PENDAHULUAN
Proporsi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Indonesia berdasarkan
Direktorat Jendral Kesehatan tahun 2015 sebesar 13,3 % (p=0,133) dan meningkat menjadi
16,2% (p= 0,162) pada tahun 2016 dengan sampel sebanyak 53 ribu ibu hamil.1 Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 proporsi ibu hamil dengan KEK sebesar 21,6 % (p=0,216)
dan sedangkan menurut penelitian Lili Angriani dkk, pada tahun 2015 dengan sampel 68 ibu
hamil di Puskesmas Langsa Lama, Kota Langsa sebesar 35,5% (p=0,352). 2,3
KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain
adalah; berat badan ibu tidak bertambah secara normal, anemia, pendarahan, dan terkena
penyakit infeksi. Sedangkan pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sebelum waktunya (prematur), persalinan sulit dan lama, pendarahan setelah
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.4
Selain itu, KEK pada ibu hamil juga dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan.5 Sedangkan Haemoglobin (Hb) merupakan parameter yang digunakan untuk
mengetahui prevalensi anemia. Dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil yang mengalami
anemia adalah meningkatnya resiko melahirkan bayi dengan BBLR.6
Kejadian KEK pada ibu hamil dapat disebabkan karena ketidakseimbangan asupan zat
gizi (energy dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak tercukupi.7
Berdasarkan penelitian sebelumnya pada tahun 2010 di Puskesmas Wonoayu Kabupaten
Sidoarjo didapatkan hasil bahwa dari 53 ibu hamil, sebanyak 21 ibu hamil 39,6 % (p=0,396)
dalam kategori KEK dan 32 ibu hamil 60,4 % (p=0,604) tidak KEK.8
Keadaan KEK selama kehamilan mempunyai dampak yang serius untuk kesehatan ibu
hamil dan janinnya,sehingga kondisi KEK pada ibu hamil sebaiknya segera di tindak lanjuti.
Berdasarkan uraian diatas maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur ibu
hamil, usia kehamilan, gravida terhadap kejadian KEK pada ibu hamil.
Proporsi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Indonesia berdasarkan
Ditjen Kesehatan tahun 2015 sebesar 13,3 % (p=0,133) dan meningkat menjadi 16,2% (p=
0,162) pada tahun 2016 dari 53 ribu ibu hamil. Berdasarkan Rikesdas tahun 2007 proporsi ibu
hamil dengan KEK sebesar 21,6% (p=0,216) dan menurut penelitian Lili Angriani tahun 2015
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu, usia kehamilan, pendidikan, dan
jumlah paritas dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wijaya
Mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi kronik pada ibu
hamil di Puskesmas Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan periode Maret - Juni 2018.
1. Diketahuinya sebaran status gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wijaya
3. Diketahuinya hubungan pedidikan ibu hamil terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di
4. Diketahuinya hubungan paritas terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan periode Maret- Juni 2018.
5. Diketahuinya hubungan usia kehamilan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan periode Maret - Juni
2018