Anda di halaman 1dari 2

Menurut pakar psikologi, narsistik termasuk sifat-sifat dalam kategori yang disebut sebagai dark

triad. Dalam dark triad ada tiga sifat yang berperan ketika seseorang berperilaku jahat, yaitu
narsisme, machiavellianisme dan psikopat.

Orang narsistik biasanya cenderung mengagungkan dirinya secara ektrem atau berlebihan, egois,
suka memanipulasi orang lain dan tidak mampu melihat dunia dari sudut pandang lain. Perilaku
narsistik ekstrem bahkan mengarah pada Narsistic Personality Disorder (NPD) atau kondisi gangguan
kepribadian, jika konsisten dan bekelanjutan.

Beberapa ciri dari gangguan Narsistic Personality Disorder (NPD) adalah merasa dirinya sendiri lebih
penting daripada orang lain, memiliki kebutuhan yang tinggi untk dipuji atau dibanggakan, namun
memiliki empati yang rendah terhadap orang lain. Dibalik rasa percaya diri yang begitu tinggi
tersebut, pengidap gangguan kepribadian narsistik sebenarnya rapuh dan mudah runtuh hanya
dengan sedikit kritikan.

Gangguan narsistik menyebabkan masalah di berbagai bidang kehidupan, seperti hubungan,


pekerjaan, sekolah, atau bahkan mengenai masalah keuangan. Orang-orang dengan gangguan
narsistik mungkin secara umum tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak diberi perlakuan
khusus atau kekaguman khusus yang mereka yakini pantas mereka dapatkan. Mereka mungkin
menemukan hubungan mereka tidak memuaskan dan orang lain mungkin tidak senang berada di
sekitar mereka.

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik


Tanda dan gejala gangguan narsistik dan tingkat keparahan gejalanya bervariasi. Orang-orang
dengan gangguan ini dapat menunjukkan tanda sebagai berikut:

 Percaya bahwa dirinya lebih baik dari orang lain


 Merasa memiliki hak dan membutuhkan rasa kagum dari orang lain secara terus menerus
dan berlebihan
 Beraharap diakui sebagai orang yang superior bahkan tanpa prestasi yang terbukti
 Melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki
 Disibukkan dengan fantasi mengenai kesuksesan, kekuatan, kegemilangan, kecantikan atau
pasangan yang sempurna
 Mereka merasa bahwa diri mereka lebih unggul dan hanya ingin bergaul dengan orang yang
sama-sama istimewanya dengan dirinya
 Percaya bahwa diri sendiri merasa istimewa dan berperilaku sebagai orang yang istimewa
 Dalam obrolan, objeknya selalu diri sendiri
 Menguasai pembicaraan dan meremehkan orang lain yang mereka anggap lebih rendah
(inferior)
 Mengekspresikan sebuah bentuk penghinaan terhadap orang-orang yang dianggap inferior
(rendah)
 Membutuhkan bantuan khusus dan kepatuhan yang sesuai dengan harapan mereka
 Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
 Mengambil keuntungan dari orang lain
 Enggan dan tidak mampu untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain
 Iri hati pada orang lain dan mereka percaya bahwa orang lain iri pada mereka
 Berperilaku sombong atau angkuh
 Bersikeras bahwa mereka memiliki yang terbaik dari semuanya, seperti mobil atau kantor
yang terbaik.

Pada saat yang sama, orang-orang dengan gangguan kepribadian narsistik akan mengalami
kesulitan dalam menangani apa pun yang mereka anggap sebagai kritik dan mereka dapat
berperilaku sebagai berikut:
 Menjadi tidak sabaran atau marah ketika mereka tidak menerima perlakukan khusus
 Memiliki masalah interpersonal yang signifikan dan mudah merasa diremehkan
 Bereaksi dengan marah dan mencoba untuk meremehkan orang lain untuk membuat diri
mereka tampak lebih unggul
 Kesulitan dalam mengatur emosi dan perilaku
 Mengalami masalah besar yang berhubungan dengan stres dan beradaptasi dengan
perubahan
 Merasa tertekan dan murung karena mereka gagal untuk sempurna
 Memiliki perasaan insecure, malu, rapuh dan merasa kritik tersebut sebagai suatu
penghinaan untuknya

Namun di balik semua perilaku ini, terdapat harga diri yang rapuh pada penderita gangguan
narsistik. Mereka cenderung memiliki kesulitan untuk menerima kritik. Mereka memiliki
kecenderungan untuk menyembunyikan rasa malu dan perasaan terhinanya setelah
menerima kritik. Setelah itu, mereka bereaksi dengan kemarahan, penghinaan, serta
berbagai cara dilakukan untuk meremehkan orang lain, sehingga membuat dirinya terlihat
lebih baik. 

Penyebab gangguan kepribadian narsistik


Penyebab dari gangguan kepribadian narisistik cukup kompleks. Perilaku narsistik hadir
sebagai bentuk proteksi diri individu tertentu sebelum orang lain berusaha menyakiti
dirinya. Pada individu narsistik, mereka berusaha mengarahkan untuk menjatuhkan harga
diri orang lain untuk membuat mereka merasa lebih baik.
Gangguan kepribadian narsistik berkaitan dengan:
1. Lingkungan: Pola asuh orang tua yang berlebihan dalam memberikan sanjungan atau
pujian, terlalu dimanjakan dan kurangnya lingkungan yang suportif.
2. Faktor genetik dan biologis juga berperan, namun penyebab pastinya cukup kompleks
dan bervariasi.
3. Genetik: Karakteristik yang diturunkan
4. Neurobiologi: Hubungan antara otak dan perilaku serta pemikiran

Anda mungkin juga menyukai