Anda di halaman 1dari 178

PROFIL KESEHATAN

PROVINSI SULAWESI TENGGARA


TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yakni mewujudkan


kemampuan masyarakat yang mandiri untuk Hidup Sehat, telah dilakukan berbagai upaya. Upaya-
upaya tersebut meliputi pengembangan Desa Siaga, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
Revitalisasi Posyandu dan lain sebagainya.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja baik
program maupun pelayanan. Indikator yang digunakan saat ini, antara lain Indikator Indonesia Sehat,
Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Indikator MDGs. Indikator
Indonesia Sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas dapat
digolongkan ke dalam : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-
indikator untuk Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi ; (2) Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas
indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.
Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten/Kota terdiri atas
18 indikator kinerja dari 4 jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh
kabupaten/kota, serta indikator kinerja lainnya yang p elayanannya ada pada kabupaten/kota
tertentu.
Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012, mengikuti pedoman
penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota dan provinsi tahun 2010 yang dikeluarkan oleh
Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI, penyajian data pada tahun 2012
dalam bentuk data terpilah berdasarkan jenis kelamin (responsive gender) untuk membuka
wawasan serta dapat menggambarkan kondisi, disparitas, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam
pembangunan bidang kesehatan. Profil dengan data terpilah ini diharapkan dapat membantu dalam
proses penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan yang lebih
difokuskan pada kondisi permasalahan kelompok rawan.
Dalam proses penyusunan profil ini banyak menemui kendala terutama karena sebagian
data dari kabupaten/kota belum disajikan terpilah menurut jenis kelamin sehingga profil kesehatan
provinsi juga belum sepenuhnya terpilah menurut jenis kelamin. Anatomi profil kesehatan 2012 ini
terdiri dari 6 (enam) bab, terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum, Bab III Situasi
Derajat Kesehatan, Bab IV Situasi Upaya Kesehatan, Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan dan Bab
VI Penutup.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 1


Perubahan juga dilakukan dalam penulisan dan penyajian data. Pada profil kesehatan edisi
2012 ini, berusaha menampilkan data progres lima tahunan dikombinasi dengan pencapaian
kabupaten/kota pada tahun penulisan, lalu membandingkan pencapaian Su lawesi Tenggara secara
nasional. Penyajian data dalam bentuk tabel dan map menggunakan teknik dua dan tiga dimensi
sehingga data yang ditampilkan kelihatan lebih hidup dan komunikatif serta teknik GIS (geografis
information system) untuk mapping pencapaian kinerja secara regional. Hal ini dimaksudkan agar
pembaca mampu secara lebih cepat melihat, memahami dan memaknai hasil-hasil pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang telah dicapai di Sulawesi Tenggara hingga tahun 2012.
Dengan demikian tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2012 ini
adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan
2012 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam
Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini disusun secara sistematis sesuai dengan pedoman
penyusunan Profil Kesehatan tahun 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 2012 ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara 2011 dan sistematika dari penyajiannya.
Bab II : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Tenggara. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan antara lain keadaan
lingkungan serta perilaku penduduk yang berhubungan dengan kesehatan, faktor -
faktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain -lain.
Bab III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sampai
dengan 2012 yang mencakup Umur Harapan Hidup, Angka Kematian, Angka
Kesakitan dan Status Gizi Masyarakat.
Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh
bidang kesehatan selama 2012 yang menggambarkan tingkat pencapaian program
pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan farmasi, pelayanan kesehatan rujukan,
pencegahan, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi masyarakat serta
kesehatan dan situasi keadaan darurat

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 2


Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan untuk 2012. Gambaran tentang keadaan
sumber daya kesehatan yang mencakup tentang keadaan sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Bab VI : Penutup
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari penulisan ini serta harapan -harapan
untuk perbaikan/peningkatan mutu tulisan pada tahun yang akan datang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 3


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

A. K O N DI SI G E OG R A FI S

Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah yang mencakup jazirah (daratan) tenggara
pulau Sulawesi serta pulau-pulau besar dan kecil di sekitarnya (Pulau Muna, Buton, Wawonii,
Kabaena dan Kepulauan Besi di Laut Banda) dengan luas wilayah daratan sebesar 38.140 km 2 atau
3.814.000 ha dan wilayah perairan diperkirakan seluas 110.000 km2 atau 11.000.000 ha. Secara
geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara
02045’-06015’ Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur di antara 120045’-124030’ Bujur
Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan
dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah selatan berbatasan Provinsi NTT di laut Flores, sebelah
timur berbatasan dengan Provinsi Maluku di laut Banda dan sebelah barat berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone.
Secara administratif, pada tahun 2012 terdiri atas dua belas wilayah kabupaten/kota,
yaitu Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara,
Buton Utara dan Konawe Utara dengan dua wilayah kota, yaitu Kota Kendari dan Kota Bau-Bau. Pasca
otonomi daerah laju pemekaran daerah berjalan sangat cepat yang berdampak pada pertambahan
jumlah kecamatan, desa dan kelurahan. Pada tahun 2012 jumlah kecamatan se- Sulawesi Tenggara
sebanyak 204 kecamatan yang terdiri dari 2.159 desa/kelurahan (Desa: 1.791; Kelurahan: 368). Data
lengkap pembagian wilayah administratif Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel 1
lampiran profil ini.
Kondisi topografi tanah di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara umumnya memiliki
permukaan yang bergunung-gunung, bergelombang dan berbukit-bukit. Di antara gunung dan
bukit-bukit, terhampar dataran-dataran yang merupakan daerah pertanian dan perkebunan yang
subur. Sebagian besar penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara bermukim di sepanjan g wilayah
pesisir dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan sebagian yang lain di daerah
pedalaman dan bekerja sebagai petani. Fakta ini membuat Sulawesi Tenggara memiliki keragaman
budaya dan adat istiadat dengan karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain, adanya
keragaman dalam berbagai aspek tersebut juga akan mempengaruhi perilaku masyarakat
terhadap kesehatan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


4
GAMBAR 2.1
PETA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

B. K E A DAA N PEN D UD U K

Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) BPS tahun 2012 jumlah penduduk
Sulawesi Tenggara sebesar 2.307.618 jiwa, tingkat kepadatan penduduk sebesar
60,50 jiwa/km². Kepadatan tertinggi terdapat di Kota Kendari sebesar 999,5 jiwa/km²,
diikuti Kota Bau-Bau sebesar 474,96 jiwa/km² dan Kabupaten Wakatobi 218,31 jiwa/km²,
sedang kepadatan terendah terdapat di Kabupaten Konawe Utara sebesar 10,78 jiwa/km2,
disusul Kabupaten Buton Utara 27,96 jiwa/km2, keduanya merupakan wilayah pemekaran
tahun 2008.
Penduduk Sulawesi Tenggara sebagian besar bermukim di wilayah daratan (63,78%),
meliputi Kabupaten Kolaka (14.29%), Konawe (11,00%), Konawe Selatan (11.69%), Konawe
Utara (2.27%), Kolaka Utara (5.65%), Bombana (6.03%) dan Kota Kendari (12.82%). Sebagian
kecil lainnya (36,22%) tinggal di wilayah kepulauan, meliputi Kabupaten Buton (11.62%), Muna
(11,85%), Wakatobi (4,03%), Buton Utara (2,42%) dan Kota Bau-Bau (6.29%), kepadatan
penduduk pada daerah kepulauan 96.2/km2 dan daerah daratan 49,3/km2, data tersebut
menunjukkan bahwa jumlah penduduk daratan lebih besar dari kepulauan namun demikian
kepadatan penduduk wilayah kepulauan lebih tinggi dari daratan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


5
Distribusi penduduk yang tinggal di kepulauan dan daratan ditunjukkan pada
gambar 2.2.

GAMBAR 2.2
PERSENTASE PENDUDUK PROVINSI SULAWESI TENGGARA
YANG TINGGAL DI WILAYAH KEPULAUAN DAN DARATAN
TAHUN 2012

Daratan,
63.78%

Kepulauan,
36.22%

Sumber : BPS Prov. Sultra (Sultra Dalam Angka 2012)

Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara pada kurun waktu 2011-2012


adalah 1,31% pertahun. Melalui data BPS jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara
tahun 2012 adalah 2.307.618 jiwa, jumlah penduduk menurut golongan umur ditunjukan pada
gambar 2.3.

GAMBAR 2.3
PIRAMIDA PENDUDUK SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

57,740 60 + 69.621
33,017 55 – 59 28.625
42,897 50 – 54 43.671
53,599 45 – 49 52.698
69,674 40 – 44 67.064
83,544 35 – 39 83.901
88,210 30 – 34 91.649
105,320 25 – 29 103.248
102,290 20 – 24 104.998
110,753 15 – 19 115.138
129,879 10 – 14 122.869
141,669 5–9 133.448
137,156 0–4 134.940

Perempuan Laki-Laki

Sumber : BPS Prov. Sultra (Sultra Dalam Angka 2012)

Gambar 2.3. menunjukan bahwa struktur penduduk Sulawesi Tenggara termasuk


dalam struktur penduduk muda. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-
14 tahun) yang mencapai 34.66%.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


6
Secara keseluruhan gambar piramida di atas menunjukan banyaknya penduduk usia
produktif terutama pada kelompok umur 20-29 tahun, baik laki-laki maupun perempuan.
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Sulawesi Tenggara pada
2012 sebesar 62.15%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2011 (70,75%).
Kabupaten/kota dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah Kabupaten Buton
sebesar 80,67%, diikuti oleh Kabupaten Muna sebesar 75,05%, dan Buton Utara sebesar
73,03%. Sedangkan kabupaten/kota dengan Angka Beban Tanggungan terendah yaitu
Kota Bau-Bau sebesar 44,08% disusul Kabupaten Konawe sebesar 56,73%. Berikut ini
adalah tabel rasio beban tanggungan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2012
TABEL 2.1
RASIO BEBAN TANGGUNGAN PENDUDUK
PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
2012

Rasio Beban
No Kab/Kota Penduduk Laki-Laki Penduduk Perempuan
Tanggungan
1 2 3 4 5
1 Buton 130.610 137.628 80.67
2 Muna 132.148 141.468 75.05
3 Konawe 129.520 124.330 56.73
4 Kolaka 165.738 164.244 58.58
5 Konsel 138.912 130.941 59.10
6 Bombana 70.367 68.868 61.64
7 Wakatobi 44.620 48.375 69.38
8 Kolaka Utara 67.304 63.227 57.60
9 Buton Utara 28.077 27.748 73.03
10 Konawe Utara 27.521 25.040 57.84
11 Kota Kendari 149.314 146.423 56.93
12 Kota Bau-bau 71.617 73.578 44.08
Sulawesi Tenggara 1.155.748 1.151.870 62.15

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Jika jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara dipilah menurut jenis kelamin,
maka terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan dengan rasio
100,34 yang berarti setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki, relative sama dengan
rasio tahun sebelumnya sebesar 100,91.
Rincian jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur,
kabupaten/kota, wilayah dan angka beban tanggungan tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel 2 dan tabel 3 lampiran profil.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


7
C. K E A DAA N E KO N O M I
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Data BPS me nyebutkan bahwa
selama tahun 2008-2012, pertumbuhan ekonomi daerah Sulawesi Tenggara menunjukkan
kecenderungan meningkat dibandingkan periode sebelumnya, meskipun mengalami
fluktuasi, tapi terjadi peningkatan yang cukup signifikan, terutama dalam 2 tahun terakhir
(2011 & 2012). Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada periode ini juga masih lebih tinggi
dari pertumbuhan ekonomi nasional pada periode tahun yang sama.

Kondisi perekonomian tentu tidak terlepas dari tingkat inflasi dan pengangguran
di suatu daerah. Data BPS menyebutkan bahwa tingkat inflasi pada kurun waktu lima
tahun terakhir (2008-2012) cenderung berfluktuasi antara 15.28% hingga 2.41%. Tingkat
inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 (15.28), hingga pada tahun 2010 tingkat inflasi
turun secara signifikan menjadi 2.41% dan pada tahun 2012 relatif stabil pada angka
4.65%. Tingkat pengangguran juga menjadi salah satu variabel yang menentukan keadaan
ekonomi suatu daerah. Dengan merujuk pada data BPS, tingkat pengangguran menurun
dari 6.50% pada tahun 2008 menjadi 3.06% pada tahun 2012. Gambar 2.4 di bawah ini
menunjukkan indikator perekonomian Sultra tahun 2008-2012.

GAMBAR 2.4
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT KEMISKINAN, INFLASI HARGA DAN PENGANGGURAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

25

20
15
10
5
0
2008 2009 2010 2011 2012
Penduduk Miskin 19.53 18.93 17.05 14.56 13.71
Pertumbuhan Ekonomi 7.27 7.42 7.38 8.17 10.1
Inflasi Harga 15.28 4.6 2.41 7.53 4.65
Tingkat Pengangguran 6.5 5.73 4.74 4.61 3.06

Sumber: Statistik Kesra Sultra, BPS Sultra 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


8
Selain pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan pengangguran, tingkat
kemiskinan juga merupakan salah satu isu krusial yang sangat terkait dengan dimensi
ekonomi. Kemiskinan telah lama menjadi persoalan mendasar yang menjadi pusat
perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah dan berbagai kalangan.
Penduduk miskin (Statistik Kesra) didefinisikan sebagai penduduk yang
pendapatannya kurang dari kebutuhan yang diperlukan untuk hidup secara layak di
wilayah tempat tinggalnya. Dalam prakteknya pengukuran antara lain dilakukan berdasarkan
kecukupan pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan. Jumlah penduduk miskin
465.400 orang atau 19.53% pada tahun 2008, secara persentase terus mengalami penurunan
menjadi 13.71% pada tahun 2012. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian
berbagai kalangan termasuk kesehatan.
Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait
dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan
kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh
yang dapat berdampak pada kerentanan individu terutama bayi dan Balita. Fenomena gizi
buruk dan kurang sering dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang buruk, jika merujuk pada
fakta keterbatasan pemenuhan pangan dapat menyebabkan busung lapar, Kwashiorkor,
dan penyakit yang berhubungan dengan kekurangan vitamin (Xeropthalmia, Scorbut, dll).
Pembangunan ekonomi yang diupayakan pemerintah diharapkan mampu
mendorong kemajuan SDM, baik fisik, sosial, mental dan spiritual di segenap pelosok
negeri terutama wilayah yang tergolong daerah tertinggal. Suatu daerah dikategorikan
menjadi daerah tertinggal karena beberapa faktor penyebab, yaitu geografis, sumber daya
alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah rawan bencana dan konflik sosial,
dan kebijakan pembangunan. Keterbatasan prasarana terha dap berbagai bidang termasuk
di dalamnya kesehatan menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal mengalami
kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.

C. K E A DAA N PEN DI DI K AN
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu daerah. Melalui pengetahuan, pendidikan
berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus (predisposing) yang
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


9
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kemampuan membaca -menulis, status
pendidikan, dan tingkat kepesertaan sekolah.
Kemampuan membaca dan menulis (baca-tulis) penduduk tercermin dari Angka
Melek Huruf, yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas ya ng dapat membaca dan
menulis huruf latin atau huruf lainnya. Persentase penduduk Sulawesi Tenggara yang
dapat membaca huruf latin pada 2012 sebesar 88.60%. Kabupaten/Kota dengan
persentase melek huruf tertinggi adalah Kota Kendari sebesar 97,87 %, diikuti oleh
Kabupaten Konawe Utara sebesar 95,32 % dan Kolaka sebesar 93,91 %. Sedangkan
persentase melek huruf terendah adalah Kabupaten Bombana (49.40%), diikuti Kabupaten
Buton Utara (66.96%), Kabupaten Buton (87,49%), dan Kabupaten Muna (89,77%).
Persentase kemampuan membaca dan menulis pada penduduk berumur 10 tahun ke atas
menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 2.1.

TABEL 2.2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PENDUDUK MELEK HURUF


No KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI (%) PEREMPUAN (%)
(%)
1 2 3 4 5
1 Buton 97.47 83.90 87.49
2 Muna 95.63 84354 89.77
3 Konawe 95.44 9.20 93.36
4 Kolaka 94.77 93.00 93.91
5 Konsel 95.21 90.77 93.05
6 Bombana 49.28 49.52 49.40
7 Wakatobi 92.55 90.00 91.21
8 Kolaka Utara 94.22 91.06 92.69
9 Buton Utara 69.43 64.47 66.96
10 Konawe Utara 97.58 92.79 95.32
11 Kota Kendari 98.99 96.75 97.87
12 Kota Bau-bau 95.32 90.52 92.86
Sulawesi Tenggara 90.81 86.39 88.60

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, persentase melek huruf pada laki-laki lebih
besar dibandingkan perempuan, yaitu 90.81% berbanding 86.39%. Perbandingan
persentase melek huruf berdasarkan jenis kelamin menurut kabupaten/kota di Provinsi
Sulawesi Tenggara ditunjukan pada gambar 2.5.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


10
GAMBAR 2.5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
2012

91,47

95,63

95,44

94,77
93,00
95,21

92,55

94,22
91,06

97,58
92,79
98,99
96,75
95,32

95,15
90,77

90,52

90,19
90,00
91,2
84,54
83,9
100

69,43
64,47
80

49,52
49,28
60

40

20

Laki-Laki Perempuan

Sumber: Statistik Kesra Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2012


Status pendidikan dilihat dengan banyaknya jumlah penduduk laki-laki ataupun
perempuan yang menamatkan pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan yang ada.
Tahun 2012 persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak memiliki
ijazah/STTB di Sulawesi Tenggara, laki-laki (25.63%) lebih rendah dari perempuan
(25.86%), namun pada pendidikan lanjut SLTA/MA persentase laki–laki (23.05%) lebih
tinggi dari perempuan (19.18%). Perbedaan yang tidak terlalu signifikan juga ditunjukkan
pada tingkat akademi/universitas, dimana laki-laki (6,90%) sedikit lebih tinggi
dibandingkan perempuan (6,06%). Hal ini menunjukkan secara umum di Provinsi Sulawesi
Tenggara laki-laki mempunyai kesempatan lebih besar dalam melanjutkan pendidikan
dibandingkan dengan perempuan, terutama tingkat SLTA dan pendidikan tinggi (universitas).
Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut ijazah/STTB tertinggi di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 2.6.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


11
GAMBAR 2.6
PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

6,48%
21,11% 25,75%

18,80% 27,86%
TIDAK/BLM TAMAT SD
SD/sederajat
SLTP/sederajat
SLTA/sederajat
Akademi/DIPL ke atas

Sumber: Statistik Kesra Prov. Sultra Tahun 2012

Disamping penduduk melek huruf dan status pendidikan yang ditamatkan, hal lain
yang menggambarkan keadaan pendidikan di daerah adalah Angka Partisipasi Sekolah
(APS) yaitu angka yang menjelaskan besarnya persentase penduduk yang duduk di bangku
sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Statistik Kesra dikategorikan menjadi 4
kelompok umur, yaitu 10-12 tahun mewakili umur setingkat SD, 13-15 tahun mewakili
umur setingkat SLTP, 16-18 tahun mewakili umur setingkat SMU, dan 19-24 tahun untuk
akademi dan perguruan tinggi.
APS di Sulawesi Tenggara pada tahun 2009 sebesar 24,20% dari keseluruhan
penduduk yang berusia 10 tahun ke atas, terdiri dari kelompok umur 10 -12 tahun sebesar
9,84%, kelompok umur 13-15 tahun sebesar 6,68%, kelompok umur 16-18 tahun sebesar
5,06%, dan kelompok umur 19-24 tahun sebesar 2,61%. Sedangkan penduduk usia 10
tahun ke atas yang tidak sekolah lagi sebesar 68,35%, disamping itu terdapat 7,46%
penduduk usia tersebut yang tidak/belum pernah sekolah.

D. K E A DAA N LI N G K UN G AN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator -
indikator seperti persentase rumah tangga sehat, persentase rumah tangga menurut sumber
air minum, persentase rumah tangga dengan sumber air minum dari pompa/sumur/mata air
menurut jarak ke tempat penampungan akhir kotoran/tinja, dan persentase rumah tangga
menurut kepemilikan fasilitas buang air besar (BAB).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


12
1. R um ah Sehat
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Kriteria rumah sehat berdasarkan Riskesdas Tahun 2010
adalah apabila memenuhi tujuh kriteria yaitu atap berplafon, dinding permanen,
jenis lantai bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaan alami
cukup dan tidak padat huni (>=8m2/orang).

GAMBAR 2.7
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

67,91 95,56
66,06 93,46

85,18
79,68
79,64

78,97
100

78,75
77,40
74,64
66,85
65,29

62,36
80

57,93
57,62
53,62

53,97
49,79

49,52

48,89
60 46,50
32,80

33,53

40

20

% Diperiksa % Sehat

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Subdin Promosi dan Lingkungan Sehat
dari 60.89% rumah yang diperiksa, persentase rumah tangga sehat pada 2012
mencapai 63.77%. Kabupaten/kota dengan persentase rumah tangga sehat
tertinggi adalah Kota Bau-Bau sebesar 85.18 % diikuti oleh Kota Kendari sebesar
78.75% dan Kabupaten Kolaka Utara 67.91% %. Sedangkan kabupaten dengan
persentase rumah tangga sehat terendah adalah Kabupaten Buton Utara sebesar
48.89% diikuti oleh Kabupaten Buton sebesar 19.32 %. Persentase rumah tangga
sehat berdasarkan kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara disajikan pada Lampiran
tabel 62.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


13
2. A ks es T e r ha d a p Ai r B er s i h
Akses air bersih Kepala Keluarga (KK) yang digunakan untuk minum dibagi dalam
dua kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung (air kemasan, ledeng,
pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan) dan sumber air tidak
terlindung (sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, dan lainnya ).
Akses air bersih KK di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada
gambar 2.8.
GAMBAR 2.8
AKSES AIR BERSIH KEPALA KELUARGA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
Sumur TT; 2,30%
Air Hujan; 3,36%

MAT; 3,21%

Lainnya; 23,21%

Sumur
Terlindung;
18,64%

Ledeng; 34,80%

Isi Ulang; 1,61%


Kemasan; 1,71% Pompa; 2,16%

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Gambar 2.7 menunjukkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum
terlindung, yaitu, ledeng 34.80%, sumur pompa 2.16%, kemasan 1.71%, isi ulang
1.61%, sumur terlindung 18.64%, mata air terlindung (MAT) 3.21%, air hujan
3.36%, sumur tidak terlindung 2.30% dan sumber lainnya 23.21%. Berdasarkan
laporan Program Kesehatan Lingkungan terdapat 37.48% rumah tangga di Provinsi
Sulawesi Tenggara menggunakan sumber air minum tidak terlindung dengan
memanfaatkan sumur tak terlindung, mata air tak terlindung atau air sungai/kali.

3. Jarak Sumber Air Minum dengan Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja


Sumber air minum sering menjadi sumber pencemar pada penyakit water borne
disease.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


14
Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi dan
konstruksi. Syarat lokalisasi menginginkan agar sumber air minum terhindar dari
pengotoran, sehingga perlu diperhatikan jarak sumber air minum dengan cubluk
(kakus), lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumber -sumber
pengotor lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan tanah dan
kemiringannya. Pada umumnya jarak sumber air minum dengan beberapa sumber
pencemaran termasuk tempat penampungan akhir kotoran/tinja lebih dari 10 meter
dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah sumber -sumber tersebut.

4. Ketersediaan Jamban

Keberadaan fasilitas buang air besar telah menjadi kebutuhan penting


pada kehidupan masyarakat modern. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas
tempat buang air besar merupakan isu penting dalam menentukan kualitas hidup
penduduk. Tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara, rumah tangga yang memiliki
jamban sebesar 57.97 %, ini mengalami penurunan dari tahun 2011 yang
mencapai 82,37%. Dari seluruh KK yang memiliki, 92.88 % diantaranya sudah
memenuhi persyaratan kesehatan atau merupakan jamban sehat. KK yang
memiliki jamban menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gamb ar 2.9.

GAMBAR 2.9
PERSENTASE KK YANG MEMILIKI JAMBAN & JAMBAN SEHAT
MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
8 2 ,2 8

8 8 ,2 9

9 2 ,8 8
9 5 ,0 3
9 3 ,7 6

8 6 ,4 7
8 6 ,4 7
7 9 ,7 5

8 1 ,8 9

7 8 ,2 1

7 5 ,7 9
7 3 ,8 2
7 3 ,5 7

100,00
6 3 ,4 6
6 0 ,0 8
5 7 ,8 9

5 7 ,9 7
5 4 ,4 7
5 3 ,6 3

80,00
4 9 ,0 4

4 4 ,5 4
3 9 ,7 6

60,00
2 8 ,8 7

2 5 ,3 6

40,00
1 3 ,5 5
1 0 ,7 6

20,00

0,00

% MEMILIKI JAMBAN % JAMBAN SEHAT


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


15
E. K E A DAA N PE RI LA K U MA S YA RA K AT

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat


kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu: Cakupan jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar, persentase rumah tangga ber-PHBS, dan Posyandu aktif.
1. J a m i n a n P e m el i h a r a a n K e s e h a t a n P r a b ay a r
Data tahun 2012 menunjukkan bahwa persentase penduduk di Sulawesi Tenggara yang
dijamin oleh JAMKESMAS adalah sebesar 47.70%, untuk ASKES sebesar 8.69 %,
BAHTERAMAS (dan lainnya) sebesar 6.99%, serta yang tidak memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan sebesar 36.62%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara telah memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan prabayar. Distribusi jaminan pemeliharaan kesehatan
penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan pada gambar 2.10.

GAMBAR 2.10
PENDUDUK BERDASARKAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

Tidak Memiliki JAMKESMAS,


Jamkes, 36.62% 47.70%

ASKES; 8,69%

BAHTERAMAS &
Lainnya, 6.99%

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Berdasarkan gambar 2.9 dari seluruh penduduk yang memiliki jaminan


pemeliharaan kesehatan, kepesertaan yang paling besar adalah Jamkesmas (47.70
%) dan yang paling kecil adalah Bahteramas/lainnya (6.99%). Peningkatan jaminan
pemeliharaan kesehatan penduduk miskin, secara tidak langsung berpengaruh
terhadap peningkatan cakupan rawat jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `


16
2. P e r i l a k u P HB S M a s y a r ak a t
Gambaran keadaan perilaku masyarakat juga dijelaskan melalui persentase rumah
tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu rumah tangga yang ber-
PHBS memiliki 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
bayi diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tersedianya
air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni,
lantai rumah bukan dari tanah, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktivitas
fisik secara rutin, serta makan sayur dan buah setiap hari.
Berdasarkan laporan hasil pemantauan dinas kesehatan kabupate n/kota di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 yang dilaksanakan pada sejumlah desa yang
tersebar pada 12 kabupaten/kota dengan jumlah RT yang dipantau sebanyak
233.709 menunjukkan hanya 117.925 atau 50,46 % yang berPHBS, jumlah ini relatif
meningkat dari tahun 2011 yang hanya 90.006 RT atau 36.83%. Distribusi rumah
tangga yang ber-PHBS menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 2.11.
GAMBAR 2.11
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

96,24
100,00
90,00
80,00
66,85
70,00 62,86

60,00 49,18 45,25 48,20


50,00 39,00 35,95 37,44 36,00
40,00 31,71
30,00 22,17
20,00
10,00
0,00

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Gambar 2.10 menunjukkan persentase RT ber PHBS tertinggi adalah Kabupaten


Kolaka 96,24%, diikuti Kabupaten Bombana 70,33% dan Kota Kendari 62,86%,
sedangkan persentase RT ber- PHBS terendah ada di Kabupaten Konawe Utara
22,17% dan Kabupaten Muna 31,71%. Data tersebut menunjukkan cakupan Rumah
Tangga yang ber-PHBS di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif masih rendah, hal ini
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat secara umum, serta kejadian penyakit
menular maupun penyakit tidak menular.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. `
17
BAB III
Situasi derajat kesehatan

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang


dapat digunakan. Indikator-Indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi
morbiditas, mortalitas dan status gizi. Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat
Provinsi Sulawesi Tenggara, berikut ini disajikan status derajat kesehatan masyarakat, diantaranya
situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.
A. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat terlihat dari kejadian kematian
dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dihitung dengan melakukan
berbagai survei dan penelitian. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi
akhir dari berbagai penyebab kematian baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
umum kejadian kematian berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat
dari gangguan penyakit atau akibat proses interaksi berbagai faktor resiko yang berpengaruh
terhadap kejadian kematian.

Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke
tahun. Angka kematian yang biasanya dijadikan indikator, yaitu Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Kasar (AKK), dan Umur
Harapan Hidup (UHH). Gambaran angka kematian di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2011 sebagai berikut.

1 . A ng k a K em a ti a n B ay i ( A KB ) , I n fa n t M o rta l i t y Ra t e ( I M R)

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk,
Surkesnas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), data kematian yang
bersumber dari pelayanan kesehatan hanya berupa data jumlah absolut, hal ini dikarena
kejadian kematian bayi sebagian besar terjadi di luar fasilitas pelayanan kesehatan dan
tidak dilaporkan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 18


AKB dipenguruhi oleh berbagai faktor, yaitu pelayanan kesehatan, tingkat sosial
ekonomi, gizi, kesehatan lingkungan dan lainnya. Tersedianya berbagai fasilitas atau
aksesibilitas pelayanan kesehatan serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan
tradisional (tidak sehat) ke norma kehidupan modern (sehat) dalam bidang kesehatan
merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap AKB. Jumlah kematian bayi
tahun 2010 - 2012 menurut kabupaten/kota di Provinasi Sulawesi Tenggara ditunjukkan
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Jumlah Kematian Bayi Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2010-2012

2010 2011 2012


No Kab./Kota Jml Lahir Jml Jml Lahir Jml Jml Lahir Jml
Kelahiran Mati Bayi Kelahiran Mati Bayi Kelahiran Mati Bayi
Mati Mati Mati
1 Buton Muna 5.924 30 163 5.699 70 172 5.739 60 82
2 Konawe 4.951 79 56 5.523 107 197 5.783 77 122
3 Kolaka 440 5 29 4.058 40 77 4.452 60 68
4 Konsel 6.867 67 43 5.744 76 140 6.361 76 73
5 Bombana 4.923 59 68 5.038 85 167 5.413 78 64
6 Wakatobi 2.574 53 75 2.678 53 101 3.147 74 78
7 Kolaka Utara 1.877 25 40 1.887 25 59 1.851 35 31
8 Buton Utara 2.284 22 3 1.968 24 55 2.320 25 37
9 Konawe Utara 1.214 32 23 1.556 35 60 1.235 23 44
10 Kota Kendari 958 14 26 988 2 17 1.226 6 31
11 Kota Bau-bau 5.627 13 19 4.843 25 65 5.729 18 28
12 3.023 28 42 2.558 26 56 2.739 30 35

Jumlah 42.624 427 587 42.540 568 1.166 46.049 562 693

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011

Tabel 3.1. menunjukkan jumlah kematian bayi di Sulawesi Tenggara tahun 2010–
2012 cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2010 jumlah kematian bayi tertinggi terjadi di
Kabupaten Muna 79 orang, Kabupaten Kolaka 67 orang dan Konawe Selatan 59 orang,
sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Konawe 5 orang. Tahun 2011 jumlah
kematian bayi mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu mencapai jumlah 1.166
kematian bayi yang bila dibandingkan dengan tahun 2010 hanya sebesar 587 kematian.
Kematian Bayi yang tertinggi pada tahun 2011 terdapat di Kabupaten Muna sebanyak 197
orang, disusul kabupaten Buton 172 orang, Kabupaten Konawe Selatan 167 orang, sedangkan
yang terendah di Kabupaten Konawe Utara 17 orang.
Di Tahun 2012 jumlah kematian bayi mengalami penurunan yang cukup signifikan
(664 orang) dibandingkan tahun 2011 (1.166 orang), jumlah tertinggi terjadi di Kabupaten
Buton (142) dan Bombana (78), sedangkan terendah di Kota Kendari (28) dan Wakatobi serta
Konawe Utara masing-masing dengan 31 orang bayi mati.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 19


Jumlah kematian ini belum menggabarkan data secara terpilah hal ini disebabkan
format pelaporan pada program kesehatan ibu dan Anak di Kabupaten/Kota belum terpilah
antara laki-laki dan perempuan. Masih tingginya jumlah kematian bayi pada tahun 2012
Provinsi Sulawesi Tenggara disebabkan rendahnya kompetensi tenaga kesehatan dalam
memberikan penanganan kasus-kasus resiko tinggi, serta tenaga kesehatan yang bertugas
di desa (bidan) masih merangkap 2-3 desa, penempatan tenaga bidan yang belum merata.
Jumlah Kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada
gambar 3.1.
Gambar 3.1
Jumlah Kematian Bayi Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012

1.400

1.200 1.166
1.000

800 693
422
600
400 587
518
200

-
2008 2009 2010 2011 2012
Kematian Bayi Expon. (Kematian Bayi)

Sumber Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Gambar 3.1 menunjukkan jumlah kematian bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2008–2012 berfluktuasi, namun demikian berdasarkan Exponential Trendline menunjukkan
adanya kecederungan peningkatan jumlah kematian tahun 2008 – 2012. Kencenderungan
tersebut tidak serta merta menunjukkan AKB di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami
peningkatan, hal ini bisa dikarenakan jumlah kematian bayi yang dilaporkan hanya bersumber
dari fasilitas pelayanan kesehatan dan kematian yang dapat dipantau oleh tenaga kesehatan.
Disamping itu, jumlah kematian yang dilaporkan sangat dipengaruhi oleh kelengkapan
laporan dan pencatatan kematian program Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan
indikator pelayanan kesehatan terutama pelayanan yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan bayi di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada umumnya menunjukkan peningkatan,
yaitu meluasnya jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat khususnya upaya
KIA/KB, promosi kesehatan, pencegahan dan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 20


pemberantasan penyakit menular, upaya perbaikan gizi keluarga, lingkungan sehat, dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang didukung dengan penempatan bidan di desa.
Kejadian kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan 28 minggu sampai hari
ke-7 setelah persalinan (masa perinatal), pada umumnya disebabkan oleh Tetanus
Neonatorum, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan penyebab lain seperti pertumbuhan
janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kurangnya oksigen dalam ra him (hipoksia
intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan saat lahir atau beberapa saat setelah
lahir (asfiksia lahir). Distribusi kematian neonatal menurut kabupaten/kota di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2
Jumlah Kematian Neonatal Menurut Penyebab Kematian
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Jumlah Kematian Neonatal

No Kab/Kota Sebab-Sebab Kematian

Kelainan Lain-
BBLR Asfiksia TN Sepsis Ikterus Total
Kongenital lain
1 Buton Muna 4 9 0 0 3 2 16 34
2 Konawe 13 9 0 2 0 1 64 89
3 Kolaka 10 6 1 2 0 0 31 50
4 Konsel 21 10 1 2 1 0 21 56
5 Bombana 15 17 0 0 0 0 20 52
6 Wakatobi 16 5 0 1 0 0 32 54
7 Kolaka Utara 5 5 0 0 2 0 8 20
8 Buton Utara 7 9 0 0 2 2 8 28
9 Konawe Utara 10 1 0 0 3 0 17 31
10 Kota Kendari 8 11 1 1 0 0 8 29
11 Kota Bau-bau 7 6 1 1 2 0 2 18
12 4 1 0 0 1 0 17 23

Provinsi 120 89 3 9 14 5 244 484

Sumber : Laporan Seksi Bimdal Yankesdas Tahun 2012

Tabel 3.2 menunjukkan kematian neonatal terbesar disebabkan oleh sebab lain-lain
sebanyak 244 orang, BBLR 120 orang, asfiksia 89 orang, sepsis 9 orang dan tetanus 3 orang,
dengan demikian total kematian neonatal tahun 2012 adalah 484 orang, hal ini menunjukkan
masa neonatal merupakan resiko kematian bayi yang paling tinggi, yaitu 484 kematian dari
693 bayi.
2 . A ng k a K em a ti a n B a l i t a ( A K AB A ) , C h i l d Mo rt a l i t y Ra t e ( C M R)
Angka Kematian Balita (0 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan fa ktor-faktor

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 21


lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit
menular dan kecelakaan. Indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam
arti luas dan tingkat kemiskinan penduduk.
Data kematian Balita belum diketahui secara tepat karena diperlukan survei khusus
untuk dapat mengetahui angka yang pasti. Data yang ada hanya diperoleh dari pencatatan
kematian balita di puskesmas dan di rumah sakit. Disisi lain, tidak semua kelahiran dan
kematian Balita tercatat pada unit kesehatan. Namun demikian sebagai gambaran jumlah
kejadian kematian Balita ditunjukkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Jumlah Kematian Balita Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2010 – 2012

2010 2011 2012

No. Kab./Kota Jumlah Balita Jumlah Balita Jumlah Balita


Balita Mati Balita Mati Balita Mati
1 Buton 31.095 44 27.992 232 32.167 108
2 Muna 26.648 18 27.552 208 25.255 140
3 Konawe 32.787 29 22.284 81 24.527 68
4 Kolaka 32.280 20 31.066 144 32.998 75
5 Konawe Selatan 31.776 78 31.722 176 30.684 65
6 Bombana 15.408 10 12.674 107 13.172 90
7 Wakatobi 10.092 10 8.582 67 9.262 35
8 Kolaka Utara 15.660 3 11.212 62 12.301 37
9 Buton Utara 6.338 23 5.480 60 5.609 46
10 Konawe Utara 6.151 2 5.417 19 6.696 33
11 Kota Kendari 27.147 2 29.404 70 26.763 33
12 Kota Bau-bau 17.4485 11 12.151 66 15.217 52

Jumlah 252.830 250 225.536 1.292 234.651 782

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa Jumlah Kematian Balita tahun 2012 sebesar 782
terdiri dari kematian bayi sebesar 693 dan kematian Anak Balita sebesar 89 orang. Jumlah
kematian balita tertinggi di Kabupaten Muna sebanyak 140 kematian, disusul Kabupaten
Buton sebanyak 108 kematian. Sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara dan
Kota Kendari masing-masing sebanyak 33 kematian. Meskipun jumlah kematian balita di
Sulawesi Tenggara tahun 2012 masih relatif tinggi, tapi sudah mengalami penurunan yang
signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.292 kasus, masih tingginya jumlah
kematian balita ini rata-rata disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan sanitasi
yang buruk seperti kematian balita akibat penyakit Diare, ISPA, DBD, malaria, serta kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 22


Angka Kematian Balita di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan angka proyeksi BPS 2001-
2020 ditargetkan akan terus menurun, hal ini dimungkinkan dengan semakin meningkatnya
akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Proyeksi Kematian Balita ditunjukkan pada
gambar 3.2.
Gambar 3.2
Proyeksi Angka Kematian Balita Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2001-2020

12
10
8
6
4
2
0
2001 2002 2003 2004 2005 2010 2020
Kematian 10,38 9,44 8,54 7,605 6,72 5 4

Sumber : Badan Pusat StatistiK Tahun 2008

Gambar 3.2 menunjukkan Angka Kematian Balita 2001 sebesar 10,38 perseribu,
tahun 2005 menjadi 6,72 perseribu, dan tahun 2012 diperkirakan menjadi 5 perseribu.
Berdasarkan laporan program, secara umum penyebab kematian balita di Provinsi Sulawesi
Tenggara adalah Diare, infeksi parasit dan tetanus.

