Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGAMATAN

PADA SEL BAWANG MERAH DAN SEL GABUS

KELOMPOK 4 :

NITA MESA

KELAS : XI MIPA 3

SMA NEGERI 1 CINIRU


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, serta kenikmatan jasmani dan rohani kepada kita semua, sehingga penulis
dapat melaksanakan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Dan penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Praktikum mata Pejaran Biologi
tentang “struktur sel gabus dan sel bawang merah

Laporan ini salah satu tugas yang diberikan oleh guru pengajar biologi SMAN 1 CINIRU ibu
Ratih pujasari S.Pd, sebagai tanda bukti dari Praktikum yang telah dilaksanakan. Dan
penulis berharap, mudah-mudahan laporan ini dapat diterima dan menjadi pertimbangan
bagi saya.

Demikianlah, semoga Laporan Praktikum ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Metode Percobaan

1.3 Tujuan Praktikum

1.4 Landasan Teori

BAB II METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan

2.2 Cara Kerja :

A. Cara kerja mengamati sel Gabus


B. Cara kerja mengamati sel bawang merah

BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1 Hasil Pengamatan

A. Gambar sel bawang merah


B. Gambar sel gabus

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 sel gabus dan sel bawang merah

4.2 Bagian sel yang terlihat dari sel gabus dan sel bawang

merah

4.3 Persamaan dan perbedaan sel gabus dan sel bawang merah

4.4 Inti dari sel gabus dan sel bawang merah

4.5 Ukuran inti sel jika dibanding dengan ukuran selnya

4.6 Kesimpulan dari hasil pengamatan sel gabus dan sel bawang merah

4.7 Pertanyaan serta jawaban

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

5.2 Saran-Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Biologi adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada hasil pengamatan atau observasi.
Dalam percobaan ini akan dilakukan uji coba penelitian sel bawang merah dan sel gabus.
Pengamatan sel bawang merah dan sel gabus dengan menggunakan mikroskop. Dengan
meletakkan sel gabus dan sel bawang merah keatas kaca objek dan kaca cover glasis
kemudian diletakkan kemeja mikroskop untuk diteliti tentang keadaan sel bawang merah
dan sel gabus.

Semua makhluk hidup dari yang terkecil sampai yang terbesar tersusun dari sel. Makhluk
hidup ada yang hanya terdiri satu sel, ada pula tersusun banyak sel. Sel dapat dikatakan
sebagai unit atau kesatuan dasar kehidupan. Apabila kita menelusuri secara hierarkhi,
tampak bahwa sekelompok sel yang sama bentuk dan fungsinya akan membentuk jaringan,
sekelompok jaringan membentuk organ, dan kelompok organ menyusun makhluk hidup.
Sel-sel dapat berbeda dalam bentuk, ukuran, dan fungsi, tetapi secara struktur semua sel
sama.

Walaupun ada sel yang dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop, tetapi pada umumnya
berukuran mikroskopis, dan sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan. Karena hamper
semua sel sangat kecil, penemuan dan penelitian tentang sel tidak dapat tejadi sampai
ditemukannya lensa dan mikroskop.

Pada makhluk hidup multiseluler yang besar ukuran diameter selnya rata-rata dapat
mencapai 10 mikron (0,01 mm), sel bakteri yang berukuran diameter + 0,4 mikron
merupakan batas ukuran yang dapat terlihat dengan mikroskop biasa. Sel dengan ukuran
yang sangat kecil dapat terlihat dengan bantuan mikroskop electron.

Awal abad 17 banyak alat mulai memperlihatkan bahwa makhluk hidup mempunyai
struktur yang pasti. Seorang ahli bangsa inggris bernama Robert Hooke mengamati adanya
rongga-rongga kecil berisi udara. Rongga udara tersebut diberi nama sel. Sejak saat itu
penelitian tentang sel terus berkembang sehingga arti sel bergeser dari ruang kosong
menjadi satuan protoplasma yang hidup.
Pada tahun 1838, seorang ahli botani jerman bernama Matthias Schleiden mengemukakan
bahwa tumbuhan merupakan sekumpulan sel. Tahun berikutnya Theodor Schwann
seorang ahli zoologi mengembangkan pendapat Scheleiden. Ia mengemukakan bahwa
semua makhluk hidup tersusun dari sel-sel dan hasil yang dikeluarkan sel-sel tersebut.

