Anda di halaman 1dari 184

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN

PROGRAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (PPP)


DI SMA NEGERI 1 BANGSAL MOJOKERTO

OLEH : FIRDA HAQIQI


NIM : 15030194103
JURUSAN : PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU (PPPG)


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Ajar Nyata


Mata Kuliah Program Pengelolaan Pembelajaran
Di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
Disusun oleh Firda Haqiqi
NIM 15030194103
Program Studi Pendidikan Kimia

Disetujui Oleh,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto Guru Bidang Studi Kimia

Wahyudi, S.Pd
Suyono, S.Pd., M.MPd. NIP. 196611031988111001
NIP. 19600707 198412 1 004

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Murdiyanto, M.Hum

NIP. 195502101985031002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami selaku penulis, sehingga dapat
menyelesaikan laporan program pengelolaan pembelajara ini.
Atas terselesaikannya laporan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu di dalam pelaksanaan praktik ajar nyata in. Ucapan terimakasih
penulis tujukan kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Suyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
2. Prof. Suyatno, M.Si. selaku Ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
3. Bapak Sukarmin M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan kepada kami mahapeserta didik pendidikan
kimia untuk senantiasa menjadi pendidik yang baik.
4. Dr. Murdiyanto, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Lapangan kegiatan praktik ajar
nyata yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan untuk menjadi pendidik yang
baik.
5. Suyono S.Pd., M.MPd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto yang
telah memberikan izin dan memberikan fasilitas selama melaksanakan kegiatan praktik
ajar nyata di sekolah.
6. Wahyudi S.pd. selaku Guru Pamong Bidang Studi Kimia yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan bantuan agar penulis dapat menjadi pendidik bidang studi kimia
yang baik.
7. Seluruh Bapak dan Ibu guru beserta staf yang telah memberikan bantuan serta dapat
menerima kami disekolah dengan baik sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan
praktik ajar nyata di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto ini dengan baik.
8. Orang tua yang telah memberikan dukungan serta arahan agar penulis dapat
melaksanakan kegiatan praktik ajar nyata dengan baik dan menjadi pendidik yang baik.
9. Seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Bagsal Mojokerto khususnya kelas X dan XI yang
telah bersedia untuk penulis membimbing dan memberikan perhatian terhadap mata
pelajaran kimia dengan baik.
10. Seluruh teman-teman anggota kelompok PPP SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto yang
telah memberikan semangat, bantuan serta kritik dan saran dalam berbagai hal sehingga
penulis dapat menyelesaikan kegiatan praktik ajar nyata dan penulisan laporan ini
dengan baik dari awal hingga selesainya kegiatan praktik ajar nyata ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara materi maupun moral yang dalam
hal ini tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
yang perlu diperbaiki, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis
harapkan untuk menyempurnakan laporan kegiatan praktik ajar nyata ini. Harapan penulis
semoga laporan program pengelolaan pembelajaran ini dapat memberikan manfaat dan nilai
positif bagi penulis maupun pembaca.

Surabaya, 31 Agustus 2018


Mahasiswa PPP

Firda Haqiqi
NIM 15030194103
DAFTAR ISI
1. HALAMAN COVER ............................................................................................. i
2. HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
3. KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
4. DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
5. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Identitas Sekolah ............................................................................................... 1
1.2 Visi Misi Sekolah .............................................................................................. 2
1.3 Data siswa .......................................................................................................... 2
1.4 Data Guru .......................................................................................................... 3
1.5 Sarana dan Prasarana .......................................................................................... 5
1.6 Karakteristik Guru Pamong Bidang Studi .......................................................... 5
6. BAB II KEGIATAN AKADEMIK
2.1 Proses Pembekalan dan Pembimbingan Bidang Studi ...................................... 7
2.2 Proses Pengamatan Kultur Sekolah sesuai Bidang Studi .................................. 13
2.3 Hasil Penelaahan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran .............................. 16
2.4 Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan .................................................. 18
7. BAB III KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI: PEMBELAJARAN
INOVATIF
3.1 Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja ....................................................... 19
3.2 Kendala Diri dan Cara Penanganannya ............................................................. 20
8. BAB IV KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKULIKULER
4.1 Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja ....................................................... 22
4.2 Kendala Diri dan Cara Penanganannya ............................................................. 25
9. BAB V KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA
5.1 Kendala yang Dihadapi ..................................................................................... 26
5.2 Upaya yang Dilakukan dan Hasil ...................................................................... 26
5.3 Kesan, Saran, dan Rekomendasi untuk Sekolah dan Pengelola (UNESA) ....... 28
10. LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 30

v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 IDENTITAS SEKOLAH
1. Sekolah
Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 Bangsal Mojokerto
Jenis Sekolah : Negeri
NSS : 301050304044
Izin Operasional :-
Luas Tanah : 12.750 m2
Alamat Sekolah : Jalan Desa Peterongan RT.06/RW.02
Kecamatan : Bangsal
Kabupaten : Mojokerto
Provinsi : Jawa Timur
Kode Area/ No. Telp : 61382/0321-598403
Kode Area/ No. Fax :-
Email : smababangsal@yahoo.com
Website :http://sman1bangsalmojokerto.wordpress.com,www.
sman1bangsal.sch.id

2. Kepala Sekolah
Nama Lengkap : Suyono, S.Pd., M.M.Pd.
NIP : 19600707 198412 1 004
Tempat/Tgl Lahir : Mojokerto, 07-07-1960
3. Ketua Komite Sekolah
Nama : H. Sugiyanto, S.P.d
1.2 Visi dan Misi Sekolah
 Visi:
“Menumbuhkan sikap disiplin, santun, ramah, dan peduli lingkungan”
 Misi:
a. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan
mengoptimalkan intelektual dan keterampilan siswa.
b. Menumbuhkan daya nalar dan kreatifitas siswa melalui kegiatan intra dan
ekstrakurikuler dengan memberdayakan SDM dan fasilitas sekolah yang ada.

1.3 Data Siswa


Banyak Siswa
Kelas Banyak Rombel Pria Wanita Jumlah
X 12 156 250 406
XI 12 145 231 376
XII 12 145 229 374
Total 36 446 710 1156

Rata-rata Nilai UN TigaTahunTerakhir

Tahun Program BAHASA Program IPA Program IPS

2015/ 2016 - 80,00 70,00


2016 / 2017 - 75,00 75,00
2017 / 2018 - 80,00 75,00
1.4 DATA GURU DAN KARYAWAN
Guru SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto

NO NAMA PENDIDIKAN Mata Pelajaran


1 Suyono, S.Pd., M.M.Pd. S2 Biologi
2 Drsa. Choirul Anam, M.M.Pd. S2 Sejarah
3 Dra. Sulistiyarti Wikanti Dewi S1 Matematika
4 Drs. Wishnumurti S1 Seni Budaya
5 Wahyudi, S.Pd. S1 Kimia
6 Mokh. Nurwakhid, S.Pd. S1 PPKN
7 Suliyanto, S.Pd. S1 Fisika
8 Nur Mukhlas, S.Pd., M.M.Pd. S2 Fisika
9 Alim Effendy, S.Pd., M.M.Pd. S2 Kimia
10 Sudarto, S.Pd., M.Sosio. S2 Sosiologi
11 Lamirin, S.Pd. S1 PPKN
12 Yusuf Hermawan, S.Pd., M.M.Pd. S2 BK
13 Dra. Heny Tri Andari S1 Matematika
14 Seger, S.Pd., M.M.Pd. S2 Matematika
15 Dra. Tri Kurniati Al Aliyah S1 Ekonomi
16 Syahrul Soni, S.Pd. S1 Penjasorkes
17 Salianto, S.Pd., M.M.Pd. S2 Fisika
18 Jumadi, S.Pd., M.M.Pd. S2 Matematika
19 Drs. Sofwan, M.M S2 Sejarah
20 Dra. Siti Saadah S1 Biologi
21 Iin Pamuji Rahayu, S.Pd. S1 Bhs. Indonesia
22 Jumiatun, S.Pd. S1 Biologi
23 Dra. Supateni, M.Pd. S2 Bhs. Indonesia
24 Nur Kholis, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
25 Dra. Wanti Windarini S1 BK
26 Dra. Lutfiyah S1 Bhs. Indonesia
27 Misbahul Ulum, S.Ag. S1 PA Islam
28 Sunamah, S.Pd. S1 Matematika
29 Ida Ayu Eka, S.Pd. S1 PPKN
30 Khabibah, S.Pd. S1 Bhs. Indonesia
31 Isfatul Farida, S.Pd. S1 Geografi
32 Siti Muniroh, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
33 Nurul Huda, S.Ag. S1 PA Islam

3
NO NAMA PENDIDIKAN Mata Pelajaran
34 Eko Saptini, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
35 Rohmawati, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
36 Novita Sukanawati, S.Pd., M.Si. S2 Kimia
37 Amirul Faisal Rizza, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
38 Wiwin Arifiyanti, S.Pd. S1 Bhs. Indonesia
39 Asnaji Iswanto, S.Pd. S1 Matematika
40 Tetik Erna Wati, S.Pd.I S1 PA Islam
41 Mochamad Ashar Hadi S., S.Pd. S1 Ekonomi
42 Aida Dwi Priwanti, S.Sos. S1 Sosiologi
43 Sukariyanto, S.Psi. S1 BK
44 Ringga Rastana, S.Pd. S1 Geografi
45 Dian Norma Andika, S.Pd. S1 Penjasorkes
46 Luthfi Nur Afifah, S.Kom S1 Prakarya/BKTI
47 Bogi Sudji Arijono, S.Pd. S1 Penjasorkes
48 Sainul Indrawati, S.Si S1 Bhs. Inggris
49 Riska Andriyana, S.Pd. S1 BK
50 Ni Wayan Deni K, S.Pd.. S1 Seni Budaya
51 Yuswanto, S.Pd. S1 Geografi
52 Ulil Mukharromah, S.Pd. S1 Bhs. Inggris
53 Endah Karyanawanti, S.Pd. S1 Sejarah
54 Teguh Supriyanto, S.Pd. S1 Bhs. Jepang
55 Chozin, S.Kom S1 Prakarya/BKTI
56 Maskhuta, S.Pd. S1 Prakarya
57 Moh. Khusaini, S.Pd. S1 Penjasorkes
58 Anne Krisnawati, S.Pd. S1 Bhs. Jepang
59 Reny Widiastuti, S.Pd. S1 Matematika
60 Riris Maretdiantari, S.Pd. S1 Matematika
61 Deni Windyarsih, S.Pd. S1 Bhs. Jawa
62 Nisfatul Nuroifah, S.Pd. S1 Prakarya/BKTI
63 Riska Wulandari, S.Pd. S1 Sejarah
64 Trisnowinanti Budi PD, S.Pd. S1 Ekonomi
65 Rizki Nuryanti, S.Pd. S1 Bhs Jawa
66 Lukman Hakim, S.Pd. S1 BK
67 Jihan Kusuma Wardani, S.Pd., M.Sen S1 Seni Budaya
68 Aprilia Dwi Wulandari, S.Pd. S1 Sejarah
69 Izzatul Lailiyah, S.Pd., M.Si. S1 Kimia
70 Dwinada Yunikasari, S.Pd. S1 Biologi
71 Rifqil Fuadi, S.Pd. S1 Sejarah
NO NAMA PENDIDIKAN Mata Pelajaran
72 Abid Agung Prasetyo, S.Pd. S1 Penjasorkes

1.5 Sarana dan Prasarana

No. Jenis Ruang Jumlah Keterangan

1 Ruang Kelas 50 Baik


2 Ruang Laboratorium 2 Baik
3 Lapangan 2 Baik
6 Kamar WC Guru / Pegawai 2 Baik
7 Kamar WC Siswa perempuan 7 Baik
8 Kamar WC Siswa laki-laki 7 Baik
9 Ruang Perpustakaan 1 Baik
10 Ruang BK 1 Baik
11 Ruang Guru 1 Baik
12 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
13 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Baik
14 Ruang Tata Usaha 1 Baik
15 Ruang UKS 1 Baik
16 Mushola 1 Baik

1.6 Karakteristik Guru Pamong Bidang Studi


SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto memiliki 3 orang Guru yang mengampu
mata pelajaran kimia, anatara lain yaitu Bapak wahyudi, S.Pd. sebagai Guru pamong,
Ibu Novita Sukanawati, S.Pd. M.Pd. dan Bapak Alim Efendy, S.pd, M.M.Pd.
Pembagaian kelas secara acak tidak melihat jenjang (kelas) untuk masing-masing
Guru. Guru pamong mendapat bagian mengajar kelas XI sebanyak 3 kelas, yaitu kelas
XI MIA 1, XI MIA 2, XI MIA 3, dan juga kelas XII sebanyak 3 kelas, yaitu kelas XII
MIA 1, XII MIA 2 dan XII MIA 3. Guru pamong menggunakan pedoman kurikulum
2013 untuk kegiatan pembelajaran, baik kelas XI, maupun kelas XII.
Sesuai dengan pedoman yang digunakan oleh Guru pamong yaitu kurikulum
2013, maka pada awal semester sebelum pembelajaran dimulai, Guru pamong
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan sebagai acuan kegiatan
pembelajaran selama 1 semester untuk masing-masing kelas yang menjadi tanggung

5
jawab beliau. Langkah awal guru pamong adalah membuat Rincian Pekan Efektif
(RPE). Setelah menentukan jumlah dari pekan atau minggu efekif melalui RPE selama
1 semester, selanjutnya Guru pamong menyusun program semester (promes) dan
program tahuan (prota). Langkah terakhir yang dilakukan oleh Guru pamong adalah
menyusun Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kurikulum
2013.
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh Guru pamong disesuiakan
dengan kurikulum 2013 yaitu meliputi kegiatan mengamati suatu fenomena atau
penjelasan materi, menanya hal yang berkaitan dengan materi, mengumpulkan data
atau informasi yang dapat mendukung pembelajaran, mengasosiasi atau menganalisis,
dan mengkomunikasikan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagai cara untuk
meningkatkan atau menilai pengetahuan yang telah diperoleh peserta didik, Guru
pamong selalu memberikan latihan soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing
peserta didik. Guru pamong juga mengajarkan kepada peserta didik mengenai sikap
spiritual dan sikap sosial yang benar, salah satu contohnya yaitu mengajarakan kepada
peserta didik untuk selalu bersyukur dan menanamkan sikap disiplin.
Guru pamong telah mempersiapkan segala yang terbaik untuk kegiatan
pembelajaran dengan harapan agar peserta didik dapat memahami materi kimia
dengan baik dan benar.
BAB II
KEGIATAN AKADEMIK

2.1 Proses Pembekalan dan Pembimbingan Bidang Studi


Program Pengelolaan Pembelajaran atau praktik pembelajaran lapangan dilakukan di
SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto yang beralamat di Jalan Raya Peterongan, Kecamatan
Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan praktik pembelajaran lapangan ini dilakukan
selama 6 minggu dengan mengikuti semua kegiatan yang dilakukan disekolah selama waktu
tersebut baik kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan lain yang diselenggarakan oleh
sekolah. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktik pembelajaran lapangan di
SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto ini sebanyak 20 orang yang terdiri dari 4 orang
mahasiswa jurusan Ekonomi, 4 orang mahasiswa jurusan Bahasa inggris, 4 orang mahasiswa
jurusan Kimia, 4 orang mahasiswa jurusan Matematika, 4 orang mahasiswa jurusan Fisika.
Proses pembekalan dan pembimbingan PPP Unesa, dilakukan meliputi yaitu
pembekalan dan pembimbingan dengan dosen pembimbing masing-masing jurusan dan
pembekalan oleh pihak PPPG Unesa.
Pembekalan dan pembimbingan dengan dosen pembimbing di Jurusan Kimia dibagi
lagi menjadi proses simulasi dan microteaching. Tahap simulasi merupakan awal proses
mengajar mahasiswa secara individu dengan mahasiswa lain sebagai peserta didik. Dengan
kata lain, tahap simulasi merupakan tahap berlatih mahasiswa sebelum mengajar di sekolah
serta merupakan suatu tugas dari suatu mata kuliah yang diampu pada proses perkuliahan
berlangsung. Selanjutnya tahap microteaching merupakan proses mengajar mahasiswa
secara individu dengan siswa didik untuk persiapan mengajar di sekolah, pada tahap
microteaching mahasiswa mencari 9 peserta didik dari sekolah terdekat dengan kampus
untuk menjadi peserta didik. Proses simulasi dan microtheaching merupakan persiapan
bagus bagi mahasiswa yang memprogram PPP untuk mengajar di sekolah.
Kegiatan pembekalan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 April 2018 di gedung
PPPG kampus Lidah Wetan Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan pembekalan pertama ini
bertujuan untuk memberikan pengarahan dan juga pemberian materi budi pekerti serta
pelaksanaan kurikulum dan kegiatan pembelajaran di sekolah serta gerakan literasi.
Kegiatan pembekalan ini memberikan wawasan bagi mahasiswa agar mahasiswa siap dalam
melakukan kegiatan praktik pembelajaran lapangan disekolah. Pada pembekalan pertama ini
mahasiswa yang memprogram PPP dikumpulkan menjadi satu di aula gedung PPG. Didalam
7
aula mahasiswa PPP dikumpulkan dari beberapa fakultas yang kemudian akan diberikan
pengarahan.
Kegiatan pembekalan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2018 yang bertempat
di gedung FIP kampus Lidah Wetan Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan pembekalan
kedua ini bertujuan untuk memantapkan mahasiswa sebelum pelaksanaan kegiatan praktik
pembelajaran lapangan. Kegiatan pembekalan kedua ini mahasiswa yang akan melakukan
kegiatan praktik pembelajaran lapangan bertemu dengan dosen pembimbing lapangan
masing-masing untuk diberi arahan lebih spesifik lagi mengenai sekolah yang akan
ditempati mahasiswa untuk kegiatan praktik pembelajaran lapangan. Selain itu juga
dibentuk struktur organisasi kelompok yang akan melakukan kegiatan praktik pembelajaran
langsung di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto agar selama kegiatan praktik pembelajaran
lapangan disekolah dapat terlaksana dan terorganisir dengan baik.
Kegiatan praktik pembelajaran lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 20 Juli 2018 di
SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto. Sebelum memulai kegiatan praktik pembelajaran
lapangan para mahasiswa diberi pembekalan oleh Waka kurikulum SMA Negeri 1 Bangsal
Mojokerto di ruang kelas. Dalam hal ini Waka kurikulum menyampaikan beberapa tata
tertib dan nasehat agar para mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktik pembelajaran
lapangan dengan baik di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto. Selain itu juga disampaikan
para guru pamong yang akan membimbing masing-masing mahasiswa perbidang studi.
Setelah kegiatan pembekalan dari Waka kurikulum, mahasiswa menemui guru pamong
masing-masing untuk diberikan arahan mengenai teknis pelaksanaan kegiatan praktik
pembelajaran lapangan sesuai dengan bidang studi.
Kegiatan praktik pembelajaran lapangan dengan mengajar dikelas dimulai pada
tanggal 23 Juli 2018. Hal ini disebabkan pada minggu pertama dilakukan kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru sehingga kegiatan
pembelajaran masih belum berlangsung. Pada minggu pertama digunakan proses
pengenalan dan pengamatan kultur sekolah, penjelasan pembuatan perangkat yang akan
diajarkan serta pembagian kelas yang akan diajar oleh masing-masing mahasiswa.
Mahasiswa bidang studi kimia bertanggung jawab mengajar 14 kelas, yakni kelas X MIPA
1 sampai 7, kelas XI MIA 1 sampai 7. Julia Dwi Wijaya diberi tanggungjawab oleh guru
pamong untuk mengajar di kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA 4, X MIA6, X MIA 7, Sigit
Trimayanto mengajar kelas XI MIA 1, XI MIA 2, Firda Haqiqi mengajar kelas X MIA 3,
X MIA 5, XI MIA 2, XI MIA 3, dan Ellen Christy Ruku mengajar kelas XI MIA 4, XI MIA
5, XI MIA 6, XI MIA 7.
Guru pamong memberikan arahan dan bimbingan mengenai pembuatan perangkat
pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas. Pada hari pertama masuk
kelas guru pamong mendampingi kami sekaligus memperkenalkan kepada peserta didik
serta melihat bagaimana kami mengajar dikelas. Pada saat kegiatan belajar mengajar
dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku disekolah, yaitu kurikulum 2013. Selain
itu guru pamong juga memberikan bimbingan apabila mengalami kesulitan pada saat
pelaksanaan pembelajaran dikelas.
Berikut ini proses kegiatan selama berada di SMAN 1 Bangsal Mojokerto:

