Anda di halaman 1dari 15

Mengapa harus belajar termokimia ?

Ada banyak alasan penting bagi kita untuk belajar termokimia, Banyak hal didunia ini
adalah hasil dari transfer energi panas (kalor), salah satu contohnya adalah ahli
biokimia mempelajari termokimia untuk memahami bioenergitika. Sedangkan ahli
teknik kimia menerapkan termokimia untuk merancang hasil produksi pertanian.

Contohnya dalam kehidupan sehari-hari. kekuatan kendaraan yang kita kendarai


seperti mobil maupun motor, diperoleh dari mesin yang energinya dikonversikan
kedalam reaksi kimia di dalam alat. Dalam pembakaran tersebut, jika kita bisa
membuat proses pembakarannya lebih efisisen, seperti dengan mempermudah proses
pembakaran, atau membuat proses pembakaran menjadi lebih bersih dengan
menggunakan sedikit bahan bakar, tentunya kita dapat mengurangi dampak
pemanasan global. Dengan memahami termokimia, para ahli bisa mengolah bahan
bakar yang pembakarannya bersih dan ramah lingkungan.

Contoh lain apabila kita membandingkan energi kalor yang dilepaskan oleh kayu bakar,
minyak tanah dan gas LPG. Ternyata dari hasil perhitungan energi kalor yang
dilepaskan per satuan rupiah, diketahui gas LPG menghasilkan energi terbesar dengan
harga yang sama dibanding sumber energi lainnya.

antong Penyeka (Aplikasi termokimia)

Pada pertandingan sepakbola kadang-kadang terjadi


cedera pada pemain. Pada saat itulah, petugas kesehatan
tim masuk ke lapangan dan menyeka bagian yang sakit
dengan kantong penyeka (kompres) portabel. kantong
penyeka portabel digunakan untuk mengantisipasi
terjadinya kram atau terkilir. Cara kerja kantong penyeka
tersebut adalah dengan memanfaatkan reaksi eksoterm
dan eksoterm secara langsung. Kantung Penyeka portable
sendiri ada dua macam yaitu cold pack (kantong penyeka
dingin) dan (kantong penyeka panas) hot pack.

1. Cold pack
berupa kantong plastic dua lapis. Bagian dalam kantong
berisi serbuk ammonium nitrat dan bagian luar yang
mudah pecah berisi air. Ketika bungkusan dipijat, maka
kantong plastic berisi air akan pecah, dengan sedikit
pengocokan ammonium sulfat akan larut dalam air.
Reaksi pelarutan ammonium sulfat merupakan reaksi
endoterm yang ditandai dengan penurunan temperature.
Secara termokimia, penurunan temperature pada cold
pack yang mengandung 120 gram Kristal ammonium
nitrat (Mr = 80) dan 500 mL air dapat dihitung sebdagai
berikut.
NH4NO3 = 120 gr = 120/80 = 1.5 mol
Total kalor diserap = 1,5 Mol X 26 Kj/Mol = 39 Kj = 39000
J
Jika Q = m × c × ∆T 39000 = 500 × 42 × ∆T ∆T = 18,6 oC
Jadi, suhu larutan akan turun sebesar 18,6 oC.
Kantung dingin yang berisi amonium nitrat tidak dapat
didaur ulang (sekali pakai), sebab larutan amonium nitrat
suka dikristalkan kembali, selain itu harga amonium nitrat
relative murah.

2. Hot pack

berisi natrium tiosulfat cair serta bentuk Kristal induk


yang berada di pojok kemasan. Apabila induk Kristal
ditekan akan terjadi kristalisasi pada natrium tiosulfat
cair. Natrium tiosulfat bertahan dalam kondisi cair di
bawah titik bekunya (480C), fenomena ini disebut
keadaan super dingin kondisi itu (super-cold). Pada
kondisi itu apabila ada sedikit saja Kristal Na2S2O3 akan
diikuti oleh pengkristalan seluruh Na2S2O3 cair. Proses
kristalisasi ini merupakan reaksi eksoterm dengan
kenaikan temperature sampai 48 oC. kantung ini dapat
dipakai ulang dengan memanaskan packing pada air
hangat hingga natrium tiosulfat akan mencair kembali.
Kantung penyeka panas portabel yang lain berisi serbuk
besi dan garam dapur serta gas oksigen. Kantong jenis ini
berupa kantong plastic yang sangat kuat agar tidak ada gas
oksigen yang bocor serta dapat menahan tekanan gas
oksigen.

Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan
reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan
sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau
dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan
batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan
kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar
gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak. Dan melalui
urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita
perlukan untuk tubuh agar berfungsi. Hampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau
dikeluarkan.

Termokimia membahas hubungan antara kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses
yang berhubungan dengan reaksi kimia. Dalam praktiknya termokimia lebih banyak berhubungan
dengan pengukuran kalor yang menyertai kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan
perubahan struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan struktur kristal. Untuk mempelajari
perubahan kalor dari suatu proses perlu kiranya dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan energi
apa saja yang dimiliki oleh suatu zat, bagaimana energi tersebut berubah, bagaimana mengukur
perubahan energi tersebut, serta bagaimana pula hubungannya dengan struktur zat.

Dengan kajian-kajian yang dilakukan mengenai pengaplikasian termokimia dalam kehidupan


sehari-hari. Dan untuk menguraikan permasalahan tersebut lebih detail lagi, penulis mencoba membuat
makalah yang isinya membahas tentang “Aplikasi Termokimia Dalam Kehidupan Sehari-hari”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan diatas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut.

1) Apa manfaat termokimia?

2) Bagaimana cara kerja termokimia didalam buli-buli (kantong air panas)?

3) Bagaimana penerapan termokimia dalam kabin mobil?

4) Jelaskan kelemahan termokimia!

5) Apa yang dimaksud dengan entalpi?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas dan hasil penelitian, penulis mempunyai beberapa tujuan
yang ingin dicapai. Adapun tujuannya sebagai berikut.

1) Dapat menjelaskan manfaat termokimia.

2) Dapat menjelaskan cara kerja termokimia didalam buli-buli (kantong air panas)

3) Dapat menjelaskan penerapan termokimia dalam kabin mobil.

4) Dapat menjelaskan kelemahan termokimia.

5) Dapat menjelaskan entalpi.

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut.

1) Manfaat Umum
Makalah hasil pengkajian penulis ini dapat menunjang materi pembelajaran dan dapat dijadikan
bahan baku referensi pembelajaran.
2) Manfaat Khusus
Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta dapat melatih penulis untuk
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan lebih telaten dalam mencari dan mengumpulkan sumber dan
informasi selama melakukan pengkajian.

3) Manfaat untuk penulis yang akan datang


Makalah hasil pengkajian sebelumnya dapat dijadikan bahan referensi sumber untuk pembuatan
makalah selanjutnya dan dapat memberi gambaran dalam pengkajian yang akan dilakukannya.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Subjek Penulisan


Subjek Penulisan adalah kajian tentang aplikasi termokimia dalam kehidupan sehari-hari, yang
pengambilan datanya diambil dari berbagai buku yang berisi tentang aplikasi termokimia dalam
kehidupan sehari-hari dan dari berbagai sumber lainnya.

1.5.2 Prosedur Penulisan


Prosedur penulisan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menentukan sumber-sumber yang akan dijadikan referensi pembuatan makalah.


2) Mengidentifikasi aplikasi termokimia dalam kehidupan sehari-hari.
3) Menyusun semua informasi yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.
BAB II
APLIKASI TERMOKIMIA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

2.1 Manfaat Termokimia


Manfaat positif dari termokimia, yaitu:

a) Dapat mempelajari suatu bentuk energi yang dibutuhkan oleh manusia untuk bergerak dalam bentuk
energi kinetik dan tambahan-tambahan dalam melakukan proses fotosintesis yang membutuhkan eergi
dari sinar matahari.
b) Dapat mempelajari suatu sistem atau bagian alam semasta yang menjadi objek penelitian serta
lingkungan atau bagian alam semesta yang berinteraksi dengan satu sistem.

