Notasi Sigma PDF
Notasi Sigma PDF
DISAJIKAN OLEH
DRA. PUJI IRYANTI, M.Sc. Ed
Halaman
Kata Pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar Isi …………………………………………………………………………… ii
Bab I. Pendahuluan .………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang ……………….………………………………………....1
B. Tujuan .………………………………………………………………….1
C.Ruang Lingkup .………….………………………………………….…..1
geometri
B. Tujuan
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan
wawasan dan kemampuan peserta diklat untuk mengembangkan
ketrampilan siswa dalam menggunakan konsep Notasi sigma, Barisan dan
Deret Bilangan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah;
1. Notasi Sigma dan Sifat-sifatnya.
2. Barisan dan Deret:
a. Barisan dan Deret Aritmetika
b. Barisan dan Deret Geometri
3. Barisan sebagai fungsi.
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I/ Iryanti 4
Bab II
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I
A. Notasi Sigma
Seorang siswa SMA yang beberapa kali tidak mengerjakan PR
akhirnya diberi sanksi oleh gurunya. Siswa itu disuruh menulis tangan
kalimat “ Saya tidak akan malas lagi mengerjakan PR Matematika”
sebanyak 100 kali. Sungguh membosankan pekerjaan ini, kelihatan
ringan tetapi tidak menyenangkan. Seandainya bisa ditulis dengan
komputer, tentu pekerjaan ini akan mudah dan cepat selesai. Ternyata
siswa itu dapat menyelesaikan tugas itu seketika sehingga gurunya
kaget karena tidak menduga siswa itu menyelesaikan sanksi itu dengan
cepat. Inilah yang ditulis oleh siswa tersebut:
100
‡”c , dengan c = Saya tidak akan malas lagi mengerjakan PR
k =1
Matematika.
Contoh 1:
6
Nyatakan ‡”(3k + 1) 2 dalam bentuk lengkap
k =1
6
Jawab: ‡”(3k + 1) 2 = 42 + 72+ 102 +132 +162 +192
k =1
Contoh 2:
4
Hitunglah nilai ‡”(2k 2 − 1)
k =1
Latihan 1
1. Tulislah bentuk-bentuk penjumlahan berikut dalam bentuk notasi
sigma
a. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12
b. 2 + 4 + 8 + 16 + 32
c. 2 - 4 + 8 - 16 + 32 - 64
d. 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36 + 49
e. 1 + 3 + 9 + 27 + 81
f. –1 + 2 –3 + 4 –5 + 6 –7 + 8 –9 +10
g. (1 x 2) + ( 3 x 4) + (5 x 6) + (7 x 8) + ( 9 x 10)
h. a + a2b + a3b2 + a4b3 + a5b4 + a6b5
i. b + ab2 + a2b3 + a3b4 + a4b5 + a5b6
2. Nyatakan notasi-notasi sigma berikut dalam bentuk lengkap
5 5 4
a. ∑ (2k 2 − 1) c. ‡”(-1)k 2k e. ‡”(n2 + 2n + 1)
k =1 k =1 n=1
Bukti:
n
1. ∑1 = 1 + 1 + 1 +…+ 1 = n (1) = n
k =1 n suku
