Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN

SISTEM TERINTEGRASI IV

MODUL 3
PERANCANGAN ARC, ARD, DAN AAD

Kelompok 12:
Afiyah A. Dalimunthe (13415035)
Nadira Safitri M. (13415039)
Ninditya Arifasuri (13415105)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

LEMBAR PENGESAHAN

Asisten yang bertandatangan di bawah ini mengesahkan Laporan Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi
(PPST) IV Modul 1, yang beranggotakan:

1. Afiyah Amaturrahman Dalimunthe (13415035)


2. Nadira Safitri Mohammad (13415039)
3. Ninditya Arifasuri (13415105)
Dan menyetujui untuk dikumpulkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 17 September 2018

Waktu : 07.00 WIB

Bandung, 1 Oktober 2018

Ghifari F. K.

(13414048)

13415035/13415039/13415105 2
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

LEMBAR ASISTENSI

Asistensi modul :3

Asistensi ke :1

Tanggal : 1 Oktober 2018

Kelompok : 12

1. Afiyah A. Dalimunthe (13415035)

2. Nadira Safitri M. (13415039)

3. Ninditya Arifasuri (13415105)

Asisten : Ghifari F. K.

Catatan:

- install BLOCPLAN di link kak james

- BLOCPLAN di screenshoot langkah-langkahnya

- ARC kantor, gabungan, ARD kantor, gabungan, AAD kantor

Bandung, 1 Oktober 2018

Ghifari F.K.

(13414048)

13415035/13415039/13415105 3
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

EXECUTIVE SUMMARY

13415035/13415039/13415105 4
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

DAFTAR ISI

LEMBAR ASISTENSI 2
DAFTAR ISI 3
Bab 1 Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan 4
1.3 Flowchart 4
Bab 2 Pengolahan Data 5
Bab 3 Analisis 6
Bab 4 Kesimpulan & Saran 7
4.1 Kesimpulan 7
4.2 Saran 7
4.2.1 Saran untuk Praktikum 7
4.2.2 Saran untuk Asisten 7
Daftar Pustaka 8
Lampiran 9

13415035/13415039/13415105 5
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

DAFTAR GAMBAR

13415035/13415039/13415105 6
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

DAFTAR TABEL

13415035/13415039/13415105 7
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Flowchart

13415035/13415039/13415105 8
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

BAB 2 Landasan Teori

2.1 Activity Relationship Chart (ARD)

2.2 Activity Relationship Diagram (ARD)

2.3 Area Allocation Diagram (AAD)

2.4 BLOCPLAN

13415035/13415039/13415105 9
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

BAB 3 Pengolahan Data

3.1 Pembuatan Activity Relationship Chart (ARC)


Terdapat dua Activity Relationship Chart yang dibuat, yaitu ARC kantor dan ARC gabungan. ARC kantor
menggambarkan hubungan keterkaitan antar ruang-ruang di dalam kantor. Fungsi dari ARC kantor adalah
sebagai acuan dalam penentuan letak ruangan pada kantor fasilitas produksi. Sedangkan ARC gabungan
menunjukkan hubungan aktivitas antar departemen di dalam pabrik. Daftar ruangan pada kantor
ditunjukkan pada Tabel 1 dan ruangan pada pabrik ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 1. Daftar ruangan kantor

No Nama Ruangan

1 Direktur Utama & Sekretaris


2 Kepala Departemen Operasional
3 Divisi Produksi
4 Divisi Logistik
5 Departemen Penjualan dan Pemasaran
6 Departemen Keuangan
7 Departemen MSDM
8 Ruang Arsip
9 Ruang Fotokopi
10 Ruang Rapat
11 Ruang Seminar
12 Ruang Tamu
13 Musholla
14 Ruang Istirahat & Ruang Merokok
15 Toilet
16 Ruang Dapur & Kebersihan
17 Ruang Satpam
18 Resepsionis

Tabel 2. Daftar ruangan pada pabrik

No Nama Ruangan
1 Kantor
2 Produksi
3 Menara air
4 Alat Pemadam Api Ringan
5 Gardu listrik
6 Kompresor
7 Generator
8 Bengkel
9 Garasi

13415035/13415039/13415105 10
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

10 Rumah jaga
11 Parkir mobil
12 Parkir motor
13 Mushola
14 Kantin dan Dapur
15 Toilet
16 Unit Kesehatan Personil
17 Loker
18 Ruang Ganti

Setelah membuat daftar ruangan, selanjutnya dibuat ARC dengan langkah-langkah berikut.

1. Membuat kode alasan


Kode alasan digunakan sebagai dasar dalam penentuan tingkat kepentingan antara dua ruangan.
Kode alasan pada ARC kantor ditunjukkan pada Tabel 3, sedangkan ARC gabungan ditunjukkan pada
Tabel 4.

Tabel 3. Kode alasan ARC kantor

Kode Alasan Keterangan


1 Aliran Informasi
2 Derajat Pengawasan
3 Urutan Aliran Kerja
4 Aliran Material
5 Fungsi Saling Menunjang
6 Fasilitas Saling Terkait
7 Bising, kotor, debu, bau
8 Tidak Berhubungan
9 Safety

Tabel 4. Kode alasan ARC gabungan

Kode Alasan Keterangan


1 Aliran Informasi
2 Derajat Pengawasan
3 Urutan Aliran Kerja
4 Aliran Material
5 Fungsi Saling Menunjang
6 Fasilitas Saling Terkait
7 Bising, kotor, debu, bau
8 Tidak Berhubungan
9 Safety
10 Fasilitas Pembantu
11 Maintenance

2. Menentukan tingkat ketergantungan


Terdapat lima jenis ketergantungan pada ARC, yaitu Absolutely Important (A), Especially Important
(E), Important (I), Ordinary (O), Unimportant (U), dan Undesirable (X). Kelima jenis ketergantungan
tersebut memiliki kode warna yang berbeda-beda seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya.
Contoh penentuan tingkat ketergantungan ditunjukkan pada Gambar 1.

13415035/13415039/13415105 11
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 1. Hubungan ruang Dirut dan Sekretaris dengan Kepala Departemen Ops

Hubungan antara ruang Direktur Utama dan Sekretaris dengan Kepala Departemen Operasional
direpresentasikan dengan warna kuning yang berarti Especially Important.

3. Mencantumkan kode alasan


Penentuan tingkat ketergantungan anatara dua ruangan dilakukan berdasarkan satu atau lebih
alasan khusus. Melanjutkan langkah 2, selanjutnya dicantumkan kode alasan di bawah tingkat
ketergantungan. Warna kuning pada Gambar 1 yang berarti Especially Important ini didasarkan oleh
kode alasan 1 dan 2 yang berarti terdapat aliran informasi dan adanya derajat pengawasan.

4. Melanjutkan tingkat ketergantungan dan kode alasan


Selanjutnya adalah melanjutkan seluruh tingkat ketergantungan dan alasan untuk setiap hubungan
antara dua ruangan. ARC kantor yang telah dibuat ditunjukkan pada Gambar 2, sedangkan ARC
gabungan ditunjukkan pada Gambar 3.

13415035/13415039/13415105 12
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 2. ARC kantor

13415035/13415039/13415105 13
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 3. ARC gabungan

3.2 Pembuatan Activity Relationship Diagram (ARD)

Activity Relationship Diagram (ARD) dibuat untuk menggambarkan tata letak ruangan di dalam kantor dan
pabrik. Input dalam membuat ARD adalah Activity Relationship Chart dan data ukuran tiap ruangan pada file
excel. ARD dibuat dengan menggunakan software BLOCPLAN. Berikut adalah langkah-langkahnya.

1. Memasukkan directory folder yang berisi software BLOCPLAN. Folder BLOCPLAN terdapat pada
directory C. Cara input directory adalah dengan mengetik mount c c:/.

13415035/13415039/13415105 14
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 4. Input directory

2. Pada Z:\, input c:/ untuk mengganti directory Z menjadi C.

Gambar 5. Mengganti directory

3. Pada C:\, input cd A untuk membuka folder A. Semua file BLOCPLAN disimpan pada folder A.

Gambar 6. Membuka folder A

4. Pada C:\, input bplan90 lalu tekan enter. Selanjutnya akan muncul tampilan awal BLOCPLAN.

Gambar 7. Tampilan awal BLOCPLAN

5. Input K pada pertanyaan mengenai data karena data yang digunakan untuk membuat ARD
dimasukkan secara manual menggunakan keyboard (K). Input D bila data yang digunakan tersimpan
dalam disk.

13415035/13415039/13415105 15
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 8. Pilihan input data

6. Memasukkan jumlah ruangan. Baik kantor maupun pabrik memiliki total ruangan sejumlah 18.
Sehingga pada pembuatan ARD di BLOCPLAN untuk keduanya harus menginput 18.

Gambar 9. Input jumlah ruangan

7. Memasukkan nama dan luas ruangan untuk seluruh ruangan berdasarkan data pada file excel.

13415035/13415039/13415105 16
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 10. Input nama dan luas ruangan

Setelah mengisi nama dan luas ruangan, akan muncul tampilan rekap nama dan luas ruangan
tersebut.

Gambar 11. Rekap nama dan luas ruangan kantor

13415035/13415039/13415105 17
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 12. Rekap nama dan luas ruangan gabungan

8. Memasukkan tingkat ketergantungan antardepartemen dengan mengisi A, E, I, O, U, X, sesuai


dengan ARC yang telah dibuat sebelumnya.

Gambar 13. Tingkat ketergantungan antar ruang kantor

13415035/13415039/13415105 18
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 14. Tingkat ketergantungan antar ruang gabungan

9. Selanjutnya, BLOCPLAN akan menampilkan nilai vector default untuk tiap tipe tingkat
ketergantungan. Pada praktikum ini, tidak dilakukan perubahan nilai vector dari default.

Gambar 15. Nilai vektor default

Kemudian, dihitung nilai vektor untuk tiap ruangan berdasarkan jenis ketergantungan dengan ruang
lainnya.

13415035/13415039/13415105 19
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 17. Nilai perhitungan vektor kantor

Gambar 16. Nilai perhitungan vektor gabungan

10. Memilih rasio layout yang akan digunakan dari lima jenis rasio. Rasio 1, 2, 3, dan 4 memiliki
perbandingan panjang dan lebar yang telah ditentukan pada BLOCPLAN. Sedangkan rasio 5 dapat
diinput pengguna. Rasio 5 yang diinput untuk BLOCPLAN kantor dan gabungan adalah 1.5:2.5.

13415035/13415039/13415105 20
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 18. Pemilihan rasio

11. Input N ketika muncul pertanyaan supply product information karena tidak ada keterangan
tambahan yang perlu dimasukkan.

Gambar 19. Supply product information question

12. Pada main menu, pilih menu 3 (Single-story layout) karena layout terdiri dari satu lantai atau tidak
bertingkat.

13415035/13415039/13415105 21
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 20. Main menu

13. Pada menu single-story layout, pilih menu 4 untuk melakukan automatic research.

Gambar 21. Single story layout menu

14. Memasukkan jumlah alternatif layout yang diinginkan. Untuk setiap rasio, dicari 20 alternatif layout.

13415035/13415039/13415105 22
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 22. Desired number of layout

15. Menentukan anchored ruang, yaitu ruang yang lokasinya ditentukan secara manual. Dipilih tiga
anchored ruangan untuk kantor, yaitu SATPAM, RESEPSIONIS, dan TAMU. Kemudian, ditentukan
letak ruangan tersebut.

Gambar 23. Manually locate department

13415035/13415039/13415105 23
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 24. Department number

Gambar 25. Zone for insertion

13415035/13415039/13415105 24
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 26. Zone side

Gambar 27. Fixed depts.

16. BLOCPLAN akan melakukan computing.

13415035/13415039/13415105 25
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 28. Computing layout

17. Setelah computing selesai, didaptkan hasil berupa adjacency score untuk tiap layout. Layout yang
dipilih merupakan layout dengan adjacency score terbesar. Pada rasio 1 BLOCPLAN kantor, alternatif
solusi 8 memiliki adjacency score terbesar. Sedangkan pada rasio 1 BLOCPLAN gabungan, adjacency
score terbesar adalah pada alternatif solusi 12.

Gambar 29. Adjacency Score kantor

13415035/13415039/13415105 26
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 30. Adjacency Score gabungan

18. Pilih menu 5 (Review Saved Layout) untuk melihat gambaran visual tiap layout.

Gambar 31. Single-story layout menu

19. Input nomor layout yang ingin dilihat, yaitu layout nilai adjacency score terbesar yang telah
ditampilkan seperti pada langkah 17.

13415035/13415039/13415105 27
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 32. Starting point for review

20. Tampilan visual layout akan muncul. Selanjutnya, ulangi langkah 12 sampai 19 untuk mencoba 4
jenis rasio lainnya. Dari semua alternatif layout dari 5 jenis rasio, dipilih layout dengan adjacency
score terbesar, yaitu rasio 1 untuk kantor dan juga gabungan.

Gambar 33. Rasio 1 layour 8 kantor

13415035/13415039/13415105 28
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 34. Rasio 1 layout 12 gabungan

Setelah ditemukan layout terbaik dari Blocplan, maka hasil tersebut dikonversikan menjadi ARD dalam bentuk
persegi dengan menggunakan Visio. Kotak berisi nomor dan nama departemen, serta keterangan departemen
mana saja yang memiliki hubungan A, E, I, O, dan X dengannya seperti dapat dilihat pada Gambar 35.

Gambar 35 Contoh departemen pada ARD

Terdapat ketentuan pewarnaan untuk kotak-kotak departemen sebagai berikut:

 Kantor dan Pendukung Personil Kantor: Kuning


 Produksi: Hijau
 Maintenance, Pelayanan Personil Pabrik, Pelayanan Produksi: Biru
 Pelayanan Pabrik: Merah Muda

ARD yang telah disusun sesuai dengan output terbaik dari Blocplan untuk kantor dapat dilihat pada Gambar 36.

13415035/13415039/13415105 29
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 36 ARD untuk kantor

Sedangkan, ARD gabungan yang telah dibuat sesuai warnanya dapat dilihat pada Gambar 37.

Gambar 37 ARD untuk gabungan

Dalam pembuatan ARD pada visio, terdapat hambatan akibat kurang jelasnya penomoran layout dari output
Blocplan. Hal ini menyebabkan terdapat lima kotak yang tidak diketahui berisi departemen berapa saja seperti
dapat dilihat pada Gambar 38. Karena hal tersebut, pengisian kelima kotak tadi diisi dengan melihat
departemen-departemen sekitarnya dan hubungannya antara departemen yang belum ada pada ARC.

13415035/13415039/13415105 30
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Gambar 38 ARD yang belum lengkap

3.3 Pembuatan Activity Allocation Diagram

13415035/13415039/13415105 31
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

BAB 4 Analisis

4.1 Analisis Activity Relationship Chart (ARC)


Pada tata letak pabrik, ARC digunakan sebagai dasar penentuan letak departemen, ruangan, atau stasiun kerja
dengan melihat keterkaitan antarlokasi. ARC menilai hubungan keterkaitan di antara departemen dengan
menggunakan ukuran kualitatif berupa tingkat kepentingan beserta kode alasannya. Manfaat ARC dalam
proses perancangan tata letak pabrik antara lain:

1. Mengetahui keterkaitan hubungan antara departemen, ruangan, atau stasiun kerja di dalam fasilitas
pabrik
2. Sebagai dasar dalam penempatan stasiun departemen ruangan, atau stasiun kerja sehingga dapat
diperoleh tata letak yang paling efektif dan efisien

Penentuan tingkat keterkaitan antara dua departemen didasari oleh satu atau lebih alasan. Berikut adalah
penjelasan untuk setiap alasan.

1. Aliran informasi
Kode alasan ini diberikan bila dua buah departemen memiliki tingkat koordinasi yang tinggi. Contohnya,
ruangan direktur dan sekretaris dengan departemen di bawahnya, yaitu departemen operasional,
penjualan dan pemasaran, keuangan, atau MSDM memiliki tingkat especially important karena ada
aliran informasi yang tinggi.
2. Derajat pengawasan
Kode derajat pengawasan berkaitan dengan adanya fungsi kontrol. Aktivitas kontrol terjadi di antara
atasan dengan bawahannya. Contohnya, ruangan kepala departemen operasional dengan divisi
produksi atau logistik. Kepala departemen operasional harus melakukan kontrol terhadap kinerja kedua
divisi di bawahnya.
3. Urutan aliran kerja
Kode alasan urutan aliran kerja diberikan kepada dua departemen yang memiliki pekerjaan yang
aktivitasnya saling bergantung atau berhubungan. Alasan ini perlu diperhatikan agar dapat menemukan
tata letak yang efisien dengan transportasi minimum.
4. Aliran material
Apabila aliran material antara dua buah departemen tinggi. Tingkat kepentingan kedua departemen
tersebut menjadi tinggi. Oleh karena itu, kedua departemen tersebut harus diletakkan berdekatan agar
dapat menekan biaya transportasi material.
5. Fungsi saling menunjang
Tingkat kepentingan dua departemen juga dapat dikarenakan fungsi keduanya saling menunjang.
Misalnya, suatu departemen tidak dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal bila tidak ditunjang
oleh suatu departemen lain. Contohnnya, suatu penggandaan suatu arsip dapat berlangsung lama bila
tidak tersedia ruang fotokopi atau bila ruang fotokopi berjarak sangat jauh dari ruang arsip. Oleh
karena itu, ruang arsip dan ruang fotokopi memiliki hubungan important.
6. Fasilitas saling terkait
Alasan fasilitas saling terkait digunakan untuk menjelaskan tingkat kepentingan dua departemen yang
akttivitasnya menggunakan fasilitas secara bersama-sama. Contohnya adalah tingkat kepentingan pada
generator dan produksi pada ARC gabungan. Generator digunakan untuk memasok listrik kepada ruang
produksi.
7. Bising, kotor, debu, bau
Tingkat bising, kotor, berdebu, atau berbaunya ruangan dapat menyebabkan kurangnya produktivitas
kerja. Oleh karena itu, dua buah departemen harus diletakkan berjauhan. Contohnya, toilet pada ARC
gabungan harus dipisahkan dengan kantin karena toilet berpotensi menghasilkan bau tak enak.
8. Tidak berhubungan
Alasan tidak berhubungan diberikan pada dua buah departemen yang tidak memiliki hubungan apapun
sehingga tingkat kepentingannya menjadi unimportant.
9. Safety
Alasan safety mendasari penempatan dua buah departemen. Hal tersebut umumnya diputuskan pada
departemen yang memiliki potensi bahaya cukup tinggi. Contohnya, pada ARC gabungan, rumah jaga
13415035/13415039/13415105 32
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

memiliki hubungan absolutely important baik dengan parker mobil maupun motor karena memiliki
potensi kemalingan.
10. Fasilitas pembantu
Fasilitas pembantu adalah alasan yang disebabkan oleh suatu departemen dapat membantu aktivitas
selain aktivitas utama pada departemen lainnya. Contohnya adalah Unit Kesehatan Personil memiliki
hubungan especially important dengan produksi. Hal ini dikarenakan unit kesehatan personil dapat
membatu bila terjadi suatu kejadian tak terduga, seperti kecelakaan pada ruang produksi.
11. Maintenance
Alasan maintenance diberikan pada departemen yang berkaitan karena alasan kemudahan untuk
perbaikan atau pemeliharaan. Pada ARC gabungan, kode alasan ini diberikan pada generator dan
bengkel karena bengkel tidak hanya memperbaiki atau memeilihara mesin, tetapi juga generator.

4.2 Analisis Penggunaan BLOCPLAN


BLOCPLAN merupakan program interaktif yang dikembangkan oleh Doughney dan Pire tahun 1991 yang
mampu mengembangkan baik tata letak single-story maupun multistory, serta fitur lainnya. BLOCPLAN
termasuk dalam algoritma hybrid, yaitu algoritma yang mampu menghitung solusi inisial (algoritma kontruksi)
dan mengembangkannya (algoritma improvement) sehingga dapat menghasilkan dua atau lebih solusi. Solusi
yang dihasilkan pada BLOCPLAN merupakan hasil iterasi dan pengembangan dari solusi inisial yang dihasilkan
sebelumnya.

Beberapa kelebihan BLOCPLAN antara lain pengguna dapat mengedit data yang telah diinput, menetapkan
lokasi departemen pada perhitungan, serta memasukkan lokasi yang diinginkan secara manual. Selain itu,
BLOCPLAN juga menampilkan tabel hasil perhitungan layout yang telah diperingkatkan untuk setiap layout.
Nilai tambah dari BLOCPLAN dibandingkan dengan software atau algoritma perhitungan tata letak pabrik
seperti CRAFT adalah BLOCPLAN dapat mengkuantifikasi data kualitatif, yaitu hubungan kedekatan
antardepartemen. Sedangkan algoritma CRAFT membutuhkan data kuantitatif, seperti aliran material.
BLOCPLAN membantu penggunanya dalam menganalisis dan mengevaluasi tiap layour yang dihasilkan dan
melihat dampak perubahan nilai keterkaitan pada layout yang dihasilkan. Kemudian, BLOCPLAN juga
mempertimbangkan seluruh kemungkinan dalam menukar posisi setiap departemen, sedangkan CRAFT
terbatas pada membuat perubahan pada departemen yang adjacent satu sama lain atau memiliki ukuran sama.
(Leonardo et al., 2014)

Akan tetapi, BLOCPLAN juga memiliki beberapa kekurangan, seperti user interface yang kurang human friendly
sehingga kurang nyaman digunakan. Kemudian, proses input harus digunakan dengan hati-hati karena
pengguna baru dapat mengedit kesalahan setelah input data telah diselesaikan. Selain itu, BLOCPLAN hanya
dapat menganalisis 18 fasilitas pada satu tata letak dan layout, sedangkan kondisi real nya mungkin saja
pengguna harus menganalisis lebih dari 18 fasilitas.

Pada ARD kantor yang dibuat di BLOCPLAN, dilakukan anchor terhadap ruang resepsionis, ruang tamu, dan
ruang satpam karena pada kondisi nyata, ketiga ruangan tersebeut tidak mungkin diletakkan ditengah pabrik.
Ruang satpam harus berada paling luar, dilanjutkan dengan ruang resepsionis untuk menerima tamu.
Sedangkan pada ARD gabungan, dilakuakan anchor rumah jaga dengan alasan yang sama dengan ruang
satpam.

13415035/13415039/13415105 33
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

4.3 Analisis Activity Relationship Diagram (ARD)


4.4 Analisis Activity Allocation Diagram (AAD) Kantor
4.5 Anaisis Keterkaitan Antar Modul

13415035/13415039/13415105 34
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

BAB 5 Kesimpulan & Saran

5.1 Kesimpulan
1. asdfghhl
2. (kalau sama kayak master nanay) kita ARD yang dipilih adalah ARD dengan adjacency score 0.53 untuk
kantor, dan ARD dengan adjacency score 0.77 untuk gabungan.
3.

5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Praktikum

Saran untuk praktikum adalah sebaiknya diberikan referensi dalam penentuan luas fasilitas pabrik.

5.2.2 Saran untuk Asisten


Saran untuk asisten adalah sebaiknya menjelaskan pembuatan Activity Allocation Diagram lebih clear,
seperti acuan jumlah kursi, meja, dan lain-lain.

13415035/13415039/13415105 35
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Daftar Pustaka

13415035/13415039/13415105 36
Modul 3 PPST 4: Perancangan ARC, ARD, dan AAD Ghifari F. K. / 13414048

Lampiran

13415035/13415039/13415105 37

Anda mungkin juga menyukai