Anda di halaman 1dari 109

PENGANTAR EKONOMIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, 2012
Mengapa muncul Ilmu Ekonomi ?
( Why Economics ? )
 Scarcity & Efficiency
Scarcity = keterbatasan / kelangkaan
 Scarcity of resources (sementara kebutuhan /
keinginan manusia serba tak terbatas ) sehingga
perlu ada pengaturan2
 Efficiency :
resources yang serba terbatas harus digunakan
secara efektif dan efisien

Persoalan diatas akan selalu muncul baik pada :


a. Level individu
b. Level perusahaan / organisasi
c. Level sektor- sektor kegiatan / ekonomi
d. Level lokal – regional – Nasional & global
Pengertian ilmu Ekonomi :
1. The study of making choices
2. Economics is a social science that studies human behaviour
3. The study of how individuals and groups make decisions
with limited resources as to best satisfy their unlimited
wants , needs and expectations
4. The study of the production, distribution and consumption
of wealth in human society
 Permasalahan pokok : Keinginan yg tak terbatas sedang
kan resources yg ada terbatas ( Kelangkaan – Efisiensi /
( Scarcity & Efficiency )
 Bagaimana menggunakan resources yg terbatas utk mem
produksi barang2 yg diperlukan dan mendistribusikannya
pada berbagai pihak yg memerlukan
(meningkatkan taraf hidup rakyat sehari – hari )
Bidang Studi Ekonomi :
1. Ekonomi Makro 2. Ekonomi Mikro
Lingkup Pengantar Ekonomika

 Apa yg harus dilakukan pemerintah utk rakyat , negara & bangsa


( Peran Pemerintah dalam perekonomian )
 Penetapan prioritas (kebutuhan mana yg harus dipenuhi dulu.)
 Teori harga, Inflasi IHK,IHP
 Kurva PPF, GDP, Kurva Lorentz, dst Ekonomi Makro

The Law of Diminishing Return  Teori produksi & Teori Biaya


 Marginal Revenue  Model Cobb Douglas , dst
Ekonomi Mikro

Karakteristik Supply & Demand serta keseimbangan harga


Customer surplus  Pricing Decision
 Konsep Elastisitas, dst Pengertian2 Dasar
EKONOMI MAKRO
Mempelajari fungsi ekonomi secara keseluruhan :
- National Income - National Output
- Inflasi - Tingkat Pengangguran
- Jumlah uang beredar
- Mengapa perekonomian suatu negara tertentu berkembang
pesat sementara perekonomian negara lain stagnan
EKONOMI MIKRO
Mempelajari perilaku komponen2 individu perekonomian ( Industri,
Perusahaan, Rumahtangga; Permintaan Pasar; Supply Komoditi ;
Faktor2 Prodiuksi ; dst.
PROBLEM – PROLEM PEREKONOMIAN :
* Pengangguran & Inflasi * Energi
* Pertumbuhan & Produktivitas * Polusi
* Pengobatan dan Kesehatan * Kemiskinan , dst.
Lingkup Pengantar Ekonomika
Harga minyak dunia yang tinggi / naik terus
 defisit APBN ; menaikkan harga BBM?, TDL?
Harga CPO dunia yang tinggi  imbas di DN ?
Angka pengangguran yang tinggi  penciptaan lapangan kerja
 proyek2 infrastruktur vs FDI yang tak kunjung datang

Keputusan yg harus dibuat pemerintah untuk:


* memecahkan masalah yang dihadapi
* mencapai tujuan – tujuan yg telah ditetapkan
* menimbang-nimbang dgn masak berbagai akibat2 nya

 Apa yg harus dilakukan pemerintah utrk rakyat , negara &


bangsa ( PERAN PEM. DLM PEREKONOMIAN
LEVEL MAKRO
GBHN RPJM ;
RPJP
Tujuan Negara
- Kemakmuran - Mencerdaskan
- Perdamaian Dunia - dst
Problem2 pokok Strategi Policies
- Kebutuhan 220 juta rakyat
( pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan, Hu Perkembangan
kum , dst. ) Lingkungan &
- Kemiskinan, Lap kerja,dst Global
Program2 - Ancaman
Resources - Peluang
- Land,, air, udara ( SDA)
- Human Resources Implementasi Pengenda
- Teknologi lian
- Knowledge
- Location
- Dst
Evaluasi & Tindak Lanjut dst

 PENETAPAN PRIORITAS KEBUTUHAN YANG HARUS DIPENUHI.


Di Level Mikro ( Misal : Perusahaan )
Resources ( ~ Faktor Produksi )
Land (tanah) Sewa (Rent)
Labour (T.K) Upah (Wages)
Capital (modal) Bunga (interst)
Teknologi Sewa
dst dst Profit ,Mutu
Survi
Produktivitas
val
cost Kepuasan
output Kerja
Efisiensi, Ke Growth
revenue puasan Plgn
dst
PENGANTAR EKONOMIKA UTK TI ( IDEAL)
1. Pengertian Dasar ( Chapter 1 & 2 )
- Masalah pokok ekonomi, Ekonomi Mikro dan Makro
- Distribusi Income ( Kurva Lorentz )
- Adam Smith ( The Invisible Hand ) & John Maynard Keyness
- Sistem – sistem Perekonomian ; Kurva PPF ; Kurva Lorentz
- Peran Pemerintah dalam Perekonomian
* What – How – For Whom
* Aliran uang dan barang
- Perkembangan2 lanjut (The death of Economics, Ekonomi Digital)
2. Supply – Demand – Pasar ( Chapter 3, 4 & 5 )
- Kurva demand - karakteristik2 nya & faktor2 yg mempengaruhi
- Kurva suuply - karakteristik2 nya & faktor2 yg mempengaruhi
- Keseimbangan Pasar – Ceiling & Floor Price
- Konsep Elastisitas dan kegunaannya
- Jenis – jenis pasar dan karakteristiknya
PENGANTAR EKONOMIKA UTK TI - IDEAL
2. Supply – Demand – Pasar ( Chapter 3, 4 & 5 )
- Jenis – jenis pasar dan karakteristiknya
- Lingkungan usaha dan Sistem Perekonomian
- Teori marginal utility
3. Teori Produksi ( Chapter 6 )
- Faktor – faktor produksi
- Produksi sebagai fungsi dari faktor produksi
- Fungsi produksi dengan satu variable input
* Konsep2 : total product – marginal product – Average Product
* The law of diminishing return
* Kurva produksi dgn berbagai stage dan karakteristiknya
- Fungsi produksi dengan dua variabel input
* Isoquant ;Ridge Line ; Marginal Rate of Technical Substitution
* Konsep Isocost ;Expansion path & return to scale
* Fungsi produksi model Cobb Douglas
PENGANTAR EKONOMIKA UTK TI - IDEAL
4. Teori Biaya ( Chapter 7 )
- Fungsi Biaya untuk jangka pendek
* Total cost ; Variable Cost ; Fixed Cost ; Marginal Cost ; Ave
rage Total Cost ; Average Variable Cost ; Average Fixed Cost
* The Law of Diminishing Return dalam teori biaya
* Shut down point
- Fungsi Biaya untuk jangka panjang
* Isocost; Isoquant ; Expansion path & Return to scale
* Long run total cost ; Long run marginal cost ; Long run
average cost
* Economies of scale

5. Profit ( keuntungan usaha ) – Chapter 6 & 7


- Teori tentang profit - Fungsi profit - Maksimasi profit
PENGANTAR EKONOMIKA UTK TI - IDEAL
6. Pasar Faktor Produksi & Distrribusi Income
( Part of Chapter 12,13& 14)
- Income and Wealth
* Income ; Peran Pemerintah ; Struktur Income
* Pasar Tenaga Kerja
* Land & Capital Market

