https://www.alodokter.com/panadol
Panadol adalah produk obat pereda nyeri (analgetik) dan penurun demam (antipiretik) yang mengandung
paracetamol sebagai bahan aktif utama. Merek obat ini tersedia dalam beberapa kemasan yang dijual
secara bebas di pasaran untuk berbagai keperluan.
Selain paracetamol, bahan-bahan aktif lainnya yang terkandung dalam sejumlah varian produk
Panadol adalah:
Pseudoephedrine HCl. Ini merupakan golongan obat dekongestan yang berfungsi untuk
meredakan hidung tersumbat akibat pelebaran pembuluh darah hidung dengan cara
mempersempit pembuluh darah tersebut. Pseudoephedrin juga dapat mengurangi penyumbatan
rongga yang menghubungkan hidung dengan telinga bagian dalam (tuba eustachius).
Phenylephrine HCl. Sama seperti pseudoephedrine HCl, phenylephrine HCl merupakan obat
dekongestan yang memiliki fungsi yang sama dengan pseudoefedrin. Beberapa penelitian
menyatakan pseudoefedrin lebih efektif untuk meredakan hidung tersumbat, namun
phenylephrine memiliki efek samping lebih sedikit bila dibandingkan dengan pseudoefedrin.
Dextrometorphan HBr. Dextromethorphan merupakan obat pereda batuk yang bekerja dengan
cara menghambat aliran impuls saraf dari otak yang memicu refleks batuk pada seseorang.
Kafein. Ini merupakan stimulan bagi otak yang berfungsi untuk mengembalikan kewaspadaan
dan tetap terjaga ketika sedang lelah atau mengantuk. Selain itu, kafein juga digunakan untuk
meredakan sakit kepala dan migrain. Bila diberikan bersama paracetamol, obat dapat bekerja
lebih cepat dan efek analgesiknya akan bertahan lebih lama.
Berikut ini adalah sejumlah produk Panadol yang tersedia di pasaran, di antaranya adalah:
Panadol Regular (warna biru). Berfungsi untuk meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi,
dan nyeri otot, serta menurunkan demam. Tiap tablet Panadol Regular mengandung 500 mg
paracetamol.
Panadol Cold & Flu (warna hijau). Berfungsi untuk meredakan hidung tersumbat, batuk tidak
berdahak, serta demam yang diakibatkan oleh flu. Tiap tablet Panadol Cold & Flu mengandung
500 mg paracetamol, 30 mg pseudoephedrine HCl, dan 15 mg dextrometorphan HBr.
Panadol Flu & Batuk (warna hijau-merah). Berfungsi untuk meredakan demam, sakit kepala,
hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk tidak berdahak, nyeri otot, dan nyeri tenggorokan akibat
flu. Tiap tablet Panadol Flu & Batuk mengandung 500 mg paracetamol, 5 mg phenylephrine HCl,
dan 15 mg.
Panadol Extra (warna merah). Berfungsi untuk meredakan sakit kepala dan sakit gigi. Tiap
tablet Panadol Extra mengandung 500 mg paracetamol dan 65 mg kafein.
Selain keempat produk Panadol tersebut, ada pula Panadol khusus anak-anak yang berfungsi
untuk meredakan sakit kepala, nyeri akibat tumbuh gigi, serta demam akibat pilek, flu, maupun
setelah imunisasi. Di antaranya adalah:
Panadol Anak Drops. Ini merupakan produk Panadol untuk anak-anak usia 0-1 tahun dalam
bentuk sirup yang dilengkapi dengan pipet tetes. Tiap 1 ml sirup mengandung 100 mg
Panadol Anak Syrup. Ini merupakan produk Panadol untuk anak-anak usia 1-6 tahun. Tiap 1 ml
sirup mengandung 32 mg
Panadol Anak Suspension. Ini merupakan produk Panadol untuk anak-anak usia di atas 6 tahun.
Tiap 1 ml suspensi mengandung 50 mg
Panadol Anak Chewable. Ini merupakan produk Panadol dalam bentuk tablet kunyah yang
dapat dikonsumsi oleh anak-anak usia 2-12 tahun. Tiap tablet mengandung 120 mg paracetamol.
Khusus bagi ibu hamil dan menyusui, harus diperhatikan dulu kategori kehamilan dan menyusui
dari masing-masing jenis Panadol yaitu:
Panadol Reguler (Biru) dianggap aman bagi bayi bila dikonsumsi sesuai dengan dosis yang
dianjurkan pada ibu yang sedang menyusui, karena diserap oleh ASI hanya dalam jumlah yang
kecil. Namun bila diminum berlebih, diduga dapat menimbulkan ruam pada bayi. Untuk Panadol
jenis lain, konsumsi dengan hati-hati, konsultasikan dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi
Panadol bila sedang menyusui. Panadol Cold and Flu diduga dapat menyebabkan bayi menjadi
rewel dan mengurangi produksi ASI.
Peringatan:
Produk ini mengandung paracetamol, karena itu jangan mengonsumsinya bersama dengan obat
lain yang juga mengandung paracetamol, untuk menghindari kelebihan dosis.
Jangan mengonsumsi Panadol jika Anda memiliki alergi terhadap paracetamol atau kandungan
lain dalam produk ini.
Sebelum mengonsumsi Panadol, konsultasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi
warfarin.Jangan mengonsumsi Panadol melebihi dosis yang dianjurkan karena dapat
menyebabkan gangguan pada hati.
Jika Anda menderita penyakit liver atau ginjal, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter
sebelum mengonsumsi Panadol.
Hindari konsumsi Panadol Flu & Batuk serta Panadol Cold & Flu bila Anda menderita batuk
berdahak. Hindari minuman berkafein, seperti kopi, teh, minuman cola, saat mengonsumsi
Panadol E.
Jika Anda kecanduan alkohol, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Panadol.
Dosis Panadol
Dosis pemakaian tiap produk Panadol berbeda-beda. Berikut ini adalah rinciannya:
Paracetamol merupakan bahan yang terkandung dalam tiap produk Panadol. Meskipun jarang,
efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi paracetamol adalah:
Penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan sel keping darah (trombosit).
Sindrom Stevens-Johnson.
Tekanan darah turun.
Takikardia.
Nekrolisis toksik epidermalis.
Paracetamol dapat menimbulkan efek sebagai berikut bila berinteraksi dengan obat-obatan,
seperti:
Menurunkan efektivitas bila diberikan bersama obat antikejang, seperti phenytoin, barbiturat, atau
carbamazepine, serta colestyramin.
Meningkatkan efek perdarahan dari warfarin.
Meningkatkan efek samping dari chloramphenicol.
Mempercepat penyerapan paracetamol bila diberikan bersama domperidone atau
metoclopramide.
Untuk mengetahui efek samping dan interaksi tambahan yang mungkin terjadi dari produk
Panadol lainnya, silakan lihat tabel berikut ini: