Marlina Ekawaty
Materi Perkuliahan
Mg Materi Sub Materi
a) Aggreate Ependiture:
2 sektor AE=C+I The law of
3 sektor AE=C+I+G diminishing return
4 sektor AE=C+I+G+(X-M) Labour market
b) Peranan Uang:
MS dan MD i AE Y MEMBENTUK AS
MEMBENTUK AD
ANALISIS AD-AS
TUJUAN: P AD AS
Mencapai Full
Employment
P*
Y* Y
TUJUAN:
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
mempercepat
Diversifikasi, meningkatkan S-I
pertumbuhan
Mengembangkan infrastruktur,
ekonomi &
institusi pembangunan
meningkatkan
Meningkatkan pendidikan kemakmuran
Menjalankan perencaaan ekonomi masyarakat
Lanjutan:
Masalah pokok ekonomi makro (Boediono, 2001):
a. Jk pendek: masalah stabilisasi menghindari
msl inflasi, pengangguran, ketimpangan neraca
pembayaran
b. Jk panjang: masalah pertumbuhan menjaga
keserasian pertumbuhan penduduk, pertamba
han kapasitas produksi, & ketersediaan dana
investasi
Menghindari inflasi, pengangguran, &
ketimpangan neraca pembayaran baik SR-LR
Sektor NO NI NT
produksi total
Pertanian (kapas) 300 0 300
Pabrik benang 400 300 100 th T ad 1000
Pabik tekstil 600 400 200 bukan 3100
Pabrk garmen 800 600 200
Perdagangan (pakaian 1000 800 200
PDB INDONESIA 2013 (dlm Milyar Rp)
Sektor/Lapangan Usaha Hg Berlaku Hg konstan Kontribs
Pertanian, peternakan,
1.311.037,30 339.890,20 14,43
kehutanan, & perikanan
Pertambangan & penggalian 1.020773,20 195.708,50 11,24
Industri pengolahan 2.152.592,90 707457,80 23,69
Listrik, gas & air bersih 70.074,60 21.201,00 0,77
Konstruksi 907.267,00 182.117,90 9,99
Perdagangan , hotel &
1.301506,30 501.158,40 14,33
restoran
Pengangkutan & komunikasi 636.888,40 292.421,50 7,01
Keuangan, real estate & jasa
683.009,80 272.151,90 7,52
perusahaan
Jasa-jasa 1.000.822,70 258.237,90 11,02
PDB 9.083.972,20 2.770.345,10
PDB tanpa migas 8.416.039,50 2.636.976,00
HB HK Kontr
Konsumsi RT 5.071,1 1.518,4 55,82
Konsumsi Pemerintah 827,2 215,4 9,12
Pembentukan Modal Tetap Bruto 2.876,3 688,6 31,66
a.Perubahan Inventori 179,8 53,8 1,98
b.Diskrepansi Statistik 310,9 -0,3 3,42
Ekspor 2.156,8 1.311,8 23,74
(Impor) 2.338,1 1.017,2 25,74
Harga berlaku nominal, harga konstan riel
b) Expenditure approach
PDB ad nilai total pengeluaran dlm perekonomian slm
periode tertentu PDB=C+G+I+(X-M)
C pengeluaran RT untuk konsumsi akhir baik
durable maupun non-durable goods
G pengeluaran Pemerintah unt membeli br/js akhir,
tdk termasuk pengeluaran tunjangan sosial
I pembentukan modal tetap domistik bruto, penge-
luaran unt memelihara & memperbaiki kemam-
puan menciptakan & meningkatkan nilai tambah,
termasuk perubahan stok
c) Income approach
Adalah nilai total balas jasa atas faktor produksi yang
digunakan dlm proses produksi Q=f(K,L,U,E)
PN = w + i + r +
Indonesia tidak mempublikasikan PN dg income app.