7. Peran Pemerintah dalam Perekonomian & Sistem Usaha


( Part of Chapter 16,17,18 ,19 & 20 )
- Peran Pemerintah dalam Perekonomian
- Gambar pengaruh berbagai instrumen thdp ekonomi makro
- Aspek Pengeluaran Pemerintah
- Aspek Ekonomi dari Pajak
- Aspek Lingkungan
PENGANTAR EKONOMIKA UTK TI - IDEAL
8. Beberapa Parameter Penting Ekonomi Makro
- GDP , NDP,GNP, DI, Saving & Investment Indeks Harga &
Inflasi ( Part of Chapter 21 & 30 )
- Konsumsi dan Investasi ( Chapter 22 )
- Business Cycle ( Chapter 23 )
- Multiplier Model ( Chapter 24 )
- Money & Commercial Banking ( Chapter 25 & 26 )
- Neraca Perdagangan Luar Negeri ( Chapter 31 & 34 )
- Kegunaan parameter2 diatas untuk unit Usaha
- Lain2 : Input Output Model, ICOR , dst.
9. Pertumbuhan Ekonomi & Policy Ekonomi Makro
- Teori Pertumbuhan Ekonomi ( Chapter 27 )
- Model2 Pertumbuhan Ekonomi ( Chapter 28)
- Permasalahan2 dalam pertumbuhan Ekonomi
( Chapter 29,30,31)
PENGANTAR EKONOMIKA UTK TI - IDEAL
9. Pertumbuhan Ekonomi & Policy Ekonomi Makro
- Model2 Pertumbuhan Ekonomi ( Chapter 28)
- Permasalahan2 dalam pertumbuhan Ekonomi
( Chapter 29,30,31)
- Kebijakan Pertumbuhan & Stabilitas Ekonomi
( Chapter 33)
- Kebijakan dalam Perdagangan Internasional ( Chapter 34)

10. Aneka Topik


- Diagram ILMS
- Model Input – Output Leontiff
- Model ICOR, dst.
Apa relevansi Pengantar Ilmu Ekonomi bagi disiplin ilmu TI ?

Industrial Engineering : AIIE (1922 ) IIE (1981)


Industrial Engineering is concerned with the :

- Design of integrated systems of :


- Improvement * people * materials * information
- Installation * equipment * energy
It draws upon specialized knowledge and skill ( = bagian2 terpilih)
in the :
* mathematical * physical * social sciences togrther with
the principles and methods of engineering analysis and design
to specify - predict and evaluate
the result to be obtained from such system
BEBERAPA KONSEP DASAR
Thema pokok ilmu ekonomi :
“SCARCITY & EFFICIENCY”
Ilmu Ekonomi mempelajari :
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan manusia yang
jumlahnya & jenisnya tak terbatas dengan
“Resources” yg tersedia dalam jumlah yang terbatas
Bagaimana masyarakat menggunakan “Resources yg
terbatas (scarce) untuk memproduksi barang-barang
yg berguna & mendistribusikannya ke berbagai pihak
di masyarakat .
KONSEP “SCARCITY & EFFICIENCY”
Memunculkan kesadaran akan adanya :
Economics Goods
Non Economics Goods seper ti:
- pasir di padang pasir
- air laut di pantai
- dst.
Pertanyaan dasar / pokok perekonomian
1. Apa saja yg harus diproduksi & berapa banyak ?

2. Bagaimana Produksi barang & jasa harus dilakukan ?

3. Bagaimana distribusi barang & jasa harus dilakukan ?

4. Untuk siapa produksi & distribusi barang & Jasa tsb.


dilakukan ? WHAT– HOW – FOR WHOM
Utk menjawab pertanyaan2 tsb.
1776 : “The Wealth of Nation “ – Adam Smith , menjelaskan
:
 Bagaimana keseimbangan harga dapat terbentuk
 Bagaimana keseimbangan harga akan mempengaruhi
mekanisme pasar
( The Invisible Hand )
 Bagaimana sifat – sifat pasar yg efisien
Pemikiran Adam Smith diatas kemudian dijadikan dasar utk
menjelaskan dan memahami berbagai kegiatan ekonomi yg
terjadi dan mekanisme2 nya.
 Mikro Ekonomi :
mempelajari perilaku dari “ individual entities” seperti pasar –
perusahaan – rumah tangga – dst.
Tahun 1930 ekonomi Amerika mengalami depresi besar.
PHK & pengangguran terjadi dimana2, daya beli sangat
lemah, pabrik banyak yg berhenti produksi, dst.
Keadaan ini membuat orang bertanya- tanya tentang ada
sesuatu yg kurang / belum dapat dijawab oleh “The Invisible
Hand “ nya Adam Smith
1935, General Theory of Employment, Interest & Money - John
Maynard Keynes, mengemukakan
 Apa yg menyebabkan pengangguran & “Economic Down Turns
 Bagaimana tingkat investasi & konsumsi ditetapkan
 Bagaimana bank sentral harus mengatur uang & tingkat suku
bunga
 Mengapa disaat yg sama, negara “A” mampu maju pesat,
sedangkan negara “B” stagnan
 Peran pemerintah untuk mengurangi pengaruh negatif dari naik
turunnya perekonomian (Business Cycle)
Makro Ekonomi
mempelajari kinerja perekonomian secara keseluruhan (the
overall perfomanceof the economy)
BAGAIMANA SUATU PEREKONOMIAN BERJALAN ?
( How the economy works ? )
Bayangkan kehidupan disuatu kota besar dengan penduduk jutaan jiwa yang
memerlukan pasokan beras, sayur mayur, daging dst. yg tidak sedikit tiap
harinya. Faktanya adalah :
- Pasokan sayur, daging, ikan, dst. terjadi setiap hari untuk kota tsb dgn lan-
car tanpa ada yg secara sengaja mengaturnya atau menyuruh / memaksa
( seolah semua terjadi secara alami dan lancar – lancar saja tanpa harus
banyak diatur atau dipaksa / diintervensi pihak lain)
- Tidak ada yang menyuruh petani di suatu daerah ( mis: Jabar, Jatim) untuk
mengirim hasil berasnya kekota tsb ( Penduduk kota tsb dgn mudah dapat
membeli beras cianjur, rojolele, ramos, dst. yg jaraknya mungkin ribuan km)
- Jika kemudian petani tsb memutuskan untuk merubah tujuan pengiriman be
rasnya ke kota lain, semua juga terjadi secara wajar dan alami. Tak ada
yang memaksa – mengatur dan mengintervensi keputusan tsb
- Tidak ada juga yang menyuruh / memaksa seorang petani menanami tanahnya
dgn beras atau sayur atau cengkeh, dst. Jika suatu saat petani tsb mengganti
tanaman di lahannya dgn cabai atau jenis komoditi, lain atau bahkan menjual
lahannya, semua juga terjadi secara alami tanpa ada orang yang menyuruh
/memaksa-nya berbuat demikian
Bagaimana jika mekanisme/keteraturan diatas tiba2 lumpuh ?
Apa yg membuat sistem diatas berjalan dgn baik & efisien?
Peluang meraih profit
1. THE INVISIBLE HAND (= ADAM SMITH )

1776 : “The Wealth of Nation “ – Adam Smith


 The Invisible Hand ( Market Mechanism )
Peluang meraih profit
(It is not from the benevolence of the butcher, the brewer or the baker that we
expect our dinner, but from their regard to their own interest - Adam Smith, The
Wealth of Nation, 1776)

Adam Smith :
- Bagaimana keseimbangan harga dapat terbentuk
- Bagaimana keseimbangan harga akan mempengaruhi mekanisme pasar
( The Invisible Hand )
- Bagaimana sifat – sifat pasar yg efisien

TEORI DASAR : SUPPLY & DEMAND


1. DEMAND (= PERMINTAAN)

Bentuk kurva demand dan karakteristiknya


(miring ke kanan bawah/Down ward sloping) Mengapa ?

Rp. • Makin tinggi harga,makin sedikit


yang dapat membeli, mereka yang
tidak dapat membeli, mencari
substitusinya.
• Makin rendah harga,makin banyak
Q yang dapat membeli dan mereka yg
mampu beli , akan membeli lebih
banyak. (misal air untuk minum,
cuci, dst)

PH
2. SUPPLY (: PENAWARAN)

Sebaliknya kesediaan mensupply ( menawarkan barang ) , semakin tinggi


harganya ,semakin banyak orang bersedia menawarkan barang tsb

 Makin tinggi harga, makin banyak pro-


dusen bersedia membuat & menjual
Rp. S produk tersebut.

Makin banyak permintaan (demand) , produsen


harus meningkatkan outputnya ( supply ) , me
S lalui penambahan input-input produksi
Q
 Bagi seorang produsen; misalnya ukm mikro sepatu atau petani ; jika harga sedang
baik/tinggi, maka waktu , tenaga modal yg dimiliki secara beramai-ramai akan diguna-
kan utk memproduksi barang tsb ( atau lahan yang dimiliki akan ditanami komoditi tsb).
Sebaliknya jika harga jatuh maka pengusaha mikro sepatu tsb akan pindah usaha
(atau lahan yang dimiliki akan ditanami komoditi lain yg lebih bagus harganya. Makin
tinggi harga komoditi lain tsb, investasi untuk komoditi tsb akan semakin meningkat.
 Siapa yang menyuruh mereka berlaku seperti diatas ?

PH
3. Keseimbangan Kurva Supply & Demand
 Supply & Demand merupakan fungsi harga
 Keseimbangan Supply & Demand diperoleh pada saat
Kesediaan mensupply = Jumlah barang diminta
( Quantity Supplied ( Qs) = Quantity Demanded (Qd ) )
Keseimbangan Supply dan Demand diatas terjadi pada harga
keseimbangan ( = equilibrium price)
Pada harga tersebut terjadi keseimbangan pasar yaitu
 Keseimbangan jml penawaran & jml permintaan
 Keseimbangan harga
 Dalam pasar yang kompetitif hal tersebut terjadi pada
perpotongan kurva supply & demand
Harga Jml Jml Kondisi Tekanan pd Equi
/unit Demand Suppl Pasar Harga D S Libri
y Rp. Surplus um
A 5 9 18 Surplus Turun
B 4 10 16 Surplus Turun
C 3 12 12 Seimban Netral
3
g S Shortage D
D 2 15 7 Shortage Naik
Q
E 1 20 0 Shortage Naik 0 12 PH
Catatan 1 : FLOOR PRICING & CEILING PRICE
P
P (000) Misalkan Keseimbangan pasar terja
di di titik E.dgn harga Pe = 10
Apa yang akan terjadi jika :
D S
P2 1. Pemerintah menetapkan harga
eceran terendah = P1 = 3 utk
Pe E barang tsb
2. Pemerintah menetapkan harga
eceran terendah = P2 = 13 utk
barang tsb
D
S

P1

10 50 100 140 200 ( juta unit) Q

PH
Catatan 2 : Surplus Konsumen & Kegunaaannya

Equi
D S Libri
Rp. um

Surplus
Konsumen

S D

Q
0 12

Consumer surplus
NEEDS & WANTS  DEMAND  MARKET

WANTS

NEEDS DEMAND

TRANSAKSI PRODUK

EXCHANGE
Catatan 3 :
Mengapa titik keseimbangan harga berbeda2 ?
P
P D S
Emas ( gold)

S D
D S
Barang2
lain
S D
D S
Air (water)

S D

Q
Mengapa titik keseimbangan pasarnya dapat jauh berbeda ?
( Why their equilibrium points are different ? )
PH
DEMAND(PERMINTAAN)
Rp.
P1

Beberapa Faktor yg mempe- P2

ngaruhi Demand
1. Harga Produk / Jasa yang bersangkutan Qd1 Qd2 Q
2. Jumlah populasi penduduk (~ demand )

PH
KURVA SUPPLY (= PENAWARAN)
Rp. S
 Makin tinggi harga, makin banyak pro-
dusen bersedia membuat & menjual
produk tersebut.
S
Q
BEBERAPA FAKTOR YG MEMPENGARUHI SUPPLY
Harga produk/jasa ybs
Makin tinggi harga, kesediaan supply akan makin besar
Skala produksi ekonomis
Biaya produksi

PH
P
P D S
Emas ( gold)

S D
D S
Barang2
lain
S D
D S
Air (water)

S D

PH
Elastisitas Demand & Supply
( Demand & Supply Elasticity )
Elastisitas Demand & Supply
A. PENGERTIAN ELASTISITAS DEMAND ( = Ed )

Perubahan Demand (Q/Q)


=
Perubahan faktor tertentu faktor ybs
Faktor ybs
Faktor – faktor :
1. Harga produk/jasa ybs ( Price Elasticity of Demand)
2. Income ( Income Elasticity of Demand )
3. Harga produk / jasa barang lain (substitusi &
komplemen)
4. Hal-hal lain (Iklan produk pesaing, jumlah
konsumen, dst)
Misal : Elastisitas Demand terhadap Harga ( = Ed)
Perubahan Demand (Q/Q) (Q / Q)
Perubahan harga
=
harga Ed  ;
Harga semula
(P / P)
Berapa besar % perubahan harga produk ybs akan
mempengaruhi % perubahan demand produk ybs.
(Harga turun  demand naik)
Misal : harga naik 10% berakibat demand turun 20%

P / P  10% Q / Q  20%
(Q / Q) 20%
Ed   2
(P / P) 10%
perubahan harga 10% mengakibatkan perubahan demand 20%

% perubahan harga mengakibatkan


 elastis
% perubahan demand yang lebih besar
Misal : Elastisitas Demand terhadap Harga ( = Ed)
Misal : harga naik 10% berakibat demand turun 5%

P / P  10% Q / Q  5%
(Q / Q)  5%
Ed    0.5
(P / P) 10%
kenaikan harga 10% mengakibatkan turunnya demand 5%

% perubahan harga mengakibatkan


 Kurang elastis
% perubahan demand yang lebih kecil
Misal : harga naik 10% berakibat demand turun 10%
(Q / Q)  10%
Ed    1
(P / P) 10%
kenaikan harga 10% mengakibatkan turunnya demand 10%
% perubahan harga mengakibatkan
 Proporsional
% perubahan demand yang sama
LIMA ANGKA PENTING ELASTISITAS
( Q / Q)
1. Ed > 1  1
( Faktor/Faktor )
perubahan faktor mengakibatkan peru- bahan demand searah yang
lebih besar
(Q / Q)
2. Ed < -1  1
(Faktor / Faktor )
perubahan faktor mengakibatkan perubahan demand berlawanan
arah yang lebih besar

3. 1 < Ed < 1 perubahan faktor mengakibatkan perubahan demand


searah atau berlawanan arah yang lebih kecil
3. Ed = 0 perubahan faktor tidak mengakibatkan perubahan
demand