No Hari, tanggal Kegiatan


1 Jumat, 20 Juli 2018 - Penyambutan mahasiswa PPL dan perkenalan dari
waka kurikulum SMAN 1 Bangsal Mojokerto
- Perkenalan dan pengarahan dari guru pamong bidang
studi kimia
- Brifieng pembagian kelas mengajar dari guru
pamong
- Penyusunan Perangkat Pembelajaran
2 Senin, 23 Juli 2018 - Mengikuti upacara setiap hari senin
- Perkenalan dengan siswa kelas XI MIA 3 dengan
guru pamong
- Mengajar kelas XI MIA 3
3 Selasa, 24 Juli 2018 - Menemani dan membantu sigit trimayanto dalam
proses belajar dan mengajar di kelas XI MIA 2
- Mengajar kelas X MIA 5
4 Rabu, 25 Juli 2018 - Mengajar kelas X MIA 3
5 Kamis, 26 Juli 2018 - Mengajar kelas X MIA 5 dan X MIA 3
- Mengajar kelas XI MIA 2
6 Jumat, 27 Juli 2018 - Mengajar kelas XI MIA 3
- Melanjutkan penyusunan perangkat pembelajaran
7 Senin, 30 Juli 2018 - Mengikuti upacara setiap hari senin
- Mengajar kelas XI MIA 3
8 Selasa, 31 Juli 2017 - Mengajar kelas XI MIA 2 dengan guru pamong
- Mengajar kelas X MIA 5

9
9 Rabu, 1 Agustus 2018 - Mengajar kelas X MIA 3
10 Kamis, 2 Agustus 2018 - Piket guru
- Mengajar kelas X MIA 5 dan X MIA 3
- Mengajar kelas XI MIA 2
- Rapat membahas mengenai perjusa (perkemahan
sabtu minggu) kelas X dengan mahasiswa PPL,
waka kesiswaan, ketua ekstrakurikuler, dan salah
satu siswa SMAN 1 Bangsal Mojokerto
11 Jumat, 3 Agustus 2018 - Melanjutkan penyusunan perangkat pembelajaran
- Mengikuti perjusa kelas X
12 Sabtu, 4 Agustus 2018 - Mengikuti perjusa kelas X
13 Senin, 6 Agustus 2018 - Mengikuti upacara setiap hari senin
- Mengajar kelas XI MIA 3
14 Selasa,7 Agustus 2018 - Mengikuti sholat ghoib untuk para korban
Lombok,NTB
- Mengajar kelas X MIA 5
15 Rabu, 8 Agustus 2018 - Mengajar kelas X MIA 3
16 Kamis, 9 Agustus 2018 - Piket guru
- Mengajar kelas X MIA 5 dan X MIA 3
- Mengajar Kelas XI MIA 2
17 Jumat, 10 Agustus - Mengikuti senam pagi
2018 - Mengajar Kelas XI MIA 3
- Melanjutkan penyusunan perangkat pembelajaran
18 Senin, 13 Agustus 2018 - Mengajar kelas XI MIA 3
19 Selasa, 14 Agustus - Mengajar kelas X MIA 5
2018
20 Rabu, 15 Agustus 2018 - Mengisi kelas kosong di kelas XI MIA 3 mata
pelajaran Bahasa jawa
- Mengajar kelas X MIA 3
21 Kamis, 16 Agustus - Piket guru
2018 - Mengikuti kegiatan lomba 17 Agustusan
22 Jumat, 17 Agustus - Mengikuti upacara hari kemerdekaan
2017 - Tasyakuran bersama guru-guru
23 Senin, 20 Agustus 2018 - Mengikuti upacara setiap hari senin bersama
Kaporles mojokerto di SMAN 1 Bangsal Mojokerto
24 Selasa, 21 Agustus - Mengajar kelas X MIA 5
2018
25 Rabu, 22 Agustus 2018 - Mengikuti sholat Idul Adha di sekolah
- Membantu dalam pemotongan hewan qurban
26 Kamis,23 Agustus 2018 - Guru piket
- Mengajar kelas X MIA 5 dan X MIA 3
- Mengajar kelas XI MIA 2
27 Jumat, 24 Agustus 2018 - Mendampingi teman dari mahasiswa didik PPL kimia
mengajar di kelas XI MIA 6 pada jam ke 3-4
- Mengajar kelas XI MIA 3
28 Sabtu, 25 Agustus 2018 - Mendampingi dalam latihan ektrakurikuler karate
29 Senin, 27 Agustus 2018 - Mendampingi ekstrakurikuler karate yang di
selenggarakan oleh AXIS BBS TV di sekolah
- Mengajar kelas XI MIA 3
30 Selasa,28 Agustus 2018 - Mengajar kelas XI MIA 2
31 Rabu, 29 Agustus 2017 - Mengajar kelas X MIA 3
32 Kamis,30 Agustus 2018 - Mengajar kelas X MIA 3
- Mengajar kelas X MIA 5
- Mengisi kelas kosong di kelas X MIA 5 mata
pelajaran geografi
- Mengajar kelas XI MIA 2
33 Jumat, 31 Agustus 2018 - Mendampingi teman dari mahasiswa didik PPL kimia
mengajar di kelas XI MIA 6 pada jam ke 3-4
- Mengajar kelas XI MIA 3
- Persiapan Kegiatan Perpisahan dengan sekolah
- Bimbingan mengenai laporan ke guru pamong
34 Senin, 3 September - Kegiatan Perpisahan Kegiatan PPP dengan guru dan
2018 staff, serta seluruh pihak yang ada di SMAN 1
Bangsal Mojokerto

11
Daftar nama mahasiswa dan guru pamong masing-masing jurusan:

No Nama Mahasiswa Prodi Guru Pembimbing

1 Aida Nur Cahyani Pend. Ekonomi M. Ashar Hadi S, S.Pd.


2 Damayanti Indah lestari Pend. Ekonomi
3 Faridhatul Khasanah Pend. Ekonomi
4 Tri Karisma Wijaya Pend. Ekonomi
Putri
5 Ririn Fajrin Ayu Astuti Pendidikan Bahasa Inggris Amirul Faisal Reza, S.Pd.
6 Nisrina Hanifah Pendidikan Bahasa Inggris
7 Dwika Aditya Puji Pendidikan Bahasa Inggris
Laksana
8 Elmira Rizky Pendidikan Bahasa Inggris
9 Nurul Ainin Pendidikan Fisika Salianto,S.Pd.,M.M.Pd.
10 Fitriah Hadi Kusuma Pendidikan Fisika
11 Dewi Nur Septiyana Pendidikan Fisika
12 Farah dhiya Sari H. Pendidikan Fisika
13 Sigit Trimayanto Pend. Kimia Wahyudi,S.Pd.
14 Julia Dwi Wijaya Pend. Kimia
15 Firda Haqiqi Pend. Kimia
16 Ellen Christy Ruku Pend. Kimia
17 Airna Perwitasari Pend. Matematika Jumadi,S.Pd.,M.M.Pd.
18 Sifta Bariatu Nisa Pend. Matematika
19 Yusrona Rizka Alifiyah Pend. Matematika
20 Wike Wijayanti Pend. Matematika
2.2 Proses Pengamatan Kultur Sekolah sesuai Bidang Studi
SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto merupakan salah satu sekolah yang berada di
kabupaten Mojokerto. Pada saat proses Pengamatan kultur sekolah dimulai pada hari
pertama pelaksanaan PPP di SMAN 1 Bangsal Mojokerto. Pada hari Jumat tanggal 20 Juli
2018, mahasiswa UNESA yang ditempatkan praktek ajar nyata di SMAN 1 Bangsal
Mojokerto mengikuti pengarahan dari Waka kurikulum tentang kondisi sekolah, tata tertib
sekolah, pembagian guru pamong dan pengenalan guru-guru pamong.
Pada kegiatan penerimaan mahasiswa PPL oleh waka kurikulum SMAN 1 Bangsal
Mojokerto yaitu Mahasiswa PPL didampingi oleh DPL yaitu Bapak Dr. Murdiyanto,
M.Hum. untuk diterima oleh SMAN 1 Bangsal Mojokerto dan diharapkan dapat
bekerjasama dengan baik dalam proses PPP. Selanjutnya, pertama kali bimbingan kepada
guru pamong selain membahas apa saja yang perlu disiapkan sebelum kegitan pembelajaran
berlangsung juga membahas tentang kultur sekolah SMAN 1 Bangsal Mojokerto dalam
pelajaran Kimia:
 Tata tertib pembelajaran Kimia
1. Semua siswa harus hadir tepat waktu untuk mengikuti proses belajar mengajar pada
pelajaran Kimia
2. Semua siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan alasan tertentu harus
menyertakan surat ijin.
3. Semua siswa diwajibkan memakai seragam yang sesuai dengan hari yang ditentukan
dari sekolah.
4. Siswa berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar tata tertib pembelajaran.
Selanjutnya, pemberitahuan masuk sekolah di SMAN 1 Bangsal Mojokerto. Siswa
diwajibkan sudah berada di sekolah sebelum jam 07.00. Dikarenakan Tepat pukul 07.00
kegiatan pembelajaran sudah dimulai. Setelah itu, siswa diharuskan untuk melaksanakan
kegiatan Literasi 15 menit sebelum pelajaran jam pertama dimulai.

Kultur sekolah di SMAN 1 Bangsal Mojokerto adalah sebagai berikut:

Hal masuk sekolah :


1. Semua siswa harus hadir di sekolah sebelum bel masuk pukul 07.00 WIB.
2. Semua siswa melakukan kegiatan Literasi selama 15 menit sebelum proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung.

13
3. Siswa yang datang terlambat diberi sanksi dengan membuat literasi yang telah
ditentukan oleh guru piket gerbang.
4. Siswa absen karena sakit atau keperluan sangat penting harus ada surat keterangan dari
dokter atau orangtua atau wali disertai TTD.

Hak peserta didik :


1. Siswa berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar tata tertib sekolah.
2. Siswa dapat meminjam buku-buku dari perpustakaan dengan mentaati peraturan
perpustakan.
3. Siswa berhak menggunakan fasilitas sekolah sesuai ketentuan yang berlaku.

Kewajiban peserta didik :


1. Taat kepada Bapak/Ibu guru, Kepala Sekolah, dan Staf TU.
2. Bersikap santun kepada semua warga sekolah.
3. Taat kepada tata tertib sekolah.
4. Mengikuti upacara bendera dengan sikap disiplin dan khitmat.
5. Menjaga nama baik sekolah baik di luar maupun di dalam sekolah.
6. Ikut bertanggung jawab terhadap kebersihan, kerapian, keindahan, dan keamanan
sekolah.
7. Ikut menjaga terhadap lingkungan sekolah pemeliharaan fasilitas sekolah.
8. Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan sekolah.
9. Membuang sampah pada tempatnya

Hal pakaian sekolah :


1. Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah lengkap, yaitu :
a. Senin dan Selasa
- Atasan putih dan bawahan putih dengan atributnya (logo SMAN 1 Bangsal
Mojokerto, lokasi kelas, nama, bendera merah putih)
- Ikat pinggang hitam
- Dasi sesuai kelas
- Kaos kaki putih
- Sepatu hitam
b. Rabu dan Kamis
- Atasan batik dan bawahan hitam dengan atributnya (logo SMAN 1 Bangsal
Mojokerto, lokasi kelas, nama)
- Ikat pinggang hitam
- Kaos kaki putih
- Sepatu hitam
c. Jumat
- Atasan coklat dan bawahan coklat (baju pramuka)
- Hasduk
- Ikat pinggang hitam
- Kaos kaki hitam
- Sepatu hitam

15
2.3 Hasil Penelaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran Bidang Studi

Seiring dengan berkembangnya teknologi, dan menghasilkan sumber daya manusia


yang berkompeten, pemerintahan Indonesia telah merancang dan mengeluarkan
kebijakannya dalam membantu mengembangkan kompetensi dari berbagai ranah, tidak
terkecuali pada aspek pendidikan. Dalam menunjang kemajuan pendidikan, pemerintah
telah mengubah kurikulum pendidikan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menjadi Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengacu pada pembelajaran berpusat


pada siswa (student center). Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif selama proses
pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pemberi topik materi yang akan
dibahas dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 mengacu
pada 5 aspek diataranya yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan
mengkomunikasi, serta dengan tambahan satu aspek lagi yaitu mencipta (Depdiknas 2013).
Berdasarkan hal tersebut, siswa secara langsung diarahkan untuk berpikir kreatif dalam
segala hal, terutama dalam hal mamahami materi ajar sesuai tingkat pendidikan yang
ditempuh. Seperti halnya pada materi kimia tingkat SMA.

SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto merupakan salah satu sekolah yang menerapkan
kurikulum 2013 dimana kegiatan pembelajarannya disesuaikan dengan kurikulum 2013
yang menekankan pada aktivitas peserta didik. Hasil penelahaan perangkat pembelajaran
yang digunakan berdasarkan kurikulum 2013 sudah cukup baik dan juga keterlaksanaan
kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Bangsal Mojkerto ini sudah diterapkan dengan cukup
baik. Hal itu ditinjau dari aktivitas guru dan juga aktivitas peserta didik dalam kegiatan
pembelajarannya yang menekankan pada aktivitas peserta didik dimana guru hanya menjadi
fasilitator dan juga memotivasi peserta didik untuk belajar.

Hasil telaah kurikulum dan perangkat pembelajaran kimia yang dilakukan didapatkan
hasil bahwa perangkat yang akan dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 harus dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan. Dimana kegiatan pembelajaran berfokus pada aktivitas peserta didik untuk
membangun sendiri pengetahuannya dan juga kreatifitas guru diperlukan agar peserta didik
tidak bosan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Selama melaksanakan PPP di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto, ketentuan dari pihak
pamong bidang studi kimia boleh mengajar untuk kelas X dan XI . Jika mahasiswa akan
mengajar dikelas yang telah ditentukan, diharuskan untuk membuat RPP terlebih dahulu.
Sebelum membuat RPP, menganalisis KI-KD terlebih dahulu. Selanjutnya dari KD akan
dikembangkan untuk membuat indikator pencapaian kompetensi. Indikator pencapaian
kompetensi di gunakan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Selanjutnya membuat prota dan promes. Hasil rincian pekan efektif, program semester dan
program tahunan maupun kalender pendidikan.

17
2.4 Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP yang digunakan pada saat
mengajar di SMAN 1 Bangsal Mojokerto. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh
penulis terlampir di lampiran.
BAB III

KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI: PEMBELAJARAN INOVATIF

3.1 Peran Diri dalam Proses dan Hasil Belajar

Pembelajaran inovatif adalah Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang


dirancang oleh guru, yang sifatnya baru tidak seperti biasanya dilakukan dan
bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam
rangka prosees perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan
perbedaan yang dimiliki siswa.

Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada


siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan untuk siswa agar
belajar. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan
saling membangun. Otonomi siswa sebagai pribadi dan subjek pendidikan menjadi
titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Pembelajaran semacam ini
disebut dengan pembelajaran aktif.

Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran dimana seorang guru harus


dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya. Disamping aktif,
pembelajaran juga harus menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan
berkaitan erat dengan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat
memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar. Keadaan yang aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup, jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu
menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh para siswa, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan yang harus dicapai. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa,
pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari sinilah
seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai.

TUJUAN PEMBELAJARAN INOVATIF

Memfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses


perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

19
TEORI YANG MENDASARI PEMBELAJARAN INOVATIF

1. Teori kognitif : Lebih mengandalkan pikiran dan konsep dasar yang dimiliki
siswa .
2. Teori Humanistik: Proses belajar terjadi karena komunikasi personal
3. Teori Gestalt: Unsur-unsur yang terlibat dalam proses belajar tidak terpisahkan
tetapi merupakan totalitas dalam membentuk medan belajar.

Pembelajaran inovatif di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto kurang


diterapkan karena terhalang oleh sarana dan prasarana yang kurang memadai
sehingga model pembelajaran yang sering digunakan di SMAN 1 Bangsal Mojokerto
adalah penjelasan dari guru dan diskusi kelompok secara sederhana. Pada saat
dilakukan pembelajaran inovatif diskusi siswa kurang aktif dikarenakan yang
bekerja hanya satu atau dua orang. Dan saat dilakukan pembelajaran inovatif dskusi
siswa mengerjakan tugas begitu lama daripada penjelasan langsung dari guru. Hal
ini karena diskusi hanya melibatkan siswa guru hanya mengawasi jalannya diskusi.
Hasil belajar saat dilakukan pembelajaran inovatif di SMA Negeri Bangsal
Mojokerto peserta didik memiliki daya dukung belajar sangat tinggi terutama kimia
yang termasuk pelajaran tersulit pada peminatan MIPA.

3.2 Kendala Diri dan Cara Penanganannya


Kendala yang dihadapi selama kegiatan penumbuhan budi pekerti dengan konteks
pembelajaran inovatif di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto terletak pada sarana
dan prasarana kurang mendukung sehingga pada saat pembelajaran inovatif di kelas
kurang terlaksana dan hanya mengandalkan pada penjelasan guru saja. Terutama pada
proses pembelajaran kimia fasilitas untuk menunjang pembelajaran kurang memadai
sehingga pembelajaran kurang bermakna dikarenakan hanya mengandalkan
penjelasan dari guru dan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Pada
SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto jarang melakukan praktikum pada pembelajaran
kimia yang seharusnya pembelajaran kimia dengan materi yang sulit untuk
mempermudahkan siswa bisa dilakukan dengan praktikum, tidak ada praktikum
dikarenakan laboratorium digunakan ruang kelas.
Untuk mengatasi pembelajaran inovatif yang hanya mengandalkan penjelasan
dari guru terutama pada proses pembelajaran kimia misalkan materi kimia yang sulit
bisa diajarkan dengan melakukan praktikum sederhana yang alat dan bahannnya bisa
menggunakan yang di sekitar mereka atau bisa peserta didik diberi fenomena yang
ada dikehidupan dan menyuruh peserta didik untuk menganalisis fenomena yang
telah diberikan oleh guru dengan seperti itu diharapkan pembelajaran bisa bermakna
sesuai dengan kurikulum 2013 yang mengacu pada student centre. Guru memberikan
point materi yang akan dijelaskan pada hari itu, peserta didik bisa mencari bahan
kajian materi dari sumber manapun tidak hanya mengacu pada buku paket yang
diberikan oleh sekolah.

21
BAB IV
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKULIKULER

4.1 Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja


Pendidikan merupakan suatu aspek penting dalam upaya membangun
bangsa, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan
pasal 3 Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dna bertakwa kepa Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan dari sistem
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan salah satunya melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar Bahasa Indonesia yaitu
“suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum
seperti latihan kepemimpinan dna pembinaan siswa”, kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib yang memberikan keleluasaan waktu dan
memberikan kebebasan pada peserta didik terutama dalam menentukan jenis
kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 62 Tahun 2014, kegiatan ekstrakurikuler
diartikan sebagai kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam
belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, dibawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan. Tujuan dari kegiatan ekstrakulikuler adalah untuk
mengembangkan potensi, nakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Selain itu, kegiatan ekstrakulikuler juga dapat
memebrikan manfaat sosial yang besra yaitu dalam hal mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain.
Kegiatan ekstrakulier terdiri atas kegiatan ekstrakulier wajib misalnya seperti
pendidikan kepramukaan, dan kegiatan ekstrakulikuler pilihan yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat
peserta didik. pada Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2013, kegiatan
ekstrakulikuler termasuk di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan
kegiatan ekstrakurikuler perlu dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh
satuan pendidikan guna melihat ketercapaian indikator yang telah ditentukan.
Prinsip dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu patisipasi aktif, artinya kegiatan
ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan peserta didik secara pebuh sesuai dengan
minat dan pilihan masing-masing serta meyakinkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik. Kinerja
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapatkan penilaian secara
kualitatif dan dideskripsikan dalam raport.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat terlaksana dengan baik ketika mendapat
dukungan dari pihak sekolah meliputi kepala sekolah, tenaga pendidik, tenaga
kependidikan dan Pembina ekstrakurikuler dalam kerjasama mewujudkan
keunggulan ragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki oleh sekolah. Kedua dari pihak komite sekolah yang dapat memberikan
dukungan, saran, dna kontrol dalam mewujudkan keunggulan ragam kegiatan
ekstrakurikuler. Dukungan terakhir dari orang tua yang memberikan kepedulian
dan komitmen penuh terhadap keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan
adanya dukungan dari pihak-pihak tersebut, kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi
wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya dapat berjalan sesuai
dengan tujuan dan peserta didik dapat memperoleh manfaatnya semaksimal
mungkin.
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki
fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. Visi kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah berkembangnya potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal
melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler. Sedangkan misi kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.
b. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

23
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
adalah:
a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta
didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakulikuler di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto ini
terselenggara dengan baik. Berbagai jenis kegiatan ekstrakulikuler di SMA Negeri
1 Bangsal Mojokerto ini terdiri dari Pramuka, Volly, Futsal, Seni Teater,
Paskibraka, Tari Tradisional, Dance, Basket, UKKI, Paduan Suara, PIK-R, Hoki,
PMR dan Taekwondo. Seluruh kegiatan ekstrakurikuler sudah terjadwal diluar jam
pelajaran wajib.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh penulis di SMA Negeri 1 Bangsal
Mojokerto yaitu kegiatan ekstrakurikuler Tari tradisional. Ekstrakurikuler tari
tradisional dibimbing oleh ibu Wayan yang merupakan salah guru di SMA Negeri
1 Bangsal Mojokerto yang mengajar mata pelajaran Seni budaya. Ekstrakurikuler
Tari ini dilaksanakan di temapat parkir guru. Ekstrakulikuler ini dilaksanakan
setiap hari kamis setelah pulang sekolah. Ketika akan ada perlombaan atau acara-
acara baik disekolah maupun diluar sekolah, maka latihan atau ekstrakurikuler tari
dapat dilaksanakan lebih dari 1 kali dalam satu minggu. Waktu latihan dapat
dibicarakan bersama demi menampilkan performa yang bagus.
Tugas dari guru pembimbing ekstrakurikuler tari adalah membimbing
anggota esktrakurikuler. Sekolah mendukung kegiatan ekstrakulikuler ini dengan
menyediakan dana untuk mendatangkan pelatih dari luar selain itu juga
memfasilitasi anggota ekstrakulikuler pada saat mengikuti perlombaan.
Kegiatan ekstrakurikuler tari yang diikuti dan diamati oleh penulis sudah
berjalan dengan baik. Seluruh peserta didik yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tari dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan baik. Peserta didik
dapat menaati jadwal latihan atau jadwal ekstrakurikuler yang telah ditetapkan
bersama.
4.2 Kendala Diri dan Cara Penanganannya
Kegiatan Ekstrakulikuler ini secara keseluruhan sudah berjalan dengan

baik, dari jadwal latihan, dan fasilitas. Hanya saja pada saat latihan banyak peserta

didik yang molor sehingga menunggu agak lama. Dan peserta didik kurang antusias

dan sungguh-sungguh saat latihan sehingga saat latihan seperti main-main.

