KEANEKARAGAMAN HAYATI
Disusun oleh :
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Disusun oleh :
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam bidang studi Biologi Lingkungan yang
bertemakan “Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) “.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan
juga masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik, gagasan dan saran selalu penyusun
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana
ini semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II : PEMBAHASAN
F. UPAYA PELESTARIAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka
ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya
keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Kekhasanan dan tingginya tingkat
keanekaragaman makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia.
Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman
hayati.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang
menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan
spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua
jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam
semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya menyatakan
bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dam mikroorganisme yang
lain. Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen,
speses dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yangmenunjukkan
keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Adadua faktor penyebab
keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologiorganisme. Sebaliknya, faktor luar relatif
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Keanekaragaman hayati dapat terbentuk
karena adanya keseragaman dan keanekaragaman untuk sifat atau ciri makhluk hidup.
Keanekaragam hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap
keanekaragaman hayati makin tinggi. Kemajuan tekhnologi telah mengubah fungsi berbagai
flora dan fauna sebagai hasil hutan. Akibatnya dimasa mendatang diramalkan degradasi
lingkungan makin tinggi. Oleh karena itu keaekaragaman hayati perlu dilestarikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas?
2. Bagaimanakah tingkatan dalam keanekaragaman hayati?
3. Bagaimana dengan keanekaragaman hayati di Indonesia?
4. Apa saja manfaat dan nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui macam-macam keanekaragaman hayati
2. Mengenal tingkat keanekaragaman hayati
3. Mengenal keanekaragaman hayati di indonesia
4. Manfaat dari pengembangan terhadap keanekaragaman hayati
5. Dan cara pelestariannya
BAB II
PEMBAHASAN
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Secara garis besar, keanekaragaman hayati
terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu
2. FAUNA :
Wilayah Indonesia Barat (Oriental) :
a. Mamalia berukuran besar.Misalnya : gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis),
banteng (Bos sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sondaicus)
b. Banyak jenis primata.Misalnya : orang utan sumatra (Pongo pygmaeus obelii), orang utan
Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus), kera (Macaca fascicularis)
c. Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam.Misalnya : burung Rangkong
(Rhinoplax vigil), murai (Myophoneus sp)
d. Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Contoh : gajah, badak, harimau, kera, siamang, orang
utan.
Wilayah Indonesia Timur (Australia) :
a. Mamalia berukuran lebih Kecil.
b. Memiliki mamalia berkantong. Misalnya walabi kecil (Dorcopsulus)vanheurni), walabi
semak (Thylogale bruijni), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
c. Warna bulu burung lebih menarik dan beragam.Misalnya burung cendrawasih
(Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius casuarius)
d. Terdapat di Papua dan sekitarnya. Contoh : kanguru, koala, kakatua, cendrawasih,
kasuari, nuri dll.
Wilayah Indonesia Tengah (peralihan) :
a. Pada daerah peralihan atau transisi Oriental-Australis (Sulawesi dan Nusa Tenggara)
terdapat hewan-hewan dengan ciri khas tersendiri. Misalnya : komodo (Varanus
komodoensis) di Pulau Komodo (NTT), babi rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus
depressicornis), dan burung maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi
b. Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Contoh : kalong, kuda, tapir, anoa, tarsisius,
babirusa, dan komodo.
3. Memiliki Hewan Dan Tumbuhan Endemik
Di Indonesia terdapat jenis hewan dan tumbuhan endemik yang tidak terdapat di
negara- negara lain. Beberapa contoh hewan tersebut adalah komodo di pulau
komodo badak bercula satu di ujung kulon – banten. Dan contoh tumbuhannya yaitu
bunga raflesia di hutan bengkulu dan matoa di Papua.
4. Memiliki Tumbuhan Dan Hewan Berstatus Langka
a. Hewan Langka :
• Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
• Harimau sumatra (Panthera tgris sumatrae)
• Tapir (Tapirus indicus)
• komodo (Varanus komodoensis)
b. Tumbuhan Langka :
• Matoa (Pometia pinnata)
• Gandaria (Bouea macrophylle)
• Badali (Raermachera gigantea)
• Sawo kecik (Manilkara kauki)
• Bendo (Artrocarpus elasticus
F. Upaya Pelestarian
Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan
keanekaragaman hayati tersebut seperti penghijauan(reboisasi), pemuliaan, pelestarian in situ
maupun ex situ serta penegakan hukum dan kebijakan nasional dan internasional.
Penghijauan (reboisasi)
Reboisasi atau penghijuan dapat menigkatkan keanekaragaman hayati dengan cara
menanam pohon-pohon baru di lingkungan yang kritis. Tindakan reboisasi ini tentunya harus
diikuti perawatan tanaman supaya tujuan penghijauan dapat tercapai.
Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan
silang. Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu, pemuliaan hewan
dan tumbuhan dapat meningkatkan keanekaragaman gen.
Pelestarian in situ
Pelestarian insitu adalah pelestarian didalam habitan aslinya, misalnya mendirikan
cagar aalm ujung kulon dan taman nasional komodo.
Pelestarian ex situ
Adalah pelesstarian diluar habitat aslinya , misalnya penangkaran hewan didalam
kebun binatang contohnya taman ragunan dan taman safari bogor
Penegakan hukum
Adapun penegakan hukum dan kebijakan nasional dan internasional ini sebenarnya
tergantung kepada masing-masing wilayah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut
disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan
memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh
adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup
lainnya.Indonesia terletak di daerah tropik yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik dan kutub.
Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.
Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat
makhluk hidup.
Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman
gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga
dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan
pemuliaan.Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ.
B. SARAN
Keanekaragaman hayati perlu dilindungi dan dilestarikan karena dengan adanya
keseimbangan dalam suatu lingkungan hidup akan menimbulkan interaksi yang baik antara
makhluk yang satu dengan yang lain sehingga alam akan selalu mendukung kelanjutan
kehidupan di muka bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikellingkunganhidup.com/pengertian-ekosistem-lingkungan-hidup.html