3 . A ng k a K em a ti a n I b u ( A K I ) , Ma t e rn a l Mo r ta l i t y Ra t e ( M MR )
Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku
hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa
nifas. Untuk menurunkan angka kematian ibu, diperlukan upaya mengurangi peran dukun
dalam menolong persalinan dan berupaya meningkatkan peran bidan. Hal ini bertujuan
menempatkan peran bidan di desa sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB
(IMR) dan AKI (MMR). Distribusi Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2012 ditunjukkan pada tabel 3.4.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 23


Tabel 3.4
Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Jumlah Kematian Ibu Maternal

Kematian Kematian Kematian


No. Kab./Kota Jumlah
Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas

1 Buton 3 6 3 12
2 Muna 6 3 2 11
3 Konawe 0 3 3 6
4 Kolaka 4 9 2 15
5 Konsel 0 8 1 9
6 Bambana 2 1 2 5
7 Wakatobi 0 2 0 2
8 Kolaka Utara 0 6 0 6
9 Buton Utara 0 0 2 2
10 Konawe Utara 1 1 1 3
11 Kota Kendari 1 1 1 3
12 Kota Bau-bau 3 4 3 10

Jumlah 20 44 20 84
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 jumlah kematian ibu
tertinggi terjadi di Kabupaten Kolaka sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Buton 12 kasus
sedangkan yang terendah terdapat di Kabupaten Wakatobi dan Buton Utara masing-
masing sebanyak 2 kasus, kemudian disusul Kabupaten Konawe Utara dan Kota Kendari
sebanyak 3 kasus..
Berdasarkan data program Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara diperoleh informasi, penyebab kematian ibu yang utama adalah
keracunan kehamilan dan infeksi, kondisi ini akan lebih diperparah lagi dengan keadaan status
gizi yang buruk, faktor persalinan yang terlalu muda, paritas tinggi, dan anemi pada ibu hamil,
serta pengetahuan ibu tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan belum maksimal walaupun
Jampersal sudah diberlakukan, sebagian ibu hamil terlambat mendapat pertolongan
persalinan di fasilitas kesehatan disamping itu masih dijumpai ibu melahirkan yang ditolong
oleh dukun hal ini disebabkan kepercayaan masyarakat terhadap dukun masih tinggi.
4 . A ng k a K em a ti a n K as a r , C ru d e D e a th R a t e ( C DR )
A n g k a kem at i a n ka s a r d a p a t d i g u n ak a n u ntu k m em b a n d i n gk a n k o n d i s i
k e se h at a n s ua t u d ae r ah a t a u ne g a r a de n g a n da e r a h a t a u ne g a ra l a i n . A n g k a i ni
d i p e n g a r u h i o le h k ar ak te r i st i k pe n d u d u k , t er u t am a st r u kt u r pe n du d u k a t a u
k o m po si s i um ur pe n d ud u k .

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 24


D i P ro v i ns i S u l a we s i T e n g g a r a ta h u n 201 2 ti d a k d i l a po rk a n a n g k a
k em at i a n k as a r , n am u n d em ik i a n p e n i ng k a t a n Um ur H a r a pa n Hidup
b e r d a sa r ka n e s t im a s i b i a s a ny a di i k ut i de n ga n p e n ur u n a n a n g k a k em at i a n
k a s ar .
5. U m u r H a r a p a n H i d u p W a k t u L a h i r ( U H H )
Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada penurunan kematian
bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat peka terhadap perubahan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan
tercermin kenaikan angka harapan hidup pada waktu lahir dan penurunan AKB.
Meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran
tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
Proyeksi umur harapan hidup waktu lahir di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2001 –
2020 ditunjukkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3
Proyeksi Umur Harapan Hidup di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2001 – 2020
74,00
73,00
72,00
69,14 71,80
70,00
70,96
69,00
68,00

66,00 66,94 67,80

64,00 65,20

62,00
60,00
2001 2005 2010 2020
Laki-Laki Perempuan

Sumber : Sultra Dalam Angka Tahun 2012

Gambar 3.3 menunjukkan angka proyeksi umur harapan hidup penduduk Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tahun 2005 umur harapan hidup perempuan 70,9 tahun dan laki-laki
66,9 tahun (rata-rata 69,01 tahun), tahun 2012 umur harapan hidup perempuan 71.80
tahun dan laki-laki 67.80 tahun (rata – rata 69.80 tahun). Angka tersebut masih rendah dari
proyeksi umur harapan hidup nasional tahun 2012 yaitu 70,6 tahun.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 25


B . MORBI DI TAS

Data kesakitan terdiri dari dua sumber, yaitu bersumber dari masyarakat (community
based data) dan bersumber dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Data kesakitan merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan situasi
beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/wabah, situasi
penyakit tidak menular.

1. Penyakit Menular

Penyakit menular yang menjadi perhatian serius di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu
penyakit Malaria, TB paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Kusta,
penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB
(wabah), Rabies, Filariasis, Frambusia dan Antraks.

a. Malaria

Kasus Malaria di Sulawesi Tenggara tahun (2008-2012) cenderung terus


menurun, tahun 2008 jumlah kasus 671 (API 0,30), tahun 2009 jumlah kasus 488 (API
0,21), tahun 2010 jumlah kasus 2385 (API 1,04), tahun 2011 jumlah kasus 3.323 (API
1,45) dan pada tahun 2012 sejumlah 2.015 kasus (API 0,87)
Angka kesakitan Malaria dikatakan tinggi apabila angka Annual Parasit Insidens
(API) > 5 per 1.000 penduduk, sedang 1-4 per 1000 penduduk dan rendah apabila < 1
per 1.000 penduduk. Dengan demikian pada tahun 2012 Angka Kesakitan Malaria di
Sulawesi Tenggara dapat dikategorikan rendah dengan API 0,87 (lebih kecil dari 1).
Sedangkan untuk 5 tahun terakhir, angka kesakitan Malaria di Sulawesi Tenggara
berada pada kategori sedang dengan API 1 - 4 per 1.000 . Dengan demikian Sulawesi
Tenggara masih termasuk dalam kategori Endemisitas Malaria Sedang. API Malaria
tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.4.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 26


Gambar 3.4
API Malaria di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012
3500 3323

3000

2500 2385
2015
2000

1500
1000 671
488
500

0,3 0,21 1,04 1,45 0,87


0
2008 2009 2010 2011 2012
API Malaria Jumlah Kasus

Sumber:Data Program Dinkes Prov. Sultra Tahun 2008 – 2012

Gambar 3.4. menunjukkan jumlah kasus dan API malaria tahun 2008 – 2012
cenderung terus mengalami penurunan, namun demikian program penanggulangan
Malaria masih menjadi perhatian serius untuk mengeliminasi kejadian malaria dalam
rangka mencapai target API 5 per 1.000 penduduk.

Berdasarkan laporan program Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,


Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria pernah terjadi pada tahun 2012 di Kabupaten
Buton sebanyak 393 kasus dengan jumlah laki-laki 164 orang dan perempuan
sebanyak 229 orang. Dari 393 kasus malaria tersebut dilaporkan jumlah kematian
sebanyak 7 orang dengan Case fatality Rate mencapai 1.78 % dan Attack Rate 4.77%.

b. TB Paru

Penemuan kasus TB Paru/Case Detection Rate (CDR) dilakukan di unit pelayanan


kesehatan (Puskesmas, Pustu, dan RS). Berdasarkan data profil kesehatan
kabupaten/kota CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara brfluktuasi, tahun 2008
mencapai 53.56%, tahun 2009 turun menjadi 49.23%, tahun 2010 meningkat menjadi
67.10%. menurun lagi di tahun 2011 menjadi 64.03%, namun di tahun 2012 meningkat
dengan cukup signifikan menjadi 72.13% . Dengan demikian CDR TB Paru tahun ini
telah mencapai bahkan melampaui target yang ditetapkan, yaitu 70%.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 27


Gambaran CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012
ditunjukkan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5
CDR (Case Detection Rate) TB Paru
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012
80,00
67,10
70,00 72,13

53,56 64,03
60,00
50,00 49,23
40,00
30,00
20,00
10,00
-

2008 2009 2010 2011 2012


CDR Expon. (CDR)

Sumber Profil Dinkes Prov. Sultra Tahun 2008 – 2012

Gambar 3.5 menunjukkan angka CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 2008–2012 meskipun terlihat berfluktuasi namun berdasarkan exponential
trendline ada kecenderungan meningkat. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan
adalah apakah angka kejadian TB Paru yang cenderung meningkat (target tetap 70%) atau
efektifitas program dalam menjaring kasus yang menjadi semakin baik. Gambaran ini
akan menjadi bahan evaluasi bagi pelaksana program.

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, kasus TB Paru klinis (baru + lama)


di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 4.453 kasus, meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 3.493 kasus, angka kesembuhan TB Paru
81.11%, masih belum mencapai target yang telah ditetapkan (>85%), sedangkan angka
kesuksesan (success rate) sudah mencapai 88.62%. Distribusi kasus menurut
kabupaten/kota menunjukkan, kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Konawe Selatan
(738 kasus) dan Kabupaten Buton (623 kasus), sedangkan yang terendah terdapat di
Kabupaten Buton Utara (62 kasus) dan Konawe Utara (92 kasus). Angka insiden per
100.000 penduduk mencapai 152,84, sedangkan angka kematian per 100.000
penduduk mencapai 4,42. Jumlah kematian akibat TB Paru yang dilaporkan dari
Kabupaten/kota sebesar 102 kasus dengan kasus kematian tertinggi di Kabupaten
Konawe Selatan sebanyak 24 kasus, dan Kabupaten Buton sebanyak 22 kasus kematian,
sedangkan yang terendah di Kabupaten Kolaka Utara (4 kasus) dan Kabupaten

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 28


Wakatobi, Kota Kendari masing-masing 5 kasus, sementara Kabupaten Muna, Buton
Utara dan Konawe Utara melaporkan tidak ada kasus kematian TB Paru.

c. HIV/AIDS

Kegiatan penemuan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara dilaksanakan melalui


kegiatan zero survei terhadap kelompok beresiko, baik yang beresiko tinggi maupun
rendah. Berdasarkan laporan program, jumlah penderita HIV/AIDS hingga 2011
mencapai 69 kasus yang terdiri dari 17 kasus HIV dan 52 kasus AIDS, dan terjadi
peningkatan di tahun 2012 menjadi 125 kasus (52 HIV, 73 AIDS). Perkembangan
jumlah kasus dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Jumlah kasus
HIV/AIDs tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.6.

Gambar 3.6
Jumlah Kasus HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012
80
73
70

60 52
50 52

40
30

20 15 12
11 17
10
5 3
2
0
2008 2009 2010 2011 2012

HIV AIDS Expon. (HIV) Expon. (AIDS)

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota
Tahun 2012

Gambar 3.6 menunjukkan, kasus HIV/AIDS tahun 2008 berjumlah 20 kasus, tahun 2009
berjumlah 13 kasus dan tahun 2010 berjumlah 15 kasus, tahun 2011 sebanyak 69 kasus
dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 125 kasus. Berdasarkan exponensial trendline
jumlah kasus AIDS cenderung meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan kasus HIV,
dengan demikian dalam jangka panjang penurunan penemuan kasus HIV akan disertai
dengan peningkatan jumlah kasus AIDS, hal ini terjadi apabila surveilans tidak mampu
melakukan pelacakan kasus dengan baik.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 29


Oleh karena itu perlu peningkatan kewaspadaan dini dan penatalaksanaan kasus, serta
melibatkan masyarakat dalam penemuan kasus secara dini untuk mencegah penularan
lebih luas atau terjadinya ledakan kasus secara tiba-tiba.
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penderita HIV relatif sama
antara laki-laki dan perempuan yaitu sebanyak 26 kasus, sedangkan untuk kasus AIDS,
laki-laki relatif lebih tinggi (46 kasus) dibandingkan dengan perempuan (27 kasus).
Distribusi penderita HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar
3.7.
Gambar 3.7
Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

46
50

40 27
26 26
30

20

10

0
Laki-Laki Perempuan
HIV AIDS

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes
Kab/KotaTahun 2012

Kecenderungan jumlah kasus AIDS lebih banyak ditemukan pada laki-laki


kemungkinan disebabkan oleh mobilitas laki-laki yang lebih tinggi dibandingkan
perempuan, di mana di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara kaum laki-laki memiliki
kebiasaan mencari penghidupan (merantau) di daerah lain di luar Provinsi Sulawesi
Tenggara (Papua, Maluku, Malaysia, dll), sehingga memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk terpapar HIV/AIDS, apalagi bila ditambah dengan perilaku yang beresiko
tinggi .
Untuk kasus kematian akibat AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012
sebanyak 28 kasus yang terdiri dari 17 kasus kematian laki-laki dan 11 kasus kematian
perempuan. Jumlah kematian AIDS tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau dengan 9 kasus,
kemudian Kota Kendari 5 kasus kematian dan Kabupaten Buton, Kabupaten Muna
masing-masing dengan 4 kasus kematian, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.8.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 30


Gambar 3.8
Jumlah Kematian Kasus AIDS Berdasarkan Jenis Kelamin di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2011
5
5
4,5 4 4 4
4
3,5
3
2,5 2 2
2
1,5 11 1 1
1
0,5 0 0 0 0 0 0 0
0

Laki-Laki Perempuan

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota Tahun 2012

Tingginya kematian AIDS di Kota Bau-Bau dan Kabupaten Buton disebabkan


sebagian penduduk dari daerah tersebut adalah perantau dari papua, penduduk yang
sudah terinfeksi dengan AIDS kembali tinggal dan berobat di Kota Bau-Bau dan
Kabupaten Buton.

d. Infeksi Menular Seksual Lainnya (IMS)

Infeksi menular seksual adalah (IMS) atau penyakit menular seksual adalah penyakit yang
salah satu penularannya melalui hubungan seksual yang termasuk Sifilis, Gonorhoe
(kencing nanah), Klamidia dan Herpes. Pada tahun 2012 kasus IMS di Provinsi
Sulawesi Tenggara mengalami lonjakan yang sangat signifikan dimana sebanyak
1.568 kasus IMS yang dilaporkan, angka ini jauh di atas tahun 2011 yang hanya
sebesar 575 kasus. Distribusi kasus IMS tahun 2008-2012 per kabupaten/kota dapat
dilihat pada gambar 3.9.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 31


Gambar 3.9
Jumlah Kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012

1800
1600 1.568
1400
1200
1000
800
600
400 575
200 393 386 397
0
2008 2009 2010 2011 2012
Kasus IMS

Sumber : Laporan Tahunan Program P2ML Dinkes Prov. Sultra & Profil Kes Kab/Kota
Tahun 2012

Dari gambar 3.9 di atas terlihat bahwa kasus IMS di Provinsi Sulawesi Tenggara
cenderung meningkat setiap tahunnya, dan peningkatan yang paling signifikan terjadi
pada tahun 2012 (1.568 kasus). Tidak ada laporan data yang terpilah berdasarkan jenis
kelamin, sehingga tidak dapat diketahui jumlah penderita pria maupun wanita. Untuk
distribusi kasus, tertinggi ditemukan di Kabupaten Kolaka sebanyak 961 kasus, Kota
Bau-Bau 439 kasus, Kota Kendari 158 kasus, dan Buton Utara 3 kasus. Kabupaten lain
tidak di laporkan adanya kasus IMS.

Tingginya kasus IMS di tahun 2012 diduga disebabkan maraknya tempat


hiburan malam yang belakangan semakin menjamur baik di Kota Kendari maupun di
kabupaten/kota sekitar dan meningkatnya jumlah penduduk asing yang datang dari
luar seiring dengan dibukanya daerah-daerah pertambangan baru. Rata-rata
penderita adalah pekerja maupun pengunjung tempat hiburan malam dengan
usia rata-rata masih produktif, penderita terbanyak pada jenis kelamin laki-laki,
hal ini kemungkinan disebabkan karena laki-laki mobilitasnya lebih tinggi/ bekerja
diluar sehingga mudah terpapar apalagi jika mempunyai perilaku yang berisiko
tinggi untuk terjadinya penularan HIV/AIDS, IMS dan lain sebagianya.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 32


e. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering
berada dalam daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di puskesmas maupun di rumah
sakit. Sasaran program pemberantasan ISPA adalah penderita Pneumonia.
Pneumonia adalah ineksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi ini dapat
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneuomonia juga dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan
terserang Pneumonia adalah anak kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65
tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). Berikut ini adalah distribusi jumlah kasus Pneumonia pada Balita menurut
kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5
Penderita Pneumonia pada Balita Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Pneumonia
No. Kab./Kota Jml Balita Jml Perkiraan Balita % Balita
Penderita ditemukan Ditangani
/Ditangani
1 Buton 32.167 3.217 571 17.75
2 Muna 25.255 2.525 593 23.48
3 Konawe 24.527 2.453 1.477 60.22
4 Kolaka 32.998 3.300 1.028 31.15
5 Konsel 30.684 3.068 767 25.00
6 Bombana 13.172 1.317 78 5.92
7 Wakatobi 9.262 926 2 0.22
8 Kolaka Utara 12.301 1.230 93 7.56
9 Buton Utara 5.609 561 115 20.50
10 Konawe Utara 6.696 670 113 16.88
11 Kota Kendari 26.763 2.676 134 5.01
12 Kota Bau-bau 15.217 1.522 79 5.19

SULAWESI TENGGARA 234.651 23.465 5.050 21.52

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.5 menunjukkan tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat


5.050 penderita Pneumonia balita, dari jumlah tersebut hamya 21.14 % penderita
yang ditangani. Kasus tertinggi terdapat di Kabupaten Konawe sebanyak 1.477
penderita dan terendah di Kabupaten Wakatobi sebanyak 2 penderita.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 33


f. Kusta
Angka Prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012 dilaporkan
sebesar 1.38 per 10.000 penduduk (lebih tinggi dari target nasional < 1 per 10.000
penduduk) namun sudah lebih rendah dibanding tahun 2011 (1.45). Total kejadian kasus
tahun 2012 berjumlah 319 penderita yang terdiri dari 184 penderita laki-laki (57.68%),
dan perempuan 135 penderita (42.32%). Dari 319 penderita kusta tahun 2012 terdiri
dari 24 penderita kusta type PB (Pausi Basiler) dan 274 penderita type MB (Multi
Basiler). Distribusi penderita Kusta menurut kabupaten/kota
ditunjukkan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Penderita Kusta Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

KASUS TERCATAT
PB (Pausi Basiler) MB (Multi Basiler)
No. Kab./Kota
Laki Perempuan Total Laki Perempuan Total
1 Buton 3 2 5 37 25 62
2 Muna 1 2 3 14 4 18
3 Konawe - - - 8 6 14
4 Kolaka 1 - 1 22 19 41
5 Konsel - - - 9 2 11
6 Bombana 1 - 1 18 12 30
7 Wakatobi - 2 2 4 6 10
8 Kolaka Utara - 1 1 6 11 17
9 Buton Utara 2 3 5 0 5 5
10 Konawe Utara - - - 3 1 4
11 Kota Kendari - - - 12 8 20
12 Kota Bau-bau 2 4 6 27 15 42

SULAWESI TENGGARA 11 11 24 160 114 274

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.6 menunjukkan penemuan kasus kusta tertinggi (type Pausi Basiler)
terdapat di Kota Bau-Bau dengan 6 kasus, diikuti Kabupaten Buton dan Kabupaten
Buton Utara masing-masing 5 kasus, terendah di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten
Kolaka Utara masing-masing 1 kasus, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe
Utara dan Kota Kendari tidak ditemukan kasus kusta PB. Untuk type Multi Basiler
tertinggi masih di Kabupaten Buton dengan 62 kasus, kota Bau-Bau 42 kasus,
kemudian disusul Kabupaten Kolaka 41 kasus dan Kabupaten Bombana 30 Kasus,
sedangkan yang terendah di Kabupaten Konawe Utara dengan 4 kasus.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 34


Pada Tahun 2012 dari 43 kasus type PB, 44 kasus (97.73%) diantaranya
dinyatakan telah selesai melakukan pengobatan tepat waktu (RFT=Release from
Treatment) dan dari 218 penderita type MB, 184 kasus (84.40%) diantaranya juga
telah dinyatakan RFT. Berdasarkan data tersebut tahun 2012 RFT Kusta Provinsi
Sulawesi Tenggara belum mencapai target yang telah ditetapkan ( > 90%) khususnya
pada type MB.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, prevalensi
penderita Kusta tahun 2008 – 2012 cenderung berfluktuasi. Tahun 2008 prevalensi
kusta mencapai 1,33, tahun 2009 (1.33), tahun 2010 (1,50), tahun 2011 (1.45) dan pada
tahun 2012 turun menjadi 1.38 . Gambaran Prevalensi penyakit Kusta ditunjukkan pada
gambar 3.10.
Gambar 3.10
Prevalensi Penderita Kusta per 10.000 penduduk
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012

1,60 1,5 1,45


1,33 1,33 1,38
1,40
1,20
1
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00

2008 2009 2010 2011 2012


PREV KUSTA TARGET

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Gambar 3.10 menunjukkan prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara dari tahun
2008–2012 belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu < 1/10.000
penduduk.
Kurun waktu 2008–2012, angka prevalensi penyakit kusta secara nasional juga
belum menunjukkan penurunan, namun demikian prevalensi kusta di Provinsi Sulawesi
Tenggara periode tersebut masih diatas rata-rata prevalensi kusta secara nasional.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 35


2. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit yang dapat dicegah Dengan Imunisasi merupakan penyakit yang diharapkan
dapat dieliminasi, direduksi, dan dieradikasi dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I
yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus
Neonatorum, campak, Polio dan Hepatitis B. Gambaran kejadian penyakit PD3I di Provinsi
Sulawesi Tenggara sebagai berikut :
a. Difteri
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya
kejadian kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya peningkatan cakupan imunisasi di
Provinsi Sulawesi Tenggara dan cakupan imunasasi nasional. Untuk tahun
2012 di Sulawesi Tenggara tidak ada laporan penemuan kasus difteri. Kasus difteri
ditemukan hanya pada tahun 2011 di Kabupaten Kolaka sebanyak 4 kasus yang terdiri
dari laki-laki 2 kasus dan perempuan 2 kasus. Dari 4 kasus Difteri tersebut 2
diantaranya meninggal. Dengan demikian Case Fatality Rate (CFR) kasus Difteri tahun
2011 mencapai 50 %. Kegiatan penanggulangan penyakit Difteri terus dilakukan melalui
kegiatan surveilans terpadu penyakit, sebagai bentuk kewaspadaan dini.
b. Pertusis (Batuk Rejan)
Seperti halnya difteri, tidak ada laporan kasus Pertusis di Provinsi Sulawesi
Tenggara pada tahun 2012, kasus tersebut hanya ditemukan pada tahun 2010
sebanyak 2 kasus yang di temukan di Kabupaten Bombana dan pada tahun 2011
ditemukan 1 kasus di Kota Kendari.
c. Tetanus Neonatorum (TN)
Penanganan Tetanus Neonatorum (TN) yang terpenting adalah usaha
pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil. Usaha pencegahan TN di Provinsi Sulawesi Tenggara
terus ditingkatkan melalui program upaya kesehatan ibu dan anak.
Kasus TN dari tahun 2008-2012 meskipun tampak berfluktuasi, tapi cenderung
mengalami penurunan, gambaran kasus TN di Provinsi Sulawesi Tenggara ditunjukkan
pada gambar 3.11.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 36


Gambar 3.11
Kasus TN di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012

9
8 7

7 6
6 5
5 4
4
3 2
2
1
0
2008 2009 2010 2011 2012

TN Expon. (TN)

Sumber : Laporan Evaluasi Program 2008 – 2012

Gambar 3.11 menunjukkan kasus Tetanus Neonatorum (TN) di Sulawesi Tenggara


ditemukan 7 kasus pada tahun 2008, tahun 2009 turun menjadi 5 kasus, tahun 2010
naik menjadi 6 kasus, tahun 2011 turun menjadi 4 kasus dan pada tahun 2012 terjadi 2
kasus, yang ditemukan di Kabupaten Kolaka, tidak ada laporan kasus kematian akibat TN.
Gambaran kasus menurut faktor resiko status imunisasi rata-rata terjadi pada kelompok
yang tidak diimunisasi, dan kasus persalinan secara tradisional.
c. Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian Luar


Biasa (KLB), oleh karena itu penanggulangan campak masih pada tahap reduksi, yaitu
menurunkan angka kematian akibat campak. Kasus campak di Provinsi Sulawesi Tenggara
tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 3.12.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 37


Gambar 3.12
Jumlah Kasus Campak di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 - 2012

350 294
300

250

200 164

150 103 101 89


100

50

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2011

Gambar 3.12 menunjukkan kasus campak di Sulawesi Tenggara tahun 2012


mengalami penurunan menjadi 164 kasus dengan Case Fatality rate (CFR) sebesar 2.44
per 10.000 penduduk. Dari 164 kasus campak yang dilaporkan, kasus tertinggi terjadi di
Kabupaten Kolaka sebanyak 57 kasus dan Bombana 39 kasus, terendah di Kabupaten
Muna sebanyak 1 kasus, Kabupaten Wakatobi, Buton Utara, Konawe Utara dan Kota Bau-
Bau melaporkan tidak ada temuan kasus campak. Dari jumlah kasus yang dilaporkan
di atas, 4 kasus dilaporkan meninggal, yang terjadi di Kabupaten Bombana sebanyak 3
kasus dan Kabupaten Buton 1 kasus. Informasi mengenai penyakit Campak berdasar jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 22 lampiran profil kesehatan tahun
2012.

d. Acute Flaccid Paralysis (AFP)


Secara umum dari tahun 2008 – 2012 AFP Rate Provinsi Sulawesi Tenggara
mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 2/100.000 anak < 15 tahun. Non Polio AFP
Rate pada Tahun 2012 sebesar 2,06 per 100.000 anak < 15 Tahun. Jumlah kasus dan
AFP Rate (Non Polio) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada
gambar 3.13.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 38


Gambar 3.13
Kasus AFP & AFP Rate di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012
25
21
20 19 19

16
15

10 8
5 2,53 2,4 2,74 2,06
1,37

0
2008 2009 2010 2011 2012
AFP Rate Jumlah Kasus

Sumber : Laporan Surveilans AFP Prov. Sultra tahun 2012

Gambar 3.13 menunjukan penemuan kasus AFP di Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 2008 berjumlah 19 kasus dari target 14 kasus (AFP Rate 2,53 per 100.000 penduduk
<15 tahun), tahun 2009 berjumlah 19 kasus dari target 15 kasus (AFP rate
2,4 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2010 ditemukan 8 kasus dari target 15 kasus
(AFP rate 1,37 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2011 ditemukan 21 kasus
(AFP rate 2.74) dan tahun 2012 ditemukan 16 kasus (AFP rate 2.06, target 15). Penemuan
kasus berdasarkan laporan masyarakat dan puskesmas (Community Based Surveilance)
dan survey aktif rumah sakit (Hospital Based Surveilance).

e. Hepatitis B

Kasus Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 berfluktuatif


namun ada kecenderungan menurun. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara kasus Hepatitis B tahun 2008 berjumlah 53 kasus yang terjadi di 2
kabupaten (2 kasus di Kabupaten Kolaka dan 51 kasus di Kabupaten Bombana), tahun
2009 tidak ada kasus yang dilaporkan, tahun 2010 dilaporkan 13 kasus, seluruhnya
ditemukan di kabupaten Bombana, tahun 2011 ditemukan 4 kasus di Kota Kendari dan
tahun 2012 dilaporkan 14 kasus yg keseluruhannya ditemukan di kabupaten Kolaka.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.14.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 39


Gambar 3.14
Hepatitis B di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012

60

50 52

40

30

20 13 14
10 4
0
0
2008 2009 2010 2011 2012
Kasus Hepatitis B

Sumber : Profil kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012

3. Penyakit Potensial Wabah/KLB


Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
wabah. Frekuensi KLB yang sering terjadi adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare,
Keracunan Makanan, Campak, dan Tetanus Neonatorum. Gambaran penyakit potensial KLB
di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai berikut:
a. Diare
Penyakit Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara
umum angka kesakitan dan kematian Diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan
kesehatan mengalami penurunan, namun demikian Diare sering menimbulkan KLB dan
berujung pada kematian.

Pada tahun 2012 tidak ada laporan KLB maupun kematian akibat diare. Kasus
diare menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan
pada tabel 3.7

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 40


Tabel 3.7
Jumlah Perkiraan Kasus dan Penderita Diare Ditangani
Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Jumlah Perkiraan Kasus Diare Ditangani


No. Kab./Kota Laki-Laki Perempua ∑ Jumlah Total Laki- %
n Laki & Perempuan
Yg ditangani
1 Buton 5.525 5.822 11.346 7.093 62.51
2 Muna 5.590 5.984 11.547 9.469 81.81
3 Konawe 5.479 5.294 10.738 6.879 64.06
4 Kolaka 7.011 6.948 13.958 6.862 49.16
5 Konsel 5.876 5.539 11.415 5.498 48.17
6 Bombana 2.977 2.913 5.890 2.435 41.34
7 Wakatobi 1.887 2.046 3.934 1.568 39.86
8 Kolaka Utara 2.847 2.675 5.521 3.666 66.40
9 Buton Utara 1.234 1.231 2.466 3.391 137.53
10 Konawe Utara 1.164 1.059 2.223 2.075 93.33
11 Kota Kendari 6.316 6.194 12.510 6.188 49.75
12 Kota Bau-bau 3.029 3.112 6.142 3.931 64.00

Jumlah 48.935 48.782 97.644 59.055 60.48

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Tabel 3.7. menunjukkan jumlah perkiraan kasus diare di Provinsi Sulawesi


Tenggara tahun 2012 berjumlah 96.644 kasus dari total penduduk 2.310.083 jiwa. Total
diare yang ditangani Tahun 2012 sebesar 60.48%.

b. Demam Berdarah Dengue


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah
di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kejadian DBD terjadi hampir di semua kabupaten/kota
setiap tahun. Distribusi DBD menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara
ditunjukkan pada tabel 3.8.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 41


Tabel 3.8
Penderita Demam Berdarah Dengue Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Jumlah Kasus Demam Berdarah Jumlah Kasus DBD Meninggal


Dengue
No Kab./Kota
Laki-Laki Perempu ∑ Laki- Perempu ∑
an Laki an
1 Buton - - - - - -
2 Muna - - - - - -
3 Konawe - - 23 - - -
4 Kolaka - - 84 - - 1
5 Konsel - - 63 - - 1
6 Bombana - - 49 - - -
7 Wakatobi - - - - - -
8 Kolaka Utara - - 32 - - -
9 Buton Utara - - 8 - - -
10 Konawe Utara - - 1 - - -
11 Kota Kendari - - 114 - - -
12 - - 45 - - -
Kota Bau-bau
Jumlah - - 419 - - 2

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011

Tabel 3.8 menunjukkan jumlah kasus DBD di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2012 berjumlah 419 kasus. Insiden Rate DBD pada tahun 2012 adalah 18.16 per
100.000 penduduk dan CFR sebesar 0.48%. Dengan demikian IR DBD Tahun 2012
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011 dengan IR sebesar 13.61 per
100.000 penduduk (Target Nasional < 5 per 100.000 penduduk).

Dari 419 kasus DBD pada tahun 2012, 2 orang dilaporkan meninggal, yang terjadi
di Kabupaten Kolaka dan Konawe Selatan masing-masing 1 kasus kematian. Pada tahun
2012. Dari 12 Kabupaten/kota hanya 2 kabupaten yang melaporkan CFR yaitu
Kabupaten Konawe Selatan sebesar 1.59 % dan Kabupaten Kolaka 1.19%, dan 10
Kabupaten/kota tidak dilaporkan adanya kasus meninggal, seperti ditunjukkan gambar
3.15.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 42


Gambar 3.15
Case Fatality Rate DBD Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Bau-Bau 0
Kt Kendari 0
Konut 0
Butur 0
Kolut 0
Wakatobi 0
Bombana 0
Konsel 1,59
Kolaka 1,19
Konawe 0
Muna 0
Buton 0

0 0,5 1 1,5 2

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Untuk insiden Rate DBD per 100.000 penduduk tahun 2012 Provinsi Sulawesi
Tenggara sebesar 18,16 per 100.000 penduduk dari jumlah kasus yang terjadi sebanyak
419. Berikut ini adalah gambaran Insiden Rate DBD per 100.000 penduduk di Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2012 terlihat pada gambar 3.16

Gambar 3.16
Insiden Rate DBD Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2012

Bau-Bau 30,99
Kt Kendari 38,55
Konut 1,9
Butur 14,33
Kolut 28,35
Wakatobi 0
Bombana 35,19
Konsel 23,35

Kolaka 25,46
Konawe 0,08
Muna 0
Buton 0

0 10 20 30 40

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 43


Dari gambar diatas menunjukkan bahwa Insiden rate tertinggi terdapat di Kota
kendari yaitu sebesar 38,55 per 100.000 penduduk dari jumlah kasus DBD sebanyak
114 kasus kemudian disusul Kabupaten Bombana sebanyak 35,19 per 100.000 penduduk.
Sedangkan untuk Insiden rate terendah terjadi di Kabupaten Konawe 0,08 per 100.000
penduduk serta 3 Kabupaten/kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kabupaten Buton,
Kabupaten Muna dan Kabupaten Wakatobi.

c. Filariasis
Berdasarkan survey morbiditas Filaria, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan
daerah endemis Filaria (MF rate > 1%). Meskipun demikian penemuan kasus filariasi di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008–2012 cenderung menurun. Pada tahun 2008
ditemukan 93 kasus, tahun 2009 (89 kasus), tahun 2010 (77 kasus), tahun 2011 (74) kasus
dan tahun 2012 ditemukan 72 kasus. Trend penemuan kasus Filariasis dapat dilihat pada
gambar 3.17.

Gambar 3.17
Filariasis Di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008-2012
100
95 93
90 89
85
80 77
74
75
72
70
65
60
55
50
2008 2009 2010 2011 2012
Filariasis Expon. (Filariasis)

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Walaupun menunjukkan kencenderungan penurunan jumlah kasus, Filariasis masih


merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan mapping
kejadian kasus tahun 2012 dilaporkan, kasus kronis Filariasis tersebar di 7
kabupaten/kota, tertinggi di Kabupaten Kolaka 27 kasus, dan terendah di Kabupaten
Muna 1 kasus, ada 5 kabupaten yang tidak melaporkan penemuan kasus Filariasis.
Dengan demikian Angka Kesakitan Filariasis Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012
sebesar 3,08 per 100.000 penduduk.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 44


Semua kasus ditangani dengan baik (100% ditangani). Distribusi penemuan Kasus
Lama dan kasus Baru Filariasis menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada tabel 3.9.

Tabel 3.9
Kasus Penyakit Filariasis Ditangani
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Penderita Penyakit Filariasis


No Kab./Kota
Kasus Lama Kasus Baru ∑ seluruh Kasus
1 Buton 8 - 8
2 Muna - 1 1
3 Konawe - - -
4 Kolaka 26 1 27
5 Konsel 15 - 15
6 Bombana 19 - 19
7 Wakatobi - - -
8 Kolaka Utara 2 - 2
9 Buton Utara - - -
10 Konawe Utara - - -
11 Kota Kendari - - -
12 Kota Bau-bau - - -
Jumlah 70 2 72

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, saat ini di Indonesia telah


ditemukan 3 spesies cacing Filaria, yaitu Wucherecia ban crofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori. Program eliminasi penyakit Filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan
global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimi nation of Lymphatic Filariasis as a
Public Health Problem The Year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHO pada
tahun 1997.
Program eliminasi ini dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan,termasuk di
Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu:
1. Pengobatan masal kepada semua penduduk di kabupaten endemis penyakit
Filariasis dengan menggunakan DEC 6mg/kg/BB dikombinasikan dengan
Albendazol 400 mg sekali setahun selama 5 tahun guna memutuskan rantai
penularan.
2. Tatalaksana kasus klinis penyakit Filariasis guna mencegah dan mengurangi
kecacatan.

4. P e n y a ki t T i d a k M e n u l ar
Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi
dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup
masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan,
berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 45


Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi
epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti
Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal, dan sebagainya.
a. Penyakit Jantung dan Sistem Sirkulasi
Stroke yang menyebabkan perdarahan atau infark merupakan penyebab kematian
nomor 1 di RS di Sulawesi Tenggara tahun 2011. Selain itu penyakit jantung lainnya
penyebab kematian terbanyak di RS di Sulawesi Tenggara adalah gagal jantung, infark
jantung dan penyakit jantung koroner. Sementara itu hipertensi esensial (primer) juga
sudah merupakan penyakit terbanyak nomor 9 pada pasien rawat jalan di rumah sakit di
Sulawesi Tenggara 2011 yang sangat erat kaitannya dengan penyebab kematian tersebut.
Berdasarkan laporan STP Puskesmas tahun 2012 terdapat 2 jenis penyakit tidak
menular yang menempati 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu
Hipertensi 37.036 kasus dan DM 3.501 kasus, hal ini menunjukkan dimulainya transisi
epidemiologi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan demikian arah kebijakan
pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada penguatan program penyakit tidak
menular dengan tidak mengabaikan program pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular. Untuk lebih jelasnya 10 penyakit terbesar di Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.10

Tabel 3.10
10 Penyakit Terbanyak
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

No Jenis Penyakit Banyaknya Kasus

1 Ispa bukan Pneumonia 137.123


2 Hipertensi 37.036
3 Diare 32.939
4 Influensa 22.638
5 Tersangka TBC Paru 6.516
6 Malaria Klinis 3.879
7 Tipes Perut Klinis 3.701
8 Diabetes Melitus 3.501
9 Pneumonia 3.068
10 Diare Berdarah 2.350

Sumber : Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Dinkes Prov. Sulta Th. 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 46


b. S t a t us G i z i M a s y ar a k a t
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam
MDGs adalah Status Gizi Balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan
(BB) dan Tinggi Badan (TB). Variabel BB dan TB disajikan dalam bentuk 3 indikator
antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umum
(TB/U) dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini
tidak memberikan indikasi tentant masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut
karena berat badan berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain
berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau
karena diare atau penyakit infeksi lainnya (akut)
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai
akibat dari keadaan yang berlangsung lama misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat
dan pola asuh/pemberian makanan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek.
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi dalam jangka panjang secara langsung juga dapat
menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit tidak menular (degeneratif). Status gizi janin
yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi
oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi
masyarakat antara lain Status Gizi Anak Balita, Jumlah Balita Ditimbang dan Cakupan
Balita Gizi buruk yang mendapat perawatan, sebagaimana diuraikan berikut ini:
1). Status Gizi Balita
Gambaran status gizi balita di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dengan
jumlah balita yang ada sebanyak 228.017 balita, jumlah balita yang ditimbang
sebanyak 145.262, dan balita di bawah garis merah (BGM) sebanyak 4.446 balita.
Untuk lebih jelas mengenai gambaran tentang status gizi balita dapat dilihat pada
gambar 3.18.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 47


Gambar 3.18
Hasil Kegiatan Pantauan Penimbangan Balita
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

234.651
250.000

200.000 145.262
112.261
150.000

100.000
4.446
50.000

0
Jumlah Balita (S) Ditimbang(D/S) BB Naik (N/D) BGM

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Berdasarkan gambar 3.18, terlihat bahwa masih ada sekitar 89.389 balita (61,91%)
yang tidak ditimbang, hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat
akan pentingnya penimbangan yang dilakukan setiap bulan di posyandu, sehingga
hanya hadir di posyandu bila mengalami masalah kesehatan.
Keadaan gizi juga dapat jelaskan dengan masih banyaknya kasus gizi buruk.
Jumlah Balita Gizi Buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.19
Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kabuaten/Kota
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012

Bau-Bau 8
Kt. Kendari 129
Konut 1
Butur 5
Kolut 17
Wakatobi 7
Bombana 31
Konsel 22
Kolaka 22
Konawe 18
Muna 31
Buton 94

0 20 40 60 80 100 120 140


Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 48


Dari gambar 3.19 diatas terlihat bahwa jumlah gizi buruk tertinggi terdapat di Kota
Kendari sebanyak 129 kasus, disusul Kabupaten Buton sebanyak 94 kasus. Sedangkan
kasus gizi buruk terendah terdapat di Kabupaten Konawe Utara sebanyak 1 kasus
gizi buruk dan Buton Utara, sebanyak 5 kasus. Tingginya kasus gizi buruk di Provinsi
Sulawesi Tenggara secara langsung disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitu intake konsumsi
yang masih rendah, dan penyakit infeksi yang masih tinggi sedangkan secara tidak
langsung disebabkan karena kemiskinan, pendidikan, kondisi higiyene sanitasi dan
pola asuh, termasuk di dalamnya pola pemberian makanan, di sisi lain akses
pelayanan kesehatan yang belum optimal juga turut berperan.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 49


BAB IV UPAYA
KESEHATAN

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, yaitu


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu, keluarga,
dan masyarakat. Upaya kesehatan yang telah dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2012 sebagai berikut:
A. P E LA YAN AN K E S EH AT AN D A SA R
Pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan dasar
secara tepat dan cepat, diharapkan mampu mengatasi sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat yang ada. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan, yaitu :
1. P e l ay a n a n K es e h a t a n I b u d a n A n a k
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil
bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan
pada ibu hamil perlu dilakukan berbagai upaya meliputi pelayanan ANC, Pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi dan pelayanan nifas.
a. Pelayanan Antenatal (K1 DAN K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan terhadap masalah kesehatan, baik
kesehatan ibu maupun kesehatan janin yang dikandungnya. Oleh karena itu pada
masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur, hal ini dilakukan
guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal
merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan
perawat). Pelayanan yang diberikan pada umumnya berupa pengukuran berat badan
dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) serta pemberian tablet besi. Pelayanan antenatal yang sangat penting adalah
pelayanan K1 (kunjungan pertama pada triwulan pertama) dan pelayanan K4
(kunjungan kedua pada triwulan ketiga).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 50


K1 dan K4 merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Cakupan
K1 dan K4 tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.1.

GAMBAR 4.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL
DI SULTRA TAHUN 2008 – 2012
120
99.5 91.26
100
75.93 80.36
80
48.18 80.36
75.06 49.17 80.06
60
40
43.86
20 K1 K4
0
2008 2009 2010 2011 2012

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2007-2011

Gambar 4.1 menunjukkan cakupan K1 dan K4 Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 2008 – 2012. Cakupan K1 tahun 2008 (75.06%), tahun 2009 (48,18%), tahun
2010 (49,17%), tahun 2011 (99.5%) dan tahun 2012 (91.26%). Pada tahun 2012
cakupan K1 mengalami penurunan yakni dari 99,5 tahun 2011 menjadi 91,26%
pada tahun 2012, penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
penentuan sasaran yang tidak konsisten, rendahnya pengetahuan ibu, dan adanya
perubahan-perubahan tentang Defenisi Operasional dalam pencatatan dan
pelaporan. Sedangkan trend cakupan K4 tahun 2008 (75,93%), tahun 2009
(43,86%), tahun 2010 (80,36%), tahun 2011 (80,06%) dan tahun 2012 (80,36%).
Distribusi cakupan K1 dan K4 menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada
gambar 4.2.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 51


GAMBAR 4.2
CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

120

100

80

60

40

20

0
Kt.
Buton Muna Knwe Kolaka Konsel Bomb Waktb Kolut Butur Konut Kt.Kdi
Bau2
K-1 95,84 95,59 73,66 97,5 93,75 97,98 88,72 79,58 95,52 88,43 100 79,61
K-4 85,9 84,05 63,8 79,84 75,59 93,41 79,84 69,37 81,76 77,67 97,34 72,11
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012d & Lap. Hasil Pencapaian Program KIA Tahun 2012

Gambar 4.2 menunjukkan cakupan pelayanan K1 dan K4 kabupaten/kota


tahun 2012. Cakupan K1 tertinggi (100 %) di Kota Kendari dan di Kabupaten
Bombana (97,98 %) disusul Kabupaten Kolaka sebesar (97,50%). Ketiga Kabupaten
tersebut jika dilihat dari target K1 yaitu 97 % sudah melebihi target. Sedangkan
untuk cakupan pelayanan K1 terendah adalah di Kabupaten Konawe (73,66%) kemudian
menyusul Kabupaten Kolaka Utara (79,58%) dan Kota Bau-Bau (79,61%). Cakupan
pelayanan K4 tertinggi adalah Kota Kendari (97,34%) kemudian disusul Kabupaten
Bombana (93,41%) dan persentase cakupan pelayanan K4 terendah adalah Kabupaten
Konawe (63,80%) berikut Kabupaten Kolaka Utara (69,37%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 52


GAMBAR 4.3
PEMETAAN CAKUPAN PELAYANAN K-4
KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

> 95% Kota Kendari

80% - 95% Muna, Buton, Bombana, Buton Utara

< 80% Konawe, Kolaka, Konawe Selatan,


Wakatobi, Kolaka Utara, Konawe Utara,
Kota Bau-Bau

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Pencapaian cakupan pelayanan K-4 di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi


target pada tahun 2012 yaitu Kota Kendari (Hijau). Kab.Muna, Kab.Bombana,
Kab.Buton dan Kab.Buton Utara (Kuning). Sedangkan pencapaian K-4 terendah
yaitu Kab. Konawe Utara, Kab.Kolaka, Kab.Konawe Selatan, Kab.Wakatobi,
Kab.Kolaka Utara, Kab.Konawe Utara dan Kota Bau-Bau (Merah).

b. Pertolongan Persalinan Oleh Nakes dengan Kompetensi Kebidanan.


Kematian ibu dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa persalinan,
hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung meningkat, Cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2008 – 2013 ditunjukkan pada
gambar 4.4.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 53


GAMBAR 4.4
CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN (%)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 – 2012

90
80
70 82,16 83,98 79,52
77,14
77,24 68,29
60
50
40
30
20
10
0

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Persalinan Nakes Linear (Persalinan Nakes)

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2008-2012

Gambar 4.4 menunjukkan, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga


kesehatan tahun 2008 (77.24%), tahun 2009 (68.29%), tahun 2010 (82,16%), tahun
2011 (83.98%) dan Tahun 2012 (79,52%). Bila dibandingkan dengan target nasional
(95%), maka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih dibawah target nasional belum mencapai target yang
ditetapkan, dan jika dibandingkan tahun 2011 menunjukkan penurunan hal ini
disebabkan masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dukun, kondisi
geografis kepulauan dan pegunungan sehingga masyarakat sulit untuk menjangkau
puskesmas, kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya persalinan oleh
tenaga kesehatan, tingginya persalinan di Non Fasilitas kesehatan, kurangnya rumah
tunggu persalinan, pemberdayaan keluarga terhadap penggunaan buku KIA yang
belum optimal. Berdasarkan profil kesehatan kab/kota tahun 2012, terdapat 3
kabupaten/kota yang persalinan nakes sudah diatas 90 % yaitu Kota Kendari
sebesar 94,98%, Kabupaten Buton Utara 93,14 % dan Kabupaten Wakatobi 92,
74%. Distribusi cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut
kab/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.5.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 54


GAMBAR 4.5
PEMETAAN CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

> 95% -

80% - 95% Muna, Bombana, Wakatobi, Kota Kendari

< 80% Buton, Konawe, Kolaka, Konsel, Kolut, Butur,


Konut dan Kota Bau-Bau

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Sulawesi


Tenggara yang sudah memenuhi target tahun 2012 belum ada yang memenuhi
target (Hijau). Kab.Muna, Kab.Bombana, Kab.Wakatobi, dan Kota Kendari
(Kuning). Sedangkan pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terendah yaitu Kab.Buton, Kab. Konawe, Kab.Kolaka, Kab. Konsel,
Kab. Kolaka Utara, Kab. Buton Utara, Kab.Konawe Utara, dan Kota Bau-Bau
(Merah).
c. Rujukan Kasus Resiko Tinggi (Resti) dan Penanganan Komplikasi
Resiko tinggi (Resti) adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kematian ibu hamil maupun bayi. Tanda-tanda
resiko tinggi pada ibu hamil meliputi Hb < 8 g %, Tekanan darah tinggi (sistole >
140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina,
ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 55


pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Tahun 2008 –
2012 persentase cakupan Ibu Hamil dengan resiko tinggi yang ditangani/dirujuk
cenderung meningkat seperti ditunjukkan pada gambar 4.6.

GAMBAR 4.6
CAKUPAN IBU HAMIL DENGAN RESTI YANG TELAH DITANGANI/DIRUJUK (%)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 – 2012
70.00
64.07
60.00

43.73 45.70 45.50


50.00
37.66
40.00

30.00

20.00

10.00
0.00
2008 2009 2010 2011 2012
Cakupan Bumil Risti Dirujuk Expon. (Cakupan Bumil Risti Dirujuk )

Sumber: Laporan Program Pelayanan Kesehatan Dasar tahun 2012

Gambar 4.6 menunjukkan cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi yang dirujuk
tahun 2008 (43,73%), tahun 2009 (45,70%), tahun 2010 (37.66%), tahun
2011 (45.5%) dan tahun 2012 (64,07%). Dengan demikian cakupan neonatus resiko
tinggi yang ditangani/dirujuk belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
100%. Rendahnya cakupan ibu hamil komplikasi yang dirujuk disebabkan kondisi
geografis yang sulit dijangkau yang sering mengakibatkan keterlambatan
pertolongan sehingga apabila terjadi kasus komplikasi berat banyak yang tidak
dapat segera dirujuk. Disamping itu juga disebabkan pengetahuan petugas
Kabupaten/Kota terhadap Defenisi Operasi komplikasi
Neonatus resiko tinggi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,
trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan,
dan kelainan neonatal. Neonatus resiko tinggi yang tertangani adalah neonatus
resiko tinggi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
Cakupan neonatus dengan resiko tinggi yang ditangani/dirujuk tahun
2012 ditunjukkan pada gambar 4.7.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 56


GAMBAR 4.7.
PEMETAAN CAKUPAN NEONATUS DENGAN RISTI DITANGANI/DIRUJUK
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

> 95% Buton Utara, Konawe Utara

80% - 95% Konsel, Kolut, Kota Kendari.

< 80% Buton, Muna, Konawe, Kolaka


Bombana, Wakatobi, dan Kt Bau-
Bau

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012

Pada Gambar 4.7 terlihat bahwa Pencapaian cakupan neonatus dengan risti
ditangani/dirujuk di Sulawesi Tenggara yang memenuhi target Kab.Buton Utara
dan Kab Konawe Utara (Hijau). Kab.Konawe Selatan, Kab.Kolaka Utara dan Kota
Kendari (Kuning). Sedangkan cakupan neonatus dengan risti ditangani/dirujuk
terendah yaitu Kab.Buton, Kab.Muna, Kab. Konawe, Kab.Kolaka, Kab. Bombana,
Kab.Wakatobi, dan Kota Bau-Bau (Merah).
Rendahnya pencapaian ini disebabkan Komptensi Tenaga yang masih terbatas,
pencatatan dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum
maksimal dalam arti belum mengakomodir laporan fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan swasta

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 57


d. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2)
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan ya ng dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0 -28 hari)
minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur 8-
28 hari (KN2).
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar
(tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian imunisasi);
pemberian vitamin K; manajemen terpadu Balita muda (MTBM); dan penyuluhan
perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Gambaran pencapaian KN2
di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.8.

GAMBAR 4.8
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN2)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2007- 2012

120
86,75 95,01
100 88,52 85,78

77,89

60

31,26

20

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2005-202

Gambar 4.8 menunjukkan cakupan kunjungan neonatus (KN2) tahun 200 7 - 2012
cenderung meningkat, dari tahun 2007 yang hanya mencapai 31.26%, pada tahun
2008 naik menjadi 77.89%, tahun 2009 naik lagi menjadi 86.75% , tahun 2010

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 58


mengalami peningkatan lagi menjadi 88,52% namun di tahun 2011 mengalami
penurunan menjadi (85.78%) dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi (95.01%). Dengan demikian cakupan KN2 di Provinsi Sulawesi Tenggara telah
mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu 90%. Berdasarkan data profil kesehatan
kabupaten/kota tahun 2012, masih ada kab/kota belum mencapai target yang
telah ditetapkan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.9.

GAMBAR 4.9
PEMETAAN CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN 2)
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

> 90% Buton, Konawe, Konsel, Bombana,


Kolut, Kota Kendari

80% - 90% Muna, Kolaka, Wakatobi, Butur dan


Konut

< 80% -

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012

Gambar 4.9 menunjukkan cakupan kunjungan neonatus (KN-2) menurut


kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara yang sudah memenuhi target tahun 2012
yaitu Kab.Buton, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Utara dan Kota
Kendari (Hijau). Kab. Muna, Kolaka, Wakatobi, Buton Utara, Konawe Utara
(Kuning). Tidak ada (Merah) kabupaten/kota yang cakupan kunjungan neonatus
(KN-2) terendah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 59


2 . P e l ay a n a n K el u a r g a B e r e nc a n a ( KB )
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting terjadinya kehamilan, usia subur
seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah
kelahiran atau menjarangkan kelahiran, disarankan untuk mengikuti program Keluarga
Berencana (KB). Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui
cakupan peserta KB, yaitu peserta KB Baru dan KB Aktif, Dalam Profil Kesehatan ini
pelayanan kepesertaan KB ditunjukkan oleh kelompok sasaran program yang
menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta
jenis kontrasepsi yang digunakan.

Berdasarkan profil kabupaten/kota 2012, jumlah peserta KB Baru sebanyak 78,363


pasangan (18,95%) dan jumlah peserta KB Aktif sebanyak 284.940 pasangan (68,91%)
dari 413.520 PUS yang tercatat. Cakupan peserta KB Aktif dan KB baru menurut
kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 4.10.

GAMBAR 4.10
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

60.000

50.234
43.126

39.939
40.152

50.000

40.000
23.083
21.957

20.038

30.000

15.509
15.415

13.934
11.585

20.000
9.222
8.379

7.801
7.350

7.116

6.489
4.653

4.381
4.124
3.139
2.972

1.528
1.176

10.000

KB Baru KB Aktif

Su mb er: Profil ke seh a ta n Ka b u p a ten /Kota 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 60


Gambar 4.10 menunjukkan cakupan pelayanan peserta KB aktif di Provinsi
Sulawesi Tenggara, dan jika dilihat dari gambar diatas nampak bahwa baru beberapa
kabupaten/kota telah mencapai target (70%), yaitu Kabupaten Kabupaten Buton,
(86,44%), Kabupaten Konawe Selatan (74,35%), dan Kabupaten Wakatobi (73,28%).

GAMBAR 4.11
PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT ALAT/METODE KONTRASEPSI
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

Pil; 37,75

Suntik; 45,44 Kondom; 5,28


IUD; 1,39

Implan; 7,52

MOW; 0,93
Lainnya; 1,49 MOP; 0,2
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012

Tingkat pencapaian pelayanan peserta KB aktif dan peserta KB baru juga dapat
dibedakan menurut metode dan jenis kontrasepsi yang digunakan. Secara umum, terdapat 2
metode kontrasepsi, yaitu MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP
(bukan metode kontrasepsi jangka panjang/jangka pendek). Jenis kontrasepsi MKJP, yaitu
IUD, MOP/MOW (Medis operatif pria/wanita) dan implant, sedangkan Non MKJP merupakan
metode penggunaan kontrasepsi secara jangka pendek, yaitu Suntik, Pil, kondom, obat vagina
dan lainnya yang tidak dimaksudkan untuk jangka waktu tertentu. Gambaran peserta KB Aktif
menurut jenis kontrasepsi yang digunakan ditunjukkan pada gambar 4.12.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 61


GAMBAR 4.12
PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 – 2012
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

OBAT
IUD MOP/MOW IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM LAINNYA
VAGINA
2008 2.13 1.39 8.69 45.44 39.71 2.58 0.05 0.01
2009 2.24 2.02 11.2 40.78 40.12 3.64 0 0
2010 1.71 1.75 15.73 37.84 38.65 4.32 0 0
2011 1.04 0.11 10.15 42.23 39.96 9.24 0 0
2012 1.47 0.50 7.51 39.58 34.61 8.45 0 7.90

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2011

Gambar 4.12 menunjukkan, dari keseluruhan jenis alat kontrasepsi yang paling banyak
digunakan oleh peserta KB Aktif tahun 2008– 2012 adalah jenis suntik dan pil (Metode Non
MKJP). Tahun 2008 (suntik 45.44%, pil 39.71%), tahun 2009 (suntik 40,78%, pil 40,12%), tahun
2010 (pil 38.65%, suntik 37.84%),tahun 2011 (suntik 42.23%, pil 39,96%) dan tahun
2012 (Suntik 39,58% Pil 34,61%).

3. Pel ay anan Imuni s asi


Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1
tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT)
dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan diberikan
atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial KLB, dan lainnya sesuai
kebijakan teknis program.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 62


besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Dalam hal ini desa/kelurahan dikatakan telah mencapai target UCI apabila > 80%
bayi telah mendapat imunisasi lengkap. Gambaran desa/kelurahan UCI di Sulawesi
Tenggara tahun 2008– 2012 ditunjukkan pada gambar 4.13.

GAMBAR 4.13
PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
DI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012
80

70 75,36
60
63,5

50 56,02
53,1 51,92
40

30
2008 2009 2010 2011 2012
Desa/Kel UCI Expon. (Desa/Kel UCI)
Sumber: P ro fil Kesehatan K abupaten/Kota 201 2

Gambar 4.13 menunjukkan cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi Sulawesi Tenggara


tahun 2008 (56.02%), 2009 (53,10%), tahun 2010 (51,92%) tahun 2011 (63.5%) dan tahun
2012 (76,38%). Berdasarkan exponential trendline cakupan desa UCI di Provinsi Sulawesi
Tenggara cenderung meningkat dari tahun 2012 namun belum mencapai target yang telah
ditetapkan (>80%). Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi
Tenggara sebagian telah mencapai target UCI yang telah ditetapkan, seperti ditunjukkan
pada gambar 4.14.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 63


GAMBAR 4.14
PENCAPAIAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

95,31
120

100
88,14

91,1
83,87

92
80,55

74,44
66,91
100

58,74
70,25

69,46
80

60

40

20

Sumber: P rofi l Ke sehata n Kabupaten/ Kota 20 12

Gambar 4.14 menunjukkan cakupan UCI tertinggi adalah Kota Bau-Bau (100%)
dikatakan sudah mencapai target (80%), kemudian menyusul Kota Kendari (95,31%), Kota
Kendari 95,31%) Kabupaten Wakatobi (92%), Konawe Utara (91,01%), Kabupaten Buton
Utara (88,14%), Kabupaten Buton Utara (88,14%), Kabupaten Kolaka (83,87%) . Dengan
demikian dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara masih ada 5 (lima)
Kabupaten/kota yang belum mencapai UCI yaitu Kabupaten Buton (70,25%), Kabupaten
Kolaka Utara (74,44%), Kabupaten Muna (69,46%), Kabupaten Bombana (66,91%) dan
Kabupaten Konawe (58,74%).
Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi DPT1
karena imunisasi ini diberikan pertama kali dari semua jenis imunisasi. Tingkat
perlindungan bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi Campak karena merupakan
imunisasi terakhir dari semua imunisasi yang diberikan kepada bayi dan target
efektivitas program ditentukan oleh besarnya angka d r o p o u t (DO) antara pemberian
DPT1 dengan Campak. Cakupan imunisasi DPT 1, Campak, dan angka DO di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 ditunjukkan pada gambar 4.15.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 64


GAMBAR 4.15
CAKUPAN PEMBERIAN DPT-1, CAMPAK, DAN ANGKA DO
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

104,3
120

97,3

96,7
87,24

87,86
85,52

97
80,96

92
100

71,75
80

50,11

42,06
60

40
`

5,42
20
1,72

5,2
0
2008 2009 2010 2011 2012

DPT-1 Campak DO

Su mb er: Profil Ke seh a ta n Ka b u pa ten /Kota 200 8-2012

Gambar 4.15 menunjukkan cakupan imunisasi DPT1, Campak, dan Angka Drop Out (DO).
Dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012. DO yang tertinggi adalah tahun 2009 (50,11%),
pada tahun berikutnya meskipun mengalami penurunan sampai dengan tahun 2011
(5,42%) dan di tahun 2012 terjadi lagi penurunan sebesar (5,2%) angka tersebut masih
relatif cukup tinggi, hal ini menunjukkan pada tahun tersebut bayi dan Balita
mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap kemungkinan terserang penyakit Campak
dalam kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan. Oleh karena itu Dinas Kesehatan perlu
meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB Campak tahun
2010 – 2013, terutama bagi kabupaten/kota yang tidak mencapai target imunisasi
campak (90%) Cakupan Imunisasi DPT1 dan Campak Kabupaten/Kota ditunjukkan pada
gambar 4.16.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 65


GAMBAR 4.16
CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 DAN CAMPAK MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

120

113
107
101

101
99
98

97

96
95
94

94
93
94

94
100

93

92
89

89
89
88
83
79

79
78
80

60

40

20

Campak DPT-1

Su mb er: Profi l Keseh a ta n Ka b u p a ten /Kota 20 12

Gambar 4.16 menunjukkan kabupaten rawan terhadap kemungkinan terjadinya KLB


Campak (cakupan imunisasi <90%), Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Muna.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG


Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2004-2010 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan
kesehatan perorangan (Puskesmas, fasilitas kesehatan, RSU, dll). Beberapa kegiatan pokok
upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan
kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain nya. Berikut adalah
uraian singkat tentang pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 66


1 . P el ay a n a n K e s e h at an Ruju k an
Upaya kesehatan rujukan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta
untuk memelihara, memulihkan, dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan.
Indikator pelayanan kesehatan rujukan, yaitu cakupan rawat jalan, cakupan rawat inap,
sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses oleh
masyarakat, dan cakupan rumah sakit yang melaksanakan PONEK.
a. Kunjungan Rawat Jalan.
Cakupan kunjungan rawat jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan data
profil kesehatan tahun 2012 di Rumah Sakit sebanyak 240.852 kunjungan dan total
kunjungan rawat jalan di Puskesmas mencapai 1.343.609 kunjungan. Tingginya
cakupan rawat jalan tahun 2012 dikarenakan berbagai faktor, diantaranya karena
adanya pelayanan bantuan biaya pengobatan gratis bagi masyarakat miskin
sehingga banyak masyarakat miskin mau berobat difasilitas pelayanan kesehatan.
Walaupun di rumah sakit masih kurang tenaga pelayanan (dokter ahli, umum,
perawat, dan tenaga pelayanan lainnnya) di unit pelayanan kesehatan rujukan
terutama di kabupaten pemekaran
b. Kunjungan Rawat Inap.
Cakupan kunjungan rawat inap di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan laporan
program upaya kesehatan rujukan tahun 2012 di rumah sakit sebanyak 45.979
kunjungan dan di Puskesmas sebanyak 7.684 kunjungan.
Jika dilihat dari jumlah tempat tidur unit pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 1.948 TT dengan rasio 1 : 1.184 dari
standar 1 : 1.500 penduduk, maka dapat dikatakan jumlah TT unit pelayanan
kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah hampir memenuhi standar
yang ditetapkan..
c. Kunjungan Gangguan Jiwa.
Pelayanan Kesehatan gangguan jiwa yang datang berkunjung disarana pelayanan
kesehatan puskesmas dan rumah sakit pada tahun 2012 sebanyak 1.982 kasus
(terdiri dari laki-laki 1.063 kasus, perempuan 919 kasus). Jumlah kasus ini dilaporkan
pada fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu kabupaten Buton, Kabupaten
Bombana, Kabupaten Buton Utara, Kota Kendari dan Kota Bau-Bau. Sedangkan di
fasilitas pelayanan Rumah Sakit yaitu RSUD Bombana, RSUD Wakatobi, RSJ Kendari,
dan RSU Santa Ana.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 67


Jumlah kasus ini dilaporkan pada fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu
kabupaten Kabupaten Buton, Bombana, Buton Utara, Kota Kendari dan kota Bau- Bau.
Sedangkan di fasilitas pelayanan Rumah Sakit yaitu RSUD Wakatobi sebanyak
14 kasus, RSUD Bombana terdapat 1 kasus, RSU Santa Anna sebanyak 3 Kasus dan
RSJ Kendari sebanyak 596 kasus.

d. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat yang Dapat Diakses oleh Masyarakat


Pelayanan Gawat darurat level 1 adalah pelayanan gawat darurat di RS yang
memiliki Dokter Umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS
+ ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Pelayanan unit
darurat adalah pelayanan kesehatan di unit/instalasi gawat darurat selam 24
jam sehari kepada pasien darurat yang datang secara tiba-tiba/ mendadak
karena kecelakaan atau penyakit lain. Pelayanan Gawat darurat di Sulawesi
Tenggara juga dilaksanakan di Puskesmas dengan fasilitas UGD dan Rumah
Sakit.Pelayanan pasien diunit darurat rumah sakit meliputi dirawat, dirujuk,
dipulangkan dan mati.
Pelayanan kesehatan gawat darurat yang dapat diakses oleh masyarakat di
fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya tahun 2012 dari 214 sarana yang ada hanya 77 sarana (33,18 %)
yang melakukan pelayanan kesehatan gawat darurat angka ini mengalami
peningkatan dari tahun 2011 dari 207 sarana hanya 55 sarana (26,67%), dimana
pencapaiannnya masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 90%. Namun
demikian hal ini terus ditingkatkan melalui upaya pelayanan kesehatan rujukan
dengan mempersiapkan unit pelayanan kesehatan rujukan dan tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan gawat darurat 24 jam yang dapat diakses oleh
masyarakat di Propinsi Sulawesi Tenggara.
e. Rumah Sakit yang memberikan Pelayanan PONEK
Rumah sakit yang melaksanakan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Komprehensif (PONEK) di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 dari
34 Rumah Sakit sebanyak 6 Rumah Sakit (18,18%) yaitu RSUD Provinsi, RSUD
Abunawas, RSUD Bau-Bau, BLUD Benyamin Buluh Kolaka, RSUD Raha dan RSUD
Unaaha. Kesiapan pelayanan kesehatan rujukan dalam memberikan pelayanan

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 68


PONEK ditentukan oleh standar peralatan dan standar tenaga sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan (laporan Yankes rujukan).
2 . P el ay a n a n K e s e h at an P e n u n j a ng
Pelayanan Pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik merupakan pelayanan
kesehatan penunjang dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit. Hal tersebut sangat
ditunjang dengan Laboratorium Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan terutama di
Rumah Sakit dan Puskesmas. Jumlah laboratorium kesehatan tahun 2012 sebanyak 88
terdiri dari 10 Labkes di Rumah Sakit Umum termasuk RSU Pemerintah yang ada di
wilayah kota kendari, RSUD Kab/Kota dan RSU Swasta, BUMN dan TNI/Polri, 1 Labkes di
RSJ, dan dari 252 puskesmas hanya 77 yang mempunyai Labkes.