Sebaiknya datang ke tempat latihan tepat waktu agar bisa efektif dan efisien saat

latihan tari dan saat latihan tari sebaiknya sungguh –sungguh dan fokus latihan.

25
BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA

5.1 Kendala yang Dihadapi


Secara keseluruhan tidak terdapat kendala yang kompleks saat pelaksanaan
kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto. Kegiatan PPL berjalan degan
baik dan lancar. Beberapa kendalanya yaitu:
1. Pada awal mengajar, mengalami kesulitan dalam mengkondisikan peserta
didik untuk memperhatikan materi yang diberikan, karena mahasiswa PPL
baru pertama kai terjun langsung dilapangan.
2. Pada awal-awal semester masih sering terjadi perubahan jadwal, sehingga
terjadi ketidaksesuaian dengan perangkat yang telah dibuat.
3. Pada jam-jam efektif sering digunakan kegiatan lain sehingga banyak jam
kosongnya.
4. Peserta didik terkadang meremehkan kegiatan pembelajaran yang diberikan
oleh mahasiswa PPL.
5. Kedisiplinan beberapa peserta didik yang kurang baik, seperti pada saat jam
masuk setelah istirahat ada beberapa peserta didik yang terlambat masuk.
Selain itu pada saat jam-jam pelajaran terakhir, peserta didik sudah mulai
malas dalam mendengarkan atau mengikuti kegiatan pembelajaran.
6. Ada siswa yang keluar kelas saat pembelajaran berlangsung tanpa memakai

Ijin Keluar Kelas (IKK)

5.2 Upaya yang Dilakukan dan Hasil


Berdasarkan kendala-kendala yang ditemukan, maka berikut akan dijelaskan
mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:
1. Peserta didik dapat megikuti kegiatan pembelajaran dengan kondusif ketika
mereka merasa tertarik untuk mempeajari materi. Maka dari itu upaya yang
dapat dilakukan adalah menyiapkan rencana pembelajaran yang dapat menarik
perhatian dan minat belajar peserta didik. Selain itu, juga dapat dilakukan
pendekatan dengan peserta didik agar mereka dapat mematuhi perintah yang
diberikan.
2. Pada awal semester memang sewajarnya masih dibingungkan dengan masalah
jadwal pelajaran. Upaya yang dapat dilakukan yaitu sering berkosultasi atau
bertanya kepada guru pamong agar dapat memperoleh informasi terbaru. Pada
kegiatan PPL saat ini, mahasiswa juga memperoleh informasi terbaru dari
pihak sekolah melalui media sosial.
3. Pada saat jam efektif digunakan kegiatan lain agar materinya tidak tertinggal
dengan kelas lain maka strateginya memberi tugas dirumah merangkum pada
materi yang akan diajarkan pada saat itu.
4. Mahasisa PPL memang bukanlah guru asli peserta didik, sehingga beberapa
dari mereka ada yang meremehkan kegiatan pembelajaran yng diberikan oleh
mahasiswa PPL terutama ketika tidak didampingi oleh guru pamong dan
pembimbing yang memegang kelas tersebut. Upaya yang dapat dilakukan yaitu
berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan kualitas diri sebagai guru
dan memberikan suasana yang nyaman bagi peserta didik agar mereka dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, misalnya seperti selama
kegiatan pembelajaran mahasiswa PPL berkeliling dan mendekati peserta
didik untuk menanyakan kemungkinan adanya kesulitan atau materi yang
kurang jelas.
5. Kedisiplinan peserta didik dapat diubah dengan diberikan ketegasan.
Mahasiswa PPL harus lebih tegas dalam menangasi peserta didik. peserta didik
dapat diberikan sanksi ketika mereka telat masuk kedalam kelas atau ketika
mereka bermalas-malasan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
6. Siswa harus bisa disiplin dengan semua aturan yang dibuat oleh pihak sekolah

dan jika masih ada siswa yang melanggar aturan bisa ditindak tegas oleh guru

atau tatib.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menangani kendala diharapkan dapat


menanggulangi kendala atau setidaknya meminimalisir kendala. Hasil yang
diharapkan yaitu terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif dengan tingkat
pemahaman peserta didik yang maksimal. Sebagai mahasiswa PPL yang
menggantikan peran guru didalam kelas harus menunjukkan kemapuan terbaik,
mulai dari merencakan kegiatan pembelajaran yang dapat menarik minat belajar
siswa hingga mampu memberikan teguran atau sanksi ketika peserta didik
27
melakukan kesalahan atau pelanggaran. Selain itu, mahasiswa PPL juga harus
sering-sering berkonsultasi dengan guru pamong untuk memperoleh informas-
informasi terbaru dan juga bimbingan yang terbaik untuk mengajar.

5.3 Kesan, Saran, dan Rekomendasi untuk Sekolah dan Pengelola (UNESA)
a. Kesan
Pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto memiliki kesan
yang sangat baik. Saya sebagai penulis dan mahasiswa PPL mata pelajaran
kimia mendapatkan banyak sekali pengalaman baru yang sangat bermanfaat.
Melalui kegiatan PPL ini, saya dapat mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh
ketika kuliah. Beberapa contoh ilmu yang dapat langsung saya aplikasikan
misalnya membuat perangkat pembelajaran dengan menentukan model
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik dan karakteristik materi.
Kegiatan PPL juga memberikan saya kesempatan untuk mengevaluasi diri
sebagai guru. Saya mendapatkan masukan atau saran dari guru pamong dan
peserta didik demi kebaikan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Selama melaksanakan praktik ajar nyata, saya mengetahui bagaimana cara
mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama kuliah hanya menjadi
perkiraan, misalnya seperti perbedaan daya tangkap peserta didik. Dengan
terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran, saya menjadi tahu bagaimana
menangani contoh permasalahan tersebut.
Kesan terhadap sekolah SMA Negeri 1 bangsal Mojokerto adalah sekolah
yang snagat luar biasa. SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto memiliki sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran, sehingga dapat
mempermudah tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Selain itu sarana dan prasarana tersebut dapat menarik minat belajar peserta
didik ketika tenaga pendidik dapat memanfaatkannya dengan baik. Kultur
sekolah yang dimiliki SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto juga sangat baik,
sehingga dapat diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang memiliki sifat
dan sikap baik serta berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

b. Saran
Kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto terlaksana dengan
cukup baik, baik selama kegaitan pembelajaran maupun diluar kegiatan
pembelajaran. Saran yang dapat saya ungkapkan untuk SMA Negeri 1 Bangsal
Mojokerto yaitu dalam penyusunan jadwal pelajaran. Alangkah baiknya jika
sudah waktunya kegiatan pembelajaran berlangsung tidak lagi terdapat
pergantian jadwal. Hal ini dikarenakan pergantian jadwal dapat menyusahkan
pihak Bapak Ibu Guru dan juga peserta didik. Selain itu untuk pembagian kelas
peminatan peserta didik kelas X dilaksanakan dengan baik, sehingga ketika
kegiatan pembelajaran sudah dimulai sesuai dengan jadwal, tidak ada lagi
peserta didik yang berpindah-pindah kelas. Selanjutnya untuk penyelanggara
kegiatan PPL yaitu pihak PPPG UNESA, menurut saya sudah sangat baik.
Waktu pelaksanaan kegiatan PPL yang telah ditentukan masih belum cukup
dan terlalu singkat, karena kegiatan PPL tahun ini hanya berjalan 7 minggu
dan pada pelaksanaannya masih kurang optimal. Dengan waktu 7 minggu yang
terasa singkat mahasiswa PPL masih kurang pengalaman dalam mengajar.

c. Rekomendasi
a. SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto

Bola maupun sarana prasarana bisa lebih diamankan lagi karena

untuk ekstrakulikuler masih dibutuhkan seperti bola voli, bola basket.

b. Universitas Negeri Surabaya

Sebaiknya pemilihan lokasi sekolah mitra bisa ditentukan sendiri

oleh mahasiswa agar mahasiswa yang melakukan kegiatan PPP tidak

setengah hati dan bisa lebih semangat karena sesuai pilihan sendiri.

29
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Mendampingi ekstrakurikuler

31
Membantu dalam pemotongan daging qurban

Mengajar kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3


Mengikuti PERJUSA (perkemahan sabtu-minggu)

Mengikuti ekstrakurikuler tari

33
Mengajar kelas X MIA 3 dan X MIA 5

Mengikuti sholat idul adha di sman 1 bangsal mojokerto


Mengikuti senam jumat pagi

foto bersama rekan mahasiswa dan guru kimia di sman 1 bangsal


mojokerto

35
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas
Sekolah : SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
Mata Pelaaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Struktur Atom
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran (2 kali pertemuan)

B. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2 Menganalisis Pertemuan 1:
perkembangan model 3.2.1 Menjelaskan pengertian atom.
atom dari model atom 3.2.2 Menjelaskan partikel penyusun atom.
Dalton, Thomson, 3.2.3 Menjelaskan model atom Dalton.
Rutherford, Bohr, dan 3.2.4 Menjelaskan model atom Thomson.
mekanika gelombang 3.2.5 Menjelaskan model atom Rutherford.
3.2.6 Menjelaskan model atom Bohr.
3.2.7 Menjelaskan teori mekanika gelombang.
Pertemuan 2:
3.2.8 Memahami nomor atom dan nomor massa dari
satu atom.
3.2.9 Menjelaskan pengertian isotop, isobar, dan
isoton.
3.2.10 Mengklasifikasikan atom ke dalam isotop,
isobar dan isoton.
3.2.11 Menentukan massa atom realatif berdasarkan
tabel periodik unsur dan kelimpahan isotopnya
dengan benar.
3.2.12 Menentukan massa molekul relatif berdasarkan
data massa atom relatif dengan benar.
4.2 Menggunakan model Pertemuan 1:
atom untuk 4.2.1 Mempresentasikan dan menjelaskan fenomena
menjelaskan fenomena alam dengan menggunakan model atom.
alam atau hasil
percobaan

37
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui langkah pembelajaran menggunakan Diskusi Kelas dengan sintak:
Mengklarifikasikan maksud (establishing set), Memfokuskan diskusi, Mengendalikan
diskusi, Mengakhiri diskusi, dan Debriefing peserta didik dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi), keterampilan
(mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan
tanggungjawab).

E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1:
- Teori tentang atom
- Struktur atom dan perkembangan model atom
a. Model atom Dalton
b. Model atom JJ. Thomson
c. Model atom Rutherford
d. Model atom Niels Bohr
e. Teori Mekanika kuantum
Pertemuan 2:
- Penulisan lambang unsur
- Isotop, isoton, dan isobar
- Model atom Niels Bohr dan konfigurasi elektron (K, L, M, N, O, P, Q)

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific approach
Pertemuan 1:
Model Pembelajaran : Diskusi Kelas tipe Beach Ball
Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab
Pertemuan 2:
Model Pembelajaran : Diskusi kelas
Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab
G. Media, Alat, Dan Sumber Belajar
1. Media
Lembar Aktivitas Peserta Didik (untuk pertemuan 1 dan 2)
2. Alat dan bahan:
- Papan tulis
3. Sumber Belajar
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga. Jakarta: Erlagga
Raharjo, Sentot Budi. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen. Solo: PT. Tiga Seragkai Pustaka
Madiri
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

H. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 1 x 1 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.2.1 Menjelaskan pengertian atom.
3.2.2 Menjelaskan partikel penyusun atom.
3.2.3 Menjelaskan model atom Dalton.
3.2.4 Menjelaskan model atom Thomson.
3.2.5 Menjelaskan model atom Rutherford.
3.2.6 Menjelaskan model atom Bohr.
3.2.7 Menjelaskan teori mekanika gelombang.
4.2.1 Mempresentasikan dan menjelaskan fenomena alam dengan menggunakan
model atom.
Kegiatan Pendahuluan

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


1. Guru memasuki ruangan kelas.
2. Guru mengucapkan salam pembuka kepada peserta didik.
3. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran 10 menit
dimulai.
4. Siswa diberikan beberapa pertanyaan untuk mengingat materi minggu
lalu tentang hakikat ilmu kimia sebelum berganti ke materi selanjutnya

39
yaitu perkembangan model atom sebagai prasyarat yang harus dimiliki
siswa. (berfikir kritis)
5. Guru menunjukkan sebuah gambar “Orbital planet” melalui media power
point dan bertanya “Apa yang kalian fikirkan tentang gambar tersebut?”

6. Siswa mengamati gambar “Orbital Planet” yang diberikan oleh guru.


(budaya literasi)
7. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya tentang gambar yang
disajikan guru. (berfikir kritis, komunikatif)
Fase 1. Mengklarifikasikan maksud dan establishing set
8. Siswa memperhatikan dan mendengarkan ketika guru menjelaskan
maksud akan diadakan pembelajaran diskusi kelas dengan tipe Beach
Ball pada materi perkembangan model atom.
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa pada
pertemuan kali ini.
10. Siswa menempati posisi duduk dengan bentuk “U” besar, untuk
mempersiapkan berpartisipasi dalam diskusi secara bebas dengan
instruksi guru.
Fase 2. Memfokuskan diskusi
11. Guru menyampaikan aturan dasar tentang model pembelajaran diskusi
kelas strategi Beach Ball:
12. Setiap ingin bertanya, menjawab pertanyaan dan menyangga, siswa
mengangkat tangan terlebih dahulu.
13. Siswa yang ditunjuk atau mendapatkan bola saja yang boleh
mengutarakan pendapatnya.
14. Siswa harus mengungkapkan pertanyaan atau pendapatnya dengan
jelas.
15. Guru memberikan informasi mengenai materi perkembangan model atom
melalui peta konsep yang diberikan guru. (budaya literasi)

Kegiatan Inti

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


1. Guru membagikan Lembar Aktivitas Peserta Didik kepada siswa.
2. Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh guru mengenai
“Perkembangan Model Atom” secara bertahap dimulai dari pertanyaan 30 menit

yang mudah hingga pertanyaan yang memiliki tingkat kesukaran.


(berfikir kritis)
3. Guru melemparkan bola kepada salah satu siswa secara acak, kemudian
siswa yang mendapatkan bola tersebut harus menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Apabila siswa yang mendapatkan bola tidak
dapat menjawab, maka siswa tersebut boleh melempar bola pada siswa
lain hingga pertanyaan yang diberikan oleh guru dapat
terjawab.(berfikir kritis,komunikatif,kreatif)
4. Siswa yang lain boleh memberikan pertanyaan, menyangga,
menambahkan jawaban, dan berpendapat sesuai dengan argumentasi
masing-masning, bola sebagai media untuk giliran atau saat dimulainya
berbicara atau berpendapat. (Mengumpulkan data)
5. Guru memantau dan mengatur diskusi yang terjadi dalam pembelajaran
dan meluruskan jawaban yang kurang tepat. (kolaboratif)
Fase 4. Mengakhiri diskusi
6. Guru meminta siswa untuk merangkum materi perkembangan model
atom yang telah didiskusikan bersama ketika diskusi tipe Beach Ball
berlangsung di dalam kelas.(literasi)
7. Siswa berdiskusi dengan teman lainnya untuk merangkum materi
perkembangan model atom tanpa menggunakan bola. (Mengasosiasi)

41
8. Salah satu atau perwakilan dari siswa menyajikan hasil diskusi di depan
kelas atau dengan berdiri secara jelas dan lugas. (komunikatif)
Fase 5. Debriefing
9. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi mengenai materi
perkembangan model atom yang telah dilakukan dalam pembelajaran.
(kolaboratif)

Kegiatan Penutup

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


1. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini. (berfikir
kritis)
2. Guru memberikan tugas lanjutan untuk dikerjakan siswa. 5 menit

3. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum mengakhiri


proses pembelajaran.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
5. Guru meninggalkan ruang kelas.

Pertemuan 2 ( 1 x 2 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.8 Memahami nomor atom dan nomor massa dari satu atom.
3.2.9 Menjelaskan pengertian isotop, isobar, dan isoton.
3.2.10 Mengklasifikasikan atom ke dalam isotop, isobar, dan isoton.
3.2.11 Menentukan massa atom realatif berdasarkan tabel periodik unsur dan
kelimpahan isotopnya dengan benar.
3.2.12 Menentukan massa molekul relatif berdasarkan data massa atom relatif
dengan benar.
Kegiatan Pendahuluan

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


1. Guru memasuki ruangan
2. Guru mengucapkan salam pembuka kepada peserta didik.
20 menit
3. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum
pembelajaran dimulai.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Siswa diberikan beberapa pertanyaan untuk mengingat materi
pertemuan sebelumnya mengenai perkembangan model atom
sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya yaitu penulisan lambang
unsur serta nuklida (isotop, isobar, isoton dan isoelektrik) sebagai
prasyarat yang harus dimiliki siswa. (berfikir kritis)
6. Guru meminta siswa mengamati tabel periodik yang telah dibawa oleh
siswa dan bertanya “Coba perhatikan salah satu unsur yang ada di
tabel periodik, apa yang dapat kalian amati?” (budaya literasi)

7. Siswa mengamati tabel periodik yang telah dibawa. (budaya literasi)


8. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya tentang lambang
unsur yang terdapat dalam tabel periodik sehingga diharapkan muncul
pertanyaan “Apa makna dari angka-angka yang terdapat dapat di
lambang unsur dalam tabel periodik?” (berfikir kritis,komunikatif)
Fase 1. Mengklarifikasikan maksud dan establishing set
9. Siswa memperhatikan dan mendengarkan ketika guru menjelaskan
maksud akan diadakan diskusi kelas pada materi penulisan lambang
unsur serta nuklida (isotop, isobar, dan isoton).
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa
pada pertemuan kali ini.
Fase 2. Memfokuskan diskusi

43
11. Guru menyampikan aturan dasar tentang model pembelajaran diskusi
kelas:
- Setiap ingin bertanya, menjawab pertanyaan dan menyangga, siswa
mengangkat tangan terlebih dahulu.
- Siswa harus mengungkapkan pertanyaan atau pendapatnya dengan
jelas.
12. Guru memberikan informasi mengenai materi penulisan lambang
unsur dan pengertian mengenai isotop, isoton, dan isobar.
Kegiatan Inti

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


Fasa 3. Mengendalikan diskusi
1. Guru membagikan Lembar Aktifitas Peserta Didik kepada siswa.
2. Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh Guru mengenai penulisan
lambang unsur dan pengertian mengenai isotop, isoton, isobar dan
isoelektrik secara bertahap dimulai dari pertanyaan yang mudah hingga 60 menit

pertanyaan yang memiliki tingkat kesukaran. (berfikir kritis)


3. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan dari
guru. Apabila siswa tidak dapat menjawab, maka siswa lain boleh
menjawab pertanyaan tersebut. (berfikir kritis)
4. Siswa yang lain boleh memberikan pertanyaan, menyangga,
menambahkan jawaban, dan berpendapat sesuai dengan argumentasi
masing-masing, bola sebagai media untuk giliran atau saat dimulainya
berbicara atau berpendapat. (berfikir kritis,komunikatif,kreatif)
5. Guru memantau dan mengatur diskusi yang terjadi dalam pembelajaran
dan meluruskan jawaban yang kurang tepat. (kolaboratif)

Fase 4. Mengakhiri diskusi


6. Guru meminta siswa untuk merangkum materi yang telah didiskusikan
bersama. (literasi)
7. Siswa berdiskusi dengan teman lainnnya untuk merangkum materi yang
telah didiskusikan. (mengasosiasi dan kolaboratif)
8. Salah satu atau perwakilan dari siswa menyajikan hasil diskusi di depan
kelas atau dengan berdiri secara jelas dan lugas. (komunikatif)
Fase 5. Debriefing
9. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi mengenai materi
yang telah didiskusikan selama pembelajaran. (kolaboratif)

45
Kegiatan Penutup

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


1. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini. (berfikir
kritis)
2. Guru memberikan tugas lanjutan untuk dikerjakan siswa. 10 menit

3. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum mengakhiri


proses pembelajaran.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
5. Guru meninggalkan ruang kelas.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Lampiran 1.1
Materi Pembelajaran:
Pertemuan 1

Teori Atom dan Perkembangan Model Atom

Perkembangan Model Atom


1. Model Atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum
kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust). Teori yang
diusulkan Dalton:
 Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsusr memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
 Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atom-
atom oksigen.

