PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cholera umumnya merupakan penyakit yang menyebar karna sanitasi yang
buruk yang menyebabkan kontaminasi sumber air. Cara ini jelas merupakan
di Amerika selatan. Fasilitas ssanitasi yang baik dieropa dan amerika serikat
muncul karna kerang yang diambil dari perairan pantai yang tercemar oleh kotoran,
dimakan mentah. Cholera dapat juga ditularkan oleh kerang yang dipanen dari air
tindakan pada epitel mukosa bertanggung jawab atas diare karakteristik penyakit
kolera. Dalam masnifestasi exterm, kolera adalah salah satu penyakit fatal cepat
paling dikenal seseorang yang sehat dapat menjadi hipotensi satu jam setelah
timbulnya gejala dan mungkin meninggal dalam waktu 2-3 jam jika pengobatan tidak
disediakan lebih umum, penyakit ini berlangsung dari bangku cair pertama yang
mengejutkan di 4-12 jam, dengan kematian berikut dalam 18 jam untuk beberapa hari.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definsi
Penyakit kolera adalah penyakit yang menginfeksi saluran usus bersifat akut
yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh
(diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam
waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada
kondisi dehidrasi. Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut
kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan
membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk
cholerae yang menyebabkan kolera. Vibrio cholera serogrup O139, sebuah Vibrio
cholerae serogrup O1 non-bakteri, adalah penyebab lain dari kolera. Ada sekitar
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu
belum merasakan keluhan berarti. Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka
tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan
akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yang dialami. Akan tetapi pada
penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan,
1. Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
2. Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan
putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti
3. Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan
5. Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah
6. Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
7. Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-
tandanya seperti: detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung,
hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti
1. Seseorang bisa mendapatkan kolera dengan minum air atau makan makanan
2. Vibrio cholerae juga dapat hidup dalam lingkungan payau (air asin) sungai
dan perairan pesisir. Ketika dimakan mentah, kerang telah menjadi sumber
kolera setelah makan kerang mentah atau kurang matang dari Teluk Meksiko.
3. Karena Vibrio tidak mungkin menyebar langsung dari satu orang ke orang
lain, kontak biasa dengan penderita tidak risiko untuk menjadi sakit.
4. Setelah Vibrio cholerae yang tertelan, bakteri perjalanan ke usus kecil di mana
mereka mulai berkembang biak. Penyebab utama diare berair, gejala kolera
banyak Vibrio cholerae. Jumlah yang dibutuhkan menurun pada mereka yang
menggunakan antasida (atau siapa yang baru saja dimakan makan), ketika
6. Penyakit dapat menyebar lebih lanjut jika orang yang terinfeksi mulai
menggunakan sumber air kotor untuk membersihkan diri mereka sendiri dan
Adapun cara penularannya yaitu, masuk melalui makanan atau air minum yang
terkontaminasi secara langsung atau tidak langsung oleh tinja atau muntahan dari
orang yang terinfeksi. El Tor dan O139 dapat bertahan di air dalam jangka waktu
yang lama. Pada saat wabah El Tor sekala besar terjadi di Amerika Latin pada tahun
1991, penularan yang cepat dari kolera terjadi melalui air yang tercemar karena sistem
PAM perkotaan yang tidak baik, air permukaan yang tercemar, sistem penyimpanan
air di rumah tangga yang kurang baik. Makanan dan minuman pada saat itu di olah
dengan air yang tercemar dan di jual oleh pedagang kaki lima, bahkan es dan air
minum yang di kemaspun juga tercemar oleh vibrio cholerae. Biji-bijian yang
dimasak dengan saus pada saat wabah itu terbukti berperan sebagai media penularan
kolera. vibrioibrio cholerae yang di bawa oleh penjamah makanan dapat mencemari
salah satu dari jenis makanan yang di sebutkan di atas yang apabila tidak di simpan
dalam lemari es dalam suhu yang tepat, dapat meningkatkan jumlah kuman berlipat
ganda dalam waktu 8-12 jam. Sayuran dan buah-buahan yang dicuci dan di basahi
dengan air limbah yang tidak di olah, juga menjadi media penularan.
Terjadinya wabah maupun munculnya kasus sporadis sering di sebabkan oleh karena
mengkonsumsi seafood mentah atau setengah matang. Air yang tercemar sering
berperan sebagai media penularan seperti yang terjadi pada KLB di Guam, Kiribati,
Portugal, Itali dan Ekuador. Pada kejadian lain, seperti di AS, kasus sporadis kolera
justru timbul karena mengkonsumsi seafood mentah atau setengah matang yang
Sebagai contoh Kasus kolera yang muncul di Louisiana dan Texas menyerang orang-
orang yang mengkonsumsi kerang yang di ambil dari pantai dan muara sungai yang
di ketahui sebagai reservoir alami dari vibrio cholera O1 serotipe Inaba, muara sungai
yang tidak terkontaminasi oleh air limbah. Kolera klinis di daerah endemis biasanya
segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah
awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi
penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya
adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian
Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera
ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat