Anda di halaman 1dari 4

Kata “tung”

Bagaimanakah menggunakan kata “tung”?


1) Kata “tung” bermakna (sungguh):
Contoh:
tung mansai marsak do rohana= sungguh sangat sedih hatinya.
2) Kata “tung” bermakna (kalaupun/ -pun):

Contoh:
a) tung so mangan pe ho, unang lupahon martangiang= kalaupun kamu tidak makan, jangan lupakan berdoa.
b) tung boha pe dibahen ho, ndang olo ibana laho= bagaimana pun juga kamu buat, dia tidak mau pergi

Catatan arti kata:


Marsak= sedih hati Mansai= sangat
Mangan= makan Martangiang= berdoa
Boha= bagaimana Dibahen= dibuat

Kata “holong”
Dalam suasana Natal kita perlu mengenal kata “holong” dalam bahasa Batak.
Bagaimanakah menggunakan kata “holong”?
Kata “holong” bermakna: kasih, cinta, sayang (perasaan)
Ragam kata holong:
a) Manghaholongi = mengasihi, mencintai, menyayangi
b) Dihaholongi = dikasihi, dicintai, disayangi
c) Haholongan= kekasih, kesayangan
Contoh:
1) Adong do holong di ho? = adakah kasih padamu?
2) Debata do na gok holong = Allah lah yang penuh kasih
3) Asa boi do ho manghaholongi ibana = Agar kamu bisa mengasihi dia
4) Toho do holong roham di ahu? = benarkah (hatimu) cinta padaku?= benarkah kamu cinta padaku?

Catatan arti kata:


Debata = Allah Gok= penuh Na= yang Toho = benar, betul
Boi= bias Asa= agar, supaya Ibana= dia Ahu = aku
Ho= kamu Roha= hati, Roham= hatimu
Kata “an”
Bagaimanakah menggunakan kata “an”?
Kata “an” bermakna (itu):
Contoh:
*tu lapo an do ibana laho= ke warung itu lah dia pergi.
*di jabu an ma hita pajumpang= di rumah itu lah kita bertemu.
*ndang diboto bayo an= tidak diketahui orang itu.

Kosakata:
Diboto= diketahui Tu= ke Pajumpang= bertemu
Bayo an= orang itu Lapo = warung / kedai

Kata “adong”
Menggunakan kata “adong”

Kata “adong” bermakna (ada):

Contoh:
1). Sai mengido hepeng do ho!
Ndang adong hepenghu!
= Selalu meminta uang kamu! (= kamu selalu meminta uang!)
Tidak ada uangku!
2). Ndang adong gellengna di si = tidak ada anaknya di situ

Kosakata:
Mangido= meminta Hepeng= uang
Gelleng= anak-anak Ndang= tidak

Berlatih menyusun kalimat dengan menggunakan kata “adong”.


Susun kalimat berikut:
1) Tidak ada makanan di sini
2) Ada ular di parit itu
3) ada lima belas orang di rumah kami
4) ada kuda kulihat di hutan itu
5) tidak ada nasi di piring itu
(source: manaek sinaga-pustahabatak.com)
Kata “hatop”
Penggunaan kata “hatop”

1) hatop = cepat:
Contoh:
Boasa hatop hamu laho? = mengapa kalian cepat pergi?

2) pahatophu = terlalu cepat:


Contoh:
Pahatophu do ho mangan = kamu terlalu cepat makan.

3) pahatop = percepat:
Contoh:
Pahatop ma mangan! Nunga dipainte ho sian nangkin = percepatlah makan!
Sudah ditunggu kamu sejak tadi.

Latih penggunaan kata “hatop”. Susun kalimat berikut dalam bahasa Batak atau susun kalimat Anda sendiri:
1) Percepatlah jalan! Sudah datang mereka.
2) Jangan terlalu cepat kamu makan
3) Harus cepat lah kalau belajar
4) Percepatlah mandi!
5) Terlalu cepat kamu tidur
(source: manaek sinaga-pustahabatak.com)
Salah Menulis
KESALAHAN MENULIS KATA BATAK
Penulisan kata dalam bahasa Batak Toba sering berbeda dengan pengucapannya. Misalnya kata “pergi” dalam bahasa Batak mestinya
ditulis “laho”, tetapi sering orang menulis “lao” saja, persis pengucapan kata tersebut.

Tidak begitu banyak orang Batak yang sungguh-sungguh belajar penulisan yang benar, akhirnya kita menemukan demikian banyak
kesalahan dalam penulisan kata bahasa Batak. Dan, kebiasaan menulis yang salah itu berdampak kepada para pemula, yang baru mulai
belajar bahasa Batak. Mereka semakin kesulitan mempelajari bahasa Batak dan kesulitan menemukan cara penulisan yang benar,
kecuali mereka belajar sambil menggunakan kamus bahasa Batak sebagai referensi.

Beberapa contoh kesalahan menulis kata al:


-mestinya “ingkon”, tetapi ditulis “ikkon” -mestinya “ompung”, tetapi ditulis “oppung”
-mestinya “laho”, tetapi ditulis “lao” -mestinya “bahen” ditulis “baen”
-mestinya “lehon” ditulis ” leon” -mestinya “angkang” ditulis “akkang”
-mestinya “dokhon” ditulis “dokkon” -mestinya “ndang” ditulis “dang”
-mestinya “ahu” ditulis “au” -mestinya “dengke” ditulis “dekke”
-mestinya “ingkau ” ditulis “ikkau” -mestinya “sangkot” ditulis “sakkot”
-mestinya “pingkir” ditulis “pikkir” -mestinya “engkel” ditulis “ekkel”
-mestinya “garingkau” ditulis “garikkau” -mestinya “gonti” ditulis “gotti”

Kebiasaan menulis kata Batak yang benar, sesuai dengan standar bahasa Batak, akan berdampak positif dalam pengembangan dan
pengajaran bahasa Batak, khususnya di kalangan generasi muda di perantauan.

Mari bersama-sama kita berusaha memperbaiki kebiasaan menulis kata yang salah, agar angkatan muda berikutnya semakin mudah
dan semakin tertarik belajar bahasa Batak.

Anda mungkin juga menyukai