b
2. ∑ cf (k ) = c f(a) + c f(a+1) +c f(a+2) +… + c f(b)
k =a
b
= c [f(a) + f(a+1) + f(a+2) +… + f(b)] = c ∑ f (k )
k =a
Tugas:
Buktikan sifat-sifat notasi sigma no. 3,4 dan 5
Jawab:
n n+p
Dengan menggunakan sifat nomor 5, ∑ f (k ) = ∑ f (k − p)
k =m k =m +p
13 13 − 6
a. ∑ k2 = ∑ (k + 6)2
k =7 k =7−6
7
= ∑ (k + 6) 2
k =1
10 k − 2 10 − 3 (k + 3) − 2
b. ∑ = ∑
k=4 k + 3 k = 4 − 3 (k + 3) + 3
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 6
7 k +1
= ∑
k =1 k + 6
8 8+4
c. ∑ 2k + 3 = ∑ 2(k − 4) + 3
k = −3 k = −3 + 4
12
= ∑ 2k − 5
k =1
Contoh 5:
10 6 6
Buktikan bahwa ∑ (2k − 7) 2 = 4 ∑ k 2 + 4 ∑ k + 6
k =5 k =1 k =1
Bukti:
10 10 − 4
∑ (2k − 7) 2 = ∑ [2(k + 4) − 7] 2 ………….sifat nomor 5
k =5 k =5− 4
6
= ∑ (2k + 8 − 7) 2
k =1
6
= ∑ (2k + 1) 2
k =1
6
= ∑ ( 4k 2 + 4k + 1)
k =1
6 6 6
= ∑ 4k 2 + ∑ 4k + ∑ 1………sifat nomor 3
k =1 k =1 k =1
6 6
= 4 ∑ k 2 + 4 ∑ k + 6 ……….sifat nomor 1 dan 2
k =1 k =1
Latihan 2
1. Nyatakan jumlah di bawah ini dengan bilangan 1 sebagai batas bawah
14 12 n − 4
a. ∑ (k − 3) d. ∑
k =5 k =6 2n + 3
5 12
b. ∑ (k 2 + 1) e. ∑ (a − 2) 2
k = −5 a =8
2. Buktikan
10 14
a. ∑ (2n − 1) = ∑ (2n − 9)
n =1 n=5
6 6 6
b. ∑ (p + 4) 2 = 96 + 8 ∑ p + ∑ p 2
p =1 p =1 p =1
Tugas:
Misal u1 = a, u2 = a + b, u3 = a + 2b, dan seterusnya.
a. Jumlahkan setiap 2 suku ganjil kemudian dibagi 2 atau dikalikan 1/2,
misal ½(u1 + u3 ), ½(u1 + u5 ), dan seterusnya selanjutnya bandingkan
dengan suku-suku yang lain. Apa yang Anda dapatkan?
b. Jumlahkan setiap 2 suku genap kemudian dibagi 2 atau dikalikan 1/2 ,
misal ½ (u2 + u4), ½ (u2 + u6 ), dan seterusnya selanjutnya bandingkan
dengan suku-suku yang lain. Apa yang Anda dapatkan?
Latihan 3
1. Carilah rumus suku ke-n dari setiap barisan berikut:
a. 2, 5, 8, 11,… d. 53, 48, 43, 38,…
b. 8, 1, -6, -13, … e. –21, -16, -11, -6, …
c. Deret Aritmetika
Tentu Anda sudah mengetahui cerita tentang matematikawan Carl Friederich
Gauss. Ketika masih di sekolah dasar ia diminta gurunya untuk
menjumlahkan 100 bilangan asli yang pertama. Teknik menghitung Gauss
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 11
kecil sederhana tetapi tidak diragukan lagi keefektifannya. Ia memisalkan S
adalah jumlah 100 bilangan asli yang pertama seperti di bawah ini.
S = 1 + 2 + 3 + 4 + …+ 100
Kemudian ia menulis penjumlahan itu dengan urutan suku-suku terbalik.
S = 100 + 99 + 98 + 97 + … + 1
Selanjutnya ia menjumlahkan kedua deret.