2.2 Cara Kerja Termokimia didalam Buli-buli


Prinsip kerja pada buli-buli (kantong air) ini sama halnya seperti prinsip kerja termokimia pada
termos tempat penyimpanan air panas. Buli-buli biasanya digunakan untuk mengompres. Cairan yang
dimasukan kedalam buli-buli ini biasanya H2O bersuhu tinggi (panas) atau H2O bersuhu rendah (dingin).

Air yang dimasukan kedalam buli-buli biasanya bersuhu 36̊ C sampai 38̊ C jika panas. Buli-buli ini
biasanya dipergunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit perut, gigi, keram dan pegal dibagian otot
kaki.

Secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli kedalam tubuh sehingga akan
menyebabkan pelebaran pembuluh darah, sehingga akan terjadi penurunan ketegangan otot. Kompres
ini dilakukan dengan menggunakan buli-buli panas yang dibungkus dengan kain, dengan suhu berkisar
antara 36̊ C sampai 38̊ C yang ditempelkan pada sisi kanan atau sisi kiri pada bagian tubuh yang dirasa
sakit atau pegal akibat ketegangan otot.

Air panas yang ada didalam buli-buli ini harus diganti secara berkala sekitar tiap 5 menit sekali.
Supaya suhu buli-buli dapat bertahan (tetap). Hal seperti ini dapat kita sebut dengan reaksi eksoterm,
karena suhu di luar buli-buli serta merta mempengaruhi keadaan suhu didalam buli-buli. Yang pada
akhirnya mengakibatkan suhu buli-buli menurun, karena suhu diluar buli-buli lebih rendah daripada
suhu yang ada didalam buli-buli.

2.3 Penerapan Termokimia dalam Kabin Mobil


Jika anda seorang yang mengendarai mobil silakan buka jendela setelah anda masuk mobil dan
jangan terburu-buru menyalakan AC. Hal ini dilakukan agar udara yang ada di dalam mobil bisa segera
keluar dan tergantikan dengan udara yang lebih segar. Ternyata udara yang ada di dalam mobil (saat
diparkir) mengandung Benzene/Bensol. Dari manakah Benzene ini berasal?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh UC; dashboard mobil, sofa, air
freshener akan memancarkan Benzene, hal ini bisa disebabkan oleh suhu
ruangan yang meninggi.

a) Penerapan termokimia dalam kabin

Tingkat Benzene yang dapat diterima dalam ruangan adalah 50mg per sqft. Sebuah mobil yg
parkir di ruangan dengan jendela tertutup akan berisi 400-800mg dari Benzene. Jika parkir di luar rumah
di bawah sinar matahari pada suhu di atas 60̊ F, tingkat Benzene berjalan sampai 2000-4000mg, 40kali
dengan tingkat yang dapat diterima. Orang-orang di dalam mobil pasti akan menyedot kelebihan jumlah
toksin (racun).

b) Bahaya Benzene

Jika korban menghirup toksin ini pada high level benzene dapat mengakibatkan kematian,
sedangkan menghirup low level benzene dapat menyebabkan kantuk, pusing, mempercepat denyut
jantung, sakit kepala, tremors, kebingungan, dan ketidaksadaran.

Long term efeknya bisa menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang dan dapat menyebabkan
penurunan sel darah merah, yang mengarah ke anemia. Hal ini juga dapat menyebabkan perdarahan
yang berlebihan dan menurunkan sistem kekebalan, meningkatkan kesempatan infeksi, menyebabkan
leukemia dan lainnya yang terkait dengan kanker darah dan pra-kanker dari darah.
Benzene adalah toksin yang menyerang hati, ginjal, paru-paru, jantung dan otak dan dapat
menyebabkan kerusakan kromosonal. Saat ini sedang diadakan penelitian tentang pengaruh benzene
terhadap tingkat kesuburan pria dan wanita.

Benzene adalah racun yang berbahaya karena tubuh kita kesulitan untuk
mengeluarkan jenis racun ini. Karena itu sangat disarankan agar anda membuka jendela dan pintu untuk
memberikan waktu pada udara yang ada di dalam agar keluar sebelum Anda masuk.

