Anda di halaman 1dari 3

ESSAY

Oleh : Hisbullah Arib Efendi (1510311075)

Falkultas Kedokteran

Kegiatan KKN Universitas Andalas dimulai pada tanggal 28 Juni 2018. Diawali
dengan pertemuan dibalai Kota Padang yang dihadiri oleh seluruh persrta KKN untuk
wilayah Kota Padang didampingi oleh masing masing DPL serta pihak dari balai Kota
Padang. Saya ditugaskan untuk menjalani KKN selama 42 hari di Kecamatan Lubuk
Kilangan, Kelurahan Indarung, Padang Sumatra Barat.

Kelurahan Indarung mempunyai luas daerah 52,10 km2 dengan jumlah penduduk
sebanyak 872.271 jiwa. Rata pekerjaan penduduk adalah usaha sendiri seperti toko yang
menjual alat sehari hari sampai warung makan. Untuk fasilitas pendidikan dari SD, SMP dan
SMA juga ada. Fasilitas kesehatan yang ada hanyalah klinik prtama serta posyandu yag
dibuka satu kali perbulanya. Wialyah kelurahan Indarung dibagi menjadi 12 RW dan total
ada sebanyak 43 RT. Diwilayah Indarung juga terdapat PT. Semen Indonesia yang
menyumbang cukup banyak polusi udara dan polusi dari kebisingan pabriknya seperti debu
buangan pabrik dan suara bising dari pabrik.

Tempat tinggal untuk mahasiswa yang berada di Indarung dibagi menjadi dua lokasi,
lokasi pertama di RW 02 dan lokais kedua RW 12. Jumlah mahasiswa KKN Indarung ada 27
orang, dibagi menjadi dua kelompok untuk lokasi pertama dan kedua. Pada minggu pertama
kedatangan, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan survey ke RW yang ada dikelurahan
Indarung sekaligus mengadakan silaturahmi kemasing-masing RW bertujuan untuk mencari
permasalah yang terjadi didaerah tersebut yang biasa diangkat sebagai program kerja
nantinya. Selain melakukan survey mahasiswa KKN Indarung juga dibekali ilmu oleh
fasilitator PUPR terkait program kerja yaitu program kerja tematik. Fasilitator menjelaskan
mengenai KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dengan 7+1 indikator yang terdapat didalamnya.
Ketika kami melakukan survey awal di beberapa RW didapatkan ada wilayah yang masih
tidak memiliki jamban tidak memiliki TPS sehingga masyarakat disana masih ada yang
membuang kotorannya dan sampah sehari-harinya ke sungai.

Wilayah RW 08 berada tepat di bawah pabrik PT. Semen Indonesia yang menjadi
wilayah tesebut rawan untuk timbulnya penyakit akibat bahan buangan pabrik dan suara
bising yang dihasilkannya. Dilihat dari posisi rumah yang sangat berdempetan juga
menjadikan wilayah tersebut tidak sehat. Begitu banyak rumha yang tidak memiliki septic
tank dan tempat pembuangan sampah akhir. Hal ini bukan dikarekan masyarakat tidak
mengetahui bahwa tidak ada tempat pembuangan akhir akan menimbulkan penyakit,
masyarakat sudah memiliki pengetahuan tentang hal ini. Tapi, karena lokasi rumah yang
berdempetan dan lahan yang kurang menyebabakan tidak terbangunannya jamban yang layak
dengan septic tank. Hal ini tentunya juga terkait dengan biaya yang tidak mencukupi. Namun,
dari interview yang dilakukan dengan kader wilayah setempat, tidak banyak juga wargaa
yang mengalami wabah dari penyakit yang diakib atkan kerusakan lingkungan, mungkin hal
ini dikarena imunitas warga disana sudah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan yang
tidak sehat tersebut.

Minggu kedua masih melakukan silaturahmi ke RW yang belum sempat dikunjungi


sebelumnya. Hari berikutnya, memulai validasi data terkait tugas yang telah diberikan oleh
pihak PUPR. Untuk menvaidasi data beberapaa mahasiswa dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk validasi data RW 01 sampai RW 12. Kegiatan validasi dilakukan dari siang
hari sampai malam hari, dikarenkan banyaknya data yang harus dicari kebenaranya. Program
kerja mandiri dari masing masing mahasiswa dilakukan jika kegiatan validasi tidak bisa
dilakukan. Program kerja mandiri saya ada 4 program kerja. Terdiri dari program tipe A ;
Penyuluhan mengenai penting nya ASI ekslusif dan cara menyusui yang benar, pemeriksaan
MMSE (Mini Medical Stage Examination), penyuluhan mengenai ISPA dan pengangan yang
dapat dilakukan di rumah, serta program kerja tipe B mengenai cara pembuatan boneka
mungiol dari kain felt untuk siswa dan siswi SD di Indarung.

Program kerja mengenai ASI ekslusif dilakukan di RW 02 karena dari data yang saya
dapatkan dari kelurahan dan dari kunjungan puskesmas, jumlah ibu hamil dan menyusui
terbanyakn saat ini ada di wilayah tersebut. Program kerja ini dilakukan bersamaan dengan
jadwal posyandu. Begitu ada ibu yang datang akan dilakukan penyuluhan secara tatap muka
agar lebih efektif. Pengetahuan ibu akan ASI ekslusif belum begitu baik, setelah
dilakukannya penyuluhan diharapakan kemuan ibu untuk menyusi bayinya selama 6 bulan
penuh meningkat. Program kerja MMSE juga dilakukan di RW 02 saar posyandu lansia, dari
hasil pemeriksaan lansia di RW 02 masih memiliki daya kognitif yang baik. Program kerja
penyuluhan ISPA dilakukan di RW 05 dengan mengundang ibu ibu kader dan masyarakat
setempat, dilakukan secara masal.
Minggu ketiga, kegiatan KKN dimulai dengan goro bersama dikelurahan .Goro
dimulai dari pagi sampai siang hari. Hari berikutnya saya membantu teman mahasiswa lainya
dalam pelaksanaan proker di mushalla. Selama kegiatan kami mendapat tantangan untuk
menertibkan anak SD yang saling usil kepada temannya. Namun akhirnya anak di mushalla
tersebut menjadi lebih dekat dengan mahasiswa KKN dan antusias mengikuti kegiatan
perlombaan yang diadakan. Hari selanjutnya ketika membantu program kerja TOGA, saya
mendapat ilmu berbagai macam tanaman obat ,manfaatnya dan cara penanamannya.

Minggu Kempat dan minggu terakhir KKN kami masih disibukkan dengan validasi
data dan beberapa proker mandiri yang belum selesai, seperti pembuatan boneka yang
dilakukan di SD 20 Indarunga, acara keakraban juga akan diadakan pada minggu terakhir dan
sekaligus juga dilaksanakan kegiatan pentas seni sebagai acara penutupan yang dihadiri
bapak lurah ,ketua RT wilayah setempat. Malam itu tidak terasa karena rangkaian acara yang
kami lalui terasa menyenangkan. Kegiatan terakhir KKN adalah Pentas Seni, walaupun
persiapan dadakan namun acara malam itu cukup meriah dan sekaligus malam itu malam
terakhir saya tidur dan berkumpul bersama teman teman KKN lainya.

Anda mungkin juga menyukai