MIE
Konsep Dasar
Referensi
Esensi:
1. Pernyataan tentang kelangkaan (scarcity)
2. Penggunaan sumberdaya dengan cara yang paling efektif efisien
Permasalahan Mendasar
Ilmu Ekonomi
Sumberdaya
Langka
Masalah Pilihan
What, How, For whom
Opportunity Cost
PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Adam Smith
Ilmu
Ekonomi
Mikro Makro
EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
Pengertian Ekonomi Makro
ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara menyeluruh
termasuk inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi
(Mankiw,2006)
Titik berat analisa makroekonomi terletak pada bagaimana segi
permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam
perekonomian, masalah utama yang selalu dihadapi setiap
perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan
pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi
(Sukirno, 2008).
Fokus Makroekonomi:
Bagaimana segi permintaan dan penawaran
menentukan kegiatan perekonomian
Masalah utama yang dihadapi perekonomian
Peranan kebijakan dan campurtangan
pemerintah untuk mengatasi masalah
Sejarah Munculnya Ekonomi Makro
Dampak:
Banyak Pengangguran
Pendapatan Nasional mengalami kemerosotan
Pasar luar
2 11 4 Negeri (d)
17 b
Pasar 10
Barang (a) Produsen
13 3
(2)
6
5
Pasar
7
Tenaga
12 Kerja (b)
Rumah Tangga (1)
9
8 1
14
Pasar
Uang ©
Lembaga Keuangan (4) 15 16
Aliran permintaan
Aliran penawaran
Permintaan: Penawaran:
1. Pengeluaran konsumsi RT 10. Hasil produksi DN
2. Belanja barang Pemerintah 11. Impor dari LN
3. Investasi Perusahaan 12. Tenaga kerja yg disediakan RT
4. Ekspor ke LN 13. Suplai uang Kartal
5. Kebutuhan TK oleh Pemerintah 14. Tabungan RT
6. Kebutuhan TK oleh perusahaan 15. Suplai Uang Giral
16. Suplai dana LN
7. Kebutuhan uang tunai dan kredit perush
8. Kebutuhan uanbg tunai RT 17. Kebutuhan uanbg tunai RT
18. Permintaan uang asing oleh perusahaan
9. Permintaan uang asing oleh perusahaan
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Menurut Keynes
Analisis makro ekonomi menunjukkan bagaimana
Pengeluaran Agregat (Permintaan Agregat)
menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian
dalam suatu periode tertentu.
Keterangan:
Kurva A-B: Kurva
kemungkinan produksi
Batas maksimum
produksi yang dapat
diciptakan oleh suatu
negara pada periode
tertentu.
Asumsi:
P: kombinasi barang
industri sebanyak X dan
barang pertanian
sebanyak Y.
M: tingkat produksi yang
dicapai suatu negara
(barang X1 dan Y1)
Penjelasan:
Tingkat kegiatan dibawah kurva A-B menyebabkan sebagian
faktor produksi menganggur yang disebabkan karena adanya
kekuarangan pengeluaran agregat.
Pada periode berikutnya pertambahan faktor produksi dan
perkembangan tekhnologi akan memungkinkan negara ybs
memproduksi lebih banyak. Hal ini ditunjukkan oleh kurva
kemungkinan produksi (production possibility frontier) yaitu
pergerakan dari A-B ke C-D.
Dengan adanya perubahan, sekarang ini masyarakat dapat
menikmati produksi pada tingkat R. Hal ini menunjukkan
terjadinya kenaikan produksi dari P ke R. Namun
kenyataannya, produksi hanya berkembang dari titik M ke N.
Dengan kata lain dapat dikatakan pertumbuhan sebenarnya
lebih lambat dari kegiatan ekonomi.
Pendapatan Nasional Potensial dan
Pendapatan Nasional Sebenarnya
Indonesia Malaysia
GNP
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia
GDP
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 30
PENDEKATAN PENGELUARAN
PENDEKATAN PENDAPATAN
GDP Nominal dan Riil
Harga dan Kuantitas
Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger
2001 $1 100 $2 50
2002 2 150 3 100
2003 3 200 4 150
2. Neraca Keseluruhan
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran memberikan informasi mengenai :
Nilai dan perkembangan ekspor impor
Aliran modal jangka panjang (menggambarkan penawaran modal
asing yang dilakukan ke suatu negara).
Menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu
negara ke negara lain (disebut neraca keseluruhan).
Neraca keseluruhan yang negatif disebut defisit neraca pembayaran.
Hal ini sebabkan diantaranya karena :
Jika impor > ekspor. Hal ini mengurangi tingkat kegiatan ekonomi
di dalam negeri dan dapat menyebabkan meningkatnya
pengangguran.
Jika pengaliran modal dalam jumlah besar ke luar negeri
Kurs Valuta Asing
1. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan Moneter
3. Kebijakan Segi Penawaran
KEBIJAKAN FISKAL
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan
pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian.
KEBIJAKAN MONETER
Meliputi langkah-langkah pemerintah – yang dilaksanakan oleh bank sentral - untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga
dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan Fiskal dan Moneter dianggap sebagai kebijakan yang mempengaruhi
pengeluaran agregat (Kebijakan dari segi permintaan). Bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menurunkan harga
dan/atau mutu yang lebih tinggi.
Salah satu contoh kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes
policy), yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan
pendapatan pekerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan pendapatan yang
berlebihan. Kebijakan ini menekankan untuk:
Meningkatkan gairah untuk bekerja
Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi, dengan cara mengurangi pajak
pendapatan dan/atau memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi
atau menggunakan teknologi yang lebih canggih.