Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Rekayasa Ide yang
berjudul,”MEMANFAATKAN APLIKASI TERMODINAMIKA DALAM BIDANG
KELAUTAN” ini.
Dalam makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya
mengharapkan saran dan kritik guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Pemanfaatan Laut sebagai sumber Energi Termodinamika dianggap sebagai salah satu
bagian terpenting dari kehidupan kita sehari-hari. Apakah Anda bepergian dalam kendaraan
apapun, duduk nyaman di ruangan Anda ber-AC, menonton televisi dll, Anda akan melihat
aplikasi termodinamika hampir di mana-mana secara langsung atau tidak langsung. Ketika Sadi
Carnot, anak dianggap sebagai ayah dari termodinamika, diusulkan teorema dan siklus, hampir
tidak ada yang membayangkan bahwa usulannya akan memainkan peran utama dalam
penciptaan mobil yang akan menjadi salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia.
Perkembangan hampir semua jenis mesin dapat ditelusuri ke Teorema Carnot Carnot dan
Siklus. Pada tahap ini kehidupan kita bisa kita membayangkan hidup tanpa mobil. Tentu saja
kita tidak bisa melupakan pentingnya Stirling, Diesel, Otto dan Ericsson juga menciptakan
siklus independen mereka sendiri yang menghasilkan lebih banyak inovasi dan perbaikan dari
mobil. Studi termodinamika melibatkan berbagai hukum termodinamika yang mencakup:
Hukum Pertama Termodinamika, Hukum Kedua Termodinamika, Hukum Ketiga
Termodinamika, Zeroth Hukum Termodinamika, hukum Boyle, Hukum Charles, dll Landasan
hukum-hukum ini diletakkan oleh Sadi Carnot dengan penemuannya Siklus Carnot dan
Teorema Carnot. Studi tentang hukum-hukum termodinamika membantu mengungkap
berbagai misteri alam, bukan hanya untuk pencapaian materialistis, tetapi juga untuk
memperoleh kebijaksanaan spiritual, untuk sejumlah undang-undang seperti hukum ketiga
terkait dengan entropi membantu memahami rahasia keberadaan manusia hidup. Untuk
memahami berbagai konsep termodinamika beberapa istilah penting yang berhubungan dengan
termodinamika harus dipahami. Studi tentang termodinamika melibatkan sistem dan
lingkungannya di mana semua eksperimen dilakukan untuk penemuan perangkat. Ada berbagai
jenis proses termodinamika yang membantu menerapkan hukum termodinamika
termodinamika untuk berbagai aplikasi. Energi yang berasal dari laut (ocean energy).
2.2. Pemanfaatan Energi Laut : Pasang Surut
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan pemanfaatannya
dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga
dua kali siklus pasang surut.
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut:
a. Dam pasang surut (tidal barrages)
Dam ini biasanya dibangun di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan
air laut. Ketika ombak masuk atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui
terowongan yang terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan
untuk memutar turbin.
Gambar 1. Ombak masuk ke dalam muara sungai ketika terjadi pasang naik air laut.
Sumber: http://majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut/
Gambar 2. Ketika surut, air mengalir keluar dari dam menuju laut sambil memutar turbin.
Sumber: http://majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut/
Berikut salah satu contoh dari penggunaan energi pasang surut dengan menggunakan
metodologiDam pasang surut (tidal barrages).
Gambar 3. PLTPs La Rance, Brittany, Perancis.
Sumber: http://majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut/
Pembangkit listrik tenaga pasang surut (PLTPs) terbesar di dunia terdapat di muara
sungai Rance di sebelah utara Perancis. Pembangkit listrik ini berkapasitas 240 MW. PLTPs
La Rance didesain dengan teknologi canggih dan beroperasi secara otomatis, sehingga hanya
membutuhkan dua orang saja untuk pengoperasian pada akhir pekan dan malam hari.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah mereka hanya
dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang) ataupun mengalir keluar
(surut), yang terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam per harinya. Namun, karena waktu
operasinya dapat diperkirakan, maka ketika PLTPs tidak aktif, dapat digunakan pembangkit
listrik lainnya untuk sementara waktu hingga terjadi pasang surut lagi.
b. Turbin lepas pantai (offshore turbines)
Turbin lepas pantai menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut.
Keunggulannya dibandingkan metode Dam pasang surut (tidal barrages) yaitu lebih murah
biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif lebih kecil daripada pembangunan dam,
dan persyaratan lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.
Gambar 4. Macam-macam jenis turbin lepas pantai yang digerakkan oleh arus pasang surut.
Sumber: http://majarimagazine.com/2008/01/energi-laut-2-pasang-surut/
Kelebihan:
Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
Tidak membutuhkan bahan bakar.
Biaya operasi rendah.
Produksi listrik stabil.
Pasang surut air laut dapat diprediksi.
Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan dampak
lingkungan yang besar.
Kekurangan:
Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang sangat mahal,
dan meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu
maupun hilir hingga berkilo-kilometer.
Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika ombak bergerak
masuk ataupun keluar.
Pada sebuah pembangkit listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan keluarnya
ombak ke dalam ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui
sebuah saluran di atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah turbin, maka
aliran udara yang keluar masuk tersebut akan memutar turbin yang menggerakkan generator.
Masalah dengan desain ini ialah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan,
akan tetapi, karena aliran ombak pun sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah
besar.
Setelah selesai dibangun, energi ombak dapat diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan
bakar, dan tidak pula menghasilkan limbah ataupun polusi. Namun tantangannya adalah
bagaimana membangun alat yang mampu bertahan dalam kondisi cuaca buruk di laut yang
terkadang sangat ganas, tetapi pada saat bersamaan mampu menghasilkan listrik dalam jumlah
yang memadai dari ombak-ombak kecil (jika hanya dapat menghasilkan listrik ketika terjadi
badai besar maka suplai listriknya kurang dapat diandalkan).
Kelebihan:
Energi bisa diperoleh secara gratis.
Tidak butuh bahan bakar.
Tidak menghasilkan limbah.
Mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah.
Dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai.
Kekurangan:
Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak.
Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semoga teknologi untuk memanfaatkan energi dari laut yang sangat menggiurkan ini
dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak buruk bagi ekosistem laut
yang sudah lebih dulu ada. Aplikasi ini membuktikan bahwa pemanfaatan pergerakan dengan
pemasangan turbin didaerah pasang surut dan pemanfaatan ombak juga panas
laut,menggunakan peralatan yang tentunya memiliki manfaat untuk mengubah pasang
surut,ombak serta panas laut menjadi energi listrik menggunakan konsep-konsep
termodinamika yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
www.slideshare.net/tahangpette/penerapan-hukum-2-thermodinamika
kk.mercubuana.ac.id/files/13015-3-860358017731.doc