Contoh:
a) tung so mangan pe ho, unang lupahon martangiang= kalaupun kamu tidak makan, jangan lupakan berdoa.
b) tung boha pe dibahen ho, ndang olo ibana laho= bagaimana pun juga kamu buat, dia tidak mau pergi
Kata “holong”
Dalam suasana Natal kita perlu mengenal kata “holong” dalam bahasa Batak.
Bagaimanakah menggunakan kata “holong”?
Kata “holong” bermakna: kasih, cinta, sayang (perasaan)
Ragam kata holong:
a) Manghaholongi = mengasihi, mencintai, menyayangi
b) Dihaholongi = dikasihi, dicintai, disayangi
c) Haholongan= kekasih, kesayangan
Contoh:
1) Adong do holong di ho? = adakah kasih padamu?
2) Debata do na gok holong = Allah lah yang penuh kasih
3) Asa boi do ho manghaholongi ibana = Agar kamu bisa mengasihi dia
4) Toho do holong roham di ahu? = benarkah (hatimu) cinta padaku?= benarkah kamu cinta padaku?
Kosakata:
Diboto= diketahui Tu= ke Pajumpang= bertemu
Bayo an= orang itu Lapo = warung / kedai
Kata “adong”
Menggunakan kata “adong”
Contoh:
1). Sai mengido hepeng do ho!
Ndang adong hepenghu!
= Selalu meminta uang kamu! (= kamu selalu meminta uang!)
Tidak ada uangku!
2). Ndang adong gellengna di si = tidak ada anaknya di situ
Kosakata:
Mangido= meminta Hepeng= uang
Gelleng= anak-anak Ndang= tidak
1) hatop = cepat:
Contoh:
Boasa hatop hamu laho? = mengapa kalian cepat pergi?
3) pahatop = percepat:
Contoh:
Pahatop ma mangan! Nunga dipainte ho sian nangkin = percepatlah makan!
Sudah ditunggu kamu sejak tadi.
Latih penggunaan kata “hatop”. Susun kalimat berikut dalam bahasa Batak atau susun kalimat Anda sendiri:
1) Percepatlah jalan! Sudah datang mereka.
2) Jangan terlalu cepat kamu makan
3) Harus cepat lah kalau belajar
4) Percepatlah mandi!
5) Terlalu cepat kamu tidur
(source: manaek sinaga-pustahabatak.com)
Salah Menulis
KESALAHAN MENULIS KATA BATAK
Penulisan kata dalam bahasa Batak Toba sering berbeda dengan pengucapannya. Misalnya kata “pergi” dalam bahasa Batak mestinya
ditulis “laho”, tetapi sering orang menulis “lao” saja, persis pengucapan kata tersebut.
Tidak begitu banyak orang Batak yang sungguh-sungguh belajar penulisan yang benar, akhirnya kita menemukan demikian banyak
kesalahan dalam penulisan kata bahasa Batak. Dan, kebiasaan menulis yang salah itu berdampak kepada para pemula, yang baru mulai
belajar bahasa Batak. Mereka semakin kesulitan mempelajari bahasa Batak dan kesulitan menemukan cara penulisan yang benar,
kecuali mereka belajar sambil menggunakan kamus bahasa Batak sebagai referensi.
Kebiasaan menulis kata Batak yang benar, sesuai dengan standar bahasa Batak, akan berdampak positif dalam pengembangan dan
pengajaran bahasa Batak, khususnya di kalangan generasi muda di perantauan.
Mari bersama-sama kita berusaha memperbaiki kebiasaan menulis kata yang salah, agar angkatan muda berikutnya semakin mudah
dan semakin tertarik belajar bahasa Batak.