Anda di halaman 1dari 13

PT PLN (Persero)

Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

I. LOSSES PADA JARINGAN DISTRIBUSI

Apakah yang dimaksud dengan losses


Adalah perbedaan antara energi listrik yang disalurkan (Ns) dengan energi listrik yang
terpakai (NI).
Ns - NI
Losses = ------------- x 100 %
Ns

Apakah penyebab terjadinya Losses

1.1. Terjadi rugi-rugi pada saluran (penghantar)

SKUTR

v = I (r . Cos  + x . Sin  ) . L
p = I2 . r . L

I = Arusnya yang mengalir pada penghantar


r = Tahanan pada penghantar per KM
x = Reaktansi pada penghantar per KM
Cos  = Faktor daya beban
L = Panjang penghantar

1.2. Kesalahan pada pengukuran


1.2.1. Kesalahan pada kWh meter

=+2%
KWH
KWH

=+1%

Pelanggan

1.2.2. Kesalahan pada rasio trafo ukur

 Trafo ukur rusak (belitan hubung singkat, ini rusak)


 Trafo ukur jenuh
 Salah pada rating plate (seharusnya 150 / A, ditulis 100 / 5)

Opdist/mn/2006 1
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

1.3. Beban tidak seimbang dan kawat netral mengalir arus

Ir Cos  r
X

Is Cos  s
X

It Cos  t
X

In

Beban seimbang

 I . Cos  = In = 0 Amper
= Ir . Cos  r + Is . Cos ( s + 1200) + It . Cos ( t + 2400)

Bila ada nilai tahanan pada kawat pentanahan netral, maka pada kawat netral
akan bertegangan besarnya arus yang mengalir sepanjang kawat netral akan
menyebabkan rugi daya di sepanjang kawat netral.

1.4. Kontak pada sambungan tidak baik (loss contact)

I
 = I . R 2

1.5. Penggunaan tenaga listrik yang tidak terukur.

 Pencurian listrik
 Kebocoran listrik

Opdist/mn/2006 2
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

1.6. Variasi tegangan pelayanan

1.6.1. Tegangan standar sistem tegangan rendah


 Satu fasa : 127 V dan 220 V
Secara bertahap tegangan 127 V dihilangkan
 Tiga fasa : 127 / 220 V dan 220 / 380 V
Secara bertahap tegangan 127 / 220 V dihilangkan

1.6.2. Toleransi tegangan pelayanan


 Maksimal + 5 % minimal - 10 %

II. RUGI TEGANGAN

2.1. Sepanjang hantaran SR


Maksimal 2 % bila disadapkan langsung dari JTR

Model SR, yang disadapkan dari JTR

SR
JTR
Trafo

Rumah
Opdist/mn/2006 3
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

Maksimal 12 % disadpkan langsung pada trafo

Model SR, yang disadapkan langsung dari trafo

SR

Trafo SR

2.2. Perhitungan rugi tegangan

V = I (r . Cos  + Sin ) . L

atau
P
V = ---- (r + X tg ) I ......... V atau KV
V
 Untuk TM P dalam satuan MW
Untuk TR P dalam satuan KV
 Untuk TM dalam satuan KW
Untuk TR dalam satuan V

P
Pada TM = 100 (r + X . tg ) ----- I ......... %
V2

P
Pada TR = 105 (r + X . tg ) ----- I ......... %
V2
2.3. Momen listrik

Momen listrik dari beban tiga fasa seimbang P (kW) yang terletak pada jarak dari
sumber daya L (km), maka momen listriknya :
M = P . L ........................ kW . km
Bila daya P total terdistribusi merata pada jaring sepanjang L, momen listriknya

P.L
M = --------
2

Opdist/mn/2006 4
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

2.4. Unit momen listrik

V2
-5
M1 = 10 --------------
R + x . tg

Momen listrik suatu beban M1, unit momen listrik dari saluran M dan jatuh
tegangan dihubungkan oleh persamaan berikut ini.