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)


Dalam menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak awal agenda 100 hari
pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu telah berupaya untuk mengatasi masalah
hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin yang diselenggarakan oleh Depkes melalui
penugasan Kepala PT. Askes (Persero) berdasarkan SKN Nomor 1241/Menkes/SK/XI/2004
tentang penugasan PT. ASKES (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan
kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini telah berjalan memasuki tahun terakhir ke
empat dan telah banyak hasil yang dicapai terbukti dengan terjadinya kenaikan yang luar
biasa dari pemanfaatan program ini dari tahun ke tahun oleh masyarakat miskin.
Adapun sasaran dalam program Jamkesmas adalah keseluruhan masyarakat miskin
yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh BPS. Dimana untuk Provinsi Sulawesi Tenggara
jumlah masyarakat miskin sesuai Data BPS Kabupaten/Kota tahun 2012 sebesar
1.011.759 orang atau 43,84% dari total penduduk Sulawesi Tenggara. Distribusi penduduk
miskin berdasar Data BPS Kabupaten/Kota dapat ditunjukkan pada tabel 4.1.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 69


Tabel 4.1
DISTRIBUSI PENDUDUK, PENDUDUK MISKIN KEPESERTAAN JAMKESMAS, ASKES,
JAMSOSTEK, DAN BAHTERMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2012

Total
Jml penddK
Jml Maskin Jml peserta peserta Jlh Peserta Jlh Peserta
Yang
No Kab/Kota sesuai data Jamksmas Askes PNS Jamsostek Bahteramas %
punya
BPS Kab
Jaminan
1 Buton 188.348 141.398 9.825 23.783 207.823

2 Muna 141.651 130.931 12.936 19.274 173.861

3 Konawe 40.239 120.387 23.946 22.889 214.642

4 Kolaka 127.462 133.121 21.127 16.574 160.194

5 Konsel 144.187 124.503 14.861 19.598 178.646

6 Bombana 49.311 65.831 5.255 6.860 61.425

7 Wakatobi 75.431 42.533 3.607 7.624 68.079

8 Kolut 23.306 57.759 4.682 3.731 53.176

9 Buton Utara 39.344 30.925 3.158 3.065 44.351

10 Konut 6.754 24.434 2.167 5.741 51.246

11 Kota Kendari 105.797 64.553 76.411 12.262 194.470

12 Kota Bau-Bau 69.929 48.555 22.542 8.998 96.814


13
Provinsi 9.119
Jumlah 1.011.759 984.930 200.517 15.158 159.518 1.529.002 66,26

Su mb er: L a p ora n Prog ra m Ja mkes ma s ta h u n 2012

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa persentase penduduk sasaran JAMKESMAS tahun


2012 terjadi penurunan dari tahun 2011 yaitu 1.144.447 jiwa menjadi 984.930 jiwa. Sesuai
data yang dikeluarkan oleh Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TP2K) Pusat yang
mengacu pada data BPS. Berikut distribusi peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan menurut
kabupaten/kota berdasarkan Jenis Jaminan Pelayanan tahun 2012 ditunjukkan pada
gambar 4.17.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 70


GAMBAR 4.17
DISTRIBUSI PESERTA JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI SULAWESI TENGGARA 2012

8998
Bau-Bau 22.542
48.555
12262
Kendari 76.411
64.553
5741
Konut 2.167
24.434
3065
Butur 3.158
30.925
3731
Kolut 4.682
57.759
7624
Wakatobi 3.607
42.533
6860
Bombana 5.255

65.831
19598
Konsel 14.861
124.503
16574
Kolaka 21.127
133.121
22889
Konawe 23.946
120.387
19274
Muna 12.936
130.931
23783
Buton 9.825
141.398

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000

Bahteramas Askes PNS Jamkesmas

Sumber: Lapo ran P rog ram Jamkesmas Tahun 2 01 2

Sejak tahun 2008 hingga 2012 sasaran Jamkesmas dari Pusat tidak mengalami perubahan
yaitu 1.144.447 jiwa dan Tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 984.930 jiwa,
sedangkan jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas dan rumah sakit berfluktuasi,
jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak di tahun 2012 yaitu 1.163.771 kunjungan, dan
untuk kunjungan rawat inap sebanyak 27.853 kunjungan. Untuk lebih jelasnya hasil
pencapaian program JPKM tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.18.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 71


GAMBAR 4.18
REALISASI PROGRAM JPKM
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 - 2012

1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

-
2008 2009 2010 2011 2012
Jamkesmas 1.144.447 1.144.447 1.144.447 1.144.447 984.930
Rawat Jalan 367.648 897.487 791.450 791.450 1.163.771
Rawat Inap 1.745 16.636 23.432 23.432 27.853

Sumber: Lapo ran P rog ram Jamkesmas Tahun 2 01 2

Jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan Rumah
Sakit. Untuk pasien Jamkesmas di Propinsi Sulawesi Tenggara terus
mengalami peningkatan yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah
kasus yang ditangani baik di sarana di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
maupun di fasilitas pelayanan rujukan dalam hal ini ru mah sakit. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah kasus rawat jalan tahun
2008 s.d 2012 dari 367.648 kunjungan menjadi 1.162.771 kunjungan, dan
jumlah kunjungan rawat inap tahun 2008 s.d 2012 dari 1.741 kunjungan
menjadi 2.823 kunjungan.

B. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani


permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan
ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat
adalah kekurangan vitamin A dan anemia gizi besi.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 72


1. P e m b er i a n K a p s ul Vi t am i n A
Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan
banyak mengalami kekurangan vitamin A. Pencegahan kekurangan vitamin A
dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan Balita
yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu
nifas diberikan 1 kali .
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak
yang menderita kurang vitamin A, lebih mudah terserang Campak, Diare atau
penyakit infeksi lain, dan pada tingkat lanjut dapat mengakibatkan kematian.

Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama dapat mengkibatkan terjadinya


gangguan pada mata dan bila tidak segera mendapat vitamin A akan
mengakibatkan kebutaan. Cakupan pemberian vitamin A di Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 4.19.

GAMBAR 4.19
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A
DI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 - 2012

75
74
73 73,93
72
71
70 71,65
70,91
69
68 66,86
67 67,88
66
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: P ro fil Kesehatan Kabupaten/ Kota tahun 2 00 8-201 2

Gambar 4.19 menunjukkan cakupan pemberian vitamin A cenderung berfluktuasi,


pada tahun 2008 mencapai 66,86%, tahun 2009 sedikit meningkat menjadi 70,91%
pada tahun 2010 turun menjadi 67,88%, pada tahun 2011 mengalami peningkatan
menjadi 71,65% dan ditahun 2012 meningkat lagi menjadi 73,93%

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 73


Berdasarkan laporan kabupaten/kota tahun 2012 bahwa Jumlah anak
Balita yang mendapat vitamin A pada bulan Februari dan Agustus sebanyak
159.471 Balita dari Jumlah Balita sebanyak 215.700 (73,93%), cakupan pemberian
kapsul vitamin A paling tinggi di Kabupaten Konawe sebanyak 23.546 (96,00%)
Balita dan terendah di Kabupaten Kolaka Utara hanya mencapai 1.807 dari total
jumlah Balita 12.301 (14,69%%). Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pemberian kapsul vitamin A walaupun sudah
dilakukan penyuluhan serta rendahnya kesadaran ibu dalam pemberian vitamin A
pada bayinya.
2. PEMB ERIAN TAB LET B ESI
Anemia gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia
termasuk di Sulawesi Tenggara. Kelompok masyarakat yang rawan menderita
Anemia gizi besi adalah wanita usia subur, ibu hamil, ibu nifas, remaja putri, calon
pengantin, buruh wanita dan anak sekolah. Anemia gizi besi adalah suatu keadaan
dimana kadar haemoglobin dalam darah kurang dari normal. Dampak yang
ditimbulkan akibat anemia gizi adalah perdarahan pada waktu melah irkan, BBLR,
dan penurunan produktivitas bagi pekerja. Anemia gizi terjadi karena asupan zat besi
melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan atau meningkatnya kebutuhan zat besi
bagi tubuh (ibu hamil, masa tumbuh kembang, penyakit kronis,infeksi, dan lainnya).
Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2008- 2012, cakupan pemberian tablet Fe1
(30 Tablet) dan Fe3 (90 tablet) pada ibu hamil ditunjukkan pada gambar
4.20.
GAMBAR 4.20
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe1 dan Fe3 PADA IBU HAMIL
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2009-2012
100 84,83
74,39 78,35 73,44 76,31
80 66,45 62,29 65,80
60
40
20
0
2009 2010 2011 2012

Fe1 (30 Tablet) Fe3 (90 Tablet)

Sumbe r: P ro fil Kesehatan Kab/ Kota Tahun 20 12

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 74


Gambar 4.20 menunjukkan cakupan pemberian tablet besi, baik Fe1 maupun Fe3
pada ibu hamil di Provinsi Sulawesi Tenggara cenderung mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Hal ini mengisyaratkan semakin membaiknya kinerja petugas
kesehatan, terutama bidan desa, dalam memberikan pelayanan kesehatan, sert a
meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus
Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang
dialami ibu hamil. Persentase cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1
dan Fe-3) menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2012 ditunjukkan pada gambar
4.21.
GAMBAR 4.21
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe 1 DAN Fe 3 PADA IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

94,86
93,75
93,55

93,47
120,00

88,72
85,63
83,04

79,84
79,39

77,53

75,78

95,80
99,35
91,36
71,30

100,00
71,02
70,91

87,54

84,89
61,48

79,61
72,15

72,11
80,00
60,00
40,00

30,24
20,00
-

Fe1 Fe3

Sumbe r: P ro g ram Gizi Masya rakat tahun 2012

Gambar 4.21 menunjukkan persentase cakupan pemberian tablet Fe 1 dan Fe 3 pada


tahun 2012. Kabupaten/kota dengan cakupan Fe-1 tertinggi adalah Kota Kendari
(95,80%), sedangkan yang terendah di Kabupaten Buton (71,02%). Sedangkan
Kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3 tertinggi adalah Kota Kendari (99,35%),
sedangkan yang terendah di Kabupaten Kolaka Utara (30,24%).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 75


BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu sarana kesehatan,
tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Gambaran sumber daya kesehatan di Provinsi
Sulawesi Tenggara tahun 2012 dijelaskan pada bab ini.

A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang dimaksud adalah unit pelayanan kesehatan dan perbekalan kesehatan,
berupa puskesmas, rumah sakit dan, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM).

1. P u s k es m as d a n J a r i n g an n y a
Puskesmas dalam perkembangannya, dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan. Hal
ini menunjukkan semakin meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, terutama
masyarakat yang berada di daerah terpencil. Dibawah ini Jumlah puskesmas tahun 2008 - 2012
ditunjukkan pada table 5.1.

GAMBAR 5.1
JUMLAH PUSKESMAS MENURUT STATUS
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

300
250
200
150
100
50
0
2008 2009 2010 2011 2012
TT 66 66 68 71 77
NON TT 141 157 172 177 175
TOTAL 207 223 240 248 252
Sumber : Profil Kesehatan kabupaten/kota tahun 2012

Gambar 5.1 menunjukkan jumlah puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara setiap tahunnya
meningkat yaitu dari 207 unit pada tahun 2008, menjadi 223 unit pada tahun 2009, tahun 2010
(240 unit), tahun 2011 (248 unit) dan tahun 2012 sebanyak 252 unit. Disamping peningkatan
jumlah Puskesmas, juga dilakukan pengembangan puskesmas dari puskesmas rawat jalan
(Puskesmas non TT) menjadi puskesmas rawat inap (puskesmas TT).

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 76


Tahun 2008-2012, rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk juga menunjukkan
peningkatan dari tahun 2008 (2,99 per 30.000 penduduk), tahun 2009 (3,16 per 30.000
penduduk), tahun 2010 (3,22 per 30.000 penduduk), tahun 2011 (3,27 per 30.000 penduduk)
dan tahun 2012 (3,28 per 30.000 penduduk) Pertambahan rasio jumlah puskesmas terhadap
100.000 penduduk tahun 2008 – 2012 ditunjukkan pada gambar 5.2.

GAMBAR 5.2
RASIO PUSKESMAS PER 30.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
2008 - 2012

3.5

3.22 3.27 3.28


3 3.16
2.99
2.5

1.5

1
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012

Berdasarkan konsep wilayah, sasaran penduduk yang dilayani oleh satu unit
Puskesmas adalah 30.000 penduduk. Berdasarkan rasio pada gambar 5.2 maka, setiap 30.000
penduduk di Sulawesi Tenggara tahun 2008 - 2012 dilayani oleh 2 – 3 unit puskesmas.
Menurut perhitungan rasio tersebut, jumlah puskesmas di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif
tidak kekurangan, dan hampir setiap tahun terjadi pemekaran wilayah khususnya pemekaran
kecamatan dimana setiap kecamatan yang dimekarkan selalu ditunjang dengan pembangunan
puskesmas, akan tetapi sebagian daerah Sulawesi Tenggara merupakan wilayah pesisir dan
kepulauan, oleh karena itu untuk menjangkau wilayah terpencil dan perbatasan, maka
puskesmas ditunjang oleh puskesmas pembantu (Pustu) dan Poskesdes.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, puskesmas pembantu (Pustu) di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 tidak terdapat penamahan puskesmas pembantu
atau masih tetap berjumlah 448 unit. Dengan demikian rasio puskesmas terhadap
puskesmas pembantu adalah 1 : 2.85 artinya setiap 1 puskesmas rata-rata terdapat 2-3
Puskesmas pembantu, hal ini menunjukkan tingginya komitmen pemerintah dalam upaya
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, termasuk masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil, pesisir dan perbatasan.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 77
2. R u m a h S a k i t
Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana pelayanan
kesehatan rujukan adalah ketersediaan rumah sakit. Untuk mengetahui ketersediaan
rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu dengan
penghitung rasio ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk. Selama kurun waktu
tahun 2008 – 2012 jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukk an
peningkatan yang signifikan. Peningkatan jumlah rumah sakit tahun 2008 – 2012
ditunjukkan pada tabel 5.1.

TABEL 5.1
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT MENURUT KEPEMILIKAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2008 - 2012

No Status Kepemilikan RUMAH SAKIT


2008 2009 2010 2011 2012
1 Pemerintah 3 3 3 3 2
2 Pemerintah Kab/Kota 10 11 11 12 12
3 TNI Polri 3 3 3 3 3
4 BUMN 1 1 1 1 1
5 Khusus - - - - -
6 Swasta 5 4 5 5 6
7 Swata (RS/klinik bersalin) 6 6 7 5 5
8 RSIA 1 1 2 2 2
9 Klinik umum Swasta - - 1 2 4
Jumlah 29 29 32 33 34

Sumber: Profil Kesehatan kab/kota tahun 2012

Tabel 5.1 menunjukkan jumlah rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tahun 2008 (29 RS),
tahun 2009 (29 RS), tahun 2010 (32 RS), dan tahun 2011 (33 RS) dan Tahun 2012 (34 RS) Jumlah
termasuk RS Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/Polri, BUMN, RS Swasta,
RSIA, Rumah Bersalin dan Klinik Umum Swasta. Daftar nama RS dapat dilihat pada tabel 70
lampiran profil kesehatan 2012. Peningkatan jumlah rumah sakit tentu akan diikuti dengan
peningkatan jumlah tempat tidur rumah sakit. Peningkatan jumlah tempat tidur RS menurut
status kepemilikan tahun 2008- 2012 ditunjukkan pada tabel 5.2.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 78


TABEL 5. 2
JUMLAH TEMPAT TIDUR MENURUT STATUS KEPEMILIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008 – 2012

TT TT TT TT TT
No Status Kepemilikan
2008 2009 2010 2011 2012
1 Pemerintah Provinsi 365 411 414 437 472
2 Pemerintah Kab/Kota 433 564 694 848 932
3 TNI Polri 77 71 74 85 79
4 BUMN 60 60 60 60 60
5 Khusus - - - - -
6 Swasta umum 159 177 171 223 247
7 Swata (RS bersalin) 69 131 129 99 99
8 RSIA Swasta - 59 59 59 59
Jumlah 1.163 1.414 1.601 1.811 1.948

Sumber : Profil Rumah Sakit Kab/Kota 2012

Tabel 5.2 menunjukkan jumlah tempat tidur rumah sakit dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan Tahun 2008 (1.163 TT), di Tahun 2009 (1.414 TT), Tahun 2010
(1.601 TT), tahun 2011 (1.811 TT) dan Tahun 2012 (1.948 TT). Rasio tempat tidur rumah
sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007 - 2012 terus menunjukkan peningkatan. Pada
tahun 2012 rasio TT RS terhadap penduduk dapat dikatakan sudah memenuhi standar
kebutuhan yang ditetapkan, yaitu 1 : 1.184 dari standar 1 : 1.500. Rasio tempat TT rumah sakit
terhadap penduduk, ditunjukkan pada gambar 5.3.
Gambar 5.3
Jumlah & Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit/1.500 penduduk
di Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2008 – 2012
2500
1948
2000 1811
1601
1414
1500
1163
1000
0.76 0.79
500 0.67 0.72
0.86

0
2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Tempat Tidur RASIO TT

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Ttahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 79


Gambar 5.3. menunjukkan, rasio tempat tidur rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tenggara
sudah mencapai standar yang telah ditetapkan, yaitu 1 : 1500 penduduk, namun demikian
dalam pemanfaatannya masih belum efektif karena berbagai faktor, diantaranya karena
belum meratanya distribusi jumlah TT RS di daerah.

3 . S a r a n a K es e h a t a n B er s um b e r D ay a M as y ar ak a t
Dalam upaya meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dilakukan pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), yaitu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes
(Pondok Bersalin Desa), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Desa Siaga dan sebagainya.
a. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan Diare. Posyandu
dikelompokkan dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu
Purnama, dan Posyandu Mandiri. Jumlah Posyandu berdasarkan strata tahun
2008 – 2012 ditunjukkan pada Gambar 5.4.

GAMBAR 5.4
JUMLAH POSYANDU
DI SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN STRATA
TAHUN 2008-2012

1.300 1.107
1.034 1.116
1.111 1.152
1.100
883
900 794 987 927
859

700 822 680


577 681
500 605

300 172 206 207


154 231
100

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pratama Madya Purnama Mandiri

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

Gambar 5.4 menunjukkan jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri cenderung


meningkat, di strata Pratama dan Madya cenderung menurun, hal ini terjadi karena
adanya peningkatan strata posyandu ke tingkat selanjutnya.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 80


Secara absolut jumlah Posyandu di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami
peningkatan, yaitu tahun 2008 berjumlah 2.701 unit, tahun 2009 berjumlah 2.822 tahun
2010 berjumlah 2.886, tahun 2011 sebanyak 2.902 dan tahun 2012 sebanyak 2.990.
Sedangkan untuk rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan tahun 2008 mencapai 1.33,
tahun 2009 mencapai 2.822, tahun 2010 berjumlah 2.886 Posyandu, tahun 2011
berjumlah 2.902 dan tahun 2012 mencapai 2.990 dengan ratio posyandu terhadap
desa/kelurahan mencapai 1,38, atau terdapat 1-4 posyandu setiap desa/kelurahan.
Peningkatan jumlah Posyandu mengindikasikan tingginya peran serta masyarakat dalam
upaya kesehatan. Berikut ini adalah rasio posyandu terhadap jumlah desa/kelurahan
menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012.

GAMBAR 5.5
RASIO POSYANDU TERHADAP JUMLAH DESA/KELURAHAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2012

SULTRA 1,38
BAU-BAU 3,26
KENDARI 3,09
KONUT 1
BUTUR 1,31
KOLUT 1,07
WAKATOBI 1,54
BOMBANA 1,61
KONSEL 1,11

KOLAKA 1,52
KONAWE 0,96
MUNA 1,51
BUTON 1,72

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012

b. POLINDES
Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM yang bertujuan mendekatkan
pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk pelayanan Keluarga Berencana kepada
masyarakat. Sama halnya dengan posyandu, polindes dikelompokkan dalam 4 strata,
yaitu Polindes Pratama, Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri.
Berdasarkan profil dinas kesehatan kabupaten/kota tahun 2012 polindes di Provinsi
Sulawesi Tenggara berjumlah 188 dari 2.156 desa/kel. Jumlah desa dan polindes
menurut kabupaten/kota ditunjukkan pada gambar 5.6.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 81
GAMBAR 5.6
DISTRIBUSI DESA DAN POLINDES MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

450 412
400 365
350 Jumlah Desa/Kel
300 Polindes
242 239
250 214
200
139 146
133
150
100
100 59 64
43
26 35 26 30
50 14 22 11 16
0 7 1 0
0

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012

c. P o s K es e h a t a n D es a (Po s k e s d es ) d a n D e s a S i ag a
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu poskesdes. Tenaga
poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader. Tahun 2012
poskesdes di Provinsi Sulawesi Tenggara berjumlah 688 unit dan Desa Siaga berjumlah
1.506 desa. Jumlah desa dan poskesdes menurut kabupaten/kota ditunjukan pada
gambar 5.7.
GAMBAR 5.7
DISTRIBUSI DESA DAN POSKESDES MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

450 412
400 365
350 Jumlah Desa/Kel
300 Poskesdes
242 239
250 217
200
141 139 146
133
150
90 91 100
100 72 62 59 64
56 49 43 43
34 29
50 8 13
0

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes Kab/Kota tahun 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 82


K et e rs e d ia a n P o s ke s des m e r u p ak a n s a la h s atu i n d i k a to r s ua t u de s a d i s e b u t
D es a S i a g a . Ra s io P o s k es d es t er h a d a p d esa p a d a t a h u n 2 0 1 2 P ro v i n si
S u l a we s i T e n g g ar a se be s a r 0 , 31 . J um l a h D esa S i a g a d i P ro v i n s i Su l a we s i
T e n g g ar a T a h u n 2 0 1 2 se b a n y a k 1 . 5 0 6 d es a . Ga m b ar be r i k ut i n i m e ny a j ik an
r a s io po sk es d es te h a d ap d e sa d i P r o v i ns i S u law e si T e n g g ar a T a h u n 2 0 1 2

GAMBAR 5. 8
RASIO POSKESDES TERHADAP JUMLAH DESA MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

SULTRA 0,32
BAU-BAU 1
KT. KENDARI 0,2
KONUT 0,05
BUTUR 0,49
KOLUT 0,47
WAKATOBI 0,72
BOMBANA 0,24
KONSEL 0,13
KOLAKA 0,65
KONAWE 0,22
MUNA 0,38
BUTON 0,23

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes Kabupaten/Kota tahun 2012

B. S U M B ER DAY A M AN U SI A KE S E HAT AN

Sumberdaya manusia kesehatan (SDM kesehatan) merupakan sumberdaya strategis


pembangunan kesehatan, selain biaya dan sarana pelayanan. Secara umum tenaga kesehatan
dapat dibedakan dalam dua katergori, yaitu tenaga kesehatan dan non-tenaga kesehatan.
Menurut PP nomor 32 tahun 1996, tenaga kesehatan adalah seseorang yang memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dibidang kesehatan
serta mengabdikan dirinya dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis (dokter spesialis, umum , dan gigi), tenaga
keperawatan (perawat, bidan), tenaga kefarmasian (apoteker, asisten apoteker dan analis
farmasi), tenaga kesehatan masyarakat (epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,
mikrobiologi kesehatan, penyuluhan kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian),

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 83


tenaga gizi (nutrisionis dan dietisien), tenaga keterapian fisik (fisioterapi, okupasiterapis dan
terapi wicara) serta tenaga keteknisian medis (radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan
perekam medis). Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota, tenaga kesehatan dan Non
Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 berjumlah 10.916 orang yang terdiri dari
Tenaga Kesehatan 9.984 orang dan Tenaga Non Kesehatan sebanyak 932 orang . Distribusi
tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota tahun 2012 ditunjukkan pada gambar 5.9.

GAMBAR 5. 9
DISTRIBUSI SDM KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
1600 1468
1400 1244
1200 1024
959 990
1000
757 786 752
800 693
634 607 593
600
409
400
200
0

NAKES

Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes Kabupaten/Kota SDMK tahun 2012

Gambar 5.7 menunjukkan tenaga kesehatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun


2011. Jumlah tenaga kesehatan dan Non Kesehatan yang terbanyak untuk tahun 2012 yang
berada di Kabupaten/Kota, yaitu terbanyak di Kabupaten Konawe sebanyak 1.244 orang
kemudian menyusul Kabupaten Kolaka 1.024 orang, Kabupaten Muna sebanyak 990 orang
dan Kabupaten Buton sebanyak 959 orang, sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang
terendah, yaitu Kabupaten Buton Utara 409 kemudian disusul Kabupaten Konawe Utara
sebanyak 593 orang. Hal ini selain disebabkan kedua kabupaten tersebut merupakan kabupaten
pemekaran baru dan tenaga yang ada saat ini merupakan tenaga kesehatan kabupaten induk
yang dialihkan ke kabupaten pemekaran baru , juga karena jumlah penduduk kedua kabupaten
tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan kabupaten lainnya, sehingga jika dihitung berdasarkan
rasio jumlah nakes dan jumlah penduduk, angka tersebut relatif masih cukup memadai.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 84


Sedangkan tenaga kesehatan dan Non Kesehatan yang berada di tingkat Provinsi
sebanyak 1.468 orang. Jumlah tenaga di provinsi sudah termasuk dengan tenaga kesehatan yang
berada di UPT Dinas Kesehatan (Laboratorium Kesehatan, Bapelkes) serta tenaga kesehatan
yang bertugas rumah sakit yang termasuk rumah sakit pemerintah dan rumah sakit
swasta.
Tenaga kesehatan berdasarkan tempat bekerja dibagi menjadi 5 (lima) tempat, yaitu
puskesmas, rumah sakit, dinas kesehatan, dan institusi pendidikan tenaga kesehatan dan
sarana kesehatan lainnya. Distribusi tenaga kesehatan berdasarkan tempat kerja ditunjukkan
pada gambar 5.10.

GAMBAR 5. 10
DISTRIBUSI SDM KESEHATAN MENURUT TEMPAT BEKERJA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

6.596
8.000

6.000
2.941
4.000
1.068 139 172
2.000

-
Pukesmas RS Dinkes Inst pddkn Sarkes
Lainnya

Sumber: Profil Kesehatan dan data Nakes SDMK Kabupaten/Kota tahun 2012

Gambar 5.10 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja dipuskesmas(termasuk


PUSTU, Polindes, Poskesdes) adalah 6.596 orang, rumah sakit 2.941 orang, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota 1.068 orang, institusi pendidikan dan lainnya 139 orang dan Sarana kesehatan
lainnya sebanyak 172 orang. Mengacu pada PP nomor 32 tahun 2006 tentang tenaga kesehatan
dan Renstra Departemen Kesehatan tahun 2005-2011 dan indikator tenaga kesehatan Indonesia
Sehat 2011 (Kepmenkes No. 1202/Menkes/SK/VIII/2003), maka ditetapkan jenis tenaga
kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi,
apoteker, asisten apoteker, sarjana kesmas, sanitarian, nutrisionis, keterapian fisik dan
keteknisian medik sebagai indikator sumberdaya kesehatan berdasarkan rasionya per
100.000 penduduk. Gambaran tenaga kesehatan tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.3.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 85


TABEL 5.3
TENAGA KESEHATAN DAN RASIO PER 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

R a tio N a ke s / 1 0 0 . 0 0 0
Ta r g e t I S 2 0 1 0
TE N A G A KE S E HA TA N JU M LA H p e n du d uk

Dokter Spesialis 89 3,86 6

Dokter Umum 470 20,37 30

Dokter Gigi 169 7,32 11

Perawat 3.384 146,64 158

Bidan 2.574 111,54 75

Apoteker 162 7,02 15

Ass. Apoteker 335 14,52 32

Ahli Kesmas 1.370 59,37 65

Sanitarian 557 24,14 27

Nutrisionis/Ahli Gizi 595 25,78 18

Keterapian Fisik 38 1,65 4

Keteknisian Medis 242 10,49 6

Total : 10.916 473,04

Su mb er: Da ta ten a g a keseh a ta n ka b u p a ten /kota ta h u n 2012

Berdasarkan tabel diatas, maka ratio dokter Spesialis tahun 2012 di Provinsi Sulawesi
Tenggara mencapai 3,86 dokter Spesialis per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 penduduk
hanya dilayani oleh 3 - 4 dokter spesialis, apabila dilihat dari target Indonesia Sehat
2010 maka di Provinsi Sulawesi Tenggara masih dibawah target. Khusus untuk tenaga perawat dan
tenaga bidan jika dilihat dari target IS 2010 sudah melampaui target, tapi distribusi/penempatan
tenaga belum merata. Untuk tenaga dokter Umum, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya jika
dilihat dari target IS 2010 semuanya belum mencapai target.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 86


Rendahnya pencapaian indikator sasaran pada program SDK disebabkan berbagai faktor, yaitu :
1. Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk daerah yang kurang diminati untuk penempatan
pegawai tidak tetap maupun PNS untuk dokter spesialis dan dokter umum/gigi, hal ini
erat hubungannya dengan kurangnya fasilitas dan insentif yang bisa disediakan oleh
pemerintah daerah;
2. Penerimaan pegawai selama ini tidak dilaksanakan berdasarkan hasil analisis perencanaan
pegawai yang termuat dalam laporan masterplan kebutuhan tenaga yang dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan;
3. Kurangnya dukungan anggaran untuk pemberdayaan tenaga dan untuk pelaksanaan
kegiatan program.
4. Banyaknya tenaga kesehatan yang melanjutkan pendidikannya tidak linear lagi

C. SDM KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA


SDM kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan jaringannya tahun 2012, terdiri dari tenaga
kesehatan dan non kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes No.
1202/Menkes/SK/VIII/2003, jenis tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum,
dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, sarjana kesmas,
sanitarian, nutrisionis, keterapian fisik dan keteknisian medik. Distribusi tenaga kesehatan
menurut jenis yang bekerja di puskesmas dan jaringannya ditunjukkan pada gambar 5.11.

GAMBAR 5. 11
DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

2.199 2.233
2.400
2.000
1.600
1.200
701
800
288 359 414 257
400
58
-

Sumber: Profil Kesehatan dan Data Nakes SDMK Kab/Kota 2012

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 87


Gambar 5.11 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas
berjumlah 6.596 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di puskesmas adalah
Perawat (Perawat, dan Bidan) yaitu masing-masing 2.199 tenaga perawat dan
2.199 tenaga bidang dan tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah tenaga
keteknisan medis berjumlah 58 orang.

D. SDM KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


SDM kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit (Pemda, TNI/POLRI, BUMN, Swasta)
tahun 2012 berjumlah 2.941 orang. Jenis tenaga yang terbanyak bekerja di rumah sakit
adalah perawat (termasuk perawat gigi) berjumlah 1.382 orang, Bidan sebanyak 313 orang.
Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di rumah sakit ditunjukkan
pada gambar 5.12.

GAMBAR 5.12
DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT
(PEMDA, TNI/POLRI, BUMN, SWASTA)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

1.400 1.382
1.200

1.000

800

600
313
260
400 208 228
166
34 56 116
200 89 38

Sumber: Profil Kesehatan dan Profil Nakes SDMK Kab/Kota 2012

Gambar 5.11 menunjukkan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit


sebanyak 2.941 orang. Jenis tenaga yang ter banyak bekerja di rumah sakit juga
masih didominasi oleh tenaga perawat sebanyak 1.382 kemudian disusul dengan
tenaga bidan sebanyak 313 orang dan tenaga keterknisan medis sebanyak
228 orang, dan tenaga dokter gigi hanya berjumlah 34 orang.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 88


Tenaga kesehatan yang maksud ini adalah semua tenaga kesehatan yang bertugas
di rumah sakit baik rumah sakit pemerintah, swasta, BUMN maupun di RS TNI/Polri yang
berada di Provinsi Sulawesi Tenggara.

E. SDM KESEHATAN DI DINAS KESEHATAN DAN JAJARANNYA

SDM kesehatan yang bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota


beserta jajarannya tahun 2012 berjumlah 1.068 orang (Institusi Diklat, Sarana Kesehatan
lainnya dan Dinas Kesehatan). Jumlah tenaga kesehatan ini termasuk dengan tenaga non
kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan menurut jenis yang bekerja di Dinas Kesehatan & Unit
Pelaksana Tekhnis (UPT) ditunjukkan pada tabel 5.4.

TABEL 5.4
JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG BEKERJA DI DINAS KESEHATAN &
UPT (PROVINSI DAN KAB/KOTA)
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

Tenaga yang bekerja di Dinkes & UPT


Institusi Dr. Dr. Peraw Bidan Farmasi Kesm Sanitari Gizi Teknis
Umum Gigi at as an medis
Dinkes 17 2 73 48 122 524 82 72 5
Diklat - - 47 27 - 40 - - -
Sarkes
2 - 28 43 3 2 42
Lainnya

Sumber: Profil Kesehatan dan Profil Nakes SDMK Kab/Kota 2012

Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah terbesar tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan
dan UPT adalah tenaga kesehatan masyarakat berjumlah 607 orang, dan tenaga Kerfarmasian
berjumlah 150 orang. Dan untuk Tenaga Non Kesehatan sebanyak 123 orang.
Berdasarkan distribusi SDM Kesehatan baik yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit, dan
Dinas Kesehatan/UPT menurut kabupaten/kota di provinsi sulawesi tenggara belum merata,
sehingga masih terdapat kesenjangan antara kabupaten induk dengan kabupaten pemekaran,
oleh karena itu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai regulator dapat lebih berperan dalam
mewujudkan pemerataan SDM kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 89


F. P E MB I AY AAN K E SE HA T A N
Uraian tentang pembiayaan kesehatan meliputi pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah dan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai pengeluaran rumah
tangga untuk kesehatan dan perkembangan jaminan pemeliharaan kesehatan di
daerah.
Anggaran kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 bersumber dari
APBD kabupaten/kota, APBD Provinsi, dan APBN (DAK, TP, Jamkesmas, Dekon, BOK, Gizi
Masyarakat, dan PHLN). Jumlah anggaran kesehatan menurut sumber pembiayaan di
Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 5.5.

TABEL 5.5
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN MENURUT SUMBER ANGGARAN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

No Sumber Anggaran Jumlah


1 APBD Kab/Kota (Belanja Langsung & Tidak Langsung) 357.811.609.653
2 APBD Provinsi 24.595.095.400
3 APBN :
- Dana Dekonsenterasi 17.949.353.400
- DAK 73.023.604.830
- Jamkesmas 15.690.970.940
- Jamkesda + Bahteramas 3.670.199.058
- TP (BOK + Rujukan) 28.619.400.000
4 Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)
- GF- TB 2.482.182.475
- GF- Malaria 2.207.254.273
- GF – HIV/AIDS 626.468.475
- GF Kusta 375.145.000

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012

Tabel 5.5 menunjukkan anggaran yang terbesar dalam pembangunan kesehatan di


Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012 bersumber dari APBD kabupaten/kota sebesar Rp
357.811.609.653 (belanja Langsung dan tidak Langsung). Dana yang bersumber APBD
Provinsi sebesar Rp 24.595.095.400. Total Anggaran Kesehatan sebanyak
382.406.705.053, sehingga persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten/kota
sebesar 93,57 persen dan anggaran kesehatan perkapita sebesar Rp. 165,715/orang.
Alokasi anggaran APBD menurut kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2008 - 2012 ditunjukkan pada tabel 5.6.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 90


TABEL 5.6
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER APBD MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2008-2012

KABUPATEN/KOTA 2008 2009 2010 2011 2012

KAB. BUTON 32.109.969.956 21.879.335.637 28.174.846.000 31.114.263.300 40.820.236.600


KAB. MUNA 43.436.915.100 18.211.448.386 16.616.626.404 46.182.887.529 41.977.558.980
KAB. KONAWE 32.928.466.907 17.703.105.816 16.992.929.736 53.547.896.857 45.418.872.053
KAB. KOLAKA 39.739.527.016 31.044.462.243 36.071.938.352 39.355.140.980 46.219.375.948

KAB. KONSEL 34.226.879.002 21.112.275.672 24.818.032.654 23.957.758.328 27.266.927.186

KAB. BOMBANA 25.718.000.000 23.825.761.200 26.867.115.300 26.671.165.289 37.738.968.652


KAB. WAKATOBI 61.083.122.786 34.821.740.445 21.840.178.588 14.619.766.062 9.643.935.520

KAB. KOLUT 29.603.879.340 6.155.000.000 19.809.937.860 18.699.468.938 24.613.036.364


KOTA KENDARI 25.598.887.979 38.496.732.172 37.553.586.341 15.675.409.634 43.915.907.161
KOTA BAU-BAU 21.398.390.920 5.328.675.738 22.900.838.664 18.238.073.352 22.963.669.584
KAB. BUTUR 13.163.480.000 14.528.755.787 39.936.198.684 17.223.121.605
KAB. KONUT 20.700.000.000 7.626.566.981 42.993.816.690 9.643.935.520
Jumlah 347.844.039.006 252.442.017.309 273.801.352.667 370.991.845.643 408.265.781.733

Sumber: Subag Penyusunan Program Dinkes Prov. Sultra 2012

B e r d as a rk a n t a b e l d i a t as j um l a h a n g g ara n ke s e ha t a n to t a l A P BD
k a b/ ko ta t a h u n 2 0 1 2 s e b es a r R p . 4 0 8 .2 6 5 .7 8 1 .7 3 3 , - j um l a h t e rs eb u t l e b ih
r e n d a h da r i t a h u n 2 0 1 1 y a n g b er j um l a h s e be sar RP . 3 7 0 .9 9 1 . 8 4 5 . 6 4 3 , -.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 91


BAB VI
PENUTUP

Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga 2012 ini berbagai
peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan,
sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat
Sulawesi Tenggara. Gambaran yang demikian merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik
kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan
masyarakat di daerah yang didiskripsikan melalui data dan informasi.

Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis ba gi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi yang berkualitas sangat
diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan
informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Salah satu luaran
utama dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan secara terpilah
(gender), yang mulai dikembangkan tahun 2012, namun pada penerbitan buku Profil Kesehatan ini
data-data yang termuat didalamnya belum semuanya terpilah. Dalam perkembangannya, profil
kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang sangat penting, karena sangat
dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat.

Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era desentralisasi,
pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Sulawesi
Tenggara ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara ini tetap dapat memberikan gambaran se cara garis besar dan
menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat
yang telah dicapai.

Betapapun, Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara ini belum mendapat apresiasi yang memadai
karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun paket
sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan yang relatif
paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 92


Akhirnya, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan secara terpilah Provinsi
Sulawesi Tenggara, berbagai masukan dari para pembaca sangat diharapkan khususnya dalam hal
pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengatasi ketidaktersediaan data dan informasi
kesehatan di daerah.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012………………………………….. 93


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik; Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Tenggara Tahun 2011, BPS
Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2011;

Badan Pusat Statistik; Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2011, BPS Provinsi Sulawesi
Tenggara, Kendari, 2011;

Pusat Data dan Informasi; Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Edisi Data
Terpilah Menurut Jenis Kelamin, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 2011;

Kementerian Kesehatan RI; Profil Kesehatan Indonesia 2010, Pusat Data dan Informasi,
Kemenkes RI, Jakarta, 2007;

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Edisi Tahun 2007-2010, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2010;

Dinas Kesehatan Kabupaten Buton; Profil Kesehatan Kab. Buton 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Buton, Pasarwajo, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Muna; Profil Kesehatan Kab. Muna 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Muna, Raha, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe; Profil Kesehatan Kab. Konawe 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Konawe, Unaaha, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka; Profil Kesehatan Kab. Kolaka 2012, Dinas Kesehatan
Kab. Kolaka, Kolaka, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan; Profil Kesehatan Kab. Konawe Selatan 2012,
Dinas Kesehatan Kab. Konawe Selatan, Andoolo, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana; Profil Kesehatan Kab. Bombana 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Bombana, Rumbia, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi; Profil Kesehatan Kab. Wakatobi 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Wakatobi, Wanci, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara; Profil Kesehatan Kab. Kolaka Utara 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Kolaka Utara, Lasusua, 2013;

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..


Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara; Profil Kesehatan Kab. Buton Utara 2012, Dinas
Kesehatan Kab. Buton Utara, Buranga, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara; Profil Kesehatan Kab. Konawe Utara 2012
Dinas Kesehatan Kab. Konawe Utara, Wanggudu, 2013;

Dinas Kesehatan Kota Kendari; Profil Kesehatan Kota Kendari 2012, Dinas Kesehatan Kab.
Kota Kendari, Kendari, 2013;

Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka; Profil Kesehatan Kab. Kolaka 2012, Dinas Kesehatan
Kab.Kolaka, Kolaka, 2013;

Dinas Kesehatan Kota Bau-Bau; Profil Kesehatan Kota Bau-Bau 2012, Dinas Kesehatan Kota
Bau-Bau, Bau-Bau, 2013;

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Lapertakes) Tahun 2012, Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; Laporan Pencapaian Indikator Standar


Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara, Kendari, 2013.

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2012…………………………………..


RESUME PROFIL KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
2
1 Luas Wilayah 38.140 Km Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 2.159 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 1.155.748 1.151.870 2.307.618 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,38 Jiwa Tabel 1
2 2
5 Kepadatan Penduduk /Km 60,50 Jiwa/Km Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 62,15 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100,3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 86,39 88,60 88,60 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 31,55 51,41 41,51 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 12.513 12.292 45.487 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 12,8 10,46 12,20 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati - - 693 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0,0 0,0 15,24 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 0 0 782 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0,0 0,00 17,19 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 84 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 184,7 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan


18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2,06 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 180 125 152,84 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 217 155 192,97 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 6 3 4,42 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 205 150 72,13 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 28,24 27,16 88,62 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8 7,9 21,52 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 26 26 52 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 46 27 73 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 749 654 1.568 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 17 11 28 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0,14 0,00 0,11 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 52,19 50,35 60,44 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 9 15 24 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 160 114 274 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 15 11 13 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 14,38 7,76 11,52 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 5,23 5,58 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 1,59 1,17 1,38 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 85 0 97,73 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 86,76 84,15 84,40 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 2 0 2 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 64 56 164 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 2 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 3 1 4 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 10 4 14 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 3,98 4,08 18,16 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 2,17 2,13 0,48 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 2,49 8,48 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,07 0,07 0,02 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 3 4 3 per 100.000 penduduk Tabel 25
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 95 93 99,28 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,35 2,85 1,66 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 92,02 92,15 74,96 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 9,46 8,31 16,30 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 0,56 0,53 0,24 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 91,26 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 80,36 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 79,52 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 77,73 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 57,58 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 76,31 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 64,07 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 15,70 16,97 22,81 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 33,82 30,81 49,59 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 47,30 47,63 73,93 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 88,52 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 18,95 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 68,91 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 21,09 23,21 98,11 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0,11 14,49 95,01 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 47,19 48,08 89,36 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 75,36 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 94,98 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 1,67 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 10,32 9,31 26,28 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 2.013,00 1.896,00 74,23 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 54,93 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 9,85 9,51 61,91 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 78 73 77,28 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 3,64 4,03 3,06 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100 100 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 200,91 216,49 24,04 % Tabel 46
Setingkat
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan 41,17 40,87 11,85 % Tabel 47
Setingkat
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 94 93 89 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 33,18 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 83 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,63 0,36 0,41 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 74 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 38 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 4,81 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 122,86 117,30 32,55 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 122,86 117,30 32,55 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 20,70 27,97 57,89 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 74,88 79,80 97,35 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 52,35 50,95 79,26 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0,35 0,44 0,29 %
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0,21 - 6,39 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat 0,24 0,21 0,33 %
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 31,02 38,35 64,33 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0,92 1,16 2,33 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 3,66 2,42 2,97 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 1,63 1,07 1,14 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 41,36 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 4,66 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 6,61 Hari Tabel 60
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 50,46 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan


111 Rumah Sehat 63,77 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 48,24 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 62,52 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 92,88 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 62,65 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 50,01 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 77,22 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 83,49 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 21 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 77 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 175 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 195 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 32,59 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 29,41 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 2.990 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 38,73 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 1,10 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 1.506 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 49,34 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 688 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan


132 Jumlah Dokter Spesialis 58 31 89 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 5 3 3,86 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 188 253 445 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 15 21 18,55 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 28 69 98 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 493 1.322 2.621 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 110 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 980 2.723 3.703 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 139 476 615 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 137 494 631 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 559 1.009 1.568 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 169 331 500 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 102 183 285 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis 11 37 48 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan


146 Total Anggaran Kesehatan 382.406.705.053 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 93,57 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 165.715 Rp Tabel 79
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


WILAYAH JUMLAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
NO KAB/KOTA UPT
2 DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK 2
(km ) TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 BUTON 2.675,25 211 31 242 268.238 71.093 3,77 100,27

2 MUNA 2.890,41 211 28 239 273.616 61.116 4,48 94,66

3 KONAWE 6.792,45 342 70 412 253.850 54.324 4,67 37,37

4 KOLAKA 6.918,38 172 45 217 329.982 72.464 4,55 47,70

5 KONAWE SELATAN 4.514,20 350 15 365 269.853 62.949 4,29 59,78

6 BOMBANA 3.056,08 117 22 139 139.235 28.271 4,93 45,56

7 WAKATOBI 425,97 75 25 100 92.995 24.129 3,85 218,31

8 KOLAKA UTARA 3.391,62 127 6 133 130.531 30.260 4,31 38,49

9 BUTON UTARA 1.996,59 51 8 59 55.825 11.807 4,73 27,96

10 KONAWE UTARA 4.877,46 135 11 146 52.561 11.329 4,64 10,78

11 KOTA KENDARI 295,89 64 64 295.737 69.773 4,24 999,5

12 KOTA BAU-BAU 305,70 43 43 145.195 29.837 4,87 474,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 38.140,00 1791 0 368 2.159 2.307.618 527.352 4,38 60,50

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,


RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

RASIO
PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK RASIO
JUMLAH BEBAN
NO KAB/KOTA JENIS
PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN TANG
KELAMIN
0-4 5-14 15-44 45-59 60 + JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-59 60 + JUMLAH GUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 BUTON 32 268.238 18.700 36.286 54.112 16.102 5.410 130.610 17.316 34.330 59.656 18.601 7.725 137.628 80,67 94,90

2 MUNA 36 273.616 17.794 36.165 55.910 17.088 5.191 132.148 16.768 33.716 61.897 21.412 7.675 141.468 75,05 93,41

3 KONAW E 30 253.850 14.519 24.210 71.610 14.876 4.305 129.520 14.475 27.500 60.008 15.469 6.878 124.330 56,73 104,17

4 KOLAKA 21 329.982 19.124 36.537 81.369 23.029 5.678 165.738 18.765 36.148 82.134 21.557 5.639 164.244 58,58 100,91

5 KONAWE SELATAN 22 269.853 16.347 30.905 68.535 18.367 4.758 138.912 15.375 28.599 65.850 16.858 4.259 130.941 59,10 106,09

6 BOMBANA 22 139.235 8.691 15.789 34.673 8.840 2.374 70.367 8.305 15.084 33.952 8.675 2.852 68.868 61,64 102,18

7 W AKATOBI 19 92.995 5.169 11.073 19.217 6.597 2.564 44.620 4.994 10.671 21.825 7.263 3.622 48.375 69,38 92,24

8 KOLAKA UTARA 16 130.531 7.696 15.055 34.183 8.562 1.808 67.304 7.296 13.909 32.464 7.613 1.945 63.227 57,60 106,45

9 BUTON UTARA 9 55.825 3.696 7.357 12.532 3.463 1.029 28.077 3.482 6.740 12.856 3.413 1.257 27.748 73,03 101,19

10 KONAWE UTARA 13 52.561 3.326 5.920 14.296 3.369 610 27.521 3.182 5.560 12.721 2.915 662 25.040 57,84 109,91

11 KOTA KENDARI 15 295.737 17.905 33.165 75.875 18.718 3.651 149.314 17.165 31.178 76.484 17.378 4.218 146.423 56,93 101,97

12 KOTA BAU-BAU 17 145.195 4.189 14.202 42.213 8.541 2.472 71.617 7.924 12.946 42.595 7.425 2.688 73.578 44,08 97,33

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 2.307.618 137.156 266.664 564.525 147.552 39.850 1.155.748 135.047 256.381 562.442 148.579 49.420 1.151.870 62,15 100,34

21.754 547.831
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5

1 0-4 137.156 134.940 272.096

2 5-9 141.669 133.448 275.117

3 10 - 14 129.879 122.869 252.748

4 15 - 19 110.753 115.138 225.891

5 20 - 24 102.290 104.998 207.288

6 25 - 29 105.320 103.248 208.568

7 30 - 34 88.210 91.649 179.859

8 35 - 39 83.544 83.901 167.445

9 40 - 44 69.674 67.064 136.738

10 45 - 49 53.599 52.698 106.297

11 50 - 54 42.897 43.671 86.568

12 55 - 59 33.017 28.625 61.642

13 60 + 57.740 69.621 127.361

JUMLAH 1.155.748 1.151.870 2.307.618

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS


MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN


TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/ TIDAK/
TIDAK/ TIDAK/
NO BELUM SMA/ AK/ SMA/ AK/ AK/
KAB/KOTA BELUM UNIVER BELUM BELUM SMP/ UNIVER BELUM BELUM SMA/ SMK/ UNIVERSI
PERNAH SD/MI SMP/ MTs SMK/ DIPLOM JUMLAH SD/MI SMK/ DIPLO JUMLAH SD/MI SMP/ MTs DIPLO JUMLAH
TAMAT SITAS PERNAH TAMAT MTs SITAS PERNAH TAMAT MA TAS
SEKOLA MA A MA MA MA
SD/MI SEKOLAH SD/MI SEKOLAH SD/MI
H
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 BUTON 5.288 48.501 14.953 8.759

2 MUNA 4.452 46.025 16.554 1.256 68.287 1.463 1.463 0 5.725 46.166 17.077 12.718 1.409 83.095

3 KONAWE 4.097 38.643 13.207 9.704 3.135

4 KOLAKA 4.100 49.897 14.202 2.898 71.097 46.735 13.367 12.903 4.668 77.673 0 6.499 50.451 14.577 11.516 0 3.783 86.826

5 KONAW E SELATAN 3.033 38.841 14.179 8.250 0 0

6 BOMBANA 2.672 5.688 9.672 8.140 5.827 1.434 1.492 34.925 3.192 6.182 10.089 7.710 5.320 1.457 1.381 35.331 5.864 3.501 20.179 6.023 3.931 2.891 2.873 45.262

7 WAKATOBI 2.722 14.596 5.386 4.557 0

8 KOLAKA UTARA 2.771 17.770 4.530 25.071 - 0 3.527 18.027 4.832 3.769 0 0 30.155

9 BUTON UTARA 1.577 9.586 4.195 2.510 0

10 KONAW E UTARA 464 8.668 2.879 12.011 - 0 601 9.423 3.251 2.115 0 0 15.390

11 KOTA KENDARI 7.811 48.433 32.504 20.287 4.488 31.450

12 KOTA BAU-BAU 2.923 18.606 7.289 10.751 39.569 13.331 13.331 0 2.865 18.902 7.352 9.012 0 9.778 47.909

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.672 38.520 335.266 117.538 5.827 1.434 48.699 549.956 3.192 52.917 23.456 20.613 5.320 1.457 56.787 163.742 5.864 47.246 361.748 137.536 97.128 8.788 51.019 709.329

Sumber : BPS Sultra ( Sultra Dalam Angka) Tahun 2011


TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS


LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KAB/KOTA
MELEK MELEK MELEK
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
HURUF HURUF HURUF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 BUTON 89.665 82.017 91,47 99.178 83.210 83,90 188.843 165.227 87,49

2 MUNA 95.950 91.757 95,63 107.399 90.795 84,54 203.349 182.552 89,77

3 KONAWE 95.209 90.867 95,44 91.750 83.676 91,20 186.959 174.543 93,36

4 KOLAKA 127.081 120.435 94,77 120.349 111.925 93,00 247.430 232.359 93,91

5 KONAWE SELATAN 105.072 100.039 95,21 99.442 90.264 90,77 204.514 190.303 93,05

6 BOMBANA 70.367 34.679 49,28 68.868 34.101 49,52 139.235 68.780 49,40

7 WAKATOBI 34.726 32.139 92,55 38.747 34.872 90,00 73.473 67.011 91,21

8 KOLAKA UTARA 48.859 46.035 94,22 46.120 41.997 91,06 94.979 88.032 92,69

9 BUTON UTARA 28.077 19.493 69,43 27.748 17.888 64,47 55.825 37.381 66,96

10 KONAWE UTARA 20.815 20.311 97,58 18.603 17.262 92,79 39.418 37.573 95,32

11 KOTA KENDARI 117.054 115.872 98,99 116.155 112.380 96,75 233.209 228.252 97,87

12 KOTA BAU-BAU 60.194 57.377 95,32 59.120 53.515 90,52 119.314 110.892 92,94

JUMLAH (KAB/KOTA) 893.069 811.020 90,81 893.479 771.885 86,39 1.786.548 1.582.905 88,60

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun


TABEL 6

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KAB/KOTA
PUSKESMAS HIDUP + HIDUP + HIDUP +
HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI
MATI MATI MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 2.931 30 2.961 2.748 30 2.778 5.679 60 5.739

2 MUNA 36 5.706 77 5.783

3 KONAW E 30 0 0 4.392 60 4.452

4 KOLAKA 21 6.285 76 6.361

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 5.335 78 5.413

6 BOMBANA 22 3.073 74 3.147

7 WAKATOBI 19 0 0 1.816 35 1.851

8 KOLAKA UTARA 16 2.295 25 2.320

9 BUTON UTARA 9 631 11 642 581 12 593 1.212 23 1.235

10 KONAWE UTARA 13 1.220 6 1.226

11 KOTA KENDARI 15 2.385 10 2.395 2.458 15 2.473 5.711 18 5.729

12 KOTA BAU-BAU 17 2.763 30 2.793

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 12.513 162 12.675 12.292 130 12.422 45.487 562 46.049

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 12,20

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
ANAK ANAK ANAK
BAYI BALITA BAYI BALITA BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 72 10 82 70 16 86 82 26 108

2 MUNA 36 122 18 140

3 KONAWE 30 0 0 68 0 68

4 KOLAKA 21 73 2 75

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 64 1 65

6 BOMBANA 22 78 12 90

7 WAKATOBI 19 0 0 31 4 35 34

8 KOLAKA UTARA 16 37 0 37

9 BUTON UTARA 9 27 2 29 17 0 17 44 2 46

10 KONAWE UTARA 13 31 2 33

11 KOTA KENDARI 15 0 0 28 5 33

12 KOTA BAU-BAU 17 35 17 52

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 693 89 782

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15,24 1,96 17,19

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
Kematian Bayi : tidak termasuk yang lahir mati
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU


JUMLAH LAHIR
NO KAB/KOTA PUSKESMAS KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 BUTON 32 5.679 0 3 0 3 1 3 2 6 0 1 2 3 1 7 4 12

2 MUNA 36 5.706 1 2 3 6 0 2 1 3 0 2 0 2 1 6 4 11

3 KONAWE 30 4.392 0 0 0 0 0 3 0 3 0 3 0 3 0 6 0 6

4 KOLAKA 21 6.285 1 2 1 4 2 4 3 9 0 2 0 2 3 8 4 15

5 KONAWE SELATAN 22 5.335 0 8 8 1 1 0 9 0 9

6 BOMBANA 22 3.073 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 0 2 0 4 1 5

7 WAKATOBI 19 1.816 0 2 2 0 0 2 0 2

8 KOLAKA UTARA 16 2.295 0 6 6 0 0 6 0 6

9 BUTON UTARA 9 1.212 0 0 1 1 2 0 1 1 2

10 KONAWE UTARA 13 1.220 1 1 1 1 1 1 1 2 0 3

11 KOTA KENDARI 15 5.711 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3

12 KOTA BAU-BAU 17 2.763 3 3 4 4 3 3 0 10 0 10


252

JUMLAH (KAB/KOTA) 45.487 3 11 6 20 3 35 6 44 1 16 3 20 7 62 15 84

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 184,67

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 9

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP RATE


NO KAB/KOTA PUSKESMAS
<15 TAHUN AFP (NON POLIO) (NON POLIO)

1 2 3 4 5 6

1 BUTON 32 106.632 1 0,94

2 MUNA 36 78.189 6 7,67

3 KONAWE 30 90.791 1 1,10

4 KOLAKA 21 110.076 2 1,82

5 KONAWE SELATAN 22 91.660 3 3,27

6 BOMBANA 22 47.869 1 2,09

7 WAKATOBI 19 28.378 1 3,52

8 KOLAKA UTARA 16 44.553 - -

9 BUTON UTARA 9 17.024 0 0,00

10 KONAWE UTARA 13 18.275 0 0,00

11 KOTA KENDARI 15 98.244 0 0,00

12 KOTA BAU-BAU 17 46.185 1 2,17

252
JUMLAH (KAB/KOTA) 777.876 16 2,06

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 799.961
TABEL 10

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS TB PARU


PREVALENSI JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU +
NO KAB/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA (PER 100.000 PENDUDUK) AKIBAT TB PARU
KASUS LAMA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BUTON 32 130.610 137.628 268.238 239 166 405 106 112 218 345 278 623 264 202 232 12 10 22

2 MUNA 36 132.148 141.468 273.616 316 276 592 1 0 1 317 276 593 240 195 217 0 0 0

3 KONAWE 30 129.520 124.330 253.850 302 230 532 2 0 2 304 230 534 235 185 210 5 2 7

4 KOLAKA 21 165.738 164.244 329.982 271 152 423 0 1 1 271 153 424 164 93 128 9 1 10

5 KONAWE SELATAN 22 138.912 130.941 269.853 240 135 375 207 156 363 447 291 738 322 222 273 15 9 24

6 BOMBANA 22 70.367 68.868 139.235 108 65 173 107 76 183 215 141 356 306 205 256 9 5 14

7 WAKATOBI 19 44.620 48.375 92.995 79 60 139 0 0 136 79 60 275 177 124 296 4 1 5

8 KOLAKA UTARA 16 67.304 63.227 130.531 126 77 203 1 1 2 127 78 205 189 123 157 3 1 4

9 BUTON UTARA 9 28.077 27.748 55.825 26 19 45 11 6 17 37 25 62 132 90 111 0 0 0

10 KONAWE UTARA 13 27.521 25.040 52.561 43 49 92 0 0 0 43 49 92 156 196 175 0 0 0

11 KOTA KENDARI 15 149.314 146.423 295.737 194 112 306 0 0 0 194 112 306 130 76 103 5 0 5

12 KOTA BAU-BAU 17 71.617 73.578 145.195 142 100 242 0 3 3 128 91 245 179 124 169 6 5 11

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.155.748 1.151.870 2.307.618 2.086 1.441 3.527 435 355 926 2.507 1.784 4.453 217 155 193 68 34 102

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 180,49 125,10 152,84 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 5,88 2,95 4,42

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU ANGKA PENEMUAN
KLINIS BTA (+)
KASUS (CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BUTON 32 280 276 556 235 170 405 235 170 405 83,93 61,59 72,84

2 MUNA 36 587 8.432 323 267 590 100,51

3 KONAWE 30 562 7 3 10 302 230 532 #DIV/0! #DIV/0! 94,66

4 KOLAKA 21 680 10 275 147 422 62,06

5 KONAWE SELATAN 22 292 275 567 0 0 0 240 135 375 82,19 49,09 66,14

6 BOMBANA 22 297 1.499 108 65 173 58,25

7 WAKATOBI 19 195 0 0 0 70 48 118 #DIV/0! #DIV/0! 60,51

8 KOLAKA UTARA 16 267 19 126 77 203 76,03

9 BUTON UTARA 9 162 120 282 1 1 2 26 19 45 16 15,83 15,96

10 KONAWE UTARA 13 137 0 55 24 79 57,66

11 KOTA KENDARI 15 68 69 137 0 0 0 54 46 100 79 66,67 72,99

12 KOTA BAU-BAU 17 286 64 142 100 242 84,62

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 952 887 4.553 1.053 959 10.441 1.956 1.328 3.284 205,46 149,72 72,13

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

TB PARU
BTA (+) DIOBATI KESEMBUHAN PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BUTON 32 258 203 461 220 85,27 155 76,35 375 81,34 36 13,95 18 8,87 51 11,06 99,22 85,22 92,41

2 MUNA 36 232 293 525 0,00 0,00 362 68,95 0,00 0,00 47 8,95 77,90

3 KONAW E 30 296 194 490 0,00 0,00 435 88,78 0,00 0,00 38 7,76 0,00 0,00 96,53

4 KOLAKA 21 275 147 422 0,00 0,00 284 67,30 0,00 0,00 1 0,24 67,54

5 KONAW E SELATAN 22 240 135 375 0,00 0,00 295 78,67 0,00 0,00 41 10,93 0,00 0,00 89,60

6 BOMBANA 22 107 76 183 74,77 67,11 156 85,25 11,21 7,89 18 9,84 95,08

7 W AKATOBI 19 79 60 139 0,00 0,00 128 92,09 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 92,09

8 KOLAKA UTARA 16 105 79 184 0,00 0,00 150 81,52 0,00 0,00 20 10,87 92,39

9 BUTON UTARA 9 26 14 40 18 69,23 13 92,86 31 77,50 2 7,69 1 7,14 3 7,50 76,92 100 85,00

10 KONAW E UTARA 13 54 46 100 92,59 91,30 92 92,00 27,78 32,61 30 30,00 122,00

11 KOTA KENDARI 15 145 134 279 0,00 0,00 274 98,21 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 98,21

12 KOTA BAU-BAU 17 134 114 248 84,33 91,23 213 85,89 3,73 0,88 10 4,03 89,92

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.951 1.495 3.446 481 24,65 365 24,41 2.795 81,11 70 3,59 41 2,74 259 7,52 28,24 27,16 88,62

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BUTON 32 16.067 16.100 32.167 1.607 1.610 3.217 293 18,24 278 17,27 571 17,75

2 MUNA 36 25.255 2.525 593 23,48

3 KONAWE 30 24.527 - - 2.453 #DIV/0! #DIV/0! 1.477 60,22

4 KOLAKA 21 32.998 3.300 1.028 31,15

5 KONAWE SELATAN 22 30.684 - - 3.068 767 25,00

6 BOMBANA 22 13.172 1.317 78 5,92

7 WAKATOBI 19 9.262 - - 926 #DIV/0! #DIV/0! 2 0,22

8 KOLAKA UTARA 16 12.301 1.230 93 7,56

9 BUTON UTARA 9 2.568 3.041 5.609 257 304 561 28 10,90 59 19,40 115 20,50

10 KONAWE UTARA 13 6.696 670 113 16,88

11 KOTA KENDARI 15 26.763 - - 2.676 #DIV/0! #DIV/0! 134 5,01

12 KOTA BAU-BAU 17 15.217 1.522 79 5,19

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 50.104 51.214 234.651 5.010 5.121 23.465 408 8,14 407 7,95 5.050 21,52

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS BARU


JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
NO KAB/KOTA PUSKESMAS HIV AIDS AIDS
LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BUTON 32 1 2 3 4 0 4 0 4 0 4

2 MUNA 36 2 0 2 9 6 15 0 4 0 4

3 KONAWE 30 1 1 2 2 2 4 7 1 1 2

4 KOLAKA 21 1 4 5 1 4 5 961 1 2 3

5 KONAWE SELATAN 22 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

6 BOMBANA 22 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0

7 WAKATOBI 19 1 0 1 4 1 5 0 0 0 0

8 KOLAKA UTARA 16 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0

9 BUTON UTARA 9 6 2 8 4 0 4 2 1 3 0 0 0

10 KONAWE UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 KOTA KENDARI 15 7 4 11 9 3 12 158 3 2 5

12 KOTA BAU-BAU 17 5 10 15 12 10 22 439 4 5 9

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 26 26 52 46 27 73 749 654 1.568 17 11 28

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

DIARE
JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BUTON 32 130.610 137.628 268.238 5.525 5.822 11.346 3.594 65,05 3.499 60,10 7.093 62,51

2 MUNA 36 132.148 141.468 273.616 5.590 5.984 11.574 4.723 84,49 4.746 79,31 9.469 81,81

3 KONAWE 30 129.520 124.330 253.850 5.479 5.259 10.738 - 0,00 6.879 64,06

4 KOLAKA 21 165.738 164.244 329.982 7.011 6.948 13.958 3.447 49,16 3.415 49,16 6.862 49,16

5 KONAWE SELATAN 22 138.912 130.941 269.853 5.876 5.539 11.415 2.859 48,66 2.639 47,65 5.498 48,17

6 BOMBANA 22 70.367 68.868 139.235 2.977 2.913 5.890 1.232 41,39 1.203 41,30 2.435 41,34

7 WAKATOBI 19 44.620 48.375 92.995 1.887 2.046 3.934 778 41,22 790 38,61 1.568 39,86

8 KOLAKA UTARA 16 67.304 63.227 130.531 2.847 2.675 5.521 1.835 64,45 1.831 68,46 3.666 66,40

9 BUTON UTARA 9 29.181 29.109 58.290 1.234 1.231 2.466 1.718 139,18 1.673 135,87 3.391 137,53

10 KONAWE UTARA 13 27.521 25.040 52.561 1.164 1.059 2.223 - 2.075 93,33

11 KOTA KENDARI 15 149.314 146.423 295.737 6.316 6.194 12.510 3.379 53,50 2.809 45,35 6.188 49,47

12 KOTA BAU-BAU 17 71.617 73.578 145.195 3.029 3.112 6.142 1.976 6.770,00 1.955 62,81 3.931 64,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.156.852 1.153.231 2.310.083 48.935 48.782 97.717 25.541 52,19 24.560 50,35 59.055 60,44

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 KAB. KOLAKA

- UTD RS Kolaka 500 500 100,0 - - -

2 KAB. MUNA

- RSUD RAHA 576 390 966 576 100,00 390 100,00 966 100,00 0,00 0,00 0 0,00

3 KAB. BUTON

- UTD Kab. Buton 2.749 292 3.041 2.749 100 292 100 3.041 100 3 0,11 0 0,00 3 0,10

4 Kota Kendari 6.230 1.252 7.482 6.230 100 1.252 100 7.482 100,00 10 0,16 0 0,00 10 0,13

JUMLAH 9.555 1.934 11.989 9.555 100 1.934 100,00 11.989 100,00 13 0,14 0 - 13 0,11

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
NO KAB/KOTA PUSKESMAS PB + MB
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BUTON 32 1 0 1 2 2 4 3 2 5 6 2 8 31 23 54 37 25 62 40 27 67

2 MUNA 36 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 14 4 18 14 4 18 14 7 21

3 KONAWE 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 6 6 12 8 6 14 8 6 14

4 KOLAKA 21 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 0 5 17 19 36 22 19 41 22 20 42

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 2 11 9 2 11 9 2 11

6 BOMBANA 22 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 18 12 30 18 12 30 19 12 31

7 WAKATOBI 19 0 1 1 0 1 1 0 2 2 1 1 2 3 5 8 4 6 10 4 8 12

8 KOLAKA UTARA 16 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 2 3 5 9 14 6 11 17 6 12 18

9 BUTON UTARA 9 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 1 1 0 4 4 0 5 5 2 8 10

10 KONAWE UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4 3 1 4 3 1 4

11 KOTA KENDARI 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 8 20 12 8 20 12 8 20

12 KOTA BAU-BAU 17 0 0 0 2 4 6 2 4 6 6 2 8 21 13 34 27 15 42 29 19 48

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1 1 2 8 14 22 9 15 24 21 8 29 139 106 245 160 114 274 168 130 298

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 14,54 11,29 12,91

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 18

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2
NO KAB/KOTA PUSKESMAS PENDERITA KUSTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 7 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BUTON 32 40 27 67 7 17,50 2 7,41 9 13,43 3 7,50 2 7,41 5 7,46

2 MUNA 36 14 7 21 - 0,00 - 0,00 - 0,00 1 7,14 0,00 1 4,76

3 KONAWE 30 8 6 14 2 25,00 - 0,00 2 14,29 0,00 2 33,33 2 14,29

4 KOLAKA 21 24 20 44 5 20,83 - 0,00 5 11,36 1 4,17 0,00 1 2,27

5 KONAWE SELATAN 22 9 2 11 - 0,00 - 0,00 - 0,00 1 11,11 1 50,00 2 18,18

6 BOMBANA 22 - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0,00 - 0,00

7 WAKATOBI 19 6 6 12 1 16,67 2 33,33 3 25,00 0 0,00 1 16,67 1 8,33

8 KOLAKA UTARA 16 6 12 18 1 16,67 2 16,67 3 16,67 1 16,67 0 0,00 1 5,56

9 BUTON UTARA 9 2 8 10 - 0,00 1 12,50 1 10,00 0 0,00 0 0,00 - 0,00

10 KONAWE UTARA 13 3 1 4 - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0,00 - 0,00

11 KOTA KENDARI 15 12 8 20 - 0,00 - 0,00 - 0,00 0 0,00 0 0,00 - 0,00

12 KOTA BAU-BAU 17 29 19 48 6 20,69 2 10,53 8 16,67 1 3,45 1 5,26 2 4,17

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 153 116 269 22 14,38 9 7,76 31 11,52 8 5,23 7 6,03 15 5,58

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

KASUS TERCATAT
NO KAB/KOTA PUSKESMAS PB MB JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 3 2 5 34 27 61 37 29 66

2 MUNA 36 1 2 3 21 9 30 22 11 33

3 KONAWE 30 1 1 13 3 16 14 3 17

4 KOLAKA 21 2 1 3 22 19 41 24 20 44

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 0 9 2 11 9 2 11

6 BOMBANA 22 1 0 1 17 10 27 18 10 28

7 WAKATOBI 19 0 2 2 5 5 10 5 7 12

8 KOLAKA UTARA 16 0 0 0 7 11 18 7 11 18

9 BUTON UTARA 9 1 0 1 2 9 11 3 9 12

10 KONAWE UTARA 13 0 0 0 3 1 4 3 1 4

11 KOTA KENDARI 15 0 0 0 12 8 20 12 8 20

12 KOTA BAU-BAU 17 2 4 6 28 20 48 30 24 54

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 11 11 22 173 124 297 184 135 319

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,59 1,17 1,38

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
2012 L P L+P 2011 L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BUTON 32 8 5 13 7 88 5 100 12 108 20 18 38 19 95,00 16 88,89 35 92,11

2 MUNA 36 1 2 3 1 100 2 100 3 100 6 6 12 4 66,67 5 83,33 9 75,00

3 KONAW E 30 2 0 2 2 100 1 0 3 66,67 8 4 12 8 100 4 100 12 100

4 KOLAKA 21 2 2 4 2 100 2 100 4 100 28 9 37 25 89,29 5 55,56 30 81,08

5 KONAW E SELATAN 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 2 17 15 100 2 100 17 100

6 BOMBANA 22 4 5 9 1 25,00 4 80,00 5 180 20 8 28 13 65,00 3 37,50 16 57,14

7 W AKATOBI 19 1 2 3 0 0 2 100 2 150 6 14 20 6 100 14 100 20 100

8 KOLAKA UTARA 16 1 0 1 1 100 0 0 1 100 7 1 8 5 71,43 1 100 6 75,00

9 BUTON UTARA 9 3 0 3 3 100 0 0 3 100 1 0 1 0 0,00 0 0 0 0,00

10 KONAW E UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 1 0,00

11 KOTA KENDARI 15 2 0 2 2 100 5 0 7 28,57 11 8 19 9 81,82 7 87,50 16 84,21

12 KOTA BAU-BAU 17 2 1 3 3 150 1 100 4 75,00 14 12 26 10 71,43 12 100 22 84,62

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 26 17 43 22 85 22 44 97,73 136 82 218 118 86,76 69 84,15 184 84,40

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KAB/KOTA PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING-
L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BUTON 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 MUNA 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 KONAWE 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 KOLAKA 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 BOMBANA 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 WAKATOBI 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 KOLAKA UTARA 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 BUTON UTARA 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 KONAWE UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 KOTA KENDARI 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 KOTA BAU-BAU 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! 0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 22

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I


CAMPAK
NO KAB/KOTA PUSKESMAS POLIO (I+II+III=IV) HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 BUTON 32 4 2 6 1 0 1 1 0 0 0

2 MUNA 36 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

3 KONAWE 30 0 0 17 0 0 0 0 0 0 0

4 KOLAKA 21 25 32 57 0 0 0 0 10 4 14

5 KONAWE SELATAN 22 9 8 17 0 3 0 3 0 0 0

6 BOMBANA 22 25 14 39 3 0 0 0 0 0 0

7 WAKATOBI 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 KOLAKA UTARA 16 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0

9 BUTON UTARA 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 KONAWE UTARA 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 KOTA KENDARI 15 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0

12 KOTA BAU-BAU 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 64 56 164 4 3 1 4 10 4 14

CASE FATALITY RATE (%) 2,44

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 0 0 0,0

2 MUNA 36 0 0 0,0

3 KONAWE 30 23 0 0,00

4 KOLAKA 21 84 1 1,19

5 KONAWE SELATAN 22 63 1 0 1 1,59

6 BOMBANA 22 49 0 0,00

7 WAKATOBI 19 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00

8 KOLAKA UTARA 16 32 0 0,00

9 BUTON UTARA 9 4 4 8 0 0 0 0,00

10 KONAWE UTARA 13 1 0 0,00

11 KOTA KENDARI 15 114 0 0,00

12 KOTA BAU-BAU 17 45 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 46 47 419 1 1 2 2,17 2,13 0,48

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 3,98 4,08 18,16

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PENDERITA FILARIASIS
NO KAB/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 BUTON 32 0 3 5 8

2 MUNA 36 1 1

3 KONAWE 30 0 0

4 KOLAKA 21 1 27

5 KONAWE SELATAN 22 0 7 8 15

6 BOMBANA 22 0 19

7 WAKATOBI 19 0 0

8 KOLAKA UTARA 16 0 2

9 BUTON UTARA 9 0 0 0 0

10 KONAWE UTARA 13 0 0

11 KOTA KENDARI 15 0 0

12 KOTA BAU-BAU 17 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 2 0 2 30 41 72

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 2,60 3,56 3,12

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 24

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

MALARIA
PENDERITA
NO KAB/KOTA PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR
SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BUTON 32 4 2 6 3.783 2.523 6.306 3 1 4 0,08 0,04 0,06

2 MUNA 36 573 392 0 0,00

3 KONAWE 30 0 2.990 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

4 KOLAKA 21 68 37 0 0,00

5 KONAWE SELATAN 22 0 22 7 29 0 0,0 0,0 0,00

6 BOMBANA 22 18 184 0 0,00

7 WAKATOBI 19 27 742 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

8 KOLAKA UTARA 16 3 400 0 0,00

9 BUTON UTARA 9 0 33 17 3.270 0 0,0 0,0 0,00

10 KONAWE UTARA 13 0 595 0 0,00

11 KOTA KENDARI 15 88 4.552 1 1 #DIV/0! #DIV/0! 0,02

12 KOTA BAU-BAU 17 0 70 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 4 2 783 4.178 2.868 19.567 3 2 5 0,1 0 0,02

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 2,5 8,48

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 26

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KAB/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BUTON 32 2.931 2.748 5.679 2.931 100 2.748 100 5.679 100 72 2,5 71 4,0 143 2,52

2 MUNA 36 5.706 5.706 100 13 0,23

3 KONAWE 30 0 0 4.392 #DIV/0! #DIV/0! 4.392 100 #DIV/0! 10 #DIV/0! 92 2,09

4 KOLAKA 21 6.244 5.979 95,76 177 2,96

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 5.335 #DIV/0! #DIV/0! 5.335 100 #DIV/0! 15 #DIV/0! 15 0,28

6 BOMBANA 22 3.073 3.073 100 132 4,30

7 WAKATOBI 19 0 0 1.816 #DIV/0! #DIV/0! 1.801 99,17 #DIV/0! 5 #DIV/0! 47 2,61

8 KOLAKA UTARA 16 2.295 2.295 100 7 0,31

9 BUTON UTARA 9 631 581 1.212 611 96,83 568 97,76 1.179 97,28 26 4,3 23 4,0 49 4,16

10 KONAWE UTARA 13 1.220 1.220 100 15 1,23

11 KOTA KENDARI 15 2.385 2.458 5.710 2.385 100 2.458 100 5.697 99,77 0,0 7 0,3 7 0,12

12 KOTA BAU-BAU 17 2.763 2.763 100 52 1,88

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 12.650 12.425 45.445 12.019 95,02 11.497 92,53 45.119 99,28 282 2,35 328 2,85 749 1,66

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BALITA

NO KAB/KOTA PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 BUTON 32 11.350 11.494 23.427 16 0,14 9 0,08 25 0,11 9.208 81,13 9.746 84,79 18.954 80,91 2.072 18,26 1.699 14,78 3.771 16,10 54 0,48 40 0,35 94 0,40

2 MUNA 36 19.277 31 0,16

3 KONAW E 30 10 8 16.304 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 8.907 54,63 0,00 0,00 285 1,75 10 100 8 100 18 0,11

4 KOLAKA 21 19.692 283 1,44 22 0,11

5 KONAWE SELATAN 22 14 8 13.581 0,00 0,00 159 1,17 11.756 86,56 1.644 12,11 14 100 8 100 22 0,16

6 BOMBANA 22 15.593 140 0,90 13.621 87,35 1.620 10,39 31 0,20

7 WAKATOBI 19 6 1 8.640 0,00 0,00 13 0,15 0,00 0,00 8.283 95,87 0,00 0,00 349 4,04 6 100 1 100 7 0,08

8 KOLAKA UTARA 16 7.590 8.482 111,75 137 1,81 17 0,22

9 BUTON UTARA 9 1.607 1.604 3.211 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.482 92,22 1.472 91,77 3.356 104,52 123 7,65 129 8,04 252 7,85 2 0 3 0 5 0,16

10 KONAWE UTARA 13 3.444 3 0,09 2.886 83,80 26 0,75 1 0,03

11 KOTA KENDARI 15 57 72 22.029 0,00 0,00 136 0,62 0,00 0,00 19.155 86,95 0,00 0,00 545 2,47 57 100,0 72 100 129 0,59

12 KOTA BAU-BAU 17 9.839 20 0,20 9.311 94,63 451 4,58 8 0,08

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 35.644 35.431 162.627 100 0,28 88 0,25 496 10,20 32.798 92,02 32.650 92,15 121.909 74,96 3.372 9,46 2.946 8,31 9.366 16,30 198 0,56 187 0,53 385 0,24

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012

CATATAN : PENENTUAN STATUS GIZI HANYA DITENTUKAN MELALUI SURVEI DAN DILAKUKAN OLEH TENAGA YANG SUDAH TERLATIH
Untuk Persentase Gizi Lebih, Gizi Kurang adalah hasil RISKESDAS 2010
TABEL 28

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS


NO KAB/KOTA PUSKESMAS DITOLONG MENDAPAT
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH % JUMLAH %
NAKES YANKES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 BUTON 32 7.194 6.895 95,84 6.180 85,90 7.078 5.355 75,66 7.078 5.153 72,80

2 MUNA 36 6.321 6.042 95,59 5.313 84,05 6.033 5.178 85,83 6.033 4.893 81,10

3 KONAWE 30 6.701 4.936 73,66 4.275 63,80 6.396 4.113 64,31 6.396 3.993 62,43

4 KOLAKA 21 7.920 7.722 97,50 6.323 79,84 7.590 5.979 78,77 7.590 5.241 69,05

5 KONAWE SELATAN 22 6.363 5.965 93,75 4.810 75,59 6.085 4.694 77,14 6.085 5.199 85,44

6 BOMBANA 22 3.523 3.452 97,98 3.291 93,41 3.363 2.981 88,64 3.363 3.183 94,65

7 WAKATOBI 19 2.039 1.809 88,72 1.628 79,84 1.943 1.802 92,74 1.943 1.703 87,65

8 KOLAKA UTARA 16 3.320 2.642 79,58 2.303 69,37 3.169 2.167 68,38 3.169 2.113 66,68

9 BUTON UTARA 9 1.228 1.173 95,52 1.004 81,76 1.151 1.072 93,14 1.135 1.113 98,06

10 KONAWE UTARA 13 1.608 1.422 88,43 1.249 77,67 1.535 1.141 74,33 1.535 1.105 71,99

11 KOTA KENDARI 15 6.284 6.284 100,00 6.117 97,34 5.998 5.697 94,98 5.998 5.683 94,75

12 KOTA BAU-BAU 17 3.679 2.929 79,61 2.653 72,11 3.512 2.646 75,34 3.512 2.469 70,30

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 56.180 51.271 91,26 45.146 80,36 53.853 42.825 79,52 53.837 41.848 77,73

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KAB/KOTA PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 BUTON 32 7.194 2.564 35,64 2.251 31,29 1.210 16,82 672 9,34 499 6,94 4.632 64,39

2 MUNA 36 6.321 1.579 24,98 1.178 18,64 860 13,61 527 8,34 777 12,29 3.031 47,95

3 KONAWE 30 6.701 3.476 51,87 2.971 44,34 - - - - 3.000 44,77 - -

4 KOLAKA 21 7.920 3.938 49,72 3.283 41,45 671 8,47 948 11,97 968 12,22 5.870 74,12

5 KONAWE SELATAN 22 6.363 2.197 34,53 2.033 31,95 1.599 25,13 1.353 21,26 1.185 18,62 8.357 131,34

6 BOMBANA 22 3.523 1.732 49,16 1.395 39,60 475 13,48 191 5,42 181 5,14 2.004 56,88

7 WAKATOBI 19 2.039 937 45,95 849 41,64 270 13,24 117 5,74 123 6,03 - -

8 KOLAKA UTARA 16 3.320 1.410 42,47 1.309 39,43 - - - - 369 11,11 - -

9 BUTON UTARA 9 1.228 361 29,40 321 26,14 232 18,89 236 19,22 125 10,18 1.132 92,18

10 KONAWE UTARA 13 1.608 1175 73,07 1.013 63,00 271 16,85 153 9,51 51 3,17 1.311 81,53

11 KOTA KENDARI 15 6.284 4.311 68,60 3.817 60,74 - - - - 701 11,16 4.518 71,90

12 KOTA BAU-BAU 17 3.679 1.062 28,87 827 22,48 318 8,64 136 3,70 210 5,71 1.491 40,53

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 56.180 24.742 44,04 21.247 37,82 5.906 10,51 4.333 7,71 8.189 14,58 32.346 57,58

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 30

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
2012

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 BUTON 32 7.194 5.109 71,02 5.101 70,91

2 MUNA 36 6.321 5.913 93,55 5.018 79,39

3 KONAWE 30 6.701 4.778 71,30 4.120 61,48

4 KOLAKA 21 7.920 6.782 85,63 6.577 83,04

5 KONAWE SELATAN 22 6.363 5.965 93,75 4.933 77,53

6 BOMBANA 22 3.523 3.293 93,47 3.342 94,86

7 WAKATOBI 19 2.039 1.809 88,72 1.628 79,84

8 KOLAKA UTARA 16 3.320 2.516 75,78 1.004 30,24

9 BUTON UTARA 9 1.228 1.075 87,54 886 72,15

10 KONAWE UTARA 13 1.608 1.469 91,36 1.365 84,89

11 KOTA KENDARI 15 6.284 6.020 95,80 6.243 99,35

12 KOTA BAU-BAU 17 3.679 2.929 79,61 2.653 72,11

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 56.180 47.658 84,83 42.870 76,31

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 31

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI PERKIRAAN NEONATAL NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI


JUMLAH BUMIL RISTI/ JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KAB/KOTA PUSKESMAS DITANGANI RISTI/KOMPLIKASI
IBU HAMIL KOMPLIKASI L P L+P
S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 BUTON 32 7.194 1.439 515 35,79 2.931 2.748 5.679 942 45 #DIV/0! 53 #DIV/0! 98 10,40

2 MUNA 36 6.321 1.264 720 57,0 5.706 856 139 16,24

3 KONAWE 30 6.701 1.340 640 8,00 - - 4.392 - - 659 #DIV/0! #DIV/0! 106 16,09

4 KOLAKA 21 7.920 1.584 781 49,31 6.285 943 277 29,38

5 KONAWE SELATA 22 6.363 1.273 1173 92,17 - - 5.335 - - 800 #DIV/0! #DIV/0! 177 22,12

6 BOMBANA 22 3.523 705 350 49,67 3.073 461 206 44,69

7 WAKATOBI 19 2.039 408 299 73,32 - - 1.816 - - 272 #DIV/0! #DIV/0! 124 45,52

8 KOLAKA UTARA 16 3.320 664 610 91,87 2.295 344 51 14,81

9 BUTON UTARA 9 1.228 246 247 100,6 631 581 1.212 95 87 182 0,0 0,0 67 36,85

10 KONAWE UTARA 13 1.608 322 364 113,2 1.220 183 87 47,54

11 KOTA KENDARI 15 6.284 1.257 1123 89,35 2.385 2.458 5.710 857 #DIV/0! #DIV/0! 210 24,52

12 KOTA BAU-BAU 17 3.679 736 377 51,24 2.763 502 55 10,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 56.180 11.236 7.199 64,07 12.650 12.425 45.486 796 790 7.001 125 15,70 134 16,97 1.597 22,81

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 32

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BAYI BALITA (6-59 BULAN) IBU NIFAS


BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P JUMLAH VIT A
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24,00

1 BUTON 32 3.125 3.155 6.280 1.359 43,5 1.393 44,15 2.752 43,82 12.942 12.945 25.887 9.260 71,55 9.685 74,82 18.945 73,18 7.078 4.912 69,40

2 MUNA 36 5.772 2.325 40,28 24.388 18.969 77,78 5.756 4.683 81,36

3 KONAWE 30 5.949 #DIV/0! #DIV/0! 2.668 44,85 - - 24.527 #DIV/0! #DIV/0! 23.546 96,00 6.396 4.330 67,70

4 KOLAKA 21 7.260 3.271 45,06 31.074 24.649 79,32 6.361 6.171 97,01

5 KONAWE SELATAN 22 5.809 #DIV/0! #DIV/0! 2.881 49,60 - - 24.385 #DIV/0! #DIV/0! 20.887 85,66 5.377 5.202 96,75

6 BOMBANA 22 3.202 1.242 38,79 13.171 8.890 67,50 3.364 3.133 93,13

7 WAKATOBI 19 1.851 #DIV/0! #DIV/0! 1.066 57,59 - - 10.221 #DIV/0! #DIV/0! 7.799 76,30 1.943 1.722 88,63

8 KOLAKA UTARA 16 2.985 1.807 60,54 12.301 1.807 14,69 3.169 2.217 69,96

9 BUTON UTARA 9 706 707 1.117 456 64,6 513 72,56 969 86,75 2.568 3.041 5.609 1.968 76,64 2.287 75,21 1.219 21,73 1.235 896 72,55

10 KONAWE UTARA 13 1.362 548 40,23 5.614 3.370 60,03 1.535 1.080 70,36

11 KOTA KENDARI 15 5.712 #DIV/0! #DIV/0! 2.512 43,98 - - 26.651 #DIV/0! #DIV/0! 19.734 74,05 6.284 5.724 91,09

12 KOTA BAU-BAU 17 3.345 3.071 91,81 11.872 9.656 81,33 2.696 5.249 194,70

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 5.367 6.187 50.644 1.815 33,8 1.906 30,81 25.112 49,59 45.497 46.503 215.700 ##### 47,30 22.147 47,63 159.471 73,93 51.194 45.319 88,52

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 33

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP %
NO KAB/KOTA PUSKESMAS MKJP + MKJP +
KON DOM
OBAT LAIN NON MKJP NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % % % % JUMLAH %
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BUTON 32 232 0,7 68 0,2 272 0,8 1.080 3,29 1.652 5,03 15.232 46,37 11.594 35,29 4.374 13,31 0 0,00 31.200 94,97 32.852 100

2 MUNA 36 198 1,14 5 0,0 18 0,1 334 1,93 555 3,20 5.205 30,02 3.470 20,01 19 0,11 0 0,00 8.694 50,14 17.338 100

3 KONAWE 30 242 0,72 0 0,0 0 0,00 1.037 3,06 1.279 3,78 13.529 39,97 16.371 48,37 586 1,73 0,0 2.079 6,14 32.565 96,22 33.844 100

4 KOLAKA 21 1.253 3,48 65 0,2 808 2,25 5.663 15,75 8.150 21,66 13.987 38,90 12.730 35,40 1.090 3,03 0 0,00 27.807 77,33 35.957 99,00

5 KONAWE SELATAN 22 930 2,28 291 0,7 882 2,17 6.640 16,30 8.743 21,46 15.711 38,57 14.393 35,33 1.092 2,68 0,0 799 1,96 31.995 78,54 40.738 100

6 BOMBANA 22 6 0,04 0 0,0 0 0,00 817 5,30 823 5,34 7.577 49,15 6.326 41,04 689 4,47 0 0,00 14.592 94,66 15.415 100

7 WAKATOBI 19 19 0,39 0 0,0 0 0,00 0 0,00 1.707 0,39 1.732 35,15 806 16,36 517 10,49 0,0 165 3,35 3.220 65,35 4.927 66

8 KOLAKA UTARA 16 30 0,13 0 0,0 0 0,00 147 0,62 177 0,74 10.287 43,24 11.697 49,17 1.082 4,55 547 2,30 23.613 99,26 23.790 100

9 BUTON UTARA 9 66 1,60 1 0,0 12 0,29 491 11,91 570 13,83 2.451 59,46 936 22,71 165 4,00 0,0 0 0,00 3.552 86,17 4.122 100

10 KONAWE UTARA 13 24 0,29 0 0,0 0 0,00 234 2,85 258 3,14 2.403 29,29 4.658 56,78 885 10,79 0 0,00 7.946 96,86 8.204 100

11 KOTA KENDARI 15 43 0,11 0 0,00 13 0,03 254 0,65 310 0,79 13.596 34,55 2.490 6,33 1.357 3,45 0,0 0 0,00 17.443 44,32 39.353 100

12 KOTA BAU-BAU 17 295 1,90 40 0,26 232 1,50 1.387 8,95 1.954 12,60 7.486 48,28 5.242 33,81 822 5,30 0 0,00 13.550 87,40 15.504 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 3.338 1,39 470 0,20 2.237 0,93 18.084 7,53 24.129 10,04 109.196 45,44 90.713 37,75 12.678 5,28 3.590 1,49 216.177 89,96 240.306 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP %
NO KAB/KOTA PUSKESMAS MKJP + MKJP +
OBAT LAIN NON MKJP NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % % % JUMLAH %
VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BUTON 32 43 0,39 4 0,04 39 0,35 187 1,69 273 2,47 4.378 39,57 3.680 33,26 2.733 24,70 0 0,0 0 0,0 10.791 97,53 11.064 100

2 MUNA 36 198 2,56 0 0,0 0 0,00 222 2,87 420 5,44 3.235 41,88 3.149 40,77 424 5,49 496 6,4 7.304 94,56 7.724 100

3 KONAW E 30 242 2,79 0 0,00 0 0,00 2 0,02 244 2,82 2.811 32,45 3.197 36,91 331 3,82 0 0,0 2.079 24,0 8.418 97,18 8.662 100

4 KOLAKA 21 153 1,13 2 0,01 40 0,30 1.276 9,42 1.471 10,86 6.533 48,22 5.042 37,22 502 3,71 0 0,0 12.077 89,14 13.548 100

5 KONAW E SELATAN 22 144 1,56 49 0,53 116 1,26 1.875 20,33 2.184 23,68 3.291 35,69 3.311 35,90 436 4,73 0,0 0 0,0 7.038 76,32 9.222 100

6 BOMBANA 22 6 0,12 0 0,00 5 0,00 738 14,21 749 14,32 1.115 21,46 971 18,69 137 2,64 2.223 42,8 4.446 85,58 5.195 100

7 W AKATOBI 19 19 0,59 0 0,00 0 0,00 0 0,00 19 0,59 1.732 53,47 806 24,88 517 15,96 0,0 165 5,1 3.220 99,41 3.239 100

8 KOLAKA UTARA 16 30 0,51 0 0,00 42 0,71 333 5,61 405 6,83 2.218 37,40 2.250 37,94 511 8,62 547 9,2 5.526 93,17 5.931 100

9 BUTON UTARA 9 22 1,87 0 0,00 3 0,26 78 6,64 103 8,77 811 69,08 204 17,38 56 4,77 0,0 0 0,0 1.071 91,23 1.174 100

10 KONAW E UTARA 13 10 0,65 1 0,07 0 0,00 602 39,40 613 40,12 365 23,89 452 29,58 98 6,41 0 0,0 915 59,88 1.528 100

11 KOTA KENDARI 15 232 3,58 8 0,12 76 1,17 378 5,83 694 10,70 2.784 42,90 2.564 39,51 483 7,44 0 0,0 5.831 89,86 6.489 100

12 KOTA BAU-BAU 17 64 1,18 0 0,00 11 0,20 263 4,84 338 6,22 2.094 38,51 1.799 33,09 466 8,57 739 13,6 5.099 93,78 5.437 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.163 1,47 64 0,08 332 0,42 5.954 7,51 7.513 9,48 31.367 39,58 27.425 34,61 6.694 8,45 1 0,0 6.249 7,9 71.736 90,52 79.249 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 BUTON 32 49.892 21.957 44,01 43.126 86,44

2 MUNA 36 46.515 7.350 15,80 23.083 49,62

3 KONAWE 30 43.155 7.116 16,49 20.038 46,43

4 KOLAKA 21 59.512 8.379 14,08 40.152 67,47

5 KONAWE SELATAN 22 53.719 9.222 17,17 39.939 74,35

6 BOMBANA 22 26.935 2.972 11,03 15.415 57,23

7 WAKATOBI 19 15.809 3.139 19,86 11.585 73,28

8 KOLAKA UTARA 16 21.640 4.653 21,50 13.934 64,39

9 BUTON UTARA 9 9.490 1.176 12,39 4.124 43,46

10 KONAWE UTARA 13 11.960 1.528 12,78 7.801 65,23

11 KOTA KENDARI 15 50.235 6.489 12,92 50.234 100

12 KOTA BAU-BAU 17 24.658 4.381 17,77 15.509 62,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 413.520 78.362 18,95 284.940 68,91

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KAB/KOTA PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BUTON 32 2.931 2.748 5.679 0,0 0,0 5.679 100,0 0,0 0,0 5.427 95,56

2 MUNA 36 5.706 5.470 95,86 5.108 89,52

3 KONAWE 30 0 0 4.392 #DIV/0! #DIV/0! 4.281 97,47 #DIV/0! #DIV/0! 4.176 95,08

4 KOLAKA 21 6.285 6.162 98,04 5.907 93,99

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 5.335 #DIV/0! #DIV/0! 5.257 98,54 #DIV/0! #DIV/0! 5.126 96,08

6 BOMBANA 22 3.073 3.019 98,24 3.017 98,18

7 WAKATOBI 19 0 0 1.816 #DIV/0! #DIV/0! 1.806 99,45 #DIV/0! #DIV/0! 1.715 94,44

8 KOLAKA UTARA 16 2.295 2.261 98,52 2.214 96,47

9 BUTON UTARA 9 631 581 1.212 0,00 0,00 1.090 89,93 0,00 0,00 1.052 86,80

10 KONAWE UTARA 13 1.220 1.171 95,98 1.153 94,51

11 KOTA KENDARI 15 2.385 2.458 5.710 0,00 0,00 5.704 99,89 0,00 0,00 5.675 99,39

12 KOTA BAU-BAU 17 2.763 2.726 98,66 2.648 95,84

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 12.513 12.292 45.486 2.639 21,09 2.853 23,21 44.626 98,11 1.371 0,11 1.781 14,490 43.218 95,01

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


data program
TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)


JUMLAH BAYI (sasaran)
NO KAB/KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 3.125 3.155 6.280 0,0 0,0 5.617 89,44

2 MUNA 36 5.772 4.894 84,79

3 KONAWE 30 0 0 5.949 #DIV/0! #DIV/0! 5.440 91,44

4 KOLAKA 21 7.260 6.733 92,74

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 5.809 #DIV/0! #DIV/0! 5.181 89,19

6 BOMBANA 22 3.202 2.046 63,90

7 WAKATOBI 19 0 0 1.851 #DIV/0! #DIV/0! 1.805 97,51

8 KOLAKA UTARA 16 2.985 2.473 82,85

9 BUTON UTARA 9 706 707 1.117 0,00 0,00 1.037 92,84

10 KONAWE UTARA 13 1.362 1.288 94,57

11 KOTA KENDARI 15 0 0 5.712 #DIV/0! #DIV/0! 5.684 99,51

12 KOTA BAU-BAU 17 3.345 3.057 91,39

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 5.898 6.187 50.644 2.783 47,19 2.975 48,08 45.255 89,36

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 38

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6

1 BUTON 32 242 170 70,25

2 MUNA 36 239 166 69,46

3 KONAWE 30 412 242 58,74

4 KOLAKA 21 217 182 83,87

5 KONAWE SELATAN 22 365 294 80,55

6 BOMBANA 22 139 93 66,91

7 WAKATOBI 19 100 92 92,00

8 KOLAKA UTARA 16 133 99 74,44

9 BUTON UTARA 9 59 52 88,14

10 KONAWE UTARA 13 146 133 91,10

11 KOTA KENDARI 15 64 61 95,31

12 KOTA BAU-BAU 17 43 43 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 2.159 1.627 75,36

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
DO RATE (%)
JUMLAH BAYI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 BUTON 32 3.024 3.696 6.721 2.967 98,12 3.627 98,13 6.594 98,11 2.808 92,86 3.431 92,83 6.239 92,83 2.705 89,45 3.306 89,45 6.011 89,44 8,83 8,85 8,84

2 MUNA 36 2.917 3.565 6.482 2.723 93,35 3.329 93,38 6.052 93,37 2.439 83,61 2.980 83,59 5.419 83,60 2.312 79,26 2.826 79,27 5.138 79,27 15,09 15,11 15,10

3 KONAWE 30 2.462 3.009 5.470 2.271 92,24 2.776 92,26 5.047 92,27 2.249 91,35 2.748 91,33 4.997 91,35 2.313 93,95 2.828 93,98 5.141 93,99 -1,85 -1,87 -1,86

4 KOLAKA 21 3.178 3.885 7.063 3.202 100,76 3.913 100,72 7.115 100,74 3.189 100,3 3.897 100,3 7.086 100,33 3.151 99,15 3.852 99,15 7.003 99,15 1,59 1,56 1,57

5 KONAWE SELATAN 22 2.933 3.585 6.517 2.574 87,76 3.146 87,75 5.720 87,77 2.474 84,35 3.023 84,32 5.497 84,35 2.443 83,29 2.985 83,26 5.428 83,29 5,09 5,12 5,10

6 BOMBANA 22 1.556 1.902 3.459 1.571 101,0 1.921 101,0 3.492 101,0 1.575 101,2 1.924 101,2 3.499 101,2 1.486 95,50 1.816 95,48 3.302 95,5 5,41 5,47 5,44

7 WAKATOBI 19 929 1.136 2.065 864 93,00 1.063 93,57 1.927 93,32 849 91,39 1.037 91,29 1.886 91,33 831 89,45 1.016 89,44 1.847 89,44 3,82 4,42 4,15

8 KOLAKA UTARA 16 1.104 1.349 2.452 1.074 97,28 1.312 97,26 2.386 97,31 1.005 91,03 1.228 91,03 2.233 91,07 978 88,59 1.196 88,66 2.174 88,66 8,94 8,84 8,89

9 BUTON UTARA 9 765 935 1.700 600 78,43 733 78,40 1.333 78,41 621 81,18 759 81,18 1.380 81,18 608 79,48 743 79,47 1.351 79,47 -1,33 -1,36 -1,35

10 KONAWE UTARA 13 701 857 1.558 676 96,43 826 96,38 1.502 96,41 675 0,0 826 0,0 1.501 96,34 654 93,30 800 93,35 1.454 93,3 3,25 3,15 3,20

11 KOTA KENDARI 15 2.571 3.142 5.713 2.905 112,99 3.551 113,0 6.456 113,0 2.717 105,7 3.321 105,7 6.038 105,69 2.751 107,0 3.362 107,0 6.113 107,00 5,30 5,32 5,31

12 KOTA BAU-BAU 17 1.572 1.922 3.494 1.474 93,77 1.802 93,76 3.276 93,76 1.484 94,40 1.814 94,38 3.298 94,39 1.806 114,9 3.283 170,8 5.089 145,65 -22,52 -82,19 -55,34

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 23.712 28.983 52.694 22.901 96,58 27.999 96,60 50.900 96,60 22.085 93,14 26.988 93,12 49.073 93,13 22.038 92,9 28.013 96,7 50.051 94,98 3,77 -0,05 1,67

Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2012

rumus bayi dari jumlah bayi vit a di tabel 32 sehingga tdk sama bayi di imunisasi
TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI BCG POLIO3
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18,00

1 BUTON 32 3.024 3.696 6.721 3.051 100,89 3.730 100,92 6.781 100,89 2.956 97,75 3.613 97,75 6.569 97,74

2 MUNA 36 2.917 3.565 6.482 2.672 91,60 3.265 91,58 5.937 91,59 2.521 86,42 3.081 86,42 5.602 86,42

3 KONAWE 30 2.462 3.009 5.470 2.188 88,87 2.674 88,87 4.862 88,88 2.299 93,38 2.810 93,39 5.109 93,40

4 KOLAKA 21 3.178 3.885 7.063 3.274 103,02 4.002 103,01 7.276 103,02 3.204 100,82 3.916 100,80 7.120 100,81

5 KONAWE SELATAN 22 2.933 3.585 6.517 2.660 90,69 3.251 90,68 5.911 90,70 2.498 85,17 3.054 85,19 5.552 85,19

6 BOMBANA 22 1.556 1.902 3.459 1.396 89,72 1.706 89,70 3.102 89,68 1.518 97,56 1.855 97,53 3.373 97,51

7 WAKATOBI 19 929 1.136 2.065 861 92,68 1.053 92,69 1.914 92,69 849 91,39 1.037 91,29 1.886 91,33

8 KOLAKA UTARA 16 1.104 1.349 2.452 1.046 94,75 1.279 94,81 2.325 94,82 991 89,76 1.212 89,84 2.203 89,85

9 BUTON UTARA 9 765 935 1.700 609 79,61 745 79,68 1.354 79,65 604 78,95 739 79,04 1.343 79,00

10 KONAWE UTARA 13 701 857 1.558 682 97,29 833 97,20 1.515 97,24 712 101,57 871 101,63 1.583 101,60

11 KOTA KENDARI 15 2.571 3.142 5.713 2.979 115,87 3.642 115,91 6.621 115,89 2.877 111,90 3.517 111,94 6.394 111,92

12 KOTA BAU-BAU 17 1.572 1.922 3.494 1.530 97,33 1.871 97,35 3.401 97,34 1.522 96,82 1.861 96,83 3.383 96,82

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 23.712 28.983 52.694 22.948 96,78 28.051 96,78 50.999 96,78 22.551 95,10 27.566 95,11 50.117 95,11

Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2012

sama dgn rumus di tabel 39 jumlah bayi beda


TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI
NO KAB/KOTA PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 3.125 3.155 6.280 0,00 0,00 1.646 26,21

2 MUNA 36 5.772 432 7,48

3 KONAWE 30 - - 5.949 #DIV/0! #DIV/0! 1.981 33,30

4 KOLAKA 21 7.260 1.472 20,28

5 KONAWE SELATAN 22 - - 5.809 #DIV/0! #DIV/0! 712 12,26

6 BOMBANA 22 1.707 869 50,91

7 WAKATOBI 19 - - 1.851 #DIV/0! #DIV/0! 824 44,52

8 KOLAKA UTARA 16 2.985 1.008 33,77

9 BUTON UTARA 9 706 707 1.413 0,0 0,0 456 32,27

10 KONAWE UTARA 13 1.362 40 2,94

11 KOTA KENDARI 15 - - 5.712 #DIV/0! #DIV/0! 2.301 40,28

12 KOTA BAU-BAU 17 2.595 1.058 40,77

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 5.134 5.670 48.695 530 10,3 528 9,3 12.799 26,28

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 42

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

ANAK 6-23 BULAN


NO KAB/KOTA PUSKESMAS DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI %
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 #VALUE! 0,00

2 MUNA 36 0,00 0,00 0,00

3 KONAWE 30 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

4 KOLAKA 21 223 196 87,89

5 KONAWE SELATAN 22 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

6 BOMBANA 22 738 0,00 0,00

7 WAKATOBI 19 921 921 #DIV/0! #DIV/0! 100

8 KOLAKA UTARA 16 0,00 0,00 0,00

9 BUTON UTARA 9 3.058 3.058 #DIV/0! #DIV/0! 100

10 KONAWE UTARA 13 0,00 0,00 0,00

11 KOTA KENDARI 15 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

12 KOTA BAU-BAU 17 2.535 1.374 54,20

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.302 1.233 7.475 711 663 5.549 2013,00 1.896,00 74,23

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 43

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 25.887 #DIV/0! #DIV/0! 18.174 70,21

2 MUNA 36 25.255 12.515 49,56

3 KONAWE 30 24.527 #DIV/0! #DIV/0! 10.800 44,03

4 KOLAKA 21 31.898 15.403 48,29

5 KONAWE SELATAN 22 24.385 #DIV/0! #DIV/0! 16.163 66,28

6 BOMBANA 22 13.172 4.980 37,81

7 WAKATOBI 19 8.583 #DIV/0! #DIV/0! 7.229 84,22

8 KOLAKA UTARA 16 12.301 9.076 73,78

9 BUTON UTARA 9 4.517 #DIV/0! #DIV/0! 2.892 64,02

10 KONAWE UTARA 13 5.614 4.341 77,32

11 KOTA KENDARI 15 26.763 #DIV/0! #DIV/0! 9.168 34,26

12 KOTA BAU-BAU 17 12.557 7.618 60,67

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 0 0 215.459 6.124 #DIV/0! 6.045 #DIV/0! 118.359 54,93

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BALITA
DITIMBANG BB NAIK BGM
NO KAB/KOTA PUSKESMAS BALITA YANG ADA

L P L+P L P L+P L P % L+P


JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % % % JUMLAH % % H
H H H H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BUTON 32 16.067 16.100 32.167 0,0 0,0 17.234 53,58 #DIV/0! #DIV/0! 13.840 80,31 #DIV/0! #DIV/0! 1.518 8,81

