itu datang dengan membawa minyak narwastu murni yang mahal lalu
mengurapi Yesus. Seberapa mahal dan berhargakah minyak narwastu bagi
perempuan itu? Dengan cara bagaimana ia mengurapi Yesus? (lihat juga Yoh
12:3)
b. Bayangkan sikap dan perasaan perempuan ini sewaktu mencurahkan minyak
mahal itu ke atas kepala Yesus. Mengapa ia melakukan itu?
4. Apa reaksi dari orang-orang yang melihatnya? Mengapa? Apakah saudara setuju
dengan alasan yang dikemukakannya?
5. Memberi kepada orang miskin adalah suatu perbuatan yang baik. Mengapa Yesus
malah „mencelanya‟ (7) dan menyetujui „pemborosan‟ ini? (6-8)
6. Perhatikan kata-kata Yesus pada ay.8. Apa artinya? Apakah perempuan itu
menyadari perbuatnnya sejauh itu? Jelaskan! Kalau begitu mengapa Yesus
mengatakn hal-hal itu?
7. Ayat 9 adalah suatu penghargaan yang indah dari Yesus kepada perempuan itu.
Mengapa Yesus memberikannya kepada perempuan itu?
Janji apakah yang kita dapatkan dari ayat ini?

©BKK POUTRI 2011


Refleksi Diri & Aplikasi
1. Menurut anda cinta kasih Tuhan terbesar apa yang pernah anda rasakan? Mengapa?
Dengan apakah anda bisa membalas cinta kasih Tuhan itu?
2. Seberapa jauh anda mengenal Tuhan dan seberapa besar anda mengasihi Tuhan
sehingga dapat berjalan sesuai kehendakNya?
3. Berjanjilah untuk lebih mengasihi Tuhan dan senantiasa belajar menjadi pelayan
yang menyenagkan hati Tuhan!!

©BKK POUTRI 2011


LET US CONSIDER ONE ANOTHER

(Filipi 2:1-11)

“Dasar,nyebelin banget sih itu anak! Maunya jadi boss melulu!!”


“Itu orang nggak tau diri banget sih, pikirin juga dong kepentingan orang lain!”
“Aduh, aku kan lagi sibuk, kamu kerjain sendiri dong!”
“Kalau kamu mau pakai cara itu, terserah! Aku akan pakai caraku sendiri!”
“Ngedeketin dia? Sorry yah, sombongnya aja kayak gitu!”
Kalimat-kalimat di atas sering terdengar dalam percakapan kita sehari-hari, bahkan di dalam
petsekutuan Kristen. Itulah sifat manusia yang berdosa yaitu mementingkan diri sendiri. Kita
merasa kita harus diperhatikan dan dituruti lebih daripada oranglain.
Dalam perikop yang akan kita bahas kali ini, Paulus memberikan nasihat pada jemaat Filipi
untuk mencontoh Kristus. Mari kita bersama-sama membuka hati untuk dinasehati oleh
Paulus seperti jenmaat Filipi.

Pendahuluan
Jika kebetulan anda tidur bertiga pada satu tempat tidur, siapakah yang membereskan
tempat tidur ketika anda bangun?
Pertanyaan Pengarah
Ayat 1
1. Empat modal dasar apakah yang seharusnya sudah kita miliki di dalam Kristus?

Ayat 2-4
2. Dengan modal dasar itu, hal-hal apakah yang harus kita usahakan?
3. Apakah hubungan antara kesatuan dan kerendahan hati?

Ayat 5-8
4. Prinsip apa sajakah yang kita pelajari tentang makna kerendahan hati dari contoh
kehidupan Tuhan Yesus?

Ayat 9-11
5. Bagaimanakah Allah menilai seseorang yang mau rendah hati/mau merendahkan
dirinya?

Refleksi Diri
1. Apa beda kerendahan hati dengan diinjak-injak?
2. Coba renungkan apa yang terjadi jika semua orang mau mengambil sikap rendah hati
di dalam persekutuan orang percaya! Sharingkan apa yang bisa anda lakukan dalam
persekutuan ini.

©BKK POUTRI 2011


KASIH YANG SEMULA

( Wahyu 2:1-7 )
Pendahuluan
Masih ingatkah anda dengan pengalaman “cinta pertama” anda, di SMA, SMP atau
mungkin di SD? Bagaimanakah perasaan ada saat itu? Apakah cinta yang seperti itu masih
kita miliki hingga saat ini kepada Kristus?
Jemaa di efesus adalah jemaat yang begitu “hidup” dengan segudang aktifitas
pelayanannya yang mengagumkan. Tetapi Kristus juga begitu mencela mereka karena
merelka melakukannya tanpa kasih, karena mereka telah meninggalkan kasih mereka yang
semula. Bagaimana dengan kita saat ini? Apakah kita juga telah meninggalkan „kasih yang
semula‟ itu?
Pertanyaan Pengarah
Ayat 1-3,6
1. a. Apa yang dimaksud dengan ketujuh bintang? Kerujuh kaki dian?
b. Apa pula maksud kalimat “..memegang... dan berjalan diantaranya?”?
2. Sebutkan hal-hal yang dinilai baik oleh Tuhan dalam kehidupan jemaat di Efesus!
3. Apa penilaian anda terhadap jemaat di Efesus ini? Apakah memenuhi kriteria anda
dalam hal gereja yang ideal?

Ayat 4
4. Bagaimana penilaian Tuhan terhadap jemaat di Efesus? Mengapa sampai Tuhan
menilai seperti itu?
5. a. Apa yang dimaksud dengan kasih yang semula?
b. Sejauh mana dampaknya bila kita kehilangan kasih dalam pelayanan?

Ayat 5,7
6. a. Apa saja perintah Tuhan kepada jemaat di efesus dalam ayat ini?
b. Apa akibatnya kalau mereka tidak melakukan perintah tersebut?

Refleksi Diri & Aplikasi


Dimana posisi anda saat ini? Apakah selama ini kasih kepada Tuhan nyata dalam pelayanan
anda, atau pernah nyata dan sekarang semakin pudar?

Diskusikan
Bagaimana menjaga supaya kasih tetap berkobar dalam pelayanan anda?

©BKK POUTRI 2011


ANEKA
RAGAM

©BKK POUTRI 2011


RESENSI
BUKU

©BKK POUTRI 2011


RESENSI BUKU MENDIDIK HATI, MEMBENTUK AKAL BUDI

Judul Buku : Mendidik Hati, Membentuk akal budi (Training Hearts,


Teaching Mind)
Penulis : Starr Meade
Penerbit : Momentum
Tebal buku : 480 halaman

Mendidik Hati, Membentuk akal budi:

 menjabarkan kebenaran iman Kristen dalam Katekismus Singkat dalam bahasa

yang sederhana dan mudah dimengerti.

 Menyediakan enam renungan yang berbeda bagi setiap pelajaran dalam

Katekismus Singkat

 Hanya perlu beberapa menit untuk pembacaan setiap hari, sehingga cukup waktu

untuk diskusi

 Sangat cocok untuk digunakan di rumah, gereja dan dikelas.

Buku Mendidik Hati, membentuk akal budi, merupakan sebuah buku renungan, yang

dibuat berdasarkan Katekismus Singkat Westminster. Buku ini, sekalipun tebal,

namun mengemas isinya dalam bentuk renungan per hari, yang dapat digunakan

selama 2 tahun jika digunakan secara rutin. Dengan mengikuti susunan buku ini, maka

dalam 2 tahun, kita dapat mempelajari ajaran inti alkitab yakni: Allah, Kitab Suci,

Tuhan Yesus Kristus, Roh kudus, Keselamatan, sakramen-sakramen, sepuluh perintah

dan Doa Bapa Kami. Bahan-bahan ini memberikan landasan yang kuat bagi iman

Kristen. Jika seringkali, kata doktrin membuat kita membayangkan hal yang berat

dan tak disukai, maka buku ini menjadi jawaban untuk mempelajari doktrin dengan

cara yang sederhana. Karena buku ini menyampaikan seluruh dasar iman kristen

dalam bahasa yang sangan mudah dimengerti dan didukung dengan ayat-ayat yang

membantu kita untuk semakin memahami Firman Tuhan dan hubungannya dengan

kehidupan setiap hari. Buku ini sangat baik, untuk dibaca, baik dalam keluarga maupun

dalam memperlengkapi kita untuk memiliki ajaran yang sehat, di dunia masa kini.