2 S = 101 + 101 + 101 + 101 + … + 101
Karena banyak suku dalam deret itu ada 100, maka penjumlahan itu dapat
juga ditulis sebagai:
2 S =100 (101) = 10100 ⇔ S =5050
Teknik menghitung Gauss ini yang diikuti selanjutnya untuk
mendapatkan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika. Deret aritmetika
adalah jumlah suku-suku dari suatu barisan aritmetika. Dari barisan aritmetika
u1, u2, u3, u4, … diperoleh deret aritmetika u1 + u2+ u3+ u4, … Bila jumlah n
suku yang pertama dari suatu deret aritmetika dinyatakan dengan Sn maka
Sn = u1 + u2 + u3 + u4 + …+un
Misalkan Un = k, maka
Sn = u1 + u2 + u3 + u4 + …+k
Sn = a + (a+ b) + (a + 2b) + (a+3b) + …+ (k -b) + k …(1)
Jika urutan penulisan suku-suku dibalik maka diperoleh
Sn = k + (k -b) + (k-2b) + ( k –3b) +… + (a+b) + a ….(2)
Dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2) didapat:
2 Sn =(a +k) +(a +k) + (a +k)+ (a +k)+ …+ (a +k) + (a +k)
n suku
= n (a + k) = n [ 2a + (n –1) b]
1
Jadi Sn = n (a + k)
2
Tugas:
Tunjukkan bahwa jumlah n suku pertama deret aritmetika merupakan fungsi
kudrat, yaitu Sn = An2 + Bn dan rumus suku ke n barisan aritmetika adalah Un
= 2An + (B – A)
Contoh 9:
Diketahui deret 1+ 6 + 11 + 16 + …. Tentukan
a. bentuk notasi sigma jumlah n suku pertama deret tersebut
b. rumus jumlah n suku yang pertama
c. jumlah 25 suku yang pertama
jawab:
n
a. 1+ 6 + 11 + 16 + ….+ n = ∑ (5k − 4)
k =1
1
b. Sn = n [(2a + (n-1)b ]
2
5 3
c. S25 = (25)2 - (25) = 1525
2 2
Contoh 10:
Hitunglah jumlah bilangan asli antara 10 sampai 100 yang habis dibagi 6
Jawab:
12 + 18 + 24 + 30 +…+ 96
un = 96 disubstitusikan ke un = a + (n –1)b
Contoh 11:
Jawab:
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 14
Un = Sn - Sn-1 = 2n2 + 5n – {2(n -1)2 + 5n} = 4n + 3
1. Hitunglah jumlah 30 suku yang pertama untuk tiap deret berikut ini
1 1 3
a. 2+5+7+9+… c. 1 , 2 , 3, 3 , …
2 4 4
1 1
b. –30 –27 –24 –21 –… d. 7 , 6, 4 , 3, …
2 2
10 25
a. ∑ (2k − 1) c. ∑ (3n + 2)
k =1 n =1
14 20
b. ∑ (k + 3) d. ∑ (5 − 2p)
k =1 p =1
1 1
a. 1 + 2 + 3 + 4 +…+ n = 210 b. 84 + 80 + 77 + 73 +… +
2 2
n= 0
b. antara 1 dan 200 yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 5
n
Sn = (3n + 5). Tentukan :
2
un = ar n −1
un = suku ke-n, a = suku pertama, r = rasio
Tugas:
Perhatikan suku –suku barisan geometri u1 = a, u2 =ar, u3 = ar2, dan
seterusnya.Kalikan setiap 2 suku ganjil misal u1 u3, u1 u5 , dan seterusnya
selanjutnya kuadratkan suku-suku genap. Bandingkan kedua hasil tadi .Apa
yang Anda dapatkan?
Contoh 12:
Suku ketiga dan suku kelima suatu barisan geometri berturut-turut 27 dan 3.
Jika rasio barisan ini bilangan positif, tentukan:
Jawab :
u 5 ar 4 3 1 ⇔r = 1
a. = = ⇔ r2 =
u 3 ar 2 27 9 3
1
ar 2 = 27 ⇔ a = 27 ⇔ a = 243
9
1
Jadi rasio deret itu r = dan suku pertama a = 243
3
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 17
b. un = arn-1
1
= 243 ( )n-1 = 35 (3-1)n-1 = 36-n
3
1
u8 = 36-8 = 3-2 =
9
1
Rumus suku ke-n adalah un = 36-n dan suku ke-8 adalah
9
Contoh 13:
Tiga bilangan membentuk barisan geometri yang hasil kalinya 1000. Jika
jumlah tiga bilangan itu 35, tentukan bilangan-bilangan tersebut.