1.2 Metode Percobaan

 Dengan metode praktikum langsung


 Dengan metode penelitian ilmiah
 Dengan metode kerja kelompok

1.3 Tujuan Praktikum


Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :

 Mengamati struktur sel tumbuhan dan sel gabus


 Membandingkan struktur sel hidup
 Membedakan struktur sel tumbuhan

1.4 Landasan Teori

 Berlandaskan kepada penelitian secara ilmiah


 Berlandaskan rasa ingin tahu dan membuktikan dengan gambar tentang struktur sel
hewan dan sel tumbuhan
 Berlandaskan rasa ingin tahu tentang sel gabus dan sel bawang merah

BAB II
METODELOGI
2.1 Alat dan Bahan
 Alat :
 Mikroskop
 Kaca preparat
 Kaca penutup (cover glass)
 Pipet tetes
 Pinset
 Silet
 Tusuk gigi
 Kertas tissu
 Bahan :
 Jaringan gabus kitela pohon (manihot utilisima)
 Umbi lapis Bawang merah (allium cepa )
 Air (aquades)
2.2 CARA KERJA
A. .Pengamatan sel tubumbuhan (bawang merah)
1. Sayatlah bawang merah dengn silet secara hati hati,ambilah bagian tipis yang
transparan pada prmukaan dalam bawang merah dengan tusuk gigi masukan
kedalam larutan metilen blue.
2. Amati di bawah mikrosop dan gambar hasil pengamatan anda .
3. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan kajian pustaka atau gambar hasil
pengamatan mikroskop electron.
B. . Pengamatan sel gabus
1. Sayatlah jaringan gabus pada kitela pohon yang sudah kering dengan silet secara
hati hati pilihlah bagian yang paling tipis dan tetesilah dengan sediit air
2. Amati di bawa mikoskop dan gambar hasil pengamatan anda
3. Bandingkan hasil pengmatan anda dengan kajian pustaka atau gambar asil
pengamatan mikroskop elektron

BAB III
HASIL PENGAMATAN
1.HASIL PENGAMATAN SEL BAWANG
2.PENGAMATAN PADA SEL GABUS
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sel Gabus Dan Sel Bawang Merah

Sel bawang merah dan sel gabus diletakkan diatas kaca objek, lalu diteeskan air .
Caranya sel gabus diiris setipis mungkin dengan mengarahkan sayatan kearah posisi
badan, setelah mendapatkan sel gabus dan sel bawang merah yang paling tipis, lalu
diletakkan dikaca objek diteteskan air lalu ditutup dengan kaca objek yang kecil lalu
diletakkan dimikroskop yang bentuk ukurannya 40x10 atau 10x10.

Ternyata diantara ukuran sel gabus berbeda bentuk selnya bila diletakkan pada ukuran
40x10 dan 10x10. pada ukuran 40x10 ini kami dapat melihat dan mengamati bentuk sel
gabus seperti persegi panjang yang lancip, sedangkan pada ukuran 10x10 itu berbentuk
seperti segi enam yang membentuk sarang(gantungan) atau pori-pori lebah.

Sedangkan pada sel bawang merah yang berukuran 40x10, bentuknya seperti garis-
garis panjang yang ada rongga (seperti selang paralon) dan terdapat inti. Sedangkan sek
bawang merah yang berukuran 10x10 yaitu bentuknya seperti susunan bata pada rumah
dan disusunan itu terdapat suatu inti selnya.

4.2 Bagian sel yang terlihat dari pengamatan sel gabus dan sel bawang merah

 Membran Sel

Semua sel diselaputi oleh selaput yang amat tipis yang dikenal sebagai membran sel atau
membran plasma. Membaran sel bersifat selektif permeable yang berarti dapat dilalui oleh
air dan zat-zat tertentu. Selaput atau membran sel ini tersusun dari phospo-lipid dan
kolesterol yang merupakan 20-40% dari seluruh selaput, dan sisanya terdiri atas protein.

 Sitoplasma

Subtansi sel yang terletak diluar inti merupakan bahan kental yang kompleks dikenal
sebagai sitoplasma. Didalam sitoplasma ini dapat kita temukan adanya organel berupa
granula atau filamen.
4.3 Persamaan dan perbedaan sel gabus dan sel bawang merah.
Tabel 1.1 Persamaan Dari Sel Gabus Dan Sel Bawang Merah

Sel gabus Sel bawang merah

mempunyai membran sel Mempunyai membran sel

Mempunyai sitoplasma Mempunyai sitoplasma

Mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel

Tabel 1.2 Perbedaan Dari Sel Gabus Dan Sel Bawang Merah

Sel gabus Sel bawang merah

 Sel gabus pada ukuran  Sel bawang merah pada


40x10 dan 10x10 tidak ukuran 40x10 dan 10x10
memiliki inti sel memiliki inti sel
 Bentuknya persegi panjang  Bentuk selnya seperti
lancip dan segi enam garis-garis panjang yang
ada rongganya (seperti
selang paralon) dan seperti
susunan bata pada rumah.