2 MUNA 36 25.255 17.122 67,80 12.487 72,93 507 2,96

3 KONAWE 30 0 0 24.527 #DIV/0! #DIV/0! 14.930 60,87 #DIV/0! #DIV/0! 10.453 70,01 #DIV/0! #DIV/0! 135 0,90

4 KOLAKA 21 32.998 19.683 59,65 16.238 82,50 166 0,84

5 KONAWE SELATAN 22 0 0 30.684 #DIV/0! #DIV/0! 13.581 44,26 #DIV/0! #DIV/0! 9.218 67,87 #DIV/0! #DIV/0! 631 4,65

6 BOMBANA 22 13.172 10.023 76,09 8.387 83,68 154 1,54

7 WAKATOBI 19 0 0 9.262 #DIV/0! #DIV/0! 8.642 93,3 #DIV/0! #DIV/0! 7.301 84,48 #DIV/0! #DIV/0! 399 4,62

8 KOLAKA UTARA 16 12.301 7.590 61,70 6.201 81,70 88 1,16

9 BUTON UTARA 9 2.568 3.041 5.609 0,00 0,00 3.211 57,25 #DIV/0! #DIV/0! 2.476 77,11 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,00

10 KONAWE UTARA 13 6.696 3.442 51,40 2.886 83,85 27 0,78

11 KOTA KENDARI 15 0 0 26.763 #DIV/0! #DIV/0! 19.965 74,60 #DIV/0! #DIV/0! 15.377 77,02 #DIV/0! #DIV/0! 444 2,22

12 KOTA BAU-BAU 17 15.217 9.839 64,66 7.397 75,18 377 3,83

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 50.227 51.398 234.651 4.949 9,85 4.890 9,51 145.262 61,91 3.837 77,53 3.560 72,80 112.261 77,28 180 3,64 197 4,03 4.446 3,06

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 54 40 94 54 100 40 100 94 100

2 MUNA 36 17 14 31 17 100 14 100 31 100

3 KONAWE 30 10 8 18 10 100 8 100 18 100

4 KOLAKA 21 13 9 22 13 100 9 100 22 100

5 KONAWE SELATAN 22 14 8 22 14 100 8 100 22 100

6 BOMBANA 22 13 18 31 13 100 18 100 31 100

7 WAKATOBI 19 6 1 7 6 100 1 100 7 100

8 KOLAKA UTARA 16 6 11 17 6 100 11 100 17 100

9 BUTON UTARA 9 2 3 5 2 100 3 100 5 100

10 KONAWE UTARA 13 1 0 1 1 100 0 0 1 100

11 KOTA KENDARI 15 57 72 129 57 100 72 100 129 100

12 KOTA BAU-BAU 17 5 3 8 5 100 3 100 8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 198 187 385 198 100 187 100 385 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 46

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 10.572 #DIV/0! #DIV/0! 8.805 83,3

2 MUNA 36 46.166 6.319 13,7

3 KONAWE 30 38.643 #DIV/0! #DIV/0! 4.070 10,5

4 KOLAKA 21 7.402 3.567 48,19

5 KONAWE SELATAN 22 7.022 #DIV/0! #DIV/0! 5.563 79,22

6 BOMBANA 22 3.914 3.789 96,81

7 WAKATOBI 19 14.596 #DIV/0! #DIV/0! 1.823 12,49

8 KOLAKA UTARA 16 18.027 2.201 12,21

9 BUTON UTARA 9 2.146 #DIV/0! #DIV/0! 1.323 61,65

10 KONAWE UTARA 13 1.719 1.635 95,11

11 KOTA KENDARI 15 48.433 #DIV/0! #DIV/0! 6.849 14,14

12 KOTA BAU-BAU 17 3.402 2.631 77,34

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.870 1.698 202.042 3.757 200,91 3.676 216,49 48.575 24,04

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 200,91 216,49 24,04

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 47

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 37.350 #DIV/0! #DIV/0! 11.671 31,25

2 MUNA 36 46.166 0 0,0

3 KONAWE 30 38.643 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0

4 KOLAKA 21 7.402 3.567 48,19

5 KONAWE SELATAN 22 5.835 #DIV/0! #DIV/0! 5.563 95,34

6 BOMBANA 22 3.914 3.821 97,62

7 WAKATOBI 19 14.596 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0

8 KOLAKA UTARA 16 18.027 0 0,0

9 BUTON UTARA 9 6.775 #DIV/0! #DIV/0! 1.500 22,1

10 KONAWE UTARA 13 9.579 0 0,0

11 KOTA KENDARI 15 48.433 #DIV/0! #DIV/0! 0 0,0

12 KOTA BAU-BAU 17 3.444 2.329 67,62

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 12.231 12.288 240.164 5.036 41,17 5.022 40,87 28.451 11,85

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 48

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

USILA (60TAHUN+)
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 8.827 8.719 17.546 5.738 65,01 5.737 65,80 11.475 65,40

2 MUNA 36 7.872 11.908 19.780 7.872 100 11.809 99,17 19.681 99,50

3 KONAWE 30 6.969 6.878 13.847 6.769 97,13 6.842 99,48 13.611 98,30

4 KOLAKA 21 5.678 5.639 19.287 9.128 161 8.618 153 17.746 92,01

5 KONAWE SELATAN 22 8.066 7.803 15.869 8.066 100 7.307 93,64 15.373 96,87

6 BOMBANA 22 2.374 2.852 5.226 1.634 68,83 1.606 56,31 3.240 62,00

7 WAKATOBI 19 3.933 5.144 9.077 3.833 97,46 5.144 100 8.977 98,90

8 KOLAKA UTARA 16 2.935 3.080 6.015 2.935 100 3.080 100 6.015 100

9 BUTON UTARA 9 1.029 1.257 2.286 1.591 155 680 54,10 2.271 99,34

10 KONAWE UTARA 13 2.539 2.637 5.176 1.137 44,78 1.101 41,75 3.787 73,16

11 KOTA KENDARI 15 10.263 12.935 23.198 9.247 90,10 11.859 91,68 21.106 90,98

12 KOTA BAU-BAU 17 2.472 2.688 5.160 1.439 58,21 2.688 100 4.127 79,98

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 62.957 71.540 142.467 59.389 94,33 66.471 92,91 127.409 89,43

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 49

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 17 9 52,94

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA #DIV/0!

4 PUSKESMAS PERAWATAN 77 55 71,43

5 SARANA YANKES.LAINNYA 119 6 5,04

JUMLAH (KAB/KOTA) 214 71 33,18

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%)
NO JUMLAH JUMLAH TERANCAM
BIASA
KEC DESA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 BOMBANA
Diare 1 8 5.956 5.612 11.568 28 28 56 0,47 0,50 0,48 1 2 3 3,57 7,14 5,36
DBD 2 5 4.572 4.490 9.062 5 6 11 0,11 0,13 0,12 0 0 0 - - -
Campak 1 1 686 603 1.289 25 14 39 3,64 2,32 3,02 2 1 3 8,00 7,14 7,69

2 KOLAKA
DBD 1 1 - - 4.307 0 3 3 0,070 0 1 1 - 33,3 33,3
Campak 7 21 25 32 57 0 0 0 - - -

3 MUNA
Keracunan Makanan 1 1 5.416 5.584 11.000 0 6 6 - 0,11 0,05 0 0 0 - -
Keracunan Makanan 1 2 4.188 4.202 8.390 116 125 241 2,77 2,97 2,87 0 0 0 - - -

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

RATA2 KEJADIAN
JUMLAH
NO KAB/KOTA PUSKESMAS DESA/KELURAHAN DITANGANI <24
DESA/KELURAHAN JUMLAH %
KLB PER JUMLAH JAM
DESA/KELURAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 BUTON 32 242 0 0 0 -

2 MUNA 36 239 3 3 0 -

3 KONAWE 30 412 6 6 100

4 KOLAKA 21 217 7 7 3 42,86

5 KONAWE SELATAN 22 365 8 8 100

6 BOMBANA 22 139 14 4 14 100

7 WAKATOBI 19 100 0 0 0 -

8 KOLAKA UTARA 16 133 1 0 1 100

9 BUTON UTARA 9 59 0 0 0 -

10 KONAWE UTARA 13 146 1 0 1 100

11 KOTA KENDARI 15 64 0 0 0 -

12 KOTA BAU-BAU 17 43 0 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 2.159 40 33 82,50

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 52

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


RASIO TUMPATAN/
NO KAB/KOTA PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
PENCABUTAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 BUTON 32 317 367 307 1.070 1.692 1.558 0,3 0,2 0,20

2 MUNA 36 737 1.428 0,52

3 KONAWE 30 - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 KOLAKA 21 169 1.437 0,12

5 KONAWE SELATAN 22 299 1.345 #DIV/0! #DIV/0! 0,22

6 BOMBANA 22 103 427 0,24

7 WAKATOBI 19 2.380 967 #DIV/0! #DIV/0! 2,46

8 KOLAKA UTARA 16 211 1.114 0,19

9 BUTON UTARA 9 61 1.216 #DIV/0! #DIV/0! 0,05

10 KONAWE UTARA 13 - -

11 KOTA KENDARI 15 552 3.988 #DIV/0! #DIV/0! 0,14

12 KOTA BAU-BAU 17 880 547 1,61

JUMLAH (KAB/ KOTA) 252 846 718 5.699 1.336 1.973 14.027 0,6 0,4 0,41

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 26

1 BUTON 32 #DIV/0! #DIV/0! 29.933 29.004 48.501 5.667 18,9 5.522 19,0 0,0 - - 2.089 #DIV/0! 1.971 #DIV/0!

2 MUNA 36 112 33 29,46 51 45,54 46.166 602 602 100

3 KONAWE 30 #DIV/0! #DIV/0! 38.643 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 KOLAKA 21 325 318 97,85 318 97,85 48.226 7.110 14,74

5 KONAW E SELATAN 22 328 41 12,50 70 21,34 20.898 19.213 40.111 997 4,77 1.108 5,77 2.105 5,25 456 502 958 144 31,58 146 29,08 290 30,27

6 BOMBANA 22 161 157 97,52 157 97,52 20.179 3.821 18,94 669 161 24,11

7 WAKATOBI 19 #DIV/0! #DIV/0! 14.596 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 KOLAKA UTARA 16 18.027

9 BUTON UTARA 9 72 36 50,00 50 69,44 3.547 3.395 6.942 759 21,40 755 22,24 1.514 21,81 733 728 1.461 405 55,3 405 55,6 810 55,44

10 KONAW E UTARA 13 696 696 100 0,00 7.944

11 KOTA KENDARI 15 #DIV/0! #DIV/0! 48.433 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 #DIV/0! #DIV/0!

12 KOTA BAU-BAU 17 67 17 25,37 17 25,37 15.001 2.415 16,10 2.174 45,68 2,10

JUMLAH (KAB/ KOTA) 252 1.761 1.298 73,71 663 37,65 352.769 10.536 #DIV/0! 10.508 #DIV/0! 16.965 4,81 2.560 2.702 5.864 3.145 122,9 3.169 117,30 1.909 32,55

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 54

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PENYULUHAN KESEHATAN

NO PUSKESMAS JUMLAH SELURUH KEGIATAN JUMLAH KEGIATAN


KAB/KOTA
PENYULUHAN KELOMPOK PENYULUHAN MASSA

1 3 4 5

1 BUTON 32 3.491 0

2 MUNA 36 1.199 2.353

3 KONAWE 30 - -

4 KOLAKA 21 4.091 6.332

5 KONAWE SELATAN 22 2.271 -

6 BOMBANA 22 184 60

7 WAKATOBI 19 1.129 1.129

8 KOLAKA UTARA 16 1.868 -

9 BUTON UTARA 9 547 159

10 KONAWE UTARA 13 - -

11 KOTA KENDARI 15 65.431 -

12 KOTA BAU-BAU 17 1.249 220

SUB JUMLAH I 252 81.460 10.253

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 81.460 10.253

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 55

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR


JUMLAH PENDUDUK
NO KAB/KOTA PUSKESMAS ASKES PNS + TNI+Sipil JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA (Bahteramas) JUMLAH %
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BUTON 32 130.610 137.628 268.238 4.696 5.129 9.825 0 69.686 104.529 141.398 5.655 8.478 23.783 80.037 118.136 175.006 61,3 85,8 65,24

2 MUNA 36 132.148 141.468 273.616 12.936 130.931 19.274 163.141 59,62

3 KONAWE 30 129.520 124.330 253.850 23.946 0 120.387 22.889 0 0 167.222 0,0 0,0 65,87

4 KOLAKA 21 165.738 164.244 329.982 21.127 133.121 16.574 170.822 51,77

5 KONAWE SELATAN 22 138.912 130.941 269.853 14.861 124.503 19.598 0 0 158.962 0,0 0,0 58,91

6 BOMBANA 22 70.367 68.868 139.235 5.255 65.831 6.860 77.946 55,98

7 WAKATOBI 19 44.620 48.375 92.995 3.607 42.533 7.624 0 0 53.764 0,0 0,0 57,81

8 KOLAKA UTARA 16 67.304 63.227 130.531 4.682 57.759 3.731 66.172 50,69

9 BUTON UTARA 9 28.077 27.748 55.825 1.345 1.813 3.158 18.059 21.507 30.925 3.065 19.404 23.320 37.148 69,1 84,0 66,54

10 KONAWE UTARA 13 27.521 25.040 52.561 2.167 24.434 5.741 32.342 61,53

11 KOTA KENDARI 15 149.314 146.423 295.737 76.411 64.553 12.262 0 0 153.226 0,0 0,0 51,81

12 KOTA BAU-BAU 17 71.617 73.578 145.195 22.542 48.555 8.998 80.095 55,16

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.155.748 1.151.870 2.307.618 25.328 36.579 200.517 1.238 1.020 166.997 229.419 984.930 45.627 55.031 150.399 239.190 322.214 1.335.846

PERSENTASE (KAB/KOTA) 2,2 3,2 8,69 0,11 0,09 0,00 14,45 19,92 42,68 3,95 4,78 6,52 20,70 27,97 57,89 20,70 27,97 57,89

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 56

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)


MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
NO KAB/KOTA PUSKESMAS DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR
JUMLAH YANG ADA (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
3)
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BUTON 32 75.344 113.004 188.348 69.689 92,49 104.526 92,50 141.398 75,07 0,0 0,0 125.285 66,52 0,0 0,0 447 0,24

2 MUNA 36 141.651 130.931 92,43 237.396 167,6 302 0,21

3 KONAWE 30 40.239 #DIV/0! #DIV/0! 120.387 299,2 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0

4 KOLAKA 21 127.462 133.121 104,4 73.919 57,99 294 0,23

5 KONAWE SELATAN 22 144.187 #DIV/0! #DIV/0! 124.503 86,35 #DIV/0! #DIV/0! 100.739 69,87 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

6 BOMBANA 22 49.311 65.831 133,5 31.278 63,43 259 0,53

7 WAKATOBI 19 75.431 #DIV/0! #DIV/0! 42.533 56,39 27.621 #DIV/0! 32.068 #DIV/0! 46.187 61,23 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

8 KOLAKA UTARA 16 23.306 57.759 247,8 17.413 74,71

9 BUTON UTARA 9 39.344 #DIV/0! #DIV/0! 30.925 78,60 #DIV/0! #DIV/0! 31.450 79,94 #DIV/0! #DIV/0! 103 0,26

10 KONAWE UTARA 13 6.754 24.434 361,8 -

11 KOTA KENDARI 15 105.797 #DIV/0! #DIV/0! 64.553 61,02 #DIV/0! #DIV/0! 78.886 74,56 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

12 KOTA BAU-BAU 17 69.929 48.555 69,43 59.407 84,95 1.482 2,12

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 187.893 247.157 1.011.759 ###### 74,9 197.241 79,80 984.930 97,3 98.362 52,35 125.931 50,95 801.960 79,26 659 0,35 1.082 0,44 2.887 0,29

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 57

CAKUPAN PELAYANAN RAW AT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN


MENDAPAT YANKES RAW AT INAP
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 BUTON 32 75.344 113.004 188.348 0,0 0,0 645 0,34 0,0 0,0 99 0,05

2 MUNA 36 141.651 201 0,1 302 0,2

3 KONAWE 30 - - 40.239 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0

4 KOLAKA 21 127.462 433 0,34 294 0,23

5 KONAWE SELATAN 22 - - 144.187 #DIV/0! #DIV/0! 1.763 1,22 #DIV/0! #DIV/0! 1.743 1,21

6 BOMBANA 22 49.311 388 0,79 - - 259 0,53

7 WAKATOBI 19 - - 75.431 202 #DIV/0! #DIV/0! 475 0,63 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

8 KOLAKA UTARA 16 23.306 138 0,59

9 BUTON UTARA 9 - - 39.344 #DIV/0! #DIV/0! 292 0,74 #DIV/0! #DIV/0! 77 0,20

10 KONAWE UTARA 13 6.754 59 0,87

11 KOTA KENDARI 15 - - 105.797 #DIV/0! #DIV/0! 849 0,80 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

12 KOTA BAU-BAU 17 69.929 59.407 84,95 580 0,83

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 187.893 247.156 1.011.759 401 0,21 - 0,00 64.650 6,39 447 0,24 518 0,21 3.354 0,33

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 58

JUMLAH KUNJUNGAN RAW AT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I Puskesmas …..
BUTON 54.397 71.482 125.879 458 560 1.018 21 20 41
MUNA 192.542 261
KONAWE 194.213 771 0
KOLAKA 31.267 42.652 73.919 48 50 98 0
KONAWE SELATAN 159.026 2.418 0
BOMBANA 18.483 14.036 32.519 316 204 520 12 7 19
WAKATOBI 46.187 381 0
KOLAKA UTARA 17.413 138
BUTON UTARA 13.149 16.487 29.636 22 38 60 36 4 40
KONAWE UTARA 14.680 11.223 25.903 54 76 130
KOTA KENDARI 101.225 121.983 223.208 219 618 837 635 550 1.185
KOTA BAU-BAU 52.243 70.913 123.156 486 566 1.052 54 29 83

JUMLAH PUSKESMAS 285.444 348.776 1.243.601 1.603 2.112 7.684 758 610 1.368
1 RSUD PASARWAJO 3.199 4.335 7.534 495 581 1.076 0
2 RSUD RAHA 15.550 3.633 0
3 RSUD UNAAHA 0 0 0
4 RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA 22.898 5.948 0
5 RSU ANTAM POMALAA 30.116 1.626 0
6 RSUD ANDOOLO 0 0 0
7 RSUD BOMBANA 1.228 15.160 16.388 261 250 511 1 1
8 RSUD WAKATOBI 903 886 1.789 130 217 347 9 5 14
9 RSUD DJAFAR HARUN 6.315 1.245 0
10 RSUD OHEO KONUT 47 55 102 44 54 98 0
11 RSUD BUTUR 459 387 846 88 43 131 0
12 RSUD ABUNAWAS 10.620 12.620 23.240 2.182 3.186 5.368 0 0 0
13 RSUD BAU-BAU 15.362 11.775 27.137 2.632 2.541 5.173 0
14 RSUD PROVINSI 38.678 41.532 80.210 13.286 0
15 RSUD JIW A 109 68 177 188 234 422 295 301 596
16 RSU PMI 0 0 0
17 RSU DR. ISMOYO 0 0 0
18 RSU BHAYANGKARA 0 0 0
19 RSU SANTA ANNA 1.354 854 2.208 1.590 1.750 3.340 3 3
20 RSU GRIYA HUSADA 590 733 1.323 540 1.101 1.641 0
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU 0 0 0
22 RSIA PERMATA BUNDA 0 0 0
23 RUMAH BESALIN HATI MULYA 0 0 0
24 RUMAH BESALIN KASIH IBU 0 0 0
25 RUMAH SAKIT UMUM DEW I SARTIKA 0 0 0
26 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH 0 0 0
27 RSU MURHUM BAU-BAU 469 473 942 578 721 1.299 0
28 Rumah Bersalin Zafira 4 1.628 1.632 2 303 305 0
29 Rumah Bersalin Hayam W uruk 2.400 2.400 0 0
30 RS Media Bau-bau 27 17 44 268 262 530 0
Jumlah RUMAH SAKIT 73.049 92.923 240.851 8.998 11.243 45.979 305 309 614
Sarana Yankes lainnya (sebutkan)

TOTAL 358.493 441.699 1.484.452 10.601 13.355 53.663 1.063 919 1.982
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1.155.748 1.151.870 2.307.618 1.155.748 1.151.870 2.307.618
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 31,02 38,35 64,33 0,92 1,16 2,33

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 59

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAW ESI TENGGARA TAHUN
2012

JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


(HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb TEMPAT
TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RSUD PASARWAJO RS Umum 59 437 511 948 11 12 23 8 7 15 2,52 2,35 2,43 1,83 1,37 1,58

2 RSUD RAHA RS Umum 92 3.633 140 32 38,54 8,81

3 RSUD UNAAHA RS Umum 108 5.294 147 14 #DIV/0! #DIV/0! 2,78 #DIV/0! #DIV/0! 0,26

4 RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA RS Umum 140 5.948 225 70 3,78 11,77

5 RSU ANTAM POMALAA RS Umum/BUMN 60 1.771 20 9 #DIV/0! #DIV/0! 1,13 #DIV/0! #DIV/0! 0,51

6 RSUD ANDOOLO RS Umum 50 571 629 1.200 7 4 11 6 5 11 1,23 0,64 0,92 1,05 0,79 0,92

7 RSUD BOMBANA RS Umum 35 280 232 512 8 5 13 - 2,86 2,16 2,54 - - -

8 RSUD WAKATOBI RS Umum 77 1.339 1.312 2.651 8 3 11 1 1 2 0,60 0,23 0,41 0,07 0,08 0,08

9 RSUD DJAFAR HARUN RS Umum 100 1.225 20 12 1,63 7,00

10 RSUD OHEO KONUT RS Umum 48 74 54 128 3 1 4 2 1 3 4,05 1,85 3,13 2,70 1,85 2,34

11 RSUD BUTUR RS Umum 19 88 43 131 1 1 2 - - - 1,14 2,33 1,53 - - -

12 RSUD ABUNAWAS RS Umum 103 2.189 3.180 5.369 49 41 90 17 20 37 2,24 1,29 1,68 0,78 0,63 0,69

13 RSUD BAU-BAU RS Umum 101 2.632 2.541 5.173 137 137 274 57 43 100 5,21 5,39 5,30 2,17 1,69 1,93

14 RSUD PROVINSI RS Umum 267 5.850 7.436 13.286 353 242 595 167 115 282 6,03 3,25 4,48 2,85 1,55 2,12

15 RSUD JIW A RS Psikiatrik 205 709 3 2 5 3 2 5 #DIV/0! #DIV/0! 0,71 #DIV/0! #DIV/0! 0,71

16 RSU PMI RS Umum 35 188 234 422 4 3 7 2 5 7 2,13 1,28 1,66 1,06 2,14 1,66

17 RSU DR. ISMOYO RS Umum/TNI 44 530 762 1.292 6 3 9 6 8 14 1,13 0,39 1,49 1,13 1,05 0,54

18 RSU BHAYANGKARA RS Umum/POLRI 28 870 867 1.737 10 9 19 3 3 6 1,15 1,04 1,09 0,34 0,35 0,35

19 RSU SANTA ANNA RS Umum Swasta 67 333 335 668 45 72 117 22 36 58 13,51 21,49 4,40 6,61 10,75 24,30

20 RSU GRIYA HUSADA RS Umum Swasta 55 540 1.101 1.641 10 15 25 8 5 13 1,85 1,36 1,52 1,48 0,45 0,79

21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU RS Umum/POLRI 7 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

22 RSIA PERMATA BUNDA RSIA 35 517 1.187 1.704 5 2 7 1 - 1 0,97 0,17 0,41 0,19 - 0,06

23 RSU MURHUM BAU-BAU RS Umum Swasta 25 578 721 1.299 7 4 11 - - - 1,21 0,55 0,85 - - -

24 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RS Umum Swasta 20 80 554 634 - 3 3 - - - - 0,54 0,47 - - -

25 RUMAH BESALIN KASIH IBU Rumah Bersalin 10 12 24 36 - - - - - - - - - - - -

26 RUMAH SAKIT DEW I SARTIKA RS Umum Swasta 50 1.141 372 1.513 9 9 18 1 2 3 0,79 2,42 1,19 0,09 0,54 0,20

27 RUMAH BESALIN HATI MULYA Rumah Bersalin 61 372 1.166 1.538 6 4 10 - 1 1 1,61 0,34 0,65 - 0,09 0,07

28 Rumah Bersalin Zafira Rumah Bersalin 12 2 303 305 - - - - - -

29 Rumah Bersalin Hayam W uruk Rumah Bersalin 8 120 120 - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -

30 RS Medika Bau-Bau RSIA 27 268 262 530 13 6 19 2 3 5 4,85 2,29 3,58 0,75 1,15 0,94
KABUPATEN/KOTA 1.948 18.623 23.684 60.887 682 572 1.806 304 254 695 3,66 2,42 2,97 1,63 1,07 1,14

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

RUMAH TANGGA
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU BER PHBS * %
DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8

71.093
1 BUTON 32 29.259 41,16 14.390 49,18

67.373
2 MUNA 36 41.692 61,88 13.219 31,71

62.210
3 KONAWE 30 21.672 34,84 8.452 39,00

72.464
4 KOLAKA 21 37.196 51,33 35.798 96,24

62.949
5 KONAWE SELATAN 22 23.341 37,08 8.391 35,95

28.271
6 BOMBANA 22 7.879 27,87 5.267 66,85

26.309
7 WAKATOBI 19 21.966 83,49 9.939 45,25

28.553
8 KOLAKA UTARA 16 15.600 54,64 7.519 48,20

11.752
9 BUTON UTARA 9 6.252 53,20 2.341 37,44

11.329
10 KONAWE UTARA 13 11.254 99,34 2.495 22,17

44.364
11 KOTA KENDARI 15 14.070 31,71 8.844 62,86

26.649
12 KOTA BAU-BAU 17 3.528 13,24 1.270 36,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 513.316 233.709 117.925


45,53 50,46

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 60

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PASIEN JUMLAH PASIEN PASIEN


JUMLAH
JUMLAH HARI
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb TEMPAT KELUAR PASIEN KELUAR MATI PERAWATAN BOR LOS TOI
TIDUR (HIDUP + KELUAR MATI ≥ 48 JAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSUD PASARWAJO RS Umum 59 948 23 15 5.092 23,65 5,37 17,34
2 RSUD RAHA RS Umum 92 3.633 140 32 13.760 40,98 3,79 5,46
3 RSUD UNAAHA RS Umum 108 5.294 147 14 57 0,14 0,01 7,44
4 RSUD BENYAMIN GULUH KOLAKA RS Umum 140 5.948 225 70 30.790 60,25 5,18 3,41
5 RSU ANTAM POMALAA RS Umum/BUMN 60 1.771 20 9 3.993 18,23 2,25 10,11
6 RSUD ANDOOLO RS Umum 50 1.200 11 11 11.200 61,37 9,33 5,88
7 RSUD BOMBANA RS umum 35 512 13 - 1.455 11,39 2,84 22,11
8 RSUD WAKATOBI RS Umum 77 2.651 11 2 751 2,67 0,28 10,32
9 RSUD DJAFAR HARUN RS Umum 100 1.125 20 12 13,182 0,04 0,01 32,43
10 RSUD OHEO KONUT RS Umum 48 128 4 3 284 1,62 2,22 134,7
11 RSUD BUTUR RS Umum 19 131 2 2 415 5,98 3,17 49,8
12 RSUD ABUNAWAS RS Umum 103 5.369 90 37 21.446 57,04 4,00 4,00
13 RSUD BAU-BAU RS Umum 101 5.173 274 100 16.310 0,99 3,45 3,97
14 RSUD PROVINSI RS Umum 267 13.286 595 282 71.390 73,25 5,37 1,96
15 RSUD JIWA RS Psikiatrik 205 709 5 5 69.553 93,0 98,1 7,44
16 RSU PMI RS Umum 35 422 7 7 3.020 23,64 7,16 23,12
17 RSU DR. ISMOYO RS Umum/TNI 44 1.292 9 14 5.772 86,00 5,00 1,00
18 RSU BHAYANGKARA RS Umum/POLRI 28 1.737 19 6 7.176 57,68 58,31 2,64
19 RSU SANTA ANNA RS Umum Swasta 67 2.477 51 63 12.540 51,28 5,06 4,81
20 RSU GRIYA HUSADA RS Umum Swasta 55 1.641 25 13 3.447 17,17 2,10 10,13
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU RS Umum/POLRI 7 - - - 0,0 #DIV/0! #DIV/0!
22 RSIA PERMATA BUNDA RSIA 35 1.704 7 1 6.441 50,00 6,00 4,00
23 RSU MURHUM BAU-BAU RS Umum Swasta 25 1.299 11 - 0,00 0,00 7,02
24 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH RS Umum Swasta 20 634 3 - 0,00 0,00 11,51
25 RUMAH BESALIN KASIH IBU Rumah Bersalin 10 36 - - 66 1,81 1,83 99,56
26 RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA RS Umum Swasta 50 1.513 18 3 3.369 18,46 2,23 9,84
27 RUMAH BESALIN HATI MULYA Rumah Bersalin 61 1.538 10 1 4.209 18,90 2,74 11,74
28 Rumah Bersalin Zafira Rumah Bersalin 12 305 - 14,36
29 Rumah Bersalin Hayam Wuruk Rumah Bersalin 8 120 0,00 0,00 24,33
30 RS medika Bau-Bau RSIA 27 530 19 5 1.519 15,41 2,87 15,73

KABUPATEN/KOTA 1.948 63.126 1759 707 294.055 41,36 4,66 6,61

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

RUMAH
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG JUMLAH YANG
JUMLAH YANG ADA % DIPERIKSA % RUMAH SEHAT
DIPERIKSA SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8

59.431
1 BUTON 32 29.591 49,79 15.866 53,62

52.855
2 MUNA 36 42.092 79,64 22.716 53,97

55.231
3 KONAWE 30 18.118 32,80 11.830 65,29

67.202
4 KOLAKA 21 53.548 79,68 35.798 66,85

53.190
5 KONAWE SELATAN 22 17.834 33,53 8.831 49,52

28.271
6 BOMBANA 22 13.145 46,50 8.683 66,06

24.107
7 WAKATOBI 19 22.530 93,46 12.982 57,62

28.553
8 KOLAKA UTARA 16 16.540 57,93 11.233 67,91

11.834
9 BUTON UTARA 9 11.308 95,56 5.529 48,89

11.329
10 KONAWE UTARA 13 8.946 78,97 6.677 74,64

47.961
11 KOTA KENDARI 15 29.907 62,36 23.552 78,75

26.391
12 KOTA BAU-BAU 17 20.426 77,40 17.398 85,18

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 466.355 283.985 60,89 181.095 63,77

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 63

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
NO KAB/KOTA PUSKESMAS RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 BUTON 32 59.809 29.591 49,48 - -

2 MUNA 36 54.281 10.630 19,58 516 4,85

3 KONAWE 30 50.793 18.118 35,67 374 2,06

4 KOLAKA 21 67.202 53.548 79,68 31.849 59,48

5 KONAWE SELATAN 22 28.521 15.838 55,53 10.467 66,09

6 BOMBANA 22 29.755 7.633 25,65 6.459 84,62

7 WAKATOBI 19 25.531 19.750 77,36 6.823 34,55

8 KOLAKA UTARA 16 27.587 22.321 80,91 18.467 82,73

9 BUTON UTARA 9 11.806 10.836 91,78 8.316 76,74

10 KONAWE UTARA 13 11.318 - - - -

11 KOTA KENDARI 15 47.961 19.769 41,219 15.493 78,37

12 KOTA BAU-BAU 17 26.391 17.199 65,17 9.884 57,47

JUMLAH ( KAB/KOTA) 252 440.955 225.233 51,08 108.648 48,24

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 64

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH JENIS SARANA AIR BERSIH


JUMLAH KELUARGA
% KELUARGA PAH/BOR
NO KAB/KOTA PUSKESMAS KELUARGA DIPERIKSA KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR LAINNYA JUMLAH
DIPERIKSA ARTESIS
YANG ADA SUMBER AIR JUMLA
BERSIHNYA H % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 BUTON 32 71.093 34.473 48,49 - 0,00 26.858 77,91 - 0,00 17.607 51,07 3.481 10,10 6.074 17,62 - 0,00 54.020 157

2 MUNA 36 68.459 54.138 79,08 644 1,19 343 0,63 1.411 2,61 19.517 36,05 64 0,12 116 0,21 116 0,21 22.211 41

3 KONAW E 30 58.069 34.311 59,09 1.206 3,51 5.071 14,78 663 1,93 15.473 45,10 4.601 86 0,25 7.211 21,02 34.311 100

4 KOLAKA 21 72.464 34.168 47,15 1.338 3,92 7.185 21,03 - 0,00 11.596 33,94 6.390 18,70 3.127 9,15 4.571 13,38 34.207 100

5 KONAWE SELATAN 22 85.496 7.938 9,28 - 0,00 507 6,39 68 0,86 5.791 72,95 303 3,82 96 1,21 60 0,76 6.825 85,98

6 BOMBANA 22 35.462 2.888 8,14 - 0,00 1.155 39,99 - 0,00 1.733 60,01 - 0,00 - 0,00 - 0,00 2.888 100

7 W AKATOBI 19 29.496 28.741 97,44 - 0,00 14.144 49,21 - 0,00 4.939 17,18 22 0,08 3.211 11,17 - 0,00 22.316 77,65

8 KOLAKA UTARA 16 36.305 15.888 43,76 114 0,72 5.938 37,37 276 1,74 1.762 11,09 3.934 24,76 4 0,03 3.860 24,30 15.888 100

9 BUTON UTARA 9 13.809 10.592 76,70 - 0,00 2.661 25,12 - 0,00 2.939 27,75 6 0,06 - 0,00 - 0,00 5.606 52,93

10 KONAWE UTARA 13 9.966 4.758 47,74 - 0,00 4.709 98,97 - 1.543 32,43 719 15,11 10 0,21 - 0,00 6.981 147

11 KOTA KENDARI 15 47.961 19.944 41,58 3.031 15,20 15.766 79,05 280 1,40 6.518 32,68 6.912 34,66 1.343 6,73 3.109 15,59 36.959 185,31

12 KOTA BAU-BAU 17 34.111 26.027 76,30 - 0,00 20.841 80,07 - 0,00 4.886 18,77 300 1,15 - 0,00 - 0,00 26.027 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 562.691 273.866 48,67 6.333 2,31 105.178 38,40 2.698 0,99 94.304 34,43 26.732 9,76 14.067 5,14 18.927 6,91 268.239 97,95

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


,

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH SUMBER AIR MINUM KELUARGA


KELUARGA DENGAN
KELUARGA SUMBER AIR MINUM
LEDING LEDING SUMUR MATA AIR SUMUR TAK MATA AIR TAK
NO KAB/KOTA PUSKESMAS DIPERIKSA AIR KEMASAN AIR ISI ULANG POMPA AIR HUJAN AIR SUNGAI LAIN-LAIN TERLINDUNG
METERAN ECERAN TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG TERLINDUNG
SUMBER AIR
MINUMNYA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 BUTON 32 54.175 - 0,00 - 0,0 26.858 49,58 - - 8 0,01 17.607 32,50 3.481 6,43 6.074 11,21 0,00 0,0 0,0 - 0,0 47.954 88,52