M = M1 . D

Tabel unit momen listrik

Untuk berbagai ukuran kabel twisted dan faktor daya beban (Cos ) tegangan
dasar adalah 4000 V. Bila digunakan sistem 220 V harga skala M, yang dibaca
dikalikan dengan 0,30.

Kw.
Km 0.95
0.90
0.85
0.80
2.5 0.70
70 mm2

Faktor
Daya

2
1.9 50 mm2
1.8
1.7
1.6
1.5
35 mm2

25 mm2

0.6 16 mm2

Opdist/mn/2006 5
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

Contoh Kasus

Beban tiga fasa seimbang sebesar 30 kW pada faktor daya 0,8 harus dipasok
melalui saluran 500 meter dari gardu 400 Volt.

Tentukan ukuran kabel untuk suatu jatuh tegangan maksimal 6 %.

Jawaban :

Momen listrik dari saluran tersebut :

M = P . L = 30.0,5 = 15 kW . km

Unit momen listrik minimum untuk kabel tersebut adalah :

M 15
M1 = ----- = ------- = 2,5 kW . km
D 6

Titik 2,5 pada skala M1 memotong garis faktor daya 0,8 pada kabel 70 mm2 masih
memnuhi batas-batas kemampuan kabel. Dalam kenyataan dapat mencapai 2,6.

Jatuh tegangan sebenarnya ;

15
D = ----- 5,77 %
2,6

Arus salurannya adalah :

30.1.000
I = ------------------------------------- = 57,5 A
400 . (1 - 0,0577) 0,8 . 1,73

Dari tabel KHA kabel TIC TR, kabel ukuran 16 mm 2 mampu melalui arus sebesar
itu, tetapi jatuh tegangannya akan menjadi :

D = I (r Cos  + x Sin ) . L
= 57,5 (2,41 . 0,8 + 0,1 . 0,6) . 0,5
= 94,01 Volt

atau :

94,01
D = -------- . 100 % = 23 %
400

Opdist/mn/2006 6
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

Karakteristik Listrik Untuk Kabel Udara Twisted Alumunium

Reaktansi Arus yang diizinkan pada


Penampang Tahanan Pada
pada
Nominal 850C
50 Hz 200C 300C 400C

mm2 Ohm / km Ohm / km A A A

16 2,41 0,1 85 80 70
25 1,52 0,1 110 100 95
35 1,10 0,1 135 125 110
50 0,81 0,1 160 145 135
70 0,54 0,1 200 185 170

Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus
(KHA) dari penghantar.

Besarnya KHA ini terlihat pada tabel.

Tabel :

 Daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi-kondisi berikut ;


 Kecepatan angin 0,6 m / detik
 Suhu keliling akibat sinar matahari 300C
 Suhu penghantar maksimum 800C
 Bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,7

KHA terus menerus, untuk KHA terus menerus, untuk


Luas penampang
penghantar AAC penghantar AAAC
(MM2)
(C) (A)

16 110 105
25 145 135
35 180 170
50 225 210
70 270 255
95 340 320
120 390 365
150 455 425
185 520 490
240 625 585

Opdist/mn/2006 7
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

2.5. Memperbaiki Faktor Daya Jaringan

Beban listrik seperti motor, trafo dan lain-lain menyerap arus magnit sehingga
menyebabkan arus ketinggalan terhadap tegangan dengan sudut .

1 Cos 

1 Cos 
1

Sedangkan proyeksi daya-daya sebagai akibat pergeseran arus tersebut adalah :

Q
S

P = V . I Cos  Disebut daya aktip


Q = V . I Sin  Disebut daya reaktip
S =V.I Disebut daya nyata

S = P2 + Q2
Q
Sin = ----
S

P
Cos  -----
S

Q
Tg  = ----
P

Opdist/mn/2006 8
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

P akan didisipasikan sebagai energi mekanis atau panas yang dapat


dimanfaatkan oleh pemakai listrik, sedangkan Q akan hilang sebagai energi
elektro magnit.

Semakin besar daya Q yang hilang maka sistem penggunaan energi menjadi tidak
efisien. Untuk itu harus dibatasi dengan cara membatasi besarnya faktor daya
antara 0,8 - 0,85.

Kehilangan-kehilangan pada jaringan sebagai akbat variasi harga Cos 


diperlihatkan pada tabel di bawah ini :

Cos  Arus Kehilangan


1 1 1
0,9 1,111 1,22
0,8 1,251 1,56
0,7 1,431 2,04
0,6 1,671 2,77
0,5 2,01 1,0

Terlihat bahwa dengan Cos  makin rendah, jaringan akan semakin parah
keadaannya dan untuk memperbaikinya ada 2 (dua ) cara yaitu :

1. Pengaturan arus penguatan generator


2. Pemasangan batere kapasitor

Saluran udara selain menghasilkan daya reaktip juga menyerap daya reaktip,
sedangkan saluran kabel tanah lebih banyak menghasilkan daya reaktip. Oleh
karena itu saluran kabel tanahmemiliki Cos  yang lebih besar dari pada jaringan
udara.

2.5.1. Perhitungan kapasitor

1. Ketahui terlebih dahulu besarnya Cos  beban, caranya :

 Mengukur dengan menggunakan Cos  meter


 Mengukur besarnya tegangan arus dan daya aktip dan menghitung

S = V . I 3

P
Cos  = ----
S

2. Ketahui harga Sin  dengan cara :

Opdist/mn/2006 9
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

 Menghitung

Sin  = I - Cos 2
 Mengukur daya reaktip menggunakan var meter dan menghitung :
S
Sin  = -----
P

3. Hitung besarnya Tg  :

Sin  P
Tg  = -------- atau Tg v = -----
Cos  S
4. Besarnya daya reaktip Q adalah :

Q = P . Tg 

5. Menaikkan harga Cos  berarti mengurangi harga daya reaktip dari Q


menjadi Q1 besarnya daya reaktip yang dihilangkan :

Qc = Q - Q1 = P . Tg  - P . Tg 1
= P (Tg  - Tg 1)

Qc diatas adalah besarnya daya reaktip yang dihasilkan oleh batere


kapasitor

2.5.2. Kapasitas batere kapasitor


Qc adalah daya reaktip yang dihasilkan kapasitor. Besarnya Qc
berdasarkan tegangan dan arus adalah sebesar :

Qc = V . Ic Ic adalah arus yang diserap kapasitor


V
Qc = V . ----- Xc adalah reaktansi kapasitor
Xc
1
Xc = ----- C adalah kapasitansi kapasitor
.C

Qc = V2 . 3.4 . C  = 2F = 2 . 3,14 . 50 = 314

Kapasitas kapasitor dapat dihitung menjadi :


Qc
C - ---------
314 . V2

Opdist/mn/2006 10
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

Jaringan 20 kV dengan S = 100 kVA dan P = 45 kW jika faktor daya


jaringan akan dinaikkan menjadi 0,857 berdasarkan kapasitas dari
kapasitor yang harus dipasang.

Jawaban :

45
Cos  = ------- = 0,45 dan Tg  = 2
100

Cos 1 = 0,857 Tg 1 = 0,6

Kapasitor yang perlu dipasang adalah sebesar

Qc = P . (Tg  - Tg 1) = 45 (2 - 0,6)


= 63 kVAr

63.1.00
C = ----------------
314.20.0002
= 0,5 mikro Farad

1
2
3

C C
Opdist/mn/2006 11

C C C C
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

1 2 3

1
C

C C

2 3

Gambar contoh pemasangan kapasitor

Tabel KW Multipliers for Determining Capacitor Kilovars

Opdist/mn/2006 12
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Perhitungan Losses

Desired Power Factor In Percentage

Opdist/mn/2006 13

Anda mungkin juga menyukai