47
 Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti ada tolak peluru.

Gambar 1. Model atom Dalton, seperti bola pejal.


Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan
listrik, padahal listrik adalah elekron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang
dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

2. Model Atom Thomson


Kelemahan dari model atom Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson,
eksperimen yang dilakukannya yakni tabung sinar katoda. Hasil eksperimennya
menyatakan ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron.
Thomson mengusulkan model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde.
Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan pertikel lain yang
bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.

Gambar 2. Model atom Thomson seperti roti kismis


Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan
postif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis
dengan alpha. Ternyata partikel tersebut ada yang diteruskan, dibelokkan atau
dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan
positif dan negatif. Atom bersifat netarl dengan ukuran atom 10-8 cm dan inti atom
10-13 cm.

Kulit atom
Ruang hampa

+ _

elektron

Gambar 3. Model atom Rutherford


Hipotesa dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti
disertai pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan berkurang
dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti. Berkat
Rutherford telah dikenal istilah lintasan atau kedudukan elektron yang nantinya
disebut denga kulit.
4. Model Atom Niels Bohr
Kelemahan dari model atom Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan
percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk
garis. Hipotesis Bohr yakni:
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron ataom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektro akan
menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yag lebih rendah maka akan
memancarkan energi
Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut:

49
Kelebihan model atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah tidak dapat
menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan
model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

5. Mekanika Kuantum
Penemuan Warner Heisenberg tentang dualisme materi dan energi menunjukan
bahwa model atom bohr tidak tepat lagi. Bersama-sama Erwin Schrodinger, Heisenberg
mengajukan model atom yang lebih dikenal dengan model atom mekanika gelombang
atau model atom modern.
Model atom mekanika kuantum:
 Gerakan materi adalah suatu gerakan gelombang, maka elektron yang merupakan
materi juga merupakan gelombang
 Electron menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom.
Menurut model atom modern, electron berbeda yang disebut orbital. Dari
pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa model atom selalu mengalami
perkembangan teknologi, serta alat-alat bantu yang semakin canggih. Perburuan misteri
atom sampai sekarang masih berlanjut, bahkan sampai saat ini semakin banyak partikel-
partikel penyusun atom yang ditemukan, misalnya meson, quark, dll oleh para ilmuwan
dari jepang, amerika, Indonesia dan Negara maju lainnya.
Awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingakt energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama
atau hampir sama akan membentuk subkulit. Beberapa subkulit bergabung membentuk
kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa subkulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

51
Lampiran 1.2
Lembar Penilaian Pengetahuan
Indikator Pencapaian
SOAL
Kompetensi (IPK)
3.2.1. Siswa mampu 1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang atom!
menjelaskan pengertian
atom.
3.2.2. Siswa mampu 2. Sebut dan jelaskan partikel-partikel penyusun atom!
menjelaskan partikel
penyusun atom.
3.2.3. Siswa mampu 3. Sebut dan jelaskan keempat postulat Dalton yang
menjelaskan model menyempurnakan teori atom Democritus
atom Dalton 4. Jelaskan mengapa teori atom Dalton masih harus
disempurnakan!
3.2.4. Siswa mampu 5. Jelaskan apa yang diperoleh Thomson melalui
menjelaskan model percobaan penembakan sinar katode!
atom Thomson.
3.2.5. Siswa mampu 6. Bagaimana perbedaan hasil yang sebenarnya dari
menjelaskan model percobaan lempeng emas Rutherford dengan hasil
atom Rutherford yang diharapkan?
7. Mengacu pada model atom Rutherford, gambarka
struktur suatu atom dengan menunjukkan letak
partikel subatom di dalam atom tersebut!
3.2.6. Siswa mampu 8. Hasil apa yang mendasari dicetuskannya teori atom
menjelaskan model Bohr?
atom Bohr.
3.2.7. Siswa mampu 9. Berdasarka gambar di bawah ini, jelaska apa
menjelaskan teori pedapat anda mengenai gambar tersebut!
mekanika gelombang.
Indikator Pencapaian
SOAL
Kompetensi (IPK)

10. Jelaskan mengapa De Broglie menerapkan teori


dualisme gelombang-partikel pada model atom
Bohr?

Kriteria Penilaian
Pedoman Pensekoran
Soal Skor
Arah jawaban
maks
1. Jelaskan apa yang anda Atom adalah bagian yang sangat kecil dari
ketahui tentang atom! suatu unsur yang masih memiliki sifat 10
unsur tersebut.
2. Sebutkan dan jelaskan Partikel penyusun atom terdiri dari:
partikel-partikel penyusun - Elektron: jenis partikel dasar
atom! pembentuk atom yang terdapat di luar
inti dan bermuatan negatif.
- Proton: jenis partikel dasar pembentuk
atom yang terdapat di dalam inti dan 10
bermuatan psitif.
- Neutron: jenis partikel dasar
pembentuk atom yang terdapat di
dalam inti dan tidak bermuatan
(netral).

53
Pedoman Pensekoran
Soal Skor
Arah jawaban
maks
3. Sebutkan dan jelaskan  Atom merupakan bagian terkecil dari
keempat postulat Dalton materi yang sudah tidak dapat dibagi
yang menyempurnakan lagi.
teori atom Democritus!  Atom digambarkan sebagai bola pejal
yang sangat kecil.
 Atom-atom bergabung membentuk
senyawa dengan perbandingan bilangan 10
bulat dan sederhana.
 Reaksi kimia merupakan pemisahan atau
penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom
tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan
4. Jelaskan mengapa teori Teori atom Dalton tidak dapat
atom Dalton masih harus menerangkan suatu larutan dapat
disempurnakan! menghantarkan listrik. Bagaimana
mungkin suatu bola pejal dapat
10
menghantarkan listrik, padahal listrik
adalah elekron yang bergerak. Berarti ada
partikel lain yang dapat menyebabkan
terjadinya daya hantar listrik.
5. Jelaskan apa yang
Membuktika keberadaa elektron yang
diperoleh Thomson
bermuatan negatif serta membuktikan
melalui percobaan 10
bahwa elektron ada di dalam semua jenis
penembakan sinar
materi, yakni dalam atom semua unsur.
katode!
6. Bagaimana perbedaan Pada teori atom Rutherfrd meyatakan
hasil yang sebenarnya dari bahwa atom terdiri dari inti atom da 10
percobaan lempeng emas elektron yang beredar mengelilingi inti
Pedoman Pensekoran
Soal Skor
Arah jawaban
maks
Rutherford dengan hasil atom. Namun, hipotesa dari Rutherford
yang diharapkan? tidak dapat menjelaskan mengapa elektron
tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron
mengitari inti disertai pemancaran energi
sehingga lama-kelamaan energi elektron
akan berkurang dan lintasannya makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti. Berkat Rutherford telah dikenal
istilah lintasan atau kedudukan elektron
yang nantinya disebut denga kulit.
7. Mengacu pada model
atom Rutherford,
gambarkan struktur suatu
atom dengan
menunjukkan letak 10
partikel subatom di dalam
atom tersebut!

8. Hasil apa yang mendasari Kelemahan dari model atom Rutherford


dicetuskannya teori atom yang tidak mampu menjelaskan mengapa
Bohr? elektron tidak dapat jatuh ke inti atom
diperbaiki oleh Niels Bohr dengan
percobaannya menganalisa spektrum 10
warna dari atom hidrogen yang berbentuk
garis. Model atom Bohr menjelaskan
bahwa atom terdiri dari beberapa kulit
untuk tempat berpindahnya elektron

55
Pedoman Pensekoran
Soal Skor
Arah jawaban
maks
9. Berdasarkan gambar di Awan elektron disekitar inti menunjukkan
bawah ini, jelaskan apa tempat kebolehjadian elektron. Orbital
pedapat anda mengenai menggambarkan tingakt energi elektron.

gambar tersebut! Orbital-orbital dengan tingkat energi yang


sama atau hampir sama akan membentuk
subkulit. Beberapa subkulit bergabung 10
membentuk kulit. Dengan demikian kulit
terdiri dari beberapa subkulit dan subkulit
terdiri dari beberapa orbital. Walaupun
posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.
10. Jelaskan mengapa De Untuk menjelaskan mengapa hanya
Broglie menerapkan teori lintasan-lintasan tertentu saja yang
dualisme gelombang- diperbolehkan untuk ditempati elektron.

partikel pada model atom Karena hanya lintasan-lintasan tertentu 10

Bohr? saja yang memungkinkan elektron


memiliki sifat gelombang maupun partikel
pada saat yang sama.

Skor maksimum 100


Lampira 1.3
Lembar Penilaian Keterampilan
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.2.1 Siswa mampu mempresentasikan dan menjelaskan fenomena alam dengan
menggunakan model atom
Skor
No Nama Menjawab Berpendapat Bertanya Mengana- Membuat Total
lisis Kesimpulan
1
2
3
4
5

Kriteria Penilaian Keterampilan


Penilaian
NO Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1 Menjawab Siswa tidak Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu
pertanyaan dalam mampu mampu menjawab menjawab
diskusi menjawab menjawab pertanyaan pertanyaan
pertanyaan pertanyaan yang diberikan yang diberikan
yang yang diberikan oleh guru atau oleh guru atau
diberikan oleh guru atau siswa lainnya siswa lainnya
oleh guru siswa lainnya dalam diskusi. dalam diskusi.
atau siswa dalam diskusi. Namun Jawaban yang
lainnya jawaban diberikan
dalam kurang tepat. benar dan
diskusi. tepat.
2 Menyampaikan Siswa tidak Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu
pendapat dalam mampu mampu menyampaikan menyampaikan
diskusi. menyampaik menyampaikan pendapat pendapat
an pendapat pendapat dalam diskusi. dalam diskusi
dalam diskusi. Namun,

57
dalam pendapat yang dengan tepat
diskusi. diberikan dan benar.
kurang tepat.
3 Memberikan Siswa tidak Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu
pertanyaan dalam mampu mampu membuat membuat
diskusi. membuat membuat maupun maupun
maupun maupun memberikan memberikan
memberikan memberikan pertanyaan pertanyaan
pertanyaan pertanyaan dalam diskusi, dalam diskusi
dalam dalam diskusi. namun kurang dengan benar
diskusi. benar dan dan tepat.
tepat.
4 Menganalsis. Siswa tidak Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu
mampu mampu menganalsis menganalsis
menganalsis menganalsis permasalahan permasalahan
permasalahan permasalahan dalam diskusi dalam diskusi
dalam dalam diskusi. namun kurang dengan benar
diskusi. benar dan dan tepat.
tepat.
5 Membuat Siswa tidak Siswa kurang Siswa mampu Siswa mampu
kesimpulan dalam mampu mampu membuat membuat
diskusi. membuat membuat kesimpulan kesimpulan
kesimpulan kesimpulan dalam diskusi dalam diskusi
dalam dalam diskusi. namun kurang dengan benar
diskusi. benar dan dan tepat.
tepat.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (15)
Penilaian

Interval Penilaian

2 < X ≤ 3 SB

1.5 < X ≤ 2 B

1 < X ≤ 1.5 C

0< X ≤ 1 K

Keterangan: SB : Sangat Baik


B : Baik
C : Cukup
K : Kurang

59
Lampiran 1.4

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Kejadian/ Butir Positif/
No Waktu Nama Tindak lanjut
perilaku sikap negatif
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Lampiran 1.5
Lembar Kerja Siswa

Lembar KerjaSiswa
k I m i A
Nama Kelompok
KELAS

X
Semeester
1

A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis perkembangan model atom dari model Dalton, Thomson, Rutherford,
Bohr, dan mekanika gelombang.
4.2 Menggunakan model atom untuk menjelaskan fenomena alam atau hasil percobaan.

C. INDIKATOR
3.2.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian atom.

61
3.2.2 Siswa mampu menjelaskan partikel penyusun atom.
3.2.3 Siswa mampu memahami nomor atom dan nomor massa dari suatu atom.
3.2.4 Siswa mampu menjelaskan pengertian isotop, isobar, dan isoton.
3.2.5 Siswa mampu menjelaskan model atom Dalton.
3.2.6 Siswa mampu menjelaskan model atom Thomson.
3.2.7 Siswa mampu menjelaskan model atom Rutherford.
3.2.8 Siswa mampu menjelaskan model atom Bohr.
3.2.9 Siswa mampu menjelaskan teori mekanika gelombang.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan pengertian
atom dengan benar.
2. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan partikel
penyusun atom dengan benar.
3. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu memahami nomor atom
dan nomor massa dari suatu atom dengan benar.
4. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan pengertian
isotop, isobar, dan isoton dengan benar.
5. Melalui diskusi kelas siswa mampu mengklasifikasikan atom ke dalam isotop, isobar,
dan isoton dengan benar.
6. Melalui diskusi kelas siswa mampu menentukan massa atom relatif berdasarkan tabel
periodik unsur dan kelimpahan isotopnya dengan benar.
7. Melalui diskusi kelas siswa mampu menentukan massa molekul relatif berdasarkan
data massa atom relatif dengan benar.
8. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan model atom
Dalton dengan benar.
9. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan model atom
Thomson dengan benar.
10. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan model atom
Rutherford dengan benar.
11. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan model atom
Bohr dengan benar.
12. Melalui diskusi kelas dan membaca literatur siswa mampu menjelaskan teori
mekanika gelombang dengan benar.

LATIHAN SOAL

63
1. Dalam Hasil perenungan, Dalton menyempurnakan teori atom Democritus dan
menghasilkan 4 postulat mengenai atom. Sebut dan jelaskan keempat postulat
tersebut !
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

2. Dalam teori model atom oleh Dalton memeiliki kekurangan dan kelebihan pada
teorinya. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari teori model atom dalton
tersebut !
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

3. Terangkan bagaimana J.J Thompson dapat berpendapat bahawa atom itu


seperti roti kismis
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

4. Jelaskan kelemahan dan kelebihan dari teori model atom J.J Thompson !
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

5. Berikut ini adalah gambar lintasan (orbital) planet dan matahari. Jelaskan
bagaimana keterkaitan atom dengan gambar dibawah ini yang sesuai dengan
teori atom Rutherford !
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

6. Bagaimanakah bunyi dari hipotesis model atom Rutherford?


Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

7. Jelaskan kelemahan dan kelebihan dari teori model atom Rutherford !


Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

8. Dalam model atom Bohr terdapat penyempurnaan dalam teori model atom
Rutherford. Bagaimanakah Bohr dapat menyempurnakan model atom dari
Rutherford ?
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

9. Gambarkan model atom menurut Niels Bohr. Kemudian jelaskan kelemahan


dan kelebihan dari teori atom menurut Niels Bohr !
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

65
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

10. Berdasarkan gambar di bawah ini, jelaskan apa pendapat anda mengenai
gambar tersebut !

Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

11. Tulislah konfigurasi elektron, dan tentukan elektron valensi dari unsur-unsur berikut!
Elektron
Nomor Konfigurasi Elektron Valensi
Unsur
Atom
K L M N O

Oksigen

Natrium

Litium

Belerang

Bromin

Kripton
12. Berdasarkan pemahaman anda tentang nomor atom, nomor massa, dan lambang
atom, lengkapilah tabel berikut:

Nama Nomor Nomor Jumlah Lambang


No. Atom
Unsur Atom Massa Proton Elektron Neutron

1. Karbon 6 12 ..... ….. ….. …..

2. Belerang 16 16 …..

3. Kalium ….. 39 19 ….. ….. …..

4. Kripton ….. 84 ….. 36 ….. …..


4
5. Helium ….. ….. ….. ….. ….. 2He

13. Silikon (Si) merupakan komponen utama pada industri komputer sebagai bahan chip
semikonduktor. Di alam, silikon ada sebagai tiga isotop, yaitu 28Si, 29Si, dan 30Si.
Silikon memiliki nomer atom =14. Tentukan jumlah proton, neutron, dan elektron
dalam isotop.
Jawaban:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
................................

14. Tentukan pasangan atom manakah yang termasuk isotop, isobar, dan isoton!
25
a. 24
11 Na dan 12 Mg

39 39
b. 19 K dan 17 Cl

16 18
c. 8 O dan 8 O

32 31
d. 16 S dan 15 P

23 23
e. 11 Na dan 12 Mg

12 13
f. 6 C dan 6 C

67
Pertemuan 2
Lampiran 2.1
Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran
1. Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A).
penulisan lambang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa. Berikut
notasinya:

𝐴
𝑍 𝑋
Ket: X = lambang unsur
Z = nomor atom =jumlah proton (p) = jumlah electron €
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron (n)
N = nomor massa – nomor atom = A –Z

Contoh:
27
13𝐴𝑙 : menyatakan atom aluminium dengan nomor atom 13 dan nomor massa 27.
Atom ini mempunyai jumlah proton = 13, electron = 13, dan jumlah neutron = 27 – 13
= 14
Dalam bentuk netral jumlah antara proton dan electron adalah sama, sehingga Z = p =
e. sedangkan jika dalam bentuk ion jumlah antara proton dan electron tidak sama,
sehingga Z = p ≠ e.
Contoh :
24 2+
12𝑀𝑔 maka jumlah A = 24; Z = 12; p = 12; n = 12; dan e = 10

2. Isotop, Isoton, dan Isobar


a. Isotop
Adalah atom-atom suatu unsur (dengan nomor atom yang sama) yang memiliki
nomor massa yang berbeda-beda.
Contoh:
1 2 3
1𝐻 1𝐻 1𝐻
b. Isobar
Adalah kelompok atom yang berbeda dan memiliki massa atom yang sama
Contoh:
14
6𝐶 dengan 147𝑁
24
11𝑁𝑎 dengan 24
12𝑀𝑔

c. Isoton
Adalah kelompok atom (dari unsur-unsur yang berbeda) yang memiliki jumlah
neutron yang sama.
Contoh:
13
6𝐶 dengan 147𝑁
31
15𝑃 dengan 32
16𝑆

3. Konfigurasi Elektron
Menurut model atom Niels Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-litasan tertentu yang disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi.
Lintasan elektron yang terletak paling dekat dengan inti mempunyai energi paling
redah. Semaki jauh lintasan elektron, semakin tinggi tingkat energinya. Lintasan
elektron itu disebut juga sebagai kulit elektron di mana kulit yang paling dekat dengan
inti diberi lambang K, kulit kedua diberi lambang L, kulit ketiga M, dan seterusnya.
Tiap-tiap kulit elektron hanya dapat ditempati leh maksimum 2n2 elektron, di maa n
adalah nomor kulit.
Tabel. Kulit dan jumlah elektron maksimum
Nomor Kulit Nama Kulit Jumlah Elektron Maksimum
1 K 2 elektron
2 L 8 elektron
3 M 18 elektron
4 N 32 elektron
5 O 50 elektron
6 P 72 elektron
7 Q 98 elektron

69
Elektron-elektron akan mulai menempati kulit K sampai penuh
(maksimum), kemudian baru mengisi kulit L, dan demikian seterusnya. Penempatan
elektron sampai penuh akan terjadi pada kulit K, L, dan M, sedangkan untuk kulit-kulit
keempat (kulit N) sudah akan terisi bila kulit M sudah terisi 8 elektron.
Lampiran 2.2
INTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Bangsal
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Indikator Pencapaian
SOAL
Kompetensi (IPK)
3.2.8 Siswa mampu 1. Berapa massa atom dan jumlah elektron suatu atom
memahami nomor atom degan jumlah proton 15 dan jumlah neutron 16?
dan nomor massa dari 2. Tulislah lambang atom lengkap untuk setiap atom-
satu atom. atom berikut, jika diketahui:
a. Jumlah proton 11 dan jumlah neutron 13
b. Massa atom 27 dan mempunya 13 elektron
3.2.9 Siswa mampu 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isotop, isobar,
menjelaskan pengertian dan isoton!
isotop, isobar, dan 4. Jelaskan mengapa unsur yang sama dapat memiliki
isoton. nomor atom yang sama tetapi nomor massa berbeda!
3.2.10 Siswa mampu 2. Manakah yang merupakan pasangan isotop, isoton,
mengklasifikasikan isobar dan isoelektrik?
atom ke dalam isotop, 131
Xe ; 126 131 128 127 130
54 52Te ; 53 I; 54 Xe ; Te ;
52 53 I
isobar dan isoton
dengan benar.
3.2.11 Siswa mampu 5. Diketahui di alam terdapat 59,98% istop. Bila Ar Cl
menentukan massa 36,2 dan Cl mempunyai 2 isotop, maka nomor massa
atom realtif isotop yang lain adalah .....
berdasarkan tabel
periodik unsur dan
kelimpahan isotopnya
dengan benar.
3.2.12 Siswa mampu 6. Tentukan massa molekul relatif dari H2O dan
menentukan massa CuSO4.5H2O.....