4. Ed = ~ perubahan faktor sedikit saja sudah mengakibatkan


perubahan demand besar searah

5. Ed = - ~ perubahan faktor sedikit saja sudah mengakibatkan


perubahan demand besar ,. Berlawanan arah
A. ELASTISITAS DEMAND ( = Ed )

1. Elastisitas Demand terhadap Harga ( = Ed)


Berapa besar % perubahan harga
(Q / Q) produk ybs akan mempengaruhi %
Ed  ;
(P / P) perubahan demand produk ybs.
(Harga turun  demand naik)
D
P
A Ed dari A ke B :
1000

B
500
D

0 1 2 3 Q
 Elastis berarti perubahan kecil pada faktor
 perubahan yg lebih besar pada demand

Demand produk mana elastis terhadap harga ?

a. Beras
b. Mobil mewah
c. Koran
d. Wisata ke luar negeri

Sistem Industri II: 41


Pengantar Ilmu
(Q / Q) Berapa besar % perubahan harga produk ybs
Ed  ; akan mempengaruhi % perubahan demand
(P / P) produk ybs. (Harga turun  demand naik)
Ed dari A ke B : 200% / ( - 50 % ) = - 4

atau jika menggunakan rata2 Ed dari A ke B = - 1,5


D
P
A Ed dari A ke C :
1000
800
C Ed = …………………………...
B
500 = ………………….
D
Atau
…………………………
0 1 2 3 Q Ed = ------------------------- = …….
…………………………
HUBUNGAN ED DENGAN PENERIMAAN PENJUALAN

(Q /[(Q1  Q2) / 2]


  (Q / Q) Q1+Q2 Ed 
Q P
Ed  ; P1+P2
 P /[( P1  P 2) / 2]
Q
…….
P (P / P) 2 2
0 6
10 2 - 5 5 10/5 :2/5 = 5 > 1
10 4
10 2 (10/10)/(2/4) = 2 15 3 10/15 : 2/3 = 1
20 2

10 2 (10/20)/(12/2) = 0,5 25 1 10/25 : 2/1 = 0,2 < 1


30 0

Bagaimana hubungan antara nilai elastisitas & penurunan harga


dengan total revenue (P&Q). Konsep elastisitas demand terhadap
harga digunakan untuk mempelajari efek perubahan (penurunan)
harga terhadap total nilai jual (P & Q)
Hubungan antara Elastisitas Demand terhadap
harga dengan penerimaan (=total revenue)

Harga Jumlah Demand (unit) Penerimaan Elastisitas


(=Total Revenue)
7 ………. 0 ………………. 0 (5/2,5) (1/6,5) = 13
6 ………. 5 ………………. 30
(5/7,5) (1/5,5) = 3,7
5 ………. 10 ………………. 50
………………….. = 1,8
4 ………. 15 ………………. 60
………………….. = 1
3
………. 20 ………………. 60 ………………….. = 0,56
2 ………. 25 ………………. 50 ………………….. = 0,27
1 ………. 30 ………………. 30
………………….. = 0,08
0 ………. 35 ………………. 0
ANGKA- ANGKA PENTING ELASTISITAS DEMAND ( Ed )
TERHADAP HARGA
Ed = ~ atau Ed = - ~ 
~
Ed > 1 atau Ed < - 1 
Ed = 1 
-1 < Ed < 1 
Ed = 0 
P
D2 D1 ; ED3 = 0

D3 ; ED3 = ~

ED2 = 1

Q
Barang2 seperti apa yang memiliki Ed seperti diatas ?
2. ELASTISITAS DEMAND TERHADAP INCOME
[Income elasticity of demand]

(Q / Q) Berapa besar % perubahan


EI  ;
(Income) income akan mempengaruhi
Income % perubahan demand.

Income Rp 3 juta / bulan ,


- beli 15 kg beras @ Rp 2.000 / kg
- beli BBM kendaraan 50 l @ Rp 4500
- pengeluaran untuk rekreasi Rp 100.000 / bulan
Income naik menjadi Rp 10 juta / bulan,
- beli 20 kg beras @ Rp 2.000 / kg
- beli BBM kendaraan 160 l @ Rp 4500
- pengeluaran untuk rekreasi Rp 700.000 / bulan
 Elastisitas demand beras tsb terhadap income = ….
 Elastisitas demand BBM terhadap income = ….
 Elastisitas demand rekreasi terhadap income = …
2. ELASTISITAS DEMAND TERHADAP INCOME
Income naik  demand naik

(Q / Q) Berapa besar % perubahan


EI  ;
(Income) income akan mempengaruhi
Income % perubahan demand.
a. Ei > 0 : Kenaikan income  kenaikan demand brg ybs
Ei < 0 : Kenaikan income  penurunan demand brg ybs dan sebaliknya
 umumnya berlaku untuk barang-barang normal

b. Ei > 1  Income naik x %  demand naik > x%


 Umumnya berlaku untuk barang mewah
(barang ini elastis terhadap income)
EI < -1  Income naik x %  demand turun > x%
 Umumnya berlaku untuk barang inferior
(barang ini elastis terhadap income)

Sistem Industri II: 47


Pengantar Ilmu - 0 1 PH
ELASTISITAS DEMAND TERHADAP INCOME

c. 0 > EI > -1  Income naik x %  demand turun < x%


0 < EI < 1  Income naik x %  demand naik < x%
 Umumnya berlaku untuk barang2 perlu / kebutuhan pokok

- 0 1
1
Catatan :
Suatu barang mungkin akan merupakan :
Barang lux bagi tingkat pendapatan rendah
Barang perlu bagi tingkat pendapatan menengah/rendah
Barang inferior bagi tingkat pendapatan Tinggi

Sistem Industri II: 48


Pengantar Ilmu
PH
a. Ei > 0 Kenaikan income  kenaikan demand brg ybs
Penurunan income  penurunan demand brg ybs
b. Ei < 0Kenaikan income  penurunan demand brg ybs
Penurunan income  kenaikan demand brg ybs
 umumnya berlaku untuk ...................................
c. Ei > 1 Kenaikan income  kenaikan demand yg lebih besar
Penurunan income  penurunan demand lebih besar
 Umumnya berlaku untuk ...............................

d. EI < -1 Kenaikan income  penurunan demand yg lebih besar


Penurunan income  kenaikan demand yg lebih besar
 Umumnya berlaku untuk ............................

e. 0 < EI < 1 Kenaikan income  kenaikan demand yg lebih kecil


Penurunan income  penurunan demand lebih kecil
Umumnya berlaku untuk .....................................................

PH
Catatan :
Suatu barang mungkin akan merupakan :
Barang lux bagi tingkat pendapatan rendah
Barang perlu bagi tingkat pendapatan menengah / rendah
Barang inferior bagi tingkat pendapatan Tinggi

PH
3. Elastisitas silang dari permintaan
[Cross elasticity of demand]
(Q / Q) x Berapa besar % perubahan harga
E xy  ;
(P / P) y produk lain akan mempengaruhi %
perubahan permintaan terhadap
 Kenaikan 
 Kenaikan  produk ybs

4. dst.
B. ELASTISITAS SUPLLY ( = Es )

Perubahan Supply (Q/Q)


=
Perubahan faktor tertentu faktor ybs
Faktor ybs
Faktor – faktor :
1. Harga produk/jasa ybs ( Price Elasticity of Supply )
2. dst PH
Contoh Perhitungan Elastisitas Demand

Qx = 1,5 – 3Px+0,8I+2Py-0,6Ps+1,2A
Qx = Sales kopi merk x (juta kg/tahun)
Px = Harga kopi merk x ($/Kg)
I = Personal disposable Income (milyar $/thn)
Py = Harga kopi merk Y ($/kg)
Ps = Harga gula ($/kg)
A = Pengeluaran untuk iklan kopi merk-x (ratus
ribu $/thn)

Jika diketahui tahun ini :


Px = $2 ; I=$2,5 ; Py=$1,80 ; Ps = $0,5 ; A = S1
a. Qx tahun ini
b. Elastisitas demand?