©BKK POUTRI 2011


RESENSI BUKU DIRANCANG BAGI KEMULIAAN
Apa yang telah Allah meungkinkan untuk terjadi pada diri kita

Judul Buku : Dirancang bagi Kemuliaan (Design for Dignity)


Penulis : Richard L Pratt
Penerbit : Momentum
Tebal buku : 235 halaman

Dalam sebuah artikel menceritakan bagaimana seorang polisi menemukan

selembar catatan bernada putus asa dibawah lampu meja. Bunyinya “Jangan tangisi

aku, aku bahkan tak layak lagi disebut manusia” Sungguh ironis, hanya beberapa

lantai di bawah kamar hotel itu, pada malam yang sama, para penganut Gerakan

Zaman Baru sedang melakukan pertemuan dan menyanyikan bersama “Aku adalah

allah.. aku adalah allah” begitu ironis karena ditempat yang sama dan dalam waktu

yang sama, manusia bisa mempunyai pandangan yang begitu berbeda tentang diri

mereka.

Artikel tersebut bukanlah hanya sekedar fakta yang melibatkan dua kelompok

orang diatas saja, tetapi juga menggambarkan kegamangan dalam masyaarakat kita

sekarang. Sebagian yang merasa begitu tidak layak, dan bahkan hampir tidak mampu

untuk hidup satu menit lagi. Sedangkan yang lain merasa begitu penting dan mereka

menyembah kehebatan mereka. Seseorang berkata “Aku bukan apa-apa” dan yang lain

berkata “Aku adalah allah”. Jadi mana yang benar? Apa artinya menjadi manusia?

Bagaimana seharusnya kita memikirkan mengenai diri kita sendiri? Bagaimana kita

dapat menghindari ekstrim yang tidak alkitabiah? Kemungkinan untuk menjadi

seperti apakah yang Allah berikan bagi kita? Bahkan sebagai orang kristen, banyak

diantara kita yang masih bingung mengenai citra diri. Seperti apakah Allah

menciptakan kita? Bagaimana kita harus memperlakukan diri kita sendiri? Dan dapat

menjadi manusia seperti apakah kita di dalam Kristus?

Sebagai orang kristen, kita tahu bahwa keselamatan yang kita miliki di dalam

Kristus merupakan anugrah dari Allah. Kita tahu bahwa kita selamat bukan karena

usaha kita, tetapi karena kita telah dipilih sebelum dunia diciptakan, dan kita juga

tahu bahwa kita menerima keselamatan yang tak dapat hilang. Namun demikian,

apakah kita tahu apa yang harus kita lakukan setelah diselamatkan?

©BKK POUTRI 2011


Pratt menunjukksn bahwa kita diciptakan oleh Allah untuk menjadi ciptaanNya

yang memiliki dignity (karena tidak ada padanannya dalam bahasa indonesia, maka

istilah ini kadang diterjemahkan sebagai “kemuliaan” kadang sebagai “harkat”

menurut konteksnya) dan Allah tidak membiarkan rancanganNYa bagi kita itu

menjadi gagal karena kejatuhan kita dalam dosa. Di dalam Kristus, ia membawa kita

kembali dalam kemuliaan, sesuai dengan rancanganNya. Jadi seharusnya kehidupan

kita sebelum dan sesudah lahir baru tidak boleh sama. Ada kesempatan baru yang

sudah Tuhan bukakan dan ada pula sarana untuk memanfaatkan kesempatan yang

sudah Tuhan sediakan. Ada medan peperangan yang sudah Tuhan persiapkan dan ada

pula berkat yang sudah Tuhan curahkan dan yang harus kita syukuri. Dan di puncak

segalanya, ada Kristus yang telah menggenapi apa yang harus digenapi dan yang akan

datang kembali untuk kita.

Melalui penyelidikan Alkitabnya, Pratt menunjukkan bahwa kita telah dirancang

bagi kemuliaan. Pengupasan ayat-ayat Alkitab yang teliti, diskusi yang penuh

wawasan, ilustrasi yang jelas serta pertanyaan untuk menjadi bahan diskusi,

menjadikan buku ini sumber yang berharga untuk melakukan studi kelompok maupun

probadi. Dan seperti yang diakui oleh banyak ornag termasuk Steven Brown-

President”Key Life Network” yang menulis pendahuluan pada buku ini, Pratt memiliki

karunia yang mengaggumkan dalam mengangkat konsep teologis yang sulit dan

mendalam dan menjadikannya dapat dipahami dan menarik dan itu sangat menolong

bagi para pembacanya.

Bacaan wajib bagi mereka yang ingin mencapai potensi spriritual mereka. Pratt

menyakikan kebenaran Alkitab dalam bahasa yang sederhana dan bersemangat. Buku

ini menunjukkan sentuhan yang tangkas dari seorang guru yang mahir – Luder G

Whitlock, Jr.

©BKK POUTRI 2011

Anda mungkin juga menyukai