Jawab:
p
Tiga bilangan itu dimisalkan sebagai , p , pr. Hasil kali tiga bilangan itu p3
r
p
= 1000 ⇔ p = 10. Jumlah tiga bilangan + p + pr = 35
r
10
⇔ + 10 + 10 r = 35
r
⇔ 10 r2 –25r + 10 = 0
⇔ 2r2 – 5r + 2 = 0
⇔ ( 2r –1) (r –2) = 0
1
⇔ r= atau r = 2
2
1
Untuk r = dan p = 10 barisan adalah 20, 10, 5
2
1. Tentukan rasio, rumus suku ke-n dan suku ke sepuluh tiap barisan
geometri berikut:
1 1
b. 2, 6, 18, 54, … e. 10, -5, 2 , -1 , …
2 4
5. Harga suatu mesin menyusut setiap tahun 10% dari harga pada
permulaan tahun. Jika mesin itu dibeli seharga Rp. 15.000.000,-,
berapakah harga mesin itu setelah 5 tahun?
n n
= ∑ uk = ∑ ar n −1 .
k =1 k =1
Rumus umum jumlah n suku deret geometri dapat ditentukan sebagai
berikut:
Sn = u1 + u 2 + u 3 + u 4 + ... + un
Sn – r Sn = a – arn
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 20
⇔ Sn (1 – r ) = a (1 – rn)
a(1 − r n ) a(r n − 1)
⇔ Sn = atau Sn =
(1 − r ) (r − 1)
a(1 − r n )
Sn = berlaku untuk r < 1
(1 − r )
a(r n − 1)
Sn = berlaku untuk r > 1
(r − 1)
Contoh 14:
Jawab:
1
a = 32, r =
2
1
a(1 − r n ) 32[1 − ( 2 ) ]
5
Sn = = = 62
(1 − r ) 1
(1 − )
2
Contoh 15:
n
Tentukan nilai n jika ∑ 2k = 510
k =1
Jawab:
n
∑ 2k = 2 + 2 2 + 23 + 2 4 + ... + 2n = 510
k =1
a(r n − 1)
Sn =
(r − 1)
2( 2 n − 1)
⇒ 510 = = 2n+1 – 2
(2 − 1)
⇔ 512 = 2n+1
⇔ n =8
Latihan 6
a. 1 + 4 + 16 + 64 + … d. 1 -2 + 4 –8+…
1 1
b. 2 + 1 + + + … e. 128 –64 + 18 –54 + …
2 4
4 8 16 3 9 27
c. 2 + + + + ... f. 1 - + − + ...
3 9 27 4 16 64
1
b. 243 + 81 + 27 + …+ d. 1 + 1,1 + (1,1)2 + (1,1)3 + …+ (1,1)10
3
3. Dari suatu deret geometri diketahui u9 = 128 dan u4 = -4. Hitunglah S10
8. Jumlah penduduk suatu kota setiap 4 tahun menjadi lipat dua dari jumlah
sebelumnya. Jika jumlah penduduk pada tahun 1997 adalah 200.000
orang, berapakah jumlah penduduk kota itu pada tahun 2021?
9. Beni menyimpan uang di bank dengan bunga majemuk ( bunga
diperhitungkan dari jumlah uang sebelumnya) sebesar 8 % per tahun. Jika
uang yang disimpan pada tahun 1996 adalah Rp. 10.000.000,- berapakah
jumlah uang Budi pada tahun 2003?
d. Deret Geometri Tak Hingga
Secara teoritis proses pembagian ini dapat diulangi terus menerus sampai
1
tak berhingga kali. Pada pembagian yang pertama diperoleh bagian, yang
2
1 1
ke-2 diperoleh bagian , yang ke-3 diperoleh bagian dan seterusnya
4 8
sampai tak berhingga kali. Tampak jelas bahwa jumlah dari seluruh hasil
pembagian sampai tak berhingga kali adalah 1 bagian.
1 1 1 1
+ + + + ... = 1
2 4 8 16
a(1 − r n )
perhatikan jumlah n suku pertama deret geometri Sn = . Jika suku-
(1 − r )
suku deret itu bertambah terus maka deret akan menjadi deret geometri tak
hingga. Dengan demikian jumlah deret geometri menjadi
a(1 − r n )
lim Sn = lim
n→∞ n →∞ (1 − r )
a a
= lim –- lim rn
n → ∞ (1 − r ) n → ∞ (1 − r )
Terlihat jelas bahwa nilai Sn sangat dipengaruhi oleh nilai lim r n . Jika
n→∞
1) –1 < r < 1, lim rn akan menjadi nol sehingga deret tak hingga itu
n→∞
a
mempunyai jumlah S∞ =
(1 − r )
n
2) r < -1 atau r > 1, lim r = ± ∞ sehingga deret tak hingga itu tidak
n→∞
mempunyai limit jumlah. Deret yang seperti ini disebut divergen.
Contoh 16:
1
Hitunglah jumlah deret geometri tak hingga 4 – 2 + 1– +…
2
Jawab:
1
a = 4 dan r = –
2
a 4 8
S∞ = = =
(1 − r ) 1 3
(1 + )
2
8
Jadi jumlah deret geometri tak hingga itu adalah .
3
Latihan 7
8
c. 9 –6 + 4 –- + … d. 10 –5 + 2,5 –1,25 +…
3
2. Hitunglah
4 4 4 n 1
a. lim ( 4 + + + + ...) b. lim ( ∑ )
n→∞ 3 9 27 n → ∞ k =1 4 k
3. Deret geometri tak hingga suku pertamanya 3. Deret itu konvergen dengan
9
jumlah . Tentukan suku ketiga dan rasio deret tersebut.
2
5. Jumlah suku-suku nomor ganjil dari suatu deret geometri tak hingga
adalah 18. Deret itu sendiri mempunyai jumlah 24. Tentukan rasio dan
suku pertama deret geometri itu.
1 2 8 3 1
6. Jumlah deret geometri tak hingga x − x2 + x − ... sama dengan .
2 5 25 3
Carilah nilai x.
8. Sebuah bola tenis dijatuhkan ke lantai dari suatu tempat yang tingginya 2
2
m. Setiap kali setelah bola itu memantul akan mencapai dari tinggi yang
3
dicapai sebelumnya. Hitunglah panjang lintasan bola sampai bola itu
berhenti.
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 26
C. Barisan Sebagai Fungsi
Perlu diperhatikan bahwa a dan b pada fungsi ini tidak sama dengan a =
suku pertama dan b = beda pada suku-suku barisan aritmetika.