PH
1.THE INVISIBLE HAND (= ADAM SMITH )

 mekanisme harga & profit yang akan menggerakkan resources dgn efisien

- Daya Beli
- Selera / Minat
( Demand)
- Peraturan,dst 1. Apa yang akan diproduksi
2. Cara apa yang akan digunakan
- Tingkat harga faktor untuk memproduksi & distribusinya
produksi 3. Untuk siapa produksi &
- Persaingan distribusi dilakukan

- Teknplogi, dst
Tiga pertanyaan dasar dalam ilmu
ekonomi :
WHAT – HOW & FOR WHOM

PH
1. THE INVISIBLE HAND (= ADAM SMITH )
- Bagaimana keseimbangan harga dapat terbentuk
- Bagaimana keseimbangan harga akan mempengaruhi mekanisme pasar
( The Invisible Hand )
- Bagaimana sifat – sifat pasar yg efisien

Pemikiran Adam Smith diatas kemudian dijadikan dasar utk


menjelaskan dan memahami berbagai kegiatan ekonomi yg terjadi dan
mekanisme2 nya.
Mikro Ekonomi :
mempelajari perilaku dari “ individual entities” seperti pasar – perusahaan
– rumah tangga – dst.

 Mempelajari harga, kuantitas & pasar secara individual


 Menganalisis sempurna-tidaknya persaingan di pasar
 Pasar dari “input-input” sistem perekonomian
 Efisiensi dari tingkat persaingan di pasar , dst.
1. THE INVISIBLE HAND (= ADAM SMITH )

- Bagaimana keseimbangan harga dapat terbentuk


- Bagaimana keseimbangan harga akan mempengaruhi mekanisme pasar
( The Invisible Hand )
- Bagaimana sifat – sifat pasar yg efisien

Mikro Ekonomi :

Kegagalan The Invisible Hand


- Externalities : …………………………………………………..

- Monopoly : ………………………………………………………

- Public Goods : ………………………………………………………

 Perlu ada peran pemerintah untuk menangani hal – hal diatas


PERLUNYA PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

Adam Smith :
Kegagalan Intervensi Contoh-contoh
Invisible Hand Pemerintah

In Efficiency
 Monopoli
 Externalities
 Public Goods

PH
2. PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
1935, General Theory of Employment, Interest & Money - John
Maynard Keynes, mengemukakan
 Apa yg menyebabkan pengangguran & “Economic Down Turns
 Bagaimana tingkat investasi & konsumsi ditetapkan
 Bagaimana bank sentral harus mengatur uang & tingkat suku bunga
 Mengapa disaat yg sama, negara “A” mampu maju pesat, sedangkan
negara “B” stagnan
 Peran pemerintah untuk mengurangi pengaruh negatif dari naik
turunnya perekonomian (Business Cycle)

Peran Pemerintah dalam Perekonomian


( Visible Hand )

Makro Ekonomi
BAGAIMANA SUATU PEREKONOMIAN BERJALAN ?

- The Invisible Hand

Mikro Ekonomi
mempelajari perilaku dari “ individual entities” seperti pasar – perusahaan
– rumah tangga – dst.
 Mempelajari harga, kuantitas & pasar secara individual
 Menganalisis sempurna-tidaknya persaingan di pasar
 Pasar dari “input-input” sistem perekonomian
 Efisiensi dari tingkat persaingan di pasar , dst.

John Maynard Keyness – Perlunya Campurtangan / Peran Pemerintah


dalam Perekonomian ( The Visible Hand )

Makro Ekonomi
mempelajari kinerja perekonomian secara keseluruhan
(the overall perfomanceof the economy)
- Output keseluruhan - Harga
- Tingkat penyerapan tenaga kerja - Perdagangan Luar Negeri,dst
TEORI PRODUKSI
Perusahaan dan Tujuannya (~ Teori Produksi)

Perusahaan / unit usaha mengorganisasikan dan mengkombinasikan faktor-


faktor produksi
Berapa banyak input-input produksi harus disediakan (tenaga kerja, capital,
land, dst) untuk dapat menghasilkan produk dengan cara yang efisien
- Tenaga kerja
- Capital Menghasilkan produk/jasa untuk dijual :
- Land
- Bahan Baku - Max jumlah produksi
- Produktivitas yang maksimal
- Biaya yang termurah
- Max Profit ; Max sales ; Max Growth;
Max. Market shares , dst.

 Perlu pengetahuan tentang fungsi produksi


Q = ƒ( L , K, .., .. , .. , dst)
= ƒ(Labor,Capital, Land, ..dst…)
Misal :
Fungsi Produksi : Q = ƒ(L,K)

6 10 24 31 36 40 39
5 12 28 36 40 42 40
Total
output 4 12 28 36 40 40 36
(total 3 10 23 33 36 36 33
product)
2 7 18 28 30 30 28
1 3 8 12 14 14 12
1 2 3 4 5 6
Labor
Bagaimana kombinasi input yang tepat harus ditetapkan agar
dapat diperoleh output yang maksimal
Produksi = Transformasi input/resources  Output

Input Transformasi Output

Fixed/Input Relatif tetap utk jangka wkt ttentu (=jk pendek)


- kapasitas pabrik
- Mesin-mesin besar
(untuk mengubah jenis input ini perlu waktu; tak
dapat langsung dirubah seketika )
Input yg Variabel
Input-input yang dapat dirubah dengan mudah dan cepat
(unskilled labor ; raw material, dst)

- Short run = Perioda dalam mana suatu jenis input tertentu relatif tetap
- Long run = Perioda dalam mana fixed input dapat dianggap menjadi
variabel input
Beberapa Istilah / Terminologi

Fungsi Produksi : Persamaan , tabel, grafik yang memperlihatkan output


maksimum yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem produksi / pabrik dengan
menggunakan kombinasi2 input tertentu ( Asumsi : teknologi dianggap konstan ;
input2 diukur dalam satuan fisik / tidak dalam satuan uang )

Produksi :Transformasi input / resources menjadi output


Output : Barang atau Jasa
Input : Fixed Input dan Variable Input
Short Run ( jangka pendek ) : perioda dimana input – input tertentu dianggap
relatif tetap ( tidak dapat diubah begitu saja tanpa
biaya yang besar dan waktu lama )  Fixed Cost
Long Run ( jangka panjang ) : perioda dimana seluruh input dapat dirubah dengan
mudah ( perioda dimana semua biaya merupakan
variable cost )
Fungsi Produksi dengan Input Tunggal
(input kapital dianggap konstan = 1 ; input labor divariasikan)
Konsep Total Product ; Average Product & Marginal Product
Konsep The Law of Diminishing Return

Labor Output
0 0 6 10 24 31 36 40 39
C
1 3 5 12 28 36 40 42 40
A
2 8 P 4 12 28 36 40 40 36
3 12 I 3 10 23 33 36 36 33
4 14 T 2 7 18 28 30 30 28
A
5 14 1 3 8 12 14 14 12
L
6 12 0 1 2 3 4 5 6

LABOR
Fungsi Produksi dengan Input Tunggal
(input kapital dianggap konstan = 1 ; input labor divariasikan)
Konsep Total Product ; Average Product & Marginal Product
 Konsep The Law of Diminishing Return