2.4 Kelemahan Termokimia


Kelemahannya yaitu jika seseorang semakin mempelajari energi ini dalam skala yang lebih besar
dan mendalam maka orang tersebut ditakutkan dapat menjadi ancaman sebagai sumber kehancuran
dunia. Karena ilmu tentang termokimia ini bila kita kaji lebih dalam lagi, kita akan menemukan hal-hal
yang dapat merubah dunia ini ke dalam kehancuran.

Contohnya mempelajari energi nuklir.

2.5 Entalpi
Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi yang dimiliki dari suatu materi atau zat
yang mempunyai isi kalor tertentu, dengan simbol (H) yang berasal dari bahasa Yunani “Enthalpein”
yang berarti menghangatkan.

Besarnya entalpi (H) dari suatu zat tidak dapat diukur, akan tetapi perubahan entalpi (∆H) yang
dapat ditentukan, yaitu perubahan kalor yang terjadi dalam suatu reaksi kimia. Dengan demikian,
besarnya entalpi dari suatu zat hanya bisa diketahui dari perubahannya.

a) Perubahan Entalpi (∆H)


Entalpi dari suatu materi tidak dapat dihitung, sedangkan yang dapat dihitung adalah perubahan
entalpinya. Istilah perubahan entalpi merujuk pada perubahan kalor selama suatu proses yang dilakukan
pada suatu tekanan yang konstan.

Ada dua macam perubahan entalpi, yaitu:


1) Reaksi eksoterm (penurunan entalpi)
Yaitu terjadi perubahan panas dari sistem ke lingkungan, sehingga suhu lingkungan akan naik,
sehingga ∆H berharga negatif (-).

A= H dari pereaksi

B= H dari zat hasil

Hpereaksi > Hzat hasil atau HA > HB

Sehingga: ∆H = Hzat hasil - Hpereaksi= HB – HA

2) Reaksi endoterm (kanaikan entalpi)


Yaitu perpindahan panas dari lingkungan kedalam sistem, sehingga suhu lengkungan akan turun,
sehingga ∆H berharga pisotif (+).

Reaksi eksoterm terlihat bahwa kalor dibebaskan dalam reaksi yang ditunjukkan oleh produk/hasil reaksi
yang mempunyai kalor/entalpi yang lebih rendah dari pada pereaksi.

Reaksi endoterm terlihat dari hasil reaksi yang mempunyai kalor yang lebih tinggi dari pada pereaksi.

b) Jenis-jenis perubahan entalpi standar (∆Ho)


Jenis perubahan entalpi yang dialami oleh suatu zat kimia bergantung pada jenis
reaksi/perubahan yang terjadi pada zat kimia tersebut. Jadi, Perubahan entalpi standar adalah
perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi yang berlangsung pada keadaan standar, yaitu pada
suhu 298̊ K ( 25̊ C) dan tekanan 1 atm.

1) Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo)


Yaitu perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsur penyusunnya pada
keadaan standar 298̊ K dan 1 atm.

2) Entalpi penguraian standar (∆Hdo)


Yaitu perubahan entalpi dari suatu reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada
keadaan standar 298̊ K dan 1 atm.

3) Entalpi pembakaran standar (∆Hco)


Yaitu perubahan entalpi pada pembakaran 1 mol zat dengan gas O2 membentuk zat hasil pada
keadaan standar 298̊ K dan 1 atm.

c) Penentuan harga perubahan entalpi


1) Perhitungan besarnya energi.
Penentuan besarnya energi tidak bisa dilakukan secara langsung, tetapi hanya bisa diukur perubahan
suhu akibat adanya transfer energi.

q = kalor (energi)

m = massa air

c = kalor jenis air = 1 kalori/gramoC = 4,184 Joule /gram oC.

∆t = perubahan suhu = t2 – t1

C = kapasitas panas.

2) Kalorimetri
Yaitu proses pemgukuran kalor reaksi melalui percobaan dengan alat kalorimeter dengan cara
mengukur perubahan suhunya.
BAB III
KESIMPULAN

Didalam termokimia ada istilah sistem dan lingkungan. Sistem yang dimaksud adalah bagian dari
alam yang dipelajari atau yang manjadi pokok perhatian dalam termokimia yang dipelajari, yaitu
perubahan energinya.
Sedangkan lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu di luar sistem, dengan apa sistem
melakukan dan mengadakan pertukaran energi.

Energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi hanya dapat
diubah bentuknya dari bentuk yang satu dengan yang lainnya. Misalnya pada pembangkit tenaga uap,
perubahan energi dimulai dari energi panas yang terbentuk di boiler berubah menjadi energi mekanik
pada turbin, dan energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada generator.

Bentuk energi antara lain:

1)Energi kimia atau energi potensial: adalah energi yang terismpan di dalam zat atau energi ikatan kimia
antar atom.

Contohnya: energi dari gaya tarik antar molekul, energi dari gerakan transisi molekul dan energi bentuk
lain yang terdapat di dalam zat.

2)Enegi listrik adalah bentuk energi mekanik.\

Contohnya: energi mekanik pada turbin yang terbentuk dari energi panas yang diubah menjadi energi
listrik pada generator dan penel solar mengubah energi matahari menjadi listrik.

3)Energi mekanik atau energi kinetik adalah suatu bentuk energi gerak.
Contohnya: manusia bergerak membutuhkan energi kinetik dan tumbuh-tumbuhan dalam melakukan
proses fotosintesis membutuhkan energi dari sinar matahari.

Benzene yang dapat diterima oleh ruangan mobil hanyalah 50 mg sqft sedangkan pada waktu
mobil di parkir dan terkena cahaya matahari langsung jumlah benzene didalamnya bertambah menjadi
4000 mg, benzene yang ada dalam keadaan tersebut 40 kali lebih banyak dengan benzene yang dapat di
terima ruangan. Sebelum mobil digunakan terlebih dahulu buka jendela kaca mobilnya untuk
memberikan waktu udara yang segar masuk menggantikan udara kotor yang ada didalamanya.

Entalpi adalah jumlah total dari semua bentuk energi yang dimiliki dari suatu materi atau zat
yang mempunyai isi kalor tertentu, dengan simbol (H) yang berasal dari bahasa Yunani “Enthalpein”
yang berarti menghangatkan. Besarnya entalpi (H) dari suatu zat tidak dapat diukur, akan tetapi
perubahan entalpi (∆H) yang dapat ditentukan, yaitu perubahan kalor yang terjadi dalam suatu reaksi
kimia. Dengan demikian, besarnya entalpi dari suatu zat hanya bisa diketahui dari perubahannya.
BAB IV
RANGKUMAN

a) Sistem adalah bagian dari alam yang dipelajari atau yang menjadi pokok dalam termokimia yang sedang
dipelajari perubahan energinya.

b) Lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem, dengan apa sistem melakukan dan mengadakan
pertukaran energi.

c) Energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha.

d) Berdasarkan perpindahan panas, maka sifat reaksi terbagi atas:


Reaksi eksoterm, yaitu reaksi terjadi karena perpindahan panas dari sistem ke lingkungan (energi
dibebaskan).

Tanda ∆H < 0 (negatif) Reaksi endoterm, yaitu reaksi yang terjadi karena perpindahan panas dari
lingkungan ke sistem. (energi diserap atau diperlukan). Tanda ∆H > 0 (positif)

e) Peruahan entalpi (∆H) standar adalah besarnya perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi yang
berlangsung pada keadaan standar, yaitu suhu 25̊ C (289̊ K) 1 atm.

-Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo) adalah besarnya kalor yang dilepaskan atau yang
diserap pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya.
-Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hdo) adalah besarnya kalor yang dilepaskan atau yang diserap
pada pembentukan 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya.
-Perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hco) adalah kalor yang dilepaskan (selalu eksoterm) pada
perubahan 1 mol zat (unsur atau senyawa).

f) Kalorimeter adalah alat untuk mengukur besarnya energi yang dilepaskan atau diserap suatu reaksi.
Penentuannya dilakukan dengan cara mengukur perubahan suhu pada air.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. “Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti”. Edisi Ketiga-Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Keenan, Dkk. 1984. “Kimia Untuk Universitas”. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai