Anda di halaman 1dari 4

PERDARAHAN ANTEPARTUM

ICD 10 :

1. Pengertian (Definisi)

Perdarahan pervaginam pada usia kehmailan 22 minggu atau lebih

2. Anamnesis

2.1. Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 22 minggu atau lebih


2.2. Timbulnya perdarahan pervaginam secara spontan tanpa melakukan aktivitas
atau akibat trauma pada abdomen
2.3. Disertai nyeri atau tanpa nyeri karena kontraksi
2.4. Beberapa faktor predisposisi
2.4.1. Riwayat solutio plasenta
2.4.2. Perokok
2.4.3. Hipertensi
2.4.4. Multiparitas

3. Pemeriksaan Fisik

3.1. Keadaan umum, tensi, nadi dan pernapasan


3.2. Leopold 1 : bagian terbawah janin belum masuk PAP, apakah ada kelainan letak
atau tidak
3.3. Inspekulo : apakah perdarahan berasal dari ostium uteri atau dari kelainan serviks
dan vagina
3.4. Perabaan forniks : hanya dikerjakan pada presentasi kepala
3.5. PDMO (periksa dalam di meja operasi) : bila akan mengakhiri
kehamilan/persalinan
3.6. USG

4. Kriteria Diagnosis

4.1. Memenuhi kriteria anamnesa


4.2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik

5. Diagnosis Kerja

Perdarahan antepartum

6. Diagnosis Banding

6.1. Solusio Plasenta


Batasan : Terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada fundus
uteri/korpus uteri sebelum janin lahir.
6.1.1. Ringan : Perdarahan kurang dari 100200cc,uterus tidak tegang, belum
ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan kurang dari 1/6 bagian
permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih dari 250mg%
6.1.2. Sedang : Perdarahan lebih dari 200 cc, uterustegang, terdapat tanda pra
renjatan, gawat janin atau jenin telah mati, pelepasan plasenta ¼ sampai
2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%
6.1.3. Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan,
biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta bisa terjadi pada lebih dari
2/3 bagian permukaan atau keseluruhan bagian permukaan.

6.2. Placenta previa


Batasan : Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir

6.3. Vasa previa

Batasan : Tali pusat berinsersi pada selaput ketuban dimana pembuluh


darahnya berjalan di antara lapisan amnion dan korion melalui pembuakaan
serviks.

7. Pemeriksaan Penunjang

7.1. Laboratorium :
7.1.1. Hemoglobin
7.1.2. Hematokrit
7.1.3. Trombosit
7.1.4. Waktu pembekuan darah
7.1.5. Waktu protrombin
7.1.6. Waktu trombopalstin parsial
7.1.7. Elektrolit plasma
7.2. USG : menilai letak plasenta, usia gestasi,
keadaan janin

8. Terapi

Medik dan Bedah


8.1. Tidak terdapat renjatan :
usia gestasi < 36 minggu atau TBJ kurang dari 2500 g :
8.1.1. Solusia plasenta :
Ringan :
Ekspektatif bila ada perbaikan (perdarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada,
janin hidup).
- Tirah baring
- Atasi anemi
- USG dan CTG serial, kalau memungkinkan
- Tunggu persalinan spontan
Aktif bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, kontraksi uterus
berlangsung, dapat mengancam ibu/janin.
- Partus pervaginam (amniotomi/oksitosin infus).
Bila perdarahan dan pelvik skor < 5, atau persalinan masih lama > 6 jam seksio
sesarea.

Sedang/Berat :
- Resusitasi cairan
- Atasi anemi (transfusi darah)
- Partus pervaginam bila diperkirakan dapat berlangsung dalam 6 jam (amniotomi
dan infus oksitosin).
- Partus perabdominal dipertimbangkan bila partus pervaginam tak dapat
berlangsung dalam 6 jam.

8.1.2. Plasenta Pervia :


Perdarahan sedikit, dirawat sampai 36 minggu,
mobilisasi : bertahap
Bila ada kontraksi : lihat penanganan persalinan preterm
Perdarahan banyak
- Resusitasi cairan
- Atasi anemia (transfusi darah)
- PDMO :
 Plasenta previa : partus perabdominal
 Bukan plasenta previa : partus pervaginam ( Amniotomi, oksitosin infuse)

8.1.2. Vasa Previa

- Tes APT positif (terdapat darah janin)


- Dapat diraba pembuluh darah janin melalui pembukaan serviks
- Dapat terlihat vasa previa melalui spekulum/Amnioskopi
Janin mati : Partus pervaginam
Janin hidup: pertimbangkan partus perabdominal

8.2. Tidak terdapat renjatan :


Usia gestasi 37 minggu atau lebih atau TBJ 2500 g atau lebih :
8.2.1. Solusio Plasenta :
Ringan/sedang/berat :
Partus perabdominal bila persalinan pervaginam diperkirakan berlangsung lama
8.2.2.Plasenta Previa
PDMO : Plasenta previa  partus perabdominal  seksia sesarea .
Bukan plasenta previa  partus pervaginam.
8.2.3.Vasa Previa
Janin mati : Partus pervaginam
Janin hidup : Partus perabdominal

8.3. Terdapat renjatan :

8.3.1. Solusio Plasenta :


Atasi renjatan
resusitasi cairan dan transfusi darah
Bila renjatan tidak teratasi, upayakan tindakan penyelamatan yang optimal
Bila renjatan dapat diatasi : pertimbangkan untuk partus perabdominal bila
janin masih hidup atau bila persalinan
pervaginam diperkirakan berlangsung lama.

8.3.2. Plasenta Previa :


Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah Bila tidak teratasi,
upayakan tindakan penyelamatan optimal . Bila teratasi, Partus pervaginam.

9. Edukasi

10. Prognosis

10.1. Ad vitam : dubia ad bonam


10.2. Ad sanationam : dubia ad bonam
10.3. Ad fungsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens

IV

12. Tingkat Rekomendasi

13. Penelaah Kritis

dr. Retno Pudjiastuti, SpOG

14. Indikator medis

14.1. Komplikasi diharapkan minimal atau tidak ada


14.2. Kesembuhan diharapkan sempurna

15. Kepustakaan

15.1. Pedoman nasional asuhan maternal dan neonatal

Anda mungkin juga menyukai