71
Indikator Pencapaian
SOAL
Kompetensi (IPK)
molekul relatif
berdasarkan data massa
atom relatif dengan
benar.

Kriteria Penilaian
Pedoman Pensekoran
Soal Skor
Arah jawaban
maks
1. Berapa massa atom dan
jumlah elektron suatu atom
31 10
degan jumlah proton 15
dan jumlah neutron 16?
3. Tulislah lambang atom
lengkap untuk setiap atom-
atom berikut, jika
24
diketahui: a. 11 Na
10
a. Jumlah proton 11 dan b. 27
13 Al
jumlah neutron 13
b. Massa atom 27 dan
mempunya 13 elektron
4. Jelaskan apa yang Isotop merupakan atom-atom dari unsur
dimaksud dengan isotop, yang sama tetapi mempunyai nomor
isobar,dan isoton! massa yang berbeda.
Isobar merupakan atom-atom yang
berbeda namun memiliki nomos massa 10
yang sama.
Isoton merupakan atom-atom yang
berbeda mempunyai jumah neutron
yang sama.
Pedoman Pensekoran
Soal Skor
Arah jawaban
maks
Isoelektrik merupakan kelompok partikel
(atom, ion) yang memiliki jumlah
elektron yang sama.
5. Jelaskan mengapa unsur karena nomor atom ditentukan oleh jumlah
yang sama dapat memiliki proton sementara nomor massa ditentukan
nomor atom yang sama oleh jumlah proton dan neutron. Jumlah

tetapi nomor massa neutron dalam inti atom biasanya sama 10

berbeda! dengan jumlah protonnya, tetapi ada


kalanya jumlah neutron tidak sama dengan
protonnya
6. Manakah yang merupakan
126
pasangan isotop, isoton, Isotop: Te 127
52
131
52Te ; 53 I
130
53 I

dan isobar? 131


Xe 131
Isobar: 54 53 I
10
131
Xe ; 126
52Te ;
131
I; 128
Xe ; 127
Te ; 131
54 53 54 52 Isoton: 54 Xe 130
53 I
130
53 I

7. Diketahui di alam terdapat


59,98% istop. Bila Ar Cl 36,2
dan Cl mempunyai 2 isotop, 35 10
maka nomor massa isotop
yang lain adalah .....
8. Tentukan massa molekul H2O = 18,016 sma
relatif dari H2O dan CuSO4.5H2O = 249,700 sma 10
CuSO4.5H2O.....

Skor maksimum 70

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (70)

73
Lampira 2.3
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Bangsal
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Positif/negatif Tindak lanjut
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
J. Identitas
Sekolah : SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
Mata Pelaaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Ruang Lingkup Kimia
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (3 kali pertemuan)

K. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
L. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Siswa mampu Pertemuan 1
menjelaskan metode 3.1.1 Menjelaskan peranan kimia dalam kehidupan
ilmiah, hakikat ilmu 3.1.2 Menjelaskan hakikat ilmu kimia
Kimia, keselamatan dan Pertemuan 2
keamanan Kimia di 3.1.3 Menjelaskan Keselamatan dan Keamanan
Kimia di Laboratorium
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
laboratorium, serta peran Pertemuan 3
kimia dalam kehidupan 3.1.4 Menjelaskan langkah-langkah Metode Ilmiah
melalui fenomena

4.1 Siswa mampu menyajikan Pertemuan 1


hasil rancangan dan hasil 4.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai
percobaan ilmiah peranan Kimia dalam kehidupan dan hakikat
ilmu kimia
Pertemuan 2
4.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai
keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium
Pertemuan 3
4.1.3 Mempresentasikan rangkuman data hasil
rancangan dan hasil percobaan ilmiah.

M. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu
dalam mengkaji karakteristik ilmu kimia, berperilaku jujur, teliti, kritis dalam
menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan
metode ilmiah, hakikiat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan di laboratorium serta
peran kimia dalam kehidupan dan mampu menyajikan hasil rancangan dan hasil
percobaan ilmiah.

N. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1 :
1. Peran Kimia dalam Kehidupan
2. Hakikat Ilmu Kimia
Pertemuan 2 :
1. Keselamatan dan Keamanan Kimia di laboratorium

77
Pertemuan 3 :
1. Metode Ilmiah.

O. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1:
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab
Pertemuan 2:
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab
Pertemuan 3:
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe STAD
Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab

P. Media, Alat, Dan Sumber Belajar


a. Media : Papan tulis
b. Alat/Bahan : Lembar kerja dan papan tulis
c. Sumber Belajar : 1. Buku Kimia Kelas X kurikulum 2013, Penerbit Erlangga
Tahun 2016.
1. Buku Kimia berbasis eksperimen Kelas X kurikulum 2013,
Penerbit Platinum Tahun 2014.
2. Buku Kimia Kelas X kurikulum 2013 edisi revisi, Penerbit
Yrama Widya Tahun 2016.

Q. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1 Menjelaskan peranan Kimia dalam kehidupan
3.1.2 Menjelaskan hakikat ilmu kimia
4.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan Kimia dalam kehidupan dan
hakikat ilmu kimia
79
Kegiatan Pendahuluan

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


16. Guru memasuki ruangan kelas.
17. Guru mengucapkan salam pembuka kepada peserta didik.
18. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum 15 menit
pembelajaran dimulai.
Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik
19. Siswa diberikan beberapa pertanyaan untuk mengingat materi IPA
masa SMP sebelum berganti ke materi lebih spesifik ke kimia.
(berfikir kritis)
20. Guru memotivasi peserta dengan menyajikan sebuah contoh-
contoh mengenai bahan-bahan kimia yang ada di dalam kehidupan
sehari-hari. (budaya literasi)
21. Guru bertanya tentang campuran air dan minyak, lalu menunjukkan
meja/kursi. Guru menjelaskan bahwa meja/kursi ini merupakan
salah satu bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan
menjelaskan bagaimana fungsi meja/kursi tersebut.
22. Siswa bertanya mengenai campuran air dan minyak tersebut dan
hubungannya meja/kursi dengan materi yang akan dipelajari.
(berfikir kritis)
23. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, IPK, tujuan pembelajaran
yang akan dicapai berkaitan dengan submateri Peran Ilmu Kimia dan
Hakikat ilmu Kimia.
Fase 2: Menyajikan Informasi
24. Guru menyampaikan garis besar cakupan submateri Peran Ilmu
Kimia dan Hakikat ilmu Kimia.
25. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan
saat membahas submateri Peran Ilmu Kimia dan Hakikat ilmu Kimia.
Kegiatan Inti

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


Fase 3: Mengorganisasi peserta didik ke dalam kelompok belajar
1. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok- kelompok belajar yang
terdiri 5 kelompok. (kolaboratif) 65 menit

2. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok.


3. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang ada di
lembar kerja.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
4. Peserta didik melakukan diskusi kelas melalui bimbingan guru dan
mengumpulkan literatur untuk menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kerja. (kolaboratif,berfikir ktitis, kreatif, literasi)
Fase 5 : Evaluasi
5. Salah satu perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. (komunikatif)
6. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan, mencermatinya
dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian
mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing. (berfikir kritis)
7. Perwakilan kelompok diminta untuk memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan
masukan terhadap kelompok lainnya. (berfikir kritis, komunikatif)
8. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam
kelas saat berdiskusi, maupun presentasi berlangsung.

Kegiatan Penutup

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


Fase 6: Memberikan penghargaan
1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh
poin terbanyak. 10 menit

81
2. Guru melakukan refleksi dengan mereview ingatan peserta didik sesuai
dengan indikator yang hendak dicapai.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yakni mengenai metode ilmiah
4. Guru memberikan salam dan pembelajaran berakhir

Pertemuan 2 ( 2 x 45 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.1.3 Menjelaskan Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium
4.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai keselamatan dan keamanan kimia di
laboratorium
Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Guru memasuki ruangan kelas.
2. Guru mengucapkan salam pembuka kepada peserta didik.
3. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum 15 menit
pembelajaran dimulai.
Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik
4. Guru memberikan apresepsi dengan menanyakan seputar alat-alat
laboratorium yang dikenal oleh siswa dibangku SMP dan mereview
kembali mengenai materi minggu lalu (berfikir kritis)
5. Guru Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang
dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit
ulasan mengenai jawaban siswa (literasi)
6. Guru memotivasi peserta dengan menyajikan sebuah gambar
kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di laboratorium (budaya
literasi)
7. Dari gambar yang sudah ditampilkan oleh Guru, siswa bertanya
mengenai bagaimana bisa terjadi bermacam-macam kecelakaan di
laboratorium dan hubungannya dengan pembelajaran hari ini.
(berfikir kritis)
8. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, IPK, tujuan pembelajaran
yang akan dicapai berkaitan dengan keselamatan dan keamanan
kimia di laboratorium.

Fase 2: Menyajikan Informasi


9. Guru menyampaikan garis besar cakupan submateri Keselamatan
dan Keamanan Kimia di laboratorium.
10. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan
saat membahas submateri Keselamatan dan Keamanan Kimia di
laboratorium.

Kegiatan Inti

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


Fase 3: Mengorganisasi peserta didik ke dalam kelompok belajar
1. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok belajar
yang terdiri dari 5 kelompok (kolaboratif) 65 menit

2. Guru meminta peserta didik berdiskusi mengenai keselamatan dan


keamanan kerja kimia di laboratorium untuk bahan diskusi perserta
didik
3. Masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan mengenai
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium (Mengumpulkan
data)
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
4. Peserta didik melakukan diskusi kelas melalui bimbingan guru
(kolaboratif)
5. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang
disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan,
menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber.
(kolaboratif,berfikir kritis,kreatif)

83
6. Fase 5 : Evaluasi
7. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas. (komunikatif)
8. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan,
mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya
sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-
masing.(literasi)
9. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi ataupun memberikan
masukan terhadap kelompok lainnya. (berfikir kritis,komunikatif)
10. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) saat
presentasi berlangsung.

Kegiatan Penutup

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


Fase 6: Memberikan penghargaan
1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh
poin terbanyak. 10 menit
2. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang
keselamatan dan keamanaan kerja di laboratorium melalui review
indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yakni mengenai metode ilmiah
4. Guru memberikan salam dan pembelajaran berakhir

Pertemuan 3 ( 2 x 45 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.1.4 Menjelaskan langkah-langkah Metode Ilmiah melalui fenomena
4.1.3 Mempresentasikan rangkuman data hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah.

Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WAKTU
1. Guru memasuki ruangan kelas.
2. Guru mengucapkan salam pembuka kepada peserta didik.
3. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum 15 menit
pembelajaran dimulai.

Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta


didik
4. Guru memberikan apresepsi dengan menanyakan dengan
menanyakan materi yang telah dipelajari minggu lalu mengenai
hakikat ilmu kimia, dan keselamatan kerja di laboratorium. (berfikir
kritis)
5. Guru Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang
dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit
ulasan mengenai jawaban siswa (literasi)
6. Guru memotivasi peserta dengan memberkan artikel tentang
metode ilmiah yang dilakukan oleh seorang ilmuwan (literasi)
7. Dari gambar yang sudah ditampilkan oleh Guru, siswa bertanya
mengenai bagaimana langkah-langkah penulisan dan hubungannya
dengan pembelajaran hari ini. (berfikir kritis)
8. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, IPK, tujuan pembelajaran
yang akan dicapai berkaitan dengan metode ilmiah.

Fase 2: Menyajikan Informasi


9. Guru menyampaikan garis besar cakupan submateri metode ilmiah.
10. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan
saat membahas submateri metode ilmiah.

Kegiatan Inti

KEGIATAN BELAJAR WAKTU

85
Fase 3: Mengorganisasi peserta didik ke dalam kelompok belajar
1. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok belajar
yang terdiri dari 5 kelompok (kolaboratif) 65 menit

2. Guru meminta peserta didik berdiskusi mengenai keselamatan dan


keamanan kerja kimia di laboratorium untuk bahan diskusi perserta
didik. (kolaboratif,berfikir kritis)
3. Masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan mengenai
keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium (Mengumpulkan
data)
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
4. Peserta didik melakukan diskusi kelas dengan bimbingan guru
(kolaboratif)
5. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang
disajikan kemudian merumuskan masalahnya melalui bimbingan,
menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber.
(kolaboratif,berfikir kritis,kreatif)
Fase 5 : Evaluasi
6. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas. (komunikatif)
7. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan,
mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya
sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-
masing.(literasi)
8. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan,meminta konfirmasi ataupun memberikan
masukan terhadap kelompok lainnya. (berfikir kritis,komunikatif)
9. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) saat
presentasi berlangsung.

Kegiatan Penutup

KEGIATAN BELAJAR WAKTU


Fase 6: Memberikan penghargaan
1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh
poin terbanyak. 10 menit
2. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang metode
ilmiah melalui review indikator yang hendak dicapai pada
pembelajaran.
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan
peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yakni mengenai strutur atom.
4. Guru memberikan salam dan pembelajaran berakhir
R. Penilaian
6. Teknik Penilaian:
d. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
e. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
f. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
7. Bentuk Penilaian:
d. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
e. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
f. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
e. Portofolio : penilaian laporan
8. Instrumen Penilaian (terlampir)
9. Remedial
d. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
e. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
f. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
10. Pengayaan
b. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

87
- Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Lampiran 1.1
Intrumen Penilaian Sikap
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X/ Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Kejadian/ Butir Pos/
No Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

89
Lampiran 1.2

Materi Pembelajaran

PETA KONSEP

Ilmu Kimia

berperan dalam

 Kesehatan dan mempelajari


kedokteran
 Energi dan
lingkungan
 Teknologi bahan
 Teknologi Materi Penggolongan
pangan dan materi
pertanian  Struktur Materi
 Sifat Materi
dikembangkan  Perubahan materi
dan energi yang
Kerja Ilmiah menyertainya

menerapkan

Campuran Senyawa Unsur


Metode Ilmiah

Partikel materi

Campuran Campuran
Homogen Heterogen

Atom Molekul Ion

meliputi
tahapan

 Observasi
 Hipotesis menerapkan
 Eksperimen Keselamatan
 Kesimpulan / Kerja
teori
A. Hakikat Ilmu Kimia
Pada hakikatnya Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari struktur dan sifat materi (zat), perubahan materi (zat) dan energi yang
menyertai perubahan tersebut. Ilmu kimia sring disebut sebagai pusatnya pengetahuan,
sebab ilmu kimia dibutuhkan untuk mempelajari ilmu pengetahuan lainnya, misalnya fisika,
biologi, geografi, lingkungan hidup, geologi, kesehatan dan kedokteran, sejarah dan bahkan
hukum membutuhkan ilmu kimia.
Struktur atau susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi
dan perbandingan tiap-tiap komponen dalam materi, serta menggambarkan bagaimana
atom-atom penyusun materi tersebut saling bergabung atau berikatan. Sifat materi
mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi
oleh susunan dan struktur dari materi tersebut dan meliputi perubahan fisis (wujud) dan
perubahan kimia (perubahan yang menghasilkan zat baru). Dalam proses perubahan struktur
selalu dilibatkan energi yang menyertai perubahan materi tersebut, bagaimana proses dan
besarnya energi yang terlibat, serta asal-usul energi tersebut dihasilkan atau diperlukan.
Ilmu kimia berkembang melalui eksperimen. Oleh karena itu, ilmu kimia selain
berisi tentang produk-produk ilmiah (fakta, prinsip, hukum-hukum, dan teori) juga memuat
proses-proses ilmiah. Disamping itu di dalam ilmu kimia juga dibahas mengenai bagaimana
penerapan produk dan proses ilmiah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ilmu kimia
dipelajari dan dikembangkan dengan metode yang biasa digunakan oleh para ilmuan dalam
memperoleh ilmu pengetahuan, yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah yang
disebut metode ilmiah.

B. Peran Ilmu Kimia dalam Bidang Keilmuan lain


1. Bidang biologi
Ilmu kimia digunakan untuk mengembangkan konsep dasar pada kebanyakan
proses yang terjadi pada makhluk hidup, misalnya pada metabolism dalam tubuh,
proses fotosintesis, dll.
2. Bidang kedokteran

91
Ilmu kimia diperlukan untuk mendukung proses diagnosis dan penyembuhan,
seperi uji kesehatan laboratorium, proses dialysis atau cuci darah, dll.
3. Bidang farmasi
Berbagai jenis obat-obatan dibuat dari bahan-bahan yang memiliki kandungan
senyawa kimia yang berhasiat secara medis.
4. Bidang geologi
Ilmu kimia diperlukan untuk meneliti jenis dan komposisi materi dari batuan dan
mineral. Umur fosil pun dapat diperkirakan dengan bantuan ilmu kimia.
5. Bidang pertanian
Ilmu kimia diperlukan dalam pembuatan berbagai macam pupuk dan pestisida.
6. Bidang industri
Berbagai produk industry seperti semen, cat, obat, kayu, dan plastic dihasilkan
melalui riset yang memerlukan pengetahuan ilmu kimia.
7. Ilmu Sosial
Ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan masalah social, seperti masalah
ekonomi, hokum, dan lingkungan hidup.

C. Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari


a. Bahan kimia rumah tangga
Berdasarkan fungsinya, bahan kimia rumah tangga antara lain digunakan sebagai
pembersih, pewangi, pembersih serangga, dan pemutih pakaian. Bahan pembersih
yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sabun dan detergen.
Sabun, dengan rumus molekul R-COONa atau R-COOK. Detergen memiliki rumus
molekul yang sama dengan sabun, tetapi gugus asetat/karboksilat, -COO-, dalam
sabun diganti dengan gugus sulfonat, -OSO2-, atau sulfat, -OSO3-.
b. Bahan kimia dalam produk kosmetik
Aneka produk kosmetik seperti parfum, deodorant, lipstick, bedak, krim pemutih,
pelembab, dll dibuat dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
c. Bahan kimia dalam makan
Makanan mengandung bahan-bahan tambahan sehingga memiliki kelezatan yang
khas, nilai gizi yang dibutuhkan, dan daya tarik konsumen. Bahan ini disebut dengan
bahan aditif.
Secara umum, penambahan bahan aditif pada makanan adalah untuk:
1) Meningkatkan nilai gizi makanan
2) Memperbaiki nilai sensori (rasa, bau, dan warna) makanan
3) Memperpanjang masa simpan makanan
Jenis aditif melibuti bahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, serta penguat rasa
dan aroma.

d. Bahan kimia dalam industry


Bahan kimia yang digunakan dalam industry antara lain sebagai bahan baku dalam
pembuatan cat, pestisida, dan obat.

D. Materi dan Klasifikasinya


Materi sendiri merupakan segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa. Suatu bentuk materi memiliki komposisi tertentu dan sifat-sifat yang berbeda disebut
zat. Sebagai contoh: air (H2O), gula, emas dan oksigen adalah zat karena masing-masing
tersusun atas atom-atom dengan komposisi yang tetap. Antara suatu zat dengan zat yang lain
memiliki sifat yang berbeda-beda. Materi ada yang dapat dilihat dan dirasakan, misalnya air,
tanah dan mobil, serta ada pula materi yang tidak dapat dilihat dan dapat dirasakan, misalnya
udara.

Gambar 1.1 Ilustrasi tentang materi


Sumber:http://lauwtjunnji.weebly.com/uploads/1/0/1/7/10171621/4223320_orig.j
pg

93
Materi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu unsur, senyawa, dan campuran. Unsur
dan senyawa merupakan suatu zat murni, sedangkan campuran adalah kumpulan zat-zat
murni yang berbeda jenis.
a. Unsur
Unsur merupakan zat murni yang tidak dapat dibagi lagi menjadi dua atau
lebih zat murni lain yang lebih sederhana melalui proses kimia atau proses fisik
seperti pemisahan. Suatu unsur hanya terdiri atas satu atom. Sebagai contoh
unsur besi (Fe) tersusun atas atom-atom besi dan tidak dapat dibagi menjadi
logam yang lebih sederhana.

b. Senyawa
Senyawa merupakan zat murni yang terbentuk dari penggabungan dua
jenis unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Sebagai contoh: air (H2O), ammonia
(NH3), dan karbon dioksida (CO2).
Air adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi kimia antara gas hidrogen
dan gas oksigen melalui reaksi pembentukan.
Hidrogen + Oksigen  air
H2 (g) + ½ O2 (g)  H2O (g)

Unsur dan senyawa mengandung partikel berupa atom atau molekul.


1) Atom
Atom adalah partikel terkecil suatu unsur yang memiliki sifat
kimia sesuai dengan unsurnya. Atau yang lain atom merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi tetapi
mempunyai sifat-sifat unsur tersebut. Contohnya atom Mg, Na, Au,
Fe, dan lain-lain.
2) Molekul
Molekul merupakan partikel terkecil suatu unsur atau senyawa
yang terbentuk dari gabungan dua atom atau lebih yang terikat
secara kimia. Molekul terdiri dari dua macam yaitu molekul unsur dan
molekul senyawa.
Gabungan atom-atom yang sejenis membentuk Molekul Unsur.
Molekul unsur contohnya H2, F2, Cl2, I2. Dan gabungan atom-atom
berbeda jenis yang terjadi melalui reaksi kimia membentuk Molekul
Senyawa. Contoh dari molekul senyawa yakni satu molekul H2O
terdiri atas dua atom H dengan satu atom O, selain itu karbon
dioksida (CO2), etanol (C2H5OH).
c. Campuran
Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat murni yang tidak terjadi
melalui reaksi kimia, tetapi hanya terjadi melalui pencampuran fisik, sehingga
sifat-sifat zat murni asal tidak berubah dalam campuran. Campuran dapat
diuraikan menjadi zat-zat murni penyusunnya melalui proses fisik. Sebagai

95
contoh:
 Besi baja (stainless steel) adalah paduan logam yang terbuat dari
campuran antara besi, kromium, nikel, dan sedikit karbon.
 Kuningan adalah paduan logam yang terbuat dari campuran
antara tembaga dengan seng.
Campuran dikelompokkan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen.
1) Campuran Homogen
Dalam campuran homogen, partikel-partikel tersebar merata di
segala ruangn dengan komposisi yang seragam. Komponen-
komponen bercampur secara acak tanpa terlihat adanya lapisan
pembatas antar komponen. Biasanya campuran ini disebut sebagai
larutan , dan membentuk 1 fasa.
Contohnya: air dengan gula, air dengan garam, air dengan sirup, dan
lain-lain.
2) Campuran Heterogen
Campuran heterogen merupakan campuran dengan komposisi zat-
zat penyusun diselurug ruang yang tidak seragam. Dalam campuran
ini terlihat adanya satu atau lebih lapisan pembatas antar komponen
penyusun campuran yang berbeda. Campuran ini membentuk 2 fasa
atau lebih.
Contohnya: air dengan minyak, air dengan pasir, dan lain-lain.

Ion
Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik, dalam hal ini
bermuatan listrik (dapat menghantarkan listrik). Ion yang bermuatan positif disebut kation,
sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Beberapa senyawa tertentu tidak
tersusun atas molekul tetapi tersusun atas ion-ion. Contoh: NaCl merupakan suatu senyawa
yang tersusun atas ion Na+ dan ion Cl-.
E. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara
sistematis, empiris, dan terkontrol. Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan
berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam
pelaksanaannya.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
2. Mengkaji teori sebelumnya
3. Merumuskan hipotesis
4. Melakukan eksperimen
5. Mengumpulkan data
6. Menganalisis data untuk menguji hipotesis
7. Merumuskan kesimpulan

F. Keamanan Kerja di laboratorium


Laboratorium merupakan ruang khusus yang digunakan untuk mempelajari fakta-
fakta empiris melalui percobaan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan menyangkut
keamanan bekerja dilaboratorium, diantaranya yaitu:
a. Perlengkapan keamanan laboratorium
1) Pelindung mata atau kaca mata pengaman harus selalu digunakan.
2) Gunakan jas laboratorium setiap kegiatan percobaan di laboratorium.
3) Jangan menggunakan sandal, sepatu terbuka, atau sepatu dengan hak tinggi.
4) Ikatlah rambut anda dengan rapi
5) Lepaslah jam tangan.
6) Penggunaan lensa kontak tidak diizinkan
7) Jaket, tas, dll sebisa mungkin tidak dibawa kedalam laboratorium.
b. Sikap-sikap di laboratorium
1) Makan dan minum dilarang keras.
2) Tidak diperbolehkan bersenda gurau bermain-main, bahkan berlari.
3) Tidak diperkenankan melakukan percobaan tanpa sepengetahuan
pendamping laboratorium.

97
4) Jangan pernah menghirup langsung bau dari uap atau gas-gas.
5) Jangan memipet (mengisap larutan) dengan menggunakan mulut.
6) Rapikan ruang kerja, dan cucilah tanggan anda dengan sabun sebelum
meninggalkan laboratorium.
c. Penanganan dan penataan bahan-bahan kimia dan peralatan
1) Perhatikan semua bahan kimia yang berbahaya.
2) Bacalah label dengan seksama sebanyak dua kali sebelum mengambil sesuatu
dari botol bahan kimia.
3) Jangan menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat-tempat
yang berdekatan dengan api.
4) Jangan biarkan pembakar menyala jika tidak digunakan.
5) Matikan semua pemanas, katup-katup gas, keran-keran air jika tidak
digunakan.peganglah peranti gelas dengan sarung tangan atau tang penjepit,
jika besisi bahan panas dan berbahaya.
Setiap bahan kimia memiliki sifat-sifat tertentu. Perhatikan symbol symbol
yang biasa terdapat dalam kemasan bahan kimia berikut ini.

d. Penanganan kecelakaan di laboratorium


1) Ketahuilah dengan pasti letak alat-alat bantu keamanan.
2) Zat-zat kimia yang terciprat kemata harus segera dicuci dengan air yang
mengalir dari keran selama kurang lebih 10 menit dan segera periksa ke
rumah sakit.
3) Zat yang mengenai kulit dan baju segera dicuci dengan air yang banyak.
4) Zat yang masuk kedalam mulut harus segera dikeluarkan dengan berkumur-
kumur dengan air yang banyak.
5) Bersihkan segera alat-alat gelas yang pecah dan bunglah ke tempat yang
khusus.

99
6) Perhatikan baik-baik petunjuk penanganan kecelakaan laboratorium.
7) Laporkan ke pengawas dengan segera mengenai kecelakaan yang terjadi.
Lampiran 1.3
Instrumen
Nama :
Kelas :
Indek Pencapaian Kompetensi
KD 4: Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peranan Kimia dalam kehidupan dan
hakikat ilmu kimia
Skor
Aspek yang diamati
1 2 3
Penguasaan isi
Teknik bertanya/menjawab
Metode Penyajian
Rubrik Penilaian:

Aspek yang Penilaian

dinilai 3 2 1

Penguasaan isi Penguasaan isi Penguasaan isi Penguasaan isi


sangat baik dan kurang baik dan tidak baik dan
sesuai dengan kurang sesuai tidak sesuai
konsep hakikat dengan konsep dengan konsep
ilmu kimia dan hakikat ilmu kimia hakikat ilmu
peranan kimia dan peranan kimia kimia dan
dalam kehidupan dalam kehidupan peranan kimia
dalam kehidupan

Teknik teknik bertanya / teknik bertanya / teknik bertanya /


bertanya/menjawab menjawab benar menjawab kurang menjawab tidak
benar benar

metode penyajian metode metode metode


penyajiannya penyajiannya penyajiannya
sangat baik dan kurang baik dan tidak baik dan
membuat peserta membuat peserta tidak membuat
didik lain megerti didik lain megerti

101
peserta didik lain
megerti

𝑗𝑢𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Pedoman Penilaian = x 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Lampiran 1.4

Lembar Kerja Siswa

Lembar KerjaSiswa
k I m i A

Nama Kelompok

KELAS
X
Semeester
1

PENDAHULUAN

Tahukah kamu bagaimana cara menguraikan air dan gula menjadi unsur-unsur
penyusunnya? Dapatkah karbon, hidrogen, dan oksigen diuraikan lagi menjadi zat lain?
Dengan reaksi kimia biasa karbon, oksigen, dan hidrogen tidak dapat diuraikan lagi. Karbon,
hidrogen, dan oksigen tergolong unsur.
Materi di alam dapat berupa zat murni, juga dapat berupa campuran. Ternyata,
zat murni itu sendiri dapat berupa unsur atau dapat juga senyawa. Begitu juga dengan
campuran, dapat berupa campuran homogen atau heterogen. Tahukah kamu, ada berapa
macam unsur, senyawa, dan campuran di dasar laut? Apakah yang dimaksud dengan unsur,
senyawa, dan campuran itu?

TUJUAN

1. Melalui diskusi kelas siswa dapat menjelaskan pengertian unsur, senyawa, dan
campuran dengan benar
2. Melalui diskusi kelas siswa dapat membandingkan sifat unsur, senyawa, dan
campuran dengan benar
3. Melalui diskusi kelas siswa dapat mengelompokkan zat ke dalam campuran
homogen dan campuran heterogen

BAGIAN I 103
Cara kerja:

1. Diskusikan dengan anggota kelompok untuk mengelompokkan materi-materi


berikut ke dalam 3 bagian yaitu unsur, senyawa, dan campuran dengan cara
memperikan tanda √
2. Berikan penjelasan pada kolom keterangan

Tabel Data

No. Materi Unsur Senyawa Campuran Keterangan


1. Fosfor

2. Air

3. Emas murni

4. Air sirup

5. Belerang

6. Asam klorida

7. Udara

8. Tembaga

9. Oksigen

10. Kopi
11. Asam sulfat

12. Campuran air dengan


pasir
13. Kuningan

14. Platina

15. Aluminium

Kesimpulan:
Unsur
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............
Senyawa
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............
Campuran
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............

105
BAGIAN II
Cara Kerja:
1. Bacalah beberapa sumber mengenai campuran homogen dan campuran heterogen
2. Dari tabel pada bagian I kelompokkan mana yang termasuk campuran heterogen
dan mana yang termasuk campuran heterogen pada tabel di bawah ini dan berikan
alasan pada kolom keterangan

No. Campuran Campuran Heterogen Keterangan


Homogen

....

Simpulan
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : XI /GANJIL
MATERI POKOK : SENYAWA HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

Dibuat Oleh :

Firda Haqiqi

Guru Pembimbing :

Wahyudi, S.Pd.

SMA NEGERI 1 BANGSAL

2018

107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Bangsal

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : Kelas XI / Ganjil

Materi Pembelajaran : Senyawa Hidrokarbon

Alokasi Waktu : 12 JP (6 x pertemuan)

I. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

II. Kompetensi Dasar dan Indikator


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4

3.1 Menganalisis struktur dan sifat 4.1 Menemukan berbagai struktur


senyawa hidrokarbon berdasarkan molekul hidrokarbon dari rumus
pemahaman kekhasan atom karbon molekul yang sama dan
dan penggolongan senyawanya memvisualisasikannya

Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan pengertian senyawa 4.1.1 Merancang percobaan senyawa
hidrokarbon hidrokarbon

3.1.2 Menjelaskan kekhasan atom karbon 4.1.2 Melakukan percobaan senyawa


hidrokarbon
3.1.3 Memahami atom c primer, sekunder,
tersier, dan kuarterner

3.1.4 Menjelaskan struktur dan penamaan


alkana, alkena, alkuna

3.1.5 Menentukan isomer senyawa


hidrokarbon

3.1.6 Menjelaskan sifat alkana, alkena,


alkuna

III. Tujuan Pembelajaran


Melalui model pembelajaran direct interaction tipe deklaratif dengan menggali informasi
dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
dapat menganalisis, peserta didik dapat menganalisis struktur dan sifat senyawa
hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya dan merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan kandungan
hidrokarbon sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
(4C).

IV. Materi Pembelajaran


Faktual Konseptual Prosedur Meta koknegtif

109
 Senyawa  Alkana  Merancang  Perbedaan
Hidrokarbon  Alkena percobaan senyawa struktur dan
 Kekhasan atom  Alkuna hidrokarbon sifat senyawa
karbon  Melakukan hidrokarbon
 Contoh carbon percobaan senyawa
hidrokarbon  Wujud
senyawa
hidrokarbon

V. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Model : Direct Instruction tipe deklaratif
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah dan tanya jawab
VI. Media Pembelajaran
- Papan Tulis
- Lembar Kerja Siswa
VII. Sumber Belajar
- Buku Kimia Kelas XI
- Internet
- Sumber lain yang relevan
VIII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )

Kegiatan Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 20 menit
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memberi motivasi
1. Menciptakan suasana kelas yang religius dengan memulai
pembelajaran dengan berdo’a, memeriksa kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian siswa serta kelas, kesiapan kelas
memulai pembelajaran
2. Memotivasi siswa
“intan berlian dan arang/grafit memiliki bahan pembentuk yang
sama yaitu karbon, tetapi memiliki bentuk dan sifat yang berbeda.
Mengapa demikian? Intan dapat terbentuk dengan pemanasan
suhu yang sangat tinggi dan waktu yang sangat lama sedangkan
arang tidak. Jadi proses yang menyakitkan dan penuh rintangan
ketika kita dapat bersabar dan melaluinya maka akan
menghasilkan sesuatu yang membanggakan dan kesuksesan”
3. Mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya
“apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen? ”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
B. Inti 75 menit
Tahap 1
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan penjelasan tentang kekhasan dari atom
karbon
2. Guru memberikan contoh soal tentang mengidentifikasi atom
C primer, tersier, skunder, kuantener
Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang ada
di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan soal di buku paket dengan bimbingan guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa yang
mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
Tahap 2
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan pengetahuan tentang penggolongan
hidrokarbon (alkana,alkena,alkuna), deret homolog
alkana,alkena,alkuna.
2. Guru memberikan contoh cara mengidentifikasi struktur
senyawa hidrokarbon.

Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing


1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang ada
di papan tulis sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan latihan soal dengan bimbingan guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik

111
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa yang
mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
A. Penutup 5 menit
1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini
2. Guru mengulangi dan menyetujui jawaban dari siswa
3. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2 ( 2 x 45 menit )

Kegiatan Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 20 menit
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memberi motivasi
1. Guru memberikan salam
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Merievew pelajaran pertemuan sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
B. Inti 75 menit
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan penjelasan tentang aturan tatanama
senyawa alkana dengan memberi langkah-langkah cara
pengerjaannya.
2. Guru memberikan contoh soal tentang struktur dan penamaan
dari senyawa alkana.
Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan soal di buku paket dengan bimbingan
guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
C. Penutup 5 menit
1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini
2. Guru mengulangi dan menyetujui jawaban dari siswa
3. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran

113
Pertemuan 3 ( 2 x 45 menit )

Kegiatan Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 20 menit
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memberi motivasi
1. Guru memberi salam
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Merieview materi pertemuan sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
B. Inti 75 menit
Tahap 1
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan penjelasan tentang aturan tatanama
alkena dengan langkah-langkah pengerjaannya.
2. Guru memberikan contoh soal pemberian nama alkena dan
membuat struktur dari senyawa alkena
Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan soal di buku paket dengan bimbingan
guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
Tahap 2
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan pengetahuan tentang aturan tatanama
alkuna.
2. Guru memberikan contoh soal pemberian tatanama alkena
dan membuat struktur dari senyawa alkuna.

Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing


1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan latihan soal dengan bimbingan guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
C. Penutup 5 menit
1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini
2. Guru mengulangi dan menyetujui jawaban dari siswa
3. Guru memberi tugas dirumah
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 4 dan 5 ( 4 x 45 menit )

Kegiatan Alokasi Waktu

A. Pendahuluan
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memberi motivasi
1. Guru memberi salam
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Merieview materi pertemuan sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
B. Inti 150 menit
Tahap 1
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan penjelasan tentang isomer rangka
2. Guru memberikan contoh soal isomer rangka
(alkana,alkena,alkuna).
Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing
1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan soal di buku paket dengan bimbingan
guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik

115
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
Tahap 2
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan pengetahuan tentang isomer posisi,
isomer geometri
2. Guru memberikan contoh soal isomer posisi, isomer
geometri.

Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing


1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan latihan soal dengan bimbingan guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik
4. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
5. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis
6. Guru memberi umpan balik
B. Penutup 5 menit
6. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini
7. Guru mengulangi dan menyetujui jawaban dari siswa
8. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
9. Guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 6
Kegiatan Alokasi Waktu

A. Pendahuluan 20 menit
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memberi motivasi
1. Guru memberi salam
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Merieview materi pertemuan sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
B. Inti 75 menit
Tahap 1
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan penjelasan tentang reaksi pembakaran
pada alkana, alkena,alkuna, dan reaksi subtitusi pada alkana
2. Guru memberikan contoh soal tentang reaksi pembakaran
pada alkana,alkena,alkuna, reaksi subtitusi pada alkana

Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing


3. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
4. Siswa mengerjakan soal di buku paket dengan bimbingan
guru
Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan
balik
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis
3. Guru memberi umpan balik
Tahap 2
Fase 2 : Menyampaikan pengetahuan atau keterampilan
1. Guru menyampaikan pengetahuan tentang reaksi adisi pada
alkena,dan alkuna
2. Guru memberikan contoh soal reaksi adisi pada
alkena,alkuna

Fase 3 : Melakukan latihan terbimbing


1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang
ada di buku paket sesuai dengan langkah-langkah yang
dicontohkan oleh guru
2. Siswa mengerjakan latihan soal dengan bimbingan guru

Fase 4 : Mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan


balik
1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan
tulis
2. Guru meminta siswa lain untuk mengecek jawaban siswa
yang mengerjakan di papan tulis

117
3. Guru memberi umpan balik
C. Penutup 5 menit
1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran hari ini
2. Guru mengulangi dan menyetujui jawaban dari siswa
3. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran

IX. PENILAIAN
b. Teknik Penilaian :
1. Penialain sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
2. Penialain Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
d. Instrumen Penilaian (terlampir)
e. Remedial
1. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
2. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
3. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
f. Pangayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

X. Lampiran
Lampiran 1 : lembar pengamatan sikap
Lampiran 2 : lembar pengamatan aspek pengetahuan
Lampiran 3 : lembar penilaian pengetahuan 1
Lampiran 4 : rubrik penilaian dan kunci jawaban 1
Lampiran 5 : lembar penilaian pengetahuan 2
Lampiran 6 : rubrik penialaian dan kunci jawaban 2
Mojokerto, 03 September 2018
Menyetujui Penyusun
Guru Pamong SMAN 1 Bangsal Mahasiswa PPL UNESA

Wahyudi, S.Pd. Firda Haqiqi


NIP. 196611031988111001 NIM. 15030194103

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Bangsal

SUYONO, S.Pd., M.MPd.


NIP. 19600707 198412 1 004

Catatan Kepala Sekolah

.............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

119
Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : XI /Ganjil
Tahun Ajaran : 2017/2018
Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit

Indikator perkembangan sikap religius,tanggung jawab,peduli,responsif, dansantun


1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda (V) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Nama Religius Tanggug jawab Peduli Responsif Santun
No
Siswa BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.
dst.

Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi

121
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN
ASPEK PENGETAHUAN

Materi Pokok : Hidrokarbon


Jenis Soal : Uraian

Nomor soal Skor


No. Nama siswa
1 2 3 4 5
1.

2.

3.

4.

5.

...

