Berdasarkan DSM V, fitur-fitur gangguan kepribadian narsistik
meliputi: 23 a. Perasaan hebat (grandiose) bahwa dirinya orang penting (misalnya merasa memiliki talenta yang luar biasa). b. Asyik dengan fantasi-fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal tanpa batas. c. Keyakinan bahwa dirinya “istimewa” dan hanya dapat dipahami oleh atau seharusnya hanya berhubungan dengan orang-orang istimewa atau orang-orang yang berstatus tinggi. d. Membutuhkan banyak pujian. e. Memiliki perasaan bernama besar, yaitu, harapan yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya. f. Eksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri. g. Tidak memiliki empati, tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain. h. Sering iri hati terhadap orang lain atau percaya bahwa orang lain iri kepadanya. i. Menunjukkan perilaku atau sikap yang congkak dan sombong. 2. Bentuk Perilaku Narsistik Paul Wink (1991: 590) mengelompokan perilaku narstitik kedalam dua bentuk yaitu perilaku narsistik tidak nampak atau covert narcissism yang disebut vulnerable narcissism dan perilaku narsistik nampak atau covert narcissism yang disebut grandiose narcissism. a. Narsistik tidak tampak (covert atau vulnerable narcissism) Narsistik tidak tampak menggambarkan individu dengan sikap 24 bertahan, membela diri, menyangkal, rapuh, merasa selalu kurang, ingin selalu lebih dan lebih, ketidakcakapan, pengaruh negatif (Miller, Widiger, and Campbell: 2010: 644). Vulnerability pada harga diri membuat individu dengan perilaku narsistik mudah terluka oleh kritik. Selain itu, individu dengan narsistik tidak tampak lebih sering terlihat cemas, khawatir, curiga, gugup, emosional, sengit, dan suka mengeluh (Wink, 1991: 590). b. Narsistik tampak (covert atau grandiose narcissism) Narsistik tampak menggambarkan kecenderungan individu untuk menganggap bahwa dirinya istimewa, kecenderungan untuk memamerkan diri, membutuhkan banyak pujian dari orang lain, melakukan agresi, dan sikap mendominasi di lingkungannya. Selain itu individu dengan narsistik tampak juga keras kepala, kurang ajar/tidak sopan, suka dan pandai berbicara, asertif, dan sering menjadi orang yang menentukan sesuatu dalam lingkungannya (Wink, 1992: 591).