2 MUNA 36 54.427 771 1,42 27 0,0 9.083 16,69 - 670 1,23 695 1,3 32 0,06 3.496 6,42 0,00 2.338 4,30 11.278 20,72

3 KONAWE 30 34.311 1.206 3,51 - 0,0 5.071 14,78 - 364 1,06 5.379 15,68 3.100 9,04 86 0,25 0,00 0,0 0,0 1.678 4,89 15.120 44,07

4 KOLAKA 21 32.144 - 0,00 - 0,0 5.746 17,88 - - 4.852 15,09 8.696 27,1 1.607 5,00 416 1,29 1.301 4,05 - 0,0 20.901 65,02

5 KONAWE SELATAN 22 23.983 280 1,17 0,0 4.535 18,91 - 14 0,06 20.116 83,9 1.717 7,16 565 2,36 0,00 0,0 - 0,00 26.662 111,17

6 BOMBANA 22 2.888 - 0,00 806 27,9 112 3,88 112 3,88 - 0,00 477 16,5 - 0,00 - 0,00 833 28,84 - - - 0,0 2.055 71,16

7 WAKATOBI 19 28.741 - 0,00 - 0,0 14.144 49,21 0,0 - 0,00 3.581 12,5 40 0,14 - 0,00 0,00 0,0 - 0,0 17.765 61,81

8 KOLAKA UTARA 16 15.888 114 0,72 29 0,2 5.938 37,37 - 26 0,16 - 0,0 31 0,20 - 0,00 0,00 - 0,0 6.138 38,63

9 BUTON UTARA 9 10.414 12 0,12 106 1,0 1.745 16,76 555 5,33 - 0,00 2.534 24,3 2 0,02 - 0,00 279 2,68 2 0,02 - 0,0 4.954 47,57

10 KONAWE UTARA 13 4.758 - 0,00 4.003 84,1 856 17,99 907 19,06 - 0,0 - 0,00 - 0,00 0,00 - 5.766 121,19

11 KOTA KENDARI 15 29.266 3.031 10,36 130 0,4 15.766 53,87 0,0 16 0,05 19 0,1 37 0,13 8 0,03 0,00 0,0 3.109 10,62 18.999 64,92

12 KOTA BAU-BAU 17 26.027 - 0,00 - 0,0 20.481 78,69 - - 0,00 - 0,0 121 0,46 - 0,00 4.886 18,77 - 20.602 79,16

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 317.022 5.414 1,71 5.101 1,61 110.335 34,80 667 0,2 6.857 2,16 59.104 18,64 10168 3,21 10.645 3,36 7.299 2,30 2 0,00 0 0,00 7.125 2,2 198.194 62,52

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 66

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH


JUMLAH KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA
NO KAB/KOTA PUSKESMAS SEHAT KELUARGA MEMILIKI SEHAT KELUARGA MEMILIKI SEHAT
KELUARGA DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8,00 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 BUTON 32 71.093 54.175 76,20 31.363 57,89 26.566 49,04 54.175 76,20 31.941 58,96 11.152 34,91 54.175 76,20 26.616 49,13 9.014 33,87

2 MUNA 36 68.459 29.953 43,75 23.888 79,75 24.646 82,28 18.352 26,81 14.091 76,78 8.216 58,31 25.114 36,68 13.399 53,35 12.300 91,80

3 KONAWE 30 58.069 26.876 46,28 19.841 73,82 19.772 73,57 35.575 61,26 13.511 37,98 9.466 70,06 38.884 66,96 15.502 39,87 9.983 64,40

4 KOLAKA 21 72.464 53.548 73,90 43.896 81,98 32.171 60,08 53.548 73,90 47.389 88,50 35.574 75,07 53.545 73,89 47.227 88,20 27.813 58,89

5 KONAWE SELATAN 22 85.436 85.436 100 33.968 39,76 24.669 28,87 84.496 98,90 16.431 19,45 9.607 58,47 84.496 98,90 15.608 18,47 7.177 45,98

6 BOMBANA 22 35.462 19.626 55,34 4.977 25,36 2.112 10,76 19.626 55,34 10.010 51,00 5.668 56,62 19.626 55,34 6.303 32,12 4.067 64,52

7 WAKATOBI 19 29.496 28.741 97,44 15.415 53,63 12.800 44,54 12.129 41,12 12.129 100,00 5.224 43,07 9.192 31,16 10.420 113,36 5.962 57,22

8 KOLAKA UTARA 16 36.305 11.259 31,01 10.699 95,03 10.557 93,76 27.587 75,99 16.540 59,96 9.828 59,42 27.377 75,41 16.540 60,42 10.124 61,21

9 BUTON UTARA 9 13.809 9.727 70,44 6.173 63,46 5.298 54,47 9.230 66,84 7.701 83,4 5.378 69,84 8.073 58,46 6.079 75,30 3.106 51,09

10 KONAWE UTARA 13 9.966 1.079 10,83 933 86,47 933 86,47 3.481 34,93 1.065 30,59 805 75,59 3.735 37,48 1.092 29,24 901 82,51

11 KOTA KENDARI 15 47.961 29.907 62,36 4.053 13,55 23.391 78,21 29.907 62,36 29.907 100,00 23.298 77,90 29.907 62,36 29.907 100 2.350 7,86

12 KOTA BAU-BAU 17 34.111 26.027 76,30 22.979 88,29 19.726 75,79 26.027 76,30 21.675 83,28 15.116 69,74 26.027 76,30 20.864 80,16 12.003 57,53

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 562.631 376.354 66,89 218.185 57,97 202.641 92,88 374.133 66,50 222.390 59,44 139.332 62,65 380.151 67,57 209.557 55,12 104.800 50,01

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 67

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG

JUMLAH YG
DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA
% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT

% SEHAT
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT

SEHAT
NO PUSKESMAS

ADA

ADA

ADA

ADA

ADA
KAB/KOTA

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1 BUTON 32 17 17 17 100 37 37 31 83,78 53 53 - - 81 81 - - 188 188 49 26,06

2 MUNA 36 17 17 17 100 54 54 54 100,00 9 9 2 22 185 185 110 59,46 756 615 607 98,70

3 KONAW E 30 6 6 6 100 41 34 4 11,76 12 12 12 100 509 418 418 100 565 466 436 93,562

4 KOLAKA 21 32 30 26 86,67 278 278 191 68,71 51 41 22 53,66 569 367 367 100 861 642 537 83,645

5 KONAW E SELATAN 22 1 1 1 100 51 51 34 66,67 - 944 944 608 64,41 945 945 603 63,81

6 BOMBANA 22 18 18 13 72,22 - - - - 27 - - - - - - - 0 0 0 0

7 W AKATOBI 19 27 27 16 59 33 33 25 75,76 9 9 - - 140 140 54 38,57 212 172 158 91,86

8 KOLAKA UTARA 16 10 7 7 100 69 69 43 62,32 - 196 164 164 100 275 240 214 89,167

9 BUTON UTARA 9 2 2 2 100 15 15 9 60,00 25 23 4 17,39 53 53 25 47 95 93 40 43,011

10 KONAW E UTARA 13 19 14 14 100 98 64 72 113 14 14 10 71,43 154 129 129 100 271 207 215 103,86

11 KOTA KENDARI 15 41 40 26 65,00 113 52 26 50,00 12 8 1 12,50 737 257 116 45,14 746 357 169 47,34

12 KOTA BAU-BAU 17 29 29 26 90 77 72 56 77,78 6 6 1 16,67 164 164 129 78,66 276 271 212 78,229

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 219 208 171 82,21 866 759 545 71,81 218 175 52 29,71 3.732 2.902 2.120 73,05 5.190 4.196 3.240 77,22

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 68

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

INSTALASI
SARANA PELAYANAN
PENGOLAHAN AIR SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
NO KAB/KOTA PUSKESMAS KESEHATAN
MINUM
JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA JUMLA
H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % H DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 BUTON 32 178 178 100 50 9 18,00 533 415 77,86 345 311 90,14 378 342 90,48 26 18 69,23 1.510 1.273 84,30

2 MUNA 36 107 78 72,90 31 16 51,61 406 330 81,28 133 117 87,97 1 1 100 687 546 79,48 1.365 1.088 79,71

3 KONAWE 30 318 318 100 2 2 100 430 385 89,53 656 656 100 467 467 100 509 418 82,12 2.382 2.246 94,29

4 KOLAKA 21 233 190 81,55 636 542 85,22 522 418 80,08 367 273 74,39 569 367 64,50 2.327 1.790 76,92

5 KONAWE SELATAN 22 55 55 100 35 35 100 445 445 100 - - - - - - 944 944 100 1.479 1.479 100

BOMBANA
6 22 93 72 77,42 - - - 319 209 65,52 206 - - 171 136 79,53 32 30 93,75 821 447 54,45

7 WAKATOBI 19 20 20 100 21 20 95,24 157 157 100 121 120 99,17 87 38 43,68 - - - 406 355 87,44

8 KOLAKA UTARA 16 17 17 100 - 169 140 82,84 16 16 100 1 1 196 164 83,67 399 338 84,71

9 BUTON UTARA 9 45 38 84,44 15 12 80,00 124 94 75,81 70 54 77,14 88 67 76,14 20 - - 362 265 73,20

10 KONAWE UTARA 13 25 25 100 3 3 100 124 124 100 24 24 100 1 1 100 154 129 83,77 331 306 92,45

11 KOTA KENDARI 15 17 16 94,12 - - #DIV/0! 112 108 96,43 200 108 54,00 - - - 271 126 46,49 600 358 59,67

12 KOTA BAU-BAU 17 49 49 100 130 130 100 78 78 100 98 98 100 - - - 355 355 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 252 1.157 1.056 91,27 157 97 61,78 3.585 3.079 85,89 2.371 1.902 80,22 1.659 1.424 85,83 3.408 2.742 80,46 12.337 10.300 83,49

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 12 3 5 21

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1

3 RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK 2 2

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA -

5 PUSKESMAS PERAWATAN 77 77

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 175 175

7 PUSKESMAS KELILING 205 205

8 PUSKESMAS PEMBANTU 448 448

9 RUMAH BERSALIN 5 5

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 4 4

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 84 84

13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 1 2 33 36


14 POSKESDES 688
15 POSYANDU 2.990
16 APOTEK 195 195
17 TOKO OBAT 129 129
18 GFK 13 13
19 PEDAGANG BESAR FARMASI 2 14 16
20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 69

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

TINGKAT PERSENTASE
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
KECUKUPAN TINGKAT
RATA/ BULAN
(BULAN) KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml
84.526 26.957 3,14 17,42
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap
48.420 29.898 1,62 9,00
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab
3.604 230 15,65 86,93
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab
2.600 1.792 1,45 8,06
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul
1.620 408 3,97 22,07
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml
29.715 2.557 11,62 64,57
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab
2.367 161 14,71 81,73
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul
887 48 18,55 103,03
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab
6.280 370 16,98 94,34
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml
10.505 635 16,55 91,92
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab
14.200 526 26,99 149,96
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul
3.292 279 11,78 65,45
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab
22.147 1.543 14,35 79,71
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab
8.129 350 23,23 129,03
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml
55.286 4.896 11,29 62,73
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet
22.398 3.480 6,44 35,76
17 Kloroquin tablet Tablet
3.944 190 20,79 115,52
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml
11.882 48.343 0,25 1,37
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab
10.547 626 16,84 93,56
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml
44.967 4.524 9,94 55,22
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul
6.640 10.800 0,61 3,42
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul
8.934 2.094 4,27 23,70
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet
24.875 3.500 7,11 39,48
24 Multivitamin Sirup Botol
19.435 33.909 0,57 3,18
25 Garam Oralit Bungkus
40.987 14.832 2,76 15,35
26 OAT Kat 1 Pkt
2.975 161 18,47 102,61
27 OAT Kat 2 Pkt
1.239 81 15,37 85,42
28 OAT Kat 3 Pkt
2.087 108 19,26 107,03
29 OAT Kat Sisipan Pkt
5.430 363 14,94 83,00
30 OAT Kat Anak Pkt
599 67 8,96 49,80
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet
645 518 1,25 6,92
32 Salep 2-4 Pot
3.115 2.564 1,21 6,75
33 Infus set dewasa Kantong
16.851 2.364 7,13 39,60
34 Infus set anak Kantong
8.972 18.326 0,49 2,72
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2011
TABEL 71

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 17 10 58,82 5 29,41

2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100

3 RUMAH SAKIT KHUSUS #DIV/0!

4 PUSKESMAS 252 77 30,56

JUMLAH (KAB/KOTA) 270 88 32,59

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 72

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KAB/KOTA PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 BUTON 32 48 12 125 29,98 184 44,12 60 14,39 417 100 244 58,51

2 MUNA 36 104 29 212 58,56 42 11,60 4 1,10 362 100 46 12,71

3 KONAWE 30 126 32 139 35,19 103 26,08 27 6,84 395 100 130 32,91

4 KOLAKA 21 145 44 89 27,05 59 17,93 36 10,94 329 100 95 28,88

5 KONAWE SELATAN 22 105 26 186 45,81 105 25,86 10 2,46 406 100 115 28,33

6 BOMBANA 22 87 39 90 40,18 39 17,41 8 3,57 224 100 47 20,98

7 WAKATOBI 19 19 12 77 50,00 54 35,06 4 2,60 154 100 58 37,66

8 KOLAKA UTARA 16 14 10 86 60,56 35 24,65 7 4,93 142 100 42 29,58

9 BUTON UTARA 9 1 1,30 27 35,06 42 54,55 7 9,09 77 100 49 63,64

10 KONAWE UTARA 13 20 13,70 21 14,38 99 67,81 6 4,11 146 100 105 71,92

11 KOTA KENDARI 15 3 1,52 55 27,78 102 51,52 38 19,19 198 100 140 70,71

12 KOTA BAU-BAU 17 8 5,71 45 32,14 63 45,00 24 17,14 140 100 87 62,14

JUMLAH (KAB/KOTA) 680 22,74 1152 38,53 927 31,00 231 7,73 2.990 100 1.158 38,73

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1,10

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 73

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

JUMLAH
NO KAB/KOTA PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSKESDES POSYANDU
KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 BUTON 32 242 171 70,66 106 61,99 56 417

2 MUNA 36 239 239 100 19 7,95 90 362

3 KONAWE 30 412 145 35,19 145 100 91 395

4 KOLAKA 21 217 214 98,62 144 67,29 141 329

5 KONAWE SELATAN 22 365 196 53,70 23 11,73 49 406

6 BOMBANA 22 139 139 100 115 82,73 34 224

7 WAKATOBI 19 100 93 93,00 91 97,85 72 154

8 KOLAKA UTARA 16 133 133 100 18 13,53 62 142

9 BUTON UTARA 9 59 59 100 12 20,34 29 77

10 KONAWE UTARA 13 146 10 6,85 8 80,00 8 146

11 KOTA KENDARI 15 64 64 100 19 29,69 13 198

12 KOTA BAU-BAU 17 43 43 100 43 100 43 140

JUMLAH (KAB/KOTA) 248 2.159 1.506 69,75 743 49,34 688 2.990

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2012


TABEL 74

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b


L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 BUTON - 18 19 37 18 19 37 -
2 MUNA - 11 16 27 11 16 27 5 9 14
3 KONAW E - 19 19 38 19 19 38 1 5 6
4 KOLAKA - 12 23 35 12 23 35 5 11 16
5 KONAW E SELATAN - 9 19 28 9 19 28 2 - 2
6 BOMBANA - 9 18 27 9 18 27 - - -
7 WAKATOBI - 7 15 22 7 15 22 - 2 2
8 KOLAKA UTARA - 1 6 7 1 6 7 -
9 BUTON UTARA - 5 6 11 5 6 11 2 3 5
10 KONAW E UTARA - 15 8 23 15 8 23 - 1 1
11 KOTA KENDARI - 3 23 26 3 23 26 - 8 8
12 KOTA BAU-BAU - - 7 7 - 7 7 3 5 8
- - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 109 179 288 109 179 288 18 44 62
1 RSUD PASARW AJO 3 3 3 3 6 6 3 9 1 1 2
2 RSUD RAHA 4 2 6 6 2 8 10 4 14 1 1
3 RSUD UNAAHA 5 5 4 5 9 9 5 14 2 2
4 RSUD KOLAKA 8 5 13 2 4 6 10 9 19 - 3 3
5 RSU ANTAM POMALAA - 4 - - - 1
6 RSUD ANDOOLO - - 2 2 - 2 2 1 1 2
7 RSUD BOMBANA 1 1 4 5 9 5 5 10 1 1
8 RSUD W AKATOBI 1 1 6 5 11 7 5 12 1 1
9 RSUD DJAFAR HARUN 2 2 4 2 5 7 4 7 11 2 2
10 RSUD OHEO KONUT - 3 1 4 3 1 4 1 1
11 RSUD BUTUR - 4 2 6 4 2 6 1 1
12 RSUD ABUNAW AS 7 4 11 4 2 6 11 6 17 1 3 4
13 RSUD BAU-BAU 9 2 11 6 5 11 15 7 22 1 3 4
14 RSUD PROVINSI 14 16 30 17 21 38 31 37 68 - 3 3
15 RSUD JIW A 2 2 1 1 2 3 1 4 3 2 5
16 RSU PMI - 3 3 3 - 3 -
17 RSU DR. ISMOYO 1 1 1 1 2 - 2 1 1
18 RSU BHAYANGKARA 1 1 1 1 2 - 2 - -
19 RSU SANTA ANNA - - 2 2 - 2 2 -
20 RSU GRIYA HUSADA - 1 1 1 - 1 -
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU - - - - - -
22 RSIA PERMATA BUNDA - - - - - -
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH - - - -
RSU MURHUM - - - -
Rumah Bersalin Zafirah - - - - - -
RS Bersalin Hati Mulia - - - 1 1 - 1 1 -
RS Bersalin Kasih Ibu - 1 1 - 1 1 -
RS Bersalin Dewi Sartika - 1 1 - 1 1 -
- - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 58 31 89 68 68 140 126 99 225 10 23 34
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 5,02 2,69 3,86 15,31 21,44 18,55 20,33 24,13 22,23 2,42 5,82 4,16
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 11 6 17 11 6 17 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 58 31 89 188 253 445 246 284 530 28 69 98

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan : a termasuk S3
b
termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

BIDAN PERAWAT
a
NO UNIT KERJA bidan SARJANA KEPERAWATAN PERAWAT b JUMLAH
BIDAN DIII BIDAN JUMLAH
PTT L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 BUTON 46 78 131 255 3 3 78 151 229 78 154 232
2 MUNA 5 224 229 3 5 8 68 181 249 71 186 257
3 KONAWE 88 153 170 411 1 6 7 66 145 211 67 151 218
4 KOLAKA 53 96 149 4 8 12 70 177 247 74 185 259
5 KONAWE SELATAN 68 60 47 175 6 6 12 71 106 177 77 112 189
6 BOMBANA 56 136 192 8 4 12 53 62 115 61 66 127
7 WAKATOBI 21 67 88 - 6 6 43 132 175 43 138 181
8 KOLAKA UTARA 20 54 157 231 4 5 9 31 100 131 35 105 140
9 BUTON UTARA 13 59 72 1 3 4 39 87 126 40 90 130
10 KONAWE UTARA 9 39 138 186 1 4 5 24 64 88 25 68 93
11 KOTA KENDARI 61 83 144 1 13 14 28 187 215 29 200 229
12 KOTA BAU-BAU 22 52 27 101 - 22 122 144 22 122 144
- - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 406 1.021 2.233 29 63 92 593 1.514 2.107 622 1.577 2.199
1 RSUD PASARWAJO 2 9 11 1 4 5 4 27 31 5 31 36
2 RSUD RAHA 6 20 26 1 6 7 15 50 65 16 56 72
3 RSUD UNAAHA 1 9 10 2 8 10 12 68 80 14 76 90
4 RSUD KOLAKA 4 10 14 5 5 10 16 98 114 21 103 124
5 RSU ANTAM POMALAA 2 5 7 1 2 3 10 21 31 11 23 34
6 RSUD ANDOOLO - 13 13 13 13 13 26 39 13 39 52
7 RSUD BOMBANA 4 12 16 3 5 8 10 16 26 13 21 34
8 RSUD WAKATOBI 1 11 12 1 1 2 19 29 48 20 30 50
9 RSUD DJAFAR HARUN 2 12 14 5 11 16 17 69 86 22 80 102
10 RSUD OHEO KONUT - 12 12 3 4 7 1 16 17 4 20 24
11 RSUD BUTUR - 16 16 1 10 11 5 22 27 6 32 38
12 RSUD ABUNAWAS 3 15 18 5 6 11 8 24 32 13 30 43
13 RSUD BAU-BAU 8 21 29 4 10 14 19 83 102 23 93 116
14 RSUD PROVINSI 7 68 75 10 15 25 35 290 325 45 305 350
15 RSUD JIWA 2 2 11 11 22 21 18 39 32 29 61
16 RSU PMI 2 2 - 2 2 - 2 2
17 RSU DR. ISMOYO 3 3 - 5 8 13 5 8 13
18 RSU BHAYANGKARA 1 6 7 2 3 5 6 5 11 8 8 16
19 RSU SANTA ANNA 5 5 1 1 7 36 43 7 37 44
20 RSU GRIYA HUSADA - 2 2 4 8 26 34 10 28 38
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU - - 3 1 4 3 1 4
22 RSIA PERMATA BUNDA - - - - - -
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH - - - - - -
RSU MURHUM 2 2 - 7 6 13 7 6 13
Rumah Bersalin Zafirah 5 5 - 5 5 - 5 5
RS Bersalin Hati Mulia 1 3 4 - 2 6 8 2 6 8
RS Bersalin Kasih Ibu 2 2 - 8 8 - 8 8
RS Bersalin Dewi Sartika 8 8 - 5 5 - 5 5

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 46 267 313 57 117 174 243 965 1.208 300 1.082 1.382
Sarana Kesehatan Lainnya - 1 1 - 1 1
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 110,3 79,78 230,9 155,2
INSTITUSI PENDIDIKAN 20 7 27 15 25 40 4 3 7 19 28 47
Bapelkes Kendari 1 1 1 - 1
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA 21 27 48 6 4 10 32 31 63 38 35 73
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1.322 2.621 107 209 316 873 2.514 3.387 980 2.723 3.703

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b
termasuk SLTA, D-I, dan D-III
TABEL 76

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI


NO UNIT KERJA
APOTEKER DAN D-III FARMASI DAN JUMLAH a JUMLAH
a D-IV/SARJANA GIZI DI DAN D-III GIZI
SARJANA FARMASI ASS APOTEKER
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BUTON - 6 6 2 7 9 2 13 15 - 1 1 5 44 49 5 45 50
2 MUNA 2 8 10 5 5 2 13 15 1 1 6 38 44 7 38 45
3 KONAWE 3 1 4 2 15 17 5 16 21 - - - 7 47 54 7 47 54
4 KOLAKA 1 11 12 2 23 25 3 34 37 1 1 2 4 34 38 5 35 40
5 KONAWE SELATAN 1 9 10 1 10 11 2 19 21 1 3 4 9 21 30 10 24 34
6 BOMBANA 11 15 26 9 10 19 20 25 45 12 2 14 10 22 32 22 24 46
7 WAKATOBI 2 11 13 - 4 4 2 15 17 - 3 12 15 3 12 15
8 KOLAKA UTARA 2 12 14 - 1 1 2 13 15 1 5 6 6 3 9 7 8 15
9 BUTON UTARA 1 1 2 7 9 2 8 10 - 2 10 12 2 10 12
10 KONAWE UTARA 3 2 5 - 10 10 3 12 15 1 1 4 11 15 5 11 16
11 KOTA KENDARI 7 7 3 21 24 3 28 31 2 2 4 44 48 4 46 50
12 KOTA BAU-BAU - 12 12 1 2 3 1 14 15 - 1 36 37 1 36 37
- -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 25 95 120 22 115 137 47 210 257 17 14 31 61 322 383 78 336 414
1 RSUD PASARWAJO 2 5 7 2 2 2 7 9 1 1 1 4 5 1 5 6
2 RSUD RAHA 3 3 3 2 5 3 5 8 1 1 6 6 - 7 7
3 RSUD UNAAHA 4 6 10 1 1 2 5 7 12 2 2 1 5 6 3 5 8
4 RSUD KOLAKA 3 2 5 1 2 3 4 4 8 - 8 8 - 8 8
5 RSU ANTAM POMALAA 1 3 4 - - - 1 3 4 - - - 1 1 - 1 1
6 RSUD ANDOOLO 3 3 1 5 6 1 8 9 - 1 2 3 1 2 3
7 RSUD BOMBANA 6 7 13 - 6 7 13 1 - 1 1 3 4 2 3 5
8 RSUD WAKATOBI 6 6 5 5 - 11 11 - 2 5 7 2 5 7
9 RSUD DJAFAR HARUN 2 13 15 4 4 2 17 19 - 1 8 9 1 8 9
10 RSUD OHEO KONUT 4 4 3 3 - 7 7 2 2 1 2 3 1 4 5
11 RSUD BUTUR 1 3 4 - 3 3 1 6 7 - 1 1 - 1 1
12 RSUD ABUNAWAS - 5 5 1 3 4 1 8 9 1 - 1 4 4 1 4 5
13 RSUD BAU-BAU 1 9 10 - 2 2 1 11 12 - 5 5 - 5 5
14 RSUD PROVINSI - 10 10 4 16 20 4 26 30 3 3 2 20 22 2 23 25
15 RSUD JIWA 2 1 3 1 5 6 3 6 9 1 1 3 4 7 3 5 8
16 RSU PMI 2 2 2 1 3 2 3 5 - 2 2 - 2 2
17 RSU DR. ISMOYO 1 1 - 1 - 1 - - - - -
18 RSU BHAYANGKARA 1 1 2 1 6 7 2 7 9 1 - 1 2 2 3 - 3
19 RSU SANTA ANNA 1 1 2 1 1 1 2 3 - 1 1 - 1 1
20 RSU GRIYA HUSADA 1 1 1 2 3 1 3 4 - 1 1 - 1 1
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU - - - - - - - - - -
22 RSIA PERMATA BUNDA 1 1 3 3 - 4 4 - 2 2 - 2 2
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH 1 1 1 1 - 2 2 - - - - -
RSU MURHUM 1 1 2 - 1 1 2 - - - - -
Rumah Bersalin Zafirah - - - - - - 1 1 - 1 1
RS Bersalin Hati Mulia 2 2 4 4 - 6 6 - 1 1 - 1 1
RS Bersalin Kasih Ibu 1 1 1 1 - 2 2 1 1 1 1 - 2 2
RS Bersalin Dewi Sartika 1 1 1 1 2 2 1 3 - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 27 91 118 17 73 90 44 164 208 5 9 14 15 87 102 20 96 116


Sarana Kesehatan Lainnya 3 9 12 4 9 13 7 18 25 - 2 2 2 - 2
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 8,48 34,03 21,23 8,65 37,50 23,05
INSTITUSI PENDIDIKAN - - - - - 5 13 18 2 5 7 7 18 25
Bapelkes Kendari 1 2 3 1 2 3 2 2 - 2 2
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA 28 64 92 12 18 30 40 82 122 13 17 30 17 25 42 30 42 72
JUMLAH (KAB/KOTA) 84 261 345 55 215 270 139 476 615 40 53 93 97 441 538 137 494 631

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
a
Keterangan : termasuk S2 dan S3
TABEL 77

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012

TENAGA KESMAS TENAGA


NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 BUTON 24 28 52 - 24 28 52 9 26 35
2 MUNA 35 44 79 - 35 44 79 16 27 43
3 KONAWE 32 51 83 - 32 51 83 21 25 46
4 KOLAKA 21 36 57 - - - 21 36 57 14 26 40
5 KONAWE SELATAN 46 51 97 - 46 51 97 12 21 33
6 BOMBANA 9 22 31 9 15 24 18 37 55 7 13 20
7 WAKATOBI 7 28 35 - 7 28 35 8 20 28
8 KOLAKA UTARA 11 23 34 - 11 23 34 6 6 12
9 BUTON UTARA 9 20 29 - 9 20 29 6 18 24
10 KONAWE UTARA 18 29 47 2 2 20 29 49 10 6 16
11 KOTA KENDARI 16 77 93 - 16 77 93 10 27 37
12 KOTA BAU-BAU 8 30 38 - 8 30 38 4 21 25
- - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 236 439 675 11 15 26 247 454 701 123 236 359
1 RSUD PASARWAJO 4 7 11 - 4 7 11 -
2 RSUD RAHA 6 8 14 - 6 8 14 2 - 2
3 RSUD UNAAHA 8 11 19 - 8 11 19 -
4 RSUD KOLAKA 3 8 11 - 3 8 11 1 2 3
5 RSU ANTAM POMALAA - - - - - -
6 RSUD ANDOOLO 1 12 13 - 1 12 13 1 12 13
7 RSUD BOMBANA 8 8 16 - - - 8 8 16 - - -
8 RSUD WAKATOBI 5 10 15 - 5 10 15 - 4 4
9 RSUD DJAFAR HARUN 5 11 16 - 5 11 16 1 1
10 RSUD OHEO KONUT 4 10 14 - 4 10 14 1 1
11 RSUD BUTUR 3 1 4 - 3 1 4 - 1 1
12 RSUD ABUNAWAS 3 10 13 - 3 10 13 2 2
13 RSUD BAU-BAU 2 10 12 8 8 2 18 20 1 1
14 RSUD PROVINSI 34 44 78 - 34 44 78 4 14 18
15 RSUD JIWA 3 4 7 - 3 4 7 1 5 6
16 RSU PMI 1 1 - 1 - 1 1 1
17 RSU DR. ISMOYO - - - - - -
18 RSU BHAYANGKARA 2 2 4 - 2 2 4 1 1 2
19 RSU SANTA ANNA - - - - - -
20 RSU GRIYA HUSADA 1 1 - - 1 1 -
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU - - - - - -
22 RSIA PERMATA BUNDA - - - - - -
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH - - - - - -
RSU MURHUM - - - - - -
Rumah Bersalin Zafirah - - - - - -
RS Bersalin Hati Mulia 1 1 - 1 1 -
RS Bersalin Kasih Ibu 1 1 1 1 - 2 2 -
RS Bersalin Dewi Sartika 2 2 1 1
- - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 94 159 253 - 9 9 92 168 260 13 43 56
Sarana Kesehatan Lainnya 11 16 27 - 11 16 27 2 2
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 29,33 54,00 41,64 11,77 24,22 17,98
INSTITUSI PENDIDIKAN 17 23 40 - 17 23 40 -
Bapelkes Kendari 5 11 16 5 11 16 1 1
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA 187 337 524 - 187 337 524 33 49 82
JUMLAH (KAB/KOTA) 550 985 1.535 11 24 35 559 1.009 1.568 169 331 500

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b
termasuk D-I
TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN


PROVINSI SULAW ESI TENGGARA
TAHUN 2012

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 BUTON 4 4 8 - - 4 4 8 -
2 MUNA 2 3 5 - - 2 3 5 -
3 KONAW E - - - - - - -
4 KOLAKA 5 5 - - - - 5 5 -
5 KONAW E SELATAN 1 1 - - - 1 1 -
6 BOMBANA 1 2 3 - - 1 2 3 -
7 WAKATOBI - - - - - - -
8 KOLAKA UTARA 3 5 8 - 2 2 3 7 10 -
9 BUTON UTARA 1 1 2 - - 1 1 2 -
10 KONAW E UTARA 7 5 12 - - 7 5 12 -
11 KOTA KENDARI 1 7 8 - - 1 7 8 -
12 KOTA BAU-BAU 2 2 4 - - 2 2 4 -
- - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 21 35 56 - - - - 2 2 21 37 58 - - -
1 RSUD PASARW AJO 1 3 4 2 1 3 2 2 5 4 9 2 2
2 RSUD RAHA - - 1 1 1 - 1 2 2
3 RSUD UNAAHA 1 3 4 2 1 3 - 3 4 7 4 4
4 RSUD KOLAKA - 9 9 - 8 8 - - 17 17 3 3
5 RSU ANTAM POMALAA - - - - - - - - -
6 RSUD ANDOOLO 2 5 7 - - - 2 2 4 5 9 -
7 RSUD BOMBANA 2 2 4 - - - 2 - 2 4 2 6 1 3 4
8 RSUD W AKATOBI - 3 3 1 3 4 1 1 2 6 8 -
9 RSUD DJAFAR HARUN 3 3 2 12 14 1 1 3 15 18 1 2 3
10 RSUD OHEO KONUT - 1 1 - - - - - - - 1 1 1 1
11 RSUD BUTUR 1 2 3 2 2 - 3 2 5 2 2
12 RSUD ABUNAW AS 1 3 4 2 2 1 1 2 2 6 8 2 1 3
13 RSUD BAU-BAU 2 8 10 4 6 10 3 3 9 14 23 2 7 9
14 RSUD PROVINSI 5 12 17 3 7 10 3 2 5 11 21 32 1 8 9
15 RSUD JIW A 3 3 1 2 3 - - - 4 2 6 1 2 3
16 RSU PMI 1 1 - - - 1 - 1 1 1 2 - - -
17 RSU DR. ISMOYO 2 3 5 1 - 1 - - - 3 3 6 - -
18 RSU BHAYANGKARA - 4 4 3 1 4 - - - 3 5 8 - 1 1
19 RSU SANTA ANNA - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -
20 RSU GRIYA HUSADA - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -
21 RS BHAYANGKARA BAU-BAU - - - - - - - - - - - - - - -
22 RSIA PERMATA BUNDA - - - - - - - - - - - - - - -
23 RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH 2 - 2 - - - 4 4 6 - 6 - - -
RSU MURHUM 2 - 2 - - - - - - 2 - 2 - - -
Rumah Bersalin Zafirah - - - - - - - - - - - - - -
RS Bersalin Hati Mulia - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -
RS Bersalin Kasih Ibu - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - -
RS Bersalin Dewi Sartika 1 2 3 - - - 1 - 1 2 2 4 - - -
- - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 25 68 93 21 43 64 22 3 25 68 114 182 11 35 46
Sarana Kesehatan Lainnya 13 29 42 - - 13 29 42 -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 7,70 13,11 10,40 0,95 3,04 1,99
INSTITUSI PENDIDIKAN -
Bapelkes Kendari
DINAS KESEHATAN PROV. KAB/KOTA 2 2 1 1 - - 3 3 2 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 59 134 193 21 44 65 22 5 27 102 183 285 11 37 48

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Profil SDMK Dinkes Prov. Sultra tahun 2012
TABEL 79

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN
2012

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 357.811.609.653 93,57

a. Belanja Langsung 139.053.594.310


b. Belanja Tidak Langsung 218.758.015.343

2 APBD PROVINSI 24.595.095.400 6,43

a. Belanja Langsung 2.358.600.000 0,62


b. Belanja Tidak Langsung 22.236.495.400 5,81

3 APBN : 0,00

- Dana Dekonsentrasi 17.949.353.000 4,69


- Dana Alokasi Khusus (DAK) 73.023.604.830 19,10
- JAMKESMAS/Jampersal 15.690.970.940 4,10
- Lain-lain (sebutkan)
1. JAMKESSDA + BAHTERAMAS 3.670.199.058 0,96
2. TP (BOK + RUJUKAN) 28.619.400.000 7,48

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00

- Global Fun - TB 2.482.182.475 0,65


- Global Fun - Malaria 2.207.254.273 0,58
- Global Fun - HIV-AIDS 626.468.475 0,16
- Global Fun - Kusta 375.145.000 0,10

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 382.406.705.053 100

TOTAL APBD KAB/KOTA 357.811.609.653

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 93,57

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 165.715

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai