TENTANG
1
5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5135);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Managemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6037)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6056;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 5 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Toba
Samosir ((Lembaran Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun
2016 Nomor 5 )
9. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 13 Tahun
2017 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2017 Nomor 13).
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
(1) Peraturan Bupati ini disusun dengan maksud sebagai pedoman dalam
pemberian tambahan penghasilan bagi Pegawai sesuai jabatan dan perilaku
kerja.
(2) Peraturan Bupati ini disusun dengan tujuan untuk memberikan motivasi kerja
yang lebih baik bagi Pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
BAB III
Pasal 3
3
b. tempat bertugas diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam
melaksanakan tugasnya memiliki tingkat kesulitan tinggi dan daerah
terpencil;
c. kondisi kerja diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam
melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki
resiko tinggi;
d. kelangkaan profesi diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam
mengemban tugas memiliki keterampilan khusus dan langka;
e. prestasi kerja diberikan kepada pegawai negeri sipil yang memiliki
prestasi kerja yang tinggi dan/atau inovasi;
f. pertimbangan objektif lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan
umum pegawai, seperti pemberian uang makan
Pasal 4
(1) Seorang Pegawai Negeri Sipil yang tugas jabatan rangkap dan/atau diberikan
tugas tambahan, maka tambahan penghasilan pegawai sebagaimana
4
ditetapkan pada Pasal 4 ayat (1) hanya dapat diterima dari satu sumber
tambahan penghasilan.
(2) Tambahan penghasilan pegawai yang diterima oleh seorang Pegawai Negeri
Sipil adalah tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat
(1) di atas, dapat dipilih dari besaran tambahan penghasilan yang lebih
menguntungkan Pegawai Negeri Sipil dimaksud.
BAB V
Pasal 6
5
c. pegawai yang tidak menggunakan pakaian seragam beserta atribut
yang sah dikenakan potongan sebesar 8% (delapan persen) dihitung
dengan rumus Jumlah hari tidak memakai pakaian seragam beserta
atribut yang sah dalam bulan berjalan / Jumlah hari efektif dalam bulan
berjalan x 8% (delapan persen) x Besar Tambahan Penghasilan.
BAB VI
Pasal 7
6
c) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu)
tahun,tidak diberikan tambahan penghasilan pegawai selama 6
(enam) bulan;
2. hukuman disiplin berat, berupa penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun, tidak diberikan tambahan
penghasilan pegawai selama 7 (tujuh) bulan;
8
“Tambahan penghasilan diberikan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan pegawai berdasarkan prestasi kerja, tempat bertugas,
kondisi kerja dan kelangkaan profesi”. Demikian pula di dalam pasal 39
ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah terakhir diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, “Tambahan
penghasilan diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
pegawai berdasarkan tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan
profesi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya”.
Selanjutnya Pasal 39 ayat (3) sampai dengan ayat (7a) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah terakhir diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, telah menjelaskan
maksud dari tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi kerja,
dan/atau pertimbangan objektif lainnya, sebagai berikut: (a) tambahan
penghasilan berdasarkan beban kerja diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
dinilai melampaui beban kerja normal; (b) tambahan penghasilan
berdasarkan tempat bertugas diberikan kepada pegawai negeri sipil
yang dalam melaksanakan tugasnya berada di daerah yang memiliki
tingkat kesulitan tinggi dan daerah terpencil; (c) tambahan penghasilan
berdasarkan kondisi kerja diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
dalam melaksanakan tugasnya berada pada lingkungan kerja yang
memiliki resiko tinggi; (d) tambahan penghasilan berdasarkan
kelangkaan profesi diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dalam
mengemban tugas memiliki keterampilan khusus dan langka; (e)
tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang memiliki prestasi kerja yang tinggi dan/atau
inovasi; (f) tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan/selektif
lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan umum pegawai,
seperti pemberian uang makan
9
10
11
12