Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan disegala bidang memerlukan sumber daya manusia
yang sehat dan segar. Tanpa kualitas fisik, mental dan sosial yang
baik, bangsa Indonesia tidak akan dapat melaksanakan tugas-tugas
pembangunan sebagaimana yang diharapkan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas fisik adalah
kesegaran jasmani dan kesehatan. Kesegaran jasmani dan kesehatan
tidak dapat terwujud dengan sendirinya tanpa melalui pendidikan dan
pembudayaan.
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistim
Pendidikan Nasional telah digariskan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional. Menyadari bahwa pendidikan
merupakan sarana untuk meningkatkan mutu kehidupan, maka sudah
saatnya pemerintah menyelenggarakan satu sistim pelatihan kesegaran
jasmani dalam rangka meningkatkan kualitas fisik manusia Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan Fitness Center yang dari
hari ke hari semakin meningkat, terutama di kotakota besar, serta
tuntutan masyarakat akan pentingnya kesegaran jasmani dengan
latihan fisik yang baik dan benar. Sementara itu, proses berlatih dan
melatih di Fitness Center belum berjalan sebagaimana yang
diharapkan, karena kemampuan pelatih yang kurang.
Seperti diketahui bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
tentang kesehatan juga memberi penekanan pada peningkatan pada
kualitas fisik masyarakat, sebagai modal dasar untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup yang lebih baik. Sehubungan dengan itu, dalam
rangka meningkatkan kualitas pelatih Fitness Center sebagai salah
satu upaya dalam rangka peinbinaan kesegaran jasmani perlu disusun
Pedoman Pelatih Fitness Center.
Berkenaan dengan itu, maka disusunlah kurikulum pelatih fitness
center yang dapat dijadikan standar dalam pelatih Fitness Center di
Indonesia. Selanjutnya untuk mengarahkan pelaksanaan kegiatan-
1
kegiatan pelatih menuju sasaran yang hendak dicapai maka telah
disusun Pedoman dan yang akan menjadi panduan bagi
penyelenggara pelatih fitness center. Dengan adanya Pedoman Pelatih
Fitness Center yang berlaku secara nasional diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelatih Fitness Center, yang pada akhirnya
akan dapat membantu meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat
yang melakukan latihan fisik di Fitness Center.
B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistim
Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang
Pendidikan Luar Sekolah
4. Keputusan Mendikbud Nomor 0222g/0/1980 Bab III, tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Pusat
Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.
5. SKB Mendikbud dan Menpora Nomor 0025/Menpora/1984
tentang Penanganan Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Muda, Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
C. Tujuan Penyusunan Pedoman
1. Adanya Pedoman dan Pelatih Fitness Center
2. Agar hasil belajar dan mutu penyelenggaraan Pelatih Fitness
Center diseluruh wilayah Indonesia dapat berlaku secara
nasional.
D. Ruang Lingkup
1. Kurikulum
Kurikulum pelatih fitness center ini disusun berdasarkan hasil
survei pengetahuan Pelatih Fitness Center dengan masukan dari
para ahli yang relevan dengan materi buku ajar, Pelatih senior
Fitness Center serta melibatkan instansi/organisasi profesi
terkait.
2. Jenjang Pelatih, Komposisi materi dan Jam Pelajaran
Penyusunan kurikulum ini didasarkan pada Penjenjangan
pelatih fitness Center dengan proporsi dan jumlah jam pelajaran

2
sebagai berikut.

Tingkat Komposisi Materi


No. Jam
Pelatih Teori Praktek
1. Pelatih Tingkat Dasar 40 % 60 % 100 JPL
Pelatih Tingkat
2. 68 % 32 % 76 JPL
Terampil
3. Pelatih Tingkat Mahir 65 % 35 % 120 JPL

Sedangkan materi mata pelajaran yang diajarkan untuk setiap


jenjang terbagi dalam 4 (empat) kelompok yang meliputi
kemampuan olahraga, landasan keilmuan olahraga, hubungan
kemasyarakatan dan penggunaan alat.
3. Metodik Dikdaktik
Pada tingkatan penataran yang lebih rendah lebih banyak diajarkan
praktek dari pada teori. Sebaliknya pada tingkat yang lebih tinggi
diajarkan teori lebih banyak dari pada praktek, dengan demikian
yang tingkatan lebih tinggi sudah lebih mengarah pada generalisasi
yang memerlukan cakupan ilmu pengetahuan lebih lugas.
4. Kemampuan Pelatih Fitness Center tingkat Terampil
Peserta yang telah lulus mengikuti pada jenjang ini sudah menguasai
kemampuan sebagai berikut :
a. Mampu melaksanakan bermacam-macam program latihan
kesegaran jasmani
b. Mampu melatih dengan memperhatikan pengetahuan dasar
seperti fisiologi, anatomi, ilmu gizi, prinsip latihan
c. Mampu menerapkan prinsip dasar biomekanika olahraga
d. Mampu mengatasi/menangkal konflik yang timbul dalam
kelompok.
5. Kompetensi Pelatih Fitness Center tingkat Terampil
Peserta yang telah lulus dalam ini mempunyai
kewenangan/kompetensi Pelatih tingkat Terampil dalam

3
melaksanakan program kesegaran jasmani di Fitness Centar.
Ujian dan Kelulusan, peserta yang lulus ujian akhir akan diberi

Anda mungkin juga menyukai