Di pasaran obat bebas obnat flu bagi anak dan dewasa sangat banyak dan
beragam. Seringkali moranmgtua atau penderita flu kesulitan mencari obat yang
paling bagus, paling manjur dan paling cocok.
Kontra Indikasi:
Ambroxol
Ambroxol, yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir
yang kental dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan
sekresi. Pengeluaran lendir dipermudah sehingga melegakan pernafasan. Sekresi
lendir menjadi normal kembali selama pengobatan dengan Ambril. Baik batuk
maupun volume dahak dapat berkurang secara bermakna. Dengan demikian cairan
sekresi yang berupa selaput pada permukaan mukosa saluran pernafasan dapat
melaksanakan fungsi proteksi secara normal kembali. Penggunaan jangka panjang
dimungkinkan karena preparat ini mempunyai toleransi yang baik.
Indikasi :
Gangguan saluran pernafasan sehubungan dengan sekresi
bronkial yang abnormal baik akut maupun kronis,
khususnya pada keadaan-
keadaan eksaserbasi dari penyakit-
penyakit bronkitis kronis, bronkitis asmatis, asma bronkial.
Dosis pemakaian: Bila tidak dianjurkan lain oleh dokter,
anjuran pemakaian untuk anak berdasarkan jumlah dosis p
erhari yaitu 1,2 – 1,6 mg Ambroxol HCI per kg
berat badan.
Tablet :
Sirup :
Takaran pemakaian di
atas cocok untuk pengobatan gangguan saluran pernafasan akut
dan untuk pengobatan awal pada keadaan kronis sampai 14 hari.
Pada pemakaian lebih lama
takaran pemakaian bisa diturunkan menjadi separuhnya. Sirup
sebaiknya diminum sesudah makan.
Efek samping :
Erdosteine (Edotin®)
Asetilsistein (Fluimucil®)
Bromheksin (Bisolvon®)
Agonis β2
Fenoterol (Berotec®)
Efek samping meliputi tremor ringan pada otot rangka, palpitasi, takikardi,
sakit kepala, batuk, berkeringat.
Diberikan dalam bentuk MDI atau juga cairan untuk inhalasi (dihirup
lewat nebulizer).
Terbutaline (Bricasma®)
Orciprenaline/metaproterenol (Alupent®)
Antikolinergik
Glukokortikoid
Budesonide (Pulmicort®)
Deksametason
Metilprednisolon
Prednison
Antagonis Leukotriene
Zafirlukast (Accolate®
ANTIHISTAMIN
OBAT ADRENERGIK
Obat ini disebut juga golongan simpatomimetik amin. Efeknya paling sedikit
melalui 2 sistem yang berbeda. Reseptor adrenergik α berperan dalam konstriksi
otot polos arteri, vena, bronkus, sfingter kandung kencing serta relaksasi otot usus
halus. Reseptor adrenergik β berperan sebaliknya dalam relasaksi otot polos
bronkus, uterus, dan pembuluh darah. Konsep adrenergik β telah membedakan
agonis β1 yang menimbulkan lipolisis dan stimulasi jantung serta agonis β2 yang
berperan pada bronkodilatasi, vasodilatasi, inhibisi pelepasan histamin, tremor
otot rangka.
METILXANTIN
Teofilin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut
maupun kronik. Bekerja dengan menghalangi kerja enzim fosfodiesterase
sehingga menghindari perusakan cAMP dalam sel, antagonis adenosin,
stimulasi pelepasan katekolamin dari medula adrenal, mengurang;
konsentrasi Ca bebas di otot polos, menghalangi pembentukan
prostaglandin, dan memperbaiki kontraktilitas diafragma. Preparat cair
diserap kurang lebih l/2 sampai 1 jam, tablet yang tak berlapis 2 jam, dan
preparat lepas lambat 4 sampai 6 jam.Teofilin dieliminasi dalam hati dan
disekresi dalam urin. Terdapat variasi individual dalam eliminasi teofilin.
Harus diperhatikan umur dan gemuknya seseorang.
