Anda di halaman 1dari 168

Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat,
pemerintah, maupun swasta. Adapun peran yang dilakukan oleh pemerintah tanpa
kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka,
maka tujuan mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri tidak akan tercapai.
Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu sangat mementukan keberhasilan program
pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 36 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa kesehatan merupakan
hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita – cita bangsa, kemudian sebagai pelaksana tugas di daerah Dinas
Kesehatan Provinsi Gorontalo tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
tahun 2012 – 2017.
Penyelenggaraaan pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal agar mampu menjawab tantangan
pembangunan kesehatan yang berkelanjutan termasuk konsistensi kebijakan,
keterlibatan lintas sektor, serta berdasarkan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat
yang mutakhir guna mencapai target derajat kesehatan masyarakat yang tertuang
dalam Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo, secara nasional mengupayakan pencapaian 1) Millenium Development
Goal’s (MDG’s) yakni Deklarasi Milenium yang lahir pada tahun 2000 dan disepakati
oleh 189 Negara anggota PBB untuk bersama – sama melaksanakan tujuan
pembangunan millennium (Millenium Development Goal’s) dengan menentukan target
keberhasilannya tahun 2015. 2) Indeks Pembangunan manusia (IPM) yaitu salah satu
indeks yang mengukur tentang tingkat pembangunan manusia yang diukur dari 3
(tiga) indikator yakni kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. 3) Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM), 4) Yang terus diupayakan saat ini yakni Indeks
Pembangunan Gender (IPG) yang menggambarkan tingkat ketimpangan gender yang

1
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

dilihat dari 3 (tiga) dimensi yakni kesehatan, reproduksi dan pemberdayaan


perempuan. Hal ini lebih dilakukan sejak adanya kebijakan nasional yang di tetapkan
melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN tahun 2010-2014 dan
dipertegas dalam instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarus Utamaan
Gender (PUG).
Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal pembangunan kesehatan saat ini telah
banyak memberikan kontribusi terhadap pencapaian derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu indikator pencapaiannya adalah diperolehnya IPM Provinsi Gorontalo
dengan nilai 71,31 pada tahun 2012, capaian ini terus meningkat dari tahun – tahun
sebelumnya yakni dengan nilai 70,82 di tahun 2011. Keberhasilan pembangunan
bidang kesehatan tersebut tidak terlepas peran dari pemerintah, masyarakat dan
swasta.
Sistem desentralisasi kesehatan yang telah diterapkan selama bertahun-tahun
memberi kesempatan daerah untuk lebih berperan dalam merencanakan dan
melaksanakan program kesehatan khususnya untuk kesehatan ibu dan anak, namun di
dalam pelaksanaannya banyak menghadapi kendala. Permasalahan utama yang saat
ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Provinsi Gorontalo adalah masih
tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan, penyakit maupun
komplikasi lainnya dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Menghadapi masalah ini
maka dilakukan berbagai upaya kesehatan yang mempunyai prioritas pada
peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak terutama pada masa kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan perawatan pada bayi dan anak. Upaya lain yang
dilakukan adalah melalui strategi pembangunan untuk mencapai kesetaraan gender
melalui identifikasi masalah, kebijakan dan perencanaan program yang berbasis gender
di bidang kesehatan, hal ini ditujukan untuk lebih memenuhi keadilan bagi kelompok –
kelompok yang lebih membutuhkan.
B. Maksud Dan Tujuan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 168 bab XIV disebutkan bahwa Untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien di perlukan informasi kesehatan. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan informasi tersebut, disusun buku Profil Kesehatan Provinsi
Gorontalo ini. Adapun Maksud penyusunan profil kesehatan Provinsi Gorontalo ini
adalah menyajikan data dan informasi kesehatan yang diharapkan dapat dipergunakan
oleh seluruh komponen baik ditingkat pusat, daerah, swasta dan bagi pengambil
kebijakan dengan harapan bahwa pembangunan kesehatan ini dapat diawali dari

2
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

proses perencanaan yang dilakukan secara komprehensif dengan data – data yang
akurat baik yang bersumber dari Kabupaten / Kota, lintas sector dan Dinas kesehatan
Provinsi sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Provinsi
Gorontalo yang akan datang dengan sasaran pelaksanaan program yang tepat.
Tujuan dari penyusunan profil kesehatan ini adalah disampaikannya gambaran
dan situasi kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan,
situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo 2012 adalah:
Bab I. Pendahuluan
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, sistematika penyajian profil
kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012.
Bab II. Gambaran Umum.
Berisi gambaran umum Provinsi Gorontalo yang meliputi keadaan geografis,
administrasi, kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan
lingkungan.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan
Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan
angka status gizi masyarakat.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan
Berisi uraian tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Pelayanan menurut indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan
Berisi uraian tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab VI. Kesimpulan
Berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu di telaah lebih lanjut dari Profil
Kesehatan Tahun 2012. Selain keberhasilan-keberhasilan dan hal-hal yang
masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

3
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

Provinsi Gorontalo di bentuk pada tahun 2001 berdasarkan Undang – Undang


Nomor 38 tahun 2000. Secara geografis Provinsi Gorontalo terletak di antara 0,19’ –
1,15’ Lintang Utara (LU) dan 121,23’ – 123,43’ Bujur Timur (BT). Sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Buol Toli – Toli (Sulawesi Tengah) dan Laut Sulawesi,
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala (Sulawesi Tengah), Sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Sebelah
Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini (Gorontalo). Peta wilayah Provinsi Gorontalo
di sajikan dalam gambar sebagai berikut :
Gambar : 2.1 Peta Provinsi Gorontalo

Provinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten yaitu Kota Gorontalo,
Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bone
Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara. Luas wilayah Provinsi Gorontalo adalah
12.435,00 km2 yang masing-masing Kabupaten/Kota memiliki luas sebagai berikut :

4
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Tabel : 2.1
Luas Wilayah Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km2) Persentase (%)
Kota Gorontalo 65,96 0,53
Kabupaten Gorontalo 2.143,48 17,24
Kabupaten Boalemo 1.736,61 13,97
Kabupaten Pohuwato 4.455,60 35,83
Kabupaten Bone Bolango 1.891,49 15,21
Kabupaten Gorontalo Utara 2.141,86 17,22
Provinsi Gorontalo 12.435,00 100
Sumber : BPS Prov. Gorontalo Tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas data yang bersumber dari data BPS Tahun 2013 luas
wilayah Provinsi Gorontalo terluas yakni Kabupaten Pohuwato 4.455,60 km2 dengan
persentase 35,83% diikuti oleh Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara
masing – masing 2.143,48 km2 dengan persentase 17,24% dan 2.141,86 km2 dengan
persentase 17,22%. Jumlah Kecamatan Tahun 2013 sebanyak 77 Kecamatan dengan
jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 731. Data jumlah Desa/Kelurahan meningkat
dibandingkan Tahun 2012 sejumlah 728 Desa/Kelurahan, peningkatan ini terjadi di
Kabupaten Boalemo bertambah 2 Desa dan Kabupaten Pohuwato bertambah 1 desa
menjadi 104.
Gambar : 2.2
Persentase Luas Daerah menurut Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo tahun 2013 mencapai 1.123.350 jiwa,


yang terdiri dari laki – laki sebanyak 554.473 jiwa dan perempuan sebanyak 568.877

5
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2012 yang diperoleh dari
data BPS tahun 2013 yakni mencapai 2,09%. Berikut jumlah sebaran penduduk per
Kabupaten/Kota menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table berikut :
Tabel : 2.2
Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kota Gorontalo 96.394 100.283 196.677
Kabupaten Gorontalo 183.681 191.090 374.771
Kabupaten Boalemo 70.493 73.281 143.720
Kabupaten Pohuwato 70.771 240.266 311.037
Kabupaten Bone Bolango 78.970 82.158 161.128
Kabupaten Gorontalo Utara 54.164 53.780 107.944
Provinsi Gorontalo 554.473 568.877 1.123.350
Sumber : BPS Prov. Gorontalo Tahun 2013

Gambar : 2.3
Piramida penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kabupaten / Kota se Provinsi Tahun 2013

Gambar piramida penduduk diatas menunjukkan jumlah penduduk Provinsi


Gorontalo tahun 2013 tertinggi terdapat pada kelompok umur 15 – 19 tahun dengan
persentase laki – laki 10,46% dan perempuan 9,78% sedangkan jumlah penduduk
terendah ada pada golongan umur 75 tahun ke atas dengan persentase laki – laki
0,96% dan perempuan 0,6%. Piramida ini juga menjelaskan bahwa adanya penurunan
tingkat kelahiran dibandingkan dengan tahun lalu yakni pada kelompok umur 0 – 4

6
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

tahun, dimana jumlah penduduk di usia tersebut laki – laki 9,46% dan perempuan
9,89% di tahun 2012 menurun di tahun 2013 dengan jumlah penduduk laki – laki
8,75% dan perempuan 9,41%. Keberhasilan program KB merupakan salah satu
kontribusi penurunan kelahiran pada masyarakat. (Data kependudukan
Kabupaten/Kota selengkapnya dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tahun 2013
tabel 2 dan 3).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI)
Indonesia menempati ranking 121 dari 187 negara. IPM Indonesia naik 3 peringkat
pada tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya yang menempati posisi 124 dari 187
negara di dunia. Nilai IPM Indonesia ini dilihat dari pembangunan manusia pada kelas
menengah. Adapun nilai IPM Provinsi Gorontalo tahun 2012 yakni 71,31, angka ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni 70,82. Sedangkan IPM
Nasional juga mengalami peningkatan dari 72,77 di tahun 2011 meningkat menjadi
73,29 di tahun 2012. Berikut dapat dilihat gambar trend IPM selang tahun 2002 sampai
dengan 2012.
Gambar : 2.4
Trend IPM Provinsi Gorontalo dengan IPM Nasional
Tahun 2002-2011

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo Tahun 2013

7
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

B. Gambaran Ekonomi

Mata pencaharian masyarakat Provinsi Gorontalo antara lain bidang pertanian,


perdagangan dan perikanan. Jumlah penduduk miskin di tahun 2013 yakni 17,51%,
persentase ini meningkat bila dibandingkan tahun 2012 yakni 17,33%. Strategi yang
perlu dilakukan guna penurunan angka kemiskinan yakni dengan menciptakan seluas-
luasnya lapangan pekerjaan di masyarakat guna meningkatkan pendapatan dan dapat
menyeimbangkan pengeluaran dalam rumah tangga masyarakat.
Gambar : 2.5
Persentase Kemiskinan Nasional dan Provinsi Gorontalo
Tahun 2003-2013

Sumber : Bappeda Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Gambaran secara makro perekonomian di Provinsi Gorontalo dapat dilihat melalui


besaran PDRB. PDRB terdiri dari 2 (dua) sisi pendekatan yaitu sektoral maupun
penggunaan. Dari sisi sektoral pada tahun 2012 PDRB provinsi Gorontalo atas dasar
harga berlaku (ADHB) adalah sebesar 10.368 Miliyar Rupiah. Sedangkan PDRB atas
dasar harga konstan 2000 (ADHK adalah sebesar 3.384 Miliyar Rupiah). Sedangkan
untuk PDRB Provinsi Gorontalo ADHB menurut penggunaan, pengeluaran konsumsi
rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar, yaitu sebesar 6.101,7 Miliyar
Rupiah diikuti oleh import luar negeri dan antar pulau sebesar 4.557,7 Miliyar Rupiah.
Laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui besaran perubahan nilai PDRB
ADHK tahun berjalan terhadap tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, laju pertumbuhan
perekonomian Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan yaitu mencapai 7,71% jika
dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang hanya sebesar
7,68%. Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo pada 3 tahun terakhir
mengalami peningkatan seperti yang di gambarkan sebagai berikut :

8
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 2.6
Trend laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo dan Nasional
Tahun 2004 - 2013

Sumber : Bappeda Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan trend laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi


Gorontalo, pada 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan
perekonomian masyarakat baik dari segi sektoral, penggunaan maupun daya beli
masyarakat. Hal ini berdampak positif bagi pembangunan di Provinsi Gorontalo ke
depan.

C. Gambaran Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Provinsi Gorontalo di fokuskan pada pemberian


kesempatan untuk penduduk agar memperoleh pendidikan yang layak terutama
penduduk dengan kelompok usia sekolah (umur 7 – 24 tahun), hal ini tentunya seiring
dengan tersedianya sarana dan prasarana yang sangat menunjang kualitas mutu
pendidikan yang di harapkan. Data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Gorontalo Tahun 2013 persentase penduduk yang masih sekolah menurut
kelompok usia sekolah/angka Partisipasi Sekolah (APS) sebesar 97,52% pada
kelompok umur 7 – 12 tahun, 82,57% pada kelompok umur 13 – 15 tahun dan
57,82% pada kelompok umur 16 – 18 tahun.
Sementara Angka Partisipasi Murni (APM) yang merupakan banyaknya penduduk
usia sekolah yang masih sekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya.
APM menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut :

9
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 2.7
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan
Provinsi Gorontalo tahun 2012

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo (Gorontalo dalam angka Tahun 2013)

Gambar diatas menunjukkan bahwa persentase tertinggi murid yang saat ini
sedang mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 92,21% disusul dengan
SMP/MTs sebesar 59,82% dan berkurang pada tingkat pendidikan SMA/MA yakni
44,67%. Hal ini menjelaskan upaya pemerintah terhadap masyarakat dalam menekan
Angka Putus sekolah (APS) maupun anak yang tidak pernah sekolah dari tahun ke
tahun menunjukkan hasil yang meningkat, dibuktikan dengan persentase murid SD
yang bersekolah di tahun 2012 hingga sekarang.
Data tingkat pendidikan yang bersumber dari profil Kabupaten / Kota se Provinsi
Gorontalo pada lampiran profil ini belum menggambarkan jumlah dan persentase di
tingkat Provinsi dikarenakan beberapa Kabupaten tidak bisa memperoleh data jumlah
murid yang sedang sekolah saat ini di selurauh tingkatan pendidikan. Sedangkan data
penduduk umur 10 tahun ke atas yang melek huruf tahun 2013 mencapai 55,58%.
Data ini hanya dilaporkan oleh 3 (tiga) Kabupaten/Kota yakni Kota Gorontalo,
Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten yang tidak memiliki data
pendidikan yakni Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten
Gorontalo Utara.

10
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

D. Visi dan Misi Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017


1. Visi

Visi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo yakni “Terwujudnya


Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan Ekonomi
Masyarakat yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo”.

2. Misi

Untuk mencapai visi daerah selang 5 (Lima) tahun ke depan, maka misi yang
di emban pemerintah daerah adalah :

a. Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi pemanfaatan


potensi kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan
infrastruktur pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan
mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendekatan kesesuaian
keahlian serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan
Kesehatan.
c. Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Perikanan dan
Kelautan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perkebunan dan Pariwisata yang
lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran
masyarakat serta memelihara dan melestarikan danau limboto sebagai sumber
persediaan air bersih, untuk pengembangan perikanan air tawar dan daerah
pariwisata dan meningkatkan pengelolaan DAS sebagai wujud memelihara
lingkungan (Pro Green).
d. Mengembangkan nilai – nilai religi dalam kehidupan bermasyarakat yang
rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara dan melestarikan keragaman
budaya dan adat istiadat serta memperkuat peran Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan terhadap anak, termasuk issue Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan.
e. Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk
meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta
menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi
birokrasi.
Tujuan pembangunan kesehatan dalam hal ini terdapat pada misi ke-2 yang
ditargetkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia dengan tingkat kualitas siap

11
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

pakai pakai, sekaligus bertujuan memberikan jaminan yang memadai melalui layanan
“Gratis” terhadap penyelenggaraan pendidikan dasar hingga menengah, termasuk di
bidang kesehatan melalui pola insentif yang diistilahkan Universal Total Coverage. Hal
ini menjadi peran strategis untuk memastikan pemerintah daerah menciptakan sistem
yang berkeadilan dari akses maupun mutu pelayanan kesehatan yang baik khususnya
bagi warga miskin (Pro-Poor).

Menyingkapi persoalan dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo,


maka pemerintah mengeluarkan kebijakan pembangunan kesehatan yakni melalui
Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017
yang menetapkan Visi, Misi dan Strategi maupun program – program kesehatan
sebagai berikut :

1. Visi
Visi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 2012-2017 adalah “Mewujudkan
Gorontalo Sehat, Mandiri dan Berkeadilan” dengan penjelasan sebagai
berikut : Sehat, adalah terwujudnya masyarakat untuk hidup sehat, memperoleh
akses atas sumber daya kesehatan, dan memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu dan terjangkau; Mandiri, adalah terwujudnya masyarakat mandiri
untuk hidup sehat, melalui upaya pencegahan; Berkeadilan, adalah terwujudnya
pelayanan kesehatan yang adil dan merata di Provinsi Gorontalo.

2. Misi
Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh
melalui misi sebagai berikut :

a) Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan


b) Menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan
berkeadilan.
c) Menggerakkan dan memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat.
d) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang merata.

e) Meningkatkan kapasitas aparatur dan kinerja layanan organisasi.

3. Tujuan

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 –


2017, Tujuan Jangka Menengah Pembangunan Kesehatan Provinsi Gorontalo
adalah ”Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat” yang dijabarkan

12
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

dana Tujuan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012-
2017 sebagai berikut :
a. Peningkatan status kesehatan gizi masyarakat,
b. Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan
lingkungan,
c. Peningkatan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan serta menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
d. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
e. Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil,
Perbatasan dan Kepualauan (DTPK),
f. Peningkatan kinerja aparatur dan layanan organisasi

4. Sasaran

Sasaran program yang ingin dicapai pada tahun 2013 sebagaimana Renstra
tahun 2012-2017 untuk mencapai tujuan diatas yakni :
a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat dengan :
1) Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 243,3/100.000 KH Tahun
2012 menjadi 200/100.000 KH Tahun 2013
2) Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 18,5/1000 KH Tahun 2012
menjadi 17/1000 KH Tahun 2013
3) Menurunkan prevalensi kekurangan gizi (standar WHO 2005) dari 14,44%
Tahun 2012 menjadi 14,22% Tahun 2013.
4) Meningkatnya Usia Harapan Hidup menjadi 67,52% Tahun 2013
5) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani menjadi 71%
6) Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompotensi
kebidanan menjadi 93,50%
7) Cakupan kunjungan bayi menjadi 85,45%
8) Angka Kematian Balita (AKABA) menjadi 19,70/1000 KH
9) Angka Kematian Neonatal (AKN) menjadi 11/1000 KH
b. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular melalui, :
1) Cakupan desa/kelurahan UCI menjadi 75%
2) Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
3) Cakupan penemuan dan penangan penderita penyakit TBC BTA Positif
86%
4) Cakupan penemuan dan penangan penderita DBD 100%

13
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

c. Meningkatnya fasilitas dan akses pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo


ditandai dengan :
1) Rasio posyandu per satuan balita : 11,65%
2) Rasio puskesmas per satuan penduduk : 0,08
3) Rasio Pustu per satuan penduduk : 0,24
4) Jumlah Posyandu : 1330
d. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin, melalui :
1) Jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis
sebanyak 170.392 Jiwa
2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin : 100%
e. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada 5 tatanan,
ditandai dengan:
1) Persentase rumah tangga yang ber-PHBS 67,5%
2) Persentase rumah tangga pengguna air bersih yang sehat : 63,5%
3) Persentase penduduk dengan akses sanitasi dasar yang layak : 60%
f. Meningkatnya perilaku masyarakat tentang penganekaragaman makanan khas
daerah Gorontalo, sehingga diharapkan persentase balita gizi buruk menurun
menjadi 4,03%.
g. Meningkatnya pemenuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal,
Terpencil, Perbatasan dan Kepualauan (DTPK), melalui :
1) Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk : 0,007
2) Rasio Dokter Gigi per satuan penduduk : 0,02
3) Rasio Dokter spesialis per satuan penduduk : 0,05
4) Rasio Dokter Umum per satuan penduduk : 0,26
5) Rasio Perawat per satuan penduduk : 1,23
6) Rasio Bidan per satuan penduduk : 0,66
7) Rasio Nutritionis per satuan penduduk : 0,27
8) Rasio apoteker per satuan penduduk : 0,06
h. Meningkatnya kapasitas aparatur Dinas Kesehatan.
i. Meningkatnya kinerja organisasi Dinas Kesehatan.

14
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

5. Strategi dan Kebijakan


Untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan, maka
strategi dan kebijakan yang diambil Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dalam
kurun waktu 2012-2017 adalah sebagai berikut :
a. Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan mengutamakan pada upaya
promotif dan preventif.
2) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
3) Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk
mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
4) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan.
5) Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang
merata dan bermutu.
6) Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,
berdayaguna dan berhasil guna.
b. Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
1) Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB
2) Perbaikan Gizi Masyarakat
3) Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan
4) Pengembangan sistem jaminan kesehatan masyarakat melalui pelayanan
kesehatan gratis bagi penduduk miskin.
5) Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu
dan penggunaan obat serta pengasan obat dan makanan.
6) Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana & kirisis
kesehatan
7) Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
8) Pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan
9) Peningkatan kualitas manajemen perencanaan program dan pembiayaan
kesehatan serta sistem informasi kesehatan

15
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

6. Program/Kegiatan :
Program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun
2013 ada 15 program dengan 46 kegiatan, untuk mendukung pencapaian sasaran
yang telah ditetapkan dengan rincian sebagai berikut :
a. Program pelayanan administrasi perkantoran
- Pelayanan jasa administrasi perkantoran
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
- Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran
c. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
- Bimtek peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
d. Program peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
- Penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan SKPD
- Rakor pelaksanaan anggaran pembangunan kesehatan tahun 2013
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Program obat dan perbekalanan kesehatan
- Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kefarmasian
- Peningkatan pengawasan dan bahan berbahaya
f. Program upaya kesehatan masyarakat
- Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas jaringannya
- Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
- Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
- Peningkatan pelayanan kesehatan dan penderita gangguan jiwa
g. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
- Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
- Pelayanan kesehatan pada kampung nelayan desa siaga aktif
- Bimtek pelayanan posyandu terintegrasi PAUD dan bina KB kepada kader
posyandu
- Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA)
h. Program perbaikan gizi masyarakat
- Pemberian tambahan makanan dan vitamin
- Pelatihan tenaga mulok ilmu gizi berbasis makanan khas daerah gorontalo
- Survey pemantauan status gizi keluarga sadar gizi
i. Program pengembangan lingkungan sehat
- Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
j. Program pencegahan dan penaggulangan penyakit menular dan tidak menular

16
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

- Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular langsung


- Peningkatan imunisasi
- Pencegahan Penularan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)
- Penanggulangan dan pencegahan penyakit tidak menular
- Survailance epidemiologi dan penanggulangan KLB
k. Program standarisasi pelayanan kesehatan
- Bimtek pelaksanaan program pembangunan
- Pembekalan dr/drg PTT dan pembinaan teknis dr/drg PTT
- Penyusunan Renja SKPD bidang kesehatan
- Rapat koordinasi penyusunan tenaga PTT dr/ drg/ bidan PTT dan tugsus
nakes tahun 2014
- Peningkatan pengolahan data dan sistem informasi kesehatan
- Bimtek bagi tim penilai angka kredit dan KTI jabatan fungsional kesehatan
- Penilaian tenaga kesehatan teladan
l. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
- Pelayanan sunatan masal
- Pengobatan masal
- Pelayanan rujukan pasien miskin keluar daerah
m. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
- Kemitraan bidan dan dukun melalui rumah tunggu persalinan kecamatan
IPM rendah
- Pendampingan puskesmas/ kecamatan IPM rendah dalam peningkatan
cakupan dan penerapan program kesehatan ibu dan anak
- Orientasi penggunaan dan pemanfaatan buku KIA bagi PKK, kader, dan
masyarakat
- Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dan penjaringan anak sekolah di
Kecamatan IPM rendah
n. Program pembinaan upaya kesehatan
- Pelayanan administrasi laboratorium kesehatan
o. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan mata
- Pelayanan kesehatan klinik mata.

17
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

Kesehatan sebagai hak asasi telah menjadi kebutuhan dasar dan menjadi
kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga mempunyai peranan
yang sangat fundamental karena merupakan komponen pembangunan yang memiliki nilai
investasi. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan tenaga siap pakai dalam hal ini menyiapkan
Sumber Daya Manusia yang sehat dan produktif. Lemahnya pembangunan di sektor
kesehatan dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (Human Development
Index) negara kita masih menempati posisi 124 dari 187 negara di dunia, situasi yang lain
dapat digambarkan melalui kualitas pelayanan kesehatan yakni Puskesmas sebagai
pelayanan dasar dan Rumah Sakit sebagai pelayanan rujukan masih dirasakan sangat
kurang dari segi kuantitas maupun kualitas secara merata. Dengan keadaan ini maka
derajat kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di Provinsi Gorontalo belum
memenuhi target yang diharapkan.

Berdasarkan Visi, Misi tersebut diatas pemerintah melakukan kegiatan – kegiatan


yang bertujuan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya.
Gambaran tentang derajat kesehatan selengkapnya meliputi indikator mortalitas,
morbiditas dan status gizi masyarakat. Mortalitas terdiri dari indikator Angka Kematian
Bayi (AKB) per-1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per-1000 Kelahiran
Hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Harapan Hidup
Waktu Lahir. Morbiditas dilihat dari indikator – indikator Angka Kesakitan Malaria per 1000
Penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru BTA +, Prevalensi HIV (Persentase Kasus
Terhadap Penduduk Beresiko), Angka Acute Flacid Paralysis (AFP) pada anak usia <15
tahun per 100.000 anak dan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per
100.000 Penduduk. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan
Status Gizi di bawah garis merah (BGM) dan jumlah kasus balita gizi buruk. Keadaan ini
masih dipengaruhi oleh keadaan social ekonomi dan budaya masyarakat yang
mengakibatkan perubahan kondidi kependudukan, mobilitas penduduk dan kondisi
lingkungan.

Situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo tahun 2013 dapat


dilihat dari capaian Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih
tinggi masing – masing 251,7/100.000 Kelahiran hidup dan 13,3/1000 Kelahiran hidup,
sedangkan Umur harapan Hidup saat ini rata – rata 67,88. Hal ini dipengaruhi berbagai

18
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

faktor antara lain kebijakan pemerintah yang dari tahun ke tahun lebih menekankan pada
upaya kuratif (pengobatan). Jaminan pelayanan kesehatan masyarakat menyeluruh (total
coverage) memudahkan masyarakat melakukan pengobatan jika sakit tanpa ada
dukungan untuk memperbaiki kualitas hidup dengan upaya preventif (Pencegahan).

Angka kesakitan saat ini diupayakan penemuan sebanyak – banyaknya terhadap


kasus penyakit sedini mungkin agar upaya pencegaran dan penanggulangan dapat
dilakukan secara efektif dan efisien. Misalnya gambaran penyakit salah satunya angka
kematian selama pengobatan TB (+) di Provinsi Gorontalo mencapai 3,9/100.000
penduduk, masih tingginya kematian akibat penyakit ini merefleksikan adanya hubungan
antara penderita penyakit dengan keadaan ekonomi atau tingkat kemiskinan masyarakat
serta budaya dalam mencegah dan mengobati penyakit secara tepat. Begitu pula dengan
situasi penyakit pada masyarakat lainnya seperti Malaria, HIV/AIDS, Kusta maupun
penyakit lainnya.

Cakupan program yang merupakan indikator – indikator derajat kesehatan


masyarakat Provinsi Gorontalo Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

A. Angka Kematian (Mortalitas)


Mortalitas atau kejadian kematian dalam masyarakat seringkali digunakan
sebagai indikator dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung
dengan melakukan berbagai survey dan penelitian. Mortalitas yang dibahas pada
profil kesehatan 2013 ini berpengaruh sangat signifikan terhadap derajat kesehatan
masyarakat, terdiri dari :

Angka Kematian Anak

1. Angka Kematian Neonatal (AKN) yakni kematian yang terjadi sebelum bayi
berumur 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu. Kematian neonatal diperlukan guna pencegahan dan penanganan
terhadap ibu maupun bayi dengan resiko kegawatdaruratan agar dapat segera
ditangani.
2. Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan
indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan
masyarakat sehingga program – program kesehatan banyak menitikberatkan
pada upaya penurunan AKB dimana AKB menunjuk jumlah bayi yang meninggal
antara fase kelahiran hingga bayi umur <1 tahun dibagi dengan jumlah
kelahiran hidup ditahun itu.

19
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

3. Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah balita sampai dengan usia 59
bulan (bayi + anak balita) yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu
tertentu per 1.000 kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang
sama.

Angka Kematian Ibu (AKI)

Kematian ibu maternal adalah kematian ibu karena kehamilan, melahirkan


atau selama nifas. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat
menggambarkan status kesehatan ibu dan gizi ibu dan pelayanan kesehatan pada
ibu. Angka Kematian Ibu merupakan jumlah kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan
ibu nifas dibagi dengan jumlah kelahiran hidup ditahun itu.

1. Angka Kematian Neonatal

Angka kematian neonatal adalah jumlah bayi usia sampai 28 hari yang
meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu per 1.000 kelahiran
hidup pada wilayah dan kurun waktu yang sama. Tinggi rendahnya Neonatal
Mortality Rate (NMR) berguna untuk menggambarkan 3 (tiga) hal yakni
Pelayanan Antenatal Care (ANC) yang berkualitas, Pelayanan Post Natal dan
Program pertolongan persalinan dan penanganan kasus kegawatdaruratan
neonatal essensial. Berikut jumlah kematian neonatal Kabupaten / Kota tahun
2013 sebagai berikut :

Gambar : 3.1
Jumlah dan Angka Kematian Neonatal Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

20
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Dari gambar diatas dapat diketahui jumlah kematian neonatal dari yang
tertinggi hingga terendah dan capaian Provinsi. Jumlah kematian neonatal
Provinsi Gorontalo tahun 2013 yakni sebanyak 202 bayi dengan angka kematian
sebesar (10/1000 Kelahiran Hidup), jumlah ini menurun dibandingkan kematian
neonatal tahun 2012 yakni sebanyak 231 kematian neonatal begitu juga
dengan Angka Kematian Neonatal di tahun 2012 yakni 11,76/1000 KLH. Hal ini
dikarenakan pelayanan kesehatan bayi melalui kunjungan ke sarana kesehatan
secara umum dilihat dari capaian Provinsi lebih meningkat dibandingkan tahun
– tahun sebelumnya, sehingga penanganan dan pengawasan terhadap bayi
sakit dapat segera ditangani. Penyebab lain menurunnya jumlah kematian
neonatal di Provinsi Gorontalo yakni Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) di
Provinsi Gorontalo tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar
75% menjadi 88,2% di tahun 2013. dimana jika kunjungan tinggi, maka
semakin cepat deteksi dini tanda – tanda bahaya pada neonatal ditemukan
sehingga semakin cepat penanganan diberikan. Dilihat dari data yang ada
kunjungan neonatal mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya
33,7% meningkat pada tahun 2013 sejumlah 39,8%, namun demikian
persentase penanganan terhadap faktor resiko komplikasi neonatal ini masih
rendah dan memerlukan upaya – upaya guna peningkatan ditahun yang akan
datang.

Kematian Neonatal Kabupaten / Kota tertinggi tahun 2013 terjadi di


Kabupaten Gorontalo sebanyak 65 kematian dan terendah di Kabupaten
Pohuwato sejumlah 16 kematian neonatal. Hal ini disebabkan Kabupaten
Gorontalo memiliki wilayah yang paling luas dengan jumlah penduduk yang
terbesar di Provinsi Gorontalo.

2. Angka Kematian Bayi dan Balita

Angka kematian bayi adalah jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal
disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup di wilayah
dan pada kurun waktu yang sama termasuk kematian neonatal dan bayi. Angka
kematian bayi terdiri dari angka kematian Neonatal yakni kematian yang terjadi
sebelum bayi berumur 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup pada satu
tahun tertentu. Angka kematian balita adalah jumlah balita usia sampai 59
bulan (bayi + anak balita) yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu per 1.000 kelahiran hidup.

21
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Di Indonesia angka kematian balita menurun 63% antara tahun 1990 dan
2012, terutama berkat upaya perluasan layanan imunisasi dan penggunaan
terapi rehidrasi oral untuk mengobati diare. Pembentukan lebih dari 250.000
pos kesehatan masyarakat (Posyandu) ditingkat desa dalam 25 tahun terakhir
yang menyediakan perawatan kesehatan khusus bagi ibu dan anak – anak serta
pelaksanaan program – program kesehatan dasar termasuk keluarga
berencana, gizi dan imunisasi juga memberikan kontribusi terhadap penurunan
jumlah kematian bayi dan anak.
Trend angka kematian Bayi dan Balita selengkapnya dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar : 3.2
Trend Angka Kematian Bayi dan Balita Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Angka kematian Bayi dan Balita dipengaruhi oleh persalinan yang


ditolong tenaga kesehatan yang saat ini mencapai 96,8% sehingga penanganan
kegawatdaruratan pada bayi dapat segera ditangani. Hal lain yang
mempengaruhi penurunan angka kematian bayi dan balita di Provinsi Gorontalo
tahun 2013 adalah kunjungan bayi dan balita, semakin tinggi kunjungan bayi
dan balita maka akan semakin dini mendeteksi resiko atau situasi kesehatan
bayi dan balita. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan bayi dari tahun 2012 yang mencapai 64% meningkat menjadi 75,2%
di tahun 2013. Penurunan angka kematian bayi ini juga dipengaruhi oleh
meningkatnya kapasitas tenaga kesehatan dalam penanganan bayi dan balita
sakit. Dimana tenaga kesehatan telah dilatih Penanganan Neonatal Komplikasi,
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Penanganan Bayi dan Balita Sakit,

22
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dan masih ada program lain
yang dilaksanakan bersama – sama pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota.
Pelatihan ini juga bukan lagi di khususkan untuk bidan seperti pelatihan yang
telah dilakukan sebelumnya tetapi dilakukan juga terhadap perawat dan dokter
di Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan dasar dengan tujuan agar
terbentuk tim di Puskesmas guna penanganan kegawatdaruratan bayi dan
balita. Dari angka kematian bayi dan balita per 1000 KLH di Provinsi Gorontalo
dapat dilihat jumlah kematian bayi dan balita sebagai berikut :
Gambar : 3.3
Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan jumlah kematian pada bayi dan balita,


dimana kematian bayi terbanyak terjadi di Kabupaten Gorontalo sebanyak 89
bayi dengan angka kematian 16,8/1.000 KLH disusul dari Kabupaten Boalemo
dengan jumlah kematian 69 bayi dan terendah Kabupaten Pohuwato sejumlah
20 kematian. Sedangkan trend angka kematian bayi dan balita di Provinsi
Gorontalo dari kurun waktu 2008 sampai 2009 mengalami fluktuasi yakni tahun
2008 13,5/1.000 KLH, tahun 2009 mengalami peningkatan yakni dengan angka
14,7/1.000 KLH, di tahun 2010 mengalami penurunan signifikan yakni
12,9/1.000 KLH kemudian terus meningkat ditahun 2011 dan 2012 sebanyak
18,7/1.000 KLH. Capaian ini mengalami penurunan di tahun 2013 hingga
13,3/1.000 KLH.

23
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. Kematian ibu yang dapat dilihat yakni kematian ibu
hamil, kematian ibu bersalin dan kematian ibu nifas. AKI merupakan upaya dan
tujuan dalam Millenium Development Goal’s yakni meningkatkan kesehatan ibu
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 yakni menurunkan angka
kematian ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990 – 2015
(102/100.000 KLH).

Secara Nasional dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2012, AKI
menunjukkan penurunan yang signifikan dari angka 390 dari tahun 1994
menjadi 228 di tahun 2007. Namun berdasarkan SDKI 2012, pada periode 2008
– 2012 AKI meningkat tajam menjadi 359 per 100.000 KLH. Jumlah kematian
ibu di Provinsi Gorontalo tahun 2013 mencapai 52 ibu, jumlah ini mengalami
peningkatan dibanding dengan tahun 2012 yakni 48 ibu. Untuk Provinsi
Gorontalo belum dapat menghitung Angka Kematian Ibu dikarenakan jumlah
kelahiran belum mencapai 100.000 kelahiran hidup, tetapi guna mengukur
capaian kinerja bidang kesehatan ditingkat daerah berdasarkan Renstra dan
Renja Dinas kesehatan Provinsi Gorontalo melalui komitmen antara Kepala
Daerah dalam hal ini Gubernur, Wakil Gubernur dan Satuan Kerja Dinas
Kesehatan maka untuk melihat keberhasilan program kesehatan ibu dihitung
dengan menggunakan jumlah dan angka kematian ibu. Hal ini sangat
dibutuhkan sebagai tolok ukur dalam perencanaan dan evaluasi bidang
kesehatan selanjutnya, sehingga setiap tahunnya tetap menghitung capaian
kinerja membandingkan jumlah kematian dengan kelahiran hidup dalam
konstanta 100.000. Tahun 2013 dari jumlah Kematian ibu sebanyak 52 ibu,
tertinggi terjadi pada kelompok umur 20 – 30 tahun seperti yang digambarkan
melalui grafik berikut :

24
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 3.4
Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Umur Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan jumlah kematian ibu berdasarkan golongan


umur dimana pada golongan umur <20 tahun jumlah kematian 5, tertinggi
terjadi di Kabupaten Gorontalo sebanyak 3 kematian ibu. Pada golongan umur
20 – 34 tahun ditahun 2013 terjadi 39 kematian ibu tertinggi di Kabupaten
Bone Bolango sebanyak 9 ibu, disusul pada kelompok umur >35 tahun terjadi 8
kematian ibu yang tertinggi dialami oleh Kabupaten Gorontalo. Kematian ibu
tertinggi pada kelompok umur 20 – 34 tahun, berdasarkan laporan dari bidang
Bina Gizi dan KIA Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo hal ini dikarenakan hal –
hal sebagai berikut :
- Upaya sosialisasi dan penyuluhan pada remaja mengenai bahaya menikah
dan mengalami kehamilan pada usia dini sudah dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan, lintas program serta lintas sektor dari tingkat Provinsi sampai
dengan tingkat Kabupaten secara kontinyu sehingga mampu menekan
kematian ibu dibawah umur 20 tahun.
- Umur 20 – 34 tahun adalah usia produktif seorang wanita, sehingga
kehamilan diusia ini lebih banyak di bandingkan dengan usia lainnya yang
secara tidak langsung juga menyebabkan resiko kematian terbanyak ada
pada range umur ini.
Jumlah penduduk dengan usia kehamilan tertinggi 20 – 34 tahun
dibuktikan juga dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tertinggi
di daerah perkotaan maupun pedesaan. Sehingga pada rentan umur tersebut

25
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

terdapat banyak resiko maupun kejadian kehamilan, bgitu juga kejadian


kematian.

Gambar : 3.5
Proporsi penduduk yang sedang hamil berdasarkan laporan rumah tangga
Menurut kelompok umur dan tempat tinggal, Indonesia 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

Sedangkan trend kematian ibu di Provinsi Gorontalo dari kurun waktu


tahun 2009 hingga 2013 mengalami fluktuasi yakni sebanyak 50 ibu mati
ditahun 2009, kemudian mengalami penurunan signifikan ditahun 2010
sebanyak 40 ibu mati. Selanjutnya pada tahun 2011 meningkat sebanyak 49 ibu
mati dan tahun 2013 meningkat lagi menjadi 52 ibu mati. Selengkapnnya dapat
dilihat melalui gambar berikut :

Gambar : 3.6
Jumlah dan Angka Kematian Ibu kurun waktu 5 (Lima) tahun
Provinsi Gorontalo Tahun 2009 – 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2009 – 2013

26
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Angka kematian ibu di Provinsi Gorontalo yang mengalami fluktuatif


selama kurun waktu 5 tahun ini menggambarkan bahwa masalah yang sama
yang menjadi penyebab kematian ibu belum terselesaikan dengan baik.
Masalah utama penyebab kematian ibu berdasarkan laporan dari penyebab
kematian ibu Kabupaten / Kota adalah Antenatal Care (ANC) yang belum
berkualitas sehingga penemuan dini resiko tinggi pada ibu hamil belum
maksimal. Hal berikut yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu
adalah kapasitas bidan dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri masih
rendah. Sesuai data kesehatan ibu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun
2013, dari 779 bidan yang berada di Provinsi Gorontalo (baik bidan PNS dan
bidan PTT) hanya 232 bidan yang telah dilatih Asuhan Persalinan Normal
(APN). Pelatihan APN bertujuan agar terlaksananya persalinan normal dengan
baik dan benar, selain itu penyebab lainnya adalah kepesertaan KB berkualitas
yang masih kurang. Hal – hal tersebut diatas yang memicu penyebab medis
pada kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Berikut persentase
penyebab kematian ibu Kabupaten / Kota tahun 2013.

Gambar : 3.7
Persentase Penyebab Kematian Ibu Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Dari gambar diatas dapat diketahui persentase penyebab kematian ibu di


Provinsi Gorontalo tahun 2013. Proporsi penyebab kematian tertinggi adalah
hipertensi sebanyak 28,8% (15 orang) dan perdarahan sebanyak 21,2% (11
orang), penyebab lainnya adalah infeksi 7,7% (4 orang), abortus 1,9% (1
orang), partus lama 1,9% (1 orang). Sedangkan untuk penyebab kematian

27
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

lain–lain sebesar 38,5% (20 orang) yakni dengan rincian penyebab sebagai
berikut :

- Kota Gorontalo : Jantung (2 orang)


- Kabupaten Gorontalo : Asma Bronkhial (1 orang) dan Urosepsis (1
orang)
- Kabupaten Boalemo : Kala II lama (1 orang), Prolaps Uterus (1
orang), Infact Miocard (1 orang), Acites (1
orang), Emboli Air Ketuban (1 orang), TBC (1
orang)
- Kabupaten Pohuwato : Gagal Ginjal (1 orang)
- Kabupaten Bone Bolango : Gagal Ginjal (1 orang), Emboli Air Ketuban (1
orang), Gagal Nafas (1 orang), Alergi (1 orang),
Kejang (1 orang), Odema Paru Akut (1 orang).

- Kabupaten Gorontalo Utara : Jantung (2 orang), Acites + Ikterus (1 orang).

4. Usia Harapan Hidup (UHH)

Usia Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja


pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang
rendah disuatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan
dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan
kalori termasuk program pembrantasan kemiskinan.

Tabel : 3.1
Capaian Usia Harapan Hidup (UHH) Provinsi Gorontalo
Tahun 2006-2012
Indikator 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Usia Harapan
65,6 65,9 66,2 66,4 66,8 67,1 67,88
Hidup

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo

Usia harapan hidup Provinsi Gorontalo dari kurun waktu tahun 2006
sampai 2012 mengalami peningkatan, dimana tahun 2006 capaian usia harapan
hidup 65,6 tahun terus meningkat hingga tahun 2012 mencapai 67,88 tahun.
Data ini cukup mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan IPM Provinsi

28
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gorontalo yang meningkat dari 70,82 ditahun 2012 meningkat menjadi 71,31.
Usia harapan hidup merupakan salah satu gambaran keberhasilan program
upaya kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi suatu daerah dan
negara. Meningkatnya upaya kesehatan melalui pelayanan kesehatan di
Puskesmas dan meningkatnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan
lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai
yang pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
memperpanjang usia harapan hidupnya.

B. Angka Kesakitan (Morbiditas)

1. Angka Kesakitan TB

Tuberculosis adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri yang


berpengaruh pada paru, sistim kekebalan tubuh yang baik dapat mengendalikan
penyakit ini. Menurut WHO penyakit TB adalah penyebab kematian yang besar
untuk ODHA diseluruh dunia, sehingga percepatan penanggulangan dan
pengendalian penyakit ini secara nasional ditargetkan melalui komitmen global
Millenium Development Goals (MDG’s) hingga tahun 2015 melalui goal 6 (enam)
yakni Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya.

Hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi penduduk Indonesia yang di


diagnosis TB Paru menurut Riskesdas 2013 yakni 0,4%. Gorontalo termasuk
dalam 5 (Lima) Provinsi dengan TB Paru tertinggi (0,5%), Provinsi lain adalah
Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), DKI Jakarta (0,6%), Banten (0,4%) dan
Papua Barat (0,4%). Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar : 3.8
Prevalensi TB Paru Menurut Provinsi
Tahun 2007 & 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

29
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Di Provinsi Gorontalo proporsi pasien TB Paru BTA Positif diantara


suspek yang di periksa dahaknya menggambarkan mutu dari proses penemuan
sampai diagnosis pasien serta kepekaan menetapkan kriteria suspek. Angkanya
berkisar antara 5% – 15%. Data yang bersumber dari profil kesehatan
Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo menggambarkan proporsi pasien TB
Paru Positif di antara suspek TB yang diperiksa, memperoleh hasil sebagai
berikut :
Gambar : 3.9
Proporsi Pasien Tb Paru Positif
Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa proporsi pasien TB paru


BTA positif diantara suspek yang diperiksa dahaknnya per Kabupaten/Kota di
Provinsi Gorontalo tahun 2013 tertinggi adalah Kabupaten Gorontalo Utara
9,92% dan terendah kabupaten gorontalo 6,69%. Angka ini termasuk kategori
baik karena masih dalam range 5% - 15%. Jika angka ini <5% kemungkinan
disebabkan oleh penjaringan suspek yang terlalu longgar, banyak yang tidak
memenuhi kriteria suspek atau terdapat masalah dalam pemeriksaan
laboratorium (negatif palsu). Sedangkan jika angka ini >15% mungkin
disebabkan oleh penjaringan terlalu ketat atau terdapat masalah dalam
pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Jumlah penderita TB Paru positif saat
ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu yakni dari jumlah
TB Paru (+) 1.756 penderita di tahun 2012 meningkat menjadi 1.842 penderita
di tahun 2013. Jumlah ini terbanyak di Kabupaten Gorontalo dan Kota
Gorontalo masing – masing 484 penderita dan 414 penderita. Angka penemuan

30
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

kasus baru (CDR) yang mencapai target di tahun 2013 yakni 86,5% dari target
yang telah ditentukan sebesar 85% dan CNR (Case Notification Rate) mencapai
163/100.000 penduduk tahun 2013.

2. Angka Kesakitan Pneumonia

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan


yang terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir
di seluruh dunia. Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri
dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi
napas >50 kali/menit), sesak dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu
makan berkurang). Di Indonesia menurut hasil Riskesdas insiden dan prevalensi
pneumonia tahun 2013 adalah 1,8% dan 4,5%. Lima Provinsi yang mempunyai
insiden dan prevalensi pneumonia tertinggi menurut umur adalah Nusa
Tenggara Timur (NTT) (4,6% dan 10,3%), Papua (2,6% dan 8,2%), Sulawesi
Tengah (2,3% dan 5,7%), Sulawesi Barat (3,1% - 6,1%) dan Sulawesi Selatan
(2,4% dan 4,8%). Hasil Riskesdas menyatakan Provinsi Gorontalo mengalami
insiden dan prevalensi pneumonia Tahun 2013 yakni 1,7% dan 4,1%.

Gambar : 3.10
Cakupan Penemuan Pneumonia Balita
Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013

Program pengendalian ispa menetapkan bahwa kasus yang ditemukan


harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus
ispa juga merupakan gambaran penatalaksanaan kasus ISPA. Pada grafik diatas
menunjukan bahwa angka penemuan kasus ISPA belum merata di

31
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

kabupaten/kota. Kabupaten Boalemo merupakan kabupten dengan capaian


penemuan tertinggi 93,4% (melebihi target Nasional 2013 yaitu 90%)
sedangkan kabupaten lain secara berurutan Kabupaten Bone Bolango 63%,
Kabupaten Gorontalo Utara 37,2%, Kabupaten Gorontalo 35,1%, Kota
Gorontalo 31% dan yang paling rendah cakupannya adalah kabupaten
pohuwato sebesar 24,4%. Cakupan penemuan secara umum di tingkat provinsi
baru mencapai 44,4% dan belum mencapai target Nasional , akan tetapi Jika
dibandingkan dengan capaian Nasional Tahun 2012 (23,4%) Provinsi Gorontalo
cakupannya sudah cukup baik.

3. Kasus HIV / AIDS

AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebut dengan


retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Virus AIDS menyerang sel darah
putih khususnya yang disebut dengan T-lymphocytes. Seseorang yang
terinfeksi HIV AIDS system kekebalan tubuhnya akan menurun drastis. Kasus
HIV /AIDS di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan termasuk
di Provinsi Gorontalo, sampai Desember 2013 kasus HIV/AIDS dilaporkan
berjumlah 148 orang. Persentase lebih besar terjadi pada laki-laki yaitu 71,4%
dan perempuan 28,6% serta didominasi oleh kelompok usia produktif 20 - 39
tahun.

Gambar : 3.11
Jumlah Kasus HIV/AIDS
Tahun 2003 - 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013

32
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan jumlah kasus di tahun 2003 sampai dengan


2013 yang secara kumulatif berjumlah 148 kasus, peningkatan jumlah kasus
HIV/Aids yang ditemukan dikarenakan intensifikasi penemuan kasus penyakit
menular untuk peningkatan penanganan terhadap kasus penyakit sedini
mungkin. Sehingga penderita penyakit lebih cepat mendapatkan pengobatan
dan pemutusan rantai penularan lebih cepat.

Gambar : 3.12
Jumlah Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Umur
Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013

Sebagaimana grafik diatas jumlah kasus AIDS lebih besar yaitu 21


kasus sedangkan kasus HIV berjumlah 14, jumlah kasus tertinggi berdasarkan
kelompok umur yakni 20-29 tahun sebanyak 15 kasus, kelompok umur 30-39
tahun sebanyak 13 kasus.

Berbagai kebijakan pemerintah diarahkan dalam penanggulangan AIDS,


salah satunya sejak tahun 1994 pemerintah Indonesia mengeluarkan
Keputusan Presiden No. 26 tahun 1994 dibentuklah Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) ditingkat Nasional yang kemudian disusul terbentuknya KPA seluruh
Provinsi dan masih banyak lagi kebijakan internasional terkait dengan
pengendalian lajunya epidemik HIV/AIDS. Dari kebijakan ini muncul langkah –
langkah prioritas yang mencantumkan program ini dalam perencanaan strategis
pembangunan kesehatan, menetapkan dan memperkuat KPA untuk
mengkoordinasikan upaya penanggulangan HIV/AIDS bersama perangkat
daerah lainnya.

33
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

4. Kasus Diare

Diare atau diarrhea adalah sebuah penyakit dimana penderita


mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau
feses dengan kandungan air berlebihan.

Gambar : 3.13
Prevalensi Diare per 1000 penduduk per Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2011 - 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota dan Program P2 Thn 2010 - 2013

Prevalensi diare menurun sampai tahun 2011 yakni 29,5 per 1000
penduduk. Tahun 2013 Prevalensi diare mengalami penurunan yakni 27,3 per
1000 penduduk, tertinggi capaian tahun 2013 terjadi di Kabupaten Gorontalo
dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan angka prevalensi 34, terendah
Kabupaten Pohuwato dengan angka prevalensi Diare 18. Sedangkan untuk case
fatality rate (CFR) saat KLB masih dibawah standar nasional yaitu 0,03%
(Nasional <1%).

5. Kasus Kusta

Kusta adalah penyakit infeksi menahun yang disebabkan kuman kusta


yang menyerang kulit dan saraf tepi yang disebut dengan mycobacterium
leprae. Dalam tubuh manusia, kuman dapat ditemukan dikulit, kelenjar
keringat, folikel rambut dan air susu ibu. Penyakit kusta (lepra) masih
merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup besar di Indonesia,
beban Kusta di Indonesia terbagi atas dua, yaitu provinsi dengan bebab kusta

34
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

rendah (low endemik) dan Provinsi dengan kasus baru 10 atau lebih (High
endemik). Tahun 2013 Provinsi Gorontalo masih termasuk kategori Provinsi
dengan beban kusta tinggi (High Endemik) dengan Penemuan kasus sebesar
19,23 per 100.000 penduduk, dengan proporsi terbanyak penderita adalah laki-
laki sebesar 62,96% dan perempuan sebanyak 37,04%. Demikian juga dengan
kasus pada anak dan angka kecacatan tingkat II yang peningkatannya
ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar : 3.14
Persentase Kasus Kusta pada Anak dan Cacat Tkt. II per Kabupaten/Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Gambar di atas menunjukkan angka proporsi cacat tk. II Provinsi


Gorontalo tahun 2013 sebesar 6,5% melebihi standar yang ditetapka secara
nasional yaitu <5%, adapun proporsi paling besar kasus dengan cacat tk. II
adalah di Kota Gorontalo (16,7%) dan yang paling kecil adalah Kabupaten
Gorontalo (1,7%). Angka proporsi cacat tk.II menunjukkan kinerja petugas
dalam case finding dan case holding, bisa diasumsikan kinerja petugas rendah
kemungkinan lain adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tanda
dini kusta.

Untuk kasus kusta pada anak secara Nasional di tetapkan targetnya


yakni <5%. Untuk Tahun 2013 Provinsi Gorontalo sebesar 9,7%, dengan
proporsi kasus kusta pada anak terbesar di kabupaten Bone Bolango sebesar

35
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

15,5% dan paling kecil di kabupaten boalemo. Tingginya kasus pada anak
menunjukkan masih tingginya penularan kusta di masyarakat.

6. Kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) per 100.000 Penduduk < 15 tahun

Acute Flaccid Paralysis (AFP) merupakan gejala awal dari penyakit polio.
AFP adalah semua anak < 15 tahun dengan kelumpuhan (paralysis/paresis)
yang sifatnya layuh (Flaccid) terjadi secara mendadak (Acute), bukan
disebabkan oleh ruda paksa. Data surveilans menyatakan insiden polio tertinggi
pada usia < 3 tahun (50 – 75%). Indikator yang harus dicapai pada surveilans
AFP ini adalah non polio AFP Rate dan specimen adekuat. Secara Nasional telah
memenuhi target yaitu >2 per 100.000 anak usia <15 Tahun, dengan specimen
adekuat >80%. Termasuk di Provinsi Gorontalo untuk tahun 2013 AFP Rate
Non Polio adalah 5,87 per 100.000 anak usia < 15 Tahun, akan tetapi angka
ini belum merata di kabupaten / kota.

Gambar : 3.15
Jumlah kasus AFP per Kabupaten/Kota
Provinsi Gorontalo dan AFP Rate per 100.000 penduduk usia < 15 tahun

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Gambar di atas menunjukkan jumlah kasus AFP per Kabupaten / Kota,


tertinggi kasus AFP terjadi di Kota Gorontalo sejumlah 7 kasus, Kabupaten Bone
Bolango sebanyak 4 Kasus, Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 3 kasus,
Kabupaten Boalemo dan Pohuwato masing – masing 2 Kasus dan terendah
Kabupaten Gorontalo 1 kasus. Adapun AFP rate (Non Polio) Provinsi Gorontalo
mencapai 5,87/100.000 penduduk usia <15 tahun.