LABOUR TOTAL MARGINAL AVERAGE OUTPUT ELASTICI-


OUTPUT PRODUCT PRODUCT TY OF LABOUR
0 0 - -
Labor Output
3
0 0 1 3 3 1
1 3 5
2 8 2 8
3 12
4 14 3 12
5 14
6 12 4 14

5 14

6 12
LA TOTAL MARGI AVE
BOUR OUTPUT N AL RAGE
D E PRO
DUCT
PRO
DUCT
14 F
C 0 0 -
12 3
1 3 3
5

8 B 2 8 4
4
3 12 4
2
4 14 3,5
A
3 QL 0
5 14 2,8
-2
0 1 2 3 4 5 6 6 12 2

5 C’ D’
4
3
E’
2 B’ F’
A’
APL
Labor
-1
1 2 3 4 5 6
-2
MPL
Law of Diminishing Return & Stage of Production
D J E
14 F
C
12
H

8 B
G

A
1
QL
0 1 2 3 4 5 6
5 C’ D’
4
3
E’
2 B’ F’
A’
APL
Labor
-1
1 2 3 4J 5 6
-2
MPL
Stage I Stage II
Of labour Of labour Stage I Of labour
Catatan :
- Saat TP mencapai max ; MPL = ..?..
- Jika MPLmasih >0 ; TP ..?.. (MPLTangen garis singgung kurva TP)
MPL naik  TP …?...
MPL max  titik ..?.. pada kurva TP
MPL turun tetapi selama masih >0  TP …?...
MPL = 0  TP ..?..
MPL < 0  TP……
- MPL memotong APL dititik ...
- disebelah kiri titik max APL ; nilai MPL masih … terhadap APL
- APL = slope dari garis dari titik 0 ke titik ybs di kurva TP
- APL naik terus sampai suatu saat (=H’) ; lalu turun kembali
( APL akan tetap > 0 ; selama TP > 0)
Stage I : APL naik  arti : ….?....
Stage II : APL max sampai MPL arti ….?.....
Stage III : MPL negatif ; arti …?....
Permasalahan :
Kombinasi input K=1 dan input L = ? yang akan memberi hasil
terbaik ?
Fungsi Produksi dengan satu input yg bersifat variatif
sedangkan input lain dipandang tetap
TP
D J E
14 C F
12 H TP

8 B
G

1 A
QL
0 1 2 3 4 5 6

MPL Stage I Stage II Stage I


APL
5 C’ D’
4
3
E’
2 B’ F’
A’
APL
Labor
-1
1 2 3 4J 5 6
-2
MPL
STAGE I :
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………

STAGE II :
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………

STAGE III :

……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
Contoh : Pemakaian pupuk per ha lahan terhadap output tanaman
( asumsi : labour & capital tetap )

Pupuk ( 1 kantong Output Marginal Average


berisi 300kg) per Ha produk product
0 50
Isi sel2 yg kosong
1 103 dalam tabel lalu
berikan penafsiran
2 174 terhadap hasilnya

3 223

4 257

5 281

6 298
Contoh -2

La Out Marginal APL Price Total Marginal Cost Total Marginal


bour put Product / unit Revenue Revenue / unit Cost Cost
2 8 ?... 10 ..?.. 20 ..?..
…?... …?... …?...
3 12 ?... 10 ..?.. 20 ..?..
…?... …?... …?...
4 14 ?... 9 ..?.. 18 ..?..
…?... …?... …?...
5 14 ..?... 9 ..?.. 18.. ..?..
…?... …?... …?...
6 12 ?... 8 ..?.. 16 ..?..

Pada tingkat output berapakah sebaiknya sistem produksi ini di “set” ?


Capital (K)

6 10 24 31 36 40 39

5 12 28 36 40 42 40

4 12 28 36 40 40 36 Output
(Q)
3 10 23 33 36 36 33

2 7 18 28 30 30 28

1 3 8 12 14 14 12

1 2 3 4 5 6 Labor
(L)
Capital (K) Increasing output

5 M 40 Q

4 N 36 Q

3
28 Q
2

Substitusi 12 Q
1 Capital dgn Labour

1 2 3 4 5 6 Labor
(L)
ISOQUANT = kombinasi input-input produksi dengan output yg sama
Capital (K)

Ridgeline
6 Economic region of production

5 40 Q

36 Q
4

28 Q
3
12 Q
2

1 2 3 4 5 6 Labor
(L)
PERHITUNGAN MATEMATIS
MRTS dapat dihitung dengan menurunkan / mendiferensialkan fungsi
produksi Q=(L,K). Oleh karena sepanjang isoquant; nilai Q selalu tetap
maka : Q Q
dQ  dL  dK  0
L K
dK Q / L
 ( )
dL Q / K
MPL
()  MRTS
MPK
MRTS merupakan angka yg memperlihatkan : Berapa banyak suatu input
A dapat dikurangi & digantikan oleh input B dgn menjaga total output
tetap [=MPL/MPK]. Misal untuk isoquant = 12Q ; 1 L ~ 2,5 dari N ke R
 2,5K
 MRTS   2,5
1L
-Untuk R KE S dgn Isoquant =12Q  MRTS   1 / 2  1 / 2
-Untuk titik R dgn Isoquant =12Q MRTS = nilai scope titik R = 1
ISOCOST
Jika Isoquant = kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yg
sama, maka Isocost = kombinasi input yg dapat dilakukan pada tingkat
dana yg tersedia.
Misal : w = Wage = Biaya/Unit Labour
r = Rent = Biaya / unit capital C = wL + rK
Untuk w = 10
r = 10 Max : 10L atau 10K atau kombinasi-
dana = C = 100 kombinasinya
dst
K

40

C3
25
20
C4
10
C2
C1
L
10 20 30 40 50
Kombinasi Input yang optimal untuk memaksimumkan output dan
meminimumkan biaya
K

14
A’
Expantion - Misal w=10; r=10
13
Path - Untuk menghasilkan
12
11 G output=10Q dapat
10 A digunakan kombinasi
9
8
J a. K=5 L=5 (E)  C=100
7 F
b. K=11 L=3 (G)  C=140
6
E
dst
5
- Kombinasi termurah pada
14Q
4 D
3
10Q
titik singgung isoquant dan
2
M
8Q
B’
isocost (mengapa ?)
B L
0 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Garis yg menghubungkan titik singgung Isoquant & Isocost = Expantion Path


Cat : expantion path umumnya membentuk garis lurus dari titik 0, meskipun tidak
selalu harus demikian (kapan tidak demikian?)
Dititik optimal (=titik singgung isoquant & isocost) berlaku :
Slope isoquant = slope isocost
MRTS = Ratio harga-harga input
MRTS = w/r
MPL/MPK = w/r
MPK
MPL / w 
r
Ekstra OutputL = Ekstra Outputk
Optimal saat :
Rp / Labour Rp / Kapital
Fixed Input (Capital) = K Var.Input (Labour) = L Output (Q)
2 0 0
2 1 76
2 2 248
2 3 492
2 4 784
2 5 1100
2 6 1416
2 7 1708
2 8 1952
2 9 2124
2 10 2200
2 11 2156

1. Tugas Manajer dalam hubungan dengan angka-angka proses produksi


diatas? (2)
2. Jika harga jual produk : $3 dan biaya labour = $400/LB
a.Hitung nilai uang dari marginal product (dari) labour
b.Hitung nilai uang dari marginal project kapital
3. Berikan komentar & kesimpulan-kesimpulan anda!
KONSEP RETURN TO SCALE

RETURN TO SCALE menunjukkan perubahan nilai output sebagai akibat


perubahan jumlah berbagai input produksi [=(Q/Q) / ( input2/  input2)]
Return To Scale dapat :
a. Konstan jika kenaikan output proporsional terhadap kenaikan input
b. Naik jika kenaikan output > kenaikan input
c. Turun jika kenaikan output < kanaikan input

K K K

6 B 6 B 6 B
200Q 800Q A 150Q
A A 3
3 3
100Q 100Q 100Q
L L L
0 0 0 3 6
3 6 3 6

Constant Returns Increasing Returns Decreasing Returns


to Scale to Scale to Scale
MODEL COBB DOUGLAS

Q  K , L,...  K a Lb .........