Dosis oral. Oleh karena terdapat variasi antara setiap individu maka dosis
harus disesuaikan dengan melihat perbaikan klinis, efek samping, dan
kadar pemeliharaan dalam darah antara 10-20 μg/ml. Dosis permulaan
yang umum antara 10-16 mg/kgBB/hari, bilamana dosis akan ditingkatkan
maka perlu monitorkadar teofilin dalam plasma. Untuk preparat lepas
lambat dosis seharinya lebih rendah dari preparat biasa Bila tampak tanda
intoksikasi maka dosis harus segera diturunkan.
Dosis intravena. Tujuan utama pemberian teofilin intravena adalah untuk
secara cepat mendapatkan kadar dalam plasma antara 10-20 sel/ml. Bila
pasien belum mendapat teofilin sebelumnya, diberikan loading dose 6
mg/kgBB selama 20-30 menit melaui infus, selanjutnya diteruskan dengan
dosis pemeliharaan.
Terdapat beberapa jenis preparat teofilin, yaitu dalam bentuk sirop yang
bekerja cepat, tablet, kapsul, tablet lepas lambat, dan kombinasi teofilin
dengan obat lainnya. Dalam memilih preparat yang akan dipakai,
pertimbangkan hal seperti berikut. Adanya alkohol dalam sirop dapat
mengakibatkan efek samping bila dipakai terus-menerus, jadi preparat ini
sebaiknya hanya dipakai sebagai terapi permulaan untuk mengatasi
keadaan akut. Hindari kombinasi teofilin dengan obat lain dalam satu
preparat karena preparat jenis ini sering terjadi efek samping. Preparat
lepas lambat sangat berguna untuk pengobatan asma kronik sebab dapat
diberikan dosis dua kali sehari sehingga meningkatkan kepatuhan pasien.
Reaksi yang merugikan mulai timbul bila dosis teofilin dalam darah telah
melebihi 15 μg/ml. Efek samping yang sering terjadi adalah muntah dan
gangguan saraf pusat.
NATRIUM KROMOLAT
Obat ini mampu menghambat pelepasan mediator dari sel mast dan basofil
sehingga alergen yang masuk ke dalam badan tidak lagi menimbulkan
reaksi alergi. Diperlukan waktu 2-3 bulan untuk evaluasi efek natrium
kromolat. Telah dilaporkan bahwa pada waktu penghirupan obat ini dapat
terjadi bronkokonstriksi, oleh karena itu dianjurkan untuk memakai
inhalasi β2 terlebih dahulu sebelum penggunaan obat ini.
Indikasi adalah untuk asma, rinitis alergik, konjungtivitis alergik, alergi
makanan, ulserasi mukosa (protokolitis, sariawan). Untuk rinitis alergik
diberikan dalam bentuk tetes hidung, untuk konyungtivitis alergik dalam
bentuk tetes mata, dan untuk alergi makanan diberikan peroral 30 menit
sebelum makan.
OBAT ANTIKOLINERGIK
KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid dikenal mempunyai efek yang kuat sebagai anti-inflamasi
pada penyakit artritis reumatoid, asma berat, asma kronik, penyakit
inflamasi kronik dan berbagai kelainan imunologik. Oleh karena efek anti
inflamasi dan sebagai immunoregulator, kortikosteroid memegang peranan
penting pada pengobatan medikamentosa penyakit alergi baik yang akut
maupun kronik. Tetapi di samping manfaatnya, karena efek sampingnya
yang banyak juga menyebabkan penggunaan kortikosteroid ini harus tepat
guna dan tepat cara.
Kortikosteroid alamiah dan buatan secara garis besar terbagi dalam
mineralokortikoid dan glukokortikoid. Walaupun pada saat ini pada
preparat yang baru semakin diusahakan untuk hanya mempunyai efek
glukokortikoid, tetap masih mempunyai efek minerelokortikoid walaupun
sedikit.
Walaupun tampaknya ada bermacam efek pada fungsi fisiologik,
kortikosteroid tampaknya mempengaruhi produksi protein tertentu dari sel.
