2. IDEENTIFIKASI BBAHAYA
Klaasifikasi Bahaaya Produk : Cairran mudah menyala,
m Kategori 3
Bahhaya aspirasi,, Kategori 1
Korosi/iritasi kulit, Kategori 2
Tokksisitas akut, inhalasi, Kattegori 4
Karssinogenisitass, Kategori 2
Tokksisitas padaa organ sassaran spesifik (pada paaparan
berulang), Kateggori 2
Bahhaya akuatik kronis atau jjangka panjaang, Kategorii 2
Katta Sinyal : Awaas
Perrnyataan Bahaya : Bah haya Fisik
H22 26 – Cairan ddan uap mud dah menyalaa.
Bah haya Kesehattan
H3004 – Dapat menyebabkaan kematian n jika tertelaan dan
massuk ke dalam m saluran/jalaan napas.
H31 15 – Menyeb babkan iritasi kulit.
H3332 – Berbahaaya jika terhirup.
H3551 – Diduga m menyebabkaan kanker.
H3773 – Mungkkin dapat menyebabkan
m n kerusakan pada
orgaan melalui paparan yangg lama atau b berulang.
Bah haya Lingkungan
H4111 –Toksik pada ekosiistem perairan dengan n efek
berkepanjangan n.
Perrnyataan keh
hati‐hatian ncegahan
: Pen
P2002 –Jangan m menangani produk sampaai semua tin ndakan
penncegahan kesselamatan diibaca dan dip pahami.
P2110 –Jauhkaan dari panas/percikan/api teerbuka
/permukaan yan ng panas. Dillarang merokok.
P2333 – Jaga wad dah tertutup p rapat.
Solar
Bah
haya Lain pat terjadi peerpindahan arus listrik p
: Dap pada saat kegiatan
Solar
4. TIN
NDAKAN PER RTOLONGAN
N PERTAMA P PADA KECELLAKAAN
Uraaian Langkah
h:
• Kontak Maata : Jika mata menggalami iritasi atau kemeerahan, bilass mata
denngan air beersih. Apabilla gejala teersebut berlanjut,
hubbungi dokter..
• Kontak Ku ulit : Lepaskan pakaiaan dan sepaatu yang terkkontaminasi,, serta
bilas seluruh baagian tubuh yang terkontaminasi dengan
mengalir.
air m
Apaabila permu ukaan kulit mengalam mi luka, keenakan
pakaian yang beersih dan caari pertolonggan medis. A Apabila
permukaan kulit tidak mengalami luka, bersihkan n kulit
men nggunakan sabun dan air atau cairan c pembersih
tanggan.
Jika terjadi irittasi atau kemerahan,
k cari pertolongan
med dis.
Cucci pakaian yang
y terkontaminasi se ebelum digu unakan
kemmbali.
Apaabila produkk terinjeksi ke dalam kulit atau bagian
b
tubuh lainnya, ssegera hubun ngi dokter.
• Terhirup : Apaabila timbul gejala padaa saluran pe ernapasan setelah
papparan, pindaahkan korbaan dari sum mber paparan ke
temmpat dengan n udara segar pada posisi yang nyyaman
untuk bernapaas. Jika geejala berlan njut, segeraa cari
perttolongan meedis.
Apaabila korban n tidak bern napas, bersihkan jalan napas
korbban dan segeera lakukan p pernapasan buatan.
Apaabila kesulitaan bernapass terus berllanjut, pemberian
oksigen kepada korban harrus dilakukan n oleh orangg yang
mem miliki kualifikkasi.Segera ccari pertolongan medis.
• Tertelan : Bahhaya aspirasi: jangan merangsan ng muntah atau
mem mberikan ap papun melaalui mulut karena
k produk ini
dappat masuk ke k dalam paru‐paru
p dan menyeb babkan
keruusakan paru‐‐paru yang p parah.
Jika korban mengantuk atau tidak sadarkan
s dirri dan
mun ntah, miringgkan korban n ke sisi kiri
k dengan posisi
Solar
5. TIN
NDAKAN PEM MADAMAN K KEBAKARAN N
Meedia pemadaaman yang : Karbbon dioksidaa, dry chemiccal powder dan foam.
sessuai
Meedia pemadaaman yang : Air
tidaak sesuai
Bah haya Spesifikk yang
diaakibatkan baahan kimia
terrsebut
• Bahaya ledaakan dan : Pro pat menyalaa dan terbakarapabila terjadi
oduk ini dap t
kebakaran lain pannas, percikaan, nyala api
a atau su umber penyyalaan
lain
nnya (misalnya listrik
l staatis, perralatan
meekanik/elektrrik, serta perralatan elektronik lainnyaa).
Dapat terjadi ledakan akib
bat uap prodduk, baik di dalam
ruaangan, ruangg terbatas, di luar ruangan, maup pun di
saluran pembu uangan. Produk ini dap pat mengapu ung di
perrmukaan airr. Uap prod duk bersifat lebih beraat dari
udaara dan dapaat terakumulasi pada are ea rendah. A Apabila
wadah penyim mpanan produk tidak disimpan pada
temmpat yang ssejuk, wadah
h tersebut dapat
d rusak akibat
pannas atau keb bakaran.
Titiik nyala : Min n. 125.6oF attau 52oC.
Battas bahan te
erbakar : LELL 1.3%; UEL 6
6.0%
(Fla
ammability llimit)
Dekomposisi bahan : Karb
bon Monokksida, asap dan hasil pembakaran
p tidak
berrbahaya sem
mpurna lainnya. Oksida nnitrogen dan n sulfur juga dapat
terb
bentuk.
Pro
osedur pemaadaman
a. Karbon diokksida : Sem
mprotkan padda pangkal api searah deengan angin.
b. Dry chemica
al powder : Sem
mprotkan pad
da pangkal api searah deengan angin.
Solar
Solar
7. PENNANGANAN DAN PENYIMPANAN
Lanngkah‐langkaah : Men nyebabkan eefek yang serius jika tersserap melalui kulit.
pen ncegahan unntuk Hind dari agar uap atau misst tidak terrisap oleh saluran
pen nanganan yaang aman nappas.
Wad dah yang dapat
d dipin
ndah yang digunakan untuk
men nyimpan harrus diletakkaan di tanah dan nozzle harus
selaalu kontak dengan waadah ketika pengisian untuk
men ncegah timbulnya listrik statis.
Kon ndisi untuk p
penyimpanaan : Unttuk penyim mpanan di dalam ruangan harus
yanng aman dan n mem mperhatikan n sistem venttilasi.
inkkompatibilitaas Pennyimpanan di d tangki timbun haruss memperhatikan
perssyaratan sesuai dengan kklasifikasinyaa.
Uapp yang mud dah terbakar dapat terrbentuk walaupun
disimpan pada temperatur di bawah titik nyala. Jauhkan
darii bahan‐bahaan yang mud dah terbakar.
Temmpat penyiimpanan harus h di “grounding”
“ dan
“bonding” sertaa dilengkapi d dengan presssure vacuum m valve
dann flame arresster.
Jauhhkan dari baahan yang mudah terbakkar, api, listrik atau
sum
mber panas laainnya.
Berikan tanda “Dilarang Meerokok” atau “Jauhkan daari Api
Terbbuka”.
Solar
9. SIFAT FISIK DAN KIMIA
Karrakteristik Hasil Uji
H
Orgganoleptik (b bentuk fisik, warna, dll) : Cair, jernih,
C dan terang
d
Bau u : Diesel
D
Ammbang bau : Tidak tersed
T ia
pH : Tidak tersed
T ia
Titik lebur/titikk beku : Tidak dapat d
T diaplikasikan
n
o
Titik didih/ rentang didih : 200‐370
2 C
Sifaat mudah me enyala : Cairan muda
C ah menyala
o
Titik nyala : Min. 52
M C
Lajuu penguapan n : Tidak tersed
T ia
Nilaai batas flam
mabilitas tere endah/tertin
nggi dan batas : LEL 1.3%; UE
L EL 6.0%
ledakan
Tekkanan uap : Tidak tersed
T ia
Rap pat (densitass) uap : Tidak tersed
T ia
Kerrapatan (den nsitas) relatiff : Tidak tersed
T ia
Kelarutan
• Kelarutan dalam air : Tidak larut
T
• Kelarutan dalam pelarrut lain : Tidak tersed
T ia
Koeefisien partissi (n‐oktanoll/air) : Tidak tersed
T ia
Suhhu dapat me embakar sendiri (auto‐ig gnition : 2 oC
260
tem
mperature)
Suhhu penguraiaan : Tidak tersed
T ia
2
Kekkentalan (visskositas) : 2.0 ‐ 4.5 mm
2 /det (pada 40oC)
10. STAABILITAS DAN REAKTIVITTAS
Reaaktivitas : Tidaak reaktif seccara kimia.
Staabilitas Kimiaa : Stab bil pada kond disi normal.
Reaaksi berbahaaya yang : Tidaak terjadi reaksi
r berbaahaya apabila ditangan
ni dan
muungkin dibaw wah kondisi disimpan sesuaii dengan ketentuan yangg berlaku.
speesifik atau khhusus
Kon ndisi yang haarus dihindaari : Pan
nas, percikann api, nyala m maupun kon ndisi dimana dapat
terb
bentuk listrik statis. Ceegah terbentuknya akum
mulasi
uap
p.
Maaterial yang ttidak : Halo
ogen, asam kkuat, basa, d dan oksidator kuat.
kom
mpatibel
Pro
oduk berbah haya hasil : Karb
bon monokssida.
dekkomposisi
11. INFFORMASI TOOKSIKOLOGI
Uraaian lengkap
p dan komprrehensif tenttang efek tokksikologi/keesehatan
• Toksisitas akut : Hassil toksikologgi akut menunjukkan tid
dak ada pen
ngaruh
Solar
Solar
Solar
Solar
16. INFFORMASI LAIIN
Tannggal pembu
uatan LDK : Junii 2007
Tan
nggal revisi LLDK : Marret 2017
Solar
Sangkalaan
Solar