36
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

7. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah atau demam dengue (DBD) adalah infeksi yang


disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk
menularkan atau menyebarkan virus dengue. Gejala dari demam dengue ini
adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak,
nyeri otot dan persendian. Jumlah kasus DBD yang dilaporkan di Provinsi
Gorontalo Tahun 2013 berjumlah 243 kasus dengan CFR yang cukup tinggi
yaitu 8,4%. Kasus DBD terbanyak terjadi di Kabupaten Gorontalo yaitu
sebanyak 122 kasus dan kasus paling sedikit di Kabupaten Boalemo (2 kasus),
sedangkan untuk CFR tertinggi adalah di Kabupaten Bone Bolango sebesar
6,1%. Selengkapnya per Kabupaten / Kota dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar : 3.16
Jumlah Kasus DBD dan CFR per Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Angka Insiden DBD Provinsi Gorontalo Tahun 2013 adalah 21,6 per
100.000 penduduk. Angka ini masih dibawah angka Nasional (52 per 100.000
penduduk), akan tetapi CFR di Provinsi Gorontalo masih tinggi (8,4%) melebihi
standar yang ditetapkan <1% Seperti halnya DBD, kasus chikungunyah
meningkat khususnya di daerah perkotaan. Untuk Tahun 2013 dilaporkan KLB
chikungunyah sebanyak 7 kali di Kota Gorontalo dan 1 kali di laporkan di
Kabupaten Gorontalo.

37
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

8. Kasus Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran


prioritas komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDG’s) tujuan
ke – 6 yakni perang terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.
Berbagai upaya untuk pengendalian penyakit malaria ini diantaranya
pencegahan dengan penggunaan kelambu dan penyemprotan dalam ruangan
agar terhindar dari nyamuk pembawa penyakit malaria. Jumlah kasus malaria di
Indonesia sejak tahun 2000 telah mengalami penurunan dari 3,62 kasus per
1000 penduduk pada tahun 2000 menjadi 1, 85 kasus per 1000 penduduk pada
tahun 2009. Kendati penggunaan teknik baru untuk mengukur insidensi yakni
melalui diagnosis klinis menunjukkan tingkat prevalensi nasional sebesar 2,89%
pada tahun 2010. Insiden tertinggi terjadi di Papua dengan angka 31,4% dan
terendah di Bali dengan 0,3%.

Gambar : 3.17
Insiden Malaria Menurut Provinsi
Tahun 2007 & 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Data Riskesdas sebanyak 15 Provinsi mempunyai prevalensi malaria di


atas angka Nasional sebagian besar berada di Indonesia Timur. Gorontalo
mempunyai Insiden malaria 0,2% dan Prevalensi 1,1%. Di Provinsi Gorontalo
kasus malaria dapat dilihat dari angka Annual Paracite incidence (API) yang
menunjukkan angka 1,2 per 1000 penduduk. Angka ini sudah mencapai target
Nasional dimana pemerintah telah menargetkan secara Nasional API sebesar
(1,25 per 1000 penduduk). Guna mengukur pencapaian API dalam upaya
pengendalian penularan malaria saat ini dilihat dari Angka Slide Positif Rate

38
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

(SPR), pencapaian di Provinsi Gorontalo masih tinggi yaitu 9,38% (Nasional


ditetapkan <5%) tertinggi di Kabupaten Pohuwato 27,5% dan paling rendah di
Kota Gorontalo 1,13%. Angka SPR tinggi menunjukkan bahwa ABER (Annual
Blood Examniation Rate atau sediaan darah yang diperiksa) masih rendah,
seharusnya jika ditemukan 1 kasus positif maka sediaan darah 5 rumah di
sekitar penderita dan masing-masing rumah, jadi minimal 25 orang.

Dari pencapaian SPR ini dapat dilihat kemungkinan masih terdapat kasus
lain disekitar penderita yang positif. Sehingga program pengendalian malaria
dengan pemeriksaan sediaan darah 5 rumah disekitar penderita positif harus
benar – benar dilaksanakan guna penemuan kasus sedini mungkin,
mengendalikan dampak penularan penyakit sekaligus menguji tercapaian target
penemuan kasus per 1000 penduduk di Provinsi Gorontalo. Jika program ini
dilaksanakan dengan baik maka tergambar jelas kondisi kasus malaria yang
sebenarnya di Provinsi Gorontalo dan semakin efektif pula upaya
pengendaliannya hingga pencapaian target API terus menurun sesuai kondisi
dimasyarakat.
Gambar : 3.18
Angka SPR (Slide Positif Rate) Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Dari gambar diatas menunjukkan persentase angka SPR (penderita


positif dengan pemeriksaan sediaan darah) terhadap kasus malaria masih
tinggi, angka Kabupaten / Kota tertinggi terjadi di Kabupaten Pohuwato yakni
27,5%, kemudian Kabupaten Boalemo 13,2%, terendah di Kota Gorontalo yakni

39
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

1,13%. Provinsi Gorontalo mencapai 9,38%, angka ini masih tinggi dari target
yang seharusnya dicapai yakni <5%.

9. Cakupan Desa / Kelurahan terkena KLB di tangani < 24 jam

Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut Departemen Kesehatan RI dalam


Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004 dijelaskan
sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu.
Berikut persentase KLB yang ditangani <24 jam di Provinsi Gorontalo.

Gambar : 3.19
KLB yang ditangani < 24 Jam per Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Target Nasional Kejadian Luar Biasa (KLB) ditangani < 24 jam adalah
90% pada Tahun 2013, untuk Provinsi Gorontalo pada Tahun 2013 mencapai
81,33%. Angka ini belum mencapai target Nasional, akan tetapi jika dilihat
trend kenaikan dari Tahun 2010 yakni 66% angka ini mengalami peningkatan
sehingga KLB di Provinsi Gorontalo dapat tertangani dengan baik. KLB yang
paling sering terjadi pada tahun 2013 adalah chikungunya dengan frekuensi
sebanyak 8 kali di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo dengan jumlah
penduduk yang terserang yakni berjumlah 416 orang. Selain KLB chikungunya,
Diare, DBD dan keracunan merupakan KLB dengan jumlah penduduk yang

40
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

diserang >50 orang. Jumlah KLB selengkapnya dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar : 3.20
Jumlah KLB Berdasarkan Jenis Penyakit / KLB
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Dari data KLB diatas dapat dilihat jumlah frekuensi dan penderita
terbanyak yakni Chikungunyah dengan jumlah frekuensi 8 kali dan jumlah
penderita terserang selama kurun waktu 2013 sebanyak 416 orang.terbanyak
berikutnya adalah DBD dengan frekuensi 4 kali dan jumlah penderita terserang
yakni 140 penderita, selain itu ada Diare dengan jumlah terserang 80 orang,
Keracunan 70 orang dan yang masing – masing kurang dari 50 terserang yakni
Malaria, Rabies dan AFP.

Upaya pengendalian KLB di Provinsi Gorontalo yakni dengan Surveilans


Epidemiologi dan KLB sistem kewaspadaan dini (SKD-KLB) berupa pengamatan
yang sistematis dan terus menerus yang mendukung sikap tanggap / waspada
yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan
masyarakat. Kegiatan ini berupa penyelidikan KLB pada pertama kali
mendapatkan informasi adanya KLB atau dugaan KLB. Penyelidikan
perkembangan KLB atau penyelidikan KLB lanjutan dan selanjutnya
penyelidikan KLB untuk mendapatkan data epidemiologi KLB atau pada saat
KLB berakhir.

41
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

10. Kasus Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat
yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik yaitu ditularkan
dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalui gigitan
hewan misalnya anjing, kucing, kera dan kelelawar. Rabies disebut juga
penyakit anjing gila. Berikut data yang bersumber dari program pengandalian
penyakit (P2) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengenai jumlah kasus
gigitan hewan penular rabies (GHPR).

Gambar : 3.21
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013

Selama Tahun 2013, KLB Rabies yang dilaporkan sebanyak 4 kali.


Gambar diatas menunjukkan jumlah Kasus gigitan yang terjadi pada Tahun
2013 di Provinsi Gorontalo adalah 508 kasus dengan CFR 1,6%. Jumlah kasus
terbanyak di Kabupaten Boalemo (137 kasus) tertinggi berikutnya di
Kabupaten Gorontalo (99 kasus), Kabupaten Bone Bolango (95 kasus) dan CFR
tertinggi di Kabupaten Gorontalo Utara (5%).

Berdasarkan data profil kesehatan pada Tahun 2009 tercatat kasus klinis
filariasis yang dilaporkan berjumlah 224 kasus. Program eliminasi dilaksanakan
melalui dua pilar kegiatan yaitu Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP)
filariasis kepada semua penduduk di kabupaten endemis dengan menggunakan
DEC 6mg /kg BB dikombinasi dengan albendazole 400mg sekali setahun selama

42
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

5 tahun serta tata laksana kasus klinis filariasis untuk mencegah dan
mengurangi kecacatan. Di Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan POMP selama
5 Tahun berturut sejak Tahun 2005, dan mulai Tahun 2012 telah melaksanakan
kegiatan TAS (Transmission Assesment Survey) yang bertujuan apakah setelah
kegiatan POMP selesai masih terjadi transmisi. Tahun 2012 di laksanakan
pertama kali di Kabupaten Boalemo. Kegiatan TAS dilaksanakan 2 Tahap.

C. Status Gizi Masyarakat

Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh


keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut
dapat dilihat dari variable pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang
badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan panjang tungkai (Gibson, 1990). Status
gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi di dalam
tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat – zat gizi dan digunakan secara efisien
akan tercapai status gizi optimal yang yang memungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat
setinggi mungkin. (Almatsir, 2001). Status gizi masyarakat dapat dilihat dari
indikator sebagai berikut :

1. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Indikator untuk menilai status gizi masyarakat yakni cakupan Berat


Bayi Lahir Rendah (BBLR). Berdasarkan pengertian BBLR adalah bayi baru
lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.
Dahulu neonates dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram disebut
premature. Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants (BBLR).

Dari data yang bersumber dari Profil Kesehatan kabupaten/Kota se


Provinsi Gorontalo, tahun 2012 jumlah BBLR sebanyak 560 bayi dengan
persentase 2,9%. Capaian ini meningkat di tahun 2013 yakni jumlah BBLR
sebanyak 721 bayi dengan persentase 3,5%. Penyebab adanya BBLR ini di
akibatkan oleh faktor kesehatan ibu pada saat hamil antara lain penyakit yang
berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum,
trauma fisik dan psikologis, diabetes Melitus, Toksemia Gravidarum dan
Nefritis Akut. Penyebab usia ibu hamil juga sangat mempengaruhi terjadinya
BBLR, usia yang masih muda pada ibu hamil banyak mengakibatkan kejadian

43
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

prematuritas tertinggi di masyarakat. Data BBLR Kabupaten / Kota


selengkapnya dapat dilihat dari gambar berikut :
Gambar : 3.22
Jumlah dan Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Dari gambar diatas dapat dilihat jumlah BBLR tertinggi di Kabupaten


Gorontalo yakni 244 bayi dengan persentase 3,7%, tertinggi ke dua terjadi di
Kabupaten Gorontalo Utara sejumlah 122 bayi dengan persentase 5,6%.
Kejadian BBLR terendah di Kabupaten Pohuwato sejumlah 59 bayi dengan
persentase 2,3%. BBLR terjadi dikarenakan faktor kesehatan ibu selama hamil
dan faktor pemeriksaan ibu hamil pada sarana kesehatan sangat menentukan
terjadinya BBLR. Faktor lain yang berpengaruh yakni kualitas dari pelayanan
Antenatal Care (ANC) terpadu dan terintegrasi yang kurang maksimal. Jika
kualitas ANC baik maka penemuan / deteksi dini faktor resiko ibu hamil dapat
diatasi sejak dini pula. Saat ini intervensi yang sering dilakukan cenderung
setelah bayi dilahirkan bukan pada saat ibu hamil melalui pengawasan pada
ibu yang mempunyai faktor resiko tertentu.

Solusi yang dilakukan yakni memasukkan dalam perencanaan


terpadu untuk pelayanan ANC sesuai waktu pelaksanaan ANC yang harus
dilakukan, misalnya pada saat ibu hamil trimester pertama sampai ketiga
dilakukan pengawasan bagi ibu yang beresiko sehingga kasus BBLR dapat
diatasi sejak dini dengan membuat program konsumsi makanan dan vitamin
bagi ibu hamil. Saat ini jumlah penyebab kematian bayi terbanyak
dikarenakan faktor BBLR, begitu juga dalam hal penanganannya harus dari

44
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

segi gizi dan KIA. Sebagai perbandingan capaian BBLR Provinsi Gorontalo,
dapat pula dilihat hasil RISKESDAS Nasional tahun 2013.
Gambar : 3.23
Kecenderungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada balita
Indonesia Tahun 2010 dan 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

2. Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Prevalensi Gizi Kurang

Guna mengukur tingkat status gizi masyarakat di Provinsi Gorontalo


pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan
kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) yang merupakan tindakan dan
perhatian terhadap kasus gizi buruk yang terjadi. Gizi buruk merupakan
masalah yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus, serta perlu
penanganan yang cermat dan sistematik, hingga diketahui akar penyebabnya
dan selanjutnya disiapkan program strategik untuk mencegah agar kasus gizi
buruk tidak terjadi, dan kasus gizi kurangyang ada tidak jatuh ke kasus gizi
buruk. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah antara lain melalui
revitalisasi Posyandu dalam meningkatkan kapasitasnya mendukung
pelaksanaan surveilans gizi atau Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-Gizi.
Pemantauan Status Gizi (PSG) adalah salah satu metode penilaian
status gizi penduduk, khususnya anak balita, dan merupakan bagian dari
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Sedangkan KADARZI adalah
keluarga yang mampu mengenali masalah gizi anggota keluarganya dan
mampu mengatasi masalah tersebut baik sendiri maupun dengan bantuan
pihak lain. Melalui pelaksanaan PSG-KADARZI diharapkan tersedia informasi
status gizi balita dan perilaku keluarga sadar gizi yang terintegrasi secara

45
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

berkala. Hal ini bermanfaat untuk keperluan perencanaan, penetapan


kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi, (Laporan PSG Provinsi
Gorontalo, 2013). Persentase status gizi di Provinsi Gorontalo dapat dilihat
dari gambar berikut :
Gambar : 3.24
Persentase Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Prevalensi Kurang Gizi
Tahun 2013

Sumber : Laporan PSG Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan gambaran status gizi yang dilihat dari


indikator Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Prevalensi gizi kurang. Dari hasil
pemantauan status gizi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo diperoleh hasil capaian Gizi kuran di Provinsi Gorontalo mencapai
8,1%, kontribusi terbesar ada pada Kabupaten Pohuwato yakni 10,9%
masyarakat dengan gizi kurang. Sedangkan gizi buruk mencapai 2,2% dengan
tertinggi ada pada Kabupaten Gorontalo sejumlah 3,4%. Angka ini terus
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil survey PSG di tahun
2012 dimana prevalensi gizi kurang mencapai 14,44% menurun di tahun 2013
hingga mencapai 10,3%. Capaian ini cukup signifikan mengingat perlunya
upaya menekan angka kekurangan gizi dimasyarakat harus terus dilakukan,
program pemantauan status gizi dan pemulihan gizi melalui sarana pelayanan
dasar maupun Theurapeutic Feeding Center (TFC) di semua Kabupaten / Kota
sangat mempengaruhi perbaikan gizi pada masyarakat terutama balita.
Program inovasi lainnya yang dilaksanakan yakni kurikulum Ilmu Gizi berbasis
Makanan Khas Gorontalo, hal ini dilakukan dalam upaya pemutusan penyebab
gizi kurang dan buruk melalui makanan sehingga masyarakat khususnya usia
sekolah menerapkan kebiasaan konsumsi makanan yang mudah diperoleh
sehari – hari tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi.

46
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan msyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan pemerintah


maupun swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan mencakup
upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar. Upaya kesehatan di
Provinsi Gorontalo diutamakan pada pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi antara lain
pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di
sarana kesehatan mulai Posyandu, Poskesdes, Puskesmas sampai Rumah Sakit.

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan


kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo, 2010 hal. 278). K1 merupakan gambaran besaran ibu
hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. sedangkan K4 adalah gambaran ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali,
dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan
ke tiga umur kehamilan. (Juknis SPM, Kementerian Kesehatan RI 2008).

Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 Provinsi Gorontalo menurut data


profil kesehatan Kabupaten / Kota menunjukkan adanya pencapaian target, yakni
K1 target SPM 95% dan K4 target SPM 95%. Cakupan tahun 2013 ini tidak
mengalami perubahan yang signifikan disbanding tahun 2012 dimana persentase
K1 tahun 2013 mencapai 100,8% dan berada diatas target nasional. Sedangkan
cakupan K4 tahun 2013 yakni 88,3% masih diperlukan upaya untuk mencapai
target nasional tersebut. Kesenjangan antara K1 dan K4 tidak terlalu jauh, hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi ibu hamil dalam memeriksakan diri ke petugas
kesehatan sudah cukup baik namun tetap tidak melupakan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

47
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menunjukkan kunjungan


pertama (K1) ideal di Provinsi Gorontalo mencapai >60%. K1 ideal yakni
indikator untuk melihat frekuensi yang merujuk pada periode trimester saat
melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan K4 Kementerian Kesehatan
menetapkan K4 sebagai salah satu indikator ANC. (Direktorat Bina Kesehatan
Ibu, Kemkes RI 2010). Berikut gambaran cakupan indikator ANC K1 ideal dan
ANC K4 Indonesia tahun 2013 berdasarkan data Riskesdas tahun 2013.

Gambar : 4.1
Cakupan Indikator ANC K1 ideal dan ANC K4 menurut Provinsi,
Indonesia 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

Sedangkan capaian Provinsi Gorontalo menurut laporan Kabupaten / Kota


cakupan K1 dari tahun ke tahun sudah memenuhi target SPM yang telah
ditetapkan dan K4 ibu hamil menurun dari angka K1 yakni 88,3%. Capaian
tertinggi K4 ada di Kabupaten Pohuwato sejumlah 93,7%, kemudian ke dua di
Kota Gorontalo mencapai 93,4%, disusul Kabupaten Bone Bolango dengan
capaian 90,2%, Kabupaten Gorontalo Utara 86,1% dan terendah Kabupaten
Gorontalo 85,2 serta Kabupaten Boalemo 84%. Kunjungan ibu hamil ini harus
terus diupayakan hingga memenuhi target SPM, agar ibu yang memiliki resiko
tinggi terhadap kehamilan maupun persalinan dapat diketahui dan di pantau oleh
tenaga kesehatan sampai bulan terakhir kehamilan.

48
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.2
Persentase Cakupan K1 dan K4 Berdasarkan Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

2. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi


Kebidanan

Yang di maksud persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah


persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meliputi dokter spesialis
kebidanan dan kandungan, dokter umum dan bidan. Tenaga kesehatan
merupakan orang yang memiliki keahlian dalam membantu persalinan sehingga
keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Persalinan oleh tenaga kesehatan di
Provinsi Gorontalo rata – rata memperlihatkan kenaikan dibandingkan tahun
2012. Persalinan nakes akan mampu memberikan daya ungkit penurunan AKI
dan AKB, jika dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar. Kenyataan yang ada selama ini masih
terdapat persalinan nakes yang masih dilaksanakan diluar fasilitas kesehatan
atau dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang belum memenuhi standar.

Pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yakni diketahuinya


kelainan atau resiko secara dini pada ibu hamil sehingga dapat sesegera mungkin
merujuk yang bersangkutan ke sarana kesehatan yang ada. Banyaknya kasus
keterlambatan penanganan persalinan di sarana kesehatan mengakibatkan
kematian pada ibu dan bayi. Terjadinya kematian ibu banyak disebabkan karena
kondisi darurat perdarahan, hipertensi, eklampsi dan penyebab lainnya yang

49
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

sebagian telah disertai dengan komplikasi sehingga menyulitkan pada saat


persalinan. Berikut gambaran persalinan nakes di Provinsi Gorontalo :

Gambar : 4.3
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan adanya peningkatan persalinan yang di


tolong oleh tenaga kesehatan, yakni pada tahun 2012 persentase persalinan
nakes 90,5% dan meningkat di tahun 2013 menjadi 96,8%. Kenaikan persalinan
oleh tenaga kesehatan ini tertinggi di Kabupaten Gorontalo Utara dengan capaian
109,1%. Berikutnya di Kabupaten Pohuwato sebanyak 103,5% sedangkan
Kabupaten lainnya rata – rata capaian persalinan nakes diatas dari 90% di tahun
2013. Capaian ini diharapkan tetap dilaksanakan sehingga terus mencapai target
95%.

Dari hasil Riskesdas tahun 2013 menyajikan proporsi tempat bersalin di


fasilitas kesehatan (RS, RB/klinik/praktek nakes,Puskesmas/Pustu) dan Polindes
/Poskesdes serta dirumah menurut karakteristik. Pada kelompok ibu berumur
resiko tinggi (umur ibu kurang dari 20 tahun dan umur 35 tahun ke atas)
nasional lebih banyak yang melahirkan dirumah mencapai 64,5%. Peningkatan
persalinan oleh tenaga kesehatan dikarenakan peningkatan jumlah bidan di
sarana kesehatan sehingga mampu melakukan pertolongan persalinan,
meningkatnya jumlah rumah tunggu sebagai tempat sementara untuk upaya
menuju ke sarana kesehatan terdekat ibu yang akan melakukan persalinan.
Tahun 2012 sebanyak 41 rumah tunggu dan tahun 2013 sebanyak 28 rumah

50
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

tunggu, faktor berikutnya adanya kepesertaan jaminan kesehatan untuk


memudahkan pembiayaan masyarakat yang akan melakukan persalinan.

Gambar : 4.4
Proporsi Kelahiran 1 Januari 2010 sampai saat wawancara
menurut tempat bersalin dan Provinsi, Indonesia Tahun 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan 70,4% kelahiran pada periode 1 janiari 2010


saat wawancara terjadi di fasilitas kesehatan di polindes/poskesdes dengan
persentase tertinggi di rumah bersalin, klinik, praktek dokter/praktek bidan
(38,0%) dan terendah di poskesdes/polindes (3,7%), namun masih terdapat
29,6% yang melahirkan dirumah/lainnya. Provinsi Gorontalo mencapai 68% ibu
yang melahirkan pada fasilitas pelayanan kesehatan sedangkan masih ada
sekitar 32% yang melahirkan dirumah/lainnya. Dari data tersebut dapat dilihat
Provinsi Gorontalo masih memerlukan perhatian terhadap persalinan oleh tenaga
kesehatan baik di fasilitas kesehatan atau rumah, karena masyarakat Gorontalo
sebagian masih menempati daerah terpencil dengan tingkat pendidikan rendah
sehingga pengetahuan dan jangkauan untuk melakukan persalinan masih perlu
ditingkatkan lagi. Upaya pemerataan tenaga kesehatan yang berkompeten untuk
menolong persalinan dan upaya pemerataan fasilitas kesehatan perlu dilakukan
pemerintah guna menekan serendah – rendahnya jumlah kematian ibu yang
masih tinggi di Provinsi Gorontalo.

51
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

3. Peserta KB Baru dan KB Aktif

Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut Undang – Undang (UU) No.


52 tahun 2009 pasal 1 (8) dalam Arum dan Sujiatini (2009) tentang
perkembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Jenis – jenis peserta
KB yakni peserta KB baru, peserta KB lama dan peserta KB aktif. Sedangkan
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Adapun tujuan KB
yakni meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan norma
keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat
yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.

Target nasional mengenai kesehatan reproduksi yang akan dicapai hingga


tahun 2015 yang terangkum dalam indikasi keberhasialn Millenium development
Goals (MDGs) adalah cakupan layanan KB pada pasangan usia subur (PUS) 70%.
Penurunan prevalensi kehamilan “4 terlalu” mencapai 50%, penurunan kejadian
komplikasi KB serta penurunan angka drop out pengguna alat kontrasepsi. Pada
kenyataan dilapangan cakupan peserta KB aktif yang tinggi belum menjamin
kematian ibu rendah karena tingkat pengetahuan terhadap kontrasepsi jangka
panjang sehingga masih perlu konseling kepada petugas kesehatan di tingkat
dasar agar petugas kesehatan dapat memberikan sosialisasi atau pengetahuan
ke masyarakat tentang kontrasepsi jangka panjang dan pengaruh positifnya
terhadap pasangan usia subur. Kematian ibu cenderung dialami oleh pasangan
usia subur yang menggunakan kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik
karena ketidaksesuaian penggunaan sehingga banyak menyebabkan kehamilan
yang tidak diinginkan. Lebih lanjut kahamilan yang tidak diinginkan tersebut
dapat memicu terjadinya abortus dan faktor resiko lainnya yang merupakan
penyebab utama kematian ibu saat ini, tetapi hal tersebut tidak membuat PUS
beralih untuk memilih kontrasepsi jangka panjang dikarenakan faktor kurangnya
pengetahuan akan manfaat MKJP, faktor takut dan malu saat pemasangan alat
kontrasepsi dan faktor seringnya tidak tersedia alat kontrasepsi jangka panjang
yang dipilih oleh masyarakat di layanan kesehatan.

52
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Berikut jenis kontrasepsi yang digunakan dan kondisi kondisi di Provinsi


Gorontalo yakni Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang terdiri dari
IUD, MOP, MOW dan Implan. Sedangkan jenis kontrasepsi Non MKJP terdiri dari
Suntik, Pil dan Obat Vagina. Di Provinsi Gorontalo kondisi tahun 2013 peserta KB
aktif sejumlah 117.828 peserta PUS dengan persentase 66,6%. Peserta KB baru
dari sumber Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo di tahun 2013 yakni
sejumlah 29.154 peserta dengan persentase 72,8%. Jumlah peserta KB aktif
tahun 2013 ini lebih rendah dibandingkan dengan jumlah peserta KB tahun 2012
sejumlah 147.345 PUS. Perbandingan peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi
yang digunakan oleh PUS selengkapnya dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut :

Gambar : 4.5
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten / Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Gambar diatas menunjukkan proporsi kontrasepsi aktif di Kabupaten /


Kota tahun 2013 terbanyak menggunakan kontrasepsi Suntik sebanyak 34,9%,
tertinggi berikutnya penggunaan kontrasepsi Pil sebanyak 27,8%, kemudian
Implan sebanyak 17,7% dan terendah penggunaan terhadap kontrasepsi Medis
Operatif Pria (MOP) sebanyak 0,4%. Dewasa ini angka kematian ibu terus
meningkat, program keluarga berencana (KB) ini diselenggarakan oleh
pemerintah dengan tujuan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, yang
nantinya diharapkan dapat berkontribusi dalam penyelamatan terhadap ibu dan
peningkatan mutu sumber daya manusia.

53
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

4. Desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI)

Desa UCI (Universal Child Immunization) adalah desa dengan 80% anak
usia <1 tahun di desa tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
sesuai umur yang terdiri dari HB0 1x, BCG 1x, DPTHB 3x, Polio 4x,Campak 1x. di
Provinsi Gorontalo tahun 2013 capaian UCI 80%, perolehan ini meningkat
dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 77,9%. Cakupan UCI
desa per Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo selengkapnya dapat dilihat pada
gambar berikut :

Gambar : 4.6
Cakupan UCI Desa per Kabupaten/Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Untuk Tahun 2013 Cakupan Desa UCI di Provinsi Gorontalo adalah 80%
dengan cakupan tertinggi Kabupaten Boalemo 95,1 % dan Terendah Kota
Gorontalo 68%. Membandingkan kembali cakupan UCI tahun 2012 dan 2013
dalam persentase yakni Kota Gorontalo (80 & 68), Kabupaten Gorontalo (100 &
73,7), Kabupaten Boalemo (90,2 & 95,1), Kabupaten Pohuwato (75,2 & 90,5),
Kabupaten Bone Bolango (69,1 & 84,2) dan Kabupaten Gorontalo Utara (59,3 &
70,7). Sedangkan target Nasional UCI Tahun 2013 adalah 90%, sehingga
program ini belum mencapai target nasional.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa capaian UCI yang mengalami
peningkatan signifikan yakni Kabupaten Bone Bolango dari capaian 69,1% tahun
2012 meningkat menjadi 84,2% tahun 2013. Sebaliknya yang mengalami
penurunan capaian yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Hal ini perlu

54
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

mendapatkan perhatian dan upaya – upaya penanganan terhadap bayi yang


belum mendapatkan imunisasi lengkap. Perlunya penjaringan yang dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas masing – masing Kabupaten / Kota hingga target 90%
anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, perlu adanya sarana dan prasarana
yang mudah di jangkau dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi
dasar sehingga dapat membawa bayi untuk dilakukan imunisasi secara berkala.