2 5 8 11, …
selisih tetap3= 3 3 3
5 8 13 20 29
3 579
2 tetap
selisih 2 =2 2
2 5 18 45 90
3 13 27 45
10 14 18
44 selisih tetap = 4
a (i)
+ b , 2a + b ,3a + b , 4a + b, …
(ii)
a a a
Rumus umum suku ke-n barisan 2, 5, 8, 11, …dapat ditentukan dengan cara:
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 28
2 5 8 11, …
(i)
(ii) 3 3 3
(ii) a = 3 → (i) a+ b = 2
3 + b = 2 → b = -1 , sehingga un = 3n –1
(i) a + b + c , 4a + 2b + c , 9a + 3b + c , 16a + 4b + c, …
(ii) 3a + b 5a + b 7a + b
(iii) 2a 2a
Rumus umum suku ke-n barisan 5, 8, 13, 20, 29, … dapat ditentukan dengan
cara:
(i) 5 8 13 20 29
(ii) 3 579
(iii) 2 2 2
(iii) 2a = 2
a = 1 → (ii) 3a+ b = 3
b = 0 → (i) a + b + c = 5
c = 4, sehingga Un = n2 + 4
(i)
a + b + c + d, 8a + 4b + 2c + d, 27a + 9b + 3c+ d, 64a + 16b + 4c+d
(iv)
6a
Rumus umum suku ke-n barisan 2, 5, 18, 45, 90, … dapat ditentukan dengan
cara:
(i) 2 5 18 45 90
(ii) 3 13 27 45
(iii)
10 14 18
(iv)
44
Dengan menyelesaikan persamaan (iv), (iii), (ii) dan (i) seperti yang dilakukan
pada barisan berderajat satu maupun barisan berderajat dua diperoleh
2 14
a= , b = 1, c = – dan d = 5 sehingga rumus suku ke-n
3 3
2 3 14
Un = n + n2 – n+5
3 3
1
= ( 2n3 + 3n2 − 14n + 15 )
3
Kompetensi
: Menentukan rumus ke-n barisan aritmetika
dasar
Waktu :
Langkah-langkah:
1. Ukur tinggi gelas aqua plastik dengan garisan atau pita ukuran. Ambil
satu lagi gelas plastik, kemudian tumpukkan di atas yang pertama.
Lakukan lagi sampai 4 kali. Selanjutnya isilah tabel berikut
berdasarkan hasil pengukuran:
Tumpukkan gelas 1 2 3 4 5
Tinggi (bulatkan dalam cm)
Waktu :
Langkah- langkah:
2. Ambil separuh bagian tadi dan gunting lagi seperti di atas menjadi 2
bagian yang sama. Masing-masing bagian ini jika dinyatakan dengan
bilangan ditulis sebagai ……( isi titik-titik ini). Tuliskan bilangan ini di
bagian kertas yang bersesuaian.
3. Ulangi lagi langkah 2 sampai empat kali lagi. Semua potongan kertas
tidak boleh hilang. Gabungkan lagi tiap-tiap potongan kertas hasil
guntingan sehingga membentuk persegi lagi. Nyatakan dengan operasi
bilangan hasil penggabungan potongan-potongan kertas tersebut.
Waktu :
Bahan/ alat :-
Langkah-langkah:
1. Perhatikan semua persegi panjang di bawah ini, kemudian lengkapi
tabel berikut:
2. Perhatikan pola bilangan yang Anda dapat. Jika ada n persegi panjang
kecil berapa jumlah seluruh persegi panjang? Jika ada 20 persegi
panjang kecil berapa jumlah seluruh persegi panjang?
Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan I / Iryanti 34
Lembar Kerja 4:
Waktu :
Bagian A:
1. Tentukan jawaban dari:
2
3 – 1 = ....
52 – 1 = ....
72 – 1 = ....
92 – 1 = ....
2. Keempat jawaban di atas semuanya bilangan genap. Apalagi
kesamaan dari ke empat bilangan itu?
3. Tulislah lagi tiga barisan berikut. Apa yang dapat Anda perhatikan?
Apakah semua jawaban masih genap? Apakah ketiga bilangan berikut
masih mempunyai kesamaan dengan empat bilangan sebelumnya?
Bagian B:
1. Tentukan bilangan yang diberi tanda titik-titik:
12 + 22 + 22 = ....2
22 + 32 + 62 = ....2
32 + ...2 + 122 = 132
42 + ...2 + 202 = ....2
2. Pelajari pola-pola bilangan di atas tersebut dan lengkapkan dua baris
berikutnya. Teliti apakah baris-baris yang Anda tambahkan memenuhi
pola baris sebelumnya. Bagaimana bentuk umum pola tersebut?