Computt of employes 4,005
PDBn
Properties income 474 PDBr
deflator
Corporate profits 543 P
deflator t x100%
Net interest 410 Pt 1
Rental income 28 (deflt deflt 1 )
Inflasi x100%
National income 5460 deflt 1
Beberapa pengertian dasar Pendapatan Nasional
Beberapa
Rumus pengertian dasar Pendapatan
Istilah Nasional
C+I+G+(X-M) = P Domistik Bruto
+ Pendapatan FP Domistik yg ada di LN
- Pendapatan FP LN yg ada di DN * = P Nasional Bruto
- Penyusutan = P Nasional Neto
- Pajak tidak langsung
+ Subsidi =Pendapatan Nasional
- Laba ditahan
- Pembayaran asuransi sosial
+ Pendapatan bunga personal dari
Pemerintah & Konsumen
+ Penerimaan bukan balas jasa = Pendapatan personal
- Pajak pendapatan personal = PP Disposisabel
80
20% kelg miskin menikmati
60
20% ON, 40% kelg menik- 40 C
Kemiskinan
Penduduk miskin ad penduduk yg memiliki rata2
pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan (makanan & non makanan)
% penduduk miskin ad % penduduk yg berada di
bawah garis kemiskinan (GK)
Indeks kedalaman kemiskinan (Poverty Gap Index-
P1): ukuran rata2 kesenjangan pengeluaran
masing2 penduduk miskin thd garis kemiskinan
Indeks keparahan kemiskinan (Poverty Severity
Index-P2): gambaran penyebaran pengeluaran
diantara penduduk miskin
Data Indonesia
1000 2000 Yd 0 Yd
1) Jumlah Penduduk
JP yg besar C besar, walau C/kapita rendah. Misal
C Indonesia > C Singapura, krn JP Indonesia=51xJP
Singapura.
2) Komposisi Penduduk
Usia (produktif, tidak produktif)
Makin banyak penduduk usia produktif (15-64 th)
C makin besar, terutama jk sebag besar dapat
kesempatan kerja yg tinggi
Pendidikan (rendah, sedang, tinggi)
Makin tinggi tk pendidikan masyarakat C makin
besar, krn kebutuhan hidupnya makin banyak
Wilayah tempat tinggal (urban, rural)
Makin banyak penduduk tinggal di wily perkotaan
C makin tinggi
c. Faktor Non-Ekonomi
Faktor sosial budaya masyarakat: pola kebiasaan
makan, etika dan tata nilai. Contoh: perubahan tp
belanja dr pasar tradisional ke pasar swalayan,
makan di rumah ke restoran at masakan sepat saji,
fungsi rumah dr tp berlindung dr panas-dingin ke
ekspresi keberadaan diri
Ringkasan:
- Pendapatan (Y) RT
- Kekayaan (W) RT
- Jumlah barang C tahan
lama dl masyarakat
Faktor Ekonomi ---> - tk bunga (i)
- perkiraan masa depan
- Kebijakan pengurangan
Pe
ketimpangan dist pendp
nen
tu - Jumlah penduduk
tk. F. Demografi - Komposisi penduduk:
Kon
---->
usia, pendidikan, tp
sum tinggal
si
Sosial budaya:
F. Non-ekonomi ----> perubahan kebiasaan
makan, etika & tata
nilai, fungsi rumah
TEORI INVESTASI
I merp segala sesuatu yg dilakukan unt meningkat-
kan kemampuan menciptakan/menambah nilai
kegunaan hidup bentuk: fisik & non-fisik (SDM)
I dlm konteks Ekonomi Makro
ad I fisik: barang modal ( pabrik, peralatan), bangun-
an, persediaan barang (inventory) I adalah
pengeluaran2 unt meningkatkan nilai br modal dl
suatu perekonomian pd waktu tertentu
Sesuai perhitungan PN, yg dimasukkan dl perhitung-
an I ad barang modal, bangunan/kontruksi, persedia
an br jadi baru
I dl bentuk barang modal (capital goods) &
bangunan (construction) ad pengeluaran2 untuk
pembelian pabrik2, mesin2, peralatan2 produksi,
bangunan2 at gedung2 yg baru I dl harta tetap
(fixed invesment)
Di Indonesia fixed I ad pembentukan modal tetap
domistik bruto (PMTDB)
Investasi bersih = PMTDB penyusutan (depresiasi)
I Persediaan
Perusahaan sering berproduksi > target penjualan.
Misal: target penjualan th 2014 ad 50.000 unit, tp
produksinya 60.000 10.000 unit ad persediaan.
Persediaan dpt berupa br jadi, bahan baku atau br
setengah jadi.
A. MEC(%/th) B. I(%/th)
30
30 26
25
20
21
18 19
15 17
13 MEC
I(RpM) Demand I
1500 2500 3250 3750 4000 1500 2500 3250 3750 4000
I I
0 MEC MEC MEC 0