Anda di halaman 1dari 38

MAKRO EKONOMI

TIU: memahami dasar-dasar makroekonomi


TIK: mampu menjelaskan
(i) sasaran akhir makroekonomi (output,
kesempatan kerja, & inflasi) ;
(ii) faktor-faktor yang menyebabkan naik
turunnya kinerja makro ekonomi

Marlina Ekawaty
Materi Perkuliahan
Mg Materi Sub Materi

1. Pendahuluan: review - Review makro


Pengantar Makroekonomi - Hubungan teori dan model
- Pendekatan jk pendek (harga kaku) dan
jk panjang (harga fleksibel)
2. Pengukuran - Dari GDP ke pendapatan disposable
makroekonomi - Komponen pengeluaran & definisi (C, I,
G, NX)
- Identitas
3. Pengeluaran Agregat: - Fungsi konsumsi
Konsumsi - Fungsi tabungan
- Grafik fungsi konsumsi & tabungan
- Pengembangan teori konsumsi
4. Pengeluaran agregat: - faktor-faktor penentu investasi
Investasi - Fungsi & kurva investasi
- Pergeseran kurva investasi & faktor-
faktornya
5. Pengeluaran agregat & - Keseimbangan PN dlm model seder-
pendapatan nasional hana (rumah tangga & perusahaan)
- Angka pengganda
6. Pemerintah dan - Peran pemerintah dlm perekonomian
makroekonomi - Keseimbangan PN dg campur tangan
pemerintah
- Angka pengganda pengeluaran
pemerintah
- Angka pengganda pajak
- Angka pengganda anggaran berimbang
7. Uang dan bank - Definisi uang
- Bagaimana bank mencetak uang
- Pengendalian jumlah uang beredar
lanjutan:
No. Materi Sub Materi
8. Bunga & pasar uang - Permintaan uang
- Motif memegang uang
- Penawaran uang
- Keseimbangan pasar uang (bunga)
9. Uang, Bunga & Pendapatan - Bunga dan investasi
Nasional - Dampak perubahan jumlah uang
beredar & bunga terhadap output
keseimbangan
10. Kebijakan Makroekonomi: - Kebijakan fiskal
Fiskal dan Moneter - Kebijakan moneter
- Campuran kebijakan fiskal & moneter
11. Makroekonomi Global - Ketergantungan ekonomi antar negara
- Neraca pembayaran
- Manfaat perdagagan
- Kebijakan perdagangan
12. Nilai Tukar & Sistem - Definisi nilai tukar
Keuangan Internasional - Rejim nilai tukar
- Pasar valuta asing
- Sistem moneter internasional
13. Perdagangan Internasional - Fungsi impor
& Pendapatan Nasional - Pendapatan keseimbangan dalam
perekonomian terbuka
- Dampak perubahan ekspor terhadap
pendapatan keseimbangan
14. Pemikiran Makroekonomi - Keynes dan permintaan agregat
- Moneteris
- Klasik baru, Keynesian baru
Parkin, Michael (2008). Macroeconomics, Pearson, Addison Wesley.
Parkin, M. And Robin Bade (2002). Foundation of Macroeonomics, Pearson,
Addison Wesley.
Samuelson, P and Williams Nordhaus (2001) . Macroeconomics, McGraw-Hill
Analisis Makro Ekonomi
ANALISIS i. ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
JK PENDEK

a) Aggreate Ependiture:
2 sektor AE=C+I The law of
3 sektor AE=C+I+G diminishing return
4 sektor AE=C+I+G+(X-M) Labour market

b) Peranan Uang:
MS dan MD i AE Y MEMBENTUK AS

MEMBENTUK AD
ANALISIS AD-AS

ii. Masalah Ekonomi yg dihadapi


iii. Kebijakan Pemerintah

TUJUAN: P AD AS
Mencapai Full
Employment
P*

Y* Y

ANALISIS JK Perbedaan tk kemakmuran


PANJANG Faktor yg menentukan pertumbuhan
Teori prumbuhan
Hambatan2 pembangunan

TUJUAN:
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
mempercepat
Diversifikasi, meningkatkan S-I
pertumbuhan
Mengembangkan infrastruktur,
ekonomi &
institusi pembangunan
meningkatkan
Meningkatkan pendidikan kemakmuran
Menjalankan perencaaan ekonomi masyarakat
Lanjutan:
Masalah pokok ekonomi makro (Boediono, 2001):
a. Jk pendek: masalah stabilisasi menghindari
msl inflasi, pengangguran, ketimpangan neraca
pembayaran
b. Jk panjang: masalah pertumbuhan menjaga
keserasian pertumbuhan penduduk, pertamba
han kapasitas produksi, & ketersediaan dana
investasi
Menghindari inflasi, pengangguran, &
ketimpangan neraca pembayaran baik SR-LR

Tujuan utama dlm perekonomian makro:


a. Output tinggi dg pertumbuhan ek yg besar &
per tumbuhan pendapatan yg cepat
b. Mencapai & mempertahankan full employment
c. Mempertahankan kestabilan harga
d. Mencapai keseimbangan neraca pembayaran at
meningkatkan surplus devisa
e. Meningkatkan distribusi pendapatan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Nasional: dokumen perencanaan pembangun-
an nasional unt 20 th UU no 17 th 2007: RPJP
Nas 2005-2025 RPJM I-IV
RPJP : Indonesia yg mandiri, maju, adil, dan
makmur
RPIM II (2010-2014) dg visi: Indonesia yang
sejahtera, demokratis, dan berkeadilan
RKP th 2014 dijabarkan dl 5 agenda pembangu-
nan: (1) pembangunan ekonomi & kesejahtera
an dg indikator: pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran & kemiskinan

