Anda di halaman 1dari 56

EKONOMI MAKRO

MIE

Pengampu: Harin Tiawon


Pertemuan -1

Konsep Dasar
Referensi

1) Principles of Economics; Pengantar Ekonomi Makro.


Edisi 3. Mankiw, 2006
2) Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi 3. Sadono
Sukirno, 2006
3) Pengantar Ekonomi Makro, Edisi 6. Soediyono
Reksoprayitno, 2000
4) Pengantar Ilmu Ekonomi no.2 Ekonomi Makro. Edisi
4, Boediono, 2018
DEFINISI ILMU EKONOMI

Economics is the study of how societies use scare resources


to produce valuable commodities and distribute them
among different people

Esensi:
1. Pernyataan tentang kelangkaan (scarcity)
2. Penggunaan sumberdaya dengan cara yang paling efektif  efisien
Permasalahan Mendasar
Ilmu Ekonomi
Sumberdaya
Langka

Alat Pemuas Kebutuhan


Terbatas Tdk.Terbatas

Masalah Pilihan
What, How, For whom

Solusi Sistem Ekonomi

Opportunity Cost
PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Adam Smith

Ilmu
Ekonomi

Ilmu Ekonomi Teori Ilmu Ekonomi


Deskriptif Ekonomi Terapan

Mikro Makro
EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Pengertian Ekonomi Makro
 ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara menyeluruh
termasuk inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi
(Mankiw,2006)
 Titik berat analisa makroekonomi terletak pada bagaimana segi
permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam
perekonomian, masalah utama yang selalu dihadapi setiap
perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan
pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi
(Sukirno, 2008).

Pengertian Ekonomi Mikro


 ilmu yang mempelajari bagaimana rumahtangga dan perusahaan
membuat keputusan dan berinteraksi dipasar (Mankiw, 2006)
 Selain itu, mikroekonomi menitikberatkan analisisnya untuk
mewujudkan efisiensi dalam penggunaan resource yang ada dan
mencapai kepuasan yang maksimum (Sukirno, 2008)
Perbedaan Mikroekonomi
dan Makroekonomi
Fokus Mikroekonomi:
 Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan
sumberdaya
 Mencapai kepuasan yang maksimum

Fokus Makroekonomi:
 Bagaimana segi permintaan dan penawaran
menentukan kegiatan perekonomian
 Masalah utama yang dihadapi perekonomian
 Peranan kebijakan dan campurtangan
pemerintah untuk mengatasi masalah
Sejarah Munculnya Ekonomi Makro

Aliran dalam Teori Makroekonomi


1.Aliran Klasik, antara
 Zaman Adam Smith (1776)
 Zaman Keynes(1936)

Mazhab ini tidak banyak


menganalisis mengenai masalah
pengangguran, inflasi,
ketidakstabilan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi.
Paham Aliran Klasik

 Aliran Klasik (Adam Smith) tidak banyak membuat


analisis mengenai masalah pengangguran, inflasi,
ketidakstabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
 Pasar bebas diperkirakan akan mampu membuat
penyesuaian terhadap masalah-masalah tersebut.
 1929-1932: “The Great Depression”. Menimbulkan
kesadaran bahwa sistem pasar bebas tidak secara
otomatis menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang
teguh
Perkembangan Teori Makro ekonomi

Terjadinya “The Great Depression” di tahun 1929-


1932.

Dampak:
 Banyak Pengangguran
 Pendapatan Nasional mengalami kemerosotan

Hal ini memunculkan bahwa mekanisme pasar tidak


dapat secara otomatis menimbulkan perekonomian
yang kuat.
Pandangan Teori Keynes
John Maynard Keynes(1936) muncul
dengan pemikiran yang terdapat di Bukunya
“The General Theory of Employment,
Interest and Money”, mengemukakan:
 Kritik terhadap pandangan klasik
 Pengeluaran agregat adalah faktor
utama yang menentukan tingkat
kegiatan ekonomi yang dicapai suatu
negara.
 Pengeluaran agregat/permintaan
masyarakat: perbelanjaan masyarakat
untuk barang dan jasa
 Diperlukan kebijakan pemerintah untuk
menciptakan tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi
AKTIVITAS 5 PELAKU EKONOMI PADA 4 PASAR PD EKO MAKRO
17 a
Pemerintah (3)
Negara Lain (5)

Pasar luar
2 11 4 Negeri (d)
17 b

Pasar 10
Barang (a) Produsen
13 3
(2)
6
5

Pasar
7
Tenaga
12 Kerja (b)
Rumah Tangga (1)
9
8 1
14
Pasar
Uang ©
Lembaga Keuangan (4) 15 16
Aliran permintaan
Aliran penawaran
Permintaan: Penawaran:
1. Pengeluaran konsumsi RT 10. Hasil produksi DN
2. Belanja barang Pemerintah 11. Impor dari LN
3. Investasi Perusahaan 12. Tenaga kerja yg disediakan RT
4. Ekspor ke LN 13. Suplai uang Kartal
5. Kebutuhan TK oleh Pemerintah 14. Tabungan RT
6. Kebutuhan TK oleh perusahaan 15. Suplai Uang Giral
16. Suplai dana LN
7. Kebutuhan uang tunai dan kredit perush
8. Kebutuhan uanbg tunai RT 17. Kebutuhan uanbg tunai RT
18. Permintaan uang asing oleh perusahaan
9. Permintaan uang asing oleh perusahaan
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Menurut Keynes
Analisis makro ekonomi menunjukkan bagaimana
Pengeluaran Agregat (Permintaan Agregat)
menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian
dalam suatu periode tertentu.

Komponen dari Pengeluaran Agregat:


1. Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga(C)
2. Investasi Perusahaan (I)
3. Pengeluaran Konsumsi dan Investasi oleh
Pemerintah (G)
4. Nett Expor (X-M)
Masalah Utama dalam Perekonomian
1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
2. Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
3. Masalah Pengangguran
4. Masalah Kenaikan Harga-Harga (Inflasi)
5. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca
Pembayaran
l. Masalah Pertumbuhan Ekonomi

Definisi: Perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah, kesejahteraan masyarakat
meningkat.
Hal ini disebabkan oleh:
 Faktor-faktor produksi akan selalu mengalami
peningkatan dalam jumlah dan kualitas.
 Investasi akan menambah jumlah barang
modal.
 Tekhnologi berkembang
Pertumbuhan Potensial dan Pertumbuhan sebenarnya

Keterangan:
Kurva A-B: Kurva
kemungkinan produksi
 Batas maksimum
produksi yang dapat
diciptakan oleh suatu
negara pada periode
tertentu.

Asumsi:
P: kombinasi barang
industri sebanyak X dan
barang pertanian
sebanyak Y.
M: tingkat produksi yang
dicapai suatu negara
(barang X1 dan Y1)
Penjelasan:
Tingkat kegiatan dibawah kurva A-B menyebabkan sebagian
faktor produksi menganggur yang disebabkan karena adanya
kekuarangan pengeluaran agregat.
Pada periode berikutnya pertambahan faktor produksi dan
perkembangan tekhnologi akan memungkinkan negara ybs
memproduksi lebih banyak. Hal ini ditunjukkan oleh kurva
kemungkinan produksi (production possibility frontier) yaitu
pergerakan dari A-B ke C-D.
Dengan adanya perubahan, sekarang ini masyarakat dapat
menikmati produksi pada tingkat R. Hal ini menunjukkan
terjadinya kenaikan produksi dari P ke R. Namun
kenyataannya, produksi hanya berkembang dari titik M ke N.
Dengan kata lain dapat dikatakan pertumbuhan sebenarnya
lebih lambat dari kegiatan ekonomi.
Pendapatan Nasional Potensial dan
Pendapatan Nasional Sebenarnya

(a) Pendapatan nasional potensial


(b) Pendapatan nasional sebenarnya
ll. Masalah Ketidakstabilan
Kegiatan Ekonomi
 Perekonomian tidak selamanya stabil dan
teratur, ada masanya mengalami kenaikan
dan penurunan.
 Pergerakan dalam jangka waktu yang
panjang dinamakan Konjungtur atau Siklus
Ekonomi Life Business Cycles).
 Siklus ekonomi menunjukkan ekspansi dan
resesi disepanjang laju pertumbuhan
pendapatan nasional potensial
Life Business Cycles
Penjelasan:
 Grafik (a) menunjukkan alur trend Pendapatan Nasional yang
akan dilalui jika faktor-faktor produksi benar-benar digunakan
secara penuh.
 Secara riil pendapatan nasional mengalami perubahan yang
ditunjukkan dengan gerakan siklus dari A ke B,C ke D,dan C ke
D.
 A ke B dan C ke D menunjukkan kemunduran ekonomi,
sedangkan B ke C menunjukkan pertumbuhan ekonomi.
 Kedua situasi di atas mempunyai dampak bagi perekonomian
suatu negara. Kemunduran/kemerosotan ekonomi akan
membawa tingkat pengangguran yang tinggi, sedangkan
pertumbuhan ekonomi yang terlalu pesat akan menyebabkan
inflasi
III. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum
dapat memperolehnya.
Penyebab utamanya:
 Kekurangan pengeluaran agregat.
 Menganggur karena ingin mencari kerja yang
lebih baik.
 Perusahaan menggunakan teknologi modern
sebagai pengganti tenaga kerja.
 Ketidaksesuaian antara ketrampilan pekerja
dengan ketrampilan yang diperlukan oleh
industri.
IV. Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam suatu perekonomian.
Faktor Penyebab Inflasi:
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi
kemampuan perusahaan-perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
2. Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi
menuntut kenaikan upah.
3. Kenaikan harga barang yang diimpor.
4. Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa
diimbangi pertambahan produksi dan penawaran
barang.
5. Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat dari
pemerintahan yang kurang bertanggungjawab.
Akibat Inflasi
1. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari
pada kenaikan pendapatan, hal ini
menyebabkan pendapatan mengalami
kemerosotan dan akhirnya tingkat
kemakmuran segolongan besar
masyarakat mengalami penurunan.
2. Investasi berkurang
3. Ekspor berkurang dan Impor bertambah
V. Masalah Neraca Pembayaran

 Perekonomian Terbuka: Suatu perekonomian yang mempunyai


hubungan ekonomi dengan negara-negara lain dengan kegiatan
utamanya ekspor impor. Selain itu aliran modal untuk investasi
juga berlaku diantara berbagai negara.
 Neraca Pembayaran: Suatu ikhtisar yang disusun secara
sistematik (dengan tekhnik akuntansi) yang menunjukkan aliran
pembayaran dari luar negeri ke dalam negeri keluar negeri.
Komponen:
Penerimaan ekspor
Pembayaran impor
Penerimaan modal asing
Pembayaran penanaman modal keluar negeri
 Neraca Perdagangan menunjukkan keseimbangan
antara ekspor dan impor.
 Apabila terjadi defisit, itu berarti pembayaran ke luar
negeri melebihi penerimaan dari luar negeri, yaitu
Impor>Ekspor dan/atau pengaliran modal yang terlalu
banyak keluar negeri.
Dampak:
 Konsumen banyak menggunakan produk impor,
ekonomi menurun, harga valuta asing naik, harga
impor mahal.
 Munculnya masalah inflasi dan masalah
pengangguran
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN
EKONOMI

1. Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi dan


Pendapatan per kapita
2. Penggunaan Tenaga Kerja dan Pengangguran
3. Tingkat Perubahan harga-harga dan inflasi
4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca
pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domestik
Pendapatan Nasional

 Menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam satu


tahun tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun.
 Pendapatan Nasional dibagi menjadi 2 golongan:
1. Produk Nasional Bruto (PNB/GNP)
Produk Nasional yang diwujudkan oleh faktor-
faktor produksi milik warga negara suatu
negara.
2. Produk Domestic Bruto (PDB/GDP)
Produk Nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor
produksi didalam negeri (milik WNI-WNA) dalam
suatu negara.

Peranan Pendapatan Nasional:


 Menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang ingin dicapai
 Perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun
 Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi
 Menentukan tingkat kemakmuran masyarakat
Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National
Product (GNP)

Indonesia Malaysia

GNP
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia

Warga Negara Asing Warga Negara Malaysia

GDP

week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 30
PENDEKATAN PENGELUARAN
PENDEKATAN PENDAPATAN
GDP Nominal dan Riil
Harga dan Kuantitas
Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger
2001 $1 100 $2 50
2002 2 150 3 100
2003 3 200 4 150

Tahun Perhitungan GDP Nominal


2001 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200
2002 ($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100 humburger) = $ 600
2003 ($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150 humburger) = $ 1.200

Tahun Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001)


2001 ($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50 humburger) = $ 200
2002 ($1 per hotdog x 150 hotdog) + ($2 per humburger x 100 humburger) = $ 350
2003 ($1 per hotdog x 200 hotdog) + ($2 per humburger x 150 humburger) = $ 500

Tahun Perhitungan Deflator GDP


2001 ( $200/$200 ) x 100 = 100
2002 ( $600/$350 ) x 100 = 171
2003 ( $1.200/$500 ) x 100 = 240
Kesimpulan:
 GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan
jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang
diproduksi dalam perekonomian.
 GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang
diproduksi.
 Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa,
bukan kuantitas yang diproduksi. Deflator GDP
mencerminkan tingkat harga saat ini relatif terhadap
tingkat harga di tahun dasar.

Pertumbuhan ekonomi: Gt
Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t
Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t
Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1
( Yrt – Yr t-1 )
Gt = X 100
Yrt-1
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
 Digunakan untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi atau
tingkat kemakmuran masyarakat. harus dihitung terlebih dahulu
pendapatan nasional riil (PNB/PDB) yang dihitung menurut harga-
harga yang berlaku dalam tahun dasar.
 Tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari pertambahan PNB
atau PDB riil yang berlaku dari tahun ke tahun.
 Misal PDB riil tahun 2019 adalah Rp 15.833,9 Triliun dan PDB riil
tahun 2020 adalah 15.434,2 Triliun
 Maka tingkat pertumbuhan ekonomi thn 2020
15.434,2 -15,833,9 x 100% = -2,52%
15.833,9
Tingkat Pertambahan Kemakmuran
 Untuk menentukan pertambahan kemakmuran, perlu
dihitung pendapatan per kapita di berbagai tahun.
 Misal tahun 2019 jumlah penduduk 270,6 juta
Pendapatan per kapita 2019
15.833,9 Triliun = 58,514 juta
270,6 juta

Pendapatan per kapita 2020


15.434,2 Triliun = 57,121 juta
270.203 juta

Pertambahan Pendapatan Per Kapita adalah


57,121 – 58,514 x 100% = -2,37%
58,514
GDP riil Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan Per Kapita
Tenaga Kerja dan Pengangguran
 Pengangguran adalah perbedaan antara angkatan kerja dan
penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya.
 Angkatan kerja yaitu jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu
perekonomian pada suatu waktu tertentu. Hal-hal yang penting
diketahui dalam Angkatan Kerja:
1. Jumlah penduduk yang berusia diantara 15–64 tahun
(Penduduk usia kerja)
2. Jumlah penduduk yang berusia diantara 15–64 tahun
yang tidak ingin bekerja (bukan angkatan kerja)
 Angkatan kerja yaitu jumlah penduduk 1 dikurangi jumlah penduduk 2
 Tingkat partisipasi angkatan kerja yaitu perbandingan diantara
angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (dalam persen).
 Suatu negara dianggap sudah mencapai tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh apabila tingkat penganggurannya kurang dari 4%
Contoh Perhitungan:
 Dalam suatu perekonomian diketahui penduduk dalam usia kerja
sebanyak 14.891.761 jiwa. Orang yang tergolong dalam angkatan
kerja sebanyak 9.124.458 jiwa. Orang yang mempunyai pekerjaan
sebanyak 8.528.571 jiwa
 tingkat partisipasi angkatan kerja : 9.124.458 x 100% = 61,3%
14.891.761
 Pengangguran= 9.124.458 – 8.528.571 = 595.887

 Tingkat presentasi penganggurannya = 595.887 x 100% = 6,5%


9.124.458
Tingkat Pengangguran di Indonesia
Tingkat Inflasi

 Tingkat inflasi menggambarkan perubahan harga-harga


yang berlaku secara umum dari satu tahun ketahun lainnya.
 Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks yang digunakan
yaitu indeks harga konsumen (Consumer Price Index)
 Indeks harga yaitu indeks yang menggambarkan tingkat
perubahan harga-harga yang berlaku dalam suatu negara.
 CPI yaitu indeks harga dari barang-barang yang selalu
digunakan para konsumen
Langkah-langkah membentuk indeks harga :
 Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam
membandingkan perubahan harga.
 Menentukan jenis barang yang perubahan harganya akan diamati untuk
membentuk indeks harga
 Menghitung indeks harga

 Misal : Tahun dasar yang digunakan adalah 2001, untuk menghitung


indeks harga pada akhir tahun 2014. Ada empat jenis barang (A,B,C,D)
yang digunakan untuk menghitung indeks harga konsumen. Selain
diperlukan untuk mengumpulkan data perubahan harga, harus pula
ditentukan “weights”/kepentingan relatif tiap kelompok barang dalam
konsumsi masyarakat. Misal, kumpulan barang A sangat penting dalam
masyarakat. Pengeluarannya meliputi 50% dari pengeluaran keseluruhan
masyarakat. Maka barang A akan diberi “weights” 50.
Tingkat Inflasi di Indonesia
NERACA PEMBAYARAN

 Neraca Pembayaran merupakan data yang


memberi gambaran tentang lalu lintas
perdagangan dan dana dari suatu negara ke
berbagai negara lain dalam satu tahun tertentu.
 Komponen Neraca Pembayaran:
1. Neraca Perdagangan

2. Neraca Keseluruhan
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran memberikan informasi mengenai :
 Nilai dan perkembangan ekspor impor
 Aliran modal jangka panjang (menggambarkan penawaran modal
asing yang dilakukan ke suatu negara).
 Menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu
negara ke negara lain (disebut neraca keseluruhan).
Neraca keseluruhan yang negatif disebut defisit neraca pembayaran.
Hal ini sebabkan diantaranya karena :
 Jika impor > ekspor. Hal ini mengurangi tingkat kegiatan ekonomi
di dalam negeri dan dapat menyebabkan meningkatnya
pengangguran.
 Jika pengaliran modal dalam jumlah besar ke luar negeri
Kurs Valuta Asing

 Kurs Valuta Asing, menunjukkan banyaknya uang


dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu
unit valuta asing tertentu/harga dari suatu mata uang
asing.
 Neraca keseluruhan mempengaruhi kurs valuta
asing. Defisit neraca keseluruhan cenderung
meningkatkan nilai valuta asing. Sementara surplus
neraca pembayaran dan menambah cadangan
valuta asing, maka nilai valuta asing kan menurun
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah
Tujuan dan Kebijakan Ekonomi Makro

1. Menstabilkan Kegiatan Ekonomi

2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja


(kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
3. Menghindari masalah inflasi

4. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh

5. Mewujudkan stabilitas neraca pembayaran dan kurs


valuta asing
MENSTABILKAN KEGIATAN EKONOMI

Diartikan sebagai keadaan ekonomi dimana tidak ada pengangguran yang


serius dan adanya kestabilan harga. Hal ini meliputi :
 Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi
 Tidak ada perubahan harga yang berarti
 Terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor serta lalu lintas modal
dari/ke luar negeri
Hal ini juga berarti menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi
dari waktu ke waktu.
PENGGUNAAN TENAGA KERJA PENUH TANPA INFLASI, Merupakan
kunci dari pertumbuhan ekonomi dan yang teguh dan kestabilan ekonomi.
MENGHINDARI MASALAH INFLASI, Sedapat mungkin menghindari inflasi
yang tinggi dan berpotensi tidak terkendali sehingga mengganggu
kestabilan sosial, politik dan ekonomi.
MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TEGUH
1. Diperlukan dalam rangka :
2. Menyediakan kesempatan kerja secara terus menerus
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Bentuk-Bentuk Kebijakan Makroekonomi

 1. Kebijakan Fiskal
 2. Kebijakan Moneter
 3. Kebijakan Segi Penawaran
KEBIJAKAN FISKAL
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan
pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian.
KEBIJAKAN MONETER
 Meliputi langkah-langkah pemerintah – yang dilaksanakan oleh bank sentral - untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga
dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
 Kebijakan Fiskal dan Moneter dianggap sebagai kebijakan yang mempengaruhi
pengeluaran agregat (Kebijakan dari segi permintaan). Bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menurunkan harga
dan/atau mutu yang lebih tinggi.
 Salah satu contoh kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes
policy), yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan
pendapatan pekerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan pendapatan yang
berlebihan. Kebijakan ini menekankan untuk:
 Meningkatkan gairah untuk bekerja
 Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi, dengan cara mengurangi pajak
pendapatan dan/atau memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi
atau menggunakan teknologi yang lebih canggih.

Anda mungkin juga menyukai