Tidak tercapaianya UCI Desa dipengaruhi pula banyaknya bayi yang tidak
di imunisasi. Berikut analisis Persentase Drop Out Cakupan DPT HB1 - Campak
per Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2013. Target Nasional imunisasi
BCG adalah >95%, Provinsi Gorontalo Cakupan Imunisasi BCG Tahun 2013
mencapai 100%, tetapi masih terdapat 1 kabupaten yang belum mencapai target
yaitu Kabupaten Boalemo cakupannya 82%. Cakupan BCG merupakan indikator
keterjangkauan program. Angka Drop Out (DO) DPTHB1-Campak secara Nasional
di tetapkan nilainya <5%. Angka ini menunjukkan efektivitas program. Untuk
Tahun 2013 angka Drop Out di Provinsi Gorontalo masih di bawah 5%, akan
tetapi yang menjadi perhatian adalah angka drop out yang nilainya minus yaitu
Kabupaten Pohuwato (-2,77%) dan Kabupaten Gorontalo Utara (-5,45%).

5. Cakupan Imunisasi Campak

Target Nasional Imunisasi Campak > 90%, Provinsi Gorontalo cakupan


Imunisasi campak Tahun 2013 mencapai 99,9%. Cakupan Imunisasi campak
merupakan indikator tingkat perlindungan program, angka yang telang dicapai
tahun 2013 terus meningkat dari tahun ketahun dibandingkan tahun 2012 yang
mencapai angka 98,8%. Imunisasi campak di Provinsi Gorontalo menunjukkan
pencapaian diatas target nasional, namun hal ini belum seiring dengan capaian
UCI dimana imunisasi dasar lengkap harus diperoleh seluruh bayi yang ada. Ini
berarti anak yang di imunisasi campak masih ada yang terlewatkan imunisasi
sebelumnya yakni imunisasi BCG, DPT-HB atau polio,sehingga UCI Desa belum
dapat dicapai sesuai target. Imunisasi campak di Provinsi Gorontalo selama
kurun waktu tahun 2012 sampai 2013 selengkapnya dapat dilihat sebagai
berikut:

55
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.7
Persentase Imunisasi Campak
Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2012 – 2013

Data yang bersumber dari Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo


menunjukkan peningkatan capaian imunisasi campak yang mengalami
peningkatan dari tahun 2012 (98,8%) menjadi (99,9%) ditahun 2013. Tertinggi
imunisasi campak di Kabupaten Gorontalo Utara 121,5%, disusul Kabupaten
Pohuwato 114,6%, Kabupaten Gorontalo 98,1% dan Kabupaten Boalemo
merupakan Kabupaten dengan capaian imunisasi campak paling rendah sebesar
85,7%

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Akses dan mutu pelayanan kesehatan merupakan kesempatan untuk


mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Saat ini
akses dan mutu pelayanan kesehatan diidentifikasi melalui proses perencanaan yang
berbasis kesetaraan gender, hal ini dilakukan dalam upaya memenuhi sumber daya
dan memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ada 2
(dua) faktor utama yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan yakni pelayanan
kesehatan yang di harapkan (expected services) dan pelayanan yang dirasakan
(perceived services). Selain peningkatan sarana pelayanan dan mutu pelayanan
kesehatan, akses terhadap pelayanan kesehatan juga dapat melalui program Jaminan
Pelayanan Kesehatan secara menyeluruh (Universal Coverage).

56
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Untuk mengembangkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat, pemerintah telah


mengupayakan melalui Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2011 tentang Sistim
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk menjamin seluruh rakyat agar mampu
memenuhi kebutuhan dasar yang layak, termasuk didalamnya kesehatan. Hal ini
diperkuat dengan di syahkannya UU BPJS II pada bulan Oktober 2011.
Di Provinsi Gorontalo telah di kembangkan program Jaminan Kesehatan
Semesta (JAMKESTA) yang terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sebanyak 325.236 penduduk yang telah tercover Jamkesta tahun 2013 sedangkan
sebanyak 504.292 penduduk yang telah tercover Jamkesmas. Berikut data
kepesertaan Jaminan Kesehatan di Provinsi Gorontalo selengkapnya :
Tabel : 4.1
Kondisi Kepesertaan Jaminan Kesehatan di Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

Sumber : Seksi Promkes dan JPKM Dinkes Prov. Gorontalo Tahun 2013

Pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo meliputi pelayanan kesehatan


penduduk miskin, pelayanan kesehatan usia lanjut, pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Program pelayanan kesehatan usia
lanjut diperoleh capaian sebagai berikut :

57
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.8
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila) 60 Tahun ke Atas
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan
menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut
bisa dilaksanakan di Puskesmas, Rumah Sakit, panti – panti dan institusi lainnya.
(Asfriyanti, SKM,M.Kes, 2003). Pelayanan kesehatan usia lanjut perlu dilakukan
sebaik mungkin dalam rangka peningkatan umur harapan hidup karena usia lanjut
meripakan sumber daya yang bernilai sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman
kehidupan yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu
kehidupan masarakat seluruhnya dan khususnya guna pelestarian sosial budaya
dalam keluarganya. Usia lanjut yang produktif juga dapat dimanfaatkan dalam
menunjang pembangunan dengan menjalin kerja sama lintas program dan sektoral
dalam program pembinaan kesehatan usia lanjut, sehingga pembinaan dan
pelayanan kesehatan usia lanjut yang dilakukan sebaik mungkin dapat membantu
program pemerintah yakni upaya terciptanya keluarga yang sehat dan sejahtera.

Tahun 2012 persentase pelayanan terhadap usia lanjut mencapai 43,51%


yang terdiri dari laki – laki sebanyak 46,16% dan perempuan sebanyak 45,46%.
Cakupan ini meningkat di tahun 2013 yakni sebesar 59,37% dengan persentase usila
laki – laki sebanyak 56,93% dan pelayanan terhadap usila perempuan sebanyak
61,48%. Pelayanan kesehatan usia lanjut sudah terprogram dan dilaksanakan baik di
tingkat posyandu, pustu, poskesdes maupun puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan dasar di daerah, namun permasalahan rendahnya cakupan yang timbul
karena proses pencatatan dan pelaporan yang tidak dilaksanakan.

58
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Tabel : 4.2
Jumlah Pasien Gangguan Jiwa Berat
Di Provinsi Gorontalo Tahun 2013
NO KAB/KOTA JUMLAH PASIEN PENDERITA PENDERITA BEBAS
JIWA PASUNG PASUNG
1. Kota Gorontalo 107 6 4

2. Kabupaten 187 21 16
Gorontalo
3. Kabupaten Boalemo 32 3 1

4. Kabupaten 23 7 2
Pohuwato
5. Kabupaten Bone 101 11 9
Bolango
6. Kabupaten 43 11 10
Gorontalo Utara
TOTAL 493 Orang 59 Orang 42 Orang
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Tahun 2013

Tabel di atas menunjukkan jumlah pasien gangguan jiwa berat di Provinsi


Gorontalo yakni dari 493 orang jumlah pasien jiwa terdapat 59 orang penderita
yang di pasung. Sejalan dengan adanya program pengembangan Pelayanan
Kesehatan Jiwa dimana penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan secara
berkala dan adanya peningkatan peran serta keluarga dan stakeholder terkait
sehingga penderita yang dipasung menurun dari 59 orang hingga 42 orang.

Di Provinsi Gorontalo terdapat pula program kesehatan tradisional, alternative,


komplementer dan kesehatan kerja yang merupakan rangkaiana kegiatan
penunjang untuk pencapaian program MDG’s dalam menurunkan angka kematian
ibu dan anak serta pencegahan penyakit. Berikut bentuk pembinaan pelayanan
kesehatan tradisional, alternative dan komlementer Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo.

59
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Tabel : 4.3
Pengobatan Tradisional Menurut Jenisnya
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Seksi Kestrad Alkom dan Kesker Dinkes Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Berdasarkan data diatas bahwa jumlah pengobatan tradisional di Provinsi


Gorontalo sebanyak 3320 pengobatan dan yang paling banyak adalah Batra Pijat
Urut. Dari keseluruhan pengobatan tradisional baru satu orang pengobat yang
memiliki Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional (STPT) yaitu batra yang ada di
Kabupaten Bone Bolango. Disamping itu upaya peningkatan kapasitas petugas
pengelola kestrad terus dilaksanakan melalui pelatihan-pelatihan baik yang
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI maupun Dinas Kesehatan Provinsi
dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 6 orang petugas yang dilatih
keterampilan akupuntur.

C. Perilaku Hidup Masyarakat

1. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
ditempuh untuk menghasilkan kemandirian dibidang kesehatan baik pada
masyarakat maupun individun dan keluarga. Pengertian PHBS sendiri
adalahsekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. Tujuan PHBS yakni untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS berperan aktif
dalam gerakan PHBS di masyarakat dengan melaksanakan 10 indikator PHBS
dalam rumah tangga yakni : 1) Persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) Member

60
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

bayi ASI eksklusif, 3) Menimbang balita setiap bulan, 4) Menggunakan air bersih,
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) Menggunakan jamban sehat,
7) Membrantas jentik dirumah sekali seminggu, 8) Makan sayur dan buah setiap
hari, 9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari dan 10) Tidak merokok dalam rumah.

Terdapat 20 dari 33 Provinsi yang memiliki PHBS yang baik dibawah


proporsi nasional. Proporsi nasional yakni 32,3%.

Gambar : 4.9
Proporsi Rumah Tangga Yang Memenuhi Kriterian PHBS Baik
Indonesia Tahun 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

Persentase rumah tangga berPHBS Kab/Kota tahun 2013 mencapai


59,3%, capaian ini menurun dibandingkan dari cakupan tahun 2012 yakni
64,5%. Capaian PHBS Kabupaten / Kota tertinggi terjadi di Kota Gorontalo tahun
2012 89,7% dan tahun 2013 82,6%. Tertinggi selanjutnya diKabupaten Bone
Bolango dengan persentase PHBS 53,0% dan 61,1%. Kabupaten terendah yang
melaksanakan PHBS yakni Kabupaten Gorontalo Utara dengan capaian 2012 11,6
dan 2013 meningkat 23,4%. Penurunan capaian pelaksanaan PHBS ini
dikarenakan terjadi pergantian petugas kesehatan yang menangani program
PHBS sehingga survey yang dilakukan di tahun 2013 tidak mencakup seluruh
rumah tangga. Sebagai perbandingan Proporsi rumah tangga yang memenuhi
kriteria PHBS baik Provinsi Gorontalo menurut Riskesdas tahun 2013 mencapai
35%. Terdapat 20 dari 33 Provinsi yang memiliki PHBS yang baik dibawah
proporsi nasional. Proporsi nasional yakni 32,3%.

61
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.10
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Kabupaten / Kota se Provinsi Tahun 2012 – 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

2. Persentase Posyandu Aktif


Jumlah posyandu di Provinsi Gorontalo tahun 2013 yakni 1.298 sedangkan
jumlah yang aktif adalah 437 (33,67%). Angka ini cenderung menurun dari
jumlah di tahun 2012 yakni 1.316 unit dengan jumlah yang aktif sebanyak 711
unit (54,3%). Capaian ini tertinggi dilaporkan oleh Kota Gorontalo (98,47%),
terendah dilaporkan Kabupaten pohuwato yakni (10,53%). Penurunan capaian
posyandu aktif dipengaruhi adanya kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan – kegiatan yang berbasis masyarakat guna
mengupayakan angka kesehatan ibu dan anak dan menurunkan angka kematian
ibu dan anak. Berikut posyandu menurut strata dapat di gambarkan sebagai
berikut :

62
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.11
Proporsi Posyandu Menurut Strata Provinsi Gorontalo
Tahun 2013

1.46%
5.86%

32.2% Pratama
Madya
60.48% Purnama
Mandiri

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013

Gambar di atas menunjukkan proporsi strata posyandu, persentase


tertinggi ada pada strata Madya sebanyak 60,48%, terbanyak berikutnya ada
pada strata Purnama (32,2%) sedangkan pada strata pratama sebanyak 5,86%.
Terendah yang berarti terdapat pelayanan lengkap yakni strata Mandiri sebanyak
1,46%. Posyandu ini dapat menjadi wadah pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan petugas
kesehatan.

Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) lain yang aktif yakni


Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Saat ini kegiatan Posyandu sebagai upaya
kesehatan sebagian besar di arahkan ke Poskesdes, di provinsi Gorontalo jumlah
Poskesdes di 6 (enam) Kabupaten / Kota mencapai 279 unit. Jumlah ini
meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yakni 233 unit Poskesdes

D. Keadaan Lingkungan

Pemeliharaan lingkungan hidup adalah salah satu tujuan dari tercapaian target
MDGs goal 7 yakni Memastikan kelestarian lingkungan hidup. Target percepatan
pembangunan kesehatan tahun 2015 di harapkan mengurangi setengah dari jumlah
orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat. Penyehatan lingkungan dapat
dilihat dari indikator Rumah Sehat, persentase Keluarga yang Memiliki Akses Air
Minum yang Layak, Tempat – tempat umum (TTU) dan Tempa pengolahan Makanan
(TPM) yang layak.

63
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

1. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan
rohani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari
pengaruh alam luar. Adapun syarat kesehatan dari sebuah rumah tinggal yakni
memenuhi syarat fisik dasar yakni temperature, penerangan, ventilasi dan
kebisingan. Memenuhi syarat kejiwaan dasar penghuninya dan memenuhi syarat
melindungi penghuni dari penularan penyakit (air bersih, pembuangan sampah,
terhindar dari pencemaran lingkungan, tidak jadi sarang vector) serta
kemungkinan bahaya dan kecelakaan (kokoh, tegak tidak curam, bahaya
kebakaran, listrik, keracunan dan kecelakaan lalu lintas). Saat ini jumlah rumah
yang layak sesuai syarat kesehatan sejumlah 132.156 unit rumah sebesar
56,7%. Berikut persentase rumah sehat per Kabupaten / Kota selang tahun 2012
dan 2013.

Gambar : 4.12
Persentase Rumah Sehat Kabupaten / Provinsi Gorontal
Tahun 2012 – 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013 dan Program PL Dinkes Prov. Gorontalo

Gambar diatas menunjukkan persentase Rumah Sehat Kabupaten / Kota se


Provinsi Gorontalo tahun 2013 mencapai 56,7%, kondisi ini meningkat
dibandingkan tahun 2012 dengan capaian rumah sehat 53,2%. Jumlah rumah
sehat terbanyak berada di Kota Gorontalo dengan capaian75,7%, kemudian di
Kabupaten Gorontalo dengan persentase 62%. Terendah capaian rumah sehat di
Provinsi Gorontalo terdapat di Kabupaten Boalemo yang hanya 41,5%. Capaian
ini diharapkan meningkat setiap tahunnya seiring peningkatan taraf hidup

64
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

masyarakat dan perkembangan ekonomi masyarakat Provinsi Gorontalo yang


cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

2. Penduduk yang memiliki Akses Air Minum yang Layak

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pekerjaan


Umum 2013, akses air minum di Indonesia saat ini baru melayani 58,05%
sedangkan sanitasi layak mencapai 57,35%. Padahal dalam rangka MDGs 2015,
target Indonesia harus memenuhi pelayanan air minum 68,87% dan sanitasi
yang layak 62,41%. (Hutajulu, 2013). Hasil Riskesdas

Gambar : 4.13
Proporsi Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap Sumber Air Minum
Improved Menurut Provinsi Tahun 2007, 2010 dan 2013

Sumber : Riskesdas Tahun 2013

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, 2010 dan 2013
kecenderungan proporsi Rumah Tangga yang memiliki akses sumber air minum
nasional mengalami peningkatan yakni tahun 2007 : 62,0%, tahun 2010 :
62,9%, tahun 2013 : 66,8% seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Persentase akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan Nasional Tahun
2013 ditarget sebesar 63,5%. Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Jumlah penduduk
yang mempunyai akses air minum sebesar 58%.

65
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.14
Persentase Akses Air Minum Memenuhi Syarat
Kabupaten / Kota se Provinsi Gorotalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013 `


Persentase akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan secara
Nasional pada Tahun 2013 ditarget sebesar 63,5%. Provinsi Gorontalo Tahun
2013 Jumlah penduduk dengan akses air minum sebesar 58% dan penduduk
yang belum mendapatkan akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan
sebesar 42%.Tertinggi akses air minum adalah di Kota Gorontalo (78%) dan di
Kabupaten Boalemo (15%). Jenis sarana air minum memenuhi syarat yang
paling banyak digunakan adalah jenis sumur gali terlindungi sebesar 33,5%
kemudian perpipaan sebesar 15,4%.

3. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak

Akses terhadap sanitasi dasar yang layak di Provinsi Gorontalo haarus perlu
diupayakan. Hal ini dikarenakan adanya penurunan jumlah rumah tangga yang
mengakses sanitasi dasar yang layak. Target Nasional 2013 Akses Sanitasi yang
Layak adalah 72%. Untuk Provinsi Gorontalo Tahun 2013 cakupannya mencapai
53%. Untuk Cakupan akses sanitasi yang mencapai target Nasional adalah Kota
Gorontalo (77%) Kabupaten lainnya belum mencapai target dan yang terendah
adalah Kabupaten Gorontalo Utara (29%). Provinsi Gorontalo selengkapnya
dapat dilihat pada gambar berikut :

66
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 4.15
Persentase Sanitasi Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013 `

Berdasarkan Grafik diatas bahwa sanitasi dasar yang memenuhi syarat


kesehatan masih rendah dan belum mencapai target (72%). Sanitasi dasar yang
memenuhi syarat dan paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah jenis
leher angsa (43%) dan sebanyak (9,2%) menggunakan sarana jenis komunal
atau sarana yang digunakan secara bersama termasuk MCK. Untuk jenis sarana
plengsengan dan cemplung dimasukkan pada kategori tidak memenuhi syarat
kesehatan sehingga jumlah penduduk yang menggunakan sarana tersebut
dimasukkan pada kelompok yang tidak mendapatkan akses sanitasi yang layak
yaitu sebesar (47,8%).

Begitu pila halnya dengan program Desa yang melaksanakan STBM


(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yakni Desa yang sudah melakukan
pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat / Natural Leader
dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total. Untuk
Tahun 2013 Persentase Desa yang melaksanakan STBM di Provinsi Gorontalo
sebesar 35,8%. Tertinggi persentasenya adalah di Kota Gorontalo (100%),
kemudian disusul kabupaten Boalemo (75,6%), Kabupaten Pohuwato (63,*%),
Kabupaten Gorontalo (32,7), Kabupaten Gorontalo Utara (5,7%) dan paling
rendah di Kabupaten Bone Bolango sebesar 4,5%.

67
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan

1. Puskesmas

Puskesmas di Provinsi Gorontalo di tahun 2013 ini berjumlah 92


puskesmas, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yakni 88 puskesmas.
Jumlah puskesmas ini telah memenuhi target untuk melayani jumlah penduduk
yang yang ada di Provinsi gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan
rasio jumlah puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk per 100.000
yakni 8. Hal ini berarti 1 puskesmas di Provinsi Gorontalo melayani sebanyak rata
– rata jumlah penduduk 130.535 jiwa, sedangkan target nasional yang harus
dicapai yakni 1 puskesmas melayani 30.000 penduduk. Semakin tinggi dan
merata jumlah puskesmas maka semakin terpenuhi pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat.

Dari 92 puskesmas di Provinsi Gorontalo terbagi atas 22 puskesmas rawat


inap dan 70 puskesmas non rawat inap. Puskesmas tersebut di dukung dengan
227 puskesmas pembantu (PUSTU) yang rata – rata 1 puskesmas didukung 2
pustu di Kabupaten / Kota. Hal ini berarti 1 pustu rata – rata siap melayani 4.948
penduduk dengan rasio 20 per 100.000 penduduk. Jumlah Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) tahun 2013 yakni 279 unit dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
sejumlah 1.298 yang terdiri dari Posyandu pratama 76 (5,86%), madya 785
(60,48%), purnama 418 (32,20%) dan posyandu mandiri 19 (1,46%).

68
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 5.1
Jumlah Puskesmas menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo
Tahun 2013
Kabupaten/Kota

Kota Gorontalo      9 Puskesmas

Kabupaten Gorontalo 21 Puskesmas


  

Kabupaten Boalemo 11 Puskesmas


 

Kabupaten Pohuwato 16 Puskesmas


  

Kabupaten Bone Bolango 20 Puskesmas


 

Kabupaten Gorontalo Utara 15 Puskesmas


 

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang maksimal guna


menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita serta indikator lainnya dibidang
kesehatan dikembangkan pusat pelayanan kesehatan dasar dengan kriteria
pengembangan antara lain menjadi puskesmas dengan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Puskesmas poned adalah puskesmas yang
memiliki fasilitas dan kemampuan memberikan pelayanan untuk menanggulangi
kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal selama 24 jam. Puskesmas dalam
criteria Poned harus memiliki standar yang meliputi standar administrasi dan
manajemen, fasilitas bangunan atau ruangan, peralatan atau obat – obatan,
tenaga kesehatan dan fasilitas penunjang lainnya. Puskesmas Poned juga harus
mampu memberikan pelayanan yang meliputi penanganan pre eklampsi,
eklampsi, perdarahan, sepsis, sepsis neonatorum, asfiksia, kejang, ikterus,
hipoglikemia, hipotemi, tetanus neonatorum, trauma lahir, Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan kongenital.

69
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Saat ini di Provinsi Gorontalo dari 92 puskesmas terdapat 22 puskesmas


poned. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yakni 20 puskesmas
poned, Peningkatan puskesmas poned terjadi di Kabupaten Bone Bolango
menjadi 6 puskesmas telah mampu poned. Jumlah puskesmas poned yang
meningkat diharapkan mampu menekan angka kematian ibu yang dibuktikan
dengan penurunan jumlah ibu mati di Kabupaten Bone Bolango yang semula 10
ibu mati menjadi 9 di tahun 2013. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
puskesmas poned yakni di Kabupaten Bone Bolango puskesmas yang
melaksanakan poned tetapi belum didukung oleh tim poned yang lengkap,
berikutnya puskesmas poned di Kabupaten Gorontalo memiliki perlengkapan
bidan kit yang baik akan tetapi tidak lengkap (seperti incubator dan suction
pump tidak ada), untuk Kabupaten Gorontalo Utara terdapat 3 (tiga) puskesmas
rawat inap tetapi belum menyelenggarakan poned, hal ini disebabkan
keterbatasan sumberdaya manusia dan sarana prasarana yang mendukung
pelaksanaan poned.

Kriteria pengembangan puskesmas menjadi puskesmas poned yaitu


puskesmas sudah berfungsi baik, puskesmas sudah berfungsi menolong
persalinan, diutamakan puskesmas perawatan, melayani 50.000 - 100.000
penduduk (kecuali puskesmas di kepulauan) dapat dijangkau dengan waktu
tempuh paling lama 2 jam dengan transportasi umum setempat, tenaga
sekurang – kurangnya 1 orang dokter, 1 orang bidan dan 1 orang perawat yang
tinggal disekitar dari segi pendistribusian puskesmas poned minimal 4 puskesmas
untuk setiap Kabupaten / Kota. Sedangkan penentuan pengembangan
puskesmas poned tersebut harus didahului dengan pemetaan sesuai dengan
kebutuhan dan puskesmas poned yang berada di perbatasan dengan Kabupaten
/ Kota tetangga perlu malakukan koordinasi dengan Rumah Sakit di kedua
Kabupaten / Kota. Berikut tabel pengembangan puskesmas poned di Kabupaten /
Kota se Provinsi Gorontalo.

Dari data jumlah Puskesmas mampu Poned di Provinsi Gorontalo masih


terdapat 4 Puskesmas Rawat Inap yang belum mampu Poned yakni di Kabupaten
Gorontalo Utara yang terdiri dari Puskesmas Anggrek, Puskesmas Sumalata dan
Puskesmas Tolinggula. Di Kabupaten Pohuwato yakni Puskesmas Pancakarsa. Hal
ini disebabkan kurangnya Sumber daya manusia (SDM) terutama dokter
Pegawai negeri Sipil (PNS) dan faktor lain yakni tidak adanya peralatan

70
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

penunjang Poned di Puskesmas tersebut. Pengembangan puskesmas poned di


Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel : 5.1
Jumlah Puskesmas mampu PONED Kabupaten / Kota se Provinsi gorontalo
Tahun 2013
JUMLAH KRITERIA PUSKESMAS
KABUPATEN/KOT
NO PUSKESMAS NAMA PUSKESMAS SANGAT
A BIASA TERPENCIL
PONED TERPENCIL

1 Kota Gorontalo 1 Limba B 1

Mongolato 1

Tibawa 1

2 Kab. Gorontalo 5 Sidomulyo 1

Tilote 1

Batudaa 1

Bongo II 1

3 Kab. Boalemo 3 Paguyaman 1

Mananggu 1

Paguat 1

Marisa 1

4 Kab. Pohuwato 5 Motolohu 1

Lemito 1

Popayato 1

Suwawa 1

Tapa 1

Bonepantai 1
5 Kab. Bone Bolango 6
Kabila Bone 1

Dumbaya Bulan 1

Botupingge 1

Kab. Gorontalo Atinggola 1


6 2
Utara Kwandang 1

Jumlah 22 5 17

Sumber : Seksi Yankes Dikes Prov. Gorontalo Tahun 2013

2. Rumah Sakit

Di Provinsi Gorontalo tahun 2013 terdapat 12 unit rumah sakit yang terdiri
dari 9 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 3 Rumah Sakit Swasta (2 RS
Umum dan 1 RS Ibu dan Anak). 5 (lima) RSUD merupakan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) yakni BLUD RS Prof. DR. Aloe Saboe Kota Gorontalo dan
BLUD RS MM. Dunda Limboto, BLUD RS Tani dan Nelayan Boalemo, BLUD RS
Pohuwato dan BLUD RS Toto Kabila. 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yakni
RSUD Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo, RSUD Otanaha Kota Gorontalo dan
RSUD Tombulilato di Kabupaten Bone Bolango, terdapat 2 RS umum swasta

71
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

yakni RS Bunda Kota Gorontalo dan RS Islam Kota Gorontalo. RS khusus dengan
pengelolaan swasta terdiri dari 1 RS yakni RS bersalin Siti Hadijah Kota
Gorontalo, sedangkan 1 RS Kementerian kesehatan yakni RS Bergerak
Kabupaten Gorontalo Utara. Jumlah sarana ini masih sama dengan tahun 2012
hanya fungsi dari pelayanan 1 unit RS swasta yang pada tahun 2012 merupakan
RS bersalin telah beralih menjadi RS Umum.

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan Rumah Sakit antara


lain dengan melihat perkembangan sarana rumah sakit dengan melihat
perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk.
Rasio tempat tidur (TT) rumah sakit umum milik pemerintah terhadap 750
penduduk berdasarkan target RPJMD di Provinsi Gorontalo tahun 2013 yakni
jumlah tempat tidur 1.015 TT dengan jumlah penduduk Provinsi gorontalo
1.123.350 jiwa sehingga diperoleh rasio 0,68 per 750 penduduk. Hal ini berarti 1
(satu) tempat tidur RS di Provinsi Gorontalo belum dapat melayani sebanyak 750
penduduk, capaian rasio TT RS menurut perhitungan harus mencapai 1. Makin
tinggi rasio TT rumah sakit terhadap penduduk maka semakin tinggi kemampuan
penyediaan fasilitas perawatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Capaian ini
akan terus meningkat dikarenakan saat ini terdapat Rumah Sakit Provinsi sebagai
fasilitas rawat inap bagi masyarakat Gorntalo.

Tabel : 5.2
Cakupan Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Gorontalo Tahun 2013
BTO
RUMAH SAKIT TT BOR (%) LOS (hari) TOI (hari)
(kali)

Aloe Saboe 350 78,8 58 5 1


MM. Dunda 235 69,9 70 3 1
Toto Kabila 100 69,8 59 5 2
RSTN 78 51,9 48 4 4
Tombulilato 64 6,8 21 1 17
Pohuwato 94 54,7 53 4 3
Otanaha 35 28,0 36 3 7
Hasri Ainun Habibie 50 0,1 0 2 -
RS Bergerak 9 22,3 37 0 7
Jumlah / Rata-
1.015 60,9 53 4 3
rata
Target Nasional 60-85% - 6-9 hari 1-3 hari

Sumber : RS Kabupaten/Kota Prov. Gorontalo Tahun 2013

Tabel diatas menunjukkan indikator kinerja pelayanan Rumah Sakit di


Provinsi Gorontalo dimana jumlah TT terbanyak dimiliki oleh RS Aloe Saboe Kota

72
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gorontalo dengan jumlah 350 TT sedangkan yang terendah berada di Rumah


Sakit Bergerak Kabupaten Gorontalo Utara sejumlah 9 TT. Keberadaan RS
bergerak di Kabupaten Gorontalo Utara memberikan kontribusi yang sangat
membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan terutama yang
membutuhkan pelayanan rujukan dan rawat inap. Mengingat kondisi geografis di
daerah tersebut yang jarak antara fasilitas pelayanan kesehatan cukup jauh,
maka keberadaan satu – satunya RS di Kabupaten Gorontalo Utara itu sangat
dibutuhkan meskipun masih dalam skala terbatas. Rumah sakit ke depan akan
dikembangkan menjadi RSUD Kabupaten Gorontalo Utara.

Sedangkan untuk persentase pemakaian TT tertinggi yakni di RS Aloe


Saboe dengan persentase 78,8%, jumlah ini seiring dengan jumlah TT yang
tersedia. Hal ini juga tentunya seiring dengan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan rawat inap sehingga dapat memberikan tingkat efektifitas dan efisiensi
pemakaian tempat tidur bagi masyarakat. Untuk melihat cakupan pelayanan
Rumah Sakit Provinsi Hasri Ainun Habibie belum menunjukkan banyak aktifitas
rawat inap dikarenakan Rumah sakit ini baru beroperasi pada bulan Oktober
tahun 2013, sehingga pemakaian tempat tidur maupun pasien yang dirawat
masih jauh dari target nasional.

3. Tenaga Kesehatan
Peraturan Pemerintah (PP) tentang tenaga kesehatan yakni PP nomor 32
tahun 1996 yang menyatakan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Yang termasuk
dengan tenaga kesehatan diantaranya adalah tenaga dokter, tenaga
keperawatan yang meliputi perawat dan bidan. Adapun jenis Sumber Daya
Manusia (SDM) kesehatan menurut peraturan pemerintah ini di kategorikan
menjadi 9 (sembilan) yakni 1) Medis, 2) Keperawatan, 3) Kefarmasian, 4)
Kesehatan Masyarakat, 5)Gizi, 6) Keterapian Fisik, 7) Keteknisan Medis, 8)
Tenaga Kesehatan Lainnya, 9) Non Tenaga Kesehatan (Penunjang). Yang
dimaksud dengan Non tenaga kesehatan yakni tenaga kesehatan tetapi tidak
melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan.
Kebutuhan tenaga kesehatan dari tahun ke tahun semakin meningkat
seiring dengan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta kebutuhan
akan pelayanan kesehatan yang dikarenakan banyaknya kasus mortalitas dan
73
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

morbiditas yang terjadi di Provinsi Gorontalo. Rasio tenaga kesehatan terhadap


jumlah penduduk dapat dilihat pada gambar berikut :

Tabel : 5.3
Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk
Provinsi Gorontalo Tahun 2009 - 2013
TARGET
INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 2013
NASIONAL
Rasio Dokter 20 25 30 34 22 40
Rasio Bidan 60 40 50 50 48 100
Rasio
85 181 108 109 105 158
Perawat
Rasio
4 8 4 - 4 9
Apoteker
Rasio
Sarjana 19 40 42 35 22 35
Kesmasy
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/Kota & RS Prov. Gorontalo Tahun 2009 - 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat keadaan tenaga kesehatan di Provinsi


Gorontalo selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2009 sampai dengan
2013. Jumlah dan rasio tenaga kesehatan tahun 2013 menunjukkan penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya dimana rasio dokter tahun 2012 34 per 100.000
penduduk menurun menjadi 22 per 100.000 penduduk di tahun 2013. Hal ini
menunjukkan perlu adanya peningkatan SDM sesuai standar nasional untuk
kebutuhan dokter yang harus dipenuhi yakni 40 per 100.000 penduduk. Di
tingkat Kabupaten / Kota sebaran dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan
baik ditingkat dasar maupun rujukan rata – rata secara kuantitas meningkat
tetapi hal ini masih mengalami kekurangan dikarenakan rasio yang sesuai target
yang telah ditentukan belum tercapai, begitu juga dengan jumlah bidan, perawat
dan tenaga kesehatan lainnya. Gambaran tenaga kesehatan tahun 2013 dapat
dilihat sebagai berikut :

74
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 5.2
Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga
Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/Kota & RS Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Jumlah tenaga kesehatan dalam Profil Kesehatan tahun 2013 ini tidak
memasukkan data – data tahun sebelumnya dikarenakan indikator pada petunjuk
teknis profil 2013 berbeda dengan juknis sebelumnya, jenis tenaga kesehatan di
tahun ini lebih lengkap sesuai dengan PP nomor 32 tahun 1996 yakni 9
(sembilan) jenis tenaga. Sehingga diharapkan guna merencanakan kebutuhan
tenaga kesehatan di daerah agar benar – benar sesuai kebutuhan dan tepat
sasaran. Saat ini jumlah seluruh tenaga kesehatan baik di Kabupaten / Kota
maupun Provinsi berjumlah 3.293 tenaga dengan jenis dan fungsi masing –
masing seperti yang terlihat pada gambar di atas. Lebih lengkap dan jelasnya
sebaran tenaga baik di Puskesmas, Rumah Sakit maupun Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota dan Provinsi dapat di lihat pada lampiran dari profil kesehatan
ini.

Secara umum tenaga di Provinsi Gorontalo masih berada dibawah target


standar yang layak dipenuhi satu daerah untuk melayani kebutuhan akan
kesehatan masyarakatnya. Namun demikian pemerintah sudah berupaya
memenuhi kebutuhan tenaga ini hingga di daerah terpencil dan kepulauan
dengan melaksanakan program peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui
pengadaan dokter dan bidan PTT yang akan di distribusikan ke daerah terpencil
dan sangat terpencil di seluruh Kabupaten/Kota. Tetapi permasalahan distribusi
pegawai maupun PTT saat ini masih kurang efektif, sedangkan kebutuhan akan

75
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

tenaga terutama dokter dan dokter spesialis di Kabupaten / Kota belum


terpenuhi sehingga masih membutuhkan upaya sampai pada pemberlakuan
reward dan punishment dari pemerintah untuk menempatkan tenaga kesehatan
yang ada sesuai dengan kebutuhan.

4. Pembiayaan Kesehatan
Tabel : 5.4
Anggaran APBD Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2009 – 2013
Kab /
2009 2010 2011 2012
kota 2013

Kota
21.599.747.250 27.351.668.206 17.758.936.289 20.026.516.071 32.857.364.683
gorontalo

Kab.
28.040.577.693 42.479.843.500 34.374.472.000 37.420.760.555 41.330.424.230
Gorontalo

Kab.
25.275.989.252 23.186.067.011 35.098.285.442 96.842.231.311 18.240.664.782
Boalemo
Kab.
14.949.763.416 15.163.680.652 24.596.907.468 30.776.740.368 37.427.315.211
Pohuwato
Kab. Bone
19.503.018.719 8.117.579.000 15.903.209.553 22.282.114.994 26.334.918.522
bolango
Kab.
6.529.485.250 14.309.819.019 32.246.933.012 26.700.274.214 33.676.623.524
Gorut
JUMLAH 115.898.581.580 130.608.657.388 162.387.472.862 245.233.629.254 189.867.310.952
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013

Tabel di atas menunjukkan jumlah anggaran APBD Kabupaten / Kota dari


tahun ke tahun mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 APBD
kabupaten / Kota mencapai Rp. 115.898.581.580,- meningkat hingga tahun 2013
mencapai 189.867.310.952,- Kabupaten dengan alokasi APBD kesehatan
tertinggi di tahun 2013 yakni Kabupaten Gorontalo yang mengalokasikan Rp.
41.330.424.230,- anggaran di Kabupaten ini tertinggi dikarenakan wilayah yang
paling luas dengan jumlah penduduk yang paling tinggi dibandingkan dengan
Kabupaten lain sehingga kebutuhan akan biaya kesehatan sesuai dengan
keadaan masyarakat dilapangan. Sedangkan APBD terendah yakni dialokasikan
Kabupaten Boalemo Rp. 18.240.664.782,- anggaran di daerah ini paling tinggi di
tahun sebelumnya yakni 2012 mencapai Rp. 96.842.231.311,- yang
dipergunakan mencapai program – program prioritas di bidang kesehatan
sehingga capaian target dapat terlaksana.

76
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

Gambar : 5.3
Anggaran APBD Provinsi Gorontalo
Tahun 2009 – 2013

Sumber : Sub Bagian Keuangan Dinkes Provinsi Gorontalo Tahun 2013

Tabel : 5.5
REALISASI ANGGARAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)

PROVINSI GORONTALO T. A. 2013

NO KAB./KOTA PAGU JUMLAH SISA DANA %

1 Kota Gorontalo 998,000,000 988,911,000 9,089,000 99.09

2 Kab. Gorontalo 2,319,800,000 2,318,145,100 1,654,900 99.93

3 Kab. Boalemo 1,228,140,000 1,228,140,000 - 100.00

4 Kab. Pohuwato 1,881,540,000 1,879,296,500 2,243,500 99.88

5 Kab. Bone Bolango 2,210,720,000 2,203,784,000 6,936,000 99.69

Kab. Gorontalo
6 1,672,440,000 1,671,669,000 771,000 99.95
Utara
Manajemen BOK
7 95.86
Prov. Gorontalo 534,640,000 512,508,300 22,131,700

Jumlah 10,845,280,000 10,802,453,900 42,826,100 99.61


Sumber : Seksi Kestrad dan Komplemente, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Provinsi Gorontalo Tahun 2013

77
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data yang diuraikan pada bab diatas yang tersaji dalam Profil
Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2013, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan letak geografis dan topografisnya Provinsi Gorontalo tergolong


sangat stategis, selain karena berada dibentang garis pantai teluk tomini juga
Provinsi Gorontalo berada dijalur lalu linatas penghubung satu provinsi dengan
provinsi lainnya.
2. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo tahun 2013 dapat
dilihat dari capaian Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
yang masih tinggi, masing – masing 251,7/100.000 Kelahiran hidup dan
13,3/1000 Kelahiran hidup, dimana Umur harapan Hidup saat ini rata – rata
67,88. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain adalah
kebijakan pemerintah, yang mana dari tahun ke tahun cenderung masih
mengarah pada upaya-upaya kuratif (pengobatan). Selain itu, adanya Jaminan
pelayanan kesehatan masyarakat menyeluruh (total coverage) lebih dipahami
oleh masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai sarana yang memudahkan
melakukan pengobatan jika sakit dan masih kurang dipahami sebagai dukungan
untuk memperbaiki kualitas hidup dengan upaya preventif (Pencegahan).
3. Jumlah kematian neonatal Provinsi Gorontalo sepanjang tahun 2013 masih
mengecewakan, sebanyak 202 bayi meninggal sebelum mencapai usia satu
bulan. Alasannya cukup kontradiktif, meningkatnya persentase kunjungan
neonatal tidak diimbangi oleh persentase penanganan komplikasi neonatal.
Padahal secara teoritis, jika kunjungan tinggi maka semakin cepat deteksi dini
tanda – tanda bahaya pada neonatal ditemukan sehingga semakin cepat
penanganan yang diberikan terhadap komplikasi neonatal.
4. Cukup menggembirakan memang, ketika melihat ketersediaan Data profil yang
sudah terpilan menurut jenis kelamin terus meningkat dari tahun 2011, hal ini
tentu memberikan kontribusi yang baik untuk perencanaan yang saat ini
mengarah pada berbasis gender disetiap program / kegiatan kesehatan guna
mendukung pencapaian MDGs bidang kesehatan.

78
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

5. Kunjungan ibu hamil di pelayanan kesehatan di tahun 2013 ini tidak mengalami
perubahan yang signifikan dibanding tahun 2012 dimana persentase K1 tahun
2013 mencapai 100,8% dan berada diatas target nasional. Namun hal ini tidak
diimbang oleh cakupan K4 tahun 2013 yang hanya mencapai 88,3%, walau pun
angka ini telah mencapai target nasional. Memang, kesenjangan persentase K1
dengan K4 tidak terlalu jauh, dan hal ini menunjukkan bahwa partisipasi ibu
hamil dalam memeriksakan diri ke petugas kesehatan sudah cukup baik namun
juga harus mengutamakan kualitas pelayanan kesehatan.
6. Penyakit infeksi terutama HIV/AIDS, TB, Malaria dan DBD masih menjadi
permasalahan resius. Ditambah lagi meningkatnya faktor risiko dan kematian
yang ditimbulkan oleh penyakit degenerative karena perubahan pola hidup
masyarakat yang berisiko tinggi semakin memberikan kontribusi terhadap
penyakit yang bersifat kronis, sudah pasti juga meningkatkan beban
pengendalian (pelayanan dan pembiayaan). Double Burden istilah dalam
transisi epidemiologi pun mewarnai isu-isu kesehatan. Belum lagi masih adanya
neglected diseases ( kusta, Diare, Ispa, Hepatitis, Filariasis/kecacingan), serta
masalah sporadic (MERS, Flu Burung, SARS) yang kian mengancam status
kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan upaya preventif (imunisasi,
perlindungan kelompok berisiko, dll) yang belum maksimal.
7. Puskesmas di Provinsi Gorontalo di tahun 2013 ini berjumlah 92 puskesmas,
jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yakni 88 puskesmas. Jumlah
puskesmas ini telah memenuhi target untuk melayani jumlah penduduk yang
yang ada di Provinsi gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan rasio
jumlah puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk per 100.000 yakni 8.
Hal ini berarti 1 puskesmas di Provinsi Gorontalo melayani sebanyak rata – rata
jumlah penduduk 130.535 jiwa, sedangkan target nasional yang harus dicapai
yakni 1 puskesmas melayani 30.000 penduduk. Semakin tinggi dan merata
jumlah puskesmas maka semakin terpenuhi pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat. Namun saat ini Puskesmas PONED sebagai rujukan pertama kasus
kegawat daruratan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh puskesmas lain
disekitarnya.

8. Bertambahnya anggaran kesehatan terutama dari kemampuan APBD


Kabupaten / Kota mengalami peningkatan cukup signifikan dari
RP.162.387.472.862,- tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 245.233.629.254,-
hal ini sangat penting untuk mendukung pelaksanaan program – program

79
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Profil Kesehatan Tahun 2013

kesehatan masyarakat yang berarti meningkatkan efektifitas menuju capaian


sesuai target yang telah ditentukan.

B. Saran

1. Melaksanakan rapat koordinasi dan sinkronisasi data secara berkala

2. Pembentukan bank data provinsi Gorontalo untuk menghimpun seluruh data


dan informasi dibidang kesehatan

3. Mengupayakan anggaran kesehatan meningkat hingga 10% dari total APBD


Kabupaten / Kota sesuai amanat Undang – Undang Kesehatan No. 36 tahun
2009 Pasal 171 ayat 2.

4. Agar kegiatan – kegiatan yang direncanakan difokuskan pada program –


program kesehatan yang belum tercapai guna mencapai hasil yang optimal
sesuai target. Hal ini disesuaikan juga dengan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan hendaknya program – program yang
dilaksanakan mulai saat ini atau melalui perencanaan tahun depan dapat
diarahkan pada kegiatan yang berbasis gender, hal ini merupakan upaya secara
global guna pencapaian target MDGs bidang kesehatan.

5. Perlu adanya komitmen dan kerjasama dari semua pihak, baik lintas program
maupun lintas sektor untuk bekerjasama meningkatkan capaian program sesuai
dengan target yang sudah ada, saling terbuka memberikan masukan maupun
usulan terhadap solusi penyebab masih tingginya angka mortalitas dan
morbiditas baik itu dari pemerintah provinsi, kabupaten / kota, swasta maupun
masyarakat pada umumnya.
6. Perlu adanya kesepakatan waktu pelaporan dan penyelesaian penyusunan profil
kesehatan dengan data – data yang sudah di validasi.

80
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lamp
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 12,435 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 731 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 554,473 568,877 1,123,350 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.0 Jiwa Tabel 1
2 2
5 Kepadatan Penduduk /Km 90.3 Jiwa/Km Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 47.4 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 97.5 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 56.08 55.12 55.58 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 31,880.00 31,532.00 63,412.00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 32,695.00 32,478.00 65,173.00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 10,437.00 10,482.00 20,919.00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 3,231.00 3,159.00 6,390.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 4,208.00 4,084.00 8,292.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 6,221.00 5,985.00 12,206.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 1,728.00 1,464.00 3,192.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 10,476 10,182 20,658 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 12 12 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 120 82 202 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 11 8 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 157 117 274 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 15 11 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 179 134 313 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 17 13 15 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 52 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 252 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan


19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 1,100 736 1,836 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 59.91 40.09 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 97.92 65.52 163.44 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 1,144 749 1,893 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 101.84 66.68 168.51 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 1.22 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek - - 8.39 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 81.71 86.38 83.61 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 14.54 13.08 13.94 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 96.25 99.46 97.56 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 3.92 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 44.55 44.27 44.41 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 9 5 14 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 16 5 21 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 88 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS 3 1 4 Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.20 0.66 0.22 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 136 80 216 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 12.11 7.12 19.23 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 9.77 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 6.51 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 1.25 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 1.23 0.77 1.99 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 85.71 35.71 76.19 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 39.53 39.39 52.82 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 5.92 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 10 13 23 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 11.31 9.70 21.63 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 6.69 9.92 8.37 % Tabel 21
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lamp
L P L+P Satuan
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.86 0.37 1.22per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0.83 0.73 0.80% Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Cakupan pengukuran tekanan darah 0.61 0.80 0.71% Tabel 24
35 Cakupan pemeriksaan obesitas - - -% Tabel 25
36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0.00 % Tabel 26
37 Cakupan pemeriksaan CBE 0.00 % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 81.33 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 101 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 88.29 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96.75 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 88.37 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 97.06 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 86.44 % Tabel 30
45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 2.38 % Tabel 31
46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 85.41 % Tabel 32
47 Penanganan komplikasi kebidanan 78.77 % Tabel 33
48 Penanganan komplikasi Neonatal 43.15 36.40 39.82 % Tabel 33
49 Peserta KB Baru 18.73 % Tabel 36
50 Peserta KB Aktif 82.72 % Tabel 36
51 Bayi baru lahir ditimbang 100 99 100 % Tabel 37
52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.65 3.35 3.50 % Tabel 37
53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 97.03 94.05 95.54 % Tabel 38
54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 89.58 86.77 88.18 % Tabel 38
55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 17.86 17.71 26.27 % Tabel 39
56 Pelayanan kesehatan bayi 57.70 60.61 75.15 % Tabel 40
57 Desa/Kelurahan UCI 80.00 % Tabel 41
58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 113.52 86.05 99.87 % Tabel 42
59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 2.82 (2.64) 0.55 % Tabel 42
60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 111.45 87.82 99.71 % Tabel 43
61 Bayi Mendapat Vitamin A 65.17 66.64 79.94 % Tabel 44
62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 58.27 63.07 71.04 % Tabel 44
63 Baduta ditimbang 69.33 68.60 59.96 % Tabel 45
64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 2.89 2.66 2.77 % Tabel 45
65 Pelayanan kesehatan anak balita 34.86 37.17 45.97 % Tabel 46
66 Balita ditimbang (D/S) 72.26 74.88 74.96 % Tabel 47
67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 3.16 3.04 3.28 % Tabel 47
68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100 % Tabel 48

69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 96.44 95.68 96.07 % Tabel 49

70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.11 Tabel 50


71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 34.77 sekolah Tabel 51
72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 33.18 sekolah Tabel 51
73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 31.74 35.54 29.08 % Tabel 51
74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 6.96 9.17 8.45 % Tabel 51

75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 6.96 9.17 8.45 % Tabel 51

76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 56.93 61.48 59.37 % Tabel 52


77 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan 11729 Tabel 53
b. Jumlah kunjungan rumah 78548 Tabel 53
c. Penyebaran informasi 8849 Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 47.29 46.45 88.15 % Tabel 54


79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 44.39 58.57 54.70 % Tabel 55
80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3.90 5.56 4.79 % Tabel 55
81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3.22 2.78 2.92 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.39 1.20 1.27 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 60.91 % Tabel 57
84 Bed Turn Over (BTO) di RS 53.25 Kali Tabel 57
85 Turn of Interval (TOI) di RS 2.68 Hari Tabel 57
86 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4.12 Hari Tabel 57

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 59.30 % Tabel 58

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 56.71 % Tabel 59
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 58.18 % Tabel 60
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 86.67 % Tabel 61
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 53.44 % Tabel 62
92 Desa STBM - % Tabel 63
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 78.47 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 54.88 % Tabel 65
TPM tidak memenuhi syarat dibina 77.70 % Tabel 66
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lamp
L P L+P Satuan
TPM memenuhi syarat diuji petik 15.70 % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 10.00 RS Tabel 68
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1.00 RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68
120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68
121 Jumlah Apotek 109.00 Tabel 68
122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 69
124 Jumlah Posyandu 1,298.00 Posyandu Tabel 70
125 Posyandu Aktif 33.67 % Tabel 70
126 Rasio posyandu per 100 balita 1.27 per 100 balita Tabel 70
127 UKBM
Poskesdes 279.00 Poskesdes Tabel 71
Polindes 48.00 Polindes Tabel 71
Posbindu 9.00 Posbindu Tabel 71
Posmaldes 10.00 Posmaldes Tabel 71
Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 361.00 Desa Tabel 72
129 Persentase Desa Siaga 49.38 % Tabel 72

D.2 Tenaga Kesehatan


130 Jumlah Dokter Spesialis 36.00 23.00 59.00 Orang Tabel 73
132 Jumlah Dokter Umum 57.00 110.00 167.00 Orang Tabel 73
133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 20.12 per 100.000 penduduk Tabel 73
134 Jumlah Dokter Gigi 3.00 23.00 26.00 Orang Tabel 73
135 Jumlah Bidan 544.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 48.43 per 100.000 penduduk Tabel 74
137 Jumlah Perawat 263.00 808.00 1,121.00 Orang Tabel 74
136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 99.79 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Perawat Gigi 15.00 41.00 56.00 Orang Tabel 74
139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 19.00 96.00 115.00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 55.00 187.00 242.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Sanitasi 47.00 92.00 139.00 Orang Tabel 76
140 Jumlah Tenaga Gizi 31.00 130.00 161.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


145 Total Anggaran Kesehatan 266,995,583,663.00 Rp Tabel 82
146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 10.05 % Tabel 82
147 Anggaran Kesehatan Perkapita 237,678.00 Rp Tabel 82
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2103

JUMLAH
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KOTA GORONTALO 65.96 0 50 50 196,677 55,932 3.52 2981.76

2 KAB. GORONTALO 2,143.48 191 14 205 374,771 116,041 3.23 174.84

3 KAB. BOALEMO 1,736.61 84 0 84 143,720 31,188 4.61 82.76

4 KAB. POHUWATO 4,455.60 101 3 104 139,110 30,993 4.49 31.22

5 KAB. BONE BOLANGO 1,891.49 160 5 165 161,128 27,818 5.79 85.19

6 KAB. GORONTALO UTARA 2,141.86 123 0 123 107,944 22,240 4.85 50.40

JUMLAH (KAB/KOTA) 12,435.00 659 72 731 1,123,350 284,212 3.95 90

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota


- Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 52,184 49,744 101,928 104.91


2 5-9 58,869 54,925 113,794 107.18
3 10 - 14 54,802 52,912 107,714 103.57
4 15 - 19 54,252 59,468 113,720 91.23
5 20 - 24 51,830 53,761 105,591 96.41
6 25 - 29 49,695 50,713 100,408 97.99
7 30 - 34 46,049 47,354 93,403 97.24
8 35 - 39 44,755 45,146 89,901 99.13
9 40 - 44 39,344 39,932 79,276 98.53
10 45 - 49 31,491 32,541 64,032 96.77
11 50 - 54 25,264 26,023 51,287 97.08
12 55 - 59 18,070 19,387 37,457 93.21
13 60 - 64 12,233 14,833 27,066 82.47
14 65 - 69 7,432 9,729 17,161 76.39
15 70 - 74 4,650 6,567 11,217 70.81
16 75+ 3,553 5,842 9,395 60.82

JUMLAH 554,473 568,877 1,123,350 97.47


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 47

Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten/kota


- Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 138,296 147,157 285,453 100.00 106.41 206.41
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 77,560 81,106 158,666 56.08 55.12 55.58
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 14,359 16,931 31,290 10.38 11.51 10.96
b. SD/MI 58,939 58,003 116,942 42.62 39.42 40.97
c. SMP/ MTs 31,880 31,532 63,412 23.05 21.43 22.21
d. SMA/ MA 32,695 32,478 65,173 23.64 22.07 22.83
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 10,437 10,482 20,919 7.55 7.12 7.33
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 3,231 3,159 6,390 2.34 2.15 2.24
g. AKADEMI/DIPLOMA III 4,208 4,084 8,292 3.04 2.78 2.90
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 6,221 5,985 12,206 4.50 4.07 4.28
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 1,728 1,464 3,192 1.25 0.99 1.12

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 1,800 15 1,815 1,804 17 1,821 3,604 32 3,636


2 KAB. GORONTALO 21 3,380 48 3,428 3,255 31 3,286 6,635 79 6,714
3 KAB. BOALEMO 11 1,377 21 1,398 1,267 21 1,288 2,644 42 2,686
4 KAB. POHUWATO 16 1,307 7 1,314 1,305 10 1,315 2,612 17 2,629
5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,474 28 1,502 1,500 19 1,519 2,974 47 3,021
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,138 13 1,151 1,051 21 1,072 2,189 34 2,223

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,476 132 10,608 10,182 119 10,301 20,658 251 20,909
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 12.4 11.6 12.0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH KEMATIAN

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
ANAK ANAK ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA GORONTALO 9 13 18 2 20 7 11 2 13 20 29 4 33

2 KAB. GORONTALO 21 37 49 8 57 28 40 7 47 65 89 15 104

3 KAB. BOALEMO 11 29 36 5 41 24 33 5 38 53 69 10 79

4 KAB. POHUWATO 16 11 13 1 14 5 7 2 9 16 20 3 23

5 KAB. BONE BOLANGO 20 19 27 3 30 12 17 1 18 31 44 4 48

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 11 14 3 17 6 9 0 9 17 23 3 26

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 120 157 22 179 82 117 17 134 202 274 39 313

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 11 15 2 17 8 11 2 13 10 13.3 2 15

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KEMATIAN IBU

JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
HIDUP

< 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34


≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 KOTA GORONTALO 9 3,604 0 5 0 5 0 1 0 1 0 2 0 2 0 8 0 8

2 KAB. GORONTALO 21 6,635 1 2 2 5 1 1 0 2 1 0 1 2 3 3 3 9

3 KAB. BOALEMO 11 2,644 0 2 0 2 1 2 0 3 0 4 1 5 1 8 1 10

4 KAB. POHUWATO 16 2,612 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4 1 5 0 5 2 7

5 KAB. BONE BOLANGO 20 2,974 0 2 0 2 0 2 0 2 0 5 0 5 0 9 0 9

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,189 0 3 1 4 1 0 0 1 0 3 1 4 1 6 2 9

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 20,658 1 15 3 19 3 6 1 10 1 18 4 23 5 39 8 52

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 252

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+
KASUS TB KASUS TB ANAK 0-
JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS 14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KOTA GORONTALO 9 96,394 100,283 196,677 239 57.7 175 42.3 414 239 58 175 42.27 414 0 0.0

2 KAB. GORONTALO 21 183,681 191,090 374,771 283 60.0 189 40.0 472 295 61 189 39.05 484 1 0.2

3 KAB. BOALEMO 11 70,439 73,281 143,720 157 55.7 125 44.3 282 160 56 126 44.06 286 8 2.8

4 KAB. POHUWATO 16 70,826 68,284 139,110 116 56.6 89 43.4 205 120 56 93 43.66 213 4 1.9

5 KAB. BONE BOLANGO 20 78,970 82,158 161,128 171 62.6 102 37.4 273 179 63 106 37.19 285 3 1.1

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 54,908 53,036 107,944 134 70.5 56 29.5 190 151 72 60 28.44 211 7 3.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 555,218 568,132 1,123,350 1,100 59.9 736 40.1 1,836 1,144 60 749 40 1,893 23 1.2

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 97.92 65.52 163.44

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 101.84 66.68 168.51

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
2013

TB PARU
SUSPEK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS % BTA (+)
BTA (+)
TERHADAP SUSPEK

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 - - 4,179 239 175 414 - - 9.91

2 KAB. GORONTALO 21 - - 7,052 238 246 484 - - 6.86

3 KAB. BOALEMO 11 - - 3,048 160 126 286 - - 9.38

4 KAB. POHUWATO 16 - - 2,376 120 93 213 - - 8.96

5 KAB. BONE BOLANGO 20 - - 3,384 179 106 285 - - 8.42

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 - - 1,915 89 71 160 - - 8.36

- -

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 0 0 21,954 1,025 817 1,842 - - 8.39

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN
SELAMA PENGOBATAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS (SUCCESS RATE/SR)
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KOTA GORONTALO 9 248 160 408 247 99.60 158 98.75 405 99.26 9 3.63 6 3.75 15 3.68 103.23 102.50 102.94 - - 1

2 KAB. GORONTALO 21 276 190 466 213 77.17 152 80.00 365 78.33 46 16.67 28 14.74 74 15.88 93.84 94.74 94.21 - - 17

3 KAB. BOALEMO 11 144 110 254 85 59.03 75 68.18 160 62.99 56 38.89 32 29.09 88 34.65 97.92 97.27 97.64 - - 5

4 KAB. POHUWATO 16 129 88 217 114 88.37 81 92.05 195 89.86 7 5.43 10 11.36 17 7.83 93.80 103.41 97.70 - - 5

5 KAB. BONE BOLANGO 20 180 115 295 159 88.33 119 103.48 278 94.24 6 3.33 1 0.87 7 2.37 91.67 104.35 96.61 - - 7

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 89 71 160 53 59.55 49 69.01 102 63.75 31 34.83 19 26.76 50 31.25 94.38 95.77 95.00 - - 9

- -

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 1,066 734 1,800 871 81.71 634 86.38 1,505 83.61 155 14.54 96 13.08 251 13.94 96.25 99.46 97.56 0 0 44

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.0 0.0 3.9

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PNEUMONIA PADA BALITA

JUMLAH BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA GORONTALO 9 9,341 9,718 19,059 934 972 1,906 324 34.7 267 27.5 591 31.0

2 KAB. GORONTALO 21 17,761 17,617 35,378 1,776 1,762 3,538 579 32.6 663 37.6 1,242 35.1

3 KAB. BOALEMO 11 7,525 6,847 14,372 753 685 1,437 587 78.0 755 110.3 1,342 93.4

4 KAB. POHUWATO 16 6,795 6,461 13,256 680 646 1,326 233 34.3 91 14.1 324 24.4

5 KAB. BONE BOLANGO 20 6,433 6,034 12,467 643 603 1,247 487 75.7 298 49.4 785 63.0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 6,191 5,731 11,922 619 573 1,192 198 32.0 246 42.9 444 37.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 54,046 52,408 106,454 5,405 5,241 10,645 2,408 44.6 2,320 44.3 4,728 44.4

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

HIV AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0.00 1 0 1 4.76 0 0 0 0.00 1 0 1

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 1 0 1 7.14 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 2 0 2 14.29 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 4 1 5 35.71 8 2 10 47.62 0 0 0 0.00 1 1 2

6 30 - 39 TAHUN 1 4 5 35.71 5 3 8 38.10 0 0 0 0.00 1 0 1

7 40 - 49 TAHUN 1 0 1 7.14 2 0 2 9.52 0 0 0 0.00 0 0 0

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 5 14 16 5 21 0 0 88 3 1 4

PROPORSI JENIS KELAMIN 64.29 35.71 76.19 23.81 0.00 0.00 75.00 25.00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Data kelompok umur syphilis tidak sama antara format di profil dengan kelompok umur di program P2
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV POSITIF HIV


NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 KOTA GORONTALO 10,424 453 10,877 10,424 100 453 100 10,877 100.00 21 0.2 3 0.7 24 0.2

2 KAB. GORONTALO - - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

3 KAB. BOALEMO - - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

4 KAB. POHUWATO - - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

5 KAB. BONE BOLANGO - - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

6 KAB. GORONTALO UTARA - - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0

JUMLAH 10,424 453 10,877 10,424 100 453 100 10,877 100.00 21 0.2 3 0.7 24 0.2

Ket : Data (-) Tidak Diketahui


Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DIARE
JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L P L+P

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA GORONTALO 9 96,394 100,283 196,677 2,063 2,146 4,209 2,327 113 2,734 127 5,061 120

2 KAB. GORONTALO 21 183,681 191,090 374,771 3,931 4,089 8,020 5,664 144 7,206 176 12,870 160

3 KAB. BOALEMO 11 70,439 73,281 143,720 1,507 1,568 3,076 1,462 97 1,618 103 3,080 100

4 KAB. POHUWATO 16 70,826 68,284 139,110 1,516 1,461 2,977 1,207 80 1,335 91 2,542 85

5 KAB. BONE BOLANGO 20 78,970 82,158 161,128 1,690 1,758 3,448 1,707 101 1,701 97 3,408 99

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 54,908 53,036 107,944 1,175 1,135 2,310 1,785 152 1,877 165 3,662 159

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 555,218 568,132 1,123,350 11,882 12,158 24,040 14,152 119.1 16,471 135.5 30,623 127.4

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KASUS BARU

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 0 2 2 18 11 29 18 13 31

2 KAB. GORONTALO 21 2 1 3 37 19 56 39 20 59

3 KAB. BOALEMO 11 4 7 11 16 10 26 20 17 37

4 KAB. POHUWATO 16 0 0 0 22 16 38 22 16 38

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1 2 3 25 9 34 26 11 37

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 2 2 11 1 12 11 3 14

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 7 14 21 129 66 195 136 80 216

PROPORSI JENIS KELAMIN 33.33 66.67 66.15 33.85 62.96 37.04

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 12.11 7.12 19.23

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA KUSTA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KOTA GORONTALO 9 19 11 30 3 10.00 5 16.67

2 KAB. GORONTALO 21 39 20 59 8 13.56 1 1.69

3 KAB. BOALEMO 11 20 17 37 1 2.70 4 10.81

4 KAB. POHUWATO 16 22 16 38 4 10.53 2 5.26

5 KAB. BONE BOLANGO 20 26 11 37 5 13.51 1 2.70

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 11 3 14 0 0.00 1 7.14

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 137 78 215 21 9.77 14 6.51

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 1

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KASUS TERCATAT

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 0 2 2 18 11 29 18 13 31
2 KAB. GORONTALO 21 2 1 3 39 25 64 41 26 67
3 KAB. BOALEMO 11 4 7 11 16 10 26 20 17 37
4 KAB. POHUWATO 16 0 0 0 22 16 38 22 16 38
5 KAB. BONE BOLANGO 20 1 2 3 25 9 34 26 11 37
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 0 0 11 1 12 11 3 14

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 7 12 19 131 72 203 138 86 224


ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1.2 0.8 2.0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

RFT PB RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KOTA GORONTALO 9 0 2 2 0 0 0 0 0 0 18 11 29 0 0 0 0 0 0

2 KAB. GORONTALO 21 2 1 3 1 50 1 100 2 67 37 19 56 28 76 14 74 42 75

3 KAB. BOALEMO 11 4 7 11 5 125 2 29 7 64 16 10 26 17 106 9 90 26 100

4 KAB. POHUWATO 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 16 38 0 0 0 0 0 0

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1 2 3 - - - - 5 167 25 9 34 - - - - 26 76

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 2 2 0 0 2 100 2 100 11 1 12 6 55 3 300 9 75

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 14 21 6 85.7 5 35.7 16 76.2 129 66 195 51 40 26 39 103 53

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
X = tahun data.
TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 KOTA GORONTALO 9 41,410 7
2 KAB. GORONTALO 21 107,987 1
3 KAB. BOALEMO 11 56,671 2
4 KAB. POHUWATO 16 34,298 2
5 KAB. BONE BOLANGO 20 46,428 4
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 34,298 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 321,092 19


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5.92

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
323,436
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KOTA GORONTALO 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 KAB. GORONTALO 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 KAB. BOALEMO 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 KAB. POHUWATO 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 KAB. BONE BOLANGO 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH KASUS PD3I

CAMPAK
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 KOTA GORONTALO 9 8 12 20 0 0 0 0 0 0 0
2 KAB. GORONTALO 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 KAB. BOALEMO 11 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0
4 KAB. POHUWATO 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KAB. BONE BOLANGO 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10 13 23 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 31 36 67 0 1 1 0.0 2.8 1.5


2 KAB. GORONTALO 21 70 52 122 1 0 1 1.4 0.0 0.8
3 KAB. BOALEMO 11 0 2 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 KAB. POHUWATO 16 0 0 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 KAB. BONE BOLANGO 20 19 14 33 1 1 2 5.3 7.1 6.1
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 7 5 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 127 109 243 2 2 4 6.7 9.9 8.4


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 11.3 9.7 21.6

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

MALARIA

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 KOTA GORONTALO 9 265 88 353 265 88 353 3 1.1 1 1.1 4 1.13 1 0 1 33.33 0 25

2 KAB. GORONTALO 21 4,505 2,880 7,385 4,505 2,880 7,385 314 7.0 201 7.0 515 6.97 7 2 9 2.23 1.00 1.75

3 KAB. BOALEMO 11 1,379 426 1,805 1,379 426 1,805 176 12.8 62 14.6 238 13.19 0 0 0 0.00 0.00 0.00

4 KAB. POHUWATO 16 1,073 363 1,436 1,073 363 1,436 332 30.9 63 17.4 395 27.51 0 0 0 0.00 0.00 0.00

5 KAB. BONE BOLANGO 20 647 514 1,161 647 514 1,161 66 10.2 39 7.6 105 9.04 0 1 1 0.00 2.56 0.95

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,194 1,338 2,532 1,194 1,338 2,532 73 6.1 46 3.4 119 4.70 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 9,063 5,609 14,672 9,063 5,609 14,672 964 10.64 412 7 1,376 9.38 8 3 11 0.83 0.73 0.80

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 1,123,350

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.86 0.37 1.2249076

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PENDERITA FILARIASIS

NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS

L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 KOTA GORONTALO 9 0 0 0 0 0 0
2 KAB. GORONTALO 21 0 0 0 0 0 0
3 KAB. BOALEMO 11 0 0 0 0 0 0
4 KAB. POHUWATO 16 0 0 0 0 0 0
5 KAB. BONE BOLANGO 20 0 0 0 0 0 0
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH


JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 66,646 71,798 138,444 2,433 3.65 3,398 4.73 5,831 4.21

2 KAB. GORONTALO 21 128,231 138,553 266,784 - - - - 0 0.00

3 KAB. BOALEMO 11 49,176 53,134 102,310 - - - - 0 0.00

4 KAB. POHUWATO 16 62,345 63,526 125,871 - - - - 0 0.00

5 KAB. BONE BOLANGO 20 55,130 59,570 114,700 - - - - 0 0.00

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 36,587 37,059 73,646 - - - - 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 398,115 423,640 821,755 2,433 0.61 3,398 0.80 5,831 0.71

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS


JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 - - 0 - - - - 0 -

2 KAB. GORONTALO 21 - - 0 - - - - 0 -

3 KAB. BOALEMO 11 - - 0 - - - - 0 -

4 KAB. POHUWATO 16 - - 0 - - - - 0 -

5 KAB. BONE BOLANGO 20 - - 0 - - - - 0 -

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 - - 0 - - - - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 0 0 0 0 - 0 - 0 -

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA


PEREMPUAN PEMERIKSAAN IVA
NO KECAMATAN PUSKESMAS (CBE)
USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KOTA GORONTALO 9 28,738 - - - -

2 KAB. GORONTALO 21 54,761 - - - -

3 KAB. BOALEMO 11 21,001 - - - -

4 KAB. POHUWATO 16 15,264 - - - -

5 KAB. BONE BOLANGO 20 23,545 - - - -

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 15,264 - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 158,573 0 0 0 0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

Jlh Kecamatan & Jumlah Penduduk


Jenis Tanggal Kejadian Golongan Umur Total Penderita Jumlah Kematian Attack Rate (%) CFR (%)
No. Kabupaten / Kota Desa Terancam Ket
Penyakit yang terserang Diketahui Ditanggulangi Akhir 0-7 hr 8-028 hr <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+ L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kota Gorontalo Chikungunya 1 Kec. 14-Jun-13 14-Jun-13 21-Jun-13 3 3 3 3 15 3 4 4 20 18 38 0 4279 #DIV/0! #DIV/0! 0.89 0.00 0.00 0.00
1 Kel.

2 Chikungunya 1 Kec. 26-Sep-13 26-Sep-13 02-Okt-2013 1 1 12 2 2 8 11 18 0 5480 0.33 0.00 0.00 0.00
1 Kel.

3 Chikungunya 1 Kec. 30-Sep-13 30-Sep-13 4 4 3 3 16 3 1 1 18 17 35 0 6834 0.51 0.00 0.00 0.00


1 Kel.

4 Chikungunya 1 Kec. 4-Oct-13 4-Oct-13 3 9 5 3 30 10 3 1 31 33 64 0 3331 1.92 0.00 0.00 0.00


1 Kel.

5 Chikungunya 1 Kec. 8-Oct-13 8-Oct-13 22-Oct-13 1 3 4 7 7 8 15 0 6487 0.23 0.00 0.00 0.00
1 Kel.

6 Chikungunya 1 Kec. 11-Oct-13 1 1 5 2 4 15 5 2 2 19 18 37 0 3030 1.22 0.00 0.00 0.00


1 Kel.

7 Chikungunya 1 Kec. 10-Nov-13 1 2 2 2 14 7 3 16 15 31 0 3459 0.90 0.00 0.00 0.00


1 Kel.

Kabupaten
1 Gorontalo DBD 12 Kec. 14-Jan-13 14-Jan-13 21-Jan-13 3 15 11 15 57 15 1 3 2 70 52 122 1 0 1 25843 26886 52729 0.27 0.19 0.23 1.43 0.00 0.82
24 Kel./Desa

2 Rabies 2 Kec. 14-Jan-13 14-Jan-13 21-Jan-13 1 1 1 1 2 1 1 2 2263 2354 4617 0.04 0.04 0.04 100.00 100.00 100.00
2 Kel./Desa

3 Malaria 3 Kec. 15/11/2013 22/11/2013 27/11/2013 1 1 4 5 15 3 1 1 3 18 16 34 3 2 5 7898 8216 16114 0.23 0.19 0.21 16.67 12.50 14.71
5 Kel./Desa

4 Keracunan 3 Kec. 17/07/2013 17/07/2013 21/07/2013 5 11 11 10 3 1 20 21 41 0 0 0 7898 8216 16114 0.25 0.26 0.25 0.00 0.00 0.00
Makanan 4 Kel. / Desa

5 Chikungunya 2 Kec. 18/11/2013 18/11/2013 21/11/2013 2 13 13 6 28 8 2 5 178 0 0 0 11213 11665 22878 0.00 0.00 0.78 #DIV/0! #DIV/0! 0.00
3 Kel./ Desa

6 AFP 1 Kec. 17/04/2013 25/04/2013 30/04/2013 1 1 0 1 0 0 0 887 923 1810 0.11 0.00 0.06 0.00 #DIV/0! 0.00
1 Kel.

3 Kabupaten AFP 2 Kec 12/2/2013 12/2/2013 2 1 2 1 3 0 0 0 735 736 1471 0.27 0.14 0.20 0.00 0.00 0.00
Bone Bolango 3 Desa 18/02/2013 18/02/2013
22/04/2013 22/04/2013

4 Kabupaten Boalemo Rabies PKM Paguyaman 2 1 1 2 1 0 1 933 1034 1967 0.11 0.10 0.10 100.00 0.00 50.00
Desa Tangkobu

Rabies PKm Pangi 2 2 0 2 1 0 1 680 687 1367 0.29 0.00 0.15 50.00 #DIV/0! 50.00
Desa Tanah Putih
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

Jlh Kecamatan & Jumlah Penduduk


Jenis Tanggal Kejadian Golongan Umur Total Penderita Jumlah Kematian Attack Rate (%) CFR (%)
No. Kabupaten / Kota Desa Terancam Ket
Penyakit yang terserang Diketahui Ditanggulangi Akhir 0-7 hr 8-028 hr <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+ L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Kabupaten
5 Pohuwato Diare 1 Kec 3-Nov-13 3-Nov-13 7-Nov-13 5 11 21 5 4 2 27 21 48 0 0 0 105 112 217 25.71 18.75 22.12 0.00 0.00 0.00
1 Desa

Diare 1 Kec 7-Feb-13 7-Feb-13 12-Feb-13 5 7 2 1 1 9 7 16 1 0 1 78 45 123 11.54 15.56 13.01 11.11 0.00 6.25
1 Desa

Diare 1 Kec 12-Apr-13 12-Apr-13 14-Apr-13 2 3 7 10 2 11 13 24 0 0 0 84 79 163 13.10 16.46 14.72 0.00 0.00 0.00
1 Desa

DBD 1 Kec 4-Feb-13 4-Feb-13 5-Feb-13 1 2 1 2 2 4 0 0 0 127 93 220 1.57 2.15 1.82 0.00 0.00 0.00
1 Desa

DBD 1 Kec 4-Jan-13 4-Jan-13 7-Jan-13 1 1 2 0 2 1 0 1 214 132 346 0.93 0.00 0.58 50.00 #DIV/0! 50.00
1 Desa

Kabupaten
6 Gorontalo Diare 1 Kec. 1-Jan-13 1-Jan-13 1-Nov-13 1 1 0 1 1 0 1 933 927 1860 0.11 0.00 0.05 100.00 #DIV/0! 100.00
Utara 1 Desa

DBD 4 Kec. 22-Jan-13 22-Jan-13 22-Oct-13 1 1 2 7 1 7 5 12 12 12 4213 4284 8497 0.17 0.12 0.14 0.00 240.00 100.00
9 Desa

Rabies 3 Kec 18-Jan-13 20-Jan-13 25-Jan-13 1 1 1 1 3 1 4 3 1 4 2195 2179 4374 0.14 0.05 0.09 100.00 100.00 100.00
4 Desa

AFP 1 Kec 16-Apr-13 18-Apr-13 11-Oct-13 1 1 1 0 3 3 0 0 0 1329 1321 2650 0.00 0.23 0.11 #DIV/0! 0.00 0.00
2 Desa

Keracunan 1 Kec 21-Sep-13 21-Sep-13 21-Sep-13 6 9 6 4 3 1 10 19 29 0 0 0 293 290 583 3.41 6.55 4.97 0.00 0.00 0.00
1 Desa

Sumber: P2PL Kab/Kota Se-Provinsi Gorontalo


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6

1 KOTA GORONTALO 9 7 7 100

2 KAB. GORONTALO 21 39 25 64

3 KAB. BOALEMO 11 2 2 100

4 KAB. POHUWATO 16 6 6 100

5 KAB. BONE BOLANGO 20 4 4 100

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 17 17 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 75 61 81.33


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA GORONTALO 9 3,856 3,903 101.2 3,602 93.4 3,659 3,623 99.0 3,377 92.3 3,497 95.6

2 KAB. GORONTALO 21 7,503 7,348 97.9 6,396 85.2 7,162 6,411 89.5 5,851 81.7 6,605 92.2

3 KAB. BOALEMO 11 2,877 2,960 102.9 2,416 84.0 2,747 2,591 94.3 2,362 86.0 2,541 92.5

4 KAB. POHUWATO 16 2,591 2,748 106.1 2,428 93.7 2,474 2,561 103.5 2,442 98.7 2,561 103.5

5 KAB. BONE BOLANGO 20 3,121 2,895 92.8 2,816 90.2 2,973 2,966 99.8 2,509 84.4 3,002 101.0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,090 2,360 112.9 1,800 86.1 1,995 2,176 109.1 2,025 101.5 2,187 109.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 22,038 22,214 100.8 19,458 88.3 21,010 20,328 96.8 18,566 88.4 20,393 97.0633
TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KOTA GORONTALO 9 3,856 3,067 79.5 2,381 61.7 478 12.4 195 5.1 377 9.8 3,431 89.0

2 KAB. GORONTALO 21 7,503 7,348 97.9 6,396 85.2 0 - 0 - 85 1.1 6,481 86.4

3 KAB. BOALEMO 11 2,877 2,583 89.8 2,120 73.7 0 - 0 - 0 - 2,120 73.7

4 KAB. POHUWATO 16 2,591 2,158 83.3 1,898 73.3 71 2.7 19 0.7 183 7.1 2,171 83.8

5 KAB. BONE BOLANGO 20 3,121 2,895 92.8 2,816 90.2 0 - 0 - 0 - 2,816 90.2

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,090 2,360 112.9 2,031 97.2 0 - 0 - 0 - 2,031 97.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 22,038 20,411 92.6 17,642 80.1 549 2.5 214 1.0 645 2.9 19,050 86.4
TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KOTA GORONTALO 9 45,256 3,067 6.8 2,381 5.3 478 1.1 195 0.4 377 0.8 3,431 7.6

2 KAB. GORONTALO 21 89,943 144 0.2 72 0.1 0 - 0 - 0 - 72 0.1

3 KAB. BOALEMO 11 33,069 - - - - - - - - - - 0 -

4 KAB. POHUWATO 16 25,181 - - - - - - - - - - 0 -

5 KAB. BONE BOLANGO 20 37,074 1,777 4.8 1,724 4.7 182 0.5 201 0.5 122 0.3 2,229 6.0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 25,919 320 1.2 378 1.5 0 - 0 - 0 - 378 1.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 256,442 5,308 2.1 4,555 1.8 660 0.3 396 0.2 499 0.2 6,110 2.4
TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KOTA GORONTALO 9 3,856 3,752 97.30 3,022 78.37

2 KAB. GORONTALO 21 7,503 7,348 97.93 6,396 85.25

3 KAB. BOALEMO 11 2,877 2,834 98.51 2,353 81.79

4 KAB. POHUWATO 16 2,591 2,747 106.02 2,436 94.02

5 KAB. BONE BOLANGO 20 3,121 2,895 92.76 2,816 90.23

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,090 2,360 112.92 1,800 86.12

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 22038 21,936 99.54 18,823 85.41

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


PERKIRAAN NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 KOTA GORONTALO 9 3,856 771 513 66.5 1,800 1,804 3,604 270 271 541 50 18.5 36 13.3 86 15.9

2 KAB. GORONTALO 21 7,503 1,501 1220 81.3 3,380 3,255 6,635 507 488 995 243 47.9 241 49.4 484 48.6

3 KAB. BOALEMO 11 2,877 575 515 89.5 1,377 1,267 2,644 207 190 397 72 34.9 62 32.6 134 33.8

4 KAB. POHUWATO 16 2,591 518 528 101.9 1,307 1,305 2,612 196 196 392 185 94.4 117 59.8 302 77.1

5 KAB. BONE BOLANGO 20 3,121 624 543 87.0 1,474 1,500 2,974 221 225 446 52 23.5 50 22.2 102 22.9

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,090 418 153 36.6 1,138 1,051 2,189 171 158 328 76 44.5 50 31.7 126 38.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 22,038 4,408 3472 78.8 10,476 10,182 20,658 1,571 1,527 3,099 678 43.1 556 36.4 1,234 39.8

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PESERTA KB AKTIF

MKJP NON MKJP


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MKJP +
% MKJP +
NON
KON OBAT LAIN NON MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP
DOM VAGINA NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KOTA GORONTALO 9 6,791 23.2 288 1.0 903 3.1 4,135 14.1 12,117 41.4 788 2.7 8,622 29.5 7,706 26.4 0 0.0 0 0.0 17,116 58.6 29,233 100

2 KAB. GORONTALO 21 5,511 7.8 121 0.2 1,183 1.7 10,354 14.6 17,169 24.2 2,951 4.2 30,116 42.4 20,853 29.3 0 0.0 0 0.0 53,920 75.8 71,089 100

3 KAB. BOALEMO 11 45 1.3 2 0.1 18 0.5 131 3.8 196 5.6 44 1.3 2,395 68.6 855 24.5 0 0.0 0 0.0 3,294 94.4 3,490 100

4 KAB. POHUWATO 16 844 3.9 89 0.4 174 0.8 5,442 25.0 6,549 30.1 925 4.2 6,884 31.6 7,407 34.0 0 0.0 0 0.0 15,216 69.9 21,765 100

5 KAB. BONE BOLANGO 20 10,324 25.3 192 0.5 838 2.1 10,395 25.5 21,749 53.3 2,021 4.9 8,693 21.3 8,372 20.5 0 0.0 0 0.0 19,086 46.7 40,835 100

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 402 3.9 0 0.0 6 0.1 774 7.5 1,182 11.4 167 1.6 4,992 48.1 4,037 38.9 0 0.0 0 0.0 9,196 88.6 10,378 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 23,917 13.5 692 0.4 3,122 1.8 31,231 17.7 58,962 33.4 6,896 3.9 61,702 34.9 49,230 27.8 0 0.0 0 0.0 117,828 66.6 176,790 100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PESERTA KB BARU

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP


NON + NON
OBAT LAIN MKJP MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH %
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KOTA GORONTALO 9 647 12.4 5 0.1 181 3.5 1,019 19.6 1,852 35.6 141 2.7 2,465 47.4 742 14.3 0 0.0 0 0.0 3,348 64.4 5,200 100

2 KAB. GORONTALO 21 846 5.2 6 0.0 162 1.0 2,854 17.7 3,868 24.0 984 6.1 6,145 38.1 5,138 31.8 0 0.0 0 0.0 12,267 76.0 16,135 100