Q
MPL    K a Lb1
L
Q
MPK   aK a 1 Lb
K

Contoh
Output yang dihasilkan suatu perusahaan dapat dijual dengan harga 10
dollar perunit. Fungsi produksinya ; Q  K , L   K 1 / 2 L1 / 2

Jika kapital = 1 dan bersifat fixed, berapa banyak labour harus digunakan
untuk memaksimalkan profit. Diketahui biaya labour = 2 dollar
MODEL FUNGSI PRODUKSI EMPIRIS YANG SERING DIGUNAKAN ADALAH ;

Q  A.K a Lb  Fungsi produksi Cobb Douglass

Q = Quantity ; K=Kapital ; L = Labour


A,a,b = parameter-parameter yg diestimasi besarnya secara empiris
Beberapa karakteristik penting fungsi Cobb Douglass
1

2
Penjelasan :
Elastisitas output kapital :

EK 
Q Q  Q K  Q  K
 .   a. .  a
K K  K Q  K  Q
EL 
Q Q  Q L  Q  L
 .   a. .  b
L L L Q  L  Q
EK  EL  a  b 
Q Q  Q Q 
 = Perubahan Output
K K  K K  Perubahan Input2
= Return to Scale

2 Fungsi Cobb Douglass dapat diestimasi melalu I model regresi Linear sbb:
Ln Q = Ln A + a. Ln K + b. Ln L
Sifat-sifat penting dari model fungsi produksi Cobb Douglass

Q
MPK   a. A.K a 1 .Lb  a. Q
K K STAGE …?….
Q
MPL   a. A.K a .Lb1  b. Q
L L

2 ………………………………………………………………………………………………………

EL 
Q Q   Q . K  Q . K  aQ . K  a
K K  K Q K Q K Q
EL 
Q Q   Q . L  Q . L  aQ . L  b
L L L Q L Q L Q
Sifat-sifat penting dari model fungsi produksi Cobb Douglass

3 …………………………………………………………………………………………………..

4 …………………………………………………………………………………………………..
Teori Biaya
Teori Biaya
Jenis biaya :
1. Explicit Cost dan Implicit Cost
a. Explicit Cost :
Biaya aktual yg dikeluarkan perusahaan utk menjalankan kegiatan produksinya
Misal : biaya pegawai, pembelian bahan baku, sewa alat, dst.
b. Implicit Cost :
Nilai dari berbagai input milik sendiri yg digunakan utk keperluan produksi
Misal: Tanah milik sendiri yang digunakan untuk lahan perush. ,
Uang milik sendiri yang digunakan untuk membiayai kegiatan produksi
Waktu, keahlian,pengetahuan, relasi pemilik , dst
(seandainya faktor2 produksi yg merupakan milik sendiri tsb tidak ada, perusaha-
an tentu harus membayar sewa / bunga / biaya pada orang lain yang merupakan
pemilik faktor produksi tsb.
Atau meskipun faktor2 produksi tsb merupakan milik sendiri, kalau asset tsb
disewa pihak lain , tentunya si pemilik akan memperoleh penghasilan dari
hasil sewa tsb ( = opportunity cost)
Dalam analisis ekonomi kedua jenis biaya diatas ( eksplisit maupun implisit ) harus
diperhitungkan agar diperoleh gambaran dan hasil analisis yang obyektif / adil
Analisis Ekonomi tidak hanya mengukur actual cost nya saja tapi juga harus
memperhitungkan berbagai opportunity cost – alternative cost - dst
Akan tetapi, sistem pembukuan perusahaan ( akuntansi) umumnya hanya mengenal –
mengakui dan mencatat actual cost saja
Dengan demikian berbagai analisis ekonomi dan keputusan manajerial perlu memper
hatikan adanya opportunity cost yang tidak tercatat datanya dalam sistem akuntansi
perusahaan.

2. Marginal Cost , Incremental Cost & Sunk Cost (Jenis Biaya)


d (output )
a. Marginal Cost =
d (biaya )
Berapa besar perubahan atau tambahan terhadap output akan terjadi sebagai akibat p
dari penambahan biaya sebanyak 1 unit

Output 0 2 5 8 14 20
Total Cost 20 40 64 79 121 181
Marginal Cost … … … … …
d (output )
a. Marginal Cost =
d (biaya )
Berapa besar perubahan atau tambahan terhadap output akibat
penambahan biaya sebanyak 1 unit

Output 0 2 5 8 14 20
Total Cost 20 40 64 79 121 181
Marginal Cost

b. Incremental Cost
Pertambahan biaya yg tejadi akibat keputusan manajerial tertentu
Kapasi- Kapasi Kapasi Kapasi Kapasi
tas tas tas tas tas
1000 1250 1500 1750 2000

Investasi 268 320 384 456 540


Pertambahan Investasi
( increment cost)

Penerimaan 48.7 68.4 94,0 130.7 164,8

Pengeluaran 20,4 25,0 30,2 38,7 47.3


Selisih Penerima-an &
Pengeluaran Operasi 28,3 43,4 64,8 92.0 117,5
Tambahan Penerimaan
(Increment )
c. Sunk Cost
Biaya – biaya yg telah dikeluarkan tetapi tidak relevan lagi untuk ikut
dipertimbangkan berkaitan dgn keputusan manajerial yg akan diambil
Misal : Membeli Rumah dgn uang muka 10 juta dan sisanya harus
dicicil sebesar Rp 500.000 / bulan selama 10 tahun
( Total dibayarkan: Rp10 juta+10 x 6 juta/thn = Rp 70 juta )
Setelah dicicil selama 2 tahun, ada orang menjual rumah dgn
kualitas sama senilai Rp 40 juta yg boleh dicicil selama 8 th
( Rumah 1 telah dibayar Rp 10 juta + 12 juta = Rp 22 juta
Rumah 1 masih harus dibayar 8 x 6 juta = Rp 48 juta
atau Rp 500 ribu / bln selama 8 thn
Rumah 2 menawarkan harga tunai Rp 40 juta yang boleh
dicicil Rp 5 juta/th atau Rp 415 ribu / bulan selama 8 thn
Bagaimana keputusan yang harus diambil ?
Sunk Cost = ……..?.......
3. Biaya Jangka Pendek dan Biaya Jangka Panjang (Jenis Biaya)
Karakteristik input produksi dapat diklasifikasikan menurut
a. fixed input : input2 produksi yang tidak dapat diubah dgn
mudah selama perioda analisis kecuali dengan biaya yang
sangat besar
Misal : Pabrik dan peralatannya yang tidak begitu saja dapat
dirubah kapasitasnya dengan mudah dan cepat
b. variable input : input2 produksi yang dengan mudah dan cepat
dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan
Misal : tenaga kerja , BBM, dst dalam batas2 variasi kapasitas
produksi pabrik sampai kapasitas maksimumnya
Perioda analisis dimana input2 produksi dapat dirubah dengan mudah
 perioda analisis jangka pendek
Perioda analisis dimana input2 produksi hanya dapat dirubah dgn biaya
tinggi &waktu lama perioda analisis jangka panjang

Untuk pabrik pupuk misalnya , analisis perioda jangka panjangnya


3. Biaya Jangka Pendek dan Biaya Jangka Panjang (Jenis Biaya)
Untuk pabrik pupuk misalnya , analisis perioda jangka panjangnya mungkin
mencapai 5 – 10 tahun karena memperbesar kapasitas pabrik pupuk berarti
membangun pabrik baru yang akan memerlukan waktu 5 – 10 tahun.
Ini berarti
1. jika dilakukan analisis untuk 5 – 10 tahun mendatang ( analisis jangka pen-
dek untuk pabrik pupuk ) , akan terdapat
a fixed input  fixed cost
b. variable input  variable cost
2. jika dilakukan analisis untuk 20 tahun mendatang ( analisis jangka panjang utk
pabrik pupuk ) , tidak akan ada lagi fixed input karena semua input dalam
jangka waktu tsb dapat dirubah.
Akibatnya , dalam analisis jangka panjang , hanya akan ada variable Cost saja
Sebaliknya untuk usaha laundry misalnya, kapasitas produksinya dapat dirubah dengan
cepat dengan cara menambah mesin. Penambahan mesin mungkin hanya memakan
waktu 6 bulan – 1 tahun. Ini berarti untuk usaha Laundry,
1. Analisis untuk satu tahun atau lebih sudah merupakan analisis jangka
panjang karena semua input dapat dirubah sehingga hanya akan ada
variable cost saja
. 2. analisis dibawah 6 bulan – 1 tahun merupakan analisis jangka pendek
. Biaya Jangka Pendek dan Biaya Jangka Panjang
a. Biaya Jangka Pendek yang terdiri dari :
1. Biaya – biaya yang besarnya relatif tetap dan tidak mudah untuk
dirubah selama jangka waktu analisis dan tidak tergantung pada
tinggi rendahnya tingkat produksi ( Fixed Cost )
Misal : gaji pegawai, biaya penyusutan mesin, Biaya penyusutan
gedung, bunga pinjaman investasi , dst
2. Biaya-biaya yang besarnya berubah , tergantung besar tingkat
produksi pabrik ( variable Cost )
Misal : Biaya bahan baku, upah pegawai, BBM pabrik, dst
Dalam batasan jangka pendek tersebut, variasi output dan input
produksi dapat dilakukan dan biaya yang terjadi selalu dapat diklasi-
fikasikan menurut biaya tetap dan biaya variabel
b. Biaya jangka panjang
Biaya – biaya yang semuanya merupakan variabel cost
a. Fungsi Biaya Jangka Pendek & Analisisnya

Dalam jangka pendek, terdapat biaya-biaya yang tidak mudah

berubah seperti bunga pinjaman, sewa tanah/rumah, gaji, dst.

Dengan demikian, untuk jangka pendek, akan dikenal istilah biaya


variabel & biaya tetap (= biaya yg relatif tetap utk jangka pendek)

TC = TFC + TVC

AFC = TFC = TFC/Q ; AVC = TVC/Q


ATC = TC/Q = AFC + AVC
MC = TC / Q dan karena TFC/Q = 0 , maka : MC = TVC/ Q
Output Total Total Total Average Avera Average Marginal
Quantity Fixed Var. Costs Fixed ge Total Costs
Costs Costs Cost Var. Costs
Costs
(Q) (TFC) (TVC) (TC) (AFC) (AVC) (ATC) (MC)
0 60 0
1 60 20
2 60 30
3 60 45
4 60 80
5 60 135
cost ($)
200 TC
180
160
140
TVC
120
100

80
60
40
20
0
1 2 3 4 5
Output (Q)
Per unit
cost ($)
100
90
MC
80
70

60
50

40 ATC
30 AVC
20
10
0
1 2 3 4 5
Output (Q)
cost ($)
200 TC
180 Total - Di titik G ; Law of
160 Fixed Cost diminishing return mulai
140 berlaku :
J TVC
120
- Pada TC = ……
G - Pada MC = …..
100
Total - Di titik H “AVC minimal
80
J’ Variable pada TC & TVC tercermin
60
Total H’ Costs sebagai ……….
40
Fixed G’
20
Costs
0
1 2 3 4 5
Output (Q)
Per unit
cost ($)
100
90
MC
80
70
- AFC makin kecil jika Q
60
AFC makin besar
50

40
J” ATC
AFC AVC
30
H”
20
10
G”
0
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 5
Output (Q)
Catatan
1. TVC = 0 untuk Q=0
2. Dititik G Law of Diminishing Return mulai terjadi :
- Pada TC = …..
- Pada MC = …..
3. AVC,ATC,MC membentuk gambar / huruf U
4. AFC turun sejalan dengan naiknya Q
5. MC mencapai minimum sebelum berpotongan dengan AVC & ATC
6. MC memotong AVC & ATC di titik minimumnya.
7. Selama MC masih di bawah AC (AVC;ATC) AC turun dan sebaliknya
8. Untuk menurunkan nilai AC, nilai MC berikutnya harus lebih rendah dari AC
sebelumnya.
9. Dititik H” AVC minimal pada TC & TVC tercemin sebagai …….
LATIHAN
1. Misalkan dapat diketahui fungsi penerimaan ( fungsi Revenue ) sbb
TR = 100 Q – 10 Q
Data biaya berdassr pengalaman masa lalu adalah

Q 0 1 2 3 4 5
TC 20 140 160 180 240 480

1. Gambarkan fungsi biaya diatas dan beri penafsiran/komentar


( TC , AC, MC )
2. Gambarkan fungsi revenue dan fungsi biaya dalam satu gambar
3. Hitung berapa tingkat output / revenue yang memberikan profit maksimu

2. Jika TR = 22 Q – 0,5 Q 2
TC = 1/3 Q 3 – 8,5 Q 2 + 50 Q = 90
a. Berapa tingkat output yang dapat memaksimumkan profit ?
b. Berapa nilai profit maksimum tsb ?
b. Fungsi Biaya Jangka Panjang dan analisisnya
Untuk jangka panjang , tidak ada lagi fixed cost
• Long run total cost diturunkan dari “firms expansion path”
• Selanjutnya, long run average cost & long run marginal cost diturunkan dari
Long Run Total Cost.
Latihan
1. Diketahui struktur biaya produksi sebagai berikut

Q 0 1 2 3 4 5
TC 30 50 60 81 118 180

Hitung dan gambarkan karakteristik kurva biayanya sehingga terlihat sifat


TC , TFC, TVC, AFC, AVC dan ATC nya
Latihan Soal
1. Jika diketahui struktur biaya produksi sebagai berikut :
Q 0 1 2 3 4 5
TC 30 50 60 81 118 180

Hitung & gambarkan karakteristik kurva biayanya sehingga


terlihat sifat-sifat TC,TFV,TVC,AFC,AVC, ATC nya.
2. Jika tarif upah buruh (W) = $10 unit ; tarif sewa kapita (r)=$ 8 per unit
dan tabel berikut menunjukkan hubungannya dengan Q

L 0 2 3 3,45 4 6 9
K 0 2 3 3,45 4 6 9
Q 0 1 2 3 4 5 6

Gambarkan kurva biaya sehingga terlihat bagaimana expansion path total


cost, Marginal Cost dan Average Costnya. Selanjutnya dengan membuat
sketsa 4 short run average cost ( asumsikan saja ) , gambarkan kira2
seperti apa long run average cost nya

Anda mungkin juga menyukai