Petunjuk Penskoran :

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

A : apabila memperoleh skor : 100-90


A- : apabila memperoleh skor : 89-85
B+ : apabila memperoleh skor : 84-80
B : apabila memperoleh skor : 79-75
B- : apabila memperoleh skor : 74-70
C+ : apabila memperoleh skor : 69-68
C : apabila memperoleh skor : 67-65
D : apabila memperoleh skor : 64-35
E : apabila memperoleh skor : < 35
Lampiran 3

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN 1

Soal !
1. Sebutkan minimal 3 kekhasan dari atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom-atom
lain !
2. Tentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner dari rumus struktur
berikut !

3. Apa yang dimaksud dengan senyawa alifatik dan senyawa siklik ?

123
Lampiran 6
RUBRIK PENILAIAN DAN KUNCI JAWABAN I
No. Soal Kunci Jawaban Skor
soal Maksimal
1. Sebutkan minimal 3 kekhasan dari - Atom karbon membentuk empat 10
atom karbon yang tidak dimiliki oleh ikatan kovalen
atom-atom lain ! - Atom karbon berukuran relative
kecil
- Atom karbon mempunyai
kemampuan membentuk ikatan
2. Tentukan jumlah atom C primer, a. Atom C primer : 5 30
sekunder, tersier, dan kuarterner dari Atom C sekunder : 6
Atom C tersier : 3
rumus struktur berikut !
Atom C kuarterner : 0

b. Atom C primer : 6
Atom C sekunder : 2
Atom C tersier : 1
Atom C kuarterner : 1

c. Atom C primer : 3
Atom C sekunder : 3
Atom C tersier : 1
Atom C kuarterner : 0

3. Apa yang dimaksud dengan senyawa Senyawa alifatik adalah senyawa 10


alifatik dan senyawa siklik ? karbon yang rantai C-nya terbuka, baik
lurus ataupun bercabang
Senyawa siklik adalah senyawa yang
ikatan anatr atom C-nya membentuk
cincin atau tertutup.
Lampiran 4

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN 2

Soal !
1. Berilah nama senyawa yang memiliki struktur sebagai berikut :

a. b.

c. d.

2. Gambarkan rumus struktur dari senyawa berikut :


a) 2-metil-2-butena
b) 3-metil-1-pentuna
c) 2,2-dimetil-3-heptuna

125
Lampiran 5

RUBRIK PENILAIAN DAN KUNCI JAWABAN 2


No. Soal Kunci Jawaban Skor
Soal Maksimal
1. Berilah nama senyawa yang memiliki a) 4-etil -2,2,4-trimetil-pentana 40
struktur sebagai berikut : b) 2,5,6-trimetil-3-oktena

a. c) 2,3-dimetil-2-heptena
d) 4-etil-2-heptuna

b.

c.

d.

2. Gambarkan rumus struktur dari senyawa a. 30


berikut :
a) 2-metil-2-butena
b) 3-metil-1-pentuna
c) 2,2-dimetil-3-heptuna b.

c.

127
Instrumen Penilaian

Post Test

A. Kerjakan soal dibawah ini dengan jujur dan tepat !


1. Tentukan homolog senyawa berikut, apakah tergolong alkana, alkena, atau alkuna.
a. C4H10
b. C2H4

(point 10)

2. Tuliskan rumus struktur dari nama senyawa berikut :


a. 2-butena
b. 3-etil-2,4-dimetil-1-heksena
c. 5-isopropil-3,4-dimetil dekana

(point 30)

3. Berilah nama sesuai IUPAC dari rumus struktur berikut :

a.
H2 H2 H2
HC C CH2 C CH C C C CH3
H2

CH2

b. CH3

H H
3HC C C C CH3
H

(point 20) CH3


Kunci Jawaban

RUBRIK RENTANG
NO KUNCI JAWABAN
SKOR SKOR

a. alkana A:menjelaskan SKOR


dengan tepat MAKS 10
b. alkena dan benar B:
menjelaskan
dengan tepat
A: >10-8
dan kurang
benar B: >8-7
C: menjelaskan C:>6-5
1 kurang tepat
dan kurang D:> 0-5
benar serta

D: tidak
dijawab
atau
menjawab
tidak ada
kaitannya
dengan
soal

a. CH3-CH=CH-CH3 A:menjelaskan SKOR


dengan tepat MAKS 25
H dan benar
2HC C C CH CH2 CH3
B: menjelaskan
CH3 C2H5 CH3 dengan tepat A: >25-20
b.
dan kurang
B: >20-10
c. benar
2 CH3 CH3 C:>15-5
C: menjelaskan
H2 H H2 H2 H2 H2 kurang tepat D:> 0-5
CH3 C C CH C C C C C CH3 dan kurang
H
benar
H3C CH
D: tidak
dijawab
CH3
atau
menjawab
tidak ada
kaitannya

129
RUBRIK RENTANG
NO KUNCI JAWABAN
SKOR SKOR

dengan
soal

A:menjelaskan
dengan tepat
dan benar SKOR
MAKS 25
a. 5-etil-1-nonuna B: menjelaskan
dengan tepat
b.4-metil-2-pentena
dan kurang
A: >25-20
benar
B: >20-10
C: menjelaskan
kurang tepat C:>15-5
dan kurang
benar D:> 0-5

D: tidak
dijawab
atau
menjawab
tidak ada
kaitannya
3. dengan
soal
Post Test

B. Kerjakan soal dibawah ini dengan jujur dan tepat!


1. Tuliskan struktur dan nama IUPAC dari semua isomer alkana dengan rumus molekul
C6H14 ! (point 20)
2. Tuliskan struktur dan nama IUPAC dari semua isomer alkena dengan rumus molekul
C5H10 ! (point 20)

131
Kunci Jawaban

RENTANG
NO KUNCI JAWABAN RUBRIK SKOR
SKOR

CH₃-CH₂-CH₂-CH₂-CH₂-CH3 ⇒ n-heksana

CH₃-CH-CH₂-CH₂-CH₃ ⇒ 2-metil pentana A:menjelaskan dengan SKOR MAKS 20


I tepat dan benar B:
CH₃ menjelaskan dengan
tepat dan kurang benar
CH₃-CH₂-CH-CH₂-CH₃ ⇒ 3-metil pentana A: >20-15
I C: menjelaskan kurang
B: >15-10
CH₃ tepat dan kurang benar
serta C:>10-5
1 CH₃-CH-CH-CH₃ ⇒ 2,3 –dimetil butana
I I D: tidak dijawab atau D:> 0-5
CH₃ CH₃ menjawab tidak ada
kaitannya dengan soal
CH₃
I
CH₃-C-CH₂-CH₃ ⇒ 2,2-dimetil butana
I
CH₃

Jadi isomer C6H14 ada 5 isomer

1. 1-pentana A:menjelaskan dengan SKOR MAKS 20


2. 2-pentena tepat dan benar
3. 2-metil-1-butena
4. 3-metil-1-butena B: menjelaskan dengan
5. 2-metil-2-butena tepat dan kurang benar A: >20-15
2 6. 3-metil-1-butena
7. 2,2-dimetil-1-propena C: menjelaskan kurang B: >15-10
Jadi isomer C5H10 ada 7 isomer
tepat dan kurang benar
C:>10-5
D: tidak dijawab atau
D:> 0-5
menjawab tidak ada
kaitannya dengan soal

KRITERIA PENILAIAN

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
REMIDIAL LISAN
1. Tuliskan struktur dan nama IUPAC dari semua isomer alkana dengan rumus molekul
C6H14 ! (point 50)
2. Tuliskan nama IUPAC dari struktur berikut: (point 50)
H2 H2
CH3 C CH C CH3

CH2

HC CH3

CH3

133
Kunci Jawaban

RENTANG
NO KUNCI JAWABAN
SKOR

CH₃-CH₂-CH₂-CH₂-CH₂-CH3 ⇒ n-heksana

CH₃-CH-CH₂-CH₂-CH₃ ⇒ 2-metil pentana SKOR MAKS 50


I
CH₃

CH₃-CH₂-CH-CH₂-CH₃ ⇒ 3-metil pentana A: >50-40


I
B: >40-30
CH₃
C:>30-15
1 CH₃-CH-CH-CH₃ ⇒ 2,3 –dimetil butana
I I D:> 0-15
CH₃ CH₃

CH₃
I
CH₃-C-CH₂-CH₃ ⇒ 2,2-dimetil butana
I
CH₃

Jadi isomer C6H14 ada 5 isomer

SKOR MAKS 50

2. A: >50-40
4-etil-2-metil-heksana
B: >40-30

C:>30-15

D:> 0-15

KRITERIA PENILAIAN

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Pengayaan
1. Sebutkan Kegunaan dari alkana ! (minimal 3) (point 25)
2. Sebutkan sifat fisis dari alkana! (minimal 3) (point25)
3. Apa sajakah kekhasan yang dimiliki atom karbon? (point 25)
4. Sebutkan gas etilen dalam bidang pertanian! (minimal 2) (point 25)

135
Kunci Jawaban
NO KUNCI JAWABAN RUBRIK SKOR RENTANG SKOR

1. alkana sebagai bahan bakar A:menjelaskan dengan SKOR MAKS 25


2. Melarutkan senyawa non-polar tepat dan benar serta
3. Pembuatan lilin dan aspal menyebutkan sesuai
contoh minimal
A: >25-20
B: menjelaskan dengan
B: >20-10
tepat dan kurang benar
serta menyebutkan C:>15-5
kurang dari contoh
1 minimal D:> 0-5

C: menjelaskan kurang
tepat dan kurang benar
serta tidak dapat
menyebutkan contoh
minimal

D: tidak dijawab atau


menjawab tidak ada
kaitannya dengan
soal

A:menjelaskan dengan SKOR MAKS 25


tepat dan benar
1. Semakin banyak atom karbon
semakin tinggi titik didih dan titik B: menjelaskan dengan
leburnya tepat dan kurang benar A: >25-20
2. semakin banyak cabang pada rantai
serta menyebutkan
karbon semakin rendah titik didih B: >20-10
dan titik leburnya kurang dari contoh
minimal C:>15-5
2
C: menjelaskan kurang D:> 0-5
tepat dan kurang benar
serta tidak dapat
menyebutkan contoh
minimal

D: tidak dijawab atau


menjawab tidak ada
kaitannya dengan
soal

1. atom karbon dapat membentuk A:menjelaskan dengan


4 ikatan kovalen tepat dan benar
3
2. atom karon dapat berikatan SKOR MAKS 25
tunggal, rangkap dua, rangkap
tiga
NO KUNCI JAWABAN RUBRIK SKOR RENTANG SKOR

3. atom karbon dapar membentuk B: menjelaskan dengan


rantai karbon alifatik dan siklik tepat dan kurang benar
A: >25-20
C: menjelaskan kurang
tepat dan kurang benar B: >20-10

D: tidak dijawab atau C:>15-5


menjawab tidak ada
D:> 0-5
kaitannya dengan soal

1. Memicu pertumbuhan bunga sebelum A.menjelaskan dengan SKOR MAKS 25


pada waktunya tepat dan benar

2. Zat pemasak buah B: menjelaskan dengan


tepat dan kurang benar A: >25-20
3. Membantu pertumbuhan organ pada buah
4. C: menjelaskan kurang B: >20-10
tepat dan kurang benar
C:>15-5
D: tidak dijawab atau
D:> 0-5
menjawab tidak ada
kaitannya dengan soal

137
KRITERIA PENILAIAN

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / 1
Materi Pokok : Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.2 Menjelaskan proses pembentukan dan 4.2 Menyajikan proyek tentang proses
teknik pemisahan fraksi-fraksi pembentukan dan teknik pemisahan
minyak bumi serta kegunaannya. fraksi-fraksi minyak bumi beserta
kegunaannya
3.3 Memahami reaksi pembakaran 4.3 Menalar dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon yang sempurna dan hidrokarbon terhadap lingkungan dan
tidak sempurna serta sifat zat hasil kesehatan serta mengajukan gagasan
pembakaran (CO2, CO, partikulat cara mengatasinya
karbon)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.1 Mengidentifikasi jenis bahan 4..2.1 Merancang proyek proses
bakar minyak bumi (BBM) pembentukan dan teknik pemisahan
yang dijual di SPBU fraksi minyak bumi
3.2.2 Menjelaskan proses 4.2.2 Mengomunikasikan hasil proyek
pembentukan minyak bumi yang dibuat
dan gas alam. 4.3.1. Menyusun gagasan cara
3.2.2 Menjelaskan fraksi-fraksi mengatasi dampak
minyak bumi dan pembakaran hidrokarbon
kegunaanya terhadap lingkungan dan
3.2.4 Menyebutkan kegunaan kesehatan
minyak bumi. 4.3.2. Mengomunikasikan hasil
3.3.1 Memahami perbedaan pembakaran kerja kelompok tentang
hidrokarbon sempurna dan tidak minyak bumi, bahan bakar
sempurna alternatif pengganti minyak
3.3.2 Menganalisis reaksi pembakaran bumi dan gas alam serta
hidrokarbon sempurna dan tidak masalah lingkungan yang
sempurna . disebabkan oleh penggunaan
3.3.3. Membedakan kualitas minyak bumi sebagai bahan
bensin berdasarkan bilangan bakar.
oktan (premium,pertamax,
dan sebagainya).
3.3.4 Menjelaskan penggunaan
bahan bakar alternative
selain minyak bumi dan gas
alam.
3.3.5 Menganalisis bahan bakar
alternative selain minyak
bumi dan gas alam

139
B. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran dicovery learning dengan menggali informasi


dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan
asal mula minyak bumi,teknik pemisahan fraksi minyak bumi
tanah,membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktan,menyebutkan kegunaan minyak bumi, menganalisis reaksi
pembakaran hidrokarbon sempurna dan tidak sempurna senyawa
hidrokarbon,merancang karya pembentukan minyak bumi serta
mengkomunikasikan hasil rancangan karya proses pembentuka minyak
bumi, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir
kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C)..

C. Materi Pembelajaran

Faktual Konseptual Prosedur Meta koknegtif

 Pembentukan  fraksi-fraksi  Merancang karya  Perbedaan


titik leleh
minyak bumi minyak bumi alternatif minyak fraksi-fraksi
dan gas alam  Penentuan bumi /gas alam inyak bumi

 Pembakaran bilangan oktan terbarukan  Pembakaran


tidak
senyawa sempurna
hidrokarbon yang
menghasilkan
sempurna dan CO
tidak sempurna

C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : saintifik
Metode : Discovery Learning, diskusi kelompok, tanya jawab,
dan penugasan

D. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board

E. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI .
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.

F. Pembelajaran
Pertemuan Pertama

Kegiatan Pembelajaran Langkah pembelajaran Alokasi Waktu

 Guru mengucapkan salam


 Guru meminta ketua kelas memimpin doa
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
Kegiatan Pendahuluan  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit

KEGIATAN LITERASI

Memberi stimulus (Stimulation)

1. Guru menunjukkan berbagai jenis minyak


bumi
Observasi

2. Guru meminta peserta didik untuk


Kegiatan Inti mengamati perbedaan dari minyak bumi 65 menit
(mengamati)
Mengidentifikasi masalah (Problem
Statement):

CRITICAL THINKING (BERPIKIR


KRIKTIS)

3. Guru memberikan indentifikasi masalah


antara lain berupa :
1. proses pembentukannya
2. komponen utama penyusunnya

141
Kegiatan Pembelajaran Langkah pembelajaran Alokasi Waktu

3. reaksi pembakarannya
4. pembakaran senyawa hidrokarbon
sempurna dan tidak sempurna.
5. dampak senyawa hidrokarbon dan
cara mengatasinya

COLLABORATION(KERJASAMA)

G. Guru meminta peserta didik untuk


berkelompok yag heterogen
KEGIATAN LITERASI

H. Guru meminta peserta didik mencari


informasi terkait permasalahan dan
merumuskan masalah.
I. Peserta didik mengidentifikasi : proses
,komponen ,reaksi pembakarannya
Mengumpulkan data (Data Collecting):

J. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi


bersama kelompoknya
K. Guru meminta peserta didik mencari dan
mengumpulkan data/informasi yang dapat
digunakan untuk menemukan solusi
pemecahan masalah
L. Peserta didik menulis hasil pencarian data
pada kertas yang sudah disiapkan
COLLABORATION AND CRITICAL
THINKING

Memverifikasi (Verification):

M. Peserta didik melakukan pencermatan data


yang diperoleh
N. Guru meminta peserta didik untuk
mempersentasikan hasil diskusi di depan
kelas
O. Guru meminta kelompok lain yang tidak maju
untuk memberikan pendapat atau tambahan
terhadap jawaban temanya
P. Guru memberi tanggapan terhadap jawaban
yang sudah disampaikan semua peserta didik
Kegiatan Pembelajaran Langkah pembelajaran Alokasi Waktu

COMMUNICATION

Generalization

Q. Guru meminta peserta didik menyimpulkan


hasil pembelajaran
R. Guru meminta Peserta didik
mengomunikasikan hasil pembelajaran

 Guru melakukan tanya jawab dengan peserta


didik untuk membuat rangkuman
Kegiatan Penutup  Guru menutup pembelajaran 15 menit
 Guru mengucapkan salam

Pertemuan kedua

Kegiatan Pembelajaran Langkah pembelajaran Alokasi Waktu

 Guru mengucapkan salam


 Guru meminta ketua kelas memimpin doa
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 10 menit

KEGIATAN LITERASI

Memberi stimulus (Stimulation)


Kegiatan Inti 65 menit
 Guru memberikan contoh-contoh mutu bensin
untuk dikembangkan peserta didik.
Observasi

 Guru meminta peserta didik membaca materi


dari dari buku paket atau penunjang lain, dari

143
Kegiatan Pembelajaran Langkah pembelajaran Alokasi Waktu

internet/ materi yang berhubungan dengan


mutu bensin (mengamati)
Mengidentifikasi masalah (Problem
Statement):

CRITICAL THINKING (BERPIKIR


KRIKTIS)

 Guru memberikan indentifikasi masalah antara


lain berupa :
1. Bilangan oktan
2. fraksi bensin
3. bahan bakar alternatif selain minyak
bumi dan gas alam
4. dampak pembakaran bahan bakar dan
cara mengatasinya
COLLABORATION(KERJASAMA)

 Guru meminta peserta didik untuk


berkelompok yag heterogen
KEGIATAN LITERASI

 Guru meminta peserta didik mencari


informasi terkait permasalahan dan
merumuskan masalah.
 Peserta didik mengidentifikasi : bilangan
oktan, fraksi bensin
Mengumpulkan data (Data Collecting):

 Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi


bersama kelompoknya
 Guru meminta peserta didik mencari dan
mengumpulkan data/informasi yang dapat
digunakan untuk menemukan solusi
pemecahan masalah
 Peserta didik menulis hasil pencarian data
pada kertas yang sudah disiapkan
COLLABORATION AND CRITICAL
THINKING

Memverifikasi (Verification):

 Peserta didik melakukan pencermatan data


yang diperoleh
Kegiatan Pembelajaran Langkah pembelajaran Alokasi Waktu

 Guru meminta peserta didik untuk


mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas
 Guru meminta kelompok lain yang tidak maju
untuk memberikan pendapat atau tambahan
terhadap jawaban temanya
 Guru memberi tanggapan terhadap jawaban
yang sudah disampaikan semua peserta didik
COMMUNICATION

Generalization

 Guru meminta peserta didik menyimpulkan


hasil pembelajaran
 Guru meminta Peserta didik
mengomunikasikan hasil pembelajaran

 Guru melakukan tanya jawab dengan peserta


didik untuk membuat rangkuman
Kegiatan Penutup  Guru menutup pembelajaran 15 menit
 Guru mengucapkan salam

XI. Teknik Penilaian


a. Teknik Penilaian :
3. Penialain sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
4. Penialain Pengetahuan : Tes Lisan/observasi terhadap diskusi, tanya
jawab dan percakapan
5. Penialain Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
b. Bentuk Penilaian :
3. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
4. Tes lisan : aspek percakapan
5. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
6. Portofolio : penilaian laporan
c. Penugasan : tugas dirumah
d. Instrumen Penilaian (terlampir)
e. Remedial
4. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
5. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

145
6. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

f. Pangayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mojokerto, 03 September 2018
Menyetujui Penyusun
Guru Pamong SMAN 1 Bangsal Mahasiswa PPL UNESA

Wahyudi, S.Pd. Firda Haqiqi


NIP. 196611031988111001 NIM. 15030194103

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Bangsal

SUYONO, S.Pd., M.MPd.


NIP. 19600707 198412 1 004

Catatan Kepala Sekolah

.............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

147
Lampiran Sikap
- Penilaian Observasi

Aspek Perilaku yang


Jumlah Skor Kode Nilai
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap
BS JJ TJ DS
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
4. Kode nilai / predikat :
75,00 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,00 – 75,00 = Baik (B)
25,00 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

149
- Penilaian Diri

Kode
Jumlah Skor
No Pernyataan Ya Tidak Nilai
Skor Sikap

1 Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

3 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100)
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Teman Sebaya

Nama yang diamati :


Pengamat :

Jumlah Skor Kode Nilai


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap

1 Mau menerima pendapat teman.

2 Memberikan solusi terhadap permasalahan.

3 Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100)
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

151
a. Pengetahuan
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala Jumlah Skor
No Aspek yang Dinilai Kode Nilai
25 50 75 100 Skor Sikap
Intonasi
1

Pelafalan
2

Kelancaran
3

Ekspresi
4

Penampilan
5

Gestur
6

- Penugasan
b. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan pertanyaan
1

Keserasian pemilihan kata


2

Kesesuaian penggunaan tata bahasa


3

Pelafalan
4

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

153
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
Penguasaan materi diskusi
1

Kemampuan menjawab pertanyaan


2

Kemampuan mengolah kata


3

Kemampuan menyelesaikan masalah


4

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
STRUKTUR ATOM DENGAN MENGGUNAKAN MULTI
MODEL DI KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 1 BANGSAL
MOJOKERTO

Disusun Oleh:
FIRDA HAQIQI
NIM: 15030194103
PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU (PPPG)


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami selaku penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan
program pengelolaan pembelajara ini.
Atas terselesaikannya laporan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu di dalam pelaksanaan praktik ajar nyata in. Ucapan terimakasih
penulis tujukan kepada yang terhormat:
12. Bapak Prof. Dr. Suyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
13. Prof. Suyatno, M.Si. selaku Ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
14. Bapak Sukarmin M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan kepada kami mahapeserta didik pendidikan
kimia untuk senantiasa menjadi pendidik yang baik.
15. Dr. Murdiyanto, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Lapangan kegiatan praktik ajar nyata
yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan untuk menjadi pendidik yang baik.
16. Suyono S.Pd., M.MPd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto yang telah
memberikan izin dan memberikan fasilitas selama melaksanakan kegiatan praktik ajar
nyata di sekolah.
17. Wahyudi S.pd. selaku Guru Pamong Bidang Studi Kimia yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan bantuan agar penulis dapat menjadi pendidik bidang studi kimia
yang baik.
18. Seluruh Bapak dan Ibu guru beserta staf yang telah memberikan bantuan serta dapat
menerima kami disekolah dengan baik sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan
praktik ajar nyata di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto ini dengan baik.
19. Orang tua yang telah memberikan dukungan serta arahan agar penulis dapat melaksanakan
kegiatan praktik ajar nyata dengan baik dan menjadi pendidik yang baik.
20. Seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Bagsal Mojokerto khususnya kelas X dan XI yang
telah bersedia untuk penulis membimbing dan memberikan perhatian terhadap mata
pelajaran kimia dengan baik.
21. Seluruh teman-teman anggota kelompok PPP SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto yang telah
memberikan semangat, bantuan serta kritik dan saran dalam berbagai hal sehingga penulis
dapat menyelesaikan kegiatan praktik ajar nyata dan penulisan laporan ini dengan baik dari
awal hingga selesainya kegiatan praktik ajar nyata ini.
22. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara materi maupun moral yang dalam
hal ini tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian tindakan kelas ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak yang perlu diperbaiki, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan untuk menyempurnakan proposal penelitian tindakan kelas.
Harapan penulis semoga laporan program pengelolaan pembelajaran ini dapat memberikan
manfaat dan nilai positif bagi penulis maupun pembaca.

Surabaya, 31 Agustus 2018


Mahasiswa PPP

Firda Haqiqi
NIM 15030194103
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan Penelitian 2
1.4. Manfaat Penelitian 2
Bab II Kajian Pustaka 4
2.1. Kajian Teori 4
2.2. Penelitian yang Relevan 9
2.3. Kerangka Berpikir 10
2.4. Hipotesis Tindakan 11
Bab III Metodologi Penelitian 12
3.1. Jenis Penelitian 12
3.2. Lokasi & Waktu penelitian 12
3.3. Subyek Penelitian 12
3.4. Prosedur Penelitian 12
3.5. Instumen Teknik Pengambilan Data 12
3.6. Teknik Analisis Data 13
3.7. Indikator Keberhasilan 14
Daftar Pustaka 15

iii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran kimia disebabkan oleh
metode belajar yang diterapkan guru dalam pembelajaran belum dapat
memotivasi siswa dalam belajar, sehingga pemahaman siswa terhadap konsep
kimia kurang optimal. Metode belajar yang kurang bervariasi berimbas pada
kurangnya peran siswa dalam pembelajaran, sehingga motivasi dan tanggung
jawab siswa dalam proses pembelajaran rendah. Metode belajar yang
diterapkan guru kimia di SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto terutama pada
materi struktur atom belum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
menyebabkan rendahnya hasil belajar sehingga belum mencapai indikator yang
direncanakan sebelumnya.

Dalam proses pembelajaran guru sering menemukan berbagai kendala yang


menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga
hasil belajar siswa rendah. Salah satu kendala adalah kurangnya motivasi
dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran.

Penggunaan multi model dalam pembelajaran kimia pada materi struktur


atom adalah salah satu strategi yang dapat membantu guru membimbing siswa
dalam belajar, agar pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat tercapai
sebagaimana yang direncanakan, seperti yang dikemukakan oleh Supraptama
(2004:22) bahwa ’’ Tugas guru dalam pembelajaran bukan hanya memindahkan
informasi pengetahuan dari buku atau guru kepada siswa, begitu juga siswa
bukan hanya menerima, mengingat dan menghafal informasi tersebut, tetapi
lebih dari itu dimana proses belajar mengajar perlu diupayakan melalui strategi
yang menarik dan berkesan dalam benak siswa.’’

Dari teori di atas menunjukkan bahwa penerapan strategi dalam


pembelajaran kimia sangat penting. Dengan demikian guru dituntut
menggunakan strategi yang menarik dalam proses pembelajaran dengan
melibatkan siswa memperoleh pengetahuan sendiri secara kontekstual.
Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi siswa, guru harus mewarnai
kelas supaya siswa termotivasi dalam belajar yaitu salah satunya dengan
menggunakan berbagai metode atau strategi dalam pembelajarannya, agar
peningkatan prestasi belajara siswa dalam mata pelajaran kimia dapat
ditingkatkan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan


suatu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan judul’’
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur atom dengan
menggunakan multi model”. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Bangsal Mojokerto, khususnya di kelas X MIA 3 yang jumlah
siswanya 35 orang.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran pada saat menggunakan
pembelajaran multi-model untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi struktur atom kelas X SMA?
a. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran multi-
model pada materi struktur atom kelas X SMA?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran pada saat menggunakan
pembelajaran multi-model untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi struktur atom kelas X SMA.
b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran
multi-model pada materi struktur atom kelas X SMA.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa
Dapat membantu dalam memahami materi struktur atom kelas X SMA.
2. Bagi guru
b. Dapat membantu guru dalam mengoptimalkan pembelajaran kimia,
serta dapat digunakan sebagai alternatif dalam memilih model,
strategi, maupun metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Dapat membantu guru menciptakan proses belajar mengajar yang
berlangsung lebih menarik.
3. Bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan keefektifan proses belajar mengajar
disekolah.
b. Dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
c. Dapat memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan
model, strategi, maupun metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan
pembelajaran menggunakan multi-model.
Bab II
Kajian Pustaka
2.1 Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Direct Interaction
a. Pengertian model pembelajaran direct interaction
Menurut Suprijono (2009) pembelajaran langsung atau direct
interaction dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan itu
mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam
mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya
secara langsung kepada seluruh kelas. Menurut Suyono (2015)
pembelajaran langsung atau pengajaran langsung didefinisikan sebagai
model pembelajaran yang berorientasi pada tujuan dan distrukturkan
oleh guru, dan dengan landasan itu guru mentransformasikan
pengetahuan atau keterampilan secara langsung kepada siswa.
Menurut Nur (2011) model pengajaran langsung didasari oleh
teori behaviorisme dan teori perilaku. Model pengajaran langsung telah
dirancang secara khusus untuk membelajarkan siswa tentang
prosedural yang dibutuhkan untuk melaksanakan keterampilan
kompleks dan sederhana serta pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah demi langkah.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan
pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu.
Menurut Arrends (2012) model pengajaran langsung memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa
termasuk prosedur penilaian.
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan
agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dan
berhasil.
b. Sintaks model pembelajaran langsung atau direct interaction
Fase Peran guru

Fase 1: Guru menyampaikan tujuan,


menyampaikan informasi latar belakang
tujuan pembelajaran pelajaran, mempersiapkan siswa
dan mempersiapkan untuk belajar.
siswa.
Fase 2: Guru mendemonstrasikan
mendemonstrasikan keterampilan dengan benar untuk
ilmu pengetahuan memberikan informasi dengan
dan keterampilan. tahap demi tahap.

Fase 3: Guru merancang dan


Memberikan latihan memberikan bimbingan
terbimbing. pelatihan awal.

Fase 4: Mengecek apakah siswa sudah


Mengecek berhasil melakukan tugas dengan
pemahaman siswa baik dan memberi umpan balik.
dalam memberikan
umpan balik.
Fase 5: Guru mempersiapkan
Memberi kesempatan melakukan pelatihan
kesempatan untuk lanjutan, khususnya penerapan
pelatihan lanjutan pada situasi kompleks dan
dan penerapan. kehidupan sehari-hari.

(Arrends,2012)
Menurut Daniel Mujis dan David Reynold (dalam Suprijono,
2009:70-71), kelima fase pembelajaran langsung dapat dikembangkan
sebagai berikut:
a) Directing. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada seluruh
kelas dan memastikan bahwa semua peserta didik mengetahui apa
yang harus dikerjakan dan menarik perhatian peserta didik pada poin-
poin yang membutuhkan perhatian khusus.
b) Instructing. Guru memberi informasi dan menstrukturisasikannya
dengan baik.
c) Demonstrating. Guru menunjukkan, mendeskripsikan dan membuat
model dengan menggunakan sumber serta display visual yang tepat.
d) Explanning and illustrating. Guru memberikan penjelasan-penjelasan
akurat dengan tingkat kecepatan yang tepat dan merujuk pada metode
sebelumnya.
e) Questioning and discussing. Guru bertanya dan memastikan
keseluruh peserta didik ikut ambil bagian. Guru mendengarkan
dengan sesakma jawaban peserta didik dan merespons secara
konstruktif untuk mengembangkan belajar peserta didik. Guru
menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan tertutup. Guru
memastikan bahwa peserta didik dengan semua kemampuan yang
dimilikinya terlibat dan memberikan konstribusi di dalam diskusi.
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk memikirkan
jawabannya sebelum peserta didik menjawab.
f) Consolidating. Guru memaksimalkan kesempatan menguatkan dan
mengembangkan apa yang sudah diajarkan melalui berbagai macam
kegiatan di kelas. Guru dapat pula memberi tugas-tugas yang
difokuskan dengan baik untuk dikerjakan dirumah.
g) Evaluating pupil’s responses. Guru mengevaluasi presentasi hasil
kerja peserta didik.
h) Summarizing. Guru merangkum apa yang telah diajarkan dan apa
yang sudh dipelajari peserta didik selama dan menjelang akhir
pelajaran.
c. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran direct interaction
1) Kelebihan
a) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun
kecil.
b) Dapat digunakan untuk menekankan kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat
diungkapkan.
c) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep
dan keterampilan-keterampilan.
d) Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada
hasil-hasil dari suatu tugas. Hal ini penting terutama jika siswa
tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam
melakukan tugas tersebut.
e) Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan
refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi
dan memperbaikinya. Model pembelajaran langsung yang
menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan
mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang
cocok belajar dengan cara-cara ini.
2) Kekurangan
a) Karena guru merupakan pusat dalam cara penyampaian ini,
maka kesuksesan pembelajaran ini bergantung pada guru. Jika
guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias
dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
b) Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi
perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat
pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan
siswa.
c) Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini,
kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image
guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri,
antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
Menurut Rusman (2011) pembelajaran kooperatif merupakan
bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri
dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Cooperatif Learning menurut slavin (2009) merujuk pada berbagai
macam model pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi,
jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling
membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam
kelas kooperatif, para siswa diharapkan saling membantu, saling
mendiskusikan, dan beragumentasi untuk mengasah pengetahuan yang
dikuasai saat itu dan menutup kesengajaan dalam pemahamaan masing-
masing.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan, yaitu:
1) Hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif dapat
membantu siswa untuk memahami konsep yang sulit sehingga dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik dan lebih
lanjut dalam meningkatkan hasil belajar.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu, efek dari pembelajaran
kooperatif adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda
ras, budaya, kelas social, kemampuan ataupun ketidakmampuan
sehingga dalam pembelajaran siswa belajar untuk menghargai satu
sama lain.
3) Pengembangan keterampilan sosial, keterampilan yang diajarkan
dalam kooperatif adalah kerjasama dan kolaborasi, sehingga siswa
dapat berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan dimana saja
mereka berada. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan
pembelajaran diskusi biasa, dalam kooperatif konstribusi/kerjasama
individu sangat diutamakan dari keberhasilan kelompok (Nur,2011).

b. Sintaks model pembelajaran kooperatif


Fase Perilaku Guru

Fase 1 Guru menyampaikan tujuan pelajaran


yang akan dicapai pada kegiatan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menekankan
dan memotivasi siswa
pentingnya topik yang akan dipelajari
dan memotivasi siswa belajar

Fase 2 Guru menyajikan informasi atau materi


kepada siswa dengan jalan demonstrasi
Menyajikan informasi
atau melalui bahan bacaan

Fase 3 Guru menjelaskan kepada siswa


bagaimana caranya membentuk
Mengorganisasikan siswa
kelompok belajar dan membimbing
kedalam kelompok-
setiap kelompok agar transisi secara
kelompok belajar
efektif dan efisien

Fase 4 Guru membimbing kelompok-


kelompok belajar pada saat mereka
Membimbing kelompok
mengerjakan tugas yang diberikan
kerja dan belajar

Fase 5 Guru mengavaluasi hasil belajar


tentang materi yang telah dipelajari
Evaluasi
atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6 Guru mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun hasil
Memberikan
belajar individu dan atau kelompok
penghargaan

(Arrends,2012)
2.2 Penelitian Relavan
1. Penelitian oleh Jumiati (2008) yang berjudul Peningkatan Ketuntasan
Belajar siswa Konsep Lingkungan Menggunakan Multi Model Pada
Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 4 Bireuen, bahwa penggunaan multi model
dapat meningkatkan minat dalam belajar.
2. Penelitian oleh Jumiati (2008) yang berjudul Peningkatan Ketuntasan
Belajar siswa Konsep Lingkungan Menggunakan Multi Model Pada
Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 4 Bireuen, bahwa penerapan multi model
dalam pembelajaran memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan
tentang sesuatu dan bagaimana melakukan sesuatu.
2.3 Kerangka Berpikir Harapan :
1. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk
Fakta :
berperan aktif dalam proses pembelajaran,
1. Berdasarkan pengamatan langsung dikelas X
karena pada kurikulum ini pembelajaran
MIA 3 motivasi belajar siswa masih sangat menitik beratkan pada siswa (student
kurang. centered). Guru berperan sebagai fasilitator
2. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar dapat atau mediator serta perancang pembelajaran
disebabkan oleh metode maupun model yang agar siswa aktif mencari pengetahuan baru.
digunakan guru dalam mengajar belum dapat 2. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016
menyatakan siswa dituntut untuk memiliki
meningkatkan prestasi belajar siwa.
keterampilan berpikir dan bertindak, yaitu
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara
mandiri.

Masalah
Kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari materi kimia dikarenakan metode belajar yang kurang tepat.

Kajian Teori: Kajian Empiris:


1. Model pembelajaran direct interaction 1. Penelitian oleh Jumiati (2008) yang berjudul
2. Model pembelajaran kooperatif Peningkatan Ketuntasan Belajar siswa
3. Hasil Belajar Konsep Lingkungan Menggunakan Multi
Model Pada Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 4
Bireuen, bahwa penggunaan multi model
dapat meningkatkan minat dalam belajar.
2. Penelitian oleh Jumiati (2008) yang berjudul
Peningkatan Ketuntasan Belajar siswa
Konsep Lingkungan Menggunakan Multi
Model Pada Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 4
Bireuen, bahwa penerapan multi model
dalam pembelajaran memungkinkan siswa
memperoleh pengetahuan tentang sesuatu
dan bagaimana melakukan sesuatu.

Solusi
Permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan Menggunakan Multi Model di Kelas X
MIA 3 SMAN 1 Bangsal Mojokerto.
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah dengan menggunakan multi model dalam mengajarkan
mata pelajaran kimia khususnya pada materi struktur atom pada kelas X MIA
3 SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto.
Berdasarkan kerangka berpikir diatas yang mempengaruhi proses
belajar antara lain kurangnya motivasi belajar kimia dan rendahnya prestasi
belajar siswa dikelas. Dengan menerapkan multi model dalam pembelajaran
peneliti menduga dapat meningkatkan motivasi maupun prestasi belajar
siswa dikelas karena dapat menarik perhatian siswa dan antusias siswa dalam
proses pembelajaran kimia berlangsung.
Bab III
Metodologi Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
3.2 Lokasi & Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Driyorejo, di kelas X MIA 3, yaitu pada
semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 pada tanggal 15 Agustus- 31 Agustus 2018.
3.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X MIA 3 yang berjumlah 35 siswa.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan pembelajaran seperti biasa. Kemudian
melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran dikelas seperti mengamati motivasi
belajar siswa dan memberikan penugasan agar mengetahui tingkat prestasi belajar siswa
dikelas. Selanjutnya diterapkan pembelajarn dikelas menggunakan multi model yang
terdiri dari model pembelajaran diskusi, model pembelajaran direct instructions, dan
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kemudian penelitian diakhiri dengan melakukan
penilaian harian pada materi struktur atom yang telah diajarkan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran menggunakan multi model.
3.5 Instrumen Teknik Pengambilan Data
a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran merupakan lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat (observer) yang berisi tentang penilaian
terhadap keterlaksanaan model pembelajaran pada saat penerapan multi model yang
terdiri dari model pembelajaran diskusi, direct instructions, dan pembelajaran
kooperatif tipe STAD sesuai dengan RPP.
b. Lembar Tes Hasil Belajar
Lembar tes hasil belajar berupa tes kognitif yang berisi tentang sekumpulan soal
tentang materi struktur atom yang hasilnya bisa digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah menerapkan multi model.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis deskriptif kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menganalisis aktivitas siswa, tes kognitif siswa dan
keterlaksanaan pembelajaran.
- Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
Data pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Data yang diperoleh menggunakan kriteria seperti Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kriteria Penilain Kualitas
Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Nilai Keterangan

0 Tidak dilaksanakan

1 Kurang

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

Data pengamatan yang diperoleh kemudian diolah dengan bentuk presentase dengan
rumus:
𝛴 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑠
Kualitas keterlaksanaan tiap sintaks = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑎𝑘𝑠

Hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan menggunakan skala Likert seperti


pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kategori Penilaian Kualitas
Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Nilai Keterangan

0-1 Buruk

1,1 – 2 Cukup

2,1 – 3 Baik

3,1 - 4 Sangat Baik


- Analisis hasil belajar siswa
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Siswa dikatakan
tuntas apabila pada penilaian harian materi struktur atom mencapai nilai 65 dari skor
maksimal 100. Perhitungan nilai siswa pada setiap tes dilakukan dengan cara berikut:
𝛴𝐵
Nilai = x 100
𝑁

Keterangan:
𝛴B = Jumlah butir soal yang dijawab benar
N = Jumlah butir soal
Hasil belajar siswa dikatakan naik apabila hasil penilaian harian mencapai KKM, yaitu
sebesar 65.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator merupakan suatu tolok ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan suatu
kegiatan yang bersifat positif.
Tolok ukur keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
a Meningkatnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran kimia.
b Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi
struktur atom dengan hasil penilaian harian mencapai nilai KKM sebesar 65.
DAFTAR PUSTAKA

Duran Corebima, A. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.


Dimyati, 1988. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belaar Dan Pembelajaran.Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Dirjen Dikdasmen, 2002. Contextual Teaching and Learning. Jakarta :
Depdiknas.
Muslimin, Ibrahim, 2003. Pembelajaran Berdasarkan masalah. Jakarta: Depdiknas.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nasution, 1996. Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara.
Usman, Moh. User, 2000. Majalah Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Prawirahartono, Slamet, 1999. Biologi 1.Jakarta : Bumi Aksara
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta:
Kencana Media Group.

Anda mungkin juga menyukai