Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu
protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses
metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel.
Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari
kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama
bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari
satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.
Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang
merah sangatlah kompleks.
Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari
lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat tertentu saja yang bisa
keluar masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral (K, Cl dan Ca) sedangkan
zat-zat lain harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.
Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah
mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Nukleus
- Membran inti
- Sklereid
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
Dinding Sel,
berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras
dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian
luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun
dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa,
dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
Membran Inti,
terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam
(membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar
membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan
membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada
membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar
membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan
membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.
Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan
membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti
bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini,
antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju
inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama
dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan
ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
Sklereid,
merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan
berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan
tunggal atau berkelompok kecil diantara sel- sel lain.