Molekul steroid memasuki sel dan berikatan dengan protein spesifik dalam
sitoplasma. Kompleks yang terjadi dibawa ke dalam nukleus, lalu
menimbulkan terbentuknya mRNA yang kemudian dikembalikan ke
dalam sitoplasma untuk membantu pembentukan protein baru, terutama
enzim, sehingga melalui jalan ini kortikosteroid dapat mempengaruhi
berbagai proses. Kortikosteroid juga mempunyai efek terhadap eosinofil,
mengurangi jumlah dan menghalangi terhadap stimulus. Pada pemakaian
topikal juga dapat mengurangi jumlah sel mast di mukosa. Kortikosteroid
juga bekerja sinergistik dengan agonis β2 dalam menaikkan kadar cAMP
dalam sel.
Indikasi utama adalah untuk reaksi alergi akut berat yang dapat
membahayakan kehidupan, seperti status asmatikus, anafilaksis, dan
dermalitis exfoliativa. Selain itu, juga untuk reaksi alergi berat yang tidak
membahayakan kehidupan tetapi sangat mengganggu, misalnya dermatitis
kontak berat, serum sickness, dan asma akut yang berat. Indikasi lain
adalah untuk penyakit alergi kronik berat sambil menunggu hasil
pengobatan konvensional, atau untuk mengatasi keadaan eksaserbasi akut
pada pasien yang memakai kortikosteroid dosis rendah jangka panjang,
harus dinaikkan dosisnya bila terjadi eksaserbasi.
Sistem Pernafasan
sistem pernafasan
Mukolitik
Mukolitik = penghancur dahak
Produksi dahak meningkat antara lain pada kondisi alergi, merokok, dan infeksi.
Beberapa penyakit yg meningkatkan produksi dahak antara lain pneumonia, asma,
dan bronkhitis akut.
Ambroxol (Epexol®)
Digunakan sebagai mukolitik pada batuk berdahak.
Merupakan metabolit dari bromheksin
Hendaknya digunakan bersama makanan
Efek samping: efek samping ringan pada saluran pencernaan, reaksi alergi.
Selain utk obat batuk, ambroxol juga memiliki sifat pereda nyeri pada sakit
tenggorokan/faringitis, shg dikembangkan tablet hisap ambroxol.
Erdosteine (Edotin®)
Sifat mukolitik lebih baik daripada bromheksin
Efek samping ringan, biasanya hanya di saluran cerna.
Asetilsistein (Fluimucil®)
Digunakan sebagai mukolitik, dan mencegah keracunan parasetamol
Efek samping: bronkospasme, gangguan saluran cerna
Asetilsistein memecah ikatan disulfida pada dahak.
Bromheksin (Bisolvon®)
Digunakan sebagai mukolitik
Efek samping: diare, mual, muntah.
Juga memiliki efek antioksidan
Obat asma
Asma = penyakit inflamasi kronik pada saluran pernafasan, gejalanya berulang,
terdapat obstruksi saluran udara reversibel, dan bronkospasme.
Diobati dg agonis β2 yg berkerja pendek, antikolinergik, serta kortikosteroid.
Pengobatan Asma
Pencetus alergi harus dihindari
Obat asma dibagi menjadi 2 kelas umum, yakni pengobatan aksi cepat (untuk
mengatasi gejala akut) dan pengobatan jangka panjang (untuk mencegah
eksaserbasi dan utk mengkontrol asma)
Aksi cepat
Agonis β2
Antikolinergik
Pengobatan jangka panjang
Glukokortikoid
Antagonis leukotriene
Penstabil sel mast
..Agonis β2
Salbutamol (Ventolin®, Asmacare®)
Digunakan sebagai pilihan pertama obat asma.
Efek samping: tremor, sakit kepala, kram otot, mulut kering, serta aritmia.
Biasanya diberikan dalam bentuk MDI (metered dose inhaler), atau nebulizer supaya
efeknya lebih cepat. Dapat pula diberikan per oral dan juga intra vena.
Fenoterol (Berotec®)
Efek samping meliputi tremor ringan pada otot rangka, palpitasi, takikardi, sakit
kepala, batuk, berkeringat.
Diberikan dalam bentuk MDI atau juga cairan untuk inhalasi (dihirup lewat
nebulizer).
Terbutaline (Bricasma®)
Efek samping hampir sama dg efek samping fenoterol.
Dapat diberikan dalam bentuk tablet, infus, respule, atau juga turbuhaler.
Orciprenaline/metaproterenol (Alupent®)
Efek samping: palpitasi, tremor di jari.
Dapat diberikan dalam bentuk tablet, dan MDI.
Salmeterol (Seretide®, kombinasi salmeterol dg fluticasone)
Tergolong LABA (long acting beta adrenoceptor agonist)
Waktu kerja lebih lama (12 jam) daripada salbutamol (4-6 jam)
Hanya digunakan utk kasus severe persistent asthma yg sebelumnya pernah diterapi
dg salbutamol.
Biasanya salmeterol dikombinasikan dg kortikosteroid.
Formoterol (Symbicort®, suatu kombinasi budesonide (golongan kortikosteroid)
dg formoterol)
Tergolong LABA (long acting beta adrenoceptor agonist)
Lebih cepat mula kerjanya dan lebih manjur dibanding salmeterol
Manfaat lain Agonis β2
Salbutamol, Terbutaline, dan Fenoterol digunakan untuk relaksasi otot polos rahim
guna mencegah kelahiran prematur.
..Antikolinergik
Ipatropium bromida (Atrovent®)
Mekanisme kerja: menghambat mAChR (reseptor asetilkolin muskarinik), shg terjadi
bronkodilasi.
Efek samping: mengantuk, mulut kering.
Biasanya diberikan dalam bentuk MDI, atau juga larutan inhalasi (hirup) utk
nebulizer.
Tiotropium bromida (Spiriva®)
Digunakan untuk terapi pemeliharaan (maintenance) pasien dg penyakit paru
obstruktif kronik.
Mekanisme kerja sama dg ipatropium bromida, juga memiliki efek samping yang
sama.
..Glukokortikoid
Budesonide (Pulmicort®)
Tidak digunakan pada pasien dg TBC
Efek samping: candidiasis (tumbuhnya jamur candida) di mulut/tenggorokan,
perubahan sensasi indra pembau dan pengecap.
Tidak seperti steroid lainnya, budesonide memiliki efek sedikit pada poros
hipotalamik-pituitari-adrenal, hal ini menyebabkan budesonide tidak begitu
memerlukan tapering off (dikurangi perlahan) dosisnya sebelum dihentikan.
Deksametason
Jangan digunakan pada pasien dg infeksi parah, ulkus gastrointestinal, osteoporosis,
sistemik TBC.
Efek samping: gastritis, osteoporosis
Tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi
Metilprednisolon
Prednison
..Antagonis Leukotriene
Disebut juga dg nama Leukast
Mekanisme kerja: menghambat leukotriene, yg merupakan senyawa yg diproduksi
sistem kekebalan tubuh. Leukotriene menyebabkan inflamasi pada asma dan
bronkitis, serta mengecilkan jalan pernafasan.
Antagonis leukotriene kurang efektif dibandingkan kortikosteroid dlm menangani
asma, shg kurang disukai.
Zafirlukast (Accolate®)
Tersedia dalam bentuk tablet
Zileuton
Montelukast
[Forex Cheating]
Rekan trader sekalian, pernah terlintas dalam pikiran saya bagaimana
caranya agar kita para trader bisa maju bersama, terutama untuk trader
pemula. Saya menyadari betul bagaimana rasanya jatuh bangun ketika
mulai membangun bisnis forex, karena saya sendiri pernah merasakan dan
mengalami masa-masa trial and erorr yang banyak menguras pikiran,
emosi dan uang. Dalam masa-masa trial and error tersebut akhirnya saya
menemukan cara bagaimana cara mendapatkan akun gratis + deposit
modal $7000 sebagai modal untuk bertrader di beberapa situs terkenal
seperti marketiva.com dan instaforex.Bayangkan saja jika anda memiliki 3
akun di situs yg sama maka anda akan memiliki modal sekitar $21000an...
Oleh karena itu saya menciptakan sebuah robot forex yang bisa digunakan
oleh siapa saja secara gratis. Silahkan manfaatkan dan gunakan robot ini
untuk membantu anda meraih profit. Silahkan gunakan software ini secara
baik,, agar akun anda tidak dicurigai oleh admin broker forex tersebut.