3 KAB. BOALEMO 11 7 0.8 0 0.0 2 0.2 36 4.0 45 5.0 19 2.1 593 65.4 250 27.6 0 0.0 0 0.0 862 95.0 907 100

4 KAB. POHUWATO 16 207 2.7 28 0.4 23 0.3 1,156 15.0 1,414 18.3 383 5.0 2,580 33.4 3,351 43.4 0 0.0 0 0.0 6,314 81.7 7,728 100

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,149 12.8 9 0.1 120 1.3 2,144 23.9 3,422 38.2 601 6.7 2,822 31.5 2,115 23.6 0 0.0 0 0.0 5,538 61.8 8,960 100

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 228 20.6 0 0.0 2 0.2 50 4.5 280 25.3 20 1.8 440 39.8 365 33.0 0 0.0 0 0.0 825 74.7 1,105 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 3,084 7.7 48 0.1 490 1.2 7,259 18.1 10,881 27.2 2,148 5.4 15,045 37.6 11,961 29.9 0 0.0 0 0.0 29,154 72.8 40,035 100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KOTA GORONTALO 9 32,691 5,200 15.9 29,233 89.4

2 KAB. GORONTALO 21 79,075 16,135 20.4 71,089 89.9

3 KAB. BOALEMO 11 26,923 907 3.4 3,490 13.0

4 KAB. POHUWATO 16 27,483 7,728 28.1 21,765 79.2

5 KAB. BONE BOLANGO 20 29,183 8,960 30.7 40,835 139.9

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 18,357 1,105 6.0 10,378 56.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 213,712 40,035 18.7 176,790 82.7

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHU 2013

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KOTA GORONTALO 9 1,800 1,804 3,604 1,800 100.0 1,804 100.0 3,604 100.0 50 2.78 36 2.0 86 2.4

2 KAB. GORONTALO 21 3,380 3,255 6,635 3,380 100.0 3,255 100.0 6,635 100.0 130 3.8 114 3.5 244 3.7

3 KAB. BOALEMO 11 1,377 1,267 2,644 1,377 100.0 1,267 100.0 2,644 100.0 60 4.4 60 4.7 120 4.5

4 KAB. POHUWATO 16 1,307 1,305 2,612 1,297 99.2 1,258 96.4 2,555 97.8 28 2.2 31 2.5 59 2.3

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,474 1,500 2,974 1,474 100.0 1,500 100.0 2,974 100.0 45 3.1 45 3.0 90 3.0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,138 1,051 2,189 1,136 99.8 1,040 99.0 2,176 99.4 69 6.1 53 5.1 122 5.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,476 10,182 20,658 10,464 99.9 10,124 99.4 20,588 99.7 382 3.7 339 3.3 721 3.5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P

L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KOTA GORONTALO 9 1,879 1,956 3,835 1,849 98.4 1,799 92.0 3,648 95.1 1,717 91.4 1,744 89.2 3,461 90.2

2 KAB. GORONTALO 21 3,425 3,396 6,821 3,320 96.9 3,246 95.6 6,566 96.3 3,057 89.3 2,938 86.5 5,995 87.9

3 KAB. BOALEMO 11 1,373 1,429 2,802 1,305 95.0 1,293 90.5 2,598 92.7 1,203 87.6 1,158 81.0 2,361 84.3

4 KAB. POHUWATO 16 1,333 1,280 2,613 1,341 100.6 1,217 95.1 2,558 97.9 1,172 87.9 1,081 84.5 2,253 86.2

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,570 1,623 3,193 1,474 93.9 1,500 92.4 2,974 93.1 1,408 89.7 1,431 88.2 2,839 88.9

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,163 1,036 2,199 1,135 97.6 1,027 99.1 2,162 98.3 1,067 91.7 950 91.7 2,017 91.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,743 10,720 21,463 10,424 97.0 10,082 94.0 20,506 95.5 9,624 89.6 9,302 86.8 18,926 88.2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 3,425 3,396 6,821 422 12.3 453 13.3 875 12.8

2 KAB. GORONTALO 21 1,167 1,217 2,384 659 56.5 686 56.4 1,345 56.4

3 KAB. BOALEMO 11 1,333 1,280 2,613 29 2.2 24 1.9 53 2.0

4 KAB. POHUWATO 16 1,570 1,623 3,193 - - - - 1,647 51.6

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,163 1,036 2,199 4 0.3 9 0.9 13 0.6

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,163 1,036 2,199 640 55.0 526 50.8 1,166 53.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 9,821 9,588 19,409 1,754 17.9 1,698 17.7 5,099 26.3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 1,879 1,956 3,835 1,734 92.3 1,806 92.3 3,540 92.3

2 KAB. GORONTALO 21 3,425 3,396 6,821 2,570 75.0 2,665 78.5 5,235 76.7

3 KAB. BOALEMO 11 1,373 1,429 2,802 759 55.3 729 51.0 1,488 53.1

4 KAB. POHUWATO 16 1,333 1,280 2,613 0 0.0 0 0.0 1,625 62.2

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,570 1,623 3,193 1,136 72.4 1,297 79.9 2,433 76.2

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,163 1,036 2,199 - - - - 1,809 82.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,743 10,720 21,463 6,199 57.7 6,497 61 16,130 75.2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6

1 KOTA GORONTALO 9 50 34 68.0

2 KAB. GORONTALO 21 205 151 73.7

3 KAB. BOALEMO 11 82 78 95.1

4 KAB. POHUWATO 16 105 95 90.5

5 KAB. BONE BOLANGO 20 165 139 84.2

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 123 87 70.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 730 584 80.0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KOTA GORONTALO 9 1,879 1,956 3,835 1,898 101.0 1,749 89.4 3,647 95.1 1,857 98.8 1,797 91.9 3,654 95.3 1,792 95.4 1,841 94.1 3,633 94.7 5.58 -5.26 0.38

2 KAB. GORONTALO 21 3,544 3,395 6,939 5,297 149.5 1,782 52.5 7,079 102.0 5,354 151.1 1,680 49.5 7,034 101.4 5,040 142.2 1,769 52.1 6,809 98.1 4.85 0.73 3.81

3 KAB. BOALEMO 11 1,373 1,429 2,802 1,190 86.7 1,206 84.4 2,396 85.5 1,148 83.6 1,225 85.7 2,373 84.7 1,128 82.2 1,217 85.2 2,345 83.7 5.21 -0.91 2.13

4 KAB. POHUWATO 16 1,433 1,379 2,812 1,594 111.2 1,542 111.8 3,136 111.5 1,675 116.9 1,624 117.8 3,299 117.3 1,635 114.1 1,588 115.2 3,223 114.6 -2.57 -2.98 -2.77

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,458 1,518 2,976 1,402 96.2 1,462 96.3 2,864 96.2 1,448 99.3 1,504 99.1 2,952 99.2 1,370 94.0 1,484 97.8 2,854 95.9 2.28 -1.50 0.35

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,163 1,036 2,199 1,293 111.2 1,241 119.8 2,534 115.2 1,375 118.2 1,348 130.1 2,723 123.8 1,352 116.3 1,320 127.4 2,672 121.5 -4.56 -6.37 -5.45

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,850 10,713 21,563 12,674 116.8 8,982 83.8 21,656 100.4 12,857 118.5 9,178 85.7 22,035 102.2 12,317 113.5 9,219 86.1 21,536 99.9 2.82 -2.64 0.55

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 KOTA GORONTALO 9 1,879 1,956 3,835 1,992 106 1,856 95 3,848 100 1,828 97.28579 1,786 91.31 3,614 94.24 1,573 83.7 2,060 105.3 3,633 94.7

2 KAB. GORONTALO 21 3,544 3,395 6,939 5,315 150 1,724 51 7,039 101 5,297 149.4639 1,732 51.02 7,029 101.30 5,040 142.2 1,769 52.1 6,809 98.1

3 KAB. BOALEMO 11 1,373 1,429 2,802 1,101 80 1,199 84 2,300 82 1,156 84.19519 1,220 85.37 2,376 84.80 1,141 83.1 1,199 83.9 2,340 83.5

4 KAB. POHUWATO 16 1,433 1,379 2,812 1,515 106 1,568 114 3,083 110 1,675 116.8876 1,624 117.77 3,299 117.32 1,635 114.1 1,588 115.2 3,223 114.6

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,458 1,518 2,976 1,354 93 1,438 95 2,792 94 1,463 100.3429 1,501 98.88 2,964 99.60 1,361 93.3 1,472 97.0 2,833 95.2

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,163 1,036 2,199 1,297 112 1,256 121 2,553 116 1,429 122.8719 1,342 129.54 2,771 126.01 1,342 115.4 1,320 127.4 2,662 121.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,850 10,713 21,563 12,574 116 9,041 84 21,615 100 12,848 118.4147 9,205 85.92 22,053 102.27 12,092 111.45 9,408 87.82 21,500 99.71

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 KOTA GORONTALO 9 1,879 1,956 3,835 1,427 75.94 1,468 75.05 2,895 75.49 7,462 7,762 15,224 5,947 79.70 6,049 77.93 11,996 78.80 9,341 9,718 19,059 7,374 78.94 7,517 77.35 14,891 78.13

2 KAB. GORONTALO 21 3,407 3,541 6,948 3,015 88.49 3,133 88.48 6,148 88.49 12,139 12,626 24,765 10,318 85.00 11,149 88.30 21,467 86.68 15,546 16,167 31,713 13,738 88.37 14,285 88.36 28,023 88.36

3 KAB. BOALEMO 11 1,373 1,429 2,802 665 48.43 644 45.07 1,309 46.72 5,740 5,404 11,144 907 15.80 874 16.17 1,781 15.98 7,113 6,833 13,946 5,041 70.87 4,969 72.72 10,010 71.78

4 KAB. POHUWATO 16 1,333 1,280 2,613 - - - - 3,029 115.92 6,615 6,364 12,979 - - - - 8,964 69.07 7,948 7,644 15,592 - - - - 11,993 76.92

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,570 1,623 3,193 673 42.87 806 49.66 1,479 46.32 6,433 6,034 12,467 4,403 68.44 5,283 87.55 9,686 77.69 8,003 7,657 15,660 5,076 63.43 6,089 79.52 11,165 71.30

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1,163 1,036 2,199 1,210 104.04 1,189 114.77 2,399 109.10 5,028 4,695 9,723 3,726 74.11 3,691 78.62 7,417 76.28 6,191 5,731 11,922 4,936 79.73 4,880 85.15 9,816 82.34

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 10,725 10,865 21,590 6,990 65.17 7,240 66.64 17,259 79.94 43,417 42,885 86,302 25,301 58.27 27,046 63.07 61,311 71.04 54,142 53,750 107,892 36,165 66.80 37,740 70.21 85,898 79.61

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM


NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KOTA GORONTALO 9 4,023 4,146 8,169 2,990 3,075 6,065 74.3 74.2 74.2 33 1.1 34 1.1 67 1.1

2 KAB. GORONTALO 21 7,662 7,971 15,633 5,806 6,040 11,846 75.8 76 75.8 219 3.8 230 3.8 449 3.8

3 KAB. BOALEMO 11 4,183 4,123 8,306 2,113 2,048 4,161 50.5 50 50.1 12 0.6 12 0.6 24 0.6

4 KAB. POHUWATO 16 - - 6,360 - - 0 - - 0.0 - - - - 0 -

5 KAB. BONE BOLANGO 20 2,649 3,969 6,618 1,632 2,446 4,078 61.6 61.6 61.6 23 1.4 22 0.5 45 1.1

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,021 1,653 3,674 1,697 1,388 3,085 84.0 84.0 84.0 125 7.4 101 3.3 226 7.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 20,538 21,862 48,760 14,238 14,997 29,235 69.3 69 60.0 412 2.9 399 2.7 811 2.8

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 7,462 7,762 15,224 4,442 59.5 4,526 58.3 8,968 58.9

2 KAB. GORONTALO 21 13,982 13,863 27,845 7,385 52.8 7,683 55.4 15,068 54.1

3 KAB. BOALEMO 11 5,740 5,386 11,126 1,554 27.1 1,494 27.7 3,048 27.4

4 KAB. POHUWATO 16 6,615 6,364 12,979 - - - - 6,238 48.1

5 KAB. BONE BOLANGO 20 6,433 6,034 12,467 2,396 37.2 2,691 44.6 5,087 40.8

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 5,028 4,695 9,723 - - - - 2,676 27.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 45,260 44,104 89,364 15,777 34.9 16,394 37.2 41,085 46.0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

BALITA

DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA DILAPORKAN
(S)
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 KOTA GORONTALO 9 9,341 9,718 19,059 7,315 7,454 14,769 78.3 76.7 77.5 51 0.7 69 0.9 120 0.8

2 KAB. GORONTALO 21 17,859 18,577 36,436 12,795 13,314 26,109 71.6 72 71.7 733 5.7 759 5.7 1,492 5.7

3 KAB. BOALEMO 11 7,113 6,833 13,946 4,484 4,384 8,868 63.0 64 63.6 20 0.4 20 0.5 40 0.5

4 KAB. POHUWATO 16 - - 12,027 - - 10,318 - - 85.8 - - - 464 4.5

5 KAB. BONE BOLANGO 20 6,433 6,034 12,467 5,056 6,469 11,525 78.6 107 92.4 23 0.5 22 0.3 45 0.4

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 6,191 5,731 11,922 4,268 3,491 7,759 68.9 61 65.1 245 5.7 197 5.6 442 5.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 46,937 46,893 105,857 33,918 35,112 79,348 72.3 75 75.0 1,072 3.2 1,067 3.0 2,603 3.3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KASUS BALITA GIZI BURUK

NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT PERAWATAN


JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 18 14 32 18 100 14 100 32 100

2 KAB. GORONTALO 21 158 163 321 158 100 163 100 321 100

3 KAB. BOALEMO 11 59 52 111 59 100 52 100 111 100

4 KAB. POHUWATO 16 31 28 59 31 100 28 100 59 100

5 KAB. BONE BOLANGO 20 16 19 35 16 100 19 100 35 100

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 24 26 50 24 100 26 100 50 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 306 302 608 306 100.0 302 100.0 608 100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 KOTA GORONTALO 9 2,121 2,126 4,247 1,994 94.0 2,008 94.4 4,002 94.2 124 84 68

2 KAB. GORONTALO 21 4,710 4,405 9,115 4,663 99.0 4,389 99.6 9,052 99.3 337 337 100

3 KAB. BOALEMO 11 1,570 1,508 3,078 1,468 93.5 1,416 93.9 2,884 93.7 141 141 100

4 KAB. POHUWATO 16 1,729 1,661 3,390 1,712 99.0 1,510 90.9 3,222 95.0 133 133 100

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,775 1,497 3,272 1,695 95.5 1,417 94.7 3,112 95.1 139 139 100

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,121 2,126 4,247 1,994 94.0 2,008 94.4 4,002 94.2 127 127 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 14,026 13,323 27,349 13,526 96.4 12,748 95.7 26,274 96.1 1,001 961 568

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 96.4 95.7 96.1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6

1 KOTA GORONTALO 9 92 972 0.1

2 KAB. GORONTALO 21 26 1,011 0.0

3 KAB. BOALEMO 11 121 428 0.3

4 KAB. POHUWATO 16 35 393 0.1

5 KAB. BONE BOLANGO 20 0 204 0.0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 88 205 0.4

JUMLAH (KAB/ KOTA) 92 362 3,213 0.1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KOTA GORONTALO 9 127 127 100.0 127 100.0 12,262 11,363 23,625 1,657 13.5 2,345 20.6 4,002 16.9 225 276 501 177 78.7 221 80.1 398 79.4

2 KAB. GORONTALO 21 338 - 0.0 - 0.0 - - - 4,663 - 4,389 - 9,052 - 2,958 2,728 5,686 - 0.0 - 0.0 - 0.0

3 KAB. BOALEMO 11 147 117 79.6 117 79.6 10,107 9,832 19,939 995 9.8 1,022 10.4 2,017 10.1 249 289 538 62 24.9 81 28.0 143 26.6

4 KAB. POHUWATO 16 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 KAB. BONE BOLANGO 20 137 - 0.0 - 0.0 - - 7,061 - - - - - 0.0 - - - - - - - - -

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 131 62 47.3 48 36.6 680 626 1,306 - 0.0 - 0.0 30 2.3 - - 30 - - - - 30 100

JUMLAH (KAB/ KOTA) 92 880 306 34.8 292 33.2 23,049 21,821 51,931 7,315 31.7 7,756 35.5 15,101 29.1 3,432 3,293 6,755 239 7.0 302 9.2 571 8

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN / KOTA
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

USILA (60TAHUN+)
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 KOTA GORONTALO 9 3,772 3,922 7,694 2,894 76.72 3,499 89.21 6,393 83.09

2 KAB. GORONTALO 21 13,496 16,040 29,536 9,385 69.54 12,463 77.70 21,848 73.97

3 KAB. BOALEMO 11 3,390 4,833 8,223 233 6.87 247 5.11 480 5.84

4 KAB. POHUWATO 16 366 362 728 315 86.07 298 82.32 613 84.20

5 KAB. BONE BOLANGO 20 4,511 4,942 9,453 1,348 29.88 1,347 27.26 2,695 28.51

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 3,277 3,172 6,449 2,228 67.99 2,601 82.00 4,829 74.88

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 28,812 33,271 62,083 16,403 56.93 20,455 61.48 36,858 59.37

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 53

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN JUMLAH


PENYEBARAN
PENYULUHAN KUNJUNGAN
INFORMASI
KESEHATAN RUMAH
1 2 3 4 5 6
1 KOTA GORONTALO 9 1,560 35,268 208
2 KAB. GORONTALO 21 2,753 4,410 3,737
3 KAB. BOALEMO 11 820 12,706 65
4 KAB. POHUWATO 16 1,824 19,145 152
5 KAB. BONE BOLANGO 20 1,594 0 207
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 2,628 6,998 3,737

SUB JUMLAH I 92 11,179 78,527 8,106


1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 85 21 743
2 Rumah Sakit 465 - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,729 78,548 8,849

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 54

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 192,284 194,218 551,529 34.68 34.14 49.10

2 ASKES PNS 8,862 10,405 144,528 1.60 1.83 12.87

3 JPK JAMSOSTEK - - 38,654 - - 3.44

TNI/POLRI/PNS/
4 624 141 1,846 0.11 0.02 0.16
KEMHAN/PNS POLRI

5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0.00 0.00 0.00

6 ASURANSI SWASTA 0 0 0 0.00 0.00 0.00

7 JAMKESDA 60,459 59,495 253,676 10.90 10.46 22.58

JUMLAH (KAB/KOTA) 262,229 264,259 990,233 47.29 46.45 88.15


TABEL 55

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Kota Gorontalo 5,796 9,385 15,181 200 302 502 101 137 238
2 Puskesmas Kab. Gorontalo 86,350 123,329 209,679 1,136 1,721 2,857 33 25 58
3 Puskesmas Kab. Boalemo 31,438 42,049 73,487 133 490 623 239 120 359
4 Puskesmas Kab. Pohuwato - - 35,099 - - 489 5 2 7
5 Puskesmas Kab. Bone Bolango 49,201 63,525 112,726 78 124 202 15 9 24
6 Puskesmas Kab. Gorontalo Utara 28,078 33,628 61,706 1,375 1,178 2,553 31 24 55

SUB JUMLAH I 200,863 271,916 507,878 2,922 3,815 7,226 424 317 741
1 RSUD Aloe Saboe 20,466 25,014 45,480 8,040 12,104 20,144 243 113 356
2 RSUD Otanaha 951 1,405 2,356 553 715 1,268 0 0 0
3 RSUD MM. Dunda 15,479 19,290 34,769 6,744 9,645 16,389 152 142 294
4 RSUD Tani & Nelayan 3,369 5,463 8,832 1,741 2,009 3,750 0 0 0
5 RSUD Pohuwato 4,985 10,122 15,107 1,635 3,354 4,989 0 0 0
6 RSUD Toto Kabila 6,252 10,273 16,525 2,321 3,526 5,847 22 36 58
7 RSUD Tombulilato 638 1004 1,642 248 245 493 16 0 16
8 RS Bergerak 1,416 1,498 2,914 148 184 332 0 0 0
9 RS Hasri Ainun Habibie 113 135 248 1 7 8 0 0 0
SUB JUMLAH II 45,250 61,294 106,544 18,713 27,827 46,540 395 255 650
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0


JUMLAH (KAB/KOTA) 246,113 333,210 614,422 21,635 31,642 53,766 819 572 1,391
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 554,473 568,877 1,123,350 554,473 568,877 1,123,350
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 44.4 58.6 54.7 3.9 5.6 4.8

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PASIEN KELUAR (HIDUP PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Aloe Saboe 350 8,040 12,104 20,144 226 368 594 134 218 352 28.1 30.4 29.5 16.7 18.0 17.5

2 RSUD Otanaha 35 553 715 1,268 14 10 24 4 6 10 25.3 14.0 18.9 7.2 8.4 7.9

3 RSUD MM. Dunda 235 6,744 9,645 16,389 288 308 596 75 81 156 42.7 31.9 36.4 11.1 8.4 9.5

4 RSUD Tani & Nelayan 78 1,492 2,258 3,750 38 41 79 17 12 29 25.5 18.2 21.1 11.4 5.3 7.7

5 RSUD Pohuwato 94 1,635 3,354 4,989 34 71 105 17 34 51 20.8 21.2 21.0 10.4 10.1 10.2

6 RSUD Toto Kabila 100 2,321 3,526 5,847 73 85 158 43 30 73 31.5 24.1 27.0 18.5 8.5 12.5

7 RSUD Tombulilato 64 - - 1,322 - - 22 - - 16 - - 16.6 - - 12.1

8 RS Bergerak 9 148 184 332 1 1 2 1 1 2 6.8 5.4 6.0 6.8 5.4 6.0

9 RS HAH 50 - - 8 - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! -

KABUPATEN/KOTA 1,015 20,933 31,786 54,049 674 884 1,580 291 382 689 3.2 2.8 2.9 1.4 1.2 1.3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Aloe Saboe 350 20,144 100,720 100,720 78.8 57.6 1.3 5.0
2 RSUD Otanaha 35 1,268 3,581 3,581 28.0 36.2 7.3 2.8
3 RSUD MM. Dunda 235 16,389 59,994 52,885 69.9 69.7 1.6 3.2
4 RSUD Tani & Nelayan 78 3,750 14,778 13,692 51.9 48.1 3.7 3.7
5 RSUD Pohuwato 94 4,989 18,770 18,770 54.7 53.1 3.1 3.8
6 RSUD Toto Kabila 100 5,847 25,481 31,330 69.8 58.5 1.9 5.4
7 RSUD Tombulilato 64 1,322 1,599 1,599 6.8 20.7 16.5 1.2
8 RS Bergerak 9 332 731 3 22.3 36.9 7.7 0.0
9 RS Hasri Ainun Habibie 50 8 19 19 0.1 0.2 2278.9 2.4
KABUPATEN/KOTA 1,015 54,049 225,673 222,599 60.9 53.3 2.7 4.1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 58

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8

1 KOTA GORONTALO 9 46,625 35,268 75.6 29,119 82.6

2 KAB. GORONTALO 21 122,040 4,410 3.6 2,304 52.2

3 KAB. BOALEMO 11 35,581 12,706 35.7 6,036 47.5

4 KAB. POHUWATO 16 33,104 19,145 57.8 7,301 38.1

5 KAB. BONE BOLANGO 20 27,818 9,450 34.0 5,773 61.1

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 41,852 6,998 16.7 1,641 23.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 307,020 87,977 28.7 52,174 59.3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 59

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

-1 0

JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH (RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
RUMAH BELUM
MEMENUHI
JUMLAH % SYARAT JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 KOTA GORONTALO 9 36,138 25,316 70.05 6,996 5,292 75.64 2,031 38.38 27,347 75.67

2 KAB. GORONTALO 21 75,989 46,718 61.48 31,378 29,272 93.29 364 1.24 47,082 61.96

3 KAB. BOALEMO 11 35,482 14,722 41.49 18,343 8,577 46.76 5,130 59.81 19,852 55.95

4 KAB. POHUWATO 16 27,695 13,855 50.03 13,840 3,194 23.08 3,090 96.74 13,855 50.03

5 KAB. BONE BOLANGO 20 35,482 14,722 41.49 18,343 8,577 46.76 5,130 59.81 14,722 41.49

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 22,240 8,513 38.28 13,727 6,349 46.25 785 12.36 9,298 41.81

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 233,026 123,846 53.15 102,627 61,261 59.69 16,530 26.98 132,156 56.71

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 60

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PENDUDUK YANG


PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) MEMILIKI AKSES
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN AIR MINUM

MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 KOTA GORONTALO 9 196,677 6,934 33,286 5,900 30,305 0 0 0 0 3,599 17,076 3,474 16,844 131 4,269 128 4,253 60 3,344 56 3,075 0 0 0 0 18,317 98,240 18,311 98,202 152,679 77.6

2 KAB. GORONTALO 21 374,771 23,689 186,913 24,788 189,387 0 0 0 0 5,918 13,670 2,181 13,670 410 8,467 366 8,467 2,413 36,878 2,627 36,876 0 0 0 0 1,827 31,959 1,827 31,959 280,359 74.8

3 KAB. BOALEMO 11 143,720 9,219 117,362 5,949 6,576 38 94 38 94 383 2,571 295 1,969 162 4,410 72 4,071 88 3703 1 388 0 0 0 0 451 8,945 451 8,945 22,043 15.3

4 KAB. POHUWATO 16 139,110 12,158 63,599 6,668 47,346 225 2,106 199 2,106 0 0 0 0 280 3,501 280 2,685 283 1,229 232 1,229 0 0 0 0 4,216 11,816 2,969 11,768 65,134 46.8

5 KAB. BONE BOLANGO 20 161,128 11,907 80,484 8,074 55,863 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,703 0 0 0 0 0 0 3,659 23,770 3,051 22,024 77,887 48.3

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 107,944 8,713 58,365 5,502 46,958 101 637 90 540 101 740 90 740 0 0 0 0 228 1,229 228 4,976 201 2,655 189 2,300 0 0 0 0 55,514 51.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 1,123,350 72,620 540,009 56,881 376,435 364 2837 327 2740 10001 34,057 6040 33,223 983 20,647 846 19,476 3072 50,086 3,144 46,544 201 2,655 189 2,300 28,470 174,730 26,609 172,898 653616 58.2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 61

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA Kualitas Mikrobiologi Kualitas Fisik Kualitas Kimia
AIR MINUM
Jlh Sampel yang Memenuhi Jlh Sampel yang Memenuhi Jlh Sampel Memenuhi
% % %
diperiksa Syarat diperiksa Syarat yang diperiksa Syarat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 KOTA GORONTALO 9 1 26 9 35 18 18 69 18 18 100

2 KAB. GORONTALO 21 7 14 14 100 14 14 100 14 14 100

3 KAB. BOALEMO 11 1 2 2 100 2 2 100 2 2 100


5
4 KAB. POHUWATO 16 1 5 100 5 5 100 5 5 100

5 KAB. BONE BOLANGO 20 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 1 13 13 100 13 13 100 13 13 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 12 60 43 72 52 52 86.67 100


52 52

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 62

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

JENIS SARANA JAMBAN


PENDUDUK
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK

PENDUDUK
JUMLAH
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
NO KECAMATAN PUSKESMAS

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 KOTA GORONTALO 9 196,677 762 10,970 700 10,599 96.6 25,981 141,895 23,831 135,118 95.2 85 366 56 248 67.8 1,346 4,696 1,346 4,696 100.0 150,661 76.6

2 KAB. GORONTALO 21 374,771 1,983 43,433 1,969 43,379 99.9 25,810 163,468 25,428 163,468 100.0 2,845 11,894 - - 0.0 2,823 11,812 - - 0.0 206,847 55.2