Indikator Ek 2010 2011 2012


Pertumbuhan ek 5.5-5.6 6.2 6.0-6.3 6.5 6.4-6.9 6.2
Inflasi 4.0-6.0 7.0 3.8 4.3
Tk pengangguran 7.6 7.1 7.3-7.4 6.6 6.7-7.0 6.1
Tk kemiskinan 12.0-13.5 13.5 11.5-12.5 12.5 10.-11.5 11.7

Th 2015 targetnya: pertumbuhan ek 5.6% ,


inflasi 4.4% , tk pengangguran 5.5-5.7% , dan tk
kemiskinan 9-10%
PENDAHULUAN
A. PERKEMBANGAN TEORI EK. MIKRO-MAKRO
Adam Smith An Inquiry into The Nature and Causes
of The Wealth of Nations (The Wealth of Nations,
1776) awal perkembangan Ilmu Ekonomi modern:
Gejala ekonomi (harga naik, pengangguran)
menunjukkan adanya gangguan keseimbangan
sistem ekonomi masalah ekonomi akan
teratasi jk ekonomi dikembalikan pd kondisi
keseimbangan
Spt alam semesta, sistem ekonomi akan mampu
melakukan self-ajustment krn adanya invisible
hand yaitu mekanisme harga: mekanisme alokasi
SDE berdasar kekuatan D-S MH ad alat alokasi
SDE yang efisien, jika pemerintah tidak campur
tangan dlm perekonomian
Diperkuat JB Say Says Law Supply creates its
own demand (A Treatise on Political Economy,
1803): semua barang & jasa yang diproduksi
perekonomian pasti akan dibeli masyarakat.
Model ekonomi keseimbangan pasar simultan ol
Leon Walras dg pendekatan matematis general
equilibrium model

alokasi SDE yg efisien akan tercapai jk ind2 dlm


perekonomian telah mencapai efisiensi (berada dlm
keseimbangan) yaitu melalui mekanisme harga
ekonom Klasik Teori Ekonomi Klasik
Lanjutan:
Mengapa ekonom Klasik yakin thd keampuhan
mekanisme harga? Karena asumsi yang digunakan:
- Struktur pasarnya persaingan sempurna
- Input & output ad homogen
- Informasi sempurna & simetris
- Pelaku ekonomi bersikap rasional, bertujuan
memax kegunaan atau keuntungan
Proses penyesuaian mekanisme harga dpt terjadi
scr instan (pasar ad institusi yg timeless & placeless)
Uang ad netral (money neutrality, uang hanya
berfungsi sbg medium of exchange , tidak ada motif
spekulasi) uang hanya mempengaruhi tk harga,
tidak jumlah output price flexibility Classical
dichotomy: sektor riil pisah dg sektor moneter
proses pertukaran ad satu2nya berinteraksi an.
Perilaku individu (konsumen, produsen) untuk
mencapai keseimbangan, jk individu seimbang mk
perekonomian scr keseluruhan akan seimbang
teori ek Klasik ad teori ek mikro. Says law
masalah pokok perekonomian ad penawaran (input,
output) supply side economics .
lanjutan:

Dlm LR tiap pelaku ekonomi akan dpt laba posisi


keseimbangan tiap individu makin membaik
masyarakat makin makmur & adil

Depresi besar cukup lama 1929-1933 di AS


menyebabkan pengangguran 25%, output
turun sp 50%, tk investasi menurun tajam
John Maynard Keynes The General Theory of
Employment, Interest & Money 1936 :
- Kritik thd teori Klasik (idealnya pasar & fokus
pd sisi penawaan) perlu peran pemerintah
dlm perekonomian unt menstimulir sisi
permintaan

- Pokok pikiran Keynes:


Mulai fokus pada dimensi agregat dlm analisis
teori ekonomi Ilmu ekonomi makro
Peran pemerintah dlm an. Ekonomi makro
peran analisis kebijakan
Perlunya studi2 empiris (metode induktif)
Keynes ad Bapak IE Makro , perintis studi induktif
lanjutan:
B. FOKUS BAHASAN IE MAKRO
- Fokus IE ad bagaimana manusia mengatasi
masalah kelangkaan:
a) IE Mikro perilaku individu (konsumen,
produsen)
b) IE Makro perilaku pelaku ekonomi scr agregat
(keseluruhan)
- Tujuannya ad apakah sudah terjadi alokasi SDE scr
efisien. Jk belum apa sebabnya & bagaimana
mengatasinya. Jk sudah, apaka bisa ditingkatkan
lagi atau tidak.
- Kaitannya dpt dilihat dlm IE terapan spt Ek
Pembangunan (rendahnya PDB di negara sedang
berkembang berkaitan dg rendahnya prduktifi
tas pekerja & ketidakefisienan pengelolaan
perusahaan)
- Fokus bahasan ad masalah:
a) Inflasi
b) Pertumbuhan Ekonomi
c) Pengangguran: pencari kerja yg tdk dpt pekerjaan
d) Interaksi dg perekonomian dunia
e) Siklus ekonomi: gerakan naik turun output
agregat
lanjutan:
C. PERANAN PEMERINTAH
- Dlm IE Makro bahasan peran Pemerintah terdapat
dalam kebijakan mengarahkan perekono mian
makro ke arah kondisi yg lebih baik dg cara
merubah
a. Kebijakan Fiskal
b. Kebijakan Moneter
c. Kebijakan Ekonomi Internasional
D. ALIRAN PEMIKIRAN DLM TEORI EK. MAKRO
TE Klasik TE Makro Moneteris
Dua aliran pemikiran teori ekonomi: Klasik & Keynes
a. Aliran Klasik (1877-1959, Adam Smith AC Pigou)
Pasar Uang
K-P seimbang perekonomian Uang ad alat tukar tidak ber
seimbang pertukaran K-P pengaruh thd var. riel, hanya
melalui pasar (input, output) var. Moneter classical
dg struktur pasar persaingan dichotomy tidak perlu peran
sempurna - Harga ad interaksi pemerintah dlm pereknomian
D S harga eq , jk D>S harga 2 kelompok (aliran real
eq baru harga fleksibel business cycle & moneteris:
hanya kebijakan moneter)
lanjutan:
b. Aliran Keynesian
Pasar Uang
Pasar cenderung berstruktur Uang jg penyimpan nilai (store
monopolistik, informasi tidak of value) digunakan ut speku
sempurna & asimetris, input- lasi uang tidak netral (dapat
output bersifat heterogen mmpengaruhi var. riel: Q, U)
harga cenderung kaku (price dikotomi Klasik tidak relevan -
regidities, sulit berubah dl perlu peran pemerintah mell
seketika) non-market kebj moneter & fiskal
clearing resesi
E. MEMAHAMI MODEL EKONOMI MAKRO
Model ekonomi ad penyederhanaan realitas ekonomi
a. Model Klasik vs Keynesian
Klasik Keynesian
Struktur pasar Persaingan semp Bukan pers. Semp
Peran pmerintah dlm Relatif kecil Diperlukan
perekonomian
Sifat uang netral Tidak netral
b. Model 3 Pasar: pasar tenaga kerja, p. barang/jasa,
p. uang
c. Model Keseimbangan & Ketidakseimbangan
d. Model Statis-Statis Komparatif-Dinamis
e. Model Ekonomi Tertutup-Terbuka
PENGUKURAN MAKROEKONOMI
Ukuran makroekonomi yg serig digunakan: PDB, IHK,
dan tingkat pengangguran
Produk Domistik Bruto (Gross Domistic Product, GDP)
Merupakan ukuran output nasional yg dikenal sbg
pendapatan nasional
Output nasional merupakan gambaran awal ttg:
a) Efisiensi SDE (L, K, U, E) yg digunakan untuk
memproduksi barang & jasa
b) Produkstifitas & kemakmuran suatu negara
c) Masalah2 struktural yg dihadapi suatu perekn.
PDB ad nilai barang & jasa akhir berdasarkan harga
pasar, yg diproduksi suatu perekn dlm satu periode dg
menggunakan SDE yg berlokasi dlm perekn tsb
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
a) Output/production approach n n
i= sektor produksi ke-1, 2, ... PDB NT ( NO NI )
i 1 i 1

Sektor NO NI NT
produksi total
Pertanian (kapas) 300 0 300
Pabrik benang 400 300 100 th T ad 1000
Pabik tekstil 600 400 200 bukan 3100
Pabrk garmen 800 600 200
Perdagangan (pakaian 1000 800 200
PDB INDONESIA 2013 (dlm Milyar Rp)
Sektor/Lapangan Usaha Hg Berlaku Hg konstan Kontribs
Pertanian, peternakan,
1.311.037,30 339.890,20 14,43
kehutanan, & perikanan
Pertambangan & penggalian 1.020773,20 195.708,50 11,24
Industri pengolahan 2.152.592,90 707457,80 23,69
Listrik, gas & air bersih 70.074,60 21.201,00 0,77
Konstruksi 907.267,00 182.117,90 9,99
Perdagangan , hotel &
1.301506,30 501.158,40 14,33
restoran
Pengangkutan & komunikasi 636.888,40 292.421,50 7,01
Keuangan, real estate & jasa
683.009,80 272.151,90 7,52
perusahaan
Jasa-jasa 1.000.822,70 258.237,90 11,02
PDB 9.083.972,20 2.770.345,10
PDB tanpa migas 8.416.039,50 2.636.976,00