4.4 Inti dari kedua sel gabus dan sel bawang merah.

Dari kedua sel tersebut yang mempunyai inti sel itu adalah sel bawang merah, sedangkan
sel gabus tidak memiliki inti sel.

4.5 Ukuran inti sel jika dibandingkan dengan ukuran selnya.

Ukuran inti sel bila dibandingkan dengan ukuran selnya adalah sangat kecil tidak dapat
dilihat dengan mata, kecuali dapat dilihat dengan menggunakan alat yang disebut
Mikroskop.

4.6 Kesimpulan dari hasil pengamatan sel gabus dan sel bawang merah

 Sel gabus dengan sel bawang merah ada perbedaan,baik dari bentuk selnya maupun
dari
intinya.
 Bentuk dari sel gabus adalah segi enam dan persegi panjang lancip, sedangkan sel
bawang
merah mempunyai inti dan bentuknya seperti susunan bata, garias-garis panjang
yang ada rongganya.

4.7 Pertanyaan dan jawaban

1. .Bagian bagian sel apa sajakah yang dpat anda amati ?


Jawaban : Bagian sel yang dapat kami amati diantaranya adalah membrane sel dan
sitoplasma seperti apa yang telah dijelaskan di atas.
2. Karena umumnya sel manusia memiliki kesamaan dengan sel hewan ,menurut anda
apa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan ?
Jawaban :

Gambar Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

No Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan

1 Ukuran Lebih kecil Lebih besar

2 Lisosom Ada Tidak ada

3 Plastida Tidak ada Ada berupa kloroplas

4 Dinding sel Tidak ada Ada

5 Sentrosom Ada Tidak ada

6 Bentuk Tidak tetap Tetap

7 Vakuola Tidak ada (atau ukurannya kecil) Ada dan besar

3. Apakah ada perbedan struktur antara sel hidup dn sel mati?


Jawaban :
1.Pada sel hidup (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel
epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai
inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya
seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang
merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi
vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu
memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada
bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah
mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang
merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel
pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi
kelangsungan hidup.
2. Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti
segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel gabus tidak
memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati
hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak
berperan bagi kehidupan.
4. Manakah yang dsebut sel hidup dan manakah yang disebut sel mati ?
Jawaban :
1.Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi
lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel gabus tidak memiliki isi,
tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya
terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan
bagi kehidupan.
2. Bawang merah
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati
disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati
karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur
yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam
perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi
tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati
secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke
daun. Bawang merah Aliumcepa
Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang
disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Selain
itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel/jaringan
berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritrin,
bagi saya hal tersebut masih kurang jelas, karena pigmen fikoeritrin biasanya
terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain; fikosantin, fikobilindll, mungkin saja
pigmen tersebut adalah golongan karotenoid).
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan
dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil
metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati hanya berpa ruang
kosong yang dibatasi oleh dinding sel.

5. Mengapa sel disebut sebagai unit terkecil struktual dan fungsional ?


Jawaban :
karena di dalam setiap sel memiliki bagian bagian yang terstruktur dengan baik
sebagai penyusun tubuh mahluk hidup,dan memiliki fungsi yang berbeda beda dan
sebagai pewarisan sifat.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan praktikum ini,kami dapat menyimpulkan :

 Saya dapat memahami bagian dari sel bawang mera dan sel gabus
 Saya dapat membedakan sel gabus dan sel bawang merah.
 Saya dapat menjelaskan perbedaan kedua sel tersebut.
 Dan mengethu perbedaan selmati an sel hidup.

5.2 Saran-Saran

Penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

Supaya sel gabus dan sel bawang merah dapat kita teliti dengan jelas, dari bagian-bagian
yang ada pada sel hewan dan sel tumbuhan, peralatan dalam laboratoriumnya harus lebih
lengkap lagi, karena sarana dan prasarana yang ada,siswa dapat melakukan praktikum
dengan sungguh-sungguh, dan insyaAllah hasil yang diperoleh dari praktikum yang telah
dilakukan, data hasil pengamatannya benar-benar akurat.

Anda mungkin juga menyukai