3 KAB. BOALEMO 11 143,720 867 16,285 695 12,427 76.3 13,798 77,432 7,641 65,160 84.2 194 1,187 184 1,150 96.9 1,259 5,953 315 2,537 42.6 81,274 56.6

4 KAB. POHUWATO 16 139,110 963 10,951 856 10,951 100.0 15,513 46,417 9,049 52,417 112.9 1,192 3,382 1,026 3,382 100.0 1,033 2,884 763 2,884 100.0 69,634 50.1

5 KAB. BONE BOLANGO 20 161,128 1,134 21,354 942 17,546 82.2 9,370 51,954 8,343 42,570 81.9 118 346 117 346 100.0 19 141 - - 0.0 60,462 37.5

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 107,944 420 11,370 291 8,916 78.4 5,421 26,813 4,511 22,564 84.2 23 90 - - 0.0 15 226 - - 0.0 31,480 29.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 1,123,350 6,129 114,363 5,453 ###### 90.7794 95,893 507,979 78,803 481,297 94.7474 4,457 17,265 1,383 5,126 29.7 6,495 25,712 2,424 10,117 39.3 600,358 53.4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 63

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KOTA GORONTALO 9 50 50 100 23 46 0 0.0


2 KAB. GORONTALO 21 205 67 33 23 11.2 0 0.0
3 KAB. BOALEMO 11 82 62 75.6 11 13.4 0 0.0
4 KAB. POHUWATO 16 105 67 63.8 12 11.4 0 0.0
5 KAB. BONE BOLANGO 20 165 8 4.8 0 0 0 0.0
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 123 7 5.7 0 0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 730 261 35.8 69 9.45 0 0.00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 64

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

TEMPAT-TEMPAT UMUM

YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM

JUMLAH TTU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

NON BINTANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
UMUM
SLTP

SLTA
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 KOTA GORONTALO 9 137 33 27 9 5 2 38 251 137 100.0 33 100.0 27 100 9 100 5 100 2 100 38 100 251 100.0

2 KAB. GORONTALO 21 300 107 38 21 2 0 4 472 222 74.0 77 72.0 29 76 21 100 2 100 0 0 4 100 355 75.2

3 KAB. BOALEMO 11 141 55 18 11 1 0 9 235 95 67.4 40 72.7 14 78 11 100 1 100 0 0 4 44.4 165 70.2

4 KAB. POHUWATO 16 131 46 20 16 1 0 8 222 128 97.7 45 97.8 20 100 16 100 1 100 0 0 5 62.5 215 96.8

5 KAB. BONE BOLANGO 20 163 33 14 20 2 0 0 232 156 95.7 33 100.0 13 93 20 100 2 100 0 0 0 0 224 96.6

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 102 59 17 15 1 0 1 195 22 21.6 12 20.3 1 6 15 100 1 100 0 0 0 0 51 26.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 974 333 134 92 12 2 60 1,607 760 78.0 240 72.1 104 77.6 92 100.0 12 100.0 2 100.0 51 85.0 1,261 78.5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
TPM MAKANAN JASA MAKANAN
JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN BOGA JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KOTA GORONTALO 9 766 26 258 106 110 500 65.27 13 48 24 181 266 34.7

2 KAB. GORONTALO 21 421 16 58 133 8 215 51.07 1 10 133 23 167 39.7

3 KAB. BOALEMO 11 204 7 44 23 12 86 42.16 9 44 10 55 118 57.8

4 KAB. POHUWATO 16 249 2 53 27 155 237 95.18 1 14 7 129 151 60.6

5 KAB. BONE BOLANGO 20 649 16 46 58 132 252 38.83 1 12 0 100 113 17.4

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 311 0 118 19 0 137 44.05 0 31 15 0 46 14.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 2,600 67 577 366 417 1,427 54.88 25 159 189 488 861 33.1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 66

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PERSENTASE TPM DIBINA

SYARAT HIGIENE SANITASI

PERSENTASE TPM DIUJI


JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUMLAH TPM MEMENUHI


MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

MAKANAN JAJANAN

MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM

DEPOT AIR MINUM


RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/

PETIK
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
NO KAB / KOTA PUSKESMAS

TOTAL

TOTAL
(DAM)

(DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 KOTA GORONTALO 9 266 8 81 32 0 121 45.5 500 14 41 34 0 89 17.8


2 KAB. GORONTALO 21 167 1 10 133 23 167 100.0 215 0 0 0 0 0 0.0
3 KAB. BOALEMO 11 118 7 44 23 12 86 72.9 86 7 44 23 12 86 100.0
4 KAB. POHUWATO 16 151 2 17 10 99 128 84.8 237 4 11 14 20 49 20.7
5 KAB. BONE BOLANGO 20 113 1 16 0 100 117 103.5 252 0 0 0 0 0 0.0
6 KAB. GORONTALO UTARA 15 46 0 31 19 0 50 108.7 137 0 0 0 0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 861 19 199 217 234 669 77.7 1,427 25 96 71 32 224 15.7

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 67

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 306,318 184,900 235,300 420,200 137%
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 138,450 77,500 135,000 212,500 153%
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 18,779 1,283 8,676 9,959 53%
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 20,455 11,600 40,200 51,800 253%
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 396,069 223,260 92,520 315,780 80%
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 3,348,358 2,497,500 2,112,600 4,610,100 138%
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 932,534 621,968 494,962 1,116,930 120%
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 1,101,240 650,700 758,900 1,409,600 128%
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 7,734 2,700 7,860 10,560 137%
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet 1,775,236 836,500 2,155,800 2,992,300 169%
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube 28,557 5,997 425 6,422 22%
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp 5,020 3,700 10,810 14,510 289%
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot 4,136 3,409 6,251 9,660 234%
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 8,100 2,200 100 2,300 28%
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet 1,000 800 100 900 90%
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 7,179 2,963 4,088 7,051 98%
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 2,840,375 1,505,000 2,833,000 4,338,000 153%
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 7,350 5,700 1,100 6,800 93%
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 11,574 5,700 11,900 17,600 152%
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 1,530 540 870 1,410 92%
23 Betametason krim 0,1 % krim 27,371 18,649 11,053 29,702 109%
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 81,957 38,500 31,100 69,600 85%
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 1,230,370 812,400 1,268,000 2,080,400 169%
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 22,604 10,117 8,549 18,666 83%
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 584,305 212,600 271,700 484,300 83%
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 9,863 3,220 19,539 22,759 231%
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 562,086 163,300 1,258,200 1,421,500 253%
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 21,058 14,000 76,250 90,250 429%
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 128,405 69,150 76,530 145,680 113%
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 100,550 8,600 60,800 69,400 69%
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 309,465 260,000 121,500 381,500 123%
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 548,000 116,000 125,000 241,000 44%
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 7,178 3,470 11,735 15,205 212%
37 Etakridin larutan 0,1% botol 2,253 1,359 1,625 2,984 132%
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 6,148 3,065 810 3,875 63%
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 189,306 105,900 651,950 757,850 400%
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 518 242 276 518 100%
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 44,267 29,433 23,620 53,053 120%
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 256,126 119,050 246,950 366,000 143%
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 147,410 65,150 130,650 195,800 133%
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - - #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 220,686 71,008 65,100 136,108 62%
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 11,098 4,375 4,471 8,846 80%
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 298,724 153,400 247,800 401,200 134%
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 2,583,052 1,736,000 2,109,000 3,845,000 149%
52 Gliserin botol - - - - #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 9,431 6,749 7,247 13,996 148%
54 Glukosa larutan infus 10% botol 753 718 1,679 2,397 318%
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 4 1 - 1 28%
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 427,272 217,800 140,900 358,700 84%
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 13,500 9,000 12,800 21,800 161%
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 43,059 19,200 95,300 114,500 266%
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 30,300 4,500 5,500 10,000 33%
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 434,444 176,000 357,000 533,000 123%
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 66,827 19,339 16,690 36,029 54%
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 151,506 80,500 64,300 144,800 96%
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 985,383 616,600 381,600 998,200 101%
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 354,407 29,400 73,000 102,400 29%
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 823,730 403,000 465,000 868,000 105%
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 123,015 100,000 95,500 195,500 159%
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 1,478,213 678,700 634,950 1,313,650 89%
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 53,975 15,500 5,924 21,424 40%
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 464,743 251,175 232,490 483,665 104%
TABEL 67

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 10,229 3,238 3,000 6,238 61%
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 3,734,291 2,891,000 4,540,000 7,431,000 199%
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 200 150 700 850 425%
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 4,050 270 780 1,050 26%
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 104,000 27,000 25,000 52,000 50%
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 19,250 5,000 10,000 15,000 78%
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet - - - - #DIV/0!
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol 38,212 27,728 19,984 47,712 125%
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol tablet 1,180,801 952,900 802,200 1,755,100 149%
400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet 492,198 181,200 265,600 446,800 91%
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 8,140 3,660 135,342 139,002 1708%
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 960 60 4,710 4,770 497%
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 57,095 35,500 43,530 79,030 138%
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 3,320 307 1,684 1,991 60%
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 1,747 361 2,078 2,439 140%
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet 243,045 115,360 58,718 174,078 72%
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 85,980 17,270 47,320 64,590 75%
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 308,607 123,700 260,900 384,600 125%
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - 111 20,000 20,111 #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 18,286 9,555 12,639 22,194 121%
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 5,300 4,000 2,100 6,100 115%
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 15,000 3,430 12,500 15,930 106%
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 18,354 10,840 8,668 19,508 106%
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 41,579 10,573 25,024 35,597 86%
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 1,359 - - -
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 43,640 17,520 28,110 45,630 105%
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 55,423 31,863 16,847 48,710 88%
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 604,000 249,600 607,100 856,700 142%
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 3,560,332 1,850,236 2,652,827 4,503,063 126%
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 30,436 19,200 57,980 77,180 254%
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 2,619,410 882,000 3,650,000 4,532,000 173%
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 8,007 3,689 6,216 9,905 124%
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 1,396 1,002 501 1,503 108%
111 Prednison tablet 5 mg tablet 1,705,082 859,000 1,392,000 2,251,000 132%
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 69,000 34,700 8,000 42,700 62%
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 181,850 70,900 147,900 218,800 120%
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 57,319 30,100 52,300 82,400 144%
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet 375 3,250 - 3,250 867%
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 76,271 26,000 14,000 40,000 52%
117 Ringer Laktat larutan infus botol 54,183 35,861 37,322 73,183 135%
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube 14,906 7,956 10,538 18,494 124%
4%
119 Salisil bedak 2% kotak 19,574 11,209 10,271 21,480 110%
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - 2 2 4 #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - - #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 83,112 41,451 24,079 65,530 79%
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - - #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 2,880 - - -
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 181,000 119,300 291,700 411,000 227%
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 136,286 78,100 65,900 144,000 106%
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 208,193 132,180 182,520 314,700 151%
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 2,349,463 837,800 2,835,300 3,673,100 156%
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 53,900 21,300 40,400 61,700 114%
134 Vaksin Rabies Vero vial 913 525 119 644 71%
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 3,862,465 1,899,000 3,990,000 5,889,000 152%
VAKSIN - #DIV/0!
136 BCG vial - #DIV/0!
137 T T vial 21,651 12,014 5,623 17,637 81%
138 D T vial 57,440 15,072 5,533 20,605 36%
139 CAMPAK 10 Dosis vial 4,773 4,742 4,154 8,896 186%
140 POLIO 10 Dosis vial 21,930 16,099 7,597 23,696 108%
141 DPT-HB vial 36,380 22,701 9,178 31,879 88%
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 45,162 24,856 13,740 38,596 85%
143 POLIO 20 Dosis vial 62,168 31,904 26,160 58,064 93%
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - - #DIV/0!

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 68

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 7 0 0 2 10
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 1 1
3 RUMAH SAKIT BERGERAK 1 0 0 0 0 0 1
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 26
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 312
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 66
3 PUSKESMAS KELILING 4 95
4 PUSKESMAS PEMBANTU 227
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 8 9
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 7 7
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 257 257
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 745 745
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1 2
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 2 1 4
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 1 1
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 1 2 106 109
7 TOKO OBAT 43 43
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 69

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN


PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 11 11 100

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 70

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 KOTA GORONTALO 9 0 0.00 2 1.53 122 93.13 7 5.34 131 129 98.47

2 KAB. GORONTALO 21 0 0.00 362 81 79 17.67 6 1.34 447 85 19.02

3 KAB. BOALEMO 11 0 0.00 64 42.38 83 54.97 4 2.65 151 87 57.62

4 KAB. POHUWATO 16 45 29.61 91 59.87 16 10.53 0 0.00 152 16 10.53

5 KAB. BONE BOLANGO 20 31 15.66 100 50.51 67 33.84 0 0.00 198 67 33.84

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 0 0.00 166 75.80 51 23.29 2 0.91 219 53 24.20

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 76 5.86 785 60.48 418 32.20 19 1.46 1298 437 33.67

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 71

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11

1 KOTA GORONTALO 9 50 11 19 9 0 0

2 KAB. GORONTALO 21 205 55 11 0 5 0

3 KAB. BOALEMO 11 84 43 11 0 0 0

4 KAB. POHUWATO 16 104 45 0 0 5 0

5 KAB. BONE BOLANGO 20 165 101 1 0 0 0

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 123 24 6 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 731 279 48 9 10 0

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 72

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KOTA GORONTALO 9 50 46 0 0 0 46 92

2 KAB. GORONTALO 21 205 87 30 11 0 128 62.4

3 KAB. BOALEMO 11 84 4 36 9 0 49 58.3

4 KAB. POHUWATO 16 104 10 12 3 1 26 25

5 KAB. BONE BOLANGO 20 165 101 0 0 0 101 61.2

6 KAB. GORONTALO UTARA 15 123 11 0 0 0 11 8.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 731 259 78 23 1 361 49.4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 73

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

DOKTER
NO KABUPATEN/KOTA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
SPESIALIS GIGI
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA GORONTALO - - - 2 14 16 2 14 16 - 1 1 - - - - 1 1
2 KABUPATEN GORONTALO - - - 7 17 24 7 17 24 1 3 4 - - - 1 3 4
3 KABUPATEN BOALEMO - - - 3 10 13 3 10 13 - 5 5 - - - - 5 5
4 KABUPATEN POHUWATO 1 - 1 4 2 6 5 2 7 - 2 2 - - 2 2
5 KABUPATEN BONE BOLANGO - - - 3 6 9 3 6 9 - 1 1 - - - - 1 1
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA - - - 2 5 7 2 5 7 - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 - 1 21 54 75 22 54 76 1 12 13 - - - 1 12 13
1 RS. ALOE SABOE 14 13 27 10 20 30 24 33 57 1 5 6 - - - 1 5 6
2 RS. OTANAHA 1 - 1 2 3 5 3 3 6 - 1 1 - - - - 1 1
3 RS. ISLAM - - - - - - - - - -
4 RS. BUNDA - - - - - - - - - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - - - - - - -
6 RS. MM. DUNDA 5 8 13 6 14 20 11 22 33 1 2 3 - - - 1 2 3
7 RS. TANI DAN NELAYAN 2 - 2 8 7 15 10 7 17 - 1 1 - - - - 1 1
8 RS. POHUWATO 10 1 11 4 6 10 14 7 21 - 2 2 - - - - 2 2
9 RS. TOTO KABILA 3 1 4 6 6 12 9 7 16 - - - - - - - - -
10 RS. TOMBULILATO - - - - - - - - - -
11 RS. BERGERAK GORUT - 3 1 4 3 1 4 - - - - -
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE - 4 4 5 1 6 5 5 10 - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 35 23 58 36 56 92 71 79 150 2 11 13 - - - 2 11 13


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 36 23 59 57 110 167 93 133 226 3 23 26 - - - 3 23 26
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.2521 14.866 20.118 2.3145 0 2.3145

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


a
Keterangan : termasuk S3
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA GORONTALO 49 15 77 92 3 8 11
2 KABUPATEN GORONTALO 117 45 136 181 5 11 16
3 KABUPATEN BOALEMO 86 24 41 65 0 5 5
4 KABUPATEN POHUWATO 66 37 73 110 1 2 3
5 KABUPATEN BONE BOLANGO 44 6 33 39 3 0 3
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA 47 17 83 100 1 1 2
0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 409 144 443 587 13 27 40
1 RS. ALOE SABOE 50 48 142 190 1 5 6
2 RS. OTANAHA 12 7 20 27 0 1 1
3 RS. ISLAM 0 0
4 RS. BUNDA 0 0
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH 0 0
6 RS. MM. DUNDA 25 32 113 145 0 3 3
7 RS. TANI DAN NELAYAN 17 14 44 58 1 2 3
8 RS. POHUWATO 12 0 0 50 0 0 0
9 RS. TOTO KABILA 12 12 34 46 0 0 0
10 RS. TOMBULILATO 2 1 2 3 0 0 0
11 RS. BERGERAK GORUT 5 5 10 15 0 3 3
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE 8 8 32 40 0 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 135 119 365 534 2 14 16


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 544 263 808 1121 15 41 56
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 48.43 99.79 4.99

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


a
Keterangan : termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis 48.426581
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

TENAGA KEFARMASIAN

NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS


APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 KOTA GORONTALO 1 6 7 - 2 2 1 8 9
2 KABUPATEN GORONTALO - 3 3 2 3 5 2 6 8
3 KABUPATEN BOALEMO - 2 2 - 2 2 - 4 4
4 KABUPATEN POHUWATO 2 7 9 - - - 2 7 9
5 KABUPATEN BONE BOLANGO - 1 1 - - - - 1 1
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA - 6 6 3 7 10 3 13 16
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 25 28 5 14 19 8 39 47
1 RS. ALOE SABOE - 9 9 2 6 8 2 15 17
2 RS. OTANAHA - 1 1 - 2 2 - 3 3
3 RS. ISLAM - - - - -
4 RS. BUNDA - - - - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - -
6 RS. MM. DUNDA - 7 7 3 4 7 3 11 14
7 RS. TANI DAN NELAYAN - 4 4 4 1 5 4 5 9
8 RS. POHUWATO 1 8 9 - 7 7 1 15 16
9 RS. TOTO KABILA - 3 3 - - - - 3 3
10 RS. TOMBULILATO - - - - -
11 RS. BERGERAK GORUT 1 2 3 - 1 1 1 3 4
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE - 1 1 - 1 1 - 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 35 37 9 22 31 11 57 68


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 60 65 14 36 50 19 96 115
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.23724

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota 4.450973


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 76

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KOTA GORONTALO 8 20 28 5 22 27
2 KABUPATEN GORONTALO 12 38 50 17 22 39
3 KABUPATEN BOALEMO 1 22 23 3 9 12
4 KABUPATEN POHUWATO 4 11 15 7 11 18
5 KABUPATEN BONE BOLANGO 3 24 27 7 10 17
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA 3 20 23 - 4 4
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 31 135 166 39 78 117
1 RS. ALOE SABOE 1 4 5 2 4 6
2 RS. OTANAHA - 2 2 - 3 3
3 RS. ISLAM - -
4 RS. BUNDA - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - -
6 RS. MM. DUNDA 13 20 33 2 3 5
7 RS. TANI DAN NELAYAN 5 6 11 1 - 1
8 RS. POHUWATO 1 2 3 1 2 3
9 RS. TOTO KABILA 2 10 12 2 2 4
10 RS. TOMBULILATO 1 3 4 - - -
11 RS. BERGERAK GORUT - 3 3 - - -
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE 1 2 3 - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 24 52 76 8 14 22


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 55 187 242 47 92 139
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 21.54 12.37

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 77

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA GORONTALO 4 22 26 - - - 4 22 26
2 KABUPATEN GORONTALO 2 33 35 - - - 2 33 35
3 KABUPATEN BOALEMO 6 20 26 - - - 6 20 26
4 KABUPATEN POHUWATO 6 14 20 - 6 14 20
5 KABUPATEN BONE BOLANGO 9 17 26 - - - 9 17 26
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA 3 20 23 - - - 3 20 23
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 30 126 156 - - - 30 126 156
1 RS. ALOE SABOE - 11 11 - - - - 11 11
2 RS. OTANAHA - 4 4 - - - - 4 4
3 RS. ISLAM - - - - -
4 RS. BUNDA - - - - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - -
6 RS. MM. DUNDA 2 8 10 - - - 2 8 10
7 RS. TANI DAN NELAYAN 3 6 9 - - - 3 6 9
8 RS. POHUWATO - 6 6 - - - - 6 6
9 RS. TOTO KABILA - 7 7 - - - - 7 7
10 RS. TOMBULILATO - - - - - - - - -
11 RS. BERGERAK GORUT - 2 2 - - - - 2 2
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE 1 2 3 - - - 1 2 3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 4 5 - - - 1 4 5


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 130 161 - - - 31 130 161
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14.33 0 14.33

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA TOTAL
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KOTA GORONTALO - - - - - - - - - - -
2 KABUPATEN GORONTALO - - - - - - - - - - - - - - -
3 KABUPATEN BOALEMO - - - - - - - - - - - - - - -
4 KABUPATEN POHUWATO - - - - - - - - - - -
5 KABUPATEN BONE BOLANGO - - - - - - - - - - -
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA - - - - - - - - - - -
- - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS. ALOE SABOE 2 3 5 - - - - - - - - - 2 3 5
2 RS. OTANAHA - - - - - - -
3 RS. ISLAM - - - - - - -
4 RS. BUNDA - - - - - - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - - - -
6 RS. MM. DUNDA 1 4 5 - - - - - - - - - 1 4 5
7 RS. TANI DAN NELAYAN - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
8 RS. POHUWATO 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
9 RS. TOTO KABILA 2 1 3 - - - - - - - - - 2 1 3
10 RS. TOMBULILATO - - - - - - -
11 RS. BERGERAK GORUT - - - - - - -
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 - - - - - - - - - 2 3 5


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 - - - - - - - - - 2 3 5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0.4451 0 0 0 0.4451

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 79

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

TENAGA TEKNISI MEDIS

NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN


TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS ORTETIK TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 KOTA GORONTALO - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2

2 KABUPATEN GORONTALO - - - - - - - - - - - - -

3 KABUPATEN BOALEMO - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 KABUPATEN POHUWATO - - - - - - - - - - - - -

5 KABUPATEN BONE BOLANGO - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 KABUPATEN GORONTALO UTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2

1 RS. ALOE SABOE - - - - - - 0 3 4 7 - 7 7 2 6 8 0 0 0 0 0 5 17

2 RS. OTANAHA - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2

3 RS. ISLAM - - - - - - - - - - - - -

4 RS. BUNDA - - - - - - - - - - - - -

5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - - - - - - - - - -

6 RS. MM. DUNDA 2 4 6 - - - 3 1 4 - 1 1 3 4 7 - - - - - - - 1 1 1 1 2 - - - 9 12 21

7 RS. TANI DAN NELAYAN - 2 2 - - - 1 - 1 - - - 1 3 4 - - - - - - - - - - - - - - - 2 5 7

8 RS. POHUWATO 5 - 3 - 6 - - - - - - - 14

9 RS. TOTO KABILA 1 3 4 - - - 1 - 1 - - - 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - 3 5 8

10 RS. TOMBULILATO - - - - - - - - - - - - -

11 RS. BERGERAK GORUT - - - 1 1 - - - - - - - - 1 1

12 RS. HASRI AINUN HABIBIE - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 9 17 - - - 5 2 10 - 1 1 5 11 22 - - - - - - - 1 1 1 1 2 - - - 14 25 53

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 9 17 - - - 5 2 10 - 1 1 6 12 24 - - - - - - - 1 1 1 1 2 - - - 15 26 55

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4.896

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TABEL 80

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA GORONTALO - - - - - - - - -
2 KABUPATEN GORONTALO - - - - 1 1 - 1 1
3 KABUPATEN BOALEMO - - - - - - - - -
4 KABUPATEN POHUWATO - - - - - - - - -
5 KABUPATEN BONE BOLANGO - - - - - - - - -
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA - - - - - - - - -
- - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 1 1 - 1 1
1 RS. ALOE SABOE - - - - -
2 RS. OTANAHA - - - - -
3 RS. ISLAM - - - - -
4 RS. BUNDA - - - - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - -
6 RS. MM. DUNDA - - - - - - - - -
7 RS. TANI DAN NELAYAN - - - - - - - - -
8 RS. POHUWATO - - - - - - - - -
9 RS. TOTO KABILA - - - - -
10 RS. TOMBULILATO - - - - -
11 RS. BERGERAK GORUT - - - - -
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 59 136 195 - 1 1 59 137 196
DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO 32 81 113 - - - 32 81 113
JUMLAH (KAB/KOTA) 59 136 195 - 2 2 59 138 197

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 81

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


PROVINSI GORONTALO 0
TAHUN 2103 0

TENAGA NON KESEHATAN


PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA GORONTALO 9 9 18 12 15 27 - - - - - - - - - - - - - - - 21 24 45
2 KABUPATEN GORONTALO 10 11 21 9 12 21 - - - - - - - - - - - - - - - 19 23 42
3 KABUPATEN BOALEMO 3 7 10 16 13 29 - - - - - - - - - - - - - - - 19 20 39
4 KABUPATEN POHUWATO 12 - 12 - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 12 - 12
5 KABUPATEN BONE BOLANGO 9 15 24 8 54 62 - - - - - - - - - - - - - - - 17 69 86
6 KABUPATEN GORONTALO UTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 43 42 85 45 94 141 - - - - - - - - - - - - - - - 88 136 224
1 RS. ALOE SABOE - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 RS. OTANAHA 2 2 4 2 4 6 - - - - - - - - - - - - - - - 4 6 10
3 RS. ISLAM - - - - - - - - - -
4 RS. BUNDA - - - - - - - - - -
5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH - - - - - - - - - -
6 RS. MM. DUNDA 1 3 4 17 26 43 - - - - - - - - - - - - 1 1 2 19 30 49
7 RS. TANI DAN NELAYAN 3 8 11 23 44 67 - - - - - - - - - - - - 3 - 3 29 52 81
8 RS. POHUWATO - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 RS. TOTO KABILA 10 4 14 6 18 24 - - - - - - - - - - - - - - - 16 22 38
10 RS. TOMBULILATO 1 3 4 4 2 6 - - - - - - - - - - - - - - - 5 5 10
11 RS. BERGERAK GORUT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE 1 3 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 2 4 6 - - - - - - - - - - - - - - - 4 6 10


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 64 42 106 33 57 90 - - - 14 11 25 - - - - - - - - - 111 110 221
DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO 10 18 28 10 18 28 - - - 3 6 9 - - - - - - - - - 23 42 65
JUMLAH (KAB/KOTA) 119 104 223 90 173 265 - - - 17 17 34 - - - - - - - - - 226 294 520

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota


TABEL 82

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2013

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 188,345,062,952 70.5

a. Belanja Langsung 86,163,969,381

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 26,663,908,292

- APBD Murni 49,001,691,089


- Jamkesman/Jamkesda/Jamkespra 10,498,370,000
b. Belanja Tidak Langsung 102,181,093,571

2 APBD PROVINSI 48,922,943,062 18.3

3 APBN : 29,182,024,634 10.9

- Dana Dekonsentrasi / TP 9,809,166,634 3.7

- JAMKESMAS 9,414,368,000 3.5

- JAMPERSAL 1,207,880,000 0.5


- Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 8,750,610,000 3.3

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 545,553,015 0.2

Kota Gorontalo : (Budget GF Malaria) 407,753,015


Kab. Gtlo : (TB) 137,800,000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.0

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 266,995,583,663 100

TOTAL APBD KAB/KOTA 1,873,869,672,921

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 10.05

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 237,678.00

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota

Anda mungkin juga menyukai