HB HK Kontr
Konsumsi RT 5.071,1 1.518,4 55,82
Konsumsi Pemerintah 827,2 215,4 9,12
Pembentukan Modal Tetap Bruto 2.876,3 688,6 31,66
a.Perubahan Inventori 179,8 53,8 1,98
b.Diskrepansi Statistik 310,9 -0,3 3,42
Ekspor 2.156,8 1.311,8 23,74
(Impor) 2.338,1 1.017,2 25,74
Harga berlaku nominal, harga konstan riel
b) Expenditure approach
PDB ad nilai total pengeluaran dlm perekonomian slm
periode tertentu PDB=C+G+I+(X-M)
C pengeluaran RT untuk konsumsi akhir baik
durable maupun non-durable goods
G pengeluaran Pemerintah unt membeli br/js akhir,
tdk termasuk pengeluaran tunjangan sosial
I pembentukan modal tetap domistik bruto, penge-
luaran unt memelihara & memperbaiki kemam-
puan menciptakan & meningkatkan nilai tambah,
termasuk perubahan stok
c) Income approach
Adalah nilai total balas jasa atas faktor produksi yang
digunakan dlm proses produksi Q=f(K,L,U,E)
PN = w + i + r +
Indonesia tidak mempublikasikan PN dg income app.
Computt of employes 4,005
PDBn
Properties income 474 PDBr
deflator
Corporate profits 543 P
deflator t x100%
Net interest 410 Pt 1
Rental income 28 (deflt deflt 1 )
Inflasi x100%
National income 5460 deflt 1
Beberapa pengertian dasar Pendapatan Nasional

Beberapa
Rumus pengertian dasar Pendapatan
Istilah Nasional
C+I+G+(X-M) = P Domistik Bruto
+ Pendapatan FP Domistik yg ada di LN
- Pendapatan FP LN yg ada di DN * = P Nasional Bruto
- Penyusutan = P Nasional Neto
- Pajak tidak langsung
+ Subsidi =Pendapatan Nasional
- Laba ditahan
- Pembayaran asuransi sosial
+ Pendapatan bunga personal dari
Pemerintah & Konsumen
+ Penerimaan bukan balas jasa = Pendapatan personal
- Pajak pendapatan personal = PP Disposisabel

*Net factor income from abroad, pendapatan FP neto


Manfaat & keterbatasan perhitungan PDB
Analisis kemakmuran
Tk kemakmuran dg PDB per kapita. Standar PBB 1992:
PDB/K <US$450 negara miskin, negara kaya >
US$8,000. Tapi mengabaikan distribusi pendapatan
Tk kesejahteraan sosial tk pendidikan, kesehatan
& gizi, kebebasan memilih pekerjaan & jaminan ms
depan tp PDB tidak menghitung output yg tidak
terukur dg uang (non materi) ketenangan batin,
lanjutan:
Masalah produktifitas, perbandingan perlu
mempertimbagkan: jumlah & komposisi penduduk,
jumlah & struktur kesempatan kerja, faktor2 non-
ekonomi (etika kerja, tata nilai, kebudayaan,
sejarah perkembangan). Jepang dg Filipina, Brunei
Darussalam dg Filipina
Kegiatan underground economy
Misalnya pembantu RT, petani yg langsung menjual
produk pd konsumen, transaksi barang bekas,
kegiatan ekonomi ilegal
Kamboja 2,086
Burma 1,900
Income/kap 2010,
Laos 2,435
sumber: IMF (US$) Vietnam 3,123
Piliphina 4,725
Indonesia 4,380
Thailand 8,643
Malaysia 14,603
Brunei 47,200
Singapura 57,238

0 20,000 40,000 60,000 80,000

Indek Pembangunan Manusia (IPM), indek kebaha-


giaan,
Circular Flow of Economic Activity
4) Pembelian barang & jasa
5) Pembelian br & js 3) Pajak

Perusahaan Pemerintah Rumah


Tangga
6) Pajak 2) s, i, Tr
1) s, w, i, r, d

7) Ekspor Dunia Internasional 8) Impor


Pelaku dalam perekonomian makro:
Households sector: pemilik SDE (L, K, M, S)
Firms sector: produsen barang & jasa privat
Government sector: produsen br & js publik
Foreign sector
Pasar utama dlm makroekonomi:
Market Demand Supply
Goods & services RT, G, F, br/js akhir P
Labour P, G, F RT, F
Money & Capital defisit dana Surplus dana
Hak penggunaan uang 1th (psr uang) atau
> 1th (psr modal). Ada financial intermedia-
tory (banking, non-banking institution)
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Tk kemakmuran masy tidak hanya melihat besarnya
PDB, pendapatan per kapita tp jg bagaimana PPK
didisribusikan. Ukuran distribusi pendapatan:
a. Kurva Lorens Output Nas (% akumulatif)
A B

Distribusi adil/merata jk 100

80
20% kelg miskin menikmati
60
20% ON, 40% kelg menik- 40 C

Mati 40% ON, ... kurva 20


D
Lorens berupa garis lurus 0
20 40 60 80 100
Jumlah
Kelg (%
akumulatif)
Diagonal OB yg membagi
OABD jadi 2 segitiga (OAB & OBD)
Distribusi kurang adil, kurva Lorens berupa garis lengkung
OB menjauhi garis lurus OB
Dist pendapatan makin buruk jk makin menjauhi garis
diagonal OB
b. Koefisien Gini (KG)
Merp ukuran ketidakadilan dist pendapatan dg menghitung
luas kurva Lorens (daerah garis diagonal OB dg garis
lengkung OB, daerah C). Jk dist pendapatan:
Adil sempurna KG = 0 L(daerahC )
KG
L(OBD )
Tidak adil sempurna KG = 1 (luas OBD)
Tk ketimpangan rendah jk KG<03, moderat jk
0,3<KG<0,5 , dan tinggi jk KG>0,5.
c. Kriteria Bank Dunia
Diukur dg kontribusi (sumbangan) dr 40% penduduk
termiskin, dg kriteria tk ketimpangan:
Tk Ketimpangan 20% kelp pendapatan termiskin menikmati
tinggi < 12% Pendapatan Nasional
moderat 12%-16% Pendapatan Nasional
rendah > 16% Pendapatan Nasional

Kemiskinan
Penduduk miskin ad penduduk yg memiliki rata2
pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan (makanan & non makanan)
% penduduk miskin ad % penduduk yg berada di
bawah garis kemiskinan (GK)
Indeks kedalaman kemiskinan (Poverty Gap Index-
P1): ukuran rata2 kesenjangan pengeluaran
masing2 penduduk miskin thd garis kemiskinan
Indeks keparahan kemiskinan (Poverty Severity
Index-P2): gambaran penyebaran pengeluaran
diantara penduduk miskin
Data Indonesia

Indikator 2005 2010 2014


PDB riel
Pertumbuhan ekonomi 5,02
PDB/kapita

Gini rasio 0,36 0,38 0,41


Jumlah Penduduk miskin 35,1 31,02 27,73
Tingkat kemiskinan 15,97 13,33
Indeks kedalaman kemiskinan 1,75-1,89 1,75 1,97-1,84
Indeks keparahan kemiskinan 0,43-0,48 0,43-0,44 0,71-0,51
Garis kemiskinan (Rp/kapita/bl) 165.565 232.989 322.684
117.365 192.354 291.389
TEORI KONSUMSI
Pengeluaran konsumsi ttd konsumsi pemerintah dan
konsumsi rumah tangga
Pengeluaran konsumsi (konsumsi): perilaku membelan-
jakan sebag. Pendapatannya unt membeli sesuatu
A. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model)
Dikemukakan ol John Maynard Keynes Ct = f(Ydt)
C = Co + b.Yd , Co = konsumsi otonomus , Co > 0
0<b<1 b = marginal propensity to consume (MPC)
Merp variabel riil (tk harga konstan bukan nominal)
Merp pendapatan yg terjadi (current income), bukan
pendapatan sebelumnya at yg diharapkan
Merp pendapatan absolut, bukan relatif at permanen
Yd C Yd C MPC APC S MPS APS
0 200 - - - - -200 - -
1.000 1.000 1.000 800 0,80 1,00 0 0,20 0
2.000 1.800 1.000 800 0,80 0,90 200 0,20 0,10
3.000 2.600 1.000 800 0,80 0,87 400 0,20 0,13
4.000 3.400 1.000 800 0,80 0,85 600 0,20 0,15
5.000 4.200 1.000 800 0,80 0,84 800 0,20 0,16

Co = besarnya konsumsi pd saat pendapatan disposible 0


= 200
Yd = 1000, 2000, 3000, C = 1000, 1800, 2600,
Naiknya C krn kenaikan setiap 1000 Yd, 800 digunakan
menambah konsumsi.
MPC (kecenderungan mengkonsumsi marginal)
MPC = dC/dYd
A. B.
C C

200 MPC=0,8 Co makin tinggi Yd MPC menurun

1000 2000 Yd 0 Yd

Scr grafis merupakan kemiringan (slope) kurva konsumsi

B. Jika negara makin makmur dan adil, bagian


pertambahan pendapatan yg digunakan konsumsi
makin berkurang, sebaliknya kemampuan
menabung meningkat. MPC (neg. maju < neg.
sedang berkembang)
APC (Average Propensity to Consume)APC=C/Yd
Karena MPC<1 APC<1. Mula2 APC>MPC, tetapi
makin besar Yd APC makin turun.
MPC, APC * Hubungan C dan S
&S Yd=C+S , S=tabungan
APC
MPS=S/Yd
MPC
APS=S/Yd
Marginal atau Average
0 1 2 3 4 5 Propensity to Save
Hubungan Konsumsi & Tabungan
Yd C S
Yd C S
dYd dC dS 1 APC APS
Yd Yd Yd
dYd dC dS
1 MPC MPS
dYd dYd dYd
MPS 1 MPC
Negara miskin kemampuan menabungnya sangat
rendah, shg untuk investasi terpaksa meminjam dr
luar negeri. Umumnya pinjaman berasal dr negara
kaya, yg nilai MPCnya makin mengecil sedangkan
nilai MPSnya makin besar.
B. Model Konsumsi Siklus Hidup (Life Cycle Hypothe-
sis of consumption) oleh Modigliani, Ando &
Brumberg
Kegiatan konsumsi ad kegiatan seumur hidup.
faktor dominan yg mempengaruhi C ad Yd dan Yd
berkaitan erat dg usia seseorang selama siklus
hidupnya. Dlm siklus hidupnya, manusia melalui 3
periode, yaitu:
a) P belum produktif: lahir-sekolah-pertama bekerja,
0-20an th Yd=0 C dibantu anggota keluarga
b) P produktif: (20-60an) th Yd (cepat-puncak-
turun) C mandiri, kelebihan ditabung
c) P tidak produktif: >60an th tidak bekerja Yd=0
C dari tabungan
C,Y C mendatar menunjukkan pengeluaran
konsumsi rata2 per th ad sama. Pola Yd
berbentuk parabola menggambarkan
perkembangan Yd.
C 20-30an Yd<C , berutang
30-60an Yd>C , S>0
Yd >60 tidak bekerja, C dr S

20an 30an 50an 60an usia

Pola C manusia berkaitan dg siklus hidupnya, oki


alokasi Yd harus direncanakan. Ada saatnya harus
berutang/mendapat tunjangan - S sebanyak2nya
menggunakan S
C. Teori Pendapatan Permanen (Permanent Income
Hypothesis) ol Milton Friedman
Pendapatan ad faktor dominan yg mempengaruhi
C, C berhubungan scr proporsional dg Yp (pendapat-
an permanen) C=Yp , =faktor proporsi (>0)
Yp= tk pendapatan rata2 yg diharapkan dl jk panjang.
Sumber Yp berasal dr:
- Expected labour income: upah
- Expected income from assets: non upah
Kualitas diri -- Yp akan -- expected labour
income
Kekayaan (non human wealth)-- non labour
income -- Yp yg diharapkan
Yd=Yp+Yt , Yd=Yd saat ini, Yp=pendapatan permanen,
Yt=pendapatan transitori, Yt>0 Yd
C. Teori Pendapatan Permanen (Permanent
Income Hypothesis) ol Milton Friedman
Asumsi: Konsumen bersikap rasional dlm mengalokasi-
kan pendapatan yg diperoleh selama hidupnya dan
menghendaki pola konsumsi yg cenderung merata
antar waktu
Y = Yp + Yt ,
Yp = pendapatan permanen (bagian pendapatan yang
orang harapkan untuk terus dpt dipertahankan di
masa yg akan datang) pendapatan rata2
Yt = pendapatan transitori/sementara (bagian pendapa
tan yg tidak banyak diharapkan unt terus bertahan)
deviasi acak dr Y rata2
C = Cp + Ct , Cp = k.Yp
faktor utama RT mengambil keputusan C br/js ad
Yp, pengaruh Yt kecil
D. Teori Pendapatan Relatif (Relative Income
Hypothesis) ol J Duessenberry
Yd memp pengaruh dominan thd C dg lebih
memper hatikan aspek psikologis RT menghadapi
perubahan Yd
Dampak perubahan Yd dibedakan jk pendek & jk
panjang. Perbedaan ini dipengaruhi jenis
perubahan Yd yg dialami Fungsi C jk pendek & C
jk panjang
Cl =kurva C jk panjang C
Cs , Cs = kurva C jk pendek Cl
Y Cs < Cl f e Cs
Yd=Yo C=a c a d Cs
Yd=Y Cb pd jalur Cl, tapi C=c
pd jalur Cs krn src psikologis b
RT tdk ingin Cnya turun drastis, Y
dg ambil S atau jual assetnya 0 Y Y Y
Yd=Y Cd pd jalur Cs, tapi C=e pd jalur Cl dan Cs
Tk C masyarakat dipengaruhi ol tk Yd di masa lalu,
terutama tk Yd tertinggi yg pernah dicapai.
E. Penentu tk Konsumsi
Penentu tk C ad faktor ekonomi, faktor demografi,
& faktor non-ekonomi.
a. Faktor Ekonomi:
1) Household income Y--C karena daya beli,
makin konsumtif at menuntut kualitas yg makin baik
2) Household wealth (kekayaan riil: rumah, tanah,
mobil, keky finansial: deposito berjangka, saham, )
3) Jumlah barang2 konsumsi tahan lama dl masyarakat
Pengaruhnya bs + (menambah) atau (mengurangi)
TV makin banyak mengurangi orang menonton
bioskop. Mobil & motor makin banyak
menambah konsumsi bensin, bengkel
4) Interest rate
Tk bunga tinggi keinginan C berkurang krn oppor-
tunity cost dr kegiatan C makin mahal baik bg pihak
surplus & defisit dana
5) Household expectation about the future
RT yg memperkirakan masa depannya makin baik
lebih leluasa melakukan C, & sebaliknya
Prospek masa depan al: kelangsungan pekerjaan,
karier & gaji, jumlah anggota keluarga yg telah &
akan bekerja, kondisi perekonomian domistik-
internasional, arah kebijakan ekonomi Pemerintah
6) Kebijakan Pemerintah mengurangi ketimpangan
distribusi pendapatan
Pajak 100jt C 65jt (MPC=0,65) C 80jt
b. Faktor Demografi (Kependudukan)

1) Jumlah Penduduk
JP yg besar C besar, walau C/kapita rendah. Misal
C Indonesia > C Singapura, krn JP Indonesia=51xJP
Singapura.
2) Komposisi Penduduk
Usia (produktif, tidak produktif)
Makin banyak penduduk usia produktif (15-64 th)
C makin besar, terutama jk sebag besar dapat
kesempatan kerja yg tinggi
Pendidikan (rendah, sedang, tinggi)
Makin tinggi tk pendidikan masyarakat C makin
besar, krn kebutuhan hidupnya makin banyak
Wilayah tempat tinggal (urban, rural)
Makin banyak penduduk tinggal di wily perkotaan
C makin tinggi
c. Faktor Non-Ekonomi
Faktor sosial budaya masyarakat: pola kebiasaan
makan, etika dan tata nilai. Contoh: perubahan tp
belanja dr pasar tradisional ke pasar swalayan,
makan di rumah ke restoran at masakan sepat saji,
fungsi rumah dr tp berlindung dr panas-dingin ke
ekspresi keberadaan diri
Ringkasan:

- Pendapatan (Y) RT
- Kekayaan (W) RT
- Jumlah barang C tahan
lama dl masyarakat
Faktor Ekonomi ---> - tk bunga (i)
- perkiraan masa depan
- Kebijakan pengurangan
Pe
ketimpangan dist pendp
nen
tu - Jumlah penduduk
tk. F. Demografi - Komposisi penduduk:
Kon
---->
usia, pendidikan, tp
sum tinggal
si

Sosial budaya:
F. Non-ekonomi ----> perubahan kebiasaan
makan, etika & tata
nilai, fungsi rumah
TEORI INVESTASI
I merp segala sesuatu yg dilakukan unt meningkat-
kan kemampuan menciptakan/menambah nilai
kegunaan hidup bentuk: fisik & non-fisik (SDM)
I dlm konteks Ekonomi Makro
ad I fisik: barang modal ( pabrik, peralatan), bangun-
an, persediaan barang (inventory) I adalah
pengeluaran2 unt meningkatkan nilai br modal dl
suatu perekonomian pd waktu tertentu
Sesuai perhitungan PN, yg dimasukkan dl perhitung-
an I ad barang modal, bangunan/kontruksi, persedia
an br jadi baru
I dl bentuk barang modal (capital goods) &
bangunan (construction) ad pengeluaran2 untuk
pembelian pabrik2, mesin2, peralatan2 produksi,
bangunan2 at gedung2 yg baru I dl harta tetap
(fixed invesment)
Di Indonesia fixed I ad pembentukan modal tetap
domistik bruto (PMTDB)
Investasi bersih = PMTDB penyusutan (depresiasi)
I Persediaan
Perusahaan sering berproduksi > target penjualan.
Misal: target penjualan th 2014 ad 50.000 unit, tp
produksinya 60.000 10.000 unit ad persediaan.
Persediaan dpt berupa br jadi, bahan baku atau br
setengah jadi.

Nilai Waktu dari Uang


Perlu waktu agar It bisa memberikan hasil. Makin
tinggi jumlah & kualitas I, biasanya t makin panjang,
misal I dl restoran & pabrik mobil
Pertimbangan keputusan I ad brp PV dr uang yang
diperoleh pd ms mendatang at brp FV dr uang yg di
investasikan saat ini.
Nilai Sekarang (Present Value)
Misal Andi ditawari It=Rp100jt dan 5 th lagi dapat
Rp161jt. Pertanyaannya: apakah 5 th lagi Rp161jt >
Rp100jt saat ini? Jk ya, tawaran bisa diterima
PV FV misal: i=15%, faktor diskonto= 1/(1+i)
(1 i )t 161.000.000 161.000.000
PV 80.1 jt
(1 0,15)5 2.01

Nilai sekarang dr Rp161jt 5 th mendatang ad


Rp80,1 jt yang < I awal Rp100jt, mk tawaran ditolak
karena usaha tsb justru membuat nilai riil uang yg
diinvesta sikan makin kecil (return I < i pinjaman).
Tk pengembalian I adalah (1 i )5
161.000.000
1,61
100.000.000
10% yg < tk bunga pinja- 5 log( 1 i ) log 1,61
man 15% log( 1 i )
0,2068
0,0414
5
anti log( 1 i ) 1,10 i 0,1 10%
Nilai Masa Mendatang (Futura Value)
Nilai Rp100jt 5 th mendatang dg i=15% adalah 201jt
FV PV (1 i)5 100(1 0,15)5 201
Krn pengembalian yg ditawarkan hanya 161jt, maka
tawaran ditolak
Kriteria Investasi
Kriteria unt memutuskan diterima/ditolaknya renca
na I, metode: non discounted & discounted
method (memperhitungkan nilai waktu dr uang)
a) Payback period (periode pulang pokok): waktu yg
diperlukan agar I yg direncanakan dpt dikembalikan
(unt mencapai titik impas). Makin pendek makin
baik, tp perlu hati2: kebun ubi dg kelapa sawit
b) Benefit/Cost (B/C) ratio > 1 output yg dihasilkan
lebih besar dr biaya yg dikeluarkan
c) Net Present Value (NPV) > 0, PV dr penerimaan
total > PV dr biaya total
d) Internal Rate of Return (IRR) > i, IRR ad nilai tk
pengembalian I saat NPV=0. Jk NPV=0, IRR=12%
Contoh: PT Abadi ditawari proposal I pembangunan
pabrik pengolah limbah tapioka di Lampung. Usia
proyek 7 th dg I awal Rp 1 milyar, persiapan pemba-
ngunan 1 tahun tanpa biaya operasional. Pabrik mulai
berproduksi th pertama dg kapasitas penuh. Dg biaya
operasional Rp200jt & penerimaan Rp400jt tetap/th.
Nilai sisa th ketujuh 0. Jk dana berasal dr pinjaman dg
bunga 15%, apakah proposal diterima?
Tabel arus masuk-keluar adalah:
Th C B B-C ABC FD BD CD B-C D ABCD
0 1000 0 -1000 -1000 1,00 1000 0 -1000 -1000
1 200 400 200 -800 0,87 174 348 174 -826
2 200 400 200 -600 0,76 152 304 152 -674
3 200 400 200 -400 0,66 132 264 132 -542
4 200 400 200 -200 0,57 114 228 114 -428
5 200 400 200 0 0,50 100 200 100 -328
6 200 400 200 200 0,43 86 172 86 -242
7 200 400 200 400 0,38 76 152 76 -166
Tot 2400 2800 400 1834 1668 -166

FD = faktor diskonto = 1/(1+0,15)=1/1,15=0,87


BD = 174=200(0,87), nondiscounted method:
a) Payback period : periode titik impas = 5 th (ABC=0)
b) B/C ratio : B/C=2800/2400=1,17 > 1 diterima
Discount method:
a) Payback period: sp th ke-7 ABCD=-166, belum ada
yg bernilai 0. Pd undiscounted m. pd th ke-5
b) B/C ratio = 1668/1834 = 0,91 < 1
c) NPV = 1668-1834 = -166 < 0
Dr ketiga kriteria, proposal ditolak
Faktor2 yg Mempengaruhi Tk Investasi
Sangat ditentukan ol tk pengembalian yg diharapkan
& biaya investasi.
Expected Rate of Return dipengaruhi ol:
a)Kondisi internal perusahaan: tk efisiensi, kualitas
SDM, teknologi yg digunakan berpengaruh +
(teknis). Non-teknis: kepemilikan hak monopoli,
kedekatan dg pusat kekuasaan, penguasaan jalur
informasi
b)Kondisi eksternal perusahaan: perkiraan produksi,
pertumbuhan ekonomi nasional-internasional, kebi-
jakan pemerintah, kestabilan politik, keamanan
Biaya Investasi dipengaruhi tk bunga pinjaman (-).
Terkadang rendahnya tk bunga pinjaman, I masih
rendah krn masalah kelembagaan (prosedur ijin
investasi), efisiensi lemg keuangan, tk kepastian
hukum, stabilitas politik, keamanan
Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tk Bunga,
Marginal Efficiency of Investment (MEI)
MEC atau efisiensi modal marginal (EMM) ad tk
pengembalian yg diharapkan dr setiap tambahan
barang modal
Rencana I Dana B MEC(%/th) i(%/th) Nilai I B Permintaan I
I Kimia 1500 30 13 0 4000
I Tekstil 1000 25 17 250 3750
I Makanan 750 20 19 750 3250
I Ringan 500 18 21 1500 2500
I Pertanian 250 15 26 2500 1500
31 4000 0

A. MEC(%/th) B. I(%/th)
30
30 26
25
20
21
18 19
15 17
13 MEC

I(RpM) Demand I
1500 2500 3250 3750 4000 1500 2500 3250 3750 4000

Histogram A menunjukkan rencana I berdasarkan


ranking MEC. Penyusunan ini unt memudahkan
pengambilan keputusan I, berkaitan dg tk bunga
pinjaman yg berlaku (i). Jk i=12,5%semua rencana
I layak dilakukanDemand I=4000, jk i=16% renc
I ind pertanian terpaksa dibatalkan D I= 3750,
Hubungan tk bunga pinjaman (i) dg permintaan
investasi (I) ditunjukkan kolom 4 dg 6 Makin tinggi
i, tk I akan turun, kurva B ad kurva I PT Abadi.

Kurva permintaan I nasional (kurva B) ad penjumlah


an horizontal total permintaan I perusahaan2
(kurva A) dl suatu perekonomian
A. MEC(%/th) B. MEC(%/th)

I I
0 MEC MEC MEC 0

Kelemahan: harga br modal (i) diasumsikan tetap,


padahal jk D-I naik mk i akan naik hg kenaikan I
tidak sebesar dl kurva B kurva yg lebih relevan ad
kurva MEI: kurva yg menunjukkan besarnya permin
taan I pada berbagai i dg memperhitungkan peruba
han harga barang modal MEC(%/th)

MEC=MEI pd i tertentu, saat 30


Pembelian br modal unt meng 20
gantikan br modal yg tdk dpt
MEI MEC
dipakai lg, pd kurva saat i=30%, 0 I I I

pd i=20% -- I=I --semua persh


ingin menaikkan stok br modal harga br modal naik
ada rencana I yg harus dibatalkan krn tidak layak lg
hg tk I yg sebenarnya hanya I -- kurva I ad MEI

Investasi & Pertumbuhan Ekonomi


Syarat memelihara keuntungan ad menjaga tk
produksi tidak berkurang stok br modal tidak
boleh berkurang I merp upaya memelihara stok
br modal
Besarnya I unt memelihara stok br modal senilai =
=(% penyusutan x stok br modal yg diharapkan) ,
misal: nilai br modal yg harus tersedia agar perh
dpt mempertahankan tk produksinya Rp10M, dg
penyusutan=10% -- maka I/th=10% x 10M = 1M. Jk
persh ingin meningkatkan keuntungan dg mening-
katkan kapasitas produksi, mk I yg dilakukan harus
> 1M, agar stok br modal > 10M
Peningkatan stok br modal persh2meningkatkan
kegiatan produksi & memperluas kesempatan
kerja berdampak + thd total perekonomian

Anda mungkin juga menyukai