Anda di halaman 1dari 35

dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya Sp.

M
Ilmu Kesehatan Mata
 Definisi:
Hasil olahan tembakau yang dibungkus daun
nipah atau kertas, dihasilkan dari tanaman
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan.
 Bahan baku:
- Tembakau
- Cengkeh
- Saus  rempah dan ekstrak buah-buahan
 Rokok mengandung bahan kimia dan radikal bebas
yang dapat membahayakan kesehatan dan
karsinogenik.
 Zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok yaitu:
1. Nikotin  jantung berdebar, frekuensi jantung
meningkat, kontraksi jantung meningkat, tekanan
darah meningkat
2. Tar  hidrokarbon yang menempel pada paru-paru,
mengandung bahan-bahan karsinogen
3. Karbon monoksida (CO)  merusak lapisan
pembuluh darah, meninggalkan endapan lemak pada
dinding pembuluh darah  obstruksi pembuluh darah
 Berdasarkan bahan baku atau isi:
- Rokok Putih: daun tembakau yang diberi
saus  14-15 mg tar dan 5 mg nikotin
- Rokok Kretek: daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus  20 mg tar dan
44-45 mg nikotin.
- Rokok Klembak  daun tembakau,
cengkeh, kemenyan yang diberi saus
 Berdasarkan penggunaan filter:
- Rokok Filter  bagian pangkal terdapat gabus
- Rokok Non Filter  bagian pangkal tidak terdapat gabus

 Jenis Rokok:
- Rokok  sediaan tembakau
- Rokok Organik  tidak mengandung bahan adiktif
- Rokok Gulungan atau Lintingan
- Bidis  dihisap lebih intensif dibandingkan rokok biasa
- Kretek  40% cengkeh dan 60% tembakau
- Cerutu  tembakau
- Pipa  asap lebih basa dibandingkan asap rokok biasa 
tidak perlu hisapan langsung
- Pipa air (hookah, bhang, narghile, shisha)
 Asap rokok  asap yang dihasilkan dari
merokok  memberikan efek buruk pada
kesehatan individu perokok dan orang-orang
di sekitarnya.

 Bahan kimia yang dilepaskan dari asap rokok


 mempengaruhi mata melalui aliran darah
atau langsung pada mata.
 Ada 2 jenis asap rokok:
1. Asap mainstream  asap yang keluar dari
saringan rokok yang terbakar, atau asap yang
dihirup dan dihembuskan oleh perokok.
2. Asap sidestream  asap yang berasal dari
ujung rokok yang terbakar  asap yang
langsung berasal dari tembakau rokok yang
terbakar.
Asap ini menyumbang sekitar 80% polusi
udara dan 46 kali lebih beracun daripada asap
mainstream.
 Perokok orang yang suka merokok
 2 tipe perokok:
1. Perokok aktif
Orang tersebut merokok secara aktif
2. Perokok pasif
Orang tersebut hanya menerima asap
rokok saja, bukan melakukan aktivitas
merokok sendiri.
 Menurut Center of Disease Control (CDC),
merokok membahayakan setiap organ di
dalam tubuh:
- Paru  PPOK, kanker
- Jantung  Hipertensi, penyakit jantung
- Stroke
- Mata
- Gigi  Karies, penurunan fungsi saliva
- Sistem reproduksi  mengurangi terjadi
konsepsi, fertilitas. Pada wanita hamil, anak
yang dikandung akan mengalami penurunan
berat badan, lahir prematur, kematian janin.
 Konjungtivitis
 Katarak
 Uveitis
 Sindroma Mata Kering
 Degenerasi makula
 Graves Disease
 Strabismus
 Retinopathy of Prematurity
 Anak-anak:
- Anak-anak memang tidak merokok, tetapi
banyak yang terpapar asap rokok dari
lingkungannya. Dikenal sebagai perokok
pasif.
- Anak-anak yang menjadi perokok pasif
mendapatkan dampak negatif pada organ
mata mereka
 Strabismus
- Strabismus  kondisi dimana kedua bola
mata tidak sejajar, atau disebut juga dengan
mata juling.
- Ibu yang merokok atau terpapar asap rokok
selama kehamilan  meningkatkan resiko
melahirkan bayi strabismus 6 kali lebih besar
dibandingkan ibu yang tidak merokok atau
tidak terpapar asap rokok
 Konjungtivitis alergi
- Konjungtiva mata meradang karena
adanya alergen.
- Konjungtivitis alergi meningkat sekitar
20% pada anak yang terpapar asap rokok

Asap tembakau  mengiritasi


konjungtiva  Konjungtivitis
 Merokok  perubahan pada lapisan lipid
air mata, mengurangi sekresi air mata,
menurunkan produksi air mata, sensitivitas
kornea dan konjungtiva berkurang
 Perokok meningkatkan resiko terjadinya
katarak dua kali lebih besar dibandingkan
mereka yang tidak merokok
 Jenis katarak yang sering terjadi adalah
katarak nuklear dan subkapsular posterior.
 Zat kimia dalam asap rokok  inflamasi
atau peradangan pada traktus uvea 
Uveitis

 Paparan asap rokok  meningkatkan


resiko uveitis pada perokok dan yang
terpapar asap rokok
 Merokok  kerusakan oksidatif pada retina
dan mengurangi aliran darah dalam
jaringan mata.
 Merokok  akumulasi racun di dalam
retina, sehingga merusak fungsi dari retina.
 Studi yang telah dilakukan melaporkan
bahwa merokok memiliki resiko terjadinya
degenerasi makula 3 kali lebih besar
dibandingkan non perokok
 Berdasarkan Journal of American Medical
Association, disebutkan bahwa perokok dua kali
lipat dapat terjadi Graves disease dibandingkan
non perokok.
 Graves disease adalah penyakit autoimun
dimana kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan
menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
 Hormon tiroid  peradangan dan
pembengkakan pada jaringan lunak dan otot-
otot yang mengelilingi mata  bola mata
menonjol  Graves disease
 Racun dalam rokok  mempengaruhi
pertumbuhan janin  kelainan pada mata
janin  mata juling dan saraf mata yang
tidak berkembang sempurna
 Ibu yang merokok pada saat hamil 
kelahiran prematur  retinopathy of
prematurity
 Mengurangi atau menghilangkan
paparan asap rokok dari
lingkungan dan berhenti merokok
adalah cara yang paling efektif
untuk mencegah penyakit mata